FISIOLOGI SEL & OTOT OLEH: NINING WIDYAH KUSNANIK
SEL-SEL SEBAGAI SATUAN HIDUP TUBUH
Dasar satuan hidup tubuh adalah sel, dan tiap-tiap organ sebenarnya merupakan kumpulan banyak sel yang tidak sama, yang bersama-sama digabungkan oleh struktur penyokong intersel. Misalnya sel darah merah jumlahnya 25 trilyun, dan masih ada 50 trilyun sel lain dalam tubuh yang seluruhnya mengandung sekitar 75 trilyun sel.
CAIRAN EKSTRASEL – LINGKUNGAN INTERNA
56% tubuh manusia dewasa adalah cairan. Sebagian besar cairan terdapat di dalam sel yang disebut cairan intrasel. 1/3 cairan terletak di luar sel yang disebut cairan ekstrasel. Semua kehidupan sel pada hakekatnya mempunyai lingkungan yang sama, cairan ekstrasel sering disebut lingkungan interna tubuh. Sel tubuh mampu untuk hidup, tumbuh, dan melakukan fungsi-fungsi khususnya selama tersedia konsentrasi oksigen, glukosa, berbagai ion, asam amino, dan asam lemak yang sesuai dalam lingkungan interna.
Perbedaan Antara Cairan Ekstrasel dan Intrasel
Cairan ekstrasel mengandung ion natrium, klorida,
dan bikarbonat dalam jumlah besar, serta zat gizi untuk sel seperti oksigen, glukosa, asam lemak, asam amino. Cairan ekstrasel juga mengandung karbondioksida yang ditranspor dari sel ke paru-paru untuk diekskresikan, dan produk sel lain yang ditranspor ke ginjal untuk dieksresikan. Cairan intrasel mengandung ion kalium, magnesium, dan fosfat dalam jumlah besar sebagai ganti ion natrium dan klorida yang ditemukan dalam cairan ekstrasel.
HOMEOSTASIS
Homeostasis: memperlihatkan keadaan statik atau konstan dalam lingkungan interna. Pada hakekatnya semua organ dan jaringan tubuh melakukan fungsi yang membantu mempertahankan keadaan konstan. Misalnya paru-paru menyediakan oksigen ke cairan ekstrasel untuk mengganti secara kontinyu oksigen yang digunakan sel; ginjal mempertahankan konsentrasi ion yang konstan; usus menyediakan zat gizi.
Pengaturan Fungsi Tubuh -
-
-
Sistem Saraf Sistem saraf terdiri dari tiga bagian besar: bagian sensoris, susunan saraf pusat (bagian integrasi) dan bagian motoris. Reseptor sensoris mengenali keadaan tubuh atau keadaan sekitarnya. Misalnya reseptor yang terdapat di seluruh kulit memberitahu seseorang setiap kali suatu obyek menyertainya pada satu titik. Mata adalah organ sensoris yang memberikan bayangan visual daerah sekitarnya. Telinga juga merupakan organ sensoris.
Pengaturan Fungsi Tubuh -
-
-
-
Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan medula
spinalis. Otak dapat menyimpan keterangan, membentuk pemikiran, menciptakan keinginan, dan menentukan reaksi-reaksi yang harus dilakukan tubuh sebagai respon atau penginderaan. Isyarat-isyarat yang sesuai kemudian disalurkan ke bagian motoris sistem saraf untuk melaksanakan keinginan seseorang. Sebagian besar sistem saraf adalah sistem otonom. Sistem ini bekerja di bawah kesadaran dan mengendalikan banyak fungsi organ-organ dalam, termasuk kerja jantung, pergerakan saluran pencernaan, dan sekresi berbagai kelenjar.
Pengaturan Fungsi Tubuh -
-
-
Sistem Pengaturan Hormon Tubuh terdapat 8 kelenjar endokrin utama yang mensekresi zat kimia yang dinamakan hormon. Hormon ditranspor dalam cairan ekstrasel ke seluruh bagian tubuh untuk membantu mengatur fungsi. Misalnya hormon tiroid meningkatkan kecepatan hampir semua reaksi-reaksi kimia dalam semua sel. Dengan cara ini hormon tiroid membantu mengatur aktivitas tubuh. Juga insulin mengendalikan metabolisme glukosa, hormon korteks adrenal mengendalikan metabolisme ion dan protein, dan hormon paratiroid mengendalikan metabolisme tulang.
Pengaturan Fungsi Tubuh
Hormon adalah suatu sistem pengaturan yang melengkapi sistem saraf. Sistem saraf pada umumnya mengatur kecepatan aktivitas otot dan sekresi dalam tubuh. Sistem hormon terutama mengatur fungsi metabolisme.
SEL DAN FUNGSINYA
Dua bagian utama sel adalah inti dan sitoplasma. Inti dipisahkan dari sitoplasma oleh membran inti, dan sitoplasma dipisahkan dari cairan sekitarnya oleh membran sel. Berbagai zat yang membentuk sel secara keseluruhan dinamakan protoplasma. Protoplasma terdiri atas lima senyawa dasar:
air, elektrolit, protein, lipid, dan karbohidrat.
Struktur Fisik Sel
Sel bukan hanya merupakan suatu kantong cairan, enzim dan zat kimia, namun juga mengandung struktur fisik yang sangat terorganisasi yang disebut organel. Misalnya tanpa salah satu organel ‘mitokondria’ >95% energi yang disediakan sel akan terhenti dengan segera. Beberapa organel sel yang penting adalah membran sel, membran inti, retikulum endoplasma, mitokondria, dan lisosom.
Gambar Struktur Sel
Struktur Membran Sel
Pada hakekatnya semua struktur fisik sel dibatasi oleh membran yang terutama terdiri dari lipid dan protein. Lipid merupakan suatu sawar yang mencegah gerakan bebas air dan senyawa larut air dari satu ruangan sel ke lainnya. Sedangkan molekul protein memotong kontinuitas sawar lipid sehingga memberikan jalan untuk lewatnya berbagai senyawa melalui membran inti. Berbagai membran meliputi: membran sel, membran inti, membran retikulum endoplasma, dan membran mitokondria, lisosom, kompleks Golgi, dsb.
Struktur Membran Sel
Membran Sel
-
Membran sel yang meliputi seluruh sel, merupakan struktur elastis yang sangat tipis. Membran sel seluruhnya terdiri dari protein dan lipid (55% protein, 25% fosfolipid, 13% kolesterol, 4% lipid lain, dan 3% karbohidrat).
Sawar Lipid Membran Sel
-
-
Struktur dasar membran sel adalah lipid berlapis ganda yang merupakan selaput tipis lipid.Lipid berlapis ganda adalah lipid cairan, bukan padat yang terdiri dari fosfolipid dan kolesterol.
Gambar Struktur Membran Sel
Struktur Membran Sel -
-
-
Protein Membran Sel Massa globulin yang terapung pada lipid berlapis ganda merupakan protein sel yang sebagian besar adalah glikoprotein. Terdapat dua jenis protein: protein integral yang menonjol ke dalam sel dan protein perifer yang hanya melekat pada permukaan membran dan tidak menembus membran. Sebagian dari protein integral bekerja sebagai enzim, sedangkan protein perifer hampir seluruhnya berfungsi sebagai enzim.
Struktur Membran Sel -
-
-
-
Karbohidrat Membran Terdapat pada bagian luar membran, merupakan bagian ‘gliko’ dari glikoprotein yang menonjol. Berfungsi sebagai reseptor untuk mengikat hormon seperti insulin yang merangsang aktivitas spesifik dalam sel. Membran Inti Merupakan dua membran yang satu mengelilingi lainnya dan diantaranya terdapat ruangan lebar. Tiap membran hampir identik dengan membran sel, mempunyai struktur dasar lipid berlapis ganda dengan protein globular terapung pada cairan lipid.
Struktur Membran Sel -
-
Retikulum Endoplasma Sitoplasma mengandung struktur berupa jala-jala kontinyu yang membentuk membran lipid berlapis ganda – protein yang dinamakan retikulum endoplasma.
Ribosom dan Retikulum Granular Banyak partikel granular kecil yang melekat pada permukaan luar retikulum endoplasma yang disebut ribosom. Bila terdapat ribosom retikulum sering disebut retikulum endoplasma granular. Ribosom terdiri dari asam ribonukleat yang berfungsi dalam sintesis protein dalam sel.
Struktur Membran Sel -
-
Retikulum Endoplasma Agranular Bagian retikulum endoplasma yang tidak berkaitan dengan ribosom dinamakan retikulum endoplasma agranular atau halus; yang berfungsi untuk sintesis zat lipid dan pada banyak proses enzimatik sel. Kompleks Golgi Mempunyai membran yang sama dengan retikulum endoplasma agranular, biasanya terdiri dari empat atau lebih tumpukan lapisan vesikel yang tipis dan rata dan terletak dekat nukleus. Kompleks ini lebih menonjol dalam sel sekresi yang terletak pada sisi sel tempat senyawa sekresi yang akan didorong keluar.
Sitoplasma dan Organelnya
Sitoplasma terisi oleh partikel dan organel kecil dan besar yang tersebar. Bagian cairan yang jernih dari sitoplasma disebut hialoplasma yang mengandung protein yang terlarut, elektrolit, glukosa, dan dalam jumlah sedikit fosfolipid, kolesterol, dan asam lemak teresterifikasi. Diantara partikel-partikel besar yang tersebar dalam sitoplasma adalah butir-butir lemak netral, granula glikogen, ribosom, granula sekresi, dan dua organel yang sangat penting yaitu mitokondria dan
lisosom
Sitoplasma dan Organelnya -
-
-
Mitokondria Mitokondria dinamakan ‘pusat tenaga’ bagi sel karena menyaring energi dari zat gizi dan oksigen dan selanjutnya menyediakan sebagian besar energi yang diperlukan semua bagian sel untuk melakukan fungsi sel. Jumlah mitokondria dalam setiap sel berbeda dari beberapa puluh sampai beribu-ribu tergantung pada jumlah energi yang diperlukan oleh setiap sel. Mitokondria dikonsentrasikan pada bagian sel yang bertanggungjawab atas sebagian besar metabolisme energinya.
Sitoplasma dan Organelnya -
-
-
-
Mitokondria terdiri dari dua lapisan membran lipid dua lapis-protein: membran luar dan membran dalam. Banyak lipatan ke dalam pada membran dalam membentuk rak tempat melekat enzim-enzim oksidatik sel. Rongga dalam mitokondria terisi oleh matriks agaragar yang mengandung banyak enzim terlarut yang penting untuk menyaring energi dari zat gizi. Enzim ini bekerja dalam hubungannya dengan rak untuk menyebabkan oksidasi zat gizi, karena itu membentuk karbondioksida dan air.
Sitoplasma dan Organelnya -
-
Energi yang dilepaskan digunakan untuk sintesis zatzat berenergi tinggi yang dinamakan adenosin trifosfat (ATP) yang kemudian ditranspor ke luar mitokondria dan berdifusi ke seluruh sel untuk melepaskan energinya bilamana diperlukan untuk melakukan fungsi sel. Mitokondria mengadakan replikasi sendiri, berarti bahwa satu mitokondria dapat membentuk mitokondria kedua, ketiga dst bilamana dibutuhkan dalam sel untuk menambah jumlah ATP.
SERABUT OTOT RANGKA
40% tubuh terdiri atas otot rangka dan 510% lainnya otot polos atau otot jantung. Serabut otot rangka dalam tubuh dibentuk dari sejumlah serabut-serabut otot dengan diameter 10-80 mikron. Sebaliknya masing-masing serat ini terdiri dari banyak sub unit yang lebih kecil.
SARKOLEMA
Sarkolema adalah membran sel serabut otot, akan tetapi sarkolema terdiri atas membran sel yang asli yaitu membran plasma dan satu lapisan tipis polisakarida yang sama dengan lapisan membran basalis di sekitar kapiler-kapiler darah, fibril kolagen yang tipis juga terdapat pada lapisan luar sarkolema. Pada ujung-ujung serabut otot, lapisan permukaan sarkolema ini bersatu dengan serabut-serabut tendo, yang selanjutnya terkumpul dalam berkas yang membentuk tendo otot, dan kemudian melekat pada tulang.
Miofibril; Filamen Aktin dan Miosin
Tiap-tiap serabut otot mengandung beratus-ratus dan beberapa ribu miofibril. Tiap miofibril terletak berdampingan sekitar 1500 filamen miosin dan 3000 filamen aktin yang merupakan molekul protein polimer besar yang bertanggung jawab untuk kontraksi otot. Filamen yang tebal adalah miosin dan filamen tipis adalah aktin. Filamen aktin dan miosin sebagian saling bertautan dan menyebabkan miofibril secara bergantian mempunyai pita terang dan gelap.
Miofibril; Filamen Aktin dan Miosin
Pita-pita terang yang hanya mengandung filamen aktin disebut Pita I. Pita-pita gelap yang mengandung filamen miosin serta ujung-ujung filamen aktin tempat ujung-ujung ini tumpang tindih dengan miosin disebut Pita A. Penonjolan kecil dari sisi filamen miosin disebut jembatan penyeberang, yang menonjol dari permukaan sepanjang filamen miosin kecuali bagian tengahnya. Terdapat interaksi antara jembatan penyeberang dan filamen aktin yang menyebabkan kontraksi.
Miofibril; Filamen Aktin dan Miosin
Filamen aktin melekat pada garis yang disebut membran Zat atau cakram Z, dan filamen meluas pada sisi-sisi membran Z untuk saling bertautan dengan filamen miosin. Membran Z juga berjalan dari miofibril ke miofibril, melekatkan miofibril satu sama lainnya melalui serabut otot. Bagian miofibril (seluruh serabut otot) yang terletak antara dua membran Z yang berurutan disebut sarkomer, yang dapat menimbulkan daya kontraksi yang terbesar.
SARKOPLASMA
Miofibril dalam serabut otot terpendam dalam matriks yang disebut sarkoplasma, terdiri atas unsur-unsur umum intrasel. Cairan sarkoplasma mengandung kalium, magnesium, fosfat, enzim protein dalam jumlah besar. Juga terdapat mitokondria dalam jumlah banyak yang terletak antara dan sejajar dengan miofribril, suatu keadaan yang menunjukkan kebutuhan besar miofibril yang kontraktil akan ATP yang banyak sekali dibentuk oleh mitokondria.
Retikulum Sarkoplasma
Dalam sarkoplasma juga terdapat banyak retikulum endoplasma, yang dalam serabut otot disebut retikulum sarkoplasma. Jenis otot yang yang mempunyai kontraksi lebih cepat mempunyai retikulum sarkoplasma yang banyak, menunjukkan bahwa struktur ini penting dalam menyebabkan kontraksi otot yang cepat.
Mekanisme Molekular Kontraksi Otot
Mekanisme “Sliding” pada Kontraksi.
Keadaan sarkomer yang relaksasi (atas) dan keadaan kontraksi (bawah). Pada keadaan relaksasi, ujung-ujung filamen aktin yang berasal dari dua membran Z yang berurutan satu sama lain hampir tidak tumpang tindih, sedangkan pada saat yang sama filamen miosin mengadakan tumpang tindih sempurna.
Mekanisme Molekular Kontraksi Otot
Sebaliknya pada keadaan kontraksi, filamen-filamen aktin ini tertarik ke dalam di antara filamen miosin sehingga satu sama lain tumpang tindih. Membran Z juga tertarik oleh filamen aktin sampai ke ujung-ujung filamen miosin. Filamen aktin dapat ditarik bersama-sama demikian kuatnya sehingga ujung-ujung filamen miosin sebenarnya melengkung waktu kontraksi yang sangat kuat. Jadi kontraksi oto terjadi karena mekanisme “Sliding Filamen”
Sifat Molekular Filamen-Filamen Kontraktil
Filamen Miosin
-
-
-
Filamen miosin terdiri dari 200 molekul miosin dengan berat masing-masing molekul 490.000. Bagian A melukiskan masingmasing molekul. Bagian B melukiskan susunan susunan molekulmolekul untuk membentuk filamen miosin serta interaksinya dengan dua filamen aktin.
Filamen Miosin
Molekul misoin terdiri atas dua bagian: meromiosin ringan dan meromiosin berat. Meromiosin ringan terdiri atas dua utas peptida yang satu sama lainnya saling melilit dalam suatu heliks. Meromisoin berat terdiri atas dua bagian yaitu heliks kembar yang sama seperti pada meromiosin ringan dan, kepala yang terletak pada ujung heliks kembar. Kepala itu sendiri terdiri atas dua massa protein globular.
Filamen Miosin
Molekul miosin sangat fleksibel pada dua tempat, perbatasan antara meromiosin ringan dan meromiosin berat serta antara bedan meromiosin berat dan kepala. Kedua daerah tersebut dinamakan engsel. Badan filamen miosin terdiri dari utas meromiosin ringan yang sejajar. Bagian meromiosin berat dari molekul miosin menonjol dari semua sisi filamen miosin. Penonjolan tersebut membentuk jembatanpenyeberang.
Filamen Miosin
Kepala jembatan-penyeberang terletak aposisi dengan filamen aktin, sedangkan bagian batang jembatan-penyeberang bertindak sebagai lengan yang memungkinkan kepala meluas jauh ke luar dari badan filamen miosin atau terletak dekat dengan badan. Lengan jembatan-penyeberang menyebar ke arah kedua ujung filamen dan menjauhi pusat filamen. Panjang total filamen miosin 1,6 mikron, dan 200 molekul miosin memungkinkan pembentukan 100 pasang jembatan-penyeberang; 50 pasang pada tiap ujung filamen miosin.
Filamen Aktin
Terdiri atas tiga unsur: aktin, tropomiosin, dan troponin. Tulang punggung filamen aktin adalah molekul protein F-aktin berutas ganda. Kedua utas melilit dalam suatu heliks seperti molekul miosin tetapi dengan putaran lengkap tiap 70 nanometer. Tiap utas heliks ganda F-aktin terdiri atas polimerisasi molekul G-aktin, masing-masing mempunyai berat molekul 47.000. Terdapat 13 molekul dalam tiap putaran tiap utas heliks.
Filamen Aktin
Tiap molekul G-aktin melekat satu molekul ADP, yang diduga merupakan “active site” filamen aktin dimana jembatan-penyeberang filamen miosin saling mengadakan interaksi untuk menyebabkan kontraksi otot. “Active site” pada dua utas heliks ganda F-aktin berurutan, mengakibatkan jarak setiap “active site” yang terdapat pada semua filamen aktin kira-kira 2,7 nanometer.
Karakteristik Filamen Aktin-Miosin
-
-
Filamen aktin dan miosin sangat mirip satu dengan lainnya dan memiliki karakteristik tertentu yaitu: Dipengaruhi oleh jenis stimuli yang sama. Menimbulkan potensi aksi segera setelah distimuli. Memiliki kemampuan untuk mempertahankan tonus otot. Akan atrofi apabila kurang aktif. Akan hipertrofi sebagai akibat dari kerja atau latihan yang ditingkatkan.
Utas Tropomiosin
Filamen aktin juga mengandung utas protein tambahan yang merupakan polimer molekul tropomiosin, tiap-tiap molekul mempunyai berat molekul 70.000. Tiap utas tropomiosin terikat longgar ke utas F-aktin, dalam keadaan istirahat secara fisik menutupi “active site” utas aktin, sehingga tidak terjadi interaksi antara aktin dan miosin untuk menimbulkan kontraksi.
Troponin dan Peranannya Dalam Kontraksi Otot
Yang melekat tiap molekul tropomiosin kira-kira di dua pertiga panjang filamen aktin merupakan kompleks tiga molekul protein globular yang disebut troponin. Salah satu dari protein globular mempunyai afinitas kuat terhadap aktin, yang lain terhadap tropomiosin dan yang ketiga terhadap ion kalsium. Kompleks ini melekatkan tropomiosin ke aktin. Afinitas kuat troponin terhadap ion kalsium dianggap sebagai pemulai proses kontraksi.
Fungsi Otot -
Otot mempunyai tiga fungsi utama: Fungsi gerak Fungsi dalam pemeliharaan postur tubuh Fungsi sebagai penghasil panas tubuh
Otot merupakan alat atau ‘mesin’ bagi tubuh, energi yang tersimpan secara kimiawi diubah menjadi kerja mekanik. Dalam kaitan ini jumlah kerja mekanik yang dilakukan, menentukan sejumlah energi yang harus dirubah dari yang tersimpan secara kimiawi.
Morfologi Otot Skelet
Komposisi bahan kimia dalam otot skelet terdiri atas 75% air, 20% protein, dan sisanya yang 5% terdiri dari garam inorganik, dan zat lainnya termasuk fosfat berenergi tinggi, asam laktat, mineral-mineral seperti kalsium, magnesium dan pospor, bermacam-macam enzim dan pigmen, ion-ion sodium, potassium, khlorida, asam amino, lemak dan karbohidrat. Sebagian besar kandungan protein terdiri atas filamen miosin, filamen aktin dan troponin dengan perbandingan 52:23:15, dan sekitar 700 miligram mioglobin pada 100 gram jaringan otot.
Morfologi Otot Skelet
Fungsi utama otot skelet adalah melakukan kontraksi sebagai dasar gerakan tubuh. Aktivitas kurang lebih 600 otot skelet terdapat diberbagai bagian tubuh dan dikoordinasi oleh susunan saraf sehingga membentuk gerakan posisi tubuh yang tepat dan harmonis. Di dalam sistem neuromuskuler, kerja otot-otot selama kontraksi menghasilkan perubahanperubahan kimiawi disatu sisi, disisi yang lain energi, kerja dan panas yang dihasilkan harus seimbang.
Struktur Komposisi Jaringan Otot Skelet
Setiap serabut otot dikelilingi oleh sarkolema yang merupakan membran sel serabut otot. Pada ujung serabut, sarkolema akan bersatu dengan serabut tendo yang akan membentuk tendo otot yang melekat pada tulang. Setiap serabut otot terdiri atas beberapa miofibril, dan setiap miofibril terdiri atas filamen miosin dan filamen aktin. Mekanisme kerja otot tergantung dari interaksi kedua protein kontraktil ini. Filamen miosin dengan berat molekul 480.000 Kilo Dalton dan filamen aktin dengan berat molekul 70.000 Kilo Dalton.
Struktur Komposisi Jaringan Otot Skelet
Bila dilihat dengan mikroskop elektron masingmasing terlihat sebagai filamen tebal (thick filament) dan filamen tipis (thin filament). Posisi filamen miosin dan aktin berselang seling satu sama lainnya sehingga memberikan gambaran pita terang dan gelap bila dilihat di bawah mikroskop. Pita terang merupakan filamen aktin disebut Pita I (I band) karena memberi gambaran isotropik dengan pemberian cahaya. Pita gelap adalah filamen miosin disebut Pita A (A band) karena memberi gambaran anisotropik pada pemberian cahaya.
Struktur Komposisi Jaringan Otot Skelet
Pada bagian tengah filamen aktin terdapat Garis Z (Z line) yang merupakan protein filamentous yang berbeda dengan aktin dan miosin. Antara dua Garis Z terdapat sarkomer yang merupakan unit fungsional dari miofibril. Dalam keadaan normal, panjang maksimal sarkomer adalah 2 µm. Pada panjang ini, filamen aktin dan miosin akan tumpang tindih (overlapping) satu sama lainnya. Di bagian tengah Pita A terdapat Pita H (H band) yang merupakan daerah dimana pada keadaan relaksasi aktin tidak tumpang tindih dengan miosin.
Struktur Komposisi Jaringan Otot Skelet
Jadi pada keadaan kontraksi Pita H tidak tampak. Di bagian tengah Pita H terdapat Garis M (M line) yang dibentuk oleh miosin pd bagian tengah Pita H. Miofibril berada di dalam sarkoplasma yang komposisinya sama dengan komposisi cairan intrasel. Sarkoplasma mengandung banyak ion K, Mg, Fosfat, dan enzim-enzim. Juga terdapat mitokondria dalam jumlah besar yang terletak diantara miofibril. Pada mitokondria inilah dibentuk ATP sebagai sumber energi kontraksi otot.
Mekanisme Kontraksi Otot
Teori Sliding Filament dikemukakan oleh H.E.Huxley yang kemudian dikembangkan menjadi teori “Cross-bridges”, kepala dari miosin membentuk cross bridges dengan aktin monomer. Pada saat kontraksi cross bridges pertama-tama akan menempel pada filamen aktin dan menariknya ke arah tengah dari Pita A, kemudian terlepas dari filamen aktin sebelum kembali bergerak ke posisi semula. Mekanismenya seperti roda bergigi yang bergerak ke satu arah maka disebut “Ratchet Theory”.
Mekanisme Kontraksi Otot
Cross bridges terdiri atas kepala globular dari miosin dan disokong oleh ekor alfa-helikal (alpha-helical tail) yang terletak rata-rata dalam posisi sejajar disepanjang punggung dari filamen miosin dimana mereka melekat. Semua cross bidges yang terletak pada bagian setengah dari Pita A mempunyai polaritas atau orientasi yang sama dan berlawanan dengan polaritas cross bridges yang terletak pada setengah dari Pita A bagian lainnya. Sehingga pada saat kontraksi cross bridges pada kedua bagian ini akan menarik filamen aktin ke arah tengah dari Pita A.
Model Filamen Tipis dan Filamen Tebal
Mekanisme Kontraksi Otot Menurut Teori Sliding Filament