TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN USTAD MADRASAH SALAFIYAH TIGA TENTANG PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH DI PONDOK PESANTREN AL MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA
SKRIPSI
DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT GUNA MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH : NANIK ROHANI NIM :09350062 PEMBIMBING Hj.FATMA AMILIA.,S.AG.,M,Si
JURUSAN AL-AHWAL ASY-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
ABSTRAK Keluarga sakinah adalah keluarga yang mampu menciptakan rasa damai dan tentram, bahagia, rasa aman dan sejahtera bagi seluruh anggota keluarga. Tujuan dari perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang sakinah, dan dapat menjalin hubungan yang harmonis serta rukun dengan famili maupun tetangga. Dalam penelitian ini penyusun tertarik meneliti keluarga dari Ustad Madrasah Salafiyah Tiga yaitu Ustad Suhadi Chozin, Ustad Yusuf Thoha, Ustad Muslih Ilyas, Ustad Agus Najib, Ustad Muhtarom Busyro dan Ustad Taufik Ahmad, di karenakan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga mempunyai kemampuan keilmuan agama yang tinggi, memiliki anak-anak yang shalih dan shalihah serta hidup rukun dengan tetangga dan famili, dan dapat membentuk keluarga yang sakinah. Dari penelitian tersebut penyusun mengambil pokok permasalahannya yaitu, pertama, bagaimana pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang keluarga sakinah kedua, bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan kelauraga sakinah. Dalam menyusunan skripsi ini penyusun melakukan penelitian dengan cara melakukan metode pengumpulan dokumen atau buku, lalu melakukan observasi dan terakhir melakukan wawancara. Berdasarkan penelitian yang telah penyusun lakukan, maka di dapatkan hasil sebagai berikut : menurut keenam Ustad Madrasah Salafiyah Tiga ini bahawa keluarga yang sakinah adalah sebuah keluarg yang tentram dan damai serta harmonis. Dalam membentuk keluarga sakinah pada Ustad Suhadi Chozin, Yusuf Thoha, Muslih Ilyas, Agus Najib dan Muhtarom Busyro adalah perjodohan, suami mencukupi nafkah lahir dan batin, mendidik anak dengan akidah dan akhlak serta adanya keseimbangan antara dunia dan akhirat dan menjaga hubungan yang baik dengan tetangga. Berdasarkan Hukum Islam bahwa pandangan terhadap Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah bertentangan dengan Hukum Islam baik dalam masalah pemberian nafkah maupun cara mendidik anak.
ii
PEDOMAN TRANSLITERASI Transliterasi huruf Arab yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0534b/U/1987. A. Konsonan Tunggal Huruf Arab ا
Nama
Huruf Latin
Keterangan
Alif
tidak dilambangkan
tidak dilambangkan
ة
Bâ‟
B
Be
ت
Tâ‟
T
Te
ث
Sâ
Ŝ
es (dengan titik di atas)
ج
Jim
J
Je
ح
Hâ‟
H
ha (dengan titik di bawah)
خ
Khâ‟
Kh
ka dan ha
د
Dâl
D
De
ذ
Zâl
Z
zet (dengan titik di atas)
ر
Râ‟
R
Er
ز
Zai
Z
Zet
ش
Sin
S
Es
ش
Syin
Sy
es dan ye
ص
Sâd
S
es (dengan titik di bawah)
ض
Dâd
D
de ( dengan titik di bawah)
v
ط
tâ‟
T
te ( dengan titik di bawah)
ظ
za‟
Z
zet ( dengan titik di bawah)
ع
„ain
„
koma terbalik di atas
غ
Gain
G
Ge
ف
fâ‟
F
Ef
ق
Qâf
Q
Qi
ك
Kâf
K
Ka
ل
Lâm
L
„el
م
Mîm
M
„em
ى
Nûn
N
„en
و
Wâwû
W
W
ٍ
hâ‟
H
Ha
ء
hamzah
„
Apostrof
ي
yâ‟
Y
Ya
B. Konsonan rangkap karena Syaddah ditulis rangkap هتعددّة
Ditulis
Muta’addidah
عدّة
Ditulis
‘iddah
حكوة
Ditulis
Hikmah
جسية
Ditulis
Jizyah
C. Ta’ Marbūtah di akhir kata 1. Bila dimatikan tulis h
vi
( ketentuan ini tidak diperlukan pada kata-kata arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salah, dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya) 2. Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bcaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h. كراهة االوليبء
Ditulis
Karāmah al-auliyā
3. Bila ta’ marbūtah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan dammah ditulis t atau h Ditulis
Zakāh al-fiṭ ri
َ
Ditulis
A
ِ
Ditulis
I
ُ
Ditulis
U
زكبة الفطر
D. Vokal pendek
E. Vokal panjang 1.
2.
3.
4.
Fathah + alif
Ditulis
Ā
جبهلية
ditulis
Jāhiliyah
Fathah + ya‟ mati
Ditulis
Ā
تٌسى
ditulis
Tansā
Fathah + yā‟ mati
Ditulis
Ī
كرين
ditulis
Karīm
Dammah + wāwu mati
Ditulis
Ū
فروض
ditulis
Furūd
vii
F. Vokal rangkap Fathah + yā‟ mati بيٌكن Fathah + wāwu mati قول
1. 2.
Ditulis ditulis Ditulis ditulis
Ai Bainakum Au Qaul
G. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof أأًتن
Ditulis
A’antum
أعدت
Ditulis
U’iddat
لئي شكرتن
Ditulis
La’in syakartum
H. Kata sandang alif + lam 1. Bila diikuti huruf Qamariyah القرأى
Ditulis
Al-Qur’an
القيبش
Ditulis
Al-Qiyas
2. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan hurus Syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el) nya السوبء
Ditulis
As - Sama’
الشوص
Ditulis
asy- Syams
I. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat Ditulis menurut penulisannya ذو الفروض
Ditulis
Zawi al-furūd
اهل اسنت
Ditulis
Ahl as-Sunnah
viii
MOTTO
هىالدي خلقكن هن نفس واحدة وحعل هنها زوخها ليسكن اليها
Al-A‟raf (7): 189
ix
1
1
HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini aku persembahkan kepada almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan kepada mereka yang selalu di hati:
Bapak tercinta yang selalu memberikan nasehat selama 20 tahun, dan sekarang telah memenuhi panggilan-Mu, semoga bapak di berikan tempat yang layak di sisi-Nya
Ibu tersayang yang selalu mencurahkan kasih sayang dan tak pernah lupa mendo’akan dan memberikan dukungan untuk anak-anaknya
Abang wahyudi yang tak pernah lelah memberikan bantuan materi demi kesuksesan adik-adiknya
Mbak duwi yang selalu menemaniku dalam suka dan duka dan tak pernah lelah mengobarkan semangatku hingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini
Mas anto yang selalu siap menjadi pendengar yang baik di setiap keluh kesahku dan selalu meberikan nasehat-nasehat yang membangun.
Teman-teman komplek Q yang telah memberi warna indah dalam hidupku
x
KATA PENGANTAR
اهلل الر حون الرحيوبسن والصّالة والسّالم علً هحوّد.الحود اهلل الّرٌ فضّل بنً ادم بالعلن والعول علً جويع العالن . وعلً اله واصحابه ينابيع العلىم والحكن.سيّدالعرب والعجن Alhamdulillah, puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan segala Rahmat dan Hidayah-Nya. Hanya dengan pertolongan-Nya penyusunan skripsi dengan judul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga Tentang Pembentukan Keluarga Sakina Di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta) dapat terselesaikan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari zaman jahiliyah kepada zaman islamiah yang terang benderang penuh dengan cahaya kebenaran.
Atas terselesaikannya penyusunan skripsi ini penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Noorhaidi,MA., M. Phil., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 2. Bapak Dr. Samsul Hadi, S.Ag.,M.Ag selaku Ketua Jurusan Al Ahwal Al Syakhsiyyah Universitas Islam Sunan Kalijaga
xi
3. Ibu Hj. Fatma Amilia, M.Si, selaku pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan memberikan masukan serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Seluruh dosen Al Ahwal Al Syakhsiyyah yang telah memberikan ilmu dengan penuh kesabaran. 5. Seluruh Staf TU Fakultas Syari‟ah yang telah membantu selama penyusun berada di bangku kuliah. 6. Ayah, bunda, abangku, kakakku, dan segenap keluargaku yang telah membantu selama penyusun berada di kampus. 7. Ucapan terimakasih kepada Almagfurlah Bapak K.H Ahmad Warson Munawwir, beserta keluarga besarnya yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta kerelaan membiarkan kami tetap tinggal mengais barokah ilmunya, 8. Teman-teman kelas Jurusan Al-Ahwal Asy-Syakhshiyyah yang menjadi teman dalam belajar, yang tidak bisa di sebutkan satu persatu. 9. Teman-teman komplek Q terimakasih atas kebersamaan dan persahabatan yang begitu indah. 10. Serta semua pihak yang tidak bisa penyusun sebutkan satu persatu yang telah turut membantu penyusun dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Akhirnya, penyusun hanya bisa berdo‟a semoga amal kebaikan mereka mendapat balasan yang sepadan dari Allah penyusuanan skripsi ini,
SWT. Dlam
Penyusun juga menyadari akan banyaknya xii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL............................................................................................ i HALAMAN ABSTRAK ..................................................................................... ii SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ..................................................................iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ................................................ v HALAMAN MOTTO ........................................................................................ ix HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... x KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii BAB 1
PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar belakang ............................................................................. 1 B. Pokok Masalah ............................................................................ 6 C. Tujuan dan Kegunaan .................................................................. 6 D. Telaah Pustaka ............................................................................. 7 E. Kerangka Teoritik ...................................................................... 11 F. Metode Penelitian ...................................................................... 17 G. Sistetematika Pembahasan......................................................... 22
BAB 11 TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH ............................................................... 24 A. Dasar Hukum Keluarga Sakinah ............................................... 24 B. Terbentuknya Keluarga Sakinah ............................................... 26 C. Fungsi Keluarga Sakinah .......................................................... 36 BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG PONDOK PESANTREN AL- MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA DAN PANDANGAN USTAD
MADARASAH SALAFIYAH
TIGA ................................................................................................ 38 A. Letak Geografis ......................................................................... 38 B. Gambaran tentang Pondok Pesantren Al-Munawwir ................ 39 xiv
C. Gambaran tentang Pondok Pesantren Komplek Q .................... 44 D. Gambaran tentang Madrasah Salafiyah Tiga ............................ 46 E. Gambaran umum tentang Kepengurusan Madrasah Salafiyah Tiga ............................................................................................ 47 F. Gambaran tentang Ustad ........................................................... 50 G. Gambaran umum tentang Fasilitas Pondok Pesantren Komplek Q ................................................................................ 53 H. Pandangan Ustad Madrasah Slafiyah Tiga ................................ 53 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN USTAD MADRASAH SALAFIYAH TIGA TENTANG PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH ............................................................... 64 A. Analisis Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Suhadi Chozin ................................................................. 64 B. Analisis Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Yusuf Thoha .................................................................... 68 C. Analisis Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Muslih Ilyah .................................................................... 68 D. Analisis Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Agus Najib ...................................................................... 69 E. Analisis Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Muhtarom Busyro ........................................................... 69 F. Analisis Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Taufik Ahmad ................................................................. 71 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 72 A. Kesimpulan ................................................................................ 72 B. Saran-saran ................................................................................ 73 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 75 LAMPIRAN CURRICULUM VITAE xv
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Keluarga adalah suatu bentuk masyarakat terkecil yang dibangun oleh suami dan istri, yang di dalamnya tidak terlepas dari ketentuanketentuan yang ditetapkan syari‟at agama. Hidup berkeluarga dalam islam di mulai ketika laki-laki dan perempuan telah melaksanakan pernikahan, dengan pernikahan itu diharapkan akan tercipta suatu kebahagiaan dan ketenangan.
Berkeluarga tidak hanya sekedar menyatukan cinta kasih antara suami dan istri, akan tetapi berkeluarga berarti memupuk sebuah keluarga baru antara suami dan istri
melalui jenjang pernikahan,
menyatukan dua watak yang berbeda, menjalin hubungan yang erat dan harmonis, bekerjasama untuk mencukupi kebutuhan jasmani dan rohani masing-masing, membesarkan dan mendidik anak-anak yang bakal lahir, menjalin persaudaraan antara keluarga besar dari pihak suami maupun keluarga besar pihak istri, dengan bersama-sama mengatasi kesulitan dan problematika yang mungkin terjadi, bersama-sama mentaati perintah agama,
bersama-sama
melaksanakan
bermasyarakat dan bernegara yang baik.
1
tata
hidup
bertetangga,
2
Tujuan berkeluarga sangatlah beragam, sesuai dengan pelakunya masing-masing, ada Akan tetapi jika bertolak dari ajaran Islam, maka tujuan berkeluarga itu tidak mewujudkan keluarga yang sakinah.1
Dalam perkawinan tidak pernah terlepas dari hak dan kewajiban suami istri, karena perkawinan adalah suatu lembaga yang luhur dalam rumah tangga. Perkawinan menjadi sarana terbentuknya suatu keluarga besar yang asalnya terdiri dari dua keluarga yang tidak saling mengenal, yakni satu dari kelompok (keluarga) suami (laki-laki) dan yang satunya dari keluarga istri (perempuan)
2
. Perkawinan itu sangat penting
kedudukannya sebagai dasar membentuk keluarga sejahtera, di menyalurkan seluruh rasa cinta yang sah, itulah sebabnya kenapa dianjurkan untuk menikah.3
Setiap
keluarga
pastilah
menginginkan
kehidupan
rumah
tangganya berjalan dengan damai, tentram dan tenang, sehingga terwujudlah keluarga yang sakinah. Hal ini di tegaskan Allah SWT dalam firmanNya :
1
Fuad Kauma dan Nipan, Membimbing Istri Mendampingi Suami, (Yogyakarta : Mitra Pustaka, 1997 ), hlm.2-7 2
Khoiruddin Nasution, Hukum Perkawinan 1 (Dilengkapi Perbandingan UU Negara Muslim Kontemporer), edisi revisi,(Yogyakarta: ACAdeMIA + TAZZAFA,2004), hlm. 19. 3
Haya Binti Mubarok Al-Barik, Edisi Muslimah,(Jakarta : Darul Falah,1422H ) hlm.97-98
Indonesia,Ensiklopedi
Wanita
3
وهي اَخه اى خلق لنن هي اًفسنن اشواجا لخسنٌىا الُها وجعل بٌُنن 4
هىدة وزحوت اى فٍ ذلل الَج لقىم َخفنسوى
Ayat tersebut di atas menegaskan bahwa diciptakannya istri bagi suami adalah agar suami bisa hidup dengan tentram. Ketentraman seorang suami dan istri dapat terwujud apabila keduanya terdapat kerjasama timbal-balik yang seimbang. Perkawinan sebagai ikatan lahir dan batin antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan membina keluarga yang sakinah, Mawaddah wa Rahmah.
Namun untuk masa sekarang ini, kehidupan masyarakat yang terus maju, teknologi yang semakin canggih dan dan tuntutan dunia modern menjadikan keluarga itu harus berjuang keras dalam membangun keluarga yang sakinah, kehidupan yang semakin keras karena kebutuhan pokok yang semakin tinggi seringkali membuat rumah tangga bermasalah, sehingga berdampak kepada ketidakharmonisan, istri tidak lagi menjalankan kewajibanya dengan sempurna, begitu juga sebaliknya dengan suami.
Dalam mewujudkan rumah tangga yang harmonis, tidak hanya identik dengan kesanggupan melaksanakan dan memenuhi semua tugas dan kewajiban, melainkan juga berkaitan dengan sikap yang bijaksana
4
Ar-Rum (30) : 21
4
dalam menghadapi setiap masalah keluarga, sejatinya keharmonisan dalam rumah tangga harus didukung oleh setiap komponen yang terlibat didalamnya.5
Tidak bisa dipungkiri bahwa masih terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Permasalahan rumah tangga tersebut sejatinya bukan karena kekurangan materi, akan tetapi pengetahuan agama juga berperan penting dalam penyelesaian masalah, dengan demikian suami maupun istri harus memiliki pengetahuan agama dan mengerti hak dan kewajiban masingmasing, sehingga
terbentuk keluarga sakinah, sehingga yang terjadi
kemudian pernikahan memiliki esensi seperti yang dimaksudkan AlQur‟an itu sendiri.
Untuk saat ini banyak sekali para pemikir yang merumuskan tentang keluarga sakinah, yang masih belum memadai, sehingga di sini di perlukan pemahaman tentang keluarga sakinah yang benar-benar sesuai dengan pengertian keluarga sakinah yang sesuai dengan Al-Qur‟an maupun Hadis.
Berangkat dari permasalahan tersebut penyusun tertarik untuk meneliti Ustad-Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang Pandangannya dalam
5
pembentukan
keluarga
sakinah,
bahwasanya
Ustad-Ustad
Khalify Elyas Bahar, Renungan-renungan Islam Harian untuk Ibu/Istri, cet, ke1(Yogyakarta : DIVA Press,2011) hlm. 73
5
Madrasah Salafiyah Tiga mempunyai pandangan
sendiri
dalam
pembentukan keluarga sakinah.
Madrasah Salafiyah Tiga adalah suatu lembaga pendidikan formal yang pendirinya berada dalam satu bagian Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak Yogyakarta, dan merupakan Pondok Pesantren AlQur‟an karena memiliki sanad Al-Qur‟an yang bersambung sampai ke Malaikat Jibril, dan memiliki Ustad-Ustad yang berkualitas, Ustad yang mengajar di Madrasah Salafiyah Tiga Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta adalah semuanya alumni Krapyak dan merupakan santri senior yang mana mereka pernah di Perguruan Tinggi baik yang berhasil menyelesaikan S1 maupun S2, dan berkepribadian yang baik serta ikhlas mengabdi diri dan bersemangat tinggi sebagai tenaga pengajar di Madrasah Salafiyah Tiga.6
Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q ini berbeda dengan Pondok Pesantren yang lain. Perbedaan itu dapat di lihat dari struktur organisasinya lebih jelas, keamanannya lebih terjaga, selalu aktif dalam berbagai kegiatan, serta memiliki aturan yang lebih ketat dari Komplekkomplek yang lain, yang tak kalah penting adalah memiliki perpustakaan yang nyaman dan lengkap.
6
Djunaidi A.Syakur,Buku Panduan Pondok Pesantren Putri AL-Munawwir Krapyak Yogyakrta Madrasah Salafiya 111,(Yogyakarta : Pengurus Madrasah Salafiyah 111,2002), hlm. 17
6
Di sini untuk mengetahui bagaimana pandangan cara membentuk keluarga sakinah penyusun tertarik untuk melakukan penelitian terhadap para Ustad Madrasah Salafiyah Tiga di Pondok Pesantren Al Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta.
B. Pokok masalah Berangkat dari latar belakang masalah di atas, maka pokok masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah ?
2. Bagaimana Tinjauan Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapayak Yogyakarta
C. Tujuan dan Kegunaan 1.Tujuan Penelitian
a. Untuk menggambarkan pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah
di Pondok Pesantren Al-
Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta.
b. Menjelaskan tinjaun hukum terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapayak Yogyakarta,
7
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara akademis untuk menberikan kontribusi keilmuan dalam bidang hukum, terutama dalam bidang pernikahan
b. Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan referensi bagi pasangan suami istri yang ingin membentuk keluarga sakinah.
D. Telaah Pustaka
Berdasarkan penelusuran oleh penyusun, terdapat beberapa skripsi yang membahas tentang membentuk keluarga sakinah pada pasangan suami istri, di antaranya : Pertama karya Ariadi Anggara dalam skripsinya yang berjudul “ Peran Tokoh
Agama dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Dusun
Cebongan Desa Tlogodadi Mlati Sleman Yogyakarta “, Skripsi ini membahas tentang peran tokoh agama berpengaruh sangat besar dalam pembentukan keluarga sakinah. Tokoh agama selalu menjadi rujukan bagi masyarakat dalam upaya pembentukan keluarga bagi pasangan yang hendak menikah maupun pemecahan masalah keluarga bagi pasangan yang bermasalah. Selain diposisikan sebagai penengah dalam mengatasi problem keluarga yang sulit didamaikan ketika hendak bercerai, tokoh agama di Cebongan secara tidak langsung ternyata mampu menjadi fungsi kontrol sosial yang bisa mendampingi dan membekali masyarakat
8
setempat baik dari segi sosial, agama maupun budaya. 7 Skripsi di atas bila dilihat dengan skripsi tentang pandangan Ustad Madrasah salafiyah Tiga di Pondok Pesantren Komplek Q ini berbeda, perbedaan terletak kepada fungsi dan peran, dimana dalam skripsi di atas di jelaskan tokoh agama berfungsi dan berpengaruh lebih besar terhadap masyarakat sedangkan dalam skripsi Pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga ini keluarga sakinah tidak menjadikan fungsi kontrol bagi masyarakat.
Kedua
yaitu
berjudul.”Konsep
skripsi
karya
Muhammad
Zulfan
yang
Dasar Pembentukan Keluarga Sakinah Menurut
Majelis Ta‟lim Pondok Pesantren Ar-Ramli Giriloyo Wukirsari Imogiri Bantul” Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2012. Dalam skripsi ini membahas tentang majelis ta‟lim sebagai terapi mempunyai andil yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk proyeksi ke depan dalam menciptakan keluarga Sakinah wawaddah wa rahma. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep dasar membentuk keluarga sakinah menurut Majelis Ta‟lim Ar-Ramli menerapkan isi dari al-Qur‟an. Menurutnya konsep Majelis Ta‟lim Ar –Ramli antara hak suami dan istri adalah seimbang, adanya kerelaan antar suami dan istri, adanya izin orang tua dalam perkawinan, suami istri harus saling menghargai dan menghormati, tercukupi kebutuhan materiil dan spiritual (dhahir maupun
7
Ariadi Anggara, “Peran Tokoh Agama dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Dusun Cebongan Desa Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta”,, Fakultas Syari‟ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakrta, 2011.
9
batiniah), serta terciptanya keharmonisan hubungan sosial.8 Skipsi di atas berbeda dengan skripsi Tinjauan Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta, bahwasanya dalam skripsi ini dijelaskan bahwa untuk membentuk keluarga sakinah itu bukan hanya sekedar mengikuti Majelis saja, namun dibutuhkan kerja sama antara seluruh anggota keluarga. Skripsi karya Jauharotul Aliyah dengan judul ” Peran BP4 KUA Kecamatan Umbulharjo bagi pasangan calon mempelai untuk membina keluarga sakinah persfektif gender” menyimpulkan bahwa keluarga sakinah oleh BP4
pembinaan
belum adanya sensitifitas gender dalam
pelaksanaan pemberian nasehat oleh BP4 KUA Umbulharjo, hal ini terbukti dari materi-materi yang disampaikan dalam penasehatan, meski demikian pelaksanaan penasihatan oleh BP4 KUA Umbulharjo, sudah memberikan implementasi yang baik bagi klien yang mengikuti penasehatan dalam membina keluarga sakinah.9 Skripsi di atas berbeda dengan Tinjauan Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta, bahwasanya dalam skripsi ini akan dijelaskan juga tentang
8
Muhammad Zulfan,”Konsep Dasar Pembentukan Keluarga Sakinah menurut Majelis Ta’lim Pondok Pesantren Ar-Rahmli Giriloyo Wukirsari Imogiri Bantul”,Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012. 9
Jauharotul Aliyah”Peran BP4 KUA Kecamatan Umbulharjo bagi Pasangan Calon Mempelai untuk Membina Keluarga Sakinah Persfektif Gender” Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008
10
praktik-praktik yang terjadi, sehingga tidak hanya terfokus dalam teori saja.
Skripsi yang terakhir adalah karya Ika Apriyanti Panjaitan dengan judul ”Pandangan Masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede tentang Kafa‟ah dalam Pembentukan Keluarga Sakinah Mawaddah Wa Rahmah”menyimpulkan bahwa masyarakat kelurahan Rejowinangun untuk membina keluarga sakinah haruslah kafa‟ah. Kafa‟ah menurut masyarakat kelurahan Rejowinangun lebih memahami kafa‟ah dengan istilah bibit, bebet dan bobot. Tujuan dari kafa‟ah ini menurut masyarakat kelurahan Rejowinangun adalah untuk membangun dan menciptakan rumahtangga yang bahagia dan menghindari persoalanpersoalan dalam perkawinan karena apabila dua orang yang serasi dan sepadan bertemu di harapkan kehidupan keluarganya akan mampu menjalanan roda pernikahan dengan baik serta melahirkan keturunan yang baik pula, sehingga terwujud keluarga bahagia. 10 Skripsi di atas berbeda dengan Tinjauan Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta, bahwasanya untuk membentuk keluarga sakinah bukan karena kafa‟ah saja, melainkan diperlukan juga pengetahuan agama dan saling melaksanakan kewajiban sebagai suami dan istri.
10
Ika Apriyanti “Pandanga Masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede tentang Kafa’ah dalam Membentuk Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah”Fakultas Syari'ah dan Hukum,UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009
11
Sepanjang penelusuran yang dilakukan penyusun, bahwasanya skripsi di atas berbeda dengan Pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga ini yaitu bahwasanya skripsi yang penyusun teliti tersebut tidak berhubungan langsung dengan masyarakat dan tidak dijadikan dasar pokok dalam kehidupan sehari-hari, jadi dapat disimpulkan belum ada skripsi yang membahas tentang pandangan Ustad pembentukan keluarga Madrasah Salafiyah Tiga tentang keluarga sakinah.
Oleh sebab itu,
penyusun mengangkat tema tersebut untuk dibuat sebagai skripsi.
E. Kerangka Teoritik
Dalam kehidupan ini Allah menetapkan dan mengatur segala yang berhubungan
dengan
manusia
diantaranya
termasuk
pernikahan.
Pernikahan adalah suatu ikatan yang suci dimana dengan pernikahan maka akan didapatkan keturunan yang sah. Begitu juga sebuah pernikahan didalamnya ada kebutuhan, baik pemenuhan terhadap kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Oleh sebab itu, pernikahan tidak lepas dari aturan, hukum dan dalil-dalil dalam pernikahan.
Untuk
memecahkan permasalahan yang ada dalam penulisan
karya ilmiah ini maka dibutuhkan dalil-dalil, hukum-hukum, argumentasi maupun Undang-Undang yang mengatur di dalamnya Hidup berkeluarga merupakan tatanan syari‟at Islam yang wajib ditaati oleh setiap muslim, sehingga dilarang laki-laki itu membujang, ini ditegaskan dalam Al-Qur‟an Allah SWT berfirman
12
واًنحى االَا هً هٌنن والصلحُي هي عبادمن واها ينن اى 11
َنىًىافقساء َغٌهن اهلل هي فضله واهلل واسع علُن
Ayat di atas telah menjelaskan bahwa laki-laki yang masih membujang diharuskan untuk menikah, karena hidup berkeluarga di mulai melalui jenjang pernikahan adalah tatanan syari‟at Islam yang harus ditaati oleh setiap umatnya, terutama bagi mereka yang sudah siap fisik dan mentalnya. Islam tidak mengajarkan hidup membujang. Di dalam Al-Quran juga disebutkan bahwa tujuan menikah adalah untuk memperoleh ketenangan dan membentuk keluarga yang sakinah, di samping itu juga untuk memenuhi kebutuhan seksual dan memberikan keturunan. Secara garis besar tujuan dari menikah yang dijelaskan dalam al – Qur‟an adalah sama dengan yang tertera dalam Pasal 1 Undang-Undang RI No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, yaitu perkawinan didefiniskan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebagai suami istri dengan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa12
11
12
An-Nur (24): 32 UU RI No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan
13
وهي ا َخه اى خلق لنن هي اًفسنن اشواجا لخسنٌىا الُها وجعل 13
بٌُنن هىدة وزحوت اى فٍ ذلل الَج لقىم َخفنسوى
Allah menciptakan dua jenis manusia, pria dan wanita, begitu pula dengan peredaran siang dan malam, pria dan wanita, siang dan malam, sesungguhnya mempunyai fungsi dan peran masing-masing, jika pria dan wanita disamakan, maka itu akan merusak sunatullah yaitu ketentuan dari Allah .14 Istilah keluarga sakinah terbentuk dari dua kata yaitu “keluarga “dan “sakinah” .kata “keluarga” dalam kamus bahasa Indonesia berarti kaum, sanak saudara dan orang yang seisi rumah 15 sedangkan kata “sakinah” menurut bahasa berarti tenang dan tentram, 16 sedangkan konsep keluarga sakinah menurut Islam adalah keluarga yang mampu menciptakan rasa damai, tentram, bahagia rasa aman dan kesejahteraan bagi seluruh anggota keluarganya17
13
Ar-Rum (30) 21
14
Dr.M.Mutawali”Problematika di sekitar Wanita Muslim”, cet ke-1, (Surabaya : Pustaka Progessif,1993).hlm.13 15
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka ,1976) hlm.471 16
Ahmad Warson Munawwir, Kamus al-Munawwir, cet ke-1(Surabaya : Pustaka Progressif.1997),hlm.334 17
Zaitunah Subhan, Membina Keluarga Sakinah,cet ke 1( Yogyakarta: Pustaka Pesantren 2004) hlm. 7
14
Untuk membentuk keluarga sakinah
tidak hanya mencukupi
kebutuhan sandang maupun pangan akan tetapi diperlukan saling pengertian, suami dan istri melaksanakan hak dan kewajibannya, suami istri sanggup membina anak-anaknya agar menjadi anak yang sholeh dan shalihah, suami mencari rizki dengan cara yang halal dan dapat membentuk tetangga dan alam sekitar yang bernafsukan keagamaan.18 Kebahagiaan suami istri adalah untuk kebahagiaan mereka berdua. Kebahagiaan suami merupakan bagian dari kebahagiaan istri. Begitu pula sebaliknya, jika keduanya dapat membangun jembatan menuju kebahagiaan tentunya mereka juga akan dapat menyemai kehidupan rumah tangga dengan penuh kejujuran, keterbukaan, amanah, saling menjaga diri, saling menolong dan saling menginsafi posisi dan tugasnya masing-masing. Jika sudah dapat membina hal-hal ini maka mereka, insyaallah akan menjadi pasangan yang terdiri dari dua tubuh dengan satu ruh atau dua ruh dengan satu jasad. Dari mereka pun akan tumbuh keturunan yang baik dan utuh.19 Suami dan istri bagaikan satu tubuh, sedang istri merupakan tempat persemaian guna menanam generasi baru sebagaimana firmannya:
18
H,Sei Dt. Tombak Alam, Rumah Tanggaku Surgaku.cet ke2 ( Jakarta : PT Rineka Cipta,1990) hlm. 11 19
Yusuf Abdullah Daghfaq, Wanita Bersiaplah ke Rumah Tangga,.cet ke 6 (Jakarta: Gema Insani Press,1993) hlm 37
15
20
هىالرٌ خلقنن هي ًفس واحدة وجعل هٌها شوجها لُسني الُها Ayat di atas dijelaskan bahwa awalnya Allah menciptakan manusia
hanya seorang diri namun kemudian Allah menciptakan seorang wanita lagi, untuk menjadikan sebagai istrinya, agar keturunan itu terus berlanjut sehingga keluarga itu akan terbentuk dan suami merasa senang kepadanya. Sudah menjadi sunatullah bahwa setiap orang yang memasuki pernikahan memimpikan keluarga sakinah.
Keluarga sakinah adalah keluarga yang tenang dan tentram. Sebuah keluarga yang bahagia lahir dan batin. Suami bisa membahagiakan istri, istri bisa membahagiakan suami, dan keduanya mampu mendidik anakanak menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah. Anak-anak yang berbakti kepada kedua orang tua, kepada agama, masyarakat dan bangsanya. Di samping itu, keluarga sakinah juga mampu menjalin persaudaraan yang harmonis dengan sanak famili, dapat melaksanakan ajaran agama dengan baik dan hidup rukun dalam bertetangga, bermasyarakat dan bernegara.21
Segalanya memang perlu diupayakan dengan baik agar terbentuk keluarga sakinah. Suami juga harus mencari istri yang baik agar keharmonisan rumah tangga tetap terjaga begitu juga istri harus mencari
20 21
Al -A‟raf (7): 189
Fuad Kauman dan Nipan , Membimbing Istri Mendampingi Suami, (Yogyakarta : Mitra Pustaka, 1997) hlm. vii.
16
suami yang baik agar mampu menjaga dan membimbing keluarga dalam kebaikan.
حٌنح الوساة الزبع لولها ولحسبها ولجوالها ولدٌَها فاظفس 22
بداث الدَي حسبج َداك
Dalam rangka merintis terwujudnya keluarga sakinah, laki-laki perlu memilih calon istri yang sepadan ,baik agamanya, tingkat ekonominya, derajat sosialnya, maupun derajat intelektualnya. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah saling ridha, karena keridhaan kedua belah pihak itu dapat mengatasi perbedaan-perbedaan yang melatarbelakanginya.23 Dalam Al-Qur‟an juga dijelaskan bahwasanya pasangan seseorang itu adalah sama dengan dirinya, seperti dalam firmaNya
الصاًٍ ال ٌَنح اال شاًُت او هشسمت والصا ًُت ال ٌَنحها االشاى او 24
هشسك وحسم ذلل علً الوؤهٌُي
Ayat di atas menjelaskan bahwasanya laki-laki pezina akan mendapatkan wanita pezina, begitupun sebaliknya, tidak pantas laki-laki
22
Ibnu Hajar Al-„Asqalani, Bulughul-Maram, (Bandung: Diponegoro, 2011) hlm.459
23
Ibid , hlm. 22-29
24
An-Nur (24): 3
17
mukmin mendapatkan wanita pezina, karena yang demikian itu adalah diharamkan oleh agama. Beberapa kriteria calon istri yang baik menurut petunjuk agama tersebut agar dapat menjadi pegangan bagi para suami dalam rangka memilih calon istri, demi terwujudnya keluarga sakinah.
Demikian komponen-komponen dari bangunan keluarga sakinah, di mana antara satu dengan yang lainya saling berkaitan, sehingga apabila ada salah satu komponen yang tidak terpenuhi maka akan terjadilah ketidakharmonisan di dalam rumah tangga tersebut, namun yang lebih penting adalah suami dan istri itu sendiri, karena mereka yang akan menjadikan keluarga sakinah.
Kerangka teoritik ini begitu diperlukan karena dengan kerangka teoritik maka ada teori-teori yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sehingga dapat mengambil kesimpulan untuk tinjauan hukum Islam terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta, dan ini sebagai sumbangsih keilmuan tentang hukum perkawinan.
F. Metode Penelitian
1.Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan ini adalah termasuk penelitian lapangan, data primer diperoleh secara langsung dari lapangan yaitu
18
penelitian yang obyeknya berupa pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta tentang pembentukan keluarga sakinah.
2. Sifat Penelitian
Dilihat dari sifatnya, maka penelitian ini bersifat deskriptifanalilitis.. Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat dan hubungan-hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam hal ini
penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah
masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasisituasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikapsikap,
pandangan-pandangan,
serta
proses-proses
yang
sedang
berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.25 Dalam hal ini menggambarkan keadaan dan kejadian pada masyarakat mengenai pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga di Pondok Pesantren AlMunawwir komplek Q Krapyak Yogyakarta.
3. Metode pengumpulan data
25
Moh.Nazir,Ph.D.,Metode Penelitian,(Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003) hlm.54
19
a) Peneliti mengumpulkan data tertulis, dokumen, buku-buku atau referensi lain yang sesuai dengan penelitian tersebut. b) Observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan mencari informasi tentang pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta. Pengamatan data secara langsung dilaksanakan terhadap subyek sebagaimana adanya di lapangan. c)
Melakukan interview atau wawancara langsung kepada para Ustad Madrasah Salafiyah Tiga. Ustad Madarasah Salafiyah Tiga yang di maksud di antaranya yaitu Ustad Taufik Ahmad, Ustad Muslih Ilyas, Ustad Muhtarom Busyro, Ustad Agus Najib, Ustad Yusuf Thoha, dan Ustad Suhadi Chozin.
Maka di sini penyusun melakukan metode pengumpulan datanya yaitu pengumpulan data tertulis, dokumen atau buku, lalu melakukan observasi dan terakhir wawancara atau interview.
4. Sumber Data
Sumber data adalah subjek dari mana data diperoleh. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis yaitu
20
a. Sumber data primer yaitu hasil penelitian di lapangan yang berupa hasil
dari observasi dan wawancara terhadap Ustad Madrasah
Salafiyah Tiga.
b. Sumber data sekunder yang berupa buku-buku, karya ilmiah, undangundang dan sumber-sumber yang lain yang mempunyai relevansi dengan permasalahan yang diteliti oleh penyusun
5. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dengan penelitian ini adalah Pada penelitian ini, adalah Ustad Madrasah Salafiyah Tiga di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta sebanyak 30 Ustad-Ustad dan UstadzahUstadzah.
6. Sampel
Sample adalah sebagian atau wakil yang diteliti. Disini peneliti mengambil
sample sebanyak 40% Ustad yang sudah menikah, jadi
samplenya adalah 6 Ustad dari 15 Ustad yang sudah menikah.
7. Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif menggunakan kerangka berpikir induktif deduktif . Kerangka berpikir induktif di gunakan untuk mengurai fakta yang ditemukan untuk
mengetahui sekaligus menyimpulkan
21
bagaimana pandangan Ustad Madarasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah di Pondok Pesantren Komplek Q Krapyak
Yogyakarta,
sedangkan
kerangka
berpikir
deduktif
digunakan untuk menganalisis temuan data dengan teori-teori yang digunakan.
G. Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah penyelesaian skripsi, maka penyusun menyelesaikan pembahasan skripsi ini dalam lima bab dengan sistematika sebagai berikut: bab pertama. Terdiri dari pendahuluan yang memuat latar belakang, pokok masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka,
kerangka
teoritik,
metode
penelitian,
dan
sistematika
pembahasan untuk mengarahkan pembaca kepada substansi peneltian ini.
Bab kedua menjelaskan tentang definisi keluarga sakinah, pembentukan keluarga sakinah, fungsi keluarga sakinah dan parameter keluarga sakinah. Hal ini dilakukan untuk memberikan tinjauan umum terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang keluarga sakinah sebagai upaya pembentukan keluarga sakinah, keluarga sakinah yaitu yang aman dan tentram, dapat mendidik anak-anaknya menjadi anak-anak yang shalih dan shalihah serta dapat hidup rukun dengan tetangga.
22
Bab ketiga,
dibahas gambaran tentang Pondok Pesantren Al-
Munawwir Krapyak Yogyakarta, gambaran tentang Pondok Pesantren Komplek Q, gambaran tentang Madarasah Salafiyah Tiga, gamabaran tentang kepengurusan Madrasah Salafiyah Tiga, gambaran
Ustad
Madrasah Salafiyah Tiga, gambaran tentang fasilitas Madrasah Salafiyah Tiga, dan pandangan Ustad Madrasah Salafiyah tiga, tentang pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah di Pondok Pesantren Al-Munawwir komplek Q Krapyak Yogyakarta. Berangkat dari sini dapat mengetahui tentang gambaran umum Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta, dan pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta.
Pada bab keempat dibahas tentang Analisis Hukum Islam terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah di Pondok Pesantren dan analisis terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga
di Pondok Pesantren Al-Munawwir
Komplek Q Krapyak Yogyakarta dan relevansi antara pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga di Pondok Pesantren dan analisis terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah di Pondok Pesantren AlMunawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta dengan Undang-Undang No 1 Tahun 1974, sehingga dapat diketahui konvergensi dan disvergensinya.
23
Pada bab kelima merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan yang merupakan jawaban atas permasalahan yang ada, dan saran-saran yang dapat disumbangkan sebagai rekomendasi untuk kajian lebih lanjut, serta lampiran-lampiran.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kesimpulan pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah, dan kesimpulan normatif terhadap pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga. Kesimpulan-kesimpulan tersebut diharapkan dapat menjawab dari pokok masalah yang ada. Untuk jelasnya dapat diketahui dalam paparan berikut ini : 1. Pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah yaitu; Pertama: perjodohan atau memilih calon yang baik. Kedua : membahagiakan pasangan dan memberikan nafkah yang cukup bagi suami kepada istri dan keluarganya Ketiga : pendidikan terhadap anak-anak dengan cara pendidikan akidah dan akhlak, yang ketika waktu kecil dididik langsung oleh orang tua dan ketika sudah baligh anak-anak nya dimasukan dalam pesantren, dan pendidikan seperti ini ternyata menjadikan anak itu anak yang shalih dan shalihah serta menjadikan anak berbakti kepada kedua orang tua. Keempat: adanya keseimbangan antara dunia dan akhirat. Kelima: menjalin kerukunan dengan tetangga.. Secara tidak langsung pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga telah mampu memberikan pemahaman ilmu
71
72
agamanya terhadap santri-santrinya, bahkan terhadap masyarakat, melalui ceramah-ceramah agama, terutama tentang keluarga sakinah. 2. Secara normatif, terdapat kesesuaian antara pandangan Ustad Madrasah Salafiyah Tiga tentang pembentukan keluarga sakinah di Pondok Pesantren Al-Munawwir Komplek Q Krapyak Yogyakarta dengan hukum Islam, dan tidak adanya pertentangan yang mendasar antara pandangan
Ustad Madrasah Salafiyah Tiga
tentang pembentukan
keluarga sakinah dengan Hukum Islam. Ini dapat dilihat tentang masalah memilih pasangan yang baik, yaitu baik dalam segi agamanya, parasnya, nasabnya maupun hartanya. Pemenuhan nafkah lahir atau batin oleh suami, pendidikan terhadap anak-anaknya dengan ajaran akidah dan sopan akhlak,
adanya keseimbangan antara dunia dan
akhirat dan hidup rukun dengan tetangga dan masyarakat, hal tersebut di atas juga di jelaskan didalam Hukum Islam. B. Saran-saran Melihat kesimpulan di atas, penyusun mempunyai beberapa saran saran.
1. Perlunya diadakan penyuluhan tentang pembentukan keluarga sakinah, terutama bagi yang belum menikah sebagai bekal dalam mengarungi rumah tangga nantinya. 2. Perlunya kerja sama antara Ustad Madrasah Salafiyah Tiga maupun yang mempunyai pemahaman agama yang baik dengan masyarakat
73
dalam menciptakan keluarga yang benar-benar tentram, melalui pengajian-pengajian. 3. Perlunya peran KUA melalui BP4 untuk melakukan sosialisasi tentang keluarga sakinah terhadap masyarakat. Perlunya kesadaran semua masyarakat akan pentingnya membentuk sebuah keluarga sakinah yang akan berdampak baik terhadap keluarga, masyarakat dan negara.
74
DAFTAR PUSTAKA A. Al Qur’an/Tafsir Departemen Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahannya, Semarang : Toha Putra ,1989 B. Hadis
Ibnu Hajar, Al-‘Asqalani, Bulughul-Maram, Bandung: Diponegoro, 2011 C. Kelompok Fiqh dan Ushul Fiqh Abdirrahman Ash-Shubaihi bin Abu ‘Abdirrahman Sayyid, Bingkisan tuk Kedua Mempelai, Sukoharjo: Maktabah Al-Quraobah, 2012
Anggara, Ariadi, Peran Tokoh Agama dalam Pembentukan Keluarga Sakinah di Dusun Cebongan Desa Tlogoadi Mlati Sleman Yogyakarta, Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga,Yogyakrta 2011.
Aliyah,Jauharotul, Peran BP4 KUA Kecamatan Umbulharjo bagi Pasangan Calon Mempelai untuk Membina Keluarga Sakinah Persfektif Gender. Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri, Sunan Kalijaga,Yogyakarta.2008
Apriyanti, Ika, Pandangan Masyarakat Kelurahan Rejowinangun Kecamatan Kotagede tentang Kafa’ah dalam Membentuk Keluarga Sakinah Mawaddah wa Rahmah Fakultas Syari'ah, Universitas Islam Negeri, Yogyakarta. 2009
Bahar, Khalify Elyas, Renungan-renungan Islam harian untuk ibu/istri, cet ke-1, Yogyakarta : DIVA Press,2011 Daghfaq,Yusuf Abdullah, Wanita Bersiaplah kerumah Tangga,.cet ke6, Jakarta Gema Insani Press,1993
74
75
Departemen, Agama RI, Petunjuk Teknis Pembinaan Gerakan Keluarga Sakinah, Jakarta : 2005 Haya Binti Mubarok Al-Barik, edisi indonesia, Ensiklopedi Wanita Muslimah, Jakarta : Darul Falah,1422 H Kauma, Fuad dan Nipan, Membimbing istri mendampingi suami, cet ke1, Yogyakarta : Mitra Pustaka ,1997 M. Mutawali, Problematika di sekitar Wanita Muslim,cet ke-1 ,Surabaya : Pustaka Progessif,1993 M.Thalib, 60 Pedoman Rumah Tangga Islami, cet ke-1, Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1993
Nasution,Khoiruddin, Hukum Perkawinan 1 (Dilengkapi perbandingan UU Negara Muslim Kontemporer) , edisi revisi, Yogyakarta: ACAdeMIA + TAZZAFA,2004
Subhan, Zaitunah, Membina Keluarga Sakinah, cet ke 1, Yogyakarta : Pustaka Pesantren 2004 Sei Dt. Tombak Alam, Rumah Tanggaku Surgaku. cet ke-2, Jakarta : PT Rineka Cipta,1990
Zulfan, Muhammad, Konsep Dasar Pembentukan Keluarga Sakinah menurut Majelis Ta’lim Pondok Pesantren Ar-Ramli Giriloyo Wukirsari Imogiri Bantul, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Universitas Islam Negeri,Sunan Kalijaga,Yogyakarta 2012
D. Lain-Lain
Nazir,Moh,Ph.D, Metode penelitian, Jakarta : Ghalia indonesia,2003
Syakur, Djunaidi, Buku Panduan Pondok Pesantren Putri ALMunawwir Krapyak Yogyakarta Madrasah Salafiyah III, Yogyakarta : Pengurus Madrasah Salafiyah 111, 2002
74
76
Tim Redaksi Pustaka Yustisia, Seri Perundang-Undangan,UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam, cet 1,Yogyakarta : Pustaka Yustisia, 2008
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,1976
Warson Munawwir, Ahmad, Kamus Al-Munawwir, cet ke-1, Surabaya : Pustaka Progressif.1997
74