PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM MOGA KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011 Skripsi Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Bahasa Arab
Oleh : Vera Strisly Budi Ariyani NIM : 2303407019
PENDIDIKAN BAHASA ARAB JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ASING FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011
i
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang pada hari tanggal
: Senin : 8 Agustus 2011
Panitia Ujian Skripsi Ketua,
Sekretaris,
Prof. Dr. Agus Nuryatin. M. Hum NIP 196008031989011001
Dra. Diah Vitri Widayanti, D.EA NIP 196508271989012001
Penguji I,
Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I NIP 197505062005012001 Penguji II
Penguji III,
Dr. Zaim Elmubarok, S.Ag, M.Ag. NIP 197103041999031003
Retno Purnama Irawati, S.S, M.A NIP 197807252005012002
ii
PERNYATAAN Dengan ini saya: Nama
: Vera Strisly Budi Ariyani
NIM
: 2303407019
Prodi/Jurusan : Pendidikan Bahasa Arab / Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi/ tugas akhir/ al- bahtsu yang berjudul : PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII
SMP ISLAM MOGA KABUPATEN
PEMALANG TAHUN 2011 yang saya tulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ini benar-benar merupakan karya sendiri yang saya hasilkan setelah melalui penelitian, bimbingan, diskusi, pemaparan/ ujian. Semua kutipan baik yang langsung maupun tidak langsung baik yang diperoleh dari sumber kepustakaan, wahana elektronik, maupun sumber lainnya telah disertai keterangan mengenai identitas sumbernya dengan cara sebagaimana yang lazim dalam penelitian karya ilmiah. Dengan demikian walaupun tim penguji dan pembimbing penulisan skripsi/ tugas akhir/ al- bahtsu ini membutuhkan tanda tangan keabsahannya, seluruh karya ilmiah ini tetap menjadi tanggung jawab saya sendiri. Jika kemudian ditemukan sesuatu yang menyalahi aturan, saya bersedia menerima akibatnya. Demikian harap pernyataan ini dapat digunakan seperlunya. Semarang, 28 Juli 2011 Yang membuat pernyataan
Vera Strisly Budi Ariyani NIM 2303407019
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Yang membuat kita gagal dan depresi adalah ketika kita tidak bisa mengalihkan perhatian dan pikiran dari ketakutan-ketakutan yang kita ciptakan sendiri, padahal ketakutan itu belum tentu terjadi (Abahku, Budi Basuki) Kesuksesan bukan pilihan, tapi keharusan dalam hidup saya. (Vera Strisly B.A)
Persembahan untukmu : 1.
Abah Mamah tersayang, Budi Basuki dan Nokning Jariah yang selalu memberi dukungan untuk selalu bertahan dalam situasi terhimpit sekalipun, dan selalu mengajarkan untuk berpikir tentang makna kehidupan dan arti keluarga dalam hidup.
2. Kakakku tersayang Luthfi Budi Shiyami yang selalu memberi teladan bagi adiknya, dalam bersikap tepat pada tempatnya, dan kewibawaan dalam bertindak. 3.
adik-adikku terkasih, Nofira Dianita Budi Ardhy, dan Bagus Budi Leksono, yang selalu mengajarkan arti kepedulian, dan selalu memberi semangat serta alasan untuk tetap tegar, sabar dan berpikir dewasa.
4.
Julius Prima Arrymatika, yang selalu memberiku tawa, kasih sayang, ketulusan, dan menyadarkan dikala aku lupa, membuatku tegar disaat aku rapuh, menundukkanku disaat aku angkuh, walaupun tidak semua orang bisa memaknai kita.
5. D’Viara (Anis dan Nurul), yang selalu ada disaat suka maupun duka, bahkan disaat aku sedikit mengesampingkan kalian. 6. Alm. Bapak Daniel Susgianta yang belum sempat aku cium punggung tangannya karena memenuhi panggilan-Nya, dan Ibu Budi Haryani, adik-adikku Mayhendra Argi Binanta dan Novrat Pijar Ardandi yang selalu tulus menyayangiku apa adanya. 7. Kakak Sesen Muliastra, My sistha Nungki dan Isty, yang selalu mengajarkan arti kebersamaan, berbagi, ketenangan, dan pencerahan hidup.
iv
KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penelitian ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan maupun saran dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang senantiasa memberikan arahan. 2. Ibu Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA, Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing Universitas negeri Semarang yang senantiasa memberi dukungan. 3. Ibu Darul Qutni, S.Pd.I., M.S.I yang memberi kritikan dan saran yang sangat membantu dalam perbaikan skripsi ini. 4. Ibu Retno Purnama Irawati, S.S, M.A Dosen pembimbing I yang dengan sabar memberikan pengarahan, pembimbingan dan motivasi yang luar biasa pada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. 5. Bapak Dr. Zaim Elmubarok, S.Ag., M.Ag. Dosen pembimbing II yang dengan kasih sayangnya bersabar memberikan arahan yang membangun dalam pembimbingan skripsi ini. 6. Segenap dosen Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES terimakasih atas kesabaran dalam mendidik dan memberi curahan ilmu kepada penulis. 7. Ibu Ana Iftawati, guru bahasa Arab SMP Islam Moga yang berkenan bekerjasama dengan penulis dalam penyusunan skripsi ini. 8. Alm. Bapak Masruhin, Kepala SMP Islam Moga yang telah memberikan ijin penelitian sebelum beliau dipanggil oleh Allah SWT. 9. Bapak Abdul Munir, S. PdI, kepala SMP Islam Moga, yang memberi sambutan baik terhadap penulis. 10. Ayah dan ibu, serta kakak dan adik penulis yang senantiasa
memberi
semangat, motivasi serta memberi doa yang tak pernah putus. 11. Teman-teman PBA ’07 (Anis, Nurul, Dewi, Ika, Alfi, Yahya, Alex, Teguh, Miftah, Hanif, Mujib, Robiah, Lulu, Aslam, Wiwit, Zulfi, Umi, Asti, Heni,
v
Sugeng, Lulu, Lailus, Mizwar), kalian yang membuat penulis kuat bertahan dengan segala kekurangan akademik penulis. 12. Tim Basket Putra Putri FBS Basketball, yang selalu memberi keringat, sportivitas, dan kebersamaan yang menyenangkan. 13. Ibu-ibu Komplek (Nurul, Aniz, Dewi, Alfi, Ika) kalianlah tempat penulis mendapat ketenangan hati. 14. Penghuni kos Cherry II (Dewi, Fitri, Bela, Mami, Yayaz, Mba Dian), kalian yang membuat penulis kembali percaya tentang arti pertemanan sekaligus penghianatan. 15. Keluarga besar mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab UNNES angkatan 2005, 2006, 2008, 2009 dan 2010. 16. Teman-teman KOMARUN UNNES. 17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih untuk segalanya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna karena keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat. Amin
Semarang, 28 Juli 2011 Penulis,
vi
ABSTRAK Strisly, Vera. 2011. Peningakatan Keterampilan Menulis Bahasa Arab dengan Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR pada Siswa kelas VIII SMP Islam Moga Kabupaten Pemalang Tahun 2011. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Retno Purnama Irawati, S.S, M.A Pembimbing II: DR. Zaim Elmubarok, S.Ag., M.Ag. Kata Kunci: Keterampilan Menulis Bahasa Arab, Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa kelas VIII SMP Islam Moga. Oleh karena itu, pemilihan model pembelajaran adalah upaya untuk meningkatkan hasil belajar menulis bahasa Arab siswa. Model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR merupakan model pembelajaran yang mengubah suasana kelas menjadi menyenangkan dan meriah. TANDUR sendiri merupakan akronim dari T (Tumbuhkan), A (Alami), N (Namai), D (Demonstrasikan), U (Ulangi), R (Rayakan). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana peningkatan keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, dan bagaimana penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis Bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam pembelajaran menulis bahasa Arab, dan mendeskripsikan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR untuk meningkatkan kemampuan ketrampilan menulis Bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga yang diterapkan oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab. Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan model PTK simultan terintegrasi, yaitu guru dilibatkan pada proses penelitian kelasnya terutama pada aspek atau langkah mencobakan tindakan dan melakukan refleksi terhadap praktik-praktik pembelajaran di kelas. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II. Rata-rata kelas pada siklus I adalah 68,84 dan rata-rata kelas siklus II sebesar 84,335. Dapat diketahui pula terjadi peningkatan pada setiap pertemuannya dengan peningkatan 4,53% pada pertemuan pertama ke pertemuan kedua, 18,89% pada pertemuan kedua ke pertemuan ketiga, dan 2,12% pada vii
pertemuan tiga ke pertemuan keempat. Selain peningkatan hasil belajar, terjadi perubahan perilaku siswa, yang diketahui melalui data observasi, wawancara dan angket. Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan keterampilan guru dalam menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam pembelajaran menulis bahasa Arab, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
viii
DAFTAR ISI PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN.............................................................. iii PERNYATAAN ..................................................................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... v KATA PENGANTAR ............................................................................ vi ABSTRAK ............................................................................................. viii DAFTAR ISI ..........................................................................................
x
DAFTAR DIAGRAM.............................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 6 1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7 1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................ 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI....................... 9 2.1 Kajian Pustaka .................................................................................. 9 2.2 Landasan Teori ................................................................................. 12 2.2.1 Hakikat Menulis ........................................................................... 12 2.2.2 Model Pembelajaran Quantum Teaching ...................................... 16 2.2.2.1 Segalanya Berbicara ............................................................ 18 2.2.2.2 Segalanya Bertujuan ............................................................ 18 2.2.2.3 Pengalaman Sebelum Konsep .............................................. 18 2.2.2.3 Akui Setiap Usaha ............................................................... 18 2.2.2.3 Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan ........................... 19 2.2.3 Teknik TANDUR ......................................................................... 19 2.2.4 Penerapan Model Pembelajaran Quanum Teaching Teknik TANDUR ix
dalam Keterampilan Menulis Bahasa Arab..................................... 20 BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 23 3.1 Desain Penelitian .............................................................................. 25 3.2 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 25 3.2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Siklus I................................. 25 3.2.1.1 Perencanaan......................................................................... 25 3.2.1.2 Tindakan ............................................................................. 26 3.2.1.3 Observasi............................................................................. 28 3.2.1.4 Refleksi ............................................................................... 28 3.2.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ............................... 29 3.2.1.1 Perencanaan......................................................................... 29 3.2.1.2 Tindakan ............................................................................. 30 3.2.1.3 Observasi............................................................................. 31 3.2.1.4 Refleksi ............................................................................... 32 3.3 Subjek Penelitian .............................................................................. 32 3.4 Variabel Penelitian ............................................................................ 33 3.4.1 Variabel Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR .................................................................................... 34 3.4.2 Variabel Menulis Bahasa Arab ..................................................... 35 3.5 Instrumen Penelitian.......................................................................... 35 3.5.1 Instrumen Tes............................................................................... 36 3.5.2 Instrumen Nontes ......................................................................... 40 3.5.2.1 Pedoman Observasi ............................................................. 40 3.2.2.2 Lembar Wawancara ............................................................. 42 3.2.2.3 Angket................................................................................. 43 3.6 Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 44 3.6.1 Teknik Tes ................................................................................... 45 3.6.2 Teknik Nontes .............................................................................. 45 3.7 Teknik Analisis Data ......................................................................... 47 3.7.1 Teknik Kuantitatif ........................................................................ 47
x
3.7.2 Teknik Kualitatif .......................................................................... 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 49 4.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Arab Kelas VIII SMP Islam Moga Setelah diterapkan Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR ......................................................................................... 49 4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I ............................................................... 49 4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II .............................................................. 52 4.1.3 Hasil Penelitian Siklus I dan Siklus II ........................................... 55 4.2 Perubahan Perilaku Siswa Kelas VIII SMP Islam Moga Setelah diterapkan Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR ......... 59 4.2.1 Hasil Observasi Siswa Siklus I ..................................................... 59 4.2.2 Hasil Wawancara Siklus I............................................................. 67 4.2.3 Hasil Angket Siklus I ................................................................... 72 4.2.4 Refleksi Siklus I ........................................................................... 76 4.2.5 Hasil Observasi Siswa Siklus II .................................................... 76 4.2.6 Hasil Wawancara Siklus II ........................................................... 84 4.2.7 Hasil Angket Siklus II .................................................................. 89 4.3 Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Islam Moga oleh Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Arab.............................................................
92
4.2.1 Hasil Observasi Guru Siklus I....................................................... 94 4.2.2 Hasil Wawancara Guru Siklus I .................................................... 97 4.2.3 Hasil Observasi Guru Siklus II ..................................................... 100 4.2.4 Hasil Wawancara Guru Siklus II .................................................. 103 BAB V PENUTUP ................................................................................. 106 5.1 Simpulan ........................................................................................... 106 5.2 Saran................................................................................................. 107 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 108 LAMPIRAN ........................................................................................... 110
xi
DAFTAR DIAGRAM Tabel Judul Diagram 4.1
Grafik Nilai Rata-rata Siklus I .................................................. 52
4.2
Grafik Nilai Rata-rata Siklus II ................................................. 55
4.3
Grafik Nilai Rata-rata dari Siklus I ke Siklus II.......................... 56
4.4
Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata dari Siklus I ke Siklus II ..... 57
4.5
Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Pertama . 62
4.6
Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Kedua .... 65
4.7
Perbandingan Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus I ........... 66
4.8
Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Pertama . 79
4.9
Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Kedua ... 83
4.10
Perbandingan Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus II .......... 84
4.11
Prosentase Nilai Observasi Guru Siklus I................................... 96
4.12
Prosentase Nilai Observasi Guru Siklus II ................................. 102
xii
DAFTAR LAMPIRAN Lamp. Judul Lampiran 1
Daftar Nama Siswa ...................................................................... 110
2
Daftar Nilai Siklus I ..................................................................... 111
3
Daftar Nilai Siklus II .................................................................... 112
4
Materi Siklus I Pertemuan Pertama............................................... 113
5
Materi Siklus I Pertemuan Kedua ................................................. 115
6
Materi Siklus II Pertemuan Pertama ............................................. 116
7
Materi Siklus II Pertemuan Kedua ................................................ 117
8
RPP Siklus I Pertemuan Pertama .................................................. 120
9
RPP Siklus I Pertemuan Kedua..................................................... 123
10
RPP Siklus II Pertemuan Pertama ................................................. 128
11
RPP Siklus II Pertemuan Kedua ................................................... 133
12
Dokumentasi Foto ........................................................................ 138
xiii
DAFTAR TABEL Tabel Judul Tabel 3.1
Tabel Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas VIII Semester Genap ............................................. 36
3.2
Penjabaran SK dan KD dalam Indikator ............................................... 37
3.3
Skor Penilaian tes Keterampilan Menulis pada Tiap Aspek .................. 37
3.4
Kriteria dan Kategori Aspek Penilaian ................................................. 38
3.4
Kategori Pencapaian Nilai Siswa dalam Kemampuan Menulis Bahasa Arab ........................................................................................ 40
4.1
Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siklus I Pertemuan Pertama................................................................................................ 50
4.2
Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siklus I Pertemuan Kedua .................................................................................................. 51
4.3
Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siklus II Pertemuan Pertama................................................................................................ 53
4.4
Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siklus II Pertemuan Kedua .................................................................................................. 54
4.5
Nilai Siswa pada Siklus I dan Siklus II ................................................. 55
4.6
Prosentase Kenaikan Nilai Hasil Belajar .............................................. 58
4.7
Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Pertama ............................. 59
4.8
Perhitungan Prosentase Masing-masing Aspek Observasi ................... 60
4.9
Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Kedua ............................... 63
4.10 Perhitungan Prosentase Masing-masing Aspek Observasi ................... 64 4.11 Hasil Wawancara Siswa Siklus I .......................................................... 68 4.12 Hasil Nilai Angket Siswa Siklus I ........................................................ 72 4.13 Prosentase Hasil Angket Siswa pada Siklus I ....................................... 74 4.14 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Pertama ........................... 77 4.15 Perhitungan Prosentase Masing-masing Aspek Observasi ................... 78 4.16 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Kedua .............................. 80 4.17 Perhitungan Prosentase Masing-masing Aspek Observasi ................... 82 xiv
4.18 Hasil Wawancara Siswa Siklus II................................................... 84 4.19 Hasil Nilai Angket Siswa Siklus II ................................................. 89 4.20 Prosentase Hasil Angket Siswa pada Siklus II ................................ 90 4.21 Penjabaran Penyampaian Materi Tiap Siklus.................................. 92 4.22 Penjabaran Pelaksanaan Tiap Siklus............................................... 93 4.23 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan Pertama ......................... 94 4.24 Hasil Observasi Guru Siklus I Pertemuan Kedua............................ 95 4.25 Hasil Wawancara Guru Siklus I ..................................................... 97 4.26 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan Pertama........................ 100 4.27 Hasil Observasi Guru Siklus II Pertemuan Kedua .......................... 101 4.28 Hasil Wawancara Guru Siklus II .................................................... 103
xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk yang diciptakan dengan sempurna, sejatinya manusia menguasai
empat
aspek
keterampilan
berbahasa
untuk
kepentingan
berkomunikasi dengan individu di luar dirinya. Rajiman membagi keempat keterampilan tersebut di atas kepada keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis (Tarigan, 1986:1). Keempat aspek tersebut sangat berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Empat keterampilan berbahasa yang tercangkup dalam pembelajaran bahasa yaitu keterampilan membaca, keterampilan menulis, keterampilan menyimak, dan keterampilan berbicara. Keterampilan membaca dan menyimak termasuk keterampilan bahasa yang reseptif. Artinya, ketika kita membaca dan menyimak, bahan atau sumbernya telah tersedia dan dapat langsung menerima informasi dari kegiatan membaca dan menyimak tersebut. Sedangkan keterampilan menulis dan berbicara merupakan keterampilan yang bersifat produktif. Kedua keterampilan ini menuntut kita untuk dapat menuangkan ide-ide dalam bentuk lisan maupun tulisan (Tarigan, 1983: 3-4). Keempat keterampilan berbahasa di atas memiliki peranan penting dan saling menunjang dalam kegiatan pembelajaran bahasa. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran bahasa, keempat keterampilan tersebut digunakan secara terpadu. 1
2
Kegiatan menulis dapat dilakukan setelah keterampilan membaca atau kegiatan keterampilan berbicara dilaksanakan setelah keterampilan menyimak dengan cara mengungkapkan lagi secara lisan segala sesuatu yang telah disimak. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan, merupakan catur tunggal (Tarigan, 1983:1). Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing yang lambat laun mulai dipelajari oleh para pembelajar di dunia. Di Indonesia pun bahasa ini mulai dipelajari, terlebih lagi bahwa mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, yang memiliki kitab Al-Qur’an yang diturunkan dengan bahasa Arab. Salah satu keterampilan berbahasa Arab yang harus diajarkan kepada siswa, khususnya siswa SMP Islam kelas VIII adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis bahasa Arab merupakan keterampilan yang paling sulit bahkan dapat dikatakan lebih sulit dari keterampilan berbicara. Hal itu disebabkan kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan (Nurgiyantoro, 1994:296). Berdasarkan studi awal (pretes) dan wawancara yang dilakukan dengan guru bidang studi bahasa Arab SMP Islam Moga kabupaten Pemalang, diketahui bahwa tingkat kemampuan menulis siswa SMP Islam Moga belum mencapai taraf maksimal, yaitu pembelajaran di kelas yang kurang efektif, sehingga sebagian besar nilai siswa belum mencapai nilai ketuntasan minimal. Siswa mengalami kesulitan menulis bahasa Arab, yakni kesulitan menyusun kata-kata, baik dalam bentuk kalimat maupun paragraf. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, selain
3
karena siswa merasakan bahwa pelajaran bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang membosankan, faktor penyebab lainnya di antaranya adalah faktor metode yang digunakan oleh guru. Metode pembelajaran bahasa Arab yang dipergunakan guru selama ini adalah metode ceramah.
Metode tersebut cenderung
membosankan, sehingga siswa tidak memiliki semangat untuk mempelajari bahasa Arab. Hal ini bisa dilihat melalui observasi dan hasil pretes yang dilakukan, hanya terdapat satu dari 33 siswa yang mencapai nilai diatas nilai ketuntasan minimal yaitu 75, keadaan kelas yang pasif, dan siswa yang enggan bertanya. Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi yaitu latar belakang siswa yang berbeda-beda, artinya ada siswa yang sudah mengenal bahasa Arab sejak MI, ada juga siswa yang berasal dari SD yang tidak terdapat mata pelajaran bahasa Arab sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan. Namun tidak menutup kemungkinan pula, siswa yang berasal dari MI pun mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Arab karena faktor rendahnya minat belajar, sarana dan prasarana yang kurang memadai. Mengacu pada permasalahan tersebut, guru perlu mengambil langkah atau strategi dalam proses belajar mengajar dengan teknik yang lebih tepat dan sesuai dengan kondisi serta kebutuhan siswa agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai. Siswa dapat belajar dengan baik jika siswa belajar dengan kondisi yang ideal dengan kasih sayang, kehangatan, dorongan, dan dukungan. Bila hal itu terus berlanjut, kesenangan dan kecepatan belajar dapat melekat erat dalam diri siswa (Suyatno 2004:11). Kondisi awal ini menjadi dasar peneliti menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR.
4
Quantum Teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria, yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar. Pada perkembangan selanjutnya, Bobbi de Porter (penulis buku best seller Quantum Learning dan Quantum Teaching), murid Lozanov, dan Mike Hernacki, mantan guru dan penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. Metode belajar ini diadopsi dari beberapa teori. Antara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan holistik. Menurut Omaha Boy, guru dari Universitas Rutgers menyatakan bahwa pembelajaran kuantum menyediakan landasan bagi pengajar untuk menciptakan lingkungan, sikap dan struktur menuju kesuksesan belajar. Sedangkan menurut Samuel Betances, seorang konsultan pendidikan dari Northeastern Illnois University, menyatakan bahwa strategi pembelajaran kuantum akan mampu mengubah setiap kelas menjadi tempat belajar yang menggembirakan (Wena, 2008:167). Berlandaskan dari beberapa penelitian tersebut, peneliti memilih metode quantum teaching teknik TANDUR pada siswa kelas VIII SMP Islam Moga khususnya dalam pembelajaran menulis Bahasa Arab, diharapkan setelah diterapkannya metode ini, siswa dapat memahami kaidah penulisan yang benar dan dapat menuangkan ide dalam bentuk tulisan Bahasa Arab dengan suasana belajar yang menyenangkan. Model pembelajaran quantum teaching sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran bahasa Arab, dalam hal ini adalah dalam pembelajaran menulis, diharapkan mampu membawa siswa dalam suasana yang nyaman dan
5
menyenangkan. Siswa akan lebih bebas mengemukakan pendapat, gagasan, ide, dan pikiran dalam kegiatan belajar siswa. Dalam kegiatan pembelajaran keteladanan, ketulusan, kongruensi, dan kesiapsiagaan seorang guru akan memberdayakan dan mengilhami siswa untuk membebaskan potensi milik mereka sebagai pelajar (Bobbi DePorter dkk, 2007: 114). Salah satu teknik yang terkandung dalam model pembelajaran quantum teaching adalah teknik TANDUR. Teknik TANDUR merupakan singkatan dari T (Tumbuhkan minat belajar), dalam hal ini guru memberikan contoh teks yang dapat membuat siswa tertarik, agar keinginan untuk menulis dapat tumbuh. A (Alami), ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua siswa. N (Namai), sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi, sebuah masukan. D (Demonstrasikan), guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukan bahwa mereka tahu. U (Ulangi), tunjukan kepada siswa cara mengulang materi dan menegaskan “Aku tahu dan aku juga memang tahu”. R (Rayakan), akhiri setiap proses pembelajaran dengan merayakannya. Prisip dari rayakan yaitu, “Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan”. Hal ini juga dapat memberi motivasi bagi siswa untuk melakukan tugasnya lebih baik lagi. Pembelajaran kuantum, juga bersandar pada suatu konsep, yaitu “Bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia siswa. Hal ini berarti bahwa langkah pertama seorang guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memahami atau memasuki dunia siswa. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengaitkan apa yang akan diajarkan guru dengan sebuah peristiwa. Setelah kaitan
6
itu terbentuk, siswa dapat dibawa ke dunia guru, dan memberi siswa pemahaman tentang isi pembelajaran (Wena, 2008:161). Proses belajar mengajar, dilakukan tanpa unsur paksaan yang disesuaikan dengan keadaan siswa. Antara siswa yang satu dan yang lainnya mempunyai tingkat kemampuan, pengalaman, serta tingkat ekonomi yang berbeda, sehingga siswa dapat mengekspresikan kemampuan dirinya sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki serta mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kuantum mampu: 68% meningkatkan motivasi belajar, 73% meningkatkan skor/ nilai, 81% meningkatkan rasa percaya diri, 84% meningkatkan harga diri, dan 98% melanjutkan penggunaan keterampilan (Porter, Reardon & Nourie dalam Wena, 2008:167). Sehubungan dengan penjelasan-penjelasan di atas, maka peneliti memilih judul “PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB DENGAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TEKNIK TANDUR PADA SISWA KELAS VIII SMP ISLAM MOGA KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011”. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : 1.2.1. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR?
7
1.2.2. Bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR? 1.2.3. Bagaimana penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab terhadap siswa kelas VIII SMP Islam Moga ? 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1.3.1. Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis Bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. 1.3.2. Mendeskripsikan perubahan perilaku siswa kelas VIII SMP Islam Moga setelah diterapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam pembelajaran menulis bahasa Arab. 1.3.3. Mendeskripsikan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR untuk meningkatkan kemampuan ketrampilan menulis Bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Islam Moga yang diterapkan oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut : 1.4.1. Manfaat Teoritis
8
Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
manfaat
bagi
pengembangan teori pembelajaran bahasa pada umumnya dan khususnya pembelajaran menulis bahasa Arab menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, juga sebagai alternatif memperbaiki mutu pendidikan, menambah pengetahuan mengenai pembelajaran menulis bahasa Arab. 1.4.2. Manfaat Praktis Secara praktis, manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dibagi menjadi manfaat bagi siswa, guru dan sekolah. 1.4.2.1. Bagi siswa, manfaat yang dapat diperoleh adalah memudahkan dalam mengembangkan kreativitas menulis bahasa Arab dan mempunyai variasi dalam berlatih dan belajar melalui model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. 1.4.2.2. Bagi guru, yaitu sebagai upaya memperbaharui cara pembelajaran menulis, upaya memotivasi siswa dalam keterampilan menulis, upaya meningkatkan kualitas, prestasi, khususnya dalam bidang studi bahasa Arab, dan membangun siswa untuk berpikir secara sistematis dan logis. 1.4.2.3. Bagi sekolah, dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan meningkatkan prestasi sekolah yang dapat disampaikan oleh guru ataupun dalam kesempatan lain, bahwa guru bisa menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR sebagai bahan perencanaan hasil belajar yang maksimal.
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1. Kajian Pustaka Beberapa ringkasan penelitian di bawah ini berisi tentang model pembelajaran menulis yang dijadikan sebagai bahan pertimbangan penulisan skripsi ini antara lain penelitian yang dilakukan Nuraeni (2006), Wahono (2007), Janah (2008). Nuraeni
(2006)
dalam
penelitiannya
yang
berjudul
Peningkatan
Keterampilan Menulis Rangkuman dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Kontruktivisme pada Siswa Kelas VIIIC SMP Negeri 2 Limpung Kabupaten Batang, menjelaskan bahwa pendekatan kontekstual komponen kontruktivisme dapat dijadikan sebagai upaya peningkatan keterampilan menulis dan perilaku siswa dalam menulis rangkuman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan dalam keterampilan menulis siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil pratindakan, siswa hanya mencapai nilai rata-rata 54,88. Hasil tes siklus I nilai rata-rata sebesar 66 atau meningkat 20,27% dari pratindakan. Pada siklus II nilai rata-rata mencapai 75,65 atau meningkat sebesar 14,62% dari nilai rata-rata siklus I. Hasil penelitian juga menunjukkan perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Perubahan tingkah laku yang tampak dalam pembelajaran menulis rangkuman dengan pendekatan kontekstual komponen kontruktivisme yaitu siswa menjadi lebih fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
9
10
Wahono
(2007)
dalam
penelitiannya
yang
berjudul
Peningkatan
Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi dengan media Lingkungan Belajar pada Siswa Kelas VII E SLTP Negeri 30 Semarang, mengkaji peningkatan keterampilan dalam menulis karangan narasi pengalaman pribadi dan setelah mengikuti pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan media lingkungan belajar dan perubahan perilaku, hasil penelitian ini menerangkan bahwa media lingkungan belajar dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi pengalaman pribadi sebesar 30% yaitu dari nilai rata-rata kelas 56 menjadi 65. Pada siklus I peningkatan sebesar 11% menjadi 72. Peningkatan ratarata skor terjadi setelah pembelajaran menulis karangan narasi pengalaman pribadi menggunakan media lingkungan belajar. Pembelajaran juga efektif dan tertib. Namun, dalam penggunaan bantuan media lingkungan belajar ini belum bisa memahamkan semua siswa. Hal ini karena kemampuan memahami antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda. Janah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Metode Group Investigation Pada Kelas VIII E SMP Negeri 2 Ulujami Pemalang, menjelaskan bahwa metode group investigation dapat dijadikan sebagai upaya peningkatan keterampilan menulis dan perilaku siswa dalam menulis teks berita. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan dalam keterampilan menulis siswa. Hal ini dapat dilihat dari tes siklus I nilai rata-rata sebesar 74,82. Hasil tes tersebut meningkat dari hasil yang dilakukan pada pratindakan yang nilai rata-rata sebesar 68,45 atau dengan kata
11
lain, meningkat sebesar 9,52. Pada siklus II nilai rata-rata sebesar 84,34 atau meningkat sebesar 15,89 dari nilai rata-rata siklus I. Persamaan antara penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah jenis penelitian, instrumen yang digunakan, dan analisis data. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, instrumen yang digunakan berupa tes dan non tes, serta analisis data meliputi analisis data dan pengamatan. Sedangkan perbedaan antara penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian-penelitian sebelumnya, terletak pada masalah yang dikaji, tujuan penelitian, variabel, dan subjek penelitian, serta penggunaan model, teknik atau pendekatan yang diterapkan dalam pembelajaran. Dari beberapa skripsi di atas, dapat diketahui bahwa penelitian peningkatan keterampilan menulis sudah banyak dilakukan dengan menggunakan media, teknik, metode maupun model pembelajaran yang berbeda untuk mengembangkan kreativitas berpikir dan peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis. Meskipun penelitian mengenai keterampilan menulis sudah banyak dilakukan, tidak menutup kemungkinan untuk meneruskan penelitian-penelitian sebelumnya, khususnya penelitian tentang keterampilan menulis bahasa Arab. Mengingat keterampilan menulis bahasa Arab masih belum memuaskan dan masih perlu dilakukan pencarian model pembelajaran yang efektif untuk melatih keterampilan menulis siswa. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu yaitu penelitian ini berfokus pada keterampilan menulis bahasa Arab dan penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR untuk
12
meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab yang diterapkan pada siswa kelas VIII SMP Islam Moga Kabupaten Pemalang.
2.2. Landasan Teori Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah (1) hakikat menulis, (2) model pembelajaran quantum teaching, (3) teknik TANDUR, (4) penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam keterampilan menulis bahasa Arab. 2.2.1. Hakikat menulis Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa dan lambang grafis itu (Tarigan, 1986:21). Pendapat di atas menunjukkan bahwa dengan tulisan dapat terjadi komunikasi antara penulis dan pembaca dan lambang-lambang grafis yang dipergunakan untuk menulis tersebut. Misalnya seseorang dapat dikatakan sedang menulis huruf hijaiyah jika dia memahami lambang grafis dari huruf hijaiyah. Akan tetapi, tidak dapat dikatakan seseorang sedang menulis huruf hijaiyah kalau dia tidak memahami lambang grafis dari huruf hijaiyah. Dengan demikian, jelas bahwa antara menulis dan melukis lambang grafis sangat berbeda. Orang yang menulis, bukan hanya melukiskan lambanglambang grafis itu.
13
Sedangkan tujuan dari menulis itu sendiri adalah memproyeksikan sesuatu mengenai diri seseorang. Tulisan mengandung nada yang serasi dengan maksud dan tujuannya. Menulis tidak hanya mengharuskan memilih suatu pokok tulisan tersebut, tetapi juga harus menentukan siapa pembaca karyanya dan apa maksud dan tujuannya (Tarigan, 1986:23). Menurut Peek dan Schulz (dalam Tarigan 1986:9), tujuan menulis yaitu : (1) membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi dapat melayani mereka dengan jalan menciptakan situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis untuk kegiatan menulis; (2) mendorong para siswa untuk mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan; (3) mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi menulis; (4) mengembangkan pertumbuhan terhadap dalam menulis dengan cara membantu siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas. Menulis merupakan kegiatan yang memiliki manfaat bagi diri penulis maupun bagi orang lain. Akhdiah dkk (1988:1-2) mengemukakan delapan manfaat menulis, yaitu (1) dengan menulis kita lebih dapat mengenali kemampuan dan potensi diri kita, (2) melalui kegiatan menulis kita mengembangkan berbagai gagasan, (3) kegiatan menulis memaksa kita lebih banyak menyerap, menguasai, mencari informasi sehubungan teori yang kita tulis, (4) menulis berarti mengkoordinasikan gagasan secara sistematik serta mengungkapnya secara tersurat, (5) melalui tulisan kita akan dapat meninjau, serta menilai gagasan kita sendiri secara lebih objektif, (6) dengan menulis di
14
atas kertas kita akan lebih mudah memecahkan masalah, yaitu dengan menganalisisnya secara tersurat dalam kontek yang lebih konkrit, (7) tugas menulis mengenai suatu topik, kita belajar secara aktif, dan (8) kegiatan menulis yang terencana akan membiasakan kita berfikir serta berbahasa secara tertib dan teratur.
ﻓﺎ اﻟﺪرس ﻣﻀﻄﺮ إﻟﻰ ﻛﺘﺎﺑﺔ اﻟﺤﺮوف ووﺻﻠﮭﺎ ﻓﻰ ﻛﻠﻤﺎت وإﻟﻰ, اﻣﺎ ﻓﻰ اﻟﻜﺘﺎﺑﺔ وﻣﺎ،ﻣﻌﺮﻓﺔ اﻟﻄﺮﯾﻘﺔ اﻟﺼﺤﯿﺤﺔ اﻟﻜﺘﺎﺑﺔ اﻟﺤﺮوف وإﻣﻜﺎن وﺻﻠﮫ ﺑﻤﺎ ﺑﻌﺪ ام ﻻ (٢۵: )ﻋﺒﺪاﻟﻌﺰﯾﺰ.ﯾﺤﺘﺎج “Pembelajaran menulis berupa menghubungkan huruf yang kemudian menghasilkan sebuah kata yang dapat dipahami, dengan cara penulisan yang benar, yaitu dengan menghubungkan huruf yang dibutuhkan, dan kemudian menghilangkan huruf yang tidak dibutuhkan” (Abdul Aziz, 1997: 25). Setiap tulisan yang ditulis oleh penulis pada prinsipnya mempunyai maksud-maksud tertentu yang akan disampaikan kepada pembaca. Maksudmaksud tersebut dituangkan dalam konteks dengan cara tersendiri, dengan harapan apa yang diinginkan dapat tercapai dan dapat disajikan dengan menggunakan ragam tulisan yang diinginkan. Menurut Keraf (1995:6-7) jenis tulisan ada lima yaitu (1) narasi, (2) eksposisi, (3) deskripsi, (4) persuasi, dan argumentasi. Narasi berasal dari kata to narrate yang berarti bercerita. Cerita adalah rangkaian peristiwa atau kejadian secara kronologis, baik fakta maupun rekaan atau fiksi (Kuncoro, 2009:77). Eksposisi atau paparan merupakan karangan yang dilihat dari sudut penulis memenuhi keinginan manusia untuk memberi informasi kepada orang lain, atau dari sudut pembaca berkeinginan untuk memperoleh informasi dari
15
orang-orang lain mengenai suatu hal. Eksposisi adalah bentuk wacana yang berusaha menguraikan suatu obyek, sehingga memperluas pandangan atau pengetahuan pembaca (Keraf, 1995:7). Argumentasi adalah sebuah karangan yang membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran sebuah pernyataan (Kuncoro, 2009:78). Melalui tulisan argumentasi penulis berusaha merangkai fakta-fakta sedemikian rupa sehingga mampu menunjukkan apakah pendapat atau sesuatu hal itu benar atau tidak. Argumentasi merupakan dasar yang paling fundamental dalam ilmu pengetahuan (Keraf, 1995:10). Keraf (1995:14) menyatakan bahwa persuasi adalah suatu bentuk wacana yang merupakan penyimpangan dari argumentasi, dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain atau para pembaca, agar para pendengar atau pembaca melakukan sesuatu bagi orang yang mengadakan persuasi, walaupun yang dipersuasi sebenarnya tidak terlalu percaya akan apa yang dikatakan itu. Sedangkan tulisan deskriptif lebih memberi gambaran verbal terhadap sesuatu
yang akan ditulis, baik itu
manusia, obyek, penampilan,
pemandangan atau kejadian. Cara penulisan ini menggambarkan sesuatu obyek atau kejadian sedemikian rupa sehingga pembaca dibuat seolah-olah melihat sendiri, mengalami, dan merasakan apa yang terjadi sebagaimana dipersepsikan oleh pancaindra (Kuncoro, 2009:72). Dalam penelitian yang akan dilakukan, keterampilan menulis bahasa Arab yang akan diteliti yaitu keterampilan menulis bahasa Arab dalam jenis
16
tulisan narasi dan deskriptif. Siswa menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dan menggambarkan suatu obyek dalam bentuk teks tertulis berbahasa Arab. Dalam http://anneahira.com, yang diunduh tanggal 18 Januari 2011 pukul 10:33, disebutkam bahwa kalimat “Kemahiran menulis Bahasa Arab” mengandung 3 komponen kemahiran sekaligus. Yakni mahir menulis dengan tulisan Arab (khat), mahir menggunakan bahasa Arab (baik Arab fushah maupun amiyah) dan memiliki kemampuan menulis (yang biasanya dibekali dengan berpikir secara sistematis dan mampu menuangkannya dengan baik dalam untaian kata-kata). 2.2.2. Model Pembelajaran Quantum Teaching Dunia pendidikan selalu mengalami perubahan, kita harus berusaha untuk senantiasa peka terhadap perubahan-perubahan yang super cepat, multidimensi, dan tidak ada istilah kata tunggu. Hal ini menjadi titik awal sumber daya manusia dibentuk, sesuai dengan konteks pendidikan. Perlu ada perubahan mendasar pada pola, pendekatan, metode maupun cara-cara penyampaian informasi yang efektif dan menyenangkan.
Peran guru sebagai jembatan informasi pendidikan
mempunyai nilai penting, sehingga guru harus senantiasa meningkatkan kinerjanya dalam mengajar. Menurut Ahmad Izzan (2007:73), proses mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa asing, merupakan usaha-usaha yang khusus untuk membentuk dan membina kebiasaan baru yang dilakukan secara sadar, sedangkan ketika
17
mempelajari bahasa ibu, proses pembelajaran itu dilakukan tanpa sadar. Sedangkan pembelajaran bahasa Arab itu sendiri menurut Rohima (2008:24) adalah suatu proses yang diarahkan untuk membina dan mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan bahasa Arab sebagai alat komunikasi dan interaksi sosial, baik secara lisan maupun tulisan, kegiatan pembelajaran bahasa, terutama ditekankan pada komponen pemahaman dan penggunaan, sedangkan komponen kebahasaan dimaksudkan hanya sebagai dasar teoritis umum, menunjang kedua kemampuan tersebut. Transfer ilmu semacam ini, memerlukan suatu metode yang sesuai dengan keadaan siswa, sehingga usaha-usaha untuk membina dan mengembangkan kemampuan siswa, khususnya keterampilan menulis bahasa Arab siswa akan mencapai taraf pemahaman dan penggunaan yang maksimal. Quantum teaching adalah pengubahan belajar yang meriah, dengan segala nuansanya yang menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang dalam lingkungan-interaksi yang mendirikan landasan dalam kerangka untuk belajar (DePorter, Hernacki, 2001 dalam Wena, 2008:161). Dalam pembelajaran bahasa Arab, penerapan quantum teaching merupakan pembelajaran yang efektif karena mengingat sistem pembelajaran quantum teaching yang menyenangkan, akan mengubah asumsi siswa bahwa belajar bahasa Arab sangat membosankan. Model pembelajaran quantum teaching menerapkan prinsip ‘bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, pembelajaran quantum teaching tidak hanya menawarkan materi yang harus dipelajari
18
siswa, tetapi lebih dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar. Model pembelajaran quantum teaching, di dalamnya terdapat interaksi-interaksi yang mengubah kemampuan dan bakat siswa menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain. Menurut Bobbi DePorter (2007:7-8), model pembelajaran quantum teaching mempunyai beberapa prinsip sebagai berikut: 2.2.2.1
Segalanya berbicara Segalanya berbicara dalam model quantum teaching dapat diartikan
bahwa segala sesuatu yang ada, seperti lingkungan belajar, bahasa tubuh dan bahan pelajaran mempunyai fungsi dalam menyampaikan pesan yang berhubungan dengan belajar. 2.2.2.2
Segalanya bertujuan Segalanya bertujuan dalam model pembelajaran quantum teaching
memiliki arti guru memberikan kepada siswa tentang tujuan mempelajari materi yang akan diajarkan. 2.2.2.3
Pengalaman sebelum konsep Pengalaman sebelum konsep dalam model quantum teaching
merupakan pengalaman yang diperoleh siswa dalam memperoleh konsepkonsep yang berhubungan dengan materi yang diajarkan. 2.2.2.4
Akui setiap usaha Pada model quantum teaching segala usaha yang dilakukan oleh siswa
harus diakui dan dihargai oleh guru, sekecil apapun yang telah dilakukan oleh siswa, misalnya dengan pemberian pujian.
19
2.2.2.5
Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan Adapun yang dimaksud dengan jika layak dipelajari layak pula untuk
dirayakan adalah pemberian penghargaan kepada siswa yang mau berperan aktif dalam pembelajaran. 2.2.3. Teknik TANDUR TANDUR merupakan akronim dari: Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan rayakan. T : Tumbuhkan. Tumbuhkan berarti guru harus menumbuhkan sifat motivasi mempelajari sesuatu. Sertakan diri mereka, pikat mereka, puaskan keinginan mereka. Buatlah siswa tertarik atau penasaran terhadap materi yang diajarkan (Ismawati, 2011:130). A : Alami. Alami mangandung makna bahwa sebuah proses pembelajaran akan lebih bermakna jika siswa mengalami secara langsung atau nyata materi yang akan diajarkan. Menurut Dryden & Vos (2001), pengalaman-pengalaman
sebelumnya akan bermanfaat bagi guru dalam
mengajarkan konsep-konsep yang berkaitan. Pengalaman dapat menciptakan ikatan emosional, menciptakan peluang untuk pemberian makna, dan pengalaman membangun keingintahuan siswa (Wena, 2008:165). N : Namai. Penamaan adalah saatnya untuk mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi belajar. Penamaan mampu memuaskan hasrat alami otak untuk memberi identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan.
20
D : Demonstrasikan. Demonstrasikan berarti bahwa memberi peluang pada siswa untuk menerjemahkan dan menerapkan pengetahuan mereka ke dalam pembelajaran lain atau ke dalam kehidupan mereka. Kegiatan ini akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. U : Ulangi. Ulangi berarti bahwa proses pengulangan dalam kegiatan pembelajaran dapat memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa tahu atau yakin terhadap kemampuan siswa. Pengulangan harus dilakukan secara multimodalitas, multikecerdasan. Yang dimaksud dengan multimodalitas dan multikecerdasan di sini adalah dalam mengulangi suatu materi, guru harus menyeluruh dalam penyampaiannya, serta memperhatikan tingkat kecerdasan siswa, karena setiap siswa mempunyai kecerdasan dibidang tertentu. Sebagai contoh, siswa yang cerdas dalam berhitung, belum tentu siswa tersebut juga cerdas dalam pembelajaran bahasa, demikian pula sebaliknya. R : Rayakan. Rayakan mengandung makna pemberian penghormatan pada siswa atas usaha, ketekunan, dan kesuksesannya. Dengan kata lain, perayaan berarti pemberian umpan balik yang positif pada siswa atas keberhasilannya, baik berupa pujian, pemberian hadiah atau bentuk lainnya. Gagne (1977) juga menyatakan bahwa umpan balik sangat penting artinya bagi proses penguatan terhadap prestasi yang telah dicapai siswa. Hal ini berarti bahwa perayaan akan dapat memperkuat proses belajar selanjutnya.
2.2.4. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR dalam Keterampilan Menulis Bahasa Arab
21
Pembelajaran kuantum bersandar pada suatu konsep, yaitu “Bawalah dunia siswa ke dunia guru, dan antarkan dunia guru ke dunia siswa”. Hal ini berarti bahwa langkah pertama seorang guru dalam kegiatan PBM adalah memahami
atau
memasuki
dunia
siswa,
sebagai
bagian
kegiatan
pembelajaran. Tindakan ini akan memberi peluang/ izin pada guru untuk memimpin, menuntun, dan memudahkan kegiatan siswa dalam PBM. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengaitkan apa yang akan diajarkan guru dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi atau akademis siswa (DePorter, Reardon & Nourie, 2001). Setelah kaitan itu terbentuk, siswa dapat dibawa ke dunia guru, dan memberi siswa pemahaman tentang isi pembelajaran. Pada tahap ini rincian isi pembelajaran dijabarkan (Wena, 2008:161). Penggunaan model yang tepat akan menimbulkan minat dan semangat siswa pada proses pembelajaran. Dengan adanya semangat dan minat, siswa akan dengan mudah menuangkan ide atau gagasannya dalam bentuk tulisan, khususnya menulis teks bahasa Arab, serta siswa dibimbing untuk dapat menulis teks bahasa Arab sesuai kaidah-kaidah yang benar. Dalam penelitian tindakan kelas ini, tujuan dipilihnya model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR agar dapat membantu siswa mencapai apa yang diinginkan, yaitu dapat menulis teks bahasa Arab sederhana yang baik dan benar.
22
Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Tumbuhkan, siswa mengamati contoh teks Bahasa Arab yang menarik, guru memberi motivasi bagi siswa, bahwa menulis teks bahasa Arab bukan pekerjaan yang sulit. Banyak orang bisa melakukannya termasuk para siswa. Hal ini akan menumbuhkan rasa ingin tahu siswa tentang bagaimana cara menulis teks bahasa Arab dengan kaidah yang benar. 2) Alami, alami di sini maksudnya adalah guru mengangkat tema menulis yang menarik, pengalaman umum yang dapat menarik dan dimengerti semua siswa. 3) Namai, langkah selanjutnya yang dilakukan guru adalah menamai, maksudnya yaitu guru memberikan konsep-konsep yang mendukung pembelajaran bahasa Arab, konsep tentang bagaimana aturan penulisan yang benar, terdapat di dalamnya konsep tentang nahwu dan shorof untuk mendukung proses pembelajaran menulis siswa. Konsep ini dapat dijadikan bekal untuk membenahi teks-teks yang siswa tulis. 4) Demonstrasikan, siswa diberi kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka mengetahui. Guru memberi peluang siswa untuk menerapkan pengetahuan mereka mengenai konsep menulis teks bahasa Arab yang benar ke dalam tulisan yang akan mereka buat. 5) Ulangi, guru menegaskan kembali secara singkat apa yang telah disampaikan kepada siswa tentang bagaimana menulis teks Arab dengan kaidah yang benar, pengulangan ini juga dilakukan oleh siswa, sehingga apa yang telah disampaikan guru kepada siswa benar-benar melekat di benak siswa; dan 6) Rayakan, yaitu penghargaan atas hasil tulisan siswa, hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan memilih teks terlucu, terfavorit, atau
23
sekedar memberi pujian kepada semua siswa yang ada di kelas, misalnya dengan tepuk tangan, atau memberi ucapan “Hebat!, Bagus!, Pintar sekali!”.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas selanjutnya disingkat PTK atau Classroom Action Research. Seorang ahli penelitian bernama McNiff (1992:1) dengan tegas mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran (Asrori, 2008:4). Penelitian tindakan kelas, pada dasarnya merupakan penelitian yang diterapkan pada pembelajaran di kelas. Setidaknya ada empat model penelitian tindakan kelas, yaitu model guru sebagai peneliti, model kolaboratif, model simultan terintergrasi, dan model administrasi sosial eksperimental. Dalam hal ini, peneliti hanya menggunakan satu model PTK saja, yaitu model simultan terintegrasi. Model penelitian tindakan kelas yang demikian ini, guru dilibatkan pada proses penelitian kelasnya terutama pada aspek atau langkah mencobakan tindakan dan melakukan refleksi terhadap praktik-praktik pembelajaran di kelas. Meskipun demikian, persoalan-persoalan pembelajaran yang diteliti dimuncullkan dan diidentifikasi oleh peneliti dari luar, misalnya peneliti dari perguruan tinggi kependidikan (Asrori, 2008: 46). Dalam PTK ada empat langkah yang biasanya dilakukan, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi (Asrori, 2008:100). 24
25
Penelitian (PTK) ini akan dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Untuk memperjelas bagaimana prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Permasalahan
Perencanaan Tindakan I
Pelaksanaan Tindakan I
Siklus I Refleksi I
Observasi I
Perencanaan Tindakan II
Pelaksanaan Tindakan II
Refleksi II
Observasi II
Permasalahan Baru Hasil Refleksi
Siklus II
Penyimpulan dan Pemaknaan Hasil Jika permasalahan Belum Terselesaikan
Lanjutkan ke siklus beikutnya
Bagan 1 Siklus Pelaksanaan Tindakan Kelas (Asrori, 2008: 103)
26
Perencanaan pada siklus meliputi dua hal, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan unum adalah perencanaan yang meliputi keseluruhan aspek yang ada pada penelitian tindakan kelas. Sedangkan perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus I. Dalam perencanaan siklus terdapat perencanaan ulang atau revisi ulang. Hal ini direncanakan berkaitan dengan pendekatan, metode pembelajaran dan materi pembelajaran. Siklus I bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan dalam keterampilan menulis teks bahasa Arab. Siklus I dipakai sebagai refleksi untuk melakukan siklus II. Sedangkan siklus II bertujuan untuk mengetahui hasil dari penerapan metode quantum teaching pada siswa dalam keterampilan menulis teks bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR setelah dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yang didasarkan pada siklus I.
3.2 Prosedur Pelaksaaan Penelitian Tindakan Kelas 3.2.1
Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I
Prosedur penelitian tindakan kelas pada siklus I terdiri atas perencanaan, tindakan observasi dan refleksi. 3.2.1.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan, langkah yang dilakukan adalah melakukan persiapan pembelajaran menulis bahasa Arab. Langkah-langkah yang akan dilakukan
berupaya
untuk
memperbaiki
kelemahan
dalam
proses
27
pembelajaran menulis bahasa Arab yang selama ini diterapkan oleh guru. Rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah (1) menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran menulis bahasa Arab menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (2) membuat dan menyiapkan instrumen berupa lembar observasi, lembar wawancara, dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes, (3) menyiapkan perangkat tes menulis teks bahasa Arab berupa kisi-kisi soal, pedoman penskoran dan penelitian, dan (4) melakukan kolaborasi dengan guru mata pelajaran dan dosen pembimbing. 3.2.1.2 Tindakan Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan oleh guru sebagai upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi di sekolah yang bersangkutan. Perubahan yang terjadi merupakan suatu solusi. Siswa diajarkan untuk berlatih menulis teks bahasa Arab menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari siswa yang berupa latihan-latihan dan tugas-tugas yang telah diberikan, yang nantinya akan menunjukan hasil belajar menulis bahasa Arab yang dilakukan siswa. Selain itu, peneliti juga melakukan penilaian proses dan penilaian kebiasaan menulis bahasa Arab siswa. Tindakan yang akan dilakukan adalah pembelajaran menulis bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Pada tahap ini dilakukan tiga tahap proses belajar mengajar, yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
28
1) Kegiatan awal a. Guru memberikan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab dengan siswa tentang tema yang menarik. b. Guru
mengkondisikan
siswa
untuk
mengikuti
pembelajaran
keterampilan menulis bahasa Arab dan mendengarkan penjelasan tujuan pembelajaran secara umum yaitu keterampilan menulis teks bahasa Arab. c. Siswa mendengarkan penjelasan mengenai model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. 2) Kegiatan Inti a. Siswa mengamati contoh teks bahasa Arab yang benar dan menarik dengan tujuan dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk menulis teks bahasa Arab. b. Siswa mendengarkan penjelasan secara umum dari guru tentang hal yang berkaitan dengan menulis bahasa Arab. Misalnya, contoh kosakata yang banyak digunakan, struktur kalimat, dan lain-lain. c. Siswa diberi kesempatan untuk menulis teks bahasa Arab sesuai dengan kaidah yang dijelaskan oleh guru. d. Siswa membacakan hasil karyanya di depan kelas, untuk menunjukkan bahwa mereka tahu dan berhasil menulis berita. e. Siswa dan guru membahas teks bahasa Arab yang telah dibacakan oleh salah satu siswa di depan kelas.
29
3) Penutup a. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Guru memberikan penghargaan atas karya siswa. Misalnya dengan memilih teks bahasa Arab terbaik, memilih teks bahasa Arab terfavorit, atau dengan memberi pujian kepada seluruh siswa yang ada di kelas yang telah menulis teks berbahasa Arab, yaitu dengan memberikan tepuk tangan atau mengacungkan jempol dan mengucap kata “bagus!”, pintar!”, dan lain-lain. b. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. 3.2.1.3 Observasi Observasi dilakukan dengan mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa selama penelitian untuk mengetahui dampak pelaksanaan tindakan dan respon siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan. Observasi secara cermat sangat diperlukan karena tindakan yang dilakukan oleh guru biasanya selalu dihadapkan kepada berbagai kendala dalam realitas pembelajaran di kelas (Asrori, 2008: 53). Kegiatan observasi ini bertujuan untuk mengamati perilaku, respon, minat siswa tentang tindakan guru dalam menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam pembelajaran bahasa Arab. 3.2.1.4 Refleksi Refleksi diterapkan setelah dilaksanakan pembelajaran siklus I dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, maka
30
proses yang dilaksanakan akan memberikan hasil yang akan menunjukkan beberapa kekurangan dalam proses pembelajaran. Dengan dilakukan refleksi, maka kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I dapat diketahui dan nantinya diperbaiki pada penerapan pembelajaran berikutnya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
3.2.2
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas pada Siklus II
Setelah melakukan kegiatan refleksi hasil pembelajaran pada siklus I, dilakukan perbaikan dengan melakukan pembelajaran menulis teks bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR pada siklus II. 3.2.2.1 Perencanaan Pada tahap perencanaan pada siklus II ini peneliti menyiapkan halhal yang akan dilaksanakan pada siklus II sebagai perbaikan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Adapun rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah (1) membuat perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis teks bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR yang materinya masih sama dengan siklus I. Namun demikian, diupayakan dapat memperbaiki masalah dan kekurangankekurangan pada siklus I, (2) menyiapkan lembar observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi foto untuk memperoleh data nontes siklus II dan (3) menyiapkan perangkat tes menulis bahasa Arab beserta kriteria penilaiannya.
31
3.2.2.2 Tindakan Tindakan-tindakan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat dengan memperbaiki hasil refleksi siklus I. Materi pembelajaran tetap sama dengan siklus I yaitu menulis teks bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Tindakan pada siklus II yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut : 1) Kegiatan awal a. Guru
mengkondisikan
siswa
untuk
mengikuti
pembelajaran
keterampilan menulis teks bahasa Arab. b. Guru dan siswa melakukan tanya jawab dengan menggunakan teka-teki sederhana yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks bahasa Arab siswa. c. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran dan menjelaskan tujuan pembelajaran menulis teks bahasa Arab. d. Siswa
mendengarkan
penjelasan
mengenai
penerapan
model
pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dalam pembelajaran menulis bahasa Arab. 2) Kegiatan inti a. Siswa mengamati contoh teks bahasa Arab yang diberikan oleh guru yang bertujuan untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam menulis teks bahasa Arab.
32
b. Siswa memperhatikan penjelasan guru secara umum mengenai hal yang berkaitan dengan tata cara menulis teks bahasa Arab. c. Siswa menulis teks bahasa Arab sesuai dengan kaidah yang telah dijelaskan oleh guru. d. Siswa membacakan hasil karyanya di depan kelas, untuk menunjukkan bahwa mereka tahu dan berhasil menulis teks bahasa Arab. e. Siswa dan guru membahas teks bahasa Arab yang telah dibacakan oleh salah satu siswa di depan kelas. 3) Penutup a. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan. Guru memberikan penghargaan atas karya siswa, misalnya dengan memilih teks bahasa Arab terbaik, memilih teks terfavorit, atau dengan memberi pujian kepada seluruh siswa yang ada di kelas yang telah menulis teks berbahasa Arab, yaitu dengan memberikan tepuk tangan atau mengacungkan jempol dan mengucap kata “bagus!”, pintar!”, dan lainlain. b. Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung. 3.2.2.3 Observasi Observasi dilakukan dan diamati melalui pelaksanaan orientasi, wawancara, dan dokumentasi foto saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil-hasil yang dicapai dan kelemahan-kelemahan yang muncul juga menjadi sasaran dalam observasi pada siklus II. Hal yang diamati dalam
33
observasi siklus II yaitu perilaku dan respon siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks bahasa Arab dengan metode pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR . 3.2.2.4 Refleksi Pada siklus II ini, refleksi dilakukan untuk memecahkan masalah dan mengatasi kendala serta mempertahankan kemajuan proses pembelajaran mulai dari perencanaan sampai hasil akhir siklus I. Selain itu juga untuk mengetahui keaktifan model pembelajaran quantum teaching dalam pembelajaran menulis teks bahasa Arab dan untuk melihat ada tidaknya peningkatan kemampuan menulis teks bahasa Arab, serta mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti pembelajaran.
3.3 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A semester II SMP Islam Moga Kabupaten Pemalang Tahun ajaran 2010/2011. Dalam satu kelas, jumlah siswa kelas VIII A adalah 33 siswa, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Peneliti menjadikan semua siswa tersebut sebagai subjek sekaligus sebagai sampel penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti adalah SMP Islam Moga Kabupaten Pemalang Jalan Raya Moga kecamatan Moga Kabupaten Pemalang 52354. Waktu penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti berlangsung selama dua bulan dimulai dari tanggal 28 Maret 2011 sampai dengan tanggal 09 Mei 2011.
34
Peneliti memilih kelas VIII A sebagai subjek penelitian dengan alasan sebagai berikut : (1) Berdasarkan hasil pretes yang telah dilakukan di SMP Islam Moga, keterampilan siswa kelas VIII A dalam menulis, khususnya menulis teks bahasa Arab masih kurang, sehingga perlu diadakan upaya untuk meningkatkannya; (2) Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Arab, kelas VIII A merupakan kelas terfavorit, tetapi masih ada siswa yang belum lancar menulis teks bahasa Arab; (3) Kelas VIII A merupakan kelas yang mendapatkan nilai rendah dalam menulis, akan tetapi mempunyai semangat dan keinginan yang kuat untuk terus berlatih menulis. Hal-hal tersebutlah yang menjadi pertimbangan peneliti sebagai dasar awal dalam upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis teks bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR yang nantinya akan menarik minat siswa untuk belajar.
3.4 Variabel Penelitian Kerlinger, sebagaimana yang dikutip oleh Arikunto berpendapat bahwa variabel adalah sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran (Ainin, 2010: 31). PTK ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Penjelasan kedua variabel diuraikan berikut ini :
35
3.4.1 Variabel
Model
Pembelajaran Quantum Teaching
Teknik
TANDUR Model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR merupakan variabel bebas. Huda (1991) mengemukakan bahwa variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang dapat diamati dan dinilai sebagai penyebab (determinan) dari sebuah tingkah laku (Ainin, 2010: 32). Quantum teaching adalah pengubahan belajar dengan meriah, dengan segala nuansanya. Quantum teaching
juga menyertakan segala kaitan,
interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar. TANDUR adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Menciptakan minat adalah cara yang sangat baik untuk memberikan motivasi pada diri siswa demi mencapai tujuan. Melalui model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR meliputi enam pokok, yaitu : (1). Tumbuhkan minat siswa untuk belajar Bahasa Arab. (2). Alami, siswa diberi kesempatan untuk menulis teks bahasa Arab. (3). Namai setiap konsep pembelajaran. (4). Demonstrasikan, siswa diminta untuk membuktikan bahwa dia tahu dan benar-benar tahu tentang menulis teks bahasa Arab, dengan cara membacakan hasil karyanya didepan kelas. (5). Ulangi, keterampilan menulis khususnya teks bahasa Arab harus dilatih berulang-ulang untuk mndapatkan hasil yang baik. (6). Rayakan, sesuatu yang
36
layak dipelajari , layak juga untuk dirayakan, yaitu merayakan tentang keberhasilan siswa dalam menulis teks bahasa Arab. 3.4.2 Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab Keterampilan menulis bahasa Arab merupakan variabel terikat. Ubaidat (1987) mengemukakan tentang pengertian dari variabel terikat yaitu suatu variabel yang diakibatkan oleh variabel bebas (Ainin, 2010: 32) Siswa diharapkan mampu menulis teks bahasa Arab sesuai dengan aspek-aspek penilaian yang ditetapkan sebagai efek dari penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran menulis teks bahasa Arab apabila telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan pembelajaran menulis teks bahasa Arab ini diharapkan dapat memenuhi target nilai ketuntasan keterampilan menulis teks bahasa Arab pada siswa kelas VIII A SMP Islam Moga. Peneliti menargetkan ketuntasan belajar sebesar 75 dalam kategori baik, karena pada SMP Islam Moga menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk kompetensi dasar menulis teks bahasa Arab singkat, padat, dan jelas adalah 75.
3.5 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini, berupa tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterampilan menulis teks bahas Arab siswa berupa tes menulis teks bahasa Arab. Nontes digunakan untuk mengumpulkan data tentang perubahan
37
perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran menulis teks bahasa Arab melalui model quantum teaching teknik TANDUR. 3.5.1
Instrumen Tes Instrumen dalam bentuk tes digunakan untuk meningkatkan
keterampilan siswa dalam menulis teks bahasa Arab. Pada tes awal atau prates ini siswa juga menulis teks bahasa Arab. Setelah itu proses pembelajaran diadakan tes menulis teks bahasa Arab berbentuk paragraf sederhana. Mengacu pada Lampiran : Permenag No. 2 Tahun 2008, tentang SKL dan SI PAI dan bahasa. Arab, di dalamnya disebutkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai dari pembelajaran Bahasa Arab. Hal ini dijelaskan pada tabel di bawah ini : Tabel 1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Arab kelas VIII Semester Genap Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Menulis Mengungkapkan
pikiran, Mengungkapkan
perasaan,
pengalaman
informasi
melalui
menulis
tentang
informasi
dan
dan gagasan secara tertulis dalam kalimat
kegiatan sederhana tentang: hobi
dan اﻟﮭﻮاﯾﺔ- اﻟﻤﮭﻨﺔ
profesi Tema-tema
tersebut
menggunakan
struktur kalimat : ﺟﻤﻠﺔ ﻓﻌﻠﯿﺔ, ل، ﻟﻦ، ان, ﻣﺼﺪر,ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع
38
Berdasarkan tabel di atas, maka disusun indikator sebagai berikut : Tabel 2 Penjabaran Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dalam indikator Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Menulis Mengungkapkan pikiran,
Mengungkapkan
perasaan, informasi
pengalaman
a. Menyusun dan
dan gagasan
dengan
secara
menggunakan kata-
informasi
melalui tertulis dalam kalimat
kata
kegiatan
menulis sederhana tentang:
disediakan.
tentang
hobi
dan اﻟﮭﻮاﯾﺔ- اﻟﻤﮭﻨﺔ
kalimat
yang
b. Menyusun paragraf
profesi
sederhana
dengan
ungkapan-ungkapan/ kalimat
yang
disediakan.
Tabel 3 Skor Penilaian Tes Keterampilan Menulis pada Tiap Aspek No 1.
Aspek Penilaian Menyusun menggunakan
kalimat
dengan
kata-kata
yang
disediakan. 2.
Menyusun
paragraf
sederhana
Bobot
Skor Maksimal
5
25
39
dengan
ungkapan-ungkapan/
kalimat yang disediakan. a. Kesesuaian isi dengan judul
7
35
b. Ejaan dan tanda baca
8
40
20
100
Jumlah
Aspek-aspek yang dinilai dengan rentang skor dan kategori penilaian dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini. Tabel 4 Kriteria dan Kategori Aspek Penilaian No 1.
Aspek Peniliaian Menyusun
kalimat
menggunakan
Skor
Kategori
dengan
kata-kata
yang
disediakan. a. Tepat dalam penyusunan
5
Sangat baik
b. Terdapat kesalahan penempatan
4
Baik
c. Terdapat kata yang tidak tepat
3
Cukup
d. Terdapat kesalahan penulisan.
2
Kurang
e. Kalimat tidak bisa dipahami.
1
Sangat kurang
5
Sangat baik
kata.
2.
Menyusun
paragraf
sederhana
dengan
ungkapan-ungkapan/
kalimat yang disediakan. a. Kesesuaian isi dengan judul - Isi sesuai dengan topik dan
40
terdapat
mufrodat
yang
variatif. - Isi sesuai dengan topik tetapi
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sangat kurang
baca
5
Sangat baik
- Jumlah kesalahan antara 1
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sangat kurang
banyak terdapat pengulangan mufrodat - Terdapat 1-3 kalimat yang menyimpang dari topik - Terdapat 4-6 kalimat yang menyimpang dari topik - Isi tidak sesuai dengan topik
b. Ejaan dan tanda baca - Ejaan
dan
tanda
sempurna
sampai 3 - Jumlah kesalahan antara 4 sampai 6 - Jumlah kesalahan antara 7 sampai 9 - Jumlah kesalahan lebih dari 10
41
Skor yang telah dijabarkan di atas, nantinya diolah untuk memperoleh data nilai siswa dari semua aspek. Penghitungan skor yang diperoleh siswa menggunakan rumus sebagai berikut : NA=
Ʃskor siswa Skor maksimal
Keterangan : NA
: Nilai akhir
Ʃskor siswa
: Jumlah skor siswa
Rentang skor seperti tabel 5 berikut ini merupakan pedoman untuk mengetahui kategori pencapaian nilai siswa dalam kemampuan menulis bahasa Arab. Tabel 5 Kategori Pencapaian Nilai Siswa dalam Kemampuan Menulis Bahasa Arab No
Kategori
Rentang nilai
1.
Sangat baik
85-100
2.
Baik
70-84
3.
Cukup
55-69
4.
Kurang
40-54
5.
Sangat kurang
0-39
3.5.2
Instrumen Nontes Instrumen nontes merupakan data yang digunakan oleh peneliti untuk
mengumpulkan data kualitatif, melalui observasi, wawancara serta angket siswa.
42
3.5.2.1 Pedoman Observasi Pedoman yang digunakan dalam observasi PTK ini adalah lembar observasi siswa dan guru. Observasi siswa merupakan pengamatan terhadap seluruh aktivitas siswa selama proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Dan pedoman observasi guru merupakan daftar pengamatan seluruh aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Lembar observasi ini digunakan untuk memperoleh data tentang perilaku dan tanggapan siswa selama proses pembelajaran dan data mengenai penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR oleh guru yang berlangsung pada siklus I dan siklus II. Aspek yang diamati dalam pedoman observasi ini adalah aktivitas siswa dalam
melakukan
kegiatan menulis bahasa
Arab
selama
kegiatan
pembelajaran di kelas. Perilaku siswa yang diamati adalah perilaku positif dalam menulis dan perilaku negatif dalam kegiatan menulis teks bahasa Arab. Selain itu juga kesungguhan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Dalam pedoman observasi tersebut, aspek-aspek yang diamati antara lain: (1) Semangat siswa dalam pembahasan topik, (2) minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab (sebagai reaksi dari T: Tumbuhkan), (3) respon siswa dalam membahas pengalaman siswa (sebagai reaksi dari A: Alami), (4) antusias siswa dalam membahas konsep dasar menulis teks bahasa Arab (sebagai
reaksi
dari
N:
Namai),
(5)
keaktifan
siswa
dalam
mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas (sebagai reaksi dari D: Demonstrasikan), (6) respon dan keaktifan siswa dalam mengulangi konsep
43
yang telah diberikan oleh guru (sebagai reaksi dari U: Ulangi), (7) sikap siswa terhadap metode yang diterapkan oleh guru (sebagai reaksi dari R: Rayakan). Sedangkan aspek yang diamati pada pedoman observasi guru meliputi (1) semangat guru dalam pembahasan topik, (2) T: Keterampilan guru dalam menumbuhkan minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab, (3) A: Keterampilan guru dalam memberikan contoh teks bahasa Arab berdasarkan pengalaman siswa, (4) N : Keterampilan guru dalam memberi konsep dasar menulis teks bahasa Arab, (5) D: Keterampilan guru dalam memberikan kesempatan siswa mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas, (6) U: Keterampilan guru dalam mengulangi konsep yang telah diberikan, (7) R: Keterampilan guru dalam merayakan atau memberi penghargaan terhadap siswa yang aktif. 3.5.2.2 Lembar Wawancara Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan siswa melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi mengenai pembelajaran menulis bahasa Arab dengan model quantum teaching teknik TANDUR. Wawancara dilakukan kepada beberapa siswa yang mendapatkan nilai baik, siswa yang mendapatkan nilai cukup, dan siswa yang mendapatkan nilai kurang. Wawancara tersebut dilakukan dengan teknik tanya jawab secara langsung kepada siswa diluar jam pelajaran. Dalam wawancara mengungkap beberapa aspek, yaitu (1) Apakah sebelumnya pembelajaran bahasa Arab menyenangkan bagi siswa, (2) Bagaimana tanggapan siswa setelah
44
mengetahui konsep dan manfaat dari model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (3) Apakah pembelajaran menulis bahasa Arab menggunakan quantum teaching teknik TANDUR memudahkan siswa dalam belajar menulis bahasa Arab, (4) Apakah siswa merasa senang dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran menulis bahasa Arab, (5) Apa manfaat yang siswa rasakan setelah guru menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Wawancara juga dilakukan kepada guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab, yang menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Aspek yang menjadi pedoman wawancara yaitu: (1) Apakah sebelumnya guru telah mengetahui tentang model pembelajaran quantum teaching
teknik TANDUR, (2) Bagaimana tanggapan guru setelah
mengetahui konsep dan manfaat dari model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (3) Apakah guru mengalami kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (4) Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (5) Apa manfaat yang guru rasakan setelah menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR? Apakah guru puas dengan pembelajaran menggunakan model pmbelajaran ini, (6) Apakah guru tertarik untuk menerapkan metode quantum teaching teknik TANDUR untuk kegiatan belajar mengajar selanjutnya.
45
3.5.2.3 Angket Angket digunakan untuk mengetahui minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Arab dan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Angket
yang berupa instrumen minat
bertujuan untuk
memperoleh informasi tentang minat siswa terhadap suatu mata pelajaran (Mardapi, 2008: 112). Aspek yang diamati dalam lembar angket adalah sebagai berikut: (1) Siswa menyukai mata pelajaran bahasa Arab, (2) Siswa merasa senang dengan
pembelajaran
menulis
bahasa
Arab
menggunakan
model
pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (3) Siswa tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab setelah guru menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, (4) Siswa senang ketika guru memberikan anda kesempatan untuk menulis di depan kelas, (5) Siswa ingin model pembelajaran yang diterapkan guru sekarang, yaitu model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR diterapkan seterusnya dalam pembelajaran menulis bahasa Arab. Aspek-aspek tersebut kemudian dijawab oleh siswa dalam bentuk angket tertutup. Untuk keperluan analsis, yaitu: kualitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya: Sangat setuju – Setuju – Tidak setuju – Sangat tidak setuju (4)
(3)
(Sugiyono, 2007: 94)
(2)
(1)
46
Data interval tersebut dianalisis dengan menghitung rata-rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden (Sugiyono, 2007:94).
3.6 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik tes dan non tes. 3.6.1 Teknik Tes Pengumpulan data dengan tes
digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam mengungkapkan sesuatu dalam bentuk teks bahasa Arab, sesuai materi yang diajarkan. Tes dilakukan setiap akhir pertemuan pembelajaran. Setiap siklus terdapat dua tes yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi dan menerapkannya dalam bentuk tulisan. Dengan dilakukan evaluasi, diharapkan siswa mampu mengetahui cara menulis yang benar, dengan kaidah yang diajarkan sebelumnya. 3.6.2 Teknik Nontes Teknik nontes yang dilakukan yaitu berupa observasi, wawancara, dan angket. Peneliti dengan dibantu oleh beberapa rekan untuk mengobservasi perilaku siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangasung dengan menggunakan pedoman observasi yang telah disediakan.
Observasi
dilaksanakan dari awal hingga akhir pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diteliti dalam observasi meliputi (1) Semangat siswa dalam pembahasan topik, (2) minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab, (3) respon siswa
47
dalam membahas pengalaman siswa, (4) antusias siswa dalam membahas konsep dasar menulis teks bahasa Arab, (5) keaktifan
siswa dalam
mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas, (6) respon dan keaktifan siswa dalam mengulangi konsep yang telah diberikan oleh guru, (7) sikap siswa terhadap metode yang diterapkan oleh guru. Sedangkan observasi guru, hal-hal yang diamati meliputi (1) semangat guru dalam pembahasan topik, (2) T: Keterampilan guru dalam menumbuhkan minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab, (3) A: Keterampilan guru dalam memberikan contoh teks bahasa Arab berdasarkan pengalaman siswa, (4) N : Keterampilan guru dalam memberi konsep dasar menulis teks bahasa Arab, (5) D: Keterampilan guru dalam memberikan kesempatan siswa mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas, (6) U: Keterampilan guru dalam mengulangi konsep yang telah diberikan, (7) R: Keterampilan guru dalam merayakan atau memberi penghargaan terhadap siswa yang aktif. Wawancara dilakukan setiap akhir pertemuan setiap siklusnya diluar jam pelajaran. Wawancara dilakukan dengan siswa dengan kategori tertentu, yaitu kategori siswa yang mendapat nilai tertinggi, sedang dan terendah. Wawanccara ini duigunakan untuk memberi gambaran manfaat dan respon siswa terhadap metode yang diterapkan yaitu model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Angket diberikan kepada semua siswa pada awal siklus I dan pertemuan terakhir pada siklus II. Angket diberikan guna mengetahui minat siswa terhadap pembelajaran menulis bahasa Arab, dan respon siswa terhadap
48
model pembelajaran yang diterapkan oleh guru yaitu quantum teaching teknik TANDUR. Angket yang diberikan berupa angket dengan pertanyaan tertutup dengan pilihan jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Teknik kuantitatif Teknik analisis data diperoleh dari hasil tes menulis teks bahasa Arab siklus I dan siklus II. Nilai siklus I dan siklus II dihitung jumlahnya dalam satu kelas kemudian dihitung dalam presentase ini dengan langkah-langkah sebagai berikut : - Menghitung skor siswa - Merekap nilai yang diperoleh siswa - Menghitung nilai rata-rata satu siklus Untuk menghitung rata-rata satu siklus, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Keterangan : Mean
: Nilai rata- rata
∑n
: Jumlah nilai
∑p
: Jumlah pertemuan
49
- Menghitung presentase nilai dari setiap pertemuan, yaitu dengan rumus sebagai berikut: x100%
Prosentase (%) = Keterangan : R1 = nilai rata-rata sebelum R2 = nilai rata-rata sesudah n = jumlah frekuensi -1 - Menghitung
prosentase
peningkatan
hasil
belajar
dengan
menggunakan rumus:
3.7.2 Teknik Kualitatif Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data nontes. Data kualitatif ini diperoleh dari data observasi, wawancara, angket dan dokumentasi foto. Adapun langkah penganalisisan data kualitatif adalah dengan menganalisis lembar observasi yang telah diisi saat pembelajaran dan mengklarifikasinya dengan observer yang membantu dalam penelitian. Data hasil observasi dihitung skor dan diklasifikasikan dan hasil yang ada dicocokkan dengan rentang nilai yang tersedia untuk mengetahui nilai dari sikap selama pembelajaran berlangsung. Data wawancara dianalisis dengan cara membaca lagi catatan wawancara, kemudian menyimpulkannya. Data hasil angket yang diisi oleh siswa kemudian disimpulkan sesuai dengan
50
kategorisasinya. Hasil analisis-analisis tersebut untuk mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam latihan-latihan menulis teks bahasa Arab, untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam menulis teks bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR serta sebagai dasar untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan perilaku dalam pembelajaran keterampilan menulis teks bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Islam Moga Setelah Diterapkan Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR Untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR melalui data hasil tes siswa. 4.1.1 Hasil Tes Siklus I Pembelajaran yang dilakukan pada siklus I dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dengan tujuan meningkatkan ketrampilan menulis bahasa Arab siswa kelas VIII A SMP Islam Moga. Siklus I terdiri dari dua pertemuan, dengan alokasi waktu 40 menit, dan masing-masing pertemuan terdapat evaluasi yang nantinya akan menunjukkan hasil penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Evaluasi pembelajaran yang dilakukan berupa tes tertulis, yang mencangkup beberapa aspek sesuai indikator yang ingin dicapai. Berikut ini adalah hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama:
51
52
Tabel 1. Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siklus I Pertemuan Pertama No.
Kategori
Rentang
F
Nilai
Jumlah
%
Nilai
Ratarata
1.
Sangat baik
85-100
4
352
12,5%
∑NA
2.
Baik
70-84
10
776
31,25%
∑f
3.
Cukup
55-69
12
753
37,5%
2149
4.
Kurang
40-54
5
248
15,625%
32
5.
Sangat kurang
0-39
1
20
3,125%
32
2149
100%
67,15
Jumlah (cukup) Dari tabel di atas, dapat diketahui nilai rata-rata kelas dapat dikategorikan cukup dengan nilai rata-rata kelas 67,15. Dari 32 siswa hanya 4 siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik, dan 10 siswa yang memperoleh nilai dengan katagori baik, dan 18 siswa lainnya mendapat nilai dengan kategori cukup sejumlah 12 siswa, kurang 5 siswa dan sangat kurang 1 siswa.
53
Tabel 2. Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siklus I Pertemuan Kedua No.
Kategori
Rentang
F
Nilai
Jumlah
%
Nilai
Ratarata
1.
Sangat baik
85-100
1
87
3,22%
∑NA
2.
Baik
70-84
20
1507
64,52%
∑f
3.
Cukup
55-69
8
478
25,80% 2176
4.
Kurang
40-54
2
104
6,45%
5.
Sangat kurang
0-39
-
-
-
31
2176
100%
31
70,19
Jumlah (Baik) Pada pertemuan kedua siklus I diperoleh data seperti yang dijabarkan pada tabel di atas. Dari tabel di atas, dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik 1 siswa, kategori baik sejumlah 20 siswa, kategori cukup sejumlah 8 siswa, dan kategori kurang sejumlah 2 siswa. Nilai rata-rata pada pertemuan kedua siklus I tergolong kategori baik dengan nilai rata-rata kelas 70,19. Dari tabel hasil tes siklus I pada pertemuan pertama dan kedua di atas, dapat dijelaskan dalam bentuk grafik berikut ini:
54
Diagram 1. Grafik Nilai Rata-rata Siklus I
Grafik Nilai Rata-rata Siklus I Nilai rata-rata kelas 70.19
67.15
Pertemuan I
Pertemuan II
Dari penjabaran di atas, dapat diketahui bahwa pertemuan kedua nilai rata-rata kelas meningkat dengan angka peningkatan sebesar 3,04. 4.1.2 Hasil Tes Siklus II Sama halnya dengan siklus I, pada siklus II diberikan tes tertulis menulis bahasa Arab, yang dilakukan setiap kali pertemuan. Hasil dari tes tertulis tersebut, maka didapat data sebagai berikut:
55
Tabel 3. Hasil Tes keterampilan menulis bahasa Arab Siklus II Pertemuan Pertama No.
Kategori
Rentang
F
Nilai
Jumlah
%
Rata-
Nilai
rata
1.
Sangat baik
85-100
16
1459
51,61% ∑NA
2.
Baik
70-84
15
1128
48,39%
∑f
3.
Cukup
55-69
-
-
-
2587
4.
Kurang
40-54
-
-
-
31
5.
Sangat kurang
0-39
-
-
-
31
2587
100%
83,45
Jumlah (Baik) Dari tabel di atas, dapat diketahui nilai yang diperoleh siswa meningkat dengan pesat dari hasil tes siswa pada siklus I. Hal ini ditunjukan dengan lebih dari 50% dari jumlah siswa memperoleh nilai dengan kategori nilai sangat baik, yaitu sejumlah 16 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik sejumlah 15 siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus II pertemuan pertama yaitu 83,45 dan dapat dikategorikan pada kategori baik.
56
Tabel 4. Hasil Tes Keterampilan Menulis bahasa Arab Pertemuan Kedua Siklus II No.
Kategori
Rentang
F
Nilai
Jumlah
%
Nilai
Ratarata
1.
Sangat baik
85-100
19
1730
61,29% ∑NA
2.
Baik
70-84
11
853
35,48%
3.
Cukup
55-69
1
59
3,225% 2642
4.
Kurang
40-54
-
-
-
5.
Sangat kurang
0-39
-
-
-
31
2642
100%
Jumlah
∑f
31
85,225 (sangat Baik)
Tabel di atas menunjukkan rata-rata nilai kelas pada pertemuan kedua siklus II sebesar 85,225 dan dapat dikategorikan sangat baik. Nilai rata-rata tersebut diperoleh dari 19 siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik, 11 siswa dengan kategori nilai baik dan 1 siswa dengan kategori nilai cukup. Terdapat 1 siswa dengan nilai cukup, karena pada saat evaluasi dilaksanakan, siswa dengan nama Handi Priyadi terlambat masuk kelas karena mengikuti latihan program dari sekolah dan pada saat guru menjelaskan, siswa tersebut kurang menangkap dan memahami konsep yang disampaikan oleh guru karena kurang berkonsentrasi. Dari kedua data di atas, kemudian dijelaskan secara garis besar dalam grafik berikut ini:
57
Diagram 2 Grafik Nilai Rata-rata Siklus II
Grafik Nilai Rata-rata Siklus II Nilai rata-rata kelas 85.22
83.45
Pertemuan I
Pertemuan II
4.1.3 Hasil Tes Siklus I dan Siklus II Dari penjelasan yang telah dirinci sebelumnya, maka didapatkan hasil data tes siklus I dan siklus II sebagai berikut: Tabel 5. Nilai Siswa pada Siklus I dan II Pertemuan No.
Siklus
ke-
Jumlah Materi
Siswa
Rata-Rata Nilai 67,15
1 I
2
70,19 83,45
2 II
2
85,22
Data di atas, jika disajikan dalam grafik, maka datanya sebagai berikut:
58
Diagram 3. Grafik Nilai Rata-rata dari Siklus I ke Siklus II
Grafik Nilai Rara-rata Siklus I- Siklus II Grafik Nilai Rara-rata Siklus I- Siklus II
70.19
67.15
Pertemuan Pertama S.1
Pertemuan Kedua S.1
83.45
Pertemuan Pertama S.2
85.22
Pertemuan kedua S.2
Nilai rata-rata satu siklus dapat dihitung dengaan rumus sebagai berikut:
Keterangan : Mean
: nilai rata- rata
∑n
: jumlah nilai
∑p
: jumlah pertemuan
Maka untuk Siklus I Mean Siklus II Mean
59
Secara garis besar, peningkatan dari setiap siklus dapat dijelaskan dalam diagram di bawah ini:
Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab (y)
Diagram 4. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata dari Siklus I ke Siklus II
Nilai Rata-rata siklus 90 80 70 60 50 40 Nilai Rata-rata siklus
30 20 10 0 Siklus I
Siklus II
Variabel model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR (x)
Hasil belajar siswa mengalami kenaikan dari siklus I ke siklus II dengan tema yang berbeda. Hal tersebut dapat diketahui dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar siswa dari setiap pertemuannya. Kenaikan hasil belajar tersebut diprosentasekan dan diketahui melalui rumus di bawah ini.
Prosentase (%) =
x100%
Keterangan : R1 = nilai rata-rata sebelum R2 = nilai rata-rata sesudah n = jumlah frekuensi pertemuan -1
60
Dari rumus di atas akan diperoleh data prosentase kenaikan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu sebagai berikut: Tabel 6. Prosentase Kenaikan Nilai Hasil Belajar No
R1
R2
R2 – R1
Prosentase (%)
1
67,15
70,19
3,04
4,53
2
70,19
83,45
13,26
18,89
3
83,45
85,22
1,77
2,12
Dapat diketahui dari tabel di atas bahwa terjadi peningkatan hasil belajar subjek penelitian dari tiap pertemuan. Dalam prosenttase peningkatan tersebut adalah 4,53% dari pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Dan terjadi peningkatan sebesar 18,89% dari pertemuan kedua dan ketiga. Selanjutnya peningkatan 2,12% dari pertemuan ketiga dan keempat. Dari prosentase kenaikan tersebut di atas, maka rata-rata prosentase peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebagai berikut: ,
,
,
,
%
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan, diperoleh hasil belajar siswa meningkat dengan metode pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 22,50% dengan rincian sebagai berikut: % 84,335 68,84 100% 68,84
22,50%
61
4.2 Perubahan Perilaku Siswa Kelas VIII SMP Islam Moga Setelah diterapkan Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR Untuk mengetahui adanya perubahan perilaku siswa, dapat diketahui melalui data observasi, wawancara, dan angket siswa. 4.2.1 Hasil Observasi Siswa Siklus I Observasi dilakukan untuk mengetahui perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Obervasi dilakukan oleh dua observer yang bertugas meneliti perilaku siswa sesuai pembagiannya. Observasi juga bertujuan untuk mengamati penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR yang diterapkan oleh guru. Berdasarkan observasi siswa yang dilakukan pada siklus I pertemuan pertama, maka diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 7. Hasil Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Pertama Aspek yang diamati Nama Subjek
1
2
3
4
5
6
7
ACHMAD ALI SYUKUR
69
69
69
84
69
84
84
ADITYA MUSLIM
69
69
69
84
69
69
84
AENUL HAKIM
54
69
54
54
69
54
54
AGUSTIAN RIFKY D.
69
69
69
69
69
84
84
AHMAD TAJUL ARIFIN
69
84
84
84
69
69
69
ALI SOFIYAN
69
69
54
69
54
54
54
AMINUR YUNIARTI
69
69
69
69
69
54
69
ANTI ROBI'AH
69
69
54
69
69
84
69
DESI WIDIYANTI
69
54
54
69
54
54
69
DWI SETIARINI
69
54
69
54
69
54
69
FITROTUL UMAM
84 100
84
84 100
84 100
62
HANDI PRIYADI
69
69
69
69
69
69
69
ILHAM BAHTIAR
69
69
69
54
54
54
69
ISTIANAH
-
-
-
-
-
-
-
LATIFATUN NAFSIYAH
69
54
39
54
54
54
69
LUTFIATUN NISA
69
54
54
69
69
54
69
MAULANA IHSAN
69
69
54
69
54
54
69
MIFTAHUL SALAM
69
84
69
69
69
84
69
MUAZAH FALASIFAH
69
69
54
69
54
69
69
MUFARIKOTUL AMRIL KH
54
69
69
69
69
54
69
MUFTI KHOIRUL AMIN
69
69
69
84
69
69
84
MUHAMMAD TASURUN
54
84
84
69
69
84
84
MUHAMMAD WILDAN
54
54
69
69
69
69
69
MURNIASIH
69
54
54
69
69
54
54
NABELA
69
54
54
69
69
84
69
NABELI
54
69
69
69
69
84
69
NAJMUDIN
69
84
69
84
69
84
84
RIKI HERMAWAN
69
54
69
69
54
54
54
RIZKI NUR IKMAL
69
54
54
54
69
54
54
SYAMSUL MULYADI
69
54
69
54
54
54
54
TRIYA PRIHANTONO
69
69
69
69
69
69
84
ULFA PURWANTO
84
84
84
69
69
84
69
ZULFAHMI AFNAN
84
69
69
69
69
69
69
Data di atas merupakan data mentah yang kemudian diolah untuk mencari prosentase dengan cara sebagai berikut: Tabel 8. Perhitungan Prosentase masing-masing Aspek Observasi Kategori (f) Aspek 1. Semangat siswa dalam pembahasan
SB
B
C
K
SK
-
3
24
5
-
% 68,07
63
topik 2. Minat siswa untuk belajar menulis
-
5
10
17
-
63,375
-
4
17
10
-
65,25
-
6
20
6
-
69
1
-
23
8
-
66,21
-
10
8
14
-
67,125
1
7
18
6
-
70,43
bahasa Arab 3. Respon siswa dalam membahas pengalaman siswa 4. Antusias siswa dalam membahas konsep dasar menulis teks bahasa Arab 5. Keaktifan siswa dalam mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas 6. Respon dan keaktifan siswa dalam mengulangi konsep yang telah diberikan oleh guru 7. Sikap siswa terhadap metode yang diterapkan oleh guru Keterangan ; SB (Sangat Baik)
: 100
B (Baik)
: 84
C (Cukup)
: 69
K (Kurang)
: 54
SK (Sangat Kurang)
: 39
64
Prosentase yang disajikan di atas, diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Prosentase = Keterangan: ∑nilai
: Jumlah nilai dari penjumlahan masing-masing kategori
∑f
: Jumlah siswa yang hadir Berdasarkan tabel hasil observasi perilaku siswa pada proses
pembelajaran siklus I pertemuan pertama, maka dapat digambarkan dalam bentuk diagram sebagai berikut: Diagram 5. Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Pertama
Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab (y)
Prosentase 72.00% 70.00% 68.00% 66.00% 64.00% Prosentase
62.00% 60.00% 58.00% Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek 1 2 3 4 5 6 7
Variabel model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR (x)
Dari penjabaran data di atas, dapat diketahui prosentase terendah dari tujuh aspek yang diamati yairu aspek 2 yaitu aspek semangat siswa dalam
65
belajar menulis bahasa Arab, dan siswa juga kurang bersemangat dalam membahas pengalaman-pengalaman pribadi mereka yang seharusnya hal itu menjadi daya tarik dalam belajar menulis bahasa Arab, akibatnya siswa juga enggan mendemonstrasikan hasil karyanya di depan kelas, hal ini bisa dilihat pada tabel dan grafik di atas. Sedangkan pada siklus I pertemuan kedua diperoleh data sebagai berikut: Tabel 9. Hasil Observasi Siklus I Pertemuan Kedua Aspek yang diamati Nama Subjek
1
2
3
4
5
6
7
ACHMAD ALI SYUKUR
84
84
69
84
84
84
84
ADITYA MUSLIM
84
84
84
84
84
69
84
AENUL HAKIM
69
84
54
84
69
54
69
AGUSTIAN RIFKY D.
54
69
69
84
69
54
69
AHMAD TAJUL ARIFIN
84 100
84 100 100 100 100
ALI SOFIYAN
54
54
54
54 100
54
54
AMINUR YUNIARTI
84
84
84
84
84
84
84
100
84
84
84 100
84
84
DESI WIDIYANTI
84
84
84
84
84
84
84
DWI SETIARINI
84
84
84 100
84
84
84
100 100 100 100
84
84 100
ANTI ROBI'AH
FITROTUL UMAM HANDI PRIYADI
69
69
69
84
84
69
69
ILHAM BAHTIAR
69
84
69
69
84
69
69
ISTIANAH
84
84
84
84
84
84 100
LATIFATUN NAFSIYAH
84
84
84
84
84
84
84
LUTFIATUN NISA
84
84
84
84 100 100
84
MAULANA IHSAN
69
54
69
54
54
54
69
66
MIFTAHUL SALAM
84
84
69 100
84
84
84
MUAZAH FALASIFAH
84
84
84
84 100
84
MUFARIKOTUL AMRIL KH
84 100
84 100
84
84
84
MUFTI KHOIRUL AMIN
-
-
-
-
-
-
-
MUHAMMAD TASURUN
84
84
84
84
84
84
84
MUHAMMAD WILDAN
69
69
69
84
84
84
69
MURNIASIH
-
-
-
-
-
-
-
NABELA
84
84
84
84
84 100
84
NABELI
84 100
84
84
84
84
84
84
84
84 100 100
84
RIKI HERMAWAN
84 100
84
84 100
84
84
RIZKI NUR IKMAL
69
54
54
54
54
54
54
SYAMSUL MULYADI
84 100
84
84 100
84
84
TRIYA PRIHANTONO
84
84
69
84
84
84
ULFA PURWANTO
84
69
84
84 100 100
84
ZULFAHMI AFNAN
69
69
69
69
69
NAJMUDIN
100
84
84 84
69
Dari data di atas, maka diperoleh data berikut ini: Tabel 10. Perhitungan Prosentase masing-masing aspek Observasi Kategori (f) Aspek 1. Semangat siswa dalam pembahasan
%
SB
B
C
K
SK
1
19
7
2
-
80,225
6
17
5
3
-
81,77
1
18
9
3
-
79,96
topik 2. Minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab 3. Respon siswa dalam membahas pengalaman siswa
67
4. Antusias siswa dalam membahas
5
21
2
3
-
82,7
8
19
2
2
-
85,225
6
16
5
4
-
80,8
3
19
6
3
-
79,74
konsep dasar menulis teks bahasa Arab 5. Keaktifan siswa dalam mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas 6. Respon dan keaktifan siswa dalam mengulangi konsep yang telah diberikan oleh guru 7. Sikap siswa terhadap metode yang diterapkan oleh guru Dari data di atas maka disusun diagram sebagai berikut:
Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab (y)
Diagram 6. Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus I Pertemuan Kedua
Prosentase 86.00% 85.00% 84.00% 83.00% 82.00% 81.00% 80.00% 79.00%
Prosentase
78.00% 77.00% 76.00% Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek 1 2 3 4 5 6 7 Variabel Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR (x)
68
Pada pertemuan kedua siklus II, dapat diketahui bahwa terdapat perubahan perilaku siswa kearah yang positif. Hal ini dapat diketahui melalui meningkatnya prosentase dari semua aspeknya. Dua data diatas, bisa digambarkan dalam bentuk satu kesatuan, sebagai berikut : Diagram 7. Perbandingan Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus I
Prosentase Observasi Siklus I Pertemuan Pertama dan Kedua 90.00%
Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab (y)
80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00%
Pertemuan ke-1 Pertemuan ke-2
30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek 1 2 3 4 5 6 7
Variabel Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR (x)
Dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa terjadi perubahan sikap siswa
terhadap
pembelajaran menulis bahasa
Arab
dengan model
69
pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Perubahan perilaku tersebut berupa minat siswa terhadap pelajaran menulis bahasa Arab yang mulai tampak. Hal ini juga bisa diketahui dari kenaikan prosentase yang awalnya pada pertemuan pertama aspek minat siswa untuk belajar bahasa Arab menunjukkan prosentase terendah dari aspek yang lain, akan tetapi pada pertemuan kedua prosentase meningkat, dengan prosentase kenaikan sebesar 18,39%. Selain itu, prosentase tertinggi pada pertemuan pertama yaitu terdapat pada aspek ke-7 yaitu aspek sikap siswa terhadap metode yang diterapkan oleh guru. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa siswa menikmati pembelajaran yang berlangsung dengan metode baru yang diterapkan oleh guru yaitu metode quantum teaching teknik TANDUR. Selain itu, pada pertemuan kedua semua aspek mengalami peningkatan, ini menunjukkan perubahan perilaku, khususnya yaitu siswa mulai berani menunjukkan kemampuannya, hal ini bisa dilihat dari prosentase tertinggi pada pertemuan kedua yaitu aspek keaktifan siswa dalam mendemonstrasikan hasil karyanya di depan kelas. 4.2.2 Hasil Wawancara Siswa Siklus I Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan siswa melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi mengenai pembelajaran menulis bahasa Arab dengan model quantum teaching teknik TANDUR. Berikut ini adalah hasil wawacara dengan siswa yang dilakukan diluar jam pelajaran.
70
Tabel 11. Hasil Wawancara Siswa pada Siklus I
No 1.
Kategori siswa Siswa
yang
Pertanyaan 1. Apakah sebelumnya
Jawaban Saya menyukai
mendapatkan nilai
pembelajaran bahasa Arab
mata
pelajaran
tertinggi
menyenangkan bagi anda?
bahasa
Arab,
tetapi
saya
merasa
tidak
terlalu menguasai. 2. Bagaimana tanggapan anda
Saya
menjadi
setelah mengetahui konsep
termotivasi
dan manfaat dari model
untuk
pembelajaran quantum
menulis bahasa
teaching teknik TANDUR?
Arab.
3. Apakah pembelajaran
belajar
Iya, tapi saya
menulis bahasa Arab
merasa kesulitan
menggunakan quantum
ketika membuat
teaching teknik TANDUR
kalimat
bahasa
memudahkan anda dalam
Arab,
karena
belajar menulis bahasa
tidak
tahu
Arab?
artinya.
4. Apakah anda merasa senang Senang. Tidak
71
dengan model pembelajaran
membosankan.
quantum teaching teknik TANDUR yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran menulis bahasa Arab? Apa alasan anda? 5. Apa manfaat yang anda
Bahasa Arab
rasakan setelah guru
menjadi tidak
menerapkan model
membosankan.
pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR? 2.
Siswa
yang
1. Apakah sebelumnya
Saya suka mata
mendapatkan nilai
pembelajaran bahasa Arab
pelajaran bahasa
sedang.
menyenangkan bagi anda?
Arab.
2. Bagaimana tanggapan anda
Saya
tidak
setelah mengetahui konsep
terlalu
paham
dan manfaat dari model
dengan
pembelajaran quantum
konsepnya.
teaching teknik TANDUR? 3. Apakah pembelajaran
Saya
kesulitan
menulis bahasa Arab
menemukan
menggunakan quantum
kata
dalam
72
teaching teknik TANDUR
bahasa
Arab
memudahkan anda dalam
yang ingin saya
belajar menulis bahasa
buat
Arab?
sebuah kalimat.
menjadi
4. Apakah anda merasa senang Senang. dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran menulis bahasa Arab? Apa alasan anda? 5. Apa manfaat yang anda
Saya tidak lagi
rasakan setelah guru
merasa
menerapkan model
mengantuk
pembelajaran quantum
ketika pelajaran
teaching teknik TANDUR?
bahasa
Arab
berlangsung. 3.
Siswa
yang
1. Apakah sebelumnya
mendapatkan nilai
pembelajaran bahasa Arab
terendah
menyenangkan bagi anda? 2. Bagaimana tanggapan anda setelah mengetahui konsep
Suka.
Menjadi
ingin
tahu
lebih
73
dan manfaat dari model
banyak.
pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR? 3. Apakah pembelajaran
Iya,
walaupun
menulis bahasa Arab
saya
masih
menggunakan quantum
merasa kesulitan
teaching teknik TANDUR
mengerjakan
memudahkan anda dalam
tugas.
belajar menulis bahasa Arab? 4. Apakah anda merasa senang Senang. Karena dengan model pembelajaran
guru terlihat
quantum teaching teknik
bersemangat.
TANDUR yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran menulis bahasa Arab? Apa alasan anda? 5. Apa manfaat yang anda
Saya menjadi
rasakan setelah guru
bersemangat,
menerapkan model
karena guru juga
pembelajaran quantum
bersemangat.
teaching teknik TANDUR?
74
Dari wawancara yang dilakukan, diperoleh jawaban dari setiap kategori siswa. Dari hasil wawancara siswa dapat diketahui pada dasarnya siswa menyukai mata pelajaran bahasa Arab, tetapi siswa kerap kali mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas, ataupun membuat kalimat, hal ini disebabkan karena kurangnya kosa kata yang dikuasai siswa. Secara umum, ketiga kategori siswa menyukai model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, karena siswa merasakan manfaat yang diperoleh, dan manfaat yang dirasakan antara ketiga kategori siswa tersebut pada dasarnya sama, yaitu siswa merasa termotivasi dan bersemangat dalam belajar bahasa Arab. 4.2.3 Hasil Angket Siswa Siklus I Angket yang berupa instrumen minat bertujuan untuk memperoleh informasi tentang minat siswa terhadap suatu mata pelajaran (Mardapi, 2008: 112) Angket yang digunakan yaitu angket minat siswa terhadap metode pembelajaran dan minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Arab. Angket yang diberikan kepada siswa yaitu berupa pernyataan yang dihitung menggunakan angket dengan pertanyaan tertutup, dan didapat hasil sebagai berikut : Tabel 12. Hasil Nilai Angket Siswa Siklus I Pilihan Jawaban Pertanyaan
SS
S
TS
ST S
1. Saya menyukai mata pelajaran bahasa Arab
2
29
1
-
75
2. Bahasa Arab merupakan pelajaran yang
1
12
19
-
15
16
-
-
3
12
17
-
-
19
12
1
mudah bagi saya. 3. Saya merasa senang dengan pembelajaran menulis bahasa Arab menggunakan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. 4. Saya senang ketika guru memberikan saya kesempatan
untuk
menulis
atau
membacakan hasil karya saya di depan kelas. 5. Saya senang mengerjakan tugas bahasa Arab
Jumlah skor untuk 2 orang yang menjawab SS = 2 x 4
= 8
Jumlah skor untuk 29 orang yang menjawab S = 29 x 3
= 87
Jumlah skor untuk 1 orang yang menjawab TS = 1 x 2
= 2
Jumlah Total
= 97
Maka prosentase skor keseluruhan dihitung dengan rumus sebagai berikut: % %
,
Jadi, minat siswa terhadap metode pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru adalah sebesar 73,48%. Dengan rumus perhitungan yang sama, maka dapat diketahui untuk prosentase pernyataan siswa selanjutnya, sebagai berikut:
76
Tabel 13. Prosentase Hasil Angket Siswa Pertanyaan
Prosentase
1. Saya menyukai mata pelajaran bahasa Arab
73,48%
2. Bahasa Arab merupakan pelajaran yang
59,09%
mudah bagi saya. 3. Saya merasa senang dengan pembelajaran
81,81%
menulis bahasa Arab menggunakan model pembelajaran yang diterapkan oleh guru. 4. Saya senang ketika guru memberikan saya kesempatan
untuk
menulis
62,12%
atau
membacakan hasil karya saya di depan kelas. 5. Saya senang mengerjakan tugas bahasa Arab
62,12%
Dari data di atas, dapat diketahui siswa berpendapat bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang tidak mudah. Hal ini terlihat dari prosentase jawaban yang terendah yaitu 59,09% jauh dari yang diharapkan yaitu 100%. Selain itu, siswa juga tidak bersemangat dalam mengerjakan tugas bahasa Arab, terlihat pada prosentase yang kecil setelah prosentase terendah yaitu pertanyaan yang mengacu pada aspek eksplorasi siswa baik secara langsung maju ke depan kelas, ataupun tugas yang dikerjakan dengan alokasi waktu tertentu. Prosentase tertinggi terdapat dalam pertanyaan mengenai metode yang diterapkan oleh guru selama ini sebelum diterapkannya model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Hal ini disebabkan karena faktor eksternal dari guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab yang
77
dipandang baik dan ramah terhadap siswa, sehingga mempengaruhi tingkat prosentase minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Arab itu sendiri, yaitu sebesar 73,48%. Setelah diketahui data tes dan nontes siswa pada siklus I, maka jika dikaitkan antara data tes dan data nontes siswa, maka dapat diketahui bahwa siswa mengalami kendala walaupun pada umumnya siswa menyukai mata pelajaran bahasa Arab. Hal ini secara rinci telah dijelaskan pada wawancara siswa, kesulitan yang dialami siswa disebabkan materi yang mereka dapatkan merupakan materi yang baru, yang mencangkup tarkib, sedangkan sebelumnya siswa belum pernah diberikan materi tersebut, akibatnya siswa kesulitan menyusun kalimat ataupun menemukan kata yang tepat untuk dijadikan menjadi sebuah kalimat. Dari kendala tersebut, maka berdampak siswa tidak memiliki keinginan untuk tampil ke depan kelas ataupun mengerjakan tugas, hal ini terlihat pada penjabaran angket siswa. Namun, pada pertemuan kedua siklus I, hasil belajar siswa meningkat, jika dikaitkan dengan hasil observasi pada pertemuan kedua, perubahan perilaku siswa mulai nampak. Hal ini dapat diketahui melalui prosentase hasil observasi yang meningkat dibandingkan hasil observasi pertemuan pertama siklus I. Aspek yang sangat terlihat peningkatannya yaitu aspek keaktifan siswa dalam mendemonstrasikan hasil karyanya di depan kelas, dan jika dikaitkan dengan hasil tes siswa, keduanya menunjukkan suatu hal yang sinkron, dimana hasil tes dan hasil data nontes mempunyai kaitan yang erat, keduanya saling mempengaruhi.
78
4.2.4 Refleksi Siklus I Kendala-kendala di atas, dapat diperbaiki pada pertemuan selanjutnya yaitu pada siklus II, dengan rekomendasi berikut ini: 1. Melakukan perbaikan perencanaan pelaksanaan pembelajaran secara
keseluruhan. 2. Memberikan arahan kepada guru agar tidak terlalu tegang dalam
menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dengan memberikan gambaran pelaksanaan dari masing-masing teknik TANDUR itu sendiri. 3. Menurunkan tingkat kesulitan materi, mengingat materi yang diberikan
merupakan materi baru yang didapat siswa. Hal ini juga bisa memberi solusi pada kendala waktu, agar pembelajaran yang dilaksanakan berlangsung dengan efektif. 4. Melakukan pembagian penyampaian materi secara bertahap, sehingga
siswa tidak terlalu kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru.
4.2.5 Hasil Observasi Siswa Siklus II Pada siklus II, observasi yang dilakukan sama dengan kegiatan observasi siklus I yaitu sikap siswa selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Berikut ini adalah hasil observasi siswa pada siklus II pertemuan pertama:
79
Tabel 14. Hasil Observasi Siswa Siswa Siklus II Pertemuan Pertama Aspek yang diamati Nama Subjek ACHMAD ALI SYUKUR ADITYA MUSLIM AENUL HAKIM AGUSTIAN RIFKY D. AHMAD TAJUL ARIFIN ALI SOFIYAN AMINUR YUNIARTI ANTI ROBI'AH DESI WIDIYANTI DWI SETIARINI FITROTUL UMAM HANDI PRIYADI ILHAM BAHTIAR ISTIANAH LATIFATUN NAFSIYAH LUTFIATUN NISA MAULANA IHSAN MIFTAHUL SALAM MUAZAH FALASIFAH MUFARIKOTUL AMRIL KH
1
2
3
4
5
6
7
84
84 100 100
84
69 100
84 100 100
84
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
69
69
84
69
84
84 100 100
84
69
84 100 100 100 100 100
84
84 100 100 100 100 100 100 84
84
69
69
84
69
84
84
84
84 100 100
69
84 100 100 100
84
84 100
84
84
84 100 100 100 100
84
84
69
84
69
84 100 100
69
84
84
84
84
84
84
84 100 100 100
84 100 100
69 100
84 100 100
84 100
84 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 84 100
84
84
84 100 100 100 84
84 100
84 100
84 100 100 84
84 100
84 100 100 100
80
MUFTI KHOIRUL AMIN
69 100 100 100
84 100 100
84
69
84
69
84 100 100
100
84
84
84
84
84
84
84 100
84
84 100
84
84
MUHAMMAD TASURUN MUHAMMAD WILDAN MURNIASIH NABELA NABELI NAJMUDIN RIKI HERMAWAN RIZKI NUR IKMAL SYAMSUL MULYADI TRIYA PRIHANTONO ULFA PURWANTO
84
84 100
84 100 100 100
84
84 100 100
84 100 100
84
84
84
84
84
84
69
84
84 100
84
84
84
84
84 100 100
69
84
84
84
84 100 100
69
84
84
84
69
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84 100 100
ZULFAHMI AFNAN
100 100 100 100 84 84 100 Dari data di atas, maka diolah menjadi data sebagai berikut: Tabel 15. Perhitungan Prosentase masing-masing aspek Observasi Kategori (f) Aspek
1. Semangat siswa dalam pembahasan
SB
B
C
K
SK
%
3
23
5
-
-
83,12
14
13
4
18
12
1
topik 2. Minat siswa untuk belajar menulis
89,29
bahasa Arab 3. Respon siswa dalam membahas
-
-
92,8
81
pengalaman siswa 4. Antusias siswa dalam membahas
13
12
6
-
-
87,8
10
21
-
-
-
89,16
18
13
-
-
-
93,29
16
11
4
-
-
90,32
konsep dasar menulis teks bahasa Arab 5. Keaktifan siswa dalam mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas 6. Respon dan keaktifan siswa dalam mengulangi konsep yang telah diberikan oleh guru 7. Sikap siswa terhadap metode yang diterapkan oleh guru Dari data di atas maka disusun diagram sebagai berikut:
Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab (y)
Diagram 8. Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Pertama
96.00%
Prosentase Nilai Observasi
94.00% 92.00% 90.00% 88.00% 86.00% 84.00% 82.00% 80.00% 78.00% Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5 Aspek 6 Aspek 7 Variabel Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR (x) Prosentase Nilai Observasi
82
Secara garis besar, dapat diketahui bahwa minat siswa terhadap pembelajaran
menulis
dan
metode
yang
diterapkan
yaitu
model
pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR meningkat. Perubahan perilaku juga secara jelas dijelaskan bahwa siswa mulai menikmati pembelajaran yang menyenangkan, hal ini bisa diketahui dari tingginya prosentase
aspek enam, yaitu aspek respon dan keaktifan siswa dalam
mengulangi konsep yang telah diberikan, siswa juga mulai berani mengungkapkan pengalaman pribadinya, hal ini bisa diketahui dari tabel di atas. Secara keseluruhan, terjadi perubahan perilaku yang sangat jelas. Pertemuaan berikutnya yaitu pada pertemuan siklus II pertemuan kedua, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 16. Hasil Observasi Siswa Siswa Siklus II Pertemuan Kedua Aspek yang diamati Nama Subjek
1
2
3
4
5
ACHMAD ALI SYUKUR
100 100 100 100
ADITYA MUSLIM
84
AENUL HAKIM
100 100 100 100 100
AGUSTIAN RIFKY D.
69
69
100
69
84
AHMAD TAJUL ARIFIN
84
69
69
69
84
ALI SOFIYAN
100
84
100 100 100
AMINUR YUNIARTI
100 100 100 100 100
ANTI ROBI'AH
69
84
84
DESI WIDIYANTI
100
84
100 100 100
-
-
DWI SETIARINI
84
84
100 100 100
-
69
-
84
-
6 100 100 100 100 84 100 100 84 84
7 100 100 100 84 69 100 100 84 100 -
83
FITROTUL UMAM
100 100 100 100 100
HANDI PRIYADI
84
100
84
100
84
ILHAM BAHTIAR
84
84
84
84
84
ISTIANAH
100 100 100 100
84
LATIFATUN NAFSIYAH
100 100 100
100
LUTFIATUN NISA
100 100 100 100 100 -
84
84 84 100 100 100
100 84 100 84 100
-
-
MIFTAHUL SALAM
84
84
100 100
84
MUAZAH FALASIFAH
100
84
100
100
MUFARIKOTUL AMRIL K
100 100 100 100 100
MUFTI KHOIRUL AMIN
100 100 100 100
84
MUHAMMAD TASURUN
84
100 100 100
84
MUHAMMAD WILDAN
69
84
84
100
84
MURNIASIH
69
84
84
69
84
NABELA
100 100 100 100 100
NABELI
84
100 100 100 100
NAJMUDIN
69
84
84
84
RIKI HERMAWAN
84
100 100 100
84
RIZKI NUR IKMAL
100 100 100 100 100
SYAMSUL MULYADI
100 100 100 100
84
TRIYA PRIHANTONO
84
84
69
84
ULFA PURWANTO
84
100 100 100
84
100
84
ZULFAHMI AFNAN
100 100 100 100
84
100
100
69
84
-
100
MAULANA IHSAN
84
-
100
100 100 100 100 100 84 100 100 100 84 84 84 100 84
100 84 100 100 84 100 69 100 100 69 100 100 100 69
84
Dari data di atas, maka diolah menjadi data sebagai berikut: Tabel 17. Perhitungan Prosentase masing-masing aspek Observasi Kategori (f) Aspek 1. Semangat siswa dalam pembahasan
%
SB
B
C
K
SK
16
10
5
-
-
89,83
18
11
2
-
-
92,322
23
6
2
-
-
94,83
22
4
5
-
-
92,93
13
18
-
-
-
90,7
21
10
-
-
-
94,83
20
7
4
-
-
92,38
topik 2. Minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab 3. Respon siswa dalam membahas pengalaman siswa 4. Antusias siswa dalam membahas konsep dasar menulis teks bahasa Arab 5. Keaktifan siswa dalam mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas 6. Respon dan keaktifan siswa dalam mengulangi konsep yang telah diberikan oleh guru 7. Sikap siswa terhadap metode yang diterapkan oleh guru Dari data di atas maka disusun diagram sebagai berikut:
85
Diagram 9. Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus II Pertemuan Kedua
Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab (y)
Prosentase Nilai Observasi Siklus II Pertemuan kedua 96.00% 95.00% 94.00% 93.00% 92.00% 91.00% Prosentase Nilai Observasi Siklus II Pertemuan ke-2
90.00% 89.00% 88.00% 87.00%
Variabel Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR (x)
Dari data di atas, dapat diketahui, secara keseluruhan, siswa menunjukkan perubahan perilaku positif. Semua aspek mengalami kenaikan prosentase, dengan prosentase paling tinggi yaitu aspek respon siswa dalam membahas pengalaman pribadi siswa, dan respon dan keaktifan siswa dalam mengulangi konsep. Hal ini menunjukkan siswa memahami konsep yang telah diberikan oleh guru, sehingga siswa juga bersemangat pada saat proses pembelajaran berlangsung. Untuk memudahkan dalam membandingkan hasil observasi siklus II, maka dapat digambarkan sebagai berikut:
86
Diagram 10. Perbandingan Prosentase Nilai Observasi Siswa Siklus II
Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab (y)
Diagram Prosentase Nilai Observasi Siklus II 98.00% 96.00% 94.00% 92.00% 90.00% 88.00% 86.00% Pertemuan ke-1
84.00%
Pertemuan ke-2
82.00% 80.00% 78.00% 76.00% Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek 1 2 3 4 5 6 7
Variabel Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR (x)
4.2.6
Hasil Wawancara Siswa Siklus II Wawancara juga dilakukan pada sklus II untuk mengetahui berhasil
tidaknya penerapan metode dan refleksinya. Tabel 18. Hasil Wawancara Siswa Siklus II No 1.
Kategori siswa Siswa
yang
Pertanyaan 1. Apakah sebelumnya
mendapatkan nilai
pembelajaran bahasa Arab
tertinggi
menyenangkan bagi anda? 2. Bagaimana tanggapan anda
Jawaban Iya
Menyenangk
87
setelah mengetahui konsep
an,
dan manfaat dari model
memotivasi
pembelajaran quantum
untuk belajar
teaching teknik TANDUR?
bahasa Arab.
3. Apakah pembelajaran
bisa
Iya,
karena
menulis bahasa Arab
guru
selalu
menggunakan quantum
memberikan
teaching teknik TANDUR
kesempatan
memudahkan anda dalam
untuk
belajar menulis bahasa
membahas
Arab?
kata-kata sulit bersamasama.
4. Apakah anda merasa senang Senang, dengan model pembelajaran karena guru quantum teaching teknik
sering
TANDUR yang diterapkan
memberi
oleh guru dalam
hadiah.
pembelajaran menulis bahasa Arab? Apa alasan anda? 5. Apa manfaat yang anda
Saya menjadi
88
rasakan setelah guru
termotivasi
menerapkan model
unuk belajar
pembelajaran quantum
bahasa Arab.
teaching teknik TANDUR? 2.
Siswa
yang
1. Apakah sebelumnya
Saya
mendapatkan nilai
pembelajaran bahasa Arab
mata
sedang.
menyenangkan bagi anda?
pelajaran
suka
bahasa Arab. 2. Bagaimana tanggapan anda
Saya
setelah mengetahui konsep
termotivasi
dan manfaat dari model
untuk belajar
pembelajaran quantum
dan
teaching teknik TANDUR?
mengerjakan tugas bahasa Arab.
3. Apakah pembelajaran
Iya,
menulis bahasa Arab
merasa
menggunakan quantum
mudah
teaching teknik TANDUR
karena
memudahkan anda dalam
adanya
belajar menulis bahasa
metode
Arab?
quantum teaching
saya
89
teknik TANDUR ini. 4. Apakah anda merasa senang Saya merasa dengan model pembelajaran senang, dan quantum teaching teknik
membuat
TANDUR yang diterapkan
saya
oleh guru dalam
semangat
pembelajaran menulis
belajar.
bahasa Arab? Apa alasan anda? 5. Apa manfaat yang anda
Menambah
rasakan setelah guru
pengetahuan,
menerapkan model
meningkatka
pembelajaran quantum
n motivasi
teaching teknik TANDUR?
dan membuat saya semangat dalam belajar.
3.
Siswa
yang 1. Apakah sebelumnya
mendapatkan nilai
pembelajaran bahasa Arab
terendah
menyenangkan bagi anda?
Iya.
90
2. Bagaimana tanggapan anda
Menurut saya
setelah mengetahui konsep
pembelajaran
dan manfaat dari model
quantum
pembelajaran quantum
teaching
teaching teknik TANDUR?
teknik TANDUR sangat menyenangka n dan tidak membosanka n
3. Apakah pembelajaran
Iya.
menulis bahasa Arab menggunakan quantum teaching teknik TANDUR memudahkan anda dalam belajar menulis bahasa Arab? 4. Apakah anda merasa senang Senang. Saya dengan model pembelajaran menjadi lebih quantum teaching teknik
semangat
TANDUR yang diterapkan
belajar
oleh guru dalam
bahasa Arab.
91
pembelajaran menulis bahasa Arab? Apa alasan anda? 5. Apa manfaat yang anda
Saya menjadi
rasakan setelah guru
lebih paham
menerapkan model
mengenai
pembelajaran quantum
pelajaran
teaching teknik TANDUR?
bahasa Arab.
Dari hasil wawancara yang dilakukan pada siklus II, dapat diketahui bahwa siswa merasa sangat terbantu dengan diterapkannya metode quantum teaching teknik TANDUR. Hal ini dapat disimpulkan dari jawaban dari ketiga kategori siswa yang menjawab pertanyaan dengan pernyataan positif. Berbeda dengan sebelumnya dimana siswa merasa kesulitan dalam merangkai kata, ataupun paragraf, maka pada siklus II, siswa sudah merasa kendala tersebut sudah teratasi.
4.2.7
Hasil Angket Siswa Siklus II Pada siklus II, angket digunakan untuk mengetahui minat siswa
terhadap metode pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dan minat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Arab itu sendiri. Hasil dari pembaian angket, adalah sebagai berikut:
92
Tabel 19. Hasil Nilai Angket Siswa pada Siklus II Pilihan Jawaban Pertanyaan SS
S
TS
STS
1. Saya menyukai mata pelajaran bahasa Arab
5
26
-
-
2. Saya merasa senang dengan pembelajaran
17
14
-
-
3
20
8
-
3
16
13
-
16
13
3
-
menulis bahasa Arab menggunakan model pembelajaran
quantum
teaching
teknik
TANDUR 3. Saya tidak mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Arab setelah guru menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. 4. Saya senang ketika guru memberikan anda kesempatan untuk menulis di depan kelas. 5. Saya
ingin
model
pembelajaran
yang
diterapkan guru sekarang, yaitu model pembelajaran
quantum
teaching
teknik
TANDUR diterapkan seterusnya
dalam
pembelajaran menulis bahasa Arab. Dari data di atas, maka hasil prosentase yang diperoleh adalah sebagai berikut:
93
Tabel 20. Prosentase Hasil Angket Siswa pada Siklus II Pertanyaan
Prosentase
1. Saya menyukai mata pelajaran bahasa Arab
74,24%
2. Saya merasa senang dengan pembelajaran
83,33%
menulis bahasa Arab menggunakan model pembelajaran
quantum
teaching
teknik
TANDUR 3. Saya tidak mengalami kesulitan dalam
66,67%
pembelajaran bahasa Arab setelah guru menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. 4. Saya senang ketika guru memberikan anda
65,15%
kesempatan untuk menulis di depan kelas. 5. Saya
ingin
model
pembelajaran
yang
82,57%
diterapkan guru sekarang, yaitu model pembelajaran
quantum
teaching
teknik
TANDUR diterapkan seterusnya
dalam
pembelajaran menulis bahasa Arab. Dari data angket di atas dapat hal yang diketahui yaitu jika dibandingkan dengan angket pada siklus I, maka kelima prosentase jawaban mengalami peningkatan. Minat siswa terhadap bahasa Arab menjadi bertambah dari yang awalnya 73,48 menjadi 74,24. Siswa juga lebih menyukai model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, dengan prosentase metode yang diterapkan guru selama ini sebesar 81,81% dan
94
model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR sebesar 83,33%. Kesulitan dalam proses pembelajaran juga menurun. Hal ini dapat disimpulkan dar hasil angket pertama yang menunjukkan keinginan siswa untuk menunjukkan kemampuannya di depan kelas, prosentase yang diperoleh dari jawaban siswa meningkat dari yang awalnya 62,12% menjadi 65,15%.
Berdasarkan penjabaran data observasi, wawancara dan angket siswa, maka dapat disimpulkan siswa merasa terbantu dalam mempelajari bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Hal ini bila dikaitkan dengan data tes, maka akan sesuai dengan data observasi, wawancara dan angket yang menunjukkan perubahan perilaku siswa yang semakin termotivasi untuk belajar bahasa Arab, terlihat pula pada hasil tes yang menunjukkan peningkatan. Dengan demikian, refleksi yang dilakukan dapat dikatakan berhasil mengatasi kendala-kendala yang ada.
4.3 Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching Teknik TANDUR Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Islam Moga Oleh Guru Pengampu Mata Pelajaran Bahasa Arab Hasil penelitian tindakan kelas pada keterampilan menulis bahasa Arab ini dilakukan dengan model Pembelajaran quantum teaching teknik
95
TANDUR dan diterapkan oleh guru pengampu mata pelajaran bahasa Arab. Berikut adalah tema dari masing-masing pertemuan yang dilaksanakan dalam setiap siklus: Tabel 21. Penjabaran Penyampaian Materi tiap Siklus Pertemuan
Indikator
Materi
Tema
kea. Menyusun I
kalimat
dengan
ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع
ھﻮاﯾﺔ
ﻣﺼﺪر
ھﻮاﯾﺘﻲ
menggunakan katakata
yang
disediakan.
II
b. Menyusun paragraf sederhana
dengan
ungkapanungkapan/
kalimat
yang disediakan. III
c. Menyusun
kalimat
dengan
ﻟﻢ, ﻟﻦ,ل
menggunakan katakata disediakan.
yang
ﻣﮭﻨﺔ
96
IV
d. Menyusun paragraf sederhana
dengan
ﺟﻤﻠﺔ ﻓﻌﻠﯿﺔ
ﻣﮭﻨﺘﺔاﻻﺳﺮﺗﻲ
ungkapanungkapan/
kalimat
yang disediakan. Tabel 22. Penjabaran Pelaksanaan Tiap Siklus Pertemuan
Tema
Hari /
Jumlah
Ke-
Materi
Tanggal
Subjek
Keterangan
Penelitian ھﻮاﯾﺔ
Senin, 4 April
I
1 sakit 32 siswa
2011 ھﻮاﯾﺘﻲ II
Senin, 11 April 2011
1 sakit 31 siswa
1 tanpa keterangan
ﻣﮭﻨﺔ III
Senin, 18 April 2011
2 siswa sakit 31 siswa
ﻣﮭﻨﺘﺔاﻻﺳﺮSenin, 9 Mei IV
2 siswa ijin 31 siswa
ﺗﻲ
2011
Data pelaksanaan model pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR yang diterapkan oleh guru, diperoleh melalui observasi dan wawancara, penjabarannya adalah sebagai berikut:
97
4.3.1 Hasil Observasi Guru Siklus I Guru mempunyai peran sebagai pelaksana metode pembelajaran quantum tesching teknik TANDUR dalam penelitian tindakan kelas ini. Oleh sebab itu, keterampilan guru dalam menerapkan metode tersebut juga merupakan bahan penelitian. Berdasarkan pengamatan peneliti, maka diperoleh data berikut ini: Tabel 23. Hasil Observasi Guru pada Siklus I Pertemuan Pertama Aspek
Nilai
1. Semangat guru dalam pembahasan topik
69
2. T: Keterampilan guru dalam menumbuhkan
54
minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab 3. A: Keterampilan guru dalam memberikan
54
contoh teks bahasa Arab berdasarkan pengalaman siswa 4. N : Keterampilan guru dalam memberi
54
konsep dasar menulis teks bahasa Arab
5. D: Keterampilan guru dalam memberikan kesempatan siswa mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas
69
98
6. U: Keterampilan guru dalam mengulangi
69
konsep yang telah diberikan 7. R: Keterampilan guru dalam merayakan atau
69
memberi penghargaan terhadap siswa yang aktif Sedangkan pada pertemuan kedua data yang diperoleh adalah sebahai berikut: Tabel 24. Hasil Observasi Guru pada Siklus I Pertemuan Kedua Aspek
Nilai
1. Semangat guru dalam pembahasan topik
84
2. T: Keterampilan guru dalam menumbuhkan
69
minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab 3. A: Keterampilan guru dalam memberikan
69
contoh teks bahasa Arab berdasarkan pengalaman siswa 4. N : Keterampilan guru dalam memberi
54
konsep dasar menulis teks bahasa Arab 5. D: Keterampilan guru dalam memberikan
84
kesempatan siswa mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas 6. U: Keterampilan guru dalam mengulangi
84
99
konsep yang telah diberikan
7. R: Keterampilan guru dalam merayakan atau
84
memberi penghargaan terhadap siswa yang aktif Dari kedua data di atas, peneliti menyimpulkan dalam bentuk diagram berikut ini:
Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab (y)
Diagram 11. Prosentase Nilai Observasi Guru Siklus I
Hasil Observasi Guru Siklus I 90 80 70 60 50 40
Pertemuan Pertama
30 20
Pertemuan kedua
10 0 Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek 1 2 3 4 5 6 7 Variabel Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR (x)
Dari diagram di atas, dapat terbaca pada pertemuan pertama dan kedua hal yang belum dapat disempurnakan oleh guru yaitu aspek keempat yaitu keterampilan guru dalam menyampaikan konsep dasar menulis teks bahasa Arab. Hal ini terjadi karena guru merasa kesulitan dengan materi baru yang selama ini belum pernah diberikan kepada siswa, sehingga guru
100
merasa gugup dalam menyampaikannya. Namun, diluar aspek keempat, guru sudah mampu menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dengan baik, terlihat dengan peningkatan nilai hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
4.3.2
Hasil Wawancara Guru Siklus I Guru sebagai pelaksana dari penerapan metode pembelajaran
quantum teaching teknik TANDUR, juga dijadikan objek penelitian tindakan kelas ini. Wawancara dilakukan dengan
guru mata pelajaran
bahasa Arab setelah pembelajaran selesai. Berikut ini adalah hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru mata pelajaran bahasa Arab SMP Islam Moga kelas VIII A. Tabel 25. Hasil Wawancara Guru pada Siklus I Pertanyaan
Jawaban Guru
1. Apakah sebelumnya anda telah
mengetahui
tentang
Belum.
Saya
baru
mengetahui
model setelah anda memberikan gambaran
pembelajaran quantum teaching konsepnya kepada saya. teknik TANDUR? 2. Bagaimana
tanggapan
anda Menurut saya metode ini perlu
setelah mengetahui konsep dan diterapkan, khususnya untuk mata manfaat dari model pembelajaran pelajaran quantum TANDUR?
teaching
teknik siswa
bahasa
Arab,
karena
cenderung
bosan
ketika
belajar bahasa Arab.
101
3. Apakah anda mengalami kesulitan
dalam
menerapkan
Iya, mungkin karena baru pertama
model kali, jadi saya kesulitan dalam
pembelajaran quantum teaching penyampaian materi, hal mana yang teknik TANDUR?
harus saya dahulukan, mengingat konsep TANDUR tersebut, jadi saya merasa kurang siap dalam penyampaian materi, dan bertanya berulang kali kepada anda pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Bagaimana respon siswa terhadap
Respon siswa cukup baik, terlihat
pembelajaran yang dilaksanakan antusias, apa lagi ini materi yang menggunakan
model baru bagi mereka, karena selama ini
pembelajaran quantum teaching saya belum pernah memberi materi teknik TANDUR?
tentang tarkib, khususnya untuk keterampilan menulis, dulu saya hanya
menekankan
keterampilan
pada
membaca
dan
menterjemahkan teks.
5. Apa manfaat yang anda rasakan
setelah
menerapkan
Cukup
banyak,
model perhatian
pembelajaran quantum teaching pembelajaran teknik TANDUR? Apakah anda malu
di
siswa
antaranya terhadap
meningkat,
bertanya,
dan
tidak
berlomba-
102
puas
dengan
pembelajaran lomba
menggunakan model pmbelajaran mungkin ini?
maju
ke
depan
kelas,
faktor
hadiah
juga
mempengaruhi hal tersebut.
6. Apakah
anda
menerapkan
tertarik
metode
untuk Karena hal ini memberi dampak
quantum positif bagi siswa, khususnya dalam
teaching teknik TANDUR untuk pembelajaran bahasa Arab, menurut kegiatan
belajar
mengajar saya pribadi saya tertarik untuk
selanjutnya?
menerapkannya untuk seterusnya.
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada guru mata pelajaran bahasa Arab SMP Islam Moga, diperoleh informasi bahwa guru merasakan manfaat dari penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, hal ini bisa dilihat pada tabel di atas, meskipun guru masih mengalami kesulitan dalam penyampaian materi, dan hal inilah yang menjadi bahan refleksi yang harus dipertimbangkan jalan keluarnya untuk hasil belajar yang maksimal.
Setelah dilalakukan observasi dan wawancara terhadap guru mata pelajaran bahasa Arab sebagai yang menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, maka dapat diketahui bahwa guru mengalami beberapa kendala dalam penyampaian materi. Jika dikaitkan dengan hasil wawancara, observasi siswa, maka hal ini berdampak pada siswa, yaitu siswa kesulitan dalam membuat kalimat, menyusun kata-kata dalam bahasa Arab.
103
4.3.3
Hasil Observasi Guru Siklus II Refleksi yang ditemukan pada siklus I kemudian disempurnakan
hal-hal yang masih kurang, maka pada observasi guru siklus II pertemuan perama diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 26. Hasil Observasi Guru Siklus II Peremuan Pertama Aspek
Nilai
1. Semangat guru dalam pembahasan topik
84
2. T: Keterampilan guru dalam menumbuhkan
84
minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab 3. A: Keterampilan guru dalam memberikan
100
contoh teks bahasa Arab berdasarkan pengalaman siswa 4. N : Keterampilan guru dalam memberi
84
konsep dasar menulis teks bahasa Arab
5. D: Keterampilan guru dalam memberikan
100
kesempatan siswa mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas 6. U: Keterampilan guru dalam mengulangi konsep yang telah diberikan
84
104
7. R: Keterampilan guru dalam merayakan atau
100
memberi penghargaan terhadap siswa yang aktif
Tabel 27. Hasil Observasi Guru Siklus II Peremuan Kedua Aspek
Nilai
1. Semangat guru dalam pembahasan topik
100
2. T: Keterampilan guru dalam menumbuhkan
84
minat siswa untuk belajar menulis bahasa Arab 3. A: Keterampilan guru dalam memberikan
100
contoh teks bahasa Arab berdasarkan pengalaman siswa 4. N : Keterampilan guru dalam memberi
100
konsep dasar menulis teks bahasa Arab 5. D: Keterampilan guru dalam memberikan
100
kesempatan siswa mendemonstrasikan hasil karya siswa di depan kelas 6. U: Keterampilan guru dalam mengulangi konsep yang telah diberikan
100
105
100
7. R: Keterampilan guru dalam merayakan atau memberi penghargaan terhadap siswa yang aktif
Dari kedua data di atas, maka dapat dijelaskan dengan menggunakan grafik berikut ini: Diagram 12. Prosentase Nilai Observasi Guru Siklus II
Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab
Hasil Observasi Guru Siklus II 105 100 95 90 Pertemuan Pertama
85 80
Pertemuan kedua
75 Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek 1 2 3 4 5 6 7 Variabel Model Pembelajaran Quantum Teaching teknik TANDUR (x)
Dari data di atas dapat diketahui guru mulai menguasai secara keseluruhan mengenai konsep quantum teaching teknik TANDUR. aspek keempat, pada siklus I menduduki peringkat terendah, pada siklus II aspek keempat mulai bisa diperbaiki sehingga mencapai nilai maksimal yaitu 100.
106
4.3.4
Hasil Wawancara Guru Siklus II Data wawancara yang dilaksanakan pada siklus II juga digunakan
untuk mengetahui tingkat keefektifan refleksi yang dilakukan, hasil wawancara yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 28. Hasil Wawancara dengan Guru pada Siklus II Pertanyaan
Jawaban Guru
1. Bagaimana tanggapan anda setelah
Menurut
saya
sangat
mengetahui konsep dan manfaat menyenangkan. Jadi tidak hanya dan
menerapkan
model siswa yang merasa pembelajaran
pembelajaran quantum teaching ini menyenangkan, tetapi saya teknik TANDUR?
juga karena
ikut merasakan senang, pembelajaran
menjadi
sangat hidup. 2. Apakah anda mengalami kesulitan
dalam
menerapkan
Pada
awalnya
model kesulitan,
saya
karena
merasa masih
pembelajaran quantum teaching memikirkan urutan TANDUR, teknik TANDUR?
tetapi
lama
kalamaan
saya
terbiasa, sebenarnya juga ada beberapa poin yang sudah saya terapkan semenjak dulu, tetapi terkadang
memang
saya
sepelekan dalam pelaksanaannya.
107
Dengan
adanya
kematangan
konsep, saya menjadi lebih tahu dan semuanya mengalir begitu saja. 3. Bagaimana respon siswa terhadap
Dari awal diterapkan, memang
pembelajaran yang dilaksanakan terlihat respon siswa meningkat menggunakan model pembelajaran daripada quantum
teaching
teknik yang
TANDUR?
sebelumnya. saya
Seperti
katakan
tadi,
pembelajaran bahasa Arab di kelas menjadi sangat hidup.
4. Apa manfaat yang anda rasakan
setelah
menerapkan
Manfaat dari metode ini yaitu
model bisa memahamkan siswa tentang
pembelajaran quantum teaching materi yang diajarkan. Suatu teknik TANDUR? Apakah anda kegiatan puas
dengan
yang
menyenangkan
pembelajaran antara guru dan siswa sehingga
menggunakan model pmbelajaran materi yang diberikan mengena. ini? 5. Apakah
anda
menerapkan
tertarik
metode
untuk Tentu saja iya. quantum
teaching teknik TANDUR untuk kegiatan selanjutnya?
belajar
mengajar
108
Penelitian yang dilakukan terhadap guru oleh peneliti pada siklus II, menunjukkan peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Hal ini dapat diketahui melalui meningkatnya nilai data observasi dari siklus I ke siklus II, selain itu data wawancara yang diperoleh menunjukkan minat guru untuk menerapkan metode quantum teaching teknik TANDUR pada pembelajaran seterusnya. Data observasi guru jika dikaitkan dengan hasil wawancara, maka dapat disimpulkan bahwa guru mulai bisa secara lugas menerapkan model pembelajaran ini. Dan jika dikaitkan dengan hasil belajar siswa, guru bisa memudahkan siswa dalam belajar menulis bahasa Arab, terbukti dengan meningkatnya pula nilai rata-rata kelas pada siklus II.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penerapan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR berhasil meningkatkan hasil belajar menulis bahasa Arab siswa. 2. Dalam setiap pertemuan mata pelajaran bahasa Arab, khususnya dalam hal ini adalah pembelajaran keterampilan menulis bahasa Arab terjadi peningkatan hasil belajar. Berdasarkan semua data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar menulis bahasa Arab dengan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR dari siklus I dan siklus II adalah sebesar 22,50%. 3. Berdasarkan penjabaran data observasi, wawancara dan angket siswa, maka dapat disimpulkan terdapat perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Siswa merasa terbantu dalam mempelajari bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Hal ini bila dikaitkan dengan data tes, maka akan sesuai dengan data observasi, wawancara dan angket yang menunjukkan perubahan perilaku siswa yang semakin termotivasi untuk belajar bahasa Arab, terlihat pula pada hasil tes yang menunjukkan peningkatan
109
110
4. Selain siswa, guru juga diteliti sebagai yang menerapkan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR. Data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Hasil observasi siklus I dan siklus II, didapatkan suatu kesimpulan bahwa guru mulai menguasai secara keseluruhan mengenai konsep quantum teaching teknik TANDUR. Aspek keempat, pada siklus I menduduki peringkat terendah, pada siklus II aspek keempat yaitu keterampilan guru dalam memberi konsep dasar menulis teks bahasa Arab mulai bisa diperbaiki sehingga mencapai nilai maksimal yaitu 100. 5.2 Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan ujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab menggunakan model pembelajaran quantum teaching teknik TANDUR, maka peneliti mengajukan beberapa saran agar pembelajaran selanjutnya dapat menjadi lebih baik, yakni: a. Diharapkan guru menciptakan suasana belajar yang nyaman dan produktif, dimana siswa terlibat secara intensif, sehingga tujuan dari pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran menulis bahasa Arab dapat tercapai dengan maksimal. b. Quantum teaching teknik TANDUR merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang efektif, diharapkan guru menerapkan metode ini, karena metode quantum taching teknik TANDUR dapat meningkatkan hasil belajar, khususnya dalam hal ini adalah pembelajaran menulis bahasa Arab.
DAFTAR PUSTAKA . رﯾﺎض. اﻟﻌﺎب اﻟﻠﻐﺔ ﻓﻰ اﻟﺘﻌﻠﻢ اﻟﻠﻐﺔ اﻻﺟﻨﺒﯿﺔ.ﻋﺒﺪاﻟﻌﺰﯾﺰ Ahmad, Izzan. 2007. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: Humaniora. Asrori, Mohammad. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wahana Prima. Ainin, Mohammad. 2010. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Surabaya: Hilal Pustaka. Mardapi, Djemari. 2008. Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Jogjakarta: Mitra Cendekia. Deporter, Bobby, Mark Reardon, Sarah Singer-Nourie. 2007. Quantum Teaching Mempraktikan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa. http://anneahira.com http://
[email protected] Ismawati, Esti. 2011. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Surakarta: Yuma Pustaka. Janah, Miftachul. 2008. Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Metode Group Investigation Pada Kelas VIII E SMP Negeri 2 Ulujami Pemalang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Keraf, Gorys. 1995. Eksposisi. Jakarta: PT Grasindo. Kuncoro, Mudrajad. 2009. Mahir Menulis. Jakarta: Erlangga. Nuraeni. 2006. Peningkatan Keterampilan Menulis Rangkuman dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Kontruktivisme pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 Limpung Kabupaten Batang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional. 2008. SKL dan SI PAI dan Bhs. Arab. Jakarta: Depdiknas.
111
112
Rohima. 2008. Problematika Penerjemahan Bahasa Arab Ke Dalam Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas X Di MAN Purwokerto 1. Skripsi. STAIN Purwokerto. Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC. Tarigan, Henri Guntur.1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. ___________________. 1983. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wahono. 2007. Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi dengan media Lingkungan Belajar pada Siswa Kelas VII E SLTP Negeri 30 Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. Wena, Made. 2008. Strategi Pembelajaran Inovatif Komtemporer, Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta Timur: Bumi Aksara.
113
114
Lampiran 1 DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII A SMP ISLAM MOGA No Nama Siswa 1 ACHMAD ALI SYUKUR 2 ADITYA MUSLIM 3 AENUL HAKIM 4 AGUSTIAN RIFKY DWIANTO 5 AHMAD TAJUL ARIFIN 6 ALI SOFIYAN 7 AMINUR YUNIARTI 8 ANTI ROBI'AH 9 DESI WIDIYANTI 10 DWI SETIARINI 11 FITROTUL UMAM 12 HANDI PRIYADI 13 ILHAM BAHTIAR 14 ISTIANAH 15 LATIFATUN NAFSIYAH 16 LUTFIATUN NISA 17 MAULANA IHSAN 18 MIFTAHUL SALAM 19 MUAZAH FALASIFAH 20 MUFARIKOTUL AMRIL KH 21 MUFTI KHOIRUL AMIN 22 MUHAMMAD TASURUN 23 MUHAMMAD WILDAN 24 MURNIASIH 25 NABELA 26 NABELI 27 NAJMUDIN 28 RIKI HERMAWAN 29 RIZKI NUR IKMAL 30 SYAMSUL MULYADI 31 TRIYA PRIHANTONO 32 ULFA PURWANTO 33 ZULFAHMI AFNAN
115
Lampiran 2 NILAI SISWA PADA SIKLUS I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Siswa ACHMAD ALI SYUKUR ADITYA MUSLIM AENUL HAKIM AGUSTIAN RIFKY D. AHMAD TAJUL ARIFIN ALI SOFIYAN AMINUR YUNIARTI ANTI ROBI'AH DESI WIDIYANTI DWI SETIARINI FITROTUL UMAM HANDI PRIYADI ILHAM BAHTIAR ISTIANAH LATIFATUN NAFSIYAH LUTFIATUN NISA MAULANA IHSAN MIFTAHUL SALAM MUAZAH FALASIFAH MUFARIKOTUL AMRIL K MUFTI KHOIRUL AMIN MUHAMMAD TASURUN MUHAMMAD WILDAN MURNIASIH NABELA NABELI NAJMUDIN RIKI HERMAWAN RIZKI NUR IKMAL SYAMSUL MULYADI TRIYA PRIHANTONO ULFA PURWANTO ZULFAHMI AFNAN JUMLAH
Pertemuan Pertama 52 53 84 61 84 20 60 87 80 62 78 59 48 79 55 52 69 87 73 70 86 80 65 92 76 43 62 65 69 57 69 72 2149
Pertemuan Kedua 59 55 72 77 60 52 72 72 70 77 72 62 60 55 80 62 72 77 72 80 80 65 87 80 52 70 80 72 72 80 80 2176
116
Lampiran 3 NILAI SISWA PADA SIKLUS II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Siswa ACHMAD ALI SYUKUR ADITYA MUSLIM AENUL HAKIM AGUSTIAN RIFKY D. AHMAD TAJUL ARIFIN ALI SOFIYAN AMINUR YUNIARTI ANTI ROBI'AH DESI WIDIYANTI DWI SETIARINI FITROTUL UMAM HANDI PRIYADI ILHAM BAHTIAR ISTIANAH LATIFATUN NAFSIYAH LUTFIATUN NISA MAULANA IHSAN MIFTAHUL SALAM MUAZAH FALASIFAH MUFARIKOTUL AMRIL K MUFTI KHOIRUL AMIN MUHAMMAD TASURUN MUHAMMAD WILDAN MURNIASIH NABELA NABELI NAJMUDIN RIKI HERMAWAN RIZKI NUR IKMAL SYAMSUL MULYADI TRIYA PRIHANTONO ULFA PURWANTO ZULFAHMI AFNAN JUMLAH
Pertemuan Pertama 77 72 72 72 92 100 100 92 88 87 87 72 87 92 72 77 92 100 75 87 72 87 92 92 72 77 72 88 77 77 88 2587
Pertemuan Kedua 80 77 72 88 92 85 92 92 87 92 59 80 75 87 92 80 100 92 75 87 92 92 100 92 75 79 80 92 80 88 88 2642
117
Lampiran 4 Materi Siklus I Pertemuan Pertama
ِْﻓﻌِﻞْ ُﻣﻀَﺎرِع ْ ﻓِﻌِﻞْ ﻣُﻀَﺎرِعadalah kata/ kalimat yang menunjukan pekerjaan yang sedang atau akan dikerjakan. Perhatikan contoh berikut ini : Arti
ْﻓِﻌِﻞ
ٌﺿَ ِﻤﯿْﺮ
Hasil
Ciri-ciri
(Kata kerja)
(Kata ganti orang)
Dia (lk) Sedang pergi
ُﯾَ ْﺬھَﺐ
....ﯾَﺊ
ُ ﯾَﺬْھَﺐ-َذَھَﺐ
َ( ھُﻮdia laki-laki)
Dia (lk) Sedang duduk
ُﯾَﺠْﻠِﺲ
....ﯾَﺊ
ُ ﯾَﺠِْﻠﺲ-َﺟﻠَﺲ َ
Perhatikan pada kolom ْ( ﻓِﻌِﻞKata kerja), di bawah kolom tersebut selalu terdapat dua kata yang bentuknya berbeda, kata-kata tersebut merupakan kata dasar, kata tersebut yang dijadikan acuan ketika kita hendak mencari maknanya di dalam kamus dan yang nantinya bisa diubah bentuknya menjadi ْرع ِ ﻣُﻀَﺎ
ْ ﻓِﻌِﻞadalah kata
ke-dua. Contohnya : ُﯾَﺬْھَﺐ
-َ ذَھَﺐ, kata/ mufrodat yang bisa diubah menjadi ْﻓِﻌِﻞْ ُﻣﻀَﺎرِع
adalah kata ke-dua yaitu ُﯾَﺬْھَﺐ. Kata-kata di atas jika diterapkan dalam bentuk kalimat sempurna contohnya adalah sebagai berikut : Dimisalkan kita akan membuat kalimat yang mempunyai arti: ·
Hasan pergi ke sekolah pagi-pagi sekali
Maka dalam bahasa Arab kalimatnya akan berbunyi seperti ini :
ﺳﺔِ ﺻَﺒﺎَﺣًﺎ ﻣُﺒَﻜّﺮًا َ َﺴﻦْ اِﻟَﻰ اْﻟﻤَﺪْر َ َﯾَ ْﺬھَﺐُ ﺣ
118
Perhatikan subjek
ٌﻓَﺎﻋِﻞ.
istilah
(hasan), dalam bahasa Arab, subjek disebut dengan
Dalam bahasa Indonesia, subjek/ orang/ pelaku yang melakukan
pekerjaan berada di awal kalimat, tetapi dalam bahasa Arab, subjek/ pelaku yang melakukan pekerjaan disebutkan setelah kata kerja/ ْﻓِﻌِﻞ Perhatikan contoh berikut ini :
ْﻓِﻌِﻞ
ٌﺿَ ِﻤﯿْﺮ
Arti
Hasil
Ciri-ciri
(Kata kerja)
(Kata ganti orang)
Dia (pr) Sedang pergi
ُﺗَﺬْھَﺐ
....ﺗَﻰ
ُ ﯾَﺬْھَﺐ-َذَھَﺐ
َ( ِھﻲdia perempuan)
Dia (pr) Sedang duduk
ُﺗَﺠْﻠِﺲ
....ﺗَﻰ
-َﺟﻠَﺲ َ ُﯾَﺠِْﻠﺲ
Untuk
ٌﺿَ ِﻤﯿْﺮ
(Kata ganti orang)
َھِﻲ,
ketika diikuti oleh kata kerja, maka
perubahan yang terjadi adalah pada awal kata, BUKAN lagi berupa huruf ( ﯾَﺊya) melainkan berubah menjadi huruf ( ﺗَﻰta). Jadi, ketika kita ingin membuat kalimat sederhana menggunakan
ٌﺿ ِﻤ ْﯿﺮ َ
(Kata
ganti orang) َ( ھِﻲdia perempuan) Kalimatnya akan berbeda dengan kalimat ketika kita membuat kalimat dengan ٌﻤ ْﯿﺮ ِﺿ َ (Kata ganti orang)
َ( ھُﻮdia laki-laki).
Contoh: ·
Aisyah pergi ke sekolah pagi-pagi sekali
Maka dalam bahasa Arab kalimatnya akan berbunyi seperti ini :
ﺗَﺬْ َھﺐُ ﻋَﺎ ِﺋﺸَﺔُ اِﻟَﻰ اْﻟﻤَﺪْ َرﺳَﺔِ ﺻَﺒﺎَﺣًﺎ ﻣُﺒَﻜّﺮًا
119
Lampiran 5 Materi Siklus I Pertemuan Kedua
ھِﻮَاﯾَﺎتُ ﻋُﻤَﺮَ ھِﻮَاﯾَﺎتُ ﻋُﻤَﺮَ َﻛ ِﺜﯿْﺮَةٌ ِﻣﺜْﻞُ اْﻟﻘِﺮَاءَةِ وَاﻟﺮﱠﺳْﻢِ وَاﻟْﻤُﺮَاﺳَﻠَﺔِ وَﻟَ ْﻌﺐِ ﻛُﺮَةِ ﻼتِ .ﯾَ ْﺄﺧُﺬُ ﻋُﻤَﺮُ ﻣِﻦْ وَاﻟﱢﺪِهِ اْﻟﻘَﺪَمِ .ﯾَﻘْﺮَأُ ﻋُﻤَﺮُ ﻓِﻲ اَوْﻗَﺎتِ اْﻟﻔَﺮَاغِ اْﻟ ُﻜ ُﺘﺐَ وَاﻟْﻤَﺠَ َ ﺳﺒُﻮْعٍ .وَاْﻵنَ ﯾَﻤْﻠِﻚُ ﻋُﻤَﺮُ ﻣَ ْﻜ َﺘﺒَﺔً ﺸﺘَﺮِى ِﻛﺘَﺎﺑًﺎ ﺟَ ِﺪﯾْﺪًا ﻛُﻞﱠ ُا ْ ِرﯾَﺎﻟًﺎ ﻛُﻞﱠ ﯾَﻮْمٍ َو َﯾ ْ َﻛ ِﺒﯿْﺮَةً ﻓِﻲ اْﻟ َﺒﯿْﺖِ. ﻓِﻲ اَﯾَﺎمِ اْﻟﻌُﻄْﻠَﺔِ ﯾُﺤِﺐﱡ ﻋُﻤَﺮُ ذَھَﺎبَ اِﻟﻰَ اَيِّ ﻣَﻜَﺎنٍ وَ ﯾَ ْﺮﺳُﻢُ ﻋُﻤَﺮُ ﺤﺼُﻮْلُ ﻋُﻤَﺮُ ﺟﯿﱢﺪَةٌ َوﯾَ ْ ﺤﯿَﻮَاﻧَﺎتِ وَْاﻻَﺷْﺠَﺎرِ .رُﺳُﻮْﻣَﺘُﮫُ َ ﻋﻦِ اﻟﻨﱠﺎسِ وَاْﻟ َ رُﺳُﻮْﻣَﺔً َ ﺟَﺎﺋِﺰَةَ اﻟﺮﱠﺳْﻢِ دَاﺋِﻤًﺎ ﻓِﻲ اْﻟﻤَﺪْرَﺳَﺔِ. َاﺻْﺪِﻗَﺎءُ ﻋُﻤَﺮُ َﻛ ِﺜﯿْﺮُ ْونَ وَ ھُﻮَ ﯾُﺤِﺐﱡ َاﯾْﻀًﺎ اْﻟﻤﺮَاﺳَﻠَﺔَ .ﯾَ ْﻜﺘُﺐُ ﻋُﻤَﺮُ ﻟَِﺎﺻْﺪِﻗَﺎﺋِﮫِ اﻟ ﱠﺮﺳَﺎﺋِﻞَ وَھُﻢْ ﯾَ ْﻜ ُﺘﺒُ ْﻮنَ ﻟَﮫُ َاﯾْﻀًﺎ .ھُﻢْ ﯾَﻘُﺼﱡ ْﻮنَ ﺣَﺎﻟِﮭِﻢْ ﻓِﻲ رَﺳَﺎﺋِﻠِﮭِﻢْ. ﻋﯿْﻞَ ﻓِﻲ ﻣَﺎَﻟﯿْﺰِﯾَﺎ. ﺳﯿَﺰُوْرُ ﻋُﻤَﺮُ ﺻَ ِﺪﯾْﻘَﮫُ ِاﺳْﻤَﺎ ِ ﻓِﻲ اْﻟﻌُﻄْﻠَﺔِ اْﻟﻘَﺎدِﻣَﺔِ َ ﺑِﺠَﺎﻧِﺐِ ذﻟِﻚَ ،ﯾَﻠْﻌَﺐُ ﻋُﻤَﺮُ ﻛُﺮَةُ اْﻟﻘَﺪِمِ ﻓِﻲ اْﻟ َﻤﺴَﺎءِ ﻣَ ﱠﺮﺗَ ْﯿﻦِ ﻓِﻲ اﻟْﺎُﺳْﺒُ ْﻮعِ. ھُﻮَ ﯾَﻠْﻌَﺐُ ﻣَﻊَ اَﺻْﺪِﻗَﺎﺋِﮫِ ﻓِﻲ ﻣَﻠْﻌَﺐِ اْﻟﻘَ ْﺮﯾَﺔُِ .ﯾﺤِﺐﱡ ﻋُﻤَﺮُ ﻟَﻌْﺐَ ﻛُﺮَةُ اْﻟﻘَﺪَمِ ﻟَِﺎﻧﱠﮫُ ﺠﺴْﻢَ. ﯾُﺼِﺢﱡ اْﻟ ِ Mashdar adalah isim yang dibentuk dari fi’il. Mashdar ada dua macam yaitu, mashdar sarih dan mashdar muawwal. Mashdar sarih adalah mashdar yang yang dibentuk dari kata
ذَھَﺎبَ
sudah jelas bentuk lafalnya, misalnya adalah lafal
.ذَ َھﺐَ
Sebagian besar mshdar dapat diketahui secara sima’i (mendengar langsung dari penutur) atau melalui buku-buku dan kamus Arab, dan sebagian lagi ) tertentu.اﻟﻮزن( ada yang dibentuk dengan rumusan Makna mashdar : perbuatan, kejadian, bentuk, hasil. Lampiran 6 Materi Siklus II Pertemuan Pertama
120
ل، ﻟﻦ،ان Baca dan pahami percakapan berikut ini!
َأ ْﯾﻦَ ﺗَﺬْھَﺐُ َﻣﺴًﺎءَ اْﻟﯿَﻮْمُ ﯾَﺎ اَﺣْﻤَﺪَ ؟: أﺣﻤﺪ ٍ َﻟﻦْ أَذْ َھﺐَ اِﻟﻰَ أَيﱢ ﻣَﻜَﺎن: ﻋﻠﻲ ﻟِﻤَﺎذَا؟: أﺣﻤﺪ َ اُﺷَﺎھِﺪُ اﻟﺘِﻠِﻔْ ِﺰﯾﱡﻮْن: ﻋﻠﻲ ﻣَﺎذَ ُﺗﺸَﺎھِﺪُ؟: أﺣﻤﺪ اُﺷَﺎھِﺪُ اْﻟ ُﻤﺒَﺎرَاةِ ﻓِﻲْ ﻛُﺮَةِاْﻟﻘَﺪَم: ﻋﻠﻲ اَيﱡ ﻓِﺮْﻗَﺔٍ ؟: أﺣﻤﺪ ( َﺑ ْﯿﻦَ ﻓَ ِﺮﯾْﻖَ )ﺑَﺮَاﺟﯿْﻞ( ﻓَ ِﺮﯾْﻖَ )ِاﯾْﻄَﺎِﻟﯿَﺎ: ﻋﻠﻲ َ ُاﺣِﺐﱡ أَنْ اُﺷَﺎھِﺪَھﺎ: أﺣﻤﺪ ُﻧﺸَﺎھِﺪُ ﻣَﻌًﺎ،ْ إِذَن: ﻋﻠﻲ ل، ﻟﻦ، انBerfungsi untuk menghubungkan antara 2 fi’il (kata kerja). Contoh:
َاُﺣِﺐﱡ َأنْ اُﺷَﺎھِﺪَھﺎ
Perhatikan contoh di atas! Pahami penggunaannya melalui penjelasan guru! Lampiran 7 Materi Siklus II Pertemuan Kedua
ﺟُﻤْﻠَﺔ ﻓِﻌْﻠِﯿَﺔ ﺟُﻤْﻠَﺔ ﻓِﻌْﻠِﯿَﺔ
merupakan kalimat sempurna yang mengandung Kata Kerja.
Secara garis besar, kata kerja dalam bahasa Arab, menurut waktu terjadinya dibagi menjadi dua, yaitu:
121
1. FI'IL MADHY ( )ﻓِﻌْﻞ ﻣَﺎﺿِﻲatau Kata Kerja Lampau. 2. FI'IL MUDHARI' ( ) ﻓِﻌْﻞ ﻣُﻀَﺎرِعatau Kata Kerja Kini/Nanti. Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari', senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il ( ) ﻓَﺎﻋِﻞatau Pelaku pekerjaan itu. Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata. Dhamir
Fi'il Madhy
Fi'il Mudhari'
Makna
أَﻧَﺎ
ُﻓَﻌَﻠْﺖ
ُأَﻓْﻌَﻞ
= saya mengerjakan
َُﻧﺤْﻦ
ﻓَ َﻌﻠْﻨَﺎ
ُﻧَﻔْﻌَﻞ
= kami mengerjakan
َأَﻧْﺖ
َﻓَﻌَﻠْﺖ
ُﺗَﻔْﻌَﻞ
= engkau (lk) mengerjakan
ِأَﻧْﺖ
ِﻓَﻌَﻠْﺖ
َﺗَﻔْ َﻌﻠِﯿْﻦ
= engkau (pr) mengerjakan
أَﻧْﺘُﻤَﺎ
ﻓَ َﻌﻠْﺘُﻤَﺎ
ِﺗَﻔْﻌَﻼَن
= kamu berdua mengerjakan
ْأَﻧْﺘُﻢ
ْﻓَ َﻌﻠْﺘُﻢ
َﺗَﻔْﻌَُﻠﻮْن
= kalian (lk) mengerjakan
أَﻧُْﺘﻦﱠ
ﻓَ َﻌﻠْﺘُﻦﱠ
َﺗَﻔْ َﻌﻠْﻦ
= kalian (pr) mengerjakan
َُھﻮ
َﻓَﻌَﻞ
ُﯾَﻔْﻌَﻞ
= dia (lk) mengerjakan
َھِﻲ
ْﻓَﻌَﻠَﺖ
ُﺗَﻔْﻌَﻞ
= dia (pr) mengerjakan
ھُﻤَﺎ
َﻓَﻌَﻼ
ِﯾَﻔْﻌَﻼَن
ھُﻤَﺎ
ﻓَ َﻌﻠَﺘَﺎ
ِﺗَﻔْﻌَﻼَن
ْھُﻢ
ﻓَ َﻌﻠُﻮْا
َﯾَﻔْﻌَُﻠﻮْن
= mereka (lk) mengerjakan
ُھﻦﱠ
َﻓَ َﻌﻠْﻦ
َﯾَﻔْ َﻌﻠْﻦ
= mereka (pr) mengerjakan
= mereka berdua (lk) mengerjakan = mereka berdua (pr) mengerjakan
1) Untuk Dhamir Ghaib atau "orang ketiga" ( ھُﻦﱠ
- ْ ھُﻢ- ُھﻤَﺎ- َ ِھﻲ- َ) ھُﻮ.
122
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Madhy yang terletak sebelum Fa'il:
َﺴﺠِﺪ ْ َدَﺧَﻞَ اَﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ اﻟْﻤ
= muslim itu memasuki masjid
َدَﺧَﻠَﺖِ اﻟْ ُﻤﺴْﻠِﻤَﺔُ اﻟْ َﻤﺴْﺠِﺪ
= muslimah itu memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َدَﺧَﻞَ اﻟْ ُﻤﺴْﻠِﻤَﺎنِ اﻟْﻤ
= dua muslim itu memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َدَﺧََﻠﺖِ اﻟْ ُﻤﺴْﻠِﻤَﺘَﺎنِ اﻟْﻤ
= dua muslimah itu memasuki
َﺴﺠِﺪ ْ َدَﺧَﻞَ اﻟْﻤُﺴْﻠِﻤُ ْﻮنَ اﻟْﻤ
= kaum muslimin memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َدَﺧَﻠَﺖِ اﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎتُ اﻟْﻤ
= kaum muslimat memasuki masjid
masjid
Contoh Jumlah Fi'liyyah dengan Fi'il Mudhari' yang terletak sebelum Fa'il:
َﺴﺠِﺪ ْ َﯾَﺪْﺧُﻞُ اَﻟْﻤُﺴْﻠِﻢُ اﻟْﻤ
= muslim itu memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َﺗَﺪْﺧُﻞُ اﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺔُ اﻟْﻤ
= muslimah itu memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َﯾَﺪْﺧُﻞُ اﻟْ ُﻤﺴْﻠِﻤَﺎنِ اﻟْﻤ
= dua muslim itu memasuki masjid
َﺗَﺪْﺧُﻞُ اﻟْ ُﻤﺴْﻠِﻤَﺘَﺎنِ اﻟْ َﻤﺴْﺠِﺪ
= dua muslimah itu memasuki
َﯾَﺪْﺧُﻞُ اﻟْ ُﻤﺴْﻠِﻤُ ْﻮنَ اﻟْ َﻤﺴْﺠِﺪ
= kaum muslimin memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َﺗَ ْﺪﺧُﻞُ اﻟْﻤُﺴْﻠِﻤَﺎتُ اﻟْﻤ
= kaum muslimat memasuki masjid
2) Untuk Fa'il lainnya (
masjid
أَﻧْﺘُﻦﱠ- ْ َأ ْﻧﺘُﻢ- أَﻧْﺘُﻤَﺎ- َ أَﻧْﺖ- ِ أَﻧْﺖ- ُ َﻧﺤْﻦ- ) أَﻧَﺎ
123
tetap mengikuti pola perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya. Fi'il Madhy
Fi'il Mudhari'
َﺴﺠِﺪ ْ َدﺧَﻠْﺖُ اﻟْ َﻤ
َﺴﺠِﺪ ْ ﺧﻞُ اﻟْ َﻤ ُ )أَﻧَﺎ( َأ ْد
saya telah memasuki masjid
saya memasuki masjid
ََدﺧَﻠْﻨَﺎ اﻟْ َﻤﺴْﺠِﺪ
َﺴﺠِﺪ ْ ﺧﻞُ اﻟْ َﻤ ُ ) َﻧﺤْﻦُ( َﻧ ْﺪ
kami telah memasuki masjid
kami memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َدﺧَﻠْﺖَ اﻟْ َﻤ
َﺴﺠِﺪ ْ ﺧﻞُ اﻟْ َﻤ ُ )أَﻧْﺖَ( َﺗ ْﺪ
engkau telah memasuki masjid
engkau memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َدﺧَﻠْﺖِ اﻟْ َﻤ
َﺴﺠِﺪ ْ )أَﻧْﺖِ( َﺗ ْﺪﺧُﻠِﯿْﻦَ اﻟْ َﻤ
engkau (pr) telah memasuki masjid
engkau (pr) memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َدﺧَﻠْﺘُﻤَﺎ اﻟْ َﻤ
َﺴﺠِﺪ ْ )أَﻧْﺘُﻤَﺎ( َﺗ ْﺪﺧُﻼَنِ اﻟْ َﻤ
kamu berdua telah memasuki masjid
kamu berdua memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َدﺧَﻠْﺘُﻢُ اﻟْ َﻤ
َﺴﺠِﺪ ْ )أَﻧْﺘُﻢْ( َﺗ ْﺪﺧُُﻠﻮْنَ اﻟْ َﻤ
kalian (lk) telah memasuki masjid
kalian (lk) memasuki masjid
َﺴﺠِﺪ ْ َدﺧَﻠْﺘُﻦﱠ اﻟْ َﻤ
َﺴﺠِﺪ ْ )أَﻧْﺘُﻦﱠ( َﺗ ْﺪﺧُﻠْﻦَ اﻟْ َﻤ
kalian (pr) telah memasuki masjid
kalian (pr) memasuki masjid
124
Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah
: SMP Islam Moga
Mata Pelajaran
: Bahasa Arab
Kelas
: VIII A
Semester
: 2 (dua)
Alokasi waktu
: 2 x 40 menit (1x pertemuan)
Pelaksanaan
: 4 April 2011
1. STANDAR KOMPETENSI Menulis Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman dan informasi melalui kegiatan menulis tentang hobi. A. Kompetensi dasar : ·
Mengungkapkan informasi dan gagasan secara tertulis dalam kalimat sederhana tentang اﻟﮭﻮاﯾﺔ
B. Indikator : ·
Siswa dapat menyusun kalimat tentang اﻟﮭﻮاﯾﺔdengan kata-kata yang disediakan
2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran selesai, diharapkan siswa mampu : -
Mengungkapkan informasi dan gagasan secara tertulis dalam kalimat sederhana tentang اﻟﮭﻮاﯾﺔdengan bahasa yang baik dan benar.
3. MATERI
:
Konsep dasar ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع
125
4. METODE
: Model pembelajaran Quantum teaching teknik TANDUR
5. MEDIA DAN SUMBER a) Sumber Belajar
:
a. LKS Al Amin Bahasa Arab untuk kelas VIII b. Kamus Al-Munawir. c. Djuha, Djawahir. 2005. Tata Bahasa Arab (Ilmu Nahwu). Bandung: Sinar Baru Algensindo. d. Modul sederhana b) Media a. Papan tulis b. Spidol dan penghapus 6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN No 1
Kegiatan
Waktu
Aspek yang dikembangkan
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam sebagai pembuka pertemuan dan menanyakan kabar siswa 2. Guru mengecek kehadiran siswa 3. Guru melakukan apersepsi berupa menyampaikan
5 menit
informasi tentang materi yang akan disampaikan dan mengulas sedikit materi yang sudah diajarkan dengan memberi motivasi siswa (T : Tumbuhkan) 2
Kegiatan Inti :
75
a. Eksplorasi
menit
1. Kecakapan mendengarkan
126
1. Siswa diberi kesempatan membaca materi tentang ( ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرعA:Alami) kaidah ( ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرعN: Namai)
aplikatif 4. Keterampilan menganalisa
b. Elaborasi a. Siswa diberikan kesempatan untuk menulis tentang suatu hobi. b. Siswa diberikan lembar pekerjaan berisikan mufrodat yang harus mereka kembangkan menjadi beberapa kalimat. c. siswa maju ke depan kelas untuk menuliskan atau mendemonstrasikan hasil karyanya. (D: Demonstrasikan) c. Konfirmasi bersama
siswa
bersama-sama mengulangi konsep yang telah diajarkan tentang bentuk ( ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرعU: Ulangi) b. Guru
menulis 3. Keterampilan
2. Guru menjelaskan tentang
a. Guru
2. Keteranpilan
dan
siswa
127
memberikan penghargaan siswa
kepada
yang maju
depan
kelas,
tepuk
tangan
ke
berupa atau
mendapatkan hadiah dari guru
sebagai
tanda
perayaan
dan
penghargaan antusias
terhadap
siswa.
(R:
Rayakan) 3
Penutup a. Guru
memberikan
penghargaan semua
terhadap
siswa
dengan
memberi tepuk tangan. b. Guru
menyimpulkan
pelajaran
dan
10 menit
Kognitif
dan
psikomotorik
memberikan motivasi. c. Guru
mengucapkan
terimakasih menutup
dan pelajaran
dengan ucapan salam.
7. PENILAIAN a. Prosedur tes - Tes Awal
: -
- Tes Dalam Proses
: Tes lisan untuk mengukur tingkat kepahaman
- Tes akhir
: Tes tertulis
siswa
128
b. Jenis tes
: Lisan dan tertulis
c. Bentuk tes
: Siswa membuat teks sederhana tentang اﻟﮭﻮاﯾﺔ اﻟﻤﮭﻨﺔdengan bentuk ﻓﻌﻞ ﻣﻀﺎرع Moga, 4 April 2011
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Ana Iftawati
Peneliti
Vera Strisly Budi Ariyani NIM. 2303407019
Lampiran 9
129
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah
: SMP Islam Moga
Mata Pelajaran
: Bahasa Arab
Kelas
: VIII A
Semester
: 2 (dua)
Alokasi waktu
: 2 x 40 menit (1x pertemuan)
Pelaksanaan
: 11 April 2011
1. STANDAR KOMPETENSI Menulis Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman dan informasi melalui kegiatan menulis tentang hobi. A. Kompetensi dasar : ·
Mengungkapkan informasi dan gagasan secara tertulis dalam kalimat sederhana tentang اﻟﮭﻮاﯾﺔ
B. Indikator : ·
Siswa dapat menyusun kalimat tentang اﻟﮭﻮاﯾﺔdengan kata-kata yang disediakan
2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran selesai, diharapkan siswa mampu : -
Mengungkapkan informasi dan gagasan secara tertulis dalam kalimat sederhana tentang اﻟﮭﻮاﯾﺔdengan bahasa yang baik dan benar.
3. MATERI
:
Konsep dasar ﻣﺼﺪر 4. METODE
: Model pembelajaran Quantum teaching teknik TANDUR
5. MEDIA DAN SUMBER a) Sumber Belajar
:
a. LKS Al Amin Bahasa Arab untuk kelas VIII b. Kamus Al-Munawir.
130
c. Djuha, Djawahir. 2005. Tata Bahasa Arab (Ilmu Nahwu). Bandung: Sinar Baru Algensindo. b) Media a. Papan tulis b. Spidol dan penghapus 6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN No 1
Kegiatan
Waktu
Aspek yang dikembangkan
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam sebagai pembuka pertemuan dan menanyakan kabar siswa 2. Guru mengecek kehadiran siswa dan kebersihan kelas 3. Guru melakukan apersepsi berupa informasi
menyampaikan tentang
5 menit
materi
yang akan disampaikan dan mengulas
sedikit
materi
yang sudah diajarkan dengan memberi motivasi siswa (T : Tumbuhkan) 2
1. Kecakapan
Kegiatan Inti :
mendengarkan
a. Eksplorasi
2. Keteranpilan
1. Siswa diberi kesempatan membaca contoh teks tentang اﻟﮭﻮاﯾﺔdan materi tentang ( ﻣﺼﺪرA:Alami) 2. Guru menjelaskan tentang kaidah ( ﻣﺼﺪرN: Namai)
75 menit
menulis 3. Keterampilan aplikatif 4. Keterampilan menganalisa
131
b. Elaborasi a. Siswa
diberikan
kesempatan
untuk
menulis tentang suatu pekerjaan. b. Siswa diberikan lembar pekerjaan
berisikan
mufrodat
yang
mereka
kembangkan
menjadi
harus
beberapa
kalimat. c. Siswa maju ke depan kelas untuk menuliskan atau mendemonstrasikan hasil
karyanya.
(D:
Demonstrasikan) c. Konfirmasi a. Guru
bersama
siswa
bersama-sama mengulangi konsep yang telah diajarkan tentang bentuk
ﻣﺼﺪر
(U:
Ulangi) b. Guru
dan
siswa
memberikan penghargaan siswa
kepada
yang maju ke
depan
kelas,
tepuk
tangan
berupa atau
mendapatkan hadiah dari
132
guru
sebagai
tanda
perayaan
dan
penghargaan antusias
terhadap
siswa.
(R:
Rayakan) 3
Penutup a. Guru
memberikan
penghargaan semua
terhadap
siswa
dengan
memberi tepuk tangan. b. Guru
menyimpulkan
pelajaran
dan
5 menit
Kognitif
dan
psikomotorik
memberikan motivasi. c. Guru
mengucapkan
terimakasih
dan
menutup
pelajaran
dengan ucapan salam. 7. PENILAIAN a. Prosedur tes - Tes Awal
: -
- Tes Dalam Proses
: Tes lisan untuk mengukur tingkat kepahaman
siswa - Tes akhir
: Tes tertulis
b. Jenis tes
: Lisan dan tertulis
c. Bentuk tes
: Siswa membuat teks sederhana tentang اﻟﮭﻮاﯾﺔ dengan bentuk ﻣﺼﺪر
Moga, 11 April 2011 Mengetahui
133
Guru Mata Pelajaran
Ana Iftawati
Peneliti
Vera Strisly Budi Ariyani NIM. 2303407019
Lampiran 10
134
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah
: SMP Islam Moga
Mata Pelajaran
: Bahasa Arab
Kelas
: VIII A
Semester
: 2 (dua)
Alokasi waktu
: 2 x 40 menit (1x pertemuan)
Pelaksanaan
: 18 April 2011
1. STANDAR KOMPETENSI Menulis Mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman dan informasi baik fiksi dan atau non fiksi melalui kegiatan menulis tentang اﻟﻤﮭﻨﺔ A. Kompetensi dasar : ·
Menulis profesi anggota keluarga siswa menggunakan kalimat berstruktur ل، ﻟﻦ،ان
B. Indikator : ·
Menulis karangan sesuai dengan tema secara terstruktur / terbimbing (misalnya: menulis
tentang kegiatan seorang
wartawan, dokter, guru, dosen, petani dll) menggunakan struktur kalimat ل، ﻟﻦ،ان 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran selesai, diharapkan siswa mampu : -
Menulis tentang profesi
3. MATERI
:
a) اﻟﻤﮭﻨﺔ/ Profesi b) Kalimat-kalimat berstruktur ل، ﻟﻦ،ان c) Jenis-jenis profesi (mufrad, jamak, mudzakkar, muannats) 4. METODE
: Model pembelajaran Quantum teaching teknik TANDUR
5. MEDIA DAN SUMBER
135
c) Sumber Belajar
:
a. LKS Al Amin Bahasa Arab untuk kelas VIII b. Kamus Al-Munawir. c. Djuha, Djawahir. 2005. Tata Bahasa Arab (Ilmu Nahwu). Bandung: Sinar Baru Algensindo. d) Media a. Papan tulis b. Spidol dan penghapus 6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN No 1
Kegiatan
Waktu
Aspek yang dikembangkan
Pendahuluan 4. Guru mengucapkan salam sebagai pembuka pertemuan dan menanyakan kabar siswa 5. Guru mengecek kehadiran siswa dan kebersihan kelas 6. Guru melakukan apersepsi berupa informasi
menyampaikan tentang
5 menit
materi
yang akan disampaikan dan mengulas
sedikit
materi
yang sudah diajarkan dengan memberi motivasi siswa (T : Tumbuhkan) 2
Kegiatan Inti : d. Eksplorasi 3. Siswa diberi kesempatan membaca contoh teks tentang اﻟﻤﮭﻨﺔdan materi
5. Kecakapan 75 menit
mendengarkan 6. Keteranpilan menulis 7. Keterampilan
136
tentang ل، ﻟﻦ،ان
aplikatif
(A:Alami)
8. Keterampilan
4. Guru menjelaskan tentang kaidah ل، ﻟﻦ،( انN: Namai) e. Elaborasi a. Siswa
bertanya jawab
dengan guru tentang halhal yang masih belum jelas. b. Siswa
diberikan
kesempatan
untuk
menulis tentang suatu pekerjaan c. Siswa diberikan lembar pekerjaan
berisikan
mufrodat
yang
mereka
kembangkan
menjadi
harus
beberapa
kalimat. d. Siswa maju ke depan kelas untuk menuliskan atau mendemonstrasikan hasil
karyanya.
(D:
Demonstrasikan) f. Konfirmasi c. Guru
bersama
siswa
bersama-sama mengulangi konsep yang telah diajarkan tentang
menganalisa
137
bentuk ل، ﻟﻦ،( انU: Ulangi) d. Guru
memberikan
penguatan
tentang
kesimpulan اﻟﻤﮭﻨﺔ e. Guru
dan
siswa
memberikan penghargaan siswa
kepada
yang maju
depan
kelas,
tepuk
tangan
ke
berupa atau
mendapatkan hadiah dari guru
sebagai
tanda
perayaan
dan
penghargaan antusias
terhadap
siswa.
(R:
Rayakan) 3
Penutup d. Guru
memberikan
penghargaan semua
siswa
terhadap dengan
memberi tepuk tangan. e. Guru
menyimpulkan
pelajaran
dan
memberikan motivasi. f. Guru
mengucapkan
terimakasih menutup
dan pelajaran
dengan ucapan salam. 7. PENILAIAN
5 menit
Kognitif psikomotorik
dan
138
Indikator Pencapaian
Contoh Instrumen
Jenis Penilaian
§
Menulis karangan sesuai dengan tema secara terstruktur
§ Tugas porto folio
§
Tulislah sebuah karangan sesuai
/ terbimbing (misalnya:
dengan tema
menulis tentang kegiatan
secara
seorang wartawan, dokter,
terstruktur /
guru, dosen, petani dll)
terbimbing
menggunakan struktur kalimat
(misalnya:
ل، ﻟﻦ،ان
menulis tentang kegiatan seorang wartawan, dokter, guru, dosen, petani dll) ! Moga, 18 April 2011
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Ana Iftawati
Peneliti
Vera Strisly Budi Ariyani NIM. 2303407019
139
Lampiran 11
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah
: SMP Islam Moga
Mata Pelajaran
: Bahasa Arab
Kelas
: VIII A
Semester
: 2 (dua)
Alokasi waktu
: 2 x 40 menit (1x pertemuan)
Pelaksanaan
: 9 Mei 2011
1. STANDAR KOMPETENSI Menulis Mengungkapkan pikiran, gagasan, perasaan, pengalaman dan informasi baik fiksi dan atau non fiksi melalui kegiatan menulis tentang ﻣﮭﻨﺘﺔاﻻﺳﺮﺗﻲ A. Kompetensi dasar : ·
Menulis profesi anggota keluarga siswa menggunakan kalimat berstruktur ﺟﻤﻠﺔ ﻓﻌﻠﯿﺔ
B. Indikator : ·
Menulis karangan sesuai dengan tema secara terstruktur / terbimbing (misalnya: menulis
tentang kegiatan seorang
wartawan, dokter, guru, dosen, petani dll) menggunakan struktur kalimat ﺟﻤﻠﺔ ﻓﻌﻠﯿﺔ 2. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah pembelajaran selesai, diharapkan siswa mampu : -
Menulis tentang profesi seseorang
3. MATERI
:
a) اﻟﻤﮭﻨﺔ/ Profesi b) Kalimat-kalimat berstruktur ﺟﻤﻠﺔ ﻓﻌﻠﯿﺔ
140
c) Jenis-jenis profesi (mufrad, jamak, mudzakkar, muannats) d) Kata Tanya ma, madza, hal
ﻣﺎذا ﯾﻌﻤﻞ اﻟﻤﺪرس؟ اﻟﺘﻌﻠﯿﻢ ﻓﻰ اﻟﻔﺼﻞ. أﻧﺎ اﺣﺐ اﻟﻘﺮاءة أﯾﻦ ؟ ﻓﻰ اﻟﻤﺴﺘﺸﻔﻰ.و ﻣﺎذا ﯾﻌﻤﻞ اﻟﻄﺒﯿﺐ ؟ ﻣﻌﺎﻟﺠﺔ اﻟﻤﺮﺿﻰ وﻣﺎذا ﯾﻌﻤﻞ اﻟﻤﻤﺮض ؟ ﻣﺴﺎﻋﺪة اﻟﻄﺒﯿﺐ ﻓﻰ اﻟﻤﺴﺘﺸﻔﻰ وﻣﺎذا ﯾﻌﻤﻞ اﻟﻤﺤﺎﺿﺮ ﻓﻰ اﻟﺠﺎﻣﻌﺔ؟ ﺗﺪرﯾﺲ اﻟﻄﻼب و ﻣﺎذا ﯾﻌﻤﻞ اﻟﻄﻼب ﻓﻰ اﻟﺠﺎﻣﻌﺔ ؟ اﻟﺘﻌﻠﱡﻢ 4. METODE
: Model pembelajaran Quantum teaching teknik TANDUR
5. MEDIA DAN SUMBER a) Sumber Belajar
:
a. LKS Al Amin Bahasa Arab untuk kelas VIII b. Kamus Al-Munawir. c. Djuha, Djawahir. 2005. Tata Bahasa Arab (Ilmu Nahwu). Bandung: Sinar Baru Algensindo. b) Media a. Papan tulis b. Spidol dan penghapus 6. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN No 1
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam sebagai pembuka pertemuan dan menanyakan kabar siswa 2. Guru mengecek kehadiran 5 menit siswa dan kebersihan kelas 3. Guru melakukan apersepsi berupa informasi
menyampaikan tentang
materi
Aspek yang dikembangkan
141
yang akan disampaikan dan mengulas
sedikit
materi
yang sudah diajarkan dengan memberi motivasi siswa (T : Tumbuhkan) 2
Kegiatan Inti : g. Eksplorasi 5. Siswa diberi kesempatan membaca contoh teks tentang اﻟﻤﮭﻨﺔdan materi tentang ﺟﻤﻠﺔ ﻓﻌﻠﯿﺔ (A:Alami) 6. Guru menjelaskan tentang kaidah ( ﺟﻤﻠﺔ ﻓﻌﻠﯿﺔN: 1. Kecakapan
Namai)
mendengarkan
h. Elaborasi e. Siswa
2. Keteranpilan
bertanya jawab
dengan guru tentang hal-
75
hal yang masih belum
menit
diberikan
kesempatan
untuk
menulis tentang suatu pekerjaan g. Siswa diberikan lembar pekerjaan
berisikan
mufrodat
yang
mereka
kembangkan
menjadi
3. Keterampilan aplikatif
jelas. f. Siswa
menulis
harus
beberapa
kalimat. h. Siswa maju ke depan
4. Keterampilan menganalisa
142
kelas untuk menuliskan atau mendemonstrasikan hasil
karyanya.
(D:
Demonstrasikan) i. Konfirmasi f. Guru
bersama
siswa
bersama-sama mengulangi konsep yang telah diajarkan tentang bentuk
( ﺟﻤﻠﺔ ﻓﻌﻠﯿﺔU:
Ulangi) g. Guru
memberikan
penguatan
tentang
kesimpulan اﻟﻤﮭﻨﺔ h. Guru
dan
siswa
memberikan penghargaan siswa
kepada
yang maju
depan
kelas,
tepuk
tangan
ke
berupa atau
mendapatkan hadiah dari guru
sebagai
tanda
perayaan
dan
penghargaan antusias
terhadap
siswa.
(R:
Rayakan) 3
Penutup g. Guru
memberikan
penghargaan semua
siswa
terhadap dengan
5 menit
Kognitif psikomotorik
dan
143
memberi tepuk tangan. h. Guru
menyimpulkan
pelajaran
dan
memberikan motivasi. i. Guru
mengucapkan
terimakasih menutup
dan pelajaran
dengan ucapan salam. 7. PENILAIAN Indikator Pencapaian
Contoh Instrumen
Jenis Penilaian
§
Menulis karangan sesuai dengan tema secara
§ Tugas porto folio
§
Tulislah sebuah karangan sesuai
terstruktur / terbimbing
dengan tema secara
(misalnya: menulis tentang
terstruktur /
kegiatan seorang wartawan,
terbimbing (misalnya:
dokter, guru, dosen, petani
menulis tentang
dll) menggunakan struktur
profesi anggota
kalimat ﺟﻤﻠﺔ ﻓﻌﻠﯿﺔ
keluarga misalnya seorang wartawan, dokter, guru, dosen, petani dll) ! Moga, 9 Mei 2011
Mengetahui Guru Mata Pelajaran
Ana Iftawati
Peneliti
Vera Strisly Budi Ariyani NIM. 2303407019
Lampiran 12
144
DOKUMENTASI FOTO
Guru menjelaskan manfaat pembelajaran untuk menumbuhkan motiasi siswa
Guru menanyakan mengenai pengalaman pribadi siswa yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari
145
Guru menjelaskan tentang materi dan konsep dasar menulis
Kegiatan menulis siswa di kelas
146
Siswa mendemonstrasikan karyanya di depan kelas
Guru dan siswa bersama-sama mengulangi materi yang telah dipelajari
147
Guru memberi reward kepada siswa yang maju ke depan kelas
Observer meneliti sikap siswa selama pembelajaran berlangsung