SKRIPSI ME 091329 PRASETYO DWI PUTRANTO 4207 100 053
“Perancangan Decision Support System Alur
Pelayaran Merak – Bakauheni dalam kondisi ekstrem untuk meningkatkan faktor keselamatan kapal”
Latar Belakang Perumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Manfaat Penulisan Metodologi Penelitian Progres Pengerjaan
Kegagalan berlayar akibat kondisi ekstrem, untuk kapal2 tertntu tidak diperbolehkan berlayar.
Terjadinya penumpukan
antrian kendaraan di pelabuhan merak - bakauheni Keselamatan Kapal
Latar Belakang
• bagaimanamerancang Decision Support System pada alur pelayaran Merak – bakehuni dalam kondisi ektrem. GUNA MENINGKATKAN KESELAMATAN KAPAL
Perumusan Masalah
Batasan masalah Pembahasan ditenkankan dalam kondisi ekstrem Gangguan berupa besar arus laut, gelombang, dan kecepatan angin. Kapal yang digunakan adalah jenis kapal ferry dengan panjang Lpp dibawah 100m
Batasan Masalah
Membuat program decision support system untuk membantu penentuan trayektori kapal sehingga dapat meninggkatkan keselamatan kapal terutama pada kondisi ekstrem
Manfaat yang diperoleh dari penulisan skripsi ini adalah dengan sistem yang telah dikembangkan diharapkan dapat meningkatkan faktor keselamatan kapal di alur pelayaran Merak – Bakauheni.
Mengurangi kepadatan/antrian kendaraan pada pelabuhan.
Mulai
Identifikasi dan Perumusan masalah
Studi Literatur
Pengumpulan data, spesifikasi kapal dll
Progres Pengerjaan
Perancangan Awal Pmbuatan electronic map alur pelayaran merak - bakauheuni
A
1. 2. 3. 4. 5.
Buku Jurnal Internet Paper Tugas Akhir
A Pembuatan program dengan menggunakan software visual basic 6 Running Program dengan menggunakan input gangguan arus, angin, serta gelombang Analisa kesalahan program
Validasi
Progres Pengerjaan
Analisa Data dan Pembahasan Kesimpulandan Saran Finish
• Diagram Blok
PembentukanRule Base
“Aman 1 (B1)” menunjukkan kondisi aman
“Aman 2 (B2)” menunjukkan kondisi aman “Aman 3 (B3)” menunjukkan kondisi aman “Aman 4 (B4)” menunjukkan kondisi aman “Rawan 5 (B5)” menunjukkan kondisi aman “Rawan 6 (B6)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan 7 (B7)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan 8 (B8)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan 9 (B9)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Bahaya 10(B10)” menunjukkan kondisi bahaya dan telah ada peringatan/tindakan
1. If Arus is 1 Then Tindakan is B1 2. If Arus is 2 Then Tindakan is B2 3. If Arus is 3 Then Tindakan is B3 4. If Arus is 4 Then Tindakan is B4 5. If Arus is 5 Then Tindakan is B5 6. If Arus is 6 Then Tindakan is B6 7. If Arus is 7 Then Tindakan is B7 8. If Arus is 8 Then Tindakan is B8 9. If Arus is 9 Then Tindakan is B9 10. If Arus is 10 Then Tindakan is B10
PembentukanRule Base
“Aman 1 (B1)” menunjukkan kondisi aman “Rawan 2 (B2)” menunjukkan kondisi rawandan telah ada peringatan/tindakan “Rawan 3 (B3)” menunjukkan kondisi rawandan telah ada peringatan/tindakan “Bahaya 4 (B4)” menunjukkan kondisi bahaya dan telah ada peringatan/tindakan
1. If Gelombang 2. If Gelombang 3. If Gelombang 4. If Gelombang
is 1 Then is 2 Then is 3 Then is 4 Then
Tindakan is B1 Tindakan is B2 Tindakan is B3 Tindakan is B4
PembentukanRule Base 1. If Angin is 1 Then Tindakan is B1 2. If Angin is 1 Then Tindakan is B2 3. If Angin is 1 Then Tindakan is B3 4. If Angin is 1 Then Tindakan is B4 5. If Angin is 1 Then Tindakan is B5 6. If Angin is 1 Then Tindakan is B6 7 If Angin is 1 Then Tindakan is B7 8. If Angin is 1 Then Tindakan is B8 9 If Angin is 1 Then Tindakan is B9 10 If Angin is 1 Then Tindakan is B10 11. If Angin is 1 Then Tindakan is B11 12. If Angin is 1 Then Tindakan is B12 13 If Angin is 1 Then Tindakan is B13 14 If Angin is 1 Then Tindakan is B14 15. If Angin is 1 Then Tindakan is B15 16. If Angin is 1 Then Tindakan is B16 17. If Angin is 1 Then Tindakan is B17 18. If Angin is 1 Then Tindakan is B18 19. If Angin is 1 Then Tindakan is B19 20. If Angin is 1 Then Tindakan is B20
PembentukanRule Base “Aman 1 (B1)” menunjukkan kondisi aman “Aman 2 (B2)” menunjukkan kondisi aman “Aman 3 (B3)” menunjukkan kondisi aman “Aman 4 (B4)” menunjukkan kondisi aman “Aman 5 (B5)” menunjukkan kondisi aman “Aman 6 (B6)” menunjukkan kondisi aman “Aman 7 (B7)” menunjukkan kondisi aman “Aman 8 (B8)” menunjukkan kondisi aman “Aman 9 (B9)” menunjukkan kondisi aman “Rawan 10(B10)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan 11 (B11)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan 12 (B12)”menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “ Rawan 13 (B13)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan (B14)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan (B15)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan (B16)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan (B17)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan (B18)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Rawan (B19)” menunjukkan kondisi rawan dan telah ada peringatan/tindakan “Bahaya (B20)” menunjukkan kondisi bahaya dan telah ada peringatan/tindakan
Kesimpulan 1.
Kondisi ektrem ditentukan oleh beberapa gangguan yaitu arus, gelombang, dan kecepatan angin
2.
Suatu kondisi dapat dinyatakan ekstrem berdasarkan ukuran dan kecepatan kapal yang akan berlayar. Jadi dimungkinkan pada suatu kondisi ektrem bagi kapal satu, namun tidak berbahaya bagi kapal lain. Yang mnjadi Inti dari kapal layak tidaknya berlayar dalam kondisi ektrem adalah ukuran serta kecepatan yang dimiliki kapal.
3.
Untuk menentukan trayektori atau posisi kapal yang akan dilewati digunakan interface dari bahasa pemograman computer.
4.
Semakin besar gangguan berupa arus, angin, serta gelombang maka semakin besar pula trayektori yang dibuat dan semakin lama waktu yang dibutuhkan sampai tujuan. Mengingat alur pelayaran Merak – bakauheni adalah salah satu jalur pelayaran terpadat di Indonesia
Selesai
TERIMA KASIH.