UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MENGGUNAKAN SASARAN KERANJANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SOKATENGAH 02 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013
SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata I Untuk mencapai gelar sarjana pendidikan
Oleh Bambang Wijanarko 6101911109
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
SARI Bambang Wijanarko.2013. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran Keranjang pada Siswa Kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Pembimbing (1) Drs. Bambang Priyono, M.Pd. (2) Drs. Uen Hartiwan, M.Pd. Kata kunci : Hasil belajar, Lempar tangkap, Sasaran keranjang. Pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditemukan beberapa masalah yang kompleks, khususnya pada pembelajaran lempar tangkap bola kecil. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor 1.Siswa terlihat kurang tertarik pada pelajaran Penjas, 2.Siswa cepat bosan pada saat mengikuti pelajaran Penjas, 3.Belum adanya metode yang pas. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan: “Apakah model pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang dapat meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola pada siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013?” Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang dapat meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola pada siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilakukan di SDN Sokatengah 02 kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal dengan subyek penelitian kelas V dengan jumlah 30 siswa terdiri dari 12 laki-laki dan 18 perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi motivasi belajar siswa, lembar observasi minat belajar siswa, angket respon siswa dan tes praktek. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif dan melalui hitungan rumus yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang, pada siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal berdampak positif, hal ini terlihat pada hasil belajar siswa yang melebihi KKM yang ditetapkan yaitu 75 mengalami peningkatan pada siklus I ke siklus II sebesar 4,4 % yaitu dari 74,8% (siklus I) menjadi 79,2% (siklus II) dan ketuntasan belajar mengalami peningkatan 27% yaitu dari siklus I 70% menjadi silus II 97%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang dapat meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola. Berkaitan dengan simpulan, maka peneliti dapat mengajukan saran : 1) Guru terus berusaha meningkatkan kemampuannya sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat. 2) Kepada guru yang belum mengembangkan model pembelajaran bermain hendaknya mencoba teknik tersebut 3) Siswa senantiasa rajin mengikuti proses pembelajaran di sekolah dan jangan takut mencoba permainan baru.
ii
PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: Bambang Wijanarko
NIM
: 6101911109
Fakultas
: Ilmu Keolahragaan
Jurusan/ Prodi
: PJKR/ PGPJSD
Judul Skripsi
: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran Keranjang Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2012/2013
menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripi ini hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak karya ilmiah orang lain, baik seluruhnya maupun sebagian. Apabila pernyataan saya ini tidak benar saya bersedia menerima sangsi hukum akademika dari Unnes dan sangsi hukum sesuai yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia.
Semarang, Juli 2013
Bambang Wijanarko 6101911109
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Nama
: Bambang Wijanarko
NIM
: 6101911109
Program Studi: S1 PGPJSD Judul
: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran Keranjang Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun 2012/2013
Pada Hari
: Sabtu,
Tanggal
: 27 Juli 2013
Panitia Ujian Ketua
Sekretaris
Dr. H. Harry Pramono, M.Si. NIP. 19591019 198503 1 001
Andry Akhiruyanto, S.Pd, M.Pd. NIP. 19810129 200312 1 001
Dewan Penguji
1.
Drs. Endro Puji Purwono, M.Kes. ( Penguji Utama ) _________________ NIP. 19590315 198503 1 003
2.
Drs. Bambang Priyono, M.Pd. NIP: 19600422 198601 1 001
( Penguji 1)
__________________
3.
Drs. Uen Hartiwan, M.Pd. NIP. 19530411 198303 1 001
( Penguji 2)
__________________
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 1.
Segala sesuatu akan dapat terwujud jika kita yakin pada kemampuan diri dan melakukannya dengan serius dan kerja keras.
2.
Jangan menunda pekerjaan sampai besok, apa yang bisa kau kerjakan, kerjakanlah sekarang (Penulis).
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan sebagai ungkapan rasa terimakasih kepada : 1. Istriku, Kristin Natalia, A.Ma. tercinta atas doa dan kasih sayangnya yang selalu mengalir. 2. Anakku Yose dan Angel tercinta yang selalu menyayangi aku. 3. Kedua orang tua (alm) dan mertuaku, yang selalu
memberi
semangat
dalam
langkahku dengan restu dan doanya. 4. Teman-teman yang selalu mendukungku
v
setiap
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan Rahmat dan BerkahNya sehingga skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran Keranjang pada Siswa Kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat diselesaikan dengan baik. Keberhasilan dalam penyelesaian skripsi ini juga atas bantuan dari berbagai pihak, dengan rasa rendah hati saya sampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1.
Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti menjadi mahasiswa UNNES.
2.
Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Bapak Dr. H. Harry Pramono, M.Si yang telah memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
3.
Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Universitas Negeri Semarang, Bapak Drs. Mugiyo Hartono, M.Pd yang telah memberi dorongan dan semangat serta ijin penelitian untuk menyelesaikan skripsi.
4.
Pembimbing Utama Bapak Drs. Bambang Priyono, M.Pd. yang telah memberikan
petunjuk, dorongan dengan sabar dan teliti dan membimbing
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5.
Pembimbing Pendamping Bapak Drs. Uen Hartiwan, M.Pd. yang telah memberikan petunjuk, dorongan dan motivasi serta membimbing penulis dalam menyelesaian skripsi ini.
vi
6.
Dosen Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi atas ilmu pengetahuannya selama kuliah.
7.
Kepala SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal yang telah memberi kemudahan dalam penelitian ini.
8.
Dewan Guru SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa yang telah membantu dan memberi motivasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
9.
Rekan-rekan seperjuangan yang telah banyak membantu pelaksanaan penelitian
10. Siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal yang telah bersedia menjadi sampel dalam penelitian ini 11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung dalam penelitian skripsi ini. Semoga segala amal baik dari semua pihak, mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan berguna bagi pembaca pada umumnya.
Semarang, Juli 2013
Penulis
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i SARI .............................................................................................................. ii PERNYATAAN ............................................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................. vi DAFTAR ISI ................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ........................................................................................ x DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 1.2. Perumusan masalah ..................................................................... 7 1.3. Tujuan Penelitian......................................................................... 7 1.4. Manfaat Penelitian....................................................................... 8 1.5. Sumber Pemecahan Masalah ....................................................... 9 1.6. Penegasan Istilah ......................................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Landasan Teori ........................................................................... 11 2.1.1. Pengertian Pendidikan Jasmani ................................ 11 2.1.1.1. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani ............. 13 2.1.1.2. Tujuan Pendidikan Jasmani ........................... 13 2.1.1.3. Fungsi Pendidikan Jasmani ........................... 14 2.1.2. Pengertian Belajar ...................................................... 16 2.1.3. Pengertian Hasil Belajar ............................................. 17 2.1.4. Pengertian Belajar Gerak ............................................ 17 2.1.5. Gerak Dasar ................................................................ 18
viii
2.1.6. Pengertian Minat ........................................................ 19 2.1.7. Karakteristik Anak Sekolah Dasar ............................. 21 2.1.8. Pengertian Metode Pembelajaran ............................... 23 2.1.9. Bermain ...................................................................... 24 2.1.10. Permainan dan Pendidikan Jasmani ........................... 28 2.1.11. Lempar Tangkap Bola Kecil ...................................... 32 2.1.12. Permainan Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran Keranjang ...................................................... 34 2.1.13 Kerangka Berpikir ....................................................... 36 2.2. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Subjek Penelitian ......................................................................... 38 3.2. Waktu Penelitian ......................................................................... 38 3.3. Lokasi Penelitian ......................................................................... 39 3.4. Prosedur dan Rancangan Tindakan ............................................. 39 3.5. Variabel Penelitian ...................................................................... 45 3.6. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................... 46 3.7. Validasi Data ............................................................................... 47 3.8. Analisa Data ................................................................................ 48 3.9. Indikator Keberhasilan Belajar.................................................... 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ........................................................................... 52 4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................... 70 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan...................................................................................... 73 5.2. Saran ............................................................................................ 74 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 76 LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 78
ix
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
3.1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Siswa ..................................................... 50 4.2. Hasil Belajar Pra Siklus ......................................................................... 52 4.3. Lembar Observasi .................................................................................. 55 4.4. Hasil Belajar Siklus I ............................................................................. 57 4.5. Perolehan Nilai Pra Siklus dan Siklus I ................................................. 60 4.6. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus II .............................. 62 4.7. Hasil Belajar Siklus II ............................................................................ 65 4.8. Perolehan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.................................. 66 4.9. Rekapitulasi Angket Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran Keranjang .................................. 67 4.10.Rekapitulasi Angket Minat Siswa Dalam Pembelajaran Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran Keranjang ................................................. 69
x
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1. Lapangan Permainan ............................................................................... 36 2.2. Alat Permainan ........................................................................................ 36 3.3. Dua Siklus PTK ...................................................................................... 40 4.4. Diagram Ketuntasan Siklus I .................................................................. 59 4.5. Diagram Ketuntasan Siklus II ................................................................. 66 4.6. Grafik Hasil Angket Motivasi Siswa ...................................................... 68 4.7. Grafik Hasil Angket Minat Siswa ........................................................... 70
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Surat Keputusan Pembimbing .................................................................. 78 2. Surat Ijin Penelitian ke Sekolah ............................................................... 80 3. Surat Keterangan dari Sekolah ................................................................. 81 4. Daftar Nama Siswa Kelas V .................................................................... 82 5. Silabus Pembelajaran ............................................................................... 83 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ................................ 85 7. Angket Minat Siswa ................................................................................ 91 8. Angket Motivasi Siswa ............................................................................ 93 9. Lembar Penilaian Kognitif Siswa Siklus I ............................................... 95 10. Lembar Penilaian Aspek Afektif Siswa Siklus I ...................................... 98 11. Lembar Penilaian Aspek Psikomotor Siswa Siklus I ............................... 101 12. Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I ......................................... 104 13. Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani ............................................ 106 14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ............................... 108 15. Lembar Penilaian Kognitif Siswa Siklus II .............................................. 114 16. Lembar Penilaian Aspek Afektif Siswa Siklus II .................................... 117 17. Lembar Penilaian Aspek Psikomotor Siswa Siklus II.............................. 120 18. Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II ........................................ 123 19. Dokumentasi Foto Siklus I dan II ............................................................ 125
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
mengembangkan potensi peserta didik agar manjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab (UU RI No.20 Tahun 2003 tentang sistim Pendidikan Nasional). Undang–undang tersebut memberikan isyarat bahwa pembangunan pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia Indonesia yang memilki kepribadian yang kuat, sehat jasmani dan rohani, memiliki ilmu pengetahuan, demokratis dan bertanggung jawab, yang di landasi oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Pendidikan jasmani merupakan suatu aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmaniah yang disalurkan melalui suatu proses pembelajaran, dengan mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Tujuan yang ingin dicapai ialah bemacam-macam
1
2
mencakup pengembangan individu secara menyeluruh, yaitu aspek jasmani, aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual. Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang dilaksanakan di sekolah memiliki peranan sangat penting yaitu, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang dilakukan secara sistematis. Hal tersebut bertujuan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat. Salah satu masalah utama dalam pendidikan jasmani di Indonesia hingga dewasa ini adalah belum efektifnya pengajaran pendidikan jasmani di sekolah-sekolah. Pengajaran pendidikan jasmani yang efektif dalam kenyataan lebih dari sekedar mengembangkan ketrampilan olahraga. Pengajaran tersebut pada hakikatnya merupakan proses sistematis yang diarahkan pada pengembangan pribadi anak seutuhnya. Kegiatan belajar mengajar dalam pelajaran pendidikan jasmani berbeda pelaksanaannya dari pembelajaran mata pelajaran lain. Pendidikan jasmani adalah pendidikan melalui aktifitas jasmani. Dengan berpartisipasi dalam aktifitas fisik, siswa dapat menguasai ketrampilan dan pengetahuan, mengembangkan apresiasi estetis,mengembangkan ketrampilan generik serta nilai dan sikap yang posittif, dan memperbaiki kondisi fisik tubuh untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani. Pada dasarnya program pendidikan jasmani memiliki kepentingan yang relatif sama dengan
3
program pendidikan lainnya dalam hal ranah pembelajarannya, yaitu sama-sama mengembangkan tiga ranah utama yaitu psikomotor, afektif dan kognitif. Namun ada kekhasan dari program pendidikan jasmani yang tidak
dimiliki
program
pendidikan
lainnya,
yaitu
dalam
hal
mengembangkan wilayah psikomotor, yang biasanya dicapai dengan tujuan mengembangkan kebugaran jasmani anak dan pencapaian ketrampilan geraknya. Kondisi belum efektifnya kegiatan pembelajaran tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya ialah kurangnya sarana dan prasarana olahraga, kurangnya variasi pengembangan model pembelajaran dalam memberikan materi pelajaran sehingga membuat siswa cepat bosan saat mengikuti pelajaran olahraga karena materi yang terlalu monoton dan tidak menjadikan pelajaran olahraga menjadi bagian pelajaran yang digemari dan dinanti-natikan. Pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di dalamnya diajarkan beberapa macam cabang olahraga dan permainan yang terangkum dalam kurikulum pendidikan jasmani. Salah satu permainan yang diajarkan dalam pendidikan jasmani yaitu permainan bola kecil. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar kelas V di tuliskan Standar Kompetensi 1: Mempraktekkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olah raga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya dan Kompetensi dasar 1.1: Mempraktekkan gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai
4
kerjasama tim, sportifitas dan kejujuran. Lempar tangkap bola kecil ada di dalam permainan bola kecil. Lempar tangkap bola kecil
ini dapat
meningkatkan ketangkasan, kekompakan dan keakuratan anak, sehingga melalui lempar tangkap dapat menjalin hubungan persahabatan dan kerjasama yang baik. Hasil pengamatan tentang pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes yang dilakukan oleh beberapa sekolah yang ada di Kabupaten Tegal pada umumnya dan di SD Negeri Sokatengah 02 Kabupaten Tegal pada khususnya,
menunjukkan
bahwa
teknik
yang
digunakan
pada
pembelajaran penjasorkes relatif sama, yaitu untuk pembelajaran lempar tangkap bola masih kurang siswa menguasai pelajaran itu. Guru masih senantiasa memberi materi pembelajaran lempar tangkap bola dengan mengacu pada hasil yang dicapai siswa, tidak memperhatikan proses yang dilakukan, yang lebih disayangkan bahwa cara yang digunakan sangat membosankan dan menjenuhkan, sehingga yang seharusnya anak sudah terbiasa dengan lempar tangkap bola menjadi kurang bersemangat dalam mengikutinya. Guru mengalami kesulitan menentukan metode yang tepat dalam pembelajaran lempar tangkap bola kecil, padahal untuk meningkatkan kompetensi siswa dalam lempar tangkap bola kecil dibutuhkan metode yang sifatnya menarik, dan tidak membosankan, yaitu dengan metode bermain sesuai dengan karakter siswa yang tergolong anak-anak yang masih suka bermain sehingga bisa direspon baik oleh siswa.
5
Seorang guru pendidikan jasmani dan kesehatan untuk mencapai tujuan pembelajaran lempar tangkap bola kecil, harus memperhatikan perkembangan anak, karakteristik anak, kemampuan anak dan kesukaan anak serta tujuan yang harus dicapai. Kenyataan di lapangan banyak siswa kurang senang dan kurang suka ketika guru menyampaikan materi lempar tangkap bola kecil, terlebih lagi setelah melihat sarana dan prasarana yang digunakan merupakan alat pembelajaran yang sesungguhnya anak akan merasa cepat bosan dan malas untuk mengikuti. Selain itu materi lempar tangkap merupakan materi yang membosankan dan menjenuhkan. Sejauh ini hasil pembelajaran siswa masih jauh dari hasil yang diharapkan. Hal ini diketahui dari hasil penilaian yang dilakukan oleh guru ternyata masih banyak siswa yang belum mampu mencapai nilai KKM yang telah ditentukan, yaitu 75. Dari permasalahan diatas dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan ditemukan beberapa masalah yang kompleks pada saat proses pembelajaran lempar tangkap bola kecil. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut siswa terlihat bosan dan malas serta kurang senang dalam mengikuti pelajaran agar bisa melakukan lempar tangkap bola kecil yang baik dan benar. Seorang guru harus mampu mengembangkan pembelajaran
yang
efektif,
disamping
harus
memahami
dan
memperhatikan karakteristik dan kebutuhan siswa. Pada masa usia sekolah seluruh aspek perkembangan manusia baik itu kognitif, afektif dan psikomotor mengalami perubahan. Perubahan yang paling mencolok
6
adalah pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikologis. Agar standar kompetensi pembelajaran pendidikan jasmani dapat terlaksana sesuai dengan pedoman, maksud dan juga tujuan sebagaimana yang ada dalam kurikulum, maka guru pendidikan jasmani harus mampu membuat pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Untuk itu perlu adanya pendekatan, variasi maupun modifikasi dalam pembelajaran. Model pembelajaran merupakan sebuah rencana yang dimanfaatkan untuk merancang pengajaran. Isi yang terkandung di dalam model pembelajaran adalah berupa strategi pengajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan instruksional. Contoh strategi pengajaran yang biasa guru terapkan pada saat proses belajar mengajar adalah manajemen kelas, pengelompokkan siswa, dan penggunaan alat bantu pengajaran. (Husdarta, dkk. 2000 : 35 ). Pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang bertujuan untuk merangsang siswa terhadap peningkatan penguasaan melempar dengan daya keakurasian yang baik dan menangkap bola dengan tepat. Namun dari model pembelajaran tersebut belum diketahui keefektivitasnya, karena pembelajaran tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga belum diketahui apakah pembelajaran tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar. Untuk itu perlu adanya penelitian yang menggunakan model tersebut.
7
Pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang diharapkan dapat menjadi rangsangan siswa terhadap penguasan melempar dan menangkap bola dengan baik. Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas maka untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar Penjasorkes khususnya materi permainan bola kecil penulis mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran Keranjang Pada Siswa Kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013”. 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : “Apakah model pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang dapat meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola pada siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013?”
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang dapat meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola pada siswa kelas V SD Negeri
8
Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013. 1.4
Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : 1.
Manfaat teoritis : Dapat memperluas cakrawala dan khasanah ilmu pengetahuan.
2.
Manfaat praktis :
Bagi siswa a. Dapat meningkatkan kompetensi peserta didik khususnya lempar tangkap bola kecil. b. Dapat belajar dengan model pembelajaran yang inovatif dan bervariasi melalui metode pembelajaran Bagi guru Untuk meningkatkan kreatifitas guru dalam penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi peserta didik sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan fakta bahwa dengan penerapan media sasaran keranjang dalam pembelajaran lempar tangkap bola pada pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan dapat meningkatkan hasil belajar.
9
1.5 .
Sumber Pemecahan Masalah Mensikapi kurikulum yang sekarang (KTSP) dimana sekolah berhak menentukan sendiri materi yang diajarkan dan tentunya materi tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolah, maka model pembelajaran dalam bentuk alat bantu sangatlah diperlukan, dalam penelitian ini bentuk model pembelajarannya adalah lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang. Pemecahan permasalahan yang terkait pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang ini diharapkan dapat pula meningkatkan motivasi guru agar dapat membuat solusi pembelajaran melalui
alat
bantu
olahraga
lainnya,
agar
pembelajaran
yang
diselenggarakan dapat lebih bervariasi dan tidak membosankan. 1.6.
Penegasan Istilah Untuk menghindari salah pengertian dalam penafsiran judul skripsi ini, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang dianggap penting dengan demikian ada kesamaan pendapat dalam memberikan penafsiran.
1.6.1. Belajar Belajar menurut Gagne dan Berliner dalam Achmad Rifa,i RC, dkk (2009:82), belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. Slavin dalam Rifa’I (2000:82) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman.
10
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan belajar adalah suatu kegiatan atau aktifitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, tidak mampu melakukan sesuatu menjadi mampu melakukan sesuatu atau yang tidak terampil menjadi terampil. 1.6.2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktifitas belajar (Chatarina Tri Anni, dkk, 2007:5). Bloom dalam Rifa’I (2009:86), menyatakan bahwa hasil belajar meliputi tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar. Jadi yang dimaksud hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti yang diukur menggunakan teknik penilaian tertentu setelah mengalami kegiatan belajar. 1.6.3. Media Pembelajaran Media merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti “tengah, perantara atau pengantar”(arsyad, 2000). Media dapat berupa sesuatu bahan atau alat (dalam bukunya Agus Kristiyanto, 2006:126). Jadi yang dimaksud media adalah suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran.
BAB II
LANDASAN TEORI 2.1.
Landasan Teori
2.1.1.
Pengertian Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan suatu usaha pendidikan dengan menggunakan
aktifitas
otot-otot
hingga
proses
pendidikan
yang
berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan jasmani merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organic, neuromuskuler, intelektual dan sosial (H.Abdulkadir Ateng, 1992). Menurut Pangrazi Dauger (1992) dalam Adang Suherman (2000:20) menyatakan bahwa pendidikan jasmani merupakan bagian dari program umum yang memberikan kontribusi, terutama perkembangan anak secara menyeluruh. Pendidikan jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan ketrampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur
secara
seksama
untuk
meningkatkan
pertumbuhan
dan
perkembangan seluruh ranah, jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif setiap siswa, (Samsudin, 2008:2) Menurut Supandi (1992:1), pendidikan jasmani adalah proses interaksi sistematik antara anak didik dan lingkungan yang dikelola
11
12
melalui pengembangan jasmani secara efektif dan efisien menuju pembentukan manusia seutuhnya. Hal ini kemudian disusun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan fisik, mental dan sosial siswa. Jadi berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai pengertian pendidikan jasmani dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan dengan melalui aktifitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah jasmani, psikomotor, kognitif dan afektif siswa. a.
Pendidikan
jasmani
merupakan
proses
pendidikan
yang
memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan individu secara
organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional. (Kurikulum Penjas, 2004). b. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan
secara
keseluruhan,
bertujuan
untuk
mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan olahraga. c. Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan seimbang.
13
2.1.1.1 Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani a. Permainan dan olahraga : olahraga tradisional, permainan eksplorasi gerak keterampilan lokomotor non lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, bola voli, bola basket, sepak bola, tenis meja, tenis lapangan dan bela diri serta aktivitas lainnya. b. Aktivitas pengembangan: mekanika sikap tubuh komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. c. Aktivitas senam meliputi : ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, serta aktivitas lainnya. d. Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik serta aktivitas lainnya. e. Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan di air, keterampilan bergerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya. f. Pendidikan luar kelas meliputi : piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung. 2.1.1.2. Tujuan Pendidikan Jasmani a. Mengembangkan
keterampilan
pengelolaan
pengembangan dan peeliharan kebugaran
diri
dalam
upaya
jasmani serta pola hidup
sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih. b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis lebih baik. c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. d. Meletakkan landasan karakter moral kuat melalui internalisasi nilai– nilai yang ada dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
14
e. Mengembangkan sikap positif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. 2.1.1.3 Fungsi Pendidikan Jasmani a. Aspek Organik 1. Menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungannya secara memadai serta memiliki landasan untuk pengembangan ketrampilan. 2. Meningkatkan kekuatan yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot. 3. Meningkatkan daya tahan yaitu kemampuan otot atau kelompok otot untuk menahan kerja dalam waktu yang lama. 4. Meningkatkan daya tahan kardiovaskuler, kapasitas individu untuk melakukan aktivitas berat secara terus menerus dalam waktu lama. 5. Meningkatkan fleksibilitas, yaitu: rentang gerak dalam persendian yang diperlukan untuk menghasilkan gerakan efisien dan mengurangi cidera. b. Aspek Neuromuskuler 1. Meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot. 2. Mengembangkan
keterampilan lokomotor, seperti: berjalan, berlari,
melompat, meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, menderap/ mencongklang, bergulir, dan menarik. 3. Mengembangkan keterampilan non-lokomotor, seperti: mengayun, melengok, meliuk, bergoyang, meregang, menekuk, menggantung, membongkok.
15
4. Mengembangkan keterampilan dasar manipulatif seperti: memukul, menendang, menangkap, berhenti, melempar, mengubah arah, memantulkan, bergulir. 5. Mengembangkan faktor-faktor gerak, seperti: ketepatan, irama, rasa gerak, power, waktu reaksi, kelincahan. 6. Mengembangkan keterampilan olahraga, seperti: sepak bola, soft ball, bola voli, bola basket, baseball, atletik, tennis, beladiri dan lain-lain c.
Aspek Perseptual
1. Mengembangkan kemampuan menerima dan membedakan isyarat. 2. Mengembangkan hubungan-hubungan yang berkaitan dengan tempat atau ruang, yaitu kemampuan mengenali objek yang berada di: depan, belakang, bawah, sebelah kanan atau sebelah kiri dari dirinya. 3. Mengembangkan
koordinasi
gerak
visual,
yaitu:
kemampuan
mengkoordinasikan pandangan dengan keterampilan gerak yang melibatkan tangan, tubuh, atau kaki. 4. Mengembangkan
keseimbangan
tubuh
yaitu;
kemampuan
mempertahankan keseimbangan statis dan dinamis. 5. Mengembangkan dominansi yaitu : konsistensi dalam menggunakan tangan atau kaki kanan/kiri dalam melempar atau menendang. 6. Mengembangkan lateralitas yaitu : kemampuan membedakan antara sisi kanan atau sisi kiri tubuh dan diantara bagian dalam kanan atau kiri tubuhnya sendiri.
16
2.1.2. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap, baik yang diamati maupun tidak dapat diamati secara langsung, yang terjadi sebagai suatu hasil latihan atau pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan (Sri Rumini,dkk, 1993:59). Lebih lanjut Wasty Soemanto (1998:104) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses dasar perkembangan hidup manusia, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Menurut Sugihartono, dkk (2007:74) mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu dengan lingkungannya dalam memenuhi hidupnya. Belajar merupakan suatu perubahan dimana perubahan itu untuk memenuhi kebutuhannya yang disesuaikan dengan lingkungannya. Sejalan dengan pendapat sebelumnya Oemar Hamalik (2008:29) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses, belajar bukan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan, jadi merupakan langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh. Berdasarkan pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dari perkembangan hidup manusia dalam mencapai sebuah tujuan dengan belajar manusia melakukan perubahanperubahan dalam hidupnya, aktifitas dan prestasi dalam hidup manusia merupakan hasil dari belajar.
17
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar Pengertian hasil belajar menurut Hamalik (2002: 155):
tampak
sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Gagne mengungkap ada lima kategori hasil belajar, yaitu: informasi verbal, kecakapan intelektual, strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Sementara belum mengungkap tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dapat dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana,1990:22) Dari beberapa pengertian hasil belajar diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar. 2.1.4. Pengertian Belajar Gerak Menurut Rusli Lutan (1988:57) bahwa belajar gerak meliputi tiga tahap, pertama tahap orientasi, yakni penguasaan informasi. Kedua, tahap pemantapan gerak melalui latihan berdasarkan informasi yang diperoleh. Ketiga, tahap otomatisasi, yaitu keterampilan itu dapat dilakukan secara otomatis.
18
Menurut Schmidt (dalam Amung Mataun dan Yudha M. Saputra, 2004:45) mengatakan bahwa belajar gerak adalah suatu proses yang berhubungan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada terjadinya
perubahan-perubahan
yang
relative
permanen
dalam
kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil. Menurut Gagne (dalam Ari Asnaldi,2008) mengatakan bahwa belajar gerak adalah sebagai tingkah laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam waktu tertentu, dan bukan berasal dari proses pertumbuhan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat kita simpulkan bahwa belajar gerak merupakan suatu proses yang di dalamnya terjadi penyampaian informasi, pemberian latihan dan perubahan yang terjadi akibat latihan relatif permanen. Penyampaian informasi dalam belajar gerak dapat berupa penjelasan dan pemberian contoh gerakan. 2.1.5. Gerak Dasar Pada dasarnya gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lompat dan lempar (Aip Syarifuddin dan Muhadi, 1992:24). Bentuk gerakan dasar tersebut telah dimiliki oleh murid-murid sekolah dasar. Gerak dasar lempar merupakan gerak dasar Iokomotor yang perlu dikembangkan di sekolah dasar di samping gerak dasar yang lainnya. Gerak dasar lokomotor merupakan dasar macam-macam keterampilan yang sangat perlu adanya
19
bimbingan,
latihan
dan
pengembangan
agar
anak-anak
dapat
melaksanakan dengan benar dan baik. Sebagian besar gerak dasar lokomotor berkembang sebagai hasil dari beberapa tahap kematangan, namun yang menjadi permasalahannya sekarang adalah bagaimana cara menanamkan dan mengembangkan bentuk-bentuk gerak dasar yang telah dimiliknya itu, agar dapat dilakukan dengan benar dan baik. Rusli Lutan (1988: 21) menyatakan bahwa kemampuan gerak dasar dapat diterapkan dalam aneka permainan, olahraga, dan aktivitas jasmani yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui aktivitas bermain, sangatlah tepat untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar anak di sekolah dasar, karena pada dasarnya dunia anak-anak adalah bermain. Untuk itulah penulis pada kesempatan ini akan mencoba menyajikan pembelajaran lempar tangkap bola untuk anak-anak kelas V di sekolah dasar menggunakan sasaran keranjang dalam permainan. 2.1.6. Pengertian Minat Minat merupakan masalah yang paling penting di dalam pendidikan. Apalagi bila dikaitkan dengan aktifitas seseorang ddalam kehidupan sehari-hari. Minat yang ada pada diri seseorang akan memberi gambaran dalam aktifitas untuk mencapai suatu tujuan. Beberapa pengertian minat antara lain :
20
Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek (Mohamad Surya, 2004:100). Minat berkaitan dengan perasaan suka atau senang dari seseorang terhadap suatu objek. Minat sangat besar pengaruhnya dalam mencapai prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak berminat akan suatu pekerjaan akan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan baik. Hal ini seperti dikemukakan oleh Slameto (2003:180) yang menyatakan bahwa minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Lebih lanjut Slameto mengemukakan bahwa suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Dari pendapat para ahli diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa minat merupakan aspek psikis yang dimiliki oleh individu. Timbulnya minat seseorang itu disebabkan oleh beberapa faktor rasa tertarik atau rasa senang, faktor perhatian dan aktifitas.
21
Menurut Saiful Bahri Djamarah (2002:132-133), seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dan rasa senang. Selain itu dapat juga diimplementasikan melalui partisipasi aktif dalam suatu kegiatan dan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminati tanpa menghiraukan sesuatu yang lain. Sedangkan Hurlock (1993:139), mengemukakan bahwa kondisi yang mempengaruhi minat anak pada sekolah yaitu : 1) Pengalaman dini sekolah, 2) Pengaruh orang tua, 3) Sikap saudara kandung, 4) Sikap teman sebaya, 5) Penerimaan oleh kelompok teman sebaya, 6) Keberhasilan akademik, 7) Sikap terhadap pekerjaan. Berdasarkan
uraian
di
atas
maka
faktor-faktor
yang
mempengaruhi adanya minat sebagai berikut: 2.1.6.1. Faktor intrinsik atau faktor dari dalam yaitu minat dipengaruhi oleh kekuatan –kekuatan yang mendorong dari dalam diri seseorang yang terdiri dari rasa tertarik, rasa senang, adanya perhatian dan ada kemauan untuk melakukan suatu kegiatan. 2.1.6.2. Faktor ekstrinsik atau faktor dari luar diri seseorang. Dalam pembelajaran penjasorkes pengaruh dari luar tersebut adalah guru penjasorkes, alat dan fasilitas, metode yang digunakan guru dan materi yang diberikan guru kepada anak didik. 2.1.7. Karakteristik Anak Sekolah Dasar Masa usia sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia 6 tahun hingga kira-kira 11 atau 12 tahun. Usia ini
22
ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar. Masa usia sekolah dianggap sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah. (Suryobroto, 1990:119) Pada saat umur anak antara 7 sampai 12 tahun dimasukan oleh para ahli kedalam tahap perkembangan intelektual. Dalam tahap ini perkembangan intelektual dimulai ketika anak sudah dapat berpikir atau mencapai hubungan antar kesan secara logis serta membuat keputusan tentang apa yang dihubung-hubungkannya secara logis. Perkembangan intelektual ini biasanya dimulai pada masa anak siap memasuki usia sekolah dasar. Dengan berkembangnya fungsi pikiran anak, maka anak sudah dapat menerima pendidikan dan pengajaran. Masa perkembangan intelektual ini meliputi masa siap bersekolah dan masa anak bersekolah yaitu umur 7 sampai 12 tahun. (Dalyono, 1997:96) Dalam belajar yang terlihat bukan hanya kegiatan fisik, tetapi diikuti oleh proses mental. Kegiatan fisik mempunyai arti penting dalam kegiatan belajar. Sisi ini tidak hanya sebagai penopang kegiatan belajar tetapi juga berperang untuk mendapatkan ketrampilan tertentu. Keberhasilan anak melewati fase pertumbuhan fisik membuat anak menjadi orang yang siap secara fisik. Sehingga pada usia 7 sampai 12 tahun gerakan fisiknya beraneka ragam dan dengan kekuatan, daya tahan dan rasa percaya diri yang berlainan. (Muhibbin Syah, 1993:13) Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak usia sekolah dasar dianggap sebagai masa intelektual.
23
Dengan berkembangnya fungsi pikiran anak, maka anak sudah dapat menerima pendidikan dan pengajaran. Sisi ini tidak hanya sebagai penopang kegiatan belajar tetapi juga berperang untuk mendapatkan ketrampilan tertentu. 2.1.8. Pengertian Metode Pembelajaran Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik. Hasil belajar seseorang ditentukan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar sesorang yaitu, profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan belajar yang baik. Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Berkaitan dengan metode pembelajaran Nana Sudjana (2005: 76) bahwa, “ metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobry Sutikno (2009:88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
24
Berdasarkan pengertian metode pembelajaran yang dikemukaan dua ahli tersebut dapat disimpulkan, metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi suatu proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan proses pembelajaran menurut Benny A. Pribadi (2009:11) adalah, “agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sitematik dan sistemik”. 2.1.9. Bermain Pendidikan modern berpendapat bahwa bermain merupakan alat pendidikan . Menurut Theodore Roosvelt Jr (dalam Soemitro : 3) bahwa keinginan bermain bagi anak-anak itu ada hubungannya dengan naluri bergerak, yang merupakan kodrat bagi anak-anak. Naluri atau dorongan bergerak ini harus dipuaskan dengan hal-hal yang menggembirakan dan menarik bagi anak. Adanya naluri untuk bergerak inilah yang menjelma menjadi perbuatan yang disebut ”Bermain” yang sesuai dengan kebutuhan anak. Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian atau memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak. Menurut W.R. Smith (dalam Soemitro :1992) bermain adalah dorongan langsung dari dalam diri setiap individu, yang bagi anak-anak merupakan pekerjaan, sedang bagi orang dewasa lebih dirasakan sebagai
25
kegemaran.
Soekintaka mengatakan bahwa bermain adalah aktivitas
jasmani yang dilakukan dengan sukarela dan bersungguh-sungguh untuk memperoleh rasa senang. Bermain adalah suatu bagian yang penting bagi setiap orang dan merupakan media yang memungkinkan untuk proses pembelajaran pendidikan jasmani. Tokoh pendidikan Friederich Wilhelm Froebel (1782-1852) mendefinisikan; Play is what we do when we do whatever we want to do. Secara garis besar dapat disimpulkan yang disebut bermain adalah Dorongan bergerak mengikuti pola kegitan yang membantu anak berkembang menjadi manusia dan tidak untuk memenuhi tuntutan orang dewasa. Faktanya saat ini kegiatan bermain kemudian disematkan dalam aktivitas pembelajaran, misalnya, mendisain permainan yang bertujuan agar anak dapat mengenal huruf atau angka, dsb. Pada dasarnya kita tidak pernah rela membiarkan anak bermain secara natural. Bermain secara natural, esensinya adalah bermain yang sesuai dengan natur anak dan harus mampu menjadi sarana mengekspresikan diri. Seorang anak harus diberi kesempatan dalam mengekspresikan diri secara tuntas dan total dalam bermain agar ia kemudian cukup siap untuk belajar dan menerima segala sesuatu yang datang dari luar dirinya. Pada saat bermain anak akan mengeluarkan dan membersihkan segala sesuatu yang membebani diri (psikis) nya. Pada dasarnya semua orang mempunyai keinginan untuk bermain, tertutama bagi anak-anak.
26
Aktivitas bermain sangat mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani yang mengutamakan gerak aktif dari anak. Wall dan Murray (1994), mengemukakan, “masa anak-anak adalah masa yang sangat kompleks, dimana pikiran, perasaan, dan tindakannya selalu berubah-ubah. Oleh karena sifat anak-anak yang selalu dinamis pada saat mereka tumbuh dan berkembang, maka perubahan satu element sering kali mempengaruhi perubahan pada eleman lainnya. Oleh karena itulah, anak secara keseluruhan yang harus kita didik, tidak hanya mendidik jasmani atau tubuhnya saja.” Aktivitas bermain bertujuan agar anak memiliki efesiensi dan koordinasi dalam gerak, serta agar aspek sosial siswa berkembang dengan baik. Dalam bermain anak belajar untuk mematuhi peraturan yang telah disepakati, belajar bekerja sama dan bertanggung jawab serta dengan bermain anak akan terlatih untuk meningkatkan daya kreatifitasnya dan belajar
untuk
memecahkan
suatu
masalah.
Dengan
memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bermain dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani diharapkan anak dapat belajar untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya dimasa depan. Pendekatan
bermain
adalah
salah
satu
bentuk
dari
sebuah
pembelajaran jasmani yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan. Hanya saja, porsi dan bentuk pendekatan bermain yang akan diberikan, harus disesuaikan dengan aspek yang ada dalam kurikulum. Selain itu harus dipertimbangkan juga faktor usia, perkembangan fisik, dan jenjang
27
pendidikan yang sedang dijalani oleh mereka. Sebelum melakukan kegiatan, maka guru pendidikan jasmani, sebaiknya memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswanya imajinasi tentang permainan yang akan dilakukannya. Keunikan dari kegiatan bermain terletak pada proses yaitu pemain memberikan keputusan untuk melakukan dan menerapkan suatu teknik secara tepat dalam situasi yang berubah-ubah. Oleh sebab itu, keputusan yang diambil secara tepat dalam situasi bermain merupakan faktor yang penting. Apabila siswa kurang memahami kondisi permainan, hal itu akan berdampak terhadap kemampuannya dalam mengidentifikasi teknik yang benar pada situasi tertentu dalam permainan. Menurut Endang Komara Hakekat pembelajaran bermain
terletak pada keterlibatan emosional
pemeran dan pengamat dalam situasi masalah yang secara nyata dihadapi. Melalui bermain dalam pembelajaran, diharapkan para peserta didik dapat: a. Mengeksplorasi perasaannya b. Memperoleh wawasan tentang sikap, nilai, dan persepsinya c. mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah yang dihadapi d. Mengeksplorasi inti permasalahan yang diperankan melalui berbagai macam cara. Fenomena yang diungkapkan secara filosofis tentang ciri hakiki manusia sebagai makhluk bermain atau “Homo Ludens”, kurang mendapat
28
perhatian dari guru-guru pendidikan jasmani, dalam kegiatan mengajar atau membina. Kenyataan ini merupakan kendala sekaligus menjadi tantangan bagi para guru pendidikan jasmani. Bagaimana membangkitkan motivasi siswa, bagaimana mengemas perencanaan tugas ajar dalam permainan bola kecil yaitu lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang dapat diterima dan mendapat perhatian serta antusias siswa dalam mengikutinya. Kegiatannya didominasi oleh pendekatan eksplorasi dalam suasana kegembiraan dan diperkuat oleh pemenuhan dorongan berkompetensi, sesuai dengan perkembangan anak, baik yang menyangkut perkembangan kognitif, emosional maupun perkembangan geraknya. 2.1.10. Permainan dan Pendidikan Jasmani Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh sebab itu permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani. Jika anak bermain atau diberi permainan dalam rangka pelajaran pendidikan jasmani, maka anak akan melakukan permainan itu dengan rasa senang. Karena rasa senang inilah maka anak akan mengungkapkan keadaan pribadinya yang asli pada saat mereka bermain, baik itu berupa watak asli, maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia dalam bentuk gerak, sikap, dan perilaku. Dari situasi yang timbul ini maka seorang guru pendidikan
29
jasmani dapat melaksanakan kewajibannya. Sebab dari situasi itu, bilamana perlu, guru dapat memberi pengarahan, koreksi, saran, latihan, atau dorongan yang tepat agar anak didiknya berkembang lebih baik, dan dapat mencapai kedewasaan yang diharapkan. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa dengan bermain kita dapat meningkatkan kualitas anak sesuai dengan aspek pribadi manusia (Sukintaka, 1992:11-12). Bermain mempunyai peranan dalam aspek jasmani pribadi manusia. Sasaran jasmani tersebut sebagai berikut : a. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Aktivitas bermain pada anak-anak banyak dilakukan dengan aktivitas jasmani. Aktivitas jasmani ini sangat penting bagi anak-anak dalam masa pertumbuhannya. Gerak mereka berarti berlatih tanpa disadarinya. Dasar gerak mereka menjadi lebih baik, karena kekuatan otot, kelentukan, daya tahan otot setempat, dan daya tahan kardiovaskuler menjadi baik. Di samping itu bertambah panjang dan bertambah besar otot-otot mereka. Dari pertumbuhan mereka, berarti semakin baik pula fungsi organ tubuh nereka, sehingga dapat dikatakan,
bahwa
dari
pertumbuhan
mereka,
akan
terjadi
perkembangan yang lebih baik (Sukintaka, 1992:12). b. Kemampuan Gerak Kemampuan gerak sering juga disebut gerak umum (general motor ability). Kemampuan gerak itu merupakan kemampuan
30
seseorang dalam melakukan tugas gerak yang spesifik yang agak luas terhadap keterampilan gerak (motor skill) yang banyak. Kemampuan gerak dalam berolahraga biasanya juga akan memberi pengaruh kepada gerak dan sikap gerak sehari-hari. Kemampuan gerak akan didasari oleh gerak dasar yang baik. Adapun dasar gerak itu ialah, kekuatan otot, kelentukan otot, daya tahan otot setempat, dan daya tahan kardiovaskuler (Sukintaka, 1992:16). Bergerak tidak hanya merupakan kebutuhan alami peserta didik usia sekolah dasar, melainkan dari sisi lain juga dapat membentuk, membina dan mengembangkan individu peserta didik. Sementara itu dari sisi lain aktivitas geraknya dapat meningkatkan kemampuan intelektual peserta didik (Yanuar Kiram, 1992:4). Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, kemampuan gerak di dalamnya terdiri beberapa macam unsur kondisi fisik yaitu, koordinasi mata-tangan, koordinasi mata-kaki, kekuatan, kecepatan, power, kelentukan, daya tahan dan kelincahan. Unsur-unsur kondisi fisik tersebut sangat menunjang tampilan motor ability seseorang. c. Kesegaran Jasmani Anak yang bermain secara terus menerus, dalam jangka waktu yang lama, merupakan keadaan yang dapat diharapkan berkembangnya kesegaran jasmaninya. Sehingga dapat melaksanakan tugas sehari-hari dengan baik dan kuat, tanpa kelelahan yang berarti, dan dengan energi
31
yang besar mendapatkan kesenangan dalam menggunakan waktu luang (Sukintaka, 1992:27). Sadoso Sumosardjuno (1989 : 9) mendefinisikan Kesegaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak. Dengan kata lain Kesegaran jasmani dapat pula didefinisikan sebagai kemampuan untuk menunaikan tugas dengan baik walaupun dalam keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang, tidak akan dapat melakukannya. Jadi Kesegaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Untuk dapat mencapai kondisi kesegaran jasmani yang prima seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kesegaran jasmani dengan metode latihan yang benar. d. Kesehatan Kesehatan merupakan karunia Tuhan yang amat berharga namun tidak akan diperoleh dengan sendirinya, melainkan melalui usaha. Tidak ada yang meragukan bahwa kesehatan itu bukanlah segalagalanya, namun segala sesuatu tidak akan ada artinya tanpa kesehatan (Rothing & Prohl, 1991).
32
2.1.11. Lempar Tangkap bola kecil Gerak dasar terdiri dari jalan, lari, lompat dan lempar. Lempar adalah suatu gerakan yang menyalurkan tenaga pada suatu benda yang menghasilkan daya pada benda tersebut dengan memiliki kekuatan ke depan atau ke atas (Djumidar,1997:2) sedangkan tangkap adalah suatu gerakan menerima suatu benda yang bergerak baik dari atas, depan maupun bawah. Melempar bisa menggunakan benda apa saja, akan tetapi di dalam pelajaran penjasorkes di sekolah dasar diajarkan lempar tangkap menggunakan bola kasti atau bola tenis. Gerakan melempar diawali dengan menggenggam sebuah bola kasti atau tenis, baik menggunakan tangan kanan maupun kiri, kemudian tariklah tangan kebelakang, luruskan tangan yang tidak memegang bola kedepan, letakkan kaki sesuai dengan tangan apa yang ditarik kedepan. Condongkan badan kearah sesuai dengan tangan yang ditarik kebelakang atau yang memegang bola. Pandangan mata lurus, seakan-akan siap melempar sasaran, siap! Lemparkan bola sekuat tenaga. Demikian menangkap bola, arahkan kedua tangan menyatu kearah datangnya bola, begitu bola menyentuh, masuk ke tangan, maka tangan segera menutup dan tangan ditarik kearah bawah. 2.1.12. AKURASI Dalam permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang, keakuratan dalam melempar agar dapat melewati keranjang sangat dibutuhkan, termasuk juga saat melempar mematikan lawan, jadi
33
konsentrasi anak dalam melempar sangat dibutuhkan agar akurasi dalam melempar bola dapat terarah dengan baik. Akurasi atau sering juga diartikan sebagai ketepatan merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh anak yang bermain dalam permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang, sedangkan pengertian akurasi atau ketepatan dari beberapa ahli adalah kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk mengarahkan sesuatu sesuai dengan sasaran yang dikehendaki. Artinya saat tubuh melakukan suatu gerakan seperti melempar bola tentu sangat membutuhkan akurasi, sebab kalau tidak akurat maka hasilnya tentu tidak sesuai dengan yang diharapkan.(Wahjoedi (2001)), sedangkan menurut Sikumbang, dkk (1982) mengemukakan bahwa ketepatan (akurasi) adalah kemampuan seseorang mengontrol gerakan volunter untuk tujuan, seperti dalam pelaksanaan lempar bola ke arah sasaran keranjang. Hal senada diungkapkah oleh Moeslim (1986) mengatakan bahwa ketepatan atau akurasi diartikan sebagai kemampuan seseorang melakukan gerakan-gerakan volunter untuk suatu tujuan. Gerakan volunter dimaksudkan disini adalah gerakan merubah arah untuk menempatkan posisi yang pas sehingga sasaran yang diharapkan tercapai. Berdasarkan uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa akurasi adalah kemampuan anggota tubuh untuk mengarahkan sesuatu dengan melakukan dan mengontrol gerakan yang bersifat mengubah arah sehigga mencapai sasaran yang dikehendaki. Artinya bahwa untuk mencapai sasaran yang dikehendaki maka seseorang harus menempatkan
34
dirinya pada posisi yang pas yang kira-kira hasil dari apa yang dilakukan akan tepat pada tujuan. 2.1.13. Permainan Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran Keranjang Pembelajaran lempar tangkap bola kecil diajarkan di sekolah, sebab ini merupakan suatu dasar untuk menuju ke permainan kasti, bola bakar, rounders, keepres dan soft-ball. Karena unsur lempar tangkap paling utama didalam permainan itu. Permainan ini adalah permainan beregu yang terdiri dari 12 pemain atau lebih, bahkan bisa kurang dari 12 pemain, bisa disesuaikan dengan jumlah anak di kelas. Tujuan dari lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang adalah masing-masing regu berusaha mematikan kelompok lawan dengan keakuratan, ketrampilan dan ketepatan dalam waktu yang cepat. Lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang merupakan permainan beregu yang memerlukan dasar kerjasama antar sesama anggota regu dengan peraturan yang dapat dimodifikasi sendiri. 1. Ukuran lapangan a. Persegi dengan panjang 10 m, lebar 10 m b. Diantara dua sudut yang berhadapan ditarik garis diagonal 2. Aturan permainan a. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok
35
b. Kelompok yang menang pada undian awal atau main dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok menempatkan diri di dalam segitiga yang sudah ada. c. Kelompok yang kalah pada undian awal atau jaga diambil 4 anak untuk memegang keranjang dan menempatkan diri pada garis diagonal yang telah ada, kemudian sisanya ditempatkan di garis persegi. d. Setelah semua siap guru memulai dan menghentikan permainan dengan bunyi peluit. e. Setelah peluit berbunyi tanda mulai permainan anak yang berjaga mematikan lawannya harus melempar terlebih dahulu melalui keranjang yang dipegang temannya di garis diagonal ke teman yang digaris seberang, baru boleh memukulkan bola ke lawan, jadi setiap akan mematikan satu orang lawan bola harus dilempar melalui keranjang ditangkap kemudian baru bisa mematikan lawan dengan dilempar atau dipukulkan sampai lawan habis, kemudian bergantian. f. Anak yang memegang keranjang boleh bergerak searah garis diagonal. g. Bola yang telah dilempar melalui keranjang boleh dilemparkan atau diumpankan ke teman yang lebih dekat kearah pemain lawan atau untuk mendekatkan musuh. h. Jumlah bola bisa divariasikan, agar anak belajar siap dan melatih konsentrasi
36
10 meter
10 meter Keterangan : Tanda
: Main
Tanda
: Jaga
Gambar 2.1. Lapangan permainan 3. Alat a. Bola tenis b. Keranjang ukuran 30 x 40 cm yang dilobangi diberi peganggan kayu panjang 1 meter c. Bendera dan tali pembatas
Gambar 2.2. Alat Permainan 2.1.14. Kerangka Berpikir Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa diarahkan untuk menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan umum yang dihadapi dalam pembelajaran penjas adalah
37
kurangnya sarana prasarana dan peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Siswa berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu proses pembelajaran
kurang
mengoptimalkan
penggunaan
modifikasi
pembelajaran yang dapat memancing peran aktif dan minat siswa. Modifikasi merupakan suatu cara atau usaha yang dilakukan guru berupa rancangan model pembelajaran yang baru dan lebih variatif untuk menarik minat siswa agar lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dan dapat menciptakan perubahan, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan. Penggunaan modifikasi dalam pelaksanaan tindakan tiap dengan topik materi yang akan dipelajari, seperti dalam penelitian ini lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang. Dengan modifikasi ini anak dapat merasa lebih senang, aktif bergerak dan lebih bergairah pada saat mengikuti pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah, karena pembelajaran ini menggunakan permainan dan alat yang lebih menarik. 2.2. Hipotesis Tindakan Berdasarkan kerangka berpikir yang telah disusun, maka diajukan hipotesis terhadap penelitian sebagai berikut : ”Dengan menggunakan sasaran keranjang, hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Sokatengah 02 kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal pada materi lempar tangkap bola dapat meningkat”.
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian. Berbobot tidaknya sebuah penelitian tergantung dari pertanggungjawaban metode penelitian. Dalam penggunaan metode penelitian diharapkan dapat tepat sasaran dan dapat bermanfaat, serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Penggunaan metode penelitian ini yaitu dengan penelitian tindakan kelas (PTK). 3.1 Subyek Penelitian Sebagai subjek penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal tahun 2013 sebanyak 30 siswa. 3.2 Waktu penelitian Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan bulan Mei sampai dengan Juni 2013. 3.2.1. Pra Siklus Pelaksanaan kegiatan ini berupa persiapan, pengamatan dan perumusan masalah yang ditemukan. Dalam kegiatan pra siklus ini mendasari dilakukannya kegiatan siklus I dan siklus II. 3.2.2. Tindakan Siklus I dan Siklus II
38
39
Kegiatan ini berupa persiapan dan penerapan permainan dan alat yang dilaksanakan 3.2.4. Penyusunan Laporan Dalam kegiatan ini peneliti mengumpulkan semua data yang telah diperoleh selama penelitian dan melengkapinya, serta menyusun laporan berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian. 3.3 Lokasi penelitian Lokasi penelitian dalam penelitian ini di pilih yaitu di SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal. 3.4 Prosedur dan Rancangan Tindakan 3.4.1. Prosedur Tindakan Penelitian tindakan kelas terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan
(planning),
tindakan
(action),
pengamatan
(observing), refleksi (reflection), (Agus Kristiyanto, 2010:55). Adapun langkah yang dilakukan penelitian ini sebagai berikut: 3.4.1.1. Perencanaan (planning) Dalam pembelajaran
tahap
perencanaan
dengan
metode
ini
meliputi
discovery
serta
pengenalan menyiapkan
permainan dan alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. 3.4.1.2. Pelaksanaan Tindakan (action) Pelaksanaan
tindakan
merupakan
suatu
kegiatan
dilaksanakannya skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
40
3.4.1.3.
Pengamatan (observing)
Observer mengamati pelaksanaan tindakan untuk mengetahui sejauh mana efek pembelajaran dalam meningkatkan pembelajaran yang dapat dilihat dari motivasi dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. 3.4.1.4.
Refleksi (reflection)
Refleksi merupakan suatu kegiatan perenungan secara kritis apa yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran di kelas. Tujuan utama PTK adalah untuk peningkatan dan perbaikan layanan profesionalisme guru dalam menangani proses belajar mengajar (PBM). Model penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Agus Kristiyanto (2010:55 ) yang setiap siklus/ penelitiannya terdiri atas empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Secara rinci ditunjukkan dalam gambar berikut ini :
Gambar 3. 3. Dua siklus PTK
41
3.4.2. Rancangan Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, setiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Siklus berikutnya dilakukan penelitian terhadap prestasi belajar siswa melalui pemberian evaluasi. Siklus akan dikatakan berhasil apabila penelitian telah mencapai target sesuai indikator kinerja. Langkah-langkah dalam siklus ini terdiri dari : 3.4.2.1. Perencanaan Pada tahap perencanaan ini dilakukan persiapan yang berhubungan dengan penerapan modifikasi alat, seperti identifikasi masalah, pembuatan rencana pembelajaran, pembuatan lembar kerja siswa, pembuatan lembar pengamatan siswa dan guru, penyediaan alat yang akan digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. 3.4.2.2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan merupakan kegiatan dilaksanakannya skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Adapun tindakan yang dilakukan oleh guru adalah membuat dan mempersiapkan permainan lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang dan peralatannya, serta memberikan tes di akhir siklus. 3.4.2.3. Pengamatan Pengamatan adalah suatu kegiatan mengamati jalannya pelaksanaan tindakan untuk memantau sejauh mana efektifitas tindakan pembelajaran dengan penerapan permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran
42
keranjang. Pengumpulan data pada tahap ini meliputi data nilai hasil belajar siswa dan data observasi. 3.4.2.4. Refleksi Refleksi berkenaan dengan proses dan dampak yang akan dilakukan. Dengan data observasi, guru dapat merefleksi apakah dengan permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil dari refleksi adalah diadakannya perbaikan terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan digunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada siklus selanjutnya (Rochiti Wiriaatmaja, 2005:66). 3.4.3. Langkah-langkah Tindakan 3.4.3.1. Siklus I 3.4.3.1.1 Perencanaan a) Permasalahan diidentifikasi melalui pengambilan data hasil ulangan dan pengamatan aktivitas belajar siswa . b) Merancang
skenario
pembelajaran
dengan
penerapan
modifikasi alat meliputi rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, dan lembar pengamatan. c) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan materi pelajaran dari segi psikomotorik. d) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati ketrampilan siswa dan lembar observasi untuk mengamati kinerja guru.
43
3.4.3.1.2 Pelaksanaan a. Guru
memberikan
pembelajaran
informasi
dengan
permainan
awal
tentang
lempar
jalannya
tangkap
bola
menggunakan sasaran keranjang. b. Guru memberikan penjelasan teknik dan aturan permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang. c. Guru memberikan penjelasan teknik mematikan lawan d. Guru memperagakan teknik melempar dan menangkap e. Siswa memperagakan contoh yang diberikan guru f. Siswa
melakukan
permainan
lempar
tangkap
bola
menggunakan sasaran keranjang g. Guru menilai ketrampilan permainan siswa 3.4.3.1.3 Pengamatan a) Guru mengamati permainan siswa dalam lemparan dan tangkapan. b) Guru mengumpulkan hasil pengamatan permainan c) Guru menganalisis data hasil pengamatan 3.4.3.1.4 Refleksi a) Guru membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus ke - 1. b) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus I dengan guru maupun observer.
44
3.4.3.2. Siklus II 3.4.3.2.1. Perencanaan a) Merancang tindakan siklus II. b) Merancang
skenario
pembelajaran
dengan
penerapan
modifikasi bola meliputi rencana pembelajaran, lembar kerja siswa, dan lembar pengamatan. c) Menyusun alat evaluasi untuk mengukur penguasaan materi pelajaran dari segi psikomotorik . d) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati situasi dan kondisi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti yang bertindak sebagai guru dan guru mitra
atau observer secara kolaborasi untuk
mengamati kegiatan secara keseluruhan. e) Merancang perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil pengamatan
siklus I.
3.4.3.2.Pelaksanaan a. Guru
memberikan
pembelajaran
dengan
informasi permainan
awal
tentang
lempar
jalannya
tangkap
bola
menggunakan sasaran keranjang. b. Guru memberikan penjelasan teknik dan aturan permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang. c.
Guru memberikan penjelasan teknik mematikan lawan
d.
Guru memperagakan teknik melempar dan menangkap
45
e. Siswa memperagakan contoh yang diberikan guru f. Siswa
melakukan
permainan
lempar
tangkap
bola
menggunakan sasaran keranjang g. Guru menilai ketrampilan permainan siswa 3.4.3.2.3 Pengamatan a)
Guru mengamati permainan siswa dalam lemparan dan tangkapan.
b) Guru mengumpulkan hasil pengamatan permainan c) Guru menganalisis data hasil siklus II serta hasil observasi. 3.4.3.2.4 Refleksi a) Guru membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus II. b) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada pelaksanaan kegiatan penelitian dalam siklus II. c) Mengumpulkan
data
dan
membuat
kesimpulan
hasil
pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II bersama teman sejawat. d) Menyusun laporan hasil tindakan perbaikan pembelajaran 3.5. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006:118). Pada dasarnya variabel adalah suatu kunci yang sangat mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut.
46
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel penyebab, variabel terikat adalah variabel akibat. Yang menjadi variabel bebas adalah lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar penjasorkes dalam permainan lempar tangkap bola menggunakan sasran keranjang pada siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal tahun 2013. 3.6. Teknik dan Alat Pengumpulan Data 3.6.1.Teknik Pengumpulan Data 3.6.1.1. Observasi selama proses pembelajaran berlangsung Selama proses belajar mengajar berlangsung peneliti minta bantuan teman sejawat untuk menjadi pengamat. Dengan tujuan agar pelaksanaan tindakan ada perbaikan dalam pembelajaran bagi peneliti selaku guru yang menerapkan permainan lempar tangkap bola
menggunakan
sasaran
keranjang dalam
pembelajaran
penjasorkes. 3.6.1.2. Tes setelah proses pembelajaran selesai Menurut Suharsimi Arikunto (2010:194), tes adalah instrumen yang digunakan oleh untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok. Pengadaan tes dalam penelitian ini digunakan peneliti untuk mengetahui ketrampilan siswa dalam permainan lempar tangkap
47
bola menggunakan sasaran keranjang setelah
dalam mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai barometer pengukuran apakah lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang yang diterapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak. 3.6.1.3. Dokumentasi Data yang diperoleh berupa foto dan gambar-gambar pada saat pembelajaran berlangsung. 3.6.2. Alat Pengumpulan Data 3.6.2.1. Lembar Evaluasi Berupa lembaran untuk menilai ketangkasan dan ketrampilan siswa dalam permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang 3.6.2.2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk setiap pertemuan. Masing-masig RPP berisi kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar dan penilaian hasil belajar. 3.7.Validasi Data Untuk memperoleh data yang akurat dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan data yang diperoleh dari hasil observasi langsung selama proses pembelajaran dan hasil tes setelah proses belajar berakhir.
48
3.8. Analisa Data 3.8.1. Penilaian Tes Setelah data terkumpul, penulis dalam menganalisis data menggunakan analisis deskriptif dengan menganalisa gambaran data nilai hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal tahun 2013. Berapa jumlah siswa yang mengalami nilai ketuntasan 75 dan berapa jumlah siswa yang belum tuntas serta bagaimana hasil observasi teman sejawat tentang pelaksanaan proses belajar mengajar baik dari siklus I maupun siklus II. Untuk menentukan nilai akhir hasil belajar yang diperoleh masingmasing siswa digunakan rumus :
Nilai
jawaban benar x100 seluruh soal
Untuk menentukan nilai rata-rata kelas yaitu nilai yang diperoleh siswa dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah siswa sehingga diperoleh rata-ratanya. Nila rata-rata diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40): x
X N
Keterangan: x = nilai rata-rata
49
X = jumlah semua nilai siswa N = jumlah siswa
3.8.2. Penilaian Ketuntasan Belajar Dari hasil nilai tes yang diperoleh siswa maupun hasil observasi
teman
sejawat
dirangkum
dan
dibuat
tabel
pengelompokan ketuntasan serta hasil observasi teman sejawat. Hal ini dilakukan pada setiap siklus dan dilihat bagaimana gambaran ketingkatan efektivitas belajar siswa serta bagaimana proses belajar mengajar yang berlangsung yaitu penerapan upaya meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang dalam permainan. Ada dua kategori ketuntasan belajar,
yaitu secara
perorangan dan secara klasikal. Pada penelitian ini digunakan deskripsi persentase dengan rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):
ketuntasanbelajar
siswa yang tuntas belajar x100% siswa
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut pada siklus selanjutnya. Adapun hasil dari perhitungan rumus tersebut masih harus dikonsultasikan dengan tabel kriteria tingkat keberhasilan siswa
50
untuk mengetahui kualitas keberhasilan yang diperoleh. Tingkat keberhasilan ini mengacu pada lima skala likert. Tabel 3.1. Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Tingkat Keberhasilan Tingkat Keberhasilan (%) > 80%
Sangat Baik
60% – 79%
Baik
40% – 59%
Cukup atau Sedang
20% – 39%
Buruk
< 20%
Sangat Buruk
(Zainal Aqib, 2009: 40) 3.9.
Indikator Keberhasilan Belajar Berdasarkan
pengalaman
guru
dalam
proses
pembelajaran
Penjasorkes pada siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Sokatengah Kabupaten Tegal tahun 2013 sebelum penerapan permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang, nilai hasil belajar siswa relatif masih rendah, dengan rata-rata 70. Dengan kondisi tersebut tindakan yang dilakukan dengan penerapan permainan lempar tangkap bola menggunakan
sasaran
keranjang
diharapkan
agar
pembelajaran
menyenangkan dan dapat menggali potensi siswa secara individu maupun kelompok sehingga mampu meningkatkan hasil belajar sama dengan atau di atas kriterian ketuntasan minimal (KKM) 75.
51
Dengan penerapan permainan lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang diharapkan siswa akan mengalami peningkatan hasil belajar dari saat kondisi awal atau pada saat pra siklus sampai pada kondisi siklus II. Dengan tingkat hasil belajar siwa yang mengalami Kriteria Ketuntasan Minimal lebih dari 75% .
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Prestasi dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mengartikan sebagai hasil belajar yang telah dicapai siswa dalam mata pelajaran Penjasorkes. Siswa kelas V SD Negeri 1 Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal tahun 2013 sejumlah 30, saat pra siklus mata pelajaran Penjasorkes mengalami ketidak berhasilan dalam prestasi belajar sebelum diadakan tindakan perbaikan dengan menggunakan sasaran keranjang pada lempar tangkap bola kecil dalam permainan lempar sasaran. Setelah melakukan pengamatan dan wawancara, dalam pra siklus ini peneliti juga memperoleh data hasil ulangan. Berdasarkan hasil ulangan tersebut diperoleh data tentang tingkat penguasaan siswa dalam pembelajaran penjasorkes materi lempar tangkap. Data tersebut dinyatakan dalam bentuk angka yaitu dalam bentuk nilai atau hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjasorkes materi lempar tangkap bola kecil yang dapat di lihat dari tabel pra siklus di bawah ini : Tabel 4.2. HASIL BELAJAR PRA SIKLUS
No. 1 2
Nama Siswa Arpan zaki Suleman
Penilaian Psikomotor 30 30
52
Afektif 30 24
Jumlah Kognitif 20 16
Skor 80 70
Ket. T TT
53
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Khaerul U. Irmatianasari Irpanudin Mastukhi Slamet Siti Atikal Maya Rikhanah Milatun Napidoh Ahla Maufiqotul H Ali Muhaimin Ayuni Lestari Epa Nailatul M. II Krisna Saputri Kusnaedi M. Abdul Malik S. M. Ihya Ulumudin Moh. Fajar M. Muhamad Junaedi Mutiara Nurhikmah Opi Nuralpiya Rindi Monasari Silfa Aryani Siti Hapidotul M. Siti Malikhatun K. Siti Nadiyatun Nisa Siti Rahayu Ulipatul Hidayah Jumlah
30 35 35 35 35 35 30 30 25 35 30 40 30 35 35 35 35 35 30 30 30 30 30 30 35 35 30 30 970
24 18 18 18 18 18 30 24 24 18 24 24 24 24 24 18 18 24 16 16 24 30 16 24 24 16 24 24 658
16 16 16 16 16 16 16 20 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 20 20 16 16 16 16 16 496
70 69 69 69 69 69 76 74 65 69 70 80 70 75 75 69 69 75 62 62 70 80 66 70 75 67 70 70 2124
TT TT TT TT TT TT T TT TT TT TT T TT T T TT TT T TT TT TT T TT TT T TT TT TT
Jadi deskriptif prosentase ketuntasan siswa: Siswa yang tuntas (%) = 8 / 30 x 100% = 26,7 %. Siswa yang tidak tuntas (%) = 22 / 30 x 100% = 73,3 % Nilai rata-rata kelas = 2124/3000 x 100% = 70,8 % Dari hasil refleksi pada pra siklus tersebut maka penulis membuat penelitian tindakan kelas.
54
4.1.2. Deskripsi Siklus I 4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I adalah : 1. Merancang skenario pembelajaran. 2. Menyusun alat evaluasi. 3. Menyiapkan lembar observasi. 4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan tindakan, yaitu : Siswa dibariskan tiga bersaf, guru memimpin berdoa, setelah itu dilakukan presensi, kemudian guru menjelaskan materi pelajaran lempar tangkap bola dengan tangan kanan dan tangan kiri cara melemparnya, kegiatan ini dilakukan selama 15 menit. Kegiatan berikutnya adalah pemanasan, waktu yang digunakan untuk Pemanasan adalah 15 menit. Kegiatan pertama siswa melakukan peregangan statis kemudian dilanjutkan pemanasan dinamis. Memasuki kegiatan inti selama 80 menit, siswa melakukan lemparan dengan tangan kanan dan tangan kiri dari mulai tanpa bola dengan hitungan, sampai dengan bola dengan sasaran keranjang dengan ketinggian keranjang 1 meter, 1,5 meter sampai dengan kurang lebih 2,5 meter. Kemudian setelah selesai semua dilakukanlah lempar tangkap bola dalam permainan lempar sasaran.
55
Kegiatan penutup dialokasikan waktu 30 menit yang terdiri dari 20 menit untuk koreksi menyeluruh mengenai cara lempar tangkap dengan benar, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk tanya jawab. Setelah selesai, 10 menit berikutnya untuk pendinginan dan penutupan. 4.1.2.3 Pengamatan Tindakan Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dalam mengikuti pembelajaran lempar tangkap bola kecil siswa kurang berminat dan termotovasi, kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran lempar tangkap bola kecil. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh guru, observasi
berdasarkan
pengamatan
pembelajaran
yang
sedang
berlangsung. Pengisian lembar observasi kaitannya dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, pengadaan alat dan fasilitas yang digunakan selama pembelajaran. Tabel 4.3. Lembar Observasi Skala Penilaian No
Objek yang diamati 1
1.
Minat siswa ketika melakukan tindakan
2
3
4
V
Motivasi siswa selama mengikuti proses 2. pembelajaran
V
3.
Kesungguh-sungguhan siswa
V
4.
Keseriusan siswa melakukan kegiatan
V
5.
Keaktifan selama pembelajaran
V
56
6.
Kehangatan suasana pembelajaran
V
7.
Kelancaran langkah-langkah pembelajaran
V
Ketertiban siswa selama pembelajaran 8. berlangsung
V
9.
Ketepatan selesainya proses pembelajaran
10.
Antusias siswa dalam pembelajaran
V V
Jumlah Skor Tiap Butir
Prosentase
30
= ∑skor yang diperoleh x 100% ∑skor maksimal = 30 x 100% = 75% 40
Keterangan : 1
= Tidak baik
3
= Cukup baik
2
= Kurang baik
4
= Baik
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui hasil prosentase sebesar 75%, masih ada aspek-aspek yang mendapat kriteria kurang baik diantaranya memotivasi siswa, pengelolaan pembelajaran, antusias siswa. Ketiga aspek yang mendapat nilai kurang baik diatas merupakan kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian refleksi pada revisi yang akan dilakukan pada siklus II Pada siklus I secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan metode pemebelajaran dengan sasaran keranjang sudah dilaksanakan dengan cukup baik, walaupun peran guru masih sangat dominan untuk
57
memberikan penjelasan dan arahan karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa. 4.1.2.4 Refleksi Tindakan Refleksi adalah perenungan secara kritis apa yang terjadi selama pembelajaran dalam hal ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan siklus I. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1. Guru kurang baik dalam memotivasi siswa sehingga minat ddan motivasi siswa kurang. 2. Siswa kurang bisa antusias selama pembelajaran berlangsung. 3. Kemampuan tehnik tolakan pada siswa masih kurang sehingga hasil yang dicapai belum maksimal. 4.1.2.5 Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus I Dibawah ini deskripsi data hasil belajar lempar tangkap bola kecil dan kriteria ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013. Tabel 4.4. HASIL BELAJAR SIKLUS I No.
1 2 3 4 5
Nama Siswa
Arpan zaki Suleman Khaerul U. Irmatianasari Irpanudin
Penilaian Psikomotor 40 30 35 35 35
Afektif 24 24 24 24 24
Jumlah Ket. Kognitif 20 16 16 16 16
Skor 84 70 75 75 75
T TT T T T
58
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Mastukhi Slamet Siti Atikal Maya Rikhanah Milatun Napidoh Ahla Maufiqotul H Ali Muhaimin Ayuni Lestari Epa Nailatul M. II Krisna Saputri Kusnaedi M. Abdul Malik S. M. Ihya Ulumudin Moh. Fajar M. Muhamad Junaedi Mutiara Nurhikmah Opi Nuralpiya Rindi Monasari Silfa Aryani Siti Hapidotul M. Siti Malikhatun K. Siti Nadiyatun Nisa Siti Rahayu Ulipatul Hidayah Jumlah
35 35 35 35 35 35 35 35 40 35 35 40 40 40 35 35 30 35 30 35 30 35 35 35 35 1055
24 18 18 30 24 24 24 24 24 24 24 24 18 18 24 24 24 24 30 24 24 24 18 18 24 696
16 16 16 16 20 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 20 16 16 16 16 16 16 492
4.1.2.6. Prosentase ketuntasan siswa Siswa yang tuntas
= 21/30 x 100% = 70 %
Siswa yang tidak tuntas = 9/30 x 100% = 30 % Rata-rata kelas = 2243/3000 x100% = 74,8 %
75 69 69 81 79 75 75 75 80 75 75 80 74 74 75 75 70 75 80 75 70 75 69 69 75 2243
T TT TT T T T T T T T T T TT TT T T TT T T T TT T TT TT T
59
Gambar 4.4. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus I Berdasarkan data diatas bahwa 30% dari jumlah siswa belum mencapai ketuntasan dan rata-rata kelas hanya 77,5 hal ini menunjukkan bahwa target yang diinginkan peneliti yaitu 85% dari jumlah siswa belum tercapai sehingga harus ditingkatkan lagi dengan siklus II. Untuk mengurangi hambatan yang muncul pada siklus I, peneliti merencanakan tindakan siklus II yaitu : 1. Siswa diminta untuk mengikuti pembelajaran lempar tangkap bola kecil dengan sasaran keranjang lebih serius dan memperhatikan penjelasan dan peragaan, sehingga fokus dalam melaksanakan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai target yang ditentukan. 2. Peneliti dan kolaborator lebih fokus dalam melaksanakan observasi sehingga dapat menguasai kelas dengan baik agar kualitas hasil belajar dapat tercapai dengan optimal.
60
Tabel 4.5. Perolehan Nilai Pra Siklus dan Siklus I Pra Siklus
Siklus I
Kenaikan
70.8 %
74,8 %
4%
Setelah diadakan refleksi lebih mendalam dapat disimpulkan terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus ke siklus I. Adapun penyebab peningkatan tersebut adalah karena adanya modifikasi pembelajaran dalam lempar tangkap bola kecil dengan menggunakan sasaran keranjang. Sedangkan yang menyebabkan kurang berhasilnya penerapan modifikasi pembelajaran dalam lempar tangkap bola kecil menggunakan sasaran keranjang antara lain : masih ada siswa yang belum memahami cara bermain, masih ada sebagian siswa yang belum termotivasi, Guru kurang mengkoordinasi permainan, Guru kurang memberikan penghargaan, dan kurang memotifasi siswa . Kelemahan dan kekurangan pada kondisi Siklus I ini menjadi bahan masukan dan pertimbangan yang harus diperbaiki pada siklus berikutnya yaitu pada kegiatan perbaikan Siklus II . 4.1.3.Deskripsi siklus II 4.1.3.1.
Perencanaan Tindakan Perencanaan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah :
1. Merancang skenario pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I. 2. Meyusun alat evaluasi. 3. Menyiapkan lembar observasi.
61
4.1.3.2.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan tindakan, yaitu :
1. Melaksanakan Pembelajaran. 2. Melakukan pengamatan. 3. Melakukan tes evaluasi. Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan rancangan tindakan, yaitu : Siswa dibariskan tiga bersaf, huru memimpin berdoa, setelah itu dilakukan presensi, kemudian guru menjelaskan materi pelajaran lempar tangkap bola dengan tangan kanan dan tangan kiri cara melemparnya, kegiatan ini dilakukan selama 15 menit. 4. Kegiatan berikutnya adalah pemanasan, waktu yang digunakan untuk Pemanasan adalah 15 menit. Kegiatan pertama siswa melakukan peregangan statis kemudian dilanjutkan pemanasan dinamis. 5. Memasuki kegiatan inti selama 70 menit, siswa melakukan lemparan dengan tangan kanan dan tangan kiri dari mulai tanpa bola dengan hitungan, sampai dengan bola dengan sasaran keranjang dengan ketinggian keranjang 1 meter sampai dengan kurang lebih 2,5 meter. 6. Kemudian setelah selesai semua dilakukanlah lempar tangkap bola dalam permainan lempar sasaran. 7. Kegiatan penutup dialokasikan waktu 40 menit yang terdiri dari 20 menit untuk koreksi menyeluruh mengenai cara lempar tangkap dengan benar, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk
62
tanya jawab. Setelah selesai, 15 menit berikutnya untuk pendinginan dan diakhir 5 menit untuk penutupan. 4.1.3.3.
Pengamatan Tindakan Setelah dilaksanakan tindakan siklus II dan diadakan evaluasi maka diperoleh hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dalam mengikuti pembelajaran lempar tangkap bola kecil dengan menggunakan sasaran keranjang minat dan motivasi siswa sudah mengalami peningkatan. Secara umum kehangatan suasana dalam pembelajaran siswa cukup aktif ini terlihat dari antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran dari pemanasan sampai akhir. Pengisian berdasarkan
lembar
observasi
pengamatan
dilakukan
pembelajaran
yang
oleh
guru,
sedang
observasi
berlangsung.
Pengisian lembar observasi kaitannya dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, pengadaan alat dan fasilitas yang digunakan selama pembelajaran. Tabel 4.6. Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Siklus II Skala Penilaian No
Objek yang diamati 1
1.
Minat siswa ketika melakukan tindakan
2
3
4
V
Motivasi siswa selama mengikuti proses 2. pembelajaran
V
3.
Kesungguh-sungguhan siswa
V
4.
Keseriusan siswa melakukan kegiatan
V
63
5.
Keaktifan selama pembelajaran
V
6.
Kehangatan suasana pembelajaran
V
7.
Kelancaran langkah-langkah pembelajaran
V
Ketertiban siswa selama pembelajaran 8. berlangsung
V
9.
Ketepatan selesainya proses pembelajaran
V
10.
Antusias siswa dalam pembelajaran
V
Jumlah Skor Tiap Butir
Prosentase
36
= ∑skor yang diperoleh ∑skor maksimal
x 100%
= 36 x 100% = 90% 40 Keterangan : 1
= Tidak baik
3
= Cukup baik
2
= Kurang baik
4
= Baik
Berdasarkan tabel diatas tampak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakan oleh kolaborator (peneliti) mendapat penilaian baik dari pengamat. Ini terbukti dengan hasil prosentase 90%. Namun demikian penilaian tersebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian dalam penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek
tersebut
kesungguhan siswa.
adalah
motivasi
siswa,
minat
siswa
dan
64
Dengan penyempurnaan aspek-aspek di atas dalam pembelajaran lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang siswa dapat lebih bersemangat lagi dalam mengikuti pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal. 4.1.3.4.
Refleksi Tindakan Refleksi adalah perenungan secara kritis apa yang terjadi selama pembelajaran dalam hal ini mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tindakan siklus II. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (siklus II) diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut ; 1. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna misalnya suasana pembelajaran yang kurang, tetapi presentasi pelaksanaanya setiap aspek cukup besar. 2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa semangat dan aktif selama proses belajar berlangsung. 3. Kekurangan pada siklus I sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 4. Hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan.
4.1.3.5. Deskripsi data Hasil Pembelajaran Siklus II Dibawah ini deskripsi data hasil belajar lempar tangkap bola dan kriteria ketuntasan hasil belajar siklus II siswa SD Negeri Sokatengah 02 kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
65
Tabel 4.7. HASIL BELAJAR SIKLUS II
No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa
Arpan zaki Suleman Khaerul U. Irmatianasari Irpanudin Mastukhi Slamet Siti Atikal Maya Rikhanah Milatun Napidoh Ahla Maufiqotul H Ali Muhaimin Ayuni Lestari Epa Nailatul M. II Krisna Saputri Kusnaedi M. Abdul Malik S. M. Ihya Ulumudin Moh. Fajar M. Muhamad Junaedi Mutiara Nurhikmah Opi Nuralpiya Rindi Monasari Silfa Aryani Siti Hapidotul M. Siti Malikhatun K. Siti Nadiyatun Nisa Siti Rahayu Ulipatul Hidayah Jumlah
Penilaian Psikomotor 45 30 40 40 40 35 35 35 40 45 40 40 35 40 40 35 40 40 40 40 35 35 40 35 40 35 40 35 35 35 1140
Afektif 24 24 24 24 24 30 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 18 18 24 24 24 24 30 24 24 24 24 24 24 720
Jumlah Ket. Kognitif 20 16 16 16 16 16 16 16 20 16 16 16 20 16 16 20 16 20 20 16 20 16 16 20 16 16 16 16 16 20 516
Skor 89 70 80 80 80 81 75 75 84 85 80 80 79 80 80 79 80 78 78 80 79 75 80 85 80 75 80 75 75 79 2376
T TT T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T
66
4.1.3.6. Prosentase ketuntasan siswa Siswa yang tuntas
= 29/30 x 100% = 97 %
Siswa yang tidak tuntas = 1/30 x 100% = 3 % Rata-rata kelas = 2376/3000 x 100 % = 79,2 % 3%
Tuntas tidak tuntas 97%
Gambar 4.5. Diagram Ketuntasan Belajar Siklus II Data diatas menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dalam pembelajaran lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang pada siklus II nilai rata-rata meningkat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas, yaitu 97 % siswa (29 siswa) dari jumlah keseluruhan 30 siswa memiliki nilai sama dengan atau diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75. Tabel 4.8. Perolehan Nilai Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Kenaikan
70,8 %
74,8 %
79,2 %
4,4 %
Setelah diadakan refleksi secara menyeluruh dengan adanya perbaikan-perbaikan tindakan yang di lakukan pada siklus II dapat disimpulkan terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari pra siklus
67
sampai siklus II. Adapun penyebab peningkatan tersebut adalah karena adanya penggunaan sasaran keranjang dalam permainan lempar sasaran, adanya perbaikan kinerja guru dan pemberian motivasi pada siklus II. Dengan penggunaan sasaran keranjang pada permainan lempar sasaran, siswa menjadi lebih bersemangat, senang dan pada siklus II ini mereka sudah terbiasa dan mengerti permainannya. 4.1.4. Analisa Data Angket 4.1.4.1. Angket Motivasi Angket yang diberikan pada siswa setelah siswa melaksanakan proses pembelajaran dengn metode demontrasi (siklus II) dengan jumlah pertanyaan sebanyak 5 butir dan jumlah responden 30 siswa.untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang. Berdasarkan hasil angket siswa pada lampiran diperoleh hasil analisis angket motivasi pada table berikut :
Tabel 4.9. Rekapitulasi Angket Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran keranjang SS
No
S
TS
STS JUM
SOA
JM JML
%
JML
%
L
JM %
L
%
LAH
L
1
12
40%
18
60%
0
0%
0
0%
30
2
18
60%
12
40%
0
0%
0
0%
30
3
10
33%
20
67%
0
0%
0
0%
30
68
4
19
63%
11
37%
0
0%
0
0%
30
5
10
33%
20
67%
0
0%
0
0%
30
Rata-rata
45,8
54,2
0
0
60 50 40 Series 3
30
Series 2
20
Series 1
10 0 SS
S
TS
STS
Gambar 4.6. Grafik Hasil Angket Motivasi Siswa Keterangan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju Dari table diatas menunjukkan bahwa tanggapan siswa terhadap
pembelajaran lempar tangkap dengan sasaran keranjang adalah positif. Berdasarkan jumlah rata-rata dalam persen menunjukkan bahwa 45,8 % siswa sangat setuju dengan kegiatan pembelajaran tersebut, 54,2 % siswa setuju dan 0 % untuk tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa menyukai metode pembelajaran yang disajikan guru.
69
4.1.4.1. Angket Minat Angket yang diberikan pada siswa setelah siswa melaksanakan proses pembelajaran dengn metode demontrasi (siklus II) dengan jumlah pertanyaan sebanyak 5 butir dan jumlah responden 30 siswa.untuk mengetahui motivasi siswa terhadap pembelajaran lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang. Berdasarkan hasil angket siswa pada lampiran diperoleh hasil analisis angket minat pada table berikut : Tabel 4.10. Rekapitulasi Angket Minat Siswa Dalam Pembelajaran Lempar Tangkap Bola Menggunakan Sasaran keranjang SS
S
TS
STS
No
JUM JM
SOAL
JML
%
JML
%
JM %
L
%
LAH
L
1
15
50%
15
50%
0
0%
0
0%
30
2
19
63%
11
37%
0
0%
0
0%
30
3
17
57%
13
43%
0
0%
0
0%
30
4
20
67%
10
33%
0
0%
0
0%
30
5
14
47%
16
53%
0
0%
0
0%
30
Rata-rata
56,8
43,2
0
0
70
60 50 40 Series 3
30
Series 2
20
Series 1
10 0
SS
S
TS
STS
Gambar 4.7. Grafik HasilAngket Minat Siswa Keterangan : SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju Dari table diatas menunjukkan bahwa tanggapan siswa terhadap
pembelajaran lempar tangkap dengan sasaran keranjang adalah positif. Berdasarkan jumlah rata-rata dalam persen menunjukkan bahwa 56,8 % siswa sangat setuju dengan kegiatan pembelajaran tersebut, 43,2 % siswa setuju dan 0 % untuk tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini dapat dikatakan
bahwa
siswa
tertarik
dan
senang
mengikuti
metode
pembelajaran yang disajikan guru. 4.2.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pembahasan prestasi belajar yang diraih siswa ini berdasar temuan yang dilakukan peneliti saat melaksanakan tindakan perbaikan terhadap 30
71
siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal pada mata pelajaran Penjasorkes. Pernyataan tersebut mengandung makna bahwa pembelajaran tidak terlepas dari evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar siswa, dan dalam pembelajaran lempar tangkap dengan sasarn keranjang yang telah peneliti laksanakan, berdasar temuan dan refleksi dapat dikemukakan beberapa perubahan yang terjadi. Berdasarkan hasil tindakan siklus I dan diskusi dengan teman sejawat menyatakan bahwa pembelajaran yang sudah dilaksanakan sudah menunjukkan kemajuan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya keberhasilan siswa yang dapat menguasai materi pelajaran penjasorkes lebih dari 85%. Hal ini didasarkan dari siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal dengan mendapatkan nilai minimal 75. Siswa yang semula tidak bisa melempar bola dengan akurasi yang baik, setelah melempar dengan sasaran keranjang menjadi lebih terarah. Siswa yang sebelumnya menangkap bola kurang konsentrasi sehingga tidak bisa menangkap bola dengan baik menjadi lebih baik dan konsentrasi lebih baik karena ada keranjang yang menjadi daya tariknya. Prestasi belajar ini dapat terlihat ddari peningkatan hasil belajar dari Pra siklus ke siklus I kemudian siklus II yaitu dari 70,8 % menjadi 74,8% pada siklus I kemudian menjadi 79,2%. Dalam
proses
belajar
mengajar
siswa
terlihat
semangat,
mendengarkan, atau memperhatikan penjelasan guru, melakukan kegiatan
72
dengan sungguh-sungguh. Jadi dapat dikatakan bahwa aktifitas siswa sangat aktif mengikuti pembelajaran dengan media. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan
sesuatu,
bila
mereka
melihat
bahwa
sesuatu
itu
menguntungkan, mereka juga berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minatpun akan berkurang (Elizabet B. Hurlock;114) Begitu pula untuk belajar sangat diperlukan adanya minat dan motivasi. Motivation is an essential condition of learning ( dalam bukunya Sardiman, 2010;84). Bahwa hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi dan motivasi dapat muncul jika ada minat. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pembelajaran itu. Pada analisis angket siswa motivasi dan minat menunjukkan hal positif, hal ini menunjukkan bahwa siswa memberikan respon yang positif terhadap metode pembelajaran lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa modifikasi alat menggunakan sasaran keranjang pada pembelajaran lempar tangkap bola mata pelajaran penjasorkes pada siswa Kelas V Semester II SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013 dapat meningkatkan keterampilan siswa.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan refleksi pada setiap siklus, maka penulis dapat menarik kesimpulan dan mengemukakan saran sebagai berikut : 5.1. Simpulan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Upaya meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang pada siswa kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal tahun pelajaran 2012/2013” menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : Model pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang dapat meningkatkan hasil belajar lempar tangkap bola. Aktifitas siswa dalam mengikuti pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang pada siklus I mencapai 75%, sedangkan pada siklus II setelah melakukan perubahan skenario pembelajaran di RPP, aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran mencapai 90%, hal ini berarti ada kenaikan sebesar 15% pada pelaksanaan siklus II. Lempar tangkap bola dengan menggunakan sasaran keranjang memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa pada siklus I yaitu 70%, sedangkan pada siklus II mencapai 97%, hal ini menunjukkan ada peningkatan hasil belajar sebesar 27% pada siklus II.
73
74
Pembelajaran lempar tangkap bola dengan menggunakan sasaran keranjang memiliki dampak positif dalam meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan metode pembelajaran tersebut sehingga mereka menjadi suka dan termotivasi untuk belajar. Ini ditunjukkan dengan 45,8 pada angket motivasi menjawab sangat setuju dan 54,2 pada angket motivasi menjawab setuju dengan pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang bisa meningkatkan minat dan motivasi siswa. Dari hasil data yang diperoleh melalui lembar observasi siswa setelah pembelajaran pada siklus kedua selesai, kebanyakan siswa merasa senang dengan adanya pembelajaran lempar tangkap bola menggunakan sasaran keranjang, siswa juga sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran serta hasil belajar siswa dalam pembelajaran lempar tangkap bola lebih baik dibanding sebelumnya. 5.2. SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah peneliti paparkan di atas agar proses belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka peneliti sampaikan beberapa saran antara lain: 1.
Untuk Guru a. Guru terus berusaha meningkatkan kemampuannya memodifikasi alat pembelajaran sesuai dengan pembelajaran penjasorkes. Karena hal ini telah peneliti buktikan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar.
75
b. Guru yang belum mengembangkan model pembelajaran bermain hendaknya mencoba tehnik ini dan dapat mengembangkan permainan sesuai dengan materi yang diajarkan. c. Guru hendaknya bukan hanya menjadi orang yang hanya dapat bebicara tentang peningkatan mutu penidikan tetapi lebih berupaya melakukan tindakan nyata dalam perbaikan pembelajaran. 2. Untuk Siswa a. Siswa senantiasa rajin mengikuti proses pembelajaran di sekolah dan jangan takut mencoba permainan. b. Siswa hendaknya membiasakan diri untuk berolahraga demi menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
76
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir, Ateng. 1992. Asaz dan landasan pendidikan jasmani. Semarang. Departemen pendidikan dan kebudayaan. Achmad Rifa’i RC dan Catharina Tri Anni, 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Pres. Achmad Sugandi, 2004. Teori Pembelajaran. Semarang :UPT MKK UNNESS Adang, Suherman, 2000. prinsip – prinsip perkembangan dan modifikasi permainan. Semarang, Depdiknas Agus Kristiyanto, 2010. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam Pendidikan Jasmani dan Kepelatihan Olahraga. UNS Press. Aip Syarifudin dan Muhadi. 1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Depdikbud. Alvian, Nur Achmad. 2013 Pengembangan Model Pembelajaran Gerak Dasar Keseimbangan Melalui Pendekatan Permainan Si Bolang. Skripsi UNNES. Amung Ma’mun dan Yuda M. Saputra. 2000.Perkembangan gerak dan belajar gerak : Depdikbud. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prossedur penelitian. Jakarta : PT rineka cipta. Djumidar,1997. Dasar-dasar Atletik. Jakarta Departemen pendidikan dan kebudayaan. Eko, Ariyanto. 2012 Upaya Meningkatkan Minat, Motivasi, Dan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Hang Style Dengan Media Bola Gantung. Skripsi UNNES. Elizabeth B. Hurlock,1993. Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga Hamzah B. Uno, 2009. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Hasan, Cukup. 2012 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Jarak PendekMelalui Metode Pembelajaran Pendekatan Bermain. Skripsi UNS.
77
Kurikulum Penjas, 2004 Standar Kompetensi Penjas SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Muhammad Surya. 2004. Psikologi pembelajaran dan pengajaran. Bandung. Pustaka Bani Quraisy. Rusli Lutan, 1988. Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Departemen P&K Dirjen Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Rusli Lutan & Sumardianto.2000. Filsafat Olahraga : Depdikbud. Slameto, 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Sikumbang, M dkk. 1982. Kesegaran Jasmani. Padang Silabus Pendidikan Olahraga SD N Sokatengah 02, tahun 2012. Soemitro. 1992. Permainan kecil. Jakarta :Depdiknas Sukintaka. 1992. Teori Bermain untuk D2 PGSD : Depdikbud Sutrisno, Hadi. 2001. Metodologi research. Yogyakarta : Andi offset. Tim Abdi Guru. 2007. Penjasorkes untuk SD kelas V. Semarang : Erlangga. Wahjoedi. 2001. Landasan Evaluasi Pendidikan jasmani. Jakarta: Raja Grafindo Persada Pengertian Hasil belajar http://en.wordpress.com/about-these-ads (dicetak: 27-04-2013) Widyastuti Akhmadan, Teori Belajar Gagne dan Ausubel. Email :
[email protected]. (dicetak: 27-04-2013) Zaenal Aqib, 2008:41 161 http://en.wikipedia.org/wiki/David_Jacobs_
(dicetak: 27-04-2013)
78
Lampiran 1. Surat Keputusan Pembimbing
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG Nomor : 466M/FIK/2013 Tentang PENETAPAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI/TUGAS AKHIR SEMESTER GASAL/GENAP
TAHUN AKADEMIK 2012/2013 Menimbang
:
Bahwa untuk memperlancar mahasiswa Jurusan/Prodi Jasmani Kes. & Rekreasi/Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar) Fakultas Ilmu Keolahragaan membuat Skripsi/Tugas Akhir, maka perlu menetapkan Dosen-dosen Jurusan/Prodi Jasmani Kes. & Rekreasi/Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar) Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES untuk menjadi pembimbing.
Mengingat
:
1. 2. 3.
Memperhatikan
:
Menetapkan PERTAMA
: :
SK. Rektor UNNES No. 164/0/2004 tentang Pedoman penyusunan Skripsi/Tugas Akhir Mahasiswa Strata Satu (S1) UNNES; SK Rektor UNNES No. 162/0/2004 tentang penyelenggaraan Pendidikan UNNES: Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Tambahan Lembaran Negara RI No.4301, penjelasan atas Lembaran Negara RI Tahun 2003, Nomor 78)
Usulan Ketua Jurusan/Prodi Jasmani Kes. & Rekreasi/Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Tanggal 01 Januari1970 MEMUTUSKAN 1 Nama : Drs. Bambang Priyono, M.Pd. . NIP : 196004221986011001 Pangkat/Golongan : IV/b - Pembina Tk. I Jabatan Akademik : Lektor Kepala Sebagai Pembimbing I 2 Nama : Drs. Uen Hartiwan, M.Pd . NIP : 195304111983031001 Pangkat/Golongan : IV/b - Pembina Tk. I Jabatan Akademik : Lektor Kepala Sebagai Pembimbing II Untuk membimbing mahasiswa penyusun skripsi/Tugas Akhir :
Nama NIM
: :
BAMBANG WIJANARKO 6101911109
79
Jurusan/Prodi
KEDUA
:
:
Jasmani Kes. & Rekreasi/Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Topik : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MENGGUNAKAN SASARAN KERANJANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SOKATENGAH 02 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2012/2013 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
21 MEI 2013
Tembusan 1. Pembantu Dekan Bidang Akademik 2. Ketua Jurusan 3. Dosen Pembimbing 4. Pertinggal
80
Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian ke Sekolah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN Gedung F I Lt. 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: 024-8508007 Lamar: http://fik.unnes.ac.id, surel: fik unnes(ckelkom.net No Lamp Hal
: 1782/UN.37.1.6/PP/13 : ………………… : Ijin Penelitian
Kepada Yth. Kepala SDN 2 Sokatengah Tegal di SDN 2 Sokatengah Tegal
Dengan Hormat, Bersama ini, kami mohon ijin pelaksanaan penelitian untuk menyusun skripsi/tugas akhir oleh mahasiswa sebagai berikut: Nama : BAMBANG WIJANARKO NIM : 6101911109 Prodi : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi Topik : PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MENGGUNAKAN SASARAN KERANJANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SOKATENGAH 02 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN 2012/2013 Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
81
Lampiran 3. Surat Keterangan dari Sekolah
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA UPTD DIKPORA KECAMATAN BUMIJAWA
SD NEGERI SOKATENGAH 02 Alamat : Jl. Raya Sokatengah Km. 7 Desa Sokatengah Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
SURAT KETERANGAN Nomor :
800 / 156 / 2013
Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : JATNO, S.Pd NIP : 19670917 198910 1 001 Pangkat, Gol Ruang : Pembina, IV/a Jabatan : Kepala Sekolah Menerangkan dengan Sesungguhnya bahwa : Nama : BAMBANG WIJANARKO NIM : 6101911109 Jabatan : Mahasiswa UNNES Jurusan PJKR SI Telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Sokatengah 02 Kec. Bumijawa Kab. Tegal dengan Judul : “ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LEMPAR TANGKAP BOLA MENGGUNAKAN SASARAN KERANJANG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SOKATENGAH 02 KECAMATAN BUMIJAWA KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2012/2013”. Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Sokatengah, 3 Juni 2013
J A T N O, S.Pd NIP. 19670917 198010 1 001
82
Lampiran 4 DAFTAR NAMA SISWA KELAS V Nomor Urut Induk 1 1852 2 1884 3 1896 4 1973 5 1974 6 1984 7 2004 8 2005 9 2007 10 2023 11 2025 12 2029 13 2033 14 2034 15 2035 16 2037 17 2038 18 2040 19 2042 20 2046 21 2047 22 2050 23 2051 24 2052 25 2054 26 2055 27 2057 28 2058 29 2059 30 2062
Nama Siswa Arpan zaki Suleman Khaerul Umamudin Irmatianasari Irpanudin Mastukhi Slamet Siti Atikal Maya Rikhanah Milatun Napidoh Ahla Maufiqotul Hidayah Ali Muhaimin Ayuni Lestari Epa Nailatul M. II Krisna Saputri Kusnaedi M. Abdul Malik S. M. Ihya Ulumudin Moh. Fajar Mutaqin Muhamad Junaedi Mutiara Nurhikmah Opi Nuralpiya Rindi Monasari Silfa Aryani Siti Hapidotul M. Siti Malikhatun K. Siti Nadiyatun Nisa Siti Rahayu Ulipatul Hidayah
Keterangan L L L P L L L P P P P L P P P L L L L L P P P P P P P P P P
83
84
85
Lampiran 6 Rencana Pembelajaran Siklus I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu Hari / tanggal
: : : :
SD Negeri Sokatengah 02 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan V (lima) / 1 (satu) 1. Mempraktekkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olah raga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya : 1.1 Mempraktekkan gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama tim, sportifitas dan kejujuran : 4 x 35 menit (2 x pertemuan) : Senin, 27 Mei 2013
A. Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat melakukan gerakan - Melambungkan bola - Melempar bola - Menangkap bola - Menghindar - Berlari b. Siswa dapat bermain lempar sasaran dengan peraturan yang sederhana atau dimodifikasi Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery ) B. Materi Pembelajaran a. Permainan lempar sasaran - Melambungkan bola
86
- Melempar bola - Menangkap bola - Menghindar - Berlari b. Bermain lempar sasaran dengan peraturan yang sederhana atau dimodifikasi menggunakan 1 bola dan 2 keranjang C. Metode Pembelajaran - Ceramah - Demonstrasi - Penugasan - Latihan - Tanya jawab D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan 1(4x35 menit) Kegiatan Awal (30 menit) Dalam kegiatan Awal, guru: Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan Inti Memberikan motivasi Melakukan gerakan melambungkan/melempar bola tanpa bola dengan hitungan
Kegiatan Inti (80menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Melambungkan bola menggunakan tangan kanan dan kiri Melakukan lempar tangkap dari berbagai arah dan kecepatan : melempar bola lurus, melempar bola lambung, melembar menyusur tanah dilakukan secara berpasangan Melambungkan bola dengan berbagai arah dan kecepatan berpasangan atau perorangan Menjelaskan dan mempraktekkan peraturan main yang terdapat dalam permainan lempar sasaran Mendemonstrasikan tekhnik kerjasama dan permainan yang sportivitas melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan
87
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Membagi kelompok yang seimbang untuk persiapan main Bermain lempar sasaran dengan peraturan yang dimodifikasi memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; 10 meter
10 meter Keterangan : Tanda
: Main
Tanda
: Jaga
88
a. Keranjang ukuran 30x40 cm dilubangi diberi peganggan kayu panjang 1 meter ( 2 buah ) b. Bendera dan tali pembatas c. Bola tenis ( 1 buah )
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup (30 menit) Dalam kegiatan penutup, guru: Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi, proses pembelajaran, berdoa dan bubar E. Sumber Belajar - Buku Penjasorkes SD - Buku referensi bermain rounders - Tim Abdi Guru (Erlangga) F. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Melakukan gerakan: Melempar bola
Teknik Penilaian Test lesan
Bentuk Instrumen Test praktik
Instrumen/ Soal Praktikkanlah melempar bola
89
Menangkap bola Melempar sasaran Menghindar Berlari 1. Rubrik Penilaian UNJUK KERJA PERMAINAN LEMPAR SASARAN KUALITAS GERAK
ASPEK YANG DINILAI
1. 2. 3. 4. 5.
1
2
3
4
Melempar bola Menangkap bola Melempar sasaran Menghindar Berlari JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL FORMAT KRITERIA PENILAIAN PERFORMANSI No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Pengetahuan
* Pengetahuan * kadang-kadang Pengetahuan * tidak Pengetahuan
4 2 1
2.
Praktek
* aktif Praktek * kadang-kadang aktif * tidak aktif
4 2 1
3.
Sikap
* Sikap * kadang-kadang Sikap * tidak Sikap
4 2 1
90
Keterangan Skor Penilaian : Kurang skor
=1
Cukup Skor
=2
Baik Skor
=3
Sangat Baik
=4
LEMBAR PENILAIAN No
Nama Siswa
Performan Pengetahuan Praktek
Jumlah Sikap
Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial. Sokatengah,
Mei 2013
Mengetahui Kepala SDN Sokatengah 02
J a t n o, S.Pd NIP. 19670917 198910 1 001
Guru Penjasorkes
Bambang Wijanarko NIM. 6101911109
91
Lampiran 7 Angket Minat Siswa Kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013
Data Responden Nama
: ............................................................
Kelas
: ............................................................
Jenis Kelamin : ............................................................ Umur
: ............................................................
Petunjuk pengisian angket Isilah identitas diri anda dengan jelas dan lengkap Berilah tanda centang (V) pada kolom jawaban Harap diisi sesuai dengan keadaan yang anda temui dan anda yakini kebenarannya Keterangan pilihan jawaban sebagai berikut : SS
: Sangat setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak setuju
STS
: Sangat tidak setuju
Setelah mengisi angket, serahkan pada petugas !
No
Pertanyaan
1.
Anda tertarik mengikuti pelajaran penjasorkes
SS
S
TS
STS
92
karena dapat meningkatkan kesehatan badan 2.
Anda senang mengikuti pelajaran penjasorkes karena dapat membuat badan terasa segar dan bugar
3.
Anda selalu memperhatikan guru ketika sedang menjelaskan
materi
pelajaran
khususnya
lempar tangkap bola 4
Guru
yang
selalu
membimbing
dan
memberikan contoh gerakan yang baik akan membantu anda dalam melakukan gerakangerakan 5.
Alat dan fasilitas yang diubah atau dimodifiksi guru
dalam
pembelajaran
membuat anda lebih tertarik
penjasorkes
93
Lampiran 8 Angket Motivasi Siswa Kelas V SD Negeri Sokatengah 02 Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2012/2013
Data Responden Nama
: ............................................................
Kelas
: ............................................................
Jenis Kelamin : ............................................................ Umur
: ............................................................
Petunjuk pengisian angket Isilah identitas diri anda dengan jelas dan lengkap Berilah tanda centang (V) pada kolom jawaban Harap diisi sesuai dengan keadaan yang anda temui dan anda yakini kebenarannya Keterangan pilihan jawaban sebagai berikut : SS
: Sangat setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak setuju
STS
: Sangat tidak setuju
Setelah mengisi angket, serahkan pada petugas !
No
Pertanyaan
1.
Pelajaran
SS penjasorkes
dapat
memelihara
S
TS
STS
94
kesehatan badan 2.
Pelajaran penjasorkes dapat membuat tubuh terasa segar dan bugar
3.
Apabila
saya
tidak
mengerti
selama
pembelajaran, saya langsung menanyakan ke guru 4
Saya selalu sungguh-sungguh dalam mengikuti poses pembelajaran agar dapat melakukan gerakan yang benar
5.
Pembelajaran dengan alat yang bervariatif membuat saya selalu gembira dan tidak cepat bosan
95
Lampiran 9 Lembar Penilaian Kognitif Pada siklus I Nomor Soal No
Nama Siswa
Nilai 1
2
3
4
5
1
Arpan zaki
4
4
4
4
4
20
2
Suleman
4
4
4
4
0
16
3
Khaerul Umamudin
4
4
4
0
4
16
4
Irmatianasari
4
4
4
4
0
16
5
Irpanudin
4
4
0
4
4
16
6
Mastukhi
4
4
4
4
0
16
7
Slamet
4
4
4
4
0
16
8
Siti Atikal Maya
4
4
4
0
4
16
9
Rikhanah
4
4
4
4
0
16
10
Milatun Napidoh
4
4
4
4
4
20
11
Ahla Maufiqotul Hidayah
4
4
4
4
0
16
96
12
Ali Muhaimin
4
4
4
0
4
16
13
Ayuni Lestari
4
4
4
4
0
16
14
Epa Nailatul M.
4
4
4
4
0
16
15
II Krisna Saputri
4
0
4
4
4
16
16
Kusnaedi
4
4
0
4
4
16
17
M. Abdul Malik S.
4
4
0
4
4
16
18
M. Ihya Ulumudin
4
4
4
0
4
16
19
Moh. Fajar Mutaqin
4
4
4
0
4
16
20
Muhamad Junaedi
4
4
4
0
4
16
21
Mutiara
4
4
4
0
4
16
22
Nurhikmah
4
4
4
4
0
16
23
Opi Nuralpiya
4
4
4
4
0
16
24
Rindi Monasari
4
4
4
4
4
20
25
Silfa Aryani
4
4
4
0
4
16
26
Siti Hapidotul M.
4
4
4
4
0
16
27
Siti Malikhatun K.
4
4
4
0
4
16
97
28
Siti Nadiyatun Nisa
4
4
4
0
4
16
29
Siti Rahayu
4
4
0
4
4
16
30
Ulipatul Hidayah
4
4
4
4
0
16
Nilai
=
∑ skor yang diperoleh x 20 ∑ skor maksimal
98
Lampiran 10 Lembar Penilaian Aspek Afektif Siswa Pada Siklus I Aspek Afektif No
Jml Nilai
Nama Siswa
max 1
2
3
4
5
Nilai
1
Arpan zaki
1
1
1
1
0
4
24
2
Suleman
1
1
1
1
0
4
24
3
Khaerul Umamudin
1
1
1
1
0
4
24
4
Irmatianasari
1
1
1
1
0
4
24
5
Irpanudin
1
1
1
1
0
4
24
6
Mastukhi
1
1
1
1
0
4
24
7
Slamet
1
1
1
0
0
3
18
8
Siti Atikal Maya
1
1
1
0
0
3
18
9
Rikhanah
1
1
1
1
1
5
30
10
Milatun Napidoh
1
1
1
1
0
4
24
11
Ahla Maufiqotul Hidayah
1
1
1
1
0
4
24
99
12
Ali Muhaimin
1
1
1
1
0
4
24
13
Ayuni Lestari
1
1
1
1
0
4
24
14
Epa Nailatul M.
1
1
1
1
0
4
24
15
II Krisna Saputri
1
1
1
1
0
4
24
16
Kusnaedi
1
1
1
1
0
4
24
17
M. Abdul Malik S.
1
1
1
1
0
4
24
18
M. Ihya Ulumudin
1
1
1
0
0
3
18
19
Moh. Fajar Mutaqin
1
1
1
0
0
3
18
20
Muhamad Junaedi
1
1
1
1
0
4
24
21
Mutiara
1
1
1
1
0
4
24
22
Nurhikmah
1
1
1
1
0
4
24
23
Opi Nuralpiya
1
1
1
1
0
4
24
24
Rindi Monasari
1
1
1
1
1
5
30
25
Silfa Aryani
1
1
1
1
0
4
24
26
Siti Hapidotul M.
1
1
1
1
0
4
24
27
Siti Malikhatun K.
1
1
1
1
0
4
24
100
28
Siti Nadiyatun Nisa
1
1
0
1
0
3
18
29
Siti Rahayu
1
1
1
0
0
3
18
30
Ulipatul Hidayah
1
1
1
0
1
4
24
Nilai
=
∑ skor yang diperoleh x 30 ∑ skor maksimal
Ket
:
1 = Sungguh-sungguh
3 = Antusias
2 = Semangat
4 = Keaktifan 5 = Kerjasama
101
Lampiran 11 Lembar Penilaian Aspek Psikomotor Siswa Pada Siklus I Aspek Psikomotor No
Nama Siswa
Jml Nilai Max
1
2
3
4
5
1
0
1
1
Arpan zaki
1
1
2
Suleman
1
1
3
Khaerul Umamudin
1
4
Irmatianasari
5
Nilai
4
40
0,5 0,5 0,5
3
30
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
Irpanudin
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
6
Mastukhi
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
7
Slamet
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
8
Siti Atikal Maya
1
1
0,5 3,5 0,5
3,5
35
9
Rikhanah
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
10
Milatun Napidoh
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
11
Ahla Maufiqotul Hidayah
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
102
12
Ali Muhaimin
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
13
Ayuni Lestari
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
14
Epa Nailatul M.
1
1
4
40
15
II Krisna Saputri
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
16
Kusnaedi
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
17
M. Abdul Malik S.
1
1
1
0
1
4
40
18
M. Ihya Ulumudin
1
1
1
0
1
4
40
19
Moh. Fajar Mutaqin
1
1
1
0
1
4
40
20
Muhamad Junaedi
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
21
Mutiara
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
22
Nurhikmah
1
1
0,5
3
30
23
Opi Nuralpiya
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
24
Rindi Monasari
1
1
0,5
3
30
25
Silfa Aryani
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
26
Siti Hapidotul M.
1
1
0,5
3
30
1
0
0
0
0
1
0,5
0,5
0,5
103
27
Siti Malikhatun K.
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
28
Siti Nadiyatun Nisa
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
29
Siti Rahayu
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
30
Ulipatul Hidayah
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
Nilai
=
∑ skor yang diperoleh x 50 ∑ skor maksimal
Ket
:
1 = Melempar
3 = Melempar sasaran
2 = Menangkap
4 = Menghindar 5 = Berlari
104
Lampiran 12 HASIL KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA SIKLUS I KELAS V No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Siswa
Arpan zaki Suleman Khaerul U. Irmatianasari Irpanudin Mastukhi Slamet Siti Atikal Maya Rikhanah Milatun Napidoh Ahla Maufiqotul H Ali Muhaimin Ayuni Lestari Epa Nailatul M. II Krisna Saputri Kusnaedi M. Abdul Malik S. M. Ihya Ulumudin Moh. Fajar M. Muhamad Junaedi Mutiara Nurhikmah Opi Nuralpiya Rindi Monasari Silfa Aryani Siti Hapidotul M. Siti Malikhatun K. Siti Nadiyatun Nisa Siti Rahayu
Penilaian Psikomotor 40 30 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 35 40 35 35 40 40 40 35 35 30 35 30 35 30 35 35 35
Afektif 24 24 24 24 24 24 18 18 30 24 24 24 24 24 24 24 24 18 18 24 24 24 24 30 24 24 24 18 18
Jumlah Ket. Kognitif 20 16 16 16 16 16 16 16 16 20 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 20 16 16 16 16 16
Skor 84 70 75 75 75 75 69 69 81 79 75 75 75 80 75 75 80 74 74 75 75 70 75 80 75 70 75 69 69
T TT T T T T TT TT T T T T T T T T T TT TT T T TT T T T TT T TT TT
105
30
Ulipatul Hidayah Jumlah
35 1055
24 696
16 492
75 2243
T
106
Lampiran 13 EVALUASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PETUNJUK UMUM : 1. Tulis nama, kelas, nomor soal, anda pada lembar jawab. 2. Berilah tanda (x) pada huruf A, B, C atau D yang menurut anda merupakan jawaban yang paling tepat. 3. Gunakan bolpoin untuk mengisi jawaban anda. Berilah tanda (x) untuk mengisi jawaban yang kalian anggap tepat! 1. Permainan lempar sasaran yang dimainkan anda menggunakan berapa keranjang pada siklus I… a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 2. Apabila kita akan melempar bola dengan tangan kiri kaki yang berada di depan adalah kaki … a. Kanan b. Kiri c. Keduannya sejajar d. Jawaban semua salah 3. Untuk menangkap bola apa yang harus diperhatikan … a. Posisi kaki b. Posisi keranjang
107
c. Posisi tangan d. Posisi badan 4. Sebelum mematikan lawan dalam permainan lempar sasaran, bola harus … a. Melalui keranjang dahulu b. Dilemparkan keteman dahulu c. Langsung dipukulkan lawan d. Tidak perlu melalui keranjang 5. Permainan lempar sasaran selesainya bagaimana ? a. Dalam waktu 15 menit b. Setelah seluruh pemain terkena pukulan bola c. Tidak ada peraturannya d. Terserah sendiri
Sokatengah, 3 Juni 2013 Mengetahui Kepala Sekolah
J a t n o, S.Pd. NIP. 19670917 198910 1 001
Pengamat
Abidin, S.Pd NIP. 19670615 200701 1 023
108
Lampiran 14 Rencana Pembelajaran Siklus II RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Alokasi Waktu Hari / tanggal
: : : :
SD Negeri Sokatengah 02 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan V (lima) / 1 (satu) 1. Mempraktekkan gerak dasar ke dalam permainan sederhana dan olah raga serta nilai-nilai yang terkandung didalamnya : 1.1 Mempraktekkan gerak dasar dalam permainan bola kecil sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai kerjasama tim, sportifitas dan kejujuran : 4 x 35 menit ( pertemuan ke 2) : Senin, 3 Juni 2013
G. Tujuan Pembelajaran a. Siswa dapat melakukan gerakan - Melambungkan bola - Melempar bola - Menangkap bola - Menghindar - Berlari b. Siswa dapat bermain lempar sasaran dengan peraturan yang sederhana atau dimodifikasi Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery ) H. Materi Pembelajaran a. Permainan lempar sasaran
109
- Melambungkan bola - Melempar bola - Menangkap bola - Menghindar - Berlari b. Bermain lempar sasaran dengan peraturan yang sederhana atau dimodifikasi I. Metode Pembelajaran - Ceramah - Demonstrasi - Penugasan - Latihan - Tanya jawab J. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan 1(4x35 menit) Kegiatan Awal (30 menit) Dalam kegiatan Awal, guru: Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan Inti Memberikan motivasi Melakukan gerakan melambungkan/melempar bola tanpa bola dengan hitungan
Kegiatan Inti (80menit) Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Melambungkan bola menggunakan tangan kanan dan kiri Melakukan lempar tangkap dari berbagai arah dan kecepatan : melempar bola lurus, melempar bola lambung, melembar menyusur tanah dilakukan secara berpasangan Melambungkan bola dengan berbagai arah dan kecepatan berpasangan atau perorangan Menjelaskan dan mempraktekkan peraturan main yang terdapat dalam permainan lempar sasaran Mendemonstrasikan tekhnik kerjasama dan permainan yang sportivitas melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
110
memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Membagi kelompok yang seimbang untuk persiapan main Bermain lempar sasaran dengan peraturan yang dimodifikasi memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif; memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar; memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok; memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok; 10 meter
10 meter Keterangan : Tanda
: Main
Tanda
: Jaga
111
a. Keranjang ukuran 30x40 cm dilubangi diberi peganggan kayu panjang 1 meter ( 4 buah ) b. Bendera dan tali pembatas c. Bola tenis ( 2 buah )
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan Kegiatan Penutup (30 menit) Dalam kegiatan penutup, guru: Pendinginan, berbaris, tugas-tugas, evaluasi, proses pembelajaran, berdoa dan bubar K. Sumber Belajar - Buku Penjasorkes SD - Buku referensi bermain rounders - Tim Abdi Guru (Erlangga) L. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Melakukan gerakan: Melempar
Teknik Penilaian Test lesan
Bentuk Instrumen Test praktik
Instrumen/ Soal Praktikkanlah melempar bola
112
Menangkap bola Menghindar Melempar sasaran Berlari 1. Rubrik Penilaian UNJUK KERJA PERMAINAN LEMPAR SASARAN KUALITAS GERAK
ASPEK YANG DINILAI
1
2
3
4
1.Melempar bola 2.Menangkap bola 3.Melempar sasaran 4.Menghindar 5.Berlari JUMLAH JUMLAH SKOR MAKSIMAL FORMAT KRITERIA PENILAIAN PERFORMANSI No.
Aspek
Kriteria
Skor
1.
Pengetahuan
* Pengetahuan * kadang-kadang Pengetahuan * tidak Pengetahuan
4 2 1
2.
Praktek
* aktif Praktek * kadang-kadang aktif * tidak aktif
4 2 1
3.
Sikap
* Sikap * kadang-kadang Sikap * tidak Sikap
4 2 1
113
Keterangan Skor Penilaian : Kurang skor
=1
Cukup Skor
=2
Baik Skor
=3
Sangat Baik
=4
LEMBAR PENILAIAN No
Nama Siswa
Performan Pengetahuan Praktek
Jumlah Sikap
Skor
Nilai
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
CATATAN : Nilai = ( Jumlah skor : jumlah skor maksimal ) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial. Sokatengah,
Mei 2013
Mengetahui Kepala SDN Sokatengah 02
J a t n o, S.Pd NIP. 19670917 198910 1 001
Guru Penjasorkes
Bambang Wijanarko NIM. 6101911109
114
Lampiran 15 Lembar Penilaian Kognitif Pada siklus II Nomor Soal No
Nama Siswa
Nilai 1
2
3
4
5
1
Arpan zaki
4
4
4
4
4
20
2
Suleman
4
4
4
4
0
16
3
Khaerul Umamudin
4
4
4
0
4
16
4
Irmatianasari
4
4
4
4
0
16
5
Irpanudin
4
4
0
4
4
16
6
Mastukhi
4
4
4
4
0
16
7
Slamet
4
4
4
4
0
16
8
Siti Atikal Maya
4
4
4
0
4
16
9
Rikhanah
4
4
4
4
4
20
10
Milatun Napidoh
4
4
4
4
0
16
11
Ahla Maufiqotul Hidayah
4
4
4
4
0
16
115
12
Ali Muhaimin
4
4
4
0
4
16
13
Ayuni Lestari
4
4
4
4
4
20
14
Epa Nailatul M.
4
4
4
4
0
16
15
II Krisna Saputri
4
0
4
4
4
16
16
Kusnaedi
4
4
4
4
4
20
17
M. Abdul Malik S.
4
4
0
4
4
16
18
M. Ihya Ulumudin
4
4
4
4
4
20
19
Moh. Fajar Mutaqin
4
4
4
4
4
20
20
Muhamad Junaedi
4
4
4
0
4
16
21
Mutiara
4
4
4
4
4
20
22
Nurhikmah
4
4
4
4
0
16
23
Opi Nuralpiya
4
4
4
4
0
16
24
Rindi Monasari
4
4
4
4
4
20
25
Silfa Aryani
4
4
4
0
4
16
26
Siti Hapidotul M.
4
4
4
4
0
16
27
Siti Malikhatun K.
4
4
4
0
4
16
116
28
Siti Nadiyatun Nisa
4
4
4
0
4
16
29
Siti Rahayu
4
4
0
4
4
16
30
Ulipatul Hidayah
4
4
4
4
4
20
Nilai
=
∑ skor yang diperoleh x 20 ∑ skor maksimal
117
Lampiran 16 Lembar Penilaian Aspek Afektif Siswa Pada Siklus II Aspek Afektif No
Jml Nilai
Nama Siswa
max 1
2
3
4
5
Nilai
1
Arpan zaki
1
1
1
1
0
4
24
2
Suleman
1
1
1
1
0
4
24
3
Khaerul Umamudin
1
1
1
1
0
4
24
4
Irmatianasari
1
1
1
1
0
4
24
5
Irpanudin
1
1
1
1
0
4
24
6
Mastukhi
1
1
1
1
1
5
30
7
Slamet
1
1
1
1
0
4
24
8
Siti Atikal Maya
1
1
1
1
0
4
24
9
Rikhanah
1
1
1
1
0
4
24
10
Milatun Napidoh
1
1
1
1
0
4
24
11
Ahla Maufiqotul Hidayah
1
1
1
1
0
4
24
118
12
Ali Muhaimin
1
1
1
1
0
4
24
13
Ayuni Lestari
1
1
1
1
0
4
24
14
Epa Nailatul M.
1
1
1
1
0
4
24
15
II Krisna Saputri
1
1
1
1
0
4
24
16
Kusnaedi
1
1
1
1
0
4
24
17
M. Abdul Malik S.
1
1
1
1
0
4
24
18
M. Ihya Ulumudin
1
1
1
0
0
3
18
19
Moh. Fajar Mutaqin
1
1
1
0
0
3
18
20
Muhamad Junaedi
1
1
1
1
0
4
24
21
Mutiara
1
1
1
1
0
4
24
22
Nurhikmah
1
1
1
1
0
4
24
23
Opi Nuralpiya
1
1
1
1
0
4
24
24
Rindi Monasari
1
1
1
1
1
5
30
25
Silfa Aryani
1
1
1
1
0
4
24
26
Siti Hapidotul M.
1
1
1
1
0
4
24
27
Siti Malikhatun K.
1
1
1
1
0
4
24
119
28
Siti Nadiyatun Nisa
1
1
0
1
1
4
24
29
Siti Rahayu
1
1
1
1
0
4
24
30
Ulipatul Hidayah
1
1
1
0
1
4
24
Nilai
=
∑ skor yang diperoleh x 30 ∑ skor maksimal
Ket
:
1 = Sungguh-sungguh
3 = Antusias
2 = Semangat
4 = Keaktifan 5 = Kerjasama
120
Lampiran 17 Lembar Penilaian Aspek Psikomotor Siswa Pada Siklus II Aspek Psikomotor No
Nama Siswa
Jml Nilai Max
1
2
3
4
5
Nilai
1
Arpan zaki
1
1
1
0,5
1
4
45
2
Suleman
1
1
0,5
0
0,5
3
30
3
Khaerul Umamudin
1
1
1
0,5 0,5
4
40
4
Irmatianasari
1
1
1
0,5 0,5
4
40
5
Irpanudin
1
1
0,5
4
40
6
Mastukhi
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
7
Slamet
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
8
Siti Atikal Maya
1
1
0,5 3,5 0,5
3,5
35
9
Rikhanah
1
1
1
4,0
40
10
Milatun Napidoh
1
1
1
0,5
4,5
45
11
Ahla Maufiqotul Hidayah
1
1
1
0,5 0,5
4,0
40
1
0,5
0,5 0,5 1
121
12
Ali Muhaimin
1
1
0,5
1
0,5
4,0
40
13
Ayuni Lestari
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
14
Epa Nailatul M.
1
1
1
4
40
15
II Krisna Saputri
1
1
1
4
40
16
Kusnaedi
1
1
3,5
35
17
M. Abdul Malik S.
1
1
1
0
1
4
40
18
M. Ihya Ulumudin
1
1
1
0
1
4
40
19
Moh. Fajar Mutaqin
1
1
1
0
1
4
40
20
Muhamad Junaedi
1
1
0,5 0,5
1
4
40
21
Mutiara
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
22
Nurhikmah
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
23
Opi Nuralpiya
1
1
0,5
4
40
24
Rindi Monasari
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
25
Silfa Aryani
1
1
4
40
26
Siti Hapidotul M.
1
1
3,5
35
27
Siti Malikhatun K.
1
1
4
40
0
1
0,5 0,5
0,5 0,5 0,5
1
1
0,5
0,5 0,5
0,5 0,5 0,5 1
0,5 0,5
122
28
Siti Nadiyatun Nisa
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
29
Siti Rahayu
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
30
Ulipatul Hidayah
1
1
0,5 0,5 0,5
3,5
35
Nilai
=
∑ skor yang diperoleh x 50 ∑ skor maksimal
Ket
:
1 = Melempar
3 = Melempar sasaran
2 = Menangkap
4 = Menghindar 5 = Berlari
123
Lampiran 18 HASIL KETUNTASAN BELAJAR SISWA PADA SIKLUS II KELAS V No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Nama Siswa
Arpan zaki Suleman Khaerul U. Irmatianasari Irpanudin Mastukhi Slamet Siti Atikal Maya Rikhanah Milatun Napidoh Ahla Maufiqotul H Ali Muhaimin Ayuni Lestari Epa Nailatul M. II Krisna Saputri Kusnaedi M. Abdul Malik S. M. Ihya Ulumudin Moh. Fajar M. Muhamad Junaedi Mutiara Nurhikmah Opi Nuralpiya Rindi Monasari Silfa Aryani Siti Hapidotul M. Siti Malikhatun K. Siti Nadiyatun Nisa Siti Rahayu
Penilaian Psikomotor 45 30 40 40 40 35 35 35 40 45 40 40 35 40 40 35 40 40 40 40 35 35 40 35 40 35 40 35 35
Afektif 24 24 24 24 24 30 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 24 18 18 24 24 24 24 30 24 24 24 24 24
Jumlah Ket. Kognitif 20 16 16 16 16 16 16 16 20 16 16 16 20 16 16 20 16 20 20 16 20 16 16 20 16 16 16 16 16
Skor 89 70 80 80 80 81 75 75 84 85 80 80 79 80 80 79 80 78 78 80 79 75 80 85 80 75 80 75 75
T TT T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T
124
30
Ulipatul Hidayah Jumlah
35 1055
24 696
20 493
79 2244
T
125
Lampiran 19 Foto-foto Siklus I dan Siklus II
Siswa Kelas V dan peneliti
Alat-alat penelitian
126
Berdoa
Presensi
127
Peregangan
Pemanasan dalam permainan
128
Lempar tangkap bola dengan tangan kanan
Lempar tangkap bola dengan tangan kiri
129
Lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang dengan ketinggian 1 meter
Lempar tangkap bola dengan sasaran keranjang dengan ketinggian 2 meter
130
Peneliti dan pengamat mengamati permainan lempar sasaran
Permainan lempar sasaran
131
Peneliti sedang mengevaluasi dilanjutkan pendinginan
Siswa mengisi angket/lembar observasi