KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.), Jurusan Prndidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh GIGIH HARPUAS NIM 100388201323
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2014
ABSTRAK
Harpuas, Gigih. 2014. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Teks Wawancara Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang. Dosen Pembimbing I: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M. Dosen Pembimbing II: Muhammad Candra, M.Ed. Kata Kunci: Kemampuan, Menulis Karangan Narasi, Teks Wawancara. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kemampuan menulis karangan narasi menggunakan teks wawancara siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang yang berjumlah 175 siswa, dengan sampel 44 siswa yang diambil 25% dari populasi. Objek penelitian adalah menulis karangan narasi menggunakan teks wawancara. Penilaian karangan narasi siswa melalui beberapa aspek yaitu: (1) mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dan (2) menarasikan teks wawancara. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan maksud mendiskripsikan kemampuan menulis karangan narasi siswa menggunakan teks wawancara. Hasil tes kemampuan rata-rata yang diperoleh siswa secara umum adalah 59%, termasuk pada kriteria “sedang”. Dengan demikian hipotesis peneliti diterima, yakni karangan narasi berdasarkan teks wawancara hasilnya “sedang”. Berdasarkan uraian di atas kemampuan menulis karangan narasi menggunakan teks wawancara siswa kelas VIII Sekolah Menegah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 tergolong pada kriteria sedang. ABSTRACT Harpuas, Gigih. 2014. Narrative Essay Writing Skills by Using Interviews Eighth Grade Students of Secondary School 10 Tanjungpinang Academic Year 2013/2014. Scription. Education Language and Literature of Indonesia. Faculty of teacher training and education. Raja Ali Haji Maritime University Tanjungpinang. Supervisor I: Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M. Supervisor II: Muhammad Candra, M.Ed. Keywords: Skills, Narrative Essay Writing, Interview Text. This study aims to describe and illustrate the difficulty level of skills writing narrative essay using text interview class VIII secondary high school 10 Tanjungpinang Academic Year 2013/2014. Subjects in this study were students of class VIII secondary high school 10 Tanjungpinang totaled 175 students, with a sample of 44 students who take 25%. Research
object is writing a narrative essay using text interview. Students a narrative essay assessment aspect of the content which includes: (1) change direct sentence to undirect sentence and (2) narrated text interview. The research instrument uses was a test. This research uses descriptive quantitative methods in order to describe the narrative essay writing skills of students using text interview. Skills test results obtained by the average student in general was 59%, including the criteria for “middle”. This proved the researchers hypothesis, namely narrative essay using text interview results are “middle”. Based on the information, narrative essay writing skills by using a text interview class VIII secondary high school 10 Tanjungpinang academic year 2013/2014 clasified as middle on the criteria. Pendahuluan Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Keterampilan hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktik dan banyak latihan. Melatih keterampilan berbahasa berarti pula melatih keterampilan berpikir. Keterampilan berbahasa (language arts, language skills) dalam kurikulum di sekolah biasanya mencangkup empat segi, yaitu: keterampilan menyimak (Listening skills), keterampilan berbicara (Speaking skills), keterampilan membaca (Reading skills), keterampilan menulis (Writing skills) (Tarigan, 1986:2). Proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah khususnya pelajaran bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan empat komponen yang telah dikemukakan di atas. Oleh karena itu, peserta didik dituntut harus mampu menguasai keempat komponen tersebut. Tarigan (2008:4) menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis haruslah terampil memanfaatkan struktur bahasa dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan benar. Kegiatan menulis di sekolah harus ditingkatkan. Peningkatan pembelajaran menulis dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan, misalnya dengan kegiatan mengembangkan logika, melatih daya imajinasi, merangkai kata menjadi kalimat, dan merangkai kalimat menjadi paragraf. Hal ini dilakukan untuk menunjang daya kreatif siswa dalam mengasah kemampuan dan kecerdasan mereka. Bentuk karangan secara umum terbagi menjadi lima yaitu karangan deskripsi, karangan narasi, karangan eksposisi, karangan argumentasi, dan karangan persuasi. Karangan deskripsi adalah suatu karangan yang melukiskan atau menggambarkan dengan mengemukakan sifat, keadaan suatu tempat, suasana setelah apa yang dilihat serta diamatinya. Karangan narasi adalah suatu bentuk tulisan yang mengisahkan sebuah peristiwa secara kronologis dalam satu kesatuan waktu. Karangan eksposisi berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik. Karangan eksposisi bisa juga dikatakan sebagai suatu pemberian informasi atau pengetahuan bagi pembaca. Karangan argumentasi adalah karangan yang isinya meyakinkan para pembaca dengan mengemukakan alasan, bukti serta contoh
nyata. Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti ide penulis disertai dengan alasan dan bukti yang konkret (Keraf, 2007:136). Berdasarkan kelima bentuk karangan di atas, banyak hal yang bisa diamati dalam penelitian ini. Namun, di sini peneliti memilih bentuk karangan narasi, dikarenakan sebelumnya, siswa di kelas VII telah mempelajari pembelajaran menarasikan teks wawancara sesuai dengan silabus pembelajaran bahasa Indonesia mencangkup standar kompetensi yang meliputi pembelajaran menulis. Kompetensi Dasar yaitu menceritakan pengalaman yang paling mengesankan dengan menggunakan kata dan kalimat efektif. Kegiatan penyampaian cerita dapat ditulis melalui karangan narasi. Pada dasarnya karangan narasi banyak dijumpai pada novel, kisah perjalanan, biografi gambar cerpen, dan lain-lain. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang peneliti dapatkan di sekolah, menunjukkan bahwa pengajaran menulis karangan narasi di Sekolah Menengah Pertama kurang mendapatkan perhatian dari siswa. Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi penurunan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator harus kreatif mencari informasi, metode dan media yang dinilai efektif untuk pengajaran bahasa Indonesia khususnya menulis. Hasil observasi dan pengumpulan data di Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang studi bahasa Indonesia, angka keberhasilan siswa dalam menulis karangan masih jauh dari kata sempurna. Penurunan yang terjadi pada proses pembelajaran menulis yang dialami siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang kelas VIII yaitu berdampak pada penurunan hasil belajar siswa. Rendahnya hasil belajar siswa dalam merangkai tulisan, rendahnya tingkat minat menulis siswa, dan sulitnya menemukan metode dan media yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan siswa salah satu penyebab masih banyak siswa yang keterampilan menulis karangan narasi tergolong rendah. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengetahui kemampuan menulis karangan siswa. Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti mengangkat judul “Kemampuan Menulis Karangan Narasi Menggunakan Teks Wawancara Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014”. 1. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:2). Peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bermaksud mendiskripsikan keterampilan menulis karangan narasi berdasarkan teks wawancara siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang secara objektif. Hal ini dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh siswa dalam menulis, khususnya menulis karangan narasi berdasarkan teks wawancara. 2. Hasil Penelitian dan Pembahasan Kemampuan siswa dalam menulis karangan, khususnya karangan narasi dalam penelitian ini dinilai melalui dua aspek yaitu aspek mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dan aspek menulis karangan narasi menggunakan teks wawancara. Hasil tes siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014 dapat dilihat dari tabel berikut ini:
TABEL KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Aprillia Dhimas P. Ibnu Sadikin Ilfa Rudi Saputra Dicky Candra Indra Rara Dwijayanti Dewi Ayu Saputri Inyang Ratna Sari Lelys Eva Kronika S. Martha Kristina N. Mega Chris Chairunnisa Tito Sentana Yoga Winanda Vathul J. Nila Natasya Putri Irma Susanti Hendy Resti Nalia Andri Anju Willy Amiruddin Fera Santika Krisdayanti Sabrina Oxtavia Sindi Ayura Helfi Yulanda Kintan Cahya T. Jessie Ranti Febi Nova Zana Fitri Desi Rossy Meyana L. Erika Rahayu Riska Barbie W. Serly Okta Viana Merima Adinda S. Nur Sinta Bella Rizki Fabian Bilal Jumlah Rata-rata (%)
Kelas VIIIA VIIIA VIIIA VIIIA VIIIA VIIIA VIIIA VIIIA VIIIB VIIIB VIIIB VIIIB VIIIB VIIIB VIIIB VIIIC VIIIC VIIIC VIIIC VIIIC VIIIC VIIIC VIIIC VIIID VIIID VIIID VIIID VIIID VIIID VIIIE VIIIE VIIIE VIIIE VIIIE VIIIE VIIIE VIIIF VIIIF VIIIF VIIIF VIIIF VIIIF VIIIF VIIIF
Aspek Penilaian *Aspek 1 **Aspek 2 3 1 1 3 3 2 2 1 2 2 1 1 1 2 3 3 2 2 1 1 1 2 1 1 2 3 2 3 2 3 1 3 1 3 1 3 1 3 3 2 3 3 4 4 3 2 3 1 2 1 2 3 2 3 2 3 3 3 3 1 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 1 1 4 3 4 3 100 108 2.27 2.45 50% 50%
Jumlah Skor 4 4 5 3 4 2 3 6 4 2 3 2 5 5 5 4 4 4 4 5 6 8 5 4 3 5 5 5 6 4 7 6 8 5 6 4 6 5 4 6 6 2 7 7
Nilai Akhir 50 50 63 38 50 25 38 75 50 25 38 25 63 62,5 62,5 50 50 50 50 63 75 100 62,5 50 38 63 63 63 75 50 87,5 75 100 63 75 50 75 63 50 75 75 25 87,5 87,5 2606 59.22 59%
Skor Kriteria Sedang Sedang Tinggi Rendah Sedang Rendah Rendah Tinggi Sedang Rendah Rendah Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sedang Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Sangat tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Rendah Sangat tinggi Sangat tinggi Sedang
Keterangan:
*Aspek 1: Kemampuan siswa mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung.
** Aspek 2 : Kemampuan siswa menarasikan teks wawancara.
Dari hasil di atas, rata-rata siswa mencapai nilai 59,22 tergolong pada Kriteria sedang. Rincian rata-rata yang diperoleh dari hasil tes siswa yakni, penilaian pada aspek mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dan aspek menarasikan teks wawancara. 3. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil pengolahan data yang dibahas di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis karangan narasi menggunakan teks wawancara siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013/2014 memperoleh kategori sedang. Untuk itu hipotesis peneliti terbukti, kemampuan menulis karangan narasi menggunakan teks wawancara siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013/2014 hasilnya tergolong “sedang”. Dari data penelitian kemampuan menulis karangan narasi menggunakan teks wawancara siswa kelas VIII Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Tanjungpinang tahun pelajaran 2013/2014, menunjukkan kemampuan menulis karangan narasi siswa termasuk dalam kategori sedang. Namun, peneliti hendak menyarankan beberapa hal, diantaranya: 1. Penggunaan media teks wawancara dapat dijadikan sebagai media pembelajaran bagi siswa dalam menulis karangan narasi. 2. Penggunaan media sebaiknya bervariasi, misalnya dengan menggunakan media gambar, laporan perjalanan, tabel, dan diagram. Sehingga minat siswa untuk menulis meningkat khusunya menulis karangan narasi. DAFTAR PUSTAKA Alwi, Hasan, dkk. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3. Jakarta: Balai Pustaka. Anindyarini, Atikah, Ningsih, Sri. 2008. Bahasa Indonesia, Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional. Arifin Zainal. 2008. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher. Arikunto, Suharsimi. 2002. Posedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Asdi Mahayatsa. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Model Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Jakarta: BNSP. Durianto, Didik dan Dewi Indrawati. 2008. Aktif Berbahasa Indonesia, Untuk SMP/MTs Kelas VII . Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional. Fanani, Achmad dan Khusnul Khotimah. 2012. EYD Panduan Cerdas dan Lengkap Berbahasa Indonesia. Yogyakarta. Pelangi Indonesia. Finoza, Lamudin. 2010. Komposisi Bahasa Indonesia Revisi IV. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Heuken, Adolf. 2008. Teknik Mengarang Edisi Ketiga. Yogyakarta: Kanisius. Hindun. 2013. Kemahiran Menulis Karangan Narasi dengan menggunakan Teks Wawancara Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2012/2013. Ismoyo, Romiyatun. 2008. Bahasa Indonesia Jendela Ilmu Pengetahuan, Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional. Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Kosasih E. 2008. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: CV. Yrama Widya. Kosasih E dan Restuti. 2006. Mandiri Mengasah Kemampuan Diri Bahasa Indonesia Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Erlangga. Mashudi, Dedy. 2012. Kemampuan Menulis Karangan Narasi pada Aspek Kesatuan paragraph, Koherensi, dan Pengembangan paragraph Siswa Kelas XI SMA Negeri 6 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2011/2013. Octaria, Wita sari. 2012. Kemampuan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 7 Tanjungpinang Tahun Ajaran 2011/2012. Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa Bandung. Shanty, Leo dan Abdul Malik. 2003. Kemahiran Menulis. Pekanbaru: Unri Press. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugono, Dendy. 2011. Buku Praktis Bahasa Indonesia 1. Jakarta: KDT. Sutopa, Maryati. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesian1, Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departeman Pendidikan Nasional. Tarigan, Henry, Guntur. 1986. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Tarigan, Henry, Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Wati, Riau. 2009. Tehnik Penulisan dan Tata Tulis Karya Ilmiah. Tanjungpinang: Umrah Press. Widaryanto, dkk. 2011. Pedoman Penilaian Bahasa Indonesia. Jakarta: PUSPENDIK. Yunus, Mohamad dan Suparno. 2011. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka. Zainal, Aqib, dkk. 2009. PenelitianTindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya Bumi.