PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP HASIL BELAJAR MENULIS RINGKASAN SISWA KELAS IV SDN GUGUS ROBERT WOLTER MONGINSIDI KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Endang Puji Lestari 1401412204
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016 i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Endang Puji Lestari
NIM
: 1401412204
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
: Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “Pengaruh Kemampuan Membaca pemahaman terhadap Hasil Belajar Menulis Ringkasan Siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Pendapat atau temuan lain dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Semarang, 1 Agustus 2016 Peneliti,
E Endang Puji Lestari 1401412204
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini atas nama Endang Puji Lestari, NIM 1401412204 dengan judul “Pengaruh Kemampuan Membaca pemahaman terhadap Hasil Belajar Menulis Ringkasan Siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal”, telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang, pada: hari
: Senin
tanggal : 1 Agustus 2016
Semarang, 1 Agustus 2016 Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. A. Busyairi, M.Ag. NIP. 195801051987031001
Dr. Drs. Ali Sunarso, M.Pd. NIP. 196004191983021001
iii
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini atas nama Endang Puji Lestari, NIM 1401412204 dengan judul “Pengaruh Kemampuan Membaca pemahaman terhadap Hasil Belajar Menulis Ringkasan Siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal”,
telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: hari
: Senin
tanggal
: 1 Agustus 2016
Panitia Ujian Sripsi, Ketua,
Sekretaris,
Drs. Isa Ansori, M.Pd. NIP. 19600820 198703 1 003 Penguji,
Dra. Hartati, M.Pd. NIP. 1955100519800122001 Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Drs. A. Busyairi, M.Ag.
Dr. Drs. Ali Sunarso, M.Pd. iv
NIP. 195801051987031001
NIP. 196004191983021001
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya
(QS:2. Al Baqarah : 286). Penulis yang baik, karena ia menjadi pembaca yang baik. (Hernowo)
PERSEMBAHAN Dengan mengucap alhamdulillah dan tak lupa shollawat serta salam untuk Nabi Muhammad SAW. Karya ini saya persembahkan kepada: Kedua orangtua saya Bapak Sunarto dan Ibu Sutiah, Beserta almamater Almamater yang saya banggakan.
vi
PRAKATA Alhamdulillah puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan
menyelesaikan
rahmat
skripsi
dan
dengan
karunia-Nya judul,“
sehingga
Pengaruh
peneliti
Kemampuan
dapat
Membaca
pemahamanterhadap Hasil Belajar Menulis Ringkasan Siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal”. Skripsi ini merupakan syarat
akademis dalam menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini tidak akan dapat terselelsaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan di Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikanijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian. 3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendiidkan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ijin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian. 4. Drs. A. Busyairi, M.Ag. sebagai Dosen pembimbing utama dan Dr. Drs. Ali Sunarso, M.Pd. sebagai Dosen pembimbing pendamping yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan, vii
petunjuk dan arahan yang sangat berharga sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 5. Segenap Bapak/ Ibu dosen dan karyawan jurusan PGSD FIP UNNES yang telah membekali ilmu yang bermanfaat; 6. Bapak/ Ibu guru dan para siswa Kelas IV SD Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal yang telah membantu penelitian ini. 7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti. Semoga bantuan yang telah diberikan mendapat berkah dan hidayah dari Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya serta dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dunia pendidikan.
Semarang,
Agustus 2016
Endang Puji lestari
viii
ABSTRAK Lestari, Endang Puji. 2016. Pengaruh Kemampuan Membaca pemahaman terhadap Hasil Belajar Menulis Ringkasan Kelas IV SD Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (1) Drs. A. Busyairi, M.Ag. dan pembimbing (2) Dr. Ali Sunarso, M.Pd. Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa negara Indonesia. berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Dalam mengerjakan soal pilihan ganda siswa masih kurang memahami bacaan sehingga terdapat beberapa siswa masih salah dan kurang teliti dalam menjawab soal dan pada menulis ringkasan siswa membuatnya berdasarkan pemikiran mereka. Sehingga hasil belajar siswa masih kurang sempurna. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Pengambilan data menggunakan teknik tes dan unjuk kerja. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas IV SD gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Populasi yang di gunakan berjumlah 256 siswa yang terbagi dalam 8 SD. Sampel penelitian berjumlah 76 siswa. Data dianalisis dengan korelasi product moment,sebelumnya dilakukan uji validitas, reliabilitas pada uji coba instrumen, prasyarat analisis berupa uji normalitas, homogenetas, dan linieritas. Menguji hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana, dan koefisien determinasi. Pengolahan data dibantu dengan SPSSfor windows 16. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebagai berikut. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan, ditunjukkan dengan perolehan hasil t hitung (4,544) > dari t table (1,671) pada taraf signifikasi 5%. Dan diperoleh besarnya pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa sebesar 21,8%. Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan dan juga terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan. Saran bagi siswa yaitu agar menyukai membaca serta meningkatkan kemampuan menulis ringkasan. Pihak sekolah hendaknya melakukan peningkatan program membaca siswa agar siswa kemapuan membaca pemahaman dan menulis menjadi lebih meningkat. Kata kunci: Pengaruh, kemampuan membaca pemahaman, menulis ringkasan. ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ....................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................
iii
PENGESAHAN ............................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................
v
PRAKATA ...................................................................................................
vi
ABSTRAK ...................................................................................................
viii
DAFTAR ISI .................................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah ..........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
8
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................
9
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................
9
BAB II KAJIAN PUSTAKAKAJIAN TEORI 2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1 Keterampilan Berbahasa .......................................................................
10
2.1.2 Hakikat Membaca 2.1.2.1 Pengertian Membaca .........................................................................
11
2.1.2.2 Tujuan Membaca ...............................................................................
13
2.1.2.3 Manfaat membaca .............................................................................
14
2.1.2.4 Jenis- jenis Membaca ........................................................................
14
2.1.2.5 Tahapan Membaca ............................................................................
15
2.1.3.
Membaca Pemahaman
2.1.3.1 Pengertian membaca pemahaman .....................................................
17
2.1.3.3 Tujuan Membaca Pemahaman ..........................................................
18
2.1.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman .............. x
18
2.1.3.3 Tingkatan Membaca Pemahaman .....................................................
19
2.1.3.4 Bentuk Tes Membaca Pemahaman ...................................................
20
2.1.4
Hakikat Menulis
2.1.4.1 Pengertian Menulis ............................................................................
21
2.1.4.2 Tujuan Menulis .................................................................................
22
2.1.4.3 Manfaat Menulis ...............................................................................
23
2.1.5
Hakikat Menulis Ringkasan Karangan Narasi
2.1.5.1 Pengertian Ringkasan ........................................................................
24
2.1.5.2 Manfaat Menulis Ringkasan ..............................................................
27
2.1.5.3 Prosedur Menulis Ringkasan .............................................................
27
2.1.5.4 Jenis Karangan ..................................................................................
30
2.1.5.5 Pengertian Karangan Narasi ..............................................................
31
2.1.5.6 Tujuan Karangan Narasi ...................................................................
32
2.1.5.7 Ciri- ciri Karangan Narasi .................................................................
33
2.1.6
Hakikat belajar ...................................................................................
33
2.1.7
Pembelajaran .....................................................................................
36
2.1.8
Pengertian Hasil Belajar ....................................................................
37
2.1.9
Pembelajaran Bahasa Indonesia
2.1.9.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD ...............................................
38
2.1.9.2 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sd ...................................
39
2.1.10 Karakteristik Siswa Kelas Tinggi .......................................................
40
2.2 KAJIAN EMPIRIS ..................................................................................
42
2.3 KERANGKA BERPIKIR .......................................................................
45
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN .....................................................................
48
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN .....................................................
49
3.2 PROSEDUR PENELITIAN ...................................................................
50
3.3 SUBYEK, LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN .............................
52
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN ...........................................
52
3.6 VARIABEL PENELITIAN ....................................................................
54
3.6 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL ..............................................
54
xi
3.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA .......................................................
55
3.8 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, DAN REALIBILITAS 3.8.1 Uji Coba Instrumen ...............................................................................
56
3.8.2 Validitas ................................................................................................
57
3.8.3 Reliabilitas ...........................................................................................
59
3.9 ANALISIS DATA 3.9.1 Analisis Statistik Deskriptif ...........................................................................
60
3.9.2 Uji Prasyarat Analisis 3.9.2.1 Uji Normalitas ..............................................................................................
63
3.9.2.2 Uji Homogenitas ..........................................................................................
65
3.9.2.3 Uji Linieritas .................................................................................................
67
3.10 Uji Hipotesis 3.10.1 Analisis Korelasi ...........................................................................................
68
3.10.2 Koefisien Determinasi ...................................................................................
69
3.10.3 Analisis Regresi ............................................................................................
71
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................
72
4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian ....................................................................
73
4.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis 4.1.2.1 Uji Normalitas Data ..........................................................................
81
4.1.2.2 Uji Homogenitas Data ........................................................................
82
4.1.2.3 Uji Linieritas Data .............................................................................
83
4.1.3 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................
84
4.2 Pembahasan ..............................................................................................
87
4.2.1 Pemaknaan Temuan .............................................................................
88
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian ....................................................................
91
BAB V PENUTUP 5.1 SIMPULAN ............................................................................................
94
5.2 SARAN ...................................................................................................
94
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 96 LAMPIRAN ..................................................................................................... 99 xii
DAFTAR TABEL
Tabel
Hal
Tabel 2.1 Ciri- ciri ringkasan dan rangkuman ..............................................
30
Tabel 3.2 Populasi penelitian ....................................................................................
59
Tabel 3.3 Pengambilan Sampel .....................................................................
60
Tabel 3.4 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Membaca Pemahaman ....................
64
Tabel 3.5 Uji Validitas instrumen membaca pemahaman ............................
59
Tabel 3.6 Uji Normalitas data ..................................................................................
64
Tabel 3.7 Uji Homogenitas data ..............................................................................
66
Tabel 3.8 Uji Linieritas data ....................................................................................
67
Tabel 3.9 Pedoman Pemberian Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi ................
68
Tabel 3.10 Uji Korelasi Data ...................................................................................
69
Tabel 3.11 Uji Koefisien Determinasi Data .............................................................
70
Tabel 3.12 Uji Analisis Regresi Data .......................................................................
71
Tabel 4.1 Distribusi Frekuesi Kemampuan Membaca Pemahaman ..............
73
Tabel 4.2 Data Deskriptif Kemampuan Membaca Pemahaman ...................
74
Tabel 4.3 Kategori Skor Kemampuan Membaca Pemahaman ......................
76
Tabel 4.4 Distribusi Frekuesi Hasil Belajar Menulis Ringkasan ...................
77
Tabel 4.5 Data Deskriptif Hasil Belajar Menulis Ringkasan ........................
78
Tabel 4.6 Kategori Skor Hasil Belajar Menulis Ringkasan ..........................
79
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalits Data................................................................
80
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas ..................................................................
81
Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas ........................................................................
82
xiii
Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi ........................................................................
83
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi..................................................................
84
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi ..................................................................
85
Tabel 4.13 Uji Signifikansi Parsial/ Uji t ......................................................
86
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Hal
2.1 Kerangka Berpikir Pengaruh Kerja Kedua Variabel ...............................
53
3.1 Desain Penelitian ..............................................................................
55
3.2 Langkah-langkah penelitian ....................................................................
56
4.1 Histogram Kemampuan Membaca Pemahaman .....................................
74
4.2 Histogram Hasil Belajar Menulis Ringkasan ...........................................
76
4.3 Histogram hasil pengkategorian kemampuan membaca pemahaman ....
88
4.4. Histogram hasil pengkategorian hasil belajar menulis ringkasan ..........
89
xv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Hal
1. DATA SISWA UJI COBA INSTRUMEN ...............................................
100
2. Kisi- kisi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman ..
101
3. Instrumen Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman .
102
4. Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Tes Instrumen Kemampuan Membaca Pemahaman ..............................................................................................
116
5. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman ...............................................................................................
117
6. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman .............................................................................
119
7. DATA SISWA PENELITIAN ...................................................................
121
8. Kisi- kisi Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman .
123
9. Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman .................
124
10. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman ...................................................................................................................
135
11. Indikator Penilaian Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan ..........
136
12. Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan .........................................
137
13. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan ...............
140
14. Kriteria Kategori Skor Tes Kemampuan Membaca Pemahaman dan Tes Hasil Belajar Menulis Ringkasan .......................................................................
141
15. Tabulasi Jawaban Tes Menulis Ringkasan ..............................................
142
xvi
16. Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan .......................................................................
144
17. Data Deskriptif Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan ....................................................................................
145
18. Rekapitulasi Kategori Skor Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan .....................................................................
146
19. Hasil Uji Normalitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan .......................................................................
147
20. Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan .......................................................................
148
21. Hasil Uji Linieritas ...................................................................................
149
22. Hasil Penghitungan Korelasi Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan .............................................................
150
23. Koefisen Determinasi ...............................................................................
151
24. Hasil Analisi Regresi Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan .....................................................................
152
25. Hasil uji Koefisien Regreasi Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan ..............................................................
153
26. Surat Penelian...........................................................................................
154
27. Dokumentasi Penelitian ...........................................................................
164
xvi xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Masalah Pendidikan merupakan wadah untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh anak untuk menuju kedewasaannya. Menurut SA. Bratanata dkk. Pendidikan adalah usaha yang diadakan baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung untuk membantu anak dalam perkembangannya. Maka dari itu pendidikan merupakan hak setiap manusia. Dengan mendapatkan pendidikan setiap manusia akan mampu mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya untuk mempertahankan kehidupannya. Pemerintah telah mengatur sistem pendidikan nasional di Indonesia dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama Bab X Pasal 37 menyatakan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat pendidikan agama, pendidikan kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/ kejuruan, serta muatan lokal. Sekolah memegang peranan yang sangat penting dalam pendidikan karena sekolah memiliki pengaruh yang besar pada jiwa anak. Maka disamping keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolahpun mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak. Pendidikan di sekolah dasar merupakan proses pengembangan kemampuan yang paling mendasar bagi setiap siswa.
118
2
Proses pengembangan kemampuan yang paling mendasar untuk siswa sekolah dasar adalah berbahasa. Proses pengembangan kemampuan berbahasa salah satunya adalah Bahasa Indonesia. Dan Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah. Dalam pembelajaran, bahasa merupakan aspek yang penting dalam pendidikan. Bahasa dalam pendidikan salah satunya berfungsi sebagai pengantar pembelajaran. Tanpa bahasa yang baik dan benar, proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik dan lancar dan tujuan pembelajaran akan sulit dicapai. Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Pasal 21 Ayat 2) yaitu perencanaan proses pembelajaran dilakukan dengan mengembangkan budaya membaca dan menulis. Menurut Tarigan (2008:1), keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu 1. keterampilan menyimak (listening skills); 2. keterampilan berbicara (speaking skills); 3. keterampilan membaca (reading skills); 4. keterampilan menulis (writing skills). Setiap keterampilan tersebut memiliki hubungan yang erat dengan keterampilan- keterampilan yang lain. Pada hakikatnya pembelajaran bahasa dilaksanakan untuk mencapai keterampilan berbahasa. Menulis ringkasan merupakan salah satu bentuk dari keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menulis. Latihan menulis jenis lain yang penting adalah latihan membuat sebuah ringkasan (Yeti Mulyati dkk,2009:8.31). Ringkasan sebagai suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam waktu yang singkat. (Keraf dalam Dalman, 2006:84)
3
Dalam membuat ringkasan, pertama- tama harus berlatih menemukan gagasan utama atau tema setiap paragraf dari suatu bahan bacaan. Kemudian membuat catatan- catatan sehubungan dengan gagasan pokok atau tema bacaan (Yeti Mulyati dkk,2009:8.31). Jadi untuk membuat sebuah ringkasan yang harus dilakukan adalah menemukan gagasan pokok atau tema bacaan, sedangkan umtuk menemukan gagasan pokok atau tema bacaan siswa harus memiliki kemampuan membaca pemahaman. Kemampuan membaca pemahaman siswa sangat berkaitan dengan kemampuan menulis ringkasan bacaan. Membaca bukan saja proses mengingat, melainkan juga merupakan suatu proses kerja mental yang mampu memahami dan mengolah bahan bacaannya secara kritis dan kreatif (Nurhadi,2010:29). Dalam suatu kemampuan membaca, pembaca tidak hanya dituntut untuk mampu membaca dan mengingat apa yang dibaca. Tetapi juga dituntut untuk mampu memahami isi bacaanya dan mengolahnya secara kritis dan kreatif. Kemampuan membaca yang memadai dapat dicapai dengan cara mengimbanginya dengan pemahaman sehingga menunjukkan pembaca telah memperoleh kemampuan membaca (Somadayo, 2011:2). Membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan (Dalman, 2013: 5). Hal ini karena membaca merupakan sarana untuk mempelajari dunia sehingga manusia dapat memperluas pengetahuan, wawasan, dan menggali pesan- pesan yang tertulis dalam bacaan. Menurut Tarigan (2008:58) membaca pemahaman merupakan jenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma
4
kesastraan (literal standars), resensi kritis (critical review), drama tulis (printed drama), serta pola-pola fiksi (patterns of ficion). Sehingga pembaca tidak hanya memahami dan mengerti isi bacaan tapi juga mampu memperoleh makna yang secara tidak langsung melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh pembaca serta dihubungkan dengan isi bacaan. Kemampuan membaca pemahaman ini sangat penting untuk dimiliki siswa. Keterampilan membaca pemahaman ini sangat berkaitan dengan keterampilan menulis. Kajian PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) 2011 yaitu studi internasional dalam bidang membaca pada anak-anak di seluruh dunia yg disponsori oleh IEA ini menunjukkan bahwa rata-rata anak Indonesia berada pada urutan keempat dari bawah dari 45 negara di dunia. Kajian PIRLS ini menempatkan siswa Indonesia kelas IV Sekolah Dasar pada tingkat terendah di kawasan Asia. Indonesia dengan skor 51.7, di bawah Filipina (skor 52.6); Thailand (skor 65.1); Singapura (74.0); dan Hongkong (75.5). Bukan itu saja, kemampuan anak-anak Indonesia dalam menguasai bahan bacaan juga rendah, yaitu 30 persen saja dari materi bacaan karena mereka mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal bacaan yang memerlukan pemahaman dan penalaran (Pusat Penilaian Badan Penelitian Kemendikbud). Berdasarkan penelitian yang disampaikan oleh Sri Wahyuni dalam Diklat Pembelajaran Membaca bagi Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Pacitan tanggal 31 Januari 2010 menjeaskan bahwa studi internasional mengenai literasi membaca yang dilakukan OECD (Organization for Economic Co-operation Development) bisa dijadikan cermin peta kemampuan literasi siswa Indonesia dibandingkan
5
siswa lain seusia mereka di tataran internasional. OECD sendiri mencoba memetakan profil literasi membaca siswa dalam ruang lingkup internasional melalui kajian PISA (Programme for International Student Assessment). PISA adalah studi literasi yang bertujuan untuk meneliti secara berkala tentang kemampuan siswa usia 15 tahun (kelas III SMP dan kelas I SMA) dalam membaca (reading literacy), matematika (mathematics literacy), dan sains (scientific literacy). Studi PISA melaporkan bahwa 25% – 34% dari siswa Indonesia masuk dalam tingkat literasi-1. Artinya, sebagian besar siswa kita masih memiliki kemampuan membaca pada taraf „belajar membaca‟. Siswa pada tingkat literasi-1 hanya mampu untuk membaca teks yang paling sederhana, seperti menemukan informasi yang ada di dalam bacaan sederhana, mengidentifikasi tema utama suatu teks atau menghubungkan informasi sederhana dengan pengetahuan sehari-hari. Sedangkan untuk taraf tingkat literasi-5, kurang dari 1% siswa Indonesia berada pada taraf tertinggi dari studi PISA ini. Artinya, hanya sedikit dari siswa kita memiliki kemampuan membaca yang canggih, seperti menemukan informasi yang rumit dalam teks yang tidak dikenal sebelumnya, mempertunjukkan pemahaman yang terperinci, menarik kesimpulan dari informasi yang ada di dalam teks, dan mengevaluasi dengan kritis, membangun hipotesis, serta mengemukakan konsep yang mungkin bertentangan dengan harapannya sendiri(www.yuniunisma.blogspot.com). Dengan adanya data dari berbagai sumber di atas menunjukkan bahwa tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa di Indonesia masih rendah. Dengan kemampuan membaca pemahaman siswa yang rendah, hal tersebut secara
6
tidak langsung mempengaruhi kemampuan menulis siswa, terutama pada kemampuan menulis ringkasan suatu bacaan. Namun berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal, pada pembelajaran siswa dituntut untuk mengerjakan soal pilihan ganda dan membuat sebuah ringkasan berdasarkan bacaan yang sudah guru kelas sediakan. Dalam mengerjakan soal pilihan ganda siswa masih kurang memahami bacaan sehingga terdapat beberapa siswa masih salah dan kurang teliti dalam menjawab soal dan pada menulis ringkasan
siswa
membuatnya
berdasarkan
pemikiran
mereka
tanpa
memperhatikan kesesuaian isinya ringkasan siswa dengan isi bacaan. Gurupun kurang memperhatikan kegiatan membaca siswa. Sehingga hasil belajar siswa masih kurang sempurna. Maka hal ini dipandang perlu untuk dilakukan penelitian pengaruh kemampuan membaca pemahaman siswa terhadap hasil belajar menulis ringkasan suatu bacaan. Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Samirun tahun 2012 yang berjudul “Korelasi Penguasaan Kosa Kata dan Membaca Pemahaman dengan Kemampuan Menulis Karangan Siswa Kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi thun 2012/2013; dan terdapat hubungan positif yang signifikan antara penguasaan kosakata dan membaca pemahaman dengan kemampuan menulis karangan siswa kelas V SDN Margomulyo 1 Ngawi thun 2012/2013.
7
Penelitian yang serupa juga pernah dilakukan oleh Mulyono tahun 2013 yang berjudul “Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VI SDN 1 Josari Kabupaten Ponorogo”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) kebiasaan membaca siswa kelas VI SDN 1 Josari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran 2013/2014 dalam kategori B (baik), yaitu 92,22 (76,85%); 2) kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VI SDN 1 Josari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran 2013/2014 dalam kategori B (baik), yaitu 22,63 (75,42%); 3) terdapat korelasi positif yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VI SDN 1 Josari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran 2013/2014 dengan tingkat korelasi yang sangat kuat, yaitu 0,856. Penelitian lain juga dilakukan oleh Yeni setiati, dkk tahun 2013 yang berjudul “ Peningkatan Kemampuan Menulis Ringkasan Dengan Metode Cooperative Script”. Yang dilakukan pad siswa kelas V sekolah Dasar Negeri 18 Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Tahun Pelajaran 2012/2013. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa metode cooperative scriptberhasil meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis ringkasan. Pada siklus 1 diperoleh rata-rata 68,13 dan ketuntasan belajar 43,75%, dapat digolongkan masih rendah, pada siklus 2 meningkat dengan rata-rata 77,93 dan ketuntasan belajar 75%, masih terdapat siswa yang belum tuntas maka masih perlu peningkatan, dan pada siklus 3 dapat dicapai rata-rata 96,04 dan ketuntasan belajar 100% dikatakan pembelajaran sudah berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
8
Berdasarkan paparan diatas penulis memfokuskan pada penelitian dengan judul “Pengaruh Kemampuan Membaca Pemahaman Terhadap Hasil Belajar Menulis Ringkasan Siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal”. 1.2 Rumusan Masalah Dari permasalahan di atas peneliti menyimpulkan suatu rumusan permasalahan yaitu apakah ada pengaruh yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kabupaten Kendal 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1
Manfaat Teoritis Secara teoritis, dapat mejadi pendukung teori untuk kegiatan penelitian-
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan, serta dapat menambah hasanah bagi dunia pendidikan
.
9
1.4.2 Manfaat Praktis (1) Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman juga hasil belajar menulis ringkasan suatu bacaan. (2) Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi guru untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dan juga hasil belajar menulis ringkasan siswa. (3) Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh sekolah sebagai salah satu pedoman untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mengenai kemampuan membaca pemahaman dan menulis ringkasan. Sehingga mutu dan kualitas pendidikan menjadi semakin baik.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI 2.1.1
Keterampilan Berbahasa Bentuk dasar bahasa adalah ujaran. Keraf ( dalam Faisal, 2009:4)
menyatakan bahwa apa yang dalam pengertian kita sehari-hari disebut bahasa, meliputi dua bidang yaitu: bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap dan arti atau makna yang tersirat dalam arus bunyi tadi; bunyi itu merupakan getaran yang bersifat fisik yang merangsang alat pendengaran kita, serta arti atau makna adalah isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan adanya reaksi itu. Namun tidak semua ujaran atau bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia itu dapat dikatakan bahasa. Ujaran manusia dapat dikatakan bahasa apabila ujaran tersebut mengandung makna, atau apabila dua orang manusia atau lebih menetapkan bahwa seperangkat bunyi itu memiliki arti yang serupa. Menurut Tarigan (2008:1), keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu
1) keterampilan menyimak (listening skills), menyimak
merupakan suatu kegiatan yang tidak sekedar mendengarkan tetapi juga memahaminya; 2) keterampilan berbicara (speaking skills), berbicara merupakan suatu kegiatan mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar dapat membedakannya; 3) keterampilan membaca (reading skills), membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan penulis; 4) 10
11
keterampilan menulis (writing skills), menulis merupakan menurunkan atau menuliskan lambang- lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu. Setiap keterampilan tersebut memiliki hubungan yang erat dengan keterampilan- keterampilan yang lain dengan cara yang beraneka ragam.
Dalam memperoleh keterampilan
berbahasa, kita biasanya melalui urutan yang teratur: mula- mula pada masa kecil kita belajar menyimak bahasa kemudian berbicara, sesudh itu kita belajar membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan suatu kesatuan, merupakan catur-tunggal. Setiap keterampilan itu berhubungan erat dengan proses yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil orang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dengan masyarakat. Dari beberapa pendapat di atas keterampilan berbahasa meliputi empat komponen, yaitu: 1) keterampilan menyimak, 2) keterampilan berbicara,
3)
keterampilan membaca, 4) keterampilan menulis. Selain itu keterampilan berbahasa bermanfaat dalam melakukan interaksi komunikasi dengan masyarakat. 2.1.2
Hakikat Membaca
2.1.2.1
Pengertian Membaca
Semakin majunya perkembangan jaman sekarang, menuntut masyarakat untuk selalu mengetahui informasi- informasi yang terbaru. Untuk memperoleh informasi tersebut masyarakat harus gemar membaca. Membaca adalah suatu
12
proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau media tulis (Tarigan,2008:7). Somadayo (2011: 4) mengungkapkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis. Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Setiap aspek melibatkan kegiatan membaca. Disamping itu, kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia. Sejalan dengan itu, Dalman (2014: 5) menyatakan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca. Oleh sebab itu, membaca bukan hanya sekadar melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana saja, tetapi lebih dari itu bahwa membaca merupakan kegiatan memahami dan menginterprestasikan lambang/ tanda/ tulisan/ yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca. Senada dengan pendapat Dalman, Farida Rahim (2011:2) menyatakan bahwa membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, prolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis ke dalam kata- kata
13
lisan. Sebagai proses berpikir membaca mencangkup aktifitas pengenalan kata, pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan untuk komunikasi interaktif oleh pembaca untuk menemukan pesan dalam suatu bacaan yang tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, prolinguistik, dan metakognitif. 2.1.2.2
Tujuan Membaca
Kegiatan membaca tidak hanya suatu kegiiatan melafalkan tulisan yang ada dalam bacaan, dengan membaca akan menemukan banyak informasi. Pada dasarnya tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencangkup isi dan memahami makna bacaan. Sedangkan menurut Tarigan (2008:9-11) mengemukakan tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. tujuan membaca adalah memperoleh perincianperincian atau fakta-fakta, memperoleh ide-ide utama, mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita, membaca untuk menyimpulkan, mengelompokkan atau mengklasifikasi, menilai dan mengevaluasi, serta memperbandingkan atau mempertentangkan. Dalman (2014:13) tujuan membaca dapat berupa: “memahami secara detail dan menyeluruh isi bacaan, menangkap ide pokok/gagasan utama buku secara cepat, mendapat informasi tentang sesuatu, mengenali makna kata-kata sulit, ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di seluruh dunia, ingin mengetahui peristiwa penting yang terjadi di masyarakat sekitar, ingin memperoleh kenikmatan dari karya fiksi, ingin memperoleh informasi dari lowongan kerja, ingin merek barang yang cocok untuk di beli, ingin menilai kebenaran gagasan pengarang/penulis, ingin mendapatkan alat-alat tertentu, dan ingin mendapatkan keterangan tentang pendapat seseorang (ahli) atau keterangan tentang definisi suatu istilah.”
14
Sesuai dengan uraian tentang tujuan membaca maka peneliti menyimpulkan bahwa tujuan membaca yang paling utama adalah memperoleh informasi. Setelah informasi diperoleh pembaca akan menyimpulkan, menilai, dan membandingkan isi bacaan. 2.1.2.3
Manfaat membaca
Membaca sangat dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Setiap kegiatan dalam kehidupn melibatkan kegiatan membaca. Dengan membaca akan mendapatkan informasi, gagasan, pendapat, pesan, dan lainnya dari bacaan yang disampaikan oleh penulis. Menurut Haryadi (2012: 18) manfaat membaca adalah guna, faedah, atau sesuatu yang diperoleh dari kegiatan membaca. Manfaat membaca merupakan hasil yang didapat pembaca setelah membaca. Jika tujuan membaca dicanangkan atau ditentukan sebelum membaca dan saat membaca, manfaat diperoleh setelah kegiatan membaca. Manfaat membaca antara lain: 1.
Menambah kosakata dan pengetahuan akan tata bahasa dan sintaksis
2.
Mengajak seseorang untuk berinstropeksi atau melontarkan pertanyaan serius mengenai nilai, perasaan, dan hubungan kita dengan orang lain
3.
Membaca memicu imajinasi, karena dengan membaca seseorang dapat menangkap banyak pengetahuan dan pengalaman dari orang lain
4.
Membaca dapat bermanfaat dalam mengikuti laju perkembangan zaman yang serba cepat dalam bidang informasi dan komunikasi
15
2.1.2.4
Jenis- jenis Membaca
Membaca adalah suatu kegiatan yang melafalkan simbol tulis untuk menemukan informasi yang ada dalam bacaan yang dibaca. Menurut Dalman (2014:63) ada dua jenis membaca, yaitu: 2.1.2.4.1
Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan suatu lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras ( Dalman,2014:63). 2.1.2.4.2
Membaca Dalam Hati
Membaca senyap atau membaca dalam hati adalah suatu kegiatan membaca dengan tidak bersuara, tanpa pergerakan bibir, tanpa gerakan kepala, tanpa berbisik, mampu memahami bahan bacaan secara diam atau dalam hati, kecepatan mata dalam membaca mencapai tiga kata per detik, menikmati bahan bacaan dalam hati, dan dapat menyesuaika kecepatan membaca denga tingkat kesukaran dalam bahan bacaan (Dalman,2014:67). 2.1.2.5 Tahapan Membaca Menurut Dalman (2014:85-87) ada dua tahapan membaca, yaitu: 2.1.2.5.1
Membaca Permulaan atau Membaca Mekanik
Keterampilan
membaca
pada
umumnya
diperoleh
dengan
cara
mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu keterampilan yang sangat unik serta berperan penting bagi perkembangan pengetahuan, dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia. Jika anak
16
pada usia permulaan sekolah tidak segera memiliki kemampuan membaca, ia akan mengalami kesulitan dalam mempelajari bidang studi lain. Setiap orang akan belajar membaca terlebih dahulu sebelum memasuki tahapan membaca permulaan. Pada tahapan membaca permulaan ini merupakan tahapan awal dalam kegiatan belajar membaca. Membaca permulaan merupakan suatu keterampilan awal yang harus dipelajari atau dikuasai oleh pembaca (Dalman,2014:85). Membaca permulaan merupakan suatu tingkatan awal bagi orang yang bisa membaca. membaca permulaan adalah suatu aktivitas untuk mengenalkan rangkaian huruf dengan bunyi-bunyi bahasa. Membaca permulaan ini mencangkup: (1) pengenalan bentuk huruf;, (2) Pengenalan unsure- unsure kinguistik; (3) Pengenalan hubungan pada ejaan dan bunyi; (4) Kecepatan membaca bertaraf lambat (Tarigan,2004:). Membaca permulaan diberikan di kelas rendah SD, yaitu kelas satu sampai dengan kelas tiga. Di kelas rendah inilah siswa harus dilatih agar siswa mampu membaca lancar sebelum memasuki tahapan membaca selanjutnya membaca lanjut atau membaca pemahaman di kelas tinggi yaitu kelas empat sampai dengan kelas enam. 2.1.2.5.2
Membaca Pemahaman atau Membaca Lanjut
Membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca yang berada pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman berkaitan erat dengan usaha memahami hal-hal penting dari apa yang dibacanya. Yang dimaksud membaca pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya.
17
Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif (membaca untuk memahami). Dalam membaca pemahaman, pembaca dituntut untuk mampu memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, setelah membaca teks pembaca dapat menyampaikan hasil pemahaman membacanya dengan cara membuat rangkuman isi bacaan dengan menggunakan bahasanya sendiri dan kemudian disampaikan baik secara lisan maupun tulisan (Dalman,2014:87). 2.1.3 Membaca Pemahaman 2.1.3.1 Pengertian Membaca Pemahaman Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan membaca ialah kemampuan seseorang untuk memahami makna bacaan secara menyeluruh, atau yang disebut dengan
kemampuan
membaca
pemahaman.
Menurut
Rubin
(dalam
Somadayo,2011:7) membaca pemahaman adalah proses intelektual yang kompleks yang mencakup dua kemampuan utama, yaitu penguasaan makna kata dan kemampuan berpikir tentang konsep verbal. Seorang pembaca harus dengan aktif dalam memahami isi bacaan yang dibacanya. Membaca tidak selamanya identik dengan menghafal atau mengingat apa yang dibacanya, yang paling penting dalam proses membaca pemahaman adalah menangkap pesan, informasi, fakta, atau ide pokok bacaan. Selain itu Dalman (2014:87) menyatakan bahwa membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman
adalah
membaca
secara
kognitif
atau
membaca
untuk
memahami.pada tahap membaca permulaan atau pemahaman ini, pembaca tidak lagi dituntut untik melafalkan huruf dengan benar dan merangkai setiap bunyi
18
bahasa menjadi bentuk kata, frasa, dan kalimat. Tetapi dituntut untuk memahami isi bacaan yang dibaca. Abidin (2012:60) membaca pemahaman dapat diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi, peran, dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan. Kegiatan ini minimalnya
akan
melibatkan
dua
keterampilan
dasar
membaca
yakni
keterampilan visual dan keterampilan kognitif. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang mengutamakan pemahaman terhadap isi bacaan sehingga pembaca mampu memahami maksud dalam bacaan tersebut baik secara tersirat maupun tersurat. 2.1.3.2
Tujuan Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan secara menyeluruh. Seseorang dikatakan memahami isi bacaan secara baik apabila memiliki beberapa kemampuan, yaitu 1) menangkap arti kata dan ungkapan, 2) menangkap makna tersurat dan tersirat, 3) membuat kesimpulan (Somadayo,2011:11). Sedangkan Turner (1988:159) menyatakan bahwa seorang pembaca memahami bahan bacaan dengan baik apabila pembaca dapat: 1) mengenal kata atau kalimat dan mengetahui maknanya dalam bacaan, 2) menghubungkan makna dari pengalaman dengan makana dalam bacaan, 3) memahami makna secara kontekstual, 4) membuat pertimbangan nilai isi bacaan berdasarkan pengalaman.
19
Menurut Tarigan (2008:58) membaca pemahaman merupakan jenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, serta pola-pola fiksi. 2.1.3.3
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman
Menurut
Ebel
(dalam
Samsu
Somadayo,
2011:
28),
faktor
yangmempengaruhi tinggi rendahnya kemampuan pemahaman bacaan yang dapatdicapai oleh siswa tergantung pada faktor: a)siswa yang bersangkutan, b) keluarganya, c) kebudayaannya, dan d) situasi sekolah. Sedangkan Lamb dan Arnold (dalam Farida Rahim, 2011: 16-29) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi membaca pemahaman adalah: a) Faktor fisiologis: mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan jenis kelamin. b) Intelektual: Intelegensi oleh Heinz didefinisikan sebagai suatu kegiatan berpikir yang terdiri dari pemahaman yang esensial tentang situasi yang diberikan dan meresponnya secara tepat. c) Lingkungan: Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca siswa meliputi latar belakang dan pengalaman siswa di rumah, serta sosial ekonomi keluarga siswa. d) Faktor psikologis: Faktor psikologis yang mempengaruhi kemajuan membaca terdiri dari motivasi, minat, kematangan sosial, emosi, dan penyesuaian diri.
20
2.1.3.4
Tingkatan Membaca Pemahaman
Dalam Dalman (2014:87) kemampuan membaca pemahaman dibagi menjadi empat tingkatan, yaitu: 2.1.3.4.1
Membaca pemahaman literal
Membaca literal adalah membaca teks bacaan dengan maksud untuk memahami makna yang tersurat atau yang ada dalam teks bacaan. Dalam pemahaman literal focus pada bagian yang langsung tertulis pada bacaan, sehingga tidak membutuhkan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Untuk meningkatkan pemahaman literal, dapat dengan memberikan pertanyaan arahan yaitu apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana, dan mengapa. 2.1.3.4.2
Membaca pemahaman interpretatif
Membaca interpretatif adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk menafsirkan maksud pengarang apakah fakta atau fiksi agar kita dapat memahami isi dari karya tersebut. 2.1.3.4.3
Membaca pemahaman kritis
Membaca kritis adalah cara membaca dengan melihat motif penulis, kemudian menilainya. 2.1.3.4.4
Membaca pemahaman kreatif
Membaca kreatif adalah proses membaca untuk emndapatka nilai tambah dari pengetahuan yang ada dalam bacaan lalu mengidentifikasi ide- ide yang menonjol atau mengkombinasikan dengan pengetahuan sebelumnya.
21
2.1.3.5
Bentuk Tes Membaca Pemahaman Menurut Burhan Nurgiyantoro (2010: 376), penilaian hasil membaca
pemahaman dapat dilakukan dengan menggunakan tes kompetensi membaca. Tes kompetensi membaca dibagi dalam dua cara; a) tes kompetensi membaca dengan merespon jawaban, dan b) tes kompetensi dengan mengonstruksi jawaban. Tes kompetensi membaca dengan merespon jawaban, dengan cara ini mengukur kemampuan membaca siswa dengan cara memilih jawaban yang telah disediakan oleh pembuat soal. Soal yang biasa digunakan adalah soal pilihan ganda. Jenis penilaian ini biasa disebut tes tradisional karena siswa hanya menjawab soal dengan memilih opsi jawaban. Berdasarkan teori di atas, tes yang akan pakai dalam penelitian ini adalah tes kompetensi membaca dengan merespon jawaban, yaitu menuntut siswa mengidentifikasi, memilih, atau merespon jawaban yang disediakan. Bentuk tes yang digunakan adalah tes objektif. Tes objektif mampu menampung banyak soal dan lebih efektif (Burhan Nurgiyantoro, 2010: 337). Farr (dalam Djiwandono, 2011: 169) mengemukakan ikhtisar rincian kemampuan memahami bacaan untuk siswa SD khususnya kelas tinggi adalah: a. Mampu
menjawab
pertanyaan
tentang makna
kata
sesuai
dengan
penggunaannya dalam teks bacaan b. Mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam bacaan, c. Mampu menjawab pertanyaan yang menuntut pemahaman pengorganisasian teks dan hubungan antar teks
22
d. Mampu menjawab pertanyaan tentang maksud, sikap hidup, dan suasana hari penulis. e. Mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang secara implisit terdapat dalam teks 2.1.4
Hakikat Menulis
2.1.4.1
Pengertian Menulis
Manusia merupakan makhluk social yang membutuhkan orang lain untuk berinteraksi. Interaksi tersebut dapat dilakukan dengan cara berkomunikasi. Tarigan (2008:22) menyatakan bahwa menulis ialah menurunkan atau menuliskan lambang- lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang- lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis itu. Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis merupakan suatu keterampilan yang paling rumit dibandingkan dengan keterampilan berbahasa lainnya, karena menulis tidak hanya menyalin kata dan kalimat, melainkan mengembangkan dan menuangkan pikiran dalam tulisan yang teratur (Mulyati,2009:1.13). Dalam Dalman (2015:4) menyatakan bahwa menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan- angan, perasaan dalam bentuk lambang/ tanda/ tulisan yang bermakna. Dalam kegiatan menulis terdapat suatu kegiatan merangkai, menyusun, melukiskan suatu lambang/ tanda/ tulisan berupa kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata membentuk kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraph, dan akhirnya terbentuk wacana/ karangan yang utuh dan bermakna.
23
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menulis adalah suatu proses penyampaian ide atau gagasan sebagai bentuk komunikasi secara tidak langsung yang dituangkan dalam bentuk tulisan. 2.1.4.2
Tujuan Menulis
Proses menulis merupakan serangkaian kegiatan yang terjadi. Setiap jenis tulisan yang dibuat mengandung beberapa tujuan, tetapi tujuan tersebut sangat beraneka ragam. Pada kenyataanya, dalam pengungkapan suatu tujuan dari menulis sering terjadi singgungan dengan tujuan- tujuan menulis yang lain. Akan tetapi dalam setiap tulisan ada satu tujuan menulis yang paling dominan yang memberikan nama dari keseluruhan tulisan atau karangan. Setiap jenis tulisan mengandung beberapa tujuan. Karena tujuan tulisan beraneka ragam Tarigan (2008: 24) menjelaskan, bagi penulis yang belum berpengalaman sebaiknya memperhatikan kategori sebagai berikut: 1) kategori memberitahukan atau mengajar (informatif); 2) kategori meyakinkan atau mendesak (persuasif); 3) kategori
menghibur
atau
menyenangkan;
dan
4)
kategori
mengutarakan/mengekspresikan perasaan dan emosi yang berapi-api. Ditinjau dari sudut kepentingan pengarang, maka Dalman (2012:13) mengemukakan tujuan menulis sebagai berikut: Tujuan penugasan, Tujuan estetis, Tujuan penerangan, Tujuan pernyataan diri, Tujuan kreatif, Tujuan konsumtif. Berdasarkan beberapa pendapat yang di ungkapkan mengenai tujuan menulis, dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah agar siswa mampu menuangkan gagasan, pengalaman, dan mengungkapkannya secara tertulis. Selain itu tujuan
24
menulis juga untuk mengekspresikan diri sekaligus untuk memperoleh masukan dari pembaca.
2.1.4.3
Manfaat Menulis
Setiap hal yang dilakukan dan dikerjakan tentunya ingin mendapatkan sesuatu yang berguna dan bermanfaat. Begitu pula dengan kegiatan menulis, banyak manfaat yang dapat diperoleh. Dalam dunia pendidikan menulis sangat berharga, sebab menulis membantu seseorang berpikir lebih mudah. Ahmad Susanto (2012:256) menyebutkan beberapa kegunaan menulis sebagai berikut: “(1) Menulis membantu kita menemukan kembali apa yang pernah kita ketahui; (2) Menulis menghasilkan ide- ide yang baru; (3) Menulis membantu kita mengorganisasikan pikiran dan menempatkannya dalam suatu wacana yang berdiri sendiri; (4) Menulis membuat pikiran seseorang siap untuk dibaca dan dievaluasi; (5) Melalui membantu menyerap dan menguasai informasi yang baru; (6) Menulis membantu memecahkan masalah dengan jalan memperjelas unsur- unsurnya;” Berdasarkan pendapat diatas, menulis bermanfaat untuk mengenali kemampuan dan potensi diri, melatih mengembangkan berbagai gagasan, menyerap, mencari, serta menguasai informasi sehubungan dengan topik yang ditulis, menilai gagasannya secara objektif, memecahkan permasalahan, mendorong untuk terus belajar secara akatif, menjadi terbiasa berpikir serta berbahasa secara tertib dan teratur. 2.1.5
Hakikat Menulis Ringkasan Karangan Narasi
2.1.5.1
Pengertian Ringkasan
Kita dalam membaca suatu bacaan yang sangat banyak akan sulit untuk memahami informasi di dalamnya. Berbeda dengan bacaan yang sudah diringkas menjadi pendek akan lebih mudah untuk diingat. Dengan ringkasan akan mempermudah seseorang untuk membaca kembali suatu bacaan. Menurut Keraf
25
(2004 : 299 ) Meringkas atau Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. ”Precis” berarti ”memotong” atau ”memangkas”. Menyajikan sebuah tulisan dari seorang pengarang ke dalam sebuah sajian tulisan yang ringkas bukan hal yang mudah. Kita harus membaca dengan cermat. Bahasa ringkasan harus berbeda dengan bahasa asli penulis buku yang diringkas. Agar hasil ringkasan itu tidak menyimpang dari uraian aslinya, ide-ide pokok setiap paragraf jangan diabaikan. Pelatihan menulis ringkasan dapat dilakukan dengan memberikan berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan bacaan yang akan dirangkum. Sama halnya dengan Keraf, Kosasih (2012:37) menyatakan bahwa ringkasan adalah penyajian singkat dari suatu bacaan. Senada dengan pendapat Keraf dan Kosasih, Dalman (2015:215) menyatakan bahwa ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli. Meringkas adalah suatu kegiatan menulis ringkasan. Dalam membuat ringkasan hal yang harus diperhatikan adalah tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarangnya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ringkasan adalah suatu bentuk penyajian karangan yang panjang ke dalam bentuk yang lebih ringkas dan tetap mempertahankan keaslian isi karangan dan pandangan penulis. Tujuan membuat ringkasan adalah untuk memahami dan mengetahui isi dari sebuah karangan atau sebuah buku. Dengan latihan membuat ringkasan akan membimbing dan menuntun kita agar dapat membaca karangan asli dengan cermat dan tahu bagaimana cara menuangkannya kembali dengan benar. (Keraf,2004:301).
26
Banyak orang yang mengira bahwa ringkasan sama dengan rangkuman, tetapi kenyataannya berbeda. Begitupun dengan rangkuman sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu uraian atau pembicaraan, pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan diperhatikan (Rosidi, 2009 dalam http://guruumarbakri.blogspot.co.id/2009/07/terampil-menulis.html).
Rangkuman
adalah
sebuah tulisan hasil merangkum atas teks yang dibaca dengan menggunakan bahasa penulis sendiri yang ditulis secara ringkas (Dalman,2015:206). Akan tetapi, ditinjau dari segi struktur organisasi penulisannya, antara ringkasan dan rangkuman memiliki perbedaan. Pada dasarnya ringkasan sama dengan rangkuman. Hanya saja ada yang berbeda pada unsur- unsur tertentu, sehingga terdapat ciri- ciri yang berbeda diatara keduanya. Menurut Dalman (2015:227) perbedaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini: Tabel 2.1 Ciri- ciri ringkasan dan rangkuman No. Cirri- ciri
Ringkasan
1.
Pengungkapan
Pengertian
bentuk
Rangkuman
kecil
kembali Pengungkapan kembali inti dari sebuah dari
sebuah karangan
karangan 2.
Tujuan
Memproduksikan
kembali Memproduksikan kembali secara kreatif
apa kata pengarang 3.
Identitas
Mempertahankan urutan
gagasan
apa kata pengarang urutan- Urutan-
urutan
yang diungkapkan
membangun sosok karangan
gagasan kembali
yang tidak
menggambarkan urutan- urutan gagasan seperti karangan aslinya
27
No. Cirri- ciri
Ringkasan
Rangkuman
4.
Teknik
Penyusunan ringkasan terikat Penyusun
penyusunan
oleh penataan, isi, dan sudut mengungkapkan apa yang menurutnya pandang pengarang bacaan
5.
rangkuman
bebas
mewakili inti bacaan
Pengaruh
Bersifat objektif, penyusun Cenderung bersifat subjektif. Penyusun
penyusunan
tidak
berhak
mengubah bebas
mengungkapkan
apa
yang
susunan karangan atau sudut menurutnya mewakili inti karangan pandang pengarangnya 6.
Bahasa
Kalimatnya pendek- pendek Kalimatnya panjang- panjang, sekendak dan senada dengan kalimat hati penyusunnya pengarang aslinya
Dari ciri- ciri ringkasan dan rangkuman yang telah dijelaskan di atas, intinya ringkasan merupakan bagian dari rangkuman yang belum disusun. Adapun resume, yang kebanyakan orang mengartikan bahwa resume adalah ringkasan atau rangkuman. Resume berasal dari kata re (kembali), sume dari bahasa inggris yang berarti ikhtisar atau ringkasan. Menurut KBBI pengertian resume adalah ikhtisar, ringkasan (kata benda), jika diposisikan sebagai verbal (kata kerja) maka resume memiliki arti me-resume-kan yaitu meringkaskan, mengikhtisarkan, dan membuat ikhtisar. 2.1.5.2
Manfaat Menulis Ringkasan
Manfaat ringkasan maupun rangkuman yaitu sebagai sarana untuk membantu kita dalam mengingat isi sebuah buku atau uraian yang begitu panjang. Ringkasan membuat ide-ide pokok yang mewakili setiap bagian bacaan aslinya. Dengan membaca ringkasan, kita seakan-akan memahami keseluruhan buku secara utuh. 2.1.5.3
Prosedur Menulis Ringkasan
28
Bagi orang yang sudah terbiasa dalam menulis ringkasan, mungkin rosedurprosedur untuk menulis ringkasan sudah tertanam dalam benaknya. Meskipun demikian, prosedur dalam menulis ringkasan sangat dibutuhkan, apalagi untuk pemula. Menurut Encep Kusumah (2003) dalam Dalman (2015:218-220), prosedur pembuatan ringkasandapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yakni (a) prosedur umum, (b) prosedur khusus. Prosedur umum merupakan langkahlangkah kerja yang bersifat umum dan berlaku untuk pembuatan ringkasan dan sinonim- sinonimnya, seperti ikhtisar, synopsis, rangkuman, abstrak, dan prafrase. Sementara, prosedur khusus merupakan langkah- langkah kerja yang bersifat khusus untuk pembuatan salah satu wujud pemadatan, penyingkatan, tau pengungkapan kembali salah satu tulisan tertentu dalam konotasi dan konteks tertentu pula. Menurut Keraf (2004:303), cara membuat ringkasan adalah sebagai berikut: 1) Membaca naskah asli: Penulis ringkasan harus membaca naskah asli seluruhnya beberapa kali untuk mengetahui kesan umum dan maksud pengarang, serta sudut pandangannyaa. 2) Mencatat gagasan umum: Semua gagasan utama atau gagasan yang penting dicatat atau digarisbawahi. 3) Membuat reproduksi: Penulis ringkasan menyusun kembali suatu karangan singkat berdasarkan gagasan- gagasan utama sebagaimana yang dicatat dalam langkah kedua di atas. 4) Ketentuan tambahan
29
Hal yang harus diperhatikan agar ringkasan itu diterima sebagai tulisan yang baik adalah a. Menyusun ringkasan dalam bentuk kalimat tunggal bukan dalam bentuk kalimat majemuk, b. Meringkaskan kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata, c. Memperhitungkan jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan, d. Bila mungkin menghilangkan semua keterangan atau kata sifat, e. Mempertahankan susunan gagasan asli, f. Ringkasan pidato diringkas dengan menggunakan sudut pandang orang ketiga, g. Biasanya dalam ringkasan ditentukan panjang hasil ringkasan. Selain itu, menurut Mortimer J. Adler ( dalam Kosasih,2012:43) langkahlangkah meringkas karangan adalah sebagai berikut: 1. Garis bawahilah pikiran- pikiran utama dan pernyataan penting 2. Berilah tanda garis vertical pada garis batas kanan pernyataan atau pikiran yang perlu mendapatkan perhatian khusus. 3. Berilah tanda bintang di garis batas kanan pernyataan atau pikiran yang dianggap paling penting. 4. Nomorilah secara berurutan bagian yang menyatakan kesatuan argument. 5. Berilah tanda lingkaran kata- kata yang memuat ide pokok. 6. Untuk membuat ringkasan, gagasan- gagasan pokok yng telah dikumpulkan dapat dirangkai menjadi paragraf yang utuh.
30
Prosedur umum dalam pembuatan ringkasan, terbagi dalam empat langkah (Dalman,2015:218-220), yakni: 1. Membaca, Pada langkah ini penulis ringkasan harus membaca dan mengkaji saksama bahan bacaan yang hendak diringkas 2. Menyeleksi, Tujuannya adalah untuk memilih- milih yang inti dan bukan inti, menyeleksi pikiran utama dan pikiran penjelasnya. 3. Menulis, Setelah ide- ide pengarang terkumpul, maka tulis ulang dalam wujud yang lebih singkat yang berbeda dengan yang semula. Yang harus dilakukan adalah merekonstruksi ide, menyaring, serta memadatkannya tanpa mengganggu keutuhan dan keaslian maksud penulisnya. 4. Membandingkan, Membandingkan hasil ringkasan dengan teks aslinya. Hal yang perlu diperhatikan adalah: 1) Inti isi bacaan direproduksikan dengan bahasa sendiri 2) Jika hendak memasukkan pikiran penjelas harus yang member sokongan berarti bagi pikiran 3) Tidak boleh menyertakan pikiran lain dari pikiran penulisnya Berdasarkan beberapa pendapat di atas, prosedur menulis ringkasan yang digunakan adalah prosedur menulis ringkasan menurut Dalman, yaitu membaca bacaan, menyeleksi pikiran utama dan pikiran penjelas, menulis ulang, lalu membandingkan bacaan asli dengan yang sudah diringkas. 2.1.5.4 Jenis Karangan
31
Beberapa jenis karangan yang terdapat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu karangan deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi (Dalman, 2015: 93-145). Adapun penjelasannya sebagai berikut: 2.1.5.4.1
Karangan deskripsi
Karangan deskripsi merupakan salah satu jenis karangan yang harus dikuasai siswa. Karangan ini sudah diperkenalkan sejak SD kelas IV. Karangan ini digunakan untuk memindahkan kesan- kesannya, memindahkan hasil pengamatan, dan perasaannya. Karangan deskripsi adalah karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu objek atau peristiwa tertentu dengan katakata secara jelas dan terperinci sehingga si pembaca seolah-olah turut merasakan atau mengalami langsung apa yang dideskripsikan si penulisnya. 2.1.5.4.2
Karangan narasi
Narasi adalah cerita. Karangan narasi merupakan cerita yang berusaha menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk manusia dalam sebuah peristiwa atau pengalaman manusia dari waktu ke waktu, juga di dalamnya terdapat tokoh yang menghadapi suatu konflik yang disusun secara sistematis. Dengan demikian dapat diketahui ada beberapa hal yang berkaitan dengan narasi. Hal tersebut meliputi: 1) berbentuk cerita atau kisahan, 2) menonjolkan perilaku, 3) menurut perkembangan dari waktu ke waktu, dan 4) disusun secara sistematis. 2.1.5.4.3
Karangan eksposisi
Karangan eksposisi adalah karangan yang digunakan untuk memaparkan pengetahuan dan pengalaman yang bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, namun tidak mempengaruhi pembaca.
32
2.1.5.4.4
Karangan argumentasi
Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan meyakinkan atau membuktikan kepada pembaca agar menerima sesuatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu, tetapi tidak untuk mempengaruhi pembacanya. 2.1.5.4.5
Karangan persuasi
Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi perasaan pembaca agar pembaca yakin dan percaya tentang isi karangan tersebut dan mengikuti keinginan si penulisnya 2.1.5.5 Pengertian Karangan Narasi Suparno dan Yunus (2008: 1.11) menyatakan narasi adalah ragam wacana yang menceriterakan proses kejadian suatu peristiwa. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya kepada pembaca mengenai fase, langkah, urutan, atau rangakaian kejadian suatu hal. Dalman (2015: 105) mengemukakan bahwa narasi adalah cerita berdasarkan serangkaian peristiwa. Kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsure pokok sebuah narasi. Karangan narasi adalah bentuk tulisan yang berusaha untuk menciptakan, mengisahkan, dan merangkaikan tindak tanduk perbuatan dalam sebuah peristiwa dalam suatu kesatuan waktu. Selanjutnya Kosasih (2002:33) menjelaskan bahwa “Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu”. Jadi karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa secara
33
kronologis sehingga pembaca seolah-olah melihat dan mengalami sendiri peristiwa itu. 2.1.5.6 Tujuan Karangan Narasi Tujuan karangan narasi menurut Dalman (2015: 106) antara lain:
1. Agar pembaca seolah-olah sudah menyaksikan atau mengalami kejadian yang diceritakan 2. Berusaha menggambarkan dengan sejelas-jelasnya kepada pembaca suatu peristiwa yang telah terjadi, serta menyampaikan amanat terselubung kepada pembaca atau pendengar 3. Untuk menggerakkan aspek emosi 4. Membentuk citra/ imajinasi para pembaca 5. Menyampaikan amanat terselubung kepada pembaca atau pendengar 6. Memberi informasi kepada pembaca dan memperluas pengetahuan 7. Menyampaikan sebuah makna kepada pembaca melalui daya khayal yang dimilikinya
2.1.5.7 Ciri- ciri Karangan Narasi Menurut Keraf ( dalam Dalman, 2015: 110) cirri- cirri karangan narasi, yaitu: 1. Menonjolkan unsure perbuatan atau tindakan. 2. Dirangkai dalam urutan waktu. 3. Berusaha menjawan pertanyaan, apa yang yang terjadi?
34
4. Ada konflik, 2.1.6
Hakikat belajar
2.1.6.1 Pengertian belajar Anak seringkali melakukan kegiatan tertentu karena meniru apa yang dilakukan oleh orang di sekitarnya seperti keluarganya, teman sekolahnya, bahkan gurunya. Dari kegiatan meniru tersebut, anak belajar sesuatu yang baru. Slameto (2010:2) belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Senada dengan pendapat slameto, Djamarah (2011:2) menyatakan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Selain itu, Morgan (dalam Rifa‟i dan Anni, 2012: 66) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relative permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Sedangkan menurut R. Gagne (1989) dalam Susanto (2012:1 ) menyatakan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan perilaku sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya. 2.1.6.2 Prinisp- prinsip belajar
35
Beberapa prinsip-prinsip belajar menurut Suprijono (2009: 4) yaitu: pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku; kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar; ketiga, belajar merupakan bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Menurut Gagne (dalam Rifa‟i dan Anni, 2012: 79) beberapa prinsip belajar yaitu keterdekatan (contiguity), pengulangan (repetition), dan penguatan (reinforcement). Prinsip keterdekatan menyatakan bahwa situasi stimulus yang hendak direspon oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya dengan respon yang diinginkan. Prinsip pengulangan menyatakan bahwa situasi stimulus dan responnya perlu diulang-ulang, atau dipraktikkan, agar belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi belajar. Prinsip penguatan menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuat apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar yaitu adanya perubahan perilaku yang merupakan proses yang berlangsung secara kontinyu, merupakan sebuah yang bermanfaat untuk kehidupannya di masyarakat kelak. 2.1.6.3 Faktor- factor yang mempengaruhi belajar Kegiatan belajar yang terjadi pada siswa dapat diamati sebelum dan sesudah pembelajaran. Dalam kegiatan belajar siswa akan dibimbing untuk adanya
36
perubahan perilaku setelah siswa melaksanakan kegiatan belajar. Sehingga tujuan belajar akan dapat dicapai secara maksimal. Menurut Anitah (2008:2.7) keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor- faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu faktor dalam diri siswa (interen) dan faktor dari luar diri siswa (ekstern). 1. Faktor dari dalam diri siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar di antaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan, dan kesehatan serta kebiasaan siswa. 2. Faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah lingkungan fisik dan nonfisik (termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan sosial budaya, lingkungan kelarga, program sekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru, pelaksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Faktor-faktor yang memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi internal dan eksternal peserta didik (Rifa‟i dan Anni, 2012: 80). Kondisi internal mencakup kondisi fisik, kondisi psikis, dan kondisi sosial. Oleh karena itu, kualitas kondisi internal yang dimiliki oleh peserta didik akan berpengaruh terhadap kesiapan, proses, dan hasil belajar. Faktor-faktor internal ini dapat terbentuk sebagai akibat dari pertumbuhan, pengalaman belajar sebelumnya, dan perkembangan. Faktor eksternal juga sangat berpengaruh terhadap peserta didik yaitu pada lingkungan sekitar peserta didik, misalnya variasi dan tingkat kesulitan materi belajar yang dipelajari, iklim, tempat belajar, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat.
37
Berdasarkan penjelasan mengenai factor- factor yang mempengaruhi belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa proses belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu semua faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri seperti: kecerdasan, minat, bakat, kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan kelelahan. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa baik di dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam proses belajar harus memperhatikan kemampuan internal siswa didukung oleh situasi yang terjadi dari luar diri siswa. Agar tercipta situasi eksternal yang bervariasi untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa, guru harus memperhatikan kondisi internal siswa, misalnya minat dan bakat yang dimiliki siswa. 2.1.7
Pembelajaran Kegiatan belajar siswa sangat menentukan keberhasilan pencapaian tujuan
pembelajaran yang telah guru buat. Dalam pembelajaran guru harus mampu menarik perhatian siswa untuk belajar. Menurut Briggs (dalam Rifa‟i dan Anni, 2012: 157): “pembelajaran adalah seperangkat peristiwa (event) yang mempengaruhi peserta didik itu memperoleh kemudahan. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.” Menurut Undang- undang Sistem Pendidikan Nasional N0. 20 tahun 2003, pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
38
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dari pengertian tersebut, pembelajaran merupakan suatu ineraksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar untuk dapat meningkatkan kulaitas belajar peserta didik. 2.1.8
Pengertian Hasil Belajar Memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa merupakan salah satu
tugas pokok guru. Dengan memberikan penilaian terhadap hasil belajar siswa diharapkan guru dapat mengukur tingkat keberhasilan siswa sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
Keberhasilan siswa setelah mengikuti satuan
pembelajaran tertentu kita sebut dengan keberhasilan belajar. Setelah proses pembelajaran berlangsung, kita dapat mengetahui apakah siswa telah memahami konsep tertentu, apakah siswa kita dapat melakukan sesuatu, apakah siswa kita memiliki ketrampilan atau kemahiran tertentu (Endang Poerwanti, dkk., 2008:7.4). Ahmad Susanto (2012:5) menyatakan bahwa hasil belajar, yaitu perubahanperubahan yang terjadi pada siswa baik menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Sedangkan menurut Hamalik (2013:155) hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat di artikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu. Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri.
39
Sugihartono, dkk. (2007: 76-77), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagai berikut: a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis. b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan factor masyarakat. Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan yang diperoleh anak dengan adanya perubahanperubahan yang terjadi dari setiap aspek kognitif, afektif, dan psikomotor, dan hasil belajar tersebut dinyatakan dalam bentuk skor dari hasil tes. 2.1.9
Pembelajaran Bahasa Indonesia
2.1.9.1 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Pembelajaran bahasa adalah proses memberi rangsangan belajar berbahasa kepada siswa dalam upaya siswa mencapai kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa dalam arti luas adalah kemampuan mengorganisasi pemikiran, keinginan, ide, pendapat atau gagasan dalam bahasa lisan maupun tulis (Santosa, 2010: 5.18), oleh sebab itu diperlukan upaya agar seseorang terbentuk kemampuan kebahasaannya sehingga fungsi bahasa dapat diperoleh secara maksimal. Sekolah dasar sebagai penggalan pertama pendidikan dasar, seyogyanya dapat membentuk landasan yang kuat untuk tingkat pendidikan selanjutnya. Ini berarti sekolah harus membekali lulusannya dengan kemampuan dan keterampilan dasar yang memadai, di antaranya kemampuan proses strategis. Kemampuan
40
proses strategis adalah keterampilan berbahasa. Bahasa adalah hasil budaya yang hidup dan berkembang dan harus dipelajari. Bahasa bukan hanya alat komunikasi, tetapi sebagai alat pengembangan intelektual untuk mencpai kesejahteraan sosial manusia. Pembelajaran bahasa Indonesia SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan. Disamping itu, dengan pembelajaran bahasa Indonesia juga diharapkan dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap hasil karya sastra (Zulela, 2012:3). 2.1.9.2 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Pembelajaran bahasa Indonesia SD diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berkomunikasi dengan baik, baik secara lisan maupun tulisan. Zulela (2013: 4) menyatakan bahwa standar kompetensi pembelajaran bahasa Indonesia di SD merupakan kualifikasi minimal siswa, yang menggambarkan penguasaan keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Atas dasar standar kompetensi tersebut, maka tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah agar siswa dapat: (a) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan; (b) menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara; (c) memahami bahasa Indonesia dan dapat menggunakan dengan cepat dan efektif dalam berbagai tujuan; (d) menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial; (e) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, menghaluskan budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa; (f) menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran bahasa indonesia di SD adalah untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta
41
didik baik secara lisan maupun tulisan, selain itu untuk melestarikan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 2.1.10 Karakteristik Siswa Kelas Tinggi Masa usia sekolah merupakan babak terakhir bagi periode perkembangan dimana manusia masih digolongkan sebagai anak masa usia sekolah dikenal juga sebagai masa tengah dan akhir dari masa kanak-kanak, pada masa inilah anak paling siap untuk belajar. Mereka ingin menciptakan sesuatu, bahkan berusaha untuk dapat membuat sesuatu sebaik-baiknya. Pada masa usia Sekolah Dasar ini sering pula sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. Pada masa keserasian bersekolah ini secara relatif anak-anak lebih mudah dididik dari pada masa sebelum dan sesudahnya. Menurut Desmita (2014:35) usia rata-rata anak indonesia saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Kalau mengacu pada pembagian tahapan perkembangan anak, berarti anak usia sekolah berada dua masa perkembangam, yaitu: 1. Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar (6 - 8 tahun). Dalam tingkatan kelas di Sekolah Dasar pada usia tersebut termasuk dalam kelas 1 sampai dengan kelas 3. Jadi kelas 1 sampai dengan kelas 3 termasuk dalam kategori kelas rendah; 2. Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar (9 – 12 tahun). Dalam tingkatan kelas di Sekolah Dasar pada usia tersebut termasuk dalam kelas 4 sampai dengan kelas 6. Jadi kelas 4 sampai kelas 6 termasuk dalam kategori kelas tinggi; Berdasarkan dua masa di atas dapat dilihat bahwa siswa kelas 4 termasuk pada masa kelas tinggi Sekolah Dasar (9-12 tahun) Pada masing-masing masa
42
tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing. Sedangkan ciri-ciri sifat anak pada masa kelas tinggi di Sekolah Dasar yaitu : 1. Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret; hal ini menimbulkan adanya kecendrungan untuk membandingkan pekerjaanpekerjaan yang praktis; 2. Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar; 3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran khusus, para ahli yang mengikuti teori faktor ditafsirkan sebagai mulai menonjolnya faktor-faktor; 4. Sampai kira-kira umur 11 anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa
lainnya
untuk
menyelesaikan
tugasnya
dan
memenuhi
keinginannya; setelah kira-kira umur 11 pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri. 5. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah; 6. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini biasanya anak tidak lagi terikat kepada aturan permainan yang tradisional; mereka membuat peraturan sendiri; 7. Peran manusia idola yang sempurna. Karena itu guru acapkali dianggap sebagai manusia yang serba tahu.
43
2.2 KAJIAN EMPIRIS Adapun jurnal nasional dan internasional yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut. Penelitian yang dilakukan oleh Fitriani tahun 2013 dalam Jurnal Kreatif Tadaluko Online dengan judul “Meningkatkan Prestasi Belajar Membaca Pemahaman dengan Pendekatan Keterampilan Proses Siswa Kelas IV SD 2 Lemo”. Berdasarkan prestasi belajar awal membaca pemahaman di siklus I, II dan III semakin baik. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan metode pendekatan keterampilan proses dapat meningkatkan prestasi belajar membaca pemahaman siswa kelas IV SD 2 Lemo tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian yang dilakukan oleh Freis Novia Lala dan Subhan tahun 2014 dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Ringkasan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode CIRC”. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VI SDN 09 Serang. Hasil penelitian tindakan kelas dengan metode CIRC menunjukkan adanya perbaikan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditandai dengan nilai rata-rata siswa dari siklus I dengan nilai 73 dan siklus II memperoleh nilai rata-rata siswa 89,5, hasil belajar siswa tidak tuntas pada siklus I 34,28% dan siklus II 14,28, sedangkan hasil belajar siswa tuntas pada siklus I65,7% dan siklus II memperoleh hasil belajar siswa tuntas 85,7%. Penelitian yang dilakukan oleh Wawan Krismanto, Abdul Khalik, dan Sayidiman tahun 2015 dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) pada Siswa Kelas IV SD Negeri 46 Parepare”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
44
kualifikasi proses pembelajaran membaca pemahaman dengan metode SQ3R di siklus I, II dan III semakin baik. Seiring dengan itu,kemampuan membaca pemahaman siswa juga semakin meningkat di siklus I, II dan III. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) mampumeningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD Negeri 46 Parepare. Penelitian yang dilakukan oleh R. Usman tahun 2011 denagn judul “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Metode Pemberian Tugas (Task Base) Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Rumbai Pekanbaru”. Siswa Kelas IX SMP Negeri 3 Linggo Sari Baganti”. Dari Hasil yang diperoleh Metode pemberian Tugas dapat meningkatkan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri 002 Rumbai dapat dibuktikan dengan hasil nilai yang diperoleh dari siklus I ke siklus II rata-rata 74,04% menjadi 100 %. Jawaban hasil ujian pertama sebagian besar siswa menjawab berdasarkan teks bacaan telah berubah dengan menggunakan kata-kata siswa sendiri.. Penelitian yang dilakukan oleh Saeed Shamsini tahun 2014 dengan judul “Metacognitive Strategy Awareness and Its Effect on the Learners’ Reading Comprehension Ability: Revisited”. Hasil dari penelitian tersebut hasil posttest penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara tiap kelompok, rata- rata skor kelompok eksperimen 'yang sedikit lebih tinggi dari kelompok kontrol yaitu 33.000 dan 33.2400. Berdasarkan temuan penelitian, mungkin sugestif dari fakta bahwa instruksi jangka pendek strategi metakognitif tidak tampaknya sangat berpengaruh dalam pembacaan langsung pemahaman
45
kemampuan peserta didik EFL. Mungkin, jangka panjang instruksi dari strategi ini bisa membantu EFL peserta didik meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mereka , oleh karena itu menghasilkan hasil yang berbeda dari apa yang studi ini datang. Penelitian yang dilakukan oleh Azin Sadeghi tahun 2013, dengan judul “Improving Students’ Summary Writing Ability Through Collaboration: A Comparison Between Online Wiki Group And Conventional Face-To-Face Group”. Hasil dari penelitian ini bahwa skor post-test dari kedua kelompok antara wiki online group dan konvensional wajah kewajah group secara signifikan lebih tinggi dari skor pre-test. (P <0,05). Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan yang ditemukan antara menulis dua kelompok berarti nilai dan kepuasan dengan metode pembelajaran. Selain itu, produk menulis ringkasan siswa di kedua kelompok disampaikan tidak berbeda dalam kualitas. Meskipun ada kekurangan kecil, banyak keuntungan yang diidentifikasi, menunjukkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran melalui wiki. Penelitian yang dilakukan oleh Ombr A. Imam, et.all tahun 2013 dengan judul “Correlation between Reading Comprehension Skills and Students’ Performance in Mathematics”. Dari penelitian tersebut didapatkan bahwa siswa sekolah swasta memiliki ketrampilan membaca pemahaman yang lebih baik dari mereka yang di sekolah umum, yaitu dengan hasil ANOVA diberikan secara statistic signifikan (F=15,669, p<2,05). Hal tersebut juga berrti bahwa para pelajar yang memanfaatkan manfaat bahan membaca yang memadai dan sejumlah kecil siswa untuk menangai sesi membaca.
46
Temuan-temuan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman memiliki peran penting pada setiap pembelajaran, maka dari itu penelitian-penelitian
tersebut
dapat
dijadikan
sebagai
pendukung
untuk
melaksanakan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti sehingga dapat membantu menambah pengetahuan mengenai penelitian korelasi. Dalam penelitian ini, untuk menunjukkan pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan. 2.3 KERANGKA BERFIKIR Berdasarkan observasi dan wawancara dengan guru kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal, pada pembelajaran siswa dituntut untuk mengerjakan soal pilihan ganda dan membuat sebuah ringkasan berdasarkan bacaan yang sudah guru kelas sediakan. Dalam mengerjakan soal pilihan ganda siswa masih kurang memahami bacaan sehingga terdapat beberapa siswa masih salah dalam menjawab dan kurang teliti dalam mengerjakan dan pada menulis ringkasan siswa membuatnya berdasarkan pemikiran mereka tanpa memperhatikan
kesesuaiannya
dengan
isi
bacaan.
Gurupun
kurang
memperhatikan kegiatan membaca siswa. Sehingga hasil belajar siswa masih kurang sempurna.. Dalman (2014:87) menyatakan bahwa membaca pemahaman merupakan keterampilan membaca pada urutan yang lebih tinggi. Membaca pemahaman adalah membaca secara kognitif atau membaca untuk memahami.pada tahap membaca permulaan atau pemahaman ini, pembaca tidak lagi dituntut untik melafalkan huruf dengan benar dan merangkai setiap bunyi bahasa menjadi
47
bentuk kata, frasa, dan kalimat. Tetapi dituntut untuk memahami isi bacaan yang dibaca. Dalam membuat ringkasan, pertama- tama harus berlatih menemukan gagasan utama atau tema setiap paragraf dari suatu bahan bacaan. Kemudian membuat catatan- catatan sehubungan dengan gagasan pokok atau tema bacaan (Yeti Mulyati dkk,2009:8.31). Jadi untuk membuat sebuah ringkasan yang harus dilakukan adalah menemukan gagasan pokok atau tema bacaan, sedangkan umtuk menemukan gagasan pokok atau tema bacaan siswa harus memiliki mampu memahami isi bacaan. Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal. Berdasarkan kajian teori dan kajian empiris didapatkan kerangka berfikirnya sebagai berikut:
48
Kemampuan Membaca
Hasil Belajar Menulis
Pemahaman (X)
Ringkasan (Y)
Keadaan sebelum penelitian: 1. Kemampuan membaca pemahaman siswa rendah 2. Siswa kurang teliti dalam membaca bacaan dan mengerjakan soal pilihan ganda 3. Kemampuan memahami isi bacaan siswa rendah 4. Guru kurang memperhatikan aktivitas membaca siswa
Indikator : 1. Memahami arti kata- kata sesuai bacaan 2. Mengenali susunan organisasi bacaan 3. Mengenali pokok pikiran bacaan 4. Mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam bacaan Farr (dalam Djiwandono,2011:117)
Keadaan sebelum penelitian: 1. Penulisan ringkasan tidak sistematis 2. Siswa kurang memperhatikan kesesuaian bacaan dan ringkasannya 3. Bahasa tidak sesuai bacaan 4. Hasil belajar menulis ringkasan rendah
Indikator : a. Mampu menjawab pertanyaan tentang makna kata sesuai dengan penggunaannya dalam teks bacaan b. Mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam bacaan, c. Mampu menjawab pertanyaan yang menuntut pemahaman pengorganisasian teks dan hubungan antar teks d. Mampu menjawab pertanyaan tentang maksud, sikap hidup, dan suasana hari penulis. e. Mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang secara implisit terdapat dalam teks f. Panjang ringkasan 1/3 dari bacaan (Djiwandono,2011:122) (Keraf,2004:303)
terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pengaruh 2.4 HIPOTESIS PENELITIAN Kerja Kedua Variabel
49
Berdasarkan pernyataan tesebut peneliti membuat suatu hipotesis sebagai berikut. Ha
: ada pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal.
50
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Dikatakan penelitian kuantitatif karena penelitian ini menggunakan angka-angka statistik sebagai data. Menurut Sugiyono (2012:24) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Penelitian kuantitatif lebih banyak menggunakan logika hipotetik overikatif. Metode tersebut dimulai dengan berpikir dedukatif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan pengujian dilapangan. Kesimpulan atau hipotesis tersebut ditarik berdasarkan data empiris. jenis penelitian korelasi hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010: 59) hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat
sebab
akibat.
Terdapat
variabel
independen
(variabel
yang
mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan. Apabila ada seberapa eratnya serta berarti atau tidaknya hubungan itu. Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu variabel X atau variabel bebas (kemampuan membaca pemahaman) dan variabel Y atau variabel terikat (hasil belajar menulis ringkasan). Berikut ini desain penelitian ex post facto. X
Y
49
51
Gambar 3.1: Desain Penelitian Sumber : (Sugiyono,2010:66) Keterangan : X
: Kemampuan Membaca Pemahaman
Y
: Hasil Belajar Menulis Ringkasan
3.2 PROSEDUR PENELITIAN Arikunto (2010:61) Prosedur penelitian atau langkah-langkah penelitian menitikberatkan pada kegiatan administratif, yaitu pembuatan rancangan penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian. Adapun prosedur penelitian yang digunakan adalah menurut Sugiyono (2015:49)
Uji coba instrumen
Populasi dan sampel
Rumusan Masalah
Landasan teori
Perumusan hipotesis
Pengembangan instrumen
Pengumpulan data
Analisis data
Kesimpulan dan Saran Gambar 3.2 Langkah-langkah penelitian Sumber: Sugiyono (2015:49)
52
Prosedur penelitian ini di mulai dari masalah, dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa oleh peneliti harus jelas. Masalah yang ditemukan di Kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal yaitu kurangnya kemampuan membaca pemahaman siswa serta hasil belajar menulis ringkasan yang masih rendah. Setelah masalah diidentifikasikan dan dibatasi selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawab. Setelah menuliskan teori, langkah selanjutnya yaitu menentukan hipotesis atau jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Hipotesis tersebut selanjutnya akan dibuktikan secara empiris berdasarkan data di lapangan, untuk itu peneliti melakukan pengumpulan data. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu menentukan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian. Peneliti mengambil populasi dan sampel dari siswa kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Meneliti adalah mencari data yang teliti/akurat, maka peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian. Agar instrumen dapat dipercaya, maka harus di uji validitas dan reliabilitasnya. Data yang telah terkumpul di analisis untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang di ajukan menggunakan statistik. Data analisis selanjutnya disajikan dan berikan pembahasan. Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan.
53
3.3 SUBYEK, LOKASI, DAN WAKTU PENELITIAN Subyek penelitian dalam penelitian korelasi ini adalah siswa kelas IV SDN
Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal. Adapun lokasi dalam penelitian ini adalah SDN Gugus Robert Wolter Mongonsidi Kaliwungu Kendal. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tanggal 3-13 Mei 2016.
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,2012:61). Sesuai dengan permasalahan penelitian yang akan dicarikan pemecahannya, maka populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Seluruh populasi berjumlah 256 siswa yang terbagi dalam delapan SD. Rincian populasi di setiap SD dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 3.2 Populasi penelitian
Siswa
Banyak siswa No
Nama Sekolah kelas IV
Laki-laki
perempuan
1.
SDN Wonorejo
16
8
8
2.
SDN 1 Mororejo
18
11
6
3.
SDN 2 Mororejo
32
15
17
4.
SDN Kumpulrejo
18
13
5
5.
SDN Karangtengah
18
9
9
6.
SDN 1 Sarirejo
68
43
25
7.
SDN 2 Sarirejo
41
20
21
8.
SDN 3 Sarirejo
44
22
22
JUMLAH
256
143
113
54
Sumber : UPTD Pendidikan Kecamatan Kaliwungu Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2012:62). Sukmadinata (2013:260) secara umum, untuk penelitian korelasional jumlah sampel (n) sebanyak 30 individu telah dipandang cukup besar, sedangkan dalam penelitian kausal komparatif dan eksperimental 15 individu untuk setiap kelompok yang dibandngkan dipandang sudah cukup memadai. Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa apabila subyeknya kurang dari 100, diambil semua sekaligus sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Menurut Musfiqon, pengambilan sampel disesuaikan dengan besarnya populasi, yaitu berkisar antara 20-30 % dari total populasi. Dalam penelitian ini, sampel yang diambil adalah 30% dari total populasi. Sehingga jumlah sampelnya
x 256 =
76 siswa. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik proportionate random sampling. Setiap sekolah akan diambil sampel sebanyak 30% dari jumlah siswa, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 3.3 Pengambilan Sampel No.
SD
Jumlah Siswa
Sampel
1
SDN Wonorejo
16 x
= 4,8
5
2
SDN 1 Mororejo
17 x
= 5,1
5
3
SDN 2 Mororejo
32 x
= 9,6
10
4
SDN Kumpulrejo
18 x
= 5,4
5
5
SDN Karangtengah
18 x
= 5,4
5
6
SDN 1 Sarirejo
68 x
= 20,4
21
55
7
SDN 2 Sarirejo
41 x
= 12,3
12
8
SDN 3 Sarirejo
44 x
= 13,2
13 76 Siswa
Jumlah Sampel 3.5 VARIABEL PENELITIAN Variabel
bebas
(independent
variabel)
merupakan
variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubannya atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono,2012:4). Variabel
bebas
dalam penelitian ini adalah
Kemampuan Membaca Pemahaman. Variabel
terikat
(dependent
variabel)
merupakan
variabel
yang
mempengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya veriabel bebas (Sugiyono,2012:4). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Hasil Belajar Menulis Ringkasan. 3.6 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Pada penelitian inni, variable- variable yang diteliti adalah kemampuan membaca pemahaman (X) dan hasil belajar menulis ringkasan (Y). Variabelvariabel tersebut didefinisikan secara operasional sebagai berikut: 1. Kemampuan membaca pemahaman Membaca
pemahaman
adalah
suatu
kegiatan
membaca
yang
mengutamakan pemahaman terhadap isi bacaan sehingga pembaca mampu memahami maksud dalam bacaan tersebut baik secara tersirat maupun tersurat. 2. Hasil belajar menulis ringkasan
56
Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli. Meringkas adalah suatu kegiatan menulis ringkasan. Dalam membuat ringkasan hal yang harus diperhatikan adalah tetap mempertahankan urutan isi dan sudut pandang pengarangnya.. 3.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data adalah proses untuk menghimpun data yang diperhatikan (data yang dikumpulkan), relevan serta akan memberi gambaran dari aspek yang akan diteliti, baik penelitian keputusan maupun penelitian lapangan. Dalam pengumpulan data diperlukan tindakan operasional, berupa teknik pengumpulan data sesuai dengan tujuan dan metode penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut. 3.7.1 Tes Dalam pengumpulan data diperlukan tindakan operasional, berupa teknik pengumpulan data sesuai dengan tujuan dan metode penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah tes. Menurut Nurgiyantoro (2015:105) tes merupakan bentuk pemberian tugas atau pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa (test tercoba) yang sedang di tes. Data kemampuan membaca pemahaman diambil dengan cara memberikan tes dalam bentuk tes objektif yang telah diujicobakan kepada siswa. Sedangkan data untuk mengukur kemampuan menulis ringkasan diambil dengan cara memberikan kepada siswa sebuah wacana narasi. Setelah wacana dibaca dan dipahami, siswa ditugaskan untuk membuat ringkasan berdasarkan indikator- indikator yang telah dijelaskan sebelumnya kepada siswa.
57
3.7.2 Hasil dokumentasi siswa Suharsimi Arikunto (2013:274), mengartikan bahwa dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Dalam hal ini, peneliti harus menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, catatan harian, dan sebagainya. Dokumen tugas siswa merupakan hasil kerja siswa dalam mengerjakan tes membaca pemahaman dan menulis ringkasan, maupun saat penelitian berlangsung. Dokumen tugas siswa digunakan untuk mengetahui intensitas siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.. Adapun pelaksanaan pengumpulan datanya adalah sebagai berikut: 1. Membagikan lembar soal kepada siswa. 2. Membacakan petunjuk cara pengisian soal,dan 3. Memberikan penilaian terhadap jawaban siswa. 3.8 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, DAN REALIBILITAS 3.8.1
Uji Coba Instrumen Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2009:102). Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian minimal ada dua macam, yaitu validitas dan reliabilitas. Arikunto (2010:211) benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Tabel 3.4 Kisi-kisi Uji Coba Instrumen Membaca Pemahaman No 1.
Indikator Mampu menjawab pertanyaan tentang makna kata sesuai dengan
Nomor soal 21, 34, 39
jumlah 3 soal
58
penggunaannya dalam teks bacaan 2
Mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat dalam bacaan
3
Mampu menjawab pertanyaan yang
3, 4, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 16, 17, 18, 19, 23, 26, 27, 28, 29, 33, 35, 36, 37
20 soal
5, 13, 24, 30, 38
5 soal
14, 20, 25, 31, 40
5 soal
1, 2, 8, 15, 22, 32,
6 soal
menuntut pemahaman pengorganisasian teks dan hubungan antar teks 4
Mampu menjawab pertanyaan tentang maksud, sikap hidup, dan suasana hari penulis
5.
Mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang secara implisit terdapat dalam teks
JUMLAH SOAL 40 soal
3.8.2
Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2013: 211). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Pada penelitian ini, peneliti melakukan pengujian validitas menggunakan microsoft excel. Selain menggunakan microsoft excel, tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan menggunakan rumus poin biserial (Arikunto, 2012: 93) seperti berikut.
59
γpbi =
–
√
Keterangan: γpbi
= koefisien korelasi biserial
Mp
= rerata skor dari subyek yang menjawab betul
Mt
= rerata skor total
St
= standar deviasi dari skor total proporsi
p
= proporsi siswa yang menjawab benar p=
q
= proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1- p) Konsultasikan dengan harga r product moment. Apabila harga γpbi>rtabel pada taraf signifikansi 5%, maka butir soal tersebut valid. Tes uji coba soal kemampuan membaca pemahaman diberikan kepada 38 siswa di SD Podorejo 02 berupa tes objektif tipe pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban (a, b, c, d). tes tersebut berjumlah 40 soal. Hasil analisis uji validitas butir tes kemampuan membaca pemahaman yang dihitung dengan rumus korelasi point biserial ( rpbi), ternyata dari 40 butir soal yang diuji cobakan, yang dinyatakan valid ada 24 butir soal, sedangkan yang tidak valid atau dianggap gugur ada 16 butir soal. Dikarenakan koefisien validitas ( rhitung) untuk 16 butir soal tersebut hasilnya lebih kecil dari rtabel , yakni 0,320 ( pada n=38, taraf nyata= 5%, rhitung < rtabel). ( lihat pada Lampiran 5, halaman 122). Tabel 3.5 Uji Validitas instrumen membaca pemahaman No.
Uji Validitas
Nomor soal
Jumlah
60
1.
Valid
1, 2, 3, 5, 10, 13, 14, 15, 17, 24 soal 18, 21, 23, 24, 256, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 39, 40
2.
Tidak Valid
4, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 16, 19, 16 soal 20, 22, 25, 27, 29, 37, 38.
Validitas instrumen menulis ringkasan menggunakan validitas konstruk yaitu dengan meminta pertimbangan para ahli, dalam hal ini adalah dosen pembimbing. 3.8.3
Reliabilitas Reliabilitas digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data
yang sama (konsisten). Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto 2013:221). Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapakali pun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Maka reliabilitas instrumen kemampuan membaca pemahaman dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R 21 sebagai berikut.
Keterangan : Ri
= reliabilitas instrumen
K
= banyaknya butir soal
61
M
= skor rata-rata
Vt
= varians total (Arikunto 2010:232) Hasil uji reliabilitas tes kemampuan membaca pemahaman yang dihitung
dengan rumus KR-20 dihasilkan nilai koefisien sebesar 0,77, dengan rtabel = 0,325 (baca Lampiran 6, halaman 125). Hal ini berarti instrument tes kemampuan membaca pemahaman dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. 3.9 ANALISIS DATA Arikunto (2006: 236) menyebutkan bahwa analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Analisis data pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 3.9.1
Analisis Statistik Deskriptif Sugiyono (2015:207-208) menjelaskan bahwa statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam penelitian ini, statistik deskriptif akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, dan diagram batang.
3.9.1.1 Tabel Distribusi Frekuensi
62
Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menyajikan data yang jumlahnya cukup banyak. Data dalam penelitian ini merupakan data interval. Langkah pertama dalam membuat tabel distribusi frekuensi adalah menentukan kelas interval. Sugiyono (2012:36-39) mengatakan bahwa jumlah kelas interval dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut. 1. Menghitung Jumlah Kelas Interval K= 1 + 3,3 log n Keterangan:
K = Jumlah kelas
n = jumlah responden log = logaritma 2. Menghitung Rentang Data Yaitu data terbesar dikurangi data yang terkecil kemudian ditambah 1. Misal data terbesar = 92 dan terkecil = 42., Jadi 92 – 42 = 50 3. Menghitung Panjang Kelas Panjang kelas 4. Menyusun Interval Kelas Secara teoritis penyusunan kelas interval dimulai dari data yang terkecil. Penyajian data akan lebih mudah dipahami jika dinyatakan dalam persen (%). Penyajian data yang mengubah frekuensi menjadi persen dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi Relatif. 3.9.1.2 Menghitung Mean, Median dan Modus Adapun rumus statistik yang digunakan dalam menghitung mean, modus, dan median data tersebut adalah sebagai berikut.
63
1.
Mean atau rata-rata Dalam penelitian ini, mean dihitung menggunakan mean data kelompok. Rumusnya adalah sebagai berikut. Me = (Sugiyono, 2012:54) Keterangan: Me
= Mean untuk data bergolong
Ʃ fi
= Jumlah data/ sampel
xi
= tanda kelas (rata-rata dari batas bawah dan batas atas pada setiap
interval data. Fi xi = Jumlah dari hasil perkalian antara masing-masing skor dengan frekuensinya. 2.
Median Dalam penelitian ini, median dihitung dengan rumus median data
bergolong. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut. Md = b + p (
)
(Sugiyono, 2012:53) Keterangan: Md
= Median
b = Batas bawah nyata dari interval yang mengandung median n = Banyak data / jumlah sampel p = Panjang kelas interval F = Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
64
f = Frekuensi kelas median 3.
Modus
Dalam penelitian ini modus yang dihitung adalah modus data bergolong. Rumusnya adalah sebagai berikut. Mo = b + p (
)
(Sugiyono, 2012:52) Keterangan: Mo
= Modus
b = Batas kelas interval dengan frekuensi terbanyak p = Panjang kelas interval b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval berikutnya 3.9.2
Uji Prasyarat Analisis
3.9.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas ini berfungsi untuk mengetahui normal tidaknya sebaran data berdistribusi. Uji normalitas dapat dilakukan menggunakan komputer dengan bantuan program SPSS. Untuk menguji normalitas data sampel yang diperoleh yaitu nilai
ulangan bahasa Indonesia dari materi sebelumnya menggunakan uji Liliefors (Lo) dilakukan dengan langkah-langkah berikut Sudjana (2005:466). H0
: Sampel berdistribusi normal
H1
: Sampel tidak berdistribusi normal
Dengan kriteria pengujian :
65
Jika Lhitung < Ltabel terima H0, dan jika Lhitung > Ltabel tolak H0 Adapun langkah-langkah pengujian normalitas adalah : 1. Data pengamatan Y1, Y2 , Y3, ....., Yn dijadikan bilangan baku z1, z2 , z3, ....., zn dengan menggunakan rumus zi
Yi Y s
(dengan Y dan s masing-
masing merupakan rata-rata dan simpangan baku) 2. Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z < zi). 3. Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2 , z3, ....., zn yang lebih kecil atau sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi) maka :
S ( zi)
banyaknyaz1, z2 , z3, ....., zn n
4. Hitung selisih F(zi) – S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya. 5. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut, misal harga tersebut L0.
Untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0), dilakukan dengan cara membandigkan L0 ini dengan nilai L
kritis
yang terdapat dalam tabel untuk taraf
nyata yang dipilih α = 5%. Untuk mempermudah perhitungan dibuat dalam bentuk tabel. Hasil penghitungan analisis normalitas data kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan sebagai berikut. Tabel 3.6 Uji Normalitas data Variabel
Sig.
Kondisi
Keterangan
66
Kemampuan Membaca Pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan
0,186
0,186
>
Normal
0,05
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai signifikansi unstandardized residual pada kolom Kolmogorof-Smirnov sebesar 0,186. Dari perbandingan di atas tampak bahwa nilai signifikansi data di atas lebih besar daripada 0,05 (0,186 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian tersebut berdistribusi normal. 3.9.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varian yang sama atau tidak. Untuk menguji kesamaan dua varians digunakan rumus sebagai berikut (Sudjana, 2005:250). F hitung = Pasangan hipotesis yang diuji adalah: H0: σ21 = σ22 H1 : σ21 ≠ σ22 Untuk menguji kedua varian tersebut sama atau tidak maka Fhitung dikonsultasikan dengan Ftabel dan α = 5%, kriteria pengujian H0 diterima jika F hitung< F1/2 a (vi, v2). Keterangan: v1 = n1 - 1 = dk pembilang v 2 = n 2- 1 = dk penyebut.
67
Hasil penghitungan homogenitas kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan adalah sebagai berikut. Tabel 3.7 Uji Homogenitas data Variabel
Sig.
Kondisi
Keterangan
Kemampuan Membaca Pemahaman
0,180
0,180 > 0,05
Homogen
dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia
Hasil uji homogenitas di atas menunjukkan angka sebesar 0,180. Kriteria penerimaan uji homogenitas adalah di atas 0,05. Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,180 < 0,05) sehingga kriteria uji homogenitas ini diterima. 3.9.2.3 Uji Linieritas Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel bebas dan variabel terikat berbentuk linier atau tidak, jika tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Berikut rumus yang digunakan dalam uji linieritas (Sugiyono, 2012:265). ( ) ( ) (
)
(
* ( )
( )
( ) ( Keterangan
)(
( )
) ,
+
,
( )
( )
)(
(
( (
∑* )
(
) ( )
(
) +
) -
68
JK (T)
= jumlah kuadrat total
JK (A)
= jumlah kuadrat koefisien a
JK (b|a)
= jumlah kuadrat regresi (b|a)
JK (S)
= jumlah kuadrat sisa
JK (G)
= jumlah kuadrat galat
JK (TC)
= jumlah kuadrat tuna cocok
Di bawah ini adalah hasil penghitungan uji linieritas data kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan: Tabel 3.8 Uji Linieritas data Variabel
Sig.
Kondisi
Keterangan
X-Y
0,925
0,925 > 0,05
Linier
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas, tampak nilai r = 0, 925 lebih besar dari nilai α = 0,05. Dikatakan linier apabila suatu data nilai r lebih besar daripada nilai α. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa nilai r = 0,581 lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variable X terhadap variable Y berpola linier.
3.9.3
Uji Hipotesis
3.9.3.1 Analisis Korelasi
69
Menurut Sudjana (2005: 367) analisis korelasi adalah studi yang membahas tentang derajat hubungan antara variabel-variabel, terutama untuk data kuantitatif. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3.9 Pedoman Pemberian Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
Dalam perhitungan analisis korelasi peneliti menggunakan rumus “r” Product
Moment sebagai berikut. (
rxy = √(
)(
( ) )(
) ( ) )
Sumber: (Sugiyono 2012:228) Keterangan: rxy
= koefisien korelasi tiap butir
n
= banyaknya subyek uji coba
∑xi
= jumlah skor tiap butir
∑yi
= jumlah skor total
∑x2
= jumlah kuadrat skor tiap butir
∑y2
= jumlah kuadrat skor total
70
∑xy
= jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total
Hasil perhitungan korelasi Product Moment kemudian dibandingkan dengan harga r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel, berarti terdapat hubungan antara kedua variabel, dan apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka tidak terdapat hubungan antara kedua variabel. Setelah itu, dilakukan pemberian interpretasi terhadap koefisien korelasi terhadap hasil perhitungan korelasi Product Moment untuk mengetahui derajat keeratan atau kuat lemahnya tingkat hubungan maupun pengaruh antarvariabel. Hasil perhitungan korelasi Product Moment dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.10 Uji Korelasi Data Variabel
Sig.
R hitung
R tabel
N
Keterangan
Kemampuan
0,000
0,467
0,227
76
Terdapat hubungan, nilai
Membaca
korelasi
Pemahaman dengan
kategori sedang
Hasil
berada
Belajar
Bahasa Indonesia Dari hasil penghitungan di atas, r hitung lebih besar daripada r tabel (0,467 > 0,227) dan r hitung menunjukkan hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan berada pada tingkat keeratan hubungan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan bahwa terdapat hubungn yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal diterima. 3.9.3.2 Koefisien Determinasi
pada
71
Koefisien determinasi merupakan hasil kuadrat dari koefisien korelasi yang dikalikan 100% (Sudjana, 2005: 369). KD = r2 x 100 % Keterangan: KD
= Koefisien Determination (kontribusi variabel X terhadap variabel Y)
r
= Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai
sumbangan atau ikut menentukan variabel Y. Berikut adalah hasil analisis data koefisien determinasi: Tabel 3.11 Uji Koefisien Determinasi Data Model
1
R ,467a
R Square
,218
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,208
13,106
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Pemahaman Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16 menunjukkan nilai (rhitung)2 sebesar 0,218. Nilai tersebut berarti 21,8% perubahan pada variabel hasil belajar menulis ringkasan dapat diterangkan oleh kemampuan membaca pemahaman, sedangkan sisanya 78,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3.9.3.3 Analisis Regresi
72
Muhidin (2011:188) mengemukakan bahwa regresi sederhana bertujuan untuk mempelajari hubungan atau pengaruh antara dua variabel. Rumus regresi sederhana adalah sebagai berikut : Ŷ=a+bX Dimana: Ŷ
= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan.
a
= Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).
b
= Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
didasarkan
pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun. X
= Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Rumus untuk mencari harga a dan b adalah sebagai berikut.
(
)( ( )
)
Tabel 3.12 Uji Analisis Regresi Data Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients B (Constant) 1
Kemampuan
t
Sig.
Coefficients
Std. Error
29,561
7,689
,481
,106
Membaca Pemahaman a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan
Beta
,467
3,844
,000
4,544
,000
73
Pada tabel di atas, pada kolom B pada konstanta (a) = 29,561, sedangkan nilai koefisien arah regresi (b) = 0.481. sehingga didapat persamaan regresi: Y = a + bx Y = 29,561+ 0.481x
74
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bab I, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan pada siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Selain itu, penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan pada siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Data dalam penelitian ini terdiri dari variable bebas (X) yaitu Kemampuan membaca pemahaman dan variable terikat (Y) yaitu hasil belajar menulis ringkasan. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal, dengan jumlah sampel data 76 siswa. Deskripsi data dari variabel kemampuan membaca pemahaman dan hasil belajar menulis ringkasan berdasarkan hasil tes pada siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Berdasarkan data hasil penelitian yang diolah dengan menggunakan teknik statistik deskripsi dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16 diperoleh hasil sebagai berikut. 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1.1 Kemampuan Membaca Pemahaman (X)
77
75
Data kemampuan membaca pemahaman ini merupakan nilai yang diperoleh melalui tes obyektif pilihan ganda yang terdiri dari 24 butir soal, dengan jumlah responden 76 siswa. a. Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pemahaman Tabel distribusi frekuensi untuk variabel kemampuan membaca pemahaman disajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 4.1 Distribusi Frekuesi Kemampuan Membaca Pemahaman No Kelas Interval
Frekuensi
Relatif (%)
Keterangan
1.
41 - 50
7
9,2
50, 46, 50, 42, 42, 59, 46
2.
51 - 60
12
15,8
58, 54, 54, 54, 58, 54, 58, 58, 54, 54, 54, 54
3.
61 - 70
16
21,1
67, 67, 63, 67, 63 ,63 , 63, 67, 67, 63, 67, 63, 63, 67, 63, 63
4.
71 - 80
18
23,7
79, 71, 71, 79, 79, 71, 79, 79, 79, 75, 75, 79, 79, 75, 79, 71, 71, 79
5.
81 - 90
15
19.7
83, 83, 88, 83, 83, 88, 83, 83, 88, 88, 88, 83, 88, 88, 83
6.
91 - 100
Jumlah
Berdasarkan
8
10,5
76
100
tabel
distribusi
frekuensi
92, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 92
tes
kemampuan
membaca
pemahaman siswa SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal di atas, dapat digambarkan dalam histogram berikut.
76
Gambar 4.1 Histogram Kemampuan Membaca Pemahaman Berdasarkan tabel dan histogram tersebut, dapat diketahui bahwa skor tertinggi tes kemampuan membaca pemahaman pada interval 71-80
dengan
frekuensi 18 dan presentase 23,7 %, sedangkan skor terendah pada interval 41-50 dengan frekuensi 7 dan presentase 9,2 %. b. Data Deskriptif Kemampuan Membaca Pemahaman Data deskriptif kemampuan membaca pemahaman disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.2 Data Deskriptif Kemampuan Membaca Pemahaman Kemampuan Membaca Pemahaman Mean 71,21 Standard Error 1,639 Median 75 Mode 75 Standard Deviation 14,292 Sample Variance 204,248 Kurtosis -1,053 Skewness -,202 Range 50 Minimum 42
77
Maximum Sum Count Confidence Level(95,0%)
92 5412 76 4,10
Berdasarkan pengolahan data statistik hasil penelitian yang terdapat dalam tabel 2, diperoleh nilai rata-rata (mean) 71,21, nilai tengah (median) 75, modus (mode) 75, simpangan baku (standart deviation) 14,292, variansi (variance) 204,248, skor terendah (minimum) 42, dan skor maksimal (maximum) 92. Skor total untuk variabel kemampuan membaca pemahaman (X) adalah 5412. c. Kategori Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Pengelompokan siswa ke dalam kategori untuk variabel kemampuan membaca pemahaman didasarkan pada rata-rata hitung dan simpangan baku hasil pengujian (Nurgiyantoro,2014:265). Berdasarkan acuan tersebut, rata-rata hitung variabel kemampuan membaca pemahaman adalah 71,21 dan simpangan bakunya adalah 14,292 . dari perhitungan tersebut dapat dikatergorikan dalam 3 kelas sebagai berikut. Tinggi = (Mean + SD) ≤ X Sedang = (Mean - SD) ≤ X ≤ (Mean + SD) Rendah = X ≤ (Mean - SD) Kategori skor kemampuan membaca pemahaman dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3 Kategori Skor Kemampuan Membaca Pemahaman Interval Kelas Nilai
Frekuensi
Persentase (%)
Kategori
Keterangan
78
85,502 ≤ X
15
19,74
Tinggi
88, 88, 88, 88, 88, 88, 88, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 92 58, 58, 58, 58, 67, 67, 63, 67, 63 ,63 , 63, 67, 67, 63, 67, 63,
56,918 ≤ X < 85,502
46
60,52
Sedang
63, 67, 63, 63, 79, 71, 71, 79, 79, 71, 79, 79, 79, 75, 75, 79, 79, 75, 79, 71, 71, 79, 83, 83, 83, 83, 83, 83, 83, 83,
X < 56,918
15
19.74
Rendah
50, 46, 50, 42, 42, 59, 46, 54, 54, 54, 54, 54, 54, 54, 54,
Berdasarkan Tabel 4.3 skor kemampuan membaca pemahaman yang termasuk kategori kategori tinggi sebesar 19,74% dengan frekuensi 15 siswa, kategori sedang 60,52% dengan frekuensi 46 siswa, katgori rendah sebesar 19,74% dengan frekuensi 15. 4.1.1.2 Hasil Belajar Menulis Ringkasan (Y) Data hasil belajar menulis ringkasan ini merupakan nilai yang diperoleh melalui tes membuat ringkasan karangan narasi, dengan jumlah responden 76 siswa. a. Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menulis Ringkasan Tabel distribusi frekuensi untuk variabel hasil belajar menulis ringkasan disajikan sebagai berikut. Tabel 4.4 Distribusi Frekuesi Hasil Belajar Menulis Ringkasan No
Kelas Interval
Frekuensi
Relatif (%)
Keterangan
1
21 - 30
5
6,6
25, 23, 28, 25, 28
2
38, 40, 40, 35, 38, 40, 38, 33, 35, 31 - 40
14
18,5
40, 33, 33, 38, 38
79
No
Kelas Interval
Frekuensi
Relatif (%)
3
Keterangan 45, 43, 50, 48, 50, 48, 50, 48, 50,
4
41 - 50
11
14,5
48, 43
51 - 60
9
11,8
58, 58, 55, 55, 55, 53, 53, 53, 60,
5
70, 62, 68, 68, 68, 70, 62, 65, 63, 68, 63, 63, 68, 63, 65, 63,63, 62, 61 - 70
19
25,0
68
6
71 - 80
9
11,8
73, 73, 75, 73, 78, 73, 73, 78, 73
7
81 - 90
9
11,8
85, 83, 90, 83, 83, 83, 83, 83, 85,
76
100
Jumlah
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tes menulis ringkasan siswa SD segugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal di atas, dapat digambarkan dalam histogram berikut.
Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Menulis Ringkasan Berdasarkan tabel dan histogram di atas, dapat diketahui bahwa skor tertinggi tes menulis ringkasan pada interval 61-70 dengan frekuensi 19 dan presentase 25,0%, sedangkan skor terendah pada interval 21-30 dengan frekuensi 5 dan presentase 6,6%. b. Data Deskriptif Hasil Belajar Menulis Ringkasan
80
Data deskriptif hasil belajar menulis ringkasan disajikan dalam tabel berikut. Tabel 4.5 Data Deskriptif Hasil Belajar Menulis Ringkasan Hasil Belajar Menulis Ringkasan Mean 63,83 Standard Error 1,689 Median 75 Mode 75 Standard Deviation 14,724 Sample Variance 216,784 Kurtosis -,349 Skewness -,363 Range 67 Minimum 23 Maximum 90 Sum 4851 Count 76 Confidence Level(95,0%) 2,26 Berdasarkan pengolahan data statistik menggunakan SPSS hasilnya diperoleh nilai rata-rata (mean) 68,83, nilai tengah (median) 68, modus (mode) 65, simpangan baku (standart deviation) 14,724, variansi (variance) 216,784, skor terendah (minimum) 23, dan skor maksimal (maximum) 90. Skor (Sum) total untuk variabel hasil belajar menulis ringkasan (Y) adalah 4851. c. Kategori Skor Hasil Belajar Menulis Ringkasan Pengelompokan siswa ke dalam kategori untuk variabel menulis ringkasan didasarkan pada rata-rata hitung dan simpangan baku hasil pengujian (Nurgiyantoro,2014:265). Berdasarkan acuan tersebut, rata-rata hitung variabel
81
menulis ringkasan adalah 63,83 dan simpangan bakunya adalah 14,724. dari perhitungan tersebut dapat dikatergorikan dalam 3 kelas sebagai berikut. Tinggi = (Mean + SD) ≤ X Sedang = (Mean - SD) ≤ X ≤ (Mean + SD) Rendah = X ≤ (Mean - SD) Kategori skor hasil belajar menulis ringkasan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.6 Kategori Skor Hasil Belajar Menulis Ringkasan Interval Kelas Nilai
Frekuensi
Persentase (%)
Kategori
78,584 ≤ X
10
13,2
Tinggi
49,104 ≤ X < 78,584
39
51,3
Sedang
X < 49,104
27
35,5
Rendah
Keterangan 78, 85, 83, 90, 83, 83, 83, 83, 83, 85, 50, 50, 50, 50, 58, 58, 55, 55, 55, 53, 53, 53, 60, 70, 62, 68, 68, 68, 70, 62, 65, 63, 68, 63, 63, 68, 63, 65, 63,63, 62, 73, 73, 75, 73, , 73, 73, 78, 73 45, 43, 48, 48 , 48, 48, 43, 38, 40, 40, 40, 35, 38, 40, 38, 33, 35, 40, 33, 33, 38, 38, 25, 23, 28, 25, 28
Berdasarkan tabel di atas, hasil belajar menulis ringkasan yang termasuk kategori kategori tinggi sebesar 13,2% dengan frekuensi 10 siswa, kategori sedang sebesar 51,3% dengan frekuensi 39 siswa, katgori rendah sebesar 35,5% dengan frekuensi 27. 4.1.2 Hasil Uji Prasyarat Analisis Karakteristik data penelitian yang dikumpulkn sangat menentukan teknik analisis yang digunakan. Oleh karena itu, sebelum analisis data untuk pengujian
82
hipotesis dilakukan, terlebih dahulu data tersebut dilakukan pengujian. Pengujian tersebut menyangkut: (1) uji normalitas data, (2) uji homogenitas data, (3) uji linieritas data. Berikut uraiannya. 4.1.2.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas dilakukan untuk menentukan apakah kedua kelompok berdistribusi normal atau tidak.. Normalitas data menentukan tahap pengolahan data selanjutnya. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogrorov-Smirnov dan perhitungannya menggunakan program SPSS 16 for Windows. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 7 berikut. Tabel 4.7 Hasil Uji Normalits Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
76 Normal Parametersa,b
Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation
,0000000 13,01860136
Absolute
,125
Positive
,125
Negative
-,049
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1,089 ,186
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai signifikansi unstandardized residual pada kolom Kolmogorof-Smirnov sebesar 0,186. Dari perbandingan di atas tampak bahwa nilai signifikansi data di atas lebih besar daripada 0,05 (0,186 <
83
0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian tersebut berdistribusi normal. 4.1.2.2 Uji Homogenitas Data Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen. Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apakah kedua sampel mempunyai varian yang sama atau tidak. Pada penelitian ini peneliti menguji homogenitas menggunakan SPSS 16 for windows dengan teknik Levene. Berikut adalah hasil pengujian homogenitas. Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Test of Homogeneity of Variances Hasil Belajar Menulis Ringkasan Levene Statistic 1,421
df1
df2 12
Sig. 63
,180
Hasil uji homogenitas di atas menunjukkan angka sebesar 0,180. Kriteria penerimaan uji homogenitas adalah di atas 0,05. Dari data di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,180 < 0,05) sehingga kriteria uji homogenitas ini diterima.
4.1.2.3 Uji Linieritas Data Pengujin Linieritas dilakukan untuk menguji masing variable yang digunakan, Dikatakan linear apabila garis korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat mengikuti garis linier. Salah satu asumsi dari analisis regresi
84
adalah linieritas. Maksudnya adalah apakah garis X dan Y membentuk garis linier atau tidak, jika tidak linier maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.9 Hasil Uji Linieritas ANOVA Table Sum of df Squares (Combined) 664,100 6 Betwee Hasil Linearity 17,013 1 n Belajar Deviation from 647,087 5 Groups Menulis Linearity Ringkasan * 1672,00 3 Kemampuan Within Groups 0 Membaca 2336,10 9 Pemahaman Total 0
Mean Square 110,683 17,013 129,417
F ,199 ,031 ,232
557,333
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS di atas, tampak nilai r = 0, 925 lebih besar dari nilai α = 0,05. Dikatakan linier apabila suatu data nilai r lebih besar daripada nilai α. Dari hasil perhitungan di atas diperoleh bahwa nilai r = 0,581 lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variable X terhadap variable Y berpola linier. 4.1.3 Hasil Uji Hipotesis 4.1.3.1 Analisis Korelasi Pada penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Jika koefisien hubungan bernilai (r hitung) lebih besar daripada koefisien hubungan tabel (r tabel), maka antara variable bebas dan
Sig. ,955 ,872 ,925
85
variable terikat terdapat hubungan positif, sedangkan untuk menguji signifikansi adalah dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel pada taraf signifikansi 5%. Tabel 4.10 Hasil Uji Korelasi Correlations Kemampuan
Hasil Belajar
Membaca
Menulis Ringkasan
Pemahaman Kemampuan
Pearson Correlation
Membaca
Sig. (2-tailed)
Pemahaman
N
Hasil Belajar
Pearson Correlation
Menulis
Sig. (2-tailed)
Ringkasan N
1
,467** ,000
76
76
,467**
1
,000 76
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Penghitungan koefisien korelasi menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16. Berdasarkan hasil analisis korelasi antara variable kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan di atas, diperoleh r hitung sebesar 0,467 dengan taraf siginifikansi 5%. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 76 siswa sehingga dapat dilihat r tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 0,227. Dari hasil penghitungan di atas, r hitung lebih besar daripada r tabel (0,467 > 0,227) dan r hitung menunjukkan hubungan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan berada pada tingkat keeratan hubungan kategori sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan bahwa terdapat hubungn yang positif dan signifikan antara
76
86
kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal diterima. 4.1.3.2 Koefisien Determinasi Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Model Summary Model
1
R ,467a
R Square
,218
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,208
13,106
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Pemahaman Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16 menunjukkan nilai (rhitung)2 sebesar 0,218. Nilai tersebut berarti 21,8% perubahan pada variabel hasil belajar menulis ringkasan dapat diterangkan oleh kemampuan membaca pemahaman, sedangkan sisanya 78,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 4.1.3.3 Analisis Regresi Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. Setelah diketahui ada tidaknya suatu pengaruh dalam model regresi linier sederhana maka dapat dilihat pengaruhnya negatif atau positif. Model analisis regresi linier sederhana ini juga digunakan untuk memprediksi nilai variabel terikat apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan atau penurunan. Penghitungan koefisien korelasi menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16 sebagai berikut.
87
Tabel 4.12 Hasil Analisis Regresi Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error 7,689
,481
,106
Beta
,467
3,844
,000
4,544
,000
Membaca Pemahaman a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan Pada tabel di atas, pada kolom B pada konstanta (a) = 29,561, sedangkan nilai koefisien arah regresi (b) = 0.481. sehingga didapat persamaan regresi: Y = a + bx Y = 29,561+ 0.481x Dari persamaan regresi tersebut, dapat diartikan bahwa bila kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan diukur dengan instrumen yang dikembangkan dalam penelitian ini, maka setiap kenaikan skor kemampuan membaca pemahaman sebesar satu satuan akan menyebabkan skor hasil belajar menulis ringkasan akan berubah sebesar 0.481 satuan pada arah yang sama. 4.1.3.4 Uji Parsial/ Uji t Uji parsial (uji t) digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan. Penghitungan koefisien korelasi menggunakan bantuan SPSS for windows versi 16 sebagai berikut.
Sig.
Coefficients
29,561
Kemampuan
t
88
Tabel 4.13 Uji Signifikansi Parsial/ Uji t Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B (Constant)
1
Kemampuan
Standardized
t
Sig.
Coefficients
Std. Error
29,561
7,689
,481
,106
Beta
,467
3,844
,000
4,544
,000
Membaca Pemahaman a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan Dari tabel 4.13 diketahui bahwa variabel kemampuan membaca pemahaman diperoleh nilai thitung sebesar 4,544, dimana 4,544 > 1,671 dan dengan signifikansi 0,000 dimana 0,000 < 0,005 sehingga Ha diterima yang artinya ada pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. 4.2 Pembahasan Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal pada tanggal 2 sampai 13 Mei
2016 dengan
pengambilan data menggunakan tes obyektif pilihan ganda untuk mengukur variable Kemampuan membaca pemahaman dan tes menulis ringkasan pada variable hasil belajar menulis ringkasan. Pengambilan data dilakukan satu kali dan j umlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 76 siswa. Analisis data akhir dilakukan untuk mencari nilai korelasi antara variabel X dan variabel Y sesuai dengan masalah yang dirumuskan. Peneliti menetapkan taraf kemaknaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 % (α = 5 %).
89
Selain itu, diperlukan hipotesis penelitian guna mengasumsikan hasil penelitian, hipotesis penelitian sebagai berikut : H0
: ρ = 0 , artinya tidak terdapat pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan
H1
: ρ≠ 0 , artinya terdapat pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan Analisis data akhir penelitian sebagai berikut
4.2.1 Pemaknaan Temuan 4.2.1.1 Analisis Kategori Kemampuan Membaca Pemahaman
Gambar 4. 3. Histogram hasil pengkategorian kemampuan membaca pemahaman Berdasarkan pengolahan data, dapat dilihat bahwa terdapat 15 siswa dengan kategori tinggi, 46 siswa dengan kategori sedang, 15 siswa dengan kategori rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kemampuan membaca pemahamannya berada pada kategori sedang.
90
4.2.1.2 Analisis Hasil Belajar Menuli Ringkasan Pada analisis Hasil Belajar Menuli Ringkasan didasarkan atas 4 kategori, yaitu kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Gambar 4. Histogram hasil pengkategorian hasil belajar menulis ringkasan
Gambar 4.4. Histogram hasil pengkategorian hasil belajar menulis ringkasan Berdasarkan pengolahan data, dapat dilihat bahwa terdapat 10 siswa dengan kategori tinggi, 39 siswa dengan kategori sedang, 27 siswa dengan kategori rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal Hasil belajar menulis ringkasannya berada pada kategori sedang. 4.2.1.3 Analisis Korelasi antarvariabel Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi r hitung kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan sebesar 0,464. Didapat pula r tabel dari responden yang digunakan berjumlah 76 siswa sebesar 0,227. Maka dapat disimpulkan bahwa r hitung lebih besar daripada r tabel (0,464 > 0,227), sehingga H1 diterima. Dari koefisien korelasi ini dapat diperoleh besar sumbangan
antara
vriabel
bebas
dan
variable
terikat,
yaitu
dengan
mengkuadratkan koefisien korelasi tersebut, sehingga diperoleh koefisien
91
determinan. Kemudian mengalikannya 100%. Dengan demikian, akan dihasilkan nilai sumbangan antara variable bebas terhadap variable terikat. Koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,464, sehingga koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 21,8%. Hal ini berarti kecenderungan hasil belajar menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal dapat dijelaskan oleh kemampuan membaca pemahamannya, melalui regresi Y = 30,375 + 0,466x. dengan kata lain, kemampuan membaca pemahaman memberikan kontribusi sebesar 21.8% kepada hasil belajar menulis ringkasan. Hasil analisis kolerasi antarvariabel menunjukkan bahwa antara kemampuan membaca pemahaman memiliki hubungan positif dan linier dengan hasil belajar menulis ringkasan. Hubungan antara kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan berada pada kategori sedang. Hubungan positif ini menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman dengan hasil belajar menulis ringkasan, artinya apabila terjadi peningkatan kemampuan membaca pemahaman maka akan senantiasa diikuti dengan meningkatnya hasil belajar menulis ringkasan. Begitu pula, apabila terjadi penurunan kemampuan membaca pemahaman maka akan senantiasa diikuti dengan menurunnya hasil belajar menulis ringkasan. 4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian Implikasi hasil penelitian berfungsi membandingkan antara hasil penelitian yang lalu dengan hasil penelitian yang baru dilakukan. Implikasi ini merupakan
92
akibat langsung maupun dampak yang terjadi atas hasil penelitian. Ada tiga macam implikasi hasil penelitian yang dipaparkan, antara lain: 4.2.2.1 Implikasi Teoritis Tarigan (2008:7) mengungkapkan bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata- kata atau media tulis. Untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis dalam kegiatan membaca diperlukan kemampuan memahami bacaan. Abidin (2012:60) membaca pemahaman dapat diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang dilakukan pembaca untuk memperoleh informasi, peran, dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan. Kemampuan membaca pemahaman sangat dibutuhkan dalam suatu kegiatan menulis, khususnya menulis ringkasan. Menurut Keraf (2004 : 299 ) Meringkas atau Ringkasan (precis) adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam sajian yang singkat. ”Precis” berarti ”memotong” atau ”memangkas”. Dalam membuat ringkasan dibutuhkan pemahaman terhadap pesan- pesan yang terkandung dalam bacaan. Teori- teori mengenai membaca, membaca pemahaman, menulis ringkasan dan belajar serta pembelajaran yang dipaparkan sangat mendukung penelitian ini. Selain itu juga dengan adanya teori yang mendukung penelitian ini diharapkan dapat membantu penelitian- penelitian selanjutnya, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak.
93
4.2.2.2 Implikasi Praktis Implikasi praktis berfungsi untuk memberikan manfaat terhadap pendidikan yang selalu berkembang. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa terdapat pengaruh kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan sebesar 21,8%. Melalui penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pentingnya membaca pemahaman kaitannya dengan menulis sebuah ringkasan, sehingga peneliti maupun pembaca dapat memahami dan menambah pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis, sehingga peneliti maupun pembaca pada umumnya dapat memahami dan memberikan kontribusi bagi perbaikan dunia pendidikan melalui hasil penelitian yang dipaparkan. 4.2.2.3 Implikasi Pedagogis Implikasi pedagogis bermanfaat sebagai pemaparan perbandingan antara kenyataan di lapangan dengan hasil penelitian. Dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan, siswa yang hasil belajar menulisnya tinggi maka kemampuan membaca pemahamannya juga tinggi. Terdapat siswa yang kemampuan membaca pemahamannya tinggi tetapi hasil belajar menulis ringkasannya rendah, sebaliknya terdapat siswa yang kemampuan membaca pemahamannya sedang tetapi hasil belajar menulis ringkasannya tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa factor seperti kurangnya intensitas membaca siswa, kurangnya ketelitian saat membaca, dan kurangnya kemampuan memahami bacaan. Sehubungan dengan kenyataan di lapangan, dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan hal yang sama.
94
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 SIMPULAN 5.1.1 Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil t hitung (4,544) > dari t table (1,671) atau sig.(0,000) < alpha (0,05) adalah signifikan pada taraf signifikasi
5%,
artinya
terdapat
pengaruh
kemampuan
membaca
pemahaman terhadap hasil belajar bahasa Indonesia siswa kelas IV SD segugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal. 5.1.2 Dari hasil penghitungan koefisien determinasi diperoleh besarnya pengaruh antara kemampuan membaca pemahaman terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa kelas IV SD se-gugus Robert Wolter Monginsidi Kaliwungu Kendal sebesar 21,8%. Ini berarti bahwa 21,8% keberhasilan menulis ringkasan siswa diperngaruhi oleh kemampuan membaca pemahaman.
5.2 SARAN 5.2.1 Bagi Siswa Kegiatan membaca pemahaman ternyata meberi pengaruh yang positif terhadap hasil belajar menulis ringkasan siswa. Maka dari itu siswa perlu meningkatkan kemampuan membaca pemahamannya dengan membaca buku- buku secara setiap hari.
94
95
5.2.2 Bagi Guru Guru kelas maupun guru bahasa Indonesia di SD perlu memotivasi siswa agar mereka banyak berlatih membaca khususnya membaca pemahaman. Dengan cara memasang slogan- slogan tentang membaca di kelas maupun perpustakaan dan menyediakan buku- buku yang menarik tentang legenda. Hal tersebut dibutuhkan karena dari hasil penelitian kemampuan membaca pemahaman memberikan sumbangan terhadap hasil belajar menulis ringkasan. 5.2.2 Bagi Sekolah Dari penelitian ini telah ditemukan bahwa kemampuan membaca pemahaman mempengaruhi hasil belajar menulis siswa. Maka dari itu karena pentingnya kemampuan membaca pemahaman bagi siswa, guru perlu mempraktekkan dengan sungguh- sungguh kegiatan membaca buku 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai sehingga kemampuan membaca pemahaman siswa meningkat.
96
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Membaca Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT Refika Aditama. Anitah, Sri. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta ________. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Dalman. 2013. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo _______. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Desmita.2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Posdakarya. Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT. Indeks Fitriani. 2014. Meningkatkan Prestasi Belajar Membaca Pemahaman Dengan Pendektan Keterampilan Proses Siswa. 2014. Tadulako. Universitas Tadulako Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Haryadi. 2012. Retorika Membaca Model, Metode, dan Teknik. Semarang: Rumah Indonesia Imran, Ombra, A, et.all. Correlation between Reading Comprehension Skills and Students’ Performance in Mathematics. 2013. Malaysia. University Of Malaysia Keraf, Gorys. 2004. Komposisi Sebuah Pengantar kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah. Kosasih. 2014. Dasar- Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Yrama Widya Krismanto, Wawan, dkk. Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (Sq3r) Pada Siswa Kelas II SD Negeri 46 Parepare. Parepare. UNM
97
Lala, Freis Novia dan Subhan. Meningkatkan Keterampilan Menulis Ringkasan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Metode Circ. Banten. IAIN SMH Banten Lapono, Nabisi dkk. 2008. Belajar dan Pembelajaran Di SD. Jakarta: Direktortat Jenderal pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. 2011. Analisis Korelasi, Regresi, dan Jalurdalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia Mulyati, yeti. 2009. Keterampilan Berbahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka Mulyono. Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Dengan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VI SDN 1 Josari Kabupaten Ponorogo. Ponorogo:2013 Musfiqon. 2012.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Prestasi Pustaka. Nurhadi. 2010. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung: Sinar Baru Algensindo Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara Rifa‟I,
Achmad dan Chatarina Pendidikan.Semarang:Unnes Press
Tri
Anni.2009.
Psikologi
Sadegi, Azin. Improving Students’ Summary Writing Ability Through Collaboration: A Comparison Between Online Wiki Group And Conventional Face-To-Face Group. 2013. Thailand. Bangkok University Setiati, Teni, dkk. Peningkatan Kemampuan Menulis Ringkasan Dengan Metode Cooperative Script. Tanjungpura. Universitas Tanjungpura Shamsimi, Saeed. Metacognitive Strategy Awareness and Its Effect on the Learners’ Reading Comprehension Ability: Revisited. 2014. Tehran. University Of Tehran Slameto. 2010. Belajar dan Faktor- factor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Somadayo, Samsu.. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
98
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta _______. 2012. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta. Prenadamedia Group Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa _______.2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Usman, R. Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Metode Pemberian Tugas (Task Base) Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Rumbai Pekanbaru. Pekanbaru. Universitas Terbuka pada UPBJJ Pekanbaru Rosidi,2009
dalam
http://guru-umarbakri.blogspot.co.id/2009/07/terampil-
menulis.html. (diakses pada tanggal 21 maret 2016 pukul 19.27)
99
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 DATA SISWA UJI COBA INSTRUMEN No. Uji
Nama Inisial
Sekolah
No. Uji
Nama Inisial
Sekolah
U1
CNP
SDN PODOREJO 02
U21
MNY
SDN PODOREJO 02
U2
CWF
SDN PODOREJO 02
U22
MM
SDN PODOREJO 02
U3
FA
SDN PODOREJO 02
U23
NA
SDN PODOREJO 02
100
U4
GR
SDN PODOREJO 02
U24
RADA
SDN PODOREJO 02
U5
MSI
SDN PODOREJO 02
U25
RPP
SDN PODOREJO 02
U6
YF
SDN PODOREJO 02
U26
RNS
SDN PODOREJO 02
U7
A
SDN PODOREJO 02
U27
SSNF
SDN PODOREJO 02
U8
ARL
SDN PODOREJO 02
U28
SR
SDN PODOREJO 02
U9
AHJ
SDN PODOREJO 02
U29
SPA
SDN PODOREJO 02
U10
AR
SDN PODOREJO 02
U30
YM
SDN PODOREJO 02
U11
ABA
SDN PODOREJO 02
U31
AKA
SDN PODOREJO 02
U12
APH
SDN PODOREJO 02
U32
DF
SDN PODOREJO 02
U13
CPK
SDN PODOREJO 02
U33
B
SDN PODOREJO 02
U14
SI
SDN PODOREJO 02
U34
AP
SDN PODOREJO 02
U15
DNP
SDN PODOREJO 02
U35
DRPN
SDN PODOREJO 02
U16
EAL
SDN PODOREJO 02
U36
ZAP
SDN PODOREJO 02
U17
FMS
SDN PODOREJO 02
U37
RFHMMS
SDN PODOREJO 02
U18
GR
SDN PODOREJO 02
U38
ZNA
SDN PODOREJO 02
U19
I
SDN PODOREJO 02
U20
MAS
SDN PODOREJO 02
101
LAMPIRAN 2 Kisi- kisi Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman No 1.
Indikator Mampu menjawab pertanyaan tentang
Nomor soal
jumlah
21, 34, 39
3 soal
3, 4, 6, 7, 9, 10, 11,
20 soal
makna kata sesuai dengan penggunaannya dalam teks bacaan 2
Mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat
12, 16, 17, 18, 19, 23,
dalam bacaan
26, 27, 28, 29, 33, 35, 36, 37
3
Mampu menjawab pertanyaan yang
5, 13, 24, 30, 38
5 soal
14, 20, 25, 31, 40
5 soal
1, 2, 8, 15, 22, 32,
6 soal
menuntut pemahaman pengorganisasian teks dan hubungan antar teks 4
Mampu menjawab pertanyaan tentang maksud, sikap hidup, dan suasana hari penulis
5.
Mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang secara implisit terdapat dalam teks
JUMLAH SOAL 40 soal
102
LAMPIRAN 3 Instrumen Uji Coba Instrumen Tes Kemampuan Membaca Pemahaman TES KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN Petunjuk umum mengerjakan tes: 1. Tuliskan nama pada lembar jawab siswa! 2. Isilah dengan memberi tanda (x) pada jawaban yang tepat. 3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum kalian menjawabnya. 4. Periksalah pekerjaan kalian sebelum diserahkan kepada pengawas tes. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Untuk soal nomor 1 s.d. 7 perhatikan bacaan berikut. Bacalah teks di bawah ini dengan seksama! Mengharumkan Sekolah Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih. Untuk memperlancar kegiatan tersebut, para siswa diwajibkan membawa alatalat kebersihan, seperti sapu dan kemoceng. Kegiatan Jumat Bersih minggu ini tidak hanya sekadar membersihkan lingkungan sekolah, tetapi juga mengadakan gerakan mengharumkan sekolah. Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar para guru dan siswa lebih kerasan dan kegiatan belajar di kelas berlangsung lancar. Oleh karena itu, para guru maupun siswa harus bertanggung jawab atas kebersihan dan harumnya sekolah. Gerakan mengharumkan sekolah dimulai dengan mengharumkan ruang kelas. Ini menjadi tanggung jawab para penghuni kelas. Setelah kelas disapu dan
103
dipel, meja dan kursi ditata. Selanjutnya kelas dan ruang diberi pengharum ruangan. Selain itu, kamar kecil juga diharumkan. 1. Gagasan pokok paragraph pertama pada bacaan di atas adalah … a. Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih b. Setiap hari jumat siswa diminta membawa alat kebersihan c. Setiap hari jumat melakukan kegiatan kerja bakti d. Setiap hari jumat melakukan kegiatan mengharumkan sekolah 2. Pokok pikiran paragraph kedua pada bacaan di atas adalah … a. Guru dan siwa bertanggungjawab atas kebersihan sekolah b. Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar guru dan siwa kerasan dan kegiatan belajar lancar c. Kegiatan mengharumkan sekolah dimulai dari kelas d. Setiap ruangan harus diberi pengharum ruangan agar harum 3. Kegiatan mengharumkan sekolah dilaksanakan pada … a. Setiap hari rabu
c. Setiap hari jumat
b. Setiap hari kamis
d. Setiap hari sabtu
4. Kegiatan mengharumkan sekolah dilaksanakan agar … a. Tetap harmonis
c. Sekolah menjadi bersih
b. Tetap indah
d. Guru dan siswa kerasan di sekolah
5. Cara siswa melaksanakan gerakan jumat bersih tersebut adalah dengan, kecuali … a. Menyapu
c. Memberi pengharum ruangan
b. Mengepel
d. Membuang sampah sembarangan
104
6. Tempat yang harus diharumkan di… a. Tempat bermain
c. Laboratorium
b. Ruang kelas
d. Halaman
7. Kamar kecil perlu diharumkan karena agar … a. Bersih dan wangi
c. Kotor
b. Banyak yang datang
d. Ramai
Untuk soal nomor 8 s.d. 14 perhatikan bacaan berikut. Bacalah teks di bawah ini dengan seksama! Berkemah Hari ini SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30 mereka berangkat menuju Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka tampak bergembira ria menikmati perjalanan. Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Selanjutnya, mereka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan dan minum. Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, menanak nasi, serta memasak sayur dan lauk pauk. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan tuntas. Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan acara api unggun. Ada yang bermain drama, menyanyi, menari, dan sebagainya. Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul keseriusan, terjadi juga peristiwa-peristiwa lucu yang
105
dapat mengocok perut. Kegiatan ini benar-benar menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan. Sumber: bse Kaswan Darmadi (12.2008) 8. Pikiran pokok paragraf pertama pada bacaan di atas adalah … a. Hari ini SD Maju Pintar mengadakan kegiatan perkemahan. b. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid sudah berkumpul di halaman sekolah. c. Tepat pukul 06.30 mereka berangkat ke Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. d. Mereka tampak bergembira ria menikmati perjalanan. 9. SD Maju Pintar melakukan kegiatan … a. Menari
c. berkemah
b. Menyanyi
d. melukis
10. Kegiatan tersebut dilakukan di … a. Sekolah SD Maju Pintar b. Lapangan SD Maju Pintar c. Area taman bermain Sekipan d. Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu 11. Kegiatan perkemahan dilaksanakan pada … a. Hari rabu
c. Hari jumat
b. Hari kamis
d. Hari sabtu
12. SD Maju pintar berangkat menuju tempat pekemahaan pukul … a. 06.00
c. 07.00
b. 06.30
d. 07.30
106
13. Setibanya di tempat perkemahan, mereka langsung … a. Makan
c. mandi
b. Minum
d. mendirikan tenda
14. Suasana di perkemahan sangat … a. Menyedihkan
c. melelahkan
b. Menyenangkan
d. mengharukan
Untuk soal nomor 15 s.d 21 perhatikan bacaan berikut. Bacalah teks di bawah ini dengan seksama! Kegiatan Keluarga Pak Abas Angga adalah anak yang pandai di kelasnya. Selain rajin, ia juga patuh kepada orang tuanya. Ia juga disenangi oleh teman-temannya karena ramah dan tidak sombong. Pak Abas adalah ayah Angga. Ia seorang guru SMA di kotanya. Untuk menambah penghasilan keluarganya, Pak Abas memelihara ayam di kebun belakang rumah. Angga rajin membantu ayahnya memberi makan ayamayam dan membersihkan kandang setelah salat subuh. Sementara Anggi, adiknya, baru duduk di kelas satu. Ia rajin menyapu lantai rumah, membersihkan kaca jendela, dan membantu ibu menyiapkan sarapan pagi. Tepat pukul enam pagi, seluruh anggota keluarga sudah rapi dan siap di depan meja makan. Mereka makan pagi bersama, kemudian berangkat ke tempat kegiatan masing-masing. Pada siang hari, Angga dan Anggi pulang dari sekolah. Mereka segera berganti pakaian dan mencuci tangan. Lalu, mereka beristirahat dengan menonton televisi sambil menunggu ayahnya pulang. Setelah ayahnya
107
pulang, mereka makan siang bersama. Selanjutnya, mereka beristirahat sambil bercerita tentang pengalaman masingmasing di sekolah. Tak lama kemudian, Pak Abas dibantu Angga memberi makan dan mengganti air minum ayamnya, sementara Anggi membantu ibu mencuci piring di dapur. Setelah semua pekerjaan selesai, Angga dan Anggi mengulangi pelajaran yang didapatkannya hari itu. Jika mengalami kesulitan, mereka menanyakan kepada ayah. Pak Abas menunggui mereka belajar sambil membaca buku atau koran. Selesai mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh ibu guru di sekolah, Angga bermain ke tanah lapang. Sore harinya setelah salat magrib, keluarga Pak Abas sudah siap di depan meja makan. Mereka makan malam dengan lahap, kemudian bercakap-cakap sebentar sambil menonton televisi di ruang tengah. Setelah itu, Angga dan Anggi masuk ke kamar masing-masing untuk belajar. Tepat pukul sembilan malam Angga dan Anggi tidur.. Sumber: bse Kaswan Darmadi (35.2008) 15. Pokok pikiran paragraph pertama pada bacaan di atas adalah … a. Angga adalah anak yang pandai, rajin, dan patuh kepada orang tua b. Angga disenangi teman- temannya karena ramah dan tidak sombong c. Angga rajin membantu orang tuanya d. Ayah angga adalah seorang guru SMA di kotanya 16. Seluruh anggota keluarga sudah siap sarapan pagi pukul … a. 05.00
c. 06.00
b. 05.30
d. 06.30
108
17. Pak Abas bekerja sebagai .... a. Guru
c. Pemelihara ayam
b. Polisi
d. Karyawan kantor
18. Pak Abas menunggui Angga dan Anggi sambil .... a. Membaca buku atau koran b. Membaca majalah c. Menonton televisi d. Membersihkan kandang 19. Kandang ayam Pak Abas terletak di a. Kebun
c. Kebun depan rumah
b. Kebun samping rumah
d. Kebun belakang rumah
20. Dari bacaan di atas, Angg disenangi teman- temannya karena … a. Ramah b. Tidak sombong c. Ramah dan tidak sombong d. Rajin membantu orang tua 21. Mereka makan malam dengan lahap, kemudian bercakap-cakap sebentar sambil menonton televisi di ruang tengah.. Kata bercakap- cakap memiliki arti .... a. Berbicara
c. Bertemu
b. Berkumpul
d. Bercanda
109
Untuk soal nomor 22 s.d. 25 perhatikan bacaan berikut. Bacalah teks di bawah ini dengan seksama! Kejujuran Galih seorang anak laki-laki yang jujur. Pukul 06.45 pagi, Galih berangkat ke sekolah. Di jalan, Galih bertemu Bu Santi yang baru pulang dari pasar. Belanjaan Bu Santi banyak. Bu Santi pulang naik becak. Untuk membayar becak, Bu Santi mengambil uang dari dompetnya. Saat akan memasukkan dompet ke dalam tas, tanpa sadar dompetnya terjatuh. Bu Santi tidak mengetahuinya dan langsung masuk ke dalam rumah. Galih melihat dompet yang terjatuh itu. Kemudian, Galih mengambil dompet itu dan mengembalikannya pada Bu Santi. Bu Santi bangga melihat kejujuran Galih. Sebagai hadiah atas kejujurannya, Galih diberi uang Rp 10.000,00. Sumber: bse Umri Nur‟aini (94.2008) 22. Pokok pikiran paragraf pertama adalah .... a. Bu Santi santi tidak hati- hati memasukkan dompetnya b. Galih sangat baik c. Galih adalah anak yang rajin d. Galih adalah anak laki- laki yang jujur 23. Yang menjatuhkan dompet adalah .... a. Galih
c. Bu Santi
b. Teman Galih
d. Tukang becak
110
24. Amanat dari bacaan di atas adalah … a. Bila kita melakukan kebaikan, maka akan dibalas dengan kebaikan juga b. Kita harus menjadi anak yang jujur c. Membantu itu baik d. Jangan ceroboh bila melakukan sesuatu 25. Sikap yang dimiliki oleh Galih dalam bacaan tersebut adalah … a. Jujur
c. Ceroboh
b. Sabar
d. Baik
Untuk soal nomor 26 s.d. 31 perhatikan bacaan berikut. Bacalah teks di bawah ini dengan seksama! Tas Beda Rasa Benda itu dipamerkannya ke seluruh penghuni kelas. “Tas ini dikirim mamaku dari Paris. Bagus, ya! Lihat bulunya yang halus ini,” katanya sambil tersenyum lebar. Laras tak menyahut. Keningnya berkerut. Ia kurang suka dengan sikap Loli yang suka pamer. Setiba di rumah, Laras bercerita pada mamanya. “Apa laras ingin punya tas seperti itu juga?” tanya Mama saat laras selesai bercerita. Laras merajuk, “Mama pasti mengira aku iri pada Loli, padahal aku kan sedang mencari cara untuk menasihati temanku itu,“ Mama tersenyum. Ia mengerti apa yang dimaksud putri kecilnya itu.
111
“Baiklah, tapi caranya bukan dengan membeli tas yang sama dengannya. Laras harus bisa membeli tas yang benar-benar berbeda,” kata Mama.”Seperti apa,Ma? Yang lebih bagus? Atau yang lebih mahal? “ Tanya Laras. “Bukan yang seperti itu,“ jawab mamanya. “Mulai besok, kamu bantu mama di toko selama beberapa hari. Nanti mama kasih tahu caranya. Setuju?” Laras langsung mengangguk tanda setuju. Menurutnya mama selalu punya cara cerdik untuk menyelesaikan suatu masalah. Selama sepuluh hari, Laras membantu mamanya di toko roti. Laras senang karena mendapat pengalaman baru. Setelah sepuluh hari Laras bekerja di toko roti, Laras mendapat imbalan dari mama. Laras boleh memilih,upahnya berupa uang atau sebuah tas baru. Laras memilih upahnya berupa tas baru. Kemudian mama memberi sebuah tas baru untuk Laras. Tas itu langsung menarik perhatian teman-temannya ketika Laras memakainya ke sekolah. Di sekolah, Laras bercerita tentang tas barunya pada teman-temannya. Mereka kagum atas perjuangan Laras mendapatkan tas itu. Loli baru datang dan meneliti tas Laras dengan sekali pegang. Sambil berkata “Apa istimewanya?” Sarah dan Olga menoleh, lalu tersenyum. “Tas ini jadi istimewa karena rasanya beda,” kata Sarah. Loli menyipitkan matanya. “Aku nggak ngerti, maksudnya apa?.” Laras tersenyum. “Begini lho, Loli, tas ini aku dapatkan dari mama sebagai upahku bekerja membantu mama di toko roti. Aku jadi tahu, betapa
112
mahalnya harga sebuah tas baru.” Loli terdiam mendengar ucapan Laras. Ia sendiri tak pernah tahu, uang yang dikeluarkan mamanya. Berapa hari ya, mama harus bekerja demi tas itu? Baru kali ini Loli merenung serius. .
Sumber: bse Umri Nur‟aini (67.2008)
26. Loli di sekolah memamerkan sebuah … a. Buku
c. Tas
b. Baju
d. Sepatu
27. Untuk mendapatkan sebuah imbalan tas baru Laras harus … . a. Membantu mama memasak b. Membantu mama mencuci piring c. Membantu mama bekerja d. Membantu mama membersihkan rumah 28. Laras membantu mamanya di .. . a. Toko roti
c. Sekolah
b. Rumah
d. Pasar
29. Dari bacaan di atas, Loli merenung serius karena … a. Ia tak tahu berapa harga tas barunya b. Ia tak tahu maksud perkataan Laras c. Ia tak tahu bagaimana cara mendapatkan uang d. Ia tak tahu berapa lama Ibunya harus bekerja untuk mendapatkan tas itu 30. Sifat yang dimiliki oleh Loli dalam bacaan tersebut adalah … a. Pekerja keras
c. Baik
b. Patuh
d. Suka pamer
113
31. Amanat yang dapat di ambil dari bacaan di atas adalah… a. Mendapatkan sesuatu dapat dilakukan dengan meminta b. Mendapatkan imbalan kita harus bekerja dahulu c. Mendapatkan sesuatu dari hasil kerja keras sendiri lebih istimewa daripada dari meminta d. Mendapatkan sesuatu dari pemberian lebih istimewa daripada membeli sendiri Untuk soal nomor 32 s.d. 40 perhatikan bacaan berikut. Bacalah teks di bawah ini dengan seksama! Orang yang tidak disiplin dan taat peraturan akan terlihat dari perilakunya. Perilakunya tidak tenang seperti biasanya dan pikiran serta hatinya selalu waswas. Contohnya, Badu yang tidak mengerjakan PR. Begitu tiba di kelas, dia terlihat bingung dan selalu bertanya kepada teman temannya. Padahal, teman lain sedang asyik bermain atau bercengkerama. Begitu bel masuk berbunyi dan Pak Guru datang di kelas, dia tampak menunduk dan tidak berani menatap wajah gurunya. Begitu ditanya, dia tampak gugup dan menjawab sekenanya. Setelah ketahuan tidak mengerjakan PR, dia dihukum di depan kelas. Dia malu luar biasa. Banu dihukum agar tidak mengulangi lagi ketidakdisiplinannya. Setiap perilaku siswa di sekolah akan selalu di awasi oleh kepala sekolah dan guru, agar siswa taat pada peraturan dan sekolah menjadi aman tentram.
32. Kalimat utama paragraf pertama bacaan di atas terletak pada ....
114
a. kalimat pertama
c. kalimat ketiga
b. kalimat kedua
d. kalimat keempat
33. Orang yang disiplin dan taat peraturan dapat dilihat dari .... a. hatinya tidak tenang
c. perilakunya tidak tenang
b. pikirannya tenang
d. selalu was was
34. Badu yang tidak mengerjakan PR. Begitu tiba di kelas, dia terlihat bingung dan selalu bertanya kepada teman temannya. Padahal, teman lain sedang asyik bermain atau bercengkerama. Dari bacaan di atas, Badu memiliki sikap .... a. Tidak disiplin b. Gemar bermain c. Suka bercakap- cakap d. Ceroboh 35. Badu harus dihukum di depan kelas karena … a. Berbuat nakal b. Ramai sendiri di kelas c. Tidak mengerjakan PR d. Berkelahi dengan temannya 36. Agar tidak mengulangi ketidakdisiplinannya, Badu harus di beri … a. Hadiah
c. Imbalan
b. Hukuman
d. PR tambahan
37. Kedisiplinan di kelas itu diawasi oleh .… a. Ibu guru
c. Kepala sekolah
115
b. Bapak guru
d. Kepala sekolah dan guru
38. Kalimat hubungan sebab akibat yang sesuai dengan bacaan di atas adalah … a. Badu tampak menunduk dan tak mau menatap wajah gurunya b. Orang yang tidak disiplin dan taat peraturan akan terlihat dari perilakunya c. Badu ketahuan tidak mengerjakan PR sehingga dia dihukum Pak Guru d. Dia terlihat bingung dan selalu bertanya kepada teman temannya. Padahal, teman lain sedang asyik bermain atau bercengkerama 39. Begitu bel masuk berbunyi dan Pak Guru datang di kelas, dia tampak menunduk dan tidak berani menatap wajah gurunya. Pada kalimat di atas, yang dimaksud “dia” adalah … a. Badu
c. Kepala sekolah
b. Pak guru
d. orang lain
40. Simpulan pada bacaan di atas adalah …. a. Orang yang tidak disipin dapat terlihat dari perilakunya dan orang harus disipin agar sekolah menjadi aman dan tentram b. Orang yang tidak disipin dapat terlihat dari perilakunya c. Orang yang tidak disiplin akan terlihat was- was d. Banu dihukum karena tidak disiplin
116
LAMPIRAN 4 Kunci Jawaban Instrumen Uji Coba Tes Instrumen Kemampuan Membaca Pemahaman No.
Kunci
No.
Soal
Jawaban Soal
Kunci
No.
Kunci
No.
Kunci
Jawaban
Soal
Jawaban Soal
Jawaban
1 A
11 A
21 A
31 C
2 B
12 B
22 D
32 A
3 C
13 D
23 C
33 B
4 D
14 B
24 A
34 A
5 D
15 A
25 A
35 C
6 B
16 C
26 C
36 B
7 A
17 A
27 C
37 D
8 A
18 A
28 A
38 D
9 C
19 D
29 D
39 A
10 D
20 D
30 D
40 A
INSTRUMEN PENILAIAN MEMBACA PEMAHAMAN Nilai = Jumlah Skor Jawaban Benar Skor Maksimal
x 100
117
LAMPIRAN 5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Butir Soal (x)
No. No. Uji 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Y 1 U1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 U2 2 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 3 U3 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 4 U4 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 5 U5 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 6 U6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 U7 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 U8 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 U9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 10 U10 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 U11 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 12 U12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 13 U13 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 14 U14 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 U15 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 16 U16 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 17 U17 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 18 U18 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 19 U19 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 20 U20 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 21 U21 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 22 U22 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 23 U23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24 U24 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 25 U25 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 26 U26 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 27 U27 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 28 U28 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 U29 29 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 30 U30 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 31 U31 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 32 U32 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 U33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 34 U34 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35 U35 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 36 U36 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 37 U37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 38 U38 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 N 32 30 36 13 27 35 31 36 34 27 37 33 37 36 34 36 33 29 37 25 36 37 37 17 37 36 34 34 18 32 24 36 26 33 37 35 25 20 35 17 p 0,842105 0,789474 0,947368 0,342105 0,710526 0,921053 0,815789 0,947368 0,894737 0,710526 0,973684 0,868421 0,973684 0,947368 0,894737 0,947368 0,868421 0,763158 0,973684 0,657895 0,947368 0,973684 0,973684 0,447368 0,973684 0,947368 0,894737 0,894737 0,473684 0,842105 0,631579 0,947368 0,684211 0,868421 0,973684 0,921053 0,657895 0,526316 0,921053 0,447368 q 0,157895 0,210526 0,052632 0,657895 0,289474 0,078947 0,184211 0,052632 0,105263 0,289474 0,026316 0,131579 0,026316 0,052632 0,105263 0,052632 0,131579 0,236842 0,026316 0,342105 0,052632 0,026316 0,026316 0,552632 0,026316 0,052632 0,105263 0,105263 0,526316 0,157895 0,368421 0,052632 0,315789 0,131579 0,026316 0,078947 0,342105 0,473684 0,078947 0,552632 Xi 33,34375 33,76667 33,33333 33,76923 34,25926 32,62857 32,51613 32,58333 32,91176 34,14815 32,83784 33,09091 32,97297 33,36111 33,38235 32,75 33,33333 34,06897 32,64865 33,32 33,36111 32,75676 33,10811 34,52941 32,72973 33,08333 33,05882 33,38235 33,61111 33,8125 34,29167 33,36111 33,69231 33,81818 33,10811 33,4 33,28 33,65 33,37143 34,76471 Rerata 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 32,73684 Sb 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 4,353838 Rpbi 0,321921 0,458043 0,581257 0,170991 0,547831 -0,08494 -0,10668 -0,14959 0,117134 0,507849 0,141102 0,208922 0,329899 0,608325 0,432256 0,012822 0,351968 0,549225 -0,12322 0,185743 0,608325 0,027823 0,518697 0,370441 -0,00994 0,337642 0,21561 0,432256 0,1905 0,57056 0,467574 0,608325 0,323027 0,638061 0,518697 0,520257 0,173002 0,221081 0,497842 0,419065 Rtabel 0,325 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 0,32 Ket TD V V TD V TD TD TD TD V TD TD V V V TD V V TD TD V TD V V TD V TD V TD V V V V V V V TD TD V V Jumlah 24 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
24 33 30 37 34 32 36 38 35 30 34 37 29 34 34 32 34 33 30 37 19 25 37 31 35 24 37 33 34 32 29 34 31 36 36 31 39 38
118
Keterangan: N
: Jumlah
p
: Proporsi yang menjawab benar
q
: Proporsi yang menjawab salah
Xi
: Rata-rata
Sb
: Standar Deviasi
rpbi
: Nilai rhitung setiap butir soal
rtabel
: Nilai rtabel sesuai dengan jumlah responden
V
: Valid
TV
: Tidak Valid
119
LAMPIRAN 6 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Reliabilitas Butir Soal Tes Kemampuan Membaca Pemahaman No.
No. Uji
1 1 U1 1 2 U2 1 3 U3 1 4 U4 1 5 U5 1 6 U6 1 7 U7 1 8 U8 1 9 U9 1 10 U10 0 11 U11 1 12 U12 1 13 U13 0 14 U14 0 15 U15 1 16 U16 1 17 U17 1 18 U18 1 19 U19 1 20 U20 1 21 U21 0 22 U22 1 23 U23 1 24 U24 1 25 U25 1 26 U26 1 27 U27 1 28 U28 1 29 U29 1 30 U30 1 31 U31 1 32 U32 0 33 U33 1 34 U34 1 35 U35 1 36 U36 0 37 U37 1 38 U38 1 Rata-rata 0,84 Standar Deviasi0,37 Jumlah 32 p 0,84 q 0,16 pq 0,13
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0,79 0,41 30 0,79 0,21 0,17
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,95 0,23 36 0,95 0,05 0,05
4 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0,34 0,48 13 0,34 0,66 0,23
5 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0,71 0,46 27 0,71 0,29 0,21
6 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0,92 0,27 35 0,92 0,08 0,07
7 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0,82 0,39 31 0,82 0,18 0,15
8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,95 0,23 36 0,95 0,05 0,05
9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,89 0,31 34 0,89 0,11 0,09
Butir Soal (x) 10 11 12 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,71 0,97 0,87 0,46 0,16 0,34 27 37 33 0,71 0,97 0,87 0,29 0,03 0,13 0,21 0,03 0,11
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,97 0,16 37 0,97 0,03 0,03
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,95 0,23 36 0,95 0,05 0,05
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0,89 0,31 34 0,89 0,11 0,09
16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,95 0,23 36 0,95 0,05 0,05
17 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0,87 0,34 33 0,87 0,13 0,11
18 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0,76 0,43 29 0,76 0,24 0,18
19 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,97 0,16 37 0,97 0,03 0,03
20 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0,66 0,48 25 0,66 0,34 0,23
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,95 0,23 36 0,95 0,05 0,05
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,97 0,16 37 0,97 0,03 0,03
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,97 0,16 37 0,97 0,03 0,03
24 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0,45 0,5 17 0,45 0,55 0,25
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,97 0,16 37 0,97 0,03 0,03
26 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,95 0,23 36 0,95 0,05 0,05
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0,89 0,31 34 0,89 0,11 0,09
28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,89 0,31 34 0,89 0,11 0,09
29 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0,47 0,51 18 0,47 0,53 0,25
Butir Soal (x) 30 31 32 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0,84 0,63 0,95 0,37 0,49 0,23 32 24 36 0,84 0,63 0,95 0,16 0,37 0,05 0,13 0,23 0,05
33 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0,68 0,47 26 0,68 0,32 0,22
34 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0,87 0,34 33 0,87 0,13 0,11
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,97 0,16 37 0,97 0,03 0,03
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,92 0,27 35 0,92 0,08 0,07
37 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0,66 0,48 25 0,66 0,34 0,23
38 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0,53 0,51 20 0,53 0,47 0,25
39 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,92 0,27 35 0,92 0,08 0,07
40 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0,45 0,5 17 0,45 0,55 0,25
Y 24 33 30 37 34 32 36 38 35 30 34 37 29 34 34 32 34 33 30 37 19 25 37 31 35 24 37 33 34 32 29 34 31 36 36 31 39 38
Y2 576 1089 900 1369 1156 1024 1296 1444 1225 900 1156 1369 841 1156 1156 1024 1156 1089 900 1369 361 625 1369 961 1225 576 1369 1089 1156 1024 841 1156 961 1296 1296 961 1521 1444
120
k jumlah pq VAR AVERAGE MEAN KR20 KR21 r tabel
38 4,76 18,5 32,7 32,7 0,76 0,77 0,32
121
LAMPIRAN 7 DATA SISWA PENELITIAN
No. Responden R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32
Nama Inisial BS K IA MS A NS A QA NS MRA AKS AY AA AM FZR MSN NNK NDR NH RFA TA KAP NA NSA AR FAS MRSR MRA ONID SW AMP ADHAS
Sekolah SDN Wonorejo SDN Wonorejo SDN Wonorejo SDN Wonorejo SDN Wonorejo SDN 01 Mororejo SDN 01 Mororejo SDN 01 Mororejo SDN 01 Mororejo SDN 01 Mororejo SDN 02 Mororejo SDN 02 Mororejo SDN 02 Mororejo SDN 02 Mororejo SDN 02 Mororejo SDN 02 Mororejo SDN 02 Mororejo SDN 02 Mororejo SDN 02 Mororejo SDN 02 Mororejo SDN Kumpulrejo SDN Kumpulrejo SDN Kumpulrejo SDN Kumpulrejo SDN Kumpulrejo SDN Karang Tengah SDN Karang Tengah SDN Karang Tengah SDN Karang Tengah SDN Karang Tengah SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo
No. Responden R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51 R52 R53 R54 R55 R56 R57 R58 R59 R60 R61 R62 R63 R64
Nama Inisial AFP AI AS IAR LF MAA MAAU MLKK MKP NDP NLFH UNK ZF DE NAP SWL TM DCR NK AZ CNW DE MAI MAIL RN RW RF YNI ZU DAA SM WWA
Sekolah SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 01 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 02 Sarirejo SDN 03 Sarirejo
122
No. Responden R65 R66 R67 R68 R69 R70 R71 R72 R73 R74 R75 R76
Nama Inisial MR AIA ADA AW DNHP MLH RB RZA SDA ZMS ZDA SRNA
Sekolah SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo SDN 03 Sarirejo
123
LAMPIRAN 8 Kisi- kisi Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman No 1.
Indikator Mampu menjawab pertanyaan tentang
Nomor soal
jumlah
21, 34, 39
3 soal
3, 10, 17, 18, 23, 26,
10 soal
makna kata sesuai dengan penggunaannya dalam teks bacaan 2
Mampu menjawab pertanyaan yang jawabannya secara eksplisit terdapat
28, 33, 35, 36,
dalam bacaan 3
Mampu menjawab pertanyaan yang
5, 13, 24, 30
4 soal
14, 31, 40
3 soal
1, 2, 15, 32
4 soal
menuntut pemahaman pengorganisasian teks dan hubungan antar teks 4
Mampu menjawab pertanyaan tentang maksud, sikap hidup, dan suasana hari penulis
5.
Mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang secara implisit terdapat dalam teks
JUMLAH SOAL 24 soal
124
LAMPIRAN 9 Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Petunjuk umum mengerjakan tes: 1. Tuliskan nama pada lembar jawab siswa! 2. Isilah dengan memberi tanda (x) pada jawaban yang tepat. 3. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum kalian menjawabnya. 4. Periksalah pekerjaan kalian sebelum diserahkan kepada pengawas tes.
Pilihlah jawaban yang paling tepat! Untuk soal nomor 1 s.d. 4 perhatikan bacaan berikut! Mengharumkan Sekolah Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih. Untuk memperlancar kegiatan tersebut, para siswa diwajibkan membawa alatalat kebersihan, seperti sapu dan kemoceng. Kegiatan Jumat Bersih minggu ini tidak hanya sekadar membersihkan lingkungan sekolah, tetapi juga mengadakan gerakan mengharumkan sekolah. Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar para guru dan siswa lebih kerasan dan kegiatan belajar di kelas berlangsung lancar. Oleh karena itu, para guru maupun siswa harus bertanggung jawab atas kebersihan dan harumnya sekolah. Gerakan mengharumkan sekolah dimulai dengan mengharumkan ruang kelas. Ini menjadi tanggung jawab para penghuni kelas. Setelah kelas disapu dan dipel, meja dan kursi ditata. Selanjutnya kelas dan ruang diberi pengharum ruangan. Selain itu, kamar kecil juga diharumkan.
125
1. Gagasan pokok paragraf pertama pada bacaan di atas adalah … a. Setiap hari Jumat sekolah kami mengadakan kegiatan Jumat Bersih b. Setiap hari jumat siswa diminta membawa alat kebersihan c. Setiap hari jumat melakukan kegiatan kerja bakti d. Setiap hari jumat melakukan kegiatan mengharumkan sekolah 2. Pokok pikiran paragraf kedua pada bacaan di atas adalah … a. Guru dan siwa bertanggungjawab atas kebersihan sekolah b. Kegiatan mengharumkan sekolah dilakukan agar guru dan siwa kerasan dan kegiatan belajar lancar c. Kegiatan mengharumkan sekolah dimulai dari kelas d. Setiap ruangan harus diberi pengharum ruangan agar harum 3. Kegiatan mengharumkan sekolah dilaksanakan pada … a. Setiap hari rabu
c. Setiap hari jumat
b. Setiap hari kamis
d. Setiap hari sabtu
4. Cara siswa melaksanakan gerakan jumat bersih tersebut adalah dengan, kecuali … a. Menyapu
c. Memberi pengharum ruangan
b. Mengepel
d. Membuang sampah sembarangan
Untuk soal nomor 5 s.d. 7 perhatikan bacaan berikut! Berkemah Hari ini SD Maju Pintar mengadakan perkemahan. Hari Sabtu pukul 06.00 para murid sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 06.30
126
mereka berangkat menuju Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu. Mereka tampak bergembira ria menikmati perjalanan. Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Selanjutnya, mereka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan dan minum. Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, menanak nasi, serta memasak sayur dan lauk pauk. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan tuntas. Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan acara api unggun. Ada yang bermain drama, menyanyi, menari, dan sebagainya. Keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul keseriusan, terjadi juga peristiwa-peristiwa lucu yang dapat mengocok perut. Kegiatan ini benar-benar menjadi sebuah kenangan yang sulit dilupakan. Sumber: bse Kaswan Darmadi (12.2008) 5. Kegiatan tersebut dilakukan di … a. Sekolah SD Maju Pintar b. Lapangan SD Maju Pintar c. Area taman bermain Sekipan d. Bumi Perkemahan Sekipan, Tawangmangu 6. Setibanya di tempat perkemahan, mereka langsung … a. Makan
c. mandi
b. Minum
d. mendirikan tenda
127
7. Suasana di perkemahan sangat … a. Menyedihkan
c. melelahkan
b. Menyenangkan
d. mengharukan
Untuk soal nomor 8 s.d 11 perhatikan bacaan berikut! Kegiatan Keluarga Pak Abas Angga adalah anak yang pandai di kelasnya. Selain rajin, ia juga patuh kepada orang tuanya. Ia juga disenangi oleh teman-temannya karena ramah dan tidak sombong. Pak Abas adalah ayah Angga. Ia seorang guru SMA di kotanya. Untuk menambah penghasilan keluarganya, Pak Abas memelihara ayam di kebun belakang rumah. Angga rajin membantu ayahnya memberi makan ayamayam dan membersihkan kandang setelah salat subuh. Sementara Anggi, adiknya, baru duduk di kelas satu. Ia rajin menyapu lantai rumah, membersihkan kaca jendela, dan membantu ibu. Tepat pukul enam pagi, seluruh anggota keluarga sudah rapi dan siap di depan meja makan. Mereka makan pagi bersama, kemudian berangkat ke tempat kegiatan masing-masing. Pada siang hari, Angga dan Anggi pulang dari sekolah. Mereka segera berganti pakaian dan mencuci tangan. Lalu, mereka beristirahat dengan menonton televisi sambil menunggu ayahnya pulang. Setelah ayahnya pulang, mereka makan siang bersama. Selanjutnya, mereka beristirahat sambil bercerita tentang pengalaman masingmasing di sekolah. Tak lama kemudian, Pak Abas dibantu Angga memberi makan dan mengganti air minum ayamnya, sementara Anggi membantu ibu mencuci piring di dapur.
128
Setelah semua pekerjaan selesai, Angga dan Anggi mengulangi pelajaran yang didapatkannya hari itu. Jika mengalami kesulitan, mereka menanyakan kepada ayah. Pak Abas menunggui mereka belajar sambil membaca buku atau koran. Selesai mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh ibu guru di sekolah, Angga bermain ke tanah lapang. Sore harinya setelah salat magrib, keluarga Pak Abas sudah siap di depan meja makan. Mereka makan malam dengan lahap, kemudian bercakap-cakap sebentar sambil menonton televisi di ruang tengah. Setelah itu, Angga dan Anggi masuk ke kamar masing-masing untuk belajar. Tepat pukul sembilan malam Angga dan Anggi tidur.. Sumber: bse Kaswan Darmadi (35.2008) 8. Pokok pikiran paragraf pertama pada bacaan di atas adalah … a. Angga adalah anak yang pandai, rajin, dan patuh kepada orang tua b. Angga disenangi teman- temannya karena ramah dan tidak sombong c. Angga rajin membantu orang tuanya d. Ayah angga adalah seorang guru SMA di kotanya 9. Pak Abas bekerja sebagai .... c. Guru
c. Pemelihara ayam
d. Polisi
d. Karyawan kantor
10. Pak Abas menunggui Angga dan Anggi sambil .... a. Membaca buku atau koran b. Membaca majalah
c. Menonton televisi d. Membersihkan kandang
129
11. Mereka makan malam dengan lahap, kemudian bercakap-cakap sebentar sambil menonton televisi di ruang tengah.. Kata bercakap- cakap memiliki arti .... a. Berbicara
c. Bertemu
b. Berkumpul
d. Bercanda
Untuk soal nomor 12 dan 13 perhatikan bacaan berikut! Kejujuran Galih seorang anak laki-laki yang jujur. Pukul 06.45 pagi, Galih berangkat ke sekolah. Di jalan, Galih bertemu Bu Santi yang baru pulang dari pasar. Belanjaan Bu Santi banyak. Bu Santi pulang naik becak. Untuk membayar becak, Bu Santi mengambil uang dari dompetnya. Saat akan memasukkan dompet ke dalam tas, tanpa sadar dompetnya terjatuh. Bu Santi tidak mengetahuinya dan langsung masuk ke dalam rumah. Galih melihat dompet yang terjatuh itu. Kemudian, Galih mengambil dompet itu dan mengembalikannya pada Bu Santi. Bu Santi bangga melihat kejujuran Galih. Sebagai hadiah atas kejujurannya, Galih diberi uang Rp 10.000,00. Sumber: bse Umri Nur‟aini (94.2008) 12. Yang menjatuhkan dompet adalah .... c. Galih
c. Bu Santi
d. Teman Galih
d. Tukang becak
130
13. Amanat dari bacaan di atas adalah … a. Bila kita melakukan kebaikan, maka akan dibalas dengan kebaikan juga b. Kita harus menjadi anak yang jujur c. Membantu itu baik d. Jangan ceroboh bila melakukan sesuatu
Untuk soal nomor 14 s.d. 17 perhatikan bacaan berikut. Tas Beda Rasa Benda itu dipamerkannya ke seluruh penghuni kelas. “Tas ini dikirim mamaku dari Paris. Bagus, ya! Lihat bulunya yang halus ini,” katanya sambil tersenyum lebar. Laras tak menyahut. Keningnya berkerut. Ia kurang suka dengan sikap Loli yang suka pamer. Setiba di rumah, Laras bercerita pada mamanya. “Apa laras ingin punya tas seperti itu juga?” tanya Mama saat laras selesai bercerita. Laras merajuk, “Mama pasti mengira aku iri pada Loli, padahal aku kan sedang mencari cara untuk menasihati temanku itu,“ Mama tersenyum. Ia mengerti apa yang dimaksud putri kecilnya itu. “Baiklah, tapi caranya bukan dengan membeli tas yang sama dengannya. Laras harus bisa membeli tas yang benar-benar berbeda,” kata Mama.”Seperti apa,Ma? Yang lebih bagus? Atau yang lebih mahal? “ Tanya Laras. “Bukan yang seperti itu,“ jawab mamanya.
131
“Mulai besok, kamu bantu mama di toko selama beberapa hari. Nanti mama kasih tahu caranya. Setuju?” Laras langsung mengangguk tanda setuju. Menurutnya mama selalu punya cara cerdik untuk menyelesaikan suatu masalah. Selama sepuluh hari, Laras membantu mamanya di toko roti. Laras senang karena mendapat pengalaman baru. Setelah sepuluh hari Laras bekerja di toko roti, Laras mendapat imbalan dari mama. Laras boleh memilih,upahnya berupa uang atau sebuah tas baru. Laras memilih upahnya berupa tas baru. Kemudian mama memberi sebuah tas baru untuk Laras. Tas itu langsung menarik perhatian teman-temannya ketika Laras memakainya ke sekolah. Di sekolah, Laras bercerita tentang tas barunya pada teman-temannya. Mereka kagum atas perjuangan Laras mendapatkan tas itu. Loli baru datang dan meneliti tas Laras dengan sekali pegang. Sambil berkata “Apa istimewanya?” Sarah dan Olga menoleh, lalu tersenyum. “Tas ini jadi istimewa karena rasanya beda,” kata Sarah. Loli menyipitkan matanya. “Aku nggak ngerti, maksudnya apa?.” Laras tersenyum. “Begini lho, Loli, tas ini aku dapatkan dari mama sebagai upahku bekerja membantu mama di toko roti. Aku jadi tahu, betapa mahalnya harga sebuah tas baru.” Loli terdiam mendengar ucapan Laras. Ia sendiri tak pernah tahu, uang yang dikeluarkan mamanya. Berapa hari ya, mama harus bekerja demi tas itu? Baru kali ini Loli merenung serius. .
Sumber: bse Umri Nur‟aini (67.2008)
132
14. Loli di sekolah memamerkan sebuah … a. Buku
c. Tas
b. Baju
d. Sepatu
15. Laras membantu mamanya di .. . a. Toko roti
c. Sekolah
b. Rumah
d. Pasar
16. Sifat yang dimiliki oleh Loli dalam bacaan tersebut adalah … c. Pekerja keras
c. Baik
d. Patuh
d. Suka pamer
17. Amanat yang dapat di ambil dari bacaan di atas adalah… a. Mendapatkan sesuatu dapat dilakukan dengan meminta b. Mendapatkan imbalan kita harus bekerja dahulu c. Mendapatkan sesuatu dari hasil kerja keras sendiri lebih istimewa daripada dari meminta d. Mendapatkan sesuatu dari pemberian lebih istimewa daripada membeli sendiri Untuk soal nomor 18 s.d. 24 perhatikan bacaan berikut. Orang yang tidak disiplin dan taat peraturan akan terlihat dari perilakunya. Perilakunya tidak tenang seperti biasanya dan pikiran serta hatinya selalu waswas. Contohnya, Badu yang tidak mengerjakan PR. Begitu tiba di kelas, dia terlihat bingung dan selalu bertanya kepada teman temannya. Padahal, teman lain sedang asyik bermain atau bercengkerama.
133
Begitu bel masuk berbunyi dan Pak Guru datang di kelas, dia tampak menunduk dan tidak berani menatap wajah gurunya. Begitu ditanya, dia tampak gugup dan menjawab sekenanya. Setelah ketahuan tidak mengerjakan PR, dia dihukum di depan kelas. Dia malu luar biasa. Badu dihukum agar tidak mengulangi lagi ketidakdisiplinannya. Setiap perilaku siswa di sekolah akan selalu di awasi oleh kepala sekolah dan guru, agar siswa taat pada peraturan dan sekolah menjadi aman tentram. 18. Kalimat utama paragraf pertama bacaan di atas terletak pada .... a. kalimat pertama
c. kalimat ketiga
b. kalimat kedua
d. kalimat keempat
19. Orang yang disiplin dan taat peraturan dapat dilihat dari .... a. hatinya tidak tenang
c. perilakunya tidak tenang
b. pikirannya tenang
d. selalu was was
20. Badu yang tidak mengerjakan PR. Begitu tiba di kelas, dia terlihat bingung dan selalu bertanya kepada teman temannya. Padahal, teman lain sedang asyik bermain atau bercengkerama. Dari bacaan di atas, Badu memiliki sikap .... a. Tidak disiplin
c. Suka bercakap- cakap
b. Gemar bermain
d. Ceroboh
21. Badu harus dihukum di depan kelas karena … a. Berbuat nakal
c. Tidak mengerjakan PR
b. Ramai sendiri di kelas
d. Berkelahi dengan temannya
22. Agar tidak mengulangi ketidakdisiplinannya, Badu harus di beri …
134
a. Hadiah
c. Imbalan
b. Hukuman
d. PR tambahan
23. Begitu bel masuk berbunyi dan Pak Guru datang di kelas, dia tampak menunduk dan tidak berani menatap wajah gurunya. Pada kalimat di atas, yang dimaksud “dia” adalah … a. Badu
c. Kepala sekolah
b. Pak guru
d. orang lain
24. Simpulan pada bacaan di atas adalah …. a. Orang yang tidak disipin dapat terlihat dari perilakunya dan orang harus disipin agar sekolah menjadi aman dan tentram b. Orang yang tidak disipin dapat terlihat dari perilakunya c. Orang yang tidak disiplin akan terlihat was- was d. Banu dihukum karena tidak disiplin
135
LAMPIRAN 10 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
No.
Kunci
No.
Kunci
Soal Jawaban Soal Jawaban
No.
Kunci
Soal
Jawaban
1 A
11 A
21 C
2 B
12 C
22 B
3 C
13 A
23 A
4 D
14 C
24 A
5 D
15 A
6 D
16 D
7 B
17 C
8 A
18 A
9 A
19 B
10 A
20 A
INSTRUMEN PENILAIAN MEMBACA PEMAHAMAN Nilai = Jumlah Skor Jawaban Benar Skor Maksimal
x 100
136
LAMPIRAN 11 Indikator Penilaian Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan S N
k Indikator
Deskriptor
o
o r
1 Isi yang relevan
a. Isi ringkasan tidak sesuai dengan isi bacaan.
1
b. Isi ringkasan kurang sesuai dengan isi bacaan, lebih 2 singkat, kronologis sesuai dengan isi buku c. Isi ringkasan sesuai dengan isi bacaan, lebih singkat, 3 kronologis tidak sesuai dengan isi bacaan, d. Isi ringkasan sesuai dengan isi bacaan, lebih singkat, 4 kronologis sesuai dengan isi bacaan, e. Isi ringkasan sesuai dengan isi bacaan, lebih singkat, 5 kronologis sesuai dengan isi bacaan
2 Organisasi
a. Ringkasan tidak sistematis sesuai bacaan
1
yang
b. Ringkasan belum sistematis sesuai bacaan
2
sistematis
c. Ringkasan kurang sistematis sesuai bacaan
3
d. Ringkasan cukup sistematis sesuai bacaan
4
e. Ringkasan sudah sistematis sesuai bacaan
5
3 Penggunaa a. terdapat banyak sekali kesalahan dalam penulisan bahasa n bahasa
1 (tata bahasa dan ejaan)
137
S N
k Indikator
Deskriptor
o
o r yang baik dan benar
b. banyak terdapat kesalahan dalam penulisan bahasa yang 2 terdiri dari penulisan tanda baca dan ejaan c. terdapat sedikit kesalahan dalam penggunaan bahasa, 3 berupa penulisan tanda baca dan ejaannya d. terdapat sedikit sekali kesalahan dalam penggunaan bahasa
4
e. tidak terdapat satu pun kesalahan dalam penulisan bahasa 5 berupa penulisan tanda baca dan ejaan. 4 Diringkas
a. panjang ringkasan kurang dari 1/3 panjang ringkasan asli
menjadi
(dalam arti kata panjang ringkasan hanya terdiri dari
1/3
beberapa kalimat saja).
karangan
1
b. panjang ringkasan melebihi 4 kalimat dari panjang 2
asli
ringkasan asli c. panjang ringkasan melebihi beberapa kalimat (kurang dari 3 4 kalimat) dari panjang ringkasan asli. d. panjang ringkasan mendekati 1/3 dari panjang ringkasan 4 asli e. panjang ringkasan sesuai dengan ketentuan dari panjang 5 ringkasan yang diminta.
138
S N
k Indikator
Deskriptor
o
o r
Jumlah
20
Rumus penilaian Nilai = jumlah skor yang diperoleh Skor maksimal
X 100
139
LAMPIRAN 12 Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan Petunjuk: a.
Tulislah nama pada lembar jawab siswa!
b.
Bacalah dan pahamilah bacaan dibawah ini dengan seksama!
c.
Buatlah sebuah ringkasan 1/3 dari bacaan di bawah ini!
Pentingnya Belajar tentang Keuangan Sejak Kecil
Pada hari itu, para siswa salah satu sekolah dasar di Jakarta mendapat kesempatan untuk belajar tentang keuangan. Mereka belajar keuangan melalui sebuah program khusus tentang keuangan. Dalam program tersebut, para siswa belajar dasar-dasar pengetahuan tentang keuangan, terutama mengenal uang dan perbankan. Program ini memberikan kegiatan yang menarik, karena para siswa tidak belajar seperti biasanya. Mereka belajar melalui sebuah permainan. Para siswa melakukan dua macam permainan, yaitu permainan komputer berjudul “Ayo Menabung” dan permainan monopoli. Selain bermain, permainan dengan menggunakan komputer ini juga memberikan pengetahuan tentang perbedaan uang asli dan uang palsu. Selain itu dikenalkan juga tata cara menabung di bank, mengenal petugas di bank, dan cara menggunakan Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
140
Penyelenggara acara ini berharap, program ini dapat membantu para guru untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada siswa tentang dunia keuangan dan perbankan. Bahkan di dalam permainan komputer dan monopoli, diharapkan siswa dapat mengembangkan nilai-nilai kerja sama, peduli terhadap sesama dan saling menolong tanpa membeda-bedakan latar belakangnya. Selain itu, program ini pun diharapkan dapat membantu siswa untuk mengenal nilai uang dan mampu menggunakannya secara bijak dan hidup hemat.
141
LAMPIRAN 13 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian Tes Menulis Ringkasan
Panjang ringkasan
:
Jumlah kata bacaan asli
: 178 kata
Jumlah kata ringkasan : 178 / 3 = ±60 kata Ringkasan
:
Para siswa salah satu sekolah dasar di Jakarta mendapat kesempatan untuk belajar tentang keuangan. Mereka belajar melalui permainan komputer berjudul "Ayo Menabung" dan Monopoli. Selain itu juga diberikan pengetahuan tentang perbedaan uang asli dan uang palsu, tata cara menabung di bank, dan cara menggunakan ATM. Program ini bertujuan membantu para guru untuk memberikan penjelasan dan pengetahuan kepada siswa tentang dunia keuangan dan perbankan.
142
LAMPIRAN 14 Kriteria Kategori Skor Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Interval Kelas Nilai
Frekuensi
85,502 ≤ X
15
Persentase
Kateg
(%)
ori Tingg
19,74
Keterangan 88, 88, 88, 88, 88, 88, 88, 92, 92, 92,
i
92, 92, 92, 92, 92 58, 58, 58, 58, 67, 67, 63, 67, 63 ,63 ,
56,918 ≤ X < 85,502
46
Sedan
60,52
g
63, 67, 67, 63, 67, 63, 63, 67, 63, 63, 79, 71, 71, 79, 79, 71, 79, 79, 79, 75, 75, 79, 79, 75, 79, 71, 71, 79, 83, 83, 83, 83, 83, 83, 83, 83,
X < 56,918
15
Rend
19.74
50, 46, 50, 42, 42, 59, 46, 54, 54, 54,
ah
54, 54, 54, 54, 54,
Kriteria Kategori Skor Tes Hasil Belajar Menulis Ringkasan Interval Kelas Nilai
Frekuensi
78,584 ≤ X
10
Persentase (%) 13,2
Kategori
Tinggi
Keterangan 78, 85, 83, 90, 83, 83, 83, 83, 83, 85, 50, 50, 50, 50, 58, 58, 55, 55, 55, 53, 53, 53, 60, 70,
49,104 ≤ X < 78,584
39
51,3
Sedang
62, 68, 68, 68, 70, 62, 65, 63, 68, 63, 63, 68, 63, 65, 63,63, 62, 73, 73, 75, 73, , 73, 73, 78, 73 45, 43, 48, 48 , 48, 48, 43,
X < 49,104
27
35,5
Rendah
38, 40, 40, 40, 35, 38, 40, 38, 33, 35, 40, 33, 33, 38, 38, 25, 23, 28, 25, 28
143
LAMPIRAN 15 Tabulasi Jawaban Tes Menulis Ringkasan No. Responden R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30 R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38
Korektor Jumlah Rata- rata 1 2 70 70 140 70 65 55 120 60 70 75 145 72,5 70 75 145 72,5 85 85 170 85 75 80 155 77,5 55 60 115 57,5 45 45 90 45 40 45 85 42,5 35 40 75 37,5 65 70 135 67,5 65 70 135 67,5 85 80 165 82,5 65 70 135 67,5 70 70 140 70 45 55 100 50 45 50 95 47,5 65 65 130 65 85 85 170 85 90 90 180 90 50 50 100 50 80 85 165 82,5 45 50 95 47,5 40 40 80 40 65 65 130 65 80 85 165 82,5 35 50 85 42,5 70 75 145 72,5 65 75 140 70 45 50 95 47,5 70 75 145 72,5 75 75 150 75 60 65 125 62,5 55 60 115 57,5 65 65 130 65 55 55 110 55 65 80 145 72,5 55 55 110 55
Nilai 70 60 73 73 85 78 58 45 43 38 68 68 83 68 70 50 48 65 85 90 50 83 48 40 65 83 43 73 70 48 73 75 63 58 65 55 73 55
144
No. Responden R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51 R52 R53 R54 R55 R56 R57 R58 R59 R60 R61 R62 R63 R64 R65 R66 R67 R68 R69 R70 R71 R72 R73 R74 R75 R76
Korektor 1 60 55 65 60 50 75 50 65 40 65 30 60 60 20 80 85 65 85 70 80 75 80 55 90 60 45 45 60 60 75 65 40 45 85 70 70 55 70
2 20 15 25 20 25 25 25 15 10 10 20 25 10 15 10 25 15 20 20 25 25 25 10 5 25 20 10 25 5 5 10 10 10 10 10 5 20 10
Jumlah 80 70 90 80 75 100 75 80 50 75 50 85 70 35 90 110 80 105 90 105 100 105 65 95 85 65 55 85 65 80 75 50 55 95 80 75 75 80
Rata- rata 40 35 45 40 37,5 50 37,5 40 25 37,5 25 42,5 35 17,5 45 55 40 52,5 45 52,5 50 52,5 32,5 47,5 42,5 32,5 27,5 42,5 32,5 40 37,5 25 27,5 47,5 40 37,5 37,5 40
Nilai 63 35 68 40 38 50 53 40 25 38 33 63 35 23 83 55 40 83 73 53 50 53 33 48 63 33 28 63 63 78 38 25 28 83 68 38 38 68
145
LAMPIRAN 16 Tabel Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pemahaman No Kelas Interval 1.
41 - 50
Frekue
Relatif
nsi
(%)
7
9,2
2.
Keterangan
50, 46, 50, 42, 42, 59, 46 58, 54, 54, 54, 58, 54, 58, 58, 54,
51 - 60
12
15,8
3.
54, 54, 54 67, 67, 63, 67, 63 ,63 , 63, 67, 67,
61 - 70
16
21,1
4.
63, 67, 63, 63, 67, 63, 63 79, 71, 71, 79, 79, 71, 79, 79, 79,
71 - 80
18
23,7
5.
75, 75, 79, 79, 75, 79, 71, 71, 79 83, 83, 88, 83, 83, 88, 83, 83, 88,
6.
81 - 90
15
19.7
88, 88, 83, 88, 88, 83
91 - 100
8
10,5
92, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 92
Jumlah
76
100
Tabel Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Menulis Ringkasan No
Kelas Interval
Frekuensi
1
21 - 30
5
Relatif (%) 6,6
2
Keterangan 25, 23, 28, 25, 28 38, 40, 40, 35, 38, 40, 38, 33, 35, 40, 33,
31 - 40
14
18,5
33, 38, 38
3
41 - 50
11
14,5
45, 43, 50, 48, 50, 48, 50, 48, 50, 48, 43
4
51 - 60
9
11,8
58, 58, 55, 55, 55, 53, 53, 53, 60,
5
70, 62, 68, 68, 68, 70, 62, 65, 63, 68, 63, 61 - 70
19
25,0
63, 68, 63, 65, 63,63, 62, 68
6
71 - 80
9
11,8
73, 73, 75, 73, 78, 73, 73, 78, 73
7
81 - 90
9
11,8
85, 83, 90, 83, 83, 83, 83, 83, 85,
76
100
Jumlah
146
LAMPIRAN 17 Data Deskriptif Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan Kemampuan Hasil Belajar Data Deskriptif
Membaca Menulis Ringkasan Pemahaman
Mean 71,21
63,83
1,639
1,689
75
68
75
65
14,292
14,724
204,248
216,784
-1,053
-,349
-,202
-,363
50
67
42
23
92
90
5412
4851
76
76
4,1
2,26
Standard Error Median Mode Standard Deviation Sample Variance Kurtosis Skewness Range Minimum Maximum Sum Count Confidence Level(95,0%)
147
LAMPIRAN 18 Rekapitulasi Kategori Skor Kemampuan Membaca Pemahaman (X) dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan (Y) No. Responden R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25 R26 R27 R28 R29 R30
Nilai X
Y 92 79 58 67 83 79 67 54 63 67 83 88 83 50 71 79 63 67 63 54 63 75 46 54 75 67 50 79 79 54
No. Responden 70 60 73 73 85 78 58 45 43 38 68 68 83 68 70 50 48 65 85 90 50 83 48 40 65 83 43 73 70 48
R31 R32 R33 R34 R35 R36 R37 R38 R39 R40 R41 R42 R43 R44 R45 R46 R47 R48 R49 R50 R51 R52 R53 R54 R55 R56 R57 R58 R59 R60
Nilai X
Y 83 88 83 63 92 71 79 54 83 63 88 63 54 79 58 75 42 79 42 88 50 54 63 71 83 92 92 46 63 71
No. Responden 73 75 63 58 65 55 73 55 63 55 68 60 50 75 53 65 40 70 33 63 65 23 83 85 65 83 73 85 75 80
R61 R62 R63 R64 R65 R66 R67 R68 R69 R70 R71 R72 R73 R74 R75 R76
Nilai X
Y 92 92 88 71 67 79 88 79 83 54 58 92 88 58 67 92
55 90 63 50 45 63 63 78 65 40 45 83 68 70 55 68
148
LAMPIRAN 19 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Menulis Ringkasan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual 76
N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
,0000000 13,01860136 ,125 ,125 -,049 1,089 ,186
149
LAMPIRAN 20 Hasil Uji Homogenitas Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan Test of Homogeneity of Variances Hasil Belajar Menulis Ringkasan Levene
df1
df2
Sig.
Statistic 1,421
12
63
,180
ANOVA Hasil Belajar Menulis Ringkasan Sum of
df
Mean
Squares Between
F
Sig.
Square
5260,274
12
438,356
Within Groups
10998,502
63
174,579
Total
16258,776
75
Groups
2,511
,009
150
LAMPIRAN 21 Hasil Uji Linieritas ANOVA Table Sum of df Squares (Combined) 664,100 6 Betwee Hasil Linearity 17,013 1 n Belajar Deviation from 647,087 5 Groups Menulis Linearity Ringkasan * 1672,00 3 Kemampuan Within Groups 0 Membaca 2336,10 9 Pemahaman Total 0
Mean Square 110,683 17,013 129,417 557,333
F ,199 ,031 ,232
Sig. ,955 ,872 ,925
151
LAMPIRAN 22 Hasil Penghitungan Korelasi Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan Correlations Kemampuan
Hasil Belajar
Membaca
Menulis Ringkasan
Pemahaman Kemampuan
Pearson Correlation
Membaca
Sig. (2-tailed)
Pemahaman
N
Hasil Belajar
Pearson Correlation
Menulis
Sig. (2-tailed)
Ringkasan N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1
,467** ,000
76
76
,467**
1
,000 76
76
152
LAMPIRAN 23 Koefisen Determinasi Model Summary Model
1
R ,467a
R Square
,218
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,208
a. Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Pemahaman
13,106
153
LAMPIRAN 24 Hasil Analisi Regresi Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients B (Constant) 1
Std. Error 7,689
,481
,106
Beta
,467
3,844
,000
4,544
,000
Membaca Pemahaman a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan
ANOVAa Model
Sum of
df
Mean
Squares Regression 1
Sig.
Coefficients
29,561
Kemampuan
t
F
Sig.
Square
3547,478
1
3547,478
Residual
12711,299
74
171,774
Total
16258,776
75
a. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan b. Predictors: (Constant), Kemampuan Membaca Pemahaman
20,652
,000b
154
LAMPIRAN 25 Hasil uji Koefisien Regreasi Data Kemampuan Membaca Pemahaman dan Hasil Belajar Menulis Ringkasan ANOVAb Sum of Model 1
Squares
Mean df
Square
F
Sig.
Regressi 3330,499
1
12166,027
74
15496,526
75
3330,499 20,258
on Residua 164,406
l Total
a. Predictors: (Constant), Kemampun Membaca Pemahaman b. Dependent Variable: Hasil Belajar Menulis Ringkasan
,000a
155
LAMPIRAN 26 Surat Penelitian
156
157
158
159
160
161
162
163
LAMPIRAN Surat Validasi Instrumen
164
165
LAMPIRAN 27 Dokumentasi Penelitian
Siswa SDN Sarirejo 01 ketika mengerjakan tes
Siswa SDN Sarirejo 02 ketika mengerjakan tes
166
Siswa SDN Sarirejo 03 ketika mengerjakan tes
Siswa SDN Karang Tengah ketika mengerjakan tes
167
Siswa SDN Mororejo 02 ketika mengerjakan tes
Siswa SDN Mororejo 01 ketika mengerjakan tes
168
Siswa SDN Kumpul Rejo ketika mengerjakan tes
Siswa SDN Wonorejo ketika mengerjakan tes