PERAN SERTA ORANG TUA/ WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK KELUARGA TKW KABUPATEN KENDAL (KASUS DI DESA NGASINAN, KECAMATAN WELERI DAN KELURAHAN KETAPANG, KECAMATAN KOTA KENDAL)
SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi
Oleh : Tsani Nurkha Laila NIM 3201407063
JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi pada : Hari
: Rabu
Tanggal
: 23 Juli 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Saptono Putro, M.Si. NIP. 19620928 199003 1 002
Rahma Hayati, S.Si, M.Si. NIP. 19720624 199803 2 003
Mengetahui, Ketua Jurusan Geografi
Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP. 19620904 198901 1 001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada Hari
: Selasa
Tanggal
: 16 Agustus 2011
Penguji Utama
Drs. R. Sugiyanto, SU NIP. 19471201 197501 1 001 Penguji I
Penguji II
Drs. Saptono Putro, M.Si. NIP. 19620928 199003 1 002
Rahma Hayati. S.Si, M.Si. NIP. 19720624 199803 2 003
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Drs. Subagyo, M.Pd. NIP. 19510808 198003 1 003
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang ditulis di dalam skripsi ini benar-benar skripsi saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2011
Tsani Nurkha Laila NIM. 3201407063
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO: Orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan ketenangan. Mereka dibentuk melalui kesulitan rintangan dan air mata. Ketika engkau mengalami sesuatu yang berat dan merasa sendiri dalam hidup ini, angkatlah kepala ke atas, tataplah masa depanmu dan ketahuilah Allah sedang mempersiapkan untuk menjadi orang luar biasa (Tsani Nurkha Laila). Rasulullah bersabda, “Kemenangan selalu bersama kesabaran, setelah kesusahan pasti ada kesabaran, setelah kesusahan pasti ada kesenangan, dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan (HR. Ahmad.)
PERSEMBAHAN: Skripsi ini ku persembahkan untuk 1. Bapak Sukri dan Ibu Nur Rochim, Terima kasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi dan semua hal yang mungkin takkan terhitung dan terbalas oleh apapun. 2. Keluarga baru dalam keluargaku Mb Zul, Mas Sodik (dan calon keponakanku),serta Adik-adikku Aan, Arif dan Fikri kalian harus bisa belajar mandiri. 3. Seseorang dalam Lima Bait 31-ku, Mas Ainuddin Mukhlis terima kasih untuk motivasi, semangat dan harapan yang semoga akan terwujud. Amien.,,
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas berkah, rahmat serta hidayah dari Allah SWT sehingga penyusunan skripsi dengan judul : Peran serta orang tua dalam Pendidikan Anak Keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal) ini dapat terselesaikan. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat : 1. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si, Ketua Jurusan Geografi atas bimbingan dan arahan selama ini. 2. Drs. Saptono Putro, M.Si, Pembimbing I dan Rahma Hayati, S.Si, M.Si, Pembimbing II atas segala arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini. 3. Drs. R Sugiyanto, SU, Dosen Penguji atas segala arahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Para Dosen dan karyawan Jurusan Geografi atas ilmu yang telah diberikan selama menempuh studi serta bantuan dan motivasinya. 5. Kepala Desa dan keluarga besar Desa Ngasinan serta Kelurahan Ketapang yang telah membantu ijin dalam penelitian di wilayah penelitian skripsi ini. 6. Keluarga dan Sahabat-sahabatku Geografi 2007, terima kasih untuk persahabatan dan kekeluargaan yang indah semoga takkan lekang oleh waktu. 7. Semua teman dan keluarga yang telah membantu dalam do’a dan dukungan serta semangat.
vi
8. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal kebaikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan guna kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya dan berguna bagi pembaca pada umumnya.
Semarang,
Penyusun
vii
ABSTRAK Tsani Nurkha laila. 2011. Peran serta Orang Tua/ Wali dalam Pendidikan Anak Keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal). Skripsi. Jurusan Geografi. FIS. UNNES. Pembimbing I. Drs. Saptono Putro, M.Si. Pembimbing II. Rahma Hayati, S.Si, M.Si Kata kunci: Peran serta Orang Tua/ Wali, Pendidikan Anak TKI Orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak belum dewasa dan mampu berdiri sendiri. Pendidikan anak-anak TKI yang ditinggal orang tua mereka diluar negeri menjadi tanggung jawab orang tua/ wali. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana peran serta TKI dan orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran serta TKI dan orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal). Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang yang menjadi orang tua/ wali anak keluarga TKI yaitu berjumlah 32 orang. Pada penelitian ini menggunakan penelitian populasi sehingga responden penelitian adalah 32 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik TKI dan orang tua/ wali serta peran serta TKI serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak TKI. Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket dan wawancara. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif persentase dengan skoring. Hasil dari penelitian ini adalah persentase peran serta TKI dalam menunjang pendidikan anak adalah 68,39% yang berada pada kriteria tinggi. Peran serta TKI ini dilihat melalui komunikasi yang terjalin antara TKI dan keluarga serta anak dan remitan yang dikirim TKI. Persentase kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali yaitu 65,34% berada pada kriteria tinggi yang berarti kondisi demografi dan sosial ekonomi orang tua wali sudah mencukupi untuk kebutuhan keluarga maupun kebutuhan pendidikan keluarga serta anak TKI. Persentase peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI adalah 76,65% yang berada pada kriteria tinggi. Hasil persentase ini menunjukkan bahwa anak TKI mendapat perlakuan, perhatian serta kasih sayang yang bagus dari orang tua wali dalam pendidikan anak tersebut. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa peran serta TKI dan orang tua/ wali dalam pendidikan anak TKI berada pada kriteria tinggi. Hal ini berarti tidak ada anak TKI yang terlantar di Kabupaten Kendal. Saran dalam penelitian ini adalah Bagi pemerintah terkait dengan TKI, sebaiknya ada aturan khusus yang mengatur pembatasan usia minimal anak boleh ditinggal orang tua bekerja di luar negeri.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................
ii
PENGESAHAN KELULUSAN...........................................................
iii
PERNYATAAN .................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................
v
KATA PENGANTAR .........................................................................
vi
ABSTRAK ..........................................................................................
viii
DAFTAR ISI .......................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...............................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Rumusan Masalah ..................................................................
3
C. Tujuan penelitian....................................................................
4
D. Manfaat Penelitian ................................................................
4
E. Penegasan Istilah ....................................................................
5
F. Sistematika Skripsi .................................................................
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan ............................................................
9
B. Tujuan Pendidikan..................................................................
11
C. Belajar....................................................................................
12
D. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak ..............................
17
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel ..............................................................
35
B. Variabel Penelitian .................................................................
36
C. Metode Pengumpulan Data.....................................................
38
D. Validitas dan Reliabilitas........................................................
38
ix
E. Metode Analisis......................................................................
39
F. Kerangka Berfikir Penelitian ...................................................
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian.......................................
43
B. Hasil Penelitian ......................................................................
50
C. Pembahasan ...........................................................................
74
BAB V PENUTUP A. Simpulan ................................................................................
80
B. Saran ......................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 1. Klasifikasi Pendapatan ......................................................................... 23 2.
Jumlah subjek Penelitian .......................................................................
36
3.
Kriteria Deskriptif Persentase ................................................................
42
4.
Jumlah Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin Kelurahan Ketapang 47
5.
Umur TKI .............................................................................................
54
6.
Status Perkawinan TKI ..........................................................................
54
7.
Hubungan Keluarga Responden dengan TKI .........................................
55
8.
Tingkat Pendidikan TKI ........................................................................
56
9.
Tingkat Mobilitas TKI ..........................................................................
56
10. Tingkat Remitan TKI ............................................................................
57
11. Intensitas Komunikasi TKI ....................................................................
59
12. Jenis Kelamin Responden .....................................................................
60
13. Umur Responden ..................................................................................
60
14. Status Perkawinan Responden ...............................................................
61
15. Jumlah tanggungan Responden .............................................................
61
16. Tingkat Pendidikan Responden .............................................................
63
17. Tingkat pendidikan Suami/ Istri Responden ..........................................
63
18. Kondisi Tempat tinggal Responden .......................................................
64
19. Pekerjaan Responden ............................................................................
65
20. Pekerjaan Suami/ Istri Responden .........................................................
65
21. Pendapatan Responden ..........................................................................
66
22. Kondisi Ekonomi ..................................................................................
66
23. Tingkat pendampingan Belajar Orang tua/ Wali ....................................
67
24. Penyediaan sarana dan prasarana belajar ...............................................
68
25. Memberi kasih sayang............................................................................
69
26. Pandangan nilai hasil belajar .................................................................
70
27. Kegiatan di sekolah anak .......................................................................
70
28. Pemilihan pendidikan anak yang tepat ...................................................
71
29. Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi .........
71
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1.
Kerangka Berfikir Penelitian .............................................................
42
2.
Peta Administratif Kabupaten Kendal ..............................................
47
3.
Peta Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri ...........................................
48
4.
Peta Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kendal ..................................
49
5.
Grafik Umur TKI .............................................................................
54
6.
Grafik Hubungan Keluarga .............................................................
55
7.
Grafik Tingkat Pendidikan TKI ........................................................
53
8.
Grafik Tingkat Remitan TKI ............................................................
56
9.
Grafik Intensitas Komunikasi TKI ....................................................
57
10. Grafik Umur dan Jenis Kelamin Responden .....................................
58
11. Grafik Jumlah tanggungan Responden .............................................
60
12. Grafik Tingkat Pendidikan ...............................................................
61
13. Grafik Kondisi Ekonomi Responden ................................................
64
14. Grafik pendampingan belajar ...........................................................
65
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Kisi-kisi Uji coba ..................................................................................
80
2.
Instrumen uji coba .................................................................................
84
3.
Tabel Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................
93
4.
Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................
96
5.
Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...............................................................
99
6.
Instrumen Penelitian ............................................................................. 103
7.
Daftar Nama Reponden ......................................................................... 110
8.
Tabulasi Hasil Penelitian ....................................................................... 111
9.
Tabel setiap Variabel ............................................................................. 114
10. Foto Penelitian ...................................................................................... 120 11. Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 122 12. Surat Keterangan Penelitian .................................................................. 124
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia melalui pendidikan haruslah disadari oleh semua pihak, baik pemerintah, swasta maupun keluarga. Pendidikan menurut Langeveld dalam Hasbullah (2009;2) adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Tugas pendidikan dimulai sejak anak tersebut dilahirkan. Orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak belum dewasa dan mampu berdiri sendiri. Untuk membawa anak pada kedewasaan, orang tua harus memberi teladan yang baik karena anak suka mengimitasi kepada orang yang lebih tua atau orang tuanya. Tugas orang tua tidak selesai begitu saja setelah anak masuk dalam sekolah formal. Salah satu kesalahkaprahan dari orang tua dalam dunia pendidikan sekarang ini adalah adanya anggapan bahwa hanya sekolahlah yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya, sehingga orang tua menyerahkan sepenuhnya pendidikan anaknya kepada guru di sekolah. Orang tua mulai sibuk dengan pekerjaan maupun urusan mereka masing-masing tanpa peduli dengan pendidikan anak di rumah maupun di sekolah. Orang tua merasa bahwa waktu yang mereka miliki tidak sampai atau tidak mencukupi untuk memberikan bimbingan bagi anaknya, hampir seluruh
1
2
waktu dihabiskan untuk bekerja dan bekerja.Orang tua merasa bahwa waktu yang mereka miliki tidak sampai atau tidak mencukupi untuk memberikan bimbingan bagi anaknya, hampir seluruh waktu dihabiskan untuk bekerja dan bekerja. Selain permasalahan di atas, kendala Sumber Daya Manusia (SDM) orang tua menjadi penyebab kurangnya mereka dalam ikut serta meningkatkan prestasi anaknya. Banyak orang tua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, bahkan tidak sedikit mereka yang tidak bersekolah sama sekali. Umumnya mereka adalah orang tua tempo dulu atau orang tua yang hidup di tempat-tempat pedalaman atau desa yang masih belum maju. Kurangnya tingkat pendidikan ini menjadi penyebab banyaknya penduduk Indonesia yang tertarik bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dengan gaji yang besar. Mereka melupakan tugas mereka sebagai orang tua. Materi atau uang menjadi hal utama yang mereka kejar. Orang tua kurang menyadari peran mereka dalam pendidikan anak terutama yang berkaitan dengan belajar anak di rumah. Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang adalah dua wilayah yang memiliki kondisi administratif yang berbeda namun keduanya memiliki sebuah fenomena geosfer yang sama dimana banyak warga kedua desa tersebut bekerja sebagai TKI di luar negeri. Berbagai alasan menjadi pendorong banyaknya warga di kedua desa tersebut untuk bekerja diluar negeri tanpa mempertimbangan pendidikan anak mereka yang ditinggalkan. Anak TKI ini biasanya hanya dititipkan pada saudara mereka yang ada dikampung. Jumlah pengiriman tenaga kerja dari Kabupaten Kendal ke luar negeri cukup tinggi. Jumlah Tenaga Kerja
2
3
Indonesia (TKI) di luar negeri pada tahun 2007 sebanyak 4.307 orang, jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2006 sebanyak 5.734 orang, namun pada tahun 2008 jumlah TKI di luar negeri meningkat lagi menjadi 5.687 orang. Semantara data dari Dinas Sosia, Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga Juni 2009 jumlah TKI telah mencapai angka 3.780 orang. Banyak anak usia SD di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang yang orang tua mereka bekerja sebagai TKI di luar negeri. Salah satu anak yang sempat ditemui oleh peneliti pada saat observasi awal menyatakan bahwa mereka hanya dititipkan pada nenek mereka selama orang tua mereka bekerja di luar negeri. Pendidikan mereka menjadi tanggung jawab sang nenek, orang tua hanya mengirim uang setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul: Peran Serta Orang Tua/ Wali dalam Pendidikan Anak Keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka ada beberapa permasalahan dalam penelitian ini yaitu : 1.
Bagaimana peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan anak TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)?
3
4
2.
Bagaimana kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)?
3.
Bagaimana peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, beberapa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui. 1. Peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan anak TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal). 2.
Kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).
3.
Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah 1. Manfaat Teoritis
4
5
Sebagai bahan kajian dalam menambah pengetahuan dan dapat memberikan sumbangan untuk pengembangan teori. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi Orang tua Diharapkan orang tua dapat meningkatkan peran sertanya terhadap pendidikan anak terutama pembimbingan belajar di rumah. b. Manfaat bagi Civitas Akademik Menambah referensi karya tulis ilmiah dan supaya dapat dimanfaatkan sebagai bahan masukan bagi kalangan akademis yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut. c. Bagi Penulis Penelitian ini dilakukan agar dapat mempraktekkan dan menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah.
E. Penegasan Istilah 1. Peran serta Peran serta adalah ikut berupayanya orang tua terhadap kemajuan pendidikan anak-anaknya, ini dilakukan agar prestasi dan semangat belajar anak-anaknya meningkat (Turya, http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/ makalah-pengaruh-peran-orang-tua.html). Peran serta dalam penelitian ini adalah peran serta langsung maupun tidak
langsung.
Peran
serta
langsung
meliputi
pendampingan
dan
pembimbingan dalam belajar. Sedangkan peran serta tidak langsung meliputi
5
6
penyediaan sarana dan prasarana belajar, penyediaan biaya sekolah, menanyakan rapor/ nilai, pemilihan pendidikan anak yang tepat, mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. 2. Orang Tua/ Wali Keluarga TKI Orang tua dalam penelitian ini adalah ayah, ibu kandung; orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli) ; orang yang dihormati dikampung (Kamus Bahasa Indonesia, 2003: 802). Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud orang tua/ wali dalam penelitian ini adalah ayah atau ibu kandung dan apabila tidak ada dari keduanya maka wali yang mewakili atau mendampingi anak tersebut belajar dan membantu dalam pendidikan anak karena orang tua kandung anak tersebut bekerja sebagai TKI di luar negeri. 3. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memnuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah (UU no 39 tentang TKI). Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud TKI dalam penelitian ini adalah tenaga kerja Indonesia khususnya wanita yang bekerja di luar negeri dan telah memiliki anak yang ditinggal bekerja di luar negeri. 4. Pendidikan Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau
6
7
penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman dalam Hasbullah, 2009; 1). Pendidikan dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh orang tua kepada anaknya untuk menuju kedewasaan pada anak tersebut. Pendidikan yang dimaksudkan berupa pendampingan dalam belajar anak atau hal-hal lain yang menyangkut kebutuhan belajar siswa selama di sekolah maupun di rumah. 5. Anak Anak adalah seseorang yang berada pada masalah perkembangan dan mempunyai potensi menjadi dewasa (Kamus Bahasa Indonesia, 2003: 42), yang dimaksud anak dalam penelitian ini adalah seorang anak yang berada pada jenjang pendidikan dasar (SD) yang orang tua (bapak/ ibu) atau keduanya bekerja menjadi TKI di luar negeri.
F. Sistematika Skripsi Pada Penulisan skripsi ini agar lebih mudah dipahami isinya bagi pembaca, maka penulis menyusun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut: Bagian Awal Bagian awal penulisan ini berisi judul skripsi, abstrak, halaman pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/peta/gambar, dan daftar lampiran. Bagian Isi terdiri dari:
7
8
BAB I Pendahuluan, yang berisi uraian tentang alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan sistematika skripsi. BAB II Tinjauan pustaka, berisi kajian teoritis yang mendukung penelitian yaitu membahas tentang pendidikan, belajar, peran serta orang tua dalam pendidikan anak dan TKI. BAB III Metode penelitian, berisi uraian tentang lokasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, metode analisis data, dan kerangka pemikiran. BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang deskripsi daerah penelitian dan pembahasan hasil penelitian. BAB V Penutup, yang berisi uraian kesimpulan hasil penelitian dan saransaran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian. Bagian Akhir Bagian akhir dari penulisan ini berisi daftar pustaka dan lampiranlampiran.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Pendidikan Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau pedagogies berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dewasa di sisni dimaksudkan adalah dapat bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis dan sosialis (Hasbullah, 2009: 1). Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman dalam Hasbullah, 2009; 1). Pengertian pendidikan selalu mengalami perkembangan, meskipun secara esensial tidak jauh berbeda. Berikut ini beberapa pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli. a.
J.J Rousseau Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanakkanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa (Hasbullah. 2009; 2).
9
10
b.
Ki Hajar Dewantara Pendidikan umumnya berarti upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak (Munib, dkk. 2007; 32).
c.
Carter V. Good 1) Pedagogy is the art, practice, or profession of teaching. 2) The systematized learning or instruction concerning principles and method of teaching and of student control and guidance: largely replace by the term education. Pendidikan ialah: 1) Seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar 2) Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid; dalam arti luas digantikan dengan istilah pendididkan (Hasbullah. 2009; 3).
d.
Menurut UU No 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan
proses
pembelajaran
agar
mengembangkan potensi dirinya untuk
peserta
didik
secara
aktif
memiliki kekuatan spiritual
keagamaa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-undang SISDIKNAS, 2003) Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas maka pengertian pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang diberikan kepada seseorang
11
yang belum dewasa untuk menjadi dewasa dan dapat mempertanggungjawabkan yang yang mereka lakukan.
B. Tujuan Pendidikan Tujuan pendidikan merupakan suatu gambaran dari falsafah hidup atau pandangan hidup manusia, baik secara perseorangan maupun secara kelompok (bangsa dan negara). Dalam pembahasan tujuan pendidikan akan menyangkut sistem nilai dan norma-norma dalam suatu konteks kebudayaan, abaik mitos, kepercayaan dan religi, filsafat, ideologi, dan sebagainya. Tujuan pendidikan di suatu negara akan berbeda dengan tujuan pendidikan di negara lainnya, sesuai dengan dasar negara, falsafah hidup bangsa dan ideologi negara tersebut. Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang baik, manusia-manusia yang lebih berkebudayaan, manusia sebagai individu yang memiliki kepribadian yang lebih baik. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang di suatu masyarakat atau negara, menggambarkan pendidikan dalam suatu konteks yang sangat luas, menyangkut kehidupan seluruh umat manusia, yang digambarkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencapai suatu kehidupan yang lebih baik. Tujuan pendidikan Indonesia tertulis pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam pasal 3 tertulis “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
12
mencerdaskan kehidupan bnagsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang
demokratis
serta
bertanggung
jawab
(Undang-undang
SISDIKNAS)”.
C. Belajar 1. Pengertian Belajar Gronbach didalam bukunya Educational Psychology menyatakan bahwa: “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”. Menurut Gronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan di dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan pancainderanya (Suryabrata. 2008; 231) Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan (Anni, dkk. 2006; 2). Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu: a. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar, maka diperlukan perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Perilaku tersebut dapat
13
diwujudkan dalam bentuk perilaku tertentu, seperti menulis, membaca, berhitung yang dilakukan secara sendiri-sendiri, atau kombinasi dari berbagai tindakan. b. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. c. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen. Pengertian belajar adalah berbeda dengan pengertian pertumbuhan dan perkembangan (Shephert dan Ragan dalam Anni. 2006; 4). Pertumbuhan (growth) merupakan karakteristik individu yang diperoleh dari kehidupan. Pada umumnya istilah pertumbuhan digunakan untuk menunjukkan pertambahan jumlah sesuatu. Belajar (learning) mengacu pada perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Apa yang dipelajari oleh seseorang dapat diuraikan dan dapat disimpulkan
dari
pola-pola
perubahan
perilakunya.
Perkembangan
(development) mengacu pada perubahan yang dihasilkan dari kombinasi pengaruh pertumbuhan dan belajar. Perkembangan emosional, misalnya, bukan semata-mata dipengaruhi oleh kematangan fisik, melainkan juga karena faktor belajar. Dari uraian para ahli di atas belajar merupakan proses kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang lebih baik pada si belajar tersebut.
2. Prinsip-prinsip Belajar Menurut Darsono (2001; 26-29), prinsip-prinsip belajar adalah sebagai berikut.
14
a. Kesiapan Belajar Faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yag tidak kondusif, misalnya sakit akan dapat mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar. Demikian pula kondisi psikologis yang kurang baik, misalnya gelisah, tertekan,
dan
sebagainya
merupakan
kondisi
awal
yang
kurang
menguntungkan bagi kelancaran belajar. b. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek, dapat pula dikatakan perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Belajar sebagai suatu aktivitas yang kompleks sangat membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar. c. Motivasi Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegaitan tertentu untuk mencapai tujuan (disposisi internal). Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada saat orang melakukan suatu aktivitas. d. Keaktifan Siswa Kegiatan belajar pelaku utamanya adalah siswa, oleh karena itu siswa harus aktif, tidak boleh pasif. Dengan bantuan guru, siswa harus mampu menacari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya. e. Mengalami Sendiri Prinsip pengalaman sendiri ini sangat penting dalam belajar dan erat
15
kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan melakukan sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang lebih mendalam. f. Pengulangan Materi pelajaran ada yang mudah dan ada yang sukar. Untuk mempelajari materi samapai pada taraf insight siswa perlu membaca, berpikir, mangingat, dan yang tidak kalah penting adalah latihan. Dengan latihan, berarti siswa mengulang-ualng materi yang dipelajari sehingga materi tersebut makin mudah diingat. Dengan pengulangan, tanggapan tentang materi makin segar dalam pikiran siswa, sehingga makin mudah direproduksi. g. Materi Pelajaran yang Menantang Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi pula oleh rasa ingin tahu anak (curiosity) terhadap suatu persoalan. Dengan sikap seperti ini motivasi anak akan meningkat. Curiosity ini timbul bila materi pelajaran yang dihadapinya bersifat menantang atau problematik. h. Balikan dan Penguatan Balikan (feedback) adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa maupun guru. Dengan balikan siswa mangetahui sejauh mana kemampuannya dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya. Penguatan (reinforcement) adalah suatu tindakan yang menyenagkan dari guru terhadap siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan belajar. Prinsip balikan dan penguatan ini hendaknya diterapkan oleh guru
16
dalam pembelajarannya, karena mempunyai dampak positif bagi belajar siswa. i. Perbedaan Individual Siswa-siwa dalam suatu kelas yang dihadapi oleh guru tidak boleh disamakan kondisinya seperti benda mati. Masing-masing siswa mempunyai karakteristik, baik dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan ini tentu kemampuan minat serta kemampuan belajar mereka tidak persis sama. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak faktor, menurut
Suryabrata
(2008;
233-235)
faktor-faktor
tersebut
dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yang dapat digolongkan lagi dalam dua golongan: a)
Faktor-faktor nonsosial Faktor-faktor ini tak terhitung jumlahnya, seperti misalnya:
keadaan udara, suhu, udara, cuaca, waktu (pagi, siang atau malam), tempat belajar, alat-alat belajar dll. b) Faktor-faktor sosial Faktor ini dipengaruhi oleh faktor manusia baik kehadiran langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, pendampingan belajar orang tua pada anak atau saudara yang hilir mudik pada saat pembelajar sedang belajar dapat menjadi penghambat belajat tersebut.
17
2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam pembelajar, dan juga dapat lagi digolongan menjadi dua yaitu: a)
Faktor Fisiologis Faktor fisik dari si pembelajar menjadi faktor penting dalam
belajar itu sendiri. Kondisi jasmani seseorang mempengaruhi aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan berbeda dengan kondisi yang tidak sehat sehingga diperlukan nutrisi yang cukup untuk mereka. b) Faktor Psikologis Faktor psikologis dapat berupa pendorong aktifitas belajar itu. pendorong aktivitas belajar yang memiliki pengaruh besar dalam belajar anak-anak adalah cita-cita.
D. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak 1.
Pengertian Orang Tua/ Wali Orang tua berarti ibu dan ayah kandung, orang yang sudah tua, orang
yang dianggap tua (pandai, cerdik) (Poerwodarminto. 2003: ), Menurut Nasution dalam Sumarto (2006: 9) yang dimaksud dengan orang tua ialah setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga, yang dalam penghidupan sehari-hari lazim disebut ibu bapak. Hubungan orang tua dan anak dalam penelitian ini adalah peranan fungsi orang tua sebagai pelindung, pendidik, pelaku kegiatan ekonomi, dan penanggungjawab
terhadap
seluruh
penanggungjawab pendidikan anak-anaknya.
anggota
keluarga
termasuk
18
Keluarga menurut Dewantara dalam Ahmadi (1997:95) keluarga adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial, enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya. Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan grup, dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya. Dan keluargalah sudah barang tentu yang pertama-tama pula menjadi tempat untuk mengadakan sosialisasi kehidupan anak-anak. Ibu, ayah dan saudara-saudaranya serta keluarga yang lain adalah orang-orang yang pertama pula untuk mengajar pada anak-anak mengadakan kontak dan yang pertama pula untuk mengajar pada anak-anak itu sebagaimana ia hidup dengan orang lain sampai anak-anak memasuki sekolah, mereka itu menghabiskan seluruh waktunya di dalam unit keluarga (Ahmadi, 1997:108). Keluarga adalah suatu kesatuan sosial terkecil yang terdiri atas suami, istri dan anak-anak (jika ada) yang didahului oleh suatu perkawinan (Ahmadi, 1997:242). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa: a. Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang umumnya terdiri dari ayah, ibu dan anak. b. Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh rasa kasih sayang dan rasa tanggung jawab.
19
c. Hubungan sosial antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan atau adopsi. Jadi keluarga/ orang tua wali dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai kelompok sosial yang merupakan ayah atau ibu kandung dan apabila tidak ada dari keduanya maka wali yang mewakili atau mendampingi anak tersebut belajar dan membantu dalam pendidikan anak karena orang tua kandung anak tersebut bekerja sebagai TKI di luar negeri.
2.
Karakteristik Orang Tua/ Wali Karakteristik Orang Tua/ Wali juga menjadi salah satu penunjang
dalam belajar anak. Hal tersebut akan nampak berbeda dalam bimbingan yang mereka lakukan di rumah, sebagai contoh latar belakang pendidikan orang tua, jenis pekerjaan maupun hal-hal lain. Karakteristik-karakteristik tersebut dapat meliputi karakteristik demografi, sosial dan ekonomi. a. Kondisi Demografis Demografis mempelajari tentang struktur dan proses penduduk di suatu wilayah yang meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk (Mantra. 2003; 2). Dalam penelitian ini yang menjadi kajian dalam kondisi demografis meliputi: 1) Umur dan Jenis Kelamin Umur dan jenis kelamin merupaka karakteristik penduduk yang pokok. Struktur ini mempunyai pengaruh penting baik terhadap tingkah laku demografis maupun sosial ekonomi.
20
2) Status Kawin Berdasarkan status perkawinannya, penduduk berumur 10 tahun ke atas dapat dikelompokkan sebagai berikut: Belum Kawin Kawin Cerai Duda/ janda 3) Jumlah Anak Jumlah tanggungan anak yaitu jumlah anak usia sekolah yang menjadi tanggung jawab orang tua. Semakin banyak tanggungan orang berarti semakin tinggi pula kebutuhan ekonomi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup. b. Kondisi Sosial Kondisi
sosial
berarti
keadaan
yang
berkenaan
dengan
kemasyarakatan yang selalu mengalami perubahan-perubahan melalui proses sosial. Proses sosial terjadi karena adanya interaksi sosial. Kondisi sosial keluarga akan diwarnai oleh bagaimana interaksi sosial yang terjadi diantara anggota keluarga dan interaksi sosial dengan masyarakat lingkungannya. Interaksi sosial di dalam keluarga biasanya didasarkan atas rasa kasih sayang dan tanggung jawab yang diwujudkan dengan memperhatikan orang lain, bekerja sama, saling membantu dan saling memperdulikan termasuk terhadap masa depan anggota keluarga. Kondisi-kondisi sosial dalam penelitian ini adalah:
21
1) Tingkat pendidikan Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya, dan sebagainya (Soetjiningsih dalam Rokhana, 2005:19). Dalam penelitian ini tingkat pendidikan orang tua/ wali akan mempengaruhi
cara
pembimbingan
dalam
belajar
anak.
Pengelompokan tingkat pendidikan yang ditamatkan adalah sebagai berikut: tamat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. 2) Tempat Tinggal Menurut Kaare dalam Irawati (2004: 12) untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang dapat dilihat dari rumah tempat tinggalnya. Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas, menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain. Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bambu. Keluarga yang kondisi ekonominya tinggi, pada umumnya menempati rumah permanen, sedangkan keluarga yang keadaan ekonominya menengah kebawah menggunakan semi permanen atau tidak permanen.
22
c. Kondisi Ekonomi Faktor Ekonomi keluarga banyak menentukan dalam belajar anak. Misalnya anak dalam keluarga mampu dapat membeli alat-alat sekolah lengkap, sebaliknya anak-anak dari keluarga miskin tidak dapat membeli alatalat itu. Dengan alat serba tidak lengkap inilah maka hati anak-anak menjadi kecewa, mundur, putus asa sehingga dorongan belajar mereka kurang (Ahmadi. 2007: 266). Menurut Gerungan (2009: 196) keadaan ekonomi keluarga tentulah berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak, apabila diperhatikan bahwa dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi anak di keluarganya itu lebih luas, ia akan mendapat kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia kembangkan apabila tidak ada prasarananya. Menurut Soemanto (Sumarto. 2006. 3) agar dapat melanjutkan sekolah pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dibutuhkan adanya sarana dan kelengkapan yang memadai. Untuk memenuhi sarana dan kelengkapan tersebut diperlukan dana. Masalah ketersediaan dana untuk melanjutkan sekolah berkaitan erat dengan kondisi sosial ekonomi orangtua. Beberapa kondisi ekonomi yang mempengaruhi pendidikan anak adalah: 1) Jenis Pekerjaan Pekerjaan adalah segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia dengan berbagai tujuan. Ada yang melakukan pekerjaan dengan terpaksa
23
ada juga yang ikhlas. Ada yang melakukan pekerjaan karena memang dia membutuhkan pekerjaan itu, ada juga yang melakukan pekerjaan itu karena
untuk
memenuhi
kebutuhan
hidup
(http://www.Anneahira.com/jenispekerjaan.html). 2) Pendapatan Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers dalam Rokhana. (2005:8), yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang bekerja. Menurut Bayu wijayanto (Rokhana. 2005: 8), menyatakan bahwa pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang bekerja Jadi yang dimaksud pendapatan keluarga dalam penelitian ini adalah suatu tingkat penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan dari orang tua dan anggota keluarga lainnya. Berdasarkan survey dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009, tingkat pendapatan rumah tangga, maka dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Tabel 1. Klasifikasi pendapatan orang tua No
Klasifikasi pendapatan
Jumlah pendapatan
1.
Pendapatan sangat tinggi
>3.100.000
2.
Pendapatan tinggi
2.026.000-3.100.000
3.
Pendapatan menengah
1.000.000-2.025.000
4.
Pendapatan rendah
<1.000.000
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2009
24
3.
Peran Serta Orang Tua/Wali dalam Pendidikan Anak Peran serta adalah ikut berupayanya orang tua terhadap kemajuan
pendidikan anak-anaknya, ini dilakukan agar prestasi dan semangat belajar anak-anaknya meningkat. Peran serta ini dapat dilakukan langsung ataupun tidak langsung. Dalam peningkatan prestasi belajar anak saat ini orang tua banyak melakukan terobosan-terobosan, antara lain dengan menyekolahkan anak ke sekolah-sekolah favorit, memasukan anak ke lembaga-lembaga kursus, serta memberikan les tambahan kepada anak. Orang tua yang peduli terhadap kemajuan anaknya akan berusaha memberikan apa yang terbaik bagi anak-anak mereka, memberikan segala fasilitas yang diinginkan guna mencapai prestasi anak yang semaksimal mungkin. Berbeda dengan orang tua yang kurang peduli dengan perkembangan dan prestasi anak, mereka cenderung masa bodoh, mengandalkan pendidikan hanya pada sekolah semata sementara perhatian dari orang tua kurang atau bahkan tidak sama sekali. Mereka seharusnya sadar bahwa segala tindakan mereka sangat berpengaruh terhadap masa depan anaknya. Bentuk peran serta orang tua terhadap perkembangan prestasi anak menurut Turya (April 2010) antara lain : a.
Memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya suatu pendidikan untuk masa depan mereka.
b.
Sebagai fasilitator terhadap segala kegiatan mereka.
c.
Menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam keluarga.
25
d.
Memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meningkatkan prestasi belajar mereka.
e.
Sebagai tempat bertanya dan mengaduh terhadap hal-hal yang menjadi permasalahan anak.
f.
Memberikan arahan yang jelas untuk masa depan anak-anaknya. Dengan peran serta orang tua tersebut maka kemajuan dan
peningkatan prestasi belajar anak di sekolah dapat terus meningkat, seiring dengan bertambahnya usia dan daya nalar anak. Pemberian tugas kepada anak dapat melatih mereka untuk dapat bertanggung jawab terhadap diri mereka dan kepada orang lain. Kurangnya peran serta orang tua dapat menjadikan anak sebagai jiwa atau pribadi yang merasa tidak diabaikan, merasa tidak berguna dan bahkan cenderung untuk menyalahkan orang lain dalam tindakannya di masyarakat. Mereka yang kurang mendapat dukungan dari orang tua menganggap bahwa orang tua mereka tidak peduli terhadap mereka dan cenderung memberi jarak antara mereka dengan orang tua mereka. Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi dalam pendidikan anak. Menurut Winarno dalam Turya (2010) mengemukakan bahwa lingkungan keluarga sangat berpengaruh terutama dalam perkembangan anak dalam keluarga, hubungan antar keluarga, status sosial ekonomi keluarga, status anak dalam keluarga. Lingkungan keluarga yang tidak membantu atau menunjang keberhasilan akan menimbulkan masalah bagi anak diantaranya kesulitan di dalam perbuatan belajar di rumah yaitu.
26
1) Keadaan lingkungan di sekitar rumah 2) Fasilitas belajar (tempat, waktu, dan perlengkapan) 3) Hubungan antar anggota keluarga 4) Keutuhan anggota keluarga 5) Perhatian dan bimbingan orang tua atau anggota keluarga lainya. Menurut Nana Sutrisno, sebab-sebab pelajaran ditinjau dari segi orang tua yaitu masalah kurang perhatian dan bimbingan orang tuanya selama di rumah. Pengawasan yang ketat terhadap anak, masalah keamanan anak dalam situasi rumah akibat keutuhan keluarga, orang tua sudah tidak ada atau anak tidak terlibat dengan ibu atau bapak tirinya ternyata memberikan pengaruh yang tidak sedikit tentu saja faktor fasilitas belajar di rumah (waktu, tempat perlengkapan) cukup memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa (Turya, 2010). Disisi lain Erman Amti (1991:72-74) memperjelas pendapat diatas bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan masalah kesulitan berasal dari dalam diri anak dan lingkungan keluarga. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga yaitu: 1) Keadaan ekonomi yang memadai Hasil belajar yang baik tidak dapat diperoleh dengan hanya mengandalkan keterangan-keterangan yan diberikan oleh guru di depan kelas, tetapi membutuhkan jua alat-alat yang memadai seperti buku tulis, pensil, peta, pena dan terlebih dahulu lagi buku bacaan. Sebagian besar alat-alat pelajaran itu harus disediakan sendiri oleh murid-murid yang bersangkutan.
27
Bagi orang tua yang keadaan ekonominya kurang memadai sudah barang tentu
tidak
dapat
memenuhi
kebutuhan-kebutuhan
anaknya
secara
memuaskan. Apabila keadaan ini terjadi pada orang tua siswa, maka siswa yang bersangkutan akan menanggung resiko-resiko yang tidak diharapkan. 2) Anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tuanya Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah tetapi juga di dalam keluarga. Sayangnya, masih ada orang tua yang beranggapan bahwa tugas mendidik hanyalah tugas sekolah saja. Para orang tua seperti itu menganggap bahwa tugas mendidik hanyalah tugas sekolah saja. Para orang tua seperti itu menganggap bahwa tugas orang tua tidak lebih darisekedar mencukupi kebutuhan lahir anak: seperti makan, minum, pakaian dan alat-alat pelajaran, serta kebutuhan-kebutuhan lain yang bersifat kebendaan. Oleh sebab itu, para orang tua seperti ini selalu sibuk dengan pekerjaannya sejak pagi sampai sore, bahkan ada juga sampai malam untuk mendapatkan uang memperhatikan dan mengawasi anak-anaknya belajar dan atau bermain. 3) Harapan orang tua terlalu tinggi Disamping adanya orang tua yang kurang memperhatikan dan mengawasi anak-anaknya terdapat pula orang tua yang meiliki pengharapan yang sangat tinggi anak-anaknya. Mereka memaksa anak-anaknya untuk selalu rajin belajar dan memperoleh nilai tinggi tanpa mempertimbangkan apakah
anak
memiliki
kemampuan
yang
cukup
memadai
untuk
melakaksanakan kegiatan-kegiatan belajar memperoleh nilai tinggi. Bagi siswa-siswa yang ditakdirkan tidak memiliki kemampuan yang cukup tinggi
28
dengan sendirinya akan merasakan tugas-tugas dan harapan-harapan itu sebagai satu siksaan, dan pada gilirannya dapat menimbulkan putus asa dan tak acuh lagi pada siswa itiu sendiri. 4) Orang tua pilih kasih terhadap anak Keadaan anak dalam suatu keluarga selalu sama. Dengan kata lain, mereka dilahirkan dengan membawa kelebihan dan kekurangan masingmasing. Ada mereka yang dilahirkan dengan membawa potensi yang cukup tinggi, tetapu juga sebaliknya. Ada anak yang dilahirkan sesuai yang diharapkan, tetapi juga yang ada yang tidak demikian. Keadaan-keadaan ini rupanya tidak selalu diterima oleh sebagian orang tua sebagai suatu kenyataan. Ada orang tua yang menolak anak yang keadaanya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan. Penolakan ini memang tidak dinyatakan terus terang, tetapi ditampilkan dalam bentuk-bentuk perlakuan-perlakuan tertentu. Misalnya dengan melebih-lebihkan atau menyanjung-nyanjung anak yang mereka anggap memenuhi harapan mereka, dan mengabaikan atau mencela anak yang tidak harapkan. 5) Hubungan keluarga yang tidak harmonis Orang
tua
merupakan
tumpuan
harapan
anak-anak.
Mereka
mengharapkan pendidikan, bimbingan, kasih sayang dari orang tua agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa. Harapan-harapan itu akan mungkin terwujud apabila dalam keluarga itu terdapat hubungan yanng harmonis antara yang satu dengan yang lain, yaitu antara ayah dan ibu, antara kedua orang tua dengan anak-anaknya, dan antara anak dengan sesamanya.
29
Apabila di dalam suatu keluarga tidak terdapat hubungan yang harmonis; seperti ayah dan ibu selalu cekcok, jarang tinggal rumah, anak akan merasa tidak aman dan tidak dapat memutuskan perhatiannya dalam belajar. Hal ini karena proses belajar memang menuntut ketenangan dan ketentraman di rumah. Adanya kesulitan belajar di rumah, maka sangat penting bimbingan keluarga dalam hal ini orang tua selama belajar di rumah. Menurut Turya (2010), ada beberapa alternatif usaha yang dapat dilaksanakan oleh keluarga/ orang tua adalah dalam mengatasi kesulitan belajar anak yaitu: 1) Memberikan perhatian dan menciptakan suasana lingkungan rumah. 2) Menyediakan perhatian dan
menciptakan
fasilitas
belajar
yang
mendukung terhadap kelancaran dan keberhasilan belajar, misalnya waktu, tempat dan perlengkapan. 3) Mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah khususnya guru kelas untuk mengawasi perkembangan belajar anak.
4.
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Berdasarkan Undang-undang no 39 tahun 2004 tentang penempatan
dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di luar negeri yang dimaksud “TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah”.
30
Bagi WNI Perempuan bekerja di luar negeri tidak selalu didorong oleh faktor kemiskinan, pengangguran dan sempitnya lapangan kerja saja di dalam negeri. Berbagai faktor, alasan dan motif yang ikut menentukan WNI bekerja di luar negeri, seperti kehilangan anggota keluarga penopang hidup (yatim piatu, janda), menghadapi krisis ekonomi, anggota keluarga sakit membutuhkan biaya yang besar, bencana alam, impian mendapatkan gaji tinggi, konflik keluarga dan lain-lainya. Disamping
faktor-faktor tersebut, juga didorong oleh
faktor
tersedianya informasi mengenai tata cara bekerja di luar negeri dan keterkaitan sejarah sosial masyarakat yang panjang, juga menentukan minat masyarakat bekerja di luar negeri, sebagai contoh WNI bekerja ke Arab Saudi mempunyai motif ganda yaitu motif ekonomi dan motif sosial keagamaan seperti naik haji dan umroh, walaupun hak-hak pekerja asing belum dihormati dan terlindungi dengan baik. Selain faktor-faktor tersebut diatas, faktor pendorong lainnya seperti struktur persediaan Tenaga Kerja di Negara asal dan struktur permintaan Tenaga Kerja di Negara-negara tujuan penempatan juga menjadi pendorong menentukan terjadinya Penempatan TKI di luar negeri. Manfaat penempatan TKI di luar negeri (BNP2TKI. 2008): 1. Manfaat Ekonomi dan Sosial a. Manfaat Ekonomi Sejak awal pelayanan penempatan dan perlindungan TKI ke luar negeri didominasi oleh kegiatan ekonomi dan sosial yang melibatkan
31
banyak pihak, dari pengurusan dokumen jati diri sampai kepulangan TKI ke kampung halamannya di tanah air terkait dengan unsur pelayanan aparat pemerintah terkait. Dengan adanya motif ekonomi pada setiap tahapan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI, memancing berbagai pihak untuk melibatkan diri secara langsung maupun tidak langsung guna mendapatkan manfaat ekonomi. Dengan banyaknya pihak-pihak yang melibatkan diri dalam proses pelayanan menimbulkan berbagai permasalahan yang semuanya bermotif ekonomi, dengan cara memanfaatkan celah-celah pelayanan yang menambah semakin ruwetnya permasalahan TKI. Setiap Menteri Tenaga Kerja mempunyai komitmen yang kuat untuk melakukan pembenahan, tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan, sehingga pemerintah
seolah-olah
melakukan
pembiaran-pembiaran
terhadap
permasalahan TKI selama ini. Begitu juga BNP2TKI saat ini berusaha sekuat tenaga melaksanakan upaya pembenahan-pembenahan pelayanan penempatan dan perlindungan TKI. 1) Menumbuhkan Remitan dan Devisa Remitan yang dikirim oleh TKI dari luar negeri kedalam negeri merupakan
formulasi dari unsur
pelayanan penempatan dan
perlindungan TKI ke luar negeri. Masuknya remitan mendorong kemampuan Negara untuk membayar utang-utang luar negeri dan mengimpor barang-barang untuk menunjang pembangunan nasional. Remitan melalui pengiriman TKI merupakan devisa yang paling
32
efisien, dibandingkan dengan devisa yang lainnya karena tidak membutuhkan modal terlalu besar. Pengiriman remitan dari negara-negara tujuan penempatan TKI diluar negeri perlu diawasi dengan ketat oleh otoritas moneter nasional agar
tidak
jatuh
ke
tangan-tangan
orang-orang
yang
tidak
bertanggung. Bila remitan yang besar jatuh pada orang-orang yang tidak bertanggung jawab akan dapat mengganggu stabilitas pasar nilai valuta asing di Indonesia. Dari data yang ada, bila dirinci devisa yang masuk
ke
Indonesia
dari
hasil
pelayanan
penempatan
dan
perlindungan TKI untuk tahun 2007, sebesar TKI 5,98 US $ Milyar pertahun (Sumber Deperindag, BI, Depnakertrans dan BNP2TKI). 2) Menumbuhkan Ekonomi Keluarga Dengan adanya pengiriman uang dari TKI ke anggota keluarganya di kampung halamannya di tanah air, maka kebutuhan anggota keluarganya untuk komsumsi barang dan jasa akan terpenuhi dan TKI memiliki modal usaha setelah masa kontrak habis, sehingga kesejahteraan keluarga TKI meningkat, begitu juga pendidikan anggota keluarganya akan lebih terjamin. 3) Pendorong Ekonomi Masyatakat Dengan adanya anggota masyarakat (TKI) yang bekerja ke luar negeri juga akan merangsang dan mendorong tumbuhnya sektorsektor ekonomi lainnya di daerah asal TKI yang menyebabkan perputaran uang menjadi lebih cepat, yang pada akhirnya mendorong
33
pertumbuhan perekonomian masyarakat disekitarnya (multy player effect economi). 4) Menaikan Tabungan Dengan adanya penempatan TKI ke luar negeri secara tidak langsung menaikan tabungan masyarakat hal tersebut dapat dilihat pada daerah-daerah yang selama ini menjadi kantong-kantong TKI, Bank-bank yang menerima kiriman TKI selalu penuh dan tidak semua uang yang dikirim oleh TKI dari luar negeri ditarik untuk dibelanjakan barang dan jasa masih ada yang disimpan di Bank. b. Manfaat Sosial 1) Mengurangi Pengangguran Tujuan utama penempatan TKI ke luar negeri adalah mengurangi tingkat pengangguran yang tidak dapat terpecahkan oleh perekonomian di dalam negeri karena rendahnya pertumbuhan ekonomi sehingga belum mampu menciptakan lapangan kerja untuk menampung angkatan kerja yang setiap tahunnya terus bertambah. Apabila masalah pengangguran tidak dapat ditangani oleh Pemerintah dengan baik, akan menimbulkan berbagai kerawanan sosial seperti keamanan, kemiskinan dan juga membawa dampak negative terhadap perkembangan upah dan penurunan laba perusahan yang pada akhirnya menurunkan minat
investor menanamkan modalnya.
Menyadari hal tersebut, Pemerintah RI telah menetapkan pasar kerja
34
luar negeri sebagai alternatif strategis untuk mengatasi masalah pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 2) Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Program pelayanan penempatan dan perlindungan TKI juga merangsang peningkatan pendidikan, khususnya bagi keluarga TKI, karena TKI mendapatkan penghasilan untuk membiayai anak-anak atau keluarganya sampai kejenjang pendidikan yang diinginkan. Hal ini sangat menguntungkan Negara dan Pemerintah RI sebab investasi pendidikan merupakan investasi jangka panjang dikemudian hari akan memberikan hasil yang memuaskan, dengan demikian pembangunan nasional dapat berjalan lebih cepat dan lebih terarah. 3) Mendapatkan Ketrampilan Baru Program pelayanan penempatan dan perlindungan TKI juga membawa keterampilan baru bagi TKI yang bekerja di luar negeri, karena negera-negara penerima TKI selama ini merupakan negaranegara yang lebih maju perekonomiannya, sehingga penduduknya akan lebih mampu membeli produk-produk yang lebih canggih dan moderen. Oleh sebab itu, TKI dituntut harus mampu mempergunakan tehnologi moderen yang disediakan oleh majikannya didalam bekerja. Dengan sering TKI menggunakan alat-alat kerja tersebut maka secara otomatis TKI akan menguasai penggunaan tehnologi tersebut.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel Menurut Suharsimi Arikunto (2006; 130), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian populasi karena jumlah populasi yang sesuai dengan penelitian ini relatif sedikit. Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua/ wali yang menjadi wali dari anak yang masih duduk di sekolah dasar yang salah satu atau kedua orang tua mereka bekerja di luar negeri sebagai TKI. Data jumlah TKI yang ada di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang serta jumlah TKI yang memenuhi syarat untuk menjadi subjek dalam penelitian ini. Tabel 2. Jumlah TKI dan Subjek Penelitian Jumlah Orang tua/ wali anak TKI
Desa/ Kelurahan Desa Ngasinan
15
Kelurahan Ketapang
17
Jumlah Responden 32 (Sumber: Data Monografi Desa Ngasinan dan Kelurahan Katapang Tahun 2010) Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan dua daerah yang secara administrasi sangat berbeda. Desa Ngasinan yang berada di wilayah Kecamatan Weleri ini merupakan sebuah desa kecil yang tergolong dalam desa
35
36
tertinggal karena di desa ini sangat kurang dalam ketersediaan sarana prasarana dan juga aksesibilitasnya (gambar 3). Kelurahan Ketapang yang secara administratif berada dalam wilayah Kecamatan Kota Kendal ini lebih bervariasi dalam kehidupan bermasyarakatnya. Letak kelurahan yang tidak terlalu jauh dengan pusat kabupaten ini memudahkan warga dalam memenuhi kebutuhan mereka (gambar 4).
B. Variabel Penelitian Variabel Penelitian menurut Sutrisno Hadi dalam Arikunto (2006; 116) didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi. Berdasarkan uraian pada landasan teori diatas untuk mengukur peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan anaka keluarga TKI digunakan indikatorindikator sebagai berikut: 1.
Profil TKI a) Kondisi Demografis 1) Umur 2) Status Kawin 3) Hubungan Keluarga b) Kondisi Sosial 1) Tingkat pendidikan 2) Mobilitas c) Kondisi Ekonomi
37
1) Remitan d) Komunikasi 2.
Karakteristik Orang Tua/ Wali a) Kondisi Demografis 1) Jenis Kelamin 2) Umur 3) Status Perkawinan 4) Jumlah Tanggungan b) Kondisi Sosial-ekonomi 1) Tingkat pendidikan 2) Tempat Tinggal 3) Jenis Pekerjaan 4) Pendapatan
3.
Peran serta Orang tua 1) Peran serta langsung 1) Mendampingi dan membimbing dalam belajar 2) Penyediaan sarana dan prasarana belajar 2) Peran tidak langsung 1) Penyediaan biaya sekolah 2) Pandangan nilai hasil belajar 3) Kegiatan di sekolah anak 4) Pemilihan pendidikan anak yang tepat 5) Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
38
C. Metode Pengumpulan Data 1. Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal lain yang ia ketahui (Arikunto. 2006; 151). Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrument. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrument yang dipakai adalah angket atau kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui karakteristik orang tua/ wali dan peran serta mereka dalam pendidikan anak keluarga TKI. Pertanyaan yang akan diajukan meliputi karakteristik demografi, sosial, ekonomi dan migrasi TKI orang tua/ wali yang menjadi responden serta peran serta mereka dalam pendidikan anak yaitu peran serta langsung dan tidak langsung. 2. Interview Metode interview/ wawancara ini digunakan untuk mengetahui informasi secara langsung kepada responden mengenai hal-hal/ informasi yang mungkin kurang dipahami responden dalam angket tentang peran serta maupun kondisi pendidikan anak. Wawancara ini akan digunakan jika responden tidak dapat membaca ataupun menulis.
D. Validitas dan Reliabilitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto. 2006: 168). Suatu instrument yang
39
valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Penelitian ini menggunakan validitas dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut (Arikunto, 2006. 170):
[ ∑
Keterangan: rxy N ∑X ∑Y ∑ XY ∑ X2 ∑ Y2
(∑ )(∑ ) )][ ∑ (∑
∑ (∑
)]
= validitas soal = jumlah peserta tes = jumlah skor butir soal = jumlah skor total = jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total = jumlah kuadrat skor butir soal = jumlah kuadrat skor total
Sedangkan reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini untuk menghitung reliabilitas instrument menggunakan rumus Alpha sebagai berikut (arikunto, 2006: 197): ∑ (
Keterangan: r11 k ∑σb2 Σσ2t
)
= reliabilitas instrumen = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir = varians total
E. Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif presentase. Metode ini digunakan untuk mengetahui peran serta orang
40
tua/ wali dalam pendidikan anak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: =
%
Keterangan DP : Deskriptif Presentase n : Nilai yang diperoleh N : Jumlah seluruh nilai (skor maksimal/ideal) Penelitian analisis deskriptif presentase dipakai untuk menguraikan dan menjelaskan tujuan dari penelitian. Deskriptif presentase menggambarkan keadaan suatu fenomena yang ada dalam suatu penelitian. Sebelum menggunakan rumus deskriptif presentase, jawaban diberi skor terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut. 1.
Jawaban “a” skor 4
2.
Jawaban “b” skor 3
3.
Jawaban “c” skor 2
4.
Jawaban “d” skor 1 Perhitungan yang dilakukan untuk menentukan kriteria karakterisrik peran
serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut: Presentase maksimal
= (skor jawaban maksimal : skor maksimal) x 100% = (4 :4) x 100 % = 100 %
Presentase minimal
= (skor jawaban minimal : skor maksimal) x 100 % = (1 : 4) x 100 % = 25 %
41
Rentang presentase
= Presentase maksimum – presentase minimum = 100 % - 25 % = 75 %
Interval presentase
= Rentang presentase : 4 = 75 % : 4 = 18,75 %
Dari hasil pengakumulasian skor tersebut, dapat diklasifikasikan kriteria sebagai berikut. Tabel 3. Kriteria deskriptif presentase Interval presentase (%)
Kriteria presentase
81,28 – 100,00
Sangat tinggi
62,52 – 81,27
Tinggi
43,76 – 62,51
Sedang
25,00 – 43,75
Rendah
F.
Kerangka Pemikiran Penelitian
Anak
Orang Tua menjadi TKI
Orang tua wali
Karakteristik Orang Tua/
Karakteristik Orang Tua/
Wali
Wali
a) Kondisi Demografis
1) Kondisi Demografis
b) Kondisi Sosial
2) Kondisi Sosial
c) Kondisi Ekonomi
3) Kondisi Ekonomi
d) Komunikasi
Peran langsung dan peran serta tidak langsung
Peran tidak langsung
Pendidikan anak
Gambar 1. Kerangka berfikir penelitian
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Daerah Penelitian Secara astronomis
Kabupaten
Kendal terletak pada 109º40’50”-
110º22’48” BT dan 6º32’05”-7º24’04” LS dengan luas wilayah keseluruhan sekitar 1.002,23 km2 atau 100.223 hektar dengan ketinggian diatas permukaan laut berkisar antara 4 – 641 meter (gambar 2). Batas wilayah Kabupaten Kendal secara administratif dapat diuraikan sebagai berikut Sebelah Utara
: Laut Jawa
Sebelah Timur
: Kota Semarang
Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang Sebelah Barat
: Kabupaten Batang
Pada penelitian ini peneliti mengambil dua daerah administratif yaitu Desa Ngasinan, kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal. Berikut adalah gambaran umum daerah penelitian yaitu: 1.
Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri a. Kondisi Fisik Desa Ngasinan merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di wilayah Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Desa Ngasinan terletak pada bagian paling timur Kecamatan Weleri dengan ketinggian tanah 200 m di atas permukaan air laut. Secara astronomis Desa Ngasinan berada pada
43
44
110o4’55”- 110o5’37” BT dan 6o55’10” - 6o56’35” LS (Gambar 3). Batas wilayah Desa Ngasinan adalah sebagai berikut : a.
Sebelah Utara
: Desa Caruban (Kec. Ringinarum)
b.
Sebelah Selatan
: Desa Sumberagung
c.
Sebelah Timur
: Desa Caruban (Kec. Ringinarum)
d.
Sebelah Barat
: Desa Weleri
Desa Ngasinan hanya terdiri dari satu dusun, yaitu dusun Ngasinan itu sendiri. Luas wilayahnya 102,927 Ha yang sebagian wilayahnya masih merupakan persawahan yaitu seluas 58,345 Ha dan sebagian lagi berupa pemukiman penduduk maupun tegalan. Jarak dari Ibukota Weleri ke beberapa kota Provinsi Jawa Tengah : 50 Km, Kota Kabupaten Kendal : 18 Km, Kota Kecamatan Rowosari : 4 Km, Kota Kecamatan Pageruyung : 14 Km, Kota Kecamatan Gringsing : 3 Km. b. Demografi Desa Ngasinan yang wilayahnya tidak terlalu luas ini berpenduduk 1.514 jiwa yang terdiri dari 761 perempuan dan 753 laki-laki dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 429 kepala keluarga. Desa Ngasinan tersebar dalam 1 dusun yaitu Dusun Ngasinan yang terbagi lagi ke dalam 3 RW dan 10 RT. Di Desa Ngasinan terdapat 50 warga desa yang menjadi TKI di luar negeri dengan komposisi 22 % berjenis kelamin laki-laki dan 78 % lainnya adalah wanita. Sebagian dari mereka pergi ke luar negeri setelah mereka lulus SMA, sebagian lagi ibu rumah tangga yang membantu suami mereka mencukupi kebutuhan dengan bekerja di luar negeri dan sebagian lagi adalah laki-laki yang belum bekerja dan mencoba mencari pekerjaan di luar negeri. Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah orang tua/ wali yang
45
memiliki anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yang orang tua mereka khususnya Ibu bekerja sebagai TKI di luar negeri. c. Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Secara umum, Desa Ngasinan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, hampir seluruh wilayahnya digunakan untuk pertanian berupa sawah dan ladang. Tanaman yang ditanam cukup bervariasi tergantung musim. Misalnya pada musim penghujan petani menanam padi, jagung dan cabai. Sedangkan pada musim kemarau lahan pertanian ditanami tembakau. Berikut ini keterangan tentang luas dan produksi tanaman utama di Desa Ngasinan (sumber: Monografi Desa Ngasinan bulan Desember tahun 2009): 1) Padi
: 23 ha, 50 kw/ha
2) Jagung
: 33 ha, 70 kw/ha
3) Tembakau
: 18.000 pohon, 702 kw
d. Mata Pencaharian Sebagian besar penduduk Desa Ngasinan bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Sebagian kecil diantaranya selain menjadi pegawai ada juga yang merintis industri rumah tangga (ternak lebah madu, kerajinan tangan tas, krupuk), penyedia jasa seperti tukang becak dan andong, dan banyak juga ibu-ibu rumah tangga yang mencoba menambah penghasilan dengan membuka warung. e. Kondisi Pendidikan Hampir seluruh warga Desa Ngasinan bebas buta aksara. Meski sebagian kecil warga ada yang tidak mengenyam pendidikan, namun permasalahan ini telah teratasi melalui program pemerintah yaitu PBA
46
(Pemberantasan Buta Aksara) dan KF (Keaksaraan Fungsional). Berikut ini rincian tingkat pendidikan warga Desa Ngasinan.
2.
1) Tidak sekolah
:
101 orang
2) Belum tamat SD
:
130 orang
3) Tidak tamat SD
:
2 orang
4) Tamat SD/Sederajat
:
501 orang
5) Tamat SLTP/Sederajat
:
352 orang
6) Tamat SLTA/sederajat
:
353 orang
7) Tamat akademi/perg. tinggi :
75 orang
Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal a. Kondisi Fisik Letak astronomis Kelurahan Ketapang berada pada 110o12’26”110o13’17” BT dan 6o55’44”- 6o56’47” LS (Gambar 4). Secara administratif Kelurahan Ketapang berada di Kecamatan Kota Kendal dengan luas wilayah 149.760 Ha yang terdiri dari 8 dukuh, 8 Rukun Warga dan 26 Rukun tetangga. Wilayah Kelurahan Ketapang berbatasan dengan sebelah timur: Desa Rejosari (Kecamatan Brangsong), Barat: Kelurahan Karangsari, Utara: Kelurahan Banyutowo, dan Selatan: Kelurahan Trompo. Kelurahan Ketapang merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0- 4 meter diatas permukaan laut. Suhu Udara pada saat siang hari mencapai sekitar 31 derajat celcius. Pada saat malam hari suhu udara mencapai 26 derajat celcius. Banyaknya Hari hujan dalam satu tahun 92 hari dengan banyaknya curah hujan sebesar 530 mm.
47
Kelurahan Ketapang memiliki luas wilayah yaitu 149.760 ha yang terdiri dari tanah sawah dan tanah kering. Luas tanah sawah yaitu 9500 ha yang menggunakan sistem irigasi teknis. Sedangkan sisanya merupakan lahan kering yaitu 27.557 ha. Jarak dari Ibukota Kecamatan Kendal ke Kota Provinsi Jawa Tengah: 29 km, sedang ke beberapa Ibu Kota kecamatan sekitarnya adalah Kota Kecamatan Pegandon: 10 km; Kota Kecamatan Patebon: 5 km; Kota Kecamatan Brangsong: 5 km. b. Demografi Jumlah penduduk Kelurahan Ketapang 2010 adalah 4291 jiwa dengan jumlah KK sebanyak 1004 KK dan sex ratio sebesar 0,98 dengan jumlah laki-laki sebanyak 2164 dan perempuan 2127 jiwa. Tabel 4. Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin Kelompok umur Laki-laki Perempuan 0-4 298 230 5-9 191 209 10-14 194 182 15-19 171 207 20-24 248 255 25-29 198 205 30-39 261 263 40-49 242 239 50-59 161 189 60+ 163 185 Jumlah 2127 2164 Sumber: Monografi Kelurahan Ketapang Tahun 2010
Jumlah 528 400 376 378 503 403 524 481 350 348 4291
Kelurahan Ketapang yang secara administratif berada di kecamatan Kota Kendal memiliki kondisi yang hampir sama dengan Desa Ngasinan. Sebanyak 48 warga kelurahan Ketapang bekerja di luar negeri sebagai TKI
48
yang semuanya berjenis kelamin wanita. Hal ini sangat memprihatinkan karena sebagian dari mereka adalah Ibu rumah tangga yang masih memiliki anak yang duduk dibangku SD yaitu sebanyak 18 orang, padahal peran orang tua/ Ibu lebih dominan terhadap perkembangan anak. c. Mata Pencaharian Mata pencaharian penduduk Kelurahan Ketapang (umur 10 tahun ke atas) adalah sebagai berikut: 1) Petani
152 orang
2) Buruh tani
651 orang
3) Nelayan
24 orang
4) Pengusaha
- orang
5) Buruh industri
130 orang
6)
164 orang
Buruh bangunan
7) Pedagang
111 orang
8) Pengangkut
10 orang
9) PNS
56 orang
10) Pensiunan
30 orang
(Sumber: Monografi Kelurahan Ketapang 2010) d. Kondisi Pendidikan Penduduk Kelurahan Ketapang sudah banyak yang memperhatikan pendidikan mereka. Banyak masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi meskipun tidak sedikit juga yang tidak tamat SD. Berikut akan disajikan tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Ketapang (5 Tahun ke atas): 1) Tidak sekolah
: 427 orang
49
2) Belum tamat SD
: 354 orang
3) Tidak tamat SD
: 1218 orang
4) Tamat SD/Sederajat
: 478 orang
5) Tamat SLTP/Sederajat
: - orang
6) Tamat SLTA/sederajat
: 462 orang
7) Tamat akademi/perg. tinggi : 28 orang (Sumber: Monografi Kelurahan Ketapang 2010) Berdasarkan data tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Ketapang rata-rata pendidikannya masih termasuk rendah karena masih jumlah penduduk yang tidak tamat SD mendominasi paling tinggi yaitu sebanyak 1218 jiwa sedangkan yang berpendidikan sampai tamat perguruan tinggi hanya 28 jiwa.
Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Kendal 50
51
Gambar 3. Peta Administrasi Desa Ngasinan 48
52
Gambar 4. Peta Administrasi Kelurahan Ketapang
49
50
B. Hasil Penelitian Pada hasil penelitian ini akan disajikan dalam dua tahap yaitu pertama persentase dalam setiap sub variabel dan kedua persentase dalam setiap variabel. Persentase dalam setiap sub variabel merupakan persentase yang dihitung untuk mengetahui persentase setiap sub variabel terhadap keseluruhan jumlah responden. Sedangkan persentase dalam setiap variabel yaitu penggabungan setiap sub-sub variabel yang merupakan bagian dari variabel yang dihitung untuk mengetahui persentase variabel tersebut secara keseluruhan. Berikut adalah tahap pertama dalam hasil penelitian ini yaitu: 1.
Persentase dalam setiap sub variabel a) Kondisi Demografis 1) Umur Umur dan jenis kelamin merupaka karakteristik penduduk yang pokok. Pada hasil penelitian ini Umur dan Jenis Kelamin TKI akan disajikan dalam tabel berikut: Tabel 5. Presentase Umur TKI No 1 2 3 4
Umur
F
55-64 0 45-54 3 35-44 17 25-34 12 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011
% 0.0 9.4 53.1 37.5 100.0
Berdasarkan hasil penelitian dari instrument item 1 yang telah disajikan dalam tabel di atas dari 32 responden yang bekerja di luar negeri
53
54
sebanyak 37,5% berada pada kelompok umur 25-34 tahun, pada kelompok 35-44 tahun sebanyak 53,1%, dan pada kelompok umur 45-54 tahun sebanyak 9,4%. Persentase Umur 38%
0% 9% 53%
55-64 45-54 35-44 25-34
Gambar 5. Persentase Umur TKI 2) Status Kawin Tabel 6. Status Perkawinan TKI Status F Kawin 1 Kawin 27 2 Cerai 5 Janda/ 3 Duda 0 Tanpa 4 status 0 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011 No
% 84.4 15.6 0.0 0.0 100.0
Berdasarkan tabel di atas untuk pertanyaan item 3 diperoleh bahwa 84,4% TKI berstatus sudah menikah dan 15,6% lainnya berstatus cerai. 3) Hubungan Keluarga TKI yang bekerja di luar negeri akan mempercayakan anak yang ditinggalkan untuk diasuh dan dirawat oleh oleh yang dipercaya. Berikut ini tabel hasil penelitian yang menyatakan hubungan keluarga antara reponden dan TKI.
55
Tabel 7. Hubungan Keluarga TKI dengan Responden Hubungan No F % Keluarga 1 Suami 9 28.1 2 Ayah/ Ibu 16 50.0 3 Paman/ bibi 5 15.6 4 Lainnya 2 6.3 Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011 Berdasarkan tabel di atas (untuk pertanyaan item 4) bahwa 28,1% anak TKI dirawat sendiri oleh ayah atau suami dari TKI yang bekerja di luar negeri, 50% mempercayakan anak mereka untuk dirawat oleh orang tua TKI dan 15,6 % anak TKI dirawat dan diasuh oleh paman/ bibi TKI, sedangkan 6,2% lainnya dirawat oleh saudara TKI. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut: Hubungan Keluarga 16%
6%
28%
Suami Ayah/ Ibu
50%
Paman/ bibi Lainnya
Gambar 6. Hubungan Keluarga TKI dengan Responden b) Kondisi Sosial Kondisi
sosial
berarti
keadaan
yang
berkenaan
dengan
kemasyarakatan yang selalu mengalami perubahan-perubahan melalui proses sosial.
56
3) Tingkat pendidikan Tabel 8. Tingkat Pendidikan TKI No Tingkat pendidikan 1 Perguruan Tinggi 2 SMA 3 SMP 4 SD Jumlah Sumber: Hasil Penelitian 2011
F 0 13 14 5 32
% 0.0 40.6 43.8 15.6 100.0
Berdasarkan instrument item 5 yang telah disajikan dalam tabel di atas tingkat pendidikan TKI terakhir hanya SMA yaitu sebanyak 40,6%. TKI berpendidikan SMP berjumlah 43,8% dan SD 15,6%. Hal ini berarti tingkat pendidikan TKI masih tergolong rendah dimana setelah menyelesaikan pendidikan mereka lebih memilih untuk bekerja di luar negeri. Untuk lebih jelasnya tabel tersebut akan disajikan dalam bentuk diagram sebagai berikut. Tingkat pendidikan 50
0%
40.6%43.8% 15.6%
0 PT SMA SMP SD
Gambar 7. Tingkat Pendidikan TKI 4) Mobilitas Tabel 9. Tingkat Mobilitas TKI No 1 2 3 4
Tingkat Mobilitas Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Jumlah Sumber: Hasil Penelitian 2011
F 0 0 16 16 32
% 0.0 0.0 50.0 50.0 100.0
57
Berdasarkan tabel tersebut (item 6, 7 dan 8) tingkat mobilitas TKI berada pada tingkat cukup sebanyak 50 % dari jumlah TKI yaitu rata-rata TKI pertama kali berangkat ke luar negeri antara tahun 2004-2010 dengan kepulangan rata-rata sebanyak 2 kali dari keberangkatan pertama. Negara tujuan TKI rata-rata di negara timur tengah seperti Arab Saudi, Yordania dan beberapa negara tetangga Indonesia seperti Malaysia dan Singapura. Sebanyak 50% berada pada tingkat mobilitas rendah. Seringkali TKI berada di luar negeri dan tidak pulang karena telah merasa nyaman bekerja di luar negeri. c) Kondisi Ekonomi Dengan adanya anggota masyarakat (TKI) yang bekerja ke luar negeri juga akan merangsang dan mendorong tumbuhnya sektor-sektor ekonomi. 1) Remitan Remitan yang dikirim oleh TKI dari luar negeri kedalam negeri merupakan formulasi dari unsur pelayanan penempatan dan perlindungan TKI ke luar negeri. Tabel 10. Tingkat Remitan TKI No
Remitan
F
Sangat tinggi 3 2 Tinggi 23 3 cukup 6 4 Rendah 0 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011 1
% 9.4 71.9 18.8 0.0 100.0
58
Berdasarkan hasil penelitian remitan atau pengiriman uang TKI ke dalam negeri (item 9, 10 dan 11) berada pada tingkatan sangat tinggi yaitu sebanyak 9,4%, tingkatan tinggi sebanyak 71,9% dan cukup 18,8%. Ratarata jumlah uang yang dikirim TKI adalah 5-10 juta dengan periode waktu 6 bulan sekali. Uang remitan tersebut sebagian digunakan untuk pendidikan anak dan sebagian lagi ditabung ataupun untuk investasi seperti beli tanah. Lebih jelas akan disajikan dalam diagram berikut. Remitan 9.4%
18.8%
Sangat tinggi Tinggi cukup
71.9%
Gambar 8. Tingkat Remitan TKI d) Komunikasi Komunikasi antara TKI dan keluarga di tanah air sangat penting terutama jika TKI meninggalkan anak yang masih membutuhkan perhatian. Intensitas komunikasi TKI di desa Ngasinan dengan keluarga maupun anak ditanah air dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 11. Intensitas Komunikasi TKI No
Komunikasi F Sangat 1 tinggi 12 2 Tinggi 19 3 cukup 1 4 Rendah 0 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011
% 37.5 59.4 3.1 0.0 100.0
59
Berdasarkan tabel di atas komunikasi yang terjalin antara TKI dan keluarga di tanah air (item instrument 12, 13, 14, 15, dan 16) bahwa 37,5% memiliki intensitas yang sangat tinggi. Komunikasi mereka terjalin dengan baik, meskipun hanya melalui media handphone sering kali TKI menghubungi keluarga ditanah air dan menjalin komunikasi juga dengan anak mereka, TKI juga memperhatikan pendidikan anak meskipun hanya menanyakan kegiatan anak di sekolah maupun perkembangan nilai-nilai mereka. Pada intensitas tinggi memiliki persentase sebesar 59,4%. Hal ini berarti komunikasi dan perhatian TKI masih sangat besar terhadap keluarga maupun anak mereka yang ada ditanah air. Sebanyak 3,1% menyatakan komunikasi dengan TKI cukup terjalin dengan baik dengan intensitas yang tidak terlalu sering. Berikut akan disajikan diagram tingkat intensitas kemunikasi antara TKI dengan keluarga di tanah air. Komunikasi 3.1%
59.4%
0%
37.5% Sangat tinggi Tinggi cukup
Gambar 9.Tingkat intensitas Komunikasi TKI 1.
Karakteristik Orang Tua/ Wali a) Kondisi Demografis 1) Jenis Kelamin
60
Tabel 12. Jenis Kelamin Orang tua/ wali Jenis No F % Kelamin 1 Laki-Laki 22 68.8 2 Perempuan 10 31.3 Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011 2) Umur Tabel 13. Umur Orang tua/ wali No
Umur
F
1 2 3 4
64-55 6 54-45 21 44-35 5 34-25 0 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011
% 18.8 65.6 15.6 0.0 100.0
Berdasarkan tabel Umur dan jenis kelamin (item 17 dan 18) tersebut 68,8% responden dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki dan 31,1% lainnya adalah perempuan. Sedangkan umur responden 18,8% berada pada umur 55-64 tahun, pada umur 45-54 tahun sebanyak 65,6%, dan pada umur 35-44 tahun adalah 15,6%. Hasil tersebut dapat dilihat dalam grafik Jenis Kelamin 31.3 %
15.6 % Laki-Laki
68.8 %
65.6 %
0
Umur 18.8 64%
55 5445 4435
Gambar 10. Umur dan jenis Kelamin responden
61
3) Status Perkawinan Tabel 14. Status Perkawinan Orang tua/ wali No 1 2 3 4
Status Kawin Kawin Cerai Janda/ Duda Belum menikah Jumlah Sumber: Hasil Penelitian 2011
F
% 62.5 21.9 6.3 9.4 100.0
20 7 2 3 32
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan (instrument item 19), diperoleh hasil bahwa 62,5% dari jumlah responden berstatus kawin, 21,9% berstatus Cerai, 6,3% berstatus janda/ duda dan 6,7% lainnya belum menikah. Pada status kawin ini akan mempengaruhi cara/ pola mendidik anak TKI. Pada responden yang berstatus kawin mereka cenderung telah memiliki pengalaman cara mendidik anak dibandingkan dengan mereka yang bercerai maupun yang belum menikah. 4) Jumlah Tanggungan Tabel 15. Jumlah Tanggungan Orang tua/ wali Jumlah F Tanggungan 1 3 orang 11 2 4 orang 8 3 5 orang 7 lebih dari 5 4 orang 6 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011 No
% 34.4 25.0 21.9 18.8 100.0
Jumlah tanggungan menjadi hal penting dalam mempelajari kondisi demografi keluarga. Hasil penelitian jumlah tanggungan dapat dilihat pada tabel 15 (instrument item 20 dan 21). Berdasarkan tabel tersebut jumlah
62
tanggungan responden yang berjumlah 3 orang yaitu 34,4%. Sebanyak 25% responden memiliki jumlah tanggungan sebanyak 4 orang, 21,9% memiliki tanggungan 5 orang, 26 dan 18,8% lainnya memiliki tanggungan lebih dari 5 orang. Jumlah tanggungan mempengaruhi dari segi ekonomi keluarga tersebut. Dimana semakin banyak tanggungan maka pengeluran akan semakin banyak. Jumlah Tanggungan 18.8%
34.4%
21.9%
3 orang 4 orang
25%
5 orang >5 orang
Gambar 11. Jumlah tanggungan Responden b) Kondisi Sosial-Ekonomi 1) Tingkat pendidikan Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya, dan sebagainya. Orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih banyak mengetahui tentang perkembangan anak sehingga mereka tahu apa yang harus diberikan pada anak usia tersebut. Berikut akan disajikan tabel tingkat pendidikan responden.
63
Tabel 16. Tingkat Pendidikan Orang tua/ wali No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan Perguruan Tinggi SMA SMP SD Jumlah Sumber: Hasil Penelitian 2011
F 6 7 15 4 32
% 18.8 21.9 46.9 12.5 100.0
Tabel 17. Tingkat Pendidikan Isteri/ suami No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan Perguruan Tinggi SMA SMP SD Jumlah Sumber: Hasil Penelitian 2011
F 10 5 10 7 32
% 31.3 15.6 31.3 21.9 100.0
Berdasarkan tabel diatas (instrument item 22) 18,8% responden memiliki
tingkat
pendidikan
sampai
Perguruan
tinggi,
21,9%
berpendidikan SMA dan 46,9% berpendidikan SMP dan 12,5% berpendidikan SD. Untuk pendidikan suami/istri responden (item 23) sebanyak 31,3% berpendidikan perguruan tinggi, berpendidikan SMA sebanyak 15,6%, 31,3% adalah SMP dan 21,9% adalah berpendidikan SD. Pendidikan orang tua mempengaruhi pola mengasuh dan mendidik anak. Orang tua yang hanya berpendidikan SD mendidik sesuai dengan kemampuan mereka,
kadang dalam membimbing belajar orang tua
dibantu oleh saudara mereka karena keterbatasan pengetahuan mereka. Diagram tingkat pendidikan Responden dan istri/ suami akan disajikan dalam diagram berikut:
64
Persentase
Tingkat Pendidikan 50
31,3 18,8
46,9 31,3 21,9 15,6
Responden
12,5
21,9 0
PT SMA SMP SD tingkat pendidikan
Suami/ istri responden
Gambar 12. Tingkat Pendidikan 2) Tempat Tinggal Tabel 18. Kondisi tempat tinggal responden Tempat F tinggal Sangat 1 tinggi 26 2 Tinggi 4 3 cukup 2 4 Rendah 0 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011 No
% 81.3 12.5 6.3 0.0 100.0
Berdasarkan tabel 18 (instrument item 24 dan 25), Kondisi tempat tinggal responden sebanyak 81,3% berada pada kondisi yang sangat tinggi, 12,53% tinggi dan cukup dengan persentase 6,3%. Hal ini berarti kondisi tempat tinggal responden rata-rata sudah cukup kondusif dan nyaman untuk dijadikan tempat berlindung dan berkumpulnya keluarga. Anak TKI merasakan kenyaman seperti mereka dirumah mereka sendiri dengan angggota keluarga dari orang tua wali yang sudah menjadi keluarga mereka sendiri.
65
3) Jenis Pekerjaan Tabel 19. Pekerjaan Responden Mata Pencaharian/ F pekerjaan 1 PNS 10 2 Petani 14 3 Pedagang 3 4 Lainnya 5 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011 No
% 31.3 43.8 9.4 15.6 100.0
Tabel 20. Pekerjaan Suami/ Isteri Mata No Pencaharian/ F pekerjaan 1 PNS 9 2 Petani 9 3 Pedagang 3 4 Lainnya 11 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011
% 28.1 28.1 9.4 34.4 100.0
Berdasarkan tabel 19 (item 26), rata-rata mata pencaharian responden di adalah sebagai PNS sebanyak 31,3%, petani yaitu 43,8%, 9,4% bekerja sebagai pedagang dan 33,3% bermata pencaharian lainnya. Untuk pekerjaan suami/ istri (item 27) di Desa Ngasinan sebanyak 28,1% bekerja sebagai PNS, 28,1% bekerja sebagai petani, 9,4% bekerja sebagai pedagang dan 34,4% bekerja lainnya. Pekerjaan lainnya dari responden berupa wirausaha, penjaga gudang tembakau dan Ibu rumah tangga. Pekerjaan orang tua mempengaruhi juga intensitas kebersamaan antara orang tua wali dan anak TKI.
66
4) Pendapatan Pendapatan yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Tabel 21. Pendapatan No 1 2 3 4
Pendapatan >3.100.000 2.026.000-3.100.000 1.000.000-2.025.000 <1.000.000 Jumlah Sumber: Hasil Penelitian 2011
F 1 7 15 9 32
% 3.1 21,9 46,9 28,1 100.0
Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 3,1% responden memiliki pendapatan lebih dari 3.100.000, 21,9% berpendapatan antara 2.026.0003.100.000, sebanyak 46,9% memiliki pendapatan 1.000.000-2.025.000 dan yang memiliki pendapatan kurang dari 1.000.000 yaitu sebanyak 28,1%. Tabel 22. Kondisi Ekonomi Responden Kondisi F Ekonomi Sangat 1 tinggi 1 2 Tinggi 20 3 Cukup 9 4 Rendah 2 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011 No
% 3.1 62.5 28.1 6.3 100.0
Berdasarkan tabel di atas kondisi ekonomi responden (instrument item 28, 19, 30, 31, dan 32) berada pada tingkat tinggi yaitu sebanyak 62,5%. Hal ini berarti rata-rata pendapatan dan pengeluran responden cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sedangkan 28,1%
67
berada pada tingkat cukup dan 6,3% berada pada tingkat rendah dan hanya 3,1% yang memiliki pendapatan sangat tinggi. Pada tingkat rendah pendapatan keluarga responden belum cukup untuk memenuhi semua pengeluaran akan kebutuhan keluarga. Pendapatan rata-rata responden antara Rp 500.000, 00 sampai Rp 2.000.000,-. Dengan pengeluaran ratarata Rp 750.000,00 sampai Rp. 2.000.000,-. Grafik pendapatan orang tua/ wali sebagai berikut:
6.3%
Kondisi Ekonomi 3.1% Sangat tinggi Tinggi cukup Rendah
28.1% 62.5%
Gambar 13. Kondisi Ekonom Responden 2.
Peran serta Orang tua a) Peran serta langsung 1) Mendampingi dan membimbing dalam belajar Tabel 23. Tingkat pendampingan Belajar Orang tua/ Wali Membimbing dan membantu dalam belajar 1 Sangat tinggi 2 Tinggi 3 cukup 4 Rendah Jumlah Sumber: Hasil Penelitian 2011 No
F
% 3 13 11 5 32
9.4 40.6 34.4 15.6 100.0
68
Berdasarkan instrument item 33, 34 dan 35 peran serta orang tua dalam membimbing dan membantu anak dalam belajar adalah 9,4% berada pada tingkat sangat tinggi, 40,6% tinggi, 34,4% cukup dan 15,6% rendah. Pendampingan dalam belajar ini dipengaruhi oleh kemampuan orang tua/ wali dalam pembagian waktu dan kemampuan pola pikir. Orang tua/ wali yang terlalu sibuk tidak sempat mendampingi anak dalam belajar, kemampuan orang tua juga sangat mempengaruhi dalam pendampingan belajar. Orang tua yang tidak dapat membaca dan menulis hanya menitipkan belajar anak pada saudara mereka yang mampu membantu. Untuk lebih jelasnya data tersebut akan disajikan dalam diagram berikut: Membimbing dan membantu dalam belajar 40.6% 34.4%
50
15.6%
9.4% 0 Sangat Tinggi tinggi
cukup Rendah
Gambar 14. Pembimbingan dan pendampingan dalam belajar 2) Penyediaan sarana dan prasarana belajar Tabel 24. Penyediaan sarana dan prasarana belajar Penyediaan sarana dan No F % prasarana dalam belajar 1 Sangat tinggi 16 50.0 2 Tinggi 7 21.9 3 Cukup 9 28.1 4 Rendah 0 0.0 Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
69
Ketersediaan sarana dan prasarana belajar dapat menunjang pandidikan anak. Pada tabel 22 (item 36 dan 37) dapat dilihat bahwa 50% orang tua telah menyediakan semua kebutuhan belajar anak sangat tinggi, 21,9% telah memenuhi kebutuhan belajar seperti tempat belajar khusus, buku dll, pada tingkat cukup sebanyak 28,1%. b) Peran tidak langsung 1)
Memberi kasih sayang Kasih sayang sangat penting termasuk untuk anak TKI yang
ditinggalkan orang tua mereka bekerja di luar negeri. Peran orang tua/ wali dalam member kasih sayang sangat dibutuhkan anak untuk memotivasi mereka. Tabel 25. Memberi kasih sayang No Memberi kasih sayang 1 Sangat tinggi 2 Tinggi 3 Cukup 4 Rendah Jumlah Sumber: Hasil Penelitian 2011
F 3 22 2 5 32
% 9.4 68.8 6.3 15.6 100.0
Berdasarkan tabel 23 (item 38, 39 dan 40), tingkat kasih sayang orang tua/ wali kepada anak TKI di sudah tinggi yaitu 68,8%. Pada tingkatan sangat tinggi sebanyak 9,4%, pada tingkat cukup 6,3% dan rendah sebesar 15,6%. Pemberian kasih sayang ini berupa perhatian saat anak belajar maupun dalam aktivitas yang dilakukan anak. Pemberian kasih sayang ini merupakan cara orang tua/ wali menyampaikan kasih sayang sebagai orang tua pengganti.
70
2) Pandangan nilai hasil belajar Tabel 26. Pandangan nilai hasil belajar Pandangan nilai hasil belajar 1 Sangat tinggi 2 Tinggi 3 cukup 4 Rendah Jumlah Sumber: Hasil Penelitian 2011 No
F
% 27 0 2 3 32
84.4 0.0 6.3 9.4 100.0
Berdasarkan hasil penelitian (pada instrument item 41 dan 42) yang telah dilakukan, orang tua/ wali sangat tinggi dalam memperhatikan nilai hasil belajar anak yaitu sebanyak 84,4%. Mereka selalu merespon positif hasil belajar anak agar anak terus termotivasi untuk lebih giat lagi belajar. Sedangkan 6,3% cukup memperhatikan nilai hasil belajar anak dan rendah sebanyak 9,4%. 3) Kegiatan di sekolah anak Tabel 27. Kegiatan di sekolah anak Kegiatan F di sekolah Sangat 1 tinggi 23 2 Tinggi 7 3 cukup 2 4 Rendah 0 Jumlah 32 Sumber: Hasil Penelitian 2011 No
% 71.9 21.9 6.3 0.0 100.0
Berdasarkan tabel 25 (item 43 dan 44), frekuensi perhatian orang tua/ wali dalam kegiatan anak di sekolah sangat tinggi yaitu sebanyak 71,9%, 21,9% pada tingkatan tinggi, dan 6,3% pada tingkat cukup. Dari
71
hasil tersebut dirata-rata perhatian orang tua dengan kegiatan anak dis ekolah cukup tinggi. Orang tua cenderung memperbolehkan anak mengikuti kegiatan di sekolah Selama tidak mengganggu belajar anak. 4) Pemilihan pendidikan anak yang tepat Tabel 28. Pemilihan pendidikan anak yang tepat Pemilihan pendidikan yang tepat 1 Sangat tinggi 2 Tinggi 3 Cukup 4 Rendah Jumlah Sumber: Hasil Penelitian 2011 No
F
% 22 10 0 0 32
68.8 31.3 0.0 0.0 100.0
Pemilihan pendidikan anak yang tepat juga menjadi tugas orang tua/ wali dalam mendidik anak. Dari tabel 26 (instrument item 45 dan 46), Orang tua/ wali di sangat selektif dalam memilih pendidikan yang tepat untuk anak yaitu sebanyak 68,8% merespon sangat tinggi dan 31,3% merespon tinggi pada pemilihan pendidikan anak. 5) Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi Tabel 29. Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi Mendorong anak untuk melanjukan No F % pendidikan yang lebih tinggi 1 Sangat tinggi 16 50.0 2 Tinggi 7 21.9 3 Cukup 9 28.1 4 Rendah 0 0.0 Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011
72
Berdasarkan tabel 29 (instrument item 47, 48 dan 49), orang tua/ wali di sangat mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi yaitu sebanyak 50%. Pada tingkatan tinggi sebanyak 21,9% dan pada tingkat cukup sebanyak28,1 %. Orang tua selalu menginginkan pendidikan anak yang lebih baik dan lebih tinggi.
2.
Persentase dalam setiap Variabel (Lampiran 9) a) Peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan anak TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang). Pada persentase variabel ini data diambil dari item-item instrument yang sesuai, untuk peran serta TKI ini diambil dari sub-sub variabel yaitu remiten (item 9, 10 dan 11) dan komunikasi antara TKI dan keluarga di tanah air (item no 12, 13, 14, 15 dan 16). Dari item-item tersebut akan diperoleh skor totalnya yaitu 810 dan skor maksimal untuk variabel ini yaitu 1024. Sehingga akan dihitung: Persentase untuk peran serta TKI =
100% =
963 100% 1408
= 68,39% Dari hasil perhitungan di atas persentase peran serta TKI dalam menunjang pendidikan anak yaitu 68,39 % yang berada pada kriteria tinggi.
73
b) Kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang). Pada variabel kedua ini diperoleh berdasarkan data item-item no 17 sampai 32 yang merupakan bagian dari sub-sub variabel ini yaitu kondisi demografi (umur, jenis kelamin, status perkawinan, dan jumlah tanggungan), kondisi sosial-ekonomi (tingkat pendidikan, tempat tinggal, pekerjaan dan pendapatan. Sehingga akan diperoleh skor total yaitu 1402 dan skor maksimalnya 2048. Untuk perhitungan sebagi berikut: Persentase untuk karakteristik Orang tua/ wali anak keluarga TKI = =
100% 920 100% 1408
= 65,34% Dari hasil perhitungan di atas persentase karakteristik orang tua/ wali yaitu 65,34 % yang berada pada kriteria tinggi. c) Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang). Persentase peran serta orang tua/ wali diperoleh berdasarkan sub-sub variabel yaitu peran serta langsung dan peran serta tidak langsung yang merupakan bagian dari instrument item 33 s/d 49. Dengan perhitungan sebagai berikut.
74
Persentase peran serta orang tua wali dalam pendiddikan anak TKI = =
100% 1668 100% 2176
= 76,65% Dari hasil perhitungan di atas persentase peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak TKI yaitu 76,65 % yang berada pada kriteria tinggi.
C. Pembahasan 1.
Peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan anak TKI Orang tua merupakan tempat paling pertama dan utama bagi anak
untuk memperoleh pendidikan. Pada saat orang tua mulai disibukkan dengan urusan pekerjaan mereka, kadang pendidikan anak tidak diperhatikan lagi, hanya sekolah formal tempat yang dianggap bertanggungjawab terhadap pendidikan anak. Apalagi Pada saat salah satu dari orang tua memilih bekerja di luar negeri, secara tidak langsung harus ada orang tua/ wali yang memperhatikan pendidikan anak TKI tersebut. Pemahaman orang tua yang kurang akan pendidikanpun memberi dampak yang kurang positif dalam pendidikan anak. Meskipun demikian orang tua yang bekerja diluar negeri masih harus memperhatikan anak yang mereka tinggalkan. Berdasarkan hasil penelitian persentase peran serta TKI dalam menunjang pendidikan anak adalah 68,39% yang berada pada kriteria tinggi.
75
Peran serta TKI ini dapat dilihat dari komunikasi yang terjalin antara TKI dan anak. Secara langsung anak tidak dapat merasakan keberaadan orang tua kandung mereka melalui komunikasi inilah anak dan orang tua menjadi tahu kondisi masing-masing. Intensitas komunikasi yang terjalin antara anak dan TKI rata-rata sebanyak 1 bulan sekali. Faktor kedua yang mnunjukkan peran orang tua TKI adalah remiten yaitu jumlah uang yang dikirim meskipun tidak semua uang yang dikirim TKI untuk pendidikan anak namun tujuan awal orang tua bekerja diluar negeri adalah untuk memenuhi kebutuhan anak terutama pendidikan anak. Rata-rata TKI mengirim remiten 6 bulan sekali dengan jumlah pengiriman antara 6-10 juta. Setiap orang tua memiliki tujuan ketika mereka memilih untuk bekerja di luar negeri salah satunya dalah untuk memenuhi kebutuhan mereka. TKI menginginkan anak mereka memiliki nasib yang berbeda dengan orang tua mereka sehingga mereka berusaha agar kebutuhan anak dapat terpenuhi. Selain itu kebutuhan keluarga di dalam negeri juga akan lebih terpenuhi. Mereka juga mulai dapat menabung dari remitan yang TKI kirim atau investasi untuk masa depan seperti membeli tanah atau membangun rumah. Sedangakan dampak negatifnya adalah kurangnya kasih sayang orang tua kepada anak. Orang tua yang bekerja di luar negeri akan memiliki intensitas pertemuan yang sangat sedikit antara orang tua dan anak. Meskipun peran orang tua/ wali adalah untuk menggantikan peran orang tua kandung
76
namun kasih sayang yang muncul antara orang tua kandung dan orang tua/ wali akan berbeda. Anak akan merasa lebih nyaman dengan orang tua kandung. 2.
Kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali anak keluarga TKI Karakteristik orang tua/ wali yang mengasuh dan merawat anak TKI
dibagi dalam dua kondisi yaitu kondisi demografi, kondisi sosial-ekonomi. Kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi dalam pendidikan anak TKI. Secara keseluruhan persentase karakteristik orang tua/ wali yaitu 65,34%. Berdasarkan kriteria deskriptif persentase angka tersebut berada pada kriteria tinggi. Kondisi-kondisi orang tua sangat berperan dalam pendidikan anak. Sebagai contoh tingkat pendidikan orang tua/ wali, pendidikan orang tua yang tinggi menunjang pendidikan anak karena pengetahuan orang tua lebih banyak sehingga bisa mengajarkan anak terutama dalam baca dan tulis. Kedua adalah pendapatan orang tua dan jumlah tanggungan. Orang tua yang berpendapatan tinggi dengan jumlah tanggungan banyak maka pengeluaran orang tuapun akan banyak. Jadi karakteristik orang tua ini sangat mempengaruhi dalam menunjang pendidikan anak baik anak mereka maupun anak TKI. Tingkat pendidikan orang tua/ wali, sebanyak 18,8% responden memiliki tingkat pendidikan sampai Perguruan tinggi, 21,9% berpendidikan SMA dan 46,9% berpendidikan SMP dan 12,5% berpendidikan SD. Untuk
77
pendidikan suami/istri responden (item 23) sebanyak 31,3% berpendidikan perguruan tinggi, berpendidikan SMA sebanyak 15,6%, 31,3% adalah SMP dan 21,9% adalah berpendidikan SD. Pendidikan orang tua mempengaruhi pola mengasuh dan mendidik anak. Orang tua yang hanya berpendidikan SD mendidik sesuai dengan kemampuan mereka, kadang dalam membimbing belajar orang tua dibantu oleh saudara mereka karena keterbatasan pengetahuan mereka. Berbeda dengan kondisi orang tua/ wali yang berpendidikan tinggi, mereka memiliki dan mengetahui perkembangan anak sehingga dalam mendidik anak baik anak kandung maupun anak TKI mereka lebih mengetahui cara-cara yang tepat untuk mendidik anak. Pada pendapatan orang tua/ wali akan dihubungkan dengan remitan yang TKI kirimkan sehingga akan diperoleh berapa pendapatan per bulan yang dimiliki orang tua yang berasal dari pendapatan orang tua sendiri dan remitan TKI. Remitan atau pengiriman uang TKI ke dalam negeri (item 9, 10 dan 11) berada pada tingkatan sangat tinggi yaitu sebanyak 9,4%, tingkatan tinggi sebanyak 71,9% dan cukup 18,8%. Rata-rata jumlah uang yang dikirim TKI adalah 5-10 juta dengan periode waktu 6 bulan sekali. Sedangkan pendapatan orang tua/ wali adalah 3,1% responden memiliki pendapatan lebih dari 3.100.000, 21,9% berpendapatan antara 2.026.000-3.100.000, sebanyak 46,9% memiliki pendapatan 1.000.000-2.025.000 dan yang memiliki pendapatan kurang dari 1.000.000 yaitu sebanyak 28,1%. Berdasarkan hasil tersebut rata-rata uang yang dikirimkan TKI tiap bulan antara 1.000.000-1.500.000 dan pendapatan orang tua/ wali rata-rata
78
adalah sekitar 1.600.000 sehingga jika dijumlah pendapatan rata-rata orang tua wali adalah antara 2.600.000-3.100.000 setiap bulannya. Pendapatan ini mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan sehari-hari keluarga maupun kebutuhan dalam pendidikan anak. Rata-rata pendapatan tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikan anak. Pendapatan orang tua dan pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar, jika pendapatan orang tua tinggi anak dapat memperoleh fasilitas pendidikan yang tercukupi namun jika pendapatan orang tua rendah maka akan ada batasan anak dalam memenuhi kebutuhan se[erti ketersediaan perlengkapan sekolah. 3.
Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI Berdasarkan penelitian diperolah hasil untuk persentase peran serta
orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI adalah 76,65% yang berada pada kriteria tinggi. Hal ini berarti peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak TKI tinggi, mereka sudah mengangap anak TKI seperti anak mereka sendiri sehingga perhatian, kasih sayang dan kebutuhan anak TKI terpenuhi seperti terpenuhinya kebutuhan anak mereka sendiri. Hal ini berarti Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman dalam Hasbullah, 2009; 1). Orang tua pada umumnya menginginkan anak memiliki pendidikan dan kehidupan yang lebih baik dari mereka. Dengan memberikan pendidikan yang setinggi-tingginya, semua
79
hidup anak-anak akan berjalan mulus, pendidikan anaklah setir kehidupan. Dan juga pendidikan masih merupakan investasi yang mahal. Peran orang tua dalam pendidikan mempunyai peranan besar terhadap masa depan anak. Sehingga demi mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka sebagai orangtua harus berusaha untuk dapat menyekolahkan anak sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi adalah salah satu cara agar anak mampu mandiri secara finansial nantinya. Sebagai orangtua harus sedini mungkin merencanakan masa depan anak-anak agar mereka tidak merana. Masa anak-anak merupakan masa transisi dan kelanjutan dalam menuju tingkat kematangan sebagai persiapan untuk mencapai keremajaan. Ini berarti kemajuan perkembangan yang dicapai dalam masa anak-anak merupakan bekal keberhasilan orang tua dalam mendidiknya. Baik buruknya sikap dan tingkah laku seseorang di masa anak-anak, sangat banyak ditentukan oleh pengalaman mereka dalam melihat orang-orang disekitarnya terutama kedua orangtuanya. Itu semua merupakan bekal pendidikan bagi anak-anak nantinya.
80
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Persentase peran serta TKI dalam menunjang pendidikan anak adalah 68,39% yang berada pada kriteria tinggi. Peran serta TKI dalam pendidikan anak mereka terjalin melalui komunikasi. Komunikasi yang terjadi menunjukkan tingkat perhatian orang tua pada anak mereka. Orang tua juga mencukupi kebutuhan anak melalui remiten yang mereka kirimkan.
2.
Persentase karakteristik orang tua/ wali yaitu 65,34%. Berdasarkan kriteria deskriptif persentase angka tersebut berada pada kriteria tinggi. Karakterisik orang tua/ wali juga ikut menunjang pendidikan anak TKI. Kondisi orang tua/ wali TKI di Kabupaten Kendal termasuk tinggi sehingga mereka dapat menempatkan anak TKI seperti anak mereka sendiri. Tingkat pendidikan dan pendapatan orang tua juga mempengaruhi dalam pendidikan anak. Orang tua yang berpendidikan tinggi dan memiliki pendapatan yang besar akan dapat mendidik dan mencukupi kebutuhan anak termasuk anak TKI.
3.
Persentase peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI adalah 76,65 % yang berada pada kriteria tinggi. Orang tua/ wali memiliki peran untuk menggantikan peran serta orang tua yang bekarja di luar negeri.
81
Orang tua/ wali memberi kasih sayang, perhatian dan kebutuhan anak TKI sesuai dengan kebutuhan mereka.
B. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan dalam penelitian ini, maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1.
Bagi pemerintah terkait dengan TKI, sebaiknya ada aturan khusus yang mengatur pembatasan usia anak jika orang tua akan bekerja di luar negeri sehingga anak tidak akan merasa kasih sayang orang tua kehilangan kasih sayang orang tua pada usia dini.
2.
Hendaknya para TKI lebih memperhatikan peran serta mereka dalam pendidikan anak. Komunikasi yang terjalin terbaik akan dapat memotivasi dan mendorong anak untuk lebih semangat belajar.
3.
Orang tua adalah lingkungan pertama dan utama bagi pendidikan anak hendaknya orang tua meningkatkan peran serta mereka baik secara langsung dalam belajar dan menyediakan sarana prasarana belajar anak maupun peran serta tidak langsung seperti pemberian perhatian dan kasih sayang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahira,
Anne. 2010. Jenis Pekerjaan. Diunduh dari http://www.Anneahira.com/jenispekerjaan.html pada tanggal 25 Februari 2011.
Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Amti, Erman. Dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud . Andriyani, Ika. 2010. Peran Serta Orang Tua Terhadap Kelangsungan Pendidikan Anak (Studi Kasus Pedagang Di Pasar Tersono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang). (Skripsi). Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES. Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang. UPT MKK UNNES. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. BNP2TKI. 2008. Permasalahan Pelayanan Penempatan Dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri. Di unduh dari www.bnp2tki.go.id- Permasalahan Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.html. (15 Maret 2011) Darsono. 2001. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2007 . Kumpulan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan. Jakarta: Depertemen Agama RI. Gerungan. 2009. Psikologi Sosial. Bnadung: Refika Aditama. Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Irawati, Aryana. 2004. Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas III Program Keahlian Tekstil SMK Negeri 2 Jepara Tahun Ajaran 2003/2004. (Skripsi). Semarang: FT UNNES. Mantra, Ida Bagoes. 2006. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
82
83
Monografi Desa Ngasinan Tahun 2010 Monografi Kelurahan Ketapang Tahun 2010. Munib, A, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK UNNES. Poerwodarminto, W.J.S. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Rokhana, Ninik Asri. 2005. Skripsi: Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dan Pola Asuh Gizi Dengan Status Gizi Anak Balita Di Betokan Demak. Semarang: UNNES. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sumarto. 2006. Skripsi: Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan Orangtua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMA NU 01 Wahid Hasyim Talang Tegal Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Susanti, Ani. 2005. Skripsi: Dampak Perubahan Ekonomi Terhadap Sikap Dan Perilaku Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Dalam Kehidupan Bermasyarakat: Studi Kasus Di Desa Klaling Jekulo-Kudus. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Turya. 2010. Makalah: Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Siswa SD. diunduh dari http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/makalahpengaruh-sosial-ekonomi.html. (04 Februari 2011). _____. 2010. Makalah: Pengaruh Peran Orang Tua terhadap Prestasi Anak. diunduh dari http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/makalahpengaruh-peran-orang-tua.html. (04 Februari 2011). Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Undang-undang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Tahun 2004. Wirosuhardjo, Kartomo, dkk. 1981. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Variabel I. Profil TKI
Sub Variabel A. Kondisi Demografi
B. Kondisi Sosial
C. Kondisi Ekonomi
D. Komunikasi
Indikator 1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Status Perkawinan 4. Hubungan Keluarga
a. a. a.
1. Pendidikan terakhir 2. Mobilitas
1. Remiten
1. Komunikasi
Hal-hal yang ditanyakan Jenis Kelamin Umur Status perkawinan TKI Hubungan keluarga
Nomor soal
Jumlah soal
1 2 3
1 1 1
4
1
a. Pendidikan terakhir a. Lama di luar negeri b. Negara tujuan
5
1
6, 7
2
8
1
a. Frekuensi Pengiriman Uang oleh TKI b. Jumlah Pengiriman c. Pemanfaatan uang remiten a. Intensitas komunikasi b. Komunikasi berkaitan dengan
9
1
10
1
11
1
12, 13
2
14, 15, 16
3
a.
84
Lampiran 1
KISI-KISI UJI COBA
85
II. Karakteristik Orang tua/ Wali
A. Kondisi Demografi Orang tua/ Wali
B. Kondisi SosialEkonomi
1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Status Perkawinan 4. Jumlah Tanggungan
1. Tingkat Pendidikan
Orangtua/ Wali 2. Tempat tinggal 3. Mata pencaharian/ pekerjaan 4. Pendapatan
belajar anak a. Jenis Kelamin b. Umur a. Status perkawinan a. Jumlah anggota keluarga b. Jumlah anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan orang tua/ wali (termasuk keluarga TKI) a. Pendidikan formal terakhir b. Pendidikan non formal orang tua/ wali a. Status Bangunan b. Jenis bangunan a. Pekerjaan b. Waktu bekerja a. Rata-rata penghasilan pokok b. Rata-rata penghasilan
17 18 19
1 1 1
20
1
21
1
22, 23
2
24, 25
2
26 27, 28, 29 30, 31 32, 33 34, 35
1 3 2 2 2
36
1
86
III. Peran serta orang tua dalam pendidikan anak
A. Peran serta langsung
1. Membimbing dan membantu dalam belajar
2. Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar B. Peran serta tidak langsusng
1. Memberi kasih sayang
2. Pandangan nilai hasil belajar
3. Kegiatan di sekolah
tambahan c. Rata-rata pengeluaran keluarga a. Membimbing dan membantu dalam belajar b. Mengatur waktu belajar a. Penyediaan tempat dan perlengkapan belajar b. Biaya sekolah a. Perhatian saat belajar b. Perhatian saat sekolah a. Pengambilan rapor b. Respon orang tua/ wali terhadap hasil ulangan/ rapor anak a. Kegiatan ekstrakurikuler b. Rapat sekolah
37, 38
2
39, 40
2
41, 42, 43
3
44
1
45, 46 47, 48
2 2
49, 50
2
51
1
52, 53
2
54
1
87
4. Pemilihan pendidikan yang tepat
5. Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
a. Arti penting pendidikan b. Pemilihan sekolah untuk anak a. Keinginan anak agar memiliki kehidupan yang lebih baik
55 56
1 1
57
1
58, 59, 60
3
Lampiran 2 INSTRUMEN UJI COBA PENELITIAN
I.
IDENTITAS RESPONDEN 1. Nomer Responden : 2. Nama responden :
II. JUDUL PENELITIAN PERAN SERTA ORANG TUA/ WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK KELUARGA TKI (Studi Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang, Kabupaten Kendal) Petunjuk pengisian angket 1. Tulislah identitas diri pada kolom yang telah disediakan 2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang bapak/ibu anggap paling sesuai dengan pendapat bapak/ibu pada jawaban yang telah disediakan. 3. Apabila terjadi kekeliruan dalam jawaban dan ingin diperbaiki maka berilah tanda dua garis bawah pada jawaban yang dianggap salah, kemudian silanglah jawaban yang semestinya menurut bapak/ibu. Contoh : pilihan semula a b c d Diperbaiki a b c d III. Pertanyaan A. PROFIL TKI Kondisi Demografi Umur dan Jenis Kelamin 1. Apa jenis kelamin TKI? a. Laki-laki b. Perempuan 2. Tahun berapa TKI lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan … Status Perkawinan dan Hubungan Keluarga 3. Apa status perkawinan TKI? a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Tanpa status 4. Apa hubungan keluarga saudara dengan TKI? a. Suami b. Ibu/ Ayah c. Kakak/ Adik
88
89
d. Lainnya, sebutkan … Kondisi Sosial Pendidikan 5. Apa pendidikan terakhir TKI? a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat Mobilitas 6. Kapan saudara anda pertama kali menjadi TKI? a. Tahun 199… -2000, sebutkan …. b. Tahun 2001-2004, sebutkan …. c. Tahun 2005-2008, sebutkan …. d. Tahun 2009-2011, sebutkan …. 7. Sudah berapa kali TKI pulang ke Indonesia? a. 3 kali b. 2 kali c. 1 kali d. Tidak pernah 8. Di Negara mana saudara anda bekerja sebagai TKI? a. Malaysia b. Hongkong c. Arab Saudi d. Lainnya, sebutkan … Kondisi Ekonomi Remiten 9. Apa saudara anda yang menjadi TKI mengirimkan uang hasil kerja mereka? a. Ya, 1 tahun sekali b. Ya, 6 bulan sekali c. Ya, 1 bulan sekali d. Tidak sama sekali 10. Berapa jumlah uang yang dikirim oleh TKI? a. Lebih dari 10 juta, sebutkan … b. 10 juta - 6 juta, sebutkan … c. 5 juta - 1 juta, sebutkan … d. Kurang dari 1 juta, sebutkan … 11. Digunakan untuk apa uang remitan tersebut? a. kebutuhan sekolah anak yang ditinggalkan b. kebutuhan sehari-hari c. membeli tanah sebagai investasi d. ditabung Komunikasi 12. Bagaimana intensitas komunikasi saudara dengan TKI? a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan …
90
c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah 13. Bagaimana intensitas komunikasi anak dengan TKI? a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan … c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah 14. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang belajar anaknya? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 15. Pernahkah TKI menanyakan tentang kebutuhan sekolah dan belajar anak? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 16. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang kegiatan di sekolah yang diikuti anak? a. Selalu b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah B. KARAKTERISTIK ORANG TUA/ WALI ANAK KELUARGA TKI Kondisi Demografi Jenis Kelamin dan Umur 17. Apa jenis kelamin bapak/ ibu? a. Laki-laki b. Perempuan 18. Tahun berapa bapak/ ibu lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan … Status Perkawinan 19. Apa status perkawinan bapak/ibu? a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Belum menikah Jumlah Tanggungan 20. Berapa jumlah anggota keluarga (keluarga inti) bapak/ ibu? a. 3 orang, sebutkan... b. 4 orang, sebutkan... c. 5 orang, sebutkan...
91
d. Lebih dari 5 orang, sebutkan... 21. Berapa jumlah anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan (kakek, nenek, dll) yang menjadi tanggungan bapak/ ibu? a. Tidak punya b. 1 orang c. 2 orang d. Lebih dari 2, sebutkan … Kondisi Sosial Tingkat Pendidikan 22. Apa pendidikan formal terakhir bapak/ibu? a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat 23. Apa pendidikan formal terakhir suami/istri? a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat 24. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pendidikan non formal (kursus)? a. Pernah, Kursus elektro b. Pernah, kursus menjahit c. Pernah, kursus ........ d. Tidak pernah kursus 25. Apakah suami/ istri pernah mengikuti pendidikan non formal (kursus)? a. Pernah, Kursus elektro b. Pernah, kursus menjahit c. Pernah, kursus ........ d. Tidak pernah kursus Tempat tinggal 26. Bagaimana status rumah yang ditempati bapak/ibu? a. Hak milik b. Kontrak/ sewa c. Masih bersama orang tua d. Menumpang pada saudara 27. Apa jenis rumah yang di tempati bapak/ibu? a. Permanen b. Semi permanen c. Tidak permanen d. Gedeg/ bambu 28. Apa jenis lantai dasar rumah yang ditempati bapak/ ibu? a. Keramik b. Ubin/ tegel c. Plester
92
d. tanah 29. Tipe/ ukuran berapakah rumah yang ditempati bapak/ ibu? a. Tipe 60 (luas bangunan 21 m) b. Tipe 45 (luas bangunan 45 m) c. Tipe 21 (luas bangunan 60 m) d. Jawaban lain, sebutkan... Kondisi Ekonomi Mata pencaharian/ pekerjaan 30. Apa pekerjaan bapak/ ibu? a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan …. 31. Apa pekerjaan suami/ istri saudara? a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan …. 32. Dari pukul berapa bapak/ Ibu bekerja? a. Pukul 05.00-18.00 b. Pukul 06.00-17.00 c. Pukul 07.00-16.00 d. Pukul 08.00-15.00 33. Apakah ada anggota keluarga lain yang bekerja selain bapak/ ibu? a. Ada, 3 orang b. Ada, 2 orang c. Ada, 1 orang d. Tidak ada Pendapatan 34. Berapa penghasilan pokok bapak/ibu setiap bulan? a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,35. Berapa penghasilan suami/ istri? a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,36. Berapa penghasilan tambahan bapak/ibu? a. Lebih dari Rp. 750.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 250.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... c. Kurang dari Rp. 250.000,-, sebutkan... d. Tidak mempunyai penghasilan tambahan
93
37. Berapa pengeluaran keluarga untuk pendidikan anak (SPP, transportasi, pembelian buku, dan peralatan sekolah lainnya) setiap bulan? a. Lebih dari RP. 200.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 200.000,-, sebutkan... c. Antara RP. 100.000,- sampai Rp. 150.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 100.000,-, sebutkan... 38. Berapakah pengeluaran biaya hidup keluarga (makanan, pakaian, dan perumahan) setiap bulan? a. Lebih dari Rp. 1.000.000,- , sebutkan... b. Antara Rp. 750.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-, sebutkan... C. PERAN ORANG TUA WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK Peran Serta Langsung Membimbing dan membantu dalam belajar 39. Apakah bapak/ ibu menemani anak TKI saat belajar? a. Selalu menemani setiap hari b. Menemani jika anak meminta c. Menemani jika tidak ada kegiatan d. Tidak pernah menemani 40. Apakah bapak/ ibu menanyakan adakah kesulitan belajar yang anak TKI hadapi saat belajar? a. Selalu setiap belajar b. Selalu setiap hari c. Kadang-kadang saat melihat anak sedang belajar d. Tidak pernah menanyakan 41. Berapa jam bapak/ ibu mendampingi dan membimbing anak TKI dalam belajar? a. 2 jam setiap hari b. 1 jam setiap hari c. 30 menit setiap hari d. Tidak pernah mendampingi 42. Apakah bapak/ ibu menganjurkan anak TKI untuk mencatat dan menempel jadwal pelajaran di tempat belajar? a. Selalu, setiap awal semester b. Kalau anak memberitahu baru menganjurkan c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 43. Apakah bapak/ ibu memberikan les tambahan untuk anak TKI? a. Iya, agar pengetahuan anak bertambah b. Iya, mengikuti teman-teman sebayanya c. Pernah, tapi hasilnya sama saja d. Tidak pernah, cukup belajar sendiri
94
Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar 44. Apakah bapak/ ibu menyediakan tempat khusus untuk belajar anak TKI di rumah? a. Iya, menyediakan sendiri meja belajar b. Menyediakan satu meja untuk adik/kakak c. Di meja tamu d. Tidak meyediakan 45. Bagaimana sikap bapak/ ibu jika anak TKI minta dibelikan buku dan peralatan sekolah? a. Segera membelikan b. Dibelikan jika ada sisa uang kiriman c. Kadang dibelikan kadang tidak d. Tidak dibelikan 46. Bagaimana tanggapan bapak/ ibu apabila anak TKI memberi tahu sudah saatnya membayar uang sekolah? a. Segera memberikan, jika sudah ada kiriman b. Memberi meskipun agak lama c. Memberi setelah pihak sekolah meminta d. Tidak memberi Peran Serta Tidak Langsung Memberi kasih sayang 47. Apakah bapak/ ibu memberi makanan kecil untuk menemani anak TKI belajar? a. Selalu menyediakan tiap hari b. Menyediakan apabila anak meminta c. Menyediakan apabila belajar bersama teman d. Tidak pernah menyediakan 48. Apakah bapak/ ibu menyarankan anak TKI untuk istirahat jika anak lelah belajar? a. Selalu menyarankan istirahat setiap belajar b. Menyarankan istirahat apabila anak mengeluh lelah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 49. Apakah bapak/ ibu membangunkan anak TKI apabila anak terlambat bangun pagi? c. Selalu, saat terlambat bangun pagi d. Saat tes atau ulangan saja e. Kadang-kadang f. Tidak pernah 50. Apa bapak/ ibu mengantarkan anak TKI ke sekolah? a. Iya, setiap hari b. Iya, kalau anak kesiangan c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
95
Pandangan nilai hasil belajar 51. Apakah bapak/ ibu mengambil rapor tiap akhir semester? a. Selalu mengambil rapor b. Hanya satu kali dalam satu tahun c. Menyuruh anggota keluarga lain mengambilkan d. Tidak pernah mengambilkan 52. Apakah bapak/ ibu selalu menanyakan nilai rapor setiap akhir semester? a. Selalu, karena itu sangat penting b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 53. Bagaimana sikap bapak/ ibu terhadap nilai anak TKI? a. Memberi pujian b. Memberi hadiah c. Marah d. Acuh tak acuh Kegiatan di sekolah 54. Bagaimana sikap bapak/ ibu apabila anak TKI mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah? a. Memperbolehkan asal tidak mengganggu belajar b. Memilihkan kegiatan ekstrakulikuler c. Hanya boleh mengikuti satu kegiatan d. Tidak memperbolehkan 55. Apakah bapak/ ibu hadir dalam rapat atau pertemuan sekolah? a. Selalu hadir setiap ada rapat/ pertemuan b. Hadir apabila tidak sibuk c. Diwakilkan pada anggota keluarga lain d. Tidak pernah hadir Pemilihan pendidikan yang tepat 56. Menurut bapak/ibu, pentingkah pendidikan bagi anak-anak? a. Sangat penting, alasan … b. Penting, alasan … c. Cukup penting, alasan … d. Tidak penting, alasan … 57. Apakah bapak/ ibu yang memilih sekolah untuk pendidikan anak? a. Iya, karena bapak/ ibu lebih mengetahui b. Kemauan anak serta anjuran bapak/ ibu c. Kemauan anak, karena anak yang menjalani d. Tidak ikut campur tentang pemilihan sekolah anak Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi 58. Apakah harapan bapak/ ibu setelah anak lulus dari sekolah? a. Melanjutkan sekolah yang lebih tinggi b. Mengikutkan kursus c. Bekerja d. Mengikuti kemauan anak saja
96
59. Apakah bapak/ ibu memotivasi anak TKI untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi? a. Selalu, alasan … b. Sering, alasan …. c. Kadang-kadang, alasan … d. Tidak pernah, alasan … 60. Apakah bapak/ ibu setuju bahwa mengeyam pendidikan yang tinggi maka akan memiliki kehidupan yang lebih baik? a. Sangat setuju, alasan … b. Setuju, alasan … c. Kurang setuju, alasan … d. Tidak setuju, alasan …
Lampiran 3 Tabel Validitas dan Reliabilitas item UC 1 UC 2 UC 3 UC 4 UC 5 UC 6 UC 7 UC 8 UC 9 UC 10 UC 11 UC 12 UC 13 UC 14 UC 15 ∑X ∑X2 ∑XY rxy r tabel Kriteria σ2 b
1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 23 39 54924 0,817 0,561 valid 0.249
2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 2 19 27 45372 0,812 0,561 valid 0.196
3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 56 212 133728 0,712 0,561 valid 0.196
4 1 4 4 3 3 4 3 1 4 4 3 3 4 3 4 48 168 114624 0,814 0,561 valid 0.960
5 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 34 84 81192 0,561 0,561 valid 0.462
6 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 21 33 50148 0,689 0,561 valid 0.240
7 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 29 61 69252 0,593 0,561 valid 0.329
8 4 3 2 1 1 2 1 4 3 2 1 1 2 1 4 32 88 76416 0,581 0,561 valid 1.316
9 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 40 110 95520 0,796 0,561 valid 0.222
10 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 34 84 81192 0,726 0,561 valid 0.462
11 4 1 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 2 1 47 169 112236 0,750 0,561 valid 1.449
97
12 3 4 2 4 2 4 3 3 4 2 4 2 4 3 2 46 152 109848 0,640 0,561 valid 0.729
13 3 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 4 3 3 49 167 117012 0,591 0,561 valid 0.462
14 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 58 226 138504 0,781 0,561 valid 0.116
15 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 54 200 128952 0,758 0,561 valid 0.373
16 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 56 216 133728 0,781 0,561 valid 0.462
17 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 27 51 64476 0,661 0,561 valid 0.160
18 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 45 139 107460 0,667 0,561 valid 0.267
19 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 45 139 107460 0,667 0,561 valid 0.267
20 2 4 3 1 4 3 4 2 4 3 1 4 3 4 1 43 143 102684 0,579 0,561 valid 1.316
21 1 4 1 1 3 4 2 1 4 1 1 3 4 2 3 35 105 83580 0,813 0,561 valid 1.556
98
22 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 1 1 2 2 1 27 55 64476
23 4 2 2 1 1 2 1 4 2 2 1 1 2 1 1 27 63 64476
24 3 2 3 1 1 3 1 3 2 3 1 1 3 1 1 29 69 69252
25 2 4 3 1 1 2 1 2 4 3 1 1 2 1 1 29 73 69252
26 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 1 1 1 1 18 26 42984
27 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 56 216 133728
28 4 2 4 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 1 47 159 112236
29 4 1 2 2 3 1 4 4 1 2 2 3 1 4 2 36 106 85968
30 4 4 2 3 3 1 3 4 4 2 3 3 1 3 2 42 132 100296
31 3 2 3 4 3 3 3 3 1 3 2 2 3 4 3 42 126 100296
0,703
0,564
0,315
0,295
0,654
0,742
0.255
0,135
0,914
0,911
0,561 valid 0.427
0,561 valid 0.960
0,561 tidak 0.862
0,561 tidak 1.129
0,561 valid 0.293
0,561 valid 0.462
0,561 tidak 0.782
0,561 tidak 1.307
0,561 valid 0.960
0,561 valid 0.560
32 3 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3 3 1 1 3 37 103 88356 0.281 0,561 tidak 0.782
33 4 1 1 3 3 1 1 4 1 1 3 3 1 1 3 31 85 74028 0.493 0,561 tidak 1.396
34 2 2 2 4 1 2 1 2 2 2 4 1 2 1 2 30 72 71640
35 1 3 2 3 3 1 1 1 3 2 3 3 1 1 1 29 69 69252
36 1 2 3 1 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 1 27 55 64476
37 4 1 1 1 2 2 1 4 1 1 1 2 2 1 1 25 57 59700
38 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 19 31 45372
39 4 3 4 1 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 52 196 124176
40 4 2 3 2 4 3 2 4 2 3 2 4 3 2 2 42 128 100296
41 2 2 2 1 1 4 4 2 2 2 1 1 4 4 1 33 93 78804
42 2 3 3 1 2 3 3 2 3 3 1 2 3 3 2 36 94 85968
43 2 3 3 1 1 4 3 2 3 3 1 1 4 3 1 35 99 83580
0,564
0,577
0,610
0,713
0,634
0,696
0.371
0,817
0,317
0,781
0,561 valid 0.800
0,561 valid 0.862
0,561 valid 0.427
0,561 valid 1.022
0,561 valid 0.462
0,561 valid 1.049
0,561 tidak 0.693
0,561 valid 1.360
0,561 tidak 0.507
0,561 valid 1.156
99
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
Y
Y2
2
3
1
2
3
2
2
4
2
4
4
4
4
4
3
3
4
168
28224
4
4
3
4
2
4
4
4
2
4
4
3
4
4
4
3
4
171
29241
4
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
4
2
4
4
4
1
171
29241
1
4
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
4
3
3
4
2
129
16641
2
1
2
4
3
2
4
4
1
4
4
4
4
4
4
3
1
156
24336
4
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
3
4
4
4
3
4
178
31684
4
1
3
4
4
2
4
4
1
4
4
4
2
4
3
3
4
155
24025
2
3
1
2
3
2
2
4
2
4
4
4
4
4
3
3
4
167
27889
4
4
3
4
2
4
4
4
2
4
4
3
4
4
4
3
4
170
28900
4
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
1
175
30625
1
4
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
2
3
3
4
2
123
15129
2
1
2
4
3
2
4
4
1
4
4
4
2
4
4
3
1
153
23409
4
4
4
4
4
3
3
4
2
4
4
3
2
4
4
3
4
176
30976
4
1
3
4
4
2
4
4
1
4
4
4
4
4
3
3
4
159
25281
1
1
1
2
2
1
2
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
137
18769
43
43
37
50
44
35
44
54
23
56
56
50
50
58
54
50
44
2388
384370
147
151
113
180
146
95
146
210
39
216
216
182
180
226
198
170
156
102684
102684
88356
119400
105072
83580
105072
128952
54924
133728
133728
119400
119400
138504
128952
119400
105072
k = 60
0,783
0,707
0,213
0,234
0,511
0.832
0,562
0.778
0.818
0,178
0.778
0,571
0,569
0.778
0,640
0,846
0,623
∑σ2b = 45,458
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
0,561
σt2=280,03
valid
valid
tidak
tidak
valid
valid
valid
valid
valid
tidak
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
r11 = 0,852
1.582
1.849
1.449
0.889
1.129
0.889
1.129
1.040
0.249
0.462
0.462
1.022
0.889
0.116
0.240
0.222
1.796
Lampiran 4 Perhitungan Validitas Angket Rumus (∑ )(∑ ) ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑
[ ∑
)]
Kriteria Butir item valid jika r xy > r tabel Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan validitas item pada no 1. No.
Kode
X
Y
X2
Y2
XY
1
UC 1
2
168
4
28224
336
2
UC 2
2
171
4
29241
342
3
UC 3
2
171
4
29241
342
4
UC 4
1
129
1
16641
129
5
UC 5
1
156
1
24336
156
6
UC 6
2
178
4
31684
356
7
UC 7
1
155
1
24025
155
8
UC 8
2
167
4
27889
334
9
UC 9
2
170
4
28900
340
10
UC 10
2
175
4
30625
350
11
UC 11
1
123
1
15129
123
12
UC 12
1
153
1
23409
153
13
UC 13
2
176
4
30976
352
14
UC 14
1
159
1
25281
159
15
UC 15
1
137
1
18769
137
23
2388
39
384370
3764
∑
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: ( [
(
) (
[
=
][
) ( ) ][ (
) ) ( ]
1536
√3528336 1536 = 1878,4 = 0,817 97
) ]
98
Pada α = 5% dengan n =15 diperoleh r tabel = 0,561 Karena r xy > r tabel, maka butir no 1 tersebut valid. Perhitungan Realibilitas Angket Rumus ∑ (
)
Kriteria Apabila r11 > r tabel maka instrumen tersebut reliabel. Perhitungan 1. Varians total (∑Y) ∑Y − N σ2 = N –
(
)
= = 280,03 2.
Varians butir (∑X) ∑X − N σ 2= N (23) 39 − 15 σ 21= = 0,249 15 (19) 27 − 15 σ 22= = 0,196 15
σ 23=
(56) 15 = 0,196 15
212 −
(48) 168 − 15 σ 24= = 0,96 15
-------(44) 156 − 15 σ 2 49 = = 1,796 15
99
∑ 2 = 0,249 + 0,196 + 0,196 + 0,96------- + 1,796 = 45,458 3.
Koefisien reliabilitas 45,458
(
(
)
)
280,03
(
,
)
= (1,017)(0,838) = 0,8628 Pada α = 5 % dengan n = 15 di peroleh r tabel = 0,516 Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel.
Variabel IV.
Profil TKI
Sub Variabel E. Kondisi Demografi
F. Kondisi Sosial
G. Kondisi Ekonomi
H. Komunikasi
Indikator 5. Jenis Kelamin 6. Umur 7. Status Perkawinan 8. Hubungan Keluarga
b. b. b.
3. Pendidikan terakhir 4. Mobilitas
2. Remiten
2. Komunikasi
Hal-hal yang ditanyakan Jenis Kelamin Umur Status perkawinan TKI Hubungan keluarga
Nomor soal
Jumlah soal
1 2 3
1 1 1
4
1
b. Pendidikan terakhir c. Lama di luar negeri d. Negara tujuan
5
1
6, 7
2
8
1
d. Frekuensi Pengiriman Uang oleh TKI e. Jumlah Pengiriman f. Pemanfaatan uang remiten c. Intensitas komunikasi d. Komunikasi
9
1
10
1
11
1
12, 13
2
14, 15, 16
3
b.
103
Lampiran 5
KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN
V. Karakteristik Orang tua/ Wali
C. Kondisi Demografi Orang tua/ Wali
5. Jenis Kelamin 6. Umur 7. Status Perkawinan 8. Jumlah Tanggungan
D. Kondisi SosialEkonomi
5. Tingkat Pendidikan 6. Tempat tinggal
Orangtua/ Wali 7. Mata pencaharian/ pekerjaan 8. Pendapatan
berkaitan dengan belajar anak c. Jenis Kelamin d. Umur b. Status perkawinan
17 18 19
1 1 1
c. Jumlah anggota keluarga d. Jumlah anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan orang tua/ wali (termasuk keluarga TKI) c. Pendidikan formal terakhir c. Status Bangunan d. Jenis bangunan c. Pekerjaan
20
1
21
1
22, 23
2
24 25 26, 27
1 1 2
d. Rata-rata penghasilan pokok e. Rata-rata penghasilan
28, 29
2
30
1
104
VI. Peran serta orang tua dalam pendidikan anak
C. Peran serta langsung
3. Membimbing dan membantu dalam belajar
4. Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar D. Peran serta tidak langsusng
6. Memberi kasih sayang
7. Pandangan nilai hasil belajar
8. Kegiatan di sekolah
tambahan f. Rata-rata pengeluaran keluarga c. Membimbing dan membantu dalam belajar d. Mengatur waktu belajar c. Penyediaan tempat dan perlengkapan belajar d. Biaya sekolah c. Perhatian saat belajar d. Perhatian saat sekolah g. Pengambilan rapor h. Respon orang tua/ wali terhadap hasil ulangan/ rapor anak c. Kegiatan ekstrakurikuler d. Rapat sekolah
105
31, 32
2
33
1
34, 35
2
36
1
37 38
1 1
39, 40
2
41
1
42
1
43
1
44
1
9. Pemilihan pendidikan yang tepat
10. Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi
c. Arti penting pendidikan d. Pemilihan sekolah untuk anak b. Keinginan anak agar memiliki kehidupan yang lebih baik
106
45
1
46
1
47, 48, 49
3
Lampiran 6 INSTRUMEN PENELITIAN
IV. IDENTITAS RESPONDEN 3. Nomer Responden : 4. Nama responden : V. JUDUL PENELITIAN PERAN SERTA ORANG TUA/ WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK KELUARGA TKI (Studi Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang, Kabupaten Kendal) Petunjuk pengisian angket 4. Tulislah identitas diri pada kolom yang telah disediakan 5. Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang bapak/ibu anggap paling sesuai dengan pendapat bapak/ibu pada jawaban yang telah disediakan. 6. Apabila terjadi kekeliruan dalam jawaban dan ingin diperbaiki maka berilah tanda dua garis bawah pada jawaban yang dianggap salah, kemudian silanglah jawaban yang semestinya menurut bapak/ibu. Contoh : pilihan semula a b c d Diperbaiki a b c d I. Pertanyaan A. PROFIL TKI Kondisi Demografi Umur dan Jenis Kelamin 1. Tahun berapa TKI lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan … 2. Apa jenis kelamin TKI? a. Laki-laki b. Perempuan Status Perkawinan dan Hubungan Keluarga 3. Apa status perkawinan TKI? a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Tanpa status 4. Apa hubungan keluarga saudara dengan TKI? a. Suami b. Ibu/ Ayah c. Kakak/ Adik
107
108
d. Lainnya, sebutkan … Kondisi Sosial Pendidikan 5. Apa pendidikan terakhir TKI? a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat Mobilitas 6. Kapan saudara anda pertama kali menjadi TKI? a. Tahun 199… -2000, sebutkan …. b. Tahun 2001-2004, sebutkan …. c. Tahun 2005-2008, sebutkan …. d. Tahun 2009-2011, sebutkan …. 7. Sudah berapa kali TKI pulang ke Indonesia? a. 3 kali b. 2 kali c. 1 kali d. Tidak pernah 8. Di Negara mana saudara anda bekerja sebagai TKI? a. Malaysia b. Hongkong c. Arab Saudi d. Lainnya, sebutkan … Kondisi Ekonomi Remiten 9. Apa saudara anda yang menjadi TKI mengirimkan uang hasil kerja mereka? a. Ya, 1 tahun sekali b. Ya, 6 bulan sekali c. Ya, 1 bulan sekali d. Tidak sama sekali 10. Berapa jumlah uang yang dikirim oleh TKI? a. Lebih dari 10 juta, sebutkan … b. 10 juta - 6 juta, sebutkan … c. 5 juta - 1 juta, sebutkan … d. Kurang dari 1 juta, sebutkan … 11. Digunakan untuk apa uang remitan tersebut? a. kebutuhan sekolah anak yang ditinggalkan b. kebutuhan sehari-hari c. membeli tanah sebagai investasi d. ditabung Komunikasi 12. Bagaimana intensitas komunikasi saudara dengan TKI? a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan …
109
c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah 13. Bagaimana intensitas komunikasi anak dengan TKI? a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan … c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah 14. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang belajar anaknya? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 15. Pernahkah TKI menanyakan tentang kebutuhan sekolah dan belajar anak? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 16. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang kegiatan di sekolah yang diikuti anak? a. Selalu b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah B. KARAKTERISTIK ORANG TUA/ WALI ANAK KELUARGA TKI Kondisi Demografi Jenis Kelamin dan Umur 17. Apa jenis kelamin bapak/ ibu? a. Laki-laki b. Perempuan 18. Tahun berapa bapak/ ibu lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan … Status Perkawinan 19. Apa status perkawinan bapak/ibu? a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Belum menikah Jumlah Tanggungan 20. Berapa jumlah anggota keluarga (keluarga inti) bapak/ ibu? a. 3 orang, sebutkan... b. 4 orang, sebutkan... c. 5 orang, sebutkan...
110
d. Lebih dari 5 orang, sebutkan... 21. Berapa jumlah anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan (kakek, nenek, dll) yang menjadi tanggungan bapak/ ibu? a. Tidak punya b. 1 orang c. 2 orang d. Lebih dari 2, sebutkan … Kondisi Sosial-Ekonomi Tingkat Pendidikan 22. Apa pendidikan formal terakhir bapak/ibu? a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat 23. Apa pendidikan formal terakhir suami/istri? a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat Tempat tinggal 24. Bagaimana status rumah yang ditempati bapak/ibu? a. Hak milik b. Kontrak/ sewa c. Masih bersama orang tua d. Menumpang pada saudara 25. Apa jenis rumah yang di tempati bapak/ibu? a. Permanen b. Semi permanen c. Tidak permanen d. Gedeg/ bamboo Pekerjaan 26. Apa pekerjaan bapak/ ibu? a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan …. 27. Apa pekerjaan suami/ istri saudara? a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan …. Pendapatan 28. Berapa penghasilan pokok bapak/ibu setiap bulan? a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan...
111
d. Kurang dari Rp. 500.000,29. Berapa penghasilan suami/ istri? a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,30. Berapa penghasilan tambahan bapak/ibu? a. Lebih dari Rp. 750.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 250.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... c. Kurang dari Rp. 250.000,-, sebutkan... d. Tidak mempunyai penghasilan tambahan 31. Berapa pengeluaran keluarga untuk pendidikan anak (SPP, transportasi, pembelian buku, dan peralatan sekolah lainnya) setiap bulan? a. Lebih dari RP. 200.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 200.000,-, sebutkan... c. Antara RP. 100.000,- sampai Rp. 150.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 100.000,-, sebutkan... 32. Berapakah pengeluaran biaya hidup keluarga (makanan, pakaian, dan perumahan) setiap bulan? a. Lebih dari Rp. 1.000.000,- , sebutkan... b. Antara Rp. 750.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-, sebutkan... C. PERAN ORANG TUA WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK Peran Serta Langsung Membimbing dan membantu dalam belajar 33. Apakah bapak/ ibu menemani anak TKI saat belajar? a. Selalu menemani setiap hari b. Menemani jika anak meminta c. Menemani jika tidak ada kegiatan d. Tidak pernah menemani 34. Berapa jam bapak/ ibu mendampingi dan membimbing anak TKI dalam belajar? a. 2 jam setiap hari b. 1 jam setiap hari c. 30 menit setiap hari d. Tidak pernah mendampingi 35. Apakah bapak/ ibu memberikan les tambahan untuk anak TKI? a. Iya, agar pengetahuan anak bertambah b. Iya, mengikuti teman-teman sebayanya c. Pernah, tapi hasilnya sama saja d. Tidak pernah, cukup belajar sendiri
112
Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar 36. Apakah bapak/ ibu menyediakan tempat khusus untuk belajar anak TKI di rumah? a. Iya, menyediakan sendiri meja belajar b. Menyediakan satu meja untuk adik/kakak c. Di meja tamu d. Tidak meyediakan 37. Bagaimana sikap bapak/ ibu jika anak TKI minta dibelikan buku dan peralatan sekolah? a. Segera membelikan b. Dibelikan jika ada sisa uang kiriman c. Kadang dibelikan kadang tidak d. Tidak dibelikan Peran Serta Tidak Langsung Memberi kasih sayang 38. Apakah bapak/ ibu memberi makanan kecil untuk menemani anak TKI belajar? a. Selalu menyediakan tiap hari b. Menyediakan apabila anak meminta c. Menyediakan apabila belajar bersama teman d. Tidak pernah menyediakan 39. Apakah bapak/ ibu membangunkan anak TKI apabila anak terlambat bangun pagi? a. Selalu, saat terlambat bangun pagi b. Saat tes atau ulangan saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 40. Apa bapak/ ibu mengantarkan anak TKI ke sekolah? a. Iya, setiap hari b. Iya, kalau anak kesiangan c. Kadang-kadang d. Tidak pernah Pandangan nilai hasil belajar 41. Apakah bapak/ ibu mengambil rapor tiap akhir semester? a. Selalu mengambil rapor b. Hanya satu kali dalam satu tahun c. Menyuruh anggota keluarga lain mengambilkan d. Tidak pernah mengambilkan 42. Apakah bapak/ ibu selalu menanyakan nilai anak? a. Selalu, karena itu sangat penting b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
113
Kegiatan di sekolah 43. Bagaimana sikap bapak/ ibu apabila anak TKI mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah? a. Memperbolehkan asal tidak mengganggu belajar b. Memilihkan kegiatan ekstrakulikuler c. Hanya boleh mengikuti satu kegiatan d. Tidak memperbolehkan 44. Apakah bapak/ ibu hadir dalam rapat atau pertemuan sekolah? a. Selalu hadir setiap ada rapat/ pertemuan b. Hadir apabila tidak sibuk c. Diwakilkan pada anggota keluarga lain d. Tidak pernah hadir Pemilihan pendidikan yang tepat 45. Menurut bapak/ibu, pentingkah pendidikan bagi anak-anak? a. Sangat penting, alasan … b. Penting, alasan … c. Cukup penting, alasan … d. Tidak penting, alasan … 46. Apakah bapak/ ibu yang memilih sekolah untuk pendidikan anak? a. Iya, karena bapak/ ibu lebih mengetahui b. Kemauan anak serta anjuran bapak/ ibu c. Kemauan anak, karena anak yang menjalani d. Tidak ikut campur tentang pemilihan sekolah anak Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi 47. Apakah harapan bapak/ ibu setelah anak lulus dari sekolah? a. Melanjutkan sekolah yang lebih tinggi b. Mengikutkan kursus c. Bekerja d. Mengikuti kemauan anak saja 48. Apakah bapak/ ibu memotivasi anak TKI untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi? a. Selalu, alasan … b. Sering, alasan …. c. Kadang-kadang, alasan … d. Tidak pernah, alasan … 49. Apakah bapak/ ibu setuju bahwa mengeyam pendidikan yang tinggi maka akan memiliki kehidupan yang lebih baik? a. Sangat setuju, alasan … b. Setuju, alasan … c. Kurang setuju, alasan … d. Tidak setuju, alasan …
114
Lampiran 7 DAFTAR NAMA RESPONDEN
1
Kariyanto
21
Fitri
2
Agung Eko Prasetyo
22
Aspirin
3
Bambang
23
Khasanah
4
Moch Ikhsan
24
Arifah
5
Siti Fatimah
25
Ratna Dwi
6
Sriwati
26
Supari
7
Sa'ib Raharjo
27
Solaeman
8
Nur Bisri
28
Rohmi
9
Supir
29
Rahayu
10
Abdul Manab
30
Febriyanto
11
Endah
31
Abdul Kharis
12
Kusnan
32
Hanik Pratiwi
13
Moh Dawam
14
Kustiyo
15
Yuni Sri
16
Sulastri
17
Darman
18
Doni
19
Ngatini
20
Samlawi
Lampiran 8 Tabulasi Hasil Penelitian
R R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32
Item 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 3 1 2 2 2 1 3 2 1 2 3 1 2 1 2 2
item 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Item 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4
Item 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 1 4 3 3 2 1 3 4 3 3 1 4 4 3
Item 5 2 3 2 3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 1 3 3 2 2 1
Item 6 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1
Item 7 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2
Item 8 1 3 2 1 4 4 3 2 1 1 1 4 3 2 1 1 2 1 4 2 1 1 2 4 3 2 1 1 4 3 2 1
Item 9 4 3 3 1 1 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
Item 10 2 3 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Item 11 4 2 4 2 3 4 1 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 1 3 4
Item 12 2 3 4 3 2 3 4 2 4 2 3 3 4 2 4 2 4 3 3 2 4 2 4 3 4 2 4 2 3 4 2 4
Item 13 2 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 2 3 4 3 4
107
Item 14 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
Item 15 2 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
Item 16 1 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2
Item 17 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1
Item 18 4 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4
Item 19 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 1 3 2 3 2 3 4 3 1 4 4 4
Item 20 2 2 3 4 1 2 4 3 1 4 4 2 4 3 1 4 3 4 2 3 1 4 3 2 4 3 1 4 2 4 3 1
Item 21 1 4 4 2 3 1 4 1 1 3 2 1 4 1 1 3 4 2 1 1 1 3 4 1 4 1 1 3 1 4 1 1
108
Item 22 2 3 2 2 1 3 2 2 1 1 2 3 2 2 1 4 2 2 4 2 3 4 2 3 4 2 4 4 3 2 2 3
Item 23 1 3 3 1 1 4 2 2 1 1 1 4 2 2 1 3 2 3 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 2 3
Item 24 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4
Item 25 4 4 3 3 1 4 2 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3
Item 26 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 1 1 3
Item 27 3 2 2 1 3 4 2 1 3 3 1 4 1 1 3 4 1 1 4 1 3 3 1 4 4 1 4 3 4 4 1 3
Item 28 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3
Item 29 1 3 2 2 1 4 3 2 1 2 1 4 1 1 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3
Item 30 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
Item 31 1 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 1 4 4 3 4 1
Item 32 3 4 3 2 2 4 2 3 2 4 2 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4
Item 33 2 4 4 4 1 2 2 2 1 1 4 2 2 2 1 1 4 4 2 2 1 1 4 2 2 2 1 1 2 2 2 1
Item 34 2 2 4 3 1 2 3 3 1 1 3 2 3 3 1 1 4 3 2 3 1 1 4 2 3 3 1 1 2 3 3 1
Item 35 1 4 4 1 1 3 4 4 4 1 1 3 4 4 4 1 4 1 3 4 4 1 4 3 4 4 4 1 3 4 4 4
Item 36 1 1 4 3 1 1 3 4 1 2 3 1 3 4 1 4 4 3 2 4 2 2 4 4 3 4 3 2 2 3 4 3
Item 37 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 4 2
Item 38 2 3 3 4 2 2 4 3 1 4 4 2 4 3 1 4 3 4 2 3 1 4 3 2 4 3 1 4 2 4 3 1
Item 39 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1
Item 40 1 4 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1
Item 41 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2
Item 42 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2
Item 43 4 2 4 3 2 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4
Item 44 3 4 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
Item 45 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3
Item 46 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4
Item 47 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 4 4 4 1 2 1 4 4 4 1 2 1 4 4 4 1 2 1 4 4 1 2
Item 48 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2
Item 49 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3
Lampiran 9 1.
Mengetahui peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan anak
Item Item Item Item Item Item 5 6 7 8 9 10 R1 2 2 1 1 4 2 R2 3 2 2 3 3 3 R3 2 2 2 2 3 4 R4 3 1 1 1 1 2 R5 2 1 1 4 1 1 R6 3 1 2 4 3 2 R7 2 2 2 3 3 2 R8 2 2 3 2 3 2 R9 1 1 2 1 2 2 R10 3 1 2 1 3 2 R 11 3 1 1 1 2 2 R 12 3 1 2 4 3 2 R 13 2 2 2 3 3 2 R 14 2 2 3 2 3 2 R 15 1 1 2 1 2 2 R 16 3 1 2 1 3 2 R 17 2 2 2 2 3 4 R 18 3 1 1 1 2 2 R 19 3 1 2 4 3 2 R 20 2 2 3 2 3 2 R 21 1 1 2 1 2 2 R 22 3 1 2 1 3 2 R 23 2 2 2 2 3 4 R 24 3 1 2 4 3 2 R 25 2 2 2 3 3 2 R 26 2 2 3 2 3 2 R 27 1 1 2 1 2 2 R 28 3 1 2 1 3 2 R 29 3 1 2 4 3 2 R 30 2 2 2 3 3 2 R 31 2 2 3 2 3 2 R 32 1 1 2 1 2 2 Jumlah 72 46 64 68 86 70 Skor total Skor maksimal 118
Item 11 4 2 4 2 3 4 1 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 1 3 4 106
Item Item Item Item 13 14 15 16 2 2 2 1 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 103 120 115 113 963 1408
Persentase untuk peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan anak adalah sebagai berikut: Persentase untuk peran serta TKI = =
100% 963 100% 1408
= 68,39% (tinggi)
119
2.
Mengetahui kondisi demografi dan kondisi sosial ekonomi orang tua/ wali anak keluarga TKI di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang, Kabupaten Kendal.
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R 10 R 11 R 12 R 13 R 14 R 15 R 16 R 17 R 18 R 19 R 20 R 21 R 22 R 23 R 24
item 20 2 2 3 4 1 2 4 3 1 4 4 2 4 3 1 4 3 4 2 3 1 4 3 2
item 21 1 4 4 2 3 1 4 1 1 3 2 1 4 1 1 3 4 2 1 1 1 3 4 1
item 22 item 23 2 1 3 3 2 3 2 1 1 1 3 4 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 3 4 2 2 2 2 1 1 4 3 2 2 2 3 4 4 2 2 3 4 4 4 2 2 3 4
item 26 1 1 1 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 3 1 4 4 4 4 3 4
item 27 item 28 3 2 2 2 2 2 1 2 3 1 4 1 2 2 1 3 3 1 3 2 1 2 4 1 1 2 1 3 3 1 4 4 1 3 1 4 4 4 1 4 3 4 3 4 1 3 4 4 120
item 29 1 3 2 2 1 4 3 2 1 2 1 4 1 1 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4
item 30 item 31 1 1 1 4 1 4 1 4 1 4 1 4 1 3 3 4 1 1 1 4 1 4 1 4 1 3 3 4 1 1 1 4 1 4 1 4 1 4 3 4 1 1 1 4 1 4 1 4
item 32 3 4 3 2 2 4 2 3 2 4 2 4 2 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4
R 25 R 26 R 27 R 28 R 29 R 30 R 31 R 32 Jumlah
4 3 1 4 2 4 3 1
4 1 1 3 1 4 1 1 88
4 2 4 4 3 2 2 3 69
4 2 4 4 4 2 2 3 79
4 3 4 4 4 1 1 3 82 90 Skor total Skor maksimal
4 1 4 3 4 4 1 3
4 3 4 4 4 2 3 3 80
4 3 4 4 4 2 3 3 88
1 3 1 1 1 1 3 1 90
42
Persentase untuk karakteristik Orang tua/ wali anak keluarga TKI adalah Persentase untuk karakteristik Orang tua/ wali anak keluarga TKI = =
100% 920 100% 1408
= 65,34% (tinggi)
121
3 4 1 4 4 3 4 1 106
4 3 4 4 4 4 3 4 106 920 1408
3.
Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R 10 R 11 R 12 R 13 R 14 R 15 R 16 R 17 R 18 R 19 R 20 R 21 R 22 R 23 R 24 R 25
item 33 2 4 4 4 1 2 2 2 1 1 4 2 2 2 1 1 4 4 2 2 1 1 4 2 2
item 34 2 2 4 3 1 2 3 3 1 1 3 2 3 3 1 1 4 3 2 3 1 1 4 2 3
item item item item item item item item item item item item item item 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 1 1 2 2 2 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 1 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 4 4 1 1 2 2 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 3 1 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 1 3 4 4 4 1 4 4 3 2 3 3 4 4 3 1 2 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 4 1 4 4 2 4 3 3 4 4 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 2 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 122
item 49 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4
R 26 R 27 R 28 R 29 R 30 R 31 R 32 Jumlah
2 1 1 2 2 2 1 68
3 1 1 2 3 3 1 72
4 4 1 3 4 4 4 96
4 3 2 2 3 4 3 86
4 2 4 2 4 4 2 104
3 1 4 2 4 3 1 90
4 2 4 1 1 2 4 1 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 1 1 2 111 52 118 Skor total Skor maksimal
4 2 4 4 4 4 2 118
2 4 4 4 4 2 4 109
4 3 4 4 4 4 3 116
4 3 4 3 4 4 3 113
Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI adalah Persentase peran serta orang tua wali dalam pendiddikan anak TKI = =
100% 1668 100% 2176
= 76,65% (tinggi)
123
4 4 3 3 3 4 4 107
1 2 1 4 4 1 2 91
4 2 2 4 4 4 2 108
4 3 3 3 4 4 3 109 1668 2176
Lampiran 10 FOTO PENELITIAN
124
Peneliti sedang wawancara dengan responden
125
Peneliti sedang wawancara dengan responden
126
127
128
129
130
131