KONTRIBUSI PEMAHAMAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI MAHASISWA UNTUK MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA (Studi Kasus Pada Mahasiswa calon wisudawan periode I Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta)
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurursan Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh: EVA KRISTIYANI A 210 060 165
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan bangsa Indonesia saat ini begitu kompleks, hampir dari semua aspek kehidupan menjadi masalah nasional. Tidak hanya bidang sosial ekonomi saja, namun politik dan agama juga sudah mulai mencuat, hal ini ditandai dengan banyaknya aksi-aksi demontrasi yang menimbulkan perselisihan antar beberapa kelompok dalam masyarakat. Suasana yang tidak kondusif ini menyebabkan krisis ekonomi berkepanjangan, meningkatnya jumlah pengangguran dan tindak kejahatan. Sehingga mengakibatkan semakin rumitnya penyelesaian dari masalah nasional ini. Jumlah pengangguran dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini disebabkan sedikitnya lapangan pekerjaan sedangkan jumlah lulusan sekolah menengah dan perguruan tinggi terus bertambah. Ak ibatnya terjadi ketidakseimbangan antara jumlah lapangan pekerjaan dengan orang yang akan bekerja. Apalagi diperparah dengan timbulnya aksi PHK dari beberapa perusahaan yang mengalami kebangkrutan. Masalah pengangguran sebenarnya bisa diatasi jikalau negara mampu menyediakan lapangan pekerjaan sebanyak mungkin. Namun hal ini sepertinya tidak mungkin bisa secepatnya terealisasi, karena banyaknya kendala baik dari segi ekonomi maupun sumber daya manusia (SDM) itu sendiri.
2
Hidayat
(dalam
tempo
interaktif,
2005.
http://www.tempointeraktif.com) mengemukakan bahwa “Berdasarkan data Badan Pusat Statistik di tahun 2005, tercatat tingkat pengangguran di Indonesia sekitar 11 juta orang”. Mengingat betapa banyaknya jumlah pengangguran di Indonesia saat ini, maka mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi
diharapkan
tidak
hanya
mengandalkan
bekerja
di
sector
pemerintahan atau bekerja untuk mengisi lowongan kerja, tetapi juga diharapkan mampu untuk memanfaatkan ilmu yang tela h dimiliki. Dan dapat memanfaatkan peluang yang ada sebagai usaha untuk kerja mandiri. Akan tetapi penyebab dari kurangnya minat dalam wirausaha adalah pandangan negative dari sebagian masyarakat. Mereka tidak menginginkan anak-anaknya menerjuni bidang ini, dan berusaha mengalihkan perhatian anak untuk menjadi pegawai negeri, apalagi bila anaknya sudah bertitel lulus perguruan tinggi. Mereka berucap “Untuk apa sekolah tinggi, jika hanya mau jadi pedagang”. Pandangan seperti ini sudah berkesan jauh di lubuk hati sebagian besar rakyat kita, mulai sejak zaman penjajahan Belanda sampai decade masa kemerdekaan. Landasan filosofis inilah yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak termotivasi terjun ke dunia bisnis. Di era Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat ini, mahasiswa merupakan potensi pembangunan, baik dalam jumlah maupun mutu lulusan itu sendiri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat adalah faktor manusianya.
3
Sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah sarjana Indonesia masih banyak yang menganggur dan mutunya belum dikatakan maksimal. Idealnya seoarang mahasiswa harus lebih dimotivasi oleh adnya keinginan berwirausaha dari pada hanya sekedar mencari lowongan pekerjaan sematamata. Ia tidak cepat mudah putus asa karena gagal bekerja, tetapi selalu mencari cara dan mengasah kreativitas keahlian yang dipunyainya. Menurut Purdi E. Chandra, penulis buku “Menjadi Entrepreneur Sukses”, beliau mengemukakan “Di era otonomi daerah saat ini, pendidikan kewirausahaan sangat dibutuhkan”. Karena, dengan pendidikan tersebut sebenarnya akan banyak menciptakan pengusaha-pengusaha baru. Tak hanya penting, tetapi sangat mendesak. Maka sebaiknya, iklim menekuni dunia usaha harus diciptakan. Melihat kondisi ini, Purdi E. Chandra mengatakan bahwa “kita perlu adanya upaya menciptakan pengusaha baru”, sebab menjadi pengusaha itu bukan diajarkan tetapi dididik dalam pengertian non formal. Sehingga, perlu ada solusi, yaitu bagaimana kita membuat pendidikan untuk menciptakan orang jadi pengusaha. Hal itu biasa diberikan lewat model pendidikan, yang bukan saja mengandalkan pada pengetahuan, tetapi juga emosional. Termasuk bagaimana mencerdaskan emosi kita. Sementara universitas yang ada, hanya menciptakan calon pencari kerja, bukan pencipta kerja. Padahal, semestinya di negara kita membutuhkan banyak pengusaha. Karena nantinya, mereka akan menciptakan lapangan kerja baru.
4
Kalau
kemudian
negara
kita
lebih
banyak
pengusahanya
daripada
pekerjaannya, maka kita bias mengimpor tenaga kerja dari luar negeri. Bukan sebaliknya, kita harus mengekspor tenaga kerja ke luar negeri seperti sekarang ini. Pemahaman kewirausahaan harus dimiliki oleh mahasiswa karena mahasiswa sebagai penerus bangsa diharapkan mampu menjadi tulang punggung negara. Sehingga dengan hasil pendidikan yang dikuasainya mampu menciptakan lapangan kerja, bukan menambah jumlah pengangguran setelah ia lulus dari sebuah perguruan tinggi dan diharapkan mampu bekerja dengan baik, dilihat dari segi ilmu maupun teknis lapangan. Jadi, sebisa mungkin seorang mahasiswa dituntut untuk berpikir secara kreatif terhadap peluang bisnis yang ada di masyarakat dan berani mencoba untuk memulai usaha. Jangan bersikap apatis, karena sulit mencari pekerjaan setelah melamar ke mana- mana dan hasilnya selalu nihil. Mereka lupa bahwa sebenarnya bekerja tidak hanya di perusahaan ataupun menjadi pegawai negeri, salah satunya menjadi seorang wirausaha. Terhadap fenomena inilah, penulis merasa perlu melakukan kaji ulang sebagai upaya “mencari tahu” berapa besar kontribusi pemahaman kewirausahaan terhadap mahasiswa untuk menciptakan lapangan kerja. Dalam penelitian ini penulis mengambil judul : PEMAHAMAN MAHASISWA
KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS
TERHADAP
MUHAMMADIYAH
“KONTRIBUSI MOTIVASI SURAKARTA
5
JURUSAN
PENDIDIKAN
AKUNTANSI
UNTUK
MENCIPTAKAN
LAPANGAN KERJA”
B. Pembatasan Masalah Mengingat ruang lingkup permasalahan dan mempertimbangkan keterbatasan waktu serta pengetahuan penulis, maka perlu diadakan pembatasan lingkup penelitian agar mencapai sasaran. Oleh karena itu dalam penelitian ini penulis membatasi lingkup penelitian sebagai berikut : 1. Pemahaman kewirausahaan dibatasi pada pengetahuan mahasiswa tentang kewirausahaan 2. Motivasi mahasiswa untuk menciptakan lapangan kerja dibatasi pada sikap diri terhadap apa yang akan dilakukan dikemudian hari dalam menciptakan lapangan kerja
C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah yaitu : a. Adakah
pengaruh
pemahaman
kewirausahaan
terhadap
motivasi
mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi untuk menciptakan lapangan kerja. b. Adakah
kontribusi pemahaman
kewirausahaan
terhadap
motivasi
mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi untuk menciptakan kerja.
6
D. Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang : 1. Pengaruh pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi untuk menciptakan lapangan kerja. 2. Sumbangan pemahaman kewirausahaan terhadap motivasi mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi untuk menciptakan lapangan kerja.
E. Manfaat Penelitian Bertitik tolak dari tujuan yang telah dikemukakan di atas diharapkan penelitian ini : 1. Manfaat Teoritik a. Memperkaya khasanah penelitian di bidang pendidikan kewirausahaan. b. Sebagai bahan perbandingan untuk penelitian yang relevan. c. Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang kewirausahaan. 2. Manfaat Praktis a. Dapat dimanfaatkan dalam upaya meningkatkan kualitas proses belajar mengajar mata kuliah kewirausahaan di Jurusan Pendidikan Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Dapat meningkatkan sikap kewirausahaan dalam diri mahasiswa. c. Dapat membangkitkan emosional mahasiswa untuk menjadi seorang pengusaha dibandingkan bekerja sebagai pegawai negeri atau swasta.
7
d. Dapat meningkatkan motivasi mahasiswa
untuk berwirausaha
sehingga dapat menciptakan lapangan kerja. e. Dapat menigkatkan mutu lulusan Jurusan Pendidikan Akuntansi.
F. Sistematika Skripsi Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi. BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang penjelasan penelitian terdahulu, teori tentang wirausaha dan kewirausahaan, konsep pemahaman, motivasi, menciptakan lapangan kerja, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, lokasi penelitian, dan populasi, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisikan tentang gambaran umum obyek penelitian penyajian data dan pembahasan hasil penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran