E-LEARNING SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DENGAN PENERAPAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SEMESTER II (DUA) SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007
SKRIPSI disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Matematika
oleh Ahlis Widiyanto 4101905033
JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2007
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa isi skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujuk dalam skripsi ini dan ditulis dalam daftar pustaka.
Semarang, Agustus 2007
Ahlis Widiyanto NIM 4101905033
PENGESAHAN ii
SKRIPSI E-learning sebagai Model Pembelajaran Berbasis Web dengan Penerapan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII Semester II (dua) SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007 Telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi FMIPA UNNES pada Hari
: Rabu
Tanggal
: 29 Agustus 2007 Panitia Ujian
Ketua
Sekretaris
Drs. Kasmadi Imam S., M.S. NIP. 130781011
Drs. Supriyono, M.Si. NIP. 130815345
Pembimbing Utama
Ketua Penguji
Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd. NIP. 131862201
Drs. Suparyan, M.Pd. NIP. 130935364
Pembimbing Pendamping
Anggota Penguji I
Iwan Junaedi, S.Si., M.Pd. NIP. 132231406
Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd. NIP. 131862201 Anggota Penguji II
Iwan Junaedi, S.Si., M.Pd. NIP. 132231406 MOTTO DAN PERSEMBAHAN
iii
MOTTO - “Allah bersama orang-orang pemberani”. - “Doa orang tua kita, selalu menyertai langkah kita”. - “Ada kesulitan yang datang, pastilah akan datang kemudahan”. - “Pelajarilah kejadian alam disekitar kita, sebagai pelajaran hidup kita”. - “Senyummu membawa berkah”. - “Tanamkan kasih sayang ke semua makhluk di alam semesta ”. (Penulis)
PERSEMBAHAN Untuk kedua orang tuaku, saudaraku semoga senantiasa memperoleh Ridlho Allah SWT. Terima kasih kepada: Seluruh dosen Jurusan Matematika MCC Supervisors and members CTC Director and Staffs The MATe UNNES All Mipaconnect Operators Pend.Matematika S1 Transfer 2005 Komunitas Ilmukomputer.com KATA PENGANTAR
iv
Puji syukur yang sedalam-dalamnya selalu penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang hingga saat ini masih dan selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebuah karya terbaik penulis selama kuliah di Universitas Negeri Semarang. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dra. Emi Pujiastuti, M. Pd., Pembimbing Utama yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis; 2. Iwan Junaedi, S. Si., M. Pd., Pembimbing Pendamping yang selalu memberikan bimbingan dan arahannya; 3. Drs. Suparyan, M. Pd.,
selaku penguji yang telah banyak memberikan
perbaikan dalam skripsi ini; 4. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang; 5. Drs. Kasmadi Imam S., M.S., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang; 6. Drs. Supriyono, M.Si.., Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang; 7. Agus Setyono D, S. Pd, MM., Kepala SMP Nesgeri 13 Semarang yang telah memberikan tempat untuk penelitian; v
8. Yugiati, S. Pd., Guru Mata Pelajaran Matematika Kelas VIIID yang telah membantu dalam penelitian sebagai observer; 9. Seluruh dosen Jurusan Matematika yang senantiasa memberikan ilmu dan bimbingannya; 10. Teman-teman Mathematics Computing Club yang secara total membantu pelaksanaan penelitian; 11. Sobatku di The MATe dan Sobatku SMK Panca Bhakti yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi penyelesaian skripsi; 12. Operator Mipaconnect yang telah banyak memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi; 13. Para milister ilmukomputer.com yang selalu memberikan saran pemecahan seputar pemrograman web dan jaringan; 14. Seluruh kerabat di HIMATIKA , teman-teman angkatan 2002, dan angkatan 2005; 15. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membaca skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa matematika khususnya dan bagi semua pihak pada umumnya.
Semarang, 2007
29
Penulis
vi
Agustus
ABSTRAK Ahlis Widiyanto, 2007. E-learning sebagai Model Pembelajaran Berbasis Web dengan Penerapan Lembar Kerja siswa (LKS) pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik Kelas VIII Semester II (dua) SMP Negeri 13 Semarang Tahun Pelajaran 2006/2007. Sistem e-learning merupakan bentuk implementasi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat berupa lembaran kertas atau media audio visual yang dapat memberikan kemudahan peserta didik menerima materi. Bahkan media yang dibuat lebih menyenangkan atau menarik bagi peserta didik, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian dirancang suatu model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi, salah satunya elearning dalam pembelajaran yang dirasa lebih efektif. Penggunaan media LKS berbasis Web, akan membantu peserta didik dalam pembelajaran matematika. ELearning yaitu bentuk pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN atau internet) untuk penyampaian isi kandungan, interaksi ataupun pelatihan dari segi penggunaan media berbasis web. Karena LKS merupakan stimulus (bimbingan) guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis, maka dalam penulisannya perlu memperhatikan creteria media grafis sebagai media visual, khususnya tentang visualnya untuk menarik perhatian peserta didik. Penelitian dilakukan di kelas VIII D SMP Negeri 13 Semarang semester genap (dua) tahun pelajaran 2006/2007. Satu kelas diberi media Lembar Kerja Siswa (LKS) interaktif yang digunakan dalam e-learning berbasis web. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, tes, angket dan dokumentasi. Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah e-learning berbasis Web dengan penerapan Lembar Kerja Siswa (LKS) pada pokok bahasan Kubus dan Balok, dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 13 Semarang. Hasil belajar pokok bahasan kubus dan balok, peserta didik kelas VIII D SMP Negeri 13 Semarang dapat ditingkatkan melalui pembelajaran berbasis web. Rata-rata skor yang diperoleh dalam siklus I adalah 73,72. Sebanyak 17 peserta didik belum tuntas hasil belajarnya dan 27 peserta didik sudah tuntas hasil belajarnya dari jumlah 44 peserta didik. Rata-rata skor yang diperoleh dalam siklus II adalah 79,55. Sebanyak 9 peserta didik yang belum tuntas dan 35 peserta didik sudah tuntas hasil belajarnya dengan jumlah 44 peserta didik. Rata-rata peningkatan dari siklus 1 dan siklus 2 adalah 79,55% - 61,36% = 18,19%. Berdasarkan hasil penelitian ini melalui pembelajaran berbasis web, hasil belajar pokok bahasan kubus dan balok, peserta didik kelas VIIID SMP Negeri 13 Semarang dapat ditingkatkan. Dapat memberi motivasi belajar peserta didik. Maka disarankan untuk, mulai menerapkan dan mengembangkan e-learning berbasis web dalam penerapan media Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam pembelajaran matematika di SMP Negeri 13 Semarang di tahun-tahun mendatang. Kata Kunci: E-learning, berbasis web, Lembar Kerja Siswa (LKS) interaktif
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................
i
PERNYATAAN ...................................................................................................
ii
PENGESAHAN ...................................................................................................
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................
iv
KATA PENGANTAR .........................................................................................
v
ABSTRAK ...........................................................................................................
vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................
viii
DAFTAR SINGKATAN TEKNIS DAN TANDA ..............................................
x
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL.................................................................................................
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN .............................................................................
1
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
6
C. Penegasan Istilah .........................................................................
7
D. Tujuan Penelitian .........................................................................
10
E. Manfaat Penelitian .......................................................................
10
F. Sistematika Penulisan Skripsi .....................................................
11
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN ..................
13
A. Landasan Teori .............................................................................
13
1. Belajar dan Pembelajaran .....................................................
13
2. Tinjauan Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) .........
15
viii
BAB III
BAB IV
3. E-Learning (Electronic Learning) ........................................
19
B. Uraian Materi .............................................................................
36
1. Materi Kubus dan Balok ........................................................
36
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...................................................
43
3. Desain Media Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................
50
4. Desain Website ......................................................................
60
C. Hipotesis Tindakan ....................................................................
63
METODE PENELITIAN ..................................................................
64
A. Lokasi Penelitian .........................................................................
64
B. Subjek Penelitian .........................................................................
64
C. Prosedur Penelitian ......................................................................
64
D. Rencana Tindakan .......................................................................
72
E. Data Penelitian ............................................................................
82
F. Indikator Keberhasilan ................................................................
83
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
84
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus I ..................................
84
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus II .................................
96
C. Hasil Angket dan Pembahasan Angket ....................................... 109 D. Hasil Pembahasan Siklus I dan Siklus II ..................................... 113 E. Lembar Diskusi Media LKS ....................................................... 116 BAB V
PENUTUP .......................................................................................... 117 A. Simpulan ...................................................................................... 117 B. Saran ............................................................................................ 117
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 118 LAMPIRAN-LAMPIRAN ix
DAFTAR SINGKATAN TEKNIS DAN TANDA
1. ASP
: Active Server Pages
2. CD-ROM: Compact Disk – Read Only Memory 3. doc
: document
4. E-learning: Electronic learning 5. E-mail
: Electronic mail
6. FTP
: File Transfer Protocol
7. html
: hipertext markup languange
8. IIS
: Internet Information Services
9. LAN
: Local Area Network
10. LKS
: Lembar Kerja Siswa
11. PBK
: Pembelajaran Berbantuan Komputer
12. pdf
: portable document format
13. PWS
: Personal Web Server
14. swf
: shockwave flash
15. WAN
: Wide Area Network
16. www
: world wide web
17. Δ
: Segitiga
DAFTAR LAMPIRAN x
Lampiran 1. Lembar Observasi Peserta Didik Siklus I .................................. 120 Lampiran 2. Analisis Skor Evaluasi Siklus II ................................................ 121 Lampiran 3. Lembar Observasi Peserta Didik Siklus II ................................ 122 Lampiran 4. Analisis Skor Evaluasi Siklus II ................................................ 123 Lampiran 5. Lembar Angket .......................................................................... 124 Lampiran 6. Hasil Angket .............................................................................. 125 Lampiran 7. Analisis Angket ......................................................................... 127 Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ....... 138 Lampiran 9. Soal dan Kunci Jawaban Siklus I dan Siklus II ......................... 148 Lampiran 10. Diagram Peningkatan Hasil dari Siklus I dan Siklus II ........... 172
DAFTAR GAMBAR xi
Halaman Gambar 1. Bidang dan rusuk pada Kubus dan Balok ..........................................
36
Gambar 2. Diagonal bidang dan diagoanal ruang ................................................
37
Gambar 3. Bidang diagonal ..................................................................................
38
Gambar 4. Kubus ABCD.EFGH ..........................................................................
38
Gambar 5. Irisan Kubus ......................................................................................
38
Gambar 6. Jaring – jaring Kubus .........................................................................
39
Gambar 7. Balok .................................................................................................
40
Gambar 8. Irisan Balok ........................................................................................
40
Gambar 9. Jaring – jaring Balok ..........................................................................
40
Gambar 10. Volum Balok ....................................................................................
41
Gambar 11. Volum Kubus ...................................................................................
42
Gambar 12. Tampilan Menu Utama .....................................................................
51
Gambar 13. Tampilan slide pada LKS 1 .............................................................
52
Gambar 14. Slide soal no.1 pada LKS 1 ..............................................................
52
Gambar 15. Slide simpulan soal no.1 pada LKS1 ................................................
53
Gambar 16. Slide soal no.2 pada LKS1 ................................................................
53
Gambar 17. Slide simpulan soal no.2 pada LKS1 ................................................
54
Gambar 18. Slide soal no.3 pada LKS 1 ..............................................................
54
Gambar 19. Slide soal no.3 pada LKS1 ...............................................................
55
Gambar 20. Slide simpulan soal no.3 pada LKS1 ................................................
55
Gambar 21. Slide soal no.4 pada LKS 1 ...............................................................
56
Gambar 22. Slide simpulan soal no.4 pada LKS 1 ...............................................
56
xii
Gambar 23. Tampilan slide pada LKS 2 ..............................................................
57
Gambar 24. Slide soal no.1 pada LKS 2 ..............................................................
57
Gambar 25. Slide soal no.1 pada LKS 2 ..............................................................
58
Gambar 26. Slide soal no.2 pada LKS 2 ..............................................................
58
Gambar 27. Slide simpulan soal no.2 pada LKS 2 ...............................................
59
Gambar 28. Tampilan slide pada LKS 3 ..............................................................
59
Gambar 29. Slide soal no.1 pada LKS 3 .............................................................
60
Gambar 30. Slide simpulan no.1 pada LKS 3 ......................................................
60
Gambar 31. Slide soal no.2 pada LKS 3 ..............................................................
60
Gambar 32. Slide simpulan no.2 pada LKS 3 ......................................................
61
Gambar 33. Tampilan homepage halaman awal (index) ......................................
62
Gambar 34. Tampilan head about me ..................................................................
62
Gambar 35. Tampilan under about me ................................................................
63
Gambar 36. Tampilan e-learning .........................................................................
63
Gambar 37. Soal a LKS1 no.1 kubus ABCD.EFGH ............................................
86
Gambar 38. Soal b LKS1 no.1 kubus ABCD.EFGH ............................................
87
Gambar 39. Soal c LKS1 no.1 kubus ABCD.EFGH ............................................
87
Gambar 40. Soal d LKS1 no.1 kubus ABCD.EFGH ............................................
88
Gambar 41. Soal e LKS1 no.1 kubus ABCD.EFGH ............................................
88
Gambar 42. Soal LKS1 no.2 kubus ABCD.EFGH................................................
89
Gambar 43. Soal LKS2 no.1 mencari luas permukaan kubus ..............................
89
Gambar 44. Soal LKS3 no.1 mencari Volum kubus ............................................
90
Gambar 45. Simpulan soal LKS1 no.1 sifat-sifat kubus ......................................
91
xiii
Gambar 46. Simpulan soal LKS2 no.1 luas permukaan kubus ............................
91
Gambar 47. Simpulan dari soal LKS3 no.1 materi volum kubus ........................
92
Gambar 48. Soal a LKS1 no.1 balok ABCD.EFGH ............................................
99
Gambar 49. Soal b LKS1 no.1 balok ABCD.EFGH .............................................
99
Gambar 50. Soal c LKS1 no.1 balok ABCD.EFGH ............................................. 100 Gambar 51. Soal d LKS1 no.1 balok ABCD.EFGH ............................................ 100 Gambar 52. Soal e LKS1 no.1 balok ABCD.EFGH ............................................ 101 Gambar 53. Soal LKS1 no.2 balok ABCD.EFGH ................................................ 102 Gambar 54. Soal LKS2 no.1 mencari luas permukaan balok .............................. 102 Gambar 55. Soal LKS3 no.1 mencari volum balok ............................................. 103 Gambar 56. Simpulan soal LKS1 no.1 sifat-sifat balok........................................ 104 Gambar 57. Simpulan soal LKS2 no.1 luas permukaan balok ............................ 104 Gambar 58. Simpulan soal LKS3 no.1 volum balok ........................................... 105 Gambar 59. Diagram tahapan penelitian tindakan ...............................................
65
Gambar 60. Diagram menunjukan peningkatan hasil belajar siklus I dan II ........ 115 Gambar 61. Diagram menunjukan perubahan kelulusan ..................................... 116
DAFTAR TABEL Halaman xiv
Tabel 1. Peningkatan hasil belajar dalam % ........................................................ 114
xv
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik. Proses komunikasi yang terjadi tidak selamanya berjalan dengan lancar, bahkan proses komunikasi dapat menimbulkan salah pengertian, ataupun salah konsep. Untuk itu seorang guru hendaknya menggunakan metode yang tepat sehingga mendukung proses pembelajaran tersebut. Komputer merupakan sarana penting untuk mempersiapkan diri menyongsong era globalisasi. Penggunaan teknologi informasi dan multimedia menjadi sebuah cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi. Teknologi yang mendukung cara tersebut makin disempurnakan dari waktu ke waktu. Perkembangan teknologi informasi dan multimedia yang begitu cepat terkadang membuat kita belum siap untuk memanfaatkannya secara maksimal. Dalam dunia pendidikan, komputer memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Khususnya dalam pembelajaran matematika. Banyak hal abstrak atau imajinatif yang sulit dipikirkan peserta didik dapat di presentasikan melalui simulasi komputer. Hal ini tentu saja akan lebih menyederhanakan jalan pikiran peserta didik dalam memahami matematika.
Dengan
demikian
pengembangan
proses
pembelajaran
2
matematika dapat dilakukan guru dengan memberdayakan komputer. Latihan dan percobaan-percobaan eksploratif matematika dapat dilakukan peserta didik dengan kalkulator. Selain itu program-program sederhana yang dapat dipelajari peserta didik dapat digunakan dalam penanaman dan penguatan konsep, membuat pemodelan matematika, dan menyusun strategi dalam memecahkan masalah. Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal itu terjadi karena dengan sifat dan karakteristik Internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagai media pembelajaran sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, CD-ROM Interaktif dan lain-lain. Sebagai media tutorial dalam pembelajaran, komputer memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara individual (individual learning). Pemakai komputer atau user dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber informasi. Perkembangan teknologi komputer jaringan (computer network) saat ini telah memungkinkan pemakai melakukan interaksi dalam memperoleh pengetahuan dan informasi yang diinginkan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka perlu adanya peningkatan kualitas pendidikan. Pada saat sekarang komputer sudah memasyarakat, namun penggunaannya sebagai alat bantu didalam proses belajar mengajar masih sangat kurang. Oleh karena itu penulis bermaksud
3
memanfaatkan teknologi komputer untuk lebih meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar khususnya di bidang matematika, yaitu dengan menerapkan e-Learning, suatu model pembelajaran berbasis Web. Tugas pendidik matematika menjadi ganda. Pertama, bagaimana materi ajar sampai kepada peserta didik sesuai dengan standar kurikulum. Kedua, bagaimana proses pembelajaran berlangsung dengan pelibatan peserta didik secara penuh, dalam artian proses pembelajaran yang berlangsung dapat berjalan dengan menyenangkan. Sebuah tantangan bagi pendidik matematika untuk senantiasa berpikir dan bertindak kreatif. Masalah pada tahap pertama, yakni menyampaikan materi sesuai tuntutan standar kurikulum saja masih menjadi masalah. Pembelajaran matematika, yang dirumuskan oleh National Council of Teachers of Mathematics atau NCTM (dalam Yaniawati, 2006), menggariskan, peserta didik harus mempelajari matematika melalui pemahaman dan aktif membangun pengetahuan baru dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Pada masalah tahap pertama, peserta didik diharuskan mempelajari matematika melalui pemahaman materi yang telah diperoleh dalam proses pembelajaran formal di sekolah atau materi yang diperoleh dari nonformal. Selain itu peserta didik juga dituntut untuk selalu aktif membangun pengetahuannya yang baru yang dikembangkan sesuai pengalamannya. Dan peserta didik harus memiliki pengetahuan yang telah dipelajari sebelum
4
mendapat materi yang baru. Sehingga sedikit peserta didik yang mampu mengembangkan atau mempelajari sesuai dengan standar kurikulum. Masalah pada tahap kedua, menetapkan model pembelajaran yang efektif. Pada dasarnya atmosfer pembelajaran merupakan hasil sinergi dari tiga komponen pembelajaran utama, yakni peserta didik, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Ketiga prasyarat dimaksud pada akhirnya bermuara pada area proses dan model pembelajaran. Model pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran matematika antara lain memiliki nilai relevansi dengan pencapaian daya matematika dan memberi peluang untuk bangkitnya kreativitas guru. Kemudian berpotensi mengembangkan suasana belajar mandiri selain dapat menarik perhatian peserta didik dan sejauh mungkin memanfaatkan momentum kemajuan teknologi khususnya dengan mengoptimalkan fungsi teknologi informasi. E-learning sebuah alternatif dalam proses pembelajaran. Thompson, dkk. (dalam Yaniawati, 2000) menyatakan: "E-learning is instructional content or learning experiences delivered or enabled by electronic technology." Pemanfaatan teknologi elektronik dalam pembelajaran memberi penguatan terhadap pola perubahan paradigma pembelajaran. Sistem e-learning
merupakan
bentuk
implementasi
pembelajaran
yang
memanfaatkan teknologi dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan demikian proses pembelajaran ini dapat dilakukan baik dengan synchronous maupun asynchronous. Synchronous adalah proses pembelajaran yang
5
dilakukan dalam waktu yang sama, sedangkan asynchronous pembelajaran yang dilakukan dalam waktu yang berbeda. Akan tetapi, e-learning dapat juga dilaksanakan sebagai alternatif belajar. Karena satu dan lain hal, peserta didik berhalangan mengikuti pembelajaran secara tatap muka. Sehubungan dengan hal terakhir, e-learning berfungsi sebagai option (pilihan) bagi peserta didik. Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia. Proses belajar mengajar agar peserta didik dapat memahami konsep, bagaimana peserta didik dapat memecahkan masalah, dan bagaimana peserta didik dapat berkomunikasi. Pemakaian sebuah media sangat menunjang dalam kegiatan belajar peserta didik, salah satunya Lembar Kerja Siswa (LKS). Bentuk media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar harus diperhatikan pemanfaatannya bagi peserta didik. Pembuatan media apa yang kiranya lebih efektif dan memudahkan untuk membantu peserta didik dalam menerima pelajaran. Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat berupa lembaran kertas atau media audio visual yang dapat memberikan kemudahan peserta didik menerima materi bahkan media yang dibuat lebih menyenangkan atau menarik bagi peserta didik, sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam proses pembelajaran.
6
Melihat kondisi di atas, SMP Negeri 13 Semarang merupakan salah satu tempat yang tersedia fasilitas–fasilitas Laboratorium Komputer, Ruangan Multimedia, Laboratorium Bahasa dan fasilitas yang lain untuk mendukung dalam proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Pada Laboratorium Komputer terdapat 24 unit komputer, penerapan sistem jaringan, dan terdapat jaringan internet. Jumlah peserta didik setiap kelas 44 peserta didik, sehingga sangat membantu peserta didik untuk menerapkan pembelajaran berbantuan komputer (PBK). Para guru di SMP Negeri 13 Semarang sudah menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam proses belajar mengajar. Metode pengajaran yang digunakan juga sudah bervariasi dan menuntut keaktifan serta kreativitas peserta didik. Guru mengajar sesuai dengan mata pelajaran yang dikuasai. Penggunaan multimedia juga sudah diterapkan dalam pembelajaran. Baik dengan menggunakan CD pembelajaran interaktif, media chart, dan media yang lain.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan
PEMBELAJARAN LEMBAR
KERJA
judul
“E-LEARNING
BERBASIS
WEB
PESERTA
DIDIK
SEBAGAI
DENGAN (LKS)
MODEL
PENERAPAN
PADA
POKOK
BAHASAN KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SEMESTER II (DUA) SMP NEGERI 13 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007”.
7
B.
Rumusan Masalah Dalam penelitian ini permasalahannya dirumuskan sebagai berikut. 1.
Apakah hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 13 Semarang dapat meningkat melalui pembelajaran berbasis Web dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) mata pelajaran matematika materi pokok bahasan Kubus dan Balok?
2.
Apakah pemanfaatan media pembelajaran, e-learning berbasis Web dalam penerapannya melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat memberikan motivasi belajar pada mata pelajaran matematika dalam proses pembelajaran matematika?
C.
Penegasan Istilah 1. E-Learning E-Learning
yang
dimaksud
dalam
penelitian
ini
adalah
pembelajaran berbasis web yang diterapkan dengan media Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam bentuk pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN atau Internet) untuk penyampaian isi kandungan, interaksi ataupun pelatihan. Internet, satelit, adalah sebagian dari media elektronik yang dimaksudkan di dalam kategori ini. 2. Web (WWW) WWW (World Wide Web) merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server di seluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam
8
format hypertext dan hypermedia. Dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML) yang memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan yang lain atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual dan lainlainnya. Rangkaian sedunia WWW adalah bagian dari internet dan merupakan satu koleksi besar dokumen yang dikenali sebagai halaman web, (dalam Zawawi, 2007:1). WWW bersifat multimedia karena merupakan kombinasi dari teks, foto, grafika, audio, animasi dan video, dengan demikian maka WWW pada saat ini merupakan puncak pencapaian yang tidak mungkin dicapai oleh media-media yang tergabung di dalamnya secara sendiri-sendiri. 3. Pembelajaran Berbasis Web Pembelajaran berbasis web dalam pembelajaran ini adalah menggunakan media internet sebagai rujukkan pada pengajaran yang disampaikan melalui jaringan WWW di mana bahan pengajaran, kumpulan diskusi, ujian dan lain-lain adalah berlandaskan web. Menurut Khan, 2001. Sistem pembelajaran berasaskan/berbasis web merupakan sistem pembelajaran yang terbuka dan fleksibel.
4. Hasil Belajar Matematika Hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam materi pokok bahasan kubus dan balok. dengan hasil yang diperoleh secara maksimal ditunjukkan dengan skor nilai tes.
9
5. Lembar Kerja Siswa (LKS) Lembar Kerja Siswa (LKS), dalam penelitian ini adalah salah satu jenis alat bantu pembelajaran, yang digolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran matematika. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran
sebagai
pelengkapan/sarana
pendukung
pelaksanaan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar Kerja Siswa (LKS) berupa media audio visual interaktif, yang berupa informasi maupun soal–soal (pertanyaan–pertanyaan) yang harus dijawab oleh siswa. Lembar Kerja Siswa (LKS) ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. Dalam proses pembelajaran matematika, Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat difungsikan dengan tujuan untuk menemukan konsep/prinsip, dapat ditunjukan untuk aplikasi konsep/prinsip yang diterapkan pada media Lembar Kerja Siswa (LKS). Menurut Indrianto (1998:14-17), terdapat dua macam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dikembangkan dalam proses pembelajaran di sekolah. a. Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai untuk menyampaikan pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran,
10
memberi dorongan belajar pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk mengarahkan kerja pada peserta didik. b. Lembar Kerja Siswa Berstruktur Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap peserta didik. Dalam hal ini Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menggunakan multimedia interaktif, sehingga dapat diterapkan pada pembelajaran e-learning berbasis web.
D.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 13 Semarang melalui e-Learning berbasis Web dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) materi pokok bahasan Kubus dan Balok. 2. Untuk mengetahui apakah manfaat dari program pembelajaran melalui e-Learning berbasis Web pada mata pelajaran matematika dapat memberikan motivasi belajar peserta didik.
11
E.
Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh para peserta didik, guru, dan peneliti serta masyarakat di seluruh dunia dalam pembelajaran matematika. 2. Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan bagi para guru dan peneliti dalam menerapkan metode pembelajaran yang efektif dan dapat dinikmati oleh peserta didik. Sehingga dapat meningkatkan motivasi dan meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika.
F.
Sistematika Penulisan Skripsi Secara garis besar skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir skripsi. 1. Bagian Awal Skripsi Bagian awal skripsi berisi halaman judul, pernyataan , pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar singkatan teknis dan tanda, daftar gambar, daftar lampiran, daftar tabel. 2. Bagian Isi Skripsi Bagian isi terdiri atas lima bab yaitu pendahuluan, landasan teori dan hipotesis, metode penelitian, hasil penelitian dan pembahasan serta penutup. BAB I
Pendahuluan, mengemukakan tentang alasan pemilihan judul, permasalahan, penegasan istilah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan skripsi.
12
BAB II
Landasan Teori dan Hipotesis penelitian, berisi teori yang mendasari permasalahan, dan selanjutnya dikemukakan hipotesis penelitian.
BAB III Metode Penelitian, bab ini berisi tentang lokasi penelitian, metode pengumpulan data, dan prosedur penelitian. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi pembahasan dan hasil penelitian. BAB V Penutup, mengemukakan simpulan hasil penelitian dan saransaran dari peneliti. 3. Bagian Akhir Skripsi Bagian akhir berisi daftar pustaka dan daftar lampiran.
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Landasan Teori 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar dan pembelajaran merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dalam
kehidupan
manusia.
Dengan
belajar
manusia
dapat
mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Tanpa belajar manusia tidak mungkin dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. W. S. Winkel (dalam Darsono, dkk, 2000:4), menyatakan bahwa belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap. Belajar selalu melibatkan adanya perubahan didalam diri orang yang belajar. Perubahan itu bisa terjadi dengan sengaja bisa juga tidak sengaja, bisa lebih baik juga bisa lebih buruk. Agar belajar dapat berkualitas dengan baik, perubahan itu harus dilahirkan oleh pengalaman dan oleh interaksi antara orang dengan lingkungannya. Pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa sehingga tingkah laku peserta didik berubah ke arah yang lebih baik. Sedangkan menurut aliran kognitif, pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir agar dapat
mengenal
(Darsono, 2000:24).
dan
memahami
apa
yang
sedang
dipelajari
14
Prestasi belajar adalah hasil belajar seseorang yang dicapai dengan kemampuan maksimal yang akhirnya mangalami perubahan tingkah laku secara tetap baik kognitif, afektif dan psikomotorik. Usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh guru selaku pengajar yaitu dengan memanfaatkan fasilitas-fasilitas serta kelebihan-kelebihan yang ada baik di lingkungan sekolah atau dari pihak guru dan peserta didik sendiri, antara lain sebagai berikut. a. Ketrampilan guru atau peserta didik dalam menggunakan alat bantu pengajaran. b. Setrampilan guru dalam menggunakan metode yang tepat. c. Pemanfaatan alat atau bahan yang tersedia dan mudah didapat sebagai sumber belajar. Salah satu usaha untuk memberikan variasi dalam hal pembelajaran matematika adalah dengan menggunakan media pembelajaran matematika. Media pembelajaran adalah alat/wahana yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran (Sugandi, 2004:30). Menurut Atwi (dalam Sugandi, 2004:30) media digunakan dalam kegiatan instruksional antara lain karena: a. media dapat memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata menjadi dapat dilihat dengan jelas, b. dapat menyajikan benda yang jauh dari subyek belajar, c. menyajikan peristiwa yang komplek, rumit dan berlangsung cepat menjadi sistematik dan sederhana sehingga mudah diikuti.
15
2. Tinjauan Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) PBK berkaitan dengan segala situasi pembelajaran di mana kegiatan dan bahan pelajaran disampaikan melalui komputer. Menurut Hannafin dan Peck (dalam Sugilar, 1996) kegiatan dalam PBK dapat digolongkan dalam empat kategori utama yaitu: (1) latihan, (2) tutorial, (3) Permainan, (4) Simulasi atau permodelan. Dalam kegiatan latihan, komputer memberikan soal-soal mengenai suatu topik untuk dipecahkan oleh peserta didik dan komputer memberikan umpan balik berdasarkan respon peserta didik tersebut. Kegiatan tutorial dimaksudkan untuk mengajarkan informasi baru mengenai suatu topik pelajaran. Permainan dapat berfungsi sebagai penyaji bahan pelajaran baru atau juga sebagai penguat terhadap pelajaran yang telah diperoleh peserta didik melalui kegiatan lain. Dalam simulasi atau permodelan, komputer menyediakan simulasi atau model suatu konsep atau kejadian untuk diberi masukan oleh peserta didik dan komputer akan memberi respon terhadap masukan tersebut sebagaimana sistem yang sesungguhnya akan bertindak. a. Karakteristik Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) Eigsenberg (dalam Sugilar, 1996) mengajukan karakteristik PBK sebagai berikut. 1)
Siswa dimungkinkan untuk belajar kapan saja.
2)
Siswa tak dapat melanjutkan belajar tanpa permasalahan yang menyeluruh pada materi yang dipelajari.
16
3)
Terdapat respon yang segera terhadap setiap pertanyaan yang diberikan siswa.
4)
Jika siswa menjawab salah dan memalukan maka tak ada orang lain yang tahu.
5)
Memungkinkan setiap siswa berperan serta dalam proses belajar, dan tak ada kemungkinan pelajaran di dominasi oleh segelintir orang.
b. Manfaat Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) Menurut Hannafin dan Peck (dalam Sugilar, 1996) manfaat Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) dalam Pembelajaran adalah sebagai berikut. 1)
Meningkatkan interaksi siswa dalam pembelajaran melalui pengelolaan tanggapan siswa dan umpan balik berdasarkan tanggapan tersebut.
2)
Individualisasi belajar yang memperhatikan kemampuan awal dan kecepatan belajar siswa.
3)
Efektivitas biaya karena dapat direproduksi dan disebarkan dengan biaya rendah.
4)
Meningkatkan
motivasi
belajar
karena
siswa
dapat
mengendalikan pembelajaran dan mendapat umpan balik yang segera.
17
5)
Kemudahan untuk mencatat kemajuan siswa dalam menguasai materi yang diberikan.
6)
Terjaminnya keutuhan pelajaran karena hanya topik yang perlu saja yang dituangkan dalam program komputer, sedangkan topik yang tidak relevan secara sengaja tidak disajikan dalam suatu hal yang agak sulit dilakukan dalam metode ceramah.
c. Kendala PBK dalam pembelajaran Menurut Hannafin dan Peck (dalam Sugilar, 1996) kendala penerapan PBK diantaranya adalah sebagai berikut. 1)
Sangat bergantung pada kemampuan membaca dan keterampilan visual siswa.
2)
Membutuhkan tambahan keterampilan pengembangan di luar keterampilan
yang
dibutuhkan
untuk
pengembangan
pembelajaran yang lama. 3)
Memerlukan waktu pengembangan yang lama.
4)
Kemungkinan siswa untuk belajar secara tak sengaja (incidental learning) menjadi terbatas.
5)
Hanya bertindak berdasarkan masukan yang telah terprogram sebelumnya, tidak dapat bertindak secara spontan.
18
Kendala-kendala tersebut dapat diminimalkan dengan cara: 1)
menggabungkan PBK dengan peralatan lain seperti videodisc dan audiodisc sehingga tidak terlalu bergantung pada tampilan layar komputer,
2)
memilih paket PBK yang sudah dikembangkan pihak lain untuk menghindari lamanya waktu dan keterampilan mengembangkan PBK sendiri, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran dan karakteristik pembelajaran siswa, dan
3)
menempatkan PBK sebagai tambahan dalam kegiatan belajar yang melibatkan tutor dan bahan yang tercetak.
Bentuk interaksi pembelajaran berbasis komputer, penggunaan komputer sebagai media pembelajaran interaktif dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk diantaranya program Computer-Assisted Learning (CAL) atau Computer-Assisted Instruction (CAI), konferensi komputer, surat elektronik (e-mail), dan komputer multimedia. Glass (dalam Yaya, 2005:3) menyebutkan bahwa terdapat beberapa bentuk interaksi pembelajaran komputer, yaitu bentuk latihan dan praktik (driil and practice), tutorial, permainan (Game), simulasi (simulation), penemuan(discovery)
dan
pemecahan
masalah
(problem
solving).
Pembelajaran dengan perbantuan komputer peserta didik dituntut untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dengan bentuk interaksi komputer yang berbentuk latihan dan praktik secara langsung,
19
memberikan simulasi terhadap belajar peserta didik berupa permainan atau animasi sehingga peserta didik dapat memecahkan masalah dalam pembelajaran. Afield (dalam Yaya, 2005:3) menyebutkan bahwa pembelajaran berbasiskan komputer ( computer–based intruction) merupakan eksekusi program untuk tujuan–tujuan intruksional. Dalam hal ini eksekusi pada suatu program untuk tujuan intruksional dapat dimanfaatkan sebagai media yang lebih dituntut untuk aktif dalam penggunaannya. Sehingga dalam pembelajaran peserta didik lebih aktif dan kreatif. 3. E-Learning (Electronic Learning) a. Pengertian e-Learning Pembelajaran elektronik atau e-Learning telah dimulai pada tahun 1970-an. Menurut Waller and Wilson (dalam Siahaan, 2002) berbagai istilah digunakan untuk mengemukakan pendapat/gagasan tentang pembelajaran elektronik, antara lain adalah: on-line learning, internetenabled learning, virtual learning, atau web-based learning. E-Learning yaitu bentuk pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN atau internet) untuk penyampaian isi kandungan, interaksi ataupun pelatihan dari segi penggunaan media berbasis web. Internet, satelit, tape, audio/vidio, TV interaktif dan CD-ROM adalah sebagian dari media elektronik yang dimaksudkan di dalam kategori ini. Pengajaran bisa disampaikan
20
secara ‘synchronously’ yaitu pembelajaran yang dilakukan pada waktu yang sama ataupun ‘asynchronously’ yaitu pembelajaran yang dilakukan pada waktu yang berbeda. Bahan pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui media ini mempunyai teks, grafik, animasi, simulasi, audio dan video. Ia juga harus menyediakan kemudahan untuk ‘discussion group’ dan bantuan profesional isi pelajaran secara dalam jaringan (‘on-line’). Banyak pakar pendidikan memberikan definisi mengenai e-learning. Thompson, Ganxglass dan Simon (dalam Yaniawati, 2003) menyatakan bahwa E-learning is instructional content or learning experiences delivered or enabled by electronic technology. Kemudian Thompson juga menyebutkan kelebihan e-learning yang dapat memberikan fleksibilitas, interaktifitas, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing teknologi. Menurut Azwan & Rozita (dalam Yaniawati, 2003), e-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan sistem online sebagai medium perantaraan di antara pengajar dan pelajar. Belajar melalui online ini akan memudahkan kedua-dua pihak, karena penyampaian materi ajar lebih cepat, mudah dan lebih efisien dibanding dengan cara-cara yang lain. Guru dapat memberikan materi pelajarannya lewat sarana internet yang dapat diakses setiap saat dan di mana saja. Peserta didik juga tidak perlu harus selalu belajar di kelas
21
untuk
mendapatkan
informasi
mengenai
materi
yang
ingin
diperolehnya. Bahkan peserta didik dapat mengembangkan proses belajarnya dengan mencari referensi dan informasi dari sumber lain.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, e-learning menggunakan sistem jaringan elektronik (LAN, WAN atau Internet) untuk penyampaian materi ajar, interaksi ataupun evaluasi pembelajaran. Internet, Intranet, satelit, tape audio/video, TV interaktif dan CDROM adalah media elektronik yang dimaksudkan dalam system jaringan ini. Dengan sistem jaringan ini pula, e-learning dapat menghubungkan peserta didik dengan sumber belajarnya (database, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan. Interaktifitas dalam hubungan tersebut, sebagaimana diutarakan di atas, dapat dilakukan secara langsung (synchronous) maupun tidak langsung (asynchronous).
Dalam hal ini peneliti menggunakan Jaringan Local Area Network (LAN) dalam menerapkan e-learning yang kemudian diakses peserta didik dengan membentuk jaringan intranet.
b. Fungsi Pembelajaran Elektronik Pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran di dalam kelas (classroom instruction), yaitu sebagai suplemen yang sifatnya
22
pilihan/opsional, pelengkap (komplemen), atau pengganti (substitusi) (dalam Siahaan, 2002). 1) Suplemen (Tambahan) Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
2) Komplemen (Pelengkap) Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi pembelajaran elektronik dikatakan sebagai enrichment, apabila
kepada
peserta
didik
yang
dapat
dengan
cepat
menguasai/memahami materi pelajaran yang disampaikan guru secara tatap muka (fast learners) diberikan kesempatan untuk
23
mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru di dalam kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap muka di kelas (slow learners) diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka. Tujuannya agar peserta didik semakin lebih mudah memahami materi pelajaran yang disajikan guru di kelas. 3) Substitusi (Pengganti) Beberapa memberikan
perguruan
tinggi
beberapa
pembelajaran/pembelajaran
di
negara-negara
alternatif kepada
model
para
peserta
maju
kegiatan didiknya.
Tujuannya agar para peserta didik dapat secara fleksibel mengelola kegiatan pembelajarannya sesuai dengan waktu dan aktivitas lain sehari-hari peserta didik. Ada 3 alternatif model kegiatan pembelajaran
yang
dapat
dipilih
peserta
didik,
yaitu:
(1) sepenuhnya secara tatap muka (konvensional), (2) sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau bahkan (3) sepenuhnya melalui internet.
24
Alternatif model pembelajaran mana pun yang akan dipilih Peserta didik tidak menjadi masalah dalam penilaian. Karena ketiga model penyajian materi pembelajaran mendapatkan pengakuan atau penilaian yang sama. Jika peserta didik dapat menyelesaikan program pembelajarannya dan lulus melalui cara konvensional atau sepenuhnya melalui internet, atau bahkan melalui perpaduan kedua model ini, maka institusi penyelenggara pendidikan akan memberikan pengakuan yang sama. Keadaan yang sangat fleksibel ini dinilai sangat membantu Peserta didik untuk mempercepat penyelesaian pembelajarannya.
c. Manfaat e-Learning E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan Guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta
25
didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula. Website Kudos (dalam Siahaan, 2002). Secara lebih rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut peserta didik dan guru: 1) Sudut Peserta Didik Dengan
kegiatan
e-Learning
dimungkinkan
berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, peserta didik dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang. Peserta didik juga dapat berkomunikasi dengan guru setiap saat. Dengan kondisi yang demikian ini, peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran. 2) Sudut Guru Menurut Soekartawi (dalam Siahaan, 2002) dengan adanya kegiatan e-Learning, beberapa manfaat yang diperoleh guru, instruktur antara lain adalah bahwa guru,
instruktur
dapat: (a) lebih mudah melakukan pemutakhiran bahan-bahan belajar yang menjadi tanggung-jawabnya sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi, (b) mengembangkan diri atau melakukan penelitian guna peningkatan wawasannya karena waktu luang yang dimiliki relatif lebih banyak,
26
(c) mengontrol
kegiatan
belajar
peserta
didik.
Bahkan
guru/Guru/instruktur juga dapat mengetahui kapan peserta didiknya belajar, topik apa yang dipelajari, berapa lama sesuatu topik dipelajari, serta berapa kali topik tertentu dipelajari ulang, (d) mengecek apakah peserta didik telah mengerjakan soal-soal latihan setelah mempelajari topik tertentu, dan (e) memeriksa jawaban peserta didik dan memberitahukan hasilnya kepada peserta didik. Sedangkan manfaat pembelajaran elektronik menurut A. W. Bates dan K. Wulf (dalam Siahaan, 2002). terdiri 4 hal, yaitu sebagai berikut. 1)
Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru atau instruktur (enhance interactivity). Apabila dirancang secara cermat, pembelajaran elektronik dapat meningkatkan kadar interaksi pembelajaran, baik antara peserta didik dengan guru/instruktur, antara sesama peserta didik, maupun antara peserta didik dengan bahan belajar (enhance interactivity). Berbeda halnya dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Tidak semua peserta didik dalam kegiatan pembelajaran konvensional dapat, berani atau mempunyai kesempatan
untuk
mengajukan
pertanyaan
menyampaikan pendapatnya di dalam diskusi.
ataupun
27
Karena pada pembelajaran yang bersifat konvensional, kesempatan yang ada atau yang disediakan guru/instruktur untuk berdiskusi atau bertanya jawab sangat terbatas. Biasanya kesempatan yang terbatas ini juga cenderung didominasi oleh beberapa peserta didik yang cepat tanggap dan berani. Keadaan yang demikian ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik. Peserta didik yang malu maupun yang ragu-ragu atau kurang berani mempunyai peluang yang luas untuk mengajukan pertanyaan maupun menyampaikan pernyataan/pendapat tanpa merasa diawasi atau mendapat tekanan dari teman sekelas. 2)
Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja (time and place flexibility). Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja. Demikian juga dengan tugas-tugas kegiatan pembelajaran, dapat diserahkan kepada guru, instruktur begitu selesai dikerjakan. Tidak perlu menunggu sampai ada janji untuk bertemu dengan guru, instruktur.
3)
Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience).
28
Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas. Ruang dan tempat serta waktu tidak lagi menjadi hambatan. Siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, seseorang dapat belajar. Interaksi dengan sumber belajar dilakukan melalui internet. Kesempatan belajar benarbenar terbuka lebar bagi siapa saja yang membutuhkan.
4)
Mempermudah
penyempurnaan
dan
penyimpanan
materi
pembelajaran (easy updating of content as well as archivable capabilities). Fasilitas yang tersedia dalam teknologi internet dan berbagai perangkat lunak yang terus berkembang turut membantu mempermudah
pengembangan
bahan
belajar
elektronik.
Demikian juga dengan penyempurnaan atau pemutakhiran bahan belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan materi keilmuannya dapat dilakukan secara periodik dan mudah. Di samping itu, penyempurnaan metode penyajian materi pembelajaran dapat pula dilakukan, baik yang didasarkan atas umpan balik dari peserta didik maupun atas hasil penilaian guru, instruktur selaku penanggung-jawab atau pembina materi pembelajaran itu sendiri. Pengetahuan dan keterampilan untuk pengembangan bahan belajar elektronik ini perlu dikuasai terlebih dahulu oleh guru,
29
instruktur yang akan mengembangkan bahan belajar elektronik. Demikian juga dengan pengelolaan kegiatan pembelajarannya sendiri. Harus ada komitmen dari guru, instruktur yang akan memantau perkembangan kegiatan belajar peserta didiknya dan sekaligus secara teratur memotivasi peserta didiknya. Beberapa manfaat e-learning yang dapat diperoleh dalam penerapannya bagi organsiasi belajar sebagai berikut. 1)
Peningkatan produktifitas. Melalui e-learning waktu untuk perjalanan dapat direduksi sehingga produktifitas siswa-guru tidak akan hilang karena kegiatan perjalanan yang harus ia lakukan untuk memperoleh proses pembelajaran.
2)
Mempercepat proses inovasi. Kompetensi sumber daya manusia juga dapat mengalami depresiasi. Pembaharuan kompetensi tersebut dapat dilakukan melalui e-learning sehingga kompetensi selalu memberi nilai melalui kreatifitas dan inovasi sumber daya manusia.
3)
Efisiensi. Proses pembangunan kompetensi dapat dilakukan dalam waktu yang relatif lebih singkat dan mencakup jumlah yang lebih besar.
4)
Fleksibel dan interaktif. Kegiatan e-learning dapat dilakukan dari lokasi mana saja selama ia memiliki koneksi dengan sumber pengetahuan tersebut dan interaktifitas dimungkinkan secara
30
langsung atau tidak langsung dan secara visualisasi lengkap (multimedia) ataupun tidak.
d. Internet sebagai Media Pembelajaran Elektronik Sampai sekarang belum ada definisi secara pasti tentang apa arti internet itu. Akan tetapi secara teoritikal internet dapat diartikan sebagai jaringan kerja (network) berbagai komputer di seluruh dunia yang semuanya saling terkait. Jaringan tersebut terdiri mulai PC, jaringan local berskala kecil, jaringan kelas menengah, hingga jaringan-jaringan utama yang menjadi tulang punggung internet seperti NSFnet, NEARnet, SURAnet dan lain-lain. Internet mempunyai potensi yang besar dalam e-learning. Pertama,
internet
bisa
diakses
pada
saat-saat
(waktu)
yang
dikehendaki. Dengan adanya sumber online, peserta didik akan memperoleh data, ide serta berbagai pengetahuan yang ada. Kedua, peserta didik maupun guru bisa mengeluarkan pendapat secara bebas mengenai materi ajar tanpa adanya hambatan psikologis, sebagaimana bila pembelajaran dilakukan dengan tatap muka. Ketiga, masyarakat umum dapat pula mengakses, mengkoreksi, dan mengendalikan aplikasi serta materi ajar. Selebihnya dari pada itu, internet dapat memberi peluang untuk mengembangkan wawasan secara lebih luas dengan cara mengkonfirmasi bahan dengan sumber bacaan dari situs lainnya.
31
Keserasian dan sinergi antara berbagai piranti yang terlibat dalam sistem elektronis, serta dukungan penguasaan bahasa yang baik, akan menjadikan Internet sebagai satu alternatif pembelajaran yang efektif. Di antara keseluruhan fasilitas Internet tersebut terdapat lima aplikasi standar Internet yang dapat dipergunakan untuk keperluan pendidikan, yaitu e-mail, Mailing List (milis), Newsgroup, File Transfer Protocol (FTP), dan World Wide Web (WWW). Adapun kegunaan dari masingmasing fasilitas tersebut adalah sebagai berikut. 1) E-mail E-mail oleh para pengguna komputer di Indonesia juga disebut dengan surat elektronik, merupakan fasilitas yang paling sederhana, paling mudah penggunaannya dan dipergunakan secara luas oleh pengguna komputer. E-mail merupakan fasilitas yang memungkinkan dua orang atau lebih melakukan komunikasi yang bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau tidak bersifat real time. Tetapi justru karakteristik seperti itulah yang menjadikan e-mail menjadi sarana komunikasi paling murah. 2) Mailing List (milis) Mailing list merupakan perluasan penggunaan e-mail, dengan fasilitas ini pengguna yang telah memiliki alamat e-mail bisa bergabung dalam suatu kelompok diskusi, dan melalui milis ini bisa dilakukan diskusi untuk memecahkan suatu permasalahan secara bersama-sama, dengan saling memberikan saran pemecahan
32
(brain storming). Komunikasi melalui milis ini memiliki sifat yang sama dengan e-mail, yaitu bersifat tidak sinkron (asynchronous communication mode) atau bersifat un-real time. 3) File Transfer Protocol (FTP) FTP adalah fasilitas Internet yang memberikan kemudahan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil arsip file (down load) di suatu server yang terhubung ke Internet pada alamat tertentu yang menyediakan berbagai arsip (file), yang memang diizinkan
untuk
diambil
oleh
pengguna
lain
yang
membutuhkannya. File ini bisa berupa hasil penelitian, artikelartikel jurnal dan lain-lain. Di samping itu FTP juga dipergunakan untuk meng-upload file materi situs (homepage) sehingga bisa diakses oleh pengguna dari seluruh pelosok dunia. 4) News group Newsgroup dalam Internet adalah fasilitas untuk melakukan komunikasi antara dua orang atau lebih secara serempak dalam pengertian waktu yang sama (real time), dan dengan demikian berarti komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi yang sinkron (synchronous communication mode). Bentuk pertemuan ini lazim disebut sebagai konferensi, dan fasilitas yang digunakan bisa sepenuhnya multimedia (audio-visual) dengan mengggunakan fasilitas video conferencing, ataupun text saja atau text dan audio dengan menggunakan fasilitas chat (IRC).
33
5) World Wide Web WWW merupakan kumpulan koleksi besar tentang berbagai macam dokumentasi yang tersimpan dalam berbagai server di seluruh dunia, dan dokumentasi tersebut dikembangkan dalam format hypertext dan hypermedia, dengan menggunakan Hypertext Markup Language (HTML) yang memungkinkan terjadinya koneksi (link) dokumen yang satu dengan yang lain atau bagian dari dokumen yang satu dengan bagian yang lainnya, baik dalam bentuk teks, visual dan lain-lainnya. WWW bersifat multimedia karena merupakan kombinasi dari teks, foto, grafika, audio, animasi dan video, dengan demikian maka WWW pada saat ini merupakan puncak pencapaian yang tidak mungkin dicapai oleh media-media yang tergabung di dalamnya secara sendiri-sendiri. World Wide Web inilah yang akan digunakan oleh peneliti dalam menerapkan e-Learning dengan membuat website interaktif dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai media latihan elekronik dalam pembelajaran Matematika Dasar. 6) Multimedia Internet Istilah Hypertext tentu tidak asing lagi bagi para pengguna internet Hypertext merupakan sekumpulan simpul berbasis teks yang yang saling berhubungan. Jika kumpulan simpul tersebut tidak hanya berupa teks tetapi dari berbagai media seperti vidio, suara dan animasi, maka sistem tersebut disebut Hypermedia, dapat berisi informasi yang dapat diakses oleh para pengguna internet
34
dengan menggunakan program bantuan navigasi. Penggunaan multimedia pada beberapa aplikasi di Internet sebenarnya hanya merupakan fasilitas entertainment atau pelengkap. Oleh sebab itu, faktor utama yang harus diperhatikan adalah informasi yang akan disampaikan (Oetomo, 2002: 61). Menurut Wibawanto (2006: 2), layanan internet yang disebut World WideWeb, dibuat dengan menggunakan hypertext. Istilah hypermedia juga dibentuk berdasarkan istilah hypertext, karena pengguna tidak hanya bisa membaca teks dari dokumen lain tetapi juga media lain (gambar, animasi, suara, vidio). Sehingga dalam pembuatan media LKS yang akan diterapkan menggunakan Website menggunakan pengkodean/scrip sebagai hypertext dalam pembuatan, juga menggunakan hypermedia dalam aplikasinya didalam pembuatan animasi Lembar Kerja Siswa (LKS) tersebut. Jadi multimedia internet sangat membantu dalam pengerjaan pembelajaran e-learning berbasis web. 7) Pembelajaran Berbasis Web (Web Based Learning) Pembelajaran berbasis web merujuk kepada pengajaran yang disampaikan melalui jaringan WWW di mana bahan pengajaran, kumpulan diskusi, ujian dan lain-lain adalah berlandaskan web. Sistem pembelajaran berbasis web merupakan sistem pembelajaran yang terbuka dan fleksibel.
Sesungguhnya potensi web dalam
pendidikan ini amat luas sekali. s
Alternatif sistem pengajaran yang ditawarkan oleh sistem pembelajaran berbasis web ini akan meningkatkan minat dan
35
motivasi untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru yang tidak mungkin dapat diterima dari sebuah kelas tradisional. Contohnya, penggunaan
e-mail sebagai alat komunikasi untuk
bertukar-tukar maklumat dalam suasana yang tiada batasan. 8) Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam Pembelajaran Matematika. Lembar Kerja Siswa (LKS) Merupakan salah satu jenis alat bantu pembelajaran, bahkan ada yang menggolongkan dalam jenis alat peraga pembelajaran matematika. Secara umum LKS merupakan perangkat pembelajaran sebagai pelengkap/sarana pendukung pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar kerja siswa berupa lembaran kertas yang berupa informasi maupun soal–soal (pertanyaan–pertanyaan) yang harus dijawab oleh peserta didik. LKS ini sangat baik digunakan untuk menggalakkan keterlibatan peserta didik dalam belajar baik dipergunakan dalam penerapan metode terbimbing maupun untuk memberikan latihan pengembangan. Dalam proses pembelajaran matematika, LKS dapat difungsikan dengan tujuan untuk menemukan konsep/prinsip, dapat ditunjukan untuk aplikasi konsep/prinsip. Karena LKS merupakan stimulus (bimbingan) guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis, maka dalam penulisannya perlu memperhatikan creteria media grafis sebagai
36
media visual, khususnya tentang visualnya untuk menarik perhatian peserta didik.. Sedangkan isi pesan, disamping memperhatikan unsur-unsur penulisan media grafis, juga memperhatikan hirarki materi (matematika), juga pemilihan pertanyaan-pertanyaan sebagai stimulus yang efisien dan efektif. (Hidayah dan Sugiarto, 2007: 8).
B. Uraian Materi 1. Materi Kubus dan Balok a. Unsur–unsur pada Kubus dan Balok 1). Bidang dan Rusuk Kubus dan balok memiliki bidang yang membatasi bagian dalam dan bagian luar yang disebut bidang sisi yang selanjutnya disebut bidang. Bidang–bidang suatu balok berbentuk persegi panjang, pada suatu Kubus berbentuk pesergi. Bidang–bidang pada suatu balok maupun kubus berpotongan atau bertemu pada suatu garis yang disebut rusuk.
A D
B KUBUS
C BALOK
Gambar 1. Bidang dan rusuk pada Kubus dan Balok
37
Keterangan: A.
Bidang (membatasi bagian atas kubus atau balok)
B.
Rusuk (gasir perpotongan bidang depan dengan bidang bawah)
C.
Bidang (membatasi bagian bawah kubus atau balok)
D.
Rusuk (gasir perpotongan bidang kanan dengan bidang belakang)
2). Diagonal Bidang dan Diagonal Ruang Pada Gambar 2. Jika dibuat garis yang menghubungkan titik H dan B, maka garis tersebut yaitu HB, menghubungkan dua titik sudut sehingga disebut diagonal. H
H
G
E
G
E
F
F
a D
d
b
A
D
C B
A
c C B
Gambar 2. Diagonal bidang dan diagoanal ruang Keterangan: a. Diagonal bidang (karena garis a maupun b terletak pada bidang kubus) b. Diagonal ruang (karena garis c maupun d terletak dalam ruang kubus)
38
3). Bidang Diagonal H
H
G
E
F
E
F
D
D
C
A
G
C
A
B
B
Gambar 3. Bidang diagonal Kubus ABCD.EFGH dapat disekat oleh suatu bidang misalnya, bidang BCEH seperti ditunjukan pada Gambar 3. Bidang BCEH disebut bidang diagonal. Bidang diagonal BCEH dibentuk oleh dua rusuk yang berhadapan sama panjang dan sejajar, Yaitu rusuk BC dan EH. Bidang diagonal BCEH berbentuk persegi panjang.
b. Jaring–jaring Kubus dan Balok 1) Jaring–jaring Kubus Jika suatu bangun ruang diiris pada beberapa rusaknya, kemudian direbahkan sehingga terjadi bangun datar, maka bangun datar tersebut disebut jaring–jaring. H F
E
G
H E
D
G H
H FE
E D
C
G
C F
A
B
Gambar 4. Kubus ABCD.EFGH
A
B Gambar 5. Irisan Kubus
39
H
G
H
D
C
G
H
E
A
B
F
E
E
F
Gambar 6. Jaring – jaring Kubus Gambar 4 adalah model kubus ABCD.EFGH yang terbuat dari kertas . Jika kubus itu diiris sepanjang rusuk–rusuk AE, EH, HD, EF, FB, HG, dan GC. Seperti Gambar 5, kemudian direbahkan di atas bidang datar ( misalnya di permukaan meja) seperti Gambar 6, maka bangun datar seperti Gambar 6 disebut jaring–jaring Kubus. Jika rusuk–rusuk yang diiris berbeda, maka akan diperoleh jaring–jaring kubus yang berbeda pula. Jaring–jaring kubus merupakan rangkaian 6 buah persegi, yang jika dilipat–lipat menurut garis persekutuan dua persegi dapat membentuk kubus, dan tidak ada bidang yang rangkap (ganda). Dengan demikian,
jika semua
rangkaian 6 buah persegi merupakaan jaring–jaring kubus. 2) Jaring–jaring Balok Model balok kertas pada Gambar 7 berikut ini diiris beberapa rusuknya seperti Gambar 8, kemudian direbahkan seperti Gambar 9, maka terjadilah jaring–jaring balok (Gambar 9). Jika rusuk–rusuk
40
yang diiris berbeda, maka akan membentuk jaring–jaring balok yang berbeda pula.
Gambar 7. Balok
Gambar 8. Irisan Balok
Gambar 9. Jaring – jaring Balok
c. Luas Permukan Kubus dan Balok Luas permukaan kubus atau balok adalah jumlah luas seluruh permukaan (bidang) bangun ruang tersebut.
1). Luas Permukaan Kubus Karena kubus memiliki enam buah bidang dan tiap bidang berbentuk pesergi, maka: Luas permukaan kubus = 6 x luas persegi = 6 x (s x s) = 6 s2
41
2). Luas Permukaan Balok Setiap balok yang berukuran panjang = p, lebar = l, dan tinggi = t. Karena bidang–bidang pada balok berbentuk pesergi panjang, maka : Luas bidang alas dan atas = 2 x (p x l) = 2 pl Luas bidang depan dan belakang = 2 x (p x t) = 2 pt Luas bidang kanan dan kiri = 2 x (l x t) = 2 lt Jadi, Luas permukaan balok = 2 pl + 2 pt + 2 lt atau = 2 ( pl + pt + lt ) d. Volum Kubus dan Balok Untuk menyatakan ukuran besar suatu bangun ruang kita gunakan Volum. Volum suatu bangun ruang ditentukan dengan membandingkan terhadap satuan pokok volum, masalnya 1 cm3 1). Volum Balok Ditunjukan pada Gambar 10 sebuah balok dengan ukuran panjang = p, lebar = l, dan tinggi = t
H
G F t
D A
C p
B
l
Gambar 10. Volum Balok
42
Rumus volum (V) balok dapat diperoleh V=pxlxt Oleh karena p x l
merupakan luas alas, maka volume balok
dapat dinyatakan sebagai berikut. V balok = luas alas x tinggi
2). Volum Kubus Kubus merupakan balok khusus, yaitu balok yang ukuran panjang, lebar, dan tingginya sama. Oleh karena itu, rumus untuk volum kubus diperoleh dari volum balok dengan cara berikut ini.
V=sxsxs V = s3
H
G
E
F s D
A
C s
B
s
Gambar 11. Volum Kubus
Oleh karena s x s
merupakan luas alas, maka volume kubus
dapat dinyatakan sebagai berikut. V kubus = luas alas x tinggi
43
2. Lembar Kerja Siswa (LKS) a. Mengindentifikasi sifat-sifat pada Kubus dan Balok Indikator
: Menyebutkan unsur-unsur pada kubus dan balok
Tujuan
: Mengetahui unsur-unsur pada kubus dan balok
Prasyarat
: Peserta didik mengetahui bangun datar, Rumus Pythagoras
1) Perhatikan kubus ABCD.EFGH di bawah ini!
H E
G F
D A
C B
a) Tulislah bidang bagian atas kubus (............) b) Tentukan diagonal sisi pada bidang BCGF (.....) dan (.......) c) Tulislah rusuk yang sejajar dengan AD (............) d) Tentukan diagonal ruang yang bertitik sudut H (............) dan G (.........) e) Tentukan bidang diagonal yang bersisi AB (............)
Kesimpulan : 1. Bidang–bidang suatu kubus berbentuk ........ 2. Diagonal–diagonal ruang suatu kubus ....... 3. Bidang diagonal suatu kubus berbentuk .......
44
2) Perhatikan Balok ABCD.EFGH di bawah ini! H G E F
D
C
A B a) Tulislah bidang bagian atas balok (............) b) Tentukan diagonal sisi pada bidang BCGF(.....) dan (.......) c) Tulislah rusuk yang sejajar dengan AD (............) d) Tentukan diagonal ruang yang bertitik sudut B(............) dan F(.........) e) Tentukan bidang diagonal yang berisi EF(............)
Kesimpulan : 1. Bidang – bidang suatu balok berbentuk ........ 2. Diagonal – diagonal ruang suatu balok ....... 3. Bidang diagonal suatu balok berbentuk .......
3) Sebuah balok berukurun panjang 12cm, lebar 5cm, dan tinggi 4cm. Hitunglah panjang salah satu diagonal ruangnya!
H
G
H
F
D A
C B
D B
45
Jawab : Pilih salah satu diagonal ruangnya misal HB
Δ ABD siku – siku di A, maka : BD2 = ......+..... = ......+..... = ......+..... =...... BD =...... BD =.....
Δ BDH siku – siku di D, maka : HB2 = ......+..... = ......+..... = ......+..... =...... HB =...... HB =..... Jadi, panjang diagonal ruang balok itu = ....... 4) Panjang diagonal ruang sebuah kubus ABCD.EFGH adalah Hitunglah panjang rusuk kubus tersebut! H E
G F
D A
G
C B
C A
75 cm.
46
Jawab : Panjang Rusuk kubus = s cm Kita pilih salah satu diagonal ruangnya yaitu AG. AG2 = AC2+ CG2 = (AB2+ BC2)+ CG2
AC2=AB2+ BC2
= (s2+ s2) + s2 (....)2= .... s2 .......= ..... s2 s2
=
...... .....
s2
= ......
s = ....
s =..... Jadi, panjang rusuk kubus = ......cm
b. Menghitung luas permukaan pada Kubus dan Balok Indikator
: Menemukan rumus luas permukaan kubus dan balok
Tujuan
: Mengetahui rumus luas permukaan pada kubus dan balok
Prasyarat
: Peserta didik mengetahui bangun datar, mengetahui rumus luas bangun datar.
1) Panjang rusuk–rusuk suatu kubus 8 cm. Hitung luas permukaan kubus tersebut!
47
s s s
s s s
Jawab : Luas permukaan kubus = ... s2 = ....x .... = ....x.... =...... Jadi, luas permukaan kubus = ....
Kesimpulan :
Luas permukaan kubus = 6 x luas persegi = 6 x (... x ...) = 6 ...2
48
2) Sebuah balok berukuran panjang 18 cm, lebar 12 cm, dan tinggi 8 cm. Hitung luas permukaan balok tersebut!
t l
p
Jawab :
Luas permukaan balok = 2 (pl + pt+ lt)
= 2 (....x....+.....x....+....x...)
= 2 (.....+....+....)
= 2 x .....
=.....
Jadi, luas permukaan balok = ....
Kesimpulan :
Luas permukaan balok = 2 ...+ 2 ... + 2 ... atau = 2 ( ...+ ... + ...)
49
c. Menghitung volume Kubus dan Balok Indikator
: Menemukan rumus volume kubus dan balok
Tujuan
: Menghitung volume kubus dan balok
Prasyarat
: Peserta didik mengetahui rumus luas bangun datar
1) Tentukan volume kubus jika luas alasnya 25 cm2!
s s s Luas alas = s x s 25 = s2 s = ....
Volume = s x s x s = s3 = ...3 = ... Jadi, volume kubus = .....cm3
Kesimpulan : V Kubus = luas alas x tinggi = ... x ... x ... V Kubus = ...3
50
2) Sebuah beberapa kubus digabung membentuk sebuah balok, kubus dengan sisi - sisinya s = 1 cm. Hitung volume balok di bawah ini !
(i)
(ii)
Banyak
Volume
Kubus
Balok
Balok Panjang Lebar Tinggi
i
.....cm
.....cm .....cm
.....=...x...x... ....
ii
.....cm
.....cm .....cm
.....=...x...x... ....
Kesimpulan : V Balok = luas alas x tinggi = ... x ... x ... V Balok = ...
3. Desain Media Lembar Kerja Siswa (LKS) Desain media Lembar Kerja Siswa (LKS) ini dirancang terlebih dahulu dengan menggunakan software program aplikasi SwiSHmax. Setelah mendesain model media LKS dan memberikan efek animasi pada obyek kita export kebentuk HTML atau format swf. Akan dijelaskan bagian desain yang akan di buat untuk diterapkan sebagai media LKS.
51
a.
Menu Utama Menu utama terdapat menu pilihan untuk menjalankan e-learning dengen penerapan media pembelajaran Lembar Kerja Siswa
(LKS).
Gambar 12. Tampilan Menu Utama
Pada Menu Utama terdapar menu–menu : 1). Home untuk perintah kembali ke halaman Web utama. 2). Materi untuk menuju halaman materi pembelajaran. 3). LKS1 untuk menuju slide LKS 1. 4). LKS2 untuk menuju slide LKS 2. 5). LKS3 untuk menuju slide LKS 3. 6). Tujuan untuk menunjukan tujuan pembelajaran. 7). Manfaat untuk menunjukan manfaat pembelajaran.
b.
Lembar Kerja Siswa 1 Pada slide LKS 1 Gambar 13, terdapat tampilan Lembar Kerja Peserta didik untuk mengindentifikasikan sifat–sifat pada Kubus dan
52
Balok. Terdapat juga indikator, tujuan, dan prasyarat pembelajaran yang berhubungan dengan materi pada lembar kerja siswa (LKS).
Gambar 13. Tampilan slide pada LKS 1
Pada LKS 1 terdapat sola–soal untuk mengindentifikasikan sifat–sifat pada Kubus dan Balok, terdapat soal–soal sesuai dengan indikator, dan tujuan.
Gambar 14. Slide soal no.1 pada LKS 1
53
Soal No1. Tentang kubus yang telah diketahui pada animasi slide tersebut.
Gambar 15. Slide simpulan soal no.1 pada LKS1
Peserta didik dapat memberikan simpulan tentang sifat-sifat dan unsur-unsur kubus pada slide simpulan soal no.1 LKS1.
Gambar 16. Slide soal no.2 pada LKS1
54
Soal No2. tentang balok yang telah diketahui pada animasi slide tersebut. Terdapat empat soal isian yang berkaitan dengan materi balok untuk mengetahui sifat-sifat dan unsur-unsur dari balok.
Gambar 17. Slide simpulan soal no.2 pada LKS1
Peserta didik dapat memberikan simpulan tentang sifat-sifat dan unsur-unsur balok pada slide simpulan soal no.2 LKS1. Dengan memilih menu Simpulan pada slide.
Gambar 18. Slide soal no.3 pada LKS 1
55
Slide soal no.3 bertujuan untuk mencari panjang rusuk sebua balok. Dan terdapat menu next untuk menuju ke tampilan soal lanjutan soal no.3.
Gambar 19. Slide soal no.3 pada LKS1
Gambar 20. Slide simpulan soal no.3 pada LKS1
Peserta didik dapat memberikan simpulan tentang panjang diagonal suatu balok pada slide simpulan soal no.3 pada LKS1.
56
Gambar 21. Slide soal no.4 pada LKS 1
Gambar 22. Slide simpulan soal no.4 pada LKS 1
c.
Lembar Kerja Siswa 2 Slide LKS 2 Gambar 23, terdapat tampilan Lembar Kerja Siswa untuk menghitung luas permukaan pada Kubus dan Balok. Terdapat juga indikator, tujuan, dan prasyarat pembelajaran yang berhubungan dengan materi pada lembar kerja siswa (LKS).
57
Gambar 23. Tampilan slide pada LKS 2
Slide LKS 3 terdapat menu home untuk menuju tampilan Menu Utama dan next untuk menuju slide berikutnya atau soal berikutnya.
Gambar 24. Slide soal no.1 pada LKS 2
Peserta didik dapat mencari rumus luas permukaan kubus, dengan mengisikan sesuai dengan alur pada slide soal no.1 LKS 2.
58
Gambar 25. Slide soal no.1 pada LKS 2
Peserta didik dapat menemukan rumus luas permukaan kubus, pada slide simpulan soal no.1 pada LKS 2.
Gambar 26. Slide soal no.2 pada LKS 2
59
Gambar 27. Slide simpulan soal no.2 pada LKS 2
d.
Lembar Kerja Siswa 3 Slide LKS 3 Gambar 28, terdapat tampilan Lembar Kerja Siswa untuk menemukan rumus volume pada Kubus dan Balok. Terdapat juga indikator, tujuan, dan prasyarat pembelajaran yang berhubungan dengan materi pada Lembar Kerja Siswa (LKS).
Gambar 28. Tampilan slide pada LKS 3
60
Gambar 29. Slide soal no.1 pada LKS 3
Peserta didik mencari rumus kubus dengan cara mengisi sesuai alur pada slide soal no.1 pada LKS 3.
Gambar 30. Slide simpulan no.1 pada LKS 3
Gambar 31. Slide soal no.2 pada LKS 3
61
Peserta didik dapat menemukan rumus balok dengan mengisi terlebih dahulu tabel yang ada pada slide soal no.2 LKS 3.
Gambar 32. Slide simpulan no.2 pada LKS 3
Tampilan simpulan yang diperoleh peserta didik menemukuan sebuah rumus volume balok dengan pendekatan tumpukan kubus yang ukuran sisinya sama.
4. Desain Website Sebelumnya kita mendesain homepage dengan menggunakan software Macromedia Dreamweaver MX, dapat dibuat memakai bahasa
htm, asp, php, dan bahasa pemrograman yang lain. Kita dapat meng-upload homepage yang kita buat ke jaring internet dengan menggunakan localhost
atau menjadi private domain. a.
Homepage Homepage merupakan halaman awal (index) munculnya sebuah siteus dalam internet. Pada tampilan homepage terdapat menu–menu
62
pilihan untuk memberikan infarmasi yang lebih lengkap. Seperti pada tampilan Gambar 33.
Gambar 33. Tampilan homepage halaman awal (index)
b.
About Me Untuk masuk kehalaman e-learning untuk Lembar Kerja Siswa (LKS), pada homepage pilih menu about me. Gambar 34. merupakan tampilan head about me, terdapat menu-menu pilihan, seperti menu home untuk kembali ke homepage.pada halaman about me pilih menu FORUM untuk menuju kehalaman e-learning.
Gambar 34. Tampilan head about me
63
Selain menu yang ada di head about me kita juga dapat memilih pada menu yang terdapat under about me
Gambar 35. Tampilan under about me
Halaman e-learning terdapat menu–menu seperti home, materi, LKS, Download. Kemudian pada submenu terdapat menu, LKS kelas VII, LKS kelas VIII, dan LKS kelas IX.
Gambar 36. Tampilan e-learning
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teoritik, hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah E-learning berbasis Web dengan penerapan Lembar Kerja Siswa (LKS), dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII D SMP Negeri 13 Semarang pada pokok bahasan Kubus dan Balok.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di kelas VIII D SMP Negeri 13 Semarang Jl. Lamongan Raya Semarang.
B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIID SMP Negeri 13 Semarang.
C. Prosedur Penelitian Arikunto (2006:16) menyatakan bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahap tersebut membentuk sebuah siklus yang beruntun dan selanjutnya kembali ke langkah semula. Banyaknya siklus dalam penelitian tindakan kelas tidak dibatasi secara pasti. Namun PTK Maksimal dilaksanakan dalam dua siklus untuk dapat mengambil kesimpulan. Apabila pada siklus kedua peneliti belum memperoleh hasil yang diharapkan, dia dapat melanjutkan kesiklus berikutnya hingga merasa puas terhadap hasilnya. Jika sudah merasa puas, peneliti dapat menghentikan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan ini sebagaimana dinyatakan oleh Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rianto, 1996:47), merupakan penelitian yang bersiklus, terdiri
dari Rencana, Aksi, Observasi, dan Refleksi yang dilakukan secara ulang, hal ini dapat digambarkan pada diagram sebagai berikut. Peneliti melakukan perencanaan terlebih dahulu dan menentukan permasalahan. Setelah perencanaan, peneliti melakukan tindakan/aksi dan observer juga melakukan observasi kegiatan kelas secara bersamaan. Kemudian melakukan refleksi kegiatan yang telah berlangsung.
Rencana
Rencana
Refleksi
Refleksi
Aksi & Observasi
Aksi & Observasi
Gambar 59. Diagram tahapan penelitian tindakan
Penelitian
ini
merupakan
penelitian
tindakan
kelas
dengan
menggunakan data pengamatan secara langsung terhadap jalannya proses pembelajaran dalam suatu pembelajaran di kelas. Dari data-data tersebut selanjutnya dianalisis melalui beberapa tahapan dalam siklus-siklus tindakan. Untuk menghitung skor tes terakhir yaitu dengan menggunakan mean dari skor nilat tes peserta didik dalam 1 kelas perlakuan tindakan kelas.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah media pembelajaran Matematika dalam bentuk website interaktif dan meningkatkan prestasi belajar Peserta didik. Oleh karena itu ada beberapa tahapan dalam metode penelitiannya. Tahapan-tahapan tersebut yaitu : 1.
Tahap Pembuatan Web Interaktif e-learning Lembar Kerja Siswa, meliputi : peralatan dan bahan, tahap desain web, tahap penulisan source code html dan script asp/php, tahap Upload web.
2.
Tahap analisis instrumen penelitian, meliputi : a. Setting penelitian b. Metode pengumpulan data c. Persiapan penelitian d. Rencana tindakan e. Data penelitian f.
Indikator keberhasilan
Penjelasan dari keterangan singkat di atas diterangkan sebagai berikut. 1. Pembuatan Web Interaktif a. Peralatan dan Bahan Dalam membuat web diperlukan keterampilan khusus dalam membuat sebuah desain yang menarik. Selain html dan asp, web ini berisi tutorial yang menggunakan file swf dari macromedia Flash MX yang dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan SWiSHMax yang berisi animasi-animasi. Database digunakan agar data-data tetap
tersimpan dan dapat melakukan feedback atau umpan balik terhadap user. Adapun peralatan yang digunakan dalam pembuatan web ini dijabarkan dalam penjelasan berikut ini. b. Peralatan untuk pembuatan file HTML dan file ASP Yang kita butuhkan dalam pembuatan file html hanyalah sebuah text editor. Misalnya NotePad, MS Frontpage, Macromedia Dreamweaver MX dll. Dalam hal ini peneliti menggunakan MS Frontpage XP karena lebih mudah penggunaannya. Selain itu kita membutuhkan browser untuk menjalankan file html. Sedangkan untuk membuat file ASP, selain membutuhkan text editor dan browser, ASP (Active Server Pages) menuntut kehadiran web server yang sanggup menterjemahkan kode demi kode yang tersembur dari dirinya. Kita perlu salah satu diantara dua server yang ada dalam paket MS Windows, yaitu IIS (Internet Information Services) jika bekerja dengan MS Windows NT/2000 dan PWS jika kita masih senang dengan MS Windows 9x. Dalam hal ini peneliti memilih PWS karena bekerja dengan Windows ME. Untuk database kita bisa menggunakan Microsoft Excess.
c. Peralatan untuk pembuatan file SWF 1)
Software Macromedia Flash MX.
2)
Set Komputer berspesifikasi Maksimal pentium II – 450 dengan RAM 64 Mbyte atau yang setingkat agar dapat menjalankan software Macromedia dengan baik.
d. Peralatan untuk pembuatan file pdf 1)
Software Microsoft Word untuk membuat sebuah dokumen.
2)
Software CutepdfPrinter untuk mengubah file DOC dari MS Word menjadi file pdf.
e. Tahap Desain Web. 1) Desain Visual Desain Visual mencakup elemen grafik yang digunakan pada interface, termasuk layout secara keseluruhan, menu, desain form, penggunaan warna, coding dan penempatan tiap unit dari informasi. Untuk membuat desain Web site yang baik, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: (a). Kejelasan Visual Kejelasan visual tidak boleh memberikan pengertian ambigu, sehingga tidak membingungkan user, yang berarti bahwa tampilan harus jelas. (b). Konsistensi Konsistensi bentuk visual akan memudahkan user dalam menggunakan perintah.
(c). Estetis Untuk mendapatkan desain yang komunikatif dan estetis, perlu diperhatikan pedoman pembuatan tata letak suatu tampilan, yaitu dengan mengatur elemen-elemen layout seperti teks, image, animasi serta video. (d). Kecepatan Download Kecuali contents kecepatan loading web page (halaman web) adalah faktor lain yang tak dapat diabaikan guna membuat surfers betah di halaman web (Web Jurnal, 2000). 2) Metode Desain Proses pembuatan desain web meliputi beberapa tahap, yaitu: (a). menentukan tujuan, (b). memahami karakteristik user, (c). mempelajari website yang lama, (d). pembuatan desain konseptual, (e). pembuatan desain visual, (f). pembuatan Prototype.
f. Tahap penulisan source code HTML , script ASP, dan script PHP Setelah Desain web selesai dibuat, kita bisa langsung menuliskan source code dan script ASP maupun HTML di sebuah
Text Editor sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya kita bisa menguji script yang sudah kita buat dengan menjalankan web Browsers dan mengaktifkan web server PWS. g. Tahap Upload web ke jaringan Local Area Network Setelah
pembuatan
website
selesai,
kita
bisa
mempublikasikasikan website ini ke sebuah jaringan internet ataupun intranet dengan menggunakan LAN (Local Area Network). 2. Setting Penelitian Dalam penelitian ini lokasi penelitian ditentukan dalam rangka untuk mengetahui kondisi lokasi yang akan diteliti, sehingga dapat ditentukan subjeknya. Subjek penelitian ditentukan terlebih dahulu sehingga peneliti dapat menentukan perlakuan yang akan dikenakan kepada peserta didik. Objek penelitian ditentukan sesuai dengan tujuan dari penelitian dengan menilai hasil belajar yang diperoleh setelah dikenai perlakuan. 3. Metode Pengumpulan Data Data yang diperoleh pada saat dan sesudah penelitian diperoleh dengan cara melakukan observasi, pemberian tes dan penyebaran angket. a. Observasi digunakan untuk mengetahui indikator-indikator kerja, efisiensi, dan kerjasama antara peserta didik, guru, dan kolaborator. Bentuknya berupa lembar pengamatan yang sudah rinci menampilkan aspek-aspek dari proses yang harus diamati, dan tinggal membubuhkan tanda cek atau menuliskan secara ringkas informasi mengenai proses.
b. Tes digunakan untuk mengukur kemampuan Peserta didik dalam menalar permasalahan yang diberikan, baik kemampuan selama dikenai tindakan maupun kemampuan pada akhir siklus tindakan. c. Angket digunakan untuk mengetahui kepuasan dan tanggapan peserta didik terhadap model pembelajaran dalam penelitian. d. Dokumentasi berupa rekaman kegiatan Peserta didik saat pembelajaran dalam bentuk gambar. 4. Persiapan Penelitian Pada tahap persiapan penelitian meliputi antara lain sebagai berikut. a. Menetapkan kelas yang digunakan sebagai subjek penelitian dari peserta didik kelas VIII D semester genap SMP Negeri 13 Semarang. b. Menetapkan fokus observasi c. Menetapkan banyaknya siklus yaitu sedikitnya 2 siklus d. Menyusun Rencana Pembelajaran 1) Skenario dan alokasi waktu (Lampiran 8) 2) Menyiapkan Program Komputer yang akan digunakan 3) Menyiapkan alat evaluasi (Lampiran 9) e. Menetapkan teknik observasi, yaitu menggunakan metode observasi terbuka dan tertutup, yaitu peneliti dan observer secara bergantian namun dengan subjek dan Objek penelitian yang berbeda. f. Menetapkan jenis data dan cara pengumpulannya, yaitu jenis data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh melalui observasi tertutup dan observasi terbuka.
g. Menetapkan alat bantu observasi yang digunakan. h. Menetapkan cara pelaksanaan refleksi, yaitu dilakukan oleh peneliti dan observer setelah selesai melakukan tindakan pada setiap siklus. Tindakan ini untuk mengetahui berhasil atau tidaknya suatu tindakan kelas, apakah sesuai dengan tujuan penelitian.
D. Rencana Tindakan Untuk mencapai target, penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap. Tahap I berupa identifikasi masalah pengajaran geometri dan pengukuran pada pokok bahasan Kubus dan Balok di SMP Negeri 13 Semarang, dilanjutkan dengan penyusunan panduan perangkat pembelajaran geometri dan pengukuran, yakni dengan media LKS berbasis website interaktif. Pada tahap kedua peneliti menerapkan perangkat pembelajaran geometri dan pengukuran berdasar temuan pada tahap I. Implementasi panduan pengajaran ini didesain melaui penelitian tindakan (action research). Dalam satu kesatuan, penelitian dilaksanakan dalam 2 tahap (2 target). Secara garis besar, masing-masing tahap akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Tahap 1 Tahap 1 berupa identifikasi masalah pengajaran geometri dan pengukuran di SMP Negeri 13 Semarang oleh peneliti kemudian dilanjutkan dengan penyusunan perangkat pembelajaran geometri dan pengukuran pada pokok bahasan Kubus dan Balok, yakni dengan memanfaatkan media LKS berbasis website interaktif.
Untuk mencapai hal tersebut akan dilakukan survey oleh peneliti dengan melakukan kunjungan, dan wawancara terbuka kepada guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Negeri 13 Semarang. Jadi, survey dengan membandingkan hasil survey dengan wawancara dan observasi. Langkah yang akan ditempuh oleh peneliti antara lain: (1) menyusun tindakan dalam survey ke sekolah, (2) penyusunan instrumen wawancara, (3) menganalisis hasil survey disertai dengan membandingkan hasil wawancara, (4) melaksanakan penyusunan perangkat pembelajaran geometri, yakni dengan memanfaatkan media LKS berbasis website untuk peserta didik. 2. Tahap 2 Pada tahap kedua, peneliti melaksanakan pembelajaran berdasar temuan pada tahap I. Implementasi perangkat pembelajaran ini dengan mengambil satu kelas di SMP N 13 Semarang sebagai kelas eksperimen. Bertindak sebagai guru adalah peneliti, sedangkan guru kelas eksperimen bertindak sebagai pengamat aktif. Kegiatan ini dirancang terdiri dari 2 siklus dan setiap siklusnya memiliki 4 tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, dan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran serta melakukan refleksi terhadap pelaksanaannya. Tindakan yang dijabarkan dalam setiap siklus adalah sebagai berikut. a. Siklus I Rincian pelaksanaannya adalah sebagai berikut.
1) Perencanaan (a) Menyempurnakan media LKS berbasis website interaktif. (b) Menggandakan/mengkopi file media LKS berbasis website interaktif. (c) Menyiapkan soal-soal yang ada di dalam media LKS berbasis website interaktif. (d) Membuat media LKS berbasis website. (e) Menyiapkan rencana pembelajaran. (f) Menyiapkan lembar observasi. (g) Menyiapkan soal dan jawaban tes berupa pilihan ganda. 2) Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran yang dimulai dengan penanaman konsep secara sederhana dan jelas menggunakan alat bantu komputer, kemudian diikuti pemberian contoh-contoh sederhana yang tutorialnya dapat dilihat secara langsung oleh peserta didik melalui website yang disajikan. Peserta didik diberi arahan untuk masuk ke alamat website yang akan digunakan. Setelah itu peserta didik dapat melakukan latihan-latihan sendiri serta melakukan diskusi teman sebangku dan memberikan simpulan terhadap jawaban peserta didik terhadap soal-soal yang terdapat pada media LKS. Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian adalah sebagai berikut.
(a) Menyiapkan media LKS berbasis website. (b) Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan
menggunakan media LKS berbasis website interaktif. (c) Guru memberi apersepsi materi kemudian menjelaskan materi Kubus, dari sifat-sifat kubus, luas permukaan dan volum kubus. (d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. (e) Guru memberikan soal-soal latihan dengan media LKS berbasis website. (f) Guru memantau hasil pekerjaan peserta didik pada media LKS berbasis website interaktif secara sekilas untuk mengetahui peserta didik yang tidak mengerjakan atau peserta didik yang tidak membawa media LKS berbasis website interaktif. (g) Guru mengajak peserta didik untuk mengoreksi hasil pekerjaannya dalam mengisi media LKS berbasis website interaktif. (h) Guru mengarahkan peserta didik untuk memberikan simpulan pada setiap soal dan sebagai bahan diskusi. (i) Guru memberikan motivasi dan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya kembali tentang soal-soal yang baru saja dibahas bersama-sama.
(j) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. (k) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan media LKS berbasis website interaktif lebih baik lagi. (l) Guru menutup pelajaran dengan salam.
3) Pengamatan Aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (a) Keterampilan peserta didik mengoperasikan komputer dan pemanfaatanya dalam belajar matematika. (b) Ketrampilan peserta didik dalam belajar matematika dengan media website. (c) Keaktifan belajar matematika peserta didik melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) di website. (d) Keberanian peserta didik bertanya materi dalam pembelajaran matematika dengan media LKS di website. (e) Keaktifan peserta didik menjawab pertanyaan di media LKS. (f) Kemampuan peserta didik menjawab latihan-latihan soal dengan benar yang disajikan di website. (g) Kemampuan peserta didik menjawab latihan-latihan soal yang disajikan di website.
(h) Kemampuan peserta didik dalam menyimpulkan materi dengan benar yang disajikan di website. 4) Refleksi Dari tiap akhir siklus dilihat apakah target penelitian sudah tercapai atau belum. Kalau belum tercapai maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Refleksi inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan langkah-langkah dalam siklus II. Untuk itu perlu melakukan analisis data yang diperoleh dan melakukan refleksi. (a) Analisis Data Dari pengamatan melalui lembar pengamatan bagi peserta didik, hasilnya difokuskan kearah tujuan penelitian. Data yang berkenaan dengan peserta didik dikelompokkan dalam satu data pendukung penelitian tindakan kelas. Data pendukung penelitian tindakan kelas tersebut meliputi: (1) Keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar (2) Respon peserta didik terhadap penerapan model e-learning berbasis Web (3) Keaktifan peserta didik mengerjakan tugas (4) Ada tidaknya manfaat model e-learning berbasis Web dalam pembelajaran, khususnya pokok bahasan kubus dan balok.
(b) Refleksi Hasil data dikaji keberhasilannya dan kegagalannya untuk mencapai tujuan sementara penelitian serta direfleksi untuk menentukan tindakan pada siklus kedua dalam rangka mencapai tujuan akhir penelitian.
b. Siklus II Rincian pelaksanaannya adalah sebagai berikut. 1) Perencanaan (a) Menyempurnakan media LKS berbasis website interaktif. (b) Menggandakan/mengkopi file media LKS berbasis website interaktif. (c) Menyiapkan soal-soal yang ada di dalam media LKS berbasis website interaktif. (d) Membuat media LKS berbasis website. (e) Menyiapkan rencana pembelajaran. (f) Menyiapkan lembar observasi. (g) Menyiapkan soal dan jawaban tes berupa pilihan ganda. 2) Tindakan Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian adalah sebagai berikut. (a) Menyiapkan media LKS berbasis website.
(b) Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
dengan
menggunakan media LKS berbasis website interaktif. (c) Guru memberi apersepsi materi kemudian menjelaskan materi Balok, dari sifat-sifat, luas permukaan dan volum balok. (d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. (e) Guru memberikan soal-soal latihan dengan media LKS berbasis website. (f) Guru memantau hasil pekerjaan peserta didik pada media LKS berbasis website interaktif secara sekilas untuk mengetahui peserta didik yang tidak mengerjakan atau peserta didik yang tidak membawa media LKS berbasis website interaktif. (g) Guru mengajak peserta didik untuk mengoreksi hasil pekerjaannya dalam mengisi media LKS berbasis website interaktif. (h) Guru mengarahkan peserta didik untuk memberikan simpulan pada setiap soal dan sebagai bahan diskusi. (i) Guru memberikan motivasi dan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya kembali tentang soal-soal yang baru saja dibahas bersama-sama. (j) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. (k) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan media LKS berbasis website interaktif lebih baik lagi. (l) Guru menutup pelajaran dengan salam.
3) Pengamatan Aspek yang diamati dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (a) Keterampilan peserta didik mengoperasikan komputer dan pemanfaatanya dalam belajar matematika. (b) Ketrampilan peserta didik dalam belajar matematika dengan media website. (c) Keaktifan belajar matematika peserta didik melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) di website. (d) Keberanian peserta didik bertanya materi dalam pembelajaran matematika dengan media LKS di website. (e) Keaktifan peserta didik menjawab pertanyaan di media LKS. (f) Kemampuan peserta didik menjawab latihan-latihan soal dengan benar yang disajikan di website. (g) Kemampuan peserta didik menjawab latihan-latihan soal yang disajikan di website. (h) Kemampuan peserta didik dalam menyimpulkan materi dengan benar yang disajikan di website. 4) Analisis dan Refleksi Dari tiap akhir siklus dilihat apakah target penelitian sudah tercapai atau belum. Refleksi inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan langkah-langkah dalam siklus III bila target belum tercapai dalam siklus II.
Untuk itu perlu melakukan analisis data yang diperoleh dan melakukan refleksi. (a) Analisis Data Dari pengamatan melalui lembar pengamatan bagi peserta didik, hasilnya difokuskan kearah tujuan penelitian. Data yang berkenaan dengan peserta didik dikelompokkan dalam satu data pendukung penelitian tindakan kelas. Data pendukung penelitian tindakan kelas tersebut meliputi: (1) Keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar (2) Respon peserta didik terhadap penerapan model e-learning berbasis Web (3) Keaktifan peserta didik mengerjakan tugas (4) Ada tidaknya manfaat model e-learning berbasis Web dalam pembelajaran, khususnya pokok bahasan kubus dan balok. (b) Refleksi Hasil data dikaji keberhasilannya dan kegagalannya untuk mencapai tujuan sementara penelitian serta direfleksi untuk menentukan tindakan pada siklus kedua dalam rangka mencapai tujuan akhir penelitian.
E. Data Penelitian 1. Data yang akan dikumpulkan meliputi hal-hal berikut. a. partisipasi peserta didik dalam pembelajaran b. kemampuan peserta didik (hasil belajar) c. temuan yang diperoleh melalui catatan lapangan d. hasil refleksi 2. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Tes, yang diberikan pada akhir pertemuan setelah menempuh tiap-tiap siklus. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik pada pokok bahasan kubus dan balok setelah memperoleh pembelajaran dengan memanfaatkan media LKS berbasis website interaktif. b. Observasi, yang digunakan untuk mengukur indikator-indikator keberhasilan pembelajaran. Bentuknya berupa lembar pengamatan yang secara rinci menampilkan aspek-aspek dari proses yang harus diamati. Bertindak sebagai observer adalah guru kelas. Guru kelas mengamati jalannya proses pembelajaran dari awal sampai akhir. c. Angket, angket diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui motivasi, dan pemanfaatan e-learning dengan media LKS berbasis web pada pembelajaran matematik. d. Dokumen,
berupa
foto-foto
kegiatan
pembelajaran
memanfaatkan media LKS berbasis website interaktif.
dengan
3. Instrumen Pengumpulan Data mengenai. a. Partisipasi Peserta didik dalam pembelajaran menggunakan lembar observasi dan angket. b. Kemampuan peserta didik menggunakan tes siklus.
F. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut. 1. Aktivitas peserta didik dalam pembelajaran e-learning berbasis web a. Maksimal 33 peserta didik yang terampil mengoperasikan komputer dalam pembelajaran matematiaka. b. Maksimal 33 peserta didik yang terampil dalam belajar matematika dengan media website. c. Maksimal 33 peserta didik yang aktif belajar melalui media LKS. d. Maksimal 33 peserta didik yang aktif dalam berdiskusi. e. Banyaknya peserta didik yang berani bertanya lebih dari 33. f. Banyaknya peserta didik yang menjawab pertanyaan lebih dari 33. g. Maksimal 33 peserta didik yang benar dalam menjawab latihan soal. h. Maksimal 33 peserta didik yang benar dalam menyimpulkan materi. 2. Hasil Tes Sesuai dengan Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yang menggunakan standar enam penilaian, ketuntasan belajar siswa dapat menguasai bahan sekurang-kurangnya 75% atau maksimal mencapai nilai 7, dan ketuntasan belajar kelas mencapai 75%. (Suharsimi, 2002:250).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus I Siklus I dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2007 dengan materi geometri ruang dan pengukuran pokok bahasan kubus. Uraian pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan a) Menyempurnakan media LKS berbasis website interaktif. b) Menggandakan/mengkopi file media LKS berbasis website interaktif. c) Menyiapkan soal-soal yang ada di dalam media LKS berbasis website interaktif. d) Membuat media LKS berbasis website. e) Menyiapkan rencana pembelajaran. f) Menyiapkan lembar observasi. g) Menyiapkan soal dan jawaban tes siklus 1 berupa pilihan ganda. 2. Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran yang dimulai dengan penanaman konsep secara sederhana dan jelas menggunakan alat bantu komputer, kemudian diikuti pemberian contoh-contoh sederhana yang tutorialnya dapat dilihat secara langsung oleh peserta didik melalui website yang disajikan.
Peserta didik diberi arahan untuk masuk ke alamat website yang akan digunakan. Setelah itu peserta didik dapat melakukan latihan-latihan sendiri serta melakukan diskusi teman sebangku dan memberikan simpulan terhadap jawaban peserta didik terhadap soal-soal yang terdapat pada media LKS. Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian adalah sebagai berikut. a) Menyiapkan media LKS berbasis website, dalam pelaksanaan ada 5 komputer dari 24 komputer yang ada di Laboratorium komputer tidak bisa digunakan karena terdapat kerusakan softwere atau hardwere. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan media LKS berbasis website interaktif pokok bahasan Kubus, tetapi saat melakukan pencarian alamat pada internet dengan lokal host peserta didik masih banyak yang kesulitan. c) Guru memberi apersepsi materi kemudian menjelaskan materi Kubus, dari sifat-sifat kubus, luas permukaan dan volum kubus. d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, saat proses pembelajaran. Saat guru memberikan kesempatan bertanya masih belum ada yang bertanya tentang materi yang disampaikan. e) Guru memberikan soal-soal latihan dengan media LKS berbasis website. f) Guru memantau hasil pekerjaan peserta didik pada media LKS berbasis website interaktif secara sekilas untuk mengetahui peserta didik yang tidak mengerjakan soal-soal media LKS berbasis website
interaktif. Sebagian besar peserta didik mengerjakan soal-soal yang di sajikan dimedia LKS berbasis website. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku bahkan bergantian dalam mengisi jawabanya. g) Guru mengajak peserta didik untuk mengoreksi hasil pekerjaannya dalam mengisi media LKS berbasis website interaktif. (1) Hasil pekerjaan soal-soal dengan media LKS berbasis website, membahas sifat-sifat dan unsur-unsur kubus. saat mengerjakan peserta didik mengisikan jawaban yang tidak sesuai dengan ketentuan, misal harusnya mengisi jawaban EFGH peserta didik menjawab EFHG. Ada beberapa penulisan jawaban, misal EFGH, FGHE, GHEF, dan HEFG. Jadi peserta didik kurang berani berfaryasi dalam menjawab soal yang ada.
Gambar 37. Soal a LKS1 no.1 kubus ABCD.EFGH
Gambar 38. Soal b LKS1 no.1 kubus ABCD.EFGH
Gambar 39. Soal c LKS1 no.1 kubus ABCD.EFGH
Gambar 40. Soal d LKS1 no.1 kubus ABCD.EFGH
Gambar 41. Soal e LKS1 no.1 kubus ABCD.EFGH
Gambar 42. Soal LKS1 no.2 kubus ABCD.EFGH
(2) Hasil pekerjaan peserta didik pada soal-soal banyak dijawab dengan benar pada media LKS berbasis website, membahas luas permukaan kubus.
Gambar 43. Soal LKS2 no.1 mencari luas permukaan kubus
(3) hasil pekerjaan soal-soal dengan media LKS berbasis website, membahas volum kubus.
Gambar 44. Soal LKS3 no.1 mencari Volum kubus
h) Guru mengarahkan peserta didik untuk memberikan simpulan pada setiap soal dan sebagai bahan diskusi, salah satu peserta didik memberikan jawaban dari simpulan hasil diskusi teman sebangku. Kemudian teman yang lain memberikan jawaban lain jika terjadi perbedaan atau memberi pendapat yang berbeda. Guru memberikan penguatan jawaban yang benar
sesuai dengan simpulan dan bila
peserta didik terdapat kesalahan guru memerintahkan agar jawaban dibenarkan. (1) Simpulan dari soal sifat-sifat kubus
Gambar 45. Simpulan soal LKS1 no.1 sifat-sifat kubus
(2) Simpulan dari soal luas permukaan kubus
Gambar 46. Simpulan soal LKS2 no.1 luas permukaan kubus
(3) Simpulan dari soal volum kubus
Gambar 47. Simpulan dari soal LKS3 no.1 materi volum kubus Salah satu dari peserta didik memberikan simpulan dari hasil diskusi kelompok dan peserta didik yang lain memberi tanggapan bila terdapat perbedaan dalam menyimpulkan. Guru memberikan penguatan simpulan yang benar setelah peserta didik melakukan simpulan. i) Guru memberikan motivasi dan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya kembali tentang soal-soal yang baru saja dibahas bersama-sama. Hanya satu, dua peserta didik yang berani bertanya sehingga masih banyak peserta didik yang belum terbiasa bertanya saat melakukan pembelajaran dengan menggunakan media LKS berbasis website. j) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
k) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan media LKS berbasis website interaktif lebih baik lagi. l) Guru menutup pelajaran dengan salam. 3. Pengamatan Aktifitas peserta didik dalam pembelajaran e-learning berbasis web a) 20 peserta didik yang terampil mengoperasikan komputer dalam pembelajaran matematiaka b) 23 peserta didik yang terampil dalam belajar matematika dengan media website c) 25 peserta didik yang aktif belajar melalui media LKS d) 40 peserta didik yang aktif dalam berdiskusi e) Banyaknya peserta didik yang berani bertanya 5 peserta didik f) Banyaknya peserta didik yang menjawab pertanyaan 11 g) 22 peserta didik yang benar dalam menjawab latihan soal h) 22 peserta didik yang benar dalam menyimpulkan materi dalam media LKS di website 4. Refleksi Dari tiap akhir siklus dilihat apakah target penelitian sudah tercapai atau belum. Kalau belum tercapai maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Refleksi inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan langkah-langkah dalam siklus berikutnya bila masih belum memenuhi target.
Untuk itu perlu melakukan analisis data yang diperoleh dan melakukan refleksi. a) Analisis Data Dari pengamatan melalui lembar observasi bagi peserta didik, hasilnya difokuskan kearah tujuan penelitian. Data yang berkenaan dengan peserta didik dikelompokkan dalam satu data pendukung penelitian tindakan kelas. Data pendukung penelitian tindakan kelas tersebut meliputi: (1) Keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar (2) Respon peserta didik terhadap penerapan model e-learning berbasis Web (3) Keaktifan peserta didik mengerjakan tugas (4) Ada tidaknya manfaat model e-learning berbasis Web dalam pembelajaran, khususnya pokok bahasan kubus dan balok. Hasil
pengamatan
dan
pembahasan
setelah
melakukan
pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti, sebagai berikut. (1) Hasil Penelitian Siklus I Keaktifan peserta didik dalam siklus I mencapai skor 2,5 atau 62,5%. Keaktifan peserta didik dalam siklus I termasuk dalam kriteria baik. (Lampiran 1) Rata-rata skor yang diperoleh dalam siklus I adalah 73,72. Sebanyak 17 peserta didik belum tuntas hasil belajarnya dan 27 peserta didik sudah tuntas hasil belajarnya dari jumlah 44 peserta
didik. Ketuntasan hasil belajar klasikal yang dicapai dalam siklus ini adalah sebesar 61,36 %. (Lampiran 2). (2) Pembahasan Siklus I Keaktifan peserta didik pada pertemuan siklus I mencapai skor 2,5 atau 62,5%. Jadi keaktifan peserta didik dalam siklus I sudah dalam kriteria baik. Namun seperti yang terlihat dalam Lembar Observasi peserta didik,
presentase
peserta
didik
yang
dalam
ketrampilan
mengoperasikan komputer masih kurang dari 50%, persentase peserta didik yang menjawab pertanyaan guru kurang dari 50%, presentase peserta didik yang berani mengajukan pertanyaan maupun menanggapi peserta didik lain masih kurang dari 25%, ini karena peserta didik masih malu-malu dan kurang termotivasi untuk berpendapat. Presentase peserta didik dalam berdiskusi kelompok dan menjawab soal latihan di media LKS dengan website sebesar 75%. Setelah dimotivasi oleh guru, banyak peserta didik yang antusias untuk menjawab dan mengerjakan latihan yang terdapat di media LKS website. Dalam kerja kelompok yang masing-masing kelompok terdiri atas 2 peserta didik, yang penentuannya berdasarkan tempat duduk juga karena banyaknya unit komputer yang ada, masih ada peserta didik yang tidak ikut serta dalam kerja kelompok dan
berdiskusi dengan teman sekelompok. Salah satu penyebabnya adalah terlalu banyak yang bermain–main dengan komputer dan tidak memperhatikan guru menerangkan dalam kelas, sehingga kerjasama dan kinerja kelompok kurang optimal. b) Refleksi Hasil data dikaji keberhasilannya dan kegagalannya untuk mencapai
tujuan
sementara
penelitian
serta
direfleksi
untuk
menentukan tindakan pada siklus kedua dalam rangka mencapai tujuan akhir penelitian. Rata-rata skor yang diperoleh dari hasil evaluasi siklus I adalah 73,72. Peserta didik yang telah tuntas hasil belajarnya sebanyak 27, dan yang belum tuntas sebanyak 17. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai 61,36 %. Jadi siklus I sudah berhasil meningkatkan kreteria pembelajaran dengan baik dalam proses pembelajaran pokok bahasan Kubus dari sebelumnya, namun karena rata-rata skor dan ketuntasan belajar belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, maka dilakukan siklus II.
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 30 Mei 2007 dengan materi geometri ruang dan pengukuran pokok bahasan balok. Uraian pelaksanaan siklus II adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan a) Menyempurnakan media LKS berbasis website interaktif. b) Menggandakan/mengkopi file media LKS berbasis website interaktif pada masing-masing komputer yang ada di ruang laboratorium komputer. c) Menyiapkan soal-soal yang ada di dalam media LKS berbasis website interaktif. d) Membuat media LKS berbasis website. e) Menyiapkan rencana pembelajaran. f) Menyiapkan lembar observasi. g) Menyiapkan soal dan jawaban tes siklus 2 berupa pilihan ganda dan angket.
2. Tindakan Pada tahap ini peneliti melaksanakan pembelajaran yang dimulai dengan penanaman konsep secara sederhana dan jelas menggunakan alat bantu komputer, kemudian diikuti pemberian contoh-contoh sederhana yang tutorialnya dapat dilihat secara langsung oleh peserta didik melalui website yang disajikan. Peserta didik diberi arahan untuk masuk ke alamat website yang akan digunakan. Setelah itu peserta didik dapat melakukan latihan-latihan sendiri serta melakukan diskusi teman sebangku dan memberikan
simpulan terhadap jawaban peserta didik terhadap soal-soal yang terdapat pada media LKS.
Tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian adalah sebagai berikut. a) Menyiapkan media LKS berbasis website, dalam pelaksanaan ada 5 komputer dari 24 komputer yang ada di Laboratorium komputer tidak bisa digunakan karena terdapat kerusakan softwere atau hardwere. b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan menggunakan media LKS berbasis website interaktif pokok bahasan balok, saat melakukan pencarian alamat pada internet dengan lokal host peserta didik banyak yang sudah terbiasa sehingga memperlancar pencarian media LKS. c) Guru memberi apersepsi materi kemudian menjelaskan materi balok, dari sifat-sifat kubus, luas permukaan dan volum balok. d) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, saat proses pembelajaran. Saat guru memberikan kesempatan bertanya, ada beberapa peserta didik yang bertanya tentang materi yang disampaikan. e) Guru memberikan soal-soal latihan dengan media LKS berbasis website. f) Guru memantau hasil pekerjaan peserta didik pada media LKS berbasis website interaktif secara sekilas untuk mengetahui peserta didik yang tidak mengerjakan soal-soal media LKS berbasis website
interaktif. Sebagian besar peserta didik mengerjakan soal-soal yang di sajikan dimedia LKS berbasis website. Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku bahkan bergantian dalam mengisi jawabanya. g) Guru mengajak peserta didik untuk mengoreksi hasil pekerjaannya dalam mengisi media LKS berbasis website interaktif. (1) Hasil pekerjaan soal-soal dengan media LKS berbasis website, membahas sifat-sifat dan unsur-unsur balok.
Gambar 48. Soal a LKS1 no.1 balok ABCD.EFGH
Gambar 49. Soal b LKS1 no.1 balok ABCD.EFGH
Gambar 50. Soal c LKS1 no.1 balok ABCD.EFGH
Gambar 51. Soal d LKS1 no.1 balok ABCD.EFGH
Gambar 52. Soal e LKS1 no.1 balok ABCD.EFGH
Gambar 53. Soal LKS1 no.2 balok ABCD.EFGH (2) Hasil pekerjaan soal-soal dengan media LKS berbasis website, membahas luas permukaan balok.
Gambar 54. Soal LKS2 no.1 mencari luas permukaan balok
(3) Hasil pekerjaan soal-soal dengan media LKS berbasis website, membahas volum balok.
Gambar 55. Soal LKS3 no.1 mencari volum balok
h) Guru mengarahkan peserta didik untuk memberikan simpulan pada setiap soal dan sebagai bahan diskusi. Salah satu peserta didik menyampaikan jawaban pada simpulan. Satu soal yang disajikan dijawab oleh satu peserta didik dan jika ada kesalahan jawaban dilempar ke peserta didik yang lain, sehingga terdapat suasana diskusi kelas.
(1) Simpulan dari soal sifat-sifat balok
Gambar 56. Simpulan soal LKS1 no.1 sifat-sifat balok
(2) Simpulan dari soal luas permukaan balok
Gambar 57. Simpulan soal LKS2 no.1 luas permukaan balok (3) Simpulan dari soal volum balok
Gambar 58. Simpulan soal LKS3 no.1 volum balok
peserta didik memberikan simpulan dari hasil diskusi kelompok dan peserta didik yang lain memberi tanggapan bila terdapat perbedaan dalam
menyimpulkan,
mereka
bersemangat
untuk
menjawab
pertanyaan saat Guru menawarkan untuk menyimpulkan setiap soalsoal latihan. Guru memberikan penguatan simpulan yang benar setelah peserta didik melakukan simpulan. i) Guru memberikan motivasi dan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya kembali tentang soal-soal yang baru saja dibahas bersama-sama. Hanya satu, dua peserta didik yang berani bertanya sehingga masih banyak peserta didik yang belum terbiasa bertanya saat
melakukan pembelajaran dengan menggunakan media LKS berbasis website. j) Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. k) Guru memotivasi peserta didik untuk mengerjakan media LKS berbasis website interaktif lebih baik lagi. l) Guru menutup pelajaran dengan salam.
3. Pengamatan Aktifitas peserta didik dalam pembelajaran e-learning berbasis web a) 21 peserta didik yang terampil mengoperasikan komputer dalam pembelajaran matematiaka b) 26 peserta didik yang terampil dalam belajar matematika dengan media website c) 25 peserta didik yang aktif belajar melalui media LKS d) 40 peserta didik yang aktif dalam berdiskusi e) Banyaknya peserta didik yang berani bertanya 22 peserta didik dalam pembelajaran matematika dengan media LKS di website f) Banyaknya peserta didik yang menjawab pertanyaan 40 dalam pembelajaran matematika dengan media LKS di website g) 30 peserta didik yang benar dalam menjawab latihan soal h) 22 peserta didik yang benar dalam menyimpulkan materi dalam media LKS di website
4. Refleksi Dari tiap akhir siklus dilihat apakah target penelitian sudah tercapai atau belum. Kalau belum tercapai maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Refleksi inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan langkah-langkah dalam siklus berikutnya bila masih belum memenuhi target. Untuk itu perlu melakukan analisis data yang diperoleh dan melakukan refleksi. a) Analisis Data Dari pengamatan melalui lembar pengamatan bagi peserta didik, hasilnya difokuskan kearah tujuan penelitian. Data yang berkenaan dengan peserta didik dikelompokkan dalam satu data pendukung penelitian tindakan kelas. Data pendukung penelitian tindakan kelas tersebut meliputi: (1) Keaktifan peserta didik dalam proses belajar mengajar (2) Respon peserta didik terhadap penerapan model e-learning berbasis Web (3) Keaktifan peserta didik mengerjakan tugas (4) Ada tidaknya manfaat model e-learning berbasis Web dalam pembelajaran, khususnya pokok bahasan kubus dan balok. Hasil
pengamatan
dan
pembahasan
setelah
melakukan
pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti, sebagai berikut
(1) Hasil Penelitian Siklus II Keaktifan peserta didik dalam siklus II mencapai skor 3 atau 75 mengalami peningkatan hingga mencapai 75%. Keaktifan peserta didik dalam siklus II termasuk dalam kriteria sangat baik (Lampiran 3). Rata-rata skor yang diperoleh dalam siklus II adalah 79,55. Sebanyak 9 peserta didik yang belum tuntas dan 35 peserta didik sudah tuntas hasil belajarnya dengan jumlah 44 peserta didik. Ketuntasan hasil belajar klasikal yang dicapai dalam siklus ini adalah sebesar 79,55 % (Lampiran 4).
(2) Pembahasan Siklus II Keaktifan peserta didik pada siklus II mencapai skor 3 (75%). Jadi keaktifan peserta didik pada siklus 2 dengan kriteria sangat baik. Jadi pada siklus II, keaktifan peserta didik sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya. Hal ini berarti peserta didik sudah mulai bisa menggunakan media LKS berbasis website dan menikmati pembelajaran. Peserta didik sangat antusias untuk menuliskan pekerjaannya di komputer dalam latihan soal di media LKS website. Demikian pula ketika presentasi yang diwakili oleh beberapa kelompok untuk menjawab latihan soal yang ada di media LKS website dari hasil diskusi kelompok. Peserta didik juga mulai terlibat dalam
pembelajaran yang aktif, karena bersedia memberi tanggapan hasil jawaban peserta didik lain. Kinerja kelompok yang beranggotakan 2 orang sudah mulai optimal. Rata-rata nilai yang diperoleh dari hasil evaluasi siklus II adalah 79,55. Peserta didik yang telah tuntas hasil belajarnya sebanyak 35, dan 9 peserta didik belum tuntas hasil belajarnya. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai 79,55%. Meskipun Pembelajaran berbasis website merupakan hal yang baru dalam pembelajaran di kelas, namun merupakan alternatif pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam pokok pahasan Kubus dan Balok, peserta didik khususnya kelas VIII D SMP Negeri 13 Semarang.
C. Hasil Angket dan Pembahasan Angket Pada akhir penelitian angket diberikan pada peserta didik dan didapat hasil angket/diperoleh data dari penyebaran angket. Angket yang menyatakan 10
pertanyaan (Lampiran 5) yang berkaitan tentang pemanfaatan
Pembelajaran Berbantuan Komputer (PBK) di dalam e-learning, terutama dalam pengembangan multimedia sebagai
media pembelajaran dengan
menggunakan media internet dan mengetahui berapa besar minat dan motivasi belajar peserta didik dalam belajar Matematik melalui media
dengan
menggunakan E-learning dan pembelajaran berbantuan komputer (PBK).
Dari angket yang telah dijawab oleh reponden didapat hasil tiap pertanyaan (Lampiran 6) yang diajukan dengan 3 kreteria jawaban sebagai berikut. 1. Pertanyaan no. 1 (Q1). Dari 44 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 84,1%. 2. Pertanyaan no. 2 (Q2). Dari 44 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 52,3%. 3. Pertanyaan no. 3 (Q3). Dari 44 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 70,5%. 4. Pertanyaan no. 4 (Q4). Dari 44 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 47,7%. 5. Pertanyaan no. 5 (Q5). Dari 44 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 84,1%. 6. Pertanyaan no. 6 (Q6). Dari 44 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 75%. 7. Pertanyaan no. 7 (Q7). Dari 44 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 65,9%. 8. Pertanyaan no. 8 (Q8). Dari 44 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 84,1%. 9. Pertanyaan no. 9 (Q9). Dari 44 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 50%. 10. Pertanyaan no. 10 (Q10). Dari 44 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 84,85%.
Hasil analisis yang diolah dengan menggunakan bantuan program aplikasi SPSS 15.0 for windows hasil angket (Lampiran 7) dapat di analisis sebagai berikut.
1. Pertanyaan no. 1 (Q1), dalam penggunaan komputer membantu dalam belajar matematika. Dari 44 responden, 37 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 84,1%, dan 7 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 15,9%. 2. Pertanyaan no. 2 (Q2), dalam belajar matematika sering meggunakan komputer. Dari 44 responden, 23 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 52,3%, dan 21 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 47,7%. 3. Pertanyaan no. 3 (Q3), media internet sebagai media bantu dalam belajar matematika. Dari 44 responden, 31 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 70,5%, 9 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 20,5%, dan 4 responden menjawab tidak setuju (1) dengan presentase 9,1%. 4. Pertanyaan no. 4 (Q4), media internet selalu membantu dalam mempelajari matematika di setiap waktu. Dari 44 responden, 18 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 40,9%, 21 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 47,7%, dan 5 responden menjawab tidak setuju (1) dengan presentase 11,4%.
5. Pertanyaan no. 5 (Q5), penggunaan media website LKS dapat memudahkan untuk memahami dalam mempelajari matematika. Dari 44 responden, 37 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 84,1%, dan 7 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 15,9%. 6. Pertanyaan no. 6 (Q6), penggunaan media website bisa memotivasi belajar matematika. Dari 44 responden, 33 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 75%, 9 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 20,5%, dan 2 responden menjawab tidak setuju (1) dengan presentase 4,5%. 7. Pertanyaan no. 7 (Q7), media website LKS, lebih efektif dalam pembelajaran matematika. Dari 44 responden, 37 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 65,9%, dan 7 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 34,1%. 8. Pertanyaan no. 8 (Q8), media website sebagai sumber lain untuk belajar matematika. Dari 44 responden, 37 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 84,1%, dan 7 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 15,9%. 9. Pertanyaan no. 9 (Q9), penggunakan website selalu memberikan dampak positif dalam pemanfaatanya. Dari 44 responden, 22 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 50%, 19 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 43,2%, dan 3 responden menjawab tidak setuju (1) dengan presentase 6,8%.
10. Pertanyaan no. 10 (Q10), jika e-learning ini diterapkan dalam pembelajaran matematika. Dari 44 responden, 26 responden menjawab setuju (3) dengan presentase 59,1%, 16 responden menjawab kurang setuju (2) dengan presentase 36,4%, dan 2 responden menjawab tidak setuju (1) dengan presentase 4,5%.
Banyak responden dalam hal ini peserta didik kelas VIII D SMP Negeri
13
Semarang
yang
menyatakan/menjawab
setuju
dengan
pengembangan dan pemanfaatannya, e-learning berbasis web dalam proses pembelajaran Matematika dalam penerapannya melalui Lembar Kerja Siswa (LKS) sehingga dapat memotivasi dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya pada pokok bahasan kubus dan balok.
D. Hasil Pembahasan Siklus I dan Siklus II Keaktifan peserta didik dalam siklus I mencapai skor mencapai skor 2,5 atau 62,5%. Dan keaktifan peserta didik dalam siklus II mencapai skor 3 atau 75 mengalami peningkatan hingga mencapai 75%. Hasil peningkatan keaktifan peserta didik dari Siklus I dan Siklus II adalah 75% - 62,5% = 12,5%. Rata-rata skor yang diperoleh dalam siklus I adalah 73,72. Sebanyak 17 peserta didik belum tuntas hasil belajarnya dan 27 peserta didik sudah tuntas hasil belajarnya dari jumlah 44 peserta didik. Ketuntasan hasil belajar klasikal
yang dicapai dalam siklus ini adalah sebesar 61,36%. Dan rata-rata skor yang diperoleh dalam siklus II adalah 79,55. Sebanyak 9 peserta didik yang belum tuntas dan 35 peserta didik sudah tuntas hasil belajarnya dengan jumlah 44 peserta didik. Ketuntasan hasil belajar klasikal yang dicapai dalam siklus ini adalah sebesar 79,55%. Rata-rata peningkatan dari siklus 1 dan siklus 2 adalah 79,55% - 61,36% = 18,19%. Hasil peningkatan tiap individu peserta didik dapat dilihat dapat dilihat pada tabel di bawah dan diagram batang (Lampiran 10). Tabel 1. Peningkatan hasil belajar dalam % No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Siklus 1 75 75 0 75 80 80 70 85 75 65 70 80 65 80 75 80 70 80 75 85 80 65 75 60 80 70 80
Siklus 2 80 70 95 80 85 90 75 90 90 75 85 85 100 85 85 80 60 85 85 95 90 85 85 70 70 85 75
Peningkatan 5 -5 95 5 5 10 5 5 15 10 15 5 35 5 10 0 -10 5 10 10 10 20 10 10 -10 15 -5
Keterangan Naik Penurunan Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Imbang Penurunan Naik Naik Naik Naik Naik Naik Naik Penurunan Naik Penurunan
Akibatnya Tetap lulus Menjadi tidak lulus Menjadi lulus Tetap lulus Tetap lulus Tetap lulus Menjadi lulus Tetap lulus Tetap lulus Menjadi lulus Menjadi lulus Tetap lulus Menjadi lulus Tetap lulus Tetap lulus Tetap lulus Tetap tidak lulus Tetap lulus Tetap lulus Tetap lulus Tetap lulus Menjadi lulus Tetap lulus Tetap tidak lulus Menjadi tidak lulus Menjadi lulus Tetap lulus
No 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Siklus 1 60 75 70 65 80 75 75 70 65 75 70 60 60 85 80 75 80
Siklus 2 80 40 70 80 85 75 75 75 85 70 85 85 55 65 90 75 75
Peningkatan 20 -35 0 15 5 0 0 5 20 -5 15 25 -5 -20 10 0 -5
Keterangan Naik Penurunan Imbang Naik Naik Imbang Imbang Naik Naik Penurunan Naik Naik Penurunan Penurunan Naik Imbang Penurunan
Akibatnya Menjadi lulus Menjadi tidak lulus Tetap tidak lulus Menjadi lulus Tetap lulus Tetap lulus Tetap lulus Menjadi lulus Menjadi lulus Menjadi tidak lulus Menjadi lulus Menjadi lulus Tetap tidak lulus Menjadi tidak lulus Tetap lulus Tetap lulus Tetap lulus
Dari tabel 1 dan diagram batang (Lampiran 10), maka dapat dilihat ada 9 peserta didik yang hasil belajarnya mengalami penurunan setelah mengikuti 2 kali siklus, ada 5 peserta didik yang hasil belajarnya imbang setelah mengikuti 2 kali siklus, dan ada 30 peserta didik yang mengalami peningkatan hasil belajarnya setelah mengikuti 2 kali siklus.
Diagram Pie menunjukkan peningkatan secara klasikal sebagai berikut.
penurunan, 9, 20%
imbang, 5, 11% naik, 30, 69%
penurunan
imbang
naik
Gambar 60. Diagram menunjukan peningkatan hasil belajar siklus I dan II
Untuk perubahan kelulusan setelah mendapatkan tindakan kelas dapat dilihat pada diagram 3 dengan hasil, 30% menjadi lulus sebanyak13 peserta didik, 50% tetap lulus sebanyak 22 peserta didik, 9% tetap tidak lulus sebanyak 4 peserta didik, dan 11% menjadi tidak lulus sebanyak 5 peserta didik.
Tetap lulus, 22, 50%
Menjadi tidak lulus, 5, 11%
Menjadi lulus, 13, 30%
Tetap tidak lulus, 4, 9%
Menjadi lulus Tetap lulus Menjadi tidak lulus Tetap tidak lulus
Gambar 61. Diagram menunjukan perubahan kelulusan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan dalam BAB IV, dapat ditarik simpulan sebagai berikut. 1. Melalui pembelajaran berbasis web, hasil belajar pokok bahasan kubus dan balok, peserta didik kelas VIIID SMP Negeri 13 Semarang dapat ditingkatkan. Rata-rata skor yang dicapai di akhir siklus II adalah 79,55 dengan ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 79,55%. 2. E-learning dalam pemanfaatannya didalam proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok dengan media berbasis web melalui penerapa Lembar Kerja Siswa (LKS) dapat memberikan motivasi belajar, membantu dalam pembelajaran sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik.
B. Saran Hendaknya guru kelas VIII SMP Negeri 13
Semarang dapat
menerapkan dan mengembangkan e-learning berbasis web dalam penerapan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk bahan latihan peserta didik disekolah maupun dirumah untuk belajar matematika, khususnya materi geometri ruang dan pengukuran pada pokok bahasan kubus dan balok.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2000. Pengantar Internet. Semarang: STMIK Dian dan Lintang Nuswantoro. ............ 1999. Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan (Action Research). Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta : Bumi Aksara. Artikel Digital Learning. 2007. http://www.impalaunibraw.org (diakses pada tanggal 2 April 2007). Darsono, Max, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP SEMARANG PRESS. Hardjito. 2002. Internet Untuk Pembelajaran. http://www.pustekkom.go.id (diakses pada tanggal 21 April 2006). Hidayah, Isti, dkk. 2006. Workshop Pendidikan Matematika 2. Semarang : Jurusan Matematika UNNES Indrianto, Lis. 1998. Pemanfaatan Lembar Kerja Siswa Dalam Pengajaran Matematika Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matematika. Semarang: IKIP Semarang. Skripsi tidak diterbitkan. Khan, B.H. 2001. Web Based Learning. http://www.bookstoread.com/bestseller/ khan/wbl.html (diakses pada tanggal 21 april 2006). Kusumah, Yaya. S. 2003. Desain Pengembangan Bahan Ajar Matematika Interaktif Berbasiskan Teknologi Komputer. (Makalah). Bandung : tidak diterbitkan Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. 2002. e-Education Konsep Teknologi dan Aplikasi Internet Pendidikan. Yogyakarta : Andi. Rianto, Yatim. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan Dasar. Surabaya : SIC Surabaya.
119
Siahaan, Sudirman. E-Learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai Salah Satu Alternatif Kegiatan Pembelajaran di http://www.balitbang.org. (diakses pada tanggal 21 april 2006). Soekartawi. 2003. Beberapa Kesulitan Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Web Pada Sistem Pendidikan Jarak Jauh (Obstacles in Applying Web-based Learning for Distance Education System. http://www.seamolec.or.id. (diakses pada tanggal 21 april 2006) Sugandi, A. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang : UNNES. Sugilar. 1996. Hubungan literasi komputer dengan sikap terhadap pembelajaran berbantuan komputer (tesis). PPS-IKIP Jakarta. http://www1.bpkpenabur.or.id/jelajah/02/sosial.htm (diakses pada tanggal 22 mei 2004) Wibawanto, Hari. 2006. Bahan Ajar Multimedia Interaktif. Semarang: UPT SBM UNNES Yaniawati, R. Poppy. 2000. Penerapan E-Learning Dalam Pembelajaran Matematika Yang Berbasis Kompetensi. http://www.jurnalkopertis4.org. (diakses pada tanggal 23 desember 2006). Yaniawati, R. Poppy. 2006. Mengajar (Menyenangi) Matematika. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak . (diakses pada tanggal 23 juni 2006). Zawawi, Tenggku. 2007. Penggunaan Internet dalam Pendidikan Matematika. http://come.to/tzz. (diakses pada tanggal 15 april 2007).