HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA EKSTRAKULIKULER SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri
Oleh :
TRI SUTRISNO NPM : 12.1.01.09.0066
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA PADA SISWA EKSTRAKULIKULER SMP NEGERI 3 KOTA KEDIRI TRI SUTRISNO NPM : 12.1.01.09.0066 FKIP-Penjaskesrek
[email protected] Dosen Pembimbing I : Drs. Sugito, M.Pd Dosen Pembimbing II : Ardhi Mardiyanto Indra P, M.Or UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK
Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan diminati masyarakat belahan dunia, termasuk Indonesia. Dimana inti dari permainan ini adalah memasukan bola kedalam gawang lawan, dalam melakukan permainan ini tentu saja butuh keahlian khusus, seperti keahlian menggiring bola, kelincahan, kecepatan lari, dan kecerdasan agar dapat lolos dari kawalan lawan. Menggiring bola sangat perlu dimiliki oleh pemain sepakbola karena menggiring bola merupakan hal yang paling utama guna untuk menerobos pertahanan lawan untuk mendekati gawang dan mencetak gol. Metode penelitian ini menggunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakulikuler SMP Negeri 3 Kota Kediri sebanyak 40 siswa, sampel dalam penelitian ini diambil secara random sampling yaitu 30 siswa. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas yaitu kecepatan dan kelincahan, serta satu variabel terikat yaitu keterampilan menggiring bola. Instrumen tes dalam penelitian ini yaitu tes kecepatan, tes kelincahan, dan tes menggiring bola. Analisis data menggunakan korelasi ganda. Hasil penelitian untuk kecepatan didapatkan hasil yaitu Nilai T hitung untuk kecepatan (X1) sebesar 3,217 sehingga T hitung > T tabel (3,217 > 1,703), artinya ada hubungan antara kecepatan dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa ekstrakulikuler SMP Negeri 3 Kota Kediri. Hasil analisis untuk kelincahan. didapatkan hasil yaitu Nilai T hitung untuk kelincahan (X2) sebesar 3,872 sehingga T hitung > T tabel (3,872 > 1,703), artinya ada hubungan antara kelincahan dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa ekstrakulikuler SMP Negeri 3 Kota Kediri. Hasil analisis korelasi ganda dengan didapatkan nilai F hitung sebesar 39.465 sehingga F hitung > F tabel (39.465 > 3,35). Artinya terdapat hubungan antara kecepatan dan kelincahan dengan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepak bola pada siswa ekstrakulikuler SMP Negeri 3 Kota Kediri. Kecepatan dan kelincahan, sebagai salah satu faktor yang penting dalam permainan sepak bola, untuk itu perlu mendapat perhatian dalam program pembinaan permainan sepak bola.
Kata kunci : Kecepatan, Kelincahan, Kemampuan Menggiring Bola.
ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat
I. Latar Belakang Pendidikan jasmani adalah salah satu
mengembangkan kepribadian, bakat, dan
mata pelajaran yang diberikan di semua
kemampuannya di berbagai bidang di luar
sekolah baik sekolah negeri maupun
bidang akademik.
swasta. Pendidikan jasmani merupakan
Kegiatan ekstrakulikuler di bidang
bagian dari pendidikan nasional yang
jasmani/olahraga yang paling diminati di
bertujuan sebagai sarana untuk mencapai
kalangan sekolah menengah pertama salah
tujuan pendidikan pada umumnya. Saputra
satunya adalah sepakbola. Syawalludin
(2013) menyatakan bahwa pendidikan
(2013) menjelaskan bahwa Sepakbola
jasmani di sekolah menengah pertama
adalah salah satu cabang olahraga yang
pada hakekatnya mempunyai arti, peran,
sangat digemari dan diminati masyarakat
dan fungsi yang penting dan strategis
belahan
dalam
suatu
Dimana inti dari permainan ini adalah
masyarakat yang sehat. Karena peserta
memasukan bola kedalam gawang lawan,
didik di sekolah menengah pertama adalah
dalam melakukan permainan ini tentu saja
kelompok masyarakat yang sedang tumbuh
butuh keahlian khusus, seperti keahlian
berkembang, ingin merasa gembira dalam
menggiring bola, kelincahan, kecepatan
bermain dan memiliki kerawanan yang
lari, dan kecerdasan agar dapat lolos dari
memerlukan pembinaan dan bimbingan.
kawalan lawan.
Oleh
upaya
karena
menciptakan
itu
termasuk
Indonesia.
jasmani
Teknik-teknik dasar dalam permainan
merupakan suatu wadah pembinaan yang
sepakbola ada beberapa macam, seperti:
sangat tepat.
passing
Pendidikan
pendidikan
dunia,
jasmani
tidak
hanya
(mengumpan),
(menendang
bola
ke
gawang),
dribbling
tetapi pendidikan jasmani juga dilakukan
dalam teknik dribbling (menggiring bola)
di luar kegiatan akademik contohnya
pemain harus menguasai teknik tersebut
adalah pada kegiatan ekstrakulikuler di
dengan baik, karena teknik dribbling
sekolah. Yudha M.Saputra (1998: 6-7)
sangat berpengaruh terhadap permainan
dalam wibisono (2012) menjelaskan bahwa
para pemain sepakbola (Sudjarwo dkk.
kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan
2005 : 25). Agar dalam menggiring bola
yang
berhasil
siswa
sekolah
atau
dengan
baik,
bola).
dan
dilakukan dalam kegiatan akademik saja,
dilakukan
(menggiring
shooting
pemain
Khusus
harus
universitas di luar jam belajar kurikulum
mempunyai kemampuan mengontrol bola,
standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada
kemampuan melakukan gerak tipu,dan
setiap jenjang pendidikan dari sekolah
kemampuan mengubah arah. Di samping
dasar
itu, dalam menggiring bola pemain harus
sampai
universitas.
Kegiatan
selalu memperhatikan situasi atau posisi
kelentuhan , tanpa kelenturan yang baik
lawan maupun teman.
seseorang tak dapat bergerak dengan
Kondisi fisik, kecepatan serta tehnik
lincah. Selain itu, faktor keseimbangan
dasar, merupakan faktor yang sangat
sangat berpengaruh terhadap kemampuan
penting. Bermain tanpa bola juga besar
kelincahan seseorang.
manfaatnya, karena ia merupakan suatu
Menggiring bola merupakan kebutuhan
unsur tehnik dan perlu dikuasai oleh tiap –
salah satu tehnik yang penting dari tehnik
tiap pemain.
yang penting dari tehnik perorangan. Maka
Dalam kaitannya dengan permasalahan
menggiring bola juga di maksud untuk
tersebut, untuk mencapai kemenangan
menyelamatkan
dalam suatu pertandingan diperlukan kerja
kemungkinan untuk pasing dengan segera.
sama team yang baik. Setiap pemain juga
Tehnik terpadu dalam sepak bola adalah
harus memilih skill individu yang baik
melakukan kombinasi dan variasi berbagai
yaitu berupa unsur – unsur kondisi fisik
bentuk gerakan tehnik dasar yang terdapat
diantaranya.
dalam sepak bola ( Muhajir : 12 ).
Kecepatan adalah kemampuan untuk
Didalam
bola
jika
aktivitas
tidak
fisik
ada
yang
menempuh suatu jarak dalam waktu
berberbeda – beda akan memerlukan unsur
sesingkat – singkatnya (Muhajir, Erlangga,
– unsur kondisi fisik dengan volume yang
2004 : 6). Kecepatan bukan hanya berarti
tidak sama. Semakin komplek suatu
menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat,
gerakan atau aktifitas akan melibatkan
akan tetapi dapat pula terbatas pada
unsur – unsur kondisi fisik yang lebih
menggerakkan anggota – anggota tubuh
banyak dengan demikian unsur – unsur
dalam waktu sesingkat – singkatnya.
kondisi
Untuk membina kecepatan kita harus
terhadap ketrampilan suatu cabang olah
memahami sistim tenaga yang dominan
raga.
atau yang berperan pada gerakan yang cepat
dan
mengandalkan
mendadak, bahan
–
jadi bahan
hanya yang
tersimpan dalam otot. Kelincahan
adalah
fisik
Kegiatan
berpengaruh
ekstrakurikuler
dominan
di
SMP
Negeri 3 Kediri ini, siswa-siswa yang mengikuti
ekstrakurikuler
sepakbola
memiliki aktivitas fisik yang berbeda beda kemampuan
hal ini akan berpengaruh dominan terhadap
seseorang untuk dapat mengubah arah
ketrampilannya dalam bermain sepak bola
dengan cepat dan tepat pada waktu
khususnya dalam teknik menggiring bola
bergerak tanpa kehilangan keseimbangan
(dribbling) . Oleh karena itu, pentingnya
(Iwan Setiawan, Penerbit ITB 2005 : 69).
permasalahan
Kelincahan berkaitan erat dengan tingkat
mencoba
tersebut
untuk
maka
melakukan
penulis penelitian
tentang “Hubungan Antara Kecepatan dan Kelincahan
dengan
Menggiring
Bola
Kemampuan
dalam
Permainan
Sesuai dengan masalah dan hipotesis yang
di
pendekatan
kemukakan yang
diatas
digunakan
maka adalah
Sepakbola pada Siswa Ekstrakulikuler
pendekatan kuantitatif. Sesuai dengan
SMP Negeri 3 Kota Kediri”.
namanya, banyak di tuntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data ,
II. METODE
pernafsiran terhadap data tersebut , serta
A. Identifikasi Variabel
penampilan dari hasilnya. Demikian juga
Variabel adalah suatu konsep yang
pemahaman akan kesimpulan penelitian
memiliki variabelitas atau keragaman yang
akan lebih baik apabila juga di sertai tabel ,
menjadi fokus penelitian.
grafik, bagan , gambar, atau lampiran lain.
Ada 2 variabel yang terlibat dalam penelitian ini, yakni variabel
bebas dan
variabel terikat. Variabel bebas adalah
III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Deskripsi Data Variabel
variabel yang mempengaruhi. Variabel
Dari hasil tes yang didapatkan hasil
terikat adalah variabel yang dipengaruhi.
tes kecepatan, kelincahan, dan menggiring
Kedua
di
bola dengan di dapatkan hasil rata-rata dari
identifikasi kedalam penelitian ini sebagai
tiap variabel, pada variabel kecepatan dari
berikut :
30 siswa yang melakukan tes didapatkan
variabel
tersebut
akan
1. Variabel bebas ada dua yaitu :
nilai yang paling tinggi dapat ditempuh
a. Kecepatan ( X1 )
dalam waktu 7,65 detik, dan yang paling
b. Kelincahan ( X2 )
rendah ditempuh dalam waktu 10,25 detik,
2. Variabel terikat yaitu :
sedangkan dari 30 siswa yang melakukan
Kemampuan menggiring bola ( Y )
tes didapatkan hasil rata-rata 8,30 detik.
B. Metode dan Pendekatan Penelitian Hipotesis hubungan ( asosiatif ) adalah
suatu
yang melakukan test didapatkan nilai yang
yang
paling tinggi dapat ditempuh dalam waktu
menunjukkan dugaan tentang hubungan
10,21 detik, dan yang paling terendah
antara dua variabel atau lebih. Pada
ditempuh
penelitian
menggunakan
sedangkan dari 30 siswa yang melakukan
metode asosiatif yakni suatu pertanyaan
tes didapatkan hasil rata-rata 10,83. Pada
penelitian yang bersifat hubungan dua
variable menggiring bola dari 30 siswa
variabel
hubungan
yang melakukan test didapatkan nilai yang
interaktif timbal balik yakni hubungan
paling tinggi dapat ditempuh dalam waktu
yang saling mempengaruhi.
16,47 detik, dan yang paling terendah
ini
atau
pertanyaan
Pada variable kelincahan dari 30 siswa
peneliti
lebih
dalam
dalam
waktu
12,63
detik,
ditempuh
dalam
waktu
20,79
detik,
menggiring bola dalam permainan
sedangkan dari 30 siswa yang melakukan
sepak bola pada siswa ekstrakulikuler
tes didapatkan hasil rata-rata 17,90.
SMP Negeri 3 Kota Kediri. Nilai F
B. Pengujian Hipotesis
hitung sebesar 39.465 sehingga F
1. Pengujian Hipotesis Pertama
hitung > F tabel (39.465 > 3,35). Ini
Hubungan antara kecepatan dengan
berarti Ha di terima , artinya ada
kemampuan menggiring bola dalam
hubungan
antara
kecepatan
permaianan sepak bola pada siswa
kelincahan
ekstrakulikuler SMP Negeri 3 Kota
menggiring bola pada permainan sepak
Kediri, didapatkan hasil yaitu Nilai T
bola
dengan
dan
kemampuan
hitung untuk kecepatan (X1) sebesar 3,217 sehingga T hitung > T tabel (3,217
KESIMPULAN
> 1,703), berdasarkan hasil
Berdasarkan data yang telah terkumpul
analisis tersebut diketahui bahwa Ha
dan sesuai dengan judul yang diteliti yaitu
diterima, artinya ada hubungan anatara
“ Hubungan
Antara Kecepatan dan
kecepatan
Kelincahan
dengan
dengan
kemampuan
Kemampuan
menggiring bola pada permainan sepak
Menggiring Bola dalam Permainan Sepak
bola.
Bola pada Siswa Ektrakulikuler SMP Negeri 3 Kota Kediri “ secara umum
2. Pengujian Hipotesis Kedua Hubungan
antara
kelincahan
peneliti telah menjawab semua yang
dengan kemampuan menggiring bola
tercantum dalam rumusan masalah dengan
dalam
telah menguji kebenarannya dan dapat
permaianan sepak bola pada
siswa ekstrakulikuler SMP Negeri 3 Kota Kediri. didapatkan hasil yaitu
ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan antara kecepatan
Nilai T hitung untuk kelincahan (X2)
dengan
sebesar 3,872 sehingga T hitung > T
bola dalam permainan sepak bola
tabel (3,872
pada siswa ekstrakulikuler SMP
> 1,703), berdasarkan
hasil analisis tersebut diketahui bahwa Ha diterima, artinya ada hubungan
kemampuan
menggiring
Negeri 3 Kota Kediri. 2. Ada hubungan antara kelincahan
antara kelincahan dengan kemampuan
dengan
menggiring bola pada permainan sepak
bola dalam permainan sepak bola
bola.
pada siswa ekstrakulikuler SMP
3. Pengujian Hipotesis Ketiga .
dengan
menggiring
Negeri 3 Kota Kediri
Hubungan antara kecepatan dan
kelincahan
kemampuan
kemampuan
3. Terdapat
hubungan
antara
kecepatan dan kelincahan dengan
kemampuan
menggiring
bola
Yogyakarta
:Universitas
Negeri
dalam permainan sepak bola pada
Yogyakarta. Diunduh tanggal 24
siswa ekstrakulikuler SMP Negeri
Desember 2015.
3 Kota Kediri.
Kusyanto,
Yanto.
1994.Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan. Bandung : Ganeca Exact Bandung
VI. DAFTAR PUSTAKA Budianto,
Agus.
2012.
Kecepatan
Hubungan
Dan
Kelincahan
dalam
Olahraga.
Surabaya
Terhadap Keterampilan Bermain
:Universitas Negeri Surabaya
Sepak Bola Usia 14-15 Tahun Di
Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani : Teori
Sekolah
Sepak Bola
Baturetno
Bantul.
Universitas
Negeri
Yogyakarta : Diunduh tanggal 21 juni 2016. Dantes.
dan Praktek. Jakarta : Penerbit Erlangga. Muhajir.
2013.
Pendidikan
Jasmani,
Olahraga, dan Kesehatan, Jakarta:
2012.
Metode
Penelitian.
Yogyakarta: Cv Andi Offset.
Kementerian
Pendidikan
Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi
Multivariate dengan program IBM
Departemen
Pendidikan
SPSS 20”.Semarang : UNDIP
Kebudayaan.
1997.
Harsono, M. SC. 1993. Latihan Kondisi Fisik.
Jakarta Pusat : Penerbit
Tambak Kusuma
Jasmani, Oahraga, dan Kesehatan. Jakarta : Kementerian Pendidikam Nasional.
Penilaian
Kesegaran Jasmani Dengan Tes ACSPFT Untuk Siswa SLTP dan
Jakarta:
Departemen
Pendidikandan Kebudayaan Saputra,
Hendra.
2013.
Pembelajaran
IAAF. 1993. Pengenalan Kepada Teori Pelatihan. Jakarta: PASI 2013.
Sepakbola
Model Permainan
Gawang
Bergerak
Dalam Penjasorkes pada Siswa Hubungan
Kelas
VII
SMP
Negeri
Antara Kelincahan dan Kecepatan
Semarang
Tahun
Lari
Semarang:
Universitas
dengan
dan
Remaja Berusia Setingkat SLTP.
Husdarta, Jaja Suharja. 2010.Pendidikan
Syawalludin.
dan
Kebudayaan
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis
Iksan.
Maksum, Ali. 2007. Metodologi Penelitian
Kemampuan
10
2012/2013. Negeri
Menggiring Bola dalam Sepakbola
Semarang. Diunduh pada tanggal
Siswa Putra Kelas VI SD Negeri 2
24 Desember 2015
Pekalongan Kecamatan Bojongsari Kabupaten
Purbalingga.
Saputra, Yudha M. 1998. Pengembangan
Uram Paul. 1986.Latihan Peregangan.
Kegiatan Esktrakulikuler. Jakarta:
Jakarta
Depdikbud.
Pressindo C.V
Sneyers Jer, 1988.Sepak Bola : Latihan
Wibisono,
:
Novi
Penerbit
Akademika
Handoko,
2012.
Dan Strategi Bermain. Jakarta : PT
Hubungan Antara Kecepatan dan
Bosda Jaya Putra
Keincahan
Setiawan Iwan, 2005.Manusia Dan Olah Raga. Bandung : Penerbit ITB Sugiyono.
2012.
Metode
Penelitian
Bola
Dengan
Peserta
sepakbola
Menggiring
Ekstrakulikuler
SMP
Negeri
5
Banguntapan.Yogyakarta:
kuantitatif kualitatif dan R&D.
Universitas
Bandung: Alfabeta
Diunduh tanggal 24 Desember
Olympic Solidarity Of The Intenational Olympic Comitee. 1975. Basic Sport Medicine. New York. Sport Medicine.
2015
Negeri
Yogyakarta.