SKRIPSI RAWINNA NURMARIANITA
STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE DAN NYSTATIN PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang)
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016
Lembar Pengesahan Rumah Sakit
STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE DAN NYSTATIN PADA PASIEN HIV AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
Disusun Oleh: Nama
: Rawinna Nurmarianita
NIM
: 201210410311098
Institusi
: Universitas Muhammadiyah Malang
Kabid. Rekam Medik dan Evapor
Mengetahui, Wadir Pendidikan dan Pengembangan Profesi
drg. Asri Kusuma Djadi, MMR Pembina Tingkat I NIP. 19610513 198802 2002
dr. Mochamad Bachtiar Bidianto, Sp.B(k).Onk NIP. 19670725 199603 1003
ii
Lembar Pengesahan STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUKONAZOLE DAN NYSTATIN PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang 2016
Oleh:
RAWINNA NURMARIANITA NIM: 201210410311098 Disetujui Oleh: Pembimbing I
Drs. Didik Hasmono, Apt.,MS NIP: 195809111986011001
Pembimbing II
Pembimbing III
Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS NIP-UMM: 144.0609.0449
iii
Drs. Bambang Sidharta, Apt., MS. NIP. 194812161980021001
Lembar Pengujian STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE DAN NYSTATIN PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
SKRIPSI Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji
Oleh: RAWINNA NURMARIANITA NIM: 201210410311098
Tim Penguji:
iv
KATA PENGANTAR Bismillahirohmanirrohim Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Puji syukur atas segala nikmat Allah SWT, Tuhan semesta alam, karena berkat rahmat serta ridhonya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE DAN NYSTATIN PADA PASIEN HIV AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)” sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak mungkin akan terwujud apabila tidak ada bantuan, bimbingan dan kerjasama yang ikhlas dari berbagai pihak sehingga tidak lupa penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan dan kelancaran kepada penulis selama proses pengerjaan skripsi ini. 2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu dr. Restu Kurnia Tjahjani, M.Kes selaku Direktur Utama RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melakukan penelitian di bagian rekam medik RSUD Dr. Saiful Anwar Malang 4. Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan motivasi dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk selalu belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang. 5. Bapak Drs. Didik Hasmono, Apt., MS. selaku pembimbing I, Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS. selaku pembimbing II dan Drs. Bambang Sidharta, Apt., MS. Selaku pembimbing III yang disela kesibukan ibu dan bapak telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing dan
v
memberikan arahan-arahan dan masukan yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini. 6. Ibu Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp.FRS. dan Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., Apt., M.Sc. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan-masukan demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Bapak Ibu Dosen dan staf Program Studi Farmasi yang telah mengajarkan penulis banyak sekali ilmu pengetahuan yang bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sarjana. 8. Ungkapan terima kasih yang tulus penulis pesembahkan untuk kedua orang tua tercinta, bapak DR. Ir. Syamsuddin, MS. dan Ibu Rosamala Dewi yang selalu mendoakan dan mencurahkan segenap kasih sayang yang tak terbatas serta memberi dukungan dan motivasi selama menempuh pendidikan. 9. Kakak Karilla Ade Nantika dan Adik-adik tersayang Farah Laili Atsira dan Muhammad Ahsan Furkan yang selalu menemani, menghibur, dan mendoakan. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama penulis menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi ppenelitian berikutnya, amin. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Malang, Juli 2016
Penulis
vi
RINGKASAN STUDI PENGGUNAAN KOMBINASI FLUCONAZOLE DAN NYSTATIN PADA PASIEN HIV AIDS DENGAN INFEKSI OPORTUNISTIK JAMUR (Penelitian dilakukan di RSUD dr. Saiful Anwar Malang) Acquired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) dapat diartikan sebagai kumpulan gejala yang timbul akibat penurunan sistem kekebalan tubuh dikarenakan oleh Humam Immunodeficiency Virus (HIV) (Murtiastutik,2008). Menurut data Ditjen Penyebaran Penyakit & Penyehatan Lingkungan hingga September 2005, Candidiasis merupakan infeksi oportunistik tertinggi pada ODHA (Orang dengan HIV/AIDS), yakni 31,29%. Infeksi oportunistik merupakan kondisi-kondisi tertentu yang bisa disebabkan oleh organisme maupun organisme non patogen (Djauzi S,2008). Secara klinis digunakan hitung jumlah limfosit Cluster of Differentiation 4 (CD4) sebagai penanda munculnya infeksi oportunistik pada penderita AIDS. Pada penderita HIV/AIDS jumlah CD4 akan menurun dan menyebabkan terjadinya infeksi oportunistik (Febriani dan Sofro, 2010). Tujuan utama pengobatan infeksi jamur adalah menghilangkan atau membunuh organisme yang patogen dan memulihkan kembali flora normal kulit dengan cara memperbaiki ekologi kulit atau membran mukosa yang merupakan tempat berkembangnya koloni jamur (Nolting S et al, 2008). Obat antijamur yang efisien digunakan untuk perawatan Oral Candidiasis adalah poliena dan azol (Reichart et al., 2000). Fluconazole adalah suatu azole anti fungal baru yang efektif untuk penanganan infeksi mukosa topikal dan sistemik, yang yang disebabkan oleh Candida sp. atau jamur lain. Fluconazole aman untuk penderita AIDS dan kanker yang mengalami imunosupresi, karena toksisitas yang rendah terhadap hepar dan tidak menimbulkan depresi sumsum tulang. Obat antijamur dari golongan polien lebih banyak digunakan daripada obat dari golongan azol karena jarang menimbulkan resistensi (Acton, 2012). Salah satu obat antijamur dari golongan poliena yang banyak digunakan untuk mengatasi infeksi akibat Candida albicans adalah nystatin. Nystatin diketahui efektif secara in vitro menghambat pertumbuhan Candida albicans dibandingkan dengan agen antijamur lainnya karena jarang menimbulkan resistensi. Kombinasi antijamur dapat meningkatkan potensi dari antijamur itu sendiri, mengurangi kemungkinan resistensi dan mempercepat penyembuhan (Melissa et. al 2014). Efek penggunaan dari kombinasi obat yang berbeda secara klinis lebih baik dan kurang toxik jika dibandingkan penggunaan tunggal (Kol A. Zarember et al. 2009). Tujuan dari penelitian ini adalah memahami pola terapi kombinasi fluconazole dan nystatin meliputi dosis, rute dan aturan penggunaan pada terapi HIV AIDS dengan infeksi oportunistik jamur berkaitan dengan data laboratorium dan data klinik pasien. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian yang bersifat observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan kepada sampel. Rancangan penelitian dilakukan secara deskriptif dimana penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan penggunaan kombinasi fluconazole dan nystatin dengan
vii
metode retrospektif (penelitian yang dilakukan dengan peninjauan ke belakang). Kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosa HIV AIDS dengan infeksi oportunistik jamur di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Saiful Anwar Malang dengan data Rekam Medik (RM) lengkap meliputi data terapi dengan kombinasi fluconazole dan nystatin periode 1 Januari 2015 sampai 31 Desember 2015. Hasil penelitian ini didapatkan 37 data rekam medik sebagai sampel dari total 328 populasi. Pasien HIV AIDS laki-laki sebanyak 26 pasien (70%) dan perempuan 11 pasien (30%) dengan angka kejadian paling tinggi pada usia 20-29 tahun sebanyak 11 pasien (24%) pada laki-laki. Distribusi klasifikasi pasien HIV AIDS dimana pasien paling banyak yaitu pasien dengan stadium IV dengan jumlah pasien 27 (74%) kemudian stadium III sebanyak 10 pasien (26%). Faktor resiko penularan HIV AIDS sangat banyak, tetapi yang paling utama adalah faktor perilaku seksual dimana heteroseksual merupakan faktor resiko terbanyak dengan jumlah pasien 18 (49%). Penggunaan fluconazole melalui dua rute yaitu intravena dan per oral sedangkan untuk nistatin hanya digunakan rute per oral. Kombinasi fluconazole dan nystatin paling banyak adalah sediaan dengan dosis fluconazole 1 dd 200mg rute intravena dan Nystatin 4 dd 300.000 IU per oral sebanyak 6 pasien (11%), dimana pola Switching terbanyak adalah sediaan fluconazole dengan dosis 1 dd 400 mg rute pemberian secara intravena dan nystatin dengan dosis 4 dd 300.000 IU rute pemberian per oral sebanyak 2 pasien (7%). Terapi pda pasien HIV AIDS selain fluconazole dan nystatin yang paling banyak digunakan yaitu cotrimoxazole sebanyak 30 pasien. Lama terapi kombinasi fluconazole dan nystatin selama 11 – 20 hari sebanyak 19 pasien (51%). Terapi penggunaan kombinasi flukonazole dan nystatin pada pasien HIV AIDS terkait dosis, rute, aturan penggunaan telah sesuai literatur.
viii
DAFTAR ISI Halaman judul .................................................................................................. i Lembar pengesahan rumah sakit .................................................................... ii Lembar pengesahan .......................................................................................... iii Lembar pengujian ............................................................................................. iv KATA PENGANTAR ....................................................................................... v RINGKASAN .................................................................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 1.1 Latar belakang .............................................................................................. 1 1.2 Rumusan masalah ......................................................................................... 4 1.3 Tujuan penelitian .......................................................................................... 4 1.3.1 Tujuan umum ................................................................................. 4 1.3.2 Tujuan khusus ................................................................................ 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 5 2.1 Definisi HIV AIDS ....................................................................................... 5 2.2 Epidemiologi HIV AIDS .............................................................................. 7 2.3 Konseling dan tes HIV ................................................................................ 11 2.4 Transmisi HIV .............................................................................................. 14 2.5 Etiologi HIV ................................................................................................. 15 2.6 Patofisiologi HIV ......................................................................................... 16 2.7 Manifestasi klinis HIV ................................................................................. 18 2.8 Komplikasi HIV AIDS ................................................................................. 18 2.8.1 Tuberkulosis .................................................................................. 19
ix
2.8.2 Infeksi oportunistik jamur ............................................................
21
2.9 Penatalaksanaan terapi pada HIV AIDS dan komplikasi ............................ 31 2.9.1 Terapi ARV ................................................................................... 31 2.9.2 Terapi tuberkulosis ........................................................................ 33 2.9.3 Terapi infeksi oportunistik jamur ................................................. 34 2.7.2.1 Kriptokokus ....................................................................... 39 2.7.2.2 Histoplasmosis .................................................................. 40 2.7.2.3 Kokidiomikosis ................................................................. 40 2.7.2.4 Kandidiasis ........................................................................ 41 BAB III KERANGKA KONSEP ..................................................................... 43 3.1 Kerangka konseptual ..................................................................................... 43 3.2 Kerangka operasional .................................................................................. 44 BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................. 45 4.1 Rancangan penelitian .................................................................................... 45 4.2 Populasi dan sampel ..................................................................................... 45 4.3 Kriteria inklusi .............................................................................................. 45 4.4 Kriteria eksklusi ........................................................................................... 46 4.5 Bahan penelitian ............................................................................................ 46 4.6 Instrumen penelitian ...................................................................................... 46 4.7 Tempat penelitian .......................................................................................... 46 4.8 Definisi operasional ...................................................................................... 46 4.9 Prosedur pengumpulan data .......................................................................... 48 4.10 Analisis data ................................................................................................ 48 BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................... 49 5.1 Jumlah sampel penelitian ............................................................................. 49 5.2 Data demografi pasien ................................................................................. 50 5.2.1 Jenis kelamin ................................................................................. 50 5.2.2 Distribusi usia ................................................................................ 50 5.2.3 Status penjamin biaya pengobatan ................................................ 50 5.3 Distribusi Klasifikasi HIV AIDS .................................................................. 51 5.4 Faktor resiko HIV AIDS .............................................................................. 51 5.5 Manajemen terapi pasien HIV AIDS dengan infeksi oportunistik jamur..... 52
x
5.5.1 Pola terapi kombinasi antijamur pada pasien HIV AIDS ............. 52 5.5.2 Pola penggunaan kombinasi fluconazole dan nystatin pada pasien HIV AIDS dengan infeksi oportunistik jamur ..................
52
5.5.3 Pola switching rute, dosis dan jenis antijamur .............................
53
5.5.4 Lama terapi kombinasi fluconazole dan nystatin ......................... 56 5.5.5 Terapi farmakologi lain ................................................................ 56 5.6 Lama masuk rumah sakit ............................................................................. 57 5.7 Kondisi KRS pasien HIV AIDS dengan infeksi oportunistik jamur ..........
57
5.8 Profil penyakit penyerta pasien HIV AIDS ................................................
58
BAB VI PEMBAHASAN ...............................................................................
59
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 62 7.1 Kesimpulan .................................................................................................
69
7.2 Saran ............................................................................................................ 69 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70 LAMPIRAN ....................................................................................................... 72
xi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Stadium klinis infeksi HIV ........................................................... 6
Tabel 2.2
Gejala dan Tanda Klinis yang Patut Diduga Infeksi HIV............. 11
Tabel 2.3
Interpretasi dan tindak lanjut hasil tes A1 .................................... 13
Tabel 2.4
Hubungan antara jumlah CD4 dan infeksi oportunistik ............... 19
Tabel 2.5
Paduan pemilihan awal terapi antiretroviral ................................ 31
Tabel 2.6
Paduan lini pertama yang direkomendasikan pada orang dewasa yang belum pernah mendapat terapi ARV .................................... 32
Tabel 2.7
Terapi ARV pada keadaan infeksi oportunistik (IO) yang aktif ... 33
Tabel 2.8
Panduan memulai ARV pada tuberkulosis .................................... 34
Tabel 2.9
Target utama dan mekanisme golongan antifungi ......................... 39
Tabel 2.10 Daftar sediaan flukonazol dan nystatin ......................................... 39 Tabel 2.11 Profilaksis untuk pencegahan episode pertama pada infeksi oportunistik jamur .......................................................................... 40 Tabel 2.11 Terapi infeksi oportunistik pada HIV AIDS .................................. 36 Tabel 5.1
Persentase distribusi usia pasien HIV AIDS dengan infeksi oportunistik jamur .............................................................. 50
Tabel 5.2
Status penjamin biaya pengobatan pasien HIV AIDS dengan infeksi oportunistik jamur .............................................................. 51
Tabel 5.3
Distribusi klasifikasi pasien HIV AIDS ......................................... 51
Tabel 5.4
Distribusi faktor resiko pasien HIV AIDS ..................................... 51
Tabel 5.5
Pola terapi kombinasi antijamur pasien HIV AIDS ....................... 52
Tabel 5.6
Pola penggunaan kombinasi fluconazole dan nystatin ................... 52
Tabel 5.7
Pola switching rute, dosis dan jenis antijamur ............................... 53
Tabel 5.8
Terapi farmakologi lain pada pasien HIV AIDS ........................... 56
Tabel 5.9
Kondisi keluar rumah sakit pasien HIV AIDS .............................. 57
Tabel 5.10 Profil penyakit penyerta pasien HIV AIDS ................................... 58
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Struktur HIV............................................................................ 5
Gambar 2.2
Jumlah kasus HIV AIDS yang dilaporkan tahun 1987 sampai dengan september 2014 .......................................................... 8
Gambar 2.3
Jumlah infeksi HIV yang dilaporakan menurut jenis kelamin tahun 2008 sampai dengan september 2014 .......................... 9
Gambar 2.4
Jumlah infeksi HIV yang dilaporakan per provinsi tahun 1987 sampai dengan september 2014 ..................................... 9
Gambar 2.5
Persentase kumulatif AIDS yang dilaporkan menurut jenis kelamin tahun 1987 sampai dengan september 2014 .... 10
Gambar 2.6
Persentase AIDS yang dilaporkan menurut faktor resiko tahun 1987 sampai dengan september 2014 ........................... 10
Gambar 2.7
Sepuluh provinsi yang melaporkan jumlah kumulatif AIDS terbanyak menurut faktor resiko tahun 1987 sampai dengan september 2014 ........................................................... 11
Gambar 2.8
Bagan Alur Pemerikaan Laboratorium Infeksi HIV Dewasa .. 13
Gambar 2.9
Patofisiologi HIV AIDS ........................................................... 16
Gambar 2.10 Infeksi jamur pada pasien terinfeksi HIV, muncul sejalan dengan penurunan kadar sel CD4 ......................................................... 22 Gambar 2.11 Sel ragi berkapsul C. neoformans (berkelompok) pada cairan otak yang berasal dari seorang penderita AIDS yang diwarnai dengan tinta india. ................................................................... 23 Gambar 2.12 Radiograf dada pasien dengan Cryptococcosis ....................... 24 Gambar 2.13 Infeksi Cryptococcus getti. Cerebral cryptococcoma.............. 24 Gambar 2.14 Radiograf dada menunjukan paru-paru dengan
xiii
Histoplasmosis ........................................................................ 26 Gambar 2.15 Histiosit (jaringan) yang mengandung sel jamur Histoplasma Capsulatum ............................................................................ 26 Gambar 2.16
Histopatologi Coccidioidomycosis pada paru ....................... 27
Gambar 2.17 Candidiasis oral pada pasien AIDS ....................................... 28 Gambar 2.18 Oesophageal Candidiasis ...................................................... 29 Gambar 2.19 Spesies candida ..................................................................... 30 Gambar 2.20 Struktur golongan azole ......................................................... 35 Gambar 2.21 Struktur fluconazole ............................................................... 35 Gambar 2.22 Struktur nystatin ..................................................................... 35 Gambar 5.1
Skema jumlah sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi ..................................................................................... 49
Gambar 5.2
Persentase distribusi jenis kelamin pasien HIV AIDS .......... 50
Gambar 5.3
Distribusi lama pengobatan kombinasi fluconazole dan nystatin ................................................................................... 56
Gambar 5.4
Persentase lama masuk rumah sakit pasien HIVV AIDS ...... 57
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Daftar Riwayat Hidup ............................................................. 72
Lampiran 2
Surat Pernyataan ...................................................................... 73
Lampiran 3
Daftar Nilai Normal Data Klinik dan Data Laboratorium ....... 74
Lampiran 4
Surat Keterangan Kelayakan Etik RSUD Dr. Saiful Anwar .... 76
Lampiran 5
Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar ....................................................................................... 77
Lampiran 6
Lembar Pengumpulan Data Pasien HIV/AIDS dengan Infeksi Oportunistik Jamur di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang ......................................................................... 78
Lampiran 7
Tabel Data Induk .................................................................... 201
xv
DAFTAR SINGKATAN AIDS
: Acquired Immunodeficiency Syndrome
ALP
: Alkaline Phospatase
ART
: Antiretroviral Therapy
ARV
: Antiretroviral
HBV
: Hepatitis B Virus
CD4+
: Limfosit-T CD4+
CDC
: Center for Disease Control and Prevention
CMV
: Cytomegalovirus
CSF
: Cerebro Spinal Fluid
DNA
: Deoksiribosa-nuklease
dsDNA
: double strand Deoksiribosa-Nuklease
EFV
: Efavirenz
ELISA
: Enzyme-linked immunosorbent assay
EPC
: Esophageal candidiasis
FDC
: Fixed Dose Combination
FTC
: Emtricitabine
GGT
: Gamma Glutamyl Transferase
GMS
: Gomori Methamine Silver
gp120
: Glikoprotein120
gp41
: Glikoprotein41
HAART
: Highly Active Antiretroviral Therapy (Terapi ARV)
HIV
: Human Immunodeficiency Virus
IMS
: Infeksi Menular Seksual
IO
: Infeksi oportunistik
IDU
: Injecting drug user (pengguna NAPZA suntik)
IV
: Intravena
KS
: Kaposi’s Sarcoma
KU
: Kondisi Umum
LPD
: Lembar Pengumpulan Data
LPV/r
: Lopinavir/retinavir
xvi
MSM
: Men sex Men
NNRTI’s
: Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors
NRTI’s
: Nucleoside and nucleotide analogue reverse transcriptase Inhibitors
NVP
: Nevirapine
OAT
: Obat Anti Tuberkulosis
ODHA
: Orang dengan HIV/AIDS
OPC
: Oropharyngeal candidiasi
PAGE
: Elektroforesis gel poliakrilamid
PAS
: Periodic acid-Schiff
PCP
: Pneumocystis carinii pneumonia
PI
: Protease Inhibitors
RMK
: Rekam Medis Kesehatan
RNA
: Ribonuklease
SGOT
: Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase
SGPT
: Serum Pyruric Oxaloacetic Transaminase
SSP
: Sistem Saraf Pusat
ssRNA
: single strand Ribonuklease
TBC
: Tuberculosis
TC
: Lamifudine
TLC
: Total Lymphocyte Count
UNAIDS
: Joint United Nations Programme on HIV/AIDS
VVC
: Vulvo Vaginal Candidiasis
WHO
: World Health Organizatio
MCHC
: Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration
MCH
: Mean Corpuscular Hemoglobin
xvii
70
DAFTAR PUSTAKA Adam, R., 2007. Pedoman Monitoring ODHA untuk Perawatan dan Antiretroviral (ART) di RSU dr.Soetomo Surabaya. http://www.aids-ina.org. Diakses 20 Januari 2009. Astuti NF, 2013. Perbandingan resistensi Candida albicans dan Candida non albicans terhadap flukonazol dan nistatin. Yogyakarta: Tesis Universitas Gajah Mada. Center for Disease Control & Prevention (CDC), 2006. Vaginal Infection, in Sexually Transmitted Disease, Treatment Guideline 2006. MMWR, August 4, 2006/vol 55/ No. RR-11. http://www.cdc.gov . Diakses tanggal 12 januari 2015. Depkes RI., 2014. Statistik kasus HIV/AIDS di Indonesia. Dilapor s/d September 2014. Jakarta; Ditjen PPM 7 PL Depkes RI. Fisher-Hoch SP, Hutwagner L., 1995. Opportunistic candidiasis: an epidemic of to be the 1980s. Clin Infect Dis. Vol 2, hal. 897 – 904. Ganesan K., Harigopal S., Neal T., Yoxall CW., 2009. Prophylactic oral nystatin for preterm babies under 33 weeks gestation decrease fungal colonization and invasive fungaemia. Arch Dis Child Fetal Neonatal Edisi 94, p. 275-8. Hoffmann, 2012. HIV 2012/2013. Hamburg : Schröders Agentur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2012. Pedoman nasional tatalaksana klinis infeksi HIV dan terapi antiretroviral pada orang dewasa. Jakarta: Kementeri Kesehatan Republik Indonesia. Lazéra, MS, Cavalcanti MAS, Trilles L, Nishikawa MM, Wanke B. , 1998. Cryptococcus neoformans var. gattii-evidence for a natural habitat related to decaying wood in a pottery tree hollow. Med Mycol. Vol 36, pp. 119-22. Mitchell RN, Kumar V., 2004. Penyakit Imunitas. Kumar V, Cotran R, Robbins S. Patologi. Edisi Ketujuh. Jakarta: EGC. hal.113-184. Molekuler, Klinis dan Sosial. Edisi Pertama. Surabaya: Airlangga University Press: 2007. hal. 31-44. Nasronudin, 2016. Penatalaksanaan Klinis Infeksi HIV & AIDS. Barakbah J, Soewandojo E, Suharto, Hadi S, Astuti WD. HIV & AIDS Pendekatam Biologi.
Sharma PC, More SR, Raut SS, Rathod VS., 2013. In vitro antifungal susceptibility pattern of oropharyngeal and oesophageal Candida species in HIV infected patients. Internaional Journal of Health Sciences and Research. Vol 3, hal 1-6. Smith EB., 2000. The treatment of dhermatophytosis : safety conssiderations. Journal of the american academy of dermatology, part 3, volume 43. Sobel JD. 2008. Vulvovaginal Candidiasis in Sexually Transmitted Disease, 4th ed. McGraw-Hill, New York. Stephen Berger, 2016. Cryptococcosis : global status. Gideon informatic: california, hal 8 – 9. Stephen Berger, 2016. Histoplasmosis : global status. Gideon informatic: california, hal 9 – 11. Stephen Berger, 2016. Kokidioidomikosis : global status. Gideon informatic: california, hal 10. Wahyuningsih R, Rozalyani A, El Jannah SM, Amir I, Prihartono J., 2008. Kandidemia pada neonatus yang mengalami kegagalan terapi antibiotik. Majalah Kedokteran Indonesia. No. 58, pp. 110-5. Wahyuningsih R, Sahbandar IN, Theelen B, Hagen F, Poot G ,Meis JF, Rozalyani A, Sjam R, Boekhout T., 2008. Candida nivariensis isolated from an Indonesia human immunodeficiency virus-infected patient suffering from oropharyngeal candidiasis. J Clin Microbiol. No. 46, pp. 388-91. Wheat J., 1995. Endemic Mycoses in AIDS: a clinical review. Clin Microbiol Rev. Vol. 8: pp. 146-59.