PEMBELIAN SECARA KREDIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA KONSUMSI mu RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS P ADA KEC. TANAH SAREAL KOTA BOGOR) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)
Oleh
Astri Febiani
103046128249
KONSENTRASIPERBANKANSYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAHDANHUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1428 HJ 2007-M
PEMBELIAN SECARA KREDIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP POLA KONSUMSI IBU RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUDI KASUS PADA KEC. TANAH SAREAL KOTABOGOR) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I)
Oleh
Astri Febiani
103046128249
P~mbimbing
I.
Pembimbing II,
, • \.... v.:...o Hendra Kholid, MA
!6.
10-~
•
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKUL T AS SY ARIAH DAN HUKUM UIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA 1428 HI 2007 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang be1judul "PEMBELIAN SECARA KREDIT DAN PENGARUHNYA
TERIIADAP POLA KONSUMSI IBU RUMAH TANGGA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (STUD! KASUS PADA KEC. TANAH SAREAL KOTA BOGOR)" telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah clan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 21 Nopember 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Smjana Ekonomi Islam pada program stucli Muamalat (Ekonomi Islam).
'l'
. " I. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM 210 422
Kctua
Sckrctaris
Ah. Azharucldin Lathif, M. Ag NIP. 150 317 593
l'c1nhi•nhi11g I
):>.!:. Ir. M NmlralUF./.anum I loscn MS M.Sc. l'h. Nll'.450005016
f)
,,
./' ,/
l'cmbirnbing If
I lcndra Kholicl, MA
l'cnguj i I
Dr. I-I. A. Juaini Syukri, Le, MA NIP. I 50 256 969
!>cnguji II
Dra. Hj. Nuriah Thahir, MM
................ )
~
LEMBARPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: I. Skripsi/tesis/disertasi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk rnemenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar starat I/ strata 2/ sh·ata 3 di UIN Syarif Hidayatullah .Jakm1a. 2. Se111ua surnbcr yang saya gunakan dalam pcnulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3 . .Tika clikemuclian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau 111crupc1k1111 liasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bcrseclia mcnerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakmta.
ABSTRAK ASTRI FEBIANI Pembelian Secara Kredit dan Pengaruhnya Terhadap Pola Konsumsi lbu Rumah Tangga Dalam Pcrspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Pada kec. Tanah Sarcal Kola Bogor) Salah satu jalan yang dibolehkan oleh ajaran Islam untuk memenuhi kebutuhan aclalah dengan cara jual beli clidalam memenuhi kebutuhan hidup. Manusia pernah rnelakukan barter yaitu cara memperoleh barang dengan jalan saling menukar barang antara penjual dan pembeli, tetapi seiring dengan perkembangan zaman maka cara ini pun ditinggalkan clan beralih clengan cara jual beli, baik jual beli secara tunai (cash)maupun jual beli secara kredit. Banyak fenomena yang te1jacli climana seorang ibu membeli pakaian yang harganya ratusan ribu rupiah paclahal kondisi ekonorninya ticlak rnernungkinkan untuk membelinya tetapi karena ticlak mau ketinggalan zaman maka clipalrnilah cara kredit untuk menclapatkannya, ataupun menghutang kebutuhan sehari-hari di warungwarung atau toko seperti untuk kebutuhan dapur, anak clan lainnya. Cara ini ditempuh biasanya karena keungan atau penclapatan yang tidak mencukupi untuk membelinya sedangkan kebutuhan hidup tidak clapat dituncla-tunda maka menghutanglah jalan yang bisa clilakukan. Dengan adanya fenomena yang te1:jdai cliatas, maka penulis tertarik rnengangkat tema ini untuk melakukan penelitian. Tujuan clari penelitian ini diantaranya yaitu penulis ingin mengetahui hubungan pengaruh pembelian secara
kredit terhadap pola konsumsi ibu rumah tangga di Kee. Tanah Sareal Kola Bogor. Dan ingin memperkaya khazanah pengetahuan mengenai pembelian secara kredit yang sesuai dengan perspektif ekonomi Islam, karena mayoritas masyarakat melakukan pembelian kredit ini secara konvensional maka dengan itu penulis ingin memberikan gambaran yang jelas dan benar kepada pembaca dan masyarakat luas tentang pembelian secara kreclit yang sesuai dengan perspektif ekonomi Islam. Hasil penelitian yang dihitung menggunakan rumus Chi-square menunjukan bahwa sebagian besar masyarakat di Kee. Tanah Sareal melakukan jual beli kredit. Mayoritasa dari mereka itu berpencliclikan clan berpenghasilan rendah. Dan tidak seclikit pula clari mereka yang berpencliclikan clan berpenghasilan tinggi melakukan pembelian secara kreclit clalam mengkonsumsi suatu barang. Perbeclaan diantara kecluanya yaitu dimana masyarakat yang berpenclidikan clan berpenghasilan renclah hanya membeli barang yang direncanakan dan slalu mempertimbangkan harganya clalam mengkonsumsi suatu barang, seclangkan masyarakat yang berpencliclikan clan berpenghasilan tinggi sering membeli barang yang ticlak direncanakan clan ticlak pernah mempertimbangkan harganya·clalam mengkonsumsi suatu barang.
KATAPENGANTAR
Segala pttii serta rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah rnencurahkan segenap rahmat, taufik dan hidayalmya. Sesungguhnya karena kernurahan-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat cliiringi salam semoga selalu tercurahkan kepada suri taulaclan umat muslim Nabi Muhammad SAW, berserta segenap keluarganya clan para sahabatnya yang selalu setia berjuang demi tegaknya Islam yang haq. Selanjutnya, penulis menyaclari sepenuhnya, bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini. penulis banyak mengalami kesulitan, hambatan clan tantangan. Namun berkat bantuan, dorongan clan arahan clari berbagai pihak maka penulis clapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan akaclemik pacla program strata satu (S l ), pada jurusan Muamalat Perbankan Syari'ah di Fakultas Syari'ah clan l-Iukurn Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam ha! ini penulis memilih juclul "Pembelian Secara Kredit dan Pengaruhnya Terhadap Pola
Konswnsi !bu Rumah Tangga Dalam Perspektif Ekonomi Islam di Kata Bogar. Karenanya clengan segala kerenclahan hati, penulis menyampaikan terima kasih clan penghargaan yang sebesar-besarnya kepacla semua pihak yang telah 111c111banlu pcnulis baik langsung maupun tidak langsung, secara khusus penulis sampaikan terima kasih kepacla yang terhormat:
I. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM. Selaku Dekan Fakultas syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah banyak membina, membantu dan membimbing penulis selama belajar. 2. Euis Amelia. M. Ag. Selaku Ketua Program Studi Muamalat Perbankan syari'ah Fakultas syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah banyak membina, membantu dan membimbing penulis selanla belajar. 3. Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag. Selaku seketaris Program Studi Muamalat Perbankan syari'ah Fakultas syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah membantu penulis dalam proses perkuliahan dan administrasi. 4. Ir. M Nadratuzzaman Hosen, MS, M. Sc. Ph. D dan Hendra Kholid, MA. Selaku Dosen Pembimbing, yang telah banyak membina, membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya. 5. Dr. H. A. Juaini Syukri, Le, MA dan Dra. Hj. Nuriah Thahir, MM Selaku Dosen Penguji, yang telah banyak membina, membantu dan menguji penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen Fakultas syari'ah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuannya kepada penulis. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Syari'ah dan Utama UIN Syarif Hidayatullah, yang telah memberikan banyak fasilitas dalam mengadakan studi kepustakaan. 7. Ayah dan Bunda tercinta, yang telah banyak membantu penulis baik berupa moril maupun materil, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini ..
8. Teman-temanku dan Semua pihak yang telah ikut berpartisipasi baik secara langsung maupun tidak langsung demi selesainya skripsi ini, dan mohon maaf j ika penulis tidak sebutkan satu persatu karena terbatasnya halaman dan
waktu. Atas semua itu, penulis hanya dapat memanjatkan do'a kepada Allah SWT, semoga amal baiknya mendapatkan balasan dari-Nya. Dan akhirnya penulis hanya berharap, semoga slaipsi ini bennanfaat bagi penulis khususnya dan bagi masyarakat luas pada umumnya dan untuk khazanah pengetahuan pada umumnya.
Jakarta, I 0 September 2007
Penulis
DAFTARISI KATA PENGANTAR .............................................................. . DAFTAR ISi................................................................... ........
iv
DAFTAR TAB EL...................................................................
vii
DAFTAR GAJVIBAR................................................................
Vll
BAB I:
PENDAIIULUAN A.
Latar Belakang Masai ah ........................................... ..
13.
Pembatasan clan Perumusan Masalah ........................... ..
3
C.
']' u,1uan . J> ene·I'itian . ................................................... .
4
D.
Manfoat Pcnclitian ................................................. ..
5
E.
Metocle Penelitian ................................................. ..
6
F.
Sistematika Penyusunan ............................................ .
17
BAB 11:
TIN.IAUAN
UMUM
TEN TANG
PEMBELIAN
SECARA KREDIT MENURUT HUKUM ISLAM DAN KONVJ£NSlONAL A.
Pengertian .Tuai Beli Kreclit......... ... . . . ... . . .. .. ... . ... . . ... . . ...
20
13.
Prinsip-prinsip Berhutang...................... ... . . . . . ... ... . . . . . .
25
C.
Mekanisme Kreclit Konsumtif................................... ...
29
D.
Dasar-clasar Hukum Pembelian Secara Kreclit...................
30
E.
Tujuan Pembelian Secara Kreclit................................ ...
36
F.
Permasalahan Di Sekitar .Tua!-Beli Kreclit Menurut Hukum ~!~ .................................................................. .
39
BAB III:
KONSUMSI DALAM PANDANGAN ISLAM
A.
Pengerlian Konsumsi..................... ............................. ........
51
B.
Teori Perilaku Konsumen...................................... .......
54
C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen.. .......
63
D.
Tujuan Konsumsi clalam Islam......................................
64
E.
Etika Konsumsi clalam Islam........................................
67
F.
Prinsip-prinsip Konsumsi dalam Islru11.......................... ...
69
BABlV:
BASIL STUDl DAN ANALISA
!\.
J(urakLerisLik l(eea1natan 'l'anah Sareal........................... ..
B.
Pengaruh Pelaksanaan Pembelian Secara Kreclit Terhaclap
C.
BABY:
73
Pola Konsumsi !bu Rumah Tangga............................. ....
76
Analisis Data...........................................................
91
PENUTUP
A.
Kesimpulan............................................................
134
B.
Saran-saran.............................................................
137
DAFTAR PUSTAKA................................................
138
LAJVH' IRAN .......................................................... .
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4. 1
Luas Wilayah dan Bantaran Sungai ................................
73
2. Tabel 4. 2
Jumlah Penduduk ............................................................
74
3. Tabel 4. 3
Sumber Daya Kelembagaan ............................................
74
4. Tabel 4. 4
Sumber Daya Manusia ....................................................
75
5. Tabel 4. 5
Identitas Responden Berdasarkan Perkawinan ...............
82
6. Tabel 4. 6
Jumlah Suami yang Memiliki Pekerjaan Tetap ..............
83
7. Tabel 4. 7
Jumlah Keikutsertaan Istri Dalam Mencari Nafkah ........
84
8. Tabel 4. 8
Merencanakan Dengan Anggota Keluarga Laian Pada Saat Mengkonsumsi Suatu Barang.........................
85
9. Tabel4. 9
Tekhnik Pembelian Pakaian dan Alasannya .................. .
86
10. Tabel 4. 10
Cara Responden Membayar Kredit Pakaian .................. .
87
11. Tabel 4. 11
Jumlah Keterlibatan Responden Dengan Tukang Kredit..... .. ... ... .. .. ..... .. ... .. .. .. ..... ... .. .. ... ... .
98
12. Tabel 4. 12
Mengkonsumsi Secara Kredit Selain Pakaian ................ .
99
13. Tabel 4. 13
Alasan Responden Mengkredit Pakaian Karena Ikut-ikutan Orang Laian .....................................
14. Tabel 4. 14
Hubungan Tingkat Pendidikan Responden Terhadap Memperhatikan Merekya ................................
15. Tabel 4. 15
105
Hubungan Tingkat Penghasilan Responden Terhadap Memperhatikan Merelmya ..............................
l9.Tabel4.19
100
Hubungan Tingkat Pendidikan Responden Terhadap Mempertimbangkan Harga Barang .................
18. Tabcl 4. 18
96
Hubungan Tingkat Pendidikan Responden Terhadap Meni.perhatikan Keaslian Barang....................
17.Tabel4.17
92
Hubungan Tingkat Pendidikan Responden Terhadap Suka Membeli Barang yang Tidak Direncanakan ..........
16. Tabel 4. 16
90
109
Hubungan Tingkat Penghasilan Responden Terhadap Suka Membeli Barang yaQg Tidak Direncanakan ..........
113
20. Tabel 4. 20
Hubungan Tingkat Penghasilan Responden Terhadap Memperhatikan Keaslian Barang ....................................
21. Tabel 4. 21
Hubungan Tingkat Penghasilan Responden Terhadap Mempertimbangkan Harga Barang ................ .
22. Tabel4. 22
121
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Penghasilan Terhadap Memperhatikan Mereknya ............................ ..
23. Tabel 4. 23
117
125
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Penghasilan Terhadap Suka Membeli Barang yang Tidak Direncanakan...................................................................
24. Tabel 4. 24
Hubungan Tingkat Pendidikan dan Penghasilan Terhadap Memperhatikan Keaslian Barang ....................
25. Tabel 4. 25
127
129
Hubungan Tingkat Pendidikan clan Penghasilan Terhadap Mempertimbangkan Harganya ....................... .
131
DAFTARGAMBAR I. Gambar 3.1
Pemaksimuman Kepuasan Konsumen ........................... .
56
2. Gambar 3. 2
Garis Pendapatan Konsumsi .......................................... .
57
3. Uambar 3. 3
Garis Harga Konsumsi ................................................... .
58
4. Gambar 3. 4
Memaksimalkan Utility Function pada Budget line tertentu.... ...... .... .... .. .. .... .. .. .. .. ... .. .. ... .. .. .. .. .. .. .
61
5. Gambar 3. 5
Meminimalkan Budget Line Utility Function Tertentu..
62
6. Gambar4. 1
Identitas Responden Berdasarkan Perkawinan ...............
82
7. Gambar 4. 2
Jumlah Suami yang Memiliki Peke1jaan Tetap ..............
83
8. Gambar 4. 3
Jumlah Keikutsertaan Istri Dalam Mencari Nafkah........
84
9. Gambar4. 4
Merencanakan Dengan Anggota Keluarga Lain Pada Saat Mengkonsumsi Suatu Barang........................
85
10. Gambar 4. 5
Tekhnik Pembelian Pakaian dan Alasannya ................. ..
86
11. Gambar 4. 6
Cara Responden Membayar Kredit Pakaian ................. ..
87
12. Gambar 4. 7
.Jumlah Keterlibatan Responden Dengan Tukang Kredit....................................................
88
13. Gambar 4. 8
Mengkonsumsi Secara Kredit Selain Pakaian .............. ..
89
14. Gambar 4. 9
Alasan Responden Mengkredit Pakaian Karena Ikut-ikutan Orang Laian .....................................
90
BABl PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan mendasar kebutuhan hidup manusia yaitu kepuasan yang tidak ada batasanya. Islam sebagai ajaran yang integral dan komperhenshif, tidak memberikan pembatasan masalah dalam ha! kepemilikan harta. Islam mengakui hak milik tiap individu, banyak cara yang dilakukan manusia untuk mendapatkan harta, bisa melalui jalan yang dilarang agama atau jalan yang diridhoi agama. Hal ini kembali kepada individu masing-masing tetapi Islam memberikan ramburambu yang harus diperhatikan manusia didalam memperoleh harta. Kebutuhan-kebutuhan manusia digolongkan kepada 3 hal yakni: keperluan, kesenangan dan kemewahan. Keperluan meliputi semua hal yang diperlukan untuk memenuhi segala kebutuhan yang harus dipenuhi, sedangkan kesenangan sebagai komoditi yang penggunaannya menambah efisiensi pekerja, akan tetapi tidak seimbang dengan biaya komoditi semacam itu, yang terakhir kemewahan menunjuk kepada komoditi serta jasa yang penggunaannya tidak menambah efisiensi seseorang bahkan mungkin menguranginya 1•
1
M. Abdul Mannan, Ekonomi Islam: Teori dan Praktek Dasar-dasar Ekonomi Islam, Jakarta, Intermasa, 1992, ed.4, h. 48.
2
Untuk mcndapatkan barang dan jasa, seorang konsumcn harus melakukan lransaksi yang biasa cliscbut clcngan jual bcli, yang biasa dilakukan adalah jual beli clengan cara tunai (cash) clan jual beli secara kredit. Jual beli tunai te1jadi karena adanya penclapatan yang climiliki oleh konsurnen untuk dibayarkan, tetapi seringkali kenyataan di masyarakat pembelian secara kredit sudah menjadi kebiasaan walaupun jaminan antara penjual clan pembeli hanya berupa kcpercayaan, clan yang dikreditkan bukan hanya kebutuhan mendesak saja (seperti untuk makan atau kebutuhan primer lainnya) dengan alasan pendapatan yang tidak ada pada saat itu, tetapi juga berkenaan dengan kebutuhan pelengkap atau tersier. Wanita yang merupakan pangsa pasar terbesar tentu memanfaatkan cara pembelian secara kredit ini dalam memenuhi kebutuhannya baik untuk dirinya sendiri ataupun keperluan keluarganya. Hal ini tampak jelas dimasyarakat, terbukti banyak sekali ibu-ibu rumah tangga yang memanfaatkan cara ini untuk memenuhi konsumsi rumah tangganya. Banyak faktor yang mempengaruhi ibu-ibu rumah tangga melakukan pembelian secara kreclit selain faktor di atas, juga biasanya dikarenakan ikutikutan, pengaruh tetangga, zaman atau mungkin karena kebutuhan yang sangat mendesak clan alasan laiimya. Banyak fenomena yang te1jacli dimana seorang ibu membeli pakaian yang harganya ratusan ribu padahal kondisi ekonominya tidak memungkinkan untuk mcmbclinya tclapi karcna tidak mau ketinggalan zaman maka dipakailah cara
3
laedit untuk mendapatkannya, ataupun menghutang (kredit) kebutuhan sehari-hari di warung-warung atau toko seperti untuk kebutuhan dapur, anak dan lainnya. Cara ini ditempuh biasanya karena keuangan atau pendapatan yang tidak mencukupi untuk membelinya sedangkan kebutuhan hidup tidak dapat ditundatunda maka menghutanglah j alan yang biasa dilakukan. Seperti yang sudah dijabarkan di atas bahwa kebutuhan manusia beraneka ragam dan yang di kreditpun hampir meliputi semua kebutuhan manusia, maka didalam penelitian yang akan dilakukan ini hanya terbatas pada pembelian secara !credit pakaian yang dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga didalam memenuhi kebutuhan diri sendiri dan keluarganya. Dari sebuah fenomena di atas, penulis bermaksucl menuangkannya clalam sebuah skripsi yang berjudul Pcmbelian Sccara Kredit dan Pengarulmya Tcrhadap Pola Konsumsi lbu Rumah Tangga Dalam Pcrspektif Ekonomi Islam.
B. Pcmbatasan dan Pcrumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan di alas, maka dalam hal ini penulis berupaya mengedepankan suatu tema inti yang berkaitan dengan masalah yang akan diangkat. Dalam hal mengangkat tema penelitian ini, tentunya penulis membatasai permasalahan yang akan diuraikan dalam penelitian ini, dan agar permasalahan yang akan diuraikan dalam penelitian
4
ini tidak melebar maka penulis membatasinya hanya pada pembelian secara kredit pakaian terhadap pola konsumsi ibu mmah tangga. Dalam merealisasikan batasan masalah yang dikemukakan di alas maka penulis memberikan perumusan masalah untuk memudahkan pembahasan selanjutnya. Adapun beberapa pennasalahan yang akan penulis kemukakan diantaranya adalah sebagai berikut : I. Bagaimanakah legalitas kredit dalam Islam ? 2. Apa saja faktor yang mempengarnhi ibu-ibu mmah tangga (pembeli) di Kecamatan Tanah Sareal memilih melakukan pembelian secara kredit ? serta alasan-alasan lainnya! 3. Bagaimanakah po la konsumsi yang baik menurut syariat Islam ? 4. Adakah hubungan pengaruh kredit terhadap pola konsumsi ibu rumah tangga di Kecamatan Tanah Sareal ?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Ingin memberikan gambaran yang jelas dan benar kepada penulis, pembaca dan masyarakat tentang pembelian secara kredit yang sesuai dengan perspektif ekonomi Islam. 2. Ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu-ibu dalam melakukan pembelian secara !credit.
5
3. Ingin memperkaya khazanah pengetahuan mengenai pembelian secara kredit yang sesuai dengan perspektif ekonomi Islam. 4. Ingin mengetahui hubungan pengaruh pembelian secara kredit pakaian terhadap pola konsumsi ibu rumah tangga di Kecamatan Tanah Sareal.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : l. Dengan adanya penelitian ini diharapkan menarnbah sumbangan pikiran bagi wacana ekonomi Islam tentang pembelian secara kredit pakaian terhaclap pola konsumsi ibu rumah tangga. 2. Dengan aclanya penelitian ini cliharapkan akan menambah wawasan bagi penulis pacla khususnya clan bagi masyarakat pacla umumnya tentang pelaksanaan ekonomi Islam yang sesuai dengan aturan serta lanclasan syariat Islam. 3. Memberikan masukan yang bermanfaat guna menjadi bahan pertimbangan untuk melaksanakan pembelian secara kreclit sesuai clengan prinsip ekonomi Islam clalam menentukan Iangkah selanjutnya kearah yang lebih baik. 4. Menumbuhkan kepercayaan yang utuh kepacla pembaca clan masyarakat bahwasanya clengan berpegang teguh pacla prinsip-prinsip ekonomi Islam dalam mengkonsumsi suatu barang clengan cara kreclit clapat membentuk masyarakat yang beriman dan sejahtera.
6
E. Metode Penelitian I. Jenis Penelitian
Untuk mencapai tujuan dari skripsi ini, maka penulis menggunakan dua jcnis penclitian, diantaranya adalah sebagai berikut : a. Penelitian kepustakaan (Librmy Research) Penelitian ini diarahkan untuk memperoleh landasan teori yang akan dipergunakan dalam analisis data. Metode ini digunakan untu mencari data teraktual yang bersifat teoritis dengan menggunakan buku-buku, maj al ah, karya-karya ilmiah, koran, artikel clan bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan materi pembahasan ini. b. Pendekatan Lapangan (Field Research) Menambah usaha yang dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan data dengan cara turun langsung ketempat objek penelitian yaitu disekitar kec. Tanah Sareal, kola Bogor. Untuk melakukan wawancara, pemberian angket, clan lain-lain. 2. Pendekatan Penelitian
Di dalam penentuan variabel ini, penulis menggunakan variabel independent clan dependent, yang merupakan variabel independent (pengaruh) adalah ha! ikhwal tentang pembelian secara kredit pakaian, sedangkan variabel dependent (terpengaruh) adalah pola atau tingkah laku konsumsi ibuibu rumah tangga.
7
3. Sumber Data dan .Jcnis Data
a. Sumbcr Data Yang menjadi bahan acuan (smnber) dalam penelitian
1111,
penulis
membaginya dalam dua katcgori yaitu : 1) Data Primer, yang menjadi data primer adalah masyarakat sebagi responden yaitu ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di kec. Tanah Sarcal, kola Bogor. 2) Data Sekunder digunakan untuk mendukung data primer, dalam ha! ini penulis menggunakan data sekunder berupa clokumentasi yaitu hal-hal yang berkaitan dengan dokumen-dokmnen tentang pembelian secara kreclit. b. Jenis Data Di clalam penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis penelitian cleslaiptif dengan tipe pendekatan studi kasus 5 dan yang menjadi unit adalah masyarakat yang tinggal di kec. Tanah Sareal, kota Bogor.
5
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang tentang status objek penelitian yang berkembang dengan su~tu fase spesifik atau khas dari keseluruhan personality (Maxfield, 1930) dan banyak dikerjakan untuk meneliti desa kota besar, sekelompok manusia droup out , tahanan-tahanan, pimpinan-pimpinan.dan sebaginya. Moh. Nazir, Metodologi Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, I 988, cet. ke-3, h.63,65-67
8
4. Tekhnik Pengambilan Sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mencakup warga masyarakat yang tinggal di Kacamatan Tanah Sareal, kota Bogor. b. Sampel SampeI pada penelitian ini adaiah ibu-ibu yang tinggaI di kawasan kec. Tanah SereaI, kota Bogor. Dipilihnya daerah ini karena daerah ini merupakan tempat tinggal penulis sehingga mempermudahkan penulis clalam menyelesaikan skripsi ini. Kee. Tanah Sareal terdiri dari 11 keiurahan. 6 Dan untuk memilih kelurahan yang dijaclikan sampel, penulis memilihnya dari jumlah pencluduk terbanyak, maka terpilihlah 3 kelurahan dari I I keiurahan. Yang pertama terpilih yaitu keiurahan Kebon Pecles karena memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan jumiah penduduk 20.398 jiwa, clan yang terbanyak kedua yaitu kelurahan Cibac!ak dengan jumiah penducluk 16.008 jiwa dan yang terakhir terpilih yaitu Kelurahan Geclung Waringin denganjumlah pencluduk 14.180 jiwa.
6
Data Ini Didapat dari Bpk. Zaenal Abidin Sebagai Ket. RW, tanggal 2 Pebruari 2007.
9
c. Tekhnik Penarikan Sampel Tekhnik penarikan sampel yang dipakai adalah tekhnik sampling random, karena yang menjadi objek penelitian adalah tingkah laku ibu-ibu rumah tangga, juga karena tekhnik ini murah, cepat dan mudah, serta basil dari penelitian ini tidak untuk digenerasikan terhadap daerah lain, hanya berlaku untuk daerah penelitian saja. 5. Tckhnik Pcngumpulan Data
Teklmik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Wawancara Wawancara dilalrnkan dengan cara tanya j awab terhadap respond en ditujukan kepada ibu-ibu sebagai pembeli (konsumen). Wawancara dilakukan untuk melengkapi data yang telah didapat. Wawancara dilakukan dengan tidak bersturktur dan tidak ter!alu formal karena untuk menghindari
kekakuan antara penulis
dengan
responden,
dengan
wawancara bersifat pribadi. Sedangkan alat peni,>umpul data (instrumen) yang dipakai adalah merujuk pada pedoman wawancara. b. Angket (kuesioner) Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.
10
I) Dipandang dari jawaban yang diberikan, kuesioner yang
penulis
gunakan adalah kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. 2) Dipandang dari cara menjawabnya, angket atau kuesioner yang punulis gunakan adalah kuesioner tertutup yaitu yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih. 3) Dipandang dari bentuknya, kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner pilihan ganda dimana responden tinggal membubuhkan tanda silang (X) pada jawaban kolom yang ada. c. Studi Dokumentasi Tekhnik ini dipakai untuk melengkapi data primer yang merujuk pada buku-buku yang berkenaan dengan data primer juga majalah-majalah atau referensi lainnya yang dianggap relevan oleh penulis. Dan untuk lebih melengkapi data selain yamg disebutkan di atas penulis pun melengkapi data dengan alat pengumpul data bempa form dokumentasi dengan sumber data catatan resmi tertentu yang berkenaan dengan wilayah penelitian yaitu, Data potensi Kecamatan Tanah Sareal Kotamadya Bogor tahun 2007 dan Profil Kecamatan Tanah Sareal 2007. 6. Tckhnik Pengolahan Data Data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini akan diolah diklasifikasikan berdasarkan katagori tertentu sesuai dengan data yang didapat dari pengamatan, diolah kembali dan dibuat sub-sub permasalahan yang
11
berdasarkan analisis variabel, serta dianalisa untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti sehingga dapat diperoleh kesimpulan dengan tahapantahapan sebagai berikut : a
Editing Semua yang didapat dari hasil pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi terlebih dahulu diedit, yaitu data-data tersebut kesemuanya dipcriksa kembali, dibaca dan diperbaiki supaya ticlak terjacli kesalahan atau terclapatnya data yang masih meragukan.
a
Tabulasi Data Untuk mendapatkan data yang lebih valid malca cliadakan wawancara terhaclap 15 responden ibu-ibu rumah tangga yang cliamati, serta pemberian angket kepada 60 responden yang terbagi clalam 3 kelurahan. Dan hasil clari wawancara dan pemberian angket clipaclukan clengan membuat label frekuensi relatif untuk setiap kategori dengan langsung dibuat persentase, sehingga akan langsung cliketahui jumlahnya (sesuai proporsi jawaban dan jumlah sampel).
7.
Tekhnik Penulisan Laporan
Seclangkan metode penulisan merujuk pacla buku "pecloman penulisan skripsi, tesis clan clisertasi UIN SYARlF HIDAYATULLAH JAKARTA, Logos : UIN Jakarta Press, tahun 2007".
12
8. Kerangka Teori Penelitian ini dilandasi dari informasi kepustakaan, Al-quran clan Hadis. Yang dapat kita rasakan, ketika seorang konsumen muslim yang beriman clan bertaqwa mendapatkan penghasilan rutinnya, baik mingguan, bulanan, atau tahunan, dia tidak berpikir pendapatan yang diraihnya itu dihabiskan semua untuk dirinya sendiri. Namun, yang menalgubkan karena keimanan clan ketaqwaannya itu, dalam kondisinya sebagai makhluk yang hanya sepintas melanglang dibahtera dunia yang fana ini, clan atas kesadarannya bahwa dia hidup semata untuk mencapai ridho Allah, dia berfikir sinergis. Harta yang dihasilkan setiap bulan itu sebagian dimanfaatkan untuk kebutuhan individual clan keluarga, clan sebagiannya lagi dibelanjakan di jalan Allah (jisabilillah), atau kita sebut saja penyaluran sosial. Kemudian, yang tidak kita dapatkan pada kajian perilaku konsumsi dalam perspektif ilmu ekonomi konvensional adalah kehadiran saluran penyeimbang dari saluran kebutuhan individual yang disebut dengan saluran konsumsi sosial. Saluran ini hanya ada dalam ekonomi Islam. a!-Quran bernlang kali mengajarkan umat Islam agar menyalurkan sebagian hmtanya dalam bentuk zakat, shadaqah clan infaq. Tak lain dari muatan ajaran tersebut bahwa pada sesunggugnya umat Islan1 mernpakan mata rantai yang kokoh bagi umat Islam yang lainya. Seorang konsumen muslim akan mengalokasikan penclapatanya untuk memenuhi kebutuhan cluniawi clan ukhrawinya. Setelah dia mendapatkan
13
dalam jumlah tertentu, dia zakati haiianya terlebih dahulu. Dari sini kita mulai melihat muara keunikan perilaku konsumen muslim. Setelah kewajiban zakat ditunaikan sebesar 2,5 % dari uang yang dihasilkan secara halal, kemudian dipenuhi pos-pos konsumsi mulai dari barang, jasa hingga sedeqah. 7 9. Variabcl Pcnelitian
Memperhatikan mereknya (Y1)
1.Pendidikan (X1)
Membeli barang yang tidak direncanakan (Y2)
Memperhatikan keaslian barai1g (Y 3)
Mempertimbangkan harganya (Y4)
Memperhatikan mereknya (Y1)
2. Penghasilan (X2)
Membeli barang yang tidak direncanakan (Y2) Memperhatikan keaslian barang (Y 3) Mempe1iimbangkai1 harganya (Y,i)
7
Ibid.
14
JO. lndilrntor d:m Opcrasional Variabcl. a.
Variabel X I) X 1 pendidikan terakhir respond en, indikatornya adalah Tidak Sekolah, SD/MI, SLTP/MTS, SLTA/M.Aliah, Dip! 1,2&3, Smjana. 2) X2 penghasilan responden, indikatornya < Rp.250.000, Rp 250.000-Rp 500.000, Rp 500.000-Rp 1.000.000, Rp 1.000.000-Rp 2.500.000, Rp 2.500.000-Rp 5.000.000111, > Rp 5.000.000.
b.
Variabd Y
I) Y 1 (Memperhatikan mereknya, indikatornya yaitu Ya/Tidak)
2) Y2 (Membeli barang yang tidak direncanakan, indikatornya yaitu Ya/Tidak) 3)
Y3 (Mcmperhatikan kcaslian barang, indikatornya yaitu Ya/Ticlak)
4) Y4 (Mempertimbangkan harganya, inclikatornya yaitu Ya/Tidak) 11. Hipotcsa
Hipotesa merupakan pernyatam1 yang cliterima secara sementara sebagai suatu kebenaraan sebagaimana aclanya pacla saat fenomena clikenal clan merupakan clasar ke1ja serta panduan dalam ve1tifikasi. Hipotesa bisa saja benar clan bisa saja salah, hipotesa ini akan diuji oleh penulis sencliri sehingga akan cliclapat kesimpulan apakah hipotesa tersebut clapat cliterima atau ditolak. Berclasarkan pcrrnasalahan yang diangkat pada penelitian ini.
15
a. Hipotesa Tingkat Pendidikan Responden ( X1) Terhadap Yi, Y2, Y3,
Y4 Hipotesa ke1ja (Hk): Pendidikan berpengaruh terhadap memperhatikan rncrcknya pada saal mcmbeli sualu barang l lipolcsa nihil (I lo):
l'cndidilrnn
tidak
bcrpcngaruh
tcrhadap
memperhatikan mereknya pada saat membeli suatu barang Hipotesa ke1ja (Hk): Pendidikan
berpengaruh
terhadap
membeli
barang yang tidak direncanakan pada saat mcmbeli suatu barang Hipotesa nihil (Ho):
Pendidikan tidak berpengaruh terhadap membeli barang yang tidak direncanakan pada saat membeli suatu barang
Hipotesa ke1ja (Hk): Pendidikan
berpengaruh
memperhatikan
keaslian
terhadap
barang pada saat
membeli suatu barang I-Iipotesa nihil (Ho):
Pendidikan
tidak
berpengaruh
terhadap
memperhatikan keaslian barang pada saat membeli suatu barang Hipotesa ke1ja (Hk): Pendidikan
berpengaruh
mempe1timbangkan membeli suatu barang
harganya
terhadap pada
saat
16
Hipotesa nihil (Ho):
Pendidikan
tidak
berpengaruh
mempertimbangkan
harganya
terhadap pada
saat
membeli suatu barang b. Hipotesa Tingkat Penghasilan Responden (X2) Terhadap Yi, Y2, Y3,
Y4 Hipotesa kerja (Hk): Penghasilan
berpengaruh
terhadap
memperhatikan mereknya pada saat membeli suatu barang Hipotesa nihil (Ho):
Penghasilan
tidak
berpengaruh
terhadap
memperhatikan mereknya pada saat membeli suatu barang Hipotesa kerja (Hk): Penghasilan berpengaruh terhadap membeli barang yang tidak direncanakan
pada saat
membeli suatu barang Hipotesa nihil (Ho):
Penghasilan
tidak
berpengaruh
terhadap
membeli barang yang tidak direncanakan pada saat membeli suatu barang I lipolcsa kc1ja (Hk): Penghasilan memperhatikan
berpengaruh keasl ian
membeli suatu barang
barang
terhadap pada
saat
17
Hipotesa nihil (Ho):
Penghasilan memperhatikan
tidak
berpengaruh
keaslian
barang
terhadap pada
saat
membeli suatu barang Hipotesa ke1ja (Hk): Penghasilan
terhadap
beqiengaruh
mempertimbangkan
harganya
pada
saat
membeli suatu barang 1-lipotesa nihil (I-Io):
Penghasilan
tidak
mempertimbangkan
berpengaruh harganya
terhadap
pada
saat
membeli suatu barang Penulis berkesimpulan bahwa, penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat diterima dengan baik oleh responden, sehingga responden berkenan untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian, dengan bersedianya responden untuk diwawancarai dan mengisi angket yang diberikan oleh penulis.
F. Sistcmatika Pcnyusunan Adapun sistematika penyusunan dari skripsi ini terdiri dari 5 Bab, dengan perincian sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan dan perumusan masalah, manfaat penelitian, kajian pustaka, kerangka teori, hipotesa, metode penelitian dan sistematika penyusunan.
18
Bab II Tinjauan Umum Tentang Pembelian Secara Kredit Menurut Hukum Islam dan Konvensional, yang meliputi pengertian pembelian secara kredit, prinsi p-prinsi p berhutang, mekanisme kredit konsumtif, dasar-dasar hukum pembelian secara kredit, tujuan pembelian secara kredit, dan permasalahan disekitar jual beli kredit. Bab III. Konsumsi Dalam Pandangan Islam dan Konvensional, yang meliputi pengertian konsumsi menurut Islam dam konvensional, teori perilaku konsumen, tujuan konsumsi dalam Islam, etika konsumsi dalam Islam, prinsip-prinsip konsumsi dalam Islam, pola konsumsi !bu rumah tangga, konsep teori tingkah laku konsumen. Bab IV Hasil Studi dan Analisa, meliputi karakteristik Kee. Tanah Sareal, pengaruh pelaksanaan pembelian secara kredit terhadap pola konsumsi ibu rumah tangga dan analisis data. Bab V. Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dan saran-saran. Daftar Pustaka. Lampiran-lampiran.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMBELIAN SECARA KREDIT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DAN KONVENSIONAL
A. Pengertian Jual Beli Kredit Jual beli secara bahasa ialab mengambil sesuatu dan memberikan sesuatu. Adapun pengertian secara istilah syari' at ialab menukar harta dengan barang yang bertujuan untuk menguasai dan memilikinya. Pada dasarnya jual beli adalah perdagangan yang dilakukan oleh sesama manusia dengan tujuan untuk rnemenuhi kebutuhan-kebutuhan yang mendesak antara sesama manusia dan tercapainya keinginan-keinginan serta maslahat-maslahat mereka 1• Dalam istilah fiqh (bahasa) jual beli disebut dengan al-bai' (menjual) berarti mempertukarkan sesuatu dengan sesuatu. Ia merupakan sebuah nama yang mencakup
pengertian
terhadap
kebalikannya yakni
al-syira' (membeli).
Demikianlah al-bai sering diterjemahkan dengan "jual beli''. 2 1. Manurut Hukum Islam
Jual beli Taqsith (kredit), yaitu seseorang membeli barang tetientu untuk ta manfaatkan, kemudian ia bersepakat dengan penjual bahwa ia akan melunasi pembayaran dengan cara dicicil atau dikredit dalam jangka beberapa 1
Isa bin Ibrahim ad duwaisy Syaikh, Jual Beli Yang Dibo/ehkan Dan Dilarang, Jakarta, Pustaka lbnu Katsir, h. 134. 2
Ors. Mas'adi Ghufron A,M,Ag. Fiqh Muamalah Kontekstual Jakmia, PT. Raja Grafindo Persada, November 2002) cet-1.h. 169
20
waktu. Jual beli ini termasuk jual beli ditunda pembayarannya sampai batas waktu yang telah ditentukan. Para Ulama menyebutkan beberapa point penting yang berkenaan dengan jual beli ini, yaitu sebagai berikut : a. Dalam jual beli ini penjual tidak di perbolehkan membuat kesepakatan tertulis clidalam akad dengan pembeli bahwa ia berhak mendapat tambahan harga yang terpisah dari harga barang yang acla, dimana harga tambahan itu akan berkaitan erat dengan waktu pembayaran, baik tambahan harga itu sudah disepakati oleh kedua belah pihak ataupun tambahan itu ia kaitkan dengan aturan main jual beli saat ini yang mengharuskan tambahan harga. b. Apabila orang yang berhutang (pembeli) terlambat membayar cicilan dari waktu yang telah ditentukan, maka tidak boleh mengharuskannya untuk membayar tambahan dari hutang yang sudah ada baik dengan syari'at yang sudah ada ataupun tanpa syariat, karna ha! itu termasuk riba yang diharamkan. c. Penj ual tidak berhak menarik kepemilikan barang dari tangan pembeli setelah te1jadi jual beli, namun penjual di bolehkan memberi syarat kepada pembeli untuk menggadaikan barang kepadanya untuk menjamin haknya dalan1 melunasi cicilan-cicilan yang tertuncla. d. Boleh memberi tambahan harga pada barang yang pembayarannya ditunda dari barang yang dibayar secara langsung (cash). Demikian pula boleh meyebutkan harga barang jika dibayar kontan dan jika dibayar dengan
21
cara diangsur dalam waktu yang sudah diketahui. Dan tidak sah jual beli ini kecuali jika kedua belah pihak sudah memberi pilihan dengan memilih yang kontan atau kredit. e. Diharamkan
bagi
orang
yang
berhutang
untuk
menunda-nunda
kewajibannya membayar cicilan, walaupun demikian syari'at tidak membolehkan si penjual untuk memberi syarat kepada pembeli agar membayar
ganti
rug1
jika
ia
terlambat
menunaikan
kewajiban
(pembayaran hutang). 3 Terlihat dengan jelas bahwa sebenernya dalam hukum Islam jual-beli kredit ini dibolehkan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dan tidak boleh melanggar dari semua yang telah diharamkan Allah SWT . Dan dengan adanya penjelasan ini diharapkan masyarakat luas pada umumnya dan penulis pada khususnya dapat melakukan pembelian secara kredit yang sesuai dengan ajaran Islam. 2. Menurut Konvensional Jual-Beli adalah suatu persetujuan antara si penjual dan si pembeli, si penjual berjanji akan menyerahkan sesuatu barang kepada si pembeli dengan harga yang telah ditetapkan oleh mereka, sedangkan si pembeli be1janji akan membayar harga barang tersebut kepada si penjual. 4
3
Isa bin Ibrahim ad duwaisy Syaikh, Jual Be/i Ya!.Jg Dibolehkan Dan Dilarang, h. 145.
1 '
M.H.Tirtarnidjaja, pokok-pokok hokum perniagaan, Jakmta, 1953,h.23.
22
Sedangkan kata kredit berasal dari bahasa yunani "credere" yang berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin "credit um " yaitu kepercayaan akan kebenaran 5 atau "credo" artinya saya percaya6, atau dalam bahasa Belanda
"koop of ajbetaling" dan dalan1 bahasa inggris "credit sale" yaitu perjanjian jual beli dengan angsuran atau cicilan. 7 Kredit adalah penyerahan barang, jasa atau uang dari satu pihak atas dasar kepercayaan kepada pihak lain dengan janji membayar dari penerimaan kredit kepada pemberi krcclit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak. 8 Ada beberapa pendapat berkenaan dengan arti kredit dibawah m1 diantaranya : a. Kredit dalam arti ekonomi aclalah penundaan pembayaran dari prestasi yang cliberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang, maupunjasa. 9 b. Rolling G Thomas, menekankan bahwa kepercayaan kredit atau pembelian !credit oleh kreditur itu, didasarkan kepada kemampuan debitur
5
1'eguh Pudjo Muljono, Manajeuzen /:lerkreditan Bagi Bank Konvensional, Yogyakarta,
BPFE, I 990, cet. ke-2, ed. 2. h. 9. " Hadiwijaya Ak, dan RA Rivai Sasmita, Ana/isis Kredit (Dilengkapi Telaah Kasus), Bandung, Pionir Jaya, 2000, h. 4. 7
Kashadi, Permasa/ahan Dalam Pe1janjian Jual Be/i dengan angsuran dan Sewa Beli, Majalah Ilmiah, XXIX, 4, Oktober, 2000, h. I 59. 'Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M. B. A, Credit Management Hand Book, Teori, konsep, produsen dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa Bankir dan Nasabah. PT Raja Grafindo Persada, Jakai1a 2006, Hal. 4. 9
4. h, 13.
Thomas Suyatno, Dasar-dasar Perkreditan, Jakarta, Pt Gramedia Pustaka Utama, I 994, ed.
23
dalam hal mengembangkan pinjaman berikut bunganya, dan tentu menurut estimasi analisis kredit. 10 c. Amir R. Batubara, mengemukakan kredit itu te1jadi, bila ada tenggang waktu antara pemberian kredit itu sendiri oleh kreditur, dengan saat pembayaran yang dilakukan oleh debitur. 11 d. Menurut keputusan mentri perdagangan dan koperasi No. 36/KP/IV80 Tanggal I februari 1980 tentang perjanjian kegiatan usaha sewa beli (
Hirepurchase), jual beli dengan angsuran dan sewa (Renting), bahwa yang dimaksud jual beli angsuran adalah jual beli barang yang dilakukan pcnjual dcngan mclaksanakan penjualan barang dengan earn menerima pelunasan pembayaran yang dilakukan oleh pembeli dengan beberapa kali angsuran atas harga barang yang telah disepakati bersama dan yang diikat dalam suatu pe1janjian, serta hak milik atas barang tersebut beralih dari penjual kepada pembeli pada saat barangnya diserahkan oleh penjual kepada pembeli. 12
'° Hadiwijaya, Ra Rivai Sasmita, Analisis Kredit (Dilengkapi Telaah Kasus) , h. 6.
159.
II
Ibid. h. 7.
12
Kashadi, Permasalahan Dalam Perjanjian Jual Beli dengan angsuran dan Sewa Beli, h.
24
e. Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayaran akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. 13 Dari beberapa pengertian diatas (dari segi bahasa clan istilah), bahwa jual beli (persetujuan jual beli), kredit atau sewa adalah kesepakatan yang terjadi antara penjual dengan pembeli di dalam transaksi, baik berupa barang, uang maupun j asa, clengan aclanya penunclaan pembayaran, clengan waktu yang telah clisepakati, dengan harga yang disepakati, dengan adanya kepercayaan antara kedua belah pihak dan tenggang waktu yang telah clisepakati. Dan untuk pinjaman disertakan bunga, yang diikat dalam suatu perjanjian yang dibuat antara penjual dan pembeli.
B. Prinsip-prinsip Berhutang
Bila menganalisis berbagai perintah agama Islam clengan seksama maka dengan mudah kita clapat memperoleh empat prinsip yang bertalian dengan kredit konsumtif cliantaranya adalah : 1. Prinsip Kemurnian
Prinsip kemurnian timbul dari kenyataan bahwa mengambil suatu kredit tanpa suatu sebab yang shohih, ditolak oleh Nabi yang diriwayatkan berusahalah berlindung dari utang maupun dosa. Aisyah berkata "Rasulullah
13
~feguh Pudjo muljono, Manajen1en Perkreditan Bagi Bank Konvensional, h. 122.
25
SAW bisa berdoa dengan mengucapkan kata-kata 'Ya Allah aku berlindung pada-Mu
dari dosa dan berhutang' seseorang bertanya padanya", Ya
Rasulullah mengapa engkau begitu sering berlindung dari berhutang ? ')awabannya" bila orang berhutang , dia berdusta, berbohong dan be1janji tetap memungkiri janjinya." (Bukhari) 14 2. Prinsip Perjanjian
Yaitu prinsip perjanjian yang bersumber pada ayat Al-quran "Apabila kamu berhutang piutang satu sanm lain untuk waktu tertentu, hendaklah kanm menuliskannya ....... Hendaklah orang yang berhutang itu mengingatkannya" (surat Al-baqarah, 2:282), ini berarti bahwa setiap tindakan transaksi utang piutang harus jelas tertulis. 15 Sesungguhnya utang piutang merupakan bentuk muamalah yang bercorak ta 'awun (pertolongan) kepada pihak lain untuk memenuhi
kebutuhannya. 16 Maksud pe1janjian terse.but adalah untuk
menghapuskan keraguan-keraguan, prinsip ini berlaku pula untuk pinjaman konsumtif.
14
Isa bin Ibrahim ad duwaisy Syaikh, Jua/ Beli Yang Dibolehkan Dan Dilarang, h. 147.
15
Prof. M. Abdul Mannan. M. A. Teori dan Praktek Ekonomi Islam, Jakarta, PT Dana Bhakti Wakap, h. 216. 16
Drs. Mas'adi Ghufron A, M.Ag, Fiqh Muamalah Kontekstual, Jakaita, h. 169.
26
3. Prinsip Pembayaran Adalah
membesarkan
hati
untuk
mencatat
bahwa
Islam
selalu
mempertahankan keseimbangan antara kecendrungan yang berlawanan. Sekalipun kreditur telah diarahkan agar mencegah setiap ketidak adilan yang akan dilakukan terhadap orang yang berhutang. Orang yang berhutang juga telah diarahkan untuk melakukan setiap usaha yang tulus untuk membayar kembali hutangnya. Diriwayatkan dengan bersumber pada Abu Hurairah bahwa Nabi SAW berkata "Barang siapa berlmtang, dengan maksud akan membayarnya kembali, Allah akan membayarnya atas namanya dan barang siapa berhutang dengan maksud hendak memboroskannya, Allah akan hancurkan hidupnya. (Bukhari). Dalam Islam membayar kembali suatu pmJaman merupakan ha! yang sangat penting. Selamat meriwayatkan usungan zenajah dibawa kepada Nabi SAW. Agar nabi menyembahyangkan zenajah tersebut". Beliau bertanya "Adakah ia berhutang
? " mereka menjawab "tidak" dan beliau pun
menyembahyangkannya. Suatu usungan zenajah lainnya dibawa kepada beliau, dan beliau bertanya " Apakah ia berhutang ? " jawab mereka "ya", beliau berkata, 'sembahyangkanlah sahabatku'. Abu Qatadah berkata saya akan
membayar
hutangnya,
menyembahyangkannya
ya
Rasulullah
maka
beliau
pun
27
Sebenarnya Islam tidak membenarkan menunda pembayaran utang tanpa alasan yang dapat diterima. Abu Hurairah meriwayatkan: Rasulullah berkata "Tidaklah adil bila seseorang yang mampu menangguhkan pembayaran hutangnya" (Bukhari). Bahkan ada riwayat mereka berkata" penundaan utang oleh seseorang yang sanggup membayarnya sama dengan menjatuhkan hukuman, dan kehormatan diri sendiri". (Bukhari). Tetapi Negara sejahtera Islam diharapkan mengetahui keluarga yang tiada terurus, maupun membayar utang yang tidak tebayar. Ini be1ialian dengan riwayat yang disampaikan Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW berkata: "Barang siapa meninggalkan haiia benda, ini adalah untuk para ahli warisnya, dan barang siapa meninggalkan beban, ini akan menjadi tanggungan kita". 17 4. Prinsip Bantuan
Adalah prinsip bantuan yang berasal dari kitab suc:i Al-quran maupun sunnah. Prinsip mengenai bantuan ini hams dipahami clalam arti yang luas. Di pandang secara positif, semua jenis kredit dalatn Islam adalah bebas bunga "Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba" (QS. Al-baqarah 2:275). Karena riba adalah anti sosial dan hal itu benar-benar merupakan pengisapan atas kebutuhan sesama saudara. Itulah sebabnya tercantum dalam kitab suci Al-quran. "Allah menghapus berkat riba dan menambah berkat sedekah' (QS. Al-baqarah 2:276). . 17
Isa bin Ibrahim ad duwaisy Syaikb, Ju a/ Be/i Yang Dibo/ehkan Dan Dilarang, h. I 49.
28
Dalam Islam kredit hams bersifat pemberian bantuan dan bukan merupakan transaksi komersial. Dalam suatu negara Islam ada anggapan bahwa kredit konsumtif semata-mata alcan diambil untuk membiayai kebutuhan sesungguhnya, karena itu bila si peminjam benar-benar dalarn kesulitan, pelunasan dapat ditunda, bal1kan dalam keadaan luar biasa pengurangan utang dianjurkan .18
C. Mekanismc Kredit Konsumtif
Mekanisme untuk kredit konsumsi dalam suatu negara Islam merupakan bagian yang lcbih sulit dari pembahasan-pembahasan scbelumnya, karena prinsip akan tetap saja menjadi prinsip bila tidak dite1jemahkan kedalam tindakan, prinsip ini dibuat untuk dapat dilaksanakan. Pada kenyataannya adalah mekanisme yang mungkin dapat digunakan di suatu negeri, mungkin tidak dapat digunakan di negeri lain. Karena jenis mekanisme yang cocok pada suatu negeri khusus tergantung pada jenis perkembangan yang telah dicapai negeri tersebut. Satu-satunya syarat ialah mekanisme pelaksanaan prinsip tidak boleh bertentangan dengan perintah yang dinyatakan atau tersirat dalam Al-quran dan Sunnah. Penulis merasa dalam kerangka ini negara Islam dapat menerima satu diantara tiga atau ketiga cara yang berhubungan dengan penanganan berbagai aspek kredit konsumtifberikut ini:
18
Prof. M. Abdul mannan. M. A, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, h. 218.
29
a. Mclalui penciptaan suatu jaringan kopcrasi konsumen dibawah perlindungan negara. b. Melalui Bank Islam. c. Melalui pembentukan dana I.credit konsumtif oleh pemerintah.
D. Dasar Hukum Pembelian Secara Kredit 1. Mcnurut Hukum Islam a. Al-Qur'an
t;,.;,, 2.\ ~\ ~G 0
('
'
'
/
"
Artinya:
" ... Dan Allah telah menghalalkanjual beli dan mengharamkan riba... "(QS: Al-Baqarah: 2:275) }/
//))
,)
/
//
)
/
/
~ ~01 ~? \i~ 0t .;..:: Jl ~~ ·~ _,:i 01<0r, /
1'
/
/
/
~
,
Artinya:
"Dan jika {orang berhutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. " (QS: Al-Baqarah : 2:280)
Artinya:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu 'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya... " (QS: Al-Baqarah: 2:282) //
~
,}
-
'
o,,
1'
} ,)
-;,
/
(\A 1/\ :o _All)" ... t;~\ ::,.:;JI ~jJ\ ;~ ~ ~,~;<:r\ 0~ /
/
,,.
/
/
"
30
A1tinya: " ... Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (hutangnya) ... "(QS: Al-Baqarah : 2:283) Dari empat bunyi ayat diatas, maka ada beberapa aspek hukum yang dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dalam ayat di atas (2;275) Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba dalam bentuk apapun, karena dalam jual beli kedua belah pihak (penjual dan pembeli) sama-sama diuntungkan, tetapi dalam riba yang memiliki hutang di zholimi Gadi, ada pihak yang diuntungkan dan yang dirugikan) 2. Yang memberi hutang (kreditur), hams memberi kesempatan atau tempo lagi terhadap debitur, jika pada waktu yang desepakati debitur/peminjam tidak dapat melunasi
atau
menepati janjinya untuk membayar
pinjamannya, dan tentunya debitur tersebut benar-benar tidak mampu untuk membayar atau melunasi hutangnya. Dan lebih baik lagi bila hutang debitur dibebaskan dan dijadikan zakat wajib atau sebagai shadaqah tathawuu' (2:280). 19 3. Pada ayat selanjutnya (2:282), terkandung makna apabila mengadakan utang piutang hendaknya ditulis (dibuat surat
pe~ianjian),
tidak hanya
didasarkan atas kepercayaan antara kreditur dan debitur saja. Se1ta
19
Hamka, Tafsir Al-Azhar, Jakarta, Pustaka Panji Mas, 1996, Juz 3,cet. ke-1,h. 74.
31
dalam penulisannya harus jelas tertulis jumlah pinjaman (harga), waktu, kalau ada jaminan diBebulkan dan scbagainya.
4. Penggalan
ayat
ini
(2:283)
20
adalah merupakan
penggalan ayat
sebelumnya, yaitu apabila mengadakan perjanjian hutang piutang dan tidak ada penulis (orang ketiga), karna terburu-buru atau alasan lainnya, maka si debitur memberikan jaminan dan pada waktu yang disepakati akan dibayar, selama tenggang waktu tersebut, debitur dan kreditur harus menjaga an1anah masing-masing, debitur hams melunasi hutang dan kreditur hams benar-benar menjaga jaminan yang diberikan clebitur21 b. Hadis
J...v :J~ ~ ~I ~I i.£1 J.=- i . if ~I jl e_l.J J.I ~ ~.J , f 22( (l:l-1 ~J) }.I •l.J.J) .J.Jfa.' c;: LP:,·~
J":' JI
A1tinya: "Dari Rifa 'ah r.a (katanya): sesungguhnya Nabi Muhammad SAW pernah ditanya, manakah usaha yang paling baik? Beliau menjawab: ialah amal usaha seseorang dengan tangannya sendiri dan semua jual beli yang bersih." (HR. Al-Bazzar, clan clinilai shahih oleh Al-Hakim).
20
Ibid., h. 81.
21
Ibid., h. 85
n . - Abu Bakar Muhammad Te1jemaha11 Sabulussalam III, Surabaya: Al-lkhlas. 1995, cet.ke I,
h. 15
32
'
.
'
4!l I J>-~1 i . i f 4!l I J_,.....,.J J ~ j W-.. J. j l..:.v 0"' ~ ) J. ~ \kv <)"' 23(LJl._,J ~\ ~-' ~ ~_, ~ ~-' y.:~~0\S"~j?.-J.°f' Artinya: "Dari 'Atha Jbnu Faruk dari Usman Ibnu A/fan r.a. Allah akan memasukan orang yang tidak rewel ketika membe/i ketika menjual, ketika membayar hutang dan ketika menagih hutang" (HR.Annasai) :\.....\~ " \.;;\~\ " . l~..
.
JA i ·
' i f ,0)\
J_,. . .,_)
~ J~
r>- J. ,,:;v
Artinya:
"Dari lbnu Umar r.a dia berkata: Aku dengar Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kamu melakukan carajital beli kredit dengan tambahan harga...... " (HR. Abu Dawud). Dari tiga bunyi hadits diatas, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu : I. Pada hadits yang diriwayatkan Bazzar di atas bahwa jual beli yang bersih adalah jual beli yang jujur se1ia tidak ada kecurangan dan jual be Ji yang disyari' atkan Islam. 2.
Sedangkan pada hadis An-Nas'iy, dijelaskan tentang etika berniaga.
23
Bey Arifin dan Yunus Ali-Al-Muhdar , Terjemah Sunan An-Nasa 'iy, Semarang, CV. Asysyiia, 1993, Jilid IV, h. 523. 24
81.
Bey Arifin, et.al., Tmjamah Sunan Abi Daud, Semarang, CV. Asy-Syifa, 1993, Jilid IV, h.
33
3. Dan pada hadis terakhir Abu Daud bahwa dibolehkannya jual beli kredit yang ada tambahan harga ('inah/ 5 Dari beberapa landasan hukum diatas baik dari Al-qur'an dan Hadis, dijelaskan bahwa Islam membolehkan jual beli ktredit bahkan menganjurkan karena untuk menolong orang yang lemah perekonomiaimya dan membantu sesama muslim yang kesulitan dan juga akai1 mendatangkai1 pahala seperti sabda Nabi SAW yang artinya: l3ahwa jual bcli krcdit adalah salah satu dari perbuatan yang diberkahi Allah (HR. Ibnu Majah), tetapi jangan dilupakan hal-hal yang dibolehkan dalam bertransaksi dan tidak dibolehlcan dai1 hendaklah tidak saling mendzhalimi (latadzlimuna wala tudzlamun). 26 Sedangkan jual beli kredit yang dibolehkai1 dalam Islam adalah sebagai berikut: I . Jual beli dengan diangsur atau dalam perbankan Islam dinamai BBA (Bai' Bitsaman 'Ajil.).
2. Bai' al- Murabahah adalah prinsip jual beli dimana harga jualnya terdiri dai·i harga pokok barang ditambah nilai keuntungan (ribhun) yang disepakati. Pada murabahah, penyerahan barang dilakukan pada saat transaksi sementara pembayaran dapat dilakukan secara tunai, tangguh maupun dicicil. Jual beli
25
Pengertian 'inah dai dalam Subulissalam Ill adalah menjual sesuatu kepada seseorang dengan harga tertentu secara kredit, setelah barang itu diserahkan kepada pembeli lalu dibelinya lagi dengan harga yang lebih murah ari sebelumnya. Ibid., h. 82._ 26
Isa bin Ibrahim ad duwaisy Syaikh, Jua/ Beli Yang Dibolehkan Dan Dilarang, h. 148.
34
kredit dengan ticlak ada tambahan, tetapi kemungkinan jual beli kreclit seperti ini sangat jarang acla di masyarakat kita, kebanyakan jual beli kreclit yang terjadi di masyarakat penjual mengambil keuntungan yang lebih clari jual beli dengan tunai, dan ajaran Islam membolehkan ha! ini clengan ketentuan ticlak menganiyaya pembeli clengan melambungkan barga setinggi-tingginya, disesuaikan clengan kesepakatan antara penjual clan pembeli serta sesuai clengan proporsinya. 27 2. Mennrut hukum konvensional
Jual beli menurut hukum konvensional cliatur clalam buku III KUHD tentang perikatan, yang terdiri clari 19 bab clan terbagi pacla clua macam ketentuan yaitu, perikatan dalam pengertian umum yang terclapat clalam bab IIV clan perjanjian khusus yang terdapat pacla bab V-XIX, seclangkan untuk peraturan jual beli secara khusus terclapat pacla perjanjian khusus bab V clan terclapat pada pasal 1457-1540 KUHD. Dalam jual beli terclapat beberapa persoalan yaitu: a. l-Juurkop aclalah suatu perjanjian jual beli clengan cara mencicil clan barang cliserahkan oleh penjual kepada pembeli tetapi hak milik (eigenclom) barn berpinclah clari penjual kepacla pembeli apabila angsuran terakhir Ii.mas.
27
Sunarto Zulkifli, Panduan Praktis Perbankan Syariah, Jakarta, Zikrul Hakim, Juli 2003, cet, ke-1. h. 39
35
b.
Koop of ajbeta/ing adalah suatu perjanjian jual beli dengan cara mencicil
dan barang diserahkan oleh penjual kepada pembeli dengan dibayarnya angsuran cicilan pertama. 28 Dari penjelasan di atas, maka jual beli merupakan bagian dari perjanjian antara 2 orang atau lebih untuk melakukan sesuatu, sedangkan dalam huurkop dan koop of ajbetaling penulis menafsirkan ha! tersebut berkaitan dengan jual beli laedit, dan bentuk dari huurkop penulis menyamakannya dengan membeli motor dengan cara dicicil, dimana BPKB atau surat-suratnya belum dimiliki oleh pembeli. Sedangkan koop of ajbeta/ing tentang jual beli system kredit ha! ini banyak dilakukan oleh masyarakat misalnya dalam menglaedit pakaian atau alat-alat rumah tanga. Berkaitan dengan hal jual beli kredit pemerintah telah mengeluarkan keputusan Mentri Perdagangan dan Koperasi No.34/KP/II/80 tanggal 1 februaril 980 tentang perijinan kegiatan usaha sewa beli (Hire Purchase), jual beli dengan angsuran dan seawa (renting). Maka secara tidak langsung transaksi jual beli kredit ini memiliki status hukum yang lrnat dan jelas sehingga akan memudahkan bagi pihak penjual dan pembeli apabila ada permasalahan yang terjadi dintara keduanya dalam bertransaksi secara kredit.
28
Marhainis abdul Hay, Hukum Perdata Material, Jakmta, Pradnya Paramita, 1984, jilid JI, cet.ke-1, h. 84.
36
E. Tujuan Pembelian Secara Kredit
1. Menurut Hukum Islam Didalam skripsi Nurhidayat yang berjudul Pengaruh Jual Beli Kredit Terhadap Pola Konsumsi !bu Rumah Tangga, Jurusan Muamalat Program Studi Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah, tahun 2003, dikemukakan bahwa tujuan dari adanya jual beli secara kredit adalah untuk menjaga keseimbangan antara orang kaya dan orang yang kurang mampu atau tidak mampu dan dapat membantu golongan yang lemah, jadi dengan penawaran dua harga atas satu barang, diharapkan dapat membantu golongan lemah didalam memiliki suatu barang dan bisa memilih cara yang lebih mndah sebagaimana sabda nabi SAW:
') rL-11 \_,;-\ rL-11 JI:;
r1--"-'
'
'
'
~ .DI\ ~ .DI\ ~~.) 01 J. .DI\ ¥
Lt'
~Lt' r! LfJ G.;-b- c} .1101<~ ~\,... c} 01
(\$)~· ·~.J) :i,..\;tll i~ .11 ._;..,, ~ _;..,, lf.J t.l;tl\ i~. 0~)iY ~)
Artinya: "Dari Abdillah bin Umar r.a Rasulullah SAW bersabda; " Orang orang Islam itu saudara orang Islam ia tidak menganiaya dan tidak pula membiarkan teraniaya siapa yang menolong keperluan saudaranya, Allah akan menolong keperluannya pula. Siapa yang menghilangkan kesusahan orang islam Allah akan menghilangkan kesusahannya dari hari kiamat. Siapa yang menutup rahasia orang islam, Allah akan menutup rahasianya di hari kiamat nanti. " (HR. Bukhari) 29
Zaenudin Hamidy, Te1jemah Hadis Shahih Bukhari I-IV, Jakarta, Widjaja, 1992, ed.
l(husus, cet ke- l 3.
37
Maksud dari tujuan jual beli menurut hukum Islam adalah sebagai pemberian kesempatan atau kemudahan bagi seseorang yang sangat membutuhkan sesuatu barang sementara ia tidak memiliki uang untuk membayarnya secara tunai, maka dipakailah cara kredit untuk bisa memiliki barang tersebut. Dalam hal ini ajaran Islam sangat menganjurkan karena sebagai wujud nyata dari rasa kepedulian atas kesulitan orang lain serta dalam rangka tolong-menolong (tabarru). 2. Menurut Konvensional Tujuan jual beli kredit menurut konvensional adalah : a. untuk melancarkan peredaran barang dalam rangka tukar menukar karena membayar dengan cara tunai tidak terjual, dikarenakan daya beli konsumen yang lemah, maka diharapkan akan te1jual dengan cara kredit, sehingga roda perekonomian akan be1jalan lancara. b. Untuk memudahkan pegawai yang memiliki penghasilan sedikit atau masyarakat yang berpenghasilan rendah di dalam memperoleh barang yang sedikit mahal seperti; rumah, kendaraan dan lain-lain. c. Profitability, untuk memperoleh hasil dari kredit berupa keuntungan dari bunga.
38
d. Safety (keamanan) dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benarbenar tercapai tanpa hambatan. 30 F. Permasalahan Disekitar Pembelian Secara Kredit Menurut Hukum Islam
Setiap manusia yang melakukan akad tidak perlu memakai cara tertentu di dalam istilah muamalah, dan tidak diharamkan mengadakan istilah sendiri yang berlainan dengan istilah orang Jain, selama apa yang diistilahkan oleh yang melakukan akad dapat menunjukan maksudnya, sesuai dengan kaidah fiqh:
Artinya: "Bahwa hukum yang pokok dari segala sesuatu adalah boleh, sehingga terdapal dalil yang mengharamkannya. "31
Jual-beli dengan sistem kredit merupakan salah satu bentuk perekonomian yang semakin berkembang pada zaman sekarang. Perkembangan sistem kredit ini tak terbatas pada barang yang bernilai rendah saja, tetapi sudah meluas pada barang yang bernilai tinggi. Tidak terbatas pada sesuatu yang tidak bergerak, bahkan yang bergerakpun sudah banyak yang dilakukan dengan sistem kredit. Bagi pedagang muslim, dalam menjual barang harus dengan senang hati, ikhlas dan memberikan kesan yang baik terhadap pembeli. Begitu pula seorang muslim yang membeli barang tidak membuat kesal si penjual, usahakanlah
30
Muchdarsah sinungan, Kredit (Se/uk Beluk dan Teknik Pengolahan), Jakarta, Yagrat, 1980, cet. Ke-2, h. I " Abu! Mujib, Kaidah Ushul Fiqh, Semarang, Kalam Mulia, 1996, cet. ke-3, h. 25.
39
te1jadinya transaksi yang harmonis, suka sama suka, tidak bersihtegang dengan penjual. 32
I. Pcnambahan Harga dalam Jual-beli Kredit Menmrut Para Fuqaha
Adapun barang yang dijual dengan sistem kredit, lazimnya lebih tinggi harganya dibandingkan dengan harga kontan, kelebihan disini oleh lamanya jangka pembayaran yang dikhendaki penjual dan pembeli. Riba
Menurut
Pengertian
bahasa
berati
tambahan
(az-ziyadah),
berkembang (an-numinv), meningkat (al-irtifa ') dan membesar (al- 'uluw). 33 Seluruh Fugaha sepakat bahwasanya hukum riba adalah haram berdasarkan keterangan yang sangat jelas dalan1 Al-quran dan Al-hadis. Pernyataan Alguran tentang larangan riba terdapat pada surat al-Bagarah ayat 275, 276, 278, 279 dan terdapat juga dalam surat Ali-imran ayat 130, surat An-nisa ayat 161 dan surat Ar-rumm ayat 39 34 Diantara fugaha terdapat perbedaan pendapat dalam masalah penambahan harga dalam ziyadah Qordh. (tambahan harga dalam utang piutang) dan ziyadah al-Buyu' (tambahan harga dalam jual beli), diantaranya:
32
Bukhari Alma, Ajaran Islam dalam Bisnis, Bandumg, Alfabeta, 1993, cet. ke-1, h. 2.
"Heri Sudarsono, Bank & Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta, Ekonisia, November 2003, ed. ll, h. 10. 34
Ors. Gufron Mas'adi,M.Ag, Fiqih Muamalah Kontekstual, h. 151
40
a. Ziyadah Qordh (tambahan harga dalam utang piutang) Secara bahasa al-qardh berarti al-qothi' (terputus). Harta yang dihutangkan kepada pihak lain dinan1akan qordh karena ia terputus dari pemililmya. Akad utang piutang tidak boleh dikaitkan dengan suatu persyaratan di luar utang piutang itu sendiri yang menguntungkan pihak muqridh (pihak yang menghutangi). Misalnya persyaratan memberikan
keuntungan (manfaat) apa pun bentuknya atau tambahan, fuqaha sepakat yang demikian itu haram hukumnya. Pada zaman jahiliah yang dinamakan riba adalah bila pada suatu ketika seseorang memberikan pinjaman untuk suatu jangka waktu tertentu dan bila periode itu telah habis, si pemberi utang bertanya kepada yang berhutang,
apakah ia mengembalikan hutangnya atau menaikkan
jumlahnya. Jika ia membayarnya akan diterima, kalau tidak maka jumlah utang itu akan dinaikkan dan ia diberi perpanjangan waktu. Demikianlah menurut Imam Malik. Sedangkan menurut Imam Razi, rakyat zaman jahiliah, biasa meminjamkan uang mereka dan memperoleh riba setiap
bulannya tanpa mempengaruhi jumlah uang yang dipinjamkan. Bilamana waktu pelunasan tiba, dimintakan jumlah pokok yang dipinjamkan dan j ika yang berhutang tidak mampu mengembalikarmya, si pemberi utang menaikan jumlah pinjaman untuk keuntungan sendiri dan memberikan
41
perpanjangan waktu. Demikianlah cara orang arab Pada zaman jahiliah melakukan transaksi kegiatan utang piutang. 35 b. Ziyadah al-Buyu' (tambahan harga dalamjual beli) Fuqaha Malikiah membedakan utang piutang yang bersumber dari jual beli clan utang piutang ansih (a/-qordh). Dalarn ha! utang yang bersumber clari jual beli, penambahan pembayaran yang ticlak clipersyaratkan adalah boleh. Seclangkan dalam ha! utang piutang ansih (al-qordh) penan1bahan pembayaran yang tidak clipersyaratkan clan ticlak clijanjiakan karena telah menj acli aclat kebiasaan dimasyarakat, hukumnya aclalah haram. 36 Diantara Fuqaha terdapat perbedaan penclapat dalam masalah penambahan harga ini, diantaranya : I) Mazhab Hadawiyah, clari Zaidiyah, Zahm! Abiclin, Ali ibn Husain, clan sebagian ulama melarang mutlak (haram), alasan mereka aclalah " ... Dan menghararnkan riba ... "(surat Al-baqarah, 2:282). Menurut mereka ayat tersebut menunjukan keumuman haramnya setiap
penambahan,
kecuali
acla
dalil
yang
menunjukan
kekhususam1Ya. Riba secara harfiah adalah tambahan, clan penambahan harga karena penunclaan waktu clari harga yang ditetapkan sekarang adalah tambahan tanpa ganti clalam akad, dan
35
Prof.M. Abdul Manan, M.A., Ph.D, Teori dan Peraktek Ekonomi Islam, h. 119.
36
Drs. Gufron Mas'adi,M.Ag, Fiqih Muamalah Kontekstual, h. 174.
42
merupakan riba. Oleh karena penambahan harga disebabkan adanya penundaan waktu, maka ia memiliki hukum sama dengan riba nasiah.
2) Jumhur Ulama Membolehkan, mereka menggunakan dalil untuk merujuk pada Al-quran
sural1 al-Baqaral1 275.
Ayat ini
mengandung keumuman halalnya semua jenis jual-beli, termasuk jual-beli barang dengan sistem kredit, penambahan harga yang disebabkan penangguhan waktu. Syari' at pun membolehkan segala jenis muamalah kecuali ada dalil yang melarang. 37 Pada surat Albaqarah 282 mengandtmg keumuman muamalah, termasuk jualbeli yang pembayarannya ditangguhkan hingga batas walctu yang ditentukan. Asy-Syaukani menerangkan bal1wa ulama Shafi 'i, Hanafiah, Zain bin Ali dan Jumhur Ulama berpendapat bahwa penambahan harga untuk pihalc penjual karena penangguhan adalail boleh. Hal ini karena penangguhan itu sendiri adalail harga. 38 Dan Pada umumnya segala bentuk jual-beli itu halal asalkan sesuai ajaran Islam, yang dilarang adala11 jual beli gharar, jual-beli yang
37
M. abu Zahrah (terj.) Abdul Suhaili, Riba, Jakarta, teluk Betung, cet. ke-1, h. 61.
38
As-Syaukuni, Nailul autar, Mesir:, syirkah Qathidin,jilid V, h. 153.
43
mengandung }aha/a (pemiskinan), Mukhabarah (spekulasi), dan Qama 'ar (permainan taruhan). Jual-beli boleh dilangsungkan dengan menggunakan harga waktu itu, dan boleh juga dengan harga yang ditangguhkan. Demikian pula pembayaran yang sebagian dibayar secara langsung, dan sebagian lainnya ditangguhkan jika ada kesepakatan sebelumnya di antara kedua belah pihak. Jika pembayaran ditangguhkan dan ada penambahan harga untuk pihak penjual karena penangguhan tersebut jual-beli menjadi sah, rnengingat penangguhan tersebut adalah harga. Mclihat kcnyataan clan kebiasaan dalarn rnasyarakat, ternyata jual-beli dalam sistem kredit adalah suatu kelaziman bahkan mungkin keharusan, atau dengan istilah lain, bahwa ha! demikian sudah menjadi kebutuhan primer, walau hanya dalam skala yang talc seberapa, sebab kegiatan jualbeli seperti ini baik penjual maupun pembeli dapat memperoleh keuntungan. Penjual mendapat keuntungan dengan bertambahnya harga barang tersebut. Sedangkan pembeli memperoleh barang yang dia kehendaki dengan amat mudah, dan dapat digunakan tanpa hams mendapatkan atau memberikan sejumlah uang tertentu ketika transaksi. Adapun hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah:
lJ
~
t
l, if
r-L J
'
'
~Alli~ Aili e~
Jy.J :Ju o_;../'
y,1
,y-
)\:, J!I oJ.J) l,)IJI I• S ..5' JI .ill ~
44
Artinya:
Dari Abu Hurairah r.a, Rasululllah saw bersabda: "Barang siapa melakukan dua penjualan atas satu jenis barang, maka baginya yang paling muarah (pertama) diantara keduanya, atau menjadi riba". ( Riwayat Abu Daud). Hadis diatas berbicara tentang pengharaman jual-beli 'inah yaitu seorang yang membeli barang dengan !credit kemudian ia menjual kembali kepada orang yang menjual tadi secara tunai dengan harga yang lebih murah pada waktu itu juga. Melihat banyak pernyataan para Fuqaha di atas, maka penambahan harga dalam jual-beli kredit itu boleh, hal ini dikarenakan tidak ada nash yang mengharamkannya, dan tidak dapat dimasukkan dalam katagori riba. Adanya tempo (penagguhan) merupakan penyebab adanya balasan yang adil terhadap harga. Tambahan harga dalam kredit adalah bukan hanya balasan dari adanya tempo saja seperti dalam riba, tetapi merupakan balasan atau imbalan lain seperti perubahan harga sekarang dan yang akan datang, karena subyek muanmlah dapat menerima naik tunmnya harga setiap waktu dan mempunyai keuntungan sendiri. Adapun mata uang adalah merupakan kesatuan penilaian penaksiran harga, maka ia tidak dipengaruhi oleh waktu. Ia akan tetap demikian untuk selama-lamanya, karena ia bukan merupakan barang dagangan yang harganya naik tunm. Sesuai dengan tujuannya yaitu untuk mempelancar peredaran barang, yang tadinya sulit te1jual dengan pembayaran tunai, yang disebabkan rendahnya daya bcli masyarakat (konsumen), dan untuk memberi kesempatan kepada
45
masyarakat yang berpenghasilan rendah untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan. Salah satu asas hukum Islam adalah untuk menghilangkan kesulitan, clan Allah juga tidak menghenclaki adanya kesulitan. Sepe1ii clisebutkan clalam Al-quran yang berbunyi:
Artinya:
"... Dan dia tidak menjadikan untuk kamu di dalam beragama suatu kesusuhan. .. ".(Q.S.al-Hajj: 22:78). Atas clasar itu seorang pedagang boleh melakukannya, dalam arti tidak ada larangan menaikan harga dalam jual beli kredit dengan syarat penambahan secara pantas dan wajar tidak sampai kepada batas kesewenang-wenagan (kezaliman). Dengan
adanya
penjelasan-penjelasan
diatas
maka
penulis
mengusulkan pada pemerintah untuk dapat membuat aturan-aturan tentang penetapan harga setiap barang yang dapat di tentukan sebagai harga jual oleh para penjual, sehingga membuat harga jual suatu barang yang sama tidak akan berbeda diberbagai tempat. Dan kepada pihak-pihak yang melanggar aturan yang berlaku diberikan sanksi yang tegas, bisa dengan cara mencaput ijin penjual tersebut, sehingga dapat membuat pihak-pihak yang melanggar tersebut jera dan tidak berani untuk melakukan ha!
46
demikian di lain waktu. Dengan adanya penetapan harga dari pemerintah, maim diharapkan tidak akan ada pihak pembeli yang terzolimi. Demi kemaslahatan umat dalam jual-beli dan untuk membantu terlaksananya penetapan harga diusulkan pula kepada MUI untuk menfatwakan ha! tersebut, agar konsumen muslim dapat terlindungi dalam melakukan teransaksi jual-beli secara Islam. 2. Penempatan Tempo Pcmbayaran Berdasarkan surah Al-baqarah:2:282, bahwa dalam jual-beli !credit, tempo pernbayaran harus ditetapkan. Nanmn batas waktunya Al-quran dan al-Hadis tidak merincikannya, oleh karena itu tidak ada dalil yang membatasi tenggang waktu, maka berarti kedua belah pihak dapat bertransaksi dengan mudah mengatur tenggang waktu rnenurut kesepakatan yang disetttjui oleh keduanya. Narnun
akan
timbul
pertanyaan
apakah
penetapan
batas
waktu
pernbayaran ini merupakan syarat sahnya bertransaksi? Abu Hanifah berpendapat bahwa transaksi jual-beli yang tidak ditetapkan batas waktu karen~
pembayaran tidak sa11,
pernbatasan tempo pernbayaran merupakan ha!
yang pokok dalam suatu transaksi. Hal ini berdasarkan kutipan ayat dalam surah Al-baqarah ayat 282 di atas dan nabi bersabda:
:JL:i rL J ~ .\J.i\ ~ .\hi JrJ '
0-"
'
y.I OJJ)·\_;,.,. j>.-1 Ji \_;,.,. Wjjj
t..
0\
\
<\.:.Y
.\J.i\ ~ J J'~ i,,.+I Y'
i_;,.,. Y.
J
~ ._i,L,i c~ Jb
47
Artinya: "Dari Jbnu Ahas r.a. Sesungguhnya Rasulullah saw, bersabda; "siapa sqja yang meminjamkan (sesuatu) hendaklah ia meminjamkannya dalam takaran tertentu dan timbangan tertentu sampai batas waktu tertentu pula. (Riwayat Abu Dawud). Yakni sama-sama pada perkataan ila ajali musamma dan kata ila ajali ma 'lumi senada dengan pendapat Abu Hanifah. Pendapat Imam Syafi'i walaupun dasar pemikirannya berbeda dengan Abu I-Ianifah, ia tetap berpendapat bahwa penetapan batas waktu pembayaran merupakan syarat mutlak sah atau tidaknya sebuah transaksi. Dengan maksud mempermudah masyarakat Islam yang tidak mampu membayar harga barang secara tunai, maka dibolehkan bennuamalah secara kredit. Di dalam kitabnya AL-Umm Imam Syafi'i berkata: Bahwasanya penanggulangan penangguhan tempo pembayaran tidak sah kecuali diketahui (ditentukan). 39 Sementara Ibnu Laity, sekalipun setuju dengan Abu J-Ianifah tetapi sedikit berbeda. Menurut Ibnu Laity yang didukung oleh Abu Yusuf bahwa penempatan tempo pembayaran (batas waktu pembayaran) tidak mutlak menjamin sah tidaknya suatu transaksi, jadi dengan demikian transaksi yang tidak ditetapkan batas akhir waktu pembayaran a.dalah salah menurut hukum. 40
39
Muhammad ibn Idris ibnu Utsman ibn Syafi'l, A/-Umm, Mesir: Dara al-Fikr, 1989, jilid
III, h. 96. 40
Muhyidin Abdus Salam terj. Muhammad Mahrus Muslim, Pola Pemikiran Imam syafi'l, Jakarta, Fikahati Aneska, 1995, cet. ke-1, h. 155.
48
Dari pendapat di atas, walupun berbeda dasar pemikirannya namun pada dasarnya mereka setuju bahwa penetapan batas waktu pembayaran merupakan ha! yang pokok dalam sebuah transaksi. Adapun barang yang mengalan1i kerusakan ketika berada ditangan pembeli, maim ia berkewajiban membayar ganti rugi kepada pihak penjual. Namun sebaliknya jika kerusakan diketahui belakangan, maka ia berhak mengembalikannya kepada pihak penjual. Menurut penulis, penetapan tempo pembayaran itu sangat perlu, sesuai kemampuan debitur (pembeli) dalam pembayarannya yang telah disepakati, maka kreditur (penjual) dapat menambahkan harga yang sewajarnya tanpa rncmberatkan sipembeli, karena tempo penangguhan tersebut adalah harga. 3. Pcrpanjangan
Tempo
Pembayaran
dan
Pengaruhnya
Tcrhadap
Transaksi Telal1 dijelaskan bal1wa penetapan tempo pembayaran dalam jual-beli kredit merupakan ha! yang pokok dalam sebuah transaksi. Sikap ini diambil karena j ika tidak ditetapkan batas akhir waktu pembayaran dikhawatirkan akan terjadi sikap menunc\a-nunda atau memperketat pembayaran yang kemudian alrnn te1jadi penahanan orang. Sikap menunda-nunda, memperketat pembayaran dan menahan hale orang lain termasuk ahlak tercela dan merupalrnn sebuah kezaliman. Dalam Al-quran disebutkan pada surat Albaqarah 280 dan Hadis :
49
.\ii' I (.£~I
La:, (
~I
..s .I- u"w I JI y I .i,:.. I Lr'
: J Li l?'J I cf ;;.1-r l) I cf
Artinya:
"Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi saw., bersabda: 'Barang siapa menerima harta orang lain (sebagai hutangnya) dengan maksud akan membayarnya, maka Allah akan membayarkan hutangnya. Dan barang siapa yang menerima harta orang lain (sebagai hutangnya) dengan maksud hendak meniadakannya (tidak mau membayarnya) maka Allah pin akan membinasakannya '. (Riwayat Bukhari). Maksud ayat diatas adalah apabila telah jatuh tempo sedangkan debitur mengalami kesulitan untuk membayar hutangnya, maka kreditur tidak diperkenankan untuk memberatkan beban hutangnya dengan menambahkan hutang tersebut kepada debitur, tetapi wajib untuk menangguhkannya. Akan tetapi jika debitur dalam keadaan lapang maka wajib untuk menyerahkan kewaj ibannya. 41 Apabila sudah diikat perjanjian hutang untuk jangka waktu tertentu, maka wajiblah janji itu untuk ditepati, dan pihak yang berhutang perlu menyelesaikan hutangnya. Permasalahan sekarang adalah bolehkah pihak yang berhutang memperpanjang tempo pembayaran padahal kesepakatan awal telah disetujui bersama, dan apakah pihak penjual harus menerima perpanj angan itu, dan apa pengaruhnya terhadap transaksi ? .
41 Asy-Syekh Shaleh ibn Fauzan al-Fauzan, Perbedaanjua/ Be/i dan Riba, Bandung, Pustaka Alkausar, 1997, cet. ke-1, h. 48.
50
Di antara Fuqaha berbeda pendapat, Abu Hanifah membolehkan pihak pembeli untuk memperpanjang tempo pembayaran, dan pihak penjual harus menerima perpaqjangan itu. Hal ini sebagai dispensasi agar pihak yang berhutang (pembeli) dapat melunasi hutang-hutangnya. Perpanjangan tempo pembayaran ini, lebih lanjut Abu Hanifah menjelaskan tidak ada pengaruhnya dengan transaksi terdahulu, karena persoalan ini sudah beralih kepada hutangpiutang. Oleh karena itu, menagguhkan pelunasan hutang yang disebabkan keterpaksaan maka hukumnya boleh. Berbeda dengan Ibnu Laily yang menitik beratkan persoalannya pada transaksi terdahulu, menyatakan bahwa pihak pembeli (yang berhutang) tidak boleh memperpanjang tempo pelunasan hutangnya, kecuali mendapat persetujuan dari pihak penjual. Sementara Imam Syafi'i berpendapat sama, bahwa pihak penjual tidak barns menerima perpanjangan tempo pembayaran yang diajukan pembeli. Karena pihak penj ual sama sekali tidak mendapat ganti rugi atas penangguhan pembayaran tersebut. Asy-Ayafi'i berkata penapgguhan lmatang pembayaran dari pihak penjual adalah menyalahi hak-hak penjual. Karena selayaknya seluruh urusan transaksi sudah selesai sewaktu serah terima atau dengan kata lain, harga barang sudah harus dibayar ketika transaksi berlangsung. 42
42
Muhyidin Abdus Salam, Pola Pemikiran Imam syafi'!, h. 155.
BABIII KONSUMSI DALAM PANDANGAN ISLAM
A. Pcngcrtian Konsumsi Menurut M. Abdul Mannan, Konsumsi adalah permintaan sedangkan produksi aclalah penawaran. 1 Kebutuhan konsumen, yakni clan yang telah diperhitungkan sebelumnya merupakan insentif pokok bagi kegiatan-kegiatan ekonominya sendiri. Masyarakat mungkin tidak hanya rnenyerap pendapatannya tetapi juga memberikan insentifuntuk meningkatkannya. Hal ini mengandung arti bahwa pcmbicaraan konsumsi aclalah primcr. 2 Dalam suatu masyarakat primitif, kcbutuhannya menghancurkan
JUga
sangat
konsumsi
sedcrhana.
kesederhanaan
akan
Tetapi
sangat seclerhana karena peradaban
kebutuhan-kebutuhan
modern m1.
telah
Peradaban
materialistic clunia barat kelihatannya memperoleh kesenangan khusus dengan membuat semakin bermacam-macam dan banyaknya kebutuhan-kebutuhan kita. Kesejahteraan seseorang pun nyaris diukur berdasarkan macam-macam sifat kcbutuhan yang cliusahakan untuk clapat terpenuhinya dengan upaya khusus. 3
1
M. Abdul Mannan. Teori dan Praktek Eko11on1i !s/c1111, Yogyakarta, PT Dana Bhakti Wakaf,
1997. h. 44. 2
Ek. Suprianto, Ekono111i isla111, Pendekatan Ekono111i A1/kro Jslcun dan Konvensional, '{ ogynkarta, Grahn Il1nu, 2005, h. 21. :i
M. J\bdul Mannan. Teori dan Praktek Ekono111i !slcun, hA4.
52
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia konsumsi berarti pemakaian barangbarang basil industri (bahan makanan, pakaian dan lain sebagainya) 4 . Sedangkan menurut istilah sebagaimana yang dikemukakan oleh Sadono, konsumsi adalah kegiatan untuk memenuhi keinginan konsumen memperoleh barang danjasa. 5 Dalam ekonomi Islam secara nyata, teori konsumsi selalu bergantung juga dengan ekspektnsi atau harapan dan kebutuhan dimasa depan. Konsumsi yang clilakukan dalam dua periode waktu ini lebih clikenal dengan konsumsi intertemporal. Dalam konsep Islam pun teori ini dijelaskan dalam bentuk yang lrnmpir sama clengan yang climiliki teori konvensional. Perbedaan tersebut terletak pada nilai filoso!i yang rnelandasinya. Bentuk teori konsumsi intertemporal dalam Islam terjacli dalam: Y = Fs + S atau Y = (c+ infak) + S Dimana: Y = Pendapatan Fs
= Konsumsi clan infak
Fs merupakan final spending dijalan Allah SWT. Konsurnsi ticlaklah selal u difokuskan untuk pemenuhan fisik semata. Karena infok clan zakat sungguh clianjurkan clalam Islam, maka keputusan .untuk
1
IJcpartc1ncn l)cndklikan dnn Kcbudayan, Ka11111s BesarBahas Indonesia, Jakarta, Balai
l U'.l!<1k<1. ! 989, 11. 458. 1
:>
Sadono Sukirno, ?engantar Teori 1\ /ikro Ekonon1i, Jakarta, P'f. Raja Grafindo Persada,
1995. h. JS.
1
53
berkonsumsi selalu dikaitkan dengan ha! yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dan berinteraksi dengan sesama (hablumminannas).
Sehingga
konsumsi dalam Islam mempunyai dimensi sosial dengan mengalihkan sedikit dana yang dimiliki kepada pihak yang membutuhkan atau yang minus dana. Dalam Islam kebutuhan yang lebih penting dipenuhi terlebih dahulu baru kebutuhan lainnya, atau keinginan yang lebih penting harus dipenuhi terlebih dahulu, barn keinginan yang kurang penting lainnya dapat dipenuhi. Selain itu, prinsip konsumsi tidak selalu untuk pemenuhan kebutuhan sendiri, melainkan memikirkan kebutuhan orang lain juga, prinsip-prinsip dasar ini tidak hanya menganclung pengertian normatif tetapi juga positif. 6 Sedangkan clalam ekonomi konvensional, di dalam kamus besar bahasa Indonesia. Konsumsi adalah pemakaian barang-barang hasil inclustri (seperti pakaian, rnakanan dan sebagainya), merupakan barang-barang yang Jangsung memenuhi keperluan hiclup kita. 7 Konsumsi
menurut
pengertian
sehari-hari
menunjuk
pacla
kegiatan
menghabiskan nilai guna barang dan jasa. Dan biasanya bersangkut paut dengan makanan clan minuman, padahal dalam lingkup ekonomi konsumsi menunjukan
6
Euis Amalia. " Teori Peri/aku Konsumen Dalam Perspektif Ekonomi Islam ··, JAUHAR ( Jurnal !'emikiran Islam Kontekstua/ ), vol. 4 No. I ( Program Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakat1a,juni 2003), h. 10-11. 7
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 1990, cet. Ke-3, h. 458.
54
pacla setiap tinc!akan mengurangi atau menghabiskan guna atau manfaat ekonomi st1~11u
hcnd:.1. '
Dari dua pengertian konsumsi diatas, tersirat suatu maksuc! atau tujuan c!ari konsumsi yaitu c!ampak yang c!ialami barang atau jasa yang di konsumsi ac!alah berkurangnya claya guna barang atau jasa clan adanya kepuasan c!ari pihak k{lnsumen karena terpenuhinya kebutuhan baik secara fisik maupun rohani, sete/ah ia mengkonsumsi barang atau jasa tersebut.
l~.
·rcori Perilaku I
J.
Teori tingkah laku konsumen c!apat clibcc!akan c!alam clua macam pc·11deb1:111: pe11dek:11<111 nilai guna (utility) karclinal clan penc!ekatan nilai guna {lrdina/. Jlala111 pcndckatan nilai guna Jrnrc!inal c!ianggap manfaat atau kcnikmatan yang c!iperoleh seorang konsumen dapat c!inyatakan cla!am kuantitatif. l3erdasarkan kepacla pemisalan ini, clan clengan anggapan bahwa konswnen
akan
mc111aksimumkan
kepuasan
yang
clapat clicapainya,
cliterangkan bagaimana seseorang akan menentukan konsumsinya atas berbagai jenis barang yang terclapat c!ipasar, Dalam penclekatan nilai. guna {lrdin:il.
3
1n:111foat
atau
kcnikmatan
yang
diperoleh
[)c!inu1 Hutabarat, Pe/ajaran /'.,kononii, Jakarta Br!anggn, 1994, h. 40.
masyarakat
c!ari
55
rnengkonsurnsikan barang-barang tidak dikuantifikasi. Tingkah laku seorang konsurnen untuk rnernilih barang-barang yang akan rnernaksirnurnkan kepuasan ditunjukan dengan bantuan kurva kepuasan sarna, yaitu kurva yang menggambarkan gabungan barang yang akan mcmberikan nilai guna (kepuasan yang sama). 9 Dengan diketahuinya cita rasa konsumen (yang ditunjukan oleh kurva kepuasan sama) dan berbagai gabungan barang yang mungkin dibeli konsumen (yang ditunjukan oleh garis anggaran pengeluaran) dapatlah sekarang ditu1tj ukan keadaan dirnana konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Untuk maksud tersebut, garis anggaran pengeluaran dan peta kepuasan sama digambarkan dalam suatu grafik. Dalarn menggambarkan garis anggaran pengeluaran dimisalkan konsumen tersebut akan belanja sebanyak Rp 150.000. barang yang dikonsumsinya adalah makanan dan pakaian dimana harga masing-masing barang tersebut adalah Rp 2.500 dan Rp 3.000. Garis anggaran yang dibuat berdasarkan kepada pemisahan ini memotong kurva kepuasan sama U 1 di A dan D, rnemotong kurva kepuasan sama U2 di B dan C, dan rnenyinggung kurva kepuasan sarna U3 di E, kurva kepuasan sama U4 tidak dipotong atau disinggungnya sama sekali.
9
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Mikro Ekonon1i, h. 151.
56
Gambar3.l Pemaksimuman Kepuasan Konsumen
60
30
0
25
50
Pakaian Apakah yang terjadi kepada keseimbangan pemaksimuman kepuasan konsumen apabila pendapatan atau harga mengalami perubahan? Tentunya keseimbangan
tersebut
akan
mengalami
perubahan.
Kalau
titik-titik
keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan pendapatan dihubungkan maka akan didapat suatu kurva yang dinamakan garis pendapatan konsumsi. Suatu kurva juga akan diperoleh apabila dihubungkan titik keseimbangan yang diwujudkan oleh perubahan harga dan kurva itu dinamakan garis harga konsumsi. Uraian berikut menerangkan cara membentuk garis pendapatan konsumsi dan garis harga konsumsi.
57
Gambar 3.2 Garis Pendapatan Konsumsi
Garis pendapatan konsumsi
·U
0
Pakaian Pada waktu pendapatan adalah Y, garis anggaran pcngeluaran adalah
seperti yang ditunjukan pada gans a. Dengan demikian E adalah kcsci111bangan yang 111engga111barkan pcmaksi111uman kepuasan. Selanjutnya cli111isalkan pcnclapatan naik kc Y 1 clan ini mcnycbabkan garis anggaran pcngciuaran tclah 111cnjadi garis b. Kcseimbangan yang baru adalah E1. Perta111bahan
pendapatan
lebih
!anjaut
memindahkan
keseimbangan,
misalnaya kc E2 . Garis pendapatan konsu111si adalah garis yang bermula dari titik orgin (0) dan mela!ui titik keseimbangan E, E 1, E2 clan seterusnya.
58
Perubahan
harga
akan
mengubah
keconclongan
garis
anggaran
pengeluaran. Dalam Gambar 3.3 climisalkan pacla mulanya garis anggaran pengeluaran aclalah garis AB. Garis itu clisinggung oleh kurva kepuasan sama U3 clan titik E yang menunjukan kecluclukan yang menciptakan kepuasan
maksimum kepacla konsumen.
Gambar3.3 Garis Harga Konsumsi
A
~~:::~~~:-------- Garis harga konsumsi
0
D
c
B Pakaian
59
Selanjutnya dimisalkan pendapatan tetap dan harga makanan tetap, tetapi harga pakaian berubah, dimisalkan harga pakaian naik. Akibatnya, garis anggaran pengel uaran pindah menjadi garis AC dan garis ini disinggung oleh kurva kepusan sama lh cli titik E 1 clan ini mcrupakan titik keseimbangan kcpuasan konsumcn yang baru. I-larga pakaian clirnisalkan naik kembali sehingga garis anggaran pengeluaran berubah menjadi seperti yang ditunjukan oleh garis AD. Kurva kepuasan U 1 menyinggungnya di titik E2 berati titik ini adalah titik kcscimbangan yang baru. Kalau titik E, E 1, E2 clan titik-titik kcscimbangan scpcrti itu dihubungkan maka c!ipcrolch kurva yang dinamakan .
. I
.
gar1s-gans
10
2. Mcnurut Islam
Diclalam ajaran Islam, pcmbahasan tentang perilaku konsumsi dimulai dcngan asumsi yang dibuat olch Mozer Khaih yaitu olch
rnasyarakat,
zakat
hukumnya
wajib,
11
Islam clilaksanakan
mudharabah
wujud
dari
pcrekonomian, pe!aku ekonomi mempunyai perilaku memaksimalkan. Perilaku konsumen yang !Siami adalah perilaku yang tidak berlebihlchihan clalam ha! konsumsi yang clitentukan oleh peri!aku para konsumen muslim yang mengutamakan kepentingan orang lain. Dalam Islam pada hakikatnya konsumsi ada!ah suatu pengertian yang positiL Larangan-larangan
10
Ibid, h. 174-176
11
i\diwarman Karim, i;konomi mikro Islam, PT Raja Grnfindo l'crsada, /J. 114.
60
dan perintah-perintah mengenai makanan clan 111inu111an harus dilihat sebagai usaha untuk meningkatkan sifat perilaku konsumsi. Dengan mengurangi pemborosan yang tidak perlu, Islam menekankan perilaku mengutamakan kepentingan orang lain yaitu pihak konsumen. Sesuai clengan asumsi rasionalitas, maka perilaku konsumsi seorang muslim akan selalu rasional. Oleh sebab itu pengambilan keputusan dari seorang konsumen senantiasa didasarkan pada perbandingan antara berbagai preferensi, peluang, manfaat serta mudharat yang ada. Konsumen yang rasional berarti konsumen yang mea1ilih suatu kombinasi komocliti yang akan memberikan tingkat utilitas yang lebih besar. Kepuasan maksimum seorang konsumen tei:jcli pacla titik climana terjadi persinggungan antara kurva indifference clengan budget line, konsumen akan 111cmaksi111alkan pilihannya clengan dua cara. a. Memaksimalkan Utility Function pada Budget line tertentu Dengan kombinasi barang B, R, S. Jumlah barang X yang dikonsmnsi, 20, 20, IO clan jumlah barang Y yang clikonsumsi, 30, 20,30. maka pengeluaran total $ 80, $ 60, $ 70.
61
Gambar 3.4 Mcmaksimalkan Utility Function pada Budget line Tertentu
l lalal Y
IC " Budget Line
Halal X
l'ada Kurva IC, anggaran yang terseclia untuk mengkonsumsi barang halal X dan Y be! urn sepenuhnya dirnanfaatkan, dengan kata lain rnasih ada aggaran yang idle. Titik A merupakan titik equilibrium dari tingkat kcpuasan optimal yang dapat dicapai oleh konsurnen. P
$ 80, $90.
62
Gambar3.5 Minimalkan Bndgct Linc pada Utility Function Tcrtcntu
Halal Y
Q.,
Hala!X
Untuk mengkonsurnsi barang X clan Y dengan tingkat kepuasan yang sama, seorang konsumen mempunyai beberapa alternatif garis anggaran yang
dibutuhkan.
Dengan
demikian,
optimalisasi
konsumen yang
terbentuk berada pada budget line paling kecil untuk mendapatkan kepuasan yang sama.
63
C. Faktor-faktor Yang Mcmpcngaruhi Pcrilaku Konsumcn
Seorang konsumen didalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa sangat dipengaruhi olch faktor-faktor sebagai berikut :
I. Faktor kcbudayaan Kcbudayaan rnerupakan faktor penentu yang paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Bila mahluk-mahluk lainnya bertindak berdasarkan naluri, maka perilaku manusia umumnya dipelajari.
2.
Faktor sosial Perilaku konsumen .1uga dipengaruhi oleh faklor-faktor sosial, seperti kelompok referensi, keluarga, status dan peran sosial.
3. Faktor pribadi Kcputusan
scorang
pcmbcli
1uga
dipcngarnhi
oleh
em-em
kcpribacliannya, tcrrnasuk usia clan claur hiclupnya, peke1jaan konclisi cko110111inya, gaya hidup, kcpribadian clan konscp diri. 4. Faktor pisikologis Pilihan mcmbcli sescorang juga dapat dipengaruhi oleh 3 faktor pisikologis utama, yaitu: motivasi, persepsi, kepercayan clan sikap. 12
12
Nugroho J Setiadi. Perilaku Kons11111en Konsep clan l!np/ikasi 1111/uk Strategi dan Pene/itian Kcncana 2005.
/lc11u1sara11,
64
ll. Tujuan konsumsi Dalam Islam
Imam As-Syatibi rncnjelaskan bnhwa tujuan utarnn clari aclanyn synri'ah yaitu hcnujuan untuk mclinclungi rnaslahat umat manusia. Menurut Imam As-syatibi kcmaslahatnn manusia clapat terealisasi apabila 5 unsur pokok clapat cliwujuclkan clan clipelihara, yaitu agama, jiwa, akal, keturunan clan harta. Dal<)m kerangka ini, bcliau 111e111bagi maqahsicl menjacli 3 tingkatan yaitu: I. Dharuriat Dharuriat
merupakan keharusan clan lanclasan clalam nenegakkan
kesejahteraan manusia cliclunia clan cliakhirat yang mencakup pemeliharan li111<1 unsur pokok clalam kehiclupan manusia. 2. I lajiyyal Haj iyyal climaksudkan untuk memuclahkan kehiclupan, menghilangkan kcsulitan atau menjaclikan pemeliharaan yang lebih baik terhaclap lima unsur pokok 111anusin.
3. Tahsiniyat Tahsiniyat climaksuclkan agar manusia clapat melakukan yang terbaik L11lluk 111cn) e111purnakan lima unsur pokok kehidupan manusia. 13 Apabila dianalisis lebih jauh clalam usaha mencapai pemeliharaan lima unsur pokok secara sempurna, ketiga maqahsid ticlak dapat dipisahkan. Menurut As-syatibi
1
;
/\di\\'t1rn1an l\.ari1n . ,)'ejar(/h /)l.!J11ikiran t.:kono:ni Jslc1111, Edisi ke JI, Jakarta, PT Raja 320~32 ! .
Cindlndo l)crsada 2004, h.
65
tingkat liojil'.Vlll mcrupakan pcnyc111purnaan tingkat dharun)1at, tingkat rahsiniyar 111erupakan penye111purnaan lagi bagi tingkat hajiyyat sedangkan df/(/ntrirnr mcn,iacli pokok lrnjiyyat clan tahsiniyat ..
Dalrnn biclang procluksi barang clan jasa, kcmaslahatan akan tercapai clengan tcrpe!iharanya unsur pokok kehiclupan. Pengaruh pemikiran AsS1atibi climana pc111belanjaan 111anusia tidak hanya untuk urusan clunia tetapi Iiarus n1cnca I..:.up urusan agan1a. 1.1 Dalam kehidupan sehari-hari, rnanusia pasti akan membutuhkan barang atau jasa. seakan tidak pernah berhenti walaupun hanya sesaat. Hal ini bukan
kL·lrn111ila11 dari 11w11i'aat harnng atau jasa lcrscbut. Konsumsi clalam Islam tidak saja sarana pemcnuhan kebutuhan bagi clirinya clan orang yang di1a11:.•;.'.111q"111 a sai:1. 1c1<1pi juga b:1gi orang lain yang mcmbutuhkannya. Oleh k:irc1w itu. konsumsi dalam Islam bukan
s~ia
makan clan minum
tetapi
tcrmasuk cli clalamnya mengeluarkan harta dijalan Allah (zakat atau infaq). Sccara tcrperinci yang menjacli tujuan pola hidup konsumsi dalam Islam
1
I _u i'> ,\ 1n;d i;i . .\'ejura/i Pe111ikira11 Ekono1110 !slc1111 dari 1\ /asa Kalasik 1-/ingga Konte111porer, J
1
f)n.!SS.
:
1
~ Yusuf Qordawi, Peron 1Yi/ai dan 111oral dalcun Perekono111ian fs/cu11, Jakarta, Robhani
1995. h. 262-296.
66
a.
Pendidikan moral Akibat adanya batasan dalam Islam mengenai halal dan haram, tidak berlebih-lebihan dan lain sebagainya dapat mendidik morarlitas konsumen muslim sehingga dapat menjaga hawa nafsunya dari perbuatan-perbuatan tercela.
b. Pendidikan masyarakat Perintah konsumsi dijalan Allah, mcmbawa dampak yang amat baik bagi masyarakat, sebab dengan adanya anjuran untuk berinfaq atau berzakat dapat menghilangkan jarak kaum yang kaya dan kaum yang miskin. c.
l'cndiclikan ckonorni Larangan untuk ticlak berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi banmg mengajarkan bagi konsumen untuk membiasakan hidup hemat dan membiasakan menabung atau menginvcstasikan hartanya dijalan J\Jlab SWT. Yang basilnya dapat dinikmati nantinya diakhirat, sedangkan menginvesta.sikan harta didunia yaitu berusaha maupun mcrnbiayai sesuatu usah tertentu dcngan adanya laclang usaha yang baru, tentunya akan menciptakan lapangan peke1jaan.
d. Pcndidikan kcschatan Adanya larangan untuk memakan binatang yang menjijikan, mencuci tangan sebelum makan akan membiasakan manusia untuk hidup bersih clan sehat.
67
i:.. Ftika Konsumsi Dalam Islam
:\·kmiliki lx1rang:lxmlllg yang baik adalah hak setiap manusia, tetapi memiliki barang-barang
tersebut
bukanlah
tujuan
melainkan hanya sarana untuk
111ens,ukuri nikmat Allah SWT. Menurut Islam segala rizki yang cliterima 111anusia ad
\·kmproduksi barang-barnng yang baik clan memiliki harta aclalah hak sah menurut Islam, tetapi rnerniliki harta untuk clisimpan, perbanyak clan clihitunghitung. ini adalah tindakan yang clilarang. lni merupakan penyimpangan pctunjuk .•\llah SWT. Sunah Rosul clan rnemungkiri keberadaan Istiklaf16• hl:1111 111,·111hcTib11 pcTi111ah agar lwrtll y<1ng killl rniliki dapat kita sisihkan dcngan cara in/'aq, sad8qah, zakat atnu cara yang diridhoi Allah, karena pada
setiap harta yang kita rniliki terdapat hak orang lain. 2.
\\ajill 1Ylc111!Jclanjaka11 llarla
Perintah wajib membelanja.lrnn uang tercantum setelah anjuran beriman kepacla Allah clan Nabi-Nya. Jelasnya perintah membelanjakan harta, bukan ,c:kc'cl:11· a11jura11 yHng boleh dikerjakan atau clitinggalkan. Kombinasi antara
l'u..,ul <)t>rdlH1\\ i. :Yur111u dun EtiAa Eko110111i ls/con, Jakarta, Ge1na Insani Press, 1995. h.
68
Iman dan Infaq banyak terdapat didalam al-quran. Sebagaimana tercantum dalam al-quran surat al-Baqarah ayat 3 yang berbunyi : ~,..
)
(~ /f : ;;j:ll). ~ ~\:::;_)~ /
,,.
,-a
;:
t._j ~~\ ~~ ~~ ~j..¥,~:.-J\ /
/ /
/
/
/
Artinya:
(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka, (QS:Al-baqarah:2:3) Dari ayat al-qur'an diatas kita dapat menemukan bahwa al-quran menetapkan infak berupa sebagian harta yang Allah berikan. Artinya, yang dinafkahkan hanya sebagian dan yang sebagian lagi disimpan. Barang siapa yang membelanjakan sebagian hartanya yang diperoleh maka ia jarang mengemis kepada orang lain. 17 3. Islam Mcmcrangi Tindakan Mubazir
Pemborosan bermti penggunaan harta secara berlebih-lebihan untuk ha!ha! yang melanggar hukum, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal atau bahkan shadaqoh. Ajaran Islam mengajarkan pola konsumsi dan penggunaan harta secara wajar dan berimbang. 18 Islam mewajibkan setiap manusia membelanjakan harta miliknya untuk memenunuhi
kebutuhan
diri
mereka
sendiri
clm1
keluargm1ya
serta
menaflrnhkam1ya dijalan Allah. Islam melarang be1tindak mubazir karena IslanJ
17
18
Ibid, h. 139.
Mozer khaf, Ekono1ni Jslan1 Telaah Ana/itik Terhadap Fungsi Sisten1 Ekono111i Isla111,
cetakan pcrta1na, h. 28.
69
rnenganjurkan agar 111anus1a bersikap sederhana. J-larta yang mereka gunakan akan dipertanggung jawabkan dihari perhitungan. J-lidup sederhana adalah tradisi Islam yang rnulia, baik dalam membeli makanan, minuman, pakaian dan kediaman atau dalam segi kehidupan apapun. 19
.F. Prinsip-prinsip Konsumsi Dalam Islam Perintah Islam mengenai konsumsi yang dikendalikan oleh 5 prinsip yaitu: I. Prinsip Kca
Prinsip keadilan dalam mengkonsumsi mengandung makna memberikan kebebasan kepada setiap individu untuk mencari harta dengan tidak melupakan seperangkat nilai yang mengatur konsumsi seseorang. Semakin banyak harta yang dimiliki, akan menambah besar zakat yang harus dikeluarkan. Sehingga dapat menyebabkan keseimbangan ekonomi. Jadi yang dimaksud dari prinsip keadilan ini adalah keadilan Allah dalam menentukan rizki seseorang dengan menentukan kesetaraan ekonomi melalui media distribusi yang amat baik (zakat). Tercantum dalmn surat Al-baqarah ayat 173, yang berbunyi :
19
YusufQordhowi, Norina dan Etika Ekonon1i fsla1n, .h. 148-149.
70
Artinya : Sesungguhnya Allah J-Janya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah JV!aha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS:Albaqarah:2: 173) Ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT telah memberitahukan diantara yang dihalalkan hanya sedikit yang diharamkan di clunia ini. Jika manusia dalnn1 kcadaun lcrdcsnk 111cn1aknn n1aka11a11 yang tclal1 disebutkan dialas
maka dengan keadilannya Allah SWT akan tetap mernaafkan mereka asalkan mengkonsumsinya tidak berlebihan.
2. Prinsip Kcbcrsihan Makanan dan 111inuman yang akan dikonsumsi harus baik atau cocok untuk dirnakan, · tidak kotor ataupun mcnjijikan, schingga dapat merusak sclcra. Karena itu tidak scmua yang cliperkenankan bolch dimakan clan di111inu111 dalam scmua kcadaan, dari se111ua yang dipcrbolchkan rnakan dan minumlah yang bcrsih clan bermanfaat.
.
.
J~ ~\if;;_) Gu'.\
,
J.\ .;),\\ ¥if
Artinya: "Dari Abu Qatadah, ayahnya, dia berkata : "Rasulullah SAW, bersabda : "Apabila salah seorang kamu minum, maka hendaklah diajangan bernaf1· dalam bejana. "
71
3. Prinsip Kescdcrhanaan
Islam mengajarkan perilaku manusia mengenai rnakan dan minurn yaitu sikap tidak berlebih-lebihan sebagai!11ana yang ter!11asuk dalam Al-quran surat Al-a 'raf ayat 31 yang berbunya : ))
if?G ~ 20
'
(7 •~ 0y-:ll) Cfa~I
Artinya : Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (111emas11ki) mesjid, malwn dan minu111/ah, dan janganlah berlebih!ebihan. Ses1111gg11h11ya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-/ebihan. (Al-a 'raf'7:31)
Arti pcilling ayal ini adalah kcnyataan bahwa kurnng makan dapat mcrnpcngaruhi pcmbangunan jiwa clan tubuh, demikin pula bila perut diisi sccara berlcbih-lcbihan tentu akan acla pengaruhnya terhaclap kcsehatan. 4. Prinsip Kcmurahan Hati
l'rinsip kcmurahan hati mcngandung makna agar kita selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya. Rasa syukur diimplementasikan melalui perbuatan-perbuatan yang diperintahkan-Nya (ibaclah). Dalam konsumsi mentaati perintah Allah dapat dilakukan dengan cara menjauhkan makanan clan minuman yang hara!11,
memabukan,
:?.o J\hn1ad Sunarto, ct. al., Te1:jen1ah Shah;h Bukhari, scn1nrnng, cv. /\sy- SyiH1i 1993,
/.
72
111e111ln1hayakan tubuh clan jiwa dan dilarang mcngkonsumsi clengan berlebihlebihan. 5. Prinsip Moralitas
Prinsip moralitas memiliki keterkaitan dengan prinsi-prinsip lainnya. Dan prinsip ini ticlak kalah pentingnya clengan prinsip yang lain, prinsip ini mengandung penclidikan moral seb&gai tujuan akhir clari konsumen muslim. Seorang muslim clilarang untuk memakan atau meminum barang yang mcmabukan, ha! ini menganclung nilai moral agar manusia tidak kehilangan akal sehatnya. 21 Scperti tercantum dalam surat Al-Maiclah ayat 88, yang bcrbunyi :
0_;.~ "'. ,,
/,,
) ~
;:
::
) ::
,,
j
,..
::
)
//
))
r:\ lfjj\ ~I ~G ~ ~IL'..-.\.~\ r(:;j~ t, ~ ,..
/
/
(5/88 : •JJ\.1.1) Artinya: Dan makanlah makanan yang halal /agi baik dari apa yang Allah Te/ah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (QS:Al-maiclah:5:88).
Aspck kchalallan ini mutlak cliperlukan untuk mcndapat kcridhoan Allah SWT. Pacla intinya pilihan clalam membelanjakan pendapatan untuk dunia dan akhirat bcrprinsip menjaga kemaslahatan yang berorientasi pada needs atau kebutuhan yang halal dan thayyib.
'' M i\hdul Mannan. Teori d1111 l'rnktek Honomi Islam. h. 45-47.
BAB IV BASIL STUDI DAN ANALISA
A. Karakteristik Kecamatan Tanah Sareal 1. Letak Geografis Kecamatan Tanah Sareal Terletak di Kota Bogor dan terdiri dari 11 kelurahan dengan lusas wilayah dan bantaran sungai sbb
Tabel 4. 1 Luas Wilayah clan Bantaran Sungai No I
KELURAHAN 'J'anah Sareal
Kebon Pecles l(cdung Badak
2
3 4
l
5 6
/(eclung Waringin Sukarcs111i
7 8
Sukadamai Mcknr Wnngi
9
J(cncana
10 11
l
LUAS WILAYAH I, 05 I, 04 I, 95 0, 72 I, 42 0,98 I, 12 I, 35 2, 14 2,43 4, 64
BANTARAN SUNGAI 2
2
J
3
2
Dan lcrdapal 92 Masjid, 4 Uercja dan I Wiraha sebagai prasarana ibadah masyarakat. Dan lerdapat 53 Lapangan olahraga 4 Gedung olahraga. D<Jn terdapat I Rumah Sakit Umum. 20 Poliklinik, 8 Puskesmas 9 Apotik clan 50 Dokter Praktek yang siap rnelayani masyarakat. Dan juga terdapat prasarana hiburan di antaranya, I hotel berbintang 3, l tempat Bilyar 2 tempat karoke clan I Diskotik.
74
2. Jumlah Pcnduduk dan Sumbcr daya Kelcmbagaan Tabcl 4. 2 Jumlah Pcnduduk No 1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11
--
Kelurahan
·ranah Sarcal Kebon Pedcs J(cdung lladak Kedung Jaya Kedung Waringin Sukaresmi
Sukada1nai Mekar Wangi Kencana Kayu Manis Cibadak
Jumlah Penclucluk Laki-Laki Percmnuan 4. 609 4.297 10. 186 10.212 2. 079 11.886 5. 796 5.446 7. 162 7.018 4. 862 4.651 5. 273 5.271 4.696 4.927 4.925 4.567 4.445 4.188 8. 118 7.890 -
-
Islam 8.551 18. 809 22. 063 ! I. 013 11. 545 9. 477 9. 735 9. 592 9. 275 8. 137 15.607
Agama Kristen Hindu 177 110 1.536 7 1.759 52 229 2.308 155 34 23 245 29 244 197 301 55
Budha 7 21 136
-
272 2 74 2
5 45
Tabcl 4. 3 Sumbcr Daya Kclcmbagaan -------------------;~
No I 2 3 4
Kclcmbagaan RT RW Anggota PKK Anggota Mejlis Ta'lim
5
/\nggota Organisasi J(c1nasyarakatn11 Anggota LPM Partai Politik
6 7
---
Jumlah
559
''-------1
114 363 9. 638 481 203 101
Selain dari data-data yang di dapat dari data di atas di Kecamatan Tanah Sareal juga terdapat 122 Jumlah bengkel clengan 327 tenaga ke1ja, 112 jumlah toko dengan jumlah tcnaga ke1ja sebanyak 2.260. Dan terdapat 53 jumlah SD clengan jumlah ·murid sebanyak 15. 091, 23 jumlah SLTP dengan Jumlah rnurid sebanyak 8.513, 14 jumlah SLTA dengan jurnlab muricl sebanyak 8.00 I, yang tersebar di 11 kelurahan yang ada di kecamatan Tanah Sareal.
75
3. Mata Pcncaharian Pcnduduk
Di kecarnatan Tanah Sareal terdapat beraneka ragarn rnata pencaharian penduduk,
dan
banyak
pula
terdapat jurnlah
penduduk
rniskin
dan
pengganguran diantaranya sbb: Tabcl 4.4
Sumbcr Daya Manusia Mata J>cncaharian
J(clurahan
PNS/TNI /Polri
Swasta
Tanah Sareal Kebon Pedes Kedung Badak Kedung Jaya Kedung Waringin Sukarcsm; Suka f)a111ai Mckar Wangi Kcncana Kayu Manis Cibadak
268 295 1.005 292 1.559 307 195 109 175 132 122
825 4.218 2.785 1060 920 885 1.386 124 579 336 139
No I
2 3 4
5 6 7
l!c 11
Wiras
.Jumlah Pcngnngguran
.Jumlah Pcnduduk Miskin
321 568 1.260 407 140 996 129 35 461 421 50
282 591 639 409 1.970 302 320 102 283 410 82
\Vasta
268 215 1.825 635 560 2.379 693 695 361 4.573 1.027
Di Kccamatan Tanah Sareal juga terdapal 876 orang yang buta huruf, 25.208
orang
berpendidikan
yang terakhir
berpendidikan
terakhir
SD,
20.887
orang
yang
SLTP, 22. 646 orang yang berpendidikan terakhir
SLTA dan 6. 639 orang yang berpendidikan terakhir perguruan tinggi yang tersebar di 11 Kelurahan yang ada di Kecarnatan Tanah Sareal Kota Bogor.
1
Data ini didapat dari kekecan1atan Tanah Sareal Kata Bogar
1
76
B. Pcngaruh Pclaksanaan Pcmbclian Sccara Krcdit Tcrhadap Pola Konsumsi Ilrn Rumah Tangga 1. Sumbcr Data Responden yang menjadi sumber data adalah Ibu-ibu Rumah Tangga yang tinggal dikawasan Kecamatan Tanah Sareal, Ibu-ibu yang menjadi sampel 2 ini adalah wanita yang telah menikah, dengan tidak membedakan usia dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Dimana dalam Kecamatan Tanah Sareal terdiri dari 11 Kelurahan penulis memilih kelurahan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak dan yang tcrpilih yaitu kelurahan Kebon Pedes dengan jumlah penduduk sebanyak 20.398 jiwa dan jumlah angkcl yang dibcrikan scbanyak 25 buah (5 angket untuk Rw 02, 6 angkct untuk Rw 05, 7 angket untuk Rw 09 dan 7 angket untuk Rw 13). Yang terpilih kedua yaitu kelurahan Cibadak dengan jumlah penduduk sebanyak 16.008 jiwa dan jumlah angket yang diberikan sebanyak 20 buah (5 angket untuk Rw 01, 5 angket untuk Rw 04, 5 angket untuk Rw 07, dan 5 angket untuk Rw 11). Yang terakhir terpilih yaitu. Kelurahan Gedung Waringin dengan jumlah penduduk sebanyak 14.180 jiwa dan jumlah angket yang diberikan sebanyak 15 buah (5 angket untuk Rw 01, 5 angket untuk Rw I 0 dan 5 angket untuk Rw !'.?.). Total angket yang diberikan oleh penulis berjumlah 60 buah.
2
Sampel yang dambil berjumlah 60 orang dari satu kecamatan
77
2. Kegiatan Setiap Hari Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Tanah Sareal Dari injek
Interviue 3 yang dilakukan peneliti maka dapat diterangkan
bawa ibu-ibu Rumah Tangga yang tidak beke1ja setiap harinya melakukan kegiatan setiap harinya yaitu, berawal dari bangun tidur pukul
os. 00 ,
lalu
rncrnpersiapkan sampan untuk anak dan suami tcrcinta, sekitar pukul 07. 00 mengantarkan anak sekolah hingga pukul I
o. 00
sesampai dirumah mencuci
pakaian dan membersihkan rumah setelah selesai lalu memasak hingga pukul
13°0 , sctclah selesai masak memberi anak-anak mereka rnakan lalu tidur hingga sekitar pukul 15. 30 , setelah itu rnemandikan anak-anak mereka dan mernberi rnakan sambil bermain diluar rumah, dan apabila magrib tiba maka mcrcka
masuk
dalam
rumah
dan
mcmbimbing anak
belitjar sambil
mcmpcrsiapkan makan untuk suami, setelah itu tidur. Dan begitulah kegiatan sctiap hari !bu Rumah Tangga di Kecamatan Tanah Sareal. Sedangkan kcgiatan !bu Rumah Tangga yang beke1:ja diluar rumah, rnelakukan kegiatan setiap harinya yaitu, berawal dari bangun tidur pukul 04. 30 lalu mengecck tugas anak di sekolah lalu mernpersiapkan sarapan untuk anak clan suami, sckitar pukul 07. 00
.
Pcrgi kcknntor dan pulang sekitar pukul
19. 00 , karena lokasi kantor sangat jauh maka mengharuskan mereka pergi pagi-pagi,
clan
setiba dikantor scsering mungkin
' 1njck lntcrvicu dcngan jumluh rcspondcn scbanyak 15 orang
menelpon
kerumah
78
menanyakan kabar anak-anak mereka kepacla pengasuhnya. Dan apabila libur cliusahakan mengantar anak kesekolah clan mengajaknya bermain Dari keterangan cliatas dapat clisimpulkan bahwa sangat jauh perbedaan waktu bersama keluarga antara !bu Rumah Tangga yang bekerja clan yang ticlak beke1ja clan pasti pengeluaran clan penclapatannya pun sangat berbeda termasukjuga pola konsumsi yang sangat berbeda.
3. Pola Komumsi Masyarakat Kccamatan Tanah Sareal Berdasarkan daftar isian penclapatan-penclapatan keluarga yang pertama yaitu pcngeluaran biaya untuk konsumsi keluarga mcliputi kebutuhan beras dan laup pauk untuk satu bulan biaya yang dikeluarkan scbcsar Rp. 550.000-, scdangkan untuk biaya pcngcluaran sclama sclahun scbcsar f
clikcluarkan
scbcsar
Rp.
750.000-,
mcnyumbang saudara atau tetangga
dan
untuk
membantu
clan
yang mempunyai hajat sebesar Rp.
I 00.000-, clan jumlah pengeluaran selama setahun untuk selanrntan clan iuran lainnya be1jumlah Rp. 850.000,Ketiga pengeluaran untuk membaynr pajak clan iuran lainnya jumlah pcngcluaran scbcsar Ro. I 00.000-. mclinuti memh;ivnr p,,;,,1c A11mi don
79
Bangunan (PBB) setiap tahun Rp. 140.000, iuaran atau swadaya untuk kegiatan pembangunan dan perayaan-perayaan di RT (tidak termasuk arisan) rata-rata pertahun Rp. 50.000,- Dan amal setiap tahun Rp. 50.000,Keempat
pengeluaran
biaya
sekolah
dengan
jumlah
pengeluaran
scluruhnya setiap tahun Rp. 1.520.000-, meliputi mebayar SPP sekolah satu tahun Rp. 900.000-, iuran diluar spp termasuk iuran ckstrakulikuler satu tahun Rp 120.000-, membeli peralatan sekolah rata-rata setiap tabun Rp. 150.000-, mcmbeli scragam sekolah rata-rata setiap tahun Rp. 200.000,- membeli sepatu dan lain-lain rata-rata sctiap tahunRp. 150.000-, Kelirna pcngcluaran biaya kcsdiatan scluruh anggola clcngan jumlah keseluruhan rata-rata sebesar Rp. 250.000,- (hanya untuk biaya pengobatan), ticlak tcrmasuk apabila melahirkan clan rawat inap. Kccnam pcngcluaran biaya untuk pcrbaikan rumah atau pagar ketujuh pcngeluaran biaya untuk perlengkapan rumah tangga, keclelapan pengeluaran biaya untuk rekreasi kcluarga clan pengcluaran biaya untuk 111embayar hutang (kalau acla) tidak terclapatjumlah pengeluarannya. Dan terakhir pengeluaran biaya untuk menabung pertahun kalau lagi acla Rp. 250.000-, (tabungan anak clisekolah) clan jumlah kescluruhan pengeluaran clalam satu tahun sebesar Rp. 13.410.000-, Dari data yang cliclapat diatas tergambar bahwa konsumsi yang dilakukan olch masyarakat yang berhubungan clengan pengeluaran sehari-hari yang rneliputi biaya anak atau keluarga dan biaya lainnya sangat banyalc dan besar
80
walaupun pacla kcnyataannya apa yang telah diprccliksi scbelumnya tidak scsuai clcngan kcnyataan yang acla clalam artian pcndapatan yang didapat dalam satu tahun tidak sesuai dengan pengeluaran yang harus dikeluarkan tiap tahun. Sehingga membuat Ibu-ibu Rurnah Tangga harus memutar otak untuk menyelesaikan permasalahan ini. Disini scorang ibu sangat berpcran dalam mcrncnej keuangan keluarga. Dengan pengeluaran yang lebih besar clari pendataan mcmbuat seorang ibu berlaku irit clan mcmakan makanan seadanya sccukupnya uang yang diclapat clan clalam keadaan terpaksa tidak sedikit pula ibu-ibu yang mcnglrntang kcsana-kcsini baik kcwarung maupun ketetangga untuk rnenyambung hiclupnya.
4. Pcmbclian Sccara Krcclit Di Kccamatan Tanah Sareal Pembclian secara kreclit ini scbenarnya sudah lama te1jacli tetapi kegiatan mi
111c11jadi mcncaut kctika krisis ckonomi 111elancla ncgeri tcrcinta ini.
Schingga
banyak
masyarakat yang
kchiclupan
ckonominya
mencngah
kebawah mcnggunakan fasilitas mi, guna rnemenuhi kebutuhan hidupnya, dcngan
adanya pcmbclian sccara krcdit
ini
tclah
banyak membantu
masyarakat dalaii1 memiliki suatu barang. Ada beberapa orang clari respodnen yang clijadikan sampcl olch pcnulis mengatakan "bahwa tidak akan punya apa-apa kalau tidak bcrhutang", bahkan acla yang mcngatakan "di zaman sekarang tidak akan hidup apabila ticlak punya hutang".
81
Keadaan ekonomi yang menjadi faktor utama masyarakat di kecamatan tanah sareal melakukan pembelian secara ](]"edit, mereka tidak mampu membeli pakaian-pakaian yang harganya ratusan ribu rupiah secara tunai karena
untuk
rnakan
pun
rnereka
kesulitan.
Karena
mereka
hidup
ber111asyarakat 111aka kadang anak-anak 111ereka ingin memiliki atau memakai barang yang dipakai atau dimiliki oleh teman-temannya. Anak-anak tersebut tidak tahu dan tidak peduli alas kesulitan ekonomi kedua orangtuanya, untuk rnenyiasati ha! tersebut maka dilakukan pernbelian secara kredit oleh seorang ibu guna rnernenuhi kebutuhan keluarganya.
5. Pengaruh Pembelian Sccara Krcdit Tcrhadap Pola Konsumsi Ibu Rumah Tangga Untuk penelitian ini, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya yaitu menggunakan dan rnemadukan antara hasil penyebaran angket (kuesioner), wawancara serta studi dokumentasi yang didapat oleh penulis dari lapangan. Wawancara dilakukan hanya kepada para ibu-ibu rumah tangga yang tinggal di sekitar Kecamatan Tanah Sereal. Wawancara dilakukan guna mengetahui kegiatan keseharian ibu-ibu rumah tangga dari mulai terbitnya matahari sampai dengan terbenanmya matahari. Dari 15 orang ibu-ibu yang diwawancarai dapat disimpulkan bahwa kegiatan kesebarian ibu-ibu nunah tangga yang bekerja dan yang tidak bekeija sangat berbeda. Ibu-ibu yang beke1ja di luar rumah lebih sedikit memiliki waktu bersama anak dan keluarga, berbeda dengan ibu-ibu yang
82
tidak beke1ja yang lebih rnemiliki banyak waktu bersama anak dan keluarga, tetapi kasih sayang kepacla anak antara ibu yang bekeda di luar rumah dan ibu yang tidak bekerja tidak ada bedanya. Mereka sama-sama menyayangi dan memperhatikan anak-anaknya. Dari 60 angket yang disebar ke 3 kelurahan, maka hasilnya penulis klasifikasikan sesuai dengan jawaban yang diberikan oleh responclen dengan metode kualitatif-kuantitatif. Maka hasilnya sebagai berikut: a. Tabel Garnbaran Umum Idcntitas Responden Tabcl 4. 5 Idcntitas Rcspondcn Bcnlasarlrnn Status Pcrkawinan ..-----
No
.Jaw a ban
Frckuensi
Persen (%)
54
90%
4
6,67 %
2
3,33 %
·I. a. Menikah - - · -··
2.
b. Janda Mali
0
c. Janda Ccrai
.
J.
- ·-·--·-·-
4.
-~--
..-·-·----·-------
60
Total
------100 'Yc,
Sumber : Diolah dari data angket Gamhar4.1 ldcntitas Rcspondcn Bcnlasarkan Status Perkawinan
o Jnixln
u Jnndii
Cera~
Mat~
3.33%
6.67o/n
83
Dari Tabcl dan Gambar diatas menunjukkan bahwa rcsponden scbagaian besar bcrstatus perkawinan rnenikah sebcsar 90% yang berstatus pcrkawinan janda mati sebesar 6,67% dan sisanya yang berstatus perkawinan janda cerai sebesar 3,35%. Tabcl 4. 6 .Jumlah Suami Yang Memiliki Pckcrjaan Tetap
Ja,vaban
No
Frckucnsi
Pcrsen (%)
I
a. Ya
43
71,67 %
2
b. Tidak
17
28,33%
60
100 %
f-·
3
Total
Sumber D1olah dan data angket Gambar 4. 2 .Jumlah Suami Yang Memiliki Pekerjaan Tetap
2f!.33'Y,,
Dari Tabel dan Gambar diatas clapat di ketahui bahwa clari 60 orang responden yang rnenjawab. Diketahui 71,67 % suami responclen yang memiliki peke1jaan tetap clan sisanya 28,33 %
suami responclen yang
tidak memiliki peke1jaan tetap. Maka dapat clisimpulkan bahwa sebagian besar suami rcsponden di Kccamatan Tanah Sareal memiliki peke1jaan tewp.
84
Tabcl 4. 7 .Jumlah Kcikutscrtaan Istri Dalam Mencari Naflrnh ~
Ja,vaban
No
__
Frekucnsi
Persen (%)
,
1
a.
Ya
24
2
b. Tidak
36
60%
Total
60
100 %
~
3
Sumber : D1olah clan data angket
--·'----------~
Gambar 4. 3 Jumlah Keikutsertaan Istri Dalam Mencari Nafkah
Dari Tabcl clan Gambar di atas dapat diketahui bahwa dari 60 orang rcspondcn yang menjawab. Diketahui 40 % seorang isteri ikut serta dalam mencari nafkah clan sisanya 60 % seorang istri tidak ikut serta dalam mencari nafkah. Maka dapat di simpu,lkan bahwa sebagian bcsar seorang istri di Kecamatan Tanah Sarcal tidak ikut serta dalam mcncari nafkah.
85
b. Tabel Kondisi Prilakn Konsnmsi Ibu Rumah Tangga Tabel 4. 8 Mcrcncanakan Dcngan Anggota Keluarga Lain Pada Saat Mengkonsumsi Barang . ··---------- ------
"'----·
No ------
I
-2 3
-.---.----..--- - - - - - - - - - - - - -
··---·---
~----·
-·----------
Frekuensi
Persen ( %)
a. Ya
26
43,33 %
b. Tidak
34
56, 67 %
60
100 %
Jawaban
-
Total
-
Sumber: D1 oleh dan data angket
Gambar4. 4 Mcrcncanakan Dcngan Anggota Kcluarga Lain Pada Saat Mcngkonsumsi Ba rang
Iii
T~lnk
43.)3%
Dari Tabel dan Gambar di atas dapat di ketahui bahwa dari 60 orang responden yang menjawab·. Diketahui 43,33 %
responden menjawab
merencanakan dengan anggota keluarga lain pada saat mengkonsumi barang dan sisanya 56,67 % responden menjawab tidak merencanakan dengan anggota keluarga lain pada saat mengkonsumsi suatu barang. Maka dapat di simpulkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kecamatan Tanah Sareal tidak pernah merencanakan clengan anggota keluarga lain pada saal mengkonsumsi suatu barang.
86
Tabc14.9 Tchnik Pcmbclian Pakaian dan Alasannya ---
No
Frckucnsi
Persen (%)
a. Tunai, lebih murah
18
30%
2
b. kredit, keterbatasan Ekonomi
42
70%
3
Total
60
Ja\vaban
r
I ~--
--
~-
100 'Yo
Sumber : Di oleh dari data angket
Gambar 4. 5 Tchnik Pcmbclian Pakaian dan Alasannya
Krc
ekonoiri 70.00%
Dari Tabcl dan Cim11bar diatas dapat diketahui bahwa dari 60 orang rcspondcn yang 111cnjawab. Dikctahui 30 '% rcspondcn mcnjawab tuni karcna lcbih murah Jan sisanya 70 % responclcn mcnjawab kredit karena kcterbatasan ckonomi. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar masyarakat di Kecamatan Tanah Sareal menggemari pembelian secara krecli t karena keterbatasan ekonomi rnasyarakat.
87
Tabcl 4. 10 Cara Rcspondcn Mcmbayar Krcdit Pakaian No
Jawaban
Frekuensi
Persen (%)
I
a. Harian
38
63,33 %
2
b. Bulanan
22
36,67 %
3
Total
60
100 %
Sumber : Di oleh dari data angket Gambar 4. 6 Cara Respondcn Membayar Krcdit Pakaian
Id D11!aoau 36,67%
63-33%
Dari Tabel dan gambar diatas dapat diketahui bahwa dari 60 orang responden yang menjawab. Diketahui 63,33 % responden menjawab harian dan sisanya 36,67 % responden menjawab bulanan. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar masyarakat di Kecamatan Tanah Sareal menggcman pembelian secara krcdit clengan cara pembayaran harian
88
Tabcl 4. 11 Jumlah Kctcrlibatan Rcspondcn Dcngan Tukang Kredit Ja,vaban
No ~"~~
---------
Pcrscn (%)
Frckuensi --
a. I orang
18
2
b. Lebih dari I orang
42
70%
3
Total
60
100 %
I
30%
Sumber : 01 oleh dan data angket
Gambar 4. 7 Jumlah Kctcrlibatan Rcspondcn Dcngan Tukang Kredit
0 I ornng
30.001'/o
Ill Lcbih
70.00'Yo
Dari Tabel dan gambar diatas dapat dikctahui bahwa dari 60 orang responden yang menjawab. Diketahui 30 % responden menjawab 1 orang dan sisanya 70 % 111enjaw
89
Tabcl 4. 12 Mcngkonsumsi Sccara Krcdit Sclain Pakaian
No
.Jalvaban
Persen (%)
Frckucnsi
·-·----------
I
a. Ada
42
2
b. tidak ada
18
30%
3
Total
60
100 %
70%
Sumber : Di oleh dari data angket Gambar4. 8 Mcngkonsumsi Sccara Krcdit Selain P::ikaian
mTidak mfo 30.00%
70.00%
Dari Tabel dan Gambar diatas dapat diketahui dari 60 orang responden yang menjawab. Diketahui 70 % responden menjawab ada dan sisanya 30
'Yo responden rnenjawab tidak ada. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kecamatan Tanah Sareal rnengkonsumsi barang lain selain paka!an secara kredit.
90
Tabcl 4. 13 Alasan Rcspondcn Mcngkonsumsi Pakaian Sccara Krcdit Karena ilmtikutan orang hlin
.Ja,vaban
Frckucnsi
Pcrscn (%)
a. Ya
32
53, 33 %
2
b. Tidak
28
46, 67 %
3
Total
60
100 %
No
---I
--
..
Sumber : Di oleh dan data angket Gambar4. 9 Alasau Rcspondcn Mengkonsumsi Pakaian Secara Kredit Karena ikutikutan orang lain
•
"f'Klak ,J0,67%
0
Ya ~lJJ%
Dari Tabel dan Gambar diatas dapat diketahui dari 60 orang responden yang menjawab. Diketahui 53,33 % responden menjawab ya karena ikutikutan orang lain dan sisanya 46,67 % mejawab tidak. Maka dapat clisimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat di Kecamatan Tanah Sareal mengkonsumsi barang secara kreclit karena ikut-ikut orang lain.
91
C. Analisis Data
Bagian ini rnenyajikan perhitungan korelasi untuk 2 variabel dengan rnenggunakan uji chi kuaclrat (chi- square). I . Pengertian
Uji Chi-Square yang di bahas clisini menyangkut uji ketergantungan dan keticlaktergantungan
atau
pengaruh
dan
ticlak
ada
pengaruh
atau
kcccndcrungan clan kctidakccnclcrung<1n antnrn 2 V<1riabcl yaitu yang bcrsirnla non1inaL
2. Rurnus Dalam pcngujian Chi-Square kita harus rnencari nilai yang diharapkan (Eij) ym1g mcnunjukkan nilai yang diharapkan clari setiap sel (baris ke I Kolom kej) melalui:
E,,
Dimana
=
B,K, T
: Bi
= Total garis ke- I
K.I.
=Total frekuensi kolom ke-j
T
=Total seluruh frekuensi pengamatan
92
Kernuclian di hitung chi- Square rnelalui
x2
=
L: L: "
k
l=l
,,,,1
Dengan cleret kebebasan V
= (b-1) (k-1)
3. Mekanisme Penghitungan
I)
Hubungan Tinglrnt Pcndidikan Rcspondcn Terhadap Apakah Memperhatikan Mereknya Pada Saat Mengkonsumsi Barang. Adapun data-datanya sebagai berikut Tabel 4. 14
------· Tingkat Pendidilrnu
Memperhatikan Merelmva Ya (I)
Tidak Sekolah 0 SD/Ml 0 SLTP/MTS 2 SL T AIM. Aliyah 8 9 Dipl. l ,2 & 3 Sari an a 8 Total 27 Sumber: ch olah clan data angket
Tidak (2)
TOTAL
5 10 7 10
5 10 9 18
I
IO
0
8
33
60
93
( l) Mencari X2
F1 1 = B2k1 = (10)(27) = 4 5 T
" ·
E
22
42 ' ·
=B 2k 2 =(10)(33)= 55 T
60
'
T
60
'
= B1,k = (8)(27) = 3 6 1
61
F "'·
'
=B,,k 2 =(18)(33)= 99
F
E
60
T
_B 6 k 2 2
-
T
60
'
(8)(33)= 44 60
'
94
(2) Mencari X2 tiap-tiap Oi - Eij
2
X' = (0- 2,25) I 2,25
(2,25)' = 2 25 2,25 , 2
X' = (5- 2,75)' = (- 2,25) =I 84 2 2,75 2,75 ,
X' = (0-4,5)' = (-4,5)' = J.
45
45
'
'
45 '
2
X' = (10-5,5) = (4,5)' = 3 68 ' 55 55 ' , , 2
X' = (2- 4,05)' = (- 2,05) =I 04 ) 4,05 4,05 ' = (7 - 4, 95)' = ~05)' = 0 85 " 4, 95 4, 95 ,
x'
X; = i?_::-_8_~ = (O, I)' = 1,23 8, I
8,1 2
2
X' = (10-9,9) = (-0,1) =l OI 8 9, 9 9,9 '
x; = (9-4,5)' 4, 5
= (-4,5)' = 4 , 5 4,5
2
2
X' =(1-5,5) =(4,5) = 3 68 IO 5, 5 5, 5 ' 2
X' = (8-3,6) = (-4,4)' = 5 38 II 36 36 ' '
x'
12
'
=(0-4,4)' =(4,4)' = 4 4 4, 4 4, 4 ,
95
X 2,0 1a1
=
2, 25 +I, 84 + 4, 5 + 3, 68 + 1,04 + 0,85 + 1,23 + 1,01
+ 4,5 + 3,68 + 5, 38 + 4,4 (3)
= 34,36
Uji Signifikan Bandingkan X
2 1iitung
= 34, 36 dengan X 2tabcl
Menolak
Ho Ada Hubungan Mencrfma
Ho Tidak ada Hubungan 0
11,070
34,36
(4) Mencari Koefisien Kontingensi (c) Rumus C =
' Mx-
,
c= /
34,36 VG0+34,36
Jadi
C
0,6
-
34,36 94 ,36 artinya
= 036 = 0 6 ,,,;v,~o
tingkat
'
pendidikan
responden
mempengaruhi memperhatikan rnercknya clalarn mengkonsurnsi suatu barang sebesar 0,6. (5)
Interprestasi Angka C
= 0,
kalau kita interprestasikan hubungannya adalah
hubungan renda Cara mencari angka kritis X2 tabel
96
l. Tcntukan tingkat kesalahan (taraf nyata) misalnya: 5% kcmudian dijadikan decimal 0,05. 2. Tcntukan dcrajat kcbebasan (V) Caranya
v
en =
1l Ck -1 l
(6-1)(2-1) 5*1
=
5 mcnjadi Baris V=5 ternyata di dapat angka 11, 070
2) lluhungan Tingkat Pcndidikan Rcspondcn Tcrhadap Apakah Sulrn Mcmbeli Harang Yang Tidak Direncanaka Adapun data-datanya sebagai berikut Tabcl 4. 15
r-------~----·~Tingkat Pendidikan
-·---·
Sulrn Mcmbcli Harang Yang Tidak Dircncanakan --Yn
Tidak
(I)
(2)
Tidak Sekolah SD/MI SLTP/MTS SLTA/M. Aliyah Dip!. 1,2 & 3
2 3
3
I 7
8 11 2
Sa1:j~na
6
8
Total 27 Sumber: d1 olah clan data angket
7
TOTAL
5 IO 9
2
18 10 8
33
60
97
(1)
. xi
Mencan
.
J:,,
.
E,,
ll,k, -- (5)(27) = 2,25 =y-60 B,k, _ (5)(33) = 2,75
=T-
60
B 2k 1 _ (10)(27) =4,5
E,, =T-
(10)(3 3) = 5,5 60
B,k,
E,, =T,
60
B3 k, _ (9)(27 ) = 4,05 60
L, I = -·1·
-
, 1~,'
= -.!-.-2 -
_
(9)(33) = 4,95 60
E,,,
B.,k, =T-
(18)(2 7 ) =8,1
B,k
60
·~ ' E.,, = Bk, - - -4---- -- (18)(33)=99 60 1
, B,k, _ (10)(27) = 4,5 I:,,= -.-. 60 1 B,k, - (10 )(33) = 5,5
E,, =--:r-
.
60
B,k, _ (8)(3 3) = 4,4
E,, =T-
60
.
98
2 • · o;E (2 )M encan·x ttap-tiap - -u
Rumus
~ L., ~ (o ,,_ E,, f x-, = L.,
X'
Eij
j=I
i:::!
2
= (2- 2,25)' = (- 025) = O 27 2,25
I
2,25
'
x; = (3 - 2,75)' = (0,25)' = o,o 2 -
2,75
x, = (3 .1
4,5 45 '
2,75
y = t- 1,5 y = 0 5 45
,
'
x' = (7-5,5)' = (1,5)' = 041 "
5' 5
5' 5
x 5 = (1 - 4:05 )'
'
= (- 3,05 )' = 2 29 4 05 '
2
4 05 '
'
X' = (8-4,95) 6 4, 95
2
x; = (7-8,1)'
=
(3,05L_=l, 88 4, 95 2
= (-1,1) =0, 15 8,1
8, 1
x;-- (11-9,9)' 9, 9
x; = (8-4,5)'
=D.1l' =0,12 9,9 = (3,5)' = 2 , 72 4, 5
4, 5 2
X' = (2-5,5) = (-3,5)' = 2 23 IO
X' II
5,5
5,5
'
= (6-3,6)' = (2,4)' = l 6 36 36 ' '
'
X' = (2-4,4)' = (-2,4)' =I JI 12 44 44 ' , '
99
X
2 total=
0, 07 +0,02 + 0, 5 + 3,68 + 0,41+2,29+1, 88 + 0 , I 5 + 0, 12 + 2, 72 + 2, 23 + 1, 6 + 1, 31 = 13, 5
(3)
Uji Signifikan Bandingkan X
2 1iitung =
13, 5 dengan X 2tahet
Menolak
Ho Ada Hubungan Menerima
Hu Tidak ada Hubungan 0
( 4)
11, 070
13, 5
Mencari Koefisien Kontingensi (c) Rumus C =
Jadi C
=
.
0,42, artinya tingkat pendiclikan responden
mempengaruhi
suka
membeli
barang
yang
ticlak
clirencanakan pacla saat mengkonsumsi suatu barang sebesar
0, 42. (5)
Interprcslasi Angka C
=
0, kalau kita intcrprcstasikan hubungannya
aclalah hubungan renda Cara mencari angka kritis
X2 label
100
I. Tcntukan tingkat kesalahan (land' nyata) rnisalnya: 5% kcmudian dijadikan decimal 0,05. 2. Tentukan dcrajat kebebasan (V) Caranya V = (B - l) (k - I)
=
(6 -1) (2 -1)
=
5*1
= 5 menjadi Baris V=5
=
ternyata di dapat angka I I, 070
3) Hubungan Tingkat Pcndidikan Rcspondcn Tcrhadap Apakah Mcmpcrhatikan Kcaslian Barang Pada Saat Mengkonsumsi Suatu Barang. Adapun data-datanya scbagai bcrikut Tabcl 4. 16 ·--
Tingkat Pendidikan
Mcmncrhatikan Kcaslian Baran!! Ya (1)
Tidak Sekolah 0 SD/MI 0 SLTP/MTS 2 SLTA/M. Aliyah 10 Dip!. 1,2 & 3 IO Sarjana 7 Total 29 Surnber: di olah dari data angket
~-·
TOTAL
Tidak (2)
5 IO
5 10
7
9
8
18
0 l
IO '
31
8
60
101
(1)
. xi
Mencan
_
B,k, _ (5)(2 9 ) = 2,42
-
J'.I I
= -~i~--
E,,
=T-
60
B,k, _ (10)(2 9) = 4,83 60
B,k, _ (10)(3l) = 5,17
E,, =T-
60
_ B1 k 2 _ (9)(3 l) = 4,65 E32 = -T- - 60
, r:_,,
B.,k, - (18)(29) •= 8,7 =r60
,1 2 1:.,, =r-~
Bk
(18)(31)=93 ' 60
"" =
B,k, _ (10)(29 ) = 4,83 -T- -- Go
E,, =
B,k, _ (10)(3l) =5,17 -T-60 -
102
(2) Mencari X2 tiap-tiap 01-E;.i 6
2
Rurnus=X =
2
2
II(O,j-E;,) i=:d j:=I
x2 =
( 0 - 2,42 )' = (- 2,42 )' = 2 42
2 42 '
I
x; x2 3
X' ·I
x;
2 42 '
'
(0-2,58)' = (-2,42)' = 227 2,58 2,58 ' 2
(
2
0 - 4,83 ) 4,83
4,83 ) = 4 83 4,83 '
(-
(10-5,17)' 5,17
=
(4,83)' 5,17
2
=
4 51 '
2
(2-4,35) =(-2,35) = 1,27 4,35 4,35
x;
(7-4,65)' = (2,35)' = 1, 19 4,65 4,65
X'
(10-8,7) = (1,3) =O 19 8, 7 8,7 '
7
2
2
2
2
X'.=(8-9,3) =(-1,3) =OlS 8 93 93 ' '
'
2
2
X' = (10 - 4,83 ) = (5,17) = 5 53 9 4,83
4,83
'
2
X' = (0-5,17)' = (-5,17) = 517 IO 5 17 5 17 . ' '
'
103
= ~~3,87)' = (3,13)' = 2 _53
X'
3,87
II
X'
=
"
(1-4,13)' 4,13
3,87
2
= (-3,13) = 2 37 4,13
,
X 2 total= 2,24 + 2,27 + 4,83 + 4,51 + 1,27 + l,19 + 0,19 + 0.18 + 5,53 + 5, 17 + 2,53 + 2,37 (3)
=
32,46
Uji signifikan Bandingkan X 2 hitung = 32,46 dengan X 2 tabel
Monolak
Ho Ada Hubungan Monerima
Ho Tidak ada Hubungan 0
(4)
11,070
32,46
Mencari Koefisien Kontingensi (C)
Rum us
32, 46 60 + 32,46 Jacli
C
=
= 0,59,
mempengaruhi
32,46 92,46
= .j0j5 = 0 59 ,
'
artinya tingkat pcnclidikan rcsponclcn
memperhatikan
keaslian
mengkonsumsi suatu barang sebesar 0, 59.
barang
clalam
104
(5)
lnterprestasi Angka C
=
0, kalau kita interprestasikan hubungannya
adalah hubungan renda Cara mencari angka kritis X 2 tabel
1. Tentukan tingkat kesalahan (taraf nyata) misa.Inya: 5% kemudian d1jadikan decimal 0,05. 2. Tentukan derajat kebebasan (V) Caranya
V
=
(B - I) (k -1)
= ( 6 -1) (2 -1)
5*1 = 5 menjadi Baris V=5 =
tcrnyata di clapat angka 11, 070.
4) Hubungan Tingkat Pcndidikan Rcspondcn Tcrhadap Apakah Mcmpcrtimbangkan Harganya Pada Saat Mcngkonsumsi Suatu Barang
105
Adapun clata-clatanya sebagai bcrikut Tabel 4. 17 Mcrnpcrtirnbangkan hargan a Ticlak Ya (2) (1) 5 0 10 0 9 0
Tingkat Pendidikan
Tidak Sekolah SD/Ml SLTP/MTS SLTA/M. Aliyah 14 Dipl. 1,2 & 3 4 Sarjana 2 Total 44 Surnber: di olah dari data angkct ~-
11
F
_ B2k1
"2 I -
T
60
_
-
(10)(44)
60
IO 9 18
6 6 31
IO
= B1k 1 = (5)(44) = 3 67 T
5
4
(1) Mcncari X 2
E
TOTAL
,
7,33
---
8
60
106
E
=B 6 k 1 '·' T
E "·
2
(8)(44)= 587 60 '
=B 6 k 2 =(8)(16)= 213 T 60 '
(2) Mencari X 2 tiap-tiap 01=E;j 6
2
Rumus =X =
2
II(ou -E,;f i=l j=I
X'=(S-3,67)' =(1,33)' = 048 I 3,67 J,67 '
x' = (0-1,33)2 =(-1,33)'= 1 33 2
1,33
1,33
X'=(l0-7,33)' ] 7 33
'
X' = (0- 2,67) 4 2,67
X' '
'
2
(2,67) = 097 7 33 ' '
2
2
2,67) = 2 67 2,67 '
(-
2
= (9-6,6) = (2,4)' = O 87 66
66
'
'
'
2
2
(14-13,2) (0,8) x,' = --··-··-----= - - = 0,5 13,2
13,2
107
2
X' _ (4-7,33) = (-3,33)' =l 5l 9 7, 33 7,J°3 ,
x' IO
=(6-2,67)' =(3,33)' = 415 2,67 2,67 '
X' _ (2- 5,87) 5,87
II -
X' _ (6-2,13) 12
2
2
2,13
-
(-3,87)' = 2 55 ' 5,87 (3,87)' = 7 03 2,13 '
2
X total= 0,48 + 1,33 + 0,97 + 2,67 + 0,87 + 2,4 + 0,5 +
0, 13 + 1,51 + 4, 15 + 2,55 + 7,03 = 24,59 (3) Uji signifikan 2
Bandingkan X hitung = 24,59
Menolak
Ho Ada Hubungan Menerima
Ho Tidak ada Hubungan 0
11,070
24,59
( 4) Mencari Koefisien Kontigensi ( c)
Rumus C
c=
=
-
24 59 9 • = {24,5 = ,/029 = 0 54 60 + 24,59 v84,59 , ,
108
Jadi C = 0, 54 artinya tingkat pcnclidikan rcspondcn mempengdruhi
memperlimbangkan
harga
pada
saat
mengkonsumsi suatu barang sebesar 0, 54. (5) Interprestasi Angka C
0, kalau kita inlerprcstasikan hubungannya
=
adalah hubungan renda Cara mencari angka kritis X2 tabel 1.
Tcntukan tingkat kesalahan (taraf nyata) misalnya: 5% kemudian dijadikan decimal 0,05.
2.
Tentukan derajat kcbebasan (V) Caranya V
=
(B - 1) (k -1 )
=
(6-1)(2-1)
=
5*1
=
5 menjadi Baris V=5
=
tctnyata di dapat angka 1 1, 070
b. Hubungan X2 Tcrhadap Yi, Y2, Y3, Y4. I)
Hubungan Tingkat Penghasilan Responden Terhadap Apakah Mempcrhatikan Mcrelmya Pada Saat Mengkonsumsi Suatn Ba rang.
109
Adapun data-datanya sebagai berikut Tabel 4. 18 Mem[!crhatikan Mcreknya Ya Tidak
Tingkat Pcnghasilan -··
Rp. 5.000.000 Total Smn her: di olah dari data angket
L
(1)
(2)
0 1 8 13 4 0
6 14 9 5 0 0 34
26
(I) Mcncari X2 F "I I
= 13 1k 1 = (6)(2
E = B 1k 2 = (6)(34) = 3 4 ·ii T 60 ' F "l.I
=B 2k 1 =(15)(26) T 60
E. = B 3k 2 = (17)(34) '' T 60 F 11 " ·
IC:
6,5
= 9 63 '
=B,1k 1 =(18)(26)_ 78 T 60 - '
,=B 1 ~;i_=(18)(34)=l0 2
I.,
T
60
,
TOTAL
6 15 17 18 4 0 60
110
E- = B5 k 1 = (4)(26) =I it T 60 ' 73
(2) Mcncari X2 tiap-tiap 0 1=Eij 2
Rumus =X =
(o - E')' II--u 6
'
1",,I
j-""1
1
Eij
X' = (0-2,6)' = (-2,6)' = 2, 6 I 2,6 ? -,6
x; = .0.:::l.4)' = (2•6)' = J ,99 '
2,6
],4
x; = ~6,s)' -
x' •I
- (-5,s)'_ = 4,65
6,5
=
6,5
(14-s,s)' =i5,5)' 8,5
8,5
=
3'56
2
X' = (8- 7,73) = (0,63)' = OOS 5 7,73 7,73 , X' = (9-9,63)' = (-0,63)' =O 6 04 9,63 9,63 ,
111
X' = (lJ-7,8)' = (5,2)' =3 47 7 7,8 7,8 ' X' 8
= (5 -
I 0,2)' l 0,2
= (-5,2)'
2,65
10,2
x,' = (4-1,n)' = (2,21)' = 2 99 1' 7'~
1,7 ~1
x' IO
= (0-2,21)' = (-2,21)'
2,27
x',=(o-o)' '-
'
2,27
= 2,27
=O
0
x- total·~ 2,6 + 1,99 + 4,65 + 3,56 + 0,05 7
2,99 + 2,27 + 0 +O (3)
=
I
0,04 + 3,47 + 2,65 +
24,27
Uji signifikan Bandingkan X 2 hitung = 24,27 dengan X2iabc!
Mcnolak
Ho Ada Hubungan Mencrlma
Ho Tidak ada Hubun an 0
11,070
24,27
112
(4) Mencari Koefisien Kontigensi (c)
24, 27 = 24,27 = j0,29 = () 54 60 + 24,27 84,27 , ,
C=
Jadi C = 0, 54 arlinya lingkat pcnghasilan rncrnpengaruhi mcmpcrhatikan mercknya pacla saat rncngkonsumsi suatu barang sebesar 0, 54. (5) Interprestasi Angka C
=
0 kalau kita intcrprcstasikan hubungannya aclalah
hubungan renclah Cara mcncari Angka kritis X2 tabcl I.
Tcntukan tingkat kesalahan (taraf nyata), misalnya: 5% kcnrnclian dijaclikan clccimal 0,05.
2.
Tcntukan derajat kcbebasan (V) Caranya
V = (B - 1) (k - I)
= (6 -1) (2 -1) =
5*1
= 5 menjacli Baris V=5 =
ternyata cli clap.at angka I 1,070
113
2) Hubungan Tingkat Pcnglrnsilan Rcspondcn Tcrhadap Apakah Snka Membeli Barang Yang Tidak Direncanakan Pada Saa! Mcngkonsumsi Barang. Adapun data-datanya sebagai berikut Tabel 4. 19 I-------·--·-----~-------·
'
1
Tingkat Pcnghasilan
I
-
Rp. Rp. Rp. Rp.
500.000 1.000.000 2.500.000 5.000.000
Suka Mcmbcli Barang Yang Tidak Direncanal{an Ya Tidak (1) (2) 2 4 3 12 4 13 13 5 3 I
f
TOTAL 6 15 I7 18 4
crz~s. oog"~~'~(;;i--------1-----2-os____ ..________ 5-·-~=-----=~--§0~0___ Sum her: di olah dari data angkct (I) Mcncari X
E
2
=B 2k 2 =(15)(35)
" E 'I
T
60
875
'
= B,k, = .{!_7)(25) = 7 08 T 60 '
114
E o.I
= B5 k 1 T
_
(4)(25) = l 67 60 '
(2) Mcncari X 2 tiap-liap 0 1=E,;
2
7 'i) (7 X' = _:_-:_..::::__ = ( - 0,5 )' = 0 I I
) 5 -,
?_,5
'
2
x' = (4- 3,5) = (o,5)' = 0 07 } 3,5 3,5 ' 2
X' =S3-6,25) = (-3,221'_=169 1 6,25 6,25 , X' = (12-8,75)' = (3,25)' =I 21 4 8,75 8,75 , X' = (4-7,08)' = (-3,08)' =l 34 ' 7,08 7,08 ,
115
x' = (13 - 7,5)' = (s,5X_ = 4 03 7
7,5
7,5
X' _ (5 - I 0,5)' ' I 0,5
'
= (-5,5)' = 2 , 88 I 0,5
x,_(3-1,67)' =(1,33)' = 106 9 1,67 1,67 ' -
x'
2,~
10
X
'
(-i, 3)'
= (1-2,3)'
2,3
0
=0 73 '
_(o-o)' _ 0
./ 11 -
0
-
x = (() - () )'_ = 0 2
12
()
x-' total= 0,1+0,07 + 1,69 + 1,21+1,34 + 0,96 + 4,03 + 2,88 + 1,06+0,72+0+0= 14,07 (3) Uji Signifikan Banclingkan X2
11iwng"
2
14, 07 dengan X tabel
Mcnolak
Ho Ada Hubungan
Mcncrima
Ho Tldilk ada Hubungan
0
11,070
14,07
116
(4) Mcncari Kocfisicn konlcgcnsi (c) Rumus C =
14,07 C= 1 - - - - = 60+14,07
= 0, 43
Jacli C = 0, 43 Artinya tingkat penghasilan rnempengaruhi suka membeli
barang
yang
tidak
direncanakan
pada
saaat
rnengkonsumsi sualu barang sebesar 0, 43. (5) Intcrprestasi Angka C
=
0, kalau kita interprcstasikan hubungannya adalah
hubungan renda Cara 111cncari angka kritis X2 tabcl I.
Tcntulrnn tingkat kcsalahan (taraf nyala) 111isalnya: 5% kc111uclian dijaclikan clccirnal 0,05.
2. Tentukan clerajat kebebasan (V) Caranya_ V
=
(B - I ) (k -1)
= (6-1)(2-1) =
5*1
= 5 me1tjadi Baris V=5 '~
tcrnyata di dapat angka I I, 070
117
3) Hubungan Tingkat Penghasilan Responden Terhadap Apakah Memperhatikan Keaslian Barang Pad a Saat Mengkonsnmsi Snatu Barang. Adapun data-datanya sebagai berilmt Tabel 4. 20 Memperhatikan Keaslian Barang Ya Tidak
Tingkat Penghasilan
(1) 2 I 8 15 4 0
(2)
30
30
4
14 9 3 0 0
MencariX 2 E
_ B1k 1 11 -
E
_
T -
(6)(30) _ 3 60
_B 1k 2 _(6)(30)_ T 60 - 3
~ 12 -
E 22 ·
= B2 k 2 = (15)(30) T
60
75 '
TOTAL 6 15 17 18 4
0
60
118
F =B 1k1 =(18)(30)= 9 T
'I I
E. . '·'
60
=B,k,
(4)(30)= 2
T
60
E = B6 k1 = (0)(30) = O 61
(2)
T
60
Mcncari X 2 liap-tiap 01=E; 1 Rumus =X 2
" ' (o ·=II
- E )'
•J _
•.1
l;,ij
i=l j=!
_(-1)' _000 X,_(2-3)' I - - - ,JJ 3
X'2
X' .l
X' •I
3
(4-3)' = (1)' =033 3
'3
'
= (1 - 7,5)' = (- 6,5)' = 5, 63 75 75 '
'
2
= (14-7,5) = (6,5)' = 5 63 75 '
75 '
'
x' ·= _{il-=s,s)' = (-o,s)' = o03 )
85 '
85 '
'
119
X'
= (9- 8,5)'
6
8,)-
x' =(ls-9)' 7
9
(6)' -=4 9
2
x;=(4-2) =(2)' = 2 2
2
x,o=
2
(0-2) 2 (-2)' =--=2 2
2
2 X'11 -_(0-0) -_ 0
0
x',, = (o-o)' =O -
0
x-' total= 0,33 + 0,33 +5,63 + 5,63 + 0,03 + 0,03 + 4+ 4 + 2 + 2 + 0 + 0 = 23, 98
(3)
Uj i S ignifikan Bandingkan X 2
,·ntung =
2
23, 98 dengan X tabel
Menolak Ho Ada Hubungan Mencrima Ho Tidak ada Hubungan 0
1'1, 070
23, 98
120
(4)
Mencari Koelisien kontegensi (c)
Rum us
C=
23,98 60-!- 23,98
C= 1 - - - - =
Jadi C
=
23,98 83,98
=
028 yV,LO
=
0, 53
0, 53 Artinya tingkat penghasiJan mernpengaruhi
memperhatikan keasJian barang pada saat mengkonsumsi suatu barang sebesar 0, 53. (5)
Interprestasi Angka C = 0, kalau kita intcrprestasikan hubungannya adaJah hubungan rcnc!a Cara mcncari angka kritis X 2 tabcl I. Tcntukan tingkat kesalahan (lar:1/" nyala) misalnya: 5% kc111uclia11 c!ijadikan c!cci111al 0,05. 2. Tentukan derajat kcbebasan (VJ Caranya V = (B - 1) (k - J ) =
(6-1)(2-1)
=
5*1
= 5 menjacli Baris V=5
= ternyata di dapat angka l I, 07
121
-l) Hubungan Tingkat Pcnghasilan Rcspondcn Tcrhadap Apakah
Mcmpcrtimbangkan Barga Pada Saat Mcngkonsumsi Barang. Adapun data-datanya scbagai bcrikut Tabel 4. 21 --·--
Mcmpertimbangkan Harganva TOTAL Tidak Ya (1) (2) Rp. 5.000.000 0 0 0 Total 17 ------ 60 43 Sumbcr: di olah dari data angkct rringkat J>cnghasilan
t
( l)
Mcncari X 2
F
_ B,k, _ (6)(17)
·1.• - -T- -
E
=
'-'
E i.i
l3 2 k, T
=
(i()
l,7
(15)(43) =JO 75 60 '
=B 1k 1 =(17)(43)= 1218 T 60 '
E- =_B 3k 2 = (17)(17) ·'-' T 60
= 4 82 '
122
E 'I
E
60
,
=B,k2=(4)(!7) T 60
,
= B,,k, = (0)(43) =O
6
E ~ 6 -2
(2)
T
2 '
E
= B,k, = (4)(43) = 2 87
T
113 '
60
= B6 k 2 = (0)(17) O T
60
Mcncari X 2 tiap-tiap 0 1=E; 1 f\un1us ~::X 2
0::
I"2(0-F)' I__ -"'..:!~ •.1 __ •
J-~11
I I j I
·
2 (5-4,3)' (o,7)' x = ---- ------ = ---- = 0 11 I
x; -
43
43
'
= (1-1,1)
'
'
2
= (-o,7)'
1,7
I, 7
X 2 = (15-10,75) J 10,75 X 2 = (0- 4,25) _, 4,25
2
2
X 2 = (15-12,18) ' 12,18
2
= (4,25) =I 6 8 10,75
(-4,25) 4,25 2
o, 29
2
,
= 4 25
(-2,82) 12,18
'
2 0,65
123
x;
7 C.C
,
(
2 J_,
~ 9·~1' = S. -1;~9)~_ = 2,69 -1
(5,9)2
(11-5,J)'
X. = ..·---··--=---=1 56 ' - I 5, I ' ),
x' _ (1 - 2,87)' 9
' X !I
(-1,87 )'
2,87
-
= 1,22
2,87
_(o-o)' _ 0
-
-
0
x',,=(o-o)' =O " 2
0
X total
=
0, 11 + 0,29 + 1,68 + 4,25 + 0,65 + 1,65 + 2,69 + 1,56+ 1,22+3,09+0+0= 17, 19
(3)
Uji Signifikan 2
Bandingkan X
' '""'g ~
2
14, 07 clengan X label
Menolak
Ho Ada Hubungan Menerima
Ho Tidak ada Hubungan 0
11, 070
17, 19
124
(4)
Mencari Koefisien kontegensi (c)
Rum us
c-
--
{
17,19=~022
17,19 60+17,19
77,19
'
= 0, 47
Jadi C = 17, 19 Artinya tingkat penghasilan mempengaruhi mcmpertimbangkan harganya pada saat mengkonsumsi suatu barang sebesar 17, 19. (5)
lnterprestasi J\ngka C
=
0, kalau kita intcrprcslasikan hubungannya aclalah
bubungan rencla Cara mcncari angka kritis X 2 label 1. Tcntukan tingkal kcsalahan (land' nyata) misalnya: 5% kcmudian dijaclikan decimal 0,05. 2. Tentukan dcrajat kcbcbasan (V) Caranya V
=
(B - 1) (k -1)
= (6
- l) (2 -1)
= 5*1 5 mcnjacli Baris V=5 lcrnyata di dapat angka 1 l, 070
125
D. Kesimpulan Hasil Chi-Square Dari data yang didapat penulis dari penyebaran angket dan memadukan basil perhitungan Chi-Square maka dapat disimpulkan sbb:
Tabel 4. 22 Kesimpulan Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Terhadap Memperhatikan Mereknya Dalam Mengkonsumsi Suatn Barang Tingkat Pendidilrnn dan Pendapatan Memperhatikan
Merelmya
Dalam
Responden
Mengkonsnmsi suatu barang
Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya
Masyarakat yang tingkat pendidikan dan
Tinggi (Dip I. 1.2 & J dan Srnjana) dan
pcndapalannya tinggi ccnclerung selalu
Tingkat Pendapatannya Tinggi (sekitar
memperhatikan
Rp. 1.000.000 - Rp. 2.500.000, dan Rp.
mengkonsumsi suatu barang.
mereknya
cl a lam
2.500.000 - Rp. 5.000.000, hingga >Rp. 5.000.000) Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya
Masyarakat yang tingkat pendidikannya
Tinggi (Dip!. 1,2 & 3 dan Saijana) dan
tinggi clan tingkat penclapatannya rendah
Tingkat Pendapatannya Rendah (
cenderung
250.000, sekitar Rp. 250.000 - Rp.
mereknya clalam mengkonsumsi suatu
500.000 dan Rp. 500.000 - Rp.1.000.000)
barang.
selalu
memperhatikai1
Masyarakat yang Tingkat Pendiclikannya Masyarat yang tingkat penclidikannya
I Renclah
(Ticlak Sekolah clan SD/Ml) dan
renclah clan tingkat pendapatannya tinggi
Tingkat Penclapatannya Tinggi (sekitar cenderung
tidak selalu memperhatikan
126
Rp. 1.000.000 - Rp. 2.500.000, dan Rp.
mereknya dalam mengkonsumsi suatu
2.500.000 - Rp. 5.000.000, hingga >Rp. barang. 5.000.000) Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya Masyarat yang tingkat pendidikan dan Rendah (Tidak Sekolah dan SD/MI) dan pendapatannya rendah cenderung tidak Pendapatan
Tingkat
Rendah
(
250.000, sekitar Rp. 250.000 - Rp. 500.000
dan
Rp.
500.000
-
mengkonsumsi suatu barang.
Rp.
1.000.000) Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya Masyarat yang tingkat pendidikannya Menengah (SLTP/MTS dan SLTA/M. menengah dan tingkat pendapatannya Aliyah) dan Tingkat Pendapatan Tinggi tinggi cenderung ada sebagian yang
I (sekitar Rp.
1.000.000 - Rp. 2.500.000, selalu memperhatikan mereknya dan ada
dan Rp. 2.500.000 -
Rp. 5.000.000, sebagian
hingga >Rp. 5.000.000)
yang
tidak
memperhatikan
mereknya dalam mengkonsumsi suatu barang.
/ Ma.syarakat yang Tingkat Pendidikannya Masyarat yang tingkat pendidikannya Menengah (SLTP/MTS dan SLTA/M. menengah dan tingkat pendapatannya
I
Aliyah) clan Tingkat Pendapatan Renclah
renclah cenderung acla sebagian yang
(
clan
Rp.
500.000
-
Rp. sebagian
yang
ticlak
memperhatikan
127
I
r_-l._O_O_O_.O_O_O_)_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
~~-:-:_~-e-r-~-~-:_:-:_1_)_'-a:_-c_l'_1_!_a-.11-1_-,_1_1_~--11~g-.l_(_O_ns~t~1m--s-i~~s~u-a--t-t~1~
Tabcl 4. 23 Kcsimpulan Tingkat Pcncliclikan clan Pcnclapatan Tcrhaclap Suka Membeli Harang Yang Ticlak Direncanakan Dalam Mcngkonsumsi Suatu Harang Tingkat Pcncliclikan clan Pcndapatan
Suka Mcmbcli
Brang Yang Tidak
Respond en
Dircncanakan Dalam Mcngkonsumsi Suatu barang
·----.,------------------~-----------------1
Masyarakat yang Tingkat Pendiclikannya
Masyarakat yang tingkat pencliclikan dan
·ringgi (J)ipl. 1,2 (\: J dan Sarjana) dan
pl!ndapatunnya
Tingkat Penclapatannya Tinggi (sekitar
rncmbcli barang yang tidak direncanakan
I Rr. 1.000.000 -
Rp. 2.500.000, clan Rp.
tinggi
ccndcrung
suk.a
pacla saat rncngkonsumsi suatu barang.
2.500.000 - Rp. 5.000.000, hingga >Rp. 5.000.000)
Masyarakat yang Tingkat Pcncliclikannya
Masyarakat yang tingkat pendiclikannya
Tinggi (Dip!. 1,2 & 3 clan Smjana) clan
tinggi clan tingkat pcnclapatannya renclah
Tingkat J'cnclapatannya Rcnclah (
cenclcrung suka membeli barang yang
250.000, sekitar Rp. 250.000 - Rp.
tidak
500.000 clan Rp. 500.000 - Rp.
mengkonsumsi suatu barang.
clirencanakan
pad a
saat
1.000.000) I
IMasyarakat yang Tingkat Pcncliclikannya - Masyarat
yang tingkat pendidikannya
128
Rendall (Ticlak Sckolah dan SD/Ml) clan
rendah clan tingkat penclapatannya tinggi
Tingkat Pcndapalannya Tinggi (sekitar cenderung Rp. I .000.000 - Rp. 2.500.000, dan Rp. yang 2.500.000 - Rp. 5.000.000, hingga >Rp.
tidak suka membeli barang
tidak
direncanakan
pada
saat
mengkonsumsi suatu barang.
5.000.000) Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya Masyarat yang tingkat pendidikan dan Renclah (Tidak Sekolah clan SD/Ml) clan Tingkat
Pendapatan
Renclah
(
250.000, sekitar Rp. 250.000 500.000 clan Rp. 500.000
penclapatannya rendah cenclerung tidak
-
membeli
barang
yang
ticlak
Rp.
clirencanakan pada saat mengkonsumsi
Rp.
suatu barang.
1.000.000) Masyarakat yang Tingkat Pencliclikannya Masyarat yang tingkat pencliclikannya Menengah (SL TP/MTS clan SLTA/M. menengah clan tingkat penclapatannya Aliyah) clan Tingkat Penclapatan Tinggi
tinggi cenclerung ada sebagian yang suka
(sekitar Rp. I.000.000 - Rp. 2.500.000, membeli ba.rang yang ticlak clirencanakan clan Rp. 2.500.000 -
Rp. 5.000.000,
hingga >Rp. 5.000.000)
clan acla yang ticlak suka membeli barang yang
ticlak
clirencanakan
pada
saat
mengkonsumsi suatu barang. Masyarakat yang Tingkat Pendiclikannya Masyarat yang tingkat penclidikannya Menengah (SL TP/MTS clan SLTA/M.
menengah clan tingkat penclapatannya
Aliyah) clan Tingkat Penclapatan Renclah
renclah· cenclenmg ada sebagian yang
129
(
Rp.
l .000.000)
suka
membeli
barang
yang
tidak
direncanakan dan ada yang tidak suka membcli barang yang tidak direncanakan pada saat mengkonsumsi suatu barang.
Tabel4.24 Kcsimpulan Tingkat Pcndidikan clan Pcndapatan Tcrhadap Mcmperhatikan Kcsalian Barnng Dalam Mengkonsumsi Suatu Harang ,...------·---------------~------·---------~
Tingkat Pcndidikan dan Pcndapatan
Mcmpcrhatilrnn
Respond en
D:ilam Mcngkonsumsi Suatu Harang
Kcaslian
Barang
--·-·------------------··· · · - - - - - - - - · - - ! - - - - - - - - - · - - · · · - - - · - -· · - - · - - - - - - - - - - !
Masyarakat yang Tingkat l'cndidikannya
Masyarakat yang tingkat pcndiclikan clan
Tinggi (Dip!. l .2 & 3 dan Sarjana) dan
pcndapalannya tinggi ccndcrung selalu
Tingkat Pcndapatannya Tinggi (sckitar
memperhatikan keaslian barang dalam
' Rp. 1.000.000 - Rp. 2.500.000, dan Rp.
1
mengkonsumsi suatu barang.
2.500.000 - Rp. 5.000.000, hingga >Rp. 5.000 000) Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya
Masyarakat yang tingkat pendidikannya
Tinggi (Dip!. 1,2 & 3 clan Sm:jana) clan
tinggi clan tingkat pcndapatannya renclah
Tingkat Penclapatannya Renciah (
ccnclerung selalu memperhatikan keaslian
250.000, sekitar Rp. 250.000
barang
500.000 clan Rp. 500.000
1.000.000)
- Rp.
- Rp.
barang.
clalam
mengkonsumsi
suatu
'
130
Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya Masyarat yang tingkat pendidikannya Rendah (Tidak Sekolah dan SD/MI) dan rendah dan tingkat pendapatannya tinggi Tingkat Pendapatannya Tinggi (sekitar cenderung
tidak selalu memperhatikan
Rp. 1.000.000 - Rp. 2.500.000, clan Rp.
keaslian barang clalam mengkonsmnsi
2.500.000 - Rp. 5.000.000, hingga >Rp.
suatu barang.
5.000.000) Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya Masyarat yang tingkat pendiclikan clan
I Renclah
(Ticlak Sekolah dan SD/Ml) clan pendapatannya renclah cenderung tidak
Tingkat
Pendapatan
Renclah
(
250.000, sekitar Rp. 250.000 - Rp.
I 500.000 I
dan
Rp.
500.000
-
clalam mengkonsumsi suatu barang.
Rp.
I .000. 000) Masyarakat yang Tingkat Penclidikannya Masyarat yang tingkat pendidikannya Mcnengah (SLTP/MTS clan SL TA/M.
menengah clan tingkat pendapatannya
Aliyah) clan Tingkat Pendapatan Tinggi
tinggi
Tinggi (sekitar Rp. 1.000.000 -
Rp.
selalu memperhatikan keaslian barang
2.500.000, dan Rp. 2.500.000 -
Rp.
dan
5.000.000, hingga >Rp. 5.000.000)
cenderung ada sebagian yang
acla
sebagian
yang
tidak
memperhatikan keaslian barang dalam mengkonsumsi suatu barang.
Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya Masyarat yang tingkat pendidikmmya ; Menengah (SL TP/MTS clan SLTA/M.
I
menengah dan tingkat pendapatam1ya
131
Aliyah) dan Tingkat Pendapatan Rendah rendah cenclerung ada sebagian yang (
500.000
Rp.
500.000
Rp. dan
l .000.000)
ada
sebagian
yang
tidak
memperhatikan keaslian barang dalarn mengkonsumsi suatu barang.
Tabel 4. 25 Kcsimpulan Tingkat Pcndidikan dan pcndapatan Tcrhadap Mcmpcrtimbangkan Harganya Dalam Mcngkonsumsi Suatu Harang Tingkat Pendidikan dan Pendapatan
Mempcrtimbangkan Harganya Dalam
Rcspondcn
Mengkonsumsi suatu barang
Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya
Masyarakat yang tingkat penclidikan dan
Tinggi (Dip!. 1,2 & 3 clan Sarjana) clan
pcndapatannya tinggi ccnclerung selalu
Tingkal l'cndapalannya Tinggi (sckitar
rncmpcrtimbangkan
Rp. J .000.000 - Rp. 2.500.000, clan Rp.
rncngkonsurnsi suatu barang.
harganya
dalam
2.500.000 - Rp. 5.000.000, hingga >Rp. 5.000.000)
ivJ,1sya1-c1bl y'111g Ti11gkat J>cndidikannya
Masyarakat yang tingkal pcndiclikannya
Tinggi (Dipl. 1,2 & 3 dan Smjana) dan
tinggi dan tingkat pendapatannya rendah
Tingkat Pendapatannya Rendah (
cenclerung
250.000, sckitar Rp. 250.000 - Rp.
harganya dalam mengkonsumsi suatu
500.000 clan Rp. 500.000 - Rp.
barang.
selalu
rnempertimbangkan
132
J .000.000)
Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya Masyarat yang tingkat pendidikannya Rendah (Tidak Sekolah dan SD/MI) dan
rendah dan tingkat pendapatannya tinggi
Tingkat Pendapatannya Tinggi (sekitar cenderung
tidak
Rp. I .000.000 - Rp. 2.500.000, dan Rp.
mempertimbangkan
2.500.000 - Rp. 5.000.000, hingga >Rp.
mengkonsumsi suatu barang.
selalu
harganya
dalam
5.000.000) Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya
Masyarat yang tingkat pendidikan dan
Renclah (Ticlak Sekolah dan SD/MI) dan penclapatannya rendah cenclerung tidak Tingkat
Penclapatan
Renclah
(
250.000, sekitar Rp. 250.000 -
Rp.
500.000
Rp.
clan
Rp.
500.000
mempertimbangkan
harganya
clalam mengkonsumsi suatu barang.
1.000.000) Masyarakat yang Tingkat Pencliclikannya Masyarat yang tingkat pencliclikannya Menengah (SL TP/MTS dan SLTA/M.
menengah dan tingkat penclapatannya
Aliyah) clan Tingkat Pendapatan Tinggi
tinggi cenderung acla sebagian yang
(sekitar Rp. 1.000.000 - Rp. 2.500.000,
selalu mempertimbangkan harganya clan
I clan Rp. 2.500.000 hingga >Rp. 5.000.000)
Rp. 5.000.000, acla
sebagian
mempertimbangkan
yang
tidak
ha.rganya
dalam
mengkonsumsi suatu barang. Masyarakat yang Tingkat Pendidikannya Masyarat yang tingkat pendidikannya
133
Menengah (SLTP/MTS dan SL TA/M.
menengah dan tingkat pendapatannya
Aliyah) dan Tingkat Pendapatan Rendah
rendah cendenmg acla sebagian yang
(
selalu mempertimbangkan barganya clan
Rp. 500.000 clan Rp. 500.000 1.000.000)
L
Rp.
acla
sebagian
mempertimbangkan
yang
ticlak
harganya
clalam
mengkonsumsi suatu barang. ·--------"------------'
BAB V
Pli:NUTUP
A. Kesimpulan Kredit bukanlah suatu sistem transaksi jual beli yang baru, sistem ini telah hadir sejak lama. Namun saat ini sistem kredit sangat akrab dikalangan 111<1syarnlrnL 111ulai dari kclas ekonomi tingkal bawah hingga tingkat atas. Sistern ini berkc111bang dengan sangat pesal sciring clengan kem!\iuan zaman clan banyak pembaharuan-pembaharuan yang kerap terjacli dalam sistem ini demi untnk rnelengkapi berbagai kekurangan clalam persyaratan sistem kredit ini. Sistem ini clilakukan dengan memperhatikan kernaslahatan agar tidak terjadi penumpukan barang, yang disebabkan kurang mampunya daya beli masyarakat secara tunai, maka jual beli kredit ini rnenjadi salah satu cara sistemmatis dalam renyaluran barang. Dengan sistem ini. kebutuhan masyarakat akan barang yang sangat dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat tanpa membayar dengan tunai. Dalam sistem ini diperkenalkan- cara pembayaran angsuran dengan tempo pembayaran yang clitentukan. ketentuan ini clisepakati keclua belah pihak sebelumnya. Namun clalam penambahan harga clari sistem jual beli kreclit ini, te1jacli perbedaan
penclapat
clikalangan
Ulama,
cliantaranya
Mazhab
Haclawiyah,
Zaicliyah. Zaina! Abiclin. Ali Ibnu Husain dari sebagian Ulama melarang mutlak (haram).
Penclapat ini
berclasarkan dari keumuman haramnya clari setiap
135
penarnbahan kecuali aclanya dalil-dalil yang mengkhususkannya. Jumhur Ulama berbeda penclapat, bahwa penambahan harga dalam jual beli kredit aclalah boleh. Hal ini berclasarkan kepada keumuman ayat-ayat jual beli yang clihalalkan, yakni clalam surat Al-baqarah ayat 275. Jadi segala bentukjual beli aclalah boleh selama belum aclanya hal-bal atau dalil-cla!il yang menghapusnya. Asy-ayaukani clalam kitabnya Nailul Aumar, menerangkan bahwa ulama Syafi'i. Hanafiyab, Zaic! lbnu Ali clan Jumhur Ulama berpendapat bahwa penambaban harga untuk pihak penjual yang dikarnakan aclanya penagguhan adalah boleh, sebab penangguhan itu sendiri adalah harga. Bolehnya secara wajar dalam artian tidak sampai batas kesewenang-wenangan (kezaliman), tetapi apabila penambahanya sampai beberapa kali lipat (menjurus kepada riba nasi'ah) clari barga asal, maka hukumnya tidak boleb. Dari hasil penelitian yang telah diclapat clan memaclukan antara hasil wawancara, penyebaran angket clan dokumentasi, maka penulis menyimpulkan bahwa: I. Dengan aclanya sistem jual beli kreclit ini, maka telah banyak mernbantu masyarakat clalam memperoleh. suatu barang, terutama sekali sistem ini sangat mernbantu masyarakat yang ekonominya menengah kebawah. Dan tidak sedikit pula rnsyarakat yang ekonominya menengah keatas mengunakan sistem kredit ini untuk memperoleh suatu barang yang clibutuhkan. Beclanya masyarakat yang ekonominya menengah keatas clan masyarakat yang ekono111inya 111enengah kebawah yaitu. bila masyarakat yang ekonominya menengah kebawah 111ereka rnernbe!i barang (pakaian) tidak rnemperhatikan
136
mereknya tetapi mereka lebih mempertirnbangkan harganya, buat mereka rncrck tidak pcnting yang penting harganya murah. Dan sangat berbeda clengan masyarakat yang ekonominya menengah keatas, mereka lebih mernperhatikan mereknya clan tidak mempertimbangkan harganya, mereka rnau membayar mahal yang penting mereknya terkenal bagus. 2. Bagi pembeli (konsumen) jual beli kreclit ini sangat mempengaruhi pola konsumsi ibu-ibu rumah tangga sebagai pembeli, yaitu clengan memanfaatkan earn kreclit ini untuk memenuhi berbagai kebutuhan keluarga. Terbukti bahwa mayoritas respoclen lebih memilih cara kredit ini, untuk memiliki pakaian, dan juga ada kebutuhan lain yang dibeli dengan cara kreclit. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembeli melakukan jual beli kredit ini 111cliputi, friktor ckstcrn clan interen. Faktor eksteren mcliputi kebuclayaan dimana scorang konsumen terbiasa mengkonsumsi pakaian secara kredit apabila lebaran tiba, serta faktor intern meliputi motivasi yakni datang clari dirinya sencliri yang ingin melakukan pembelian secara kredit dalam rnernenuhi kebutuhan keluargapya. 4. Mayoritas masyarakat di Kecamatan Tanah Sareal berpencliclikan rendah clan berpenghasilan rendah pula sehingga masyarakat sering melakukan pembelian secarn kreclit, masyarakat yang berpendidikan dan berpenghasilan rendah hanya membeli barang yang direncanakan clan selalu mempertimbangkan bargan ya clalam mengkonsumsi suatu barang.
137
5. Masyarakat di Kecamatan Tanah Sareal yang tinggal diperumahan, yang mayoritas berpendidikan dan berpenghasilan tinggi, dan tidak sedikit pula dari mereka yang melakukan pembelian secara kredit, namun mereka sering membeli
barang
yang
tidak
direncanakan
dan
tidak
pernah
mempertimbangkan harga dalam mengkonsumsi suatu barang.
B. Saran-saran Dari hasil penelitian yang telah didapat dan memadukan antara basil wawancara. penyebaran angket dan dokumentasi, maka penulis menyarankan bahwa: I. Sebagai seorang wanita ataupun seorang ibu rumah tangga hams bisa mcngatur kcuangan kcluarga. kita harus bisa rnengatur antara pengeluaran dan penclapatan. jangan sampai lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan (lebih besar pasak dari pada tiang). 2. Dengan aclanya kemudahan dalam memperoleh suatu barang ini, diharapkan ibu-ibu (konsumen) supaya lebih bisa mempertanggungjawabkan kewajibanya sebagai penghutang, karena bagiamanapun hutang itu wajib dibayar. 3. Diharapkan kepada ibu-ibu pengguna jual beli kredit untuk menggunakan sistem jual bcli kredit ini clengan menjun-jung tinggi nilai-nilai Islam, tidak boleh bertentangan dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Agar kita selamat dunia dan akhirat.Amin .....
138
4. Dengan adanya penjelasan-penjelasan tersebut maka penulis mengusulkan pada pemerintah untuk dapat rnembuat aturan-aturan tentang penetapan harga setiap barang yang dapat di tentukan sebagai harga jual oleh para penjual, sehingga membuat harga jual suatu barang yang sama tidak akan berbeda clibcrhngni tc111pnt. Dnn kcpncln pihak-pihak yang mclanggar aturnn yang lwr/;1k11 diheril""' s;111ksi yu11g tcg;1s, hisu de11gw1 l'llnt llWlll'llpul ijin
p~njuul
tersebut, sehingga dapat membuat pihak-pihak yang melanggar tersebut jera clan ticlak berani untuk melakukan ha! clemikian di lain waktu. Dengan adanya penetapan harga dari pe111erintah, 111aka diharapkan
ticlak akan acla pihak
pernbeli yang lerzolirni. 5. Demi kemaslahatan umat cl al am transaksi jual-beli clan untuk membantu terlaksananya
penetapan
harga
diusulkan
pula
kepada
MUI
untuk
menfatwakan ha! tersebut, agar konsumen muslim dapat terlindungi dalam melakukan teransaksi jual-beli secara Islam.
DAFTAR PUST AKA Afzalurrahman, (Peneijemah: Dewi Julianti, pt. Al), Muhammad Sebagai Seorang Pedagang, Jakarta: yayasan Swarna Bhmny, 1997.
Amelia, Ettis, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Jvlasa Klasik Hingga Kontemporer, Jakarta: Pustaka Asattut, 2005.
-------------- Teori Prilaku Konsumen Dalam Perspektif Ekonomi Islam, .Jauhar(.furnal Pemikiran Islam Kontekstual), Vol. 4, No. I, Program Pasca Sarjam1 UIN Syarif Hiclayatullah, Jakarta: Juni 2003.
Ari fin, Bey clan Ali Al-Muhc!ar Yunus, Terjemahan Sunan An-Nasa 'iy, Semarang: CVi\sy-Syirn, I 993.
Daucl, Ma'mur, Terjemah !-Jadis Shahih Muslim, Jakarta: Widjaja, 1996.
Departernen Kebuc!ayaan clan Penclidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, l 989.
Ghufron, Mas'adi, Drs, M.Ag, Figh Muamalah Kontekstual, Jakarta: IAIN Walisongo Semarang, PT Raja Grafindo, 2002.
I-lacliwijaya, Drs, I-I, Ak clan Sasmita Rivai, Ds. Ee. RA, Ms, Analisis Kredit ( Dilengkapai Telaah Kasus), Bandung: Pioner Jaya, 2000.
Hutabarat. Delima, Pelajaran Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 1994.
Ibrahim. Duwaisy Syaikh bin Isa, Jual beli yang dibolehkan clan dilarang, Jakarta: Pustak lbnu Kafsir.
J Sctiadi, Nugroho, Peri/aku Konsumen Konsep dan Imp/ikasi untuk Strategi clan J'ene/iti1111 Pema.1·arc111, Kencana 2006.
140
Karim. Acliwarman. Islam Jvlicro Ekonomics, Jakarta, Muamalat lnstitut, 2001.
-------------- Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Kasbacli. Pernwsalahan Da/am Perjarljian Jual-beli Dengan Angsuran dan Sewa Beli. Majalah Ilmiah, No. 4, Oktober 2000.
Khaf, Mozer, ph. D (Pene1jemah, Machnun Husain), Ekonomi Islam (telaah Analisis Terhaclap Sistem Ekonomi Islam), Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.
Mannan. iv!A, (pene1jemah, Po tan Arief I-Iarahap ), Ekonomi Islam, Teori clan praktek (Dasar-dasar Ekonomi Islam), Jakarta: Intermasa, 1992.
Maulucli Ali, Ac, Ma, Statistika I Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial Dilengkapi Dengan Contoh-contoh Proposal S!a·ipsi clan Penelitian, Jakarta: PT. Prima Heza Lestari, 2006.
Muflih, Muhammad, MA, Perilaku Konsumen dalam Perspektip llmu Ekonomi !slam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006
Muhammad, Abu Bakar, Terjemahan Sabulussalam Ill, Surabaya, Al-Ikhlas, 1995.
Pudjo
M.uljono, Teguh, Manajement Perkreditan Bagi Yogyakarta: BPFC, 1990.
Bank Konvensional,
Qordawi. YusuC Norma dan Etika Ekonomi Islam, Jakarta, Gema lnsani Perss, 1995.
Rivai, Veithzal. Prof, Dr, H. M.B.A, Credit Jvlanagemenl Hand Book, Teori konsep, Prndusen dan Aplikasi Panduan Praktis A1ahasiswa Bankir dan Nasabah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006. ·
141
Suclmso, pengantar Ekonomi lvfila'o, Jakarta: Bhineka Cipta, 1992.
Suclarsono. Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, 2003.
Sukirno. Saclono, Pengantar Teori Ekonomi Afikro, Jakarta: PT Raja Grafinclo Persacla. 2002.
Suprianlo Ek, Ekonomi Islam Pendekatan Ekonomi lvlakro Islam dan Konvensional, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005.
Tirtamacljaja IV!. H, Po!wk-Pokok Hukum Perniagaan, Jakarta: 1953.
Zulkipli. Sunarlo, Pw1d11a11 Praktis Perbankan Syariah, Jakarta: Zikrul Hakim, .Juli.2003
lnjek intervieuw Daftar Isian Pendapatan-pendapatan Keluarga (Untuk Setiap Responden)
I. Nama Responden 2. Alamat Responden a. RT/RW b. Kelurahan 3. Pekerjaan 4. Jumlah Anggota Keluarga
PENGELUARAN BIA YA UNTUK KONSUMSI KELUARGA I. Rata-rata konsumsi tiap hari membutuhkan :
a. Beras: - Dalam Satu Hari
=
- Dalam Satu Bulan
=
- Dalam Satu Tahun
=
b. Lauk pauk yang diperlukan : - Dalam Satu Hari
=
- Dalam Satu Bulan
=
- Dalam Satu Tahun
=
c. Keperluan Minuman Setiap Bulannya rata-rata Menghabiskan : - Gula Pasir
=
- Kopi - Susu
= =
-Teh
=
2. Untuk Jajan dan Transport Sekolah Anak-anak Rata-rata : - Dalam Satu Hari
=
- Dalam Satu Bulan
=
- Dalam Satu Tahun
=
3. Untuk Transport Kerja :
II.
- Dalam Satu Hari
=
- Dalam Satu Bulan
=
- Dalam Satu Tahun
=
PENGELUARAN UNTUK BIA YA SELAMA TAN DAN IURAN LAINNYA I. Acara Selamatan dalam Setiap Tahunnya yang Silaksanakan :
a. Hari Raya Idul Fitti dan Idul Adha Perlu Biaya b. Ramadhan Perlu Biaya
=
c. Maulid Nabi Diperlukan Biaya
=
d. Selamatan-aelamatan Lainnya
=
=
2. Membantu Atau Menyaumbang Tetangga/Saudara yang mempunyai Hajat - Dalam Satu Bulan
=
- Dalam Satu Tahun
III.
PENGELUARAN UNTUK MEMBA YARP AJAK DAN IURAN LAfNNYA I. Membayar Pajak Bumi dan Bangunan Setiap Tahun
--
2. Membayar Pajak Lainnya ( Kendaraan) 3. Iuran/Swadaya Masyarakat Setiap Tahun 4. Amal Setiap Tahun
=
IV.
PENGELUARAN BIA YA SEKOLAH I. Membayar Spp Sekolah Setiap Tahun
=
2. Juran Luar Spp Termasuk Ekstrakulikuler Dalam Satu Tahun
=
3. Membeli Perlengkapan Sekolah Rata-rata Dalam Satu Tahun
V.
VI.
4. Membeli Seragam Sekolah Rata-rata Dalam Satu Tahun
=
5. Membeli Sepatu Rata-rata Dalam Satu Tahun
=
PENGELUARANBIAYAKESEHATAN I. Pengobatan/Periksa Doktor Dalam Satu Tahum
=
2. Pembelian Obat Dalam Satu Tahun
=
PENGELUARAN BlA Y/', PERRAIKAN RUMAH
I. Perbaikan Rumah Dalam Satu Tahun
=
2. Pcrbaikan Pagar Dalam Satu Tahun
=
.
3. Penge,fatan Rumah Dalam Satu Tahun
VII.
VIII.
.
=
PENGELUARAN BIA YA UNTUK PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA 1. Pembelian Gelas, Piring, Sendok dan Lain-lain Dalam Satu Tahun
=
2. Pembel ian Pakaian, Sepatu dan Lain-lain Dalam Satu Tahun
=
PENGELUARAN BIA YA REKREASI KELUARGA 1. Rekreasi Keluarga Dalam Satu Tahun Memerlukan Biaya
IX.
=
PENGELUARAN UNTUK MEMBA YAR HUTANG (KALAU ADA) 1. Rata-rata Membayar Hutang : - Dalam Satu Hari
=
- Dalam Satu Bulan
=
- Dalam Satu Tahun
X.
PENGELUARAN BIA YA UNTUK MENABUNG I. Rata-rata Membayar Hutang : - Dalam Satu Hari
=
- Dalam Satu Bulan
=
- Dalam Satu Tahun
=
Form Dokumentasi Dalam Angket PRILAKU EKONOMI UMAT ISLAM (Studi Tentang tingkah Laku Konsumen Umat Islam) Di Susun Guna Memenuhi Data yang Dibutuhkan Penulis Dalam Penyusunan Skripsi Yang Berjudul Pembelian Secara Kredit dan Pengaruhnya Terhadap Pola Konsumsi Ibu Rumah Tangga Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Stuti Kasus Pada Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor)
Alamat Responden : Jalan/No Rt/Rw Kelurahan
Dosen Pembimbing : I. Ir. H. M. Nadratuzzaman, Ms, M.Sc, Ph.D.
2. Hendra Kholid, MA
Penulis, Astri Febiani 103046128249
KONSENTRASIPERBANKANSYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM VIN SY ARIF HIDAY ATULLAR
JAKARTA
1428 HI 2007 M
<JXF/I'V:NJV'l( <J.XEMC}ISI.Jl!N
A. IDENTITAS DAN ASAL USUL RESPONDEN 1. Berapakah usia ibu sekarang ?
- - - - tahun
2. Apakah status perkawinan ibu sekarang ? a. Menikah
c Janda Cerai
b. Janda Mati 3. Berapajumlah anggota keluarga ibu?
orang
4. Apakah tingkat pendidikan terakhir yang pernah ibu tamatkan ? a. Tidak Sekolah
e. Dip!. 1, 2 & 3
b. SD/MI
f. Sarjana g. _ _ __
c. SLTP/MTS d. SLTA/M. Aliah
5. Apakah tingkat pendidikan cerakhir yang pernah suami ibu tamatkan? a. Tidak Sekolah
e. Dip!. 1, 2 & 3
b. SD/MI
f. Sarjana
c. SLTP/MTS
g. _ _ __
d. SLT AIM. Aliah 6. Apakah suami ibu memiliki pekerjaan tetap? a. Ya
b. T!dak (langsung ke No A. l 0)
7. Pekerjaan suami ibu bergerak di bidang apa? a. Pertanian
g. Pelayanan Jasa Konsultasi
b. Peternakan
h. Pelayanan Administrasi
c. Perikanan
i. Pelayanan Jasa Angkutan
d. Pertambangan
j. Pelayanan Kesehatan
e. Perdagangan
k. Pendidikan
f. Produksi/pabrik
I._.,-_ _ _ __
8. Apakah jabatan su.ami ibu di pekerjaan tersebut ? - - - - - 9. Berapakah rata-rata penghasilan suami ibu ? a. < Rp. 250.000
d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.500.000
b. Rp. 250.000 - Rp. 500.000
e. Rp. 2.500.000 -Rp. 5.000.000
c. J,Zp. 500.000 - Rp. 1.000.000
f. > Rp. 5.000.000
I 0. Apakah ibu ikut serta dalam mencari nafkah ?
a. Ya
b. Tidak (langsung ke No A.14)
11. Pekerjaan ibu bergerak di bidang apa? a. Pertanian
g. Pelayanan Jasa Konsultasi
b. Pctcrnakan
h. Pelayanan Administrasi
c. Pcrikanan
i. Pelayanan Jasa Angkutan
d. l'ertarnbangan
j. Pclayanan Kesehatan
e. Perdagangan
k. Pendidikan
f. Produksi/pabrik
!. _ _ _ _ _ __
12. Apakahjabatan ibu di pekerjaan tersebut ? _ _ _ _ __ 13. Berapakah rata-rata penghasilan ibu?
a. < Rp. 250.000
d. Rp. 1.000.000
Rp. 7..500.000
b. Rp. 250.000 - J{p. 500.000
e. Rp.
'.J..~00.000
Hp. '>.1100.000
c. Rp. 500.000 - f{p. 1.000.000
I. · f(p. '>.000.00ll
14. Berapakah rata-rata penghasilan keluarga ibu ? a. < Rp. 250.000
d. Rp. 1.000.000 - Rp. 2.500.000
b. Rp. 250.000 - Rp. 500.000
e. Rp. 2.500.000- Rp. 5.000.000
c. Rp. 500.000 - Rp. 1.000.000
f. > Rp. 5.000.000
15. B.erapakahjumlah pengeluaran keluarga ibu setiap bulan? Rp. _ _ _ __ 16. Apakah setiap bulam ibu dapat menabung ? a. Ya (Rp.
b. Tidak
I 7. Apakah .ibu memiliki kendaraan pribadi ? a. Ya
b. Tidak
1~. Jenis kendaraan apa yang ibu miliki ? a. Sepeda Motor
c. Sepeda Motor dan Mobil
b. Mobil Pribadi
B. KONDISI PRILAKU KONSUMSI IBU RUMAH TANGGA l. Di dalam membeli suatu barang (contohnya pakaian) apakah ibu Jebih memilih secara tunai atau !credit? dan alasannya! a. Tunai, lebih murah 2.
b. Kredit, keterbatasan ekonomi
Kepada berapa orang ibu memiliki kredit pakaian ? a. I orang
b. Lebih dari 1 orang
3. Bagaimanakah cara ibu membayar kredit pakaian? a. Harian
b. Bulanan
4. Selain pakaian adakah kebutuhan lain yang ibu beli secara kredit? a. Ada
b. Tidak Ada
5. Ketika membeli pakaian, apakah ibu membeli pakaian karena ikut-ikutan orang lain? a. Ya
. b. Tidak
6. Saat membeli suatu barang, apakah ibu merencanakan dengan anggota keluarga yang lain ? a. Ya
b. Tidak
7. Saat membeli suatu barang, apakah ibu memperhatikan mereknya?
a. Ya
b. Tidak
8. Saat mi;mbeli suatu barang, apakah ibu suka membeli barang yang tidak direnc.1m1kan ? a. Ya
b. Tidak
9. Saat membeli suatu barang, apakah ibu memperhatikan keaslian barangnya?
a. Ya
b. Tidak
I 0. Saat membeli suatu barang, apakah ibu mempertimbangkan harganya? a. Ya
b. Tidak
'Irimakgsifi atas segafa k§sed1an dim 6antuamrya untuk,mengisi a11fjk§t ini, semoga jasa i6u-i6u d1 Geri pafia(a ofefi}l((afi SU'! }lmin...... .
l>l':i'1\l(J 10:1\IIl•:N 1\(;AMA IU
UNlVERSl'!'AS !SLAM NEGERi (UIN) SYARIF JIIDAYATULLAH ,JAKARTA FAKllLTAS ~.;YARl'AH DAN HUKUIVI Telp. ((
===== ======..,========"· Nomor Lampi ran Hal
Jakarta, O'l April 2007
: Mohan Data/ Wawancara I<e~al..tn, f(ep1:1!n r:::.('cat11JL1n ·rn11.1h ;;t'n-.1!
di-;
1\ss'nli:1 1111'i11ik1.1111 VV, .Wb. I I
D01hgan hurn1at, ' Pin1pinan I~akultas Syariah dan JalG1rta 111enerangkan bahwa:
I-Iukun1
UIN ·Syarif l-Tidayatullah . 1·
1·en1pat/Tanggal Lahir S..:n1ester
: Astri Fcbi) oni : 103046128'.'.t19 : Bogor, 24 l·cbru<1ri 1985 : Vlll (Dela;
J1.1rusan/ !
· i'v! uarnal al 1 flkonon1i lslan1)/ I-'erban
Alan1at
: JI.
Nan18
N 011101 })okok
1
l(cbon Anggrek Rt.05/02 l'}cl.J
Tetp Adalah bcnar 1nahasisvva Fakultas Syari'ah & 1-lukuin UIN · Sy ..1rif Jrikurtn yang scdr1np; n1cnyL:lcsn.ikan skripsi dcn~·,.1n 'J'opik/
~-Iidayatullah
Ju dbl: 11
1
l1L'tl1hl'li;111 Sl'l\lr.l l(rl'dit d.111 l\'i1/',
hu
Ru1)1ah 'l'i_1nggc1 !)aJan1 ~·\:rsfcklif hkonorni lsli:11r1 di J<.ota d3ogor" ('.-1tudi k,1sus pnda I<ecan1~tan ·rar;.ah Sereal) TJntuk :11elengkapi bahan/ data yang berkciitan denga11 pcnul.isan /pe1nbaha:-ian ·ropik/Judul di atas, din1ohon kiranya Bapak/!hu/Snud
ke,..;'.'di.1;,1n
!~~-q.i~1k/!bu/Saudara/i,
kan·ti ucapkan banyak tcrlii1c1
!~a~ih.
•
DEPARTEMEN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS SYARI'AH DAN HUKUM Tclp. (62-21) 74711537 Fnx. (62-21) 7491821 \Vebsite: "'';w.J1injli:1.ac.id. Entail: syar htd{[email protected]
1 No.95 Ciputat Jakarh1 15412
: : Ft.41/PP.00.9.7/ t6od2007
jaka1,ta, 3 April 2007
: Mohon kesediaan xnenjadi pen1bimbing ~kripsi
Ya11J.g TeJ'horn1at Bapak.f!bu Ir.M.Nadratuzzaman, Ms, M.Sc,Ph.D Hendra Khalid, MA ·Bosen Fakultas Syariah dan Huku1n UJN Jakarta Assnla111 unlnikun1 11inrnl11nn t ullnfl umbn rnkn t11 fl
Pimpi:nan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif I-Iidayalullah Jakarta n1engharapkan kesediaan saudara untuk 1nenjadi pembimbing skripsi mah,asiswa: Nama Astri Febiani NIM 103046128249 Muantalat/Perbankan Syariah Prodi/I
Sereal) Beberapa hal yang dapal dipertin1bangkan adalah sebagai berikut: I. 1'opik bahasan dan out- line din1ana perlu dapal diadakan perubahan dan penyern.purnaa11. 2. Teknik penulisan supaya 1nerujuk kepadn bukn "Pedti1nan Pcnulisan I<.irya IlnUah di Fakullas Syari,1h dan l·lukuin UlN Syurif I-Iidayat·ullah Jakarta"
Demikianlah atas kesediaan saudara ka111i ucapkan terima kasil1.
)Us an
opaikan dengan hormat kepada: asubag Akademik & Kemahasiswaan Fakultas Syariah dan Hukum !kretaris jurusan Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum rsip
PEMERINTAH KOTA BOGOR
KECAMATAN TANAH SAREAL JI. Kebon Pedes No. 20 Telp. (0251) 328547 B 0 G 0 R - 16162
SURAT KETERANGAN Nomor: 070 lqbg-Tasar
Berdasarkan Surat Pembantu Dekan Bidang Akademik Pakultas Syariah dan :um UIN SyarifHidayatullah Jakarta No: Ft.43/KM.00.02/1382/07 Tgl.4 April 2007, iat Tanah Sareal menerangkan bahwa : Nama
: ASTRI FEBIY AN!
Tempat/Tanggal Lahir : Bogar, 24 Februari 1985 Alamat
: JI. Kebon Angrek Rt. 05 Rw. 02 Ke!. Kebori. pedes
No. lnduk
: 103046128249
Jurusan
: Muamalat ( Ekonomi Islam) I Perbankan Syariah Pakultas Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Judul
: Pembelian Secara !Credit dan pengaruhya terhadap Pola Komsumsi !bu Rumahtangga dalam Perpekstif Ekonomi Islam di Kata Bogar ( Studi Kasus Pada Kecamatan Tanah Sareal)
Telah selesai melaksanakan Riset di Kantor Kecamatan Tanah Sareal. . De1nikian keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagai1nana 111estinya.
SURATKETERANGANWAWANCARA
Yang bertanda tangan dibawah ini menerangka bahwa: Nama : Zaenal Abidin Umur : 42 tahun Dengan ini menerangkan bahwa: Nama
Astri Febiani
NIM
103046128249
Jurusan/Fakultas
Muamalat (Perbankan Syariah)/ Syariah dan Hukum UIN SyarifHidayatullah Jakarta
Judul Skripsi
Pembelian Secara Kredit dan Pengaruhya Terhadap Pola Konsumsi Ibu Rumah Tangga Dalam Perspektif Ekonomi Islam ( Studi Kasus Pada Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor)
Adalah benar telah mewawancarai saya sebagai ketua RW 02 untuk mendapatkan data-data pada penulisan slaipsinya.
Demikian surat ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bogor, 26 Juni 2007 KetuaRW02
f.$/A\.If EA:L
-
I .
-""·'
Lampiran 8
Nilai Kritik Sebaran Khi-Kuadrat
2
0 v
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27· 28 29 inf.
X a
a 0.05 3.841 5.991 7.815
~ '):2-;592 14.067 15.507 16.919 18.307 19.675 21.026 22.362 23.685 24.996 26.296 27.587 28.869 30.144 31.410 32.671 33.924 35.172 36.415 37.652 38.885 40.113 41.337 42.557 43.773
0.025 5.024 7.378 9.348 11.143 12.832 14.449 16.013 17.535 19.023. 20.483 21.920 23.337 24.736 26.119 27.488 28.845 30.191 31.526 32.852 34.170 35.479 36.781 38.076 39.364 40.646 41.923 43.194 44.461 45.722 46.979
0.01 6.635 9.210 11.345. 13.277 15.086 16.812 18.475 20.090 21.666 23.209 24.725 26.217 27.688 29.141 30.578 32.000 33.409 .34.805 36.191 37.566 38.932 40.289 41.638 42.980 44.314 45.642 46.963 48.278 49.588 50.892
0.005 - 7.879 10.597 12.838' 14.860 16.750 18.548 20.278 21.955 2'.:'.589 25.188 26.757 28.300 29.819 31.319 32'.801 34.267 35.718 37.156 38.582 39.997 41.401 42.796 44.181 45.559 46.298 48.290 49.645 50.993 52.336 53.672
Sumber: Ronald E. Walpole (1995): Pengantar Statistika