SKRIPSI NI’MAH SEPTI WULANDARI
PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS DESINFEKTAN KOMBINASI (COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE) KONSENTRASI 2% V/V PADA PINSET ANATOMI
PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 i
Lembar Pengesahan
ii
Lembar Pengujian
iii
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul ―PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ( COCOSPROPYLENE
DIAMINEGUANIDINE,
PHENOXYPROPANOLS,
BENZALKONIUM CHLORIDE ) KONSENTRASI 2%V/V PADA PINSET ANATOMI‖ untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
M. Agus Syamsur Rijal, SSi., Msi., sebagai Pembimbing I dan Drs. H. Achmad Inoni, Apt., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan waktu maupun dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
2.
Arina Swastika, S. Farm, Apt. dan Dra. Uswatun Chasanah M.Kes., Apt. sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.
3.
Yoyok Bekti P, M.Kep, Sp.Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
4.
Nailis Syifa’, S.Farm, M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
5.
Program Studi Farmasi beserta seluruh staf pengajar Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang khusunya Bapak Sugiyartono, M.Sc. Apt. yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.
6.
Bapak Heru Prabowo Hadi, S.Farm, Apt. sebagai kepala CSSD Rumah Sakit UMM yang telah membimbing dan memberikan desinfektan yang kami teliti.
7.
Laboran Laboratorium Teknologi Sediaan Farmasi dan Laboratorium Biomedik: Mas Ferdi, Mbak Evita, Mbak Fat, dan Pak Joko yang banyak membantu saya.
iv
8.
Sovia Aprina Basuki, M.Si. Apt., sebagai Kepala Laboratorium Farmasi yang telah memberikan bimbingan dan nasehat selama mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.
9.
Akhmad Sobrun Jamil, SSi., MP, sebagai wakil Dosen Wali yang telah banyak memberi arahan, bimbingan dan masukan mengenai perkuliahan.
10.
Bapak, Ibu, Adik, Tante, Mbah ibu, Mbah Budhe, Om dan Keluarga. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas kasih sayang, perjuangan, keikhlasan, nasehat, kesabaran, dukungan moral maupun materi dan doa yang telah diberikan. Saya akan terus berusaha untuk membuat kalian bahagia.
11.
Teman-teman skripsi Steril: Maya, Icha, Putri, Indah dan Eko. Terimakasih untuk kerjasama, suka duka perjuangan kita, semangat, dukungan, masukan, kritikan juga doa. Tetap menjadi keluarga selamanya.
12.
Sahabat-sahabatku tersayang Tyas, Rinda, Igun, Dhanif, mas Nana. Terimakasih sudah menjadi keluarga baru yang menemani dan membantu belajar, memberi semangat dan dukungan selama di Malang.
13.
Teman-teman angkatan 2010 Farmasi UMM terimakasih atas persahabatan kita selama 4 tahun ini.
14.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terimaksih atas bantuan, dukungan, semangat, dan doa yang telah diberikan dalam penyelesaian skripsi ini. Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian.
Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kita semua. Amin. Terimakasih .
Malang, 14 Juni 2014
Ni’mah Septi W.
v
Ni’mah Septi Wulandari RINGKASAN PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ( COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE) KONSENTRASI 2%V/V PADA PINSET ANATOMI Salah satu faktor kritis yang mempengaruhi efektifitas dari proses desinfeksi adalah waktu perendaman atau durasi perendaman. Hal ini dikarenakan, apabila saat melakukan proses desinfeksi, waktu perendaman yang singkat akan menyebabkan mikroorganisme belum terbunuh secara maksimal sehingga proses desinfeksi gagal. Sebaliknya, apabila saat melakukan proses desinfeksi, waktu perendaman lama akan menyebabkan korosi pada alat dan kurang efisiennya pemakaian alat bedah sehingga pemanfaatan alat akan berkurang. Oleh karena itu efisiensi waktu perendaman sangat diperlukan untuk menjamin proses desinfeksi berjalan maksimal sehingga sterilitas alat bisa dijamin. Penelitian ini mengenai pengaruh waktu perendaman terhadap efektifitaas desinfektan kombinasi (cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium chorid) konsentrasi 2% v/v pada pinset anatomi. Penelitian ini diawali dengan uji control lingkungan (Laminar Air Flow Cabinet), uji fertilitas media, uji sterilitas media, kontrol aseptis (meliputi uji sterilitas larutan homogenizer, uji sterilitas cairan pembilas, dan uji sterilitas pinset anatomi), serta optimasi penyiapan sampel. Sampel yang digunakan untuk penelitian adalah pinset anatomi yang telah direndam oleh desinfektan kombinasi konsentrasi 2% v/v pada waktu tertentu. Pengambilan sampel dilakukan dengan jumlah replikasi 3 kali. Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis di dalam Laminar Air Flow Cabinet dengan kontrol suhu ruangan 30oC . Sampel dibedakan atas dua perlakuan setelah melalui proses kontaminasi dengan bakteri Staphylococus aureus yaitu dilakukan proses desinfeksi dan tanpa desinfeksi. Proses desinfeksi dilakukan dengan waktu perendaman 1 menit, 2 menit, 3 menit, dan 4 menit. Kemudian dilakukan pengenceran pada sampel. Metode yang digunakan adalah metode celup dimana dilakukan pencelupan pada pinset dalam larutan homogenizer (pepton water) dan kemudian dilakukan pengenceran pada sampel. Penanaman sampel dilakukan dengan cara inokulasi langsung pada media padat (NA) setelah dilakukan pengenceran sampel kemudian dilakukan inkubasi. Inkubasi dilakukan selama 48 jam pada suhu 37 oC, setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba yang tumbuh. NA yang dipilih dan dihitung adalah mengandung jumlah koloni antara 30 sampai 300. Kemudian koloni sampel yang didapat dihitung sebagai Angka Lempeng Total (jumlah koloni per ml). Waktu perendaman mempengaruhi jumlah mikroorganisme yang hidup. Waktu yang diperlukan membunuh 90% bakteri pada suhu konstan disebut parameter D, dimana dapat dijadikan parameter keefektifan suatu desinfektan. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa efektifitas desinfektan kombinasi kombinasi konsentrasi 2% v/v adalah pada waktu 4 menit dimana pada NA tidak ada tanda kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari tidak adanya kekeruhan dan pertumbuhan nyata koloni bakteri. vi
ABSTRAK PENGARUH WAKTU PERENDAMAN TERHADAP EFEKTIFITAS DESINFEKTAN KOMBINASI ( COCOSPROPYLENE DIAMINEGUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE) KONSENTRASI 2%V/V PADA PINSET ANATOMI NI’MAH SEPTI WULANDARI Salah satu faktor kritis yang mempengaruhi efektifitas dari proses desinfeksi adalah waktu perendaman. Efisiensi waktu perendaman sangat diperlukan untuk menjamin proses desinfeksi berjalan maksimal sehingga sterilitas alat bisa dijamin. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan waktu perendaman yang efektif terhadap efektifitas desinfektan kombinasi (cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium choride) konsentrasi 2% v/v pada pinset anatomis. Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis di dalam Laminar Air Flow Cabinet dengan kontrol suhu 30oC . Sampel dibedakan atas dua perlakuan setelah melalui proses kontaminasi dengan bakteri Staphylococus aureus yaitu dilakukan proses desinfeksi dan tanpa desinfeksi. Proses desinfeksi dilakukan dengan waktu perendaman 1 menit, 2 menit, 3 menit, dan 4 menit. Kemudian dilakukan pengenceran, Metode yang digunakan adalah metode shaking dimana dilakukan setelah pinset dicelupkan dalam larutan homogenizer dan kemudian dilakukan pengenceran pada sampel. Penaman sampel dilakukan dengan cara inokulasi langsung pada media padat (NA), sampel kemudian dilakukan inkubasi selama 48 jam pada suhu 37 oC. Setelah masa inkubasi media padat (NA) diamati jumlah koloni mikroba yang tumbuh. NA yang dipilih dan dihitung adalah mengandung jumlah koloni antara 30 sampai 300. Kemudian koloni sampel yang didapat dihitung sebagai Angka Lempeng Total (jumlah koloni per cawan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektifitas desinfektan kombinasi kombinasi konsentrasi 2% v/v adalah pada waktu 4 menit dimana pada NA tidak ada tanda kontaminasi bakteri yang dapat dilihat dari tidak adanya kekeruhan dan pertumbuhan nyata koloni bakteri. Kata kunci : Efektifitas waktu perendaman, Desinfektan Kombinasi konsentrasi 2% v/v, Pinset anatomi, Angka Lempeng Total.
vii
ABSTRACT EFFECT OF IMMERSION TIME ON THE EFFECTIVENESS OF COMBINATION DISINFECTANT (COCOSPROPYLENE DIAMINE GUANIDINE, PHENOXYPROPANOLS, BENZALKONIUM CHLORIDE) AT CONCENTRATION 2% V/V ON ANATOMICAL TWEEZER NI’MAH SEPTI WULANDARI One of the critical factors that influence the effectiveness of the disinfectant is the immersing time. Efficiency of immersing time is necessary to ensure disinfection process running well. This study was establishing an effectiveness of immersing time on the effectiveness of combination disinfectants (cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium choride) at concentration 2% v/v on anatomical tweezer. Sampling was done in the Laminar Air Flow Cabinet at 30oC, aseptic. Sampling was divided into two treatment after going through the process of contamination with Staphylococcus aureus, it was done without and with disinfection process. Disinfection process was done by immersing time for 1, 2, 3, and 4 minutes. Then, the dilution step, the method that used was the shaking method which tweezer was dye in a homogenizer solution and then the sample was diluted. Sampling was done by direct inoculation on solid medium (NA), then sample was incubating for 48 hours at 37 oC. After incubating period, solid media (NA) was observed for growing number of microbial colonies. NA was selected and counted which was the number of colonies containing between 30 to 300. Then, colonies sample could be calculated as Total Plate Count (number of colonies on plate). The result is showed that the effectiveness of a combination disinfectant at concentration of 2% v/v is 4 minutes that can be seen from the absence of turbidity and real growth of bacterial colonies. Keywords : Effectiveness of immersion time, Combination disinfectants concentration of 2% v/v, Anatomical tweezer, Total Plate Count
viii
DAFTAR SINGKATAN ADN
: Acid Deoxyribonucleic
ALT
: Angka Lempeng Total
AOHC
: American Occupational Health Conference
APHA
: American Public Health Association
BPOM
: Badan Pengawas Obat dan Makanan
CFU
: Coloni Form Unit
Cl
: Clorin
CPOB
: Cara Pembuatan Obat Yang Baik
Depkes
: Departemen Kesehatan
DTT
: Desinfektan Tingkat Tinggi
FDA
: Food and Drug Administration
HBV
: Hepatitis B Virus
HCl
: Asam Hidroklorida
HCV
: Hepatitis C Virus
HIV
: Human Imonudeficiency Virus
HOCl
: Asam Hipoklorit
IAOP
: Infeksi Aliran Darah Primer
ILO
: Infeksi Luka Operasi
ISK
: Infeksi Saluran Kemih
ISO
: Internasional Organisation of Standadisation
LAFC
: Laminar Air Flow Cabinet
MIC
: Minimun Inhibor Concentration
MPN
: Most Probable Number
NA
: Nutrient Agar
pH
: Potential of Hydrogen
RI
: Republik Indonesia
SH
: Sulfhidril
UV
: Ultraviolet
ZnCl2
: Zink Klorida
ix
DAFTAR ISI Halaman JUDUL ........................................................................................................................................... .i LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... .....ii LEMBAR PENGUJIAN .......................................................................................................... .....iii KATA PENGANTAR ............................................................................................................ .....iv RINGKASAN .......................................................................................................................... .....vi ABSTRAK .............................................................................................................................. .....vii ABSTRACT ........................................................................................................................... .....viii DAFTAR SINGKATAN ......................................................................................................... .....ix DAFTAR ISI....................................................................................................................................x DAFTAR TABEL......................................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................. .xiv DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................1 1.1. Latar Belakang ...............................................................................................................1 1.2. Rumusan Masalah ..........................................................................................................3 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................................................3 1.4. Hipotesis .........................................................................................................................3 1.5. Manfaat Penelitian ..........................................................................................................3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................................................4 2.1. Tinjauan Tentang Desinfektan ........................................................................................4 2.1.1 Definisi Desinfektan ............................................................................................4 2.1.2 Mekanisme Kerja Desinfektan ............................................................................5 2.1.3
Faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Desinfektan ..........................................8
2.1.4 Kinematika Inaktivasi Mikroorganisme .............................................................9 x
2.1.5 Pengujian Desinfektan .......................................................................................10 2.2. Tinjauan Desinfektan Kombinasi ..................................................................................11 2.2.1 Tinjauan Fisika Kimia Desinfektan Kombinasi ................................................11 2.3. Tinjauan Tentang Instrumen Bedah ..............................................................................16 2.3.1 Pengenalan Alat Bedah ......................................................................................16 2.3.2 Pinset .................................................................................................................17 2.4. Tinjauan Tentang Proses Pencegahan Infeksi ...............................................................18 2.4.1 Definisi menurut Linda et al, (2004) .................................................................18 2.4.2 Tinjauan Teknik Aseptis ....................................................................................19 2.5.Tinjauan Tentang Mikroorganisme Kontaminan .........................................................21 2.5.1 Infeksi Nosokomial ...........................................................................................22 2.5.2 Sumber Kontaminasi .........................................................................................22 2.5.3. Faktor-foktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Mikroorganisme ..................................................................................................23 2.5.4. Metode Pembiakan Mikroorganisme ................................................................24 2.6 Metode Pengujian Sampel .............................................................................................25 2.6.1 Metode Sampling ...............................................................................................25 2.6.2 Larutan Pengencer Sampel ................................................................................25 2.6.3 Mikroba Uji .......................................................................................................25 2.6.4 Metode Pembiakan Mikroorganisme ................................................................26 2.6.5 Metode Perhitungan Mikroba ............................................................................26 2.6.6 Media Uji ...........................................................................................................28 BAB III KERANGKA KONSEPTUAL........................................................................................29 3.1 Uraian Konseptual .........................................................................................................29 3.2 Skema Kerangka Konseptual .......................................................................................31 BAB IV METODE PENELITIAN ..............................................................................................32 4.1. Desain Penelitiaan .........................................................................................................32 4.2. Lokasi Penelitian ...........................................................................................................32 4.3 Waktu Penelitian ...........................................................................................................32 4.4. Bahan dan Alat ..............................................................................................................32 4.4.1 Bahan .................................................................................................................32 xi
4.4.2 Alat ....................................................................................................................33 4.5. Metode Kerja .................................................................................................................33 4.6. Cara Kerja......................................................................................................................35 4.6.1. Persiapan Penelitian ............................................................................................35 4.6.2. Penyiapan Larutan Desinfektan Kombinasi ............................................36 4.6.3. Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ..................................................................37 4.6.4. Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif)………………… ....................................38 4.6.5. Uji Sterilitas pada Pinset Anatomi ………………… .........................................38 4.6.6.
Uji
Sterilitas
Larutan
Homogenizer
(Larutan
Pepton
water)………………… ......................................................................................38 4.6.7. Uji Sterilitas Cairan Pembilas ………………… ................................................38 4.6.8. Uji Kontrol Lingkungan ...................................................................................39 4.6.9 Penyiapan Sampel .............................................................................................39 4.6.10 Uji Penurunan Jumlah Mikroba .........................................................................39 BAB V HASIL PENELITIAN .....................................................................................................43 5.1. Hasil Uji Kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet Saat Pengujian Sterilitas ........44 5.2. Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) ..................................................................45 5.3. Hasil Uji Sterilitas Media ( Kontrol Negatif) ...............................................................46 5.4. Hasil Uji Sterilitas larutan homogenizer (larutan peptone water) ................................46 5.5. Hasil Uji Sterilitas cairan pembilas ...............................................................................47 5.6. Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomi ...............................................................................47 5.7 Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset Anantomi yang telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi (cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium chorid) Konsentrasi 2% v/v ..................................48 BAB VI PEMBAHASAN..............................................................................................................50 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................................56 7.1 Kesimpulan .....................................................................................................................56 7.2 Saran ...............................................................................................................................56 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………… ......................................…..57 LAMPIRAN ............................................. .....................................................................................62
xii
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
II.1 Konsentrasi Hambat Minimum dari Benzalkonium klorida ...................................................16 II.2 Klasifikasi Ruangan Bersih (Voigt,1995) ...............................................................................19 II.3 Perlengkapan dan Kandungan Kuman dari Manusia .............................................................20 II.4 Batas Mikroba yang Disarankan Untuk Pemantauan Area Bersih Selama Kegiatan Berlangsung (BPOM, 206) ..................................................................................................21 V.1 Hasil Uji kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet Saat Pengujian Sterilitas menggunakan Media Nutrient Agar ...................................................................................44 V.2 Hasil Uji Fertilitas Media (Kontrol Positif) Menggunakan Media Nutrient Agar ................45 V.3 Hasil Uji Sterilitas Media (Kontrol Negatif) Menggunakan Media Nutrient Agar ..............46 V.4 Hasil Uji Sterilitas Larutan Homogenozer Menggunakan Media Nutrient Agar ...................46 V.5 Hasil Uji Sterilitas Cairan Pembilas Menggunakan Media Nutrient Agar ...........................47 V.6 Hasil Uji Sterilitas Pinset Anatomi Menggunakan Media Cair (Thioglikolat dan Kasamino) ............................................................................................................................48 V.7 Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset Anantomi yang telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi (cocospropylene diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium chorid) Konsentrasi 2% v/v Menggunakan Media Nutrient Agar ......................................................................................................................49
xiii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1. Struktur Kimia Phenoxypopanols (Sweetman,2007) ..........................................................13 2.2. Struktur Kimia Benzalkonium Chloride (Rowe, 2009) ......................................................13 3.1. Skema Kerangka Konseptual ..............................................................................................32 4.1. Skema Kerja Penelitian .......................................................................................................34
xiv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................................................62 2. Surat Pernyataan ....................................................................................................................63 3. Sertifikat Analisis Desinfectan Kombinasi
( Cocospropylene Diamineguanidine,
Phenoxypropanols, Benzalkonium Chloride) ......................................................................64 4. Sertifikat Identifikasi Bakteri Staphylococcus aureus ...........................................................65 5. Komposisi Media dan Larutan Homogenizer (Peptone Water) .............................................66 6. Proses Pengolahan Pinset Anatomi ........................................................................................67 7. Skema Kerja Pembuatan Media Padat (NA) .........................................................................68 8. Skema Kerja Pengenceran Sampel dengan Metode ALT ......................................................70 9. Foto Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme yang Terdapat pada Pinset Anantomi yang telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi
(cocospropylene diamineguanidine,
phenoxypropanols, benzalkonium chorid) Konsentrasi 2% v/v Menggunakan Media PCA .72 10. Foto Hasil Uji kontrol Ruangan Laminar Air Flow Cabinet ...............................................77 11. Foto Hasil Kontrol Asepik ...................................................................................................78 12. Foto Kontrol Suhu LAFC ....................................................................................................80 13. Foto Alat-alat dan Bahan Praktikum....................................................................................81 14. Hasil Viabilitas Jumlah Mikroorganisme
(cfu/cawan)
yang Terdapat pada Pinset
Anantomi yang telah Didesinfeksi oleh Desinfektan Kombinasi
(cocospropylene
diamineguanidine, phenoxypropanols, benzalkonium choride) Konsentrasi 2% v/v Menggunakan Media Nutrient Agar (NA) ............................................................................86
xv
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Nurdin. 2011. Reaksi Analisa Protein. Telah diakses pada tanggal 8 Desember 2013. http://skp.unair.ac.id/repository/Guru. Agoes, G. 2009. Sediaan Farmasi Steril. Seri Farmasi Industri 4. Bandung: ITB. Ansel, H.C., 2005. Pengantar Sediaan Farmasi (Penerjemah Farida Ibrahim). Edisi keempat. Jakarta :Penerbit Universitas Indonesia. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2006. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik, Jakarta: Badan POM. British Medical Association. 1996. Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian Infeksi Silang .Jakarta: BukuKedokteran EGC Brooks. G.F., Carrol. K.C., Buttel.J.S.,&Morse.S.A. 2007. Medical Microbiology. Edisi 24. MC Graw. Buchanan, EC., Schneider PJ., 2010. Peracikan Sediaan Steril, edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Cady, Sharmaine S. 2012. Qualitative Analysis of Alcohols, Aldehydes, and Ketone. East Stroudburg Univesity. Centre for Healthcare Related Infection Surveillance and Prevention (CHRISP). 2008. Desinfection and Sterilization Infection Control Guidelines. Queensland Health. Chem International, Inc. 2013.Material Safety Data Sheet.22 Juli 2013. Diaksestanggal 18 Novermber 2013. Committee For Veterinary Medicinal Product (CVMP). 2002. Note for Guidance on Quality of Water for Pharmaceutical Use. London : The European Agency for Evaluation of Medicinal Products. Cooper and Gunn’s. 1975.Dispensing For Pharmaceutical Student. Twelfth Edition.Pitman Medical. Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya. Jakarta: Salemba Medika. Denyer, SP. And Baird, R.M., 2007. Guide Microbiological Control In Pharmaceuticals and Medical Devices, 2th ed., Boca Raton CRC Press, Taylor & Francis Group.
xvi
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile Department /CSSD) Di Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia., 1995. Farmakope Indonesia, edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.,1979. Farmakope Indonesia, edisi III. Jakarta: DepartemenKesehatan RI. Goff, Douglas. 2009. Dairy Science and Technology Education. Canada Guelph.
:University of
Greenberg, A. E., Clesceri, L., S., & Eaton, A. D. (Eds). 1992. Standards Method for The examination of Water and Waste Water, 18th ed. Washington, D.C.: APHA inc Gunawan, Sulistia Gan, dkk. 2007. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Badan Penerbit FKUI Jawetz, E, Melnick J &alberg E. 1996.Mikrobiologi Kedokteran (Medical Microbiologi). Diterjemahkan oleh Edi Nugroho dan Maulana RF. Edisi 20. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG Jawetz, E., Melnick J. L, Adelberg E. A., 2005. Review of Medical Microbiology, 14th edition. Lange Medical Publications: Los Altos-California. Karakata, Sumiardi. 1992. Bedah Minor. Jakarta: Hipokrates. L, J. Wickerham. 1951. Taxonomy of yeasts, p.11, dalam Technical bulletin no 1092. U. S. Department of Agriculture. Washington, D.C. Lachman. Leon, Herbert A. Lieberman, Joseph L. Kanig. 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industry. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi pendamping J. Kawira dan Iisaisyah. Edisi Ketiga Jakarta: Universitas Indonesia. Lukas, Stefanus. 2006. Formulasi Steril. Yogyakarta: ANDI. Mazzola, dkk. 2003. Determination of Decimal Reduction Time (D-value) of Chemical Agents Used in Hospitals for Disinfection Purposes. Brazil : Department of Biochemical and Pharmaceutical Technology, School of Pharmaceutical Sciences, University of Sao Paulo. Mazzola, Priscila Gava, dkk. 2003. Determination of decimal reduction time (D value) of chemical agents used in hospitals for disinfection purposes. University of Sao Paulo. Mazzola, Priscila Gava, dkk. 2009. Choice of sterilizing/disinfecting agent – determination of the Decimal ReductionTime (D-Value). University of Sao Paulo. xvii
Muttaqin, Arief dan Kumala Sari. 2009. Asuhan Keperawatan Perioperatif Konsep, proses dan Aplikasi. Jakarta : Salemba medika. Nalco. 2009. Global Product Strategi Product Stewardship Summary. 15 September 2009. Diakses tanggal 18 November 2013. http// www.nalco.com/.../N-Coco_Alkyl-1_3Propylenediamine_Acetate.pdf Nealon, Thomas.F. dan William H.Nealon. 1996. Keterampilan Ilmu Bedah. Diterjemahkan oleh dr Irene Winata dan dr Brahm U. Pendit. Jakarta : EGC. Putra, Rahmat Ali. 2011. Tindakan Perawatan Dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial Luka Pasca Bedah. Universitas Sumantera Utara. Rao, Sridar P.N. Sterilization and Desinfection.Juni 2008. http//www.microrao.com/. Diakses tanggal 23 Oktober 2013. Rao,Sridhar P. N. 2008. Testing of Desinfectants. www.microrao.com/micronates/pg/testing_of_desinfectans.pdf. Diakses tanggal 1 Juni 2014. Rowe C Raymond, dkk., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, sixth edition. London: Pharmaceutical Press. Rutala, William A. and David J. Weber. 1997. Uses of Inorganic Hypochlorite ( Bleach ) in Health-Care Facilities. Clinical Microbiologi Review. Vol. 10 No. 4, p. 597-610. Rutala, William A. and David J. Weber. 2010. Guideline for Desinfection and Sterilization of Prion-Contaminated medical Instrument. Infection Control and Hospital Epidemioloy.Vol 31 No. 2. Rutala, William A., David J. Weber, and TheHeallthcare Infection Control Practices Advisory Committee (HICPAC). 2008. Guideline for Desinfection and Sterilization in Health Facilities, 2008. USA: Depatement of Health and Human Service. Schalffer, MD, Susan D, dkk. 2000. Pencegahan Infeksi & Praktik yang Aman. Editor: Yasmin Asih S.kp, alih bahasa : Setiawan S,kp. Jakarta: EGC. Siswandono dan Soekarjo B. 2008. Kimia Medisinal. Edisi 2 Surabaya: Universitas Airlangga Press. Soesilo, Slamet, dkk. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan. Somani, B. Sunil and Nitin W. Ingole. 2012. Formulation of Kinetic Model to Predict Desinfection of Water by Using Natural Herbs- International Journal Inviromental Science Vol. 2, No. 3. Amravati: Sant Gadge Baba Amravati University.
xviii
Sugiartono, 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFA Beta. Sundararaj, T. 2004. Microbiology. Tamil Nadu Text Book Corporation. Supartono, Basuki. 2003. Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian Infeksi Silang. Jakarta: EGC. Sweetman, SC., 2009. Martindale, Thirty-sixth edition. London: Pharmaceutical Press. pp: 577-578. Thompson, SM., dkk. 2011. The Effect of Sterile Versus Non-steril Tourniquets on Microbilogical Conolisation in Lower Limb Surgery. UK: RCS Advance SugicalStandart. Tietjen,Linda dkk. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Praawirohardjo dan JNPKKR atau POGI dan JHPIEGO. Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya., 2003. Bakteriologi Medik. Malang :Bayumedia Publishing. U.S Departement of Health and Human Service Food and Drug Administration. 2004. Guidance for Industry, Sterile Drug Product Product Produced by Aseptic Processing— Current Good Manufacturing Practice. Pharmaceutical CGMPs. U.S. Food and Drug Administration. 1995. Bacteriological Analytical Manual. 3th ed. AOAC, Arlingtonh,VC. Voigt, R., 1995. Buku Ajar Teknologi Farmasi.Edisi V. Yogyakarta :Gadjah Mada University Press. Waluyo, lud., 2010. Teknik Dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi, Malang : UMM Press. World Health Organization, Regional Office for South-East Asia and Regional Office for Western Pasific. 2009. Practical Guidelines for Infection Control in Health Care Fasilities. New Delhi: World Health Organization.
xix