PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PLOSO KECAMATAN JUMAPOLO, KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009/2010
SKRIPSI
Oleh: SUPARNI NIM X 7108768 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
2
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PLOSO KECAMATAN JUMAPOLO, KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009/2010
Oleh : SUPARNI NIM X7108768
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010
3
4
5
ABSTRAK
Suparni, NIM X7108768. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PLOSO KECAMATAN JUMAPOLO, KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2009/2010. Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas sebelas Maret Surakarta, Juni 2010. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk (1) Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA dengan menggunakan metode Jigsaw pada siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso, (2) Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan metode jigsaw di SD Negeri 01 Ploso (3) Untuk mengetahui solusi mengatasi hambatan dalam menerapkan metode Jigsaw pada siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas terdiri dari dua siklus, tiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap siklus meliputi empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan atau verifikasi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Prestasi belajar IPA pada materi gaya dan perubahannya meningkat dengan menerapkan metode jigsaw baik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas prestasi belajar siswa terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 58,25, siklus I 70,25; dan pada siklus II naik menjadi 79,55. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 65) pada tes awal 35%, tes siklus I 75% dan pada siklus II 95% siswa. Dari hasil observasi afektif, nilai rata-rata afektif siswa mengalami peningkatan yaitu pada pra tindakan 47, pada siklus I 77,5 dan pada siklus II 93,5. Serta dari hasil observasi psikomotorik siswa, didapat nilai rata-rata yaitu pada pra tindakan 51,68, pada siklus I 71,81 dan pada siklus II 83,63 (2) Ada beberapa hambatan yang dihadapi guru dalam penerapan metode jigsaw yaitu dalam penerapan metode Jigsaw memerlukan banyak waktu, siswa sulit berinteraksi dengan teman dan guru sulit dalam mengendalikan siswa sehingga guru harus selalu membimbing siswa dalam kegiatan diskusi kelompok.
6
ABSTRACT SUPARNI, Student Register Number X7108768. THE IMPROVEMENT OF SCIENCE STUDY LEARNING ACHIEVEMENT TROUGH THE USING OF JIGSAW METHOD ON STUDENT GRADE V SDN 01 OF PLOSO, JUMAPOLO DISTRICT, KARANGANYAR REGENCY IN THE YEAR OF 2009/2010. Script, Pedagogic Faculty of Sebelas Maret University of Surakarta, June 2010. The goal of this classroom action is (1) to improve learning achievement of science study with jigsaw method in grade V of SDN 01 Ploso, (2) to know obstructions which are faced by teacher in implementing Jigsaw method in SDN 01 Ploso, (3) to know solutions overcome of obstructions in implementing Jigsaw method in SDN 01 Ploso. The form of this research is classroom action which consists of two cycles, every cycles includes two meetings. Each cycle has four stage; they are planning, acting, observation and reflection. As subject of the research is students grade V of SDN 01 Ploso. Data collecting technique used are observation and test. Data analyze technique used is interactive model analysis which consist of three component of analyze, they are data reduction, data presentation, conclusion making, or verification. Based on the result of research, it can be concluded that: (1) learning achievement of science study on the material of force and its change increased with implementing Jigsaw method both it is viewed from cognitive aspect, affective aspect and psychomotor aspect. It can be seen from class average point of the student learning achievement happened increase, that is 58,25 in initial test; became 70,25 in cycle I; and became 79,55 in the cycle II. For students who has succeed (passing grade point is 65) initial test is 35%,in cycle I test became 75% and in cycle II became 95% students. The result of affective observation, average point of the student happened increase, that is 47 in initial test; became 77,5 in cycle I; and became 93,5 in the cycle II. The result of psychomotor observation of students, average point of the student happened increase, that is 51,68 in initial test; became 71,81 in cycle I and became 83,63 in the cycle II. (2) There some problem which teacher facing and certain direction in perform Jigsaw method that is need to many time, the student is difficult to interaction with friend, and the teacher is difficult to control the student, so the the teacher must always to guidance the student in discussion group activity.
7
MOTTO
Setiap jiwa manusia mengandung banyak atom Asal kita berhasil memecahkan nuklirnya Niscaya atom itu bisa mengeluarkan tenaga Maha Besar ( Tang Ke Sin )
8
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada : ♥ Ayah
dan
Ibu
tercinta
yang
telah
membesarkan dengan penuh kasih sayang yang tak pernah lekang oleh waktu dan selalu mendoakan, memberikan motivasi, bimbingan dan kasih sayang dengan tulus iklas
serta
mendukung,
menuntunku
disetiap langkahku. ♥ Kakak dan adikku tersayang. ♥ Ara tersayang. ♥ Sahabat-sahabatku terimakasih
atas
yang
aku
sayangi
dukungannya
dan
motivasi yang selalu kalian berikan. ♥ Rekan-rekan S1 PGSD dan Almamaterku
9
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan. Skripsi yang berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Penggunaan Metode Jigsaw pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Ploso Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar Tahun 2009/2010.” Skripsi, Surakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas sebelas Maret Surakarta, Mei 2010. Ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa penelitian tindakan kelas ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak, khususnya kepada: 1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Rusdiana Indiyanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi ijin penyusunan skripsi ini. 3. Drs. Kartono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Drs. Sutijan, M.Pd selaku Pembimbing I yang dengan sabar memberikan motivasi dan bimbingan sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. 5. Drs Samidi, M.Pd, selaku Pembimbing II yang dengan sabar mengarahkan dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak Sriyatno selaku Kepala Sekolah SDN 01 Ploso Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar yang telah memberi motivasi dan ijin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 7. Rekan-rekan di SDN 01 Ploso yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
10
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberi bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang ada. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada penulis khususnya dan para pembaca umumnya.
Surakarta, Juni 2010
Peneliti
11
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
HALAMAN PENGAJUAN ..........................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
iv
HALAMAN ABSTRAK ...............................................................................
v
HALAMAN MOTTO ................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................
1
B. Perumusan Masalah .........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................
5
BAB II. LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka ..........................................................................
6
1. Tinjauan tentang Belajar dan Prestasi Belajar..........................
6
2.
a.
Pengertian belajar ...........................................................
6
b.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar.....................
7
c.
Pengertian Prestasi Belajar..............................................
9
d.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ....... 10
Tinjauan tentang IPA.............................................................. 12 a.
Pengertian IPA ................................................................ 12
b.
Tujuan Pembelajaran IPA ............................................... 14
c.
Standar Kompetensi Pembelajaran IPA .......................... 14
d.
Karakteristik Pembelajaran IPA...................................... 15
12
3.
4.
e.
Pendekatan dalam Pembelajaran IPA SD ....................... 15
f.
Gaya ............................................................................... 17
Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif............................ 21 a.
Pengertian Pembelajaran Kooperatif............................... 21
b.
Karakteristik Pembelajaran Kooperatif ........................... 22
c.
Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif ................................... 23
d.
Jenis-jenis Pembelajaran Kooperatif ............................... 24
Metode Jigsaw........................................................................ 26
B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 31 C. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 31 D. Hipotesis ........................................................................................ 33 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 34 B. Subjek Penelitian .......................................................................... 34 C. Bentuk dan Strategi Penelitian ...................................................... 34 D. Sumber Data .................................................................................. 36 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37 F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 38 G. Indikator Kinerja ........................................................................... 42 H. Prosedur penelitian ........................................................................ 42 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian........................................................... 49 B. Deskripsi Kondisi Awal ................................................................ 51 C. Hasil Penelitian ............................................................................. 54 D. Pembahasan Hasil Penelitian dan Temuan.................................... 69 BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan ......................................................................................... 74 B. Implikasi ......................................................................................... 75 C. Saran
......................................................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 78 LAMPIRAN .................................................................................................. 80
13
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1. Frekuensi Data Nilai Pra Tindakan ........................................................
52
Tabel 2. Hasil Tes Awal .......................................................................................
52
Tabel 3. Frekuensi Nilai Siklus I ..........................................................................
61
Tabel 4. Hasil Tes Siklus I ....................................................................................
62
Tabel 5. Frekuensi Nilai Siklus II ........................................................................
68
Tabel 6. Hasil Tes Siklus II ..................................................................................
69
Tabel 7. Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa.....................
69
Tabel 8. Perkembangan Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan ................
81
14
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1. Mekanisme Pembelajaran Metode Jigsaw ...................................
28
Gambar 2. Skema Kerangka Berfikir.............................................................
33
Gambar 3. Komponen-komponen Analisis Data : Model Interaktif..............
40
Gambar 4. Langkah Penelitian Model Spiral.................................................
42
Gambar 5. Susunan Personil SDN 01 Ploso ..................................................
50
Gambar 6. Grafik Data Nilai Pra Tindakan ...................................................
52
Gambar 7. Siklus Kegiatan Kelompok dengan Metode Jigsaw .....................
56
Gambar 8. Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa..........
69
Gambar 9. Grafik Perkembangan Nilai Siswa ...............................................
70
15
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Pra tindakan ...............
80
b. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1 ...
86
c. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 2....
93
d. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II pertemuan 1... 101 e. Rencana Pelaksanan Pembelajaran Siklus II Pertemuan 2 . 107 Lampiran 2. Kisi-Kisi Soal a. Kisi-Kisi Soal Pra Tindakan ............................................... 115 b. Kisi-Kisi Soal Siklus I ......... .............................................. 117 c. Kisi-Kisi Soal Siklus II................ ........................................ 119 Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa a. Lembar Kerja Siswa siklus I pertemuan 1 ............................ 121 b. Lembar Kerja Siswa siklus I pertemuan 2 ............................ 125 c. Lembar Kerja Siswa siklus II pertemuan 1........................... 129 d. Lembar Kerja Siswa siklus II pertemuan 2........................... 133 Lampiran 4. Daftar Nilai Kognitif Siswa ....................................................... 137 a. Daftar Nilai Kognitif Pra Tindakan........................................ 137 b. Daftar Nilai Kognitif Siswa Siklus I ...................................... 138 c. Daftar Nilai Kognitif Siswa Siklus II..................................... 139 Lampiran 5. Observasi Terhadap Guru oleh Guru Mitra a. Observasi Terhadap Guru oleh Guru Mitra Pra tindakan .... 140 b. Observasi Terhadap Guru oleh Guru Mitra Siklus I ............ 141 c. Observasi Terhadap Guru oleh Guru Mitra Siklus II ........... 143 Lampiran 6. Observasi Afektif Siswa a. Observasi Afektif Siswa Pra tindakan ................................ 145 b. Observasi Afektif Siswa Siklus I ........................................ 146
16
c. Observasi Afektif Siswa Siklus II ....................................... 149 Lampiran 7. Observasi Psikomotorik Siswa a. Observasi Psikomotorik Siswa Pra tindakan ...................... 152 b. Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I .............................. 153 c. Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II ............................. 156 Lampiran 8. Photo Proses Pembelajaran ..................................................... .
161
17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang tangguh, mandiri, kreatif dan inovatif sehingga mampu menyesuaikan
perkembangan
zaman.
Pendidikan
sangat
penting
dalam
menyiapkan manusia untuk mampu mempertahankan dan meningkatkan kualitas kehidupan sebagai bangsa yang bermartabat. Pendidikan Nasional berfungsi mangembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembagkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Depdiknas, 2008:3). Untuk mengembang fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Indonesia sangat memerlukan peningkatan kualitas pendidikan dalam rangka mencari struktur kurikulum, sistem pendidikan dan metode pembelajaran yang efektif dan efisien serta menyenangkan bagi peserta didik khususnya bagi anak usia sekolah dasar. Pada umumnya di dalam proses pendidikan selalu diarahkan untuk menciptakan tenaga terdidik yang terampil, dinamis, kreatif dan mengikuti serta melibatkan diri dalam proses perkembangan dunia pendidikan. Keberhasilaan suatu pendidikan dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya faktor individu, tenaga didik, lingkungan , dan sarana yang menunjang dalam proses pembelajaran.
Suatu
metode
pembelajaran
juga
sangat
mempengaruhi
keberhasilan pembelajaran serta menentukan prestasi belajar peserta didik. Depdiknas mengembangkan suatu sistem pendidikan yang dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup dalam kehidupan yang berorientasi pada tujuan dan proses agar sejalan dengan perkembangan nasional dan global.
18
Tujuan pendidikan dasar adalah mengembangkan sikap dan memberi kemampuan dasar untuk hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikaan menengah. Maka untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu mengembangkan kurikulum dan sistem pembelajaran. Demikian pula dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) selalu diadakan inovasi. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Berdasarkan pada pendekatan keterampilan proses pembelajaran IPA mencakup proses perolehan pengetahuan melalui pengamatan, penggalian, penelitian, penyampaian informasi dan produk (pengetahuan ilmiah) yang diperoleh dari berfikir dan bekerja ilmiah. Cara tersebut diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang penting bagi siswa karena peranannya yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa guru sering menghadapi kesulitan atau masalah namun tidak tahu cara pemecahannya. Guru memerlukan jalan keluar sebagai jawaban atas segala permasalahan yang dihadapi di kelas sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar dan tujuan pembelajaran tercapai. Menurut hasil pengamatan awal peneliti dan evaluasi guru kelas V di SD Negeri 01 Ploso menunjukkan bahwa metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam lebih didominasi oleh guru dan siswa-siswa tertentu saja. Siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran selalu menggali informasi atau bertanya pada guru. Berbeda halnya dengan siswa yang kurang aktif, ia hanya menerima pengetahuan yang datang kepadanya sehingga
menjadikan
prestasi
belajarnya
pun
cenderung
lebih
rendah
dibandingkan dengan siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA. Dari hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa pada pokok bahasan Energi dan perubahannya, nilai siswa kelas V sangat rendah. Peneliti memperoleh data rata-
19
rata nilai ulangan siswa yaitu 56,75 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di SD Negeri 01 Ploso adalah 6,5. Siswa kelas V masih sangat sulit dalam mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). Untuk mengantisipasi kegiatan belajar mengajar yang hanya didominasi oleh siswa-siswa tertentu saja, maka guru harus lebih kreatif dalam memilih metode pembelajaran yang tepat. Metode pembelajaran yang harus dipakai adalah metode yang melibatkan siswa lebih aktif dan menyeluruh dalam kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan belajar mengajar tidak dikuasai siswa-siswa tertentu saja, perlu diterapkan salah satu metode pembelajaran kooperatif. Sugiyanto (2008:35)
mengungkapkan
“Pembelajaran
kooperatif
adalah
pendekatan
pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.” Pembelajaran kooperatif merupakan metode pembelajaran dimana siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil. Sehingga hal ini memotivasi mereka untuk saling berinteraksi. Dalam pembelajaran kooperatif peran siswa diharapkan saling membantu, berdiskusi dan berargumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Isjoni (2009:77) menyatakan “Pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran koopeatif yang mendorong siswa aktif dan membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal.” Dalam model pembelajaran jigsaw terdapat tahap-tahap dalam pembelajarannya. Model jigsaw dikembangkan untuk memberikan suatu cara dalam menbantu membangun kelas sebagai komunitas belajar yang menghargai kemampuan siswa. Hal ini disebabkan dalam model jigsaw secara individual siswa belajar berkembang dan bersosialisasi dengan kelompoknya dengan berbagai kemampuan dalam aspek kerja yang berbeda. Tipe jigsaw dipilih peneliti karena metode pembelajaran ini lebih meningkatkan kerja sama dan keaktifan semua siswa. Jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang sangan fleksibel. Penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar dapat dimodifikasi dengan model-model belajar yang lain dengan menyesuaikan materi
20
yang dipelajari. Sehingga diharapkan dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat memahami materi energi dan perubahannya secara kongkrit dan jelas sehingga tercapai tujuan pembelajaran dan prestasi belajar dapat meningkat. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dalam penelitian ini diberi judul penelitian : “Peningkatan Prestasi Belajar IPA Melalui Penggunaan Metode Jigsaw pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Ploso Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar Tahun 2009/2010. “
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam khususnya pada materi Gaya kelas V SD Negeri 01 Ploso ? 2. Hambatan apakah yang dihadapi guru dalam menerapkan metode jigsaw di SD Negeri 01 Ploso ? 3. Solusi apakah yang digunakan dalam mengatasi hambatan penggunaan metode Jigsaw di SDN 01 Ploso? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu : 1. Untuk meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada materi Gaya dan perubahannya,siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Ploso. 2. Untuk mengetahui hambatan yang dihadapi guru dalam menerapkan metode jigsaw di SD Negeri 01 Ploso. 3. Untuk mengetahui solusi yang digunakan guru dalam mengatasi hambatan penggunaan metode Jigsaw di SDN 01 Ploso.
21
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan teoritis bagi pengembangan teori pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah Dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dengan merealisasikan tujuan pembelajaran bagi siswa dan juga sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan selanjutnya. b. Bagi Guru Dapat memberikan masukan bagi guru untuk menerapkan metode jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar di kelas sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. c. Bagi Siswa Dapat memberikan motivasi agar lebih tertarik belajar Ilmu Pengetahuan Alam sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam.
22
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab 2 yang akan dibahas adalah Tinjauan Pustaka, Penelitian yang Relevan, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis. A. Tinjauan Pustaka 1. Tinjauan tentang Belajar dan Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan kebutuhan setiap orang, sebab dengan belajar seseorang dapat memahami dan mengerti tentang suatu kemampuan sehingga kecakapan dan kepandaian yang dimiliki dapat ditingkatkan. Sebagai individu yang sedang belajar mempunyai kepentingan agar berhasil dalam belajar. Prestasi dapat dicapai setelah terjadi proses interaksi dengan lingkungan dalam jangka waktu tertentu. Sardiman (1992: 23) yang berpendapat “Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga psikis fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya., yang berarti menyangkut unsure cita, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.” Belajar juga bisa diartikan usaha untuk mengubah tingkah laku. Dengan belajar akan membaca perubahan
pada individu yang belajar”.
Perubahan-perubahan yang terjadi berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk suatu kecakapan, keterampilan, minat dan penyesuaian diri. Proses belajar senantiasa merupakan perubahan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu dapat dikatakan, terjadi suatu proses belajar apabila seseorang itu menunjukkan tingkah laku yang berbeda. Muhibbin Syah (1997: 92) mendefinisikan “Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan dengan melibatkan proses kognitif.” Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan, keadaan gila, mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar. Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 13), mengatakan “Belajar secara tradisional diartikan sebagai upaya menambah dan mengumpulkan
23
sejumlah pengetahuan.” Belajar adalah perubahan tingkah laku dan perubahan yang terjadi karena latihan atau pengalaman. Slameto (2003: 2) mendifinisikan “ Belajar adalah suatu prpses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan , sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 127) berpendapat bahwa : “Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia.” Dengan belajar manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Cronbach dalam Sumardi Suryabrata (2006: 115) mengatakan “ Learning is show by a change in behavior as a result of experience (Cronbach, 1554: 47). Artinya belajar dengan sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca inderanya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pengertian belajar adalah Suatu proses yang dilakukan secara berulang-ulang dan menggunakan usaha dan hasil belajar itu selalu membawa perubahan yang didapatkan dari kecakapan baru dan perubahan tersebut terjadi karena usaha yang dilakukan dengan sengaja. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, secara umum faktor yang mempengaruhi belajar ada dua golongan yaitu faktor intern dan faktor ektern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu. Menurut Ngalim Purwanto (1990: 107) berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi belajar adalah: 1) Faktor Internal Faktor ini terdiri dari faktor fisiologis yang berasal dari keadaan jasmani dan faktor psikologis yang berasal dari keadaan rohani. 2) Faktor Eksternal
24
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa, yang terdiri dari : a) Faktor sosial yang terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan kelompok. b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu budaya, teknologi dan kesenian. c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, belajar dan iklim. d) Faktor lingkungan dan keamanan. Menurut Muhibbin syah (1997: 132) berpendapat bahwa faktor yang mempengaruhi belajar adalah: 1) Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang terdiri dari dua aspek yaitu: a) Aspek fisiologis yaitu kondisi umum dari tonus (ketegangan otot) yang memadai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendisendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. b) Aspek psikologis yaitu faktor-faktor rohani siswa yang meliputi: (1) Intelegensi yaitu kemampuan psikofisik untuk mereaksi rangsangan. (2) Sikap siswa yaitu gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek baik secara positif maupun negatif. (3) Bakat siswa, bakat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. (4) Motivasi siswa adalah keadaan internal organisme manusia yang mendorong untuk berbuat. (5) Minat siswa, minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu.
25
2) Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa yang terdiri dari : a) Lingkungan sosial (1) Lingkungan sosial sekolah, misalnya guru, staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar. (2) Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga sepermainan di sekitar tempat tinggal siswa. (3) Lingkungan sosial lainnya. b) Lingkungan non sosial Faktor lingkungan non sosial misalnya gedung sekolah, alat-alat belajar, keadaan cuaca saat siswa sedang belajar. 3) Faktor Pendekatan Belajar Faktor pendekatan belajar misalnya tingkatan pendekatan tinggi, pendekatan sedang dan pendekatan rendah. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor dari dalam individu (internal) dan faktor dari luar individu (eksternal).
c. Pengertian Prestasi Belajar Kegiatan belajar yang dilakukan oleh seseorang akan memperoleh suatu hasil yang dinamakan prestasi belajar. Sutratinah Tirtonegoro (1989 : 43) bahwa “Prestasi belajar adalah penilaian hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.” “Prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.” (http://www.sobatbaru.blogspot.com, 18 Maret 2010).
26
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu keterampilan yang dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat ysng sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Pencapaian prestasi belajar anak tidak hanya tergantung dari anak itu sendiri, akan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor luar dari diri anak yang sedang melakukan pembelajaran. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004: 138) prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor mengenai prestasi belajar dikemukakan Slameto (2003: 5472) yaitu prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri anak (interen) dan faktor yang berasal dari luar anak (eksteren). Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 2) Faktor Interen Faktor interen yang dimaksud di sini adalah faktor yang berasal dari dalam individu yang belajar, yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. Banyak faktor jasmaniah yang mempengaruhi prestasi belajar di antaranya adalah sehat yang berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Faktor psikologis juga mempengaruhi prestasi belajar antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan. Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu kelelahan, kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh. Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan atau untuk mendapatkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan
27
baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajar. 3) Faktor Eksteren Faktor eksteren yang dimaksud adalah faktor yang berasal dari luar individu yang belajar yaitu faktor lingkungan, sarana fisik dan non fisik yang menunjang proses belajar mengajar. Kondisi ekstern yaitu mengenai hal-hal dalam situasi belajar dapat dikontrol oleh pengajar sehingga kondisi belajar yang eksteren dapat diatur atau dikontrol dan hanya merupakan suatu bagian dari proses belajar mengajar, tetapi termasuk tugaas guru yang utama dalam mengajar. Yang termasuk faktor eksteren antara lain ruangan, udara, hubungan guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan siswa dengan lingkungan sekolah. Sekolah sebagai tempat pendidikan formal merupakan tempat penggemblengan anak dalam mewujudkan prestasi belajar yang optimal. Karena sekolah yang didasari oleh adanya tenaga guru yang professional dalam menangani masalah pendidikan anak. Sehingga tugas-tugas perkembangan anak akan mendapat pelayanna yang tepat. Masyarakat sebagai tempat anak mengaktualisasi pengalaman belajar yang diperolehnya akan turut berpengaruh dalam kreatfitaas dan kedisiplinan anak. Anak akan disiplin dalam belajar karena adanya tuntutan kompetitif positif dari lingkungan. Dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi anak, pendidik lebih berhati-hati dalam setiap menjalankan tugas keprofesionalannya. Karena dari tugas guru ini akan menumbuhkan generasi bangsa yang siap meneruskan kepemimpinan
bangsa
mewujudkan
manusia
yang
berkualitas
mampu
membangun dirinya, bangsa dan negara. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (1990: 102) membagi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: 1) Faktor Individual Faktor individual merupakan faktor yang ada pada diri individu sendiri yang terdiri dari aspek fisiologis bersifat jasmaniah, aspek
28
psikologis bersifat rohaniah, latihan dan ulangan, motivasi dan sifatsifat pribadi seseorang. 2) Faktor dari luar individu Faktor dari luar diri individu meliputi faktor keluarga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat belajar serta lingkungan dan kesempatan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor individu yang belajar dan sebagai faktor pendukung adalah faktor dari luar individu.
2. Tinjauan tentang Ilmu Pengetahuan Alam
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam Srini M. Iskandar (2001: 2), kata IPA merupakan singkatan kata “Ilmu Pengetahuan Alam”. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari katakata Bahasa Inggris “Natural Science”. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan alam. Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi “Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science secara harfiah adalah ilmu yang mempelajari peristiwaperistiwa yang terjadi di alam.” Menurut Abdullah & Eny Rahma (1998: 18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain”. Leo Sutrisno, Hery Setyadi & Kartono (2007: 1-19), menyatakan ” IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true) dan dijelaskan dengan penalaran yang sahih (valid) sehingga dihasilkan kesimpulan yang betul (truth). Krajcik S. Joseph, Czerniak M. Charlene and Berger Carl (1999: 12) “ Science was created by humans to predict and explain events and fenomena.”
29
Artinya ilmu pengetahuan merupakan hasil pengamatan yang dilakukan oleh manusia dan peristiwa alam yang terjadi. Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya. Maskoeri Jasin (2006: 36) menyebutkan “ Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Alamiah (Natural science) membahas tentang alam semesta dengan semua isinya dan terdiri dari tiga aspek yaitu Fisika, Biologi dan Kimia.” Pada apek Fisika IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak hidup. Pada aspek Biologi IPA mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup serta lingkungannya. Sedangkan pada aspek Kimia IPA mempelajari gejala-gejala kimia baik yang ada pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada di alam. Pendidikan IPA menjadi suatu bidang ilmu yang memiliki tujuan agar setiap siswa terutama yang ada di SD memiliki kepribadian yang baik dan dapat menerapkan sikap ilmiah serta dapat mengembangkan potensi yang ada di alam untuk dijadikan sebagai sumber ilmu dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pendidikan IPA bukan hanya sekedar teori akan tetapi dalam setiap bentuk pengajarannya lebih ditekankan pada bukti dan kegunaan ilmu tersebut. Bukan berarti teori-teori terdahulu tidak digunakan, ilmu tersebut akan terus digunakan sampai menemukan ilmu dan teori baru. Teori lama digunakan sebagai pembuktian dan penyempurnaan ilmu-ilmu alam yang baru. Hanya saja teori tersebut bukan untuk dihafal namun di terapkan sebagai tujuan proses pembelajaran. Melihat hal tersebut di atas nampaknya pendidikan IPA saat ini belum dapat menerapkannya. Perlu adanya usaha yang dilakukan agar pendidikan IPA yang ada sekarang ini dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan awal yang akan dicapai, karena kita tahu bahwa pendidikan IPA tidak hanya pada teori-teori yang ada namun juga menyangkut pada kepribadian dan sikap ilmiah dari peserta didik.
30
Untuk itu maka kepribadian dan sikap ilmiah perlu ditumbuhkan agar menjadi manusia yang sesuai dari tujuan pendidikan. Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan dididapatkan dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus di sempurnakan. b. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Depdiknas (2008 : 148) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD atau MI adalah : 1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya. 2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tau, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan. 5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. 6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan. 7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs. c. Standar Kompetensi Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan ALam dari waktu ke waktu selalu berkembang. Oleh karena itu pemerintah selalu mengadakan perubahanperubahan kurikulum demi kesempurnaannya. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Depdiknas (2006: 21) menyebutkan bahwa standar kompetensi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD atau MI kelas V adalah : 1) Melakukan pengamatan terhadap gejala alam dan menceritakan hasil pengamatannya secara lisan dan tertulis.
31
2) Memahami penggolongan hewan dan tumbuhan, serta manfaat hewan dan tumbuhan bagi manusia, upaya pelestariannya, dan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. 3) Memahami bagian-bagian tubuh pada manusia, hewan, dan tumbuhan serta fungsi dan perubahan makhluk hidup. 4) Memahami berbagai sifat bentuk energi, perubahannya dan kegunaannya. 5) Mamahami berbagai bentuk energi, perubahan dan manfaatnya. 6) Memahami matahari sebagai pusat tata surya, kenampakan dan perubahan permukaan bumi, dan hubungan peristiwa alam dengan kegiatan manusia. d. Karateristik Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, Depdiknas (2008: 148) menyebutkan bahwa ruang lingkup pembelajaran ilmu pengetahuan alam meliputi aspek-aspek yaitu : 1) Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan. 2) Benda/materi : sifat-sifat dan kegunaannya meliputi benda cair, padat dan gas. 3) Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. 4) Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, tata surya dan benda-benda langit lainnya. e. Pendekatan dalam Pembelajaran IPA SD Ilmu pengetahuan sebagai produk tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip serta teori-teori. Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang bendabenda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA. Konsep merupakan penghubung antara fakta-fakta ada hubungannya. Kemudian prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Edangkan teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep-konsep danprinsip-prinsip yang saling berhubungan. Srini M.Iskandar (2001: 49) Dalam mempelajari IPA diperlukan beberapa pendekatan atau strategi yang digunakan yaitu :
32
1) Pendekatan Keterampilan Proses IPA Pendekatan keterampilan proses IPA adalah pembelajaran yang dianjurkan di dalam mengajar IPA. Keterampilan proses IPA dikembangkan bersama-sama dengan fakta-fakta, konsep-konsep dan prinsip-prinsip IPA (Srini M.Iskandar, 2001: 50). Keterampilan proses IPA yang ada pada anak SD merupakan modifikasi dari keterampilan proses IPA yang dimiliki para ilmuan sebab disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak dan materi yang diajarkan. Aspek-aspek keterampilan proses IPA terdiri dari delapan hal
yaitu:
pengamatan,
pengklasifikasian,
pengukuran,
pengidentifikasian dan pengendalian variable, perumusan hipotesis, perancangan
sksperimen,
penyimpulan
hasil
eksperimen,
dan
pengkomunikasian hasil eksperimen. 2) Pendekatan Inkuiri Pendekatan inkuiri adalah suatu strategi pembelajaran dimana guru dan murid mempelajari peristiwa-peristiwa ilmiah dengan proses penemuan atau penyelidikan masalah-masalah, menyusun hipotesis, merencanakan eksperimen , mengumpulkan data dan menarik kesimpulan tentang hasil pemecahan masalah. 3) Pendekatan STM (Sains Teknologi Masyarakat) Sains Teknologi Masyarakat adalah suatu untuk kecenderungaan baru di dalam Pendidikan IPA yang mula-mula timbul di Inggris dan Amerika Serikat dan kini meluas ke berbagai Negara. Dalam pendekatan STM murid-murid harus di ikutsertakan dalam penentuan tujuan, prosedur perencanaan dan dalam usaha mendapatkan informasi serta dalam mengevaluasi. Yang menjadi tujuan utama STM adalah murid-murid setelah lulus sekolah menjadi warga Negara yang mampu untuk mengambil keputusann tentang masalah-masalah di dalam masyarakat yang berkaitan dengan sains dan teknologi.
33
Dari tiga pendekatan di atas, dalam pembelajaran IPA metode Kooperatif jigsaw dapat dimodifikasi dengan pendekatan di atas. Selain itu masih banyak metode-metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran IPA khususnya di Sekolah Dasar. f. Gaya Gaya merupakan suatu dorongan atau tarikan yang menyebabkan perubahan bentuk atau gerak suatu benda. Besar kecilnya gaya dapat diukur dengan neraca pegas. Satuan pengukur gaya adalah Newton. Ada berbagai macam gaya. Gaya dalam kurikulum KTSP kelas V mempelajari tentang Gaya Magnet, Gaya Gravitasi dan Gaya Gesek. 1) Gaya Magnet Magnet disebut juga besi berani. Magnet memiliki kekuatan yang dapat menarik benda disekitarnya. Istilah magnet berasal dari bahasa Yunani yaitu magnes yang berarti batu dari Magnesia, suatu daerah di Asia kecil. Magnet mempunyai gaya tarik. Gaya tarik magnet disebut gaya magnet. Besarnya gaya magnet disebut kekuatan gaya magnet. Magnet dapat menarik logam tertentu. Berdasarkan asalnya magnet dibedakan menjadi dua, yaitu magnet alam dan magnet buatan. Magnet alam merupakan magnet yang sudah tersedia di alam, misalnya gravitasi bumi. Sedangkan magnet buatan merupakan magnet yang dibuat oleh manusia, misalnya magnet batang,magnet jarum, dll. a) Jenis-jenis Magnet (1) Magnet Batang
(4) Magnet Keping
(2) Magnet Silinder
(5) Magnet U
(3) Magnet Jarum
34
b) Sifat-sifat magnet (1) Magnet dapat menarik benda-benda tertentu. Magnet dapat menarik benda seperti besi, nikel dan benda yang terbuat dari logam. Meskipun tidak semua benda yang terbuat dari logam dapat ditarik oleh magnet. Benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut benda magnetis. Contoh benda magnetis yaitu peniti, klip, pisau, obeng dll. Benda magnetis mengandung unsur besi, nikel atau kobalt yang merupakan bahan feromagnetik. Sedangkan benda tidak magnetis adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh gaya magnet (tidak memiliki sifat seperti magnet). Contoh benda tidak magnetis yaitu kapur, kayu, kaca, kertas dll. (2) Magnet memiliki dua kutub. Ujung magnet yang menjadi kutub magnet letaknya saling berjauhan. Kedua ujung magnet itu gaya tariknya paling kuat. Kedua kutub magnet itu memiliki sifat berlawanan. Jika dua kutub ditempelkan akan saling meniadakan gaya tarik kutub. Semakin ke bagian tengah magnet, gaya tariknya semakin lemah karena kedua kutub yang berlawanan semakin dekat. Di tengah-tengah batang magnet, gaya tarik melemah. (3) Kutub senama tolak-menolak, kutub tak senama tarik-menarik. Setiap magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Dua buah magnet jika kutub senama didekatkan akan mengalami tolak menolak. Dan jika kutub tidak senama didekatkan magnet tersebut akan tarik menarik. (4) Magnet mempunyai medan magnet. Magnet mempunyai gaya tarik, yaitu dapat mempengaruhi benda dari besi yang ada di sekitarnya. Daerah sekitar magnet yang dipengaruhi gaya tarik magnet disebut medan magnet. Setiap benda tertentu yang berada di dalam medan magnet akan dipengaruhi gaya tarik magnet. Medan magnet tersusun atas garisgaris gaya yang semakin rapat disekitar kutub magnet. Oleh karena
35
itu, kutub magnet memiliki gaya tarik yang paling kuat dibandingkan sisi magnet lain. (5) Gaya tarik magnet dapat menembus benda Kekuatan gaya magnet dapat menembus benda. Benda yang dapat ditembus oleh gaya magnet tergantung dari tebal tipisnya benda tersebut. Contoh benda yang dapat ditembus oleh gaya magnet yaitu kertas, plastik, kain dll. c) Cara membuat magnet. Magnet dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu dengan cara induksi, aliran listrik (elektromagnetik) dan dengan cara digosok. (1) Membuat magnet dengan cara induksi. Cara membuat magnet dengan induksi yaitu dengan cara mendekatkan benda magnetis ke magnet. Sehingga benda magnetis itu akan dapat menarik benda magnetis lain. (2) Membuat magnet dengan cara aliran listrik (elektromagnetik). Cara membuat magnet menggunakan aliran listrik yaitu dengan membuat kumparan kawat pada paku yang akan dibuat magnet. Kemudian memberi aliran listrik pada kumparan kawat tersebut. Aliran listrik pada kawat akan mengubah paku menjadi magnet. (3)
Membuat magnet dengan cara digosok. Cara membuat magnet dengan gosokan yaitu dengan menggosok benda yang bersifat magnetis dengan magnet secara searah. Makin banyak gosokan yang dilakukan makasifat kemagnetannya akan semakin kuat.
d) Kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari Magnet sangat bermanfaat bagi manusia. Magnet dapat digunakan pada berbagai alat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh peralatan yang menggunakan magnet yaitu obeng, pengunci pada penutup tas, pintu kulkas, generator dan dinamo.
36
2) Gaya Gravitasi Benda yang berada di permukaan bumi akan terkena pengaruh dari gaya gravitasi bumi. Gaya gravitasi bumi berupa gaya tarik yang mengarah kepusat bumi. Gaya gravitasi bumi disebut juga gaya tarik bumi. Semua benda yang ada di bumi akan ditarik kearah pusat bumi. Jika tidak ada gaya gravitasi bumi, kita tidak akan bisa berpijak di bumi ini. Pengaruh gaya gravitasi yaitu : a)
Gravitasi bumi menyebabkan benda jatuh kebawah. Semua benda jika dilemparkan vertikal ke atas, benda tersebut akan jatuh ke tanah ke arah pusat bumi.
b)
Pengaruh gaya gravitasi terhadap kecepatan benda jatuh Waktu yang diperlukan benda untuk jatuh kebumi pada ketinggian yang sama akan berbeda. Benda yang lebih berat akan lebih cepat sampai ke bumi. Sedangkan benda yang ringan akan lebih lambat sampai ke bumi. Bentuk benda juga mempengaruhi kecepatannya ketika jatuh. Benda yang permukaannya luas akan lebih lambat daripada benda yang sempit atau ramping.
3) Gaya Gesek Gaya gesek terjadi apabila dua permukaan benda bersentuhan. Setiap permukaan benda selalu bersentuhan dengan benda lain. Gaya gesekan yang terjadi dipengaruhi oleh keadaan permukaan yang bersentuhan. Gaya gesekan dapat diperkecil dan diperbesar. Cara untuk memperkecil gaya gesekan antara lain dengan memperhalus permukaan, memberi pelumas atau memberi bantalan. Gaya gesekan dapat diperbesar dengan cara memperkasar permukaan benda yang bersentuhan. Berat benda dan luas permukaan juga mempengaruhi besar kecilnya gaya gesekan yang terjadi. Gaya gesekan diperkecil untuk mempermudah pergeseran kedua benda dan sekaligus untuk pendinginan. Contohnya poros roda mobil dan sepeda diberi vaselin, pelumas dan bantalan peluru agar mudah bergerak dan tidak cepat aus. Sedangkan gaya gesekan yang diperbesar juga diperlukan dalam kehidupan. Manusia memperbesar gaya gesekan untuk keselamatan. Contohnya ban mobil
37
dan ban sepeda dibuat bergerigi agar tidak tergelincir saat dikendarai, alas sepatu dibuat berbunga-bunga atau kasar-kasar agar tidak terpeleset dll. 3. Tinjauan tentang Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Zakaria Effandi dan Iksan Zanaton (2006), Cooperative learning is grounded in the belief that learning is most effective when student are actively involved in sharing ideas and work cooperatively to complete academic task (http://www.ejmste.com , 08 Februari 2010). Artinya Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang didasari kepercayaan dalam pembelajaran yang paling efektif ketika siswa aktif berbagi pendapat dan saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas sekolah. Sugiyanto (2008: 35) mengungkapkan “Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar”. Robert E. Slavin (2009: 4) menyatakan “ Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam mengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompokkelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran”. Dalam pembelajaran kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai. Isjoni (2009: 28) “Pembelajaran kooperatif adalah menyangkut teknik pengelompokan yang di dalamnya siswa bekerja terarah pada tujuan belajar bersama dalam kelompok kecil yang umumnya
terdiri dari 4-5 orang”.
Pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran memungkinkan siswa bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok tersebut. Mengacu pada pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk lebih aktif
38
dan berpartisipasi dalam komunitas kelompok mereka dengan cara-cara yang sesuai dengan tujuan pembelajaran kooperatif yaitu memperoleh pengetahuan dari sesama temannya. b. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Robert E. Slavin (2009: 26) mengkategorikan enam karakteristik metode pembelajaran kooperatif yaitu tujuan kelompok, tanggung jawab individual, kesempatan sukses yang sama, kompetisi tim, spesialisasi tugas, dan adaptasi terhadap kebutuhan kelompok . Karakteristik tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Tujuan Kelompok. Kebanyakan
metode
pembelajaran
kooperatif
menggunakan
beberapa bentuk tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor diatas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dalam menciptakan hubungan antar personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling peduli. 2) Tanggung Jawab Individual Keberhasilan kelompok tergantung dari pembelajaran individu dari semua anggota kelompok. Tanggung jawab individual dilakukan dalam dua cara. Yang pertama yaitu dengan menjumlahkan skor kelompok atau nilai rata-rata individual. Yang kedua adalah spesialisasi tugas, dimana tiap siswa diberikan tanggung jawab khusus untuk sebagian tugas kelompok. 3) Kesempatan Sukses yang Sama Pembelajaran kooperatif menggunakan metode skoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan
prestasi yang
diperoleh siswa. Penggunaan metode skor memastikan semua siswa mendapat kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam timnya.
39
4) Kompetisi Tim Dalam metode kooperatif, studi tahap awal dari STAD (Student Team Achievement Division) dan TGT (Teams Games Tournaments) menggunakan kompetisi antartim sebagai sarana untuk memotivasi siswa untuk bekerja sama dengan anggota timnya. 5) Spesialisasi Tugas Metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, Group Investigation, dan metode spesialisasi tugas lainnya adalah tugas melaksanakan subtugas terhadap masing-masing anggota kelompok. 6) Adaptasi terhadap Kebutuhan Kelompok Kebanyakan
metode
pembelajaran
kooperatif
menggunakan
pengajaran yang mempercepat langkah kelompok, tetapi dalam TAI (Team Accelerated Instruction) dan CIRC (Cooperative Integreted Reading and Compositian) mengadaptasi pengajaran terhadap kebutuhan individual.
c. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif Isjoni (2009: 60) menyatakan ada lima ciri pembelajaran kooperatif yaitu : 1) Positive interdepedence (saling ketergantungan positif) yaitu hubungan timbal balik yang didasari adanya kepentingan yang sama atau perasaan diantara anggota kelompok dimana keberhasilan seseorang merupakan keberhasilan yang lain pula atau sebaliknya. 2) Interaction face to face (interaksi tatap muka) yaitu interaksi yang langsung terjadi antar siswa tanpa adanya perantara. Pola interaksi dan perubahan yang bersifat verbal diantara siswa, ditingkatkan oleh adanya saling hubungan timbal balik yang bersifat positif sehingga dapat mempengaruhi hasil pendidikan dan pengajaran. 3) Adanya tanggung jawab pribadi mengenai materi pelajaran dalam anggota kelompok sehingga siswa termotivasi untuk membantu temannya.
40
4) Membutuhkan keluwesan yaitu menciptakan hubungan antar pribadi, mengembangkan kemampuan kelompok dan memelihara hubungan kerja yang efektif. 5) Meningkatkan keterampilan bekerja sama dalam memecahkan masalah (proses kelompok), yaitu tujuan terpenting yang diharapkan dapat dicapai
dalam
pembelajaran
kooperatif
adalah
siswa
belajar
keterampilan bekerjasama dan berhubungan ini adalah keterampilan yang penting dan sangat diperlukan di masyarakat. d. Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif Dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi yang diterapkan, yaitu diantaranya Student Team Achievement Division (STAD), Jigsaw, Teams Games Tournaments (TGT), Group Investigation, Rotating Trio Exchange dan Group Resume. Dari beberapa model tersebut yang paling banyak dikembangkan adalah model Student Team Achievement Disivion (STAD) dan Jigsaw (Isjoni, 2009: 73). Robert E. Slavin (2008: 11) membagi lima metode pembelajaran kooperatif, yaitu : 1) Student Team Achievement Division (STAD) Dalam STAD para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang berbeda-beda tingkat kemampuan, jenis kelamin dan latar belakang etniknya. Guru menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri-sendiri, dimana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling membantu. Kemudian masing-masing tim diberikan poin berdasarkan tingkat kemajuan yang diraih siswa dibandingkan hasil yang mereka capai sebelumnya. Poin ini kemudian dijumlahkan untuk memperoleh skor tim, dan tim yang berhasil memenuhi kriteria tertentu akan mendapatkan penghargaan.
41
2) Teams Games Tournament (TGT) Metode ini menggunakan pelajaran yang sama yang disampaikan guru dan tim kerja yang sama seperti dalam STAD, tetapi menggantikan kuis dengan turnamen mingguan , dimana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang pada meja turnamen, dimana ketiga peserta adalah para siswa yang memiliki rekor nilai terakhir yang sama. Peraih rekor tertinggi akan mendapatkan 60 poin untuk timnya. Mereka yang berprestasi rendah (bermain dengan yang berprestasi rendah juga) dan yang berprestasi tinggi (bermain dengan yang berprestasi tinggi) keduanya memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Tim dengan tingkat kinerja tertinggi mendapatkan serifikat atau bentuk penghargaan tim lainnya. 3) Jigsaw Dalam metode ini siswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama, yaitu empat atau lima orang, dengan latar belakang yang berbeda seperti dalam STAD dan TGT. Tiap anggota tim ditugaskan secara acak untuk menjadi tim ahli dalam aspek tertentu., lalu mereka kembali ke timnya untuk mengajarkan topik mereka itu kepada teman satu timnya. Akhirnya akan ada kuis atau penilaian untuk semua topik. Untuk lebih jelasnya metode jigsaw ini akan dibahas di topik selanjutnya. 4) Team Accelerated Instruction (TAI) Dalam TAI, para siswa memasuki sekuen individual berdasarkan tes penempatan dan kemudian
melanjutkannya dengan tingkat
kemampuan mereka sendiri. Secara umum, anggota kelompok bekerja pada unit pelajaran yang berbeda. Teman satu tim saling memeriksa hasil kerja masing-masing menggunakan lembar jawaban dan saling membantu dalam menyelesaikan berbagai masalah. Tiap minggu, guru menjumlahkan angka dari tiap unit yang telah diselesaikan semua anggota tim dan memberikan penghargaan tim yang berhasil melampui
42
kriteria skor yang didasarkan pada angka tes terakhir yang telah dilakukan. 5) Cooperative Integreted Reading and Compositian (CIRC) Dalam CIRC, para siswa mengikuti serangkaian pengajaran guru, praktik tim, pra penilaian tim, dan kuis. Para murid tidak mengerjakan kuis sampai teman satu timnya menyatakan bahwa mereka sudah siap. Penghargaan akan diberikan kepada tim berdasarkan kinerja rata-rata dari semua anggota tim dalam semua kegiatan membaca dan menulis. Karena siswa belajar dengan materi yang sesuai tingkat kemampuan mereka, maka mereka mempunyai kesempatan yang sama untuk sukses.
4. Metode Jigsaw
a. Pengertian Metode Jigsaw Metode jigsaw mendorong guru untuk memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa lebih aktif agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Siswa bekerja sama dengan sesame siswa dalam suasana gotongroyong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Jigsaw merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang pertama kali dikembangkan oleh Elliot Arronson di Universitas Texas dan merupakan salah satu metode pembelajaran yang berhasil dikembangkan oleh Robert E. Slavin. Robert E. Slavin (2008: 14) mengemukakan bahwa “Teknik jigsaw siswa bekerja dalam anggota kelompok yang sama, yaitu 4 orang dengan latar belakang yang berbeda”. Isjoni (2009: 77) menyatakan “Jigsaw merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa aktif dan membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang maksimal. Dalam model pembelajaran jigsaw terdapat tahap-tahap dalam pembelajarannya. Tahap pertama siswa dikelompokkan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil.
43
The Jigsaw method is a cooperative learning technique in which students work in small groups. In this method, each group member is assigned to become an "expert" on some aspect of a unit of study. After reading about their area of expertise, the experts from different groups meet to discuss their topic, and then return to their groups and take turns teaching their topics to their groupmates ( olc.spsd.sk.ca/de/PD/coop/page4.html , 23 maret 2010). Artinya bahwa metode jigsaw adalah teknik pembelajaran kooperatif dimana siswa dalam bekerja membentuk kelompok kecil. Dalam metode ini, masing-masing anggota kelompok ditunjuk sebagai ahli/pakar untuk menjdi kelompok pakar dalam aspek yang telah dibagi. Setelah mendalami materinya dalam kelompok pakar, mereka kembali ke kelompok awaluntuk mendiskusikan materi tersebut dengan kelompoknya. Dalam metode jigsaw, kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang disebut kelompok semula (home teams). Materi diberikan sejumlah anggota tim daan masing-masing individu ditugaskan memilih topik mereka. Kemudian siswa dipisahkan menjadi kelompok pakar (expert groups) yang terdiri dari seluruh siswa di kelas yang mempunyai bagian informaasi yang sama. Di grup pakar, siswa saling membantu mempelajarai materi dan mempeersiapkan diri untuk tim semula. Kemudian siswa kembali ke tim semula untuk mengajarkan materi tersebut ke teman se tim dan berusaha mempelajari sisa materi. Mekanisme pembelajaran jigsaw dapat digambarkan pada gambar 1 :
44
Kelompok semula (home teams) abcd
abcd
abcd
abcd
aaaa
bbbb
cccc
dddd
Materi I
Materi II
Materi III
Materi IV
Kelompok pakar (expert group) Gambar 1. Mekanisme pembelajaran metode jigsaw
Mengacu pendapat di atas dapat disimpulkan metode jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang telah diberikan tetapi mereka juga harus memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung dengan yang lain dan harus bekerjasama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.
b. Langkah-Langkah Penerapan Metode Jigsaw Jigsaw merupakan metode kerja kelompok dan terdapat tahap-tahap dalam penggunaanya. Tahap yang paling utama adalah mengelompokkan siswa dalam
45
bentuk kelompok-kelompok kecil. Sugiyanto (2008:43) metode pambelajaran jigsaw meliputi langkah-langkah sebagai berikut : 1) Kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri 4 atau 5 siswa dengan karakteristik yang heterogen. 2) Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks; dan setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. 3) Para anggota dari beberapa tim yang berbeda memiliki tanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut . Kumpulan siswa semacam itu disebut “kelompok pakar” (expert group). 4) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. 5) Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “home teams”, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari. www.jigsaw.org , diakses pada tanggal 23 Maret 2010. The jigsaw classroom is very simple to use. Just follow these steps: 1) Divide student into 5 or 6 person jigsaw groups. The groups should be diverse in terms of gender, ethnicity, race and ability. 2) Appoint one student from each group as the leader. Initially, this person should be the most mature student in the group. 3) Divide the day’s lesson into 5-6 segments. 4) Assign each student to learn one segment, making sure students have direct access only to their own segment. 5) Give students time to read over their segment at least twice and become familiar with it. There is no need for them to memorize it. 6) Form temporary "expert groups" by having one student from each jigsaw group join other students assigned to the same segment. Give students in these expert groups time to discuss the main points of their segment and to rehearse the presentations they will make to their jigsaw group. 7) Bring the students back into their jigsaw groups. 8) Ask each student to present her or his segment to the group. Encourage others in the group to ask questions for clarification. 9) Float from group to group, observing the process. If any group is having trouble (e.g., a member is dominating or disruptive), make an appropriate intervention. Eventually, it's best for the group leader to handle this task. Leaders can be trained by whispering an instruction on how to intervene, until the leader gets the hang of it.
46
10) At the end of the session, give a quiz on the material so that students quickly come to realize that these sessions are not just fun and games but really count. Artinya : Kelas jigsaw sangat mudah digunakan. Hanya terbagi dalam beberapa tahap yaitu : 1) Membagi siswa dalam 5 atau 6 orang kelompok jigsaw. Kelompok harus berbeda jenis kelamin, etnik, kecepatan dan kemampuan. 2) Menugaskan satu siswa dari kelompok masing-masing sebagai pemimpin. 3) Materi dibagi 5 sampai 6 kelompok bagian. 4) Tugas masing-masing siswa untuk belajar satu bagian membuat siswa mempunyai satu arah untuk bagian itu. 5) Beri waktu untuk para siswa membaca dengan cepat bagian mereka sedikit dua kali dan terbiasa dengannya serta tidak usah untuk menghafal. 6) Bentuk sementara “kelompok ahli” satu siswa dari kelompok jigsaw masing-masing bergabung dengan siswa lain yang ditugaskan kebagian itu. Berilah para siswa yang sama dalam kelompok yang ahli untuk mendiskusikan point-point yang utama dari bagian mereka untuk berlatih ke dalam kelompok jigsaw. 7) Membawa para siswa ke dalam kelompok jigsaw mereka. 8) Menanyakan masing-masing untuk menyajikannya kepada kelompok, siswa yang lain di dalam kelompok untuk klarifikasi. 9) Menggolongkan ke kelompok untuk proses pengamatan, jika kelompok
mempunyai
kesalahan
sedang
mendominasi
atau
menganggu. Pemimpin kelompok untuk menangani latihan ini. Pemimpin dapat dilatih bagaimana cara campur tangan sampai pemimpin mendapatkan caranya. 10) Di ujung kegiatan, memberi ulanagn yang bersifat menyenangkan dan permainan yang benar-benar sesuai sasaran.
47
Jadi, dalam pelaksanaan metode jigsaw meliputi beberapa hal yaitu pertama, membagi kelompok dalam 4-5 orang kelompok awal. Kedua, guru harus membagi materi yang akan dipelajari atau didiskusikan. Ketiga, dalam kelompok awal tersebut setiap anggota kelompok mengirimkan anggotanya untuk menjadi kelompok pakar yang mempunyai tanggung jawab yang sama mempelajari materi yang telah disiapkan. Keempat, Siswa kembali ke dalam kelompok asal dan mengkaji bersama-sama materi pembelajaran. Kelima, Setiap kelompok mempresentasikan hasil kegiatan dan guru memperikan penghargaan pada kelompok yang terbaik. Maka dari itu dalam metode jigsaw membutuhkan kerja sama yang baik antar tim dan saling bertukar pikiran serta memacu keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
c. Kelebihan dan kelemahan Metode Jigsaw Menurut Arends (2003: 328) metode pembelajaran jigsaw mempunyai kekurangan dan kelemahan antara lain : Kelebihan pembelajaran jigsaw adalah : (1) memacu siswa untuk berfikir kritis; (2) memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan setiap ide daengan menjelaskan kepada siswa lain materi yang sedang dipelajari; (3) diskusi yang terjadi tidak didominasi oleh siswa-siswa tertentu, tetapi setiap siswa dituntut untuk aktif. Sedang kekurangan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah : (1) Kegiatan belajar mengajar membutuhkan waktu yang lebih banyak ; (2) bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda. Brigeman (1997) dalam Robert E Slavin (2008: 141) menemukan bahwa para siswa yang bekerja sama menggunakan jigsaw lebih mampu melihat perspektif orang lain dibandingkan para siswa dalam kelas kontrol. Sehingga dengan demikian sangat penting untuk mengembangkan pembelajaran kooperatif sebagai contoh dengan metode jigsaw ini dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
48
B. Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian Kristanti tahun 2009 dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Sistem Pencernaan Melalui Kombinaasi Model Jigsaw dan Peta Pikiran di SMA Negeri Jumapolo Kabupaten Karanganyar”. Penelitian milik Kristanti ini menyimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam pembelajaran IPA mengalami peningkatan pada setiap siklus-siklusnya. 2. Penelitian Fantinias Yuniarti tahun 2006/2007 dengan judul “ Pengaruh Metode Pengajaran Alam Sekitar terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Sains Siswa Kelas V SLB.D YPAC Surakarta Tahun Ajaran 2006/2007”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan penggunaan metode pengajaran, prestasi belajar sains mengalami peningkatan.
C. Kerangka Pemikiran
Belajar
pada
dasarnya
adalah
suatu
proses
pemerolehan
informasi/keterampilan. Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPA di kelas IV SDN 01 Ploso, siswa sangat malas atau tidak bersemangat dan kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga prestasi belajar sangat rendah. Hal tersebut dikarenakan metode yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam lebih didominasi oleh guru dan siswa-siswa tertentu saja. Jigsaw merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang sangat fleksibel. Penerapannya dalam kegiatan belajar mengajar dilakukan dua siklus, yang tiap siklusnya terdiri dari: kegiatan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Dalam metode ini dapat dimodifikasi dengan model-model belajar yang lain dengan menyesuaikan materi yang dipelajari . Dengan penggunaan metode jigsaw dalam pembelajaran IPA diharapkan siswa lebih aktif dan terampil serta dapat memahami materi yang diajarkan secara
49
konkret dan jelas sehingga tercapai tujuan pembelajaran yaitu prestasi belajar IPA kelas V dapat meningkat. Berdasarkan hal yang telah diuraikan di atas,maka kerangka berfikir dapat digambarkan pada gambar 2 :
50
Kondisi awal
Tindakan
Kondisi akhir
• Anak malas belajar IPA Penggunaan metode ceramah dan diskusi sederhana. • siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
Menerapkan metode belajar jigsaw dalam pembelajaran IPA
Prestasi belajar IPA rendah
• Siklus I 1. Rencana I 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi • Siklus II 1. Rencana II 2. Tindakan 3. Observasi 4. Refleksi
Dengan menggunakan metode jigsaw maka prestasi belajar IPA meningkat
Gambar 2. Skema kerangka berfikir
51
D. Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut : “ Dengan menerapkan
model
pembelajaran
menggunakan
metode
jigsaw
dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, maka prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam kelas V SDN 01 Ploso dapat meningkat.”
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab 3 yang akan dibahas adalah Tempat dan Waktu Penelitian, Subjek Penelitian, Bentuk dan Strategi Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data, Indikator Kinerja serta Prosedur Penelitian. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Ploso Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar. SD Negeri 01 Ploso terletak di sebelah selatan Kecamatan Jumapolo, dan jaraknya tidak jauh dari rumah peneliti . Alasan memilih lokasi di SD Negeri 01 Ploso sebagai berikut : a. Ingin meningkatkan prestasi belajar kelas V pada mata pelajaran IPA khususnya dalam materi Gaya semester genap tahun pelajaran 2009/2010. b. Tempat penelitian jaraknya tidak jauh dari rumah peneliti ± 600 m. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun pelajaran 2009/2010. B. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan ini adalah siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. Siswa kelas V berjumlah 20 orang, yang terdiri dari 11 siswa perempuan dan 9 siswa laki-laki. C. Bentuk dan Strategi Penelitian 1. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan alasan bahwa penelitian ini merupakan penelitian yang bersiklus yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi yang dilakukan secara berulang. Dengan kata lain dilakukan perubahan yang berkenaan dengan upaya menuju perbaikan. Dengan menggunakan penelitian ini akan mampu menyerap informasi-
53
informasi untuk meningkatkan kegiatan belajar mengajar yang lebih professional. Ketika melaksanakan kegiatan mengajar dilakukan juga perbaikan-perbaikan. 2. Strategi Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan model siklus,
yang terdiri dari 2
siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut: a) Siklus I 1) Perencanaan (a) Membuat rencana pembelajaran yang dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. (b) Menyiapkan media dan alat pembelajaran. (c) Membuat lembar pengamatan sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik)
siswa
selama
kegiatan
pembelajaran
berlangsung. (d) Membuat alat evaluasi tindakan. 2) Pelaksanaan (tindakan) (a) Kegiatan ini guru melaksanakan proses kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I selama 2 pertemuan. (b) Melakukan penilaian pada tiap-tiap pertemuan. (c) Mengumpulkan hasil penilaian proses 3) Observasi Pengamatan
pelaksanaan
pembelajaran
dilakukan
secara
kolaboratif dengan guru mitra dengan menggunakan instrumen observasi guru mitra terhadap guru dan observasi guru mitra terhadap siswa. Sumber data diperoleh dari guru mitra (kolaborator), siswa dan proses pembelajaran.
54
4) Refleksi Kegiatan guru setelah proses pembelajaran (reflecting) adalah: Mencermati hasil pembelajaran dan mengkaji sejauh mana kompetensi yang sudah dikuasai oleh siswa. b) Siklus II 1) Perencanaan (a) Membuat rencana pembelajaran yang dilaksanakan selama 2 kali pertemuan. (b) Menyiapkan media dan alat pembelajaran. (c) Membuat lembar pengamatan sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik)
siswa
selama
kegiatan
pembelajaran
berlangsung. (d) Membuat alat evaluasi tindakan 2) Pelaksanaan (tindakan) (a) Kegiatan ini guru melaksanakan proses kegiatan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II selama 2 pertemuan. (b) Melakukan penilaian pada tiap-tiap pertemuan. (c) Mengumpulkan hasil penilaian proses 3) Observasi Pengamatan
pelaksanaan
pembelajaran
dilakukan
secara
kolaboratif dengan guru mitra dengan menggunakan instrumen observasi guru mitra terhadap guru dan observasi guru mitra terhadap
siswa.
Sumber
data
diperoleh
dari
guru
mitra
(kolaborator), siswa dan proses pembelajaran 4) Refleksi Guru mencermati hasil pembelajaran bersama dengan guru mitra atau observer.
55
D. Sumber Data Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 129) “sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh”. Data atau informasi yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini sebagian besar adalah data kualitatif. Informasi tersebut akan digali dari sumber data yang beragam , meliputi : 1. Informan atau nara sumber, yaitu guru mitra dan siswa kelas V. 2. Dokumen, yaitu daftar nilai mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 01 Ploso. 3. Observasi yaitu pengamatan terhadap sikap dan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian, diperlukan alat atau metode untuk mendapatkan data yang tepat dan objektif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang berarti barangbarang tertulis, yaitu hasil ulangan harian siswa. Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa daftar nilai formatif untuk memperoleh data tentang prestasi belajar sebelum dan sesudah tindakan. 2. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan yang meliputi pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: a. Observasi non-sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.
56
b. Observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati dengan cara memberi simbol pada kolam tempat peristiwa muncul. Dalam penelitian ini menggunakan observasi sistematis Observasi dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar yaitu observasi sistematis untuk mengetahui perkembangan sikap dan keterampilan siswa dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan metode jigsaw. Serta dalam observasi ini berkolaborasi dengan guru mitra sebagai observer. 3. Tes Suharsimi Arikunto (2002: 127), menyatakan “tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok.” Ditinjau dari sasaran atau objek yang akan dievaluasi, maka ada enam jenis tes yaitu : a. Tes kepribadian atau personality test, yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang. Yang diukur bisa kreatifitas, disiplin, kemampuan khusus dan sebagainya. b. Tes bakat atau aptitude test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang. c. Tes inteligensi, yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara membeerikan berbagai tugas kepada orang yang akan diukur inteligensinya. d. Tes Sikap atau attitude test, yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang. e. Teknik proyeksi atau projective technique.
57
f. Tes minat atau measures of interest, yaitu alat untuj menggali minat seseorang terhadap sesuatu. g. Tes prestasi atau achievement test, yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Dalam penelitian ini menggunakan metode tes prestasi atau achievement test, untuk mengukur pencapaian siswa setelah pelaksanaan pembelajaran.
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisa interaktif. Analisa data dalam penelitian ini meliputi tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi data. Tahap-tahap analisis data tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tahap reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data yang kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan serta berlangsung secara terus menerus. Tahap reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data hingga ksimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. 2. Tahap penyajian data merupakan penyajian dari sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian-penyajian akan dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang harus dilakukan lebih jauh menganalisis atau mengambil tindakan berdasarkan atas pemahaman yang didapat dari penyajian-penyajian yang lebih baik merupakan suatu cara yang utama bagi analisis tindakan kelas yang valid. 3. Tahap menarik kesimpulan merupakan yang terpenting. Kesimpulankesimpulan final tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, tergantung besarnya kumpulan catatan lapangan, pengkodean, pemaparan dan metode
58
pencarian dana, tetapi sering kali kesimpulan itu telah dirumuskan sebelumnya.
PENGUMPULAN
I REDUKSI DATA
II SAJIAN DATA
III PENARIKAN KESIMPULAN Gambar 3. Komponen-komponen analisis data : Model Interaktif Dengan melihat gambar 3 di atas, maka proses analisis model interaktif dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan. 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data disini peneliti melakukannya sejak proses pembuatan proposal, dengan cara mengumpulkan data-data yang terkait dengan apa yang akan dibahas dari lapangan. Dalam hal ini, data yang dikumpulkan masih mentah artinya data yang dikumpulkan belum mampu memberikan keterangan untuk dapat menarik suatu kesimpulan. Maka perlu proses lebih lanjut yaitu reduksi data. 2. Reduksi Data Reduksi data merupakan seleksi data kasar yang ada di lapangan. Proses reduksi data berlangsung secara terus menerus selama pelaksanaan penelitian sampai pada laporan akhir. Penulis melakukan reduksi data sejak berlangsungnya pengambilan keputusan tentang kerangka kerja, sampai dengan selesainya menulis laporan akhir penelitian. Reduksi data yang dilakukan merupakan bagian
59
analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus dan membuang halhal yang tidak penting serta mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan. 3. Sajian Data Sajian data adalah suatu sekumpulan informasi yang memungkinkan kesimpulan data dilakukan. Pada bagian ini peneliti merakit informasi-informasi yang telah diperoleh selama penelitian untuk mempermudah dalam penarikan kesimpulan. Dalam penyajian data ini, yang harus diperhatikan adalah penyajian data yang baik dan mempunyai kejelasan dengan sistematikanya, karena hal ini akan mempermudah peneliti dalam membuat kesimpulan. 4. Penarikan Kesimpulan Dari awal pengumpulan data sudah ada pernyataan-pernyataan yang digunakan sebagai arahan-arahan dan sebagai kesimpulan sementara. Selama proses ini berlangsung peneliti tetap bersifat terbuka terhadap semua informasi yang masuk. Peneliti belum membuat kesimpulan akhir sampai proses pengumpulan data berakhir. Keempat komponen tersebut di atas harus merupakan unsur yang ada dalam proses analisis data. Keempatnya merupakan suatu unsur yang saling berkait pada saat sebelum, selama serta sesudah pengumpulan data. Dalam penelitian ini, peneliti bergerak diantara keempat komponen tersebut yakni tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi atau kesimpulan data. Langkah-langkah analisis (HB, Sutopo, 2002: 92) : 1. Melakukan analisis awal, bila data sudah cukup lengkap. 2. Mengembangkan bentuk sajian dengan menyusun coding dan matriks bagi kepentingan analisis lanjut. 3. Melakukan analisis dan mengembangkan matrik antar kasus. 4. Melakukan verifikasi , pengayaan dan pendalaman data. 5. Melakukan analisis antar kasus. 6. Merumuskan kesimpulan akhir sebagian temuan penelitian. 7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran salam laporan akhir.
60
G. Indikator Kinerja 1. Pada siklus I, prestasi IPA minimal 70 % siswa mendapat nilai ulangan ≥ 65 dan 70 % siswa dalam penilaian psikomotorik dan afektif siswa ratarata nilai ≥ 65. 2. Pada siklus II, prestasi IPA minimal 80 % siswa mendapat nilai ulangan ≥ 70 dan 80 % siswa dalam penilaian psikomotorik dan afektif siswa ratarata nilai ≥ 70. H. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan gambaran secara lengkap mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Tindakan yang ditempuh dimaksudkan untuk mengubah kondisi atau perilaku yang mencakup rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian tindakan kelas. Tahapan penelitian tindakan kelas dapat digambarkan pada gambar 4 :
Reflec Observasi
Tindak
Rencana Tindaka
Reflec Observasi
Rencana
Gambar 4.Model Spiral dari Kemmis dan Taggart
61
Prosedur penelitian dari tindakan ini terdiri dari siklus-siklus. Setiap siklus terdiri dari empat langkah yaitu : 1. Siklus I a. Rencana Tindakan Perencanaan tindakan meliputi: 1) Penyusunan rencana atau model pembelajaran dengan membuat skenario pembelajaran dengan penggunaan metode jigsaw yang terdiri dari 2 pertemuan. 2) Menyiapkan alat dan media pembelajaran. 3) Penyusunan alat-alat evaluasi tindakan berupa: soal, instrumen observasi proses pembelajaran afektif dan psikomotorik siswa. b. Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan, yaitu : 1) Pertemuan I a) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 anggota. b) Guru menjelaskan aturan main dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw. c) Setiap kelompok diberi 4 materi yang berbeda. Kemudian siswa dari tiap kelompok berkumpul untuk membahas materi yang sama yang diberi nama kelompok pakar atau kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang pengaruh gravitasi terhadap benda, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang hubungan antara massa benda dengan gaya gravitasi, Kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi tentang Hubungan antara ketinggian benda dengan gaya gravitasi, kelompok ahli IV melakukan pengamatan dan diskusi tentang pengaruh jika tidak ada gaya gravitasi. d) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal untuk saling bertukar informasi dan membahasnya dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar.
62
e) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. f) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. g) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. 2) Pertemuan II a) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang sama pada pertemuan I, tiap kelompok terdiri dari 4 anggota. b) Guru menjelaskan aturan main dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw. c) Setiap kelompok diberi 4 materi yang berbeda. Kemudian siswa dari tiap kelompok berkumpul untuk membahas materi yang sama yang diberi nama kelompok pakar atau kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang membandingkan gerak benda dalam permukaan kasar dan halus, kelompok ahli II melakukan diskusi tentang cara memperkecil gaya gesek, Kelompok ahli III melakukan diskusi tentang cara memperbesar gaya gesek, kelompok ahli IV melakukan diskusi tentang manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. d) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal untuk saling bertukar informasi dan membahasnya dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. e) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. f) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. g) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. c. Observasi Pengamatan pelaksanaan pembelajaran selama dua pertemuan dilakukan secara kolaboratif dengan guru mitra dengan menggunakan instrumen observasi guru mitra terhadap guru dan observasi guru mitra terhadap siswa. Sumber data diperoleh dari guru mitra (kolaborator), siswa dan proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati meliputi sikap, keaktifan dan
63
keterampilan siswa selama proses pembelajaran dengan metode jigsaw serta kondisi proses pembelajaran secara umum d. Refleksi Dari langkah observasi akan diperoleh data yang bervariasi atau multi data. Tindakan (intervensi) dikatakan berhasil jika analisis data menunjukkan ketercapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam tujuan penelitian. Dari hasil pengamatan dan diskusi dengan teman observer maupun dengan siswa menunjukkan prestasi siswa dan kegiatan pembelajaran belum signifikan sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam proses pembelajaran siklus I. Menganalisis data yang ada berdasarkan format pembelajaran yang dilaksanakan. Tujuannya untuk mengetahui
keberhasilan dan hambatan dari proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan menggunakan metode jigsaw. Kemudian melakukan perbaikan berdasarkan evaluasi pemantauan. 2. Siklus II a. Rencana Perencanaan tindakan meliputi: 1) Penyusunan rencana atau model pembelajaran dengan membuat skenario pembelajaran dengan penggunaan metode jigsaw yang terdiri dari 2 pertemuan. 2) Menyiapkan alat dan media pembelajaran. 3) Penyusunan alat-alat evaluasi tindakan berupa: soal, instrumen observasi proses pembelajaran afektif dan psikomotorik siswa. b. Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan siklus I terdiri dari dua pertemuan, yaitu : 1) Pertemuan I a) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 anggota. b) Guru menjelaskan aturan main dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw.
64
c) Setiap kelompok diberi 4 materi yang berbeda. Kemudian siswa dari tiap kelompok berkumpul untuk membahas materi yang sama yang diberi nama kelompok pakar atau kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang Gaya tarik magnet di kutub, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang dua kutub magnet yang didekatkan, Kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi tentang Medan magnet, kelompok ahli IV melakukan percobaan dan diskusi tentang magnet dapat menembus benda. d) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal untuk saling bertukar informasi dan membahasnya dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. e) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. f) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. g) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. 2) Pertemuan II a) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang sama pada pertemuan I, tiap kelompok terdiri dari 4 anggota. b) Guru menjelaskan aturan main dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw. c) Setiap kelompok diberi 4 materi yang berbeda. Kemudian siswa dari tiap kelompok berkumpul untuk membahas materi yang sama yang diberi nama kelompok pakar atau kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara induksi, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara digosok, kelompok ahli IV melakukan diskusi tentang alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan seharihari.
65
d) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal untuk saling bertukar informasi dan membahasnya dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. e) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. f) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. g) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. c. Observasi Pengamatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II selama dua pertemuan dilakukan secara kolaboratif dengan guru mitra dengan menggunakan instrumen observasi guru mitra terhadap guru dan observasi guru mitra terhadap siswa. Sumber data diperoleh dari guru mitra (kolaborator), siswa dan proses pembelajaran. Hal-hal yang diamati meliputi sikap, keaktifan dan keterampilan siswa selama proses pembelajaran dengan metode jigsaw serta kondisi proses pembelajaran secara umum. Dalam kegiatan ini juga memperoleh data hasil wawancara dengan sebagian siswa tentang proses pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw. d. Refleksi Dari langkah observasi akan diperoleh data yang bervariasi. Tindakan dikatakan berhasil jika analisis data menunjukkan ketercapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan teman observer maupun siswa diperoleh data di lapangan sebagai berikut : 1) Kegiatan pembelajaran berjalan lancar sesuai dengan rencana tindakan dan suasana belajar menyenangkan. 2) Siswa
aktif
dalam
kegiatan
pembelajaran,
memperhatikan
dan
mendengarkan penjelasan dari guru, membantu teman dalam kelompok, menghargai teman diskusi, menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman, mengemukakan pendapat/ide/gagasan yang ditunjukkan dalam lembar penilaian afektif siswa.
66
3) Siswa terampil dalam kegiatan percobaan dan diskusi selama pembelajaran berlangsung yang ditunjukkan dalam lembar penilaian psikomotorik siswa. 4) Prestasi siswa meningkat mencapai target indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 70 % siswa mendapat nilai ulangan ≥ 70 dan 70 % siswa dalam penilaian psikomotorik dan afektif siswa mendapat kriteria sangat tinggi tinggi . Demikian tahapan-tahapan tiap siklus, dalam penelitian ini siklus dilakukan secara berulang-ulang mulai dari siklus 1 dan berlanjut kepada siklus II untuk mendapatkan hasil yang mendekati kesempurnaan atau sampai peningkatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam meningkat prestasinya.
67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV hasil penelitiaan dan pembahasan akan dibahas tentang deskripsi lokasi penelitian, deskripsi kondisi awal, hasil penelitian dan pembahasan. A. Deskripsi Lokasi Penelitian SD Negeri 01 Ploso adalah Sekolah Dasar yang terletak di Dusun Ploso Wetan Desa Ploso Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar. Kebetulan lokasi rumah peneliti tidak jauh dari SD Negeri 01 Ploso, jaraknya ± 600 m dari tempat peneliti. SD Negeri 01 Ploso letaknya berada di selatan Kecamatan Jumapolo yang jaraknya ± 2 kilometer dari Kecamatan Jumapolo. Penduduk di Desa Ploso termasuk kategori jumlah padat penduduk. Jumlah siswa di SD Negeri 01 Ploso sebanyak 148 siswa yang terdiri dari 6 kelas. Gedung sekolah baru saja mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus yaitu keramik lantai kelas dan rehab ruang kantor guru, jadi ruang kelas pun cukup nyaman dalam kegiatan belajar mengajar. Di SD Negeri 01 Ploso baru saja mendapat bantuan pembangunan ruang perpustakaan, dan baru tahun ini perpustakaan mulai dioperasikan untuk siswa. Siswa pun sangat antusias meminjam buku di perpustakaan. SD Negeri 01 Ploso merupakan SD inti yaitu dalam gugus IV “ Kihajar Dewantoro ” kecamatan Jumapolo. Lokasi SD cukup luas dan berdampingan dengan lapangan desa, Kantor Kelurahan Desa Ploso dan Sekolah Taman Kanak-kanak Ploso. SDN 01 Ploso dipimpin oleh seorang kepala sekolah , 8 tenaga pendidik yang terdiri dari 6 guru kelas, 1 guru pendidikan olahraga serta 1 guru agama Islam,dan seorang penjaga dan karyawan perpustakaan. Selain itu di SD Negeri 01 Ploso ada guru tamu yaitu guru Bahasa Inggris, guru Pendidikan Agama Khatolik dan guru Komputer. Lebih jelasnya tentang keadaan dan susunan personil di SDN 01 Ploso dapat dilihat pada gambar 5:
68
Kepala SD SRIYATNO, S.Pd Komite Sekolah Kirman
Penjaga Sekolah Suwardi
Guru Kelas I Sri Mulyani, A.Ma.Pd
Guru Kelas III Supartono,S.Pd.
Guru Kelas II Suparni, A.Ma.Pd.
Guru PAI Sumidi,S.Ag.
Guru Kelas V Edhi Sudarsono
Guru Kelas IV Rohmadi
Guru Penjas Sutarno
Guru Kelas VI suparni, A.Ma
Guru Agama Katolik L.Sujiyem
Gambar 5: Susunan Personil SDN 01 Ploso Demi kelancaran program-program sekolah dan semakin meningkatnya mutu pendidikan di sekolah, maka segenap komponen pengelola Sekolah Dasar Negeri 01 Ploso baik kepala sekolah, komite sekolah, guru, karyawan senantiasa melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab masing-masing sebagaimana tertuang dalam program kerja yang telah direncanakan pada setiap tahun pelajaran. Mekanisme kerja segenap pengelola Sekolah Dasar Negeri 01 Ploso tersebut berada di bawah koordinasi dan pengawasan kepala sekolah. Fasilitas yang ada di sekolah ini cukup memadai. Berbagai jenis alat peraga untuk berbagai mata pelajaran tersedia dengan lengkap, semua terawat dengan cukup baik, ada juga alat peraga yang tersedia di dalam kelas. Tetapi sekolah ini tidak ada tempat khusus untuk menyimpan alat peraga tersebut, sehingga banyak alat peraga yang sebagian rusak. Karakter siswa-siswi kelas V tempat penelitian tidak jauh berbeda dengan kelas lain dalam pembelajaran IPA. Kebanyakan siswa menganggap IPA sebagai suatu mata pelajaran yang sulit dan tidak menyenangkan, sehingga hasil
69
belajar IPA dan keaktifan serta keterampilan siswa dalam pembelajaran IPA kurang optimal. Siswa masih kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru saja. Hal itu menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Latar belakang ini yang dijadikan pangkal dalam berbagai permasalahan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA. Dengan penelitian ini diharapkan siswa SDN 01 Ploso lebih tertarik dan selalu aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga prestasi belajar IPA siswa kelas V meningkat. B. Deskripsi Kondisi Awal Hasil observasi awal dalam pra tindakan yang dilakukan peneliti pada siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2009/2010 yang semula guru dalam kegiatan pembelajarannya belum menerapkan metode jigsaw, menunjukkan prestasi belajar siswa masih rendah. Dari hasil kondisi awal atau sebelum menerapkan metode jigsaw, dapat diketahui masih banyaknya siswa yang belum tuntas dalam belajarnya hingga mencapai 65%. Untuk lebih jelasnya pencapaian prestasi belajar mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri 01 Ploso Kecamatan Jumapolo Kabupaten Karanganyar pada kondisi awal pra tindakan yaitu: 1. Nilai Kognitif Siswa Dari hasil tes pra tindakan pada mata pelajaran IPA didapat data perolehan nilai siswa dilihat pada tabel 1: Tabel 1. Frekuensi Data Nilai Pra Tindakan No 1
Rentang Nilai 21 – 30
Prosentase (%) 0
Frekuensi 0
2
31 – 40
10
2
3
41 – 50
20
4
4
51 – 60
35
7
70
5
61 – 70
25
5
6
71 – 80
10
2
7
81 – 90
0
0
8
91 – 100
0
0
100 %
20
Jumlah
Berdasarkan tabel 1. prosentase nilai tes awal maka dapat digambarkan grafik pada gambar 6:
Prosentase
Prosentase Nilai Pra Tindakan
40 35 30 25 20 15 10 5 0
21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100 Rentang Nilai
Gambar 6.Grafik Data Nilai Pra Tindakan Tabel 2. Hasil tes awal Keterangan
Tes Awal
Nilai terendah
35
Nilai tertinggi
80
Rata-rata nilai
58,25
Siswa belajar tuntas
35 %
71
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa sebelum dilaksanakan tindakan, siswa kelas V SDN 01 Ploso dari 20 siswa hanya 7 siswa yang memperoleh nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 13 siswa atau 65 % memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan yaitu 65. Dari data pra tindakan diperoleh nilai terendah 35 dan nilai tertinggi adalah 80, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 58,25. Dari hasil tes awal pada tabel di atas dapat disimpulkan sementara bahwa penguasaan materi gaya dan perubahannya oleh siswa kelas V SDN 01 Ploso masih kurang. Maka peneliti mengadakan konsultasi dengan dewan guru untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan metode jigsaw. 2. Nilai Afektif Siswa Dari hasil observasi diperoleh data afektif siswa : 1) Siswa kurang memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru. 2) Sebagian siswa belum membantu teman dalam kelompok. 3) Siswa kurang dalam menghargai teman dalam kegiatan diskusi. 4) Sebagian siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman. 5) Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan. Dari hasil di atas di peroleh rata-rata nilai afektif siswa pada pra tindakan yaitu 47. 3. Nilai Psikomotorik Siswa Dari hasil observasi diperoleh data awal psikomotorik siswa : 1) Siswa kurang terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan percobaan dan diskusi. 2) Siswa kurang terampil dalam menyiapkan alat dalam kegiatan percobaan dan diskusi. 3) Sebagian siswa mencatat hasil percobaan dan diskusi dengan benar. 4) Sebagian siswa belum membersihkan tempat dan peralatan dengan baik 5) Masih banyak siswa belum dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar sesuai dengan materi. Dari hasil di atas di peroleh rata-rata nilai afektif siswa pada pra tindakan yaitu 51,68.
72
Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan sementara bahwa penguasaan materi Gaya dan Perubahannya oleh siswa kelas V SDN 01 Ploso masih kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai siswa yang sejumlah 65 % siswa masih dibawah KKM yang telah ditetapkan. Dan juga dari hasil observasi afektif dan psikomotorik siswa masih sangat kurang aktif dan terampil dalam kegiatan pembelajaran. Dari hasil tersebut memberikan indikasi bahwa siswa masih belum begitu paham pada beberapa indikator belajar materi pokok Gaya dan Perubahannya. Untuk mengupayakan penyelesaian dari permasalahan-permasalahan maka peneliti dan guru kelas V mengadakan kerjasama untuk mengadakan penelitian tindakan kelas. Pada pelaksanaannya peneliti bertindak sebagai pengajar dan guru kelas V sebagai observer. C. Hasil Penelitian 1. Siklus I Tindakan siklus I dilaksanakan tanggal 07 April 2010 sampai tanggal 10 April 2010. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari siklus-siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan tindakan 1 dilaksanakan pada hari Rabu, 07 April 2010 di ruang guru SDN 01 Ploso. Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilaksanakan dalam 2 pertemuan (dengan alokasi waktu 2x35 menit) yaitu pada hari Kamis, 08 April 2010 dan Sabtu, 10 April 2010. Dengan berpedoman dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006 kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran . Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet). Indikator
73
5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuhnya dua buah benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketentuan tertentu. 5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah. 5.1.3 Memprediksi seandainya tidak ada gravitasi bumi. 5.1.4 Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus). 5.1.5 Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan. 5.1.6 Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan yaitu : 1. Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan masing-masing pertemuan dalam waktu 2 jam pelajaran. (RPP terlampir) 2. Menyiapkan alat dan media pembelajaran. 3. Membuat lembar observasi Afektif dan Psikomotorik siswa serta lembar observasi guru. 4. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. 5. Menyiapkan lembar penilaian. b. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran melalui metode jigsaw sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran yang telah disusun pada siklus 1 dengan menggunakan metode jigsaw dengan alat dan media pembelajaran yang telah disiapkan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun ini akan dilaksanakan dua kali pertemuan. 1) Pertemuan I Pada
pertemuan
pertama
melaksanakan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode jigsaw. a) Pendahuluan
74
Pada tahap ini guru mengadakan apersepsi “Anak-anak, pernahkan kalian melihat buah mangga yang jatuh secara langsung?“ dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan. b) Kegiatan Inti (1) Bertanya jawab dengan siswa tentang peristiwa benda atau buah yang jatuh disekitar lingkungan. Sehingga anak aktif dan berani mengungkapkan ide dan pendapatnya. (2) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok jigsaw atau kelompok asal, tiap kelompok terdiri dari 4 orang. (3) Dari kelompok semula/asal tadi , tiap kelompok asal mengirimkan 1 anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang pengaruh gravitasi terhadap benda, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang hubungan antara massa benda dengan gaya gravitasi, kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi tentang Hubungan antara ketinggian benda dengan gaya gravitasi, kelompok ahli IV melakukan pengamatan dan diskusi tentang pengaruh jika tidak ada gaya gravitasi. Kegiatan pembelajaran kelompok tersebut dapat digambarkan pada gambar 7 : Kelompok semula (home teams) K.I abcd
K.II
K.III
K.IV
K.V
abcd
abcd
abcd
abcd
aaaaa
bbbbb
ccccc
ddddd
Materi I
Materi II
Materi III
Materi IV
75
Kelompok pakar (expert group) Gambar 7. Siklus Kegiatan Kelompok dengan Metode Jigsaw (4) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal (home teams) untuk saling bertukar informasi dan membahasnya dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. (5) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. Siswa atau kelompok lain saling menanggapi sehingga muncul keaktifan anak dalam mengungkapkan ide atau gagasan yang dimilikinya. (6) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. (7) Siswa membersihkan kelas dan peralatan yang digunakan dalam kegiatan percobaan dan diskusi. (8) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. c) Penutup Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. 2) Pertemuan kedua Pada
pertemuan
pertama
melaksanakan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode jigsaw. a) Pendahuluan Pada tahap ini guru mengadakan apersepsi “Anak-anak bagaimana permukaan ban sepeda kalian, halus atau kasar?” dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan. b) Kegiatan Inti (1) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok yang sama pada pertemuan I, tiap kelompok terdiri dari 4 anggota. (2) Guru menjelaskan aturan main dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw.
76
(3) Setiap kelompok diberi 4 materi yang berbeda. Kemudian siswa dari tiap kelompok berkumpul untuk membahas materi yang sama yang diberi nama kelompok pakar atau kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang membandingkan gerak benda dalam permukaan kasar dan halus, kelompok ahli II melakukan diskusi tentang cara memperkecil gaya gesek, Kelompok ahli III melakukan diskusi tentang cara memperbesar gaya gesek, kelompok ahli IV melakukan diskusi tentang manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. (4) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal untuk saling bertukar informasi dan membahasnya dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. (5) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. Siswa atau kelompok lain saling menanggapi sehingga muncul keaktifan anak dalam mengungkapkan ide atau gagasan yang dimilikinya. (6) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. (7) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. c) Penutup Guru membimbing untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. c. Observasi Dalam tahap ini peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode jigsaw. Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan sikap siswa dan psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran IPA dengan menerapkan metode jigsaw serta mengamati keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan metode jigsaw. 1) Hasil observasi bagi guru
77
Dari data observasi dalam siklus 1 selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut : a) Guru
telah
menyiapkan
rencana
pembelajaran
dengan
baik.
Menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran b) Guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Guru telah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. d) Guru telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. e) Guru masih kurang dalam menguasai kelas. f) Guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. g) Guru Belum menghasilkan pesan yang menarik. h) Guru telah menggunakan media secara efekif dan efisien dan melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. i) Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. j) Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa. k) Guru telah memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar l) Guru telah menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa m) Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa tetapi belum optimal. n) Guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan dan telah melaksanakan tindak lanjut Dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran tersebut didapat rata-rata nilai yaitu 80,17. 2) Hasil observasi bagi siswa a) Observasi afektif siswa Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar afektif siswa sebagai berikut: (1) Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru. (2) Sebagian siswa belum membantu teman dalam kelompok.
78
(3) Siswa cukup menghargai teman dalam kegiatan diskusi. (4) Sebagian siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman. (5) Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan. Dari hasil observasi penilaian afektif siswa pada siklus I di dapat rata-rata nilai afektif siswa yaitu 77,5. b) Obsevasi psikomotorik siswa Dari data observasi pada siklus I diperoleh data hasil belajar psikomotorik siswa sebagai berikut : (1) Siswa cukup terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan percobaan dan diskusi. (2) Siswa cukup terampil dalam menyiapkan alat dalam kegiatan percobaan dan diskusi. (3) Sebagian siswa telah mencatat hasil percobaan dan diskusi dengan benar. (4) Sebagian siswa telah membersihkan tempat dan peralatan dengan baik (5) Sebagian besar siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar sesuai dengan materi. Dari hasil observasi penilaian psikomotorik siswa pada siklus I di dapat rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 71,81. d. Refleksi Dari hasil penelitian pada siklus 1, maka peneliti mengulas masih ada 5 siswa yang belum mencapai KKM. Maka peneliti melanjutkan siklus ke II untuk materi Gaya dan Perubahannya dengan menindak lanjuti siklus I. Hasil refleksi nilai siswa dapat dilihat pada tabel 3: Tabel 3. Frekuensi Nilai pada Siklus I No 1
Rentang Nilai 21 – 30
Frekuensi 0
Prosentase 0%
79
2
31 – 40
0
0%
3
41 – 50
0
0%
4
51 – 60
3
15 %
5
61 – 70
6
30 %
6
71 – 80
8
40 %
7
81 – 90
3
15 %
8
91 – 100
0
0%
20
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel 3 prosentase hasil belajar IPA pada siklus 1 di dapat tabel 4 : Tabel 4. Hasil Tes Siklus I Keterangan
Tes Awal
Nilai terendah
55
Nilai tertinggi
87
Rata-rata nilai
70,25
Siswa belajar tuntas
75 %
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I, siswa kelas V SDN 01 Ploso sebanyak 20 siswa, 15 siswa atau 75 % memperoleh nilai di atas batas nilai ketuntasan minimal. Sebanyak 5 siswa atau 25 % memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 55 dan nilai tertinggi adalah 87, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 70,25. Dalam penelitian tindakan kelas siklus I masih banyak ditemukan kekurangan-kekurangan, antara lain: 1) Bagi Guru a) Guru masih kurang dalam menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. b) Guru masih kurang dalam merespon positif partisipasi siswa.
80
c) Guru belum optimal memberikan pujian bagi siswa yang telah menjawab pertanyaan dengan benar. d) Guru belum melaksanakan alokasi waktu KBM dengan baik. e) Guru belum optimal dalam menguasai kelas. 2) Bagi Siswa a) Siswa masih kurang dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan. b) siswa masih kurang dalam menyimpulkan hasil diskusi dengan benar dan sesuai dengan materi. c) Belum terciptanya kerja sama dalam kelompok secara optimal. 2. Siklus II Tindakan siklus II dilaksanakan tanggal 12 April 2010 sampai dengan 15 April 2010. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari siklus-siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Tahap Perencanaan Tindakan Kegiatan perencanaan tindakan dilaksanakan pada hari Senin 12 April 2010 di ruang guru SDN 01 Ploso. Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 dilaksanakan dalam 2 pertemuan (dengan alokasi waktu 2x35 menit) yaitu pada hari Selasa, 13 April 2010 dan Kamis, 15 April 2010. Dengan berpedoman dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2006 kelas V, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran . Standar Kompetensi : Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. Kompetensi Dasar : Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet). Indikator 5.1.7 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis. 5.1.8 Menunjukkan sifat-sifat magnet melalui percobaan 5.1.9 Membuat magnet. 5.1.10 Mendiskripsikan alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan
81
sehari-hari. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan tindakan yaitu : 1) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilaksanakan dua kali pertemuan masing-masing pertemuan dalam waktu 2 jam pelajaran. (RPP terlampir) 2) Menyiapkan alat dan media pembelajaran. 3) Membuat lembar observasi Afektif dan Psikomotorik siswa serta lembar observasi guru. 4) Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran. 5) Menyiapkan lembar penilaian. b. Pelaksanaan Tindakan Dalam tahap ini guru menerapkan pembelajaran melalui metode jigsaw sesuai
dengan
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
yang
telah
disusun.
Pembelajaran yang telah disusun pada siklus 2 dengan menggunakan metode jigsaw dengan alat dan media pembelajaran yang telah disiapkan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun ini akan dilaksanakan dua kali pertemuan. 1) Pertemuan I Pada
pertemuan
pertama
melaksanakan
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun dengan menggunakan metode jigsaw. a) Pendahuluan Pada tahap ini guru mengadakan apersepsi “ Anak-anak pernahkah kalian bermain catur? Mengapa anak catur dapat menempel di papan catur?” dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan. b) Kegiatan Inti (1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian magnet. (2) Bertanya jawab dengan siswa tentang kegunaan dan benda yang bersifat magnetis. Anak sangat antusias dalam mengungkapkan ide dan pendapatnya.
82
(3) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 orang yang disebut kelompok jigsaw/kelompok asal. (4) Dari kelompok asal, tiap kelompok asal mengirimkan 1 anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang Gaya tarik magnet di kutub, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang dua kutub magnet yang didekatkan, Kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi tentang Medan magnet, kelompok ahli IV melakukan percobaan dan diskusi tentang magnet dapat menembus benda. (5) Pada kelompok pakar siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru. (6) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal (home teams) untuk mengajar anggota lain atau saling bertukar pikiran mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. (7) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. Siswa atau kelompok lain saling menanggapi sehingga muncul keaktifan anak dalam mengungkapkan ide atau gagasan yang dimilikinya. (8) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. (9) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. c) Kegiatan Akhir Guru membimbing untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. 2) Pertemuan II a) Pendahuluan Pada tahap ini guru mengadakan apersepsi “ Anak-anak dari pertemuan kemarin siapa yang ingat sifat-sifat magnet?” dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang disampaikan b) Kegiatan Inti (1) Bertanya jawab dengan siswa tentang kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
83
(2) Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 orang (kemompok asal). (3) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan dilakukan percobaan dan diskusi. (4) Siswa dari kelompok semula/asal, tiap kelompok asal mengirimkan 1 anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara induksi, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara digosok, kelompok ahli IV melakukan diskusi tentang alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari. (5) Pada kelompok pakar siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru. (6) Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal (home teams) untuk mengajar anggota lain atau saling bertukar pikiran mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. (7) Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. Kelompok lain menanggapi dan mengemukakan pendapat secara lisan. (8) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. (9) Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. c) Kegiatan Akhir Guru membimbing untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. c. Observasi Dalam tahap ini peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan metode jigsaw. Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan sikap siswa dan psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran IPA dengan menerapkan
84
metode jigsaw serta mengamati keterampilan guru dalam mengajar dengan menggunakan metode jigsaw. 1) Hasil observasi bagi guru Dari data observasi dalam siklus 1 selama 2 kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut : a) Guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dengan baik. menyiapkan ruang, alat dan media pembelajaran. b) Guru telah membuka pelajaran dengan baik, guru telah melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. c) Guru telah menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. d) Guru telah mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. e) Guru telah mampu dalam menguasai kelas. f) Guru melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. g) Cukup menghasilkan pesan yang menarik. h) Guru telah menggunakan media secara efekif dan efisien dan melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. i) Guru telah menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. j) Guru cukup dalam merespon positif partisipasi siswa. k) Guru telah memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar l) Guru telah menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa m) Guru telah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. n) Guru telah melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan dan telah melaksanakan tindak lanjut Dari hasil observasi terhadap guru selama kegiatan pembelajaran tersebut didapat rata-rata nilai
90,84. dari hasil tersebut menunjukkan
adanya peningkatan keterampilan guru dalam mengajar yang semula dalam siklus I 80,17 sekarang meningkat menjadi 90,84. 2) Hasil observasi bagi siswa a) Observasi Afektif siswa
85
Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar afektif siswa sebagai berikut: (1) Siswa memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru. (2) Sebagian besar siswa telah membantu teman dalam kelompok. (3) Siswa telah menghargai teman dalam kegiatan diskusi. (4) Siswa menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman. (5) Siswa sangat aktif dalam mengemukakan pendapat/ide/gagasan. Dari hasil observasi penilaian afektif siswa pada siklus II di dapat rata-rata nilai afektif siswa yaitu 93,5. b) Obsevasi psikomotorik siswa Dari data observasi pada siklus II diperoleh data hasil belajar psikomotorik siswa sebagai berikut : (1) Siswa terampil dalam menyiapkan bahan dalam kegiatan percobaan dan diskusi. (2) Siswa terampil dalam menyiapkan alat dalam kegiatan percobaan dan diskusi. (3) Siswa telah mencatat hasil percobaan dan diskusi dengan benar. (4) Siswa telah membersihkan tempat dan peralatan dengan baik (5) Siswa telah dapat menyimpulkan hasil diskusi dengan benar sesuai dengan materi. Dari hasil observasi penilaian psikomotorik siswa pada siklus II di dapat rata-rata nilai psikomotorik siswa yaitu 83,63. d. Refleksi Hasil refleksi pada siklus II diketahui bahwa nilai prestasi belajar siswa diperoleh pada tabel 5: Tabel 5. Frekuensi Nilai pada Siklus II No 1
Rentang Nilai 21 – 30
Frekuensi 0
Prosentase 0%
2
31 – 40
0
0%
3
41 – 50
0
0%
86
4
51 – 60
0
0%
5
61 – 70
2
10 %
6
71 – 80
9
45 %
7
81 – 90
5
25 %
8
91 – 100
4
20 %
20
100 %
Jumlah
Berdasarkan tabel 5 frekuensi nilai pada siklus 2 maka di dapat data: Tabel 6. Hasil Tes Siklus II Keterangan
Tes Awal
Nilai terendah
63.25
Nilai tertinggi
95
Rata-rata nilai
79,55
Siswa belajar tuntas
95 %
Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa pada siklus II, siswa kelas V SDN 01 Ploso sebanyak 19 siswa atau 95 % memperoleh nilai di atas batas ketuntasan minimal dan 1 siswa atau 5 % siswa memperoleh nilai di bawah batas nilai ketuntasan. Dari data tersebut diperoleh nilai terendah 63 dan nilai tertinggi adalah 95, sehingga didapat rata-rata nilai kelas yaitu 79,55. Dari tabel tersebut telah di dapat 90 % siswa telah mendapat nilai ≥ 70. D. Pembahasan Hasil Penelitian dan Temuan Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa
pembelajaran
IPA
dengan
menggunakan
metode
jigsaw
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 01 Ploso, baik prestasi belajar kognitif, afektif maupun psikomotorik. 1. Perkembangan hasil observasi terhadap guru, observasi afektif siswa dan observasi psikomotorik siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat dilihat pada tabel 7:
87
Tabel 7. Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa Keterangan
Pra Tindakan
Observasi Terhadap guru Observasi Afektif Siswa Observasi
Psikomotorik
Siklus I
Siklus II
73.33
80.17
90.84
47
77.5
93.5
51.68
71.81
83.63
Siswa
Dari tabel 7 diatas dapat digambarkan grafik pada gambar 8 :
Perkembangan Rata-Rata Nilai Observasi Guru dan Siswa 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Rata-rata Nilai
Observasi terhadap guru Observasi afektif siswa Observasi psikomotorik siswa
Pra tind
Siklus I Siklus II
Gambar 8. Perkembangan Rata-rata Nilai Observasi Guru dan Siswa a. Hasil Observasi terhadap guru menunjukkan adanya peningkatan yaitu ratarata nilai dari pra tindakan 73,33, siklus I 80,17 dan siklus II 90,84. b. Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari pra tindakan hingga siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra tindakan 47, pada siklus I 77,5 dan pada siklus II 93,5.
88
c. Perkembangan rata-rata nilai psikomotorik siswa dari pra tindakan hingga siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra tindakan 51,68, pada siklus I 71,81 dan pada siklus II 83,63. 2. Perkembangan prestasi siswa dari pra tindakan hingga siklus 2 dapat dilihat tabel 8 : Tabel 8. Perkembangan Nilai Siswa Sebelum dan Sesudah Tindakan Keterangan
Pra
Siklus I
Siklus II
Tindakan Nilai terendah
35
55
63.25
Nilai tertinggi
80
87
95
Rata-rata nilai
58.25
70.25
79.55
35
75
95
Siswa belajar tuntas(%)
Dari tabel di atas maka dapat digambarkan grafik perkembangan nilai siswa dari pra tindakan hingga siklus I dan II, yaitu dilihat pada gambar 9 :
Grafik Prestasi Belajar Siswa 100 80
Nilai terendah
60
Nilai tertinggi
40
Rata-rata nilai
20 Siswa belajar tuntas
0 Pra Tind
Siklus I
Siklus II
Gambar 9. Grafik Perkembangan Nilai Siswa
89
1) Nilai terendah yang diperoleh siswa pada tes awal 35; pada siklus I naik menjadi 55; dan pada siklus II naik lagi menjadi 63,25. 2) Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada tes awal sebesar 80; pada siklus I naik menjadi 87; dan pada siklus II 95. 3) Nilai rata-rata kelas juga terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 58,25; siklus I 70,25; dan pada siklus II 79,55. 4) Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 65) pada tes awal 35%, tes siklus I 75% setelah dilakukan refleksi terdapat 5 siswa yang tidak tuntas (nilai ulangan dibawah 65), namun secara keseluruhan sudah meningkat hasil belajarnya bila dilihat dari prosentase ketuntasan siswa, dan pada tes siklus II hanya 1 siswa atau 5 % siswa yang belum tuntas. Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa meningkat, baik kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil tersebut telah memenuhi indikator kinerja yang telah di tetapkan. Pada siklus I 75 % siswa telah mendapat nilai ≥ 65 dan pada siklus II 90 % siswa telah mendapat nilai ≥ 70. Dengan demikian penggunaan metode jigsaw pada pembelajaran IPA materi gaya dan perubahannya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN 01 Ploso. 3. Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode jigsaw. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan metode jigsaw menemui beberapa hambatan yaitu : a. Metode
jigsaw
merupakan
pembelajaran
diskusi
kelompok
yang
membutuhkan banyak waktu dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini peneliti harus benar-benar pandai dalam mengatur waktu mulai dari penjelasan dan kegiatan diskusi. Selama kegiatan diskusi berlangsung guru harus membimbing siswa dan mengawasi siswa agar siswa fokus dalam kegiatan diskusi sehingga diskusi berjalan lancar dan tidak memakan banyak waktu dalam pelaksanaannya. b. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda. Dalam pelaksanaan diskusi kelompok jigsaw, siswa masih kurang berkolaborasi dan
90
berinteraksi dengan teman kelompok awal maupun dalam kelompok ahli. Sehingga dalam hal ini membutuhkan keterampilan guru untuk memacu siswa untuk saling berinteraksi dan kerja sama dengan temannya. c. Guru sulit dalam mengendalikan siswa sehingga suasana kelas nampak ramai. Karena biasanya ketika siswa melaksanakan diskusi, masih banyak siswa yang berbicara hal lain dengan temannya. Karena siswa menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam mengatasi hal tersebut. Misalnya, dengan mendekati dan mengawasi siswa yang ramai serta membimbingnya dalam kegiatan diskusi agar siswa lebih fokus dalam kegiatan percobaan dan diskusi.
91
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian penerapan metode jigsaw pada siswa kelas V SDN 01 Ploso tahun ajaran 2009 / 2010, maka dapat dianalisis kesimpulan sebagai berikut : 1.
Prestasi belajar IPA pada materi gaya dan perubahannya meningkat dengan menerapkan metode jigsaw baik dilihat dari aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 58,25, siklus I 70,25; dan pada siklus II naik menjadi 79,55. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 65) pada tes awal 35% siswa tuntas, tes siklus I 75% siswa dan pada tes siklus II 95% siswa tuntas. Perkembangan rata-rata nilai afektif siswa dari pra tindakan hingga siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra tindakan 47, pada siklus I 77,5 dan pada siklus II 93,5. Perkembangan rata-rata nilai psikomotorik siswa dari pra tindakan hingga siklus 2 menunjukkan adanya peningkatan yaitu pada pra tindakan 51,68, pada siklus I 71,81 dan pada siklus II 83,63.
2.
Dalam penelitian dengan menggunakan metode jigsaw ini ada hambatan yang ditemui, yaitu: pertama masalah waktu. Dalam pembelajaran ini merupakan kegiatan
pembelajaran
dengan
diskusi
kelompok
sehingga
dalam
pelaksanaannya memerlukan waktu yang cukup lama. Kedua, setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga siswa dalam pembelajaran masih kurang berkolaborasi dan berinteraksi dengan teman kelompok awal maupun dalam kelompok ahli sehingga membutuhkan keterampilan guru memacu siswa untuk saling berinteraksi. Ketiga, guru sulit dalam mengendalikan siswa sehingga suasana nampak ramai. Karena biasanya ketika siswa melaksanakan diskusi, siswa pun mengobrolkan hal lain karena siswa menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam mengatasi hal tersebut. Misalnya, dengan mendekati siswa yang ramai
92
dan membimbingnya dalam kegiatan diskusi agar siswa lebih fokus dalam kegiatan percobaan dan diskusi. B. Implikasi Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada pembelajaran
dengan
penggunaan
metode
jigsaw
dalam
pelaksanaan
pembelajaran IPA. Model yang dipakai dalam penelitian ini adalah model siklus. Prosedur penelitiannya terdiri dari 2 siklus. Siklus I dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 08 April 2010 dan Sabtu 10 April 2010. Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 13 April 2010 dan Kamis, 15 April 2010. Dalam setiap pelaksanaan siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang. Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPA baik secara teoretis maupun secara praktis. 1. Implikasi Teoretis Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan penggunaan metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pokok gaya dan perubahannya serta mendapatkan respon positif dari siswa, hal tersebut dapat ditinjau dari hal berikut : a.
Pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw meningkatkan prestasi belajar IPA siswa karena metode jigsaw melibatkan keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan penghargaan dari guru saat siswa berhasil melakukan kegiatan dengan baik. Secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Guru dalam melaksanakan pembelajaran semakin mantap dan luwes dengan kekurangan-kekurangan kecil diantaranya kontrol waktu. Prosentase prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotorik siswa meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan siswa mencetuskan pendapat, mengeluarkan pendapat, berinteraksi dengan guru, mampu mendemonstrasikan, kerjasama dengan kelompok meningkat, dan
93
menyelesaikan soal-soal latihan. Dengan partisipasi siswa yang aktif dan kreatif siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, suasana kelaspun menjadi lebih hidup dan menyenangkan dan pada akhirnya prestasi belajar IPA siswa kelas V SDN 01 Ploso meningkat. b.
Penerapan pendekatan metode jigsaw secara tepat dan optimal sehingga prestasi belajar meningkat.
2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan keefektifan strategi guru dalam mengajar dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan prestasi dan hasil belajar siswa yang akan dicapai. prestasi siswa dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode pembelajaran dan media yang tepat bagi siswa. Berdasarkan kriteria temuan dan pembahasan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan peneliti untuk membantu guna dalam menghadapi permasalahan yang sejenis. Di samping itu, perlu penelitian lanjut tentang upaya guru untuk mempertahankan atau menjaga dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran dengan menggunakan metode jigsaw pada hakikatnya dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru yang menghadapi permasalahan
yang sejenis,
terutama untuk mengatasi masalah peningkatan prestasi belajar siswa, yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan penelitian ini harus diatasi semaksimal mungkin. Kendala yang dihadapi antara lain,
guru akan sulit dalam
mengendalikan siswa sehingga suasana nampak ramai. Karena biasanya ketika siswa melaksanakan diskusi, siswa pun mengobrolkan hal lain karena siswa menganggap guru kurang memperhatikan. Untuk itu guru harus kreatif dalam mengatasi hal tersebut. Guru mengatasinya, misalnya dengan menempatkan siswa yang sering ramai di dekat guru, guru harus sering mendekati siswasiswa tersebut.
94
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan metode jigsaw pada siswa kelas V SDN 01 Ploso tahun ajaran 2009 / 2010, maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi peserta didik SDN 01 Ploso pada khususnya sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah Penelitian dengan class-room action research membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. 2. Bagi Guru a. Untuk meningkatkan prestasi belajar diharapkan menggunakan metode jigsaw. b. Untuk
meningkatkan
keaktifan
dan
kreativitas siswa diharapkan
menerapkan metode jigsaw. c. Untuk memperoleh jawaban yang tepat, sesuai dengan tujuan penelitian disarankan untuk menggali pendapat atau tanggapan siswa dengan kalimat yang lebih mengarah pada proses pembelajaran dengan metode jigsaw. d. Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan metode jigsaw pada materi Gaya dan Perubahannya. 3. Bagi Siswa a. Peserta didik hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sehingga memperoleh prestasi belajar yang optimal. b. Siswa dapat mengaplikasikan hasil belajarnya kedalam kehidupan sehari hari.
95
DAFTAR PUSTAKA Abdullah Aly & Eny Rahma. 1998. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Arends, Richard. 1997. Classroom Intruction and Management. USA : McGrawHill College. Depdikbud. 1990. Kamus Bessar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Depdiknas : Dirjendikti. ________. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. Depdiknas : Dirjendikti. Fantinias Yuniarti. 2007. Pengaruh Metode Pengajaran Alam Sekitar terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Sains Siswa Kelas V SLB.D YPAC Surakarta Tahun Ajran 2006/2007. (Penelitian Tindakan Kelas Program Pendidikan Luar Biasa Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta) H.B. Soetopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif Dasar Teori dan Terapan dalam Penelitian. Surakarta : UNS Press. Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Krajcik S. Joseph, Czerniak M. Charlene & Berger Carl. 1999. Teaching Children Science (a Project – Based Aproach). Boston: McGraw-Hill College. Kristanti. 2009. Efektivitas Pembelajaran Sistem Pencernaan Melalui Kombinasi Model Jigsaw dan Peta Pikiran di SMA Negeri Jumapolo Kabupaten Karanganyar. (Penelitian Tindakan Kelas Fakultas MIPA Universitas Negeri semarang). Leo Sutrisno dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Depdiknas : Dirjendikti. Maskoeri Jasin. 2006. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan,dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
96
Mulyani Sumantri & Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana. Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : CV. Rajawali. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Srini M Iskandar. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung : CV Maulana. Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : UNS Press. Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Karya. Sumardi Suryabrata. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Sutratinah Tirtonegoro. 1989. Anak Supernormal dan Program Pendidikannya. Jakarta : Bina Aksara. Slavin, E Robert. 2008. Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik). Bandung : Nusa Media. http://www.sobatbaru.blogspot.com http://www.ejmste.com http://www.olc.spsd.sk.ca/de/PD/coop/page4.html http://www.jigsaw.org
97
Lampiran 1a. RPP pra Tindakan RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pra Tindakan Nama Sekolah
: SDN 01 Ploso
Kelas / Semester
: V (lima) / 2 – Genap
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Gaya
Hari / Tanggal
: Selasa, 06 April 2010
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. II. Kompetensi Dasar 5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet). III. Indikator 5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuhnya dua buah benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketentuan tertentu. 5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah. 5.1.3 Memprediksi seandainya tidak ada gravitasi bumi. 5.1.4 Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus). 5.1.5 Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan. 5.1.6 Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. 5.1.7 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis. 5.1.8 Menunjukkan sifat-sifat magnet melalui percobaan 5.1.9 Membuat magnet. 5.1.10 Mendiskripsikan alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
98
V. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat mengetahui pengaruh gaya gravitasi dan memanfaatkan gaya gravitasi serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. VI. Materi Pembelajaran, Metode, Media dan Sumber Materi Pembelajaran 1. Gaya Gravitasi 2. Gaya Gesek 3. Gaya Magnet Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Tanya jawab Media 1. Gambar gaya magnet,gravitasi dan gesek. Sumber 1. Kurikulum KTSP 2006 2. Buku “Gembira Belajar Sains” halaman 139.Penerbit : Grasindo. 3. Buku Sains 5 halaman 69 penerbit : Mediatama. 4. Buku Sains halaman 73 penerbit : Tropica. VII. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan awal (10 menit) 1. Berdoa dan absensi 2. Apersepsi : “Anak-anak siapa yang ingat macam-macam gaya yang telah kalian pelajari ? b. Kegiatan Inti (45 menit) 1. Guru menerangkan tentang gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet 2. Guru bertanya jawab dengan siswa contoh gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet.
99
3. Siswa dibagi dalam 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 4 anak. 4. Tiap kelompok melakukan percobaan dan diskusi tentang kegunaan gaya gravitasi, gaya gesek dan gaya magnet. 5. Tiap kelompok mencatat hasil percobaan dan mempresentasikan kedepan kelas. 6. Siswa secara individu mengerjakan soal latihan. c. Kegiatan Akhir (15 menit) 1. Siswa membuat kesimpulan akhir pembelajaran dengan bimbingan guru. 2. Refleksi. 3. Guru memberi tugas pekerjaan rumah. VIII. Penilaian 1. Prosedur tes
: Tes akhir
2. Jenis tes
: Individu
3. Bentuk tes
: Pilihan ganda dan Uraian
4. Teknik tes
: Tertulis Karanganyar, 06 April 2010
Guru Kelas V
Praktikan
Edhi Sudarsono
Suparni
NIP.19690125 200501 1 004
NIM.X7108768 Mengetahui Kepala SDN 01 Ploso
SRIYATNO NIP. 19590406 197802 1 001
100
Soal Individu I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar ! 1.
Dua buah benda beratnya sama dijatuhkan pada ketinggian berbeda maka yang akan sampai ditanah lebih dulu adalah …. a. Bersama-sama
c. benda dari jarak lebih tinggi
b. benda dari jarak lebih pendek d. a, b, c salah 2.
3.
4.
5.
6.
Gravitasi bumi menyebabkan semua benda di bumi akan ditarik ke … a. angkasa
c. bumi
b. tanah
d. pusat bumi
Astronout di Bulan terlihat melayang-layang disebabkan …. a. di bulan gaya gravitasi besar
c. di bulan gaya gravitasi tinggi
b. di bulan tidak ada udara
d. di bulan gaya gravitasi lemah
Benda akan lebih … jika digerakkan pada permukaan yang halus. a. sulit
c. mudah
b. lambat
d. tidak begerak
Cara-cara berikut yang berfungsi untuk memperbesar gaya gesek yaitu … a. karet rem pada pelek
c. rantai sepeda diberi oli
b. as roda diberi pelumas
d. as roda diberi vaselin
Permukaan pegangan obeng dibuat kasar agar gaya geseknya besar, hal ini bermanfaat agar …
7.
a. obeng menjadi lebih tajam
c. obeng dapat dipegang erat
b. obeng menjadi lentur
d. obeng menjadi lebih elastis
Perhatikan daftar benda berikut : 1) peniti 3) pines 5) jarum jahit Yang dapat ditarik oleh magnet adalah nomor ….
8.
a. 1, 2 dan 3
c. 2, 4 dan 5
b. 1, 3 dan 5
d. 2, 3 dan 4
Kutub magnet yang senama jika didekatkan akan … a. tarik-menarik
c. mendekat
b. tolak-menolak
d. bergeser
2) kapur 4) gabus
101
9. Baja yang didekatkan ke salah satu kutub magnet akan bersifat seperti magnet. Pembentukan magnet dengan cara seperti itu disebut … a. cara induksi
c. cara gosokan
b. cara aliran listrik
d. cara deduksi
10. Perhatikan daftar benda berikut : 1. kulkas 2. almari baju
4. kompas 5. sepeda
3. kompor Dari benda-benda di atas yang menggunakan prinsip gaya magnet adalah nomor… a. 1, 2 dan 3
c. 2, 3 dan 4
b. 1, 4 dan 5
d. 3, 4 dan 5
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang singkat dan benar ! 1. Gaya tarik suatu magnet disebut …. 2. Benda yang dapat ditarik oleh magnet disebut benda … 3. Benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet disebut benda… 4. Magnet yang sudah tersedia di alam disebut magnet …. 5. Magnet yang dibuat olah manusia disebut magnet …. 6. Bola tennis dan kertas di jatuhkan secara bersamaan dari atas meja. Bola tennis akan lebih …. Sampai di lantai. 7. Gaya tarik bumi disebut …. 8. Pengaspalan jalan merupakan salah satu cara … gaya gesek. 9. Mata gergaji dibuat bergerigi atau tidak rata. Hal ini merupakan salah satu cara …. Gaya gesek. 10. Makin halus permukaan, maka gaya gesek akan makin ….
102
Kunci Jawaban : Romawi I 1. b
6. c
2. d
7. b
3. d
8. b
4. c
9. a
5. a
10. b
Romawi II 1. Gaya magnet
6. lebih cepat
2. Benda magnetis
7. Gaya Gravitasi
3. Benda tak magnetis
8. Memperkecil gaya gesek
4. Magnet alam
9. Memperbesar gaya gesek
5. Magnet buatan
10. Kecil
Kriteria Penilaian I. B X 1
= 10
II. B X 1
= 10 +
Jumlah N = 20 Nilai = Jumlah X 5 = 100
103
Lampiran 1b. RPP Siklus I Pertemuan I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SDN 01 Ploso
Kelas / Semester
: V (lima) / 2 – Genap
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Gaya
Hari / Tanggal
: Kamis, 08 April 2010
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit Siklus I pertemuan 1
I. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. II. Kompetensi Dasar 5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet). III. Indikator 5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuhnya dua buah benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketentuan tertentu. 5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah. 5.1.3 Mempredikasi seandainya tidak ada gravitasi bumi. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui percobaan kelompok siswa dapat membandingkan kecepatan jatuhnya dua buah benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketentuan tertentu dengan tepat. 2. Melalui percobaan kelompok siawa dapat menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah dengan tepat. 3. Melalui pengamatan siswa dapat memprediksi seandainya tidak ada gravitasi bumi dengan tepat.
104
V. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat mengetahui pengaruh gaya gravitasi dan memanfaatkan gaya gravitasi serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. VI. Materi Pembelajaran, Metode, Media dan Sumber Materi Pembelajaran Gaya Gravitasi Bumi memiliki gaya tarik. Gaya tarik bumi disebut gaya gravitasi bumi. Arah gaya gravitasi bumi selalu menuju ke bawah pusat bumi. 1. Gravitasi bumi menyebabkan benda jatuh kebawah. Semua benda jika dilemparkan vertikal ke atas, benda tersebut akan jatuh ke tanah ke arah pusat bumi. 2. Pengaruh gaya gravitasi terhadap kecepatan benda jatuh Waktu yang diperlukan benda untuk jatuh kebumi pada ketinggian yang sama akan berbeda. Benda yang lebih berat akan lebih cepat sampai ke bumi. Sedangkan benda yang ringan akan lebih lambat sampai ke bumi. Bentukbenda juga mempengaruhi kecepatannya ketika jatuh. Benda yang permukaannya luas akan lebih lambat daripada benda yang sempit atau ramping. 3) Jika di bumi tidak ada gaya gravitasi bumi, kita tidak akan bisa berpijak di bumi dan semua benda yang ada di bumi akan melayang-layang. Metode 4. Jigsaw 5. Eksperimen 6. Tanya jawab 7. Diskusi Media 1. Bola, kelereng, batu, kerikil, kayu, uang logam, kertas, kapas dll. 2. Bak dan tanah basah
105
3. Penggaris. Sumber 5. Kurikulum KTSP 2006 6. Buku “Gembira Belajar Sains” halaman 139.Penerbit : Grasindo. 7. Buku Sains 5 halaman 69 penerbit : Mediatama. 8. Buku Sains halaman 73 penerbit : Tropica. 9. Buku Sains SD kelas V halaman 70 penerbit : Bumi Aksara. VII. Kegiatan Pembelajaran d. Kegiatan awal (10 menit) 1. Berdoa dan absensi 2. Apersepsi : “ Anak-anak pernahkan kalian melihat buah mangga yang jatuh secara langsung? “ 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. e. Kegiatan Inti (45 menit) 1. Bertanya jawab dengan siswa tentang peristiwa benda atau buah yang jatuh disekitar lingkungan. 2. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 orang. 3. Dari kelompok semula/asal tadi , tiap kelompok asal mengirimkan 1 anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang pengaruh gravitasi terhadap benda, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang hubungan antara massa benda dengan gaya gravitasi, Kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi tentang Hubungan antara ketinggian benda dengan gaya gravitasi, kelompok ahli IV melakukan pengamatan dan diskusi tentang pengaruh jika tidak ada gaya gravitasi.
106
Kelompok semula (home teams) K.I abcd
K.II
K.III
K.IV
K.V
abcd
abcd
abcd
abcd
aaaa
bbbb
cccc
dddd
Materi I
Materi II
Materi III
Materi IV
Kelompok pakar (expert group) 4. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal (home teams) untuk saling bertukar informasi dan membahasnya dengan anggota kelompok mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. 5. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. 6. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. 7. Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. f. Kegiatan akhir ( 15 menit ) 1. Siswa membuat kesimpulan akhir pembelajaran dengan bimbingan guru. 2. Refleksi. 3. Guru memberi tugas pekerjaan rumah. VIII. Penilaian 1. Prosedur tes
: Tes akhir
2. Jenis tes
: Individu
3. Bentuk tes
: Portopolio, Pilihan ganda dan Uraian
4. Teknik tes
: Tertulis
107
Karanganyar, April 2010 Guru Kelas V
Praktikan
Edhi Sudarsono
Suparni
NIP.19690125 200501 1 004
NIM.X7108768 Mengetahui Kepala SDN 01 Ploso
SRIYATNO NIP. 19590406 197802 1 001
108
Soal Individu
Nama : ____________ Nomor : ____________
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar ! 1. Jatuhnya benda ke tanah karena dipengaruhi gaya … a. magnet
c. pegas
b. gesek
d. gravitasi
2. Dua benda dengan berat berbeda dijatuhkan dari ketinggian yang sama, maka akan sampai di tanah … a. bersama-sama
c. benda lebih berat lebih dahulu
b. benda lebih ringan lebih dahulu
d. a, b, c semua salah
3. Dua benda yang beratnya sama dijatuhkan dari ketinggian yang berbeda, maka akan sampai di tanah lebih dulu adalah … a. bersama-sama
c. benda dari jarak lebih tinggi
b. benda dari jarak lebih pendek
d. a, b, c semua salah
4. Semakin tinggi letak benda dari tanah maka gaya gravitasinya semakin … a. Besar
c. tidak ada
b. kecil
d. besar sekali
5. Semakin besar massa suatu benda semakin … gaya gravitasinya. a. lemah
c. besar
b. kecil
d. sedang
6. Contoh gaya gravitasi adalah… a. lenturnya pegas
c. berputarnya benda
b. benda yang didorong
d. jatuhnya buah dari pohonnya
7. Gravitasi bumi menyebabkan semua benda di bumi akan ditarik ke … a. angkasa
c. bumi
b. tanah
d. pusat bumi
8. Gaya gravitasi bumi yang paling besar terdapat di … a. angkasa
c. bumi
b. tanah
d. pusat bumi
109
9. Makin jauh suatu benda dari inti bumi, maka akan makin … pengaruh gravitasinya. a. lemah
c. besar
b. kecil
d. sedang
10. Jika selembar kertas dan kertas yang diremas dijatuhkan secara bersama maka yang akan sampai di tanah lebih dulu adalah… a . selembar kertas
c. keduanya bersama-sama
b, kertas yang diremas
d. a, b, c tidak ada yang benar
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Apa yang dimaksud gaya gravitasi ? 2. Sebutkan contoh gaya gravitasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari ! 3. Mengapa penerjun di udara dapat berakrobat di udara tanpa membuka payungnya ? 4. Jika kapas, kertas dan karet penghapus dijatuhkan secara bersama-sama, benda apa yang lebih cepat sampai ditanah? Mengapa demikian ? 5. Mengapa antariksawan melayang-layang di luar angkasa ? Kunci Jawaban I. 1. d 6. d 2. b 7. d 4. b 8. d 5. b 9. b 6. c 10. b II. 1. Gaya gravitasi adalah suatu gaya yang terjadi karena adanya gaya tarik dari bumi yang menyebabkan benda jatuh selalu ke bawah. 2. buah yang jatuh dari pohonnya. 3. Karena gaya gravitasi di udara lebih kecil. 4. Karet penghapus. Karena massa karet penghapus lebih berat sehingga lebih cepat sampai di tanah. 5. Karena di luar angkasa gaya gravitasinya sangat lemah. Kriteria penilaian I. Betul x 1 = 10 II. Betul x 2 = 10 Nilai = Jumlah nilai x 5 = 100
110
Lampiran 1c. RPP Siklus I Pertemuan 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SDN 01 Ploso
Kelas / Semester
: V (lima) / 2 – Genap
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Gaya
Hari/ Tanggal
: Sabtu, 10 April 2010
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit Siklus I pertemuan 2
I. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. II. Kompetensi Dasar 5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet) III. Indikator 5.1.4 Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus). 5.1.5 Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan. 5.1.6 Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui percobaan, siswa dapat membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus) dengan tepat. 2. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan dengan benar. 3. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
111
V. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat memanfaatkan gaya gesekan dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. VI. Materi Pembelajaran, Metode, Media dan Sumber Materi Pembelajaran Gaya gesek terjadi apabila dua permukaan benda bersentuhan. Setiap permukaan benda selalu bersentuhan dengan benda lain. Gaya gesekan yang terjadi dipengaruhi oleh keadaan permukaan yang bersentuhan. Gaya gesekan dapat diperkecil dan diperbesar. Cara untuk memperkecil gaya gesekan antara lain dengan memperhalus permukaan, memberi pelumas atau memberi bantalan. Gaya gesekan dapat diperbesar dengan cara memperkasar permukaan benda yang bersentuhan. Berat benda dan luas permukaan juga mempengaruhi besar kecilnya gaya gesekan yang terjadi. Gaya gesekan diperkecil untuk mempermudah pergeseran kedua benda dan sekaligus untuk pendinginan. Contohnya poros roda mobil dan sepeda diberi vaselin, pelumas dan bantalan peluru agar mudah bergerak dan tidak cepat aus. Sedangkan gaya gesekan yang diperbesar juga diperlukan dalam kehidupan. Manusia memperbesar gaya gesekan untuk keselamatan. Contohnya ban mobil dan ban sepeda dibuat bergerigi agar tidak tergelincir saat dikendarai, alas sepatu dibuat berbunga-bunga atau kasar-kasar agar tidak terpeleset dll. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi kelompok jigsaw 3. Tanya jawab 4. Penugasan Media 1. Kayu 2. Botol 3. Mobil-mobilan
112
4. Meja 5. Kaca, dll Sumber 1. Kurikulum KTSP 2006 2. Buku “Gembira Belajar Sains” halaman 149.Penerbit : Grasindo. 3. Buku Sains 5 halaman 69 penerbit : Mediatama 4. Buku Sains halaman 71 penerbit : Tropica. VII. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan awal ( 10 menit ) 1. Berdoa dan absensi 2. Apersepsi : “ Anak-anak bagaimana permukaan ban sepeda kalian, halus atau kasar?” 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti ( 45 menit ) 1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian gaya gesekan. 2. Bertanya jawab dengan siswa tentang kegiatan yang berhubungan dengan gesekan. 3. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 orang. 4. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan bahas dalam kelompok pakar. 5. Dari kelompok semula/asal, tiap kelompok asal mengirimkan 1 anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang membandingkan gerak benda dalam permukaan kasar dan halus, kelompok ahli II melakukan diskusi tentang cara memperkecil gaya gesek, Kelompok ahli III melakukan diskusi tentang cara memperbesar gaya gesek, kelompok ahli IV melakukan diskusi tentang manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
113
Kelompok semula (home teams) K.I abcd
K.II
K.III
K.IV
K.V
abcd
abcd
abcd
abcd
aaaa
bbbb
cccc
dddd
Materi I
Materi II
Materi III
Materi IV
Kelompok pakar (expert group) 6. Pada kelompok pakar siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru. 7. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal (home teams) untuk mengajar anggota lain atau saling bertukar pikiran mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. 8. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. 9. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. 10. Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. c. Kegiatan akhir ( 15 menit ) 1. Siswa membuat kesimpulan akhir pembelajaran dengan bimbingan guru. 2. Refleksi 3. Guru memberi tugas pekerjaan rumah. VIII. Penilaian 1. Prosedur tes
: Tes akhir
2. Jenis tes
: Individu
3. Bentuk tes
: Portopolio, Pilihan ganda dan Uraian
4. Teknik tes
: Tertulis
114
Karanganyar, April 2010 Guru Kelas V
Praktikan
Edhi Sudarsono
Suparni
NIP.19690125 200501 1 001
NIM.X7108768 Mengetahui Kepala SDN 01 Ploso
SRIYATNO NIP. 19590406 197802 1 001
115
Soal Individu
Nama : ____________ Nomor : ____________
I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang kamu anggap benar! 1.
A
B
Berdasarkan ganbar di atas, pernyataan yang benar adalah … a. mendorong benda A sama mudahnya mendorong benda B b. benda B lebih sulit di dorong dari pada A c. benda A lebih sulit di dorong dari pada B d. mendorong benda A sama sulitnya mendorong benda B 2. Dari gambar di atas tadi yang lebih cepat sampai tempat tujuan adalah benda … a. benda A
c. benda A dan B sama
b. benda B
d. tidak ada yang benar
3. Benda akan lebih … jika digerakkan pada permukaan yang halus. a. sulit
c. mudah
b. lambat
d. tidak begerak
4. Rantai sepeda perlu diberi oli agar …. a. perputaran roda menjadi lambat b. perputaran roda semakin lebih cepat c. perputaran roda menjadi lebih sedang d. tidak cepat aus, karena gaya gesek diperkecil 5. Cara-cara berikut yang berfungsi untuk memperbesar gaya gesek yaitu … a. karet rem pada pelek
c. rantai sepeda diberi oli
b. as roda diberi pelumas
d. as roda diberi vaselin
6. Permukaan ban dibuat bergerigi untuk … a. memperbesar gesekan
c. memperkecil gesekan
116
b. lebih cepat berputar
d. lebih bagus
7. As roda diberi oli untuk … a. memperbesar gesekan
c. memperkecil gesekan
b. memperbesar gaya dorong
d. memperkecil gaya dorong
8. Berikut ini pernyataan yang benar adalah …. a. as roda diberi oli akan berputar lebih lambat b. as roda diberi oli akan berputar lebih cepat c. kampas rem dibuat kasar untuk memperkecil gaya gesekan d. kampas rem dibuat halus untuk memperbesar gaya gesekan 9. Permukaan pegangan obeng dibuat kasar agar gaya geseknya besar, hal ini bermanfaat agar … a. obeng menjadi lebih tajam
c. obeng dapat dipegang erat
b. obeng menjadi lentur
d. obeng menjadi lebih elastis
10. Mata gergaji dibuat bergerigi, bermanfaat untuk … a. membuat gergaji lebih bagus
c. mempercepat pemotongan
b. membentuk pemotongan
d. memperlambat pemotongan
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Mengapa benda dipermukaan kasar lebih sulit digerakkan daripada benda di permukaan halus ? 2. Sebutkan 2 contoh memperkecil gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari ! 3. Sebutkan manfaat memperkecil gaya gesek ! 4. Sebutkan 2 contoh memperbesar gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari ! 5. Sebutkan manfaat memperbesar gaya gesek !
117
Kunci Jawaban I. 1. c
6. a
2. b
7. c
3. c
8. b
4. d
9. c
5. a
10. c
II. 1. Karena benda dipermukaan kasar gaya geseknya lebih besar dari pada dipermukaan halus, sehingga benda lebih sulit digerakkan. 2. As roda diberi oli, rantai sepeda perlu diberi oli, membersihkan selokan. 3. As roda diberi oli agar dapat berputar lebih cepat Rantai sepeda diberi oli agar tidak cepat aus Membersihkan selokan agar air bisa mengalir lancar 4. Pegangan obeng dibuat bergerigi, mata gergaji dibuat kasar atau bergerigi. 5. Pegangan obeng dibuat bergerigi agar obeng dapat dipegang erat mata gergaji dibuat kasar atau bergerigi agar mempercepat pemotongan. Kriteria penilaian I. Betul x 1
= 10
II. Betul x 2
= 10
Nilai
= Jumlah nilai x 5 = 100
118
Lampiran 1d. RPP Siklus II Pertemuan 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SDN 01 Ploso
Kelas / Semester
: V (lima) / 2 – Genap
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Gaya
Hari/ Tanggal
: Selasa, 13 April 2010
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Siklus II pertemuan 1 I. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. II. Kompetensi Dasar 5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet) III. Indikator 5.1.7 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis. 5.1.8 Menunjukkan sifat-sifat magnet melalui percobaan IV. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui diskusi siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis dengan benar. 2. Melalui percobaan siswa dapat menunjukkan sifat-sifat magnet dengan benar. V. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat memanfaatkan kegunaan magnet dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. VI. Materi Pembelajaran, Metode, Media dan Sumber Materi Pembelajaran Gaya Magnet Gaya magnet adalah gaya tarik magnet Magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
119
Benda magnetis adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet (mengandung unsur besi, nikel, atau kobalt : feromagnetik). Contohnya : paku, klip, pisau, mur, baut, obeng dll. Benda tidak magnetis adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contohnya : kertas, pensil, penggaris, kaca, plastik dll. Sifat magnet : 1. Magnet dapat menarik benda-benda tertentu. 2. Kekuatan gaya magnet dapat menembus benda. 3. Magnet mempunyai medan magnet yang di sekitar kutub magnet lebih besar dari pada di tengah magnet dan arah garis gaya magnet keluar dari kutub utara ke kutub selatan. 4. Magnet mempunyai dua kutub. 5. Kutub magnet yang senama akan tolak menolak, kutub tidak senama akan tarik menarik. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi kelompok jigsaw 3. Tanya jawab 4. Penugasan Media 1. Magnet 2. Benda magnetis 3. Benda tidak magnetis 4. Batu baterai 5. Serbuk besi Sumber 1. Kurikulum KTSP 2006 2. Buku “Gembira Belajar Sains” halaman 139.Penerbit : Grasindo. 3. Buku Sains 5 halaman 69 penerbit : Mediatama 4. Buku Sains halaman 73 penerbit : Tropica.
120
VII. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan awal ( 10 menit ) 1. Berdoa dan absensi 2. Apersepsi : “ Anak-anak pernahkah kalian bermain catur? Mengapa anak catur dapat menempel di papan catur?” 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti ( 45 menit ) 1. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian magnet. 2. Bertanya jawab dengan siswa tentang kegunaan dan benda yang bersifat magnetis. 3. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 orang. 4. Dari kelompok semula/asal, tiap kelompok asal mengirimkan 1 anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang Gaya tarik magnet di kutub, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang dua kutub magnet yang didekatkan, Kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi tentang Medan magnet, kelompok ahli IV melakukan percobaan dan diskusi tentang magnet dapat menembus benda. Kelompok semula (home teams) K.I abcd
K.II
K.III
K.IV
K.V
abcd
abcd
abcd
abcd
aaaa
bbbb
cccc
dddd
Materi I
Materi II
Materi III
Materi IV
Kelompok pakar (expert group)
121
5. Pada kelompok pakar siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru. a. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal (home teams) untuk mengajar anggota lain atau saling bertukar pikiran mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. b. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. c. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik. d. Siswa secara individual mengerjakan soal latihan. c. Kegiatan akhir ( 15 menit ) 1. Siswa membuat kesimpulan akhir pembelajaran dengan bimbingan guru. 2. Refleksi 3. Guru memberi tugas pekerjaan rumah. VIII. Penilaian 1. Prosedur tes
: Tes akhir
2. Jenis tes
: Individu
3. Bentuk tes
: Portopolio, Pilihan ganda dan Uraian
4. Teknik tes
: Tertulis Karanganyar, April 2010
Guru Kelas V
Praktikan
Edhi Sudarsono
Suparni
NIP.19690125 200501 1 004
NIM.X7108768 Mengetahui Kepala SDN 01 Ploso
SRIYATNO NIP. 19590406 197802 1 001
122
Soal Individu
Nama : ____________ Nomor : ____________
I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar ! 1. Logam-logam di bawah ini termasuk benda magnetis, kecuali … a. Peniti
c. Paku
b. Gunting
d. Plastik
2. Benda-benda berikut yang dapat ditarik oleh magnet adalah … a. Jarum
c. Triplek
b. Kayu
d. Batu
3. Berikut ini bahan yang dapat ditarik oleh magnet, kecuali … a. Besi
c. Aluminium
b. Nikel
d. Kobalt
4. Perhatikan daftar benda berikut : 1) peniti
2) kapur
3) pines
4) gabus
5) jarum jahit Yang dapat ditarik oleh magnet adalah nomor …. a. 1, 2 dan 3
c. 2, 4 dan 5
b. 1, 3 dan 5
d. 2, 3 dan 4
5. Gaya tarik suatu magnet disebut … a. sifat magnet
c. Medan magnet
b. Gaya magnet
d. Feromagnetik
6. Benda yang dapat ditarik magnet disebut benda … a. Medan magnet
c. Feromagnetik
b. Benda tak magnetis
d. Benda magnetis
7. Garis gaya magnet yang benar ditunjukkan oleh gambar … a.
c U
S
b
U
S
U
S
d U
S
8. Kutub magnet yang senama jika didekatkan akan …
123
a. tarik-menarik
c. mendekat
b. tolak-menolak
d. bergeser
9. Daerah disekitar magnet yang dipengaruhi gaya tarik magnet disebut … a. medan magnet
c. inti magnet
b. gaya magnet
d. kutub magnet
10. Bagian magnet yang paling besar gaya tariknya adalah …. a. tengah magnet
c. kutub magnet
b. inti magnet
d. medan magnet
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar ! 1. Apa yang terjadi jika kedua kutub magnet yang sejenis didekatkan ? 2. Sebutkan sifat-sifat magnet yang kamu ketahui ! 3. Apa yang dimaksud benda magnetis? Sebutkan contohnya 3 ! 4. Apa yang dimaksud benda tidak magnetis? Sebutkan contohnya 3! 5. Jika sebuah magnet didekatkan pada paku-paku kecil, Mengapa paku tersebut banyak menempel pada ujung magnet ? Kunci Jawaban I. 1. d 6. d 2. a 7. b 3. c 8. b 4. b 9. a 5. b 10. c II. 1. Jika kutub magnet yang sejenis didekatkan, magnet tersebut akan tolak menolak. 2. Kekuatan gaya magnet dapat menembus benda, medan magnet di sekitar kutub magnet lebih besar dari pada di tengah magnet, arah garis gaya magnet keluar dari kutub utara ke kutub selatan. 3. Benda magnetis adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet. Contoh : Paku, peniti, gunting, jarum dll. 4. Benda tak magnetis adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contoh : kayu, kertas, kapas, kaca, plastik dll. 5. Karena dibagian ujung magnet gaya tarik magnet lebih besar. Kriteria penilaian I. Betul x 1 = 10 II. Betul x 2 = 10 Nilai = Jumlah nilai x 5 = 100
124
Lampiran 1e. RPP Siklus II Pertemuan 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah
: SDN 01 Ploso
Kelas / Semester
: V (lima) / 2 – Genap
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Gaya
Hari/ tanggal
: Kamis 15 April 2010
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Siklus II pertemuan 2 I. Standar Kompetensi 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta fungsinya. II. Kompetensi Dasar 5.1 Mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet) III. Indikator 5.1.9 Membuat magnet. 5.1.10 Mendiskripsikan alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari. IV. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui percobaan siswa dapat membuat magnet dengan benar. 2. Melalui diskusi siswa dapat mendiskripsikan alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari dengan benar. V. Dampak Pengiring Setelah pembelajaran selesai diharapkan siswa dapat memanfaatkan kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari. VI. Materi Pembelajaran, Metode, Media dan Sumber Materi Pembelajaran 1. Cara membuat magnet. Magnet dapat dibuat dengan beberapa cara, yaitu dengan cara induksi, aliran listrik (elektromagnetik) dan dengan cara digosok.
125
a) Membuat magnet dengan cara induksi. Cara membuat magnet dengan induksi yaitu dengan cara mendekatkan benda magnetis ke magnet. Sehingga benda magnetis itu akan dapat menarik benda magnetis lain. b) Membuat magnet dengan cara aliran listrik (elektromagnetik). Cara membuat magnet menggunakan aliran listrik yaitu dengan membuat kumparan kawat pada paku yang akan dibuat magnet. Kemudian memberi aliran listrik pada kumparan kawat tersebut. Aliran listrik pada kawat akan mengubah paku menjadi magnet. c) Membuat magnet dengan cara digosok. Cara membuat magnet dengan gosokan yaitu dengan menggosok benda yang bersifat magnetis dengan magnet secara searah. Makin banyak gosokan yang dilakukan maka sifat kemagnetannya akan semakin kuat. 2. Kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari Magnet sangat bermanfaat bagi manusia. Magnet dapat digunakan pada berbagai alat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh peralatan yang menggunakan magnet yaitu obeng, pengunci pada penutup tas, pintukulkas, generator dan dinamo. Metode 1. Diskusi kelompok jigsaw 2. Tanya jawab 3. Penugasan Media 1. Magnet 2. Benda magnetis 3. Batu baterai 4. Kawat Sumber 1. Kurikulum KTSP 2006 2. Buku “Gembira Belajar Sains” halaman 139.Penerbit : Grasindo.
126
3. Buku Sains 5 halaman 69 penerbit : Mediatama 4. Buku Sains halaman 73 penerbit : Tropica. VII. Kegiatan Pembelajaran a. Kegiatan awal ( 10 menit ) 1. Berdoa dan absensi 2. Apersepsi : “ Anak-anak dari pertemuan kemarin siapa yang ingat sifat-sifat magnet?” 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran. b. Kegiatan Inti ( 45 menit ) 1. Bertanya jawab dengan siswa tentang kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari. 2. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 orang. 3. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang materi yang akan dilakukan percobaan. 4. Siswa dari kelompok semula/asal, tiap kelompok asal mengirimkan 1 anggota untuk menjadi kelompok ahli. Kelompok ahli I melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara induksi, kelompok ahli II melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Kelompok ahli III melakukan percobaan dan diskusi tentang membuat magnet dengan cara digosok, kelompok ahli IV melakukan diskusi tentang alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
127
Kelompok semula (home teams) K.I abcd
K.II
K.III
K.IV
K.V
abcd
abcd
abcd
abcd
aaaa
bbbb
cccc
dddd
Materi I
Materi II
Materi III
Materi IV
Kelompok pakar (expert group) 5. Pada kelompok pakar siswa melakukan percobaan dengan bimbingan guru. 6. Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok ahli/pakar kembali ke kelompok awal (home teams) untuk mengajar anggota lain atau saling bertukar pikiran mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. 7. Tiap kelompok melaporkan hasil diskusi kelompok. 8.
Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang terbaik.
9.
Siswa secara individual mengerjakan soal latihan.
c. Kegiatan akhir ( 15 menit ) 1. Siswa membuat kesimpulan akhir pembelajaran dengan bimbingan guru. 2. Refleksi 3. Guru memberi tugas pekerjaan rumah. VIII. Penilaian 1. Prosedur tes
: Tes akhir
128
2. Jenis tes
: Individu
3. Bentuk tes
: Portopolio, Pilihan ganda dan Uraian
4. Teknik tes
: Tertulis
Karanganyar, April 2010 Guru Kelas V
Praktikan
Edhi Sudarsono
Suparni
NIP.19690125 200501 1004
NIM.X7108768 Mengetahui Kepala SDN 01 Ploso
SRIYATNO NIP. 19590406 197802 1 001
129
Soal Individu
Nama : ____________ Nomor : ____________
I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang kamu anggap benar! 1. Magnet yang dibuat manusia disebut ... a. magnet alam
c. medan magnet
b. magnet buatan
d. gaya magnet
2. Magnet yang dibuat dengan aliran listrik disebut … a. medan magnet
c. elektromagnet
b. garis magnet
d. gaya magnet
3. Baja yang didekatkan ke salah satu kutub magnet akan bersifat seperti magnet. Pembentukan magnet dengan cara seperti itu disebut … a. cara induksi
c. cara gosokan
b. cara aliran listrik
d. cara deduksi
4. Magnet buatan dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan. Kompas pada umumnya menggunakan magnet buatan yang berbentuk … a. batang
c. tapal kuda
b. jarum
d. silinder
5. Aldi menggosokkan obeng pada sebuah magnet batang, kemudian obeng tersebut didekatkan pada paku-paku kecil. Yang terjadi adalah… a. paku-paku kecil akan menempel pada obeng b. paku-paku kecil akan menjauhi obeng c. paku-paku kecil tidak bergerak d. tidak ada pengaruhnya 6. Pada soal nomor 5, pembuatan magnet yang dilakukan Aldi adalah dengan cara … a. cara induksi
c. cara gosokan
b. cara aliran listrik
d. cara deduksi
7. Berikut ini merupakan alat-alat yang menggunakan magnet, kecuali … a. dynamo
c. pengunci pada penutup tas
b. catur
d. pensil
130
8. Dibawah ini yang menggunakan prinsip gaya magnet adalah … a. pintu almari kayu
c. pintu rumah
b. pintu almari es
d. pintu jendela
9. Kegunaan magnet untuk penunjuk arah pada alat …. a. tas sekolah
c. televisi
b. radio
d. kompas
10. Perhatikan daftar benda berikut : 1. kulkas 2. almari baju
4. kompas 5. sepeda
3. kompor Dari benda-benda di atas yang menggunakan prinsip gaya magnet adalah nomor… a. 1, 2 dan 3
c. 2, 3 dan 4
b. 1, 4 dan 5
d. 3, 4 dan 5
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Apa yang dimaksud dengan magnet buatan ? 2. Jelaskan cara membuat magnet dengan induksi ! 3. Jelaskan cara membuat magnet dengan electromagnet ! 4. Jelaskan cara membuat magnet dengan gosokan ! 5. Sebutkan 3 peralatan atau benda yang menggunakan prinsip gaya magnet !
131
Kunci Jawaban I. 1. b
6. c
2. c
7. d
3. a
8. b
4. b
9. d
5. a
10. b
II. 1. Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia 2. Cara membuat magnet dengan induksi yaitu dengan cara mendekatkan benda magnetis ke magnet. 3. Cara membuat magnet menggunakan aliran listrik yaitu dengan membuat kumparan kawat pada paku yang akan dibuat magnet. Kemudian memberi aliran listrik pada kumparan kawat tersebut. 4. Cara membuat magnet dengan gosokan yaitu dengan menggosok benda yang bersifat magnetis dengan magnet secara searah. Makin banyak gosokan yang dilakukan makasifat kemagnetannya akan semakin kuat. 5. Pintu almari es, kompas, dynamo, pengunci tas dll. Kriteria penilaian I. Betul x 1
= 10
II. Betul x 2
= 10
Nilai
= Jumlah nilai x 5 = 100
132
Lampiran 2a. Kisi-Kisi Soal Pra Tindakan
KISI-KISI INSTRUMEN TES PRA TINDAKAN No 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5.1. Mendiskripsikan 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan serta fungsinya (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
No item
Jumlah soal
1, 6
2
2, 7
2
5.1.3 Mempredikasi seandainya tidak ada gravitasi bumi.
3
1
5.1.4 Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus).
4, 10
2
5.1.5 Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan.
5, 8, 9
3
5.1.6 Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
6
1
Indikator 5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuhnya dua buah benda (yang berbeda berat, bentuk dan ukuran) dari ketentuan tertentu. 5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah.
133
5.1.7 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis.
7, 2, 3
3
8, 1
2
9, 4, 5
3
10
1
5.1.8 Menunjukkan sifat-sifat magnet melalui percobaan 5.1.9 Membuat magnet. 5.1.10 Mendiskripsikan alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan sehari-hari. Jumlah Soal
Mengetahui Kepala SDN 01 Ploso
Sriyatno NIP.19590406 197802 1 001
20
Jumapolo, April 2010 Praktikan
Suparni NIM.X7108768
134
Lampiran2b. Kisi-Kisi Soal Siklus I
KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS I PERTEMUAN 1 No 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5.1. Mendiskripsikan 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan serta fungsinya (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
Indikator
No item
5.1.1 Membandingkan kecepatan jatuhnya Romawi I : dua buah benda (yang berbeda berat, 2,3,4,5,9,10 bentuk dan ukuran) dari ketentuan Romawi II: 4 tertentu. 5.1.2 Menyimpulkan bahwa gaya gravitasi menyebabkan benda bergerak ke bawah.
Romawi I : 1,6,7,8 Romawi II: 1,2
6
5.1.3 Mempredikasi seandainya tidak ada gravitasi bumi.
Romawi II 3,5
3
Jumlah Soal
Mengetahui Kepala SDN 01 Ploso
Sriyatno NIP.19590406 197802 1 001
Jumlah soal 7
15
Jumapolo, April 2010 Praktikan
Suparni NIM.X7108768
135
KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS I PERTEMUAN 2 No 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5.1. Mendiskripsikan 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan serta fungsinya (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
Indikator
No item
5.1.4 Membandingkan gerak benda pada permukaan yang berbeda-beda (kasar, halus).
Romawi I : 1,2,3 Romawi II: 1
5.1.5 Menjelaskan berbagai cara memperkecil atau memperbesar gaya gesekan.
Romawi I : 4,5,6,7 Romawi II: 2,4
6
5.1.6 Menjelaskan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
Romawi I 8,9,10 Romawi II 3,5
5
Jumlah Soal Mengetahui Kepala SDN 01 Ploso
Sriyatno NIP.19590406 197802 1 001
Jumlah soal 4
15 Jumapolo, April 2010 Praktikan
Suparni NIM.X7108768
136
Lampiran 2c. Kisi-Kisi Soal Siklus II
KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS II PERTEMUAN 1 No 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5.1. Mendiskripsikan 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan serta fungsinya (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
Indikator
No item
5.1.7 Mengelompokkan benda-benda yang bersifat magnetis.
Romawi I : 1,2,3,4,6 Romawi II: 3,4
5.1.8 Menunjukkan melalui percobaan
Romawi I : 5,7,8,9,10 Romawi II: 1,2,5
sifat-sifat
magnet
Jumlah Soal Mengetahui Kepala SDN 01 Ploso
Sriyatno NIP.19590406 197802 1 001
Jumlah soal 7
8
15 Jumapolo, April 2010 Praktikan
Suparni NIM.X7108768
137
KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS II PERTEMUAN 2 No 1
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
5.1. Mendiskripsikan 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak dan energi hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan serta fungsinya (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet)
Indikator 5.1.9 Membuat magnet.
No item Romawi I : 1,2,3,4,5,6 Romawi II: 1,2,3,4
5.1.10 Mendiskripsikan alat-alat yang Romawi I : 7,8,9,10 menggunakan magnet dalam kehidupan Romawi II: sehari-hari. 5 Jumlah Soal
Mengetahui Kepala SDN 01 Ploso
Sriyatno NIP.19590406 197802 1 001
Jumlah soal 10
5
15
Jumapolo, April 2010 Praktikan
Suparni NIM.X7108768
138
Lampiran 3a. Lembar Kerja Siswa Pertemuan I LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelompok Asal
:
Judul Kegiatan : Pengaruh gaya gravitasi terhadap kecepatan benda jatuh Alat dan Bahan : 1. Batu kerikil
Cara Kerja
5. Kertas
2. Bola kasti
6. Bulu ayam
3. Kapas
7. Selembar daun
4. Kelereng
8. Penggaris panjang
:
1. Jatuhkan batu kerikil dan kertas bersamaan pada ketinggian 2 meter 2.Perhatikan lamanya benda sampai ke lantai. 3.Jatuhkan benda lainnya pada ketinggian yang sama.Perhatikan pula lamanya benda sampai kelantai. Benda apa yang paling cepat sampai lantai. Benda apa yang perlu waktu paling lama sampai dilantai? Hasil Kegiatan / Pengamatan : No
Nama Benda
Keterangan
1 2 3 4 5 Kesimpulan : Benda yang berat lebih …………….. sampai ke bumi. Benda yang ringan lebih …………. sampai ke bumi. Bentuk benda juga mempengaruhi kecepatannya ketika jatuh. Benda yang permukaannya luas jika dijatuhkan akan lebih ……… dari pada yang ramping untuk sampai ke bumi.
139
LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelompok Asal
:
Judul Kegiatan : Hubungan antara massa benda dengan gravitasi Alat dan Bahan : Batu ukuran Besar, Batu ukuran sedang, batu ukuran kecil Cara Kerja
: 1. Siapkan 3 buah batu yang massanya berbeda. 2. Siapkan penggaris 1 meter. 3. Siapkan tanah yang basah. 4. Lakukan percobaan dengan menjatuhkan batu yang massanya Beda dengan ketinggian yang sama, yaitu 2 meter. 5. Amati tanah setelah kejatuhan batu, ukur kedalamannya dengan penggaris. 6. Catat hasil pengamatan !
Hasil kegiatan/ Pengamatan : No
Massa Batu
1
Kecil
2
Sedang
3
Besar
Kedalaman Jatuh setelah jatuh (cm)
Keadaan tanah (dalam/kurang dalam)
Batu yang massanya besar keadaan tanah bekas benda jatuh lebih ………………. dibandingkan dengan batu yang massanya lebih kecil. Berarti, pengaruh gaya gravitasi untuk benda yang massanya lebih besar akan lebih …………………. dibandingkan dengan benda yang masanya lebih kecil pada ketinggian yang sama. Kesimpulan : Gaya
gravitasi
………………
semakin
………………….
bila
massa
benda
semakin
140
LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelompok Asal
:
Judul Kegiatan : Pengaruh Gaya Gravitasi terhadap beberapa benda Alat dan Bahan : 1. Bola
5. Uang logam
2. Kelereng
6. Karet penghapus
3. Kerikil
7. Tipex
4. Ranting kayu Cara kerja
: 1. Lemparkan benda-benda yang telah disiapkan secara
bergantian dengan arah vertikal keatas. 2. Amati apa yang terjadi. 3. Catat hasil pengamatan ! Hasil Kegiatan/ Pengamatan : No
Melempar Benda
Pengamatan
1 2 3 4 5
Pertanyaan 1. Adakah benda yang dilempar ke atas tidak jatuh ke tanah ? Jawab : 2. Apa kesimpulan dari percobaan tersebut ? Jawab :
141
LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelompok Asal
:
Judul Kegiatan: Hubungan ketinggian benda dengan gaya gravitasi serta memprediksi jika tidak ada gravitasi bumi Cara Kerja
: 1. Amati gambar penerjun payung, dan baca penjelasannya. 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini !
Hasil pengamatan : 1. Hubungan ketinggian benda dengan gaya gravitasi a. Gaya gravitasi di tempat yang lebih tinggi lebih ………………. dibanding dengan gravitasi yang dekat dengan permukaan bumi. b. Makin tinggi suatu benda dari permukaan bumi maka makin …………………… gaya gravitasinya. 2. Memprediksi seandainya tidak ada gaya gravitasi bumi. a. Mengapa antariksawan melayang-layang di luar angkasa ? Jawab : b. Apa yang terjadi jika tidak ada gaya gravitasi di bumi ? Jawab :
142
Lampiran 3b. Lembar Kerja Siswa Siklus I Pertemuan 2 LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelompok Asal : Judul Kegiatan : Membandingkan gerak benda dalam permukaan kasar dan halus Alat dan Bahan : 1. Meja 2. Meteran 3. Jam / Stopwatch Cara Kerja
:
1. Siapkan sebuah meja. 2. Doronglah meja pada permukaan lantai keramik, papin, tanah secara bergantian dengan jarak yang sama. 3. Hitunglah waktu yang diperlukan hingga meja sampai pada garis yang telah ditentukan. 4. Catatlah hasil pengamatan di atas! Hasil Kegiatan : No
Permukaan
1
Keramik
2
Papin
3
Tanah
Waktu yang diperlukan
Kesimpulan : 1. Gaya gesek pada permukaan halus lebih …………. Dibanding gaya gesek pada permukaan yang kasar. 2. Waktu yang diperlukaan pada permukaan yang lebih kasar gaya geseknya lebih ………… dari pada permukaan yang lebih halus. 3. Makin kasar permukaan, makin ……….gaya gesek yang ditimbulkan.
143
LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelompok Asal : Judul Kegiatan : Memperkecil gaya gesek Cara Kerja
:
Amati dan diskusikan materi dan gambar memperkecil gaya gesek ! Kemudian berilah kesimpulan dari hasil diskusi kalian ! Hasil Kegiatan : No 1 2 3 4
Gambar Kegiatan Gambar I. Mobil-mobilan ditarik dijalan berbatu Gambar II. Menarik benda di atas meja Gambar III. Kerja bakti saluran air yang kotor membuat air membludak Gambar IV. Permukaan jalan yang berlubang
Kesimpulan : Jadi gaya gesek dapat diperkecil dengan cara: 1. 2. 3.
Cara yang dilakukan untuk memperkecil gaya gesek
144
LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelompok Asal : Judul Kegiatan : Memperbesar gaya gesek Cara Kerja
:
1. Amati gambar-gambar kegiatan memperbesar gaya gesek dan baca penjelasannya. 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini ! Hasil Kegiatan : Prinsip memperbesar gaya
Kegiatan yang dilakukan
gesekan Memperbesar gaya gesekan
1. Ban mobil/ sepeda dibuat ………
pada permukaan
2. Lantai kamar mandi agar tidak licin dibuat ….. 3. Bagian bawah sepatu agar tidak licin dibuat …… 4. Pegangan drei/ obeng dibuat …….. 5. Mobil berhenti pada permukaan menurun diberi ……
Kesimpulan : Jadi gaya gesek dapat diperbesar dengan cara 1. 2.
:
145
LEMBAR KERJA KELOMPOK Kelompok Asal : Judul Kegiatan : Manfaat yang ditimbulkan oleh gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari Cara Kerja
:
1. Diskusikan manfaat yang ditimbulkan gaya gesekan dalam kehidupan seharihari. 2. Jawablah pertanyaan dibawah ini ! Hasil kegiatan : 1. Gambar (a) tambak ban mobil dibuat bergerigi a. Tujuannya adalah untuk memperoleh ……….. b. Manfaatnya : 1) Mobil cepat …….. saat direm. 2) Mobil tidak mudah ………. Saat jalan basah/licin 2. Gambar (b) rantai sepeda diberi Oli a. Tujuannya adalah untuk …………. b. Manfaatnya : 1) Rantai menjadi ………….. 2) Gerakan rantai menjadi lebih…………. Karena gaya gesek lebih ………. Kesimpulan : 1. Ban mobil dibuat bergerigi agar …………………. 2. Rantai diberi pelumas agar ……………………….
146
Lampiran 3c. Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 1 LEMBAR KERJA KElOMPOK Kelompok asal : Judul Kegiatan : Gaya tarik magnet di kutub Alat dan Bahan : 1. Magnet 2. Paku kecil 3. penggaris Cara kerja
:
1. Taburkan paku kecil di atsa magnet, amati kea rah mana paku-paku itu banyak menempel ? 2. Letakkan paku diatas meja! 3. Dekatkan paku pada ujung magnet dan bagian tengah magnet secara bergantian dengan jarak mulai 1 cm. 4. Hitung berapa banyak paku yang menempel pada magnet. Cata hasilnya! 5. Ulangi kegiatan tersebut dengan jarak 2 cm, 3 cm, 4 cm dan 5 cm. Hasil Kegiatan : No
Jarak magnet dengan paku
1
1 cm
2
2 cm
3
3 cm
4
4 cm
5
5 cm
Banyaknya paku yang tertarik Ujung Magnet
Tengah magnet
Kesimpulan : Gaya tarik magnet paling besar atau paling kuat berada pada : …………………………………………………………………………………….
147
LEMBAR KERJA KElOMPOK Kelompok asal : Judul Kegiatan : Dua kutub magnet yang didekatkan Alat dan Bahan : 1. Dua buah magnet 2. Benang 3. Plester Cara Kerja
:
1. Masing-masing magnet di ikat di bagian tengah. 2. Satu persatu magnet digantung sehingga dapat bergerak bebas. 3. Tandai masing-masing ujung magnet yang menghadap utara dengan plester. 4. Peganglah dua buah magnet dan tempelkan ujung yang berplester dengan ujung yang berplester. Apa yang terjadi ? 5. Tempelkan ujung magnet yang tidak berplester dengan ujung yang tidak berplester. Apa yang terjadi? 6. Tempelkan ujung yang berplester dengan ujung yang tidak berplester. Apa yang terjadi ? Hasil Kegiatan : No 1
Ujung magnet
Keterangan
Ujung berplester dengan ujung berplester (senama)
2
Ujung tidak berplester dengan ujung tidak berplester (senama)
3
Ujung berplester dengan ujung tidak berplester (tidak senama)
Kesimpulan
:
Ujung magnet yang senama jika di dekatkan akan : ……………………………… Ujung magnet yang tidak senama jika di dekatkan akan : …………………………
148
LEMBAR KERJA KElOMPOK Kelompok asal : Judul Kegiatan : Medan magnet Alat dan Bahan : 1. Karton 2. Magnet 3. Serbuk besi Cara Kerja
:
1. Susunlah beberapa buku menjadi dua tumpuk, kemudian letakkan kertas karton diantara dua tumpukan tersebut ! 2. Letakkan magnet di bawah kertas karton. 3. Taburkan serbuk besi di atas karton tepat pada magnet batang berada. 4. amati apa yang terjadi dengan serbuk besi itu ! Hasil Kegiatan : Gambar arah garis gaya magnet
Kesimpulan : Medan magnet adalah …………………………………………………………..
149
LEMBAR KERJA KElOMPOK Kelompok asal : Judul Kegiatan : Magnet dapat menembus benda Alat dan Bahan :
Cara Kerja
1. Magnet
4. Kaca
2. Kertas
5. Kertas Karton
3. Plastik mika
6. Buku
7. Paku-paku kecil
:
1. Peganglah kertas dengan dua orang! 2. Taruh paku di atas kertas tersebut. 3. Tempelkan magnet pada bagian bawah kertas, gerakkan magnet tersebut ! Apa yang terjadi ? 4. Catatlah hasil pengamatanmu! Hasil Kegiatan : No
Nama Benda
Keterangan
1 2 3 4 5 Kesimpulan
:
Magnet dapat menembus benda. Benda-benda yang dapat di tembus oleh magnet adalah ….
150
Lampiran 3d. Lembar Kerja Siswa Siklus II Pertemuan 2 LEMBAR KERJA KElOMPOK Kelompok asal : Judul Kegiatan : membuat magnet dengan cara induksi Alat dan Bahan : 1. Magnet 2. Paku besar 3. Jarum Cara Kerja
:
1. Ambillah magnet, lalu dekatkan dengan paku besar. 2. Ujilah paku tersebut dengan cara mendekatkan pada jarum. 3. Amati apa yang terjadi ! Hasil Kegiatan : Apakah jarum/ paku-paku kecil dapat ditarik paku besar yang telah didekatkan pada magnet ? Kesimpulan
:
Magnet dapat dibuat dengan cara mendekatkan magnet dengan ………….. Cara pembuatan magnet tersebut disebut dengan cara …………….
151
LEMBAR KERJA KElOMPOK Kelompok asal : Judul Kegiatan : Membuat magnet dengan elektromagnetik (aliran listrik) Alat dan Bahan : 1. Paku besar
4. Paku-paku kecil/ jarum
2. Kawat 3. Baterai Cara Kerja
:
1. Ambil paku besar lalu lilitkan kawat sebanyak 20 lilitan. 2. Hubungkan ujung kabel pada kutub positif dan kutub negative baterai. 3. Ujilah paku pada dengan cara mendekatkan paku-paku kecil pada ujung paku besar (baterai masih tetap dihubungkan baterai yang dililitkan pada paku) 4. Amati apa yang terjadi ! Hasil Kegiatan : Apakah paku-paku kecil dapat ditarik paku besar yang dililiti kawat/kabel? Jelaskan! Kesimpulan
:
1. Magnet dapat dibuat dengan cara mengalirkan ……………. Pada paku yang diberi …………… 2. Sifat kemagnetan dapat di uji dengan cara …………….
152
LEMBAR KERJA KElOMPOK Kelompok asal : Judul Kegiatan : Membuat magnet dengan cara digosok Alat dan Bahan : 1. 1 buah magnet batang atau yang lain. 2. 2 buah paku besar, besi/ baja. 3. Paku-paku kecil. Cara Kerja
:
1. Gosokkan Paku besar pada magnet dengan satu arah minimal 25 kali 2. Ujilah paku besar tersebut dengan cara mendekatkan pada paku-paku kecil. 3. Amati apa yang terjadi ! Hasil Kegiatan : No
Perlakuan
1
Paku besar sebelum digosok
Pengamatan
didekatkan dengan paku kecil 2
Paku besar yang telah digosok didekatkan pada paku kecil
Kesimpulan
:
1. Magnet dapat dibuat dengan cara ………………… 2. Sifat kemagnetan dapat diuji dengan cara ………….
153
LEMBAR KERJA KElOMPOK Kelompok asal : Judul Kegiatan : Alat-alat yang menggunakan magnet dalam kehidupan seharihari Cara Kerja
:
1. Diskusikan dengan kelompokmu ! 2. Catalah hasil diskusi kalian. Hasil Kegiatan : No
Nama Benda
1
Kompas
2
Kulkas
3
Tas Kantor
4
Tempat pensil
5
Mainan anak
Kesimpulan
:
Kegunaan magnet
154
Lampiran 4a. Observasi Terhadap Guru Pra Tindakan OBSERVASI TERHADAP GURU Pra Tindakan Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran ! No A 1 2 B 3 4 C 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 D 17 18 19 20
Aspek yang di Nilai
1
Skor 2
3
Pra Pembelajaran Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 2 Memeriksa kesiapan siswa 2 Membuka Pembelajaran Melakukan kegiatan apersepsi 3 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 2 Kegiatan Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 Menguasai kelas 2 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya 1 kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah 2 dialokasikan Menghasilkan pesan yang menarik 2 Menggunakan media secara efekif dan efisien 2 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2 Merespon positif partisipasi siswa 2 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 2 Melaksanakan tindak lanjut 3 Jumlah 1 28 15 Nilai 73,33 Jumapolo, April 2010 Guru Mitra
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
155
Lampiran 4b. Observasi Terhadap Guru Siklus I OBSERVASI TERHADAP GURU Siklus I Pertemuan 1 Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran ! No A 1 2 B 3 4 C 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 D 17 18 19 20
Aspek yang di Nilai
Skor 2
1 Pra Pembelajaran Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran Memeriksa kesiapan siswa 2 Membuka Pembelajaran Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan Kegiatan Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 2 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 Menguasai kelas 2 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya 1 kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah 2 dialokasikan Menghasilkan pesan yang menarik 2 Menggunakan media secara efekif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespon positif partisipasi siswa 2 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan Melaksanakan tindak lanjut Jumlah 1 20 Nilai 80 Jumapolo, April 2010 Guru Mitra
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
3 3 3 3
3 3 3 3
3 3 27
156
OBSERVASI TERHADAP GURU Siklus I Pertemuan 2 Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran ! No A 1 2 B 3 4 C 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 D 17 18 19 20
Skor 2
Aspek yang di Nilai
1 3 Pra Pembelajaran Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3 Memeriksa kesiapan siswa 2 Membuka Pembelajaran Melakukan kegiatan apersepsi 3 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 3 Kegiatan Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 Menguasai kelas 2 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya 2 kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah 2 dialokasikan Menghasilkan pesan yang menarik 2 Menggunakan media secara efekif dan efisien 3 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3 Merespon positif partisipasi siswa 2 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 2 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3 Melaksanakan tindak lanjut 3 Jumlah 20 30 Nilai 80,33 Jumapolo, April 2010 Guru Mitra
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
157
Lampiran 4c. Observasi Terhadap Guru Siklus II OBSERVASI TERHADAP GURU Siklus II Pertemuan 1 Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran ! No A 1 2 B 3 4 C 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 D 17 18 19 20
Aspek yang di Nilai
Skor 2
1 3 Pra Pembelajaran Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran 3 Memeriksa kesiapan siswa 3 Membuka Pembelajaran Melakukan kegiatan apersepsi 3 Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan 3 Kegiatan Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 3 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 Menguasai kelas 3 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya 2 kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah 2 dialokasikan Menghasilkan pesan yang menarik 2 Menggunakan media secara efekif dan efisien 3 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 3 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 3 Merespon positif partisipasi siswa 3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3 Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa 3 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 3 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan 3 Melaksanakan tindak lanjut 3 Jumlah 10 45 Nilai 91,67 Jumapolo, April 2010 Guru Mitra
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
158
OBSERVASI TERHADAP GURU Siklus II Pertemuan 2 Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini sesuai dengan kegiatan guru dalam proses pembelajaran ! No A 1 2 B 3 4 C 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 D 17 18 19 20
Skor 2
Aspek yang di Nilai
1 Pra Pembelajaran Kesiapan ruang, alat dan media pembelajaran Memeriksa kesiapan siswa Membuka Pembelajaran Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan rencana kegiatan Kegiatan Pembelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 2 Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya 2 kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah 2 dialokasikan Menghasilkan pesan yang menarik 2 Menggunakan media secara efekif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 2 Merespon positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru dan sumber belajar 2 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Penutup Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Melakukan penilaian akhir sesuai dengan tujuan Melaksanakan tindak lanjut Jumlah 12 Nilai 90 Jumapolo, April 2010 Guru Mitra
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 42
159
Lampiran 5a. Observasi Afektif Siswa Pra Tindakan INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI AFEKTIF (SIKAP) SISWA KELAS V Pra Tindakan Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L Rata-rata
Variabel afektif siswa 1 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jml Sko r
2 2 2 4 2 3 2 3 2 2 4 3 2 3 2 1 2 2 2 2
Kriteria afektif siswa
Nilai
ST 40 40 40 80 40 60 40 60 40 40 80 60 40 60 40 20 40 40 40 40 47
T
S
R √ √ √
SR
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumapolo, 06 April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
√ √ √ √ √ √
160
Lampiran 5b. Observasi Afektif Siswa Siklus I Instrumen Penilaian Observasi Afektif Siswa Siklus I Pertemuan I Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L
Variabel afektif siswa 1 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jml Sko r
3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 3 3
Kriteria afektif siswa ST
T
S √ √
R
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumapolo, 08 April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
N
SR 60 60 80 80 80 80 40 80 80 80 100 80 80 80 80 40 80 80 60 60
161
Instrumen Penilaian Observasi Afektif Siswa Siklus I Pertemuan 2 Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L
Variabel afektif siswa 1 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jml Sko r
4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4
Kriteria afektif siswa ST
T √
S
R
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumapolo, 10 April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP. 19690125 200501 1 004
N
SR 80 60 100 100 80 80 60 80 80 100 100 80 80 100 80 60 80 80 80 80
162
OBSERVASI AFEKTIF (SIKAP) SISWA KELAS V Siklus I No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L Rata-rata
Skor Siklus I
Skor Siklus II
3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 2 4 4 3 3
4 3 5 5 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4
Jml Skor 7 6 9 9 8 8 5 8 8 9 10 8 8 9 8 5 8 8 7 7
Kriteria afektif siswa ST T S R SR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kriteria Afektif Siswa 1. ST = sangat tinggi = 9-10 2. T = tinggi = 7-8 3. S = sedang = 5-6 4. R = rendah = 3-4 5. SR = sangat rendah= 1-2 Jumapolo, April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
N 70 60 90 90 80 80 50 80 80 90 100 80 80 90 80 50 80 80 70 70 77,5
163
Lampiran 5c. Observasi Afektif Siswa Siklus II Instrumen Penilaian Observasi Afektif Siswa Siklus II Pertemuan I Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L
Variabel afektif siswa 1 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jml Sko r
4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4
Kriteria afektif siswa ST
T √
S
R
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumapolo, 13 April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
N
SR 80 100 80 100 100 100 60 100 100 100 100 100 100 100 100 60 100 100 60 80
164
Instrumen Penilaian Observasi Afektif Siswa Siklus II Pertemuan 2 Berilah tanda cek (√) pada kolam di bawah ini, kegiatan siswa memenuhi variable-variabel sikap siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L
Variabel afektif siswa 1 2 3 4 5 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jml Sko r
4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
Kriteria afektif siswa ST
T √
S
R
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumapolo, 15 April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
N
SR 80 100 100 100 100 100 80 100 100 100 100 100 100 100 100 80 100 100 80 100
165
OBSERVASI AFEKTIF (SIKAP) SISWA KELAS V Siklus II No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L Rata-rata
Skor Siklus I
Skor Siklus II
4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 4
4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5
Jml Skor 8 10 9 10 10 10 7 10 10 10 10 10 10 10 10 7 10 10 7 9
Kriteria afektif siswa ST T S R SR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kriteria Afektif Siswa 1. ST = sangat tinggi = 9-10 2. T
= tinggi
= 7-8
3. S
= sedang
= 5-6
4. R
= rendah
= 3-4
5. SR = sangat rendah= 1-2 Jumapolo, April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
N 80 100 90 100 100 100 70 100 100 100 100 100 100 100 100 70 100 100 70 90 93,5
166
Lampiran 6a. Observasi Psikomotorik Siswa Pra Tindakan Instrumen Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa Pra Tindakan Berilah skor pada masing-masing variabel sesuai dengan variabel kinerja siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L Rata-rata
Variabel kinerja siswa 1 2 3 4 5 0 0 2 3 2 0 2 0 0 2 0 3 2 0 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 0 0 2 0 2 0 2 2 0 2 2 3 2 2 2 0 0 2 0 2 2 2 2 0 2 3 2 2 0 3 2 2 2 2 3 0 3 2 0 2 3 2 3 3 2 3 2 2 0 3 0 2 2 2 1 2 2 1 0 2 3 0 2 0 0 0 2 0 0 2 2 3 2 0 1
Jml Sko r
7 4 7 11 11 4 6 11 4 8 10 11 7 13 10 7 7 5 4 8
Kriteria kinerja siswa
Nilai
ST 46.7 26.7 46.7 73.3 73.3 26.7 40 73.3 26.7 53.3 66.7 73.3 46.7 86.7 66.7 46.7 46.7 33.3 26.7 53.3 51,68
T
S √
R √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumapolo, 06 April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
SR
167
Lampiran 6b. Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I Instrumen Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I Pertemuan I Berilah skor pada masing-masing variabel sesuai dengan variabel kinerja siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L
Variabel kinerja siswa 1 2 3 4 5 3 2 2 3 1 0 3 2 0 2 0 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 0 2 2 2 2 0 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 0 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 0 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 0 2 2 3 1 3 3 3 0 2 3 3 2 2 3 3 3 2 0 3 3 3 3 0 2
Jml Sko r
Kriteria kinerja siswa ST
11 7 10 13 13 9 8 11 12 11 13 11 10 13 11 8 11 13 11 11
T √
S
R
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumapolo, 08 April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
N
SR 73.3 46.6 66.6 86.6 86.6 60 53.3 73.3 80 73.3 86.6 73.3 66.6 86.6 73.3 53.3 73.3 86.6 73.3 73.3
168
Instrumen Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa Siklus I Pertemuan 2 Berilah skor pada masing-masing variabel sesuai dengan variabel kinerja siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L
Variabel kinerja siswa 1 2 3 4 5 3 3 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 0 2 2 2 2 0 2 3 2 2 2 2 2 2 3 0 2 3 2 3 0 2 3 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 3 2 0 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 0 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2
Jml Sko r
11 11 11 13 11 9 8 11 9 10 11 12 9 14 12 9 12 9 11 11
Kriteria kinerja siswa ST
√
T √ √ √ √ √ √
S
R
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumapolo, 10 April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1004
N
SR 73.3 73.3 73.3 86.6 73.3 60 53.3 73.3 60 66.6 73.3 80 60 93.3 80 60 80 60 73.3 73.3
169
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA Siklus I No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L Rata-rata
Skor Siklus I
Skor Siklus II
11 7 10 13 13 9 8 11 12 11 13 11 10 13 12 8 11 13 11 11
11 11 11 13 11 9 8 11 9 10 11 12 9 14 11 9 12 9 11 11
Jml Skor 22 18 21 26 24 18 16 22 21 21 24 23 19 27 23 17 23 22 22 22
Kriteria afektif siswa ST T S R SR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kriteria psikomotorik 1. ST = sangat tinggi = 24-30 2. T = tinggi = 18-23 3. S = sedang = 12-17 4. R = rendah = 6-11 5. SR = sangat rendah = 0-5 Jumapolo, April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
N 73.3 60 70 86.6 80 60 53.3 73.3 70 70 80 76.6 63.3 90 76.6 56.6 76.6 73.3 73.3 73.3 71,81
170
Lampiran 6c. Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II Instrumen Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II Pertemuan I Berilah skor pada masing-masing variabel sesuai dengan variabel kinerja siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L
Variabel kinerja siswa 1 2 3 4 5 3 3 2 3 2 3 3 2 0 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 0 3 3 3 2 0 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 0 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 0 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 0 2 2 3 3 3 3 3 0 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 0 3
Jml Sko r
13 10 14 15 14 11 10 14 13 12 13 14 11 14 12 10 11 13 13 12
Kriteria kinerja siswa ST √
T
S
R
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumapolo, 13 April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
N
SR 86.6 66.6 93.3 100 93.3 73.3 66.6 93.3 86.6 80 86.6 93.3 73.3 93.3 80 66.6 73.3 86.6 86.6 80
171
Instrumen Penilaian Observasi Psikomotorik Siswa Siklus II Pertemuan 2 Berilah skor pada masing-masing variabel sesuai dengan variabel kinerja siswa dan kategorikan berdasarkan kriterianya ! No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L
Variabel kinerja siswa 1 2 3 4 5 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 0 3 3 2 2 0 2 3 3 3 2 3 3 3 3 0 3 3 3 3 0 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 1 3
Jml Sko r
13 14 14 14 13 11 9 14 12 12 13 14 11 15 14 10 13 13 12 12
Kriteria kinerja siswa ST √ √ √ √ √
T
S
R
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Jumapolo, 15 April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
N
SR 86.6 93.3 93.3 93.3 86.6 73.3 60 93.3 80 80 86.6 93.3 73.3 100 93.3 66.6 86.6 86.6 80 80
172
INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA KELAS V Siklus II No Kel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
I
II
III
IV
V
Nama Desi Anik K Aditya P Akbar Hudaya Amimah H Anisah P Aris Munandar Ari Setyo N Atin Mugiyarti Catur Rahmadi Damasus Yustian Florentina Titus Galuh P Kukuh Santoso Rika Prihatin Rina Sunsinar Adi Setyawan Rudi Rustanto Wahyu Prabowo Yusuf Iksani P Miyati Eka L Rata-rata
Skor Siklus I
Skor Siklus II
13 10 14 15 14 11 10 14 13 12 13 14 11 14 12 10 11 13 13 12
13 14 14 14 13 11 9 14 12 12 13 14 11 15 14 10 13 13 12 12
Jml Skor 26 24 28 29 27 22 19 28 25 24 26 28 22 29 26 20 24 26 25 24
Kriteria afektif siswa ST T S R SR √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Kriteria psikomotorik 1. ST = sangat tinggi = 24-30 2. T = tinggi = 18-23 3. S = sedang = 12-17 4. R = rendah = 6-11 5. SR = sangat rendah = 0-5 Jumapolo, April 2010 Observer
Edhi Sudarsono NIP.19690125 200501 1 004
N 86.6 80 93.3 96.6 90 73.3 63.3 93.3 83.3 80 86.6 93.3 73.3 96.6 86.6 66.6 80 86.6 83.3 80 83,63
173
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI AFEKTIF SISWA Variabel Afektif Siswa (1) Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan dari guru (2) Membantu teman dalam kelompok (3) Menghargai teman diskusi (4) Menjawab pertanyaan baik pada guru maupun teman (5) Mengemukakan pendapat/ide/gagasan Kriteria Afektif Siswa 1. ST = sangat tinggi = 5 2. T
= tinggi
=4
3. S
= sedang
=3
4. R
= rendah
=2
5. SR = sangat rendah= 1 Skor Maksimal ideal = 5 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
174
RUBRIK PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK SISWA No
Variabel kinerja siswa
Menyiapkan bahan pembelajaran a. Menyiapkan bahan dengan lengkap dan benar b. Menyiapkan bahan kurang lengkap c. Menyiapkan bahan salah 2 Menyiapkan alat percobaan a. Menyiapkan alat dengan lengkap dan benar b. Menyiapkan alat kurang lengkap c. Menyiapkan alat salah 3 Mencatat hasil percobaan dan diskusi a. Benar dan sesuai dengan hasil percobaan serta diskusi b.Kurang benar dan kurang sesuai dengan hasil percobaan serta diskusi c. Tidak benar dan tidak sesuai dengan hasil percobaan serta diskusi 4 Membersihkan tempat dan peralatan a. Membersihkan dengan baik dan mengembalikan peralatan b. Kurang hati-hati dalam membersihkan tempat c. Tidak mengembalikan peralatan 5 Menyimpulkan hasil diskusi a. Benar dan sesuai dengan materi b.Kurang benar dan kurang sesuai dengan materi c. Tidak benar dan tidak sesuai dengan materi Catatan : Apabila tidak melakukan variabel kinerja siswa, maka skor = 0 Konversi Skala 1. Batas skor A = 81 % x 15 = 12 2. Batas skor B = 61 % x 15 = 9 3. Batas skor C = 41 % x 15 = 6 4. Batas skor D = 21 % x 15 = 3 5. Skor < 3 nilai E Kriteria psikomotorik 1. ST = sangat tinggi = 12-15 2. T = tinggi = 9-11 3. S = sedang = 6-8 4. R = rendah = 3-5 5. SR = sangat rendah = 0-2
Skor
1
Skor maksimal ideal = 15 Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
175
Lampiran 7. Foto Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan 1
a. Guru membimbing siswa dalam kegiatan percobaan.
b. Siswa melakukan percobaan gaya Gravitasi terhadap benda yang masanya berbeda
c. Siswa diskusi kelompok dengan bimbingan guru
d. Setiap kelompok melaporkan hasil diskusi.
176
Siklus I Pertemuan 2
a. Siswa sedang melakukan percobaan mendorong meja di lantai.
c. Siswa berdiskusi tentang manfaat gaya gesek.
b. Siswa melakukan percobaan mendorong meja di lantai papin.
d. Siswa sangat antusias dalam Mengungkapkan gagasannya.
177
Siklus II Pertemuan 1
a. Siswa melakukan percobaan tentang medan magnet dengan bimbingan guru.
c. Siswa melakukan percobaan gaya tarik magnet di kutub.
b. Guru membimbing siswa dalam kegiatan diskusi.
d. Guru menjelaskan tentang magnet.
178
Siklus II Pertemuan 2
a. Siswa sangat aktif dalam menjawab pertanyaan guru.
c. Siswa melakukan percobaan membuat magnet.
b. Siswa melaporkan hasil diskusi Kelonpok.
d. Guru membimbing jalannya Diskusi.