SKRIPSI NINING TRIWULANSARI PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)TERHADAP KADAR RENIN MENCIT JANTAN (Mus muscullus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI DENGAN KONTROL VALSARTAN
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
ii
iii
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh Alhamdulillahirrobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan pertolonganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi
berjudul
PENGARUH
PEMBERIAN
EKSTRAK
TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP KADAR RENIN MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI DENGAN KONTROL VALSARTAN. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Dra.Lilik Yusetyani, Apt.,Sp.FRSselaku dosen pembimbing I dan dr. Dyah Hermayanti, Sp.PK selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan, dan arahannya dengan sabar meluangkan waktu untuk terselesaikannya skripsi ini.
2.
Nailis Syifa, S. Farm., M. Sc., Apt. Dan Siti Rofida, S. Si., M.Farm., Apt. selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan yang terbaik.
3.
Yoyok Bekti Prasetyo, M. Kep., Sp. Kom.selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
4.
Nailis Syifa, S. Farm.,M. Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi hebat.
5.
Sovia Aprina Basuki, S. Farm., M. Si., Apt. selaku Kepala Laboratorium di Program Studi Farmasi dan Dosen Wali, yang telah memberi kesempatan kepada penulis supaya bisa menyelesaikan penelitian skripsi di laboratorium Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
6.
Laboratorium Farmakologi dan Biomedik Universitas Muhammadiya Malang, khususnya Pak Joko dan Mas Miftah dan Laboratorium Biomolekul Universitas Brawijaya, khususnya Mas Adit dan Mas Dian yang telah bersedia meluangkan waktu dan tempat agar penulis dapat melaksanakan penelitiannya dengan baik.
7.
Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan ilmu yang bermanfaat. Terutama Ibu Arina Swastika Maulita,
iv
S.Farm., Apt., dan Ibu Sendi Lia Yunita, S. Farm., Apt. yang telah susah payah membantu jalanya ujian skripsi sehingga kami dapat melaksanakan ujian skripsi. 8.
Staff Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang terima kasih karena telah membantu dalam hal administrasi.
9.
Untuk orang tua yang tercinta tersayang Hardjito dan Suryaningsih yang tiada hentinya memotivasi dalam segala hal, sabar mendoakan untuk
kesuksesan
putrinya. Terima kasih banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat putrinya bahagia serta mendapatkan ilmu yang bemanfaat. 10. Untuk Saudaraku tersayang Mas Anes, Mbak Arum, Dx andre, Rara, Akbar, Mas Topik, mb Ana yang memberi motivasi dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi. 11. Untuk Sahabat tercinta yang telah mendukung dalam terselesaikannya skripsi ini khususnya DLT (Onad, Leviastiti S, Nobita A, Thea, Mendoy, Nastiti, Marta, Yulae, k’ Nur) Wiji, Silvia, FK Dewi, Reni, Sulis, Venny, Huda, Mahiru, ratna mbledos, Tutug, Nisa, Murty, Pebri, Enis, KOS srikandi 51 serta teman-teman farmasi C. 12. Teman–teman seperjuangan biomedik : Kak Wawan, Mbak Mutia, Ilham, Tanjung, Ega, Bela, Priyadi, Reni, Putri, Gita, Hasan dkk atas kebersamaan, bantuan, motivasi dan semangat serta kerjasamanya sehingga skripsi ini dapat terwujud. 13. Untuk Teman organisasi SEFA 2013/2014, HIMFA, KPAN yang mewarnai soft skill. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, mohon maaf dan terima kasih sebesar-besarnya. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan dan doa teman. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, penulis mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi kebaikan skripsi ini. Semoga penulisan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh Malang,30 Juni 2015 Penyusun
Nining Triwulansari
v
RINGKASAN PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)TERHADAP KADAR RENIN MENCIT JANTAN (Mus muscullus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI DENGAN KONTROL VALSARTAN NINING TRIWULANSARI Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah sistole dan diastole. Penyakit ini diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer atau esensial dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit lain Mekanisme patofisiologi hipertensi berhubungan dengan Renin Angiotensin-Aldosteron System (RAAS) dimana aktivasi sistem renin-angiotensialdosteron (RAAS) merupakan salah satu mekanisme yang paling penting dalam berkontribusi pada sel endhotel disfungsi, remodeling vaskuler, dan hipertensi. Renin adalah sebuah protein yang diproduksi sendiri oleh sel juxtaglomerular di ginjal, renin memecah angiotensinogen yang dihasilkan oleh hati menjadi angiotensin I, angiotensin I diubah oleh angiotensin converting enzyme (ACE) menjadi angiotensin II. ACE adalah enzyme yang melimpah di paru-paru, tetapi juga hadir di jantung dan pembuluh darah sistemik (jaringan ACE). Chymase, sebuah protein serin di jantung dan arteri sistemik, menyediakan jalur alternatif untuk konversi dari Angiotensin I ke Angiotensi II. Interaksi Angiotensin II dengan protein G berpasangan AT 1 mengaktifkan reseptor dengan berbagai proses seluler yang berkontribusi terhadap hipertensi dan hipertensi mempercepat kerusakan organ sampai akhir. Interaksi ini membuat vasokonstriksi, generasi oksigen reaktif, peradangan pembuluh darah, pembuluh darah dan remodeling jantung, dan produksi aldosteron, yang utama mineralokortikoid. Bukti peningkatan aldosteron, Anngiotensin II, renin dan prorenin mengaktifkan jalur beberapa sinyal yang dapat merusak pembuluh darah sehat dan menyebabkan hipertensi Dalam pemilihan terapi antihipertensi perlu dipertimbangkan selain untuk menurunkan tekanan darah juga dapat mempertahankan tekanan darah secara optimal. Valsartan adalah golongan obat angiotensin reseptor blocker (ARB) yang dapat digunakan untuk mengobati berbagai kondisi jantung termasuk hipertensi. Valsartan menurunkan tekanan darah dengan antagonis reninangiotensin-aldosteron sistem (RAAS) bersaing dengan angiotensin II untuk mengikat tipe-1 angiotensin II dengan sub tipe reseptor (AT1) dan mencegah tekanan darah meningkat karena efek angiotensin II. ARB tidak memiliki efek samping batuk kering. Valsartan dapat digunakan untuk mengobati hipertensi, hipertensi sistolik terisolasi, hipertrofi ventrikel kiri dan nefropati diabetik. Selain obat sintesis, banyak pula digunakan obat tradisional atau fitofarmaka dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu obat tradisional yang dapat menurunkan tekanan darah yaitu obat tradisional yang mengandung kurkumin yang dimiliki oleh beberapa tanaman family Zingiberaceae. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa temulawak efektif untuk menurunkan tekanan darah
vi
seseorang dan temulawak dapat dijadikan salah satu alternatif untuk menurunkan tekanan darah Fitriani (2013). Penelitian lain dari Kukongviriyapan, 2014 menyatakan bahwa kurkumin mampu menurunkan hipertensi melalui salah satu aktivitas kurkumin yaitu aktivitasnya sebagai antioksidan. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak temulawak pada mencit jantan yang diinduksi hipertensi melalui parameter kadar renin. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui perbandingan pemberian ekstrak temulawak dengan pemberian valsartan dalam menurunkan kadar renin. Dalam penelitian ini menggambarkan kerangka konseptual mekanisme kurkumin dalam menurunkan kadar renin yang dijelaskan melalui tiga fungsi yaitu sebagai penghambat co-activator enzim P-300, sebagai antiinflamasi dan sebagai antioksidan. Mekanisme kurkumin dengan menghambat co-activator P300 bertujuan untuk mencegah terjadinya hipertropi pada jantung yang akan menurunkan tekanan darah sehingga tidak terjadi peningkatan pada kadar renin. Mekanisme kurkumin sebagai antiinflamasi yaitu menghambat respon inflamasi dengan menekan aktifitas NF-kB dan mengurangi gen inflamasi seperti TNF-α, IL-1 dan IL-6 serta dengan mencegah terjadinya fibrosis pada ginjal. Apabila fibrosis ginjal dapat dicegah maka fungsi ginjal seperti laju filtrasi ginjal tidak mengalami penurunan sehingga tidak menstimulus pelepasan renin. Mekanisme kurkumin sebagai antioksidan yaitu dapat menurunkan kadar renin dengan menekan pembentukan ROS dan menangkap ROS berlebih yang menjadi penyebab utama stress oksidatif. Apabila kadar ROS tidak berlebih dalam tubuh maka biovailabilitas NO tidak menurun sehingga pembuluh darah akan mengalami vasodilatasi oleh NO yang mencegah terjadinya stress oksidatif yang mengakibatkan tidak terjadi peningkatan pada tekanan darah dan kadar renin. Metode yang digunkan untuk mengekstraksi temulawak adalah remaserasi yang menggunakan pelarut etanol 96%. Induksi hipertensi yang digunakan adalah L-Name selama 4 minggu dimana 2 minggu pertama diberikan sebelum adanya terapi. Kemudian 2 minggu berikutnya diberikan bersama terapi yaitu ekstrak temulawak dan Valsartan sebagai terapi control positif. Hasil pembuatan ekstrak etanol temulawak menggunakan metode maserasi berupa ekstrak kental berwarna coklat tua dengan berat 15,6 gram dengan kadar kurkumin sebesar 7,23%. Hasil rata-rata pengukuran tekanan darah setelah dua minggu induksi L-Name pada kelompok normal (Aquades) yaitu 146/76±4,8/4,7 mmHg, kelompok kontrol negative (L-Name) yaitu 208/81±7,0/2,4 mmHg, kelompok kontrol positif (Valsartanl) yaitu 191,7/79,3±26,7/17,7mmHg dan kelompok Temulawak yaitu 191,8/80,5±9,7/0,9 mmHg. Data tersebut menunjukkan bahwa mencit jantan telah mengalami hipertensi setelah induksi LName selama dua minggu. Hasil rata-rata pengukuran renin setelah dua minggu terapi pada kelompok normal (Aquades) yaitu 36,22±10,8 pg/ml, kelompok kontrol negative (L-Name) yaitu 59,45±6,2 pg/ml, kelompok kontrol positif (Valsartan) yaitu 24,67±5,22 pg/ml dan kelompok kurkumin yaitu 36,13±12,5 pg/ml. Data tersebut menunjukkan bahwa terapi temulawak dapat menurunkan kadar renin. Akan tetapi pemberian valsartan menurunkan kadar renin melebihi kelompok normal sedangkan pemberian temulawak dapat menurunkan kadar renin mendekati kelompok normal.
vii
ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.)TERHADAP KADAR RENIN MENCIT JANTAN (Mus muscullus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI DENGAN KONTROL VALSARTAN NINING TRIWULANSARI Latar Belakang: Hipertensi merupakan suatu penyakit yang terjadi oleh peningkatan tekanan darah. Antihipertensi golongan ARB yaitu valsartan bekerja dengan menghambat reseptor Angiotensin II ke reseptor AT I yang dapat meningkatan tekanan darah yang mempengaruhi kadar renin. Temulawak memiliki kandungan curcumin dengan mekanisme yang dapat menurunkan hipertensi. Tujuan : Pada Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh pemberian ekstrak temulawak terhadap kadar renin pada mencit jantan yang diinduksi hipertensi dibandingkan dengan pemberian Valsartan Metode : Metode yang digunakan untuk mengekstraksi temulawak adalah remaserasi yang menggunakan pelarut etanol 96%. Induksi hipertensi yang digunakan adalah L-Name selama 4 minggu dimana 2 minggu pertama diberikan sebelum adanya terapi. Kemudian 2 minggu berikutnya diberikan bersama terapi yaitu ekstrak temulawak dan Valsartan sebagai terapi control positif. Hasil dan Kesimpulan : Pada penelitian empat kelompok mencit yang digunakan menghasilkan kadar sebagai berikut kadar rata-rata renin kelompok aquades 36,22pg/ml, L-Name 59,45pg/ml, kurkumin 36,13 pg/ml dan valsartan 24,67pg/ml. Dalam uji One Way Anova menunjukan ada perbedaan yang bermakna dimana menghasilkan nilai P 0,001 <0,05 dan Post Hoc Tukey menunjukkan perbedaan yang signifikan antara kelompok L-Name dengan tiga kelompok lainnya. Dapat disimpulkan dalam penelitian ini ekstrak temulawak dapat menurunkan kadar renin mencit jantan yang hipertensi namun tidak sebagus valsartan.
Kata Kunci : Temulawak, Renin, Valsartan, Hipertensi.
viii
ABSTRACT THE EFFECTIVITY OF TEMULAWAK EXTRACT (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) ON RENIN LEVEL IN MALE MICE INDUCED HYPERTENSION (Mus muscullus) WITH VALSARTAN CONTROL NINING TRIWULANSARI Background: Hypertension is a disease caused by an increase in blood pressure. Angiotensin receptor blocker (ARB) class of antihypertensive is valsartan works by blocking angiotensin II receptors to AT I receptor, which can increase blood pressure that affects the levels of renin. Curcuma contains curcumin with mechanisms can reduce hypertension. Objective: This research aims to determine how the influence of Curcuma extract against renin level in male mice with hypertension induced compared with administration of Valsartan as a positive control treatment. Methods: The method of curcuma extraction is remaserasion with ethanol 96%. Hypertension induced by L-Name that given during 4 weeks, first 2 weeks was given before the treatment. Then the next 2 weeks was given with therapy, that therapy is curcuma extraction and Valsartan as a positive control treatment. Results and Conclusion: The result in this study with four groups of mice showed renin average level aquades group is 36,22pg / ml, L-Name 59,45pg / ml, curcuma 36.13 pg / ml and valsartan 24,67pg / ml. In One Way Anova test showed significant difference which P value 0.001 <0.05 and Post Hoc Tukey test showed significant differences between L-Name group with the other three groups. The conclusion of this study is curcuma extract can reduce renin levels of male mice with hypertension but not as good as valsartan.
Keyword: Curcuma, Renin, Valsartan, Hypertension.
ix
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL...................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................
ii
LEMBAR PENGUJIAN .............................................................................
iii
KATA PENGANTAR ................................................................................
iv
RINGKASAN .............................................................................................
vi
ABSTRAK ..................................................................................................
viii
DAFTAR ISI ...............................................................................................
x
DAFTAR TABEL .......................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xv
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................
4
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................
4
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................
4
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................
5
1.5 Manfaat Aplikasi .......................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................
6
2.1 Hipertensi ..................................................................................
6
2.1.1 Definisi Hipertensi ..........................................................
6
2.1.2 Epidemiologi ...................................................................
6
2.1.3 Etiologi ............................................................................
7
2.1.4 Gejala Klinis Hipertensi ..................................................
8
2.1.5 Klasifikasi Hipertensi ......................................................
9
2.1.6 Patofisiologi Hipertensi ...................................................
10
2.1.7 Tinjauan Renin ...............................................................
12
2.1.8 Komplikasi Hipertensi.....................................................
14
x
2.2 Terapi Hipertensi .......................................................................
15
2.2.1 Tujuan Terapi .................................................................
15
2.2.2 Terapi Non Farmakologi .................................................
15
2.2.3 Terapi Farmakologi ........................................................
17
2.3 Tinjauan Valsartan ....................................................................
20
2.3.1 Deskripsi Valsartan ........................................................
20
2.3.2 Indikasi ...........................................................................
21
2.3.3 Farmakodinamik .............................................................
21
2.3.4 Mekanisme Valsartan .....................................................
23
2.3.5 Rute Eliminasi ................................................................
23
2.4 Tinjauan Tentang Temulawak ...................................................
23
2.4.1 Temulawak ......................................................................
23
2.4.2 Klasifikasi Temulawak....................................................
24
2.4.3 Morfologi Temulawak.....................................................
24
2.4.4 Kandungan Kimia Temulawak........................................
25
2.4.5 Manfaat Temulawak........................................................
25
2.5 Tinjauan Kurkumin ...................................................................
26
2.5.1 Mekanisme kerja Curcumin ...........................................
26
2.5.2 Penelitian Curcumin .......................................................
27
2.6 Metode Maserasi dan Remaserasi .............................................
28
2.7 Tinjauan L-Name Sebagai Penginduksi ...................................
29
2.8 Tinjauan Hewan Coba ...............................................................
30
2.8.1 Mencit .............................................................................
30
2.8.2 Klasifikasi........................................................................
30
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL .....................................................
31
BAB IV METODE PENELITIAN .............................................................
33
4.1 Rancangan Penelitian ................................................................
33
4.1.1 Jenis Penelitian ................................................................
33
4.1.2 Jumlah Sampel ................................................................
34
4.2 Variabel Penelitian ...................................................................
34
4.2.1 Klasifikasi Variabel .........................................................
34
4.2.2 Definisi Operasional Variabel .........................................
34
xi
4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................
35
4.4 Subjek penelitian .......................................................................
35
4.4.1 Kriteria Inklusi ................................................................
35
4.4.2 Kriteria Eksklusi ..............................................................
36
4.5 Prosedur Penelitian ....................................................................
36
4.5.1 Pembuatan Extrak Temulawak........................................
36
4.5.2 Dosis dan Konversi Dosis ...............................................
37
4.5.3 Pemberian Induksi Hipertensi Hewan Coba ...................
38
4.5.4 Pemberian Terapi Hewan Coba.......................................
38
4.5.5 Pengukuran Kadar Renin Hewan Coba ...........................
38
4.6 Alat dan Bahan ..........................................................................
39
4.6.1 Alat ..................................................................................
39
4.6.2 Bahan ...............................................................................
39
4.7 Alur Penelitian...........................................................................
40
4.8 Analisis Data .............................................................................
41
BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Hasil Pembuatan Extrak Temulawak ......................................
42
5.2 Data Tekanan Darah Pada Mencit............................................
42
5.3 Data Renin Pada Penelitian .....................................................
43
5.4 Uji Normalitas dan Homogenitas .............................................
44
5.5 Uji One way Anova ..................................................................
44
5.6 Post Hoc Tukey ........................................................................
45
5.7 Hasil Diagram Data Penelitian .................................................
46
BAB VI Pembahasan Hasil dan Penelitian .................................................
47
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................
51
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
52
xii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
2.1 Klasifikasi Hipertensi ...........................................................................
9
2.2 Klasifikasi Hipertensi ...........................................................................
9
2.10 Khasiat Kandungan Kimia Temulawak ..............................................
25
5.2.1 Data Tekanan darah Mencit 2 minggu sebelum diterapi.....................
43
5.3 Data pada Mencit jantan Mus muscullus dengan metode ELISA...........
44
5.4.2 Tabel Uji Homogenitas pada Renin......................................................
44
5.5.1 Tabel Hasil data renin pada Post-Hoc Tukey........................................
45
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.3 Patofisiologi Hipertensi .........................................................................
10
2.4 Patofisiologi Hipertensi .........................................................................
11
2.5 Mekanisme Renin..................................................................................
13
2.6 Komplikasi dari Hipertensi ...................................................................
14
2.7 Struktur Kimia Vasartan ......................................................................
20
2.8 Mekanisme Kerja Valsartan .................................................................
21
2.9 Temulawak ...........................................................................................
24
2.11 Rumus Kimia Kurkumin .....................................................................
27
2.12 Mencit ................................................................................................
30
4.1 Bagan Alir Proses Ekstraksi .................................................................
36
4.2 Alur Penelitian .....................................................................................
40
5.1 Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.)....
42
5.7.1 Diagram Rata-rata data renin pada Oneway Annova............................
46
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1 Daftar Riwayat Hidup ..............................................................................
57
2 Perhitungan Pemberian Dosis ..................................................................
59
3 Elisa Renin ...............................................................................................
59
4 Data Absorban Data Renin.......................................................................
61
5 Rancangan Biaya ......................................................................................
66
6 Determinasi tanaman..................................................................................
68
7 Dokumentasi ............................................................................................
69
8 Lampiran SPSS ........................................................................................
75
9 Perencanaan Penelitian.............................................................................
78
10 Kode Etik. ..............................................................................................
79
11 Pernyataan Bebas Plagiasi......................................................................
80
xv
DAFTAR SINGKATAN
ACE
= Angiotensin Converting Enzim
ARB
= Angiotensin Renin Blocker
AT1-R
= Angiotensin II Receptor Type 1
CCB
= Calcium Channel Blocker
Depkes
= Departemen Kesehatan
ESH
= European Society of Hypertension
JNC
= Joint National Comittee
L-Name
= Nω-nitro-L-arginine methyl ester
NF-kB
= Nuclear factor-κB
NO
= Nitric Oxide
RAAS
= Renin-Angiotensin Aldosterone System
ROS
= Reactive Oxugen Spesies
WHO
= World Health Organization
xvi
DAFTAR PUSTAKA Agnesia Nuarima., 2012. Faktor Resiko Hipertensi Pada Masyarakat di Desa Kabongan Kidul, Kabupaten Rembang. Laporan Hasil Penelitian Karya Tulis Ilmiah. Ahmad Said., 2007. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Penerbit : PT. Sinar Wadja Lestari Akbar, B., 2010. Tumbuhan Dengan Kandungan Senyawa Aktif Yang Berpotensi Sebagai Bahan Antifertilisasi. Jakarta : Adabia Press, hal 6-7. Anonim, 2013. Darah Tinggi Pemicu Gangguan Jantung, Stroke serta Ginjal Kronis. http://herbalxamthone.com. Diakses Pada tanggal 13 November 2014 Bader, M., 2004. Renin-angiotensin-aldosterone system. Enclopedic reference of molecular pharmacology (pp. 810-814) Berlin, German: Spinger. Bambang Hartono., 2011. Hipertensi : The Silent Killer. Artikel Hari Hipertensi Sedunia. BMCRI., 2014. Recent Advances In Treatment of Hypertension. Champe. P., Mary J. M., Richard A. H., Bruce D. F., 2001 Farmakologi Ulasan Bergambar. Edisi 2, Jakarta : Widya Medika. Hal 181 Chen et al., 2002. Therapeutic Target Database. Nucleic Acids 2002. Corwin. Elizabet J., 2008. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 2. Jakarta : EGC, 2008. David E. Golan, Armen H. 2012 The Pathophysiologic Basis of Drug therapy. Principles of Pharmacology. Departemen Kesehatan R.I, 2013 Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Departemen Kesehatan., 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta : Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan. Diana Lyrawati. 2008. Farmakologi Hipertensi. http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/11/hypertensionhosppharm.pdf.1 5 Januari 2015
52
Eni Hayani 2006 Analisis Kandungan Kimia Rimpang Temulawak Balai penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Tenaga fungsional pertanian 2006 Fauzana, L.D., 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma canthorrhiza Roxb). Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Fitriani., 2013. Efektifitas Temulawak dalam Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia di UPT Panti Sosial Tresna Werdha Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya. Artikel Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Tnajungpura. Ghosh, M.N., 1971. Fundamental of Experimental Pharmacology. Scientific Book Agency, Calcutta, hal. 85. Hardi Soenanto et al., 2009. Obat Tradisional. Hernawati., 2007. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron : Perannya Dalam Pengaturan Tekanan Darah Dan Hipertensi. Bandung : Karya Tulis Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Hlavačková Livia., 2011. Curcumin and Piperine Prevent Remodeling of Aorta in Experimental L-Name Induced Hypertension. BioMed Central. Vol.8, pp.72. Huon H. G., Keith D. D., Iain A. S., Jhon M. M., 2012. Kardiologi. Edisi 4, Jakarta : Penerbit Erlangga. Hal 58 Indofatin., 2013. Hipertensi. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Jeffery Martin, M.D., F.A.S.N 2008. Hypertension and Kidney Specialist. Hypertension Guidelines ; Revisiting THE JNC 7 Recomendation Kamiya Biomedical Company., 2012. Mouse Renin (REN) ELISA. K-Assay, p. 1-7. Kapakos.G., Youreva. V., Srivastava., 2012. Cardiovascular Protection by Curcumin: Molecular Aspects. Indian Journal of Biochemistry & Biophysics, Vol.49, pp.306-315. Klabunde RE. 2007. Cardiovascular physiology concepts. Tersedia : http://www.cvphysiology.com/Blood%20pressure/BP001.htm. (17 Desember 2014) Kotchen, T.A., 2008. Hypertensive Vascular Disease. In: Fauci, A.S., et al, ed. Harrison’s Principles of Internal Medicine. United States of America: Mc Graw Hill., pp. 1549.
53
Kuan Huei Ng., Adrian G Stanley., Bryan Williams., 2010. Hypertension. Pathogenesis, Risk Factor and Prevention. Medicine Published by Elsevier Kuan et al., 2003. Pharmacology and Toxicology., Volume 92, Issue 4, pages 160-162. April 2003 Kumala Sari., 2006. Pemanfaatan obat Tradisional dengan pertimbangan Manfaat dan Keamanan. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No.1, April 2006, 0107. Lee Kennedy., 2009. Problem Solving in Hypertension. Oxford : Clinical Pub, 2009. Leonard S. L., 2011. Pathophysiology of Heart Disease. Boston : A Collaborative Project of Medical Students and Faculty. Liang Li-Hong.,dkk., 2008. Curcumin Prevents and reverses murine cardiac hypertropy. The Journal of Clinical Investigation, Vol. 118 No.3, Hal 879893 Libby. P., Robert O. B., Douglas. L., 2008. Heart Disease. A Textbook of Cardiovascular Medicine. Philadelphia, Edisi 8, Hal 1031. Lubis. M., Alvarino., Tofrizal., Erkadius., 2013. Pengaruh Pemberian Valsartan dan Kurkumin Terhadap Pembentukan Fibrosis di Tubulus Proksimal Ginjal Akibat Obtruksi Ureter Unilateral pada Tikus Wistar. Jurnal Kesehatan Andalas Mancia. G., Fagard. R., Narkiewicz. K., Waeber. B., 2013. The Task Force the Management of Arterial Hypertension of The European Society of Hypertension (ESH) and of the European Society of Cardiology. Journal of Hypertension 2013. Vol.31, pp.1281-1357. Marliani. L., Tantan. S., 2007. 100 Questions & Answers : Hipertensi. Jakarta : Penerbit Elex Media Komputindo. Hal 44. Maryuni. S., 2011. Tugas Akhir Proses Pembuatan Jamu Tablet Tangkur Tribulus di PT Putro Kinasih. Surakarta : Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Muchid, A., 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi. Jakarta. Nakmareong, S., Kukongviriyapan, U., and Phisalaphong, C., 2011. Antioxidant and Vascular Protective Effects of Curcumin and Tetrahydrocurcumin in Rats With L-NAME-Induced Hypertension. Naunyn-Schmied Arch Pharmacol, Vol. 383, p. 519-529.
54
Nakmaroeng, S., Upa, K., Poungrat, P., Veerapol, K., 2010. Effect of Curcumin on Hemodynamic Status and Aortic Elasticity in L-NAME Hypertensive Rat. Srinagarid Med. J, Hal. 240-242 Nina Jusnita., 2014. Produksi Nanoemulsi Extrak Temulawak Dengan Metode Homogenisasi. Tesis Sekolah Pasca Sarjana ITB bogor 2014 Permadi. A., 2008. Membuat Kebun Tanaman Obat. Jakarta. Prasetyo. Y.T., 2012. Tentang Instan : Jahe, Kunyit, Kencur, Temulawak. Yogyakarta. Priyadarsini. Kl., 2013. Chemical and Structural Faeture Influencing the Biological Activity of Curcumin. Vol. 19. 1873-4286 Rahardjo Mono., 2010. Penerapan SOP Budidaya Untuk Mendukung Temulawak Sebagai Bahan Baku Obat Potensial. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Vol.9, No.2, Hal 1-61 Rahardjo. R., 2008. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Edisi 2. Jakarta : EGC. Rukmana. R., 2006. Temulawak Tanaman Rempah dan Obat. Yogyakarta : Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI) Sari Pediatri., 2012. Hipertensi Sekunder akibat Perubahan Histologi Ginjal. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia. Sari. L., 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan Keamannnya. Majalah Ilmu Kefarmasian. Vol. III, No.1, April 2006, 0107. Setiawan Dalimartha., 2000. Atlas tumbuhan obat indonesia. Setiawan. B., Ernawati., 2006. Efek Proteksi Curcumin Terhadap Sel Endothelium pada Stress. Surabaya : Departemen Famakologi, Fakultas Kesehatan Universitas Wijaya Kusuma. Shimatsu, A., Kakeya, H., Imaizumi, A., Morimoto, T., Kanai, M., and Maeda, S., 2012. Clinical Application of “Curcumin”, A Multi-Functional Substance. Anti-Aging Medicine, Vol.9, No. 2, P.75-85. Siragy et al., 2002. Differences in AT2- receptor stimulation between AT1 – receptor blockers valsartan and losartan quantified by renal interstitial fluid cGMP. Journal Hypertension 2002. Stanfield. C., Germann. W., 2008. Principles of human Physiology. San Francisco : Pearson Education.
55
Tambayong, Jan., 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC, 2000. Hal 94 Tatsuya Morimoto., Sunagawa. Y., Kawamura. T., Takaya. T., 2008. The Dietary Compound Curcumin Inhibits p300 Histone Acetyltransferase Activity and Prevent Heart Failure in Rat. The Journal of Clinical Investigation. Vol.118, No.3 Tedjasukmana Pradana., 2012. Tata Laksana Hipertensi. Jakarta : Departemen Kardiologi, RS Premier Jatinegara dan RS Graha Kedoya. Vol. 39, no. 4, tahun. 2012. Upa Kukongviriyapan., Pannangpetch. P., Kukongviriyapan. V., Donpunha. W., 2014. Curcumin Protects against Cadmium-Induced Vascular Dysfunction, Hypertension and Tissue Cadmium Accumulation in Mice. Article Journal Nutrients. Vol. 6. Hal 1194-1208 Wahyuningsih., 2012. Fitofarmaka : Problem dan Pengatasannya Phytopharmaceutical. Yogyakarta : Bagian Farmasi Kedokteran, Fakultas Kedokteran Univertsitas Gajah Mada. Weber et al., 2013. A Statement by the American Society of Hypertension and the International Society of Hypertension. The Journal of Clinical Hypertension. Official journal of American Society of Hypertension. Weerapon.S., Wanida. D., Kukongviriyapa. U., Poungrat. P., Veerapol. K., Praphassorn. S., 2012. Effect of Curcumin on Kidney Function and Arterial Blood Pressure in Rat with Long-Term and Low Level Exposure of Lead and Cadmium. Srinagarind Medicine J World Health Organization. 2011. Hyertension Fact Sheet. South-East Asia
56