PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BEI
Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi prodi Akuntansi
Oleh Syaikhul Hadi Permana 3351405565
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
:
Menyetujui, Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Drs. Heri Yanto, MBA NIP. 196307181987021001
Indah Fajarrini, SE,Akt, M.Si NIP. 197804132001122002
Mengetahui, Ketua Jurusan Akuntansi
Amir Mahmud, S.Pd, M.Si NIP. 197212151998021001
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada: Hari
:
Tanggal
:
Dosen Penguji
Drs. Agus Wahyudin,M.Si NIP. 196208121987021001 Anggota I
Anggota II
Drs. Heri Yanto, MBA NIP. 196307181987021001
Indah Fajarrini, SE,Akt, M.Si NIP. 197804132001122002
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. Agus Wahyudin,M.Si NIP. 196208121987021001
iii
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang,
Agustus 2009
Syaikhul Hadi Permana NIM. 3351405565
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ﯾﺮﻓﻊ اﷲ اﻟﺬﯾﻦ اﻣﻨﻮا ﻣﻨﻜﻢ واﻟﺬﯾﻦ اوﺗﻮا اﻟﻌﻠﻤﺎ درﺟﺎت (١١ : )اﻟﻤﺠﺎدﻟﺔ Artinya: Allah akan mengangkat orang yang beriman diantara kamu dan berilmu beberapa derajat (Q.S. Al-Mujadalah:11)
Skripsi ini saya persembahkan kepada Bapak, Ibu, adik-adikku serta seluruh keluargaku tercinta. Terima kasih atas doa dan dukungannya baik moril maupun materil.
v
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Properti Yang Terdaftar di BEI” Penulisan skripsi ini merupakan kewajiban untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Negeri Semarang Terselesaikannya Skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik itu berupa dorongan, nasehat, kritik, dan saran. Sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si Rektor Universitas Negeri Semarang
2.
Bapak Drs. Agus Wahyudin, M.Si Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
3.
Bapak Amir Mahmud, S.Pd, M.Si Ketua Jurusan Akuntansi
4.
Bapak Drs. Heri Yanto, MBA serta ibu Indah Fajarini, SE,Akt,M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang banyak membantu memberikan koreksi dan masukan dengan penuh kesabaran kepada penulis selama penyusunan skripsi.
5.
Ibu Trisni Suryarini, SE, M.Si selaku dosen wali program studi SI Akuntansi.
vi
6.
Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis sehingga penulis memperoleh
pengetahuan atas ilmu yang diberikannya. 7.
Keluargaku tercinta yang telah memberikan doa restu serta dukungan baik moril maupun materil hingga terselesaikannya skripsi ini.
8.
Teman-temanku terkhusus teman-teman dari program studi akuntansi SI prl angkatan 05 yang telah memberikan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
9.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah banyak membantu sejak awal penyusunan skripsi ini Semoga Tuhan berkenan membalas budi baik yang telah memberikan bantuan, petunjuk serta bimbingan kepada peneliti. peneliti berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.
Semarang,
Penulis
vii
Agustus 2009
Abstrak Syaikhul Hadi Permana. 2009. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Properti yang Terdaftar di BEI. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Drs. Heri Yanto, MBA dan Indah Fajarini, SE, Akt, M.Si.. Kata Kunci : Profitabilitas, Debt to Equity Ratio, Current Ratio, Ukuran Perusahaan dan Ketepatan Waktu Penyampaian laporan Keuangan Ketepatan waktu pelaporan keuangan sangat dibutuhkan oleh pemakai informasi laporan keuangan. Laporan keuangan ini sangat diperlukan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, oleh karena itu, laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu. Banyak perusahaan prroperti yang terdaftar di BEI dengan laporan keuangan yang disajikan tidak tepat waktu, hal ini menjadi dasar dalam melakukan penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas serta ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI. Penelitian dilakukan pada perusahaan properti yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia selama tahun 2005-2007. Jumlah perusahaan properti yang terdaftar di BEI sebanyak 48 perusahaan. Perusahaan-perusahaan tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan kelengkapan informasi yang dimiliki, sehingga diperoleh sampel penelitian sebanyak 25 perusahaan. Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi logistik dan pengujian hipotesis. Data penelitian diperoleh dari sampel perusahaan properti. Hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut ini profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan manajemen tidak menganggap ROA yang tinggi sebagai berita baik yang dapat mempercepat penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,712 > 0,05. Leverage (DER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan manajemen tidak menganggap DER yang tinggi sebagai berita buruk bagi perusahaan yang mengakibatkan penundaan dalam penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,260 > 0,05. Likuiditas (CR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan manajemen tidak menganggap CR yang tinggi sebagai berita baik yang dapat mempercepat penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,251 > 0,05. Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan disebabkan perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan besar memerlukan waktu yang lama untuk
viii
menyampaikan laporan keuangannya, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,462 > 0,05. Terdapat pengaruh profiabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, hal ini ditunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,109 yang berarti variabilitas variable dependen yang dapat dijelaskan oleh variable independen dalam penelitian ini diantaranya profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan sebesar 10,9%, sedangkan sisanya yaitu 89.1% dijelaskan oleh variable-variabel lain diluar model penelitian. Secara parsial variabel-variabel dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI dikarenakan informasi tersebut belum cukup untuk mengidentifikasi perusahaan yang dapat menyampaikan laporannya dengan tepat waktu atau tidak, sedangkan secara simultan variabel-variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Bagi penelitian yang selanjutnya disarankan untuk menambahkan variabel lain yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
ix
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. iii PERNYATAAN ................................................................................................. iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... v KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ............................................................................................... x DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi ABSTRAK ........................................................................................................ xii
BAB I
PENDAHULUAN ...................................................................... 1 1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................ 8 1.3. Tujuan Peneltian ................................................................. 9 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................... 9
BAB II
LANDASAN TEORI ............................................................... 11 2.1. Landasan Teori ................................................................... 11 2.1.1. Profitabilitas ............................................................. 11 2.1.2. Leverage ................................................................... 13 2.1.3. Likuiditas ................................................................. 15 2.1.4. Ukuran Perusahaan ................................................... 17 2.1.5. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan .. 18 2.1.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan ............................ 28 2.1.7. Perusahaan Properti .................................................. 30 2.3. Kerangka Pikir ................................................................... 31 x
2.3 Hipotesis ............................................................................. 37
BAB III
METODE PENELITIAN .......................................................... 38 3.1. Jenis Penelitian ................................................................... 38 3.2. Populasi Penelitian ............................................................. 39 3.3. Sampel Penelitian ............................................................... 39 3.4. Variabel Penelitian ............................................................ 41 3.4.1. Variabel Dependen ................................................... 41 3.4.2. Variabel Independen ................................................. 42 3.5. Metode Pengumpulan Data ................................................ 45 3.6. Metode Analisis Data ......................................................... 46 3.6.1. Regresi Logistik ........................................................ 46 3.6.2. Uji Hipotesis ............................................................. 48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 50 4.1. Hasil Penelitian .................................................................. 50 4.1.1. Deskripsi Variabel ..................................................... 51 4.1.1. Uji Regresi Logistik .................................................. 52 4.1.2. Pengujian Hipotesis ................................................... 56 4.2. Pembahasan ........................................................................ 60
BAB V
PENUTUP ................................................................................ 64 5.1 Kesimpulan ........................................................................ 64 5.3. Saran ................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 67 LAMPIRAN .................................................................................................. 69
xi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Peneletian Terdahulu ......................................................................... 34 Tabel 3.1. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel ........................................... 40 Tabel 3.2. Variabel Penelitian ............................................................................ 44 Tabel 4.1. Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Sampel ............................................................................................ 50 Tabel 4.2. Deskripsi Variabel Penelitian............................................................. 51 Tabel 4.3. Hosmer and Lemeshow Test .............................................................. 53 Tabel 4.4. Nilai -2 Log L ................................................................................... 54 Tabel 4.5. Nilai Precentage Correct .................................................................... 54 Tabel 4.6. Cox & Snall’s R Square dan Nilai Nigelkerke R Square .................... 55 Tabel 4.7. Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik ................................................. 56 Tabel 4.8. Hasil Uji Simultan ............................................................................. 58
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 35
xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Banyaknya perusahaan yang memperjualbelikan sahamnya di Bursa Efek Indonesia menjadikan sebagian masyarakat tertarik untuk mengelola sumber daya modal yang mereka miliki dengan menginvestasikan atau menanamkan modalnya pada perusahaan yang sahamnya beredar di Bursa Efek Indonesia. Mereka memilih cara ini karena mereka ingin mendapatkan pendapatan yang lebih dari modal yang mereka miliki dibandingkan dengan menabungkan uangnya di bank yang hanya menghasilkan bunga yang sifatnya relative tetap besarannya. Bursa Efek Indonesia adalah pasar/bursa yang memperjual belikan surat-surat berharga yang dimiliki perusahaan yang sudah go publik dengan kata lain perusahaan memperjual belikan sahamnya pada masyarakat luas, salah satu jenis perusahaan yang memperjual belikan sahamnya di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan properti. Perusahaanperusahaan yang terdaftar di bursa efek indonesia ini memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan keuangannya kepada pihak-pihak yang terkait, terutama kepada investor yang telah menanamkan modalnya pada perusahaan mereka. Laporan keuangan merupakan wujud pertanggungjawabaan dari manajemen
suatu
perusahaan
terhadap
pihak-pihak
yang
memiliki
kepentingan dengan perusahaan tersebut, dimana laporan keuangan ini sangat
1
2
diperlukan untuk mengambil keputusan. Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Oleh karena itu, laporan keuangan sebagai sebuah informasi akan bermanfaat apabila informasi yang dikandungnya disediakan tepat waktu bagi pembuat keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kemampuannya dalam mempengaruhi pengambilan keputusan. Menurut Hilmi dan Ali (2008) ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam menyajikan suatu informasi yang relevan. Karakteristik informasi yang relevan harus mempunyai nilai prediktif dan disajikan tepat waktu. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya karena manfaat dari kandungan informasi yang ada dalam laporan keuangan akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Berdasarkan regulasi di Indonesia bahwa tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Tahun 1996, BAPEPAM mengeluarkan lampiran keputusan ketua BAPEPAM No.80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada BAPEPAM selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam
3
semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6 menyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan. Ketepatan
pelaporan
keuangan
diperlukan
untuk
efektivitas
pengawasan oleh Bapepam dan ketersediaan informasi bagi masyarakat, ketepatan waktu juga diperlukan oleh investor sebagai dasar dalam pengambilan keputusan investasi. Agar pengambilan keputusan investasi berdaya guna dan relevan, maka diperlukan ketersediaan informasi yang tepat waktu. Pentingnya ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan, menarik peneliti untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) meneliti tentang ketepatan waktu dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi
4
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, yang dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ periode 2004-2006. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA, likuiditas yang diukur dengan CR, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik dinyatakan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sedangkan variabel leverage yang diukur dengan DER, ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset dan opini auditor tidak mempunyai pengaruh secara signifikan. Sedangkan penelitian yang dilakuakan oleh Respati (2004) dengan judul faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, yang dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di BEJ pada tahun 1999 menghasilkan ROA dan outsider ownership secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Sedangkan Market Value, kepemilikan pihak dalam (insider ownership) dan DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEJ. Anisa (2004) juga melakukan penelitian mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan kajian atas kinerja manajemen, kualitas auditor dan opini audit pada perusahaan yang lising di BEJ pada tahun 2000, memperoleh hasil bahwa hanya variabel opini auditor yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan variabel kualitas auditor, profitabilitas (ROA) dan likuiditas (DER) tidak
5
berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang lising di BEJ. Petrolina dan Mukhlasin (2003) meneliti tentang ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan judul pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan dengan opini audit sebagai moderating variabel yang dilakukan pada perusahan di BEJ pada tahun 2000, menghasilkan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan opini audit berpengaruh terhadap interaksi antara profitabilitas dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Owusu-Ansah (2000) meneliti terhadap 47 perusahaan non keuangan di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE) dengan judul timeliness of corporate financial reporting in emerging capital market: empirical evidence from the zimbabwe stock exchange, menghasilkan variabel ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan non keuangan di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE), sedang variabel waktu tunggu pelaporan, extra, bulan berakhirnya laporan keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan. Saleh (2004) juga meneliti tentang ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2000-2002, penelitian menghasilkan hanya variabel extra yang berpengaruh secara signifikan, sedang variabel gear, profitabilitas, ukuran perusahaan,
6
umur perusahaan dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur. Penelitian ini berangkat dari research gap dimana dalam penelitanpenelitian yang pernah dilakukan di atas terdapat perbedaaan hasil penelitian, yaitu perbedaaan yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas yang diproksikan dengan ROA ditemukan berpengaruh secara signifikan, namun dalam penelitian Anisa (2004) ditemukan tidak berpengaruh secara signifikan. Perbedaan hasil penelitian juga terjadi pada variabel ukuran perusahaan yang oleh penelitian Owusu-Ansah ditemukan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan, namun dalam penelitian Hilmi dan Ali (2008) serta Saleh (2004) ditemukan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. Peneliti
ingin
menguji
kembali
mengenai
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan yang pernah dilakukan sebelumnya, dengan menambah atau mengurangi variabel yang pernah diteliti sebelumnya. Adanya tuntutan akan ketepatan waktu penyampaian dan publikasi laporan keuangan kepada perusahaan oleh berbagai pihak yang menggunakan informasi laporan keuangan dalam pengambilan keputusan, mendorong variabel ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dijadikan sebagai objek dalam penelitian ini, karena BAPEPAM telah mengeluarkan peraturan untuk menertibkan perusahaan-perusahaan dalam penyampaian laporan keuangan dengan
7
memberikan sanksi administratif serta denda bagi perusahaan yang melanggar, namun demikian masih saja ada perusahaan-perusahaan yang melanggar dengan menyampaikan laporan keuangan auditannya tidak tepat waktu yaitu melebihi waktu yang telah ditentukan selambat-lambatnya 90 hari setelah tanggal laporan keuangan tahunan seperti yang di putuskan oleh BAPEPAM. Hal ini terbukti dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dimana dari 75 laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI dari tahun 2005-2007 terdapat 18 laporan keuangan perusahaan yang tidak tepat waktu dalam penyampaiannya. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan dapat ditentukan dengan melihat tanggal penyampaian laporan keuangan tersebut kepada BAPEPAM. Adapun variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA). 2. Leverage yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER) 3. Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR). 4. Ukuran perusahaan yang diukur dengan Ln dari total aset yang dimiliki perusahaan. Pengambilan variabel-variabel di atas dalam penelitian ini dikarenakan adanya perbedaan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu pada sebagian variabel penelitian serta menambahkan variabel-variabel yang pernah diteliti sebelumnya.
8
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI”.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : a. Apakah profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )? b. Apakah leverage berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )? c. Apakah likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )? d. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )? e. Apakah profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama
sama
berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu
9
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI )?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( BEI ) terutama pada perusahaan properti baik secara parsial maupun secara bersama-sama.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Bagi penulis, penelitian ini dapat digunakan sebagai media menyalurkan ilmu yang diperoleh pada saat kuliah dengan praktek dilapangan guna menambah pengetahuan dan pengalaman dibidang terkait. b. Dapat
membantu
memberikan
referensi
dalam
mengadakan
penelitian lebih lanjut tentang ketepatan waktu dalam menyampaiakan laporan keuangan.
2. Manfaat Praktis Bagi manajemen perusahaan. penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai variabel apa saja dalam penelitian ini
10
yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan yang mampu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan ekonomis. Bagi investor, hasil penelitian juga diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan investasi di Bursa Efek Indonesia.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan selama periode tertentu. Profitabilitas merupakan indikator keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Penelitian Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Hilmi dan Ali (2006) menunjukkan bahwa perusahaan yang memperoleh laba cenderung tepat waktu menyampaikan laporan keuangannya dan sebaliknya jika mengalami rugi perusahaan akan mengalami keterlambatan dalam menyampaikan laporan keuangannya. Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Hilmi dan Ali (2006) menemukan bahwa perusahaan yang mengalami kerugian meminta auditornya untuk menjadwalkan pengauditannya lebih lambat dari yang seharusnya, akibatnya penyerahan laporan keuangannya terlambat. Berdasarkan kedua penelitian tersebut dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa perusahaan akan cenderung menunda penyampaian laporan keuangan apabila terdapat berita buruk dalam laporan keuangan tersebut, karena berpengaruh pada kualitas laporan keuangannya, sedangkan perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung dalam menyampaikan laporan keuangannya tepat waktu
11
12
karena laporan keuangan dengan profitabilitas yang tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik bagi perusahaan, dan perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi berisikan berita baik. Adapun indikator yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan terdiri dari : 1. Gros Profit Margin (GPM) Gros Profit Margin (GPM) digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bruto per rupiah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: GPM =
Penjualan neto - Harga pokok penjualan Penjualan neto
2. Net Profit Margin (NPM) Net Profit Margin (NPM) digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba neto per rupiah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: NPM =
Keuntungan neto setelah pajak Penjualan neto
3. Return On Assets (ROA) Return On Assets (ROA) kemampuan perusahaan secara kesaluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ROA =
Laba setelah pajak Total Aktiva
x100 %
13
4. Return On Equity (ROE) Return On Equity (ROE) digunakan untuk menghitung kemampuan perusahaan secara kesaluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan modal yang tersedia didalam perusahaan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: ROE =
Laba setelah pajak Modal
x100 %
5. Operating Ratio (OPR) Operating Ratio (OPR) digunakan untuk mengukur besarnya biaya operasi per rupiah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: OPR =
HPP + biaya adm. Penjualan Penjualan neto
Terdapat banyak
indikator
yang dapat digunakan untuk mengukur
profitabilitas, namun dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA). Return On Asset ( ROA ) digunakan sebagai indikator profitabilitas dalam penelitian ini dikarenakan ROA merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh profitabilitas dan manajerial efisiensi secara overal, semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset.
2.1.2 Leverage Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya. Menurut Respati (2004), tingginya
14
leverage mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan. Tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunganya. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan, kesulitan keuangan perusahaan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan akan cenderung menunda penyampaian laporan keuangan yang berisi berita buruk. Rasio yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya leverage terdiri atas: 1. Debt to Equity Ratio (DER) Debt to equity ratio (DER) digunakan untuk mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaminan untuk keseluruhan utang yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut : DER =
Total Hutang Modal
2. Long-Term Debt to Equity Ratio Long-Term Debt to Equity Ratio digunakan untuk mengukur bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan sebagai jaminan untuk utang jangka panjang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Utang Jk. Panjang Modal sendiri
3. Time Interest Earned Ratio
15
Time Interest Earned Ratio digunakan untuk menghitung besarnya jaminan keuntungan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: EBIT Bunga Utang Jk. Panjang Dalam penelitian ini leverage diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu hubungan jumlah pinjaman yang diberikan para kreditur dengan modal yang dimiliki perusahaan.
2.1.3 Likuiditas Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber daya jangka pendek (atau lancar) yang tersedia untuk memenuhi kewajiban tersebut (Van Horne dan Wachowicz, 2005: 205-2006). Seharusnya semakin tinggi rasio lancar atau perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar, maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news) bagi perusahaan, sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya karena investor akan lebih tertarik pada perusahaan dengan likuiditas yang tinggi yang berarti
16
perusahaan memiliki kemungkinan yang kecil untuk menunda pembayaran utang jangka pendeknya. Likuiditas dapat diukur dengan rasio-rasio berikut: 1. Current Ratio (rasio lancar) Current Ratio (rasio lancar) adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus: CR =
Aktiva Lancar Hutang Lancar
2. Quick Ratio Quick Ratio adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang lebih likuid. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus: QR =
Kas + Efek + Piutang Hutang Lancar
3. Working Capital to Total Asset Ratio Working Capital to Total Asset Ratio digggunakan untuk menghitung likuiditas dari total aktiva dan posisi modal kerja (neto). Rasio ini dapat dihitung dengan rumus: Aktiva Lancar – Utang Lancar Jumlah Aktiva Rasio yang sering digunakan untuk mengukur likuiditas suatu perusahaan adalah rasio lancar (Current ratio), sehingga penelitian ini dalam mengukur likuiditas menggunakan Current ratio.
17
2.1.4
Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi, antara lain besar
kecilnya ukuran perusahaan dapat ditunjukkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia dikenal dalam masyarakat. Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar informasi yang terkandung didalam perusahaan tersebut Dyer dan Mc Hugh (1975), Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Hilmi dan Ali (2006) dan Owusu-Ansah (2000) dalam penelitian mereka menemukan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan mempunyai hubungan dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Variabel yang mereka gunakan untuk menjelaskan ukuran perusahaan adalah total aset. Bukti empiris yang ada menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki aset yang lebih besar dapat melaporkan lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil. Mereka berpendapat bahwa perusahaan yang memiliki sumber daya (aset) yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat, hal ini memungkinkan perusahaan dengan ukuran yang besar dalam melaporkan
18
laporan keuangan auditannya lebih cepat ke publik dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil.
2.1.5 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan 2.1.5.1 Laporan Keuangan a. Definisi laporan keuangan Laporan keuangan menurut Baridwan (2004:17) merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut IAI (2007:2), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Laporan keuangan ini dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh para pemilik perusahaan. Laporan keuangan juga digunakan untuk memenuhi tujuantujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Laporan keuangan memiliki arti yang penting dalam suatu perusahaan, pada dasarnya laporan keuangan menggambarkan kondisi
19
keuangan yang berasal dari proses kegiatan akuntansi keuangan yang telah menjalankan aktivitasnya selama periode tertentu. Laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pihak dalam (intern) perusahaan yaitu manajemen serta pihak luar (ekstern) perusahaan yang berkepentingan terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan (pemegang saham), investor, kreditor, kantor pajak dan lain sebagainya guna menjadi bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Laporan keuangan merupakan wujud pertanggung jawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, berdasarkan laporan keuangan perusahaan tersebut maka pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat mengetahui keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah sarana yang digunakan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pihak internal maupun eksternal yang menjadi tanggungjawab manajemen. b. Tujuan laporan keuangan Tujuan utama dari laporan keuangan adalah memeberikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomis. Para pemakai
laporan
akan
menggunakannya
untuk
meramalkan,
membandingkan dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.1 paragraf 05 tahun 2007 menyatakan tujuan umum laporan keuangan adalah memberikan
20
informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Tujuan laporan keuangan menurut APB (Accounting Principles Board) statmen No. 4 dalam Harahap ( 2002: 126-127) adalah sebagai berikut: 1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
2. Tujuan umum laporan keuangan disebutkan sebagai berikut: Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba. Menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan harta dan kewajiban. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan. c. Karakteristik laporan keuangan
21
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu dapat dipahami, relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan (PSAK, 2007:5), berikut uraian tentang ke empat karakteristik kualitatif pokok tersebut: 1. Dapat dipahami (Understanbility) Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Penyajian informasi yang berlebihan harus dihindari karena dapat mengaburkan informasi yang signifikan dan membuat laporan keuangan sulit dipahami.
2. Relevan (Relevance) Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pangambilan keputusan. Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat, sesuai dengan tidakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporam keuangan. Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pemakai lainnya, apabila informasi tersebut dapat digunakan untuk mengevaluasi masa lalu, masa sekarang, dan masa datang (predictive value) dan menegaskan atau memperbaiki harapan yang dibuat sebelumnya (feedback value). Agar relevan, informasi harus tersedia tepat waktu bagi pengambil keputuasan sebelum mereka kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang diambil. 3. Keandalan (Reliability)
22
Agar informasi berguna bagi kebutuhan pemakai maka informasi tersebut harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sehingga penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. Keandalan mengandung lima aspek yaitu: (1) penyajian jujur, (2) substansi mengungguli bentuk, (3) netralitas, (4) pertimbangan sehat, dalam kondisi ketidakpastian digunakan pertimbangan sehat yang mengandung kehati-hatian, (5) kelengkapan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap (full disclosure) dalam batasan materialitas dan biaya. 4. Diperbandingkan (comparability) Suatu informasi dikatakan bermanfaat apabila informasi tersebut dapat saling diperbandingakan baik antar periode maupun antar perusahaan. Disamping itu, informasi dikatakan bermanfaat jika terdapat konsistensi dalam penyajiannya. Akan tetapi, perusahaan diberi keleluasaan untuk mengubah metode Akuntansi yang diterapkan selama perubahan tersebut diungkapkan secara jelas dalam laporan keuangan. d. Pengguna laporan keuangan Laporan
keuangan
menyajikan
informasi-informasi
yang
dibutuhkan oleh berbagai pihak yang menggunakannya, diantara pihakpihak tersebut antara lain:
23
1.
Manajer Manajer perusahaan menggunakan laporan keuangan untuk menyusun perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai dalam usaha mencapai tujuan dan melakukan tindakan-tindakan koreksi yang diperlukan
2.
Investor Para investor menggunakan laporan keuangan untuk memonitor perusahaan dengan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam mengambil keputusan investasi dalam sebuah perusahaan
3.
Kreditur Kreditur menggunakan laporan keuangan untuk menilai kemampuan keuangan calon pengambil kredit, dari laporan keuangan ini kreditur bersedia memberikan kredit jika perusahaan yang dipandang mampu mengembalikan kredit dan bunganya tepat waktu.
4.
Pemerintah Laporan keuangan juga dibutuhkan oleh badan-badan pemerintah tertentu seperti badan pelayan pajak ataupun Bapepam untuk dapat menentukan pajak perusahaan atau mengawasi perusahaan.
5.
Pemakai lainnya Laporan keuangan juga dibutuhkan oleh pemakai lainnya, pemakai lainnya dalam hal ini adalah pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan tertentu terhadap perusahaan seperti contoh organisasi
24
buruh yang membutuhkan laporan keuangan dalam rangka melakukan tindakan-tindakan sesuai dengan kepentingan mereka. e. Analisis laporan keuangan Analisis laporan keuangan ini dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan yang dilakukan dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Teknik yang digunakan dalam menganalisis laporan keuangan adalah rasio keuangan. Adapun rasio-rasio keuangan tersebut terdiri dari : 1) Rasio profitabilitas / rentabilitas Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam
memperoleh
laba
/
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan laba, Rasio ini terdiri dari : Gros Profit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Operating Return On Assets (OPROA), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Operating Ratio (OPR). 2) Leverage / Solvabilitas Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya, Ratio ini terdiri atas : Debt Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Long-Term Debt to Equity Ratio, Long-Term Debt to Capitalization Ratio, Time Interest Earned, Cash Flow Interest Coverage, Cash Flow to Net Income, Cash Return On Sales. 3) Rasio likuiditas
25
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi / membayar kewajiban yang harus segera dipenuhi, Rasio likuiditas ini antara lain : Current Ratio (rasio lancar), Quick Ratio, Net Working Capital 4) Rasio Aktifitas Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan aset. Rasio ini terdiri dari: Total Assets Turnover, Fixed Asset Turnover, Account Receivable Turnover, Inventory Turnover, Acerage Collection Period, Days Sales in Inventory. 5) Rasio Pasar Rasio ini dapat menunjukkan informasi reting perusahaan yang diungkapkan dalam basis persaham Rasio ini terdiri dari : Divident Yield (DY), Divident Per Share (DPS), Earning Per Share (EPS), Divident Payout Ratio (DPR), Price Earning Ratio (PER), Book Value Per Share (BV), Price to Book Value (PBV). 2.1.5.2 Penyampaian laporan keuangan Pelaporan keuangan perusahaan publik di Indonesia diatur oleh UU No.8 Tahun 1995 tentang pasar modal, menurut undang-undang tersebut diterangkan dengan jelas kewajiban untuk menyampaikan dan mengumumkan laporan yang berisi informasi berkala tentang kegiatan usaha dan keadaan keuangan perusahaan publik. Ketentuan yang lebih spesifik tentang pelaporan perusahaan publik diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.2, Lampiran Keputusan
26
Ketua Bapepam Nomor: KEP-38/PM/2003 tentang Laporan Tahunan yang berlaku sejak tanggal 17 Januari 1996. Kemudian pada tanggal 7 Desember 2006, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi kepada publik, diberlakukanlah Peraturan Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor X.K.6, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: KEP-134/BL/2006 yang diperbaharui kembali dengan keluarnya keputusan ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan (LK) Nomor: KEP-460/BL/2008 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik dimana hal tersebut tidak hanya sekedar untuk efektivitas pengawasan oleh Bapepam dan ketersediaan informasi bagi masyarakat, tapi juga diperlukan oleh investor (pemodal) sebagai dasar pengambilan keputusan investasi. Laporan keuangan yang harus diserahkan kepada Bapepam antara lain: (1) neraca, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan saldo laba, (4) laporan arus kas, (5) catatan laporan keuangan (6) laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan, seperti: laporan komitmen dan kontijensi perubahan untuk emiten dan perusahaan publik yang bergerak dibidang perbankan. Menurut Ang(1997) dalam Respati (2004) bahwa informasi yang tepat waktu berarti jangan sampai informasi yang disampaikan sudah basi atau sudah menjadi rahasia umum. Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Hilmi dan Ali (2008) menggunakan tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu dalam penelitiannya: (1) preliminary lag: interval jumlah
27
hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa (2) auditor’s report lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani, (3) total lag: interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa. Sesuai dengan peraturan yang ditetetapkan di Indonesia bahwa tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menyampaikan laporan keuangan secara berkala. Pada tahun 1996, BAPEPAM mengeluarkan lampiran keputusan ketua BAPEPAM No.80/PM/1996, yang mewajibkan bagi setiap emiten dan perusahaan publik untuk menyampaikan laporan keuangan tahunan perusahaan dan laporan auditor independennya kepada BAPEPAM selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal laporan tahunan perusahaan. Namun sejak tanggal 30 September 2003, Bapepam semakin memperketat peraturan dengan dikeluarkannya Peraturan Bapepam Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 ini menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Dan dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6 dinyatakan bahwa dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan
28
keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan penyampaian laporan keuangan tahunan. Laporan
keuangan
yang tepat
waktu
dapat
mempengaruhi
kemampuan manajemen dalam mengambil keputusannya. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan manfaat didalam mempengaruhi kualitas keputusan yang diambil manajemen.
2.1.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan suatu perusahaan, hal ini didasarkan oleh penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti tentang faktor-faktor yang memepengaruhi
ketepatan
waktu
penyampaian
laporan
keuangan
perusahaan. Hilmi dan Ali (2008) meneliti tentang ketepatan waktu dengan faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, penelitian dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEJ periode 2004-2006. Hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA, likuiditas yang diukur dengan CR, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik
29
dinyatakan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakuakn oleh Respati (2004) yang dilakukan pada perusahaan yang terdaftar di BEJ pada tahun 1999 menghasilkan ROA dan outsider ownership secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEJ. Penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2004) mengenai ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan yang lising di BEJ pada tahun 2000, memperoleh hasil bahwa hanya variabel opini auditor yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang lising di BEJ. Petrolina dan Mukhlasin (2003) meneliti tentang ketepatan waktu penyampaian laporan pada perusahan yang terdaftar di BEJ pada tahun 2000, menghasilkan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan opini audit berpengaruh terhadap interaksi antara profitabilitas dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Penelitian Ownsu-Ansah (2000) meneliti tentang ketepatan waktu pada perusahaan yang ada di pasar saham Zimbabwe, menjadikan ukuran perusahaan, profitabilitas, waktu tunggu pelaporan dan umur perusahaan sebagai faktor-faktor yang diteliti dalam menentukan ketepatan waktu penyampaian laporan. Berdasarkan beberapa penelitian diatas, terdapat
30
banyak faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. Berdasarkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan tersebut, dalam penelitian ini hanya diambil beberapa faktor saja yang akan digunakan untuk menguji kembali pengaruhnya. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Leverage yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER) Likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR). Ukuran perusahaan yang diukur dengan Ln dari total aset yang dimiliki perusahaan.
2.1.7 Perusahaan Properti Perusahaan
adalah
tempat
terjadinya
kegiatan
produksi
dan
berkumpulnya semua faktor produksi. Perusahaan Properti merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang real estate. Real estate merupakan sebuah istilah hukum yang mencakup tanah bersama dengan apa pun yang tinggal tetap di atas tanah tersebut, seperti bangunan (Wikipedia Indonesia ). Perusahaan properti di Indonesia identik dengan perusahaan yang bergerak dibidang perumahaan ataupun penyedia tempat tinggal.
31
2.2 Kerangka Berpikir Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses akuntansi, dimana laporan keuangan tersebut menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam proses pengambilan suatu keputusan. Laporan keuangan juga merupakan wujud pertanggungjawaban dari manajemen atas pengelolaan perusahaan. Guna memaksimalkan manfaat dan nilai dari laporan keuangan tersebut, maka diperlukan adanya ketepatan waktu dalam penyampaiannya. Ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan akan berpengaruh terhadap kemampuan dari berbagai pihak dalam mengambil keputusankeputusan ekonominya. Jika laporan keuangan disampaikan tidak tepat pada waktunya, maka akan menyebabkan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut kehilangan nilai didalam mempengaruhi kualitas keputusan. Laporan keuangan mengandung informasi-informasi yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan suatu perusahaan. Diantara informasi-informasi tersebut antara lain informasi mengenai profitabilitas, leverage, likuiditas serta ukuran suatu perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan.
Profitabilitas merupakan salah satu
indikator
keberhasilan perusahaan untuk dapat menghasilkan laba sehingga semakin
32
tinggi profitabilitas maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaannya. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mengandung berita baik dan perusahaan yang mengalami berita baik akan cenderung menyerahkan laporan keuangannya tepat waktu. Hal ini juga berlaku jika profitabilitas suatu perusahaan rendah dimana hal ini mengandung berita buruk, sehingga perusahaan cenderung tidak tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan dengan meminta pada auditornya untuk menunda menunda penyampaian laporan keuangannya kepada BAPEPAM. Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya. Tingginya leverage mencerminkan tingginya resiko keuangan perusahaan, dimana tingginya resiko ini menunjukkan adanya kemungkinan bahwa perusahaan tersebut tidak bisa melunasi kewajiban atau hutangnya baik berupa pokok maupun bunganya. Resiko perusahaan yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan, kesulitan keuangan perusahaan merupakan berita buruk yang akan mempengaruhi kondisi perusahaan di mata masyarakat. Pihak manajemen perusahaan dengan leverage yang tinggi cenderung akan menunda penyampaian laporan keuangan karena informasi yang terkandung berisi berita buruk yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan dimasa yang akan datang.
33
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi likuiditas perusahaan maka akan semakin besar pula kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan yang tinggi dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Hal ini merupakan berita baik (good news) bagi perusahaan, sehingga perusahaan dengan kondisi seperti ini cenderung untuk tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya, karena informasi tersebut dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut. Ukuran perusahaan menunjukkan seberapa besar informasi yang terkandung didalam perusahaan tersebut, perusahaan dengan ukuran yang besar memiliki lebih banyak sumber informasi, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang lebih canggih, memiliki sistem pengendalian intern yang kuat, adanya pengawasan dari investor, regulator dan sorotan masyarakat yang lebih besar dibanding perusahaan yang berukuran kecil. Hal ini memungkinkan perusahaan dengan ukuran yang besar dalam melaporkan
laporan
keuangan
auditannya
lebih
cepat
ke
publik
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Penelitian tentang ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sudah banyak dilakukan oleh peneliti terdahulu, berikut tabel penelitian tentang ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan yang pernah dilakukan.
34
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Alat analisis Utari Hilmi Analisis Faktor- Regresi dan Syaiful Faktor Yang logistik Ali ( 2008) Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada PerusahaanPerusahaan Yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006) Peneliti
Judul
Nur Anisa Ketepatan Waktu Regresi (2004) Penyampaian logistik Laporan Keuangan: Kajian Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor, dan opini Audit
Thio Anastasia Petronila dan Mukhlasin (2003)
Pengaruh Regresi Profitabilitas logistik perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan Opini Audit Sebagai Moderating Variabel
Hasil Profitabilitas yang diukur dengan ROA, likuiditas yang diukur dengan CR, kepemilikan publik dan reputasi kantor akuntan publik dinyatakan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sedangkan variabel leverage yang diukur dengan DER, ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset dan opini auditor tidak mempunyai pengaruh secara signifikan. Hanya variabel opini auditor yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan sedangkan variabel kualitas auditor, profitabilitas (ROA) dan leverage (DER) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang lising di BEJ. Profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan dengan opini audit berpengaruh terhadap interaksi antara profitabilitas dengan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan.
35
Stephen OwusuAnsah (2000)
Timeliness of Regresi Corporate Financial logistik Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from The Zimbabwe Stock Exchange
Novita Wening Tyas Respati (2004)
Faktor-Faktor Yang Regresi Mempengaruhi logistik Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta
Rahmaf Saleh (2004)
Studi Empiris Regresi Ketepatan Waktu berganda Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta
Ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan non keuangan di Zimbabwe Stock Exchange (ZSE), sedang variabel waktu tunggu pelaporan, extra, bulan berakhirnya laporan keuangan, kompleksitas operasi perusahaan dan umur perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan. ROA dan outsider ownership secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Sedangkan Market Value, kepemilikan pihak dalam (insider ownership) dan DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEJ Hanya variabel Extra yang berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan manufaktur, sedang variabel gear, profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan dan struktur kepemilikan tidak berpengaruh secara signifikan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dapat digambar kerangka pikir sebagai berikut:
36
Profitabilitas (X1) Leverage (X2)
H1 H2
Likuiditas (X3)
Ukuran Perusahaan (X4)
Ketepatan waktu pelaporan keuangan
H3 H4
H5
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
2.3 Hipotesis Hipotesis adalah prediksi tentang fenomena ( Kiney Jr, 1986 dalam Jogiyanto). Berdasarkan kerangka berpikir diatas, maka diperoleh hipotesis sebagai berikut: H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI ) H2:
Leverage
berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
37
H3:
Likuiditas
berpengaruh
signifikan
terhadap
ketepatan
waktu
penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) H4: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) H5: Profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian
ilmiah
mendasarkan
pada
metode
yang
harus
dipertanggungjawabkan dan mendasari teori-teori yang relevan. Oleh sebab itu diperlukan pemilihan dan penentuan metode penelitian yang tepat, guna mencapai tujuan penelitian. Menurut pendekatan analisisnya penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan penelitan dengan pendekatan kualitatif. Sedangkan menurut kedalamanan alisisnya terbagi atas penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. Penelitian deskriptif meliputi penelitian kasus ( case studies ), penelitian kausal komparatif, penelitian korelasi dan penelitian inferensial. Berdasarkan
karakteristik
masalahnya
jenis
penelitian
yang
dilaksanakan termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mengungkap besar kecilnya suatu pengaruh atau hubungan antara
variabel
yang
dinyatakan
dalam
angka-angka,
dengan
cara
mengumpulkan data-data yang merupakan faktor pendukung terhadap pengaruh antara variabel-variabel yang bersangkutan kemudian mencoba untuk dianalisis. Penelitian menguji pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI dimana data yang digunakan berasal dari laporan keuangan periode 2005 sampai dengan 2007.
38
39
3.2 Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jenis yang ingin dipelajari sifat-sifatnya ( Sudjana, 1996:6 ). Penelitian ini mengambil populasi perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai dengan 2007 yang laporan keuangannya terdapat pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2008 yaitu sebanyak 48 perusahaan.
3.3 Sampel Penelitian Sampel penelitian sering didefinisikan sebagi bagian dari populasi (Nurul Zuriah, 2006:119). Sampel penelitian ini diambil dari perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel dengan beberapa kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Adapun kriteria yang telah ditentukan dalam penelitian ini dalam pengambilan sampel antara lain: 1. Perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 20052007 yang mempublikasikan laporan keuangan tahunanya secara konsisten di Indonesian Capital Market Directory (ICMD).
40
2. Perusahaan properti yang mempunyai kelengkapan data pelaporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke Bapepam dari tahun 2005 sampai dengan 2007 3. Perusahaan properti yang tidak keluar dari BEI selama periode penelitian 4. Perusahaan properti yang tanggal penyampaian laporan keuangannya terdapat di pojok BEI. Berdasarkan metode proses pengambilan sampel yang digunakan peneliti diatas, didapat 25 perusahaan properti sebagai sampel dengan laporan keuangan dari tahun 2005 sampai dengan 2007 yang di ambil dari 48 perusahaan properti yang ada di Bursa Efek Indonesia sebagai populasi dalam penelitian ini. Berikut nama-nama perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini:
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Yang Menjadi Sampel KODE NO
NAMA PERUSAHAAN BURSA
1
Bakrieland Development Tbk
ELTY
2
Bhuwantala Indah Permai Tbk
BIPP
3
Bintang Mitra Semestaraya Tbk
BMSR
4
Citojaya Kontridoreksa Tbk
CKRA
5
Ciputra Surya Tbk
CTRS
6
Duta Anggada Realty Tbk
DART
7
Duta Pertiwi Tbk
DUTI
8
Gowa Makassar Tourism Development Tbk
GMTD
9
Indonesia Prima Property Tbk
MORE
41
10
Jakarta International Hotels & Dev Tbk
JIHD
11
Jakarta Setia Budi International Tbk
JSPT
12
Jaya Real Property Tbk
JRPT
13
Kridaperdana Indahgraha Tbk
KPIG
14
Lamicitra Nusantara Tbk
LAMI
15
Lippo Cikarang Tbk
LPCK
16
New Century Development Tbk
PTRA
17
Pakuwon Jati Tbk
PWON
18
Panca Wiratama Sakti Tbk
PWSI
19
Pembangunan Jaya Ancol Tbk
PJJA
20
Pudjiadi & Sons Tbk
PNSE
21
Pudjiadi Prestige Tbk
PUDP
22
Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk
RBMS
23
Roda Panggon Harapan Tbk
RODA
24
Surya Inti Permata Tbk
SIIP
25
Surya Semesta Internusa Tbk
SSIA
3.4 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi, yang menjadi objek penelitian ( Arikunto, 2006:126). Variabel yanng digunakan dalam penelitian ini meliputi: 3.4.1 Variabel Dependen / Variabel Terikat ( Y ) Variabel terikat yaitu variabel yang besar kecilnya dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, variabel ini ditandai dengan simbol “Y“. Ketepatan waktu disini dapat dilihat dari tanggal penyampaian laporan keuangan perusahaan
42
kepada Bapepam, jika laporan keuangan disampaikan selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan maka perusahaan dianggap tepat waktu sedangkan jika melebihi tanggal tersebut maka perusahaan dianggap tidak tepat waktu. Laporan keuangan yang disampaikan tepat waktu diberi nilai 1, sedangkan yang tidak tepat waktu diberi nilai 0. 3.4.2 Variabel Independent / Variabel bebas ( X ) Variabel bebas yaitu variabel yang memberikan pengaruh pada variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Profitabilitas (X1) Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. penggunaan profitabilitas sebagai salah satu variabel dalam penelitian ini diukur dengan Return On Asset (ROA). Adapun rumus yang dapat digunakan untuk menghitung ROA adalah: ROA =
Laba setelah pajak Total Aktiva
x100 %
Leverage (X2) Leverage, menurut Weston dan Copeland (1995) dalam Hilmi dan Ali, digunakan untuk mengukur tingkat aktiva perusahaan yang telah dibiayai
43
oleh penggunaan hutang. Leverage disini diukur dengan Debt to equity ratio (DER) yang diperoleh dengan rumus sebagai berikut : Total Hutang Modal
DER =
Likuiditas (X3) Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan dalam membayar utang dengan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan Current Ratio (CR), sebagai pedoman umum CR sudah dianggap baik jika berada pada tingkat 2,00. Current Ratio (CR) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: CR =
Aktiva Lancar Hutang Lancar
4. Ukuran perusahaan (X4) Ukuran perusahaan digunakan sebagai variabel penelitian karena dianggap memiliki
andil
bagi
perusahaan
dalam
menyampaikan
laporan
keuangannya, ukuran perusahaan dapat diukur dengan total aset. Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan dapat dinilai berdasarkan Ln total aset perusahaan dengan alasan untuk menghindari adanya data yang terdistribusi tidak normal jika ukuran perusahaan hanya dihitung dengan total aset. Ukuran Perusahaan = Ln Total Aset
44
Tabel 3.2 Variabel Penelitian No 1.
2.
3.
4.
5.
Nama Variabel Ketepatan Waktu
Definisi Oprasional
Indikator
Cara Pengukuran
Perusahaan 1 = tepat Perusahaan yang diwajibkan 0 = tidak menyampaikan laporan menyampaikan tepat keuangannya selambatlaporan keuangan lambatnya 90 hari setelah yang disertai tanggal laporan keuangan pendapat dari auditor dinyatakan tepat waktu, kepada Bapepam sedangkan perusahaan selambat-lambatnya yang penyampaiannya 90 hari setelah melebihi batas maksimal tanggal laporan maka dianggap tidak keuangan. tepat waktu Profitabilitas Kemampuan ROA Profitabilitas dapat perusahaan secara diukur dengan cara keseluruhan didalam membagi laba setelah menghasilkan pajak dengan total aktiva keuntungan dengan perusahaan keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan Leverage Mengukur tingkat DER Leverage dapat diukur aktiva perusahaan dengan cara membagi yang telah dibiayai total hutang dengan oleh penggunaan modal perusahaan hutang Likuiditas Kemampuan CR Likuiditas dapat diukur perusahaan dalam dengan cara membagi membayar utang aktiva lancar dengan dengan aktiva lancar hutang lancar perusahaan yang tersedia Ukuran Besar kecilnya suatu Total aset Ukuran perusahaan dapat Perusahaan perusahaan yang diukur dengan mencari (size) dapat dilihat Ln dari total aset berdasarkan sumber daya yang dimiliki, total aset, luas pengungkapan laporan keuangan dan lain-lain.
45
3.5 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi nonperilaku dengan cara observasi analisis catatan. Observasi analisis catatan dapat berupa pengumpulan data baik dari catatan data sekarang atau catatan data historis. ( Jogiyanto, 2004:91 ). Observasi analisis catatan ini digunakan untuk mendapatkan data-data tertulis dari laporan keuangan emiten / perusahaan properti yang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 20052007 yang terdapat pada Indonesian Capital Market Derectory (ICMD) tahun 2008, yang ada di pojok BEI UNDIP. Data-data yang diambil antara lain: a. Tanggal publikasi laporan keuangan yang didapat dari pojok BEI UNDIP. b. Return On Asset (ROA) yang didapat dari hasil pembagian laba bersih setelah pajak dengan total aktiva yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket Directory tahun 2008 c. Debt to equity ratio (DER) yang didapat dari hasil pembagian total hutang dengan modal yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket Directory tahun 2008 d. Current Ratio (CR) yang didapat dari hasil pembagian aktiva lancar dengan hutang lancar yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket Directory tahun 2008 e. Total Asset yang terdapat dalam Indonesian Capital Mareket Directory tahun 2008
46
3.6 Metode Analisis Data Metode analisis data adalah suatu kegiatan untuk memproses data guna menarik kesimpulan, analisis data merupakan langkah selanjutnya setelah data terkumpul, dimana teknik analisis data menggunakan program statistik SPSS versi 16. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.6.1 Regresi Logistik
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik. Analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI, karena variabel dependen dalam penelitian ini berbentuk dummy maka pengujian hipotesis dalam penelitian ini sangat tepat jika menggunakan regresi logistik. Analisis dengan regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas data pada variabel bebasnya, sehingga regresi logistik umumnya digunakan jika asumsi multivariete normal distribution tidak dipenuhi. Adapun bentuk model persamaan regresi logistik dalam penelitian ini adalah:
TL Ln
= ¥â0 + ¥â 1 ( Profitabilitas) + ¥â 2 (Leverage) + 1 - TL
¥â 3 (Likuiditas) + ¥â 4 (Size) + e
47
Keterangan: TL Ln
= Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan 1 - TL (merupakan
variabel
dummy,
kategori
1
untuk
perusahaan yang tepat waktu dan 0 untuk perusahaan yang tidak tepat waktu) ¥â0
= Konstanta
Profitabilitas = Return On Assets (ROA) Leverage
= Debt Equity Ratio (DER)
Likuiditas
= Current Ratio (CR)
Size
= Ln Total Aset
¥â 1, ¥â 2, ¥â 3, ¥â 4 = Koefisien Regresi (variabel independen) e
= Faktor Gangguan
a. Menilai Model Fit Analisis pertama yang perlu dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi dengan melihat nilai χ 2 hitung yang ada pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit dibandingkan dengan nilai χ 2 tabel. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah: Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel, maka model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data, jika χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka model yang dihipotesiskan fit dengan data. Setelah menilai kelayakan model regresi, langkah selanjutnya adalah menilai overall fit model.
48
Menilai overall fit model (keseluruhan model) terhadap data model fit dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi likelihood. Penilaiannya dilakukan dengan membandingkan nilai -2 Log Likelihood ( -2LogL ) pada overall block number (block number = 0) dengan -2LogL pada block number akhir (block number = 1). Menilai overal fit model terhadap data model fit dengan menggunakan penilaian Cox dan Snall’s R Square yang merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regresion yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) dan nilai nigelkerke’s R2 yang dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regresion (Ghozali, 2002:233)
b. Estimasi Parameter dan Interpretasinya Estimasi parameter dapat dilihat melalui koefisien regresi. Koefisien regresi dari tiap variabel-variabel yang diuji menunjukkan hubungan antar variabel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas (sig) dengan tingkat signifikansi ( ).
3.6.2 Uji Hipotesis Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel indepanden berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: a. tingkat signifikansi ( ) yang digunakan adalah sebesar 5% (0,05)
49
b. kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi probabilitas, yaitu dengan kriteria: Ho : = 0, yaitu tidak ada pengaruh signifikan Ha : ? 0, yaitu ada pengaruh signifikan Kesimpulan : jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima atau menolak Ha jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak atau menerima Ha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Penelitian
ini
menganalisis
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007. Penelitian ini mengambil sample sebanyak 25 perusahaan properti yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel. Sebanyak 25 perusahaan yang dijadikan sample dalam penelitian ini, jumlah perusahaan yang menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu dan jumlah perusahaan yang menyampaikan laporan keuangannya dengan tidak tepat waktu dapat dilhat dalam tabel berikut ini: Table 4.1 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Perusahaan Sampel Tahun
2005
2006
2007
Jumlah
22
17
18
57
Tidak tepat waktu
3
8
7
18
Jumlah
25
25
25
75
Keterangan Tepat waktu
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009 Berdasarkan table 4.1 menunjukkan bahwa perusahaan properti yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 perusahaan dari tahun 2005
50
51
sampai dengan 2007 dengan 75 laporan keuangan, dari 75 laporan keuangan tersebut terdapat 57 laporan keuangan perusahaan yang disampaikan dengan tepat waktu. Sedangkan sisanya yaitu sebanyak 18 laporan keuangan perusahaan tidak tepat waktu dalam penyampaiannya. 4.1.1 Deskripsi Variabel Sebagai tinjauan awal terhadap data penelitian, berikut ini akan disajikan ringkasan data-data dalam bentuk statistik diskriptif untuk masingmasing variabel. Tabel 4.2 Deskripsi Variabel Penelitian N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
ROA
75
-63.00
37.90
1.4176
10.15737
DER
75
-2.40
20.00
1.3176
2.48309
CR
75
.10
113.00
5.6600
16.73872
SIZE
75
4.68
6.76
5.8227
.54447
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009 Data penelitian pada tabel 4.2 tersebut menunjukkan bentuk statistik deskriptif dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kondisi variabel profitabilitas berupa ROA menunjukkan rata-rata sebesar 1.4176 dengan standar deviasi sebesar 10,157337 serta nilai minimum -63,00 dan nilai maksimum 37,90. Hal ini menunjukkan rata-rata ROA perusahaan sampel memiliki nilai positif yang mengindikasikan bahwa perusahaan sampel memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba walaupun kecil nilainya. Kondisi
variabel
leverage
yang
diukur
menggunakan
DER
menunjukkan rata-rata sebesar 1.3176 dengan standar deviasi sebesar 2,48309
52
serta nilai minimum sebesar -2,40 dan nilai maksimum 20,00. Hal ini menunjukkan rata-rata DER perusahaan sampel memiliki nilai hutang yang lebih besar dari modal yang mereka miliki. Kondisi variabel likuiditas berupa CR menunjukkan rata-rata sebesar 5,6600 dengan standar deviasi sebesar 16,73872 serta nilai minimum 0,10 dan nilai maksimum 113,000. Hal ini menunjukkan rata-rata perusahaan sampel memiliki kemempuan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan baik, hal ini ditunjukann dengan nilai rata-rata CR yang lebih tinggi dari 2,00. Kondisi variabel ukuran perusahaan menunjukkan rata-rata sebesar 5,8227 dengan standar deviasi sebesar 0,54447 serta nilai minimum 4,68 dan nilai maksimum 6,76. Hal ini menunjukkan rata-rata perusahaan sampel memiliki total aset yang cukup bervariasi nilainya.
4.1.2 Uji Regresi Logistik 4.1.2.1 Menilai Model Fit Sebelum menganalisis hasil regresi logistik, terlebih dahulu dilakukan penilaian terhadap kelayakan model regresi serta keseluruhan model (overall fit model). Parameter yang digunakan untuk kelayakan model ini adalah nilai χ 2 hitung yang ada pada tabel Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit
dibandingkan dengan nilai χ 2 tabel. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah: Jika χ 2 hitung > χ 2 tabel, maka model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data, jika χ 2 hitung < χ 2 tabel, maka model yang dihipotesiskan fit dengan data.
53
Table 4.3 Hosmer and Lemeshow Test Step
Chi-square
1
df
7.329
Sig. 7
.395
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009 Berdasarkan tampilan tabel Hosmer and Lemeshow Test pada output SPSS pada tabel 4.3 ditunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit sebesar 7.329 dengan probabilitas signifikansi 0,395 yang nilainya jauh di atas 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data dan model dinyatakan layak karena nilai
χ 2 hitung senilai 7.329 < χ 2 tabel senilai 14,07 pada df = 7, hal ini menunjukkan bahwa antara data dan model penelitian tidak terdapat perbedaan yang signifikan.. Hasil analisis keseluruhan model (overall fit model) terhadap data model fit dapat dilakukan dengan menggunakan fungsi likelihood. Penilaiannya dilakukan dengan membandingkan nilai -2 Log Likelihood ( 2LogL ) pada overall block number (block number = 0) dengan -2LogL pada block number akhir (block number = 1). Tabel 4.4 Nilai -2 Log L Block Number 0 1
-2 Log Likelihood 82,662 76,984
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009
54
Berdasarkan table 4.4 di atas, hasil analisis menunjukkan 2logLikelihood pada block 0 sebesar 82,662 dan angka -2log Likelihood pada block 1 sebesar 76,984. Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2log Likelihood dari block 0 ke block 1 yang mengartikan bahwa secara keseluruhan model regresi logistik yang digunakan merupakan model yang baik. Selain menggunakan -2Log Likelihood, overall model fit juga dapat diketahui berdasarkan nilai overall percentage correct. Tabel 4.5 Nilai Overall Percentage Correct Block Number 0 1
Nilai overall percentage correct 76,0 77,3
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009 Berdasarkan tabel di atas, nilai overall percentage correct di block 1 senilai 77,3 lebih tinggi dibandingkan nilai overall percentage correct di block 0 yaitu senilai 76,0. Hal ini juga mengartikan bahwa model regresi dengan estimator pada variabel independen tepat dalam mengestimasi pengaruh variabel independen terhadap ketepatan waktu. Menilai overal fit model terhadap data model fit juga dapat dilakukan dengan menggunakan penilaian Cox dan Snall’s R Square yang merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R2 pada multiple regresion yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) dan nilai
55
nigelkerke’s R2 yang dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regresion (Ghozali, 2002:233) Table 4.6 Cox & Snell’s R Square dan Nilai Nagelkerke R Square Model Summary
Step 1
-2 Log likelihood 76.984
a
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square .073
.109
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009 Berdasarkan table 4.6, nilai Cox & Snell’s R Square sebesar 0,073 yang berarti memiliki nilai kurang dari 1 (satu) dan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,109 yang berarti variabilitas variable dependen ( ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan ) yang dapat dijelaskan oleh variable independen dalam penelitian ini diantaranya profitabilitas (Return On Asset), leverage (Debt Equity Ratio), likuiditas (Current Ratio) dan ukuran perusahaan (total asset) sebesar 10,9%, sedangkan sisanya yaitu 89.1% dijelaskan oleh variable-variabel lain diluar model penelitian. 4.1.2.2 Menguji Koefisien Regresi Hasil pengujian koefisien regresi logistik pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti pada tingkat signifikansi 5%, dapat dilihat pada tebel berikut:
56
Table 4.7 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation B Step 1a
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
ROA
-.013
.035
.136
1
.712
.987
DER
-.221
.196
1.267
1
.260
.802
CR
-.019
.017
1.320
1
.251
.981
.462
.602
.589
1
.443
1.587
-1.072
3.469
.095
1
.757
.342
SIZE Constant
a. Variable(s) entered on step 1: ROA, DER, CR, SIZE.
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009 Berdasarkan table 4.7, dengan demikian dapat diestimasi model regresi logistik dalam penelitian ini sebagai berikut: TL Ln
= –1,072 – 0,013 (ROA) – 0,019 (CR) – 0,221 (DER) 1 - TL
+ 0,462 (Size)
4.1.3 Pengujian Hipotesis 4.1.3.1 Pengujian hipotesis pertama (H1) Berdasarkan hasil analisis regresi logistik, tampak bahwa besarnya probabilitas kesalahan untuk variabel profitabilitas yang diukur menggunakan return on asset (ROA) sebesar 0,712 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,013. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5% atau 0.05, berarti nilai 0,712 > 0,05. Hal ini menunjukkan variabel profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan 2007, sehingga H1
57
dalam penelitian ini ditolak karena probabilitasnya melebihi dari yang telah ditentukan. 4.1.3.2 Pengujian hipotesis kedua (H2) Hasil analisis untuk hipotesis kedua diketahui bahwa besarnya probabilitas kesalahan untuk variabel leverage yang diukur menggunakan debt equity ratio (DER) sebesar 0,260 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,221. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5% atau 0.05, berarti nilai 0,260 > 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel leverage tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan 2007, sehingga H2 dalam penelitian ini ditolak karena probabilitasnya melebihi dari yang telah ditentukan. 4.1.3.3 Pengujian hipotesis ketiga (H3) Hasil analisis untuk hipotesis yang ketiga besarnya probabilitas kesalahan untuk variabel likuiditas yang diukur menggunakan current ratio (CR) sebesar 0,251 dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,019. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5% atau 0.05, berarti nilai 0,251 > 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan 2007, sehingga H3 dalam penelitian ini ditolak karena probabilitasnya melebihi dari yang telah ditentukan.
58
4.1.3.4 Pengujian hipotesis keempat (H4) Hasil analisis untuk hipotesis yang keempat besarnya probabilitas kesalahan untuk variabel ukuran perusahaan yang diukur menggunakan total aset sebesar 0,443 dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,462. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada level kesalahan 5% atau 0.05, berarti nilai 0,443 > 0,05. Maka dapat disimpulkan variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan 2007, sehingga H4 dalam penelitian ini ditolak karena probabilitasnya melebihi dari yang telah ditentukan. 4.1.3.5 Pengujian hipotesis kelima (H5) Hasil analisis untuk hipotesis kelima dapat diketahui berdasarkan tabel variabel in the equation berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan Variables in the Equation B Step 0
Constant
1.153
S.E. .270
Wald 18.176
df
Sig. 1
.000
Exp(B) 3.167
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2009 Berdasarkan hasil analisis untuk hipotesis yang kelima besarnya probabilitas kesalahan sebesar 0,000 , tingkat signifikansi yang digunakan pada level kesalahan 5% atau 0.05, berarti nilai 0,000 < 0,05, dengan demikian profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian
59
laporan keuangan pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 sampai dengan 2007, sehingga H5 dalam penelitian ini dapat diterima. Tabel 4.9 Pengujian Hipotesis No Hipotesis Signifikansi Keputusan 1 H1 = Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian .712 Ditolak laporan keuangan 2 H2 = Leverage berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian .260 Ditolak laporan keuangan 3 H3 = Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian .251 Ditolak laporan keuangan 4 H4 = Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu .443 Ditolak penyampaian laporan keuangan 5 H5 = Profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap .0000 Diterima ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan
4.2 Pembahasan Berdasarkan pengujian regresi logistik yang telah dilakukan, didapatkan bahwa variabel profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) tidak berpengaruh signifikan secara statistik pada tingkat kesalahan 5%. Hal ini ditunjukkan dari hasil signifikansi 0,712 > 0,05, sehingga H1 penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan perusahaan dengan ROA yang tinggi belum tentu diikuti dengan ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya, walaupun ROA yang tinggi merupakan berita baik bagi
60
perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2004) dan Saleh (2004) yang menyatakan bahwa variabel profitabilitas yang diukur menggunakan ROA diperoleh tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Pengaruh yang diperoleh dari hasil penelitian adalah negatif sebesar -0,013, hasil ini tidak sesuai dengan logika teorinya, yang berarti setiap satu unit kenaikan ROA akan mengurangi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebesar 0,013, padahal profitabilitas merupakan berita baik bagi perusahaan yang seharusnya dapat meningkatkan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya. Pengaruh yang diperoleh dalam penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang diperoleh Hilmi dan Ali (2008), Anisa (2004) serta Saleh (2004). Variabel leverage yang di ukur menggunakan debt equity ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan secara statistik pada tingkat kesalahan 5%. Hal ini ditunjukkan dari hasil signifikansi 0,260 > 0,05, sehingga H2 dalam penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan perusahaan dengan DER yang tinggi belum tentu akan menunda penyampaian laporan keuangannya yang berakibat tidak tepat waktunya penyampaian laporan keuangan perusahaan tersebut, walaupun DER yang tinggi dapat dikatakan sebagai berita buruk bagi perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) dan Respati (2004) yang menyatakan variabel leverage yang diukur menggunakan DER diperoleh tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan . Pengaruh yang
61
diperoleh dari hasil penelitian adalah negatif sebesar -0,221, hasil ini sesuai dengan logika teorinya, yang berarti setiap satu unit kenaikan DER akan mengurangi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebesar -0,221, karena DER yang tinggi merupakan berita buruk bagi perusahaan yang dapat mengurangi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya. Variabel likuiditas yang di ukur menggunakan current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan secara statistik pada tingkat kesalahan 5%. Hal ini ditunjukkan dari hasil signifikansi 0,251 > 0,05, sehingga H3 dalam pelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dengan CR yang tinggi belum tentu diikuti dengan ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya, walaupun kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek yang tinggi merupakan berita baik bagi perusahaan. Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan variabel likuiditas berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Pengaruh yang diperoleh dari hasil penelitian adalah negatif sebesar -0,019, hasil ini tidak sesuai dengan logika teorinya, yang berarti setiap satu unit kenaikan kemampuan perusahaan melunasi utang jangka pendeknya akan mengurangi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebesar -0,019, karena CR yang tinggi merupakan berita baik bagi perusahaan yang seharusnya dapat meningkatkan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya. Variabel ukuran perusahaan yang di ukur menggunakan total aset tidak berpengaruh signifikan secara statistik pada tingkat kesalahan 5%. Hal ini
62
ditunjukkan dari hasil signifikansi 0,443 > 0,05, sehingga H4 dalam penelitian ini ditolak. Hal ini menunjukkan perusahaan dengan aset yang besar belum tentu akan berdampak pada kemampuan perusahaan dalam menyampaikan laporan keuangannya dengan tepat waktu. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hilmi dan Ali (2008) yang menyatakan ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Pengaruh yang diperoleh dari hasil penelitian adalah positif sebesar 0,462, hasil ini sesuai dengan logika teorinya, yang berarti setiap satu unit kenaikan total aset akan meningkatkan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan sebesar 0,462, karena total aset yang tinggi merupakan cerminan seberapa besar sumber daya manusia serta seberapa canggih teknologi yang dimiliki suatu perusahaan yang dapat meningkatkan ketepatan waktu penyampaian laporan keuangannya. Berdasarkan hasil penelitian, variabel yang ada dalam penelitian ini tidak ada satupun yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI tahun 2005-2007 secara parsial. Namun demikian secara simultan, variabel profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI tahun 2005-2007. Hal ini dapat ditunjukkan dengan signifikansi secara simultan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan yang telah ditentukan yaitu 0,05, ini berarti H5 dalam penelitian ini dapat diterima. Profitabilitas, leverage, likuiditas dan
63
ukuran perusahaan dalam penelitian ini tidak berpengaruh secara parsial namun berpengaruh secara simultan, hasil ini menunjukkan bahwa dalam menyampaikan laporan keungan perusahaan tidak menitik beratkan pada satu informasi saja yang mampu mempengaruhi ketepatan waktu dalam menyampaikan laporan keuangan namun semua informasi yang ada dalam laporan keuangan tersebut.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Penelitian ini mengambil sampel perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2007. berdasarkan hasil penelitian didapat kesimpulan sebagai berikut: 1. Profitabilitas yang diukur menggunakan return on asset (ROA) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,013, dengan nilai signifikansi sebesar 0,712 > 0,05 maka dapat disimpulkan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuanganan, sehingga H1 dalam penelitian ini ditolak. 2. Leverage yang diukur menggunakan debt equity ratio (DER) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,221, dengan nilai signifikansi sebesar 0,260 > 0,05 maka dapat disimpulkan leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuanganan, sehingga H2 dalam penelitian ini ditolak. 3. Likuiditas yang diukur menggunakan current ratio (CR) memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0,019, dengan nilai signifikansi sebesar 0,251 Karena 0,251 > 0,05 maka dapat disimpulkan likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuanganan, sehingga H3 dalam penelitian ini ditolak.
64
65
4. Ukuran perusahaan memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,462, dengan nilai signifikansi sebesar 0,443 > 0,05 maka dapat disimpulkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuanganan, sehingga H4 dalam penelitian ini ditolak. 5. Secara simultan, variabel profitabilitas, leverage, likuiditas dan ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di BEI tahun 2005-2007. hal ini dapat ditunjukkan dengan signifikansi secara simultan sebesar 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kesalahan yang telah ditentukan yaitu 5% atau 0,05 yang berarti H5 dapat diterima.
5.2 Saran Adapun beberapa saran yang dapat diajukan untuk penelitian selanjutnya mengenai ketepatan waktu penyampaiaan laporan keuangan adalah sebagai berikut: 1. Memperluas sampel penelitian, sehingga hasil dari penelitian akan lebih luas dan tidak terbatas pada perusahaan properti saja. 2. Menambahkan variabel baru yang mungkin berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan, karena dalam penelitian ini hanya menghasilkan nilai nagelkerke R Square yang cukup kecil yaitu sebesar 0,109 yang berarti variabilitas variable dependen ( ketepatan
66
waktu penyampaian laporan keuangan ) yang dapat dijelaskan oleh variable independen dalam penelitian ini hanya sebesar 10,9%. 3. Menambahkan variabel yang berasal dari ekstern perusahaan, karena dalam penelitinan ini hanya berasal dari variabel intern perusahaan saja.
Daftar Pustaka Anisa, Nur.2004.”Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan: Kajian Atas Kinerja Manajemen, Kualitas Auditor, dan opini Audit”. Balance No 2 (September), 42-53 Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: RINEKA CIPTA Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Harahap, Sofyan Syafri. 2002. Teori Akuntansi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Hilmi, Utari dan Syaiful Ali.2008. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006)” . Simposium Nasional Akuntansi XI Husnan, Suad. (2001). Dasar-dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat Indonesian Capital Market Directory. 2008. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep- 460/bl/2008 Owusu-Ansah, Stephen. 2000. “Timeliness of Corporate Financial Reporting in Emerging Capital Market: Empirical Evidence from The Zimbabwe Stock Exchange”. Journal Accounting and Business Research. Vol.30. No.3. pp.241-254. Petronila, Thio Anastasia dan Mukhlasin. 2003. “Pengaruh Profitabilitas perusahaan terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan Opini Audit Sebagai Moderating Variabel”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Indonesia Atmajaya. Jakarta. Respati, Novita, Wening Tyas. 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan: Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Maksi vol.4
67
68
Saleh, Rachmat. 2004. “Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta” Simposium Nasional Akuntansi VII Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: TARSITO Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 Wikipedia Indonesia Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: BUMI AKSARA
69
LAMPIRAN 1
TANGGAL PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2005, 2006 DAN 2007 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NAMA PERUSAHAAN Bakrieland Development Tbk Bhuwantala Indah Permai Tbk Bintang Mitra Semestaraya Tbk Citojaya Kontridoreksa Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Duta Pertiwi Tbk Gowa Makasar Tourism Development Tbk Indonesia Prima Property Tbk Jakarta International Hotels & Dev Tbk Jakarta Setia Budi International Tbk Jaya Real Property Tbk Kridaperdana Indahgraha Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk New Century Development Tbk Pakuwon Jati Tbk Panca Wiratama Sakti Tbk Pembangunan Jaya Ancol Tbk Pudjiadi & Sons Tbk Pudjiadi Prestige Tbk Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk Roda Panggon Harapan Tbk Surya Inti Permata Tbk Surya Semesta Internusa Tbk
KODE BURSA ELTY BIPP BMSR CKRA CTRS DART DUTI GMTD MORE JIHD JSPT JRPT KPIG LAMI LPCK PTRA PWON PWSI PJJA PNSE PUDP RBMS RODA SIIP SSIA
2005
2006
2007
20-05-06 31-05-06 31-03-06 31-03-06 31-03-06 29-03-06 28-03-06 23-03-06 29-03-06 31-03-06 31-03-06 28-03-06 28-03-06 28-03-06 22-03-06 29-03-06 01-06-06 31-03-06 16-03-06 29-03-06 29-03-06 31-03-06 29-03-06 04-03-06 29-03-06
18-04-07 02-04-07 02-04-07 30-03-07 30-03-07 02-04-07 30-03-07 30-03-07 30-03-07 30-03-07 29-03-07 27-03-07 30-03-07 29-03-07 27-03-07 29-03-07 30-03-07 30-03-07 29-03-07 02-04-07 30-03-07 02-04-07 02-04-07 23-03-07 02-04-07
31-03-08 01-04-08 03-04-08 31-03-08 31-03-08 02-05-08 28-03-08 04-03-08 31-03-08 31-03-08 31-03-08 28-03-08 31-03-08 27-03-08 04-03-08 28-03-08 24-04-08 31-03-08 01-04-08 01-04-08 31-03-08 31-03-08 01-04-08 31-03-08 31-03-08
70
LAMPIRAN 2
DATA KETEPATAN WAKTU, ROA, DER, CR DAN SIZE PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2005 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NAMA PERUSAHAAN Bakrieland Development Tbk Bhuwantala Indah Permai Tbk Bintang Mitra Semestaraya Tbk Citojaya Kontridoreksa Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Duta Pertiwi Tbk Gowa Makassar Tourism Development Tbk Indonesia Prima Property Tbk Jakarta International Hotels & Dev Tbk Jakarta Setia Budi International Tbk Jaya Real Property Tbk Kridaperdana Indahgraha Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk New Century Development Tbk Pakuwon Jati Tbk Panca Wiratama Sakti Tbk Pembangunan Jaya Ancol Tbk Pudjiadi & Sons Tbk Pudjiadi Prestige Tbk Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk Roda Panggon Harapan Tbk Surya Inti Permata Tbk Surya Semesta Internusa Tbk
KODE BURSA ELTY BIPP BMSR CKRA CTRS DART DUTI GMTD MORE JIHD JSPT JRPT KPIG LAMI LPCK PTRA PWON PWSI PJJA PNSE PUDP RBMS RODA SIIP SSIA
TL
ROA
DER
CR
SIZE
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
3.64 -4.6 -0.81 0.11 6.38 14.09 1.32 2.48 -2.99 -4.45 -4.72 4.64 2.54 0.45 0.34 -63.1 37.95 -9.36 13.78 1.3 1.03 -1.09 -1.99 12.5 5.18
1.01 0.58 0.11 0.02 0.97 4.05 1.65 2.54 2.38 1.03 1.2 0.42 0.04 1.31 1.5 2.46 20 -2.41 0.4 2 0.67 0.12 0.05 0.15 1.42
2.1 0.14 1.3 80.2 1.7 0.53 0.64 0.7 0.21 1.29 0.78 1.46 13.1 1.87 1.07 1.14 1.04 0.18 1.63 1.36 0.35 7.25 20.1 1 0.87
6.41 5.53 5.32 4.68 6.27 6.15 6.66 5.43 5.88 6.5 6.41 6.16 4.99 5.57 6.05 5.85 6.23 5.5 5.96 5.27 5.51 5.32 4.87 5.79 6.15
71
LAMPIRAN 3
DATA KETEPATAN WAKTU, ROA, DER, CR DAN SIZE PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2006 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
NAMA PERUSAHAAN Bakrieland Development Tbk Bhuwantala Indah Permai Tbk Bintang Mitra Semestaraya Tbk Citojaya Kontridoreksa Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Duta Pertiwi Tbk Gowa Makassar Tourism Development Tbk Indonesia Prima Property Tbk Jakarta International Hotels & Dev Tbk Jakarta Setia Budi International Tbk Jaya Real Property Tbk Kridaperdana Indahgraha Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk New Century Development Tbk Pakuwon Jati Tbk Panca Wiratama Sakti Tbk Pembangunan Jaya Ancol Tbk Pudjiadi & Sons Tbk Pudjiadi Prestige Tbk Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk Roda Panggon Harapan Tbk Surya Inti Permata Tbk Surya Semesta Internusa Tbk
KODE BURSA ELTY BIPP BMSR CKRA CTRS DART DUTI GMTD MORE JIHD JSPT JRPT KPIG LAMI LPCK PTRA PWON PWSI PJJA PNSE PUDP RBMS RODA SIIP SSIA
TL
ROA
DER
CR
SIZE
0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0
2.82 -14.2 -1.41 0.44 9.4 8.14 1.61 2.75 3.04 -1.22 -1.38 5 1.87 0.2 0.28 1.14 8.04 -9.31 13.23 4.41 0.11 0.09 0.33 13.44 1.6
0.79 0.72 0.12 0.03 0.64 2.77 1.48 2.33 1.96 1.87 1.31 0.55 0.16 2.01 1.6 2.31 1.93 -2.24 0.32 1.81 0.31 0.08 0.03 0.1 1.24
1.15 0.79 0.89 33.9 2.24 0.41 0.76 0.71 0.11 1.04 0.85 1.26 5.83 1.5 3.54 1.16 0.51 0.17 2.38 1.69 0.86 10.5 37.3 1.52 0.9
6.38 5.47 5.31 4.69 6.25 6.18 6.66 5.43 5.86 6.68 6.41 6.23 5.03 5.69 6.07 5.85 6.43 5.5 5.98 5.31 5.41 5.31 4.86 5.84 6.13
72
LAMPIRAN 4
DATA KETEPATAN WAKTU, ROA, DER, CR DAN SIZE PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2007 NO
NAMA PERUSAHAAN
KODE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Bakrieland Development Tbk Bhuwantala Indah Permai Tbk Bintang Mitra Semestaraya Tbk Citojaya Kontridoreksa Tbk Ciputra Surya Tbk Duta Anggada Realty Tbk Duta Pertiwi Tbk Gowa Makassar Tourism Development Tbk Indonesia Prima Property Tbk Jakarta International Hotels & Dev Tbk Jakarta Setia Budi International Tbk Jaya Real Property Tbk Kridaperdana Indahgraha Tbk Lamicitra Nusantara Tbk Lippo Cikarang Tbk New Century Development Tbk Pakuwon Jati Tbk Panca Wiratama Sakti Tbk Pembangunan Jaya Ancol Tbk
BURSA ELTY BIPP BMSR CKRA CTRS DART DUTI GMTD MORE JIHD JSPT JRPT KPIG LAMI LPCK PTRA PWON PWSI PJJA
20 21 22 23 24 25
Pudjiadi & Sons Tbk Pudjiadi Prestige Tbk Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk Roda Panggon Harapan Tbk Surya Inti Permata Tbk Surya Semesta Internusa Tbk
PNSE PUDP RBMS RODA SIIP SSIA
TL
ROA
DER
CR
SIZE
1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0
2.35 -1.93 1.28 0.83 8.93 3.98 1.31 2.82 2.03 -4.31 0.98 5.77 0.18 0.47 0.86 -0.42 2.69 -15.3 11.03
0.36 0.67 0.01 0.23 0.41 4.04 1.37 2.21 1.8 2.53 1.37 0.63 3.43 2.81 1.8 1.67 1.99 -1.99 0.57
3.14 0.44 114 4.65 2.53 0.23 0.78 0.75 0.11 0.75 0.61 1.17 5.64 1.3 2.58 1.37 0.98 0.16 2.65
6.76 5.44 5.27 4.77 6.28 6.4 6.65 5.44 5.86 6.71 6.43 6.28 5.95 5.8 6.11 5.73 6.49 5.47 6.11
0 1 1 0 1 1
5.78 2.67 0.38 0.34 6.93 0.76
1.72 0.25 0.2 0.05 1.14 1.51
0.73 1.56 4.59 25 1.01 0.83
5.33 5.4 5.34 4.87 6.2 6.19
73
LAMPIRAN 5 HASIL PERHITUNGAN SPSS
Logistic Regression [DataSet0]
Case Processing Summary a
Unweighted Cases Selected Cases
N Included in Analysis Missing Cases Total
Unselected Cases Total
Percent 75
100.0
0
.0
75
100.0
0
.0
75
100.0
a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.
Dependent Variable Encoding Original Value
Internal Value
0
0
1
1
74
Block 0: Beginning Block a,b,c
Iteration History
Coefficients Iteration Step 0
-2 Log likelihood
Constant
1
82.839
1.040
2
82.662
1.150
3
82.662
1.153
4
82.662
1.153
a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 82.662 c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001. a,b
Classification Table
Predicted Ketepatan Observed Step 0
Ketepatan
0
Percentage 1
Correct
0
0
18
.0
1
0
57
100.0
Overall Percentage
76.0
a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500
Variables in the Equation B Step 0
Constant
1.153
S.E. .270
Wald 18.176
df
Sig. 1
.000
Exp(B) 3.167
75
Variables not in the Equation Score Step 0
Variables
ROA
df
Sig.
.961
1
.327
CR
2.418
1
.120
DER
2.521
1
.112
SIZE
.790
1
.374
6.359
4
.174
Overall Statistics
Block 1: Method = Enter a,b,c,d
Iteration History
Coefficients Iteration Step 1
-2 Log likelihood
Constant
ROA
CR
DER
SIZE
1
77.574
-.401
-.008
-.017
-.149
.300
2
77.001
-.950
-.012
-.019
-.200
.434
3
76.985
-1.065
-.013
-.019
-.219
.460
4
76.984
-1.072
-.013
-.019
-.221
.462
5
76.984
-1.072
-.013
-.019
-.221
.462
a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 82.662 d. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
76
Omnibus Tests of Model Coefficients Chi-square Step 1
df
Sig.
Step
5.678
4
.225
Block
5.678
4
.225
Model
5.678
4
.225
Model Summary
Step
Cox & Snell R
Nagelkerke R
Square
Square
-2 Log likelihood a
1
76.984
.073
.109
a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.
Hosmer and Lemeshow Test Step
Chi-square
1
df
7.329
Sig. 7
.395
Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test Ketepatan = 0 Observed Step 1
Ketepatan = 1
Expected
Observed
Expected
Total
1
4
4.037
4
3.963
8
2
3
2.348
5
5.652
8
3
1
2.091
7
5.909
8
4
1
1.840
7
6.160
8
5
2
1.676
6
6.324
8
6
1
1.591
7
6.409
8
7
4
1.503
4
6.497
8
8
1
1.359
7
6.641
8
9
1
1.553
10
9.447
11
77
a
Classification Table
Predicted Ketepatan Observed Step 1
Ketepatan
0
Percentage 1
Correct
0
2
16
11.1
1
1
56
98.2
Overall Percentage
77.3
a. The cut value is .500
Variables in the Equation B a
Step 1
S.E.
Wald
df
Sig.
ROA
-.013
.035
.136
1
.712
.987
CR
-.019
.017
1.320
1
.251
.981
DER
-.221
.196
1.267
1
.260
.802
SIZE
.462
.602
.589
1
.443
1.587
-1.072
3.469
.095
1
.757
.342
Constant
a. Variable(s) entered on step 1: ROA, CR, DER, SIZE.
Correlation Matrix Constant Step 1
Exp(B)
Constant
ROA
CR
DER
SIZE
1.000
.092
-.452
.190
-.994
.092
1.000
-.056
-.188
-.093
-.452
-.056
1.000
.098
.412
DER
.190
-.188
.098
1.000
-.259
SIZE
-.994
-.093
.412
-.259
1.000
ROA CR
Each Symbol Represents .5 Cases.
Predicted Probability is of Membership for 1 The Cut Value is .50 Symbols: 0 - 0 1 - 1
8 ┼ 11 1 ┼ │ 11 1 │ │ 11 1 │ F │ 11 1 │ R 6 ┼ 11 1 ┼ E │ 11 1 │ Q │ 1 111 1 │ U │ 1 111 1 │ E 4 ┼ 1 1 1 1101 1 ┼ N │ 1 1 1 1101 1 │ C │ 111 1 1 110111 │ Y │ 111 1 1 110111 │ 2 ┼ 1 1 1101 1 111101111 1 1 ┼ │ 1 1 1101 1 111101111 1 1 │ │ 0 0 1 0 0 1001 0101000000111 11 │ │ 0 0 1 0 0 1001 0101000000111 11 │ Predicted ─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼─────────┼────────── Prob: 0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1 Group: 0000000000000000000000000000000000000000000000000011111111111111111111111111111111111111111111111111
Observed Groups and Predicted Probabilities
Step number: 1
78