FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh :
NAMA NIM DEPARTEMEN
: KARTIKA P. SIMBOLON : 050503218 : AKUNTANSI
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: “Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks skripsi Program Reguler S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, 21 Agustus 2009 Yang Membuat Pernyataan,
Kartika P. Simbolon NIM: 050503218
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah Bapa yang Maha Baik atas segala berkat dan anugerah-Nya, sehingga Penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan Penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selama penyusunan skripsi ini, Penulis telah banyak mendapat bimbingan, pengarahan, bantuan, dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan hati yang tulus Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku sekretaris Departemen Departemen Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
4. Bapak Drs. Syahelmi, MM, Ak dan Bapak Iskandar Muda, SE, M.Si, Ak selaku dosen penguji dan dan pembanding yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini. 5. Kedua orangtua Penulis, S. Simbolon dan D. Hutagaol, serta adik Penulis, Moses Simbolon, terima kasih atas kasih sayang dan doa kalian. 6. Teman-teman di Fakultas Ekonomi angkatan 2005 serta semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan penulis dalam pengetahuan dan pengulasan skripsi. Oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini menjadi bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 21 Agustus 2009 Penulis,
Kartika Perina Simbolon NIM: 050503218
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah tingkat profitabilitas, tingkat solvabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi kantor akuntan publik, baik parsial maupun simultan berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling dan diperoleh sampel sebanyak 199 perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk periode 2005 sampai dengan 2007. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel yang dipublikasikan melalui situs www.idx.co.id. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah audit delay dan variabel bebas adalah Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, serta reputasi kantor akuntan publik. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah pengujian asumsi klasik, lalu kemudian dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 15 for windows. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, dan reputasi kantor akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay. Tetapi secara parsial, Return on Assets (ROA) berpengaruh negatif signifikan terhadap audit delay, sedangkan Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, dan reputasi kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap audit delay. Return on Assets (ROA) memiliki pengaruh paling signifikan.
Kata Kunci: audit delay, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total aktiva, reputasi kantor akuntan publik.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
ABSTRACT
The purpose of this research is to examine the significant impact of profitability, solvency, firm size, and reputation of audit firm toward audit delay in companies that listed on Indonesia Stocks Exchange. Sampling method that used is cluster random sampling and the result are 199 firms as sample. This research is done for 2005-2007 period. Data that used in this research is financial statements from each company, publized through website www.idx.co.id. Dependent variable in this research is audit delay and independent variable are Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total assets, and reputation of audit firm. The data which have already collected are processed with classic assumption test before hypothesis test. Software SPSS versi 16 for windows is used to test in this research. The result of this research shows that Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total assets, and reputation of audit firm, has a significant influence simultaneously toward audit delay. But partially, Return on Assets (ROA) have negative significant toward audit delay, where as Debt to Equity Ratio (DER), total assets, and reputation of audit firm are not influence toward audit delay. The most significant effect was from Return on Assets (ROA) regression.
Keyword: audit delay, Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), total assets, reputation of audit firm.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN.................................................................................................... i KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii ABSTRAK............................................................................................................ iv ABSTRACT........................................................................................................... v DAFTAR ISI......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR............................................................................................ ix DAFTAR TABEL.................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1 B. Batasan Penelitian dan Perumusan Masalah............................. 5 C. Tujuan Penelitian...................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian.................................................................... 7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis....................................................................... 9 1. Laporan Keuangan.............................................................. 9 2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory)............................ 11 3. Audit
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
a. Defenisi Audit............................................................. 12 b. Audit Laporan Keuangan........................................... 12 c. Tujuan Audit............................................................... 13 d. Standar Auditing......................................................... 13 4. Audit Delay....................................................................... 14 5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay a. Profitabilitas................................................................ 17 b. Solvabilitas.................................................................. 18 c. Ukuran Perusahaan...................................................... 19 d. Reputasi Kantor Akuntan Publik................................ 20 B. Penelitian Terdahulu............................................................... 21 C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual....................................................... 24 2. Hipotesis........................................................................... 27 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian.................................................................... 29 B. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................. 29 C. Jenis dan Sumber Data........................................................... 30 D. Metode Pengumpulan Data.................................................... 31 E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian.... 31 F. Metode dan Teknik Analisis Data.......................................... 33 G. Jadwal Penelitian.................................................................... 39
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Penelitian....................................................................... 41 B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif.............................................. 47 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas............................................................ 49 b. Uji Multikoliniearitas................................................. 55 c. Uji Heteroskedastisitas............................................... 57 3. Analisis Regresi a. Persamaan Regresi...................................................... 60 b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi................................................................. 63 c. Pengujian Hipotesis.................................................... 64 C. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................. 66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan............................................................................. 70 B. Saran........................................................................................ 71
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 73 LAMPIRAN........................................................................................................ 75
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual................................................................. 27
Gambar 4.1
Histogram (sebelum data di-trimming)...................................... 50
Gambar 4.2
Grafik Normal P-Plot (sebelum data di-trimming).................... 51
Gambar 4.3
Histogram (setelah data di-trimming)........................................ 53
Gambar 4.4
Grafik Normal P-Plot (setelah data di-trimming)...................... 54
Gambar 4.5
Scatterplot.................................................................................. 58
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu............................................................... 21
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian..................................................................... 40
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan...................................................... 41
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian................... 48
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Di-trimming................... 49
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Setelah Data Di-trimming..................... 52
Tabel 4.5
Coefficients untuk AD = f (ROA, DER, TA, KAP)............... 55
Tabel 4.6
Coefficients Correlation untuk AD = f (ROA, DER, TA, KAP)....................................................................................... 56
Tabel 4.7
Hasil Uji Park.......................................................................... 59
Tabel 4.8
Hasil Uji Glejser...................................................................... 59
Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi............................................................. 61
Tabel 4.10
Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi............................................................................ 63
Tabel 4.11
Hasil Uji t............................................................................... 64
Tabel 4.12
Hasil Uji F.............................................................................. 66
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Judul
Lampiran 1
Daftar Perusahaan Go Public yang Menjadi Sampel
Lampiran 2
Data Return on Asset (ROA) Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007
Lampiran 3
Data Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007
Lampiran 4
Data Total Asset Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007
Lampiran 5
Data Reputasi Kantor Akuntan Publik
Lampiran 6
Data Audit Delay Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007
Lampiran 7
Descriptive Statistic
Lampiran 8
Hasil Uji Normalitas Sebelum dan Setelah Trimming Histogram Sebelum dan Setelah Trimming Grafik Normal P-Plot Sebelum dan Setelah Trimming Hasil Uji Multikoliniearitas Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil Uji Park Hasil Uji Glejser
Lampiran 9
Hasil Analisis Regresi Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Hasil Uji t Hasil Uji F
Lampiran 10 Tabel Uji t dan Uji F dengan Signifikansi 5% Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan merupakan cara untuk menyampaikan informasiinformasi dan pengukuran secara ekonomi mengenai sumber daya yang dimiliki dan kinerja kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas informasi tersebut. Unsur utama dalam pelaporan keuangan adalah laporan keuangan itu sendiri. Laporan keuangan merupakan proses akhir dari proses akuntansi yang dirancang untuk memberikan informasi kepada calon investor, calon kreditor, dan pengguna laporan keuangan untuk pengambilan keputusan. Bagi pihak manajemen,
laporan
keuangan
digunakan
sebagai
bahan
pertimbangan
manajemen perusahaan untuk periode mendatang. Perkembangan pasar modal di Indonesia menyebabkan adanya permintaan akan transparansi kondisi keuangan suatu perusahaan. Hal ini berakibat pada penyampaian laporan keuangan. Laporan keuangan yang biasanya disampaikan ada tiga bentuk, yaitu laporan tahunan, laporan tengah tahunan, dan laporan triwulan yang disebut juga laporan keuangan intern. Laporan keuangan tahunan diterbitkan selambat-lambatnya 120 hari setelah tanggal berakhirnya tahun buku. Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan paling lambat 60 hari atau 90 hari kemudian tanpa disertai laporan akuntan atau 120 hari tetapi telah disertai dengan laporan akuntan. Sedangkan laporan triwulan diterbitkan paling lambat 60 hari Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
setelah triwulanan buku perusahaan berakhir tanpa disertai laporan akuntan, sehingga laporan ini biasanya bersifat sukarela. Laporan keuangan yang disampaikan harus disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dan telah diaudit oleh akuntan publik yang telah terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal. Hasil audit atas perusahaan publik mempunyai konsekuensi dan tanggung jawab yang besar. Adanya tanggung jawab yang besar ini memicu auditor untuk dapat bekerja secara lebih profesional. Salah satu bentuk profesionalitas auditor adalah adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya. Ketepatan waktu perusahaan dalam mempublikasikan laporan keuangannya kepada masyarakat maupun kepada Bapepam sendiri, tergantung dari ketepatan waktu auditor dalam menyelesaikan laporan auditnya. Ketepatan waktu ini berkaitan dengan manfaat yang terkandung dalam laporan keuangan. Suatu manfaat akan sangat membantu apabila dapat diterima tepat pada waktunya. Jika terjadi penundaan waktu yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan telah diatur dalam pasar modal. Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang peraturan pasar modal menyatakan bahwa semua perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat. Apabila perusahaan tersebut terlambat menyampaikan laporan keuangannya, maka akan dikenakan sanksi administrasi Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
sesuai dengan ketetapan dalam undang-undang. Peraturan tentang penyampaian laporan keuangan ini kemudian diperbaharui oleh Bapepam tahun 1996 dan mulai berlaku per tanggal 17 Januari 1996. Peraturan ini menyatakan bahwa penyampaian laporan keuangan dilakukan selambat-lambatnya 120 hari setelah berakhirnya tahun buku. Dalam penyelesaian pekerjaan lapangannya, auditor membutuhkan waktu untuk melakukan pencatatan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian internal dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapatan atas laporan keuangan. Auditor akan dihadapkan dalam dilema antara menyelesaikan laporan auditnya tepat waktu dan melaksanakan audit sesuai dengan standar yang berlaku demi kualitas laporan audit. Lamanya waktu penyelesaian audit akan berpengaruh pada ketepatan waktu informasi tersebut disampaikan. Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan elemen pokok bagi catatan keuangan yang memadai. Ketepatan waktu pelaporan keuangan bisa berpengaruh pada nilai informasi dalam laporan keuangan tersebut. Keterlambatan pelaporan akan menimbulkan reaksi negatif dari pelaku pasar modal karena laporan keuangan auditan memuat informasi tentang laba yang dihasilkan perusahaan yang digunakan sebagai pelaku pasar modal untuk memprediksi nilai perusahaan, dalam hal ini adalah harga sahamnya. Pengumuman laba yang terlambat menyebabkan abnormal returns
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
negatif dan sebaliknya. Dengan kata lain, keterlambatan pelaporan diartikan investor sebagai sinyal buruk perusahaan. Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang diselesaikan oleh auditor. Perbedaan waktu ini, dalam audit, sering disebut sebagai audit delay. Semakin panjang audit delay, maka semakin lama auditor dalam menyelesaikan laporan auditnya. Beberapa penelitian yang dilakukan terdapat faktor yang memiliki jenis hubungan yang bertentangan dengan logika teorinya. Bahkan ada kontroversi mengenai jenis hubungan suatu faktor antara hasil peneliti yang satu dengan yang lain. Hossain dan Taylor (1998) menyatakan bahwa tingkat solvabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Penelitian ini dilakukan untuk menguji kembali beberapa faktorfaktor dalam penelitian terdahulu dan untuk melihat pengaruh dan jenis hubungannya. Ada
juga
penelitian
yang
menunjukkan
bahwa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi audit delay adalah ukuran perusahaan, opini audit, tingkat profitabilitas, pelaporan laba atau rugi, dan auditor. Penelitiannya menyatakan bahwa audit delay cenderung lebih lama pada perusahaan jika ukuran perusahaan semakin besar, mendapat unqualified opinion, tingkat profitabilitas rendah, dan mengalami kerugian. Perusahaan yang berukuran besar akan cenderung menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar diawasi secara ketat oleh Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
investor, pengawas permodalan, dan pemerintah sehingga manajemen perusahaan mengalami tekanan dari luar untuk lebih awal menyampaikan laporan keuangan auditannya. Selain itu, perusahaan besar biasanya memiliki internal control yang sudah lebih baik sehingga akan memudahkan pekerjaan auditor. Namun, sudut pandang yang lain menyatakan bahwa semakin besar perusahaan, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses auditnya akan semakin lama. Hal ini disebabkan oleh banyaknya sampel yang mungkin harus diambil dan luas prosedur audit yang harus ditempuh. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memiliki reputasi baik akan berusaha memperpendek audit delay demi menjaga reputasinya. Selain itu, sumber daya yang memadai secara kuantitas juga akan membantu dalam mencegah audit delay yang panjang. Berdasarkan uraian di atas, maka diketahui bahwa ketepatan penyampaian laporan keuangan sangat penting terutama bagi pengguna-pengguna informasi keuangan dalam memprediksi dan mengambil keputusan. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk melanjutkan penelitian terdahulu dalam skripsi yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.
B. Batasan Penelitian dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka peneliti akan membatasi penelitian ini dengan uraian sebagai berikut.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
1. Tingkat profitabilitas akan diwakili oleh Return on Asset (ROA). Rasio ini digunakan karena mampu menunjukkan kemampuan dari modal yang diinvestasikan dari keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. 2. Untuk mengukur tingkat solvabilitas, akan digunakan rasio keuangan Debt to Equity Ratio (DER). Bila kewajiban lebih besar daripada modal, maka akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan meningkatkan kehati-hatian auditor dalam mengaudit laporan keuangan. 3. Untuk mengukur ukuran perusahaan, yang digunakan adalah proksi total asset. 4. Untuk mengukur reputasi Kantor Akuntan Publik akan digunakan variabel dummy yakni pemberian nilai 1 (satu) pada KAP yang termasuk kategori Big Four dan nilai 0 (nol) pada KAP yang tidak termasuk kategori Big Four. 5. Audit delay sendiri diukur dengan menghitung lama waktu penyelesaian audit dari tanggal akhir tahun buku sampai diterbitkannya laporan auditor independen atas laporan keuangan yang diaudit. 6. Objek penelitian adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2005-2007.
Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA) terhadap audit delay? 2. Apakah ada pengaruh tingkat solvabilitas (DER) terhadap audit delay? Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
3. Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan (Total Asset) terhadap audit delay? 4. Apakah ada pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay? 5. Apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER), ukuran perusahaan (Total Asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay secara simultan?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA) terhadap audit delay. 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat solvabilitas (DER) terhadap audit delay. 3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh ukuran perusahaan (Total Asset) terhadap audit delay. 4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay. 5. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER), ukuran perusahaan (Total Asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay secara simultan.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, di antaranya : 1. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang faktorfaktor yang mempengaruhi audit delay. 2. Bagi para investor, memberikan informasi agar mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan tersendiri dalam berinvestasi. 3. Bagi
praktisi
manajemen
dan
analis
keuangan,
membantu
dalam
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. 4. Dapat memberikan wacana bagi perkembangan studi akuntansi yang berkaitan dengan audit delay.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia menyebabkan semakin besarnya kebutuhan akan transparansi. Di dalam dunia akuntansi, transparansi dapat dimaksudkan dengan seberapa jauh pembaca laporan keuangan atau pihakpihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan untuk mengetahui dan menggali kandungan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan. Semakin banyak pihak yang secara aktif menaruh perhatian terhadap kualitas pelaporan keuangan perusahaan yang telah go public. Di dalam masyarakat yang sudah maju perekonomiannya, komunikasi data keuangan dan data ekonomi lainnya sangat diperlukan. Para penanam modal Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
tersebut merasa bahwa modal yang mereka tanamkan perlu diawasi dan dikendalikan, sehingga mereka sangat memerlukan laporan keuangan yang dapat dipercaya dari perusahaan tempat mereka menanamkan modalnya. Demikian juga pemerintah dalam menentukan pajak sangat didasarkan pada laporan keuangan agar diperoleh penentuan pajak yang lebih objektif. Melihat pentingnya kebutuhan akan laporan keuangan, laporan keuangan hendaknya dapat memenuhi kebutuhan yaitu dapat memberikan informasi secara kualitatif, lengkap, dan dapat dipercaya. Selain itu, laporan keuangan harus menunjukkan keadaan perusahaan secara tepat dan netral sehingga para pengambilan keputusan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pertimbangan tidak tersesat. Laporan keuangan harus disajikan secara wajar. Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, dimana pelaporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang mengkomunikasikan keadaan keuangan dari hasil operasi suatu perusahaan dalam periode tertentu kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Penyajian laporan keuangan diatur menurut PSAK (KDPPLK No.7). Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut. Misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Pelaporan keuangan dilakukan atas tujuan seperti yang dikemukakan dalam PSAK No.1 (2002 par 07). Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi: (a) aset; (b) kewajiban; (c) ekuitas; (d) pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; dan (e) arus kas.
2. Teori Kepatuhan (Compliance Theory) Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan keputusan ketua BAPEPAM No.80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Peraturan tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (compliance theory). Dalam Baron dan Bryne (1991: 387) dinyatakan bahwa : Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is in a sense, the most direct form of social influence. Several strategies can help reduce the occurance of destructive obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond some point obedience is inappropriate, calling into question the motives of authority figures. Terdapat dua perspektif dasar mengenai kepatuhan hukum yaitu instrumental dan normatif . Perspektif instrumental mengasumsikan individu secara utuh didorong Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
oleh kepentingan pribadi dan tanggapan-tanggapan terhadap perubahan insentif, dan penalti yang berhubungan dengan perilaku. Perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka. Teori kepatuhan telah diteliti dalam ilmu-ilmu sosial khususnya di bidang psikologi dan sosiologi yang lebih menekankan pada pentingnya proses sosialisasi dalam mempengaruhi perilaku kepatuhan seorang individu. Seorang individu cenderung mematuhi hukum yang mereka anggap sesuai dan konsisten dengan norma-norma internal mereka.
3. Audit a. Definisi Audit Boynton, Johnson, dan Kell (2003:5) mendefinisikan audit sebagai: suatu proses yang sistematis untuk memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasilhasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.
b. Audit Laporan Keuangan Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Laporan keuangan perlu diaudit karena beberapa alasan (Boynton, Johnson,dan Kell, 2003: 53-54) antara lain: 1) Adanya benturan kepentingan / conflict of interest Para pengguna laporan keuangan mencari keyakinan dari auditor independen luar bahwa informasi tersebut telah : • Bebas dari bias untuk kepentingan manajemen • Netral untuk kepentingan berbagai kelompok pengguna 2) Konsekuensi / consequence Keputusan yang dibuat akan membawa konsekuensi ekonomi, sosial, dan konsekuensi lain yang signifikan, maka para pengguna laporan akan melirik pada auditor independen untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Berlaku Umum (PABU),termasuk semua pengungkapan yang memadai. 3) Kompleksitas / complexity Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas, maka risiko salah interpretasi dan risiko timbulnya kesalahan yang tidak disengaja juga ikut meningkat. Karena para pengguna merasa semakin sulit, atau bahkan mustahil untuk mengevaluasi sendiri mutu laporan keuangan, maka mereka mengandalkan auditor independen untuk menilai mutu informasi yang dimuat dalam laporan keuangan. 4) Keterpencilan / remoteness Para pengguna laporan keuangan, bahkan pengguna yang paling pandai sekalipun menganggap tidak praktis lagi untuk mencari akses langsung pada catatan akuntansi utama guna melaksanakan sendiri verifikasi atas asersi laporan keuangan karena adanya faktor jarak, waktu, dan biaya.
c. Tujuan Audit Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan adalah untuk memberikan pernyataan pendapat apakah laporan keuangan yang diperiksa menyajikan secara wajar, dalam segala hal yang bersifat materiil, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim. Ada beberapa tipe laporan audit yang diterbitkan auditor menurut Boynton, Johnson, dan Kell (2003):
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
1) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian / unqualified opinion report, 2) Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan / unqualified opinion report with explanatory language, 3) Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian / qualified opinion report, 4) Laporan yang berisi pendapat tidak wajar / adverse opinion report, 5) Laporan yang di dalamnya auditor tidak menyatakan pendapat / disclaimer of opinion report.
d. Standar Auditing Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) menetapkan standar-standar audit untuk profesi yaitu Standar Auditing Berlaku Umum. Standar ini adalah standar auditing yang paling dikenal. Di Indonesia, standar ini terdiri dari Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan. Standar ini diatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) No. 01 (2001 par.27) sebagai berikut. 1) Standar Umum Standar umum berhubungan dengan kualifikasi atau seorang auditor dan kualitas pekerjaan seorang auditor, yaitu : • Audit harus dilakukan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor, • Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor, • Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. 2) Standar Pekerjaan Lapangan Standar pekerjaan lapangan berhubungan dengan pelaksaan pekerjaan audit di lapangan, yaitu : • Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten, harus disupervisi dengan semestinya, • Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan, • Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. 3) Standar Pelaporan Standar ini berhubungan dengan masalah pengkomunikasian hasil-hasil audit, yaitu : • Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, • Laporan audit harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya, • Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor, • Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
4. Audit Delay Manfaat
dari
laporan
keuangan
suatu
perusahaan
tergantung
pada
keakuratannya dan ketepatan waktunya. Informasi yang relevan akan bermanfaat bagi para pemakai apabila tersedia tepat waktu sebelum pemakai kehilangan kesempatan atau kemampuan untuk mempengaruhi keputusan yang akan diambil. Menurut Hossain dan Taylor (1998:1) “timeliness requires that information should be made available to financial statement users as rapidly as possible and it is necessary condition to be satisfied if financial statements are to be useful”. Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Dalam
melaksanakan
audit,
maka
dibutuhkan
sebuah
perencanaan.
Perencanaan audit termasuk juga membuat anggaran waktu (time budget) yaitu menetapkan pedoman mengenai jumlah waktu dari masing-masing bagian audit. Anggaran waktu merupakan suatu pedoman, namun tidak absolut. Apabila auditor menyimpang dari program audit akibat suatu kondisi, auditor juga mungkin terpaksa menyimpang dari anggaran waktu. Auditor mendapat tekanan dalam memenuhi anggaran waktu untuk menunjukkan efisiensinya dan membantu mengevaluasi kinerjanya. Akan tetapi, bila tidak sesuai dengan tujuan pokok audit, maka informasi yang disampaikan juga tidak baik dan dapat merugikan. Proses audit sangat memerlukan waktu sehingga dapat berakibat pada audit delay yang nantinya akan sangat berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan. “Audit delay is generally defined in these studies as the length of time from a company’s financial year-end to the date of the auditor’s report” (Hossain dan Taylor, 1998: 3). Proses dalam mencapai ketepatwaktuan terutama dalam penyajian laporan auditor independen menjadi semakin tidak
mudah mengingat
semakin
meningkatnya perkembangan perusahaan publik yang ada di Indonesia. Hambatan ini juga terlihat dalam Standar Pemeriksaan Akuntan Publik pada standar yang ketiga yang menyatakan bahwa audit harus dilaksanakan dengan penuh kecermatan dan ketelitian serta pengumpulan alat-alat pembuktian yang cukup memadai. Hambatan-hambatan inilah yang memungkinkan akuntan publik untuk
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
menunda publikasi laporan audit dan laporan keuangan auditan apabila dirasakan perlu untuk memperpanjang masa audit. Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya di Indonesia, menunjukkan bahwa rata-rata audit delay di Indonesia mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Pada tahun 1993, rata-rata audit delay di Indonesia adalah 72 hari, sedangkan pada tahun 1994 menjadi 78 hari. Pada tahun 2001, rata-rata audit delay telah menjadi 98 hari. Kesimpulan atas beberapa penelitian sebelumnya , bahwa kenaikan ini disebabkan oleh incremental audit report, masalah pajak yang sering diperdebatkan, dan penggunaan staf audit yang kurang berpengalaman. Penelitian lainnya mencoba mencari penyebab audit delay dan faktor – faktor yang mempengaruhinya. Audit delay dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan eksternal perusahaan. Beberapa penelitian menghubungkan kaitan antara faktor-faktor internal maupun eksternal tersebut dan audit delay dengan menggunakan logika teori. Semakin tinggi profitabilitas, maka audit delay akan semakin pendek. Hal ini dikarenakan perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan memperoleh laba. Menurut Hossain dan Taylor (1998:11) “it is likely that if the profitability of a company is high, management likely to hurry to publish the corporate annual report in order to experience the comfort of comunicating it as it is ‘good news’ “. Semakin besar ukuran perusahaan, maka audit delay akan semakin pendek. ”That managements of larger companies may have incentives to reduce both audit delay and reported delay since larger company may be Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
monitored more closely by investors, trade unions and regulatory agencies, and thus face greater external pressure to report earlier” (Hossain dan Taylor: 1998, 10). Solvabilitas yang tinggi akan memperpendek audit delay. Menurut Ratnawaty dan Sugiharto (2005: 289-290), hal ini dikarenakan perusahaan dengan jumlah hutang besar dimonitor oleh kreditor sehingga akan memberikan tekanan kepada perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan auditan lebih cepat untuk meyakinkan kembali para pemilik modal yang pada dasarnya menginginkan mengurangi tingkat risiko dalam pengembalian modal mereka.
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa audit delay dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor internal dan eksternal. Penelitian sebelumnya menguji beberapa variabel yang dapat mewakili kedua faktor tersebut, antara lain profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, ukuran KAP, internal auditor, rugi-laba yang dilaporkan klien, dan lain sebagainya. Hasilnya adalah dalam tiap penelitian seringkali didapati hasil yang tidak sama dengan penelitian yang lain. Kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh sampel dan waktu penelitian serta kebijakan dari pemerintah setempat. Dalam penelitian ini sendiri, mencoba menguji kembali beberapa variabel yang diyakini mempengaruhi audit delay, yaitu profitabilitas, solvabilitas, ukuran perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik. a. Profitabilitas
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
“Profitabilitas
adalah
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu” (Almilia dan Setiady, 2006: 6). Profitabilitas mencerminkan tingkat efektivitas yang dicapai oleh operasional perusahaan. Semakin besar rasio profitabilitas perusahaan, maka akan semakin baik perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang mengalami laba, cenderung melaporkan laporan keuangannya lebih cepat daripada yang tingkat profitabilitasnya rendah. Menurut Hossain dan Taylor (1998:11) “it is likely that if the profitability of a company is high, management likely to hurry to publish the corporate annual report in order to experience the comfort of comunicating it as it is ‘good news’ “. Sedangkan jika perusahaan mendapat rugi (loss), maka audit delay akan semakin panjang. Hossain dan Taylor (1998:12) berpendapat bahwa “an auditor may proceed more cautiously during the audit process in response to a company loss if the auditor’s believes the company’s loss increases the likelihood of financial failure or management fraud”. Sehingga dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin besar tingkat profitabilitas, maka semakin singkat audit delay. Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). “ROA adalah perbandingan antara laba sebelum pajak dan total asset “ (Wild, Subramanyan, dan Halsey, 2005: 41).
b. Solvabilitas “Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar semua kewajibannya (baik kewajiban jangka panjang maupun jangka pendek) dari harta Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
perusahaan tersebut” (Almilia dan Setiady, 2006: 7). Tingkat solvabilitas menunjukkan resiko perusahaan sehingga berdampak pada ketidakpastian harga saham. Bila tingkat solvabilitas tinggi, maka resiko kegagalan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman juga akan tinggi, demikian pula sebaliknya. Menurut Almilia dan Setiady (2006:7), “solvabilitas yang buruk merupakan bad news bagi perusahaan sehingga perusahaan cenderung berusaha untuk ‘memoles’ terlebih dahulu sebelum laporan keuangan disajikan”. Dalam penelitian ini, rasio yang akan dipakai adalah Debt to Equity Ratio (DER). DER menggambarkan perbandingan kewajiban dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Semakin
tinggi DER,
maka
semakin
besar
perusahaan
menggunakan modal dari kreditor. Perusahaan dengan kewajiban yang besar cenderung mendesak auditor untuk memulai dan meyelesaikan audit lebih cepat. Hal ini dikarenakan, perusahaan dengan kewajiban yang besar diawasi dan dimonitor oleh kreditor sehingga akan memberikan tekanan kepada perusahaan untuk mempublikasikan laporan keuangan auditan lebih cepat untuk meyakinkan kembali para pemilik modal yang pada dasarnya menginginkan mengurangi tingkat resiko dalam pengembalian modal mereka. Maka semakin besar tingkat solvabilitas, semakin singkat pula audit delay. DER dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Wild, Subramanyan, dan Halsey, 2005: 41).
c. Ukuran Perusahaan Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
“Ukuran perusahaan dapat menunjukkan seberapa besar informasi yang terdapat di dalamnya, sekaligus mencerminkan kesadaran dari pihak manajemen mangenai pentingnya informasi, baik bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan” (Almilia dan Setiady, 2006: 4). Perusahaan yang lebih besar memiliki pengendalian internal yang lebih kuat dan akan mengurangi kecenderungan kesalahan pelaporan keuangan yang mungkin terjadi dan memampukan auditor untuk mengendalikan pengendalian yang lebih luas serta melakukan pekerjaan intern. Selain itu, manajemen dari perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan, dan pemerintah. Sehingga perusahaan berskala besar cenderung menghadapi tekanan eksternal yang lebih tinggi untuk mengumumkan laporan audit lebih awal. ”That managements of larger companies may have incentives to reduce both audit delay and reported delay since larger company may be monitored more closely by investors, trade unions and regulatory agencies, and thus face greater external pressure to report earlier” (Hossain dan Taylor: 1998, 10). Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan total asset sebagai proksi ukuran perusahaan. d. Reputasi Kantor Akuntan Publik Reputasi Kantor Akuntan Publik adalah salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi audit delay. Penelitian-penelitian sebelumnya (Ahmad dan Kamarudin, 2000) menunjukkan bahwa reputasi Kantor Akuntan Publik Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
berpengaruh signifikan terhadap audit delay dan memiliki pengaruh negatif. Semakin baik reputasi Kantor Akuntan Publik, maka semakin pendek audit delay. Pada umumnya, Kantor Akuntan Publik (KAP) yang besar (yang bekerja sama dengan KAP internasional) mempunyai insentif yang kuat untuk menyelesaikan tugas audit lebih cepat demi mempertahankan reputasinya. Selain itu, KAP besar memiliki lebih banyak sumber daya sehingga tugas audit dapat diselesaikan dalam waktu lebih singkat. KAP besar juga memiliki lebih banyak pengalaman yang membuat mereka dapat melakukan tugas audit lebih cepat. KAP ini dapat menjalankan pengauditan secara lebih efisien dan efektif , serta memiliki fleksibilitas yang lebih tinggi dalam penjadwalan audit. Menurut Hossain dan Taylor (1998:13) “it may be reasonable to expect that larger audit firms would complete audits on a more timely basis because of their experience; larger firms may be able to audit such companies more efficiently than small audit firms”. Dalam penelitian ini, KAP akan dikategorikan menjadi Big Four dan Non Big Four. Kategori KAP merupakan variabel dummy di mana KAP yang memiliki hubungan internasional diberi nilai 1 (satu) dan yang tidak memiliki hubungan internasional diberi nilai 0 (nol).
B. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang dilakukan untuk meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Nama Peneliti Waresul Karim, Kamran Ahmed, Atiqul Islam (2006)
Judul
The Effect of Regulation on Timeliness of Corporate Financial Reporting : Evidence from Bangladesh
Variabel Penelitian
Metode Analisis Data
Variabel Analisis independen : diskriminan undang-undang perusahaan, kebijakan pasar modal setempat, krisis pasar modal. Variabel dependen: audit delay, financial statement issue delay, total delay.
Monirul Alam Hossain dan Peter J. Taylor (1998)
An Examination of Audit Delay : Evidence from Pakistan
Variabel Regresi independen : linear ukuran berganda perusahaan, solvabilitas, profitabilitas, anak perusahaan multinasional, dan ukuran KAP
Hasil Penelitian
Undang-undang perusahaan tidak berpengaruh signifikan, sedangkan kebijakan pasar modal dan krisis pasar modal berpengaruh signifikan.
Anak perusahaan multinasional lebih cepat melaksanakan audit. Kelima variabel tidak berpengaruh signifikan.
Variabel dependen : audit delay Renny Catrinasari (2006)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek
Variabel Regresi independen: rasio linear gearing, berganda profitabilitas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan struktur kepemilikan Variabel
Rasio gearing, profitabilitas,ukuran perusahaan, dan umur perusahaan berpengaruh signifikan. Struktur kepemilikan berpengaruh signifikan.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
tidak
Jakarta (BEJ)
dependen : lag
Anggit Wasis Analisis Sejati (2007) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta tahun 2003-2005
Variabel Regresi independen : linear ukuran berganda perusahaan, klasifikasi industri, dan laba atau rugi perusahaan.
Sistya Rachmawati (2008)
Variabel Regresi independen : linear profitabilitas, berganda solvabilitas, ukuran perusahaan, internal auditor, dan ukuran KAP
Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness
Audit Delay pada Industri Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Faktor yang
Klasifikasi industri dan laba / rugi perusahaan berpengaruh signifikan.
Variabel dependen : audit delay
Variabel dependen : audit delay dan timeliness
Ratnawaty dan Toto Sugiharto (2005)
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan.
Variabel Regresi independen : total linear aktiva, total asset berganda turnover ratio, debt to equity ratio, laba rugi usaha, kategori KAP, dan opini
Ukuran perusahaan dan ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap audit delay, sedangkan profitabilitas, internal auditor, dan solvabilitas tidak berpengaruh. Ukuran perusahaan, ukuran KAP, dan solvabilitas berpengaruh signifikan terhadap timeliness, sedangkan profitabilitas, internal auditor berpengaruh. Total aktiva, debt to equity ratio, dan laba/ rugi perusahaan tidak berpengaruh signifikan. Total asset turnover
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Mempengaruhi audit Variabel dependen : audit delay Hamzah Ahmad, M. Nisarul Alim, dan Imam Subekti (2005)
Pengujian Empiris Audit Report Lag Menggunakan Client Cycle Time dan Firm Cycle Time
Variabel Regresi Independen : linear client size, ukuran berganda KAP, going concern opinion, rugi/ loss, segmen geografis, jenis perusahaan. Variabel dependen : Client Cycle Time (CCT) dan Firm Cycle Time (FCT)
Luciana Spica Almilia dan Lucas Setiady (2006)
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ
Variabel Regresi independen : linear ukuran berganda perusahaan, profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, umur perusahaan, pelaporan item – item luar biasa dan / atau kontijensi (extra). Variabel dependen penyelesaian
ratio, kategori KAP, dan opini audit berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Client size, loss, dan segmen geografis berpengaruh terhadap CCT, sedangkan ukuran KAP, going concern opinion, dan jenis perusahaan tidak berpengaruh. Client size, loss, going concern opinion, dan segmen geografis yang berpengaruh signifikan terhadap FCT, sedangkan ukuran KAP dan jenis industri tidak berpengaruh. Ukuran perusahaan dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap lag. Profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, dan extra tidak berpengaruh signifikan.
:
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
penyajian laporan keuangan (lag). Raja Adzrin Raja Ahmad dan Khairul Anuar Kamarudin (2000)
Audit Delay and The Timeliness of Corporate Reporting : Malaysian Evidence
Variabel Regresi independen : total linear asset, klasifikasi berganda industri, laba/rugi perusahaan, extraordinary item, opini audit, ukuran KAP, akhir tahun buku perusahaan, proporsi utang. Variabel dependen: delay
audit
Klasifikasi industri, laba/rugi perusahaan, opini audit, ukuran KAP, tahun akhir buku perusahaan, dan proporsi utang berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Sedangkan total asset dan extraordinary item tidak berpengaruh signifikan.
Sumber: Penulis, 2009
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual Semakin berkembangnya pasar modal, semakin membuat jumlah pengguna informasi keuangan meningkat. Hal ini menuntut adanya transparansi kondisi perusahaan khususnya kondisi keuangan. Informasi keuangan yang biasanya disampaikan oleh perusahaan adalah laporan keuangan tahunan, laporan keuangan tengah tahunan, dan laporan keuangan triwulan, sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Untuk laporan keuangan tahunan dan tengah tahunan, haruslah berupa laporan keuangan auditan. Laporan keuangan harus disampaikan tepat pada waktunya sehingga
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
nilai dari informasi keuangan tidak berkurang dan dapat berguna bagi penggunanya. Pentingnya laporan keuangan auditan menyebabkan semacam tanggung jawab bagi auditor untuk menghasilkan laporan audit yang tidak menyesatkan. Selain itu, ada tuntutan untuk menyelesaikan laporan audit tepat pada waktunya untuk menunjukkan efisiensinya dan evaluasi kinerjanya. Karenanya auditor membuat time budget untuk mencapai hal itu. Tetapi bila berorientasi pada time budget, namun kualitas audit juga tidak optimal, maka hal itu juga tidak dibenarkan. Sehingga muncullah audit delay, yaitu lama waktu antara berakhirnya tahun fiskal perusahaan dan tanggal penerbitan laporan audit. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya audit delay. Beberapa faktor-faktor tersebut antara lain tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER),ukuran perusahaan (Total Asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi biasanya memiliki audit delay lebih singkat karena tingkat profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Perusahaan yang memiliki laba cenderung melaporkan laporan keuangannya lebih cepat karena ingin menyampaikan “good news” kepada pihak eksternalnya yang berkepentingan di dalamnya. Perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas tinggi, maka audit delay-nya akan lebih singkat. Karena semakin tinggi solvabilitas, maka resiko keuangan juga semakin tinggi. Perusahaan yang seperti ini akan cenderung lebih cepat menyampaikan laporan keuangannya untuk Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
meyakinkan kembali para investor mengenai pengembalian modal mereka sebab perusahaan ini diawasi dan dimonitor secara ketat oleh pihak eksternal. Perusahaan yang memiliki ukuran relatif besar, biasanya memiliki audit delay yang lebih singkat karena perusahaan ini dimonitor oleh investor, pengawas modal, dan pemerintah. Hal ini memaksa peusahaan untuk lebih cepat menyampaikan laporan keuangannya. Selain itu, perusahaan besar sudah memiliki internal control yang lebih baik dalam mencegah terjadinya kesalahan dalam informasi dan hal ini akan membantu auditor dalam melaksanakan proses audit. Reputasi Kantor Akuntan Publik yang termasuk Big Four akan membuat proses pengauditan menjadi lebih cepat. Di samping demi menjaga reputasinya, Kantor Akuntan Publik jenis ini memiliki lebih banyak sumber daya manusia sehingga lebih fleksibel dalam penjadwalan audit. Hubungan
antara
tingkat
profitabilitas,
tingkat
solvabilitas,
ukuran
perusahaan, dan reputasi KAP terhadap audit delay dapat dilihat sebagai berikut :
ROA
H1
(X1)
DER
H2
(X2)
Audit Delay H3
(Y)
Total Asset (X3) Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Reputasi KAP (X4)
H4
H5 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2. Hipotesis Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian, dan tinjauan teoritis, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. H1: Tingkat profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap audit delay. 2. H2: Tingkat solvabilitas (DER) berpengaruh terhadap audit delay. 3. H3: Ukuran perusahan (total asset) berpengaruh terhadap audit delay. 4. H4 : Reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap audit delay. 5. H5: Tingkat profitabilitas (ROA), tingkat solvabilitas (DER), ukuran perusahaan (total asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik berpengaruh secara bersama-sama terhadap audit delay.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan antara variabel dalam suatu penelitian. Erlina dan Mulyani (2007: 61) menyatakan bahwa “desain penelitian adalah cetak biru yang memberi garis dari setiap prosedur mulai dari hipotesis sampai analisis data”. Penelitian ini menggunakan rancangan kausal untuk menganalisis hubungan antara satu atau beberapa variabel dengan variabel lainnya dan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2007:35).
B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (yang sebelumnya telah berubah nama dari Bursa Efek Jakarta menjadi Bursa Efek Indonesia sejak 31 Desember 2008). Berdasarkan data yang diperoleh melalui situs BEI di www.idx.co.id, jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007 adalah 398 perusahaan. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan memilih secara random kelompok dari populasi (Umar, 2008:89). Kemudian dari kelompok yang terpilih tersebut, diambil semua atau sebagian elemen secara random. Teknik ini memiliki ketepatan yang tinggi jika variasi dalam kelompok lebih besar dibanding variasi antarkelompok. Untuk menentukan berapa jumlah sampel yang dibutuhkan dari populasi ini dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n =
N 1 + N e2
= 199,49 = 199 perusahaan Dimana n = ukuran sampel yang dibutuhkan N = ukuran populasi (398 perusahaan) e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan (5%)
C. Jenis dan Sumber Data Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi yang tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut, yaitu laporan keuangan auditan selama periode 2005 – 2007. Jenis data yang dibutuhkan antara lain: 1. Tanggal laporan audit independen diterbitkan 2. Laba/rugi bersih perusahaan sebelum pajak penghasilan 3. Total assets 4. Total kewajiban 5. Total ekuitas 6. Kantor akuntan publik yang mengaudit perusahaan
D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode dokumenter yaitu dengan mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data sekunder berupa laporan auditor independen, laporan keuangan, maupun informasi lainnya yang terkait dengan lingkup penelitian ini.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan metode analisis, maka variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari : 1.
Variabel Bebas (Independent Variable)
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Variabel
bebas
(independent
variable)
adalah
variabel
yang
dapat
mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen dan yang mempunyai hubungan positif maupun negatif bagi variabel dependen lainnya (Erlina dan Mulyani, 2007: 34), dimana dalam penelitian adalah tingkat pengembalian aktiva (ROA), rasio tingkat kewajiban terhadap ekuitas (DER), ukuran perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik. a. Return on Asset / ROA (X1) Return on Asset (ROA) adalah salah satu rasio untuk mengukur profitabilitas dengan membandingkan antara laba sebelum pajak dengan total asset suatu perusahaan. ROA dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
b. Debt to Equity Ratio / DER (X2) Debt to Equity Ratio (DER) adalah salah satu rasio yang digunakan dalam mengukur tingkat solvabilitas perusahaan. Rasio ini akan membandingkan antara total kewajiban dengan total ekuitas yang dimiliki perusahaan untuk mengetahui seberapa mampu perusahaan dalam memenuhi kewajibannya kepada kreditur. DER dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
c. Ukuran perusahaan (X3) Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar informasi yang dimiliki perusahaan dan mencerminkan kesadaran pihak manajemen mengenai pentingnya Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
informasi, baik pihak internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Dalam penelitian ini, proksi yang digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan adalah total aktiva. d. Reputasi Kantor Akuntan Publik (X4) Reputasi auditor menunjukkan auditor yang berafiliasi dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) The Big Four dan KAP Non The Big Four . KAP The Big Four adalah KAP sebagai berikut : •
Ernst & Young
•
KPMG Piet Marwick
•
Deloitte
•
PricewaterhouseCoopers Pengukuran variabel menggunakan variabel dummy dengan nilai 1 (satu)
untuk perusahaan yang menggunakan auditor dengan KAP The Big Four dan 0 (nol) dengan yang bukan KAP The Big Four. 2. Variabel Terikat (Dependent Variable) Menurut Erlina dan Mulyani (2007:33), “variabel terikat / dependent variable (Y) adalah perhatian utama dalam sebuah pengamatan; variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen”. Dalam hal ini adalah audit delay yang dihitung dari lama waktu penyelesaian audit mulai dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal laporan auditor independen atas laporan keuangan audit.
F. Metode dan Teknik Analisis Data Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Metode dan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan analisis statistik yang menggunakan perangkat lunak statistik. Alat analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, yakni untuk mendeskripsikan variabel-variabel dalam penelitian ini. Alat analisis yang dipakai adalah mean (rata-rata) dan standar deviasi. Mean dan standar deviasi dipakai untuk mengetahui rata-rata lamanya audit delay pada perusahaan. Analisis data dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS 15 (Statistical Package for Social Science). 1. Uji Asumsi Klasik Sebelum menganalisis data, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozalli, 2005 : 110). Jika terdapat normalitas, maka residual akan terdistribusi secara normal dan independen yaitu perbedaan antara nilai prediksi dengan skor yang sesungguhnya atau error akan terdistribusi secara simetri di sekitar nilai means sama dengan nol. Melalui uji ini diharapkan didapatnya kepastian dipenuhinya syarat normalitas yang akan menjamin dapat dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan. Pengujian normalitas dilakukan dengan uji non-parametrik Kolmogorof-Smirnov (Ghozalli, 2005: 114). Pedoman untuk pengambilan keputusan didasarkan pada : Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
1) Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas > 0,005, maka distribusi data normal. 2) Apabila nilai signifikansi atau probabilitas < 0,005, maka distribusi data tidak normal. Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina (2007: 106), yaitu : 1) Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya, 2) Lakukan triming, yaitu membuang data outlier, 3) Lakukan winsorizing, yaitu mengubah data yang outlier ke suatu nilai tertentu. b. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antarvariabel bebas (independent variable). Jika terjadi relasi, berarti terjadi masalah multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya (Ghozalli, 2005: 91). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari : 1) Nilai tolerance dan lawannya, 2) Variance Inflation Factor (VIF) Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
(karena VIF = 1/ tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineraitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10. Cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi jika terjadi multikolinearitas adalah dengan mengeluarkan salah satu variabel bebas yang memiliki korelasi yang tinggi dari model regresi dan identifikasi variabel lainnya untuk membantu prediksi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozalli, 2005: 105). Cara yang dipakai dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependent) yaitu ZPRED dengan residualnya
SRESID. Deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis yang dapat digunakan untuk menentukan heteroskedastisitas, antara lain:
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas. Selain melihat grafik plot, ada beberapa cara lain yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terdapat kondisi homokedastisitas atau heteroskedastisitas, antara lain uji Park, uji Glejser, dan uji White. Dalam penelitian ini sendiri, agar lebih akurat, akan digunakan pula uji Park dan uji Glejser, untuk dibandingkan dengan hasil grafik plot. Pada uji Park, dasar analisis adalah apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. Dalam uji Glejser, kondisi heteroskedastisitas apabila tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%. 2. Pengujian Hipotesis Penelitian ini dianalisis dengan model regresi berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh rasio profitabilitas (ROA), rasio solvabilitas (DER), ukuran
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
perusahaan (total asset), dan reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap audit delay dengan model dasar sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan : Y = lamanya hari penyelesaian audit (audit delay) a = konstanta b= koefisien regresi X1, X2, X3, X4 X1= Return on Assets (ROA) X2= Debt to Equity Ratio (DER) X3= total asset X4= reputasi Kantor Akuntan Publik e = tingkat kesalahan pengganggu a. Pengujian Koefisien Regresi Parsial (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hipotesis statistik yang diajukan adalah sebagai berikut : -
H0 : bi = 0 : tidak ada pengaruh
-
H1 : bi ≠ 0 : ada pengaruh Signifikan tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
dilakukan melihat nilai probabilitas (nilai Sig.) dari t rasio masing-masing Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
variabel independen pada taraf uji α = 5%. Kesimpulan diterima atau ditolaknya H0 dan H1 sebagai pembuktian adalah : -
Jika probabilitas lebih kecil daripada α maka H0 ditolak dan H1 diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
-
Jika probabilitas lebih besar daripada α maka H1 ditolak dan H0 diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen. Selain itu dapat pula dilakukan dengan melakukan perbandingan signifikansi
thitung dengan ketentuan sebagai berikut : -
H0 diterima jika thitung < ttabel (α = 5%)
-
H1 diterima jika thitung > ttabel (α = 5%)
b. Pengujian Koefisien Regresi Serentak (uji F) Uji F digunakan untuk menguji goodness of fit test yang menunjukkan variasi pengaruh variabel independen secara bersama-sama/simultan terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : -
H0 : b0 = b1 = b2 =b3 = 0 : tidak ada pengaruh
-
H1 : b0 = b1 = b2 = b3 ≠ 0 : ada pengaruh Signifikan tidaknya pengaruh variabel independen secara simultan terhadap
variabel dependen dilakukan dengan melihat probabilitas (nilai Sig.) dari F rasio
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
seluruh variabel independen pada taraf uji α = 5%. Kesimpulan diterima atau ditolaknya H0 dan H1 sebagai pembuktian adalah : -
Jika probabilitas lebih kecil daripada α maka H0 ditolak dan H1 diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
-
Jika probabilitas lebih besar daripada α maka H1 ditolak dan H0 diterima yang memiliki arti bahwa variabel independen secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Selain itu dapat pula dilihat dari signifikansinya yang dibandingkan dengan
Fhitung, dengan ketentuan : -
H0 diterima jika Fhitung < Ftabel (α = 5%)
-
H1 diterima jika Fhitung > Ftabel (α = 5%)
G. Jadwal Penelitian Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dari bulan April 2009 sampai dengan bulan Agustus 2009. Jadwal penelitian yang direncanakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahap Penelitian
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Pengajuan Proposal Seminar Proposal Bimbingan Proposal Pengumpulan dan Pengolahan Data Penyelesaian Laporan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
A. Data Penelitian Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 15. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan outputoutput sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan metode pemilihan sampel yang digunakan, didapat 199 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini dan diamati selama periode 2005-2007. Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Nama Perusahaan Astra Agro Lestari Tbk. Abdi Bangsa Tbk. Ades Waters Indonesia Tbk. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Polychem Indonesia Tbk. Akbar Indomakmur Stimec Tbk Aneka Kemasindo Utama Tbk. Argha Karya Prima Ind. Tbk. AKR Corporindo Tbk. Asia Kapitalindo Securities Tbk. Alfa Retailindo Tbk. Aneka Tambang (Persero) Tbk.
Kode AALI ABBA ADES ADMF ADMG AIMS AKKU AKPI AKRA AKSI ALFA ANTM
Tanggal Listing 9 Des’ 1997 3 Apr’ 2002 13 Jun’ 1994 31 Mar’ 2004 20 Okt’ 1993 20 Jul’ 2001 1 Nov’ 2004 18 Des’ 1992 3 Okt’ 1994 13 Jul’ 2001 18 Jan’ 2000 27 Nov’ 1997
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47.
Apexindo Pratama Duta Tbk. Arwana Citramulia Tbk. Ratu Prabu Energi Tbk. Asuransi Bintang Tbk. Asuransi Dayin Mitra Tbk. Astra Graphia Tbk. Astra International Tbk. Asuransi Jasa Tania Tbk. ATPK Resources Tbk. Astra Otoparts Tbk. Bank Bumiputera Indonesia Tbk. BAT Indonesia Tbk. Bayu Buana Tbk. Bank Central Asia Tbk. Buana Finance Tbk. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bhakti Capital Indonesia Tbk. Bank Century Tbk. Bank Danamon Indonesia Tbk. Bank Eksekutif Internasional Tbk. BFI Finance Indonesia Tbk. Bhakti Investama Tbk. Sentul City Tbk. Bank Kesawan Tbk. Berlian Laju Tanker Tbk. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Bakrie & Brothers Tbk. Bank Internasional Indonesia Tbk. Barito Pacific Tbk. Bumi Teknokultura Unggul Tbk. Betonjaya Manunggal Tbk. Budi Acid Jaya Tbk. Bumi Resources Tbk. Cahaya Kalbar Tbk.
APEX ARNA ARTI ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ATPK AUTO BABP BATI BAYU BBCA BBLD BBRI
10 Jul’ 2002 17 jul’ 2001 30 Apr’ 2003 29 Nov’ 1989 15 Des’ 1989 15 Nov’ 1989 4 Apr’ 1990 23 Des’ 2003 17 Apr’ 2002 15 Jun’ 1998 15 Jul’ 2002 20 Des’ 1979 30 Okt’ 1989 31-Mei-00 07-Mei-90 10 Nov’ 2003
BCAP BCIC BDMN BEKS BFIN BHIT BKSL BKSW BLTA BMRI BMSR BNBR BNII BRPT BTEK BTON BUDI BUMI CEKA
8 Jun’ 2001 25 Jun’ 1997 6 Des’ 1989 13 Jul’ 2001 16-Mei-90 24 Nov’ 1997 28 Jul’ 1997 21 Nov’ 2002 26 Mar’ 1990 14 Jul’ 2003 29 Des’ 1999 28 Agust’ 1989 21 Nov’ 1989 1 Okt’ 1993 14-Mei-04 18 Jul’ 2001 08-Mei-95 30 Jul’ 1990 9 Jul’ 1996
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80.
Centrin Online Tbk. Clipan Finance Indonesia Tbk. Citra Mineral Investindo Tbk. Citra Kebun Raya Agri Tbk. Colorpak Indonesia Tbk. Centris Multi Persada Pratama Tbk. CENTEX Tbk. Charoen Pokhpand Indonesia Tbk. Citra Tubindo Tbk. Duta Anggada Realty Tbk. Davomas Abadi Tbk. Danasupra Erapacific Tbk. Dharma Samudera Fishing Ind. Tbk. Daya Sakti Unggul Corporation Tbk. Duta Pertiwi Tbk. Darya Varia Laboratoria Tbk. Dynaplast Tbk. Energi Mega Persada Tbk. Enseval Putra Megatrading Tbk. Eratex Djaja Tbk. Ever Shine Textile Industry Tbk. Eterindo Wahanatama Tbk. Fast Food Indonesia Tbk. Fortune Indonesia Tbk. PT. Titan Kimia Nusantara Tbk. Goodyear Indonesia Tbk. Gema Grahasarana Tbk. Gudang Garam Tbk. Gowa Makassar Tourism Development Tbk. Equity Development Investment Tbk. Hero Supermarket Tbk. Hexindo Adiperkasa Tbk. HM Sampoerna Tbk.
CENT CFIN CITA CKRA CLPI CMPP CNTX CPIN CTBN DART DAVO DEFI DSFI
1 Nov’ 2001 2 Okt’ 1990 20 Mar’ 2002 19-Mei-99 30 Nov’ 2001 8 Des’ 1994 22-Mei-79 18 Mar’ 1991 28 Nov’ 1989 08-Mei-90 22 Des’ 1994 6 Jul’ 2001 24 Mar’ 2000
DSUC
25 Mar’ 2000
DUTI DVLA DYNA ENRG EPMT ERTX ESTI ETWA FAST FORU FPNI GDYR GEMA GGRM GMTD
2 Nov’ 1994 11 Nov’ 1994 5 Agust’ 1991 7 Jun’ 2004 1 Agust’ 1994 21 Agust’ 1990 13 Okt’ 1992 16-Mei-97 11-Mei-93 30 Jun’ 2000 21 Mar’ 2002 1 Des’ 1980 12 Agust’ 2002 27 Agust’ 1990 11 Des’ 2000
GSMF
13 Okt’ 1989
HERO HEXA HMSP
2 Des’ 1989 13 Peb’ 1995 15 Agust’ 1990
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113.
Infoasia Teknologi Global Tbk. Indosiar Karya Media Tbk. Intikeramik Alamsari Industri Tbk. Indomobil Sukses International Tbk. Indofarma Tbk. Indal Aluminium Industry Tbk. Indocitra Finance Tbk. Intanwijaya Internasional Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indorama Synthetics Tbk. Indoexchange Tbk. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Intraco Penta Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indosat Tbk. Jaka Inti Realtindo Tbk. Jembo Cable Company Tbk. Jakarta International Hotels & Developments Tbk.
IATG IDKM IKAI IMAS
15 Nov’ 2001 4 Okt’ 2004 4 Jun’ 1997 15 Sept’ 1993
INAF INAI INCF INCI INDF INDR INDX INKP INTA INTP ISAT JAKA JECC JIHD
17 Apr’ 2001 5 Des’ 1994 18 Des’ 1989 24 Jul’ 1990 14 Jul’ 1994 3 Agust’ 1990 17-Mei-01 16 Jul’ 1990 23 Agust’ 1993 5 Des’ 1989 19 Okt’ 1994 11 Des’ 2000 18 Nov’ 1992 29 Peb’ 1984
Jakarta Kyoei Steel Works Ltd. Tbk. Jaya Real Property Tbk. Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. GT Kabel Indonesia Tbk. Kabelindo Murni Tbk. Kedawung Setia Industrial Tbk. Kedaung Indah Can Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk. Resource Alam Indonesia Tbk. Kalbe Farma Tbk. Perdana Bangun Pusaka Tbk. Leyand International Tbk. Lion Metal Works Tbk. Langgeng Makmur Industri Tbk. Lionmesh Prima Tbk.
JKSW
6 Agust’ 1997
JRPT JSPT KBLI KBLM KDSI KICI KIJA KKGI KLBF KONI LAPD LION LMPI LMSH
29 Jun’ 1994 12 Jan’ 1998 6 Jul’ 1992 1 Jun’ 1992 29 Jul’ 1996 28 Okt’ 1993 10 Jan’ 1995 1 Jul’ 1991 30 Jul’ 1991 22 Agust’ 1995 17 Jul’ 2001 20 Agust’ 1993 17 Okt’ 1994 4 Jun’ 1990
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147.
Lippo Cikarang Tbk. Multi Prima Sejahtera Tbk. Lippo E-Net Tbk. Pacific Utama Tbk. Lautan Luas Tbk. Mas Murni Indonesia Tbk. Mitra Adiperkasa Tbk. Bank Mayapada International Tbk. Modernland Realty Ltd. Tbk. Modern International Tbk. Merck Tbk. Nusantara Infrastructure Tbk. Mitra Rajasa Tbk. Multi Bintang Indonesia Tbk. Mulia Industrindo Tbk. Multipolar Tbk. Matahari Putra Prima Tbk. Mustika Ratu Tbk. Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. Metrodata Electronics Tbk. Metro Supermarket Realty Tbk. Hanson International Tbk. Indonesia Prima Property Tbk. Panorama Sentrawisata Tbk. Pan Brothers Tbk. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
LPCK LPIN LPLI LPPF LTLS MAMI MAPI MAYA MDLN MDRN MERK META MIRA MLBI MLIA MLPL MPPA MRAT MREI
24 Jul’ 1997 5 Peb’ 1990 23 Okt’ 1989 9 Okt’ 1989 21 Jul’ 1997 9 Peb’ 1994 10 Nov’ 2004 29 Agust’ 1997 18 Jan’ 1993 16 Jul’ 1991 23 Jul’ 1981 18 Jul’ 2001 30 Jan’ 1997 17 Jan’ 1994 17 Jan’ 1994 6 Nov’ 1989 21 Des’ 1992 27 Jul’ 1995 4 Sept’ 1989
MTDL MTSM MYRX OMRE PANR PBRX PGAS
9 Apr’ 1990 8 Jan’ 1992 31 Okt’ 1990 22 Agust’ 1994 18 Sept’ 2001 16 Agust’ 1990 15 Des’ 2003
Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Plaza Indonesia Realty Tbk. Panin Insurance Tbk. Panin Life Tbk. Pudjiadi & Sons Estates Ltd. Tbk. Polysindo Eka Perkasa Tbk. Pool Advista Indonesia Tbk. Prima Alloy Steel Universal Tbk.
PJAA PLIN PNIN PNLF PNSE POLY POOL PRAS
2 Jul’ 2004 15 Jun’ 1992 20 Sept’ 1983 14 Jun’ 1993 01-Mei-90 12 Mar’ 1991 20-Mei-91 12 Jul’ 1990
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180.
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Petrosea Tbk. Pioneerindo Gourmet International Tbk.
PTBA
23 Des’ 2002
PTRO PTSP
21-Mei-90 30-Mei-94
Pakuwon Jati Tbk. Pyridam Farma Tbk. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. Ricky Putra Globalindo Tbk. Rig Tenders Tbk. Rimo Catur Lestari Tbk. Bentoel International Investama Tbk. Steady Safe Tbk. Surabaya Agung Industry Pulp Tbk. Surya Citra Media Tbk. Schering Plough Indonesia Tbk. Siwani Makmur Tbk. Surya Intrindo Makmur Tbk. Sierad Produce Tbk. SMART Tbk. Holcim Indonesia Tbk. Samudera Indonesia Tbk. Sinar Mas Multiartha Tbk. Selamat Sempurna Tbk. Sona Topas Tourism Industry Tbk. Allbond Makmur Usaha Tbk. Indo Acidatama Tbk. Sunson Textile Manufacturer Tbk. Siantar Top Tbk. Sugi Samapersada Tbk. Sumalindo Lestari Jaya Tbk. Tunas Baru Lampung Tbk. Tembaga Mulia Semanan Tbk. PT. Teijin Indonesia Fiber Tbk.
PWON PYFA RALS RBMS RICY RIGS RIMO RMBA
9 Okt’ 1989 16 Okt’ 2001 24 Jul’ 1996 19 Des’ 1997 22 Jan’ 1998 26 Mar’ 1990 10 Nov’ 2000 5 Mar’ 1990
SAFE SAIP SCMA SCPI SIMA SIMM SIPD SMAR SMCB SMDR SMMA SMSM SONA SQMI SRSN SSTM STTP SUGI SULI TBLA TBMS TFCO
15 Agust’ 1994 03-Mei-93 16 Jul’ 2002 8 Jun’ 1990 3 Jun’ 1994 28 Mar’ 2000 27 Des’ 1996 20 Nov’ 1992 10 Agust’ 1997 5 Des’ 1999 5 Jul’ 1995 9 Sept’ 1996 21 Jul’ 1992 15 Jul’ 2004 11 Jan’ 1993 20 Agust’ 1997 16 Des’ 1996 19 Jun’ 2002 21 Mar’ 1994 14 Peb’ 2000 30 Sept’ 1993 26 Peb’ 1980
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
181. 182. 183. 184. 185. 186. 187.
Tigaraksa Satria Tbk. Timah (Persero) Tbk. Tira Austenite Tbk. Tirta Mahakam Resources Tbk. Toko Gunung Agung Tbk. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
TGKA TINS TIRA TIRT TKGA TKIM TLKM
11 Jun’ 1990 19 Okt’ 1995 27 Jul’ 1993 13 Des’ 1999 6 Jan’ 1992 3 Apr’ 1990 14 Nov’ 1995
188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199.
Tempo Inti Media Tbk. Surya Toto Indonesia Tbk. Tempo Scan Pacific Tbk. Ultra Jaya Milk Industry Tbk. Unggul Indah Cahaya Tbk. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. United Tractors Tbk. Voksel Electric Tbk. Wahana Phonix Mandiri Tbk. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Yulie Sekurindo Tbk. Zebra Nusantara Tbk.
TMPO TOTO TSPC ULTJ UNIC UNSP UNTR VOKS WAPO WOMF YULE ZBRA
8 Jan’ 2001 30 Okt’ 1990 17 Jun’ 1994 2 Jul’ 1990 6 Nov’ 1989 6 Mar’ 1990 19 Sept’ 1989 20 Okt’ 1990 22 Jun’ 2001 13 Des’ 2004 10 Des’ 2004 1 Agust’ 1991
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari www.idx.co.id berupa data keuangan sampel perusahaan go public dari tahun 2005 sampai tahun 2007 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel dari penelitian ini terdiri dari Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), ukuran perusahaan, dan reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai variabel bebas (independent variable) dan audit delay sebagai variabel terikat Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
(dependent variable). Statistik deskriptif dari variabel tersebut dari sampel perusahaan go public selama periode 2005 sampai dengan tahun 2007 disajikan dalam tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel-Variabel Penelitian Descriptive Statistics ROA DER TA KAP AD Valid N (listwise)
N 196 198 196 182 197
Minimum Maximum Mean Std. Deviation -,3043 ,4115 ,039852 ,1010551 -17,5155 310,0507 4,884182 27,8589673 5469173868 79761989333333 4037062385902,19 10674826745143,140 0 1 ,46 ,500 27 124 72,58 15,935
173
Sumber: Data yang diolah penulis, 2009. Tabel di atas menunjukkan bahwa hanya variabel ROA dan DER memiliki nilai minimum negatif, namun hal ini tidak bisa dijadikan sebagai dasar untuk menyatakan bahwa perusahaan yang dijadikan sampel selalu merugi selama periode pengamatan. Untuk nilai maksimum, semua variabel memiliki nilai yang positif. Berikut ini perincian data deskriptif yang telah diolah : a. Variabel ROA memiliki nilai minimum -0,3043 dan maksimum 0,4115 dengan rata-rata ROA sebesar 0,039852 dengan jumlah sampel sebanyak 196 perusahaan. b. Variabel DER memiliki nilai minimum -17,5155 dan nilai maksimum 310,0507 dengan rata-rata DER sebesar 4,884182 dengan jumlah sampel sebanyak 198 perusahaan. Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
c. Variabel TA (Total Asset) memiliki nilai minimum Rp. 5.469.173.868 dan nilai maksimum Rp. 79.761.989.333.333 dengan rata-rata TA sebesar Rp. 4.037.062.385.902,19 dengan jumlah sampel sebanyak 196 perusahaan. d. Variabel KAP memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan ratarata KAP sebesar 0,46 dengan jumlah sampel 182 perusahaan. e. Variabel AD (Audit Delay) memiliki nilai minimum 27 hari dan nilai maksimum 124 hari dengan rata-rata AD sebesar 72,58 hari dengan jumlah sampel sebanyak 197 perusahaan.
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis : H0 : data residual berdistribusi normal H1 : data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Di-trimming One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b)
Mean Std. Deviation
Unstandardize d Residual 199 ,0000000 17,10020746
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Most Extreme Differences
Absolute
,110 ,110
Positive Negative
-,085 1,552 ,016
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009. Dari hasil pengolahan data tersebut, besar nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 1,552 dan signifikansi pada 0,016 maka disimpulkan data tidak terdistribusi secara normal karena p = 0,016 < 0,05. Data yang tidak terdistribusi secara normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot data.
Histogram
Dependent Variable: AD 60
50
F r e q u e n c y
40
30
20
10 Mean =-9.23E-16 Std. Dev. =0.99 N =199
0 -4
-2
0
2
4
6
Regression Standardized Residual Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Gambar 4.1 Histogram (sebelum data di-trimming) Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009. Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data tidak normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data tidak mengikuti garis diagonal yaitu menceng ke kiri (positive skewness).
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: AD
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot (sebelum data di-trimming) Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009. Demikian pula dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot. Pada grafik normal plot, kelihatan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta mendekati garis diagonal sehingga disimpulkan bahwa data dalam model regresi terlihat terdistribusi secara normal. Dari hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov (K-S), grafik histogram, dan grafik normal plot, menunjukkan data tidak terdistribusi secara normal. Ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal menurut Erlina (2007: 106), yaitu : a. Lakukan transformasi data ke bentuk lainnya. b. Lakukan trimming, yaitu membuang data outlier. c. Lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai tertentu. Untuk mengubah nilai residual agar terdistribusi normal, penulis melakukan trimming data. Kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas. Berikut ini hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov (K-S): Tabel 4.4 Uji Normalitas Setelah Data Di-trimming One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Unstandardize d Residual 173 ,0000000 15,22943489 ,081 ,058 -,081 1,059
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Asymp. Sig. (2-tailed)
,212
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009. Dari tabel di atas, besarnya Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 1,059 dan signifikansi pada 0,212 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 (p = 0,212 > 0,05). Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpilkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat
dilanjutkan
dengan
uji
asumsi
klasik
lainnya.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Histogram
Dependent Variable: AD 40
F r e q u e n c y
30
20
10
Mean =1.35E-15 Std. Dev. =0.988 N =173
0 -2
0
2
4
Regression Standardized Residual
Gambar 4.3 Histogram (setelah data di-trimming) Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: AD
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 4.4 Grafik Normal P-Plot (setelah data di-trimming) Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009. Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng (skewness) ke kiri maupun ke kanan atau normal.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Demikian pula pada grafik normal plot, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal serta penyebarannya agak mendekati
dengan garis diagonal
sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. b. Uji Multikoliniearitas Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikoliniearitas adalah dengan melihat besaran korelasi antarvariabel independen dan besarnya tingkat koliniearitas yang masih dapat ditolerir, yaitu tolerance > 0,10 dan Variance Inflation Factor (VIF) < 10. Berikut ini disajikan tabel hasil pengujian. Tabel 4.5 Coefficients untuk AD = f(ROA, DER, TA, KAP) Coefficients a
Mo del 1
(Constant) ROA DER TA KAP
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1,633 76,060 12,796 -46,417 ,003 ,040 -1,97E-013 ,000 -1,744 2,511
Standardiz ed Coefficient s Beta -,278 ,005 -,121 -,054
t 46,591 -3,627 ,074 -1,639 -,695
Sig. ,000 ,000 ,941 ,103 ,488
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,897 ,999 ,963 ,877
a. Dependent Variable: AD
Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
1,114 1,001 1,039 1,140
Tabel 4.6 Coefficients Correlations untuk AD = f(ROA, DER, TA, KAP) Coefficient Correlations Model 1
Correlations
Covariances
KAP DER TA ROA KAP DER TA ROA
KAP 1,000 -,015 -,160 -,303 6,306 -,001 -4,8E-014 -9,727
a
DER -,015 1,000 ,021 ,029 -,001 ,002 1,00E-016 ,015
TA -,160 ,021 1,000 -,052 -4,8E-014 1,00E-016 1,44E-026 -8,0E-014
ROA -,303 ,029 -,052 1,000 -9,727 ,015 -8,0E-014 163,737
a. Dependent Variable: AD
Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009.
Melihat hasil besaran korelasi antarvariabel tampak bahwa di antara variabel independen yang diuji, variabel ROA mempunyai korelasi paling tinggi yaitu sebesar -0,303 atau sekitar 30,3%. Namun hal ini tidak menunjukkan gejala korelasi yang tinggi (umumnya di atas 0,95), maka hal ini merupakan indikasi tidak adanya multikoliniearitas. Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan variabel independen memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 yaitu 0,897; 0,999; 0,963; dan 0,877 yang berarti tidak ada terjadi korelasi antarvariabel independen. Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama di mana variabel independen memiliki nilai VIF kurang dari 10 yaitu 1,114; 1,001; 1,039; dan
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
1,140. Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikoliniearitas antarvariabel independen dalam model ini.
c. Uji Heteroskedastisitas Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola grafik yang dihasilkan dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit),
maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Scatterplot
Dependent Variable: AD 4
Regression 2 Studentized Residual 0
-2
-4
-2
0
2
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 4.5 Scatterplot Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2009.
Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Adanya titik-titik yang menyebar menjauh dari titik-titik yang lain dikarenakan adanya data observasi yang sangat berbeda dengan data observasi yang lain. Untuk lebih akurat, maka dapat dilakukan uji lainnya yaitu uji Glejser dan uji Park. Pada uji Park, dasar analisis adalah apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara statistik, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. Dalam uji Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Glejser, kondisi heteroskedastisitas apabila tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5%. Berikut ini akan dilampirkan juga hasil uji Park dan uji Glejser. Tabel 4.7 Hasil Uji Park Coefficients a
Unstandardized Coefficients Mo del 1
(Constant) ROA DER TA KAP
B 3,846 3,048 ,002 3,04E-014 -,156
Std. Error ,231 1,809 ,006 ,000 ,355
Standardiz ed Coefficient s Beta ,135 ,024 ,138 -,035
Collinearity Statistics t 16,668 1,685 ,320 1,793 -,438
Sig. ,000 ,094 ,750 ,075 ,662
Tolerance
VIF
,897 ,999 ,963 ,877
1,114 1,001 1,039 1,140
a. Dependent Variable: ln_res_res
Sumber: Output SPSS, diolah penulis (2009)
Tabel 4.8 Hasil Uji Glejser Coeffi cientsa
Mo del 1
(Const ant) ROA DE R TA KA P
Unstandardized Coeffic ients St d. B Error 10,166 1,030 9,206 8,074 -,004 ,025 8,36E-014 ,000 1,759 1,585
St andardiz ed Coeffic ients Beta ,091 -,011 ,085 ,090
Collinearity St atist ics t 9,869 1,140 -,148 1,103 1,110
Sig. ,000 ,256 ,882 ,272 ,269
Tolerance ,897 ,999 ,963 ,877
a. Dependent Variable: abs_res
Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009. Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
VIF 1,114 1,001 1,039 1,140
Berdasarkan hasil tampilan output uji Park koefisien parameter untuk variabel bebas, tidak ada yang signifikan secara statistik, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas. Signifikansi semua variabel independen menunjukkan hasil yang lebih besar dari 0,05 yaitu 0,094; 0,750; 0,075; dan 0,662. Hasil tampilan output SPSS dalam uji Glejser dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel bebas yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel terikat nilai Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi yag berada di atas tingkat kepercayaan 5% yaitu 0,256; 0,882; 0,272; dan 0,269. Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Hal ini konsisten dengan uji scatterplot.
3. Analisis Regresi Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan layak dilakukan analisis regresi. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 15, maka diperoleh hasil sebagai berikut. a. Persamaan Regresi Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh ROA, DER, TA, dan KAP terhadapa AD. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini. Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Coefficients a
Mo del 1
(Constant) ROA DER TA KAP
Unstandardized Coefficients Std. Error B 1,633 76,060 12,796 -46,417 ,040 ,003 ,000 -1,97E-013 2,511 -1,744
Standardiz ed Coefficient s Beta -,278 ,005 -,121 -,054
t 46,591 -3,627 ,074 -1,639 -,695
Sig. ,000 ,000 ,941 ,103 ,488
Collinearity Statistics VIF Tolerance ,897 ,999 ,963 ,877
1,114 1,001 1,039 1,140
a. Dependent Variable: AD
Sumber: Output SPSS, diolah Penulis, 2009.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut : AD = 76,060 – 46,417ROA+ 0,003DER – 19.691.253.125.860TA – 1,744KAP +e Keterangan : 1) Konstanta sebesar 76,060 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen (X1, X2, X3, X4 = 0) maka audit delay sebesar 76,060 hari. 2) b1 sebesar -46,417 menunjukkan bahwa setiap kenaikan ROA sebesar 1 satuan, maka akan menurunkan audit delay sebesar 46,417 dengan asumsi variabel lain tetap. Jika dihubungkan dengan rasio profitabilitas, karena rasio profitabilitas diwakili oleh ROA, maka dapat dikatakan bahwa jika
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
profitabilitas meningkat sebesar 1 satuan, maka akan mengurangi audit delay sebesar 46,417. 3) b2 sebesar 0,003 menunjukkan bahwa setiap kenaikan DER sebesar 1 satuan, maka akan meningkatkan audit delay sebesar 0,003 dengan asumsi variabel lain tetap. Jika dihubungkan dengan rasio solvabilitas, karena rasio solvabilitas diwakili oleh DER, maka dapat dikatakan bahwa jika solvabilitas meningkat sebesar 1 satuan, maka akan menambah audit delay sebesar 0,003. 4) b3 sebesar -19.691.253.125.860 menunjukkan bahwa setiap kenaikan total asset sebesar 1 satuan, maka akan menurunkan audit delay sebesar 19.691.253.125.860 dengan asumsi variabel lain tetap. Jika dihubungkan dengan ukuran perusahaan, karena ukuran perusahaan diproksikan oleh total asset, maka dapat dikatakan bahwa jika ukuran perusahaan meningkat sebesar 1 satuan, maka akan mengurangi audit delay sebesar 19.691.253.125.860. 5) b4 sebesar -1,744. a) Persamaan regresi estimasi reputasi Kantor Akuntan Publik “Big Four” (1) terhadap audit delay. AD=76,060–46,417ROA+0,003DER–19.691.253.125.860TA–1,744KAP AD=76,060–46,417ROA+ 0,003DER – 19.691.253.125.860TA – 1,744(1) AD = 74,316 – 46,417ROA+ 0,003DER – 19.691.253.125.860TA Artinya apabila variabel dianggap konstan maka audit delay pada perusahaan yang terdaftar di BEI adalah 74,316 hari.
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
b) Persamaan regresi estimasi reputasi Kantor Akuntan Publik “Non Big Four” (0) terhadap audit delay. AD=76,060–46,417ROA+0,003DER–19.691.253.125.860TA–1,744KAP AD=76,060–46,417ROA+0,003DER–19.691.253.125.860TA–1,744(0) AD=76,060–46,417ROA+0,003DER–19.691.253.125.860TA Artinya apabila variabel lainnya dianggap konstan, maka audit delay pada perusahaan yang memiliki reputasi KAP “Non Big Four” adalah 76,060 hari. b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabelvariabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Tabel 4.10 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary(b) Model 1
R ,338(a)
R Square ,114
Adjusted R Square ,093
Std. Error of the Estimate 15,410
a Predictors: (Constant), KAP, DER, TA, ROA b Dependent Variable: AD
Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009. Pada model summary, nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,338 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara audit delay (AD) dengan variabel independennya (ROA, DER, TA, KAP) lemah karena berada di bawah 0,5. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,114. Hal ini berarti 11,4% variasi atau perubahan dalam audit delay dapat dijelaskan oleh variasi dari ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP, sedangkan sisanya (88,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain. c. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (t test) dan uji F (F test). 1) Uji t (t Test) Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 15, diperoleh hasil sebagai berikut: Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Tabel 4.11 Hasil Uji t Coefficients a
Mo del 1
(Constant) ROA DER TA KAP
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1,633 76,060 -46,417 12,796 ,003 ,040 -1,97E-013 ,000 -1,744 2,511
Standardiz ed Coefficient s Beta -,278 ,005 -,121 -,054
t 46,591 -3,627 ,074 -1,639 -,695
Sig. ,000 ,000 ,941 ,103 ,488
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,897 ,999 ,963 ,877
1,114 1,001 1,039 1,140
a. Dependent Variable: AD
Sumber: Output SPSS, diolah penulis, 2009. Dari tabel regresi dapat dilihat besarnya thitung untuk variabel ROA sebesar -3,627 dengan nilai signifikan 0,000. Hasil uji statistik tersebut dapat menyimpulkan thitung adalah -3,627, sedangkan ttabel adalah 1,9742, sehingga thitung > ttabel (3,627 > 1,9742), maka ROA secara parsial berpengaruh signifikan negatif terhadap audit delay. Signifikansi penelitian juga menunjukkan angka lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya ROA berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Tabel di atas juga menunjukkan besarnya thitung untuk variabel DER sebesar 0,074, sedangkan ttabel adalah 1,9742, sehingga thitung < ttabel (0,074 < 1,9742), maka DER secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Signifikansi 0,941 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 (0,941 > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya DER tidak berpengaruh terhadap audit delay. Nilai thitung untuk variabel total asset adalah sebesar -1,639, sedangkan ttabel adalah 1,9742, sehingga thitung < ttabel (1,639 < 1,9742), maka total asset secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay. Signifikansi 0,103 menyimpulkan bahwa signifikansi Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
penelitian lebih besar dari 0,05 (0,103 > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya total asset tidak berpengaruh terhadap audit delay. Sedangkan nilai thitung variabel reputasi KAP sebesar -0,695 menunjukkan bahwa variabel reputasi KAP secara parsial tidak berpengaruh terhadap audit delay karena nilai ttabel adalah 1,9742, sehingga thitung < ttabel (0,695 < 1,9742). Signifikansi 0,488 menyimpulkan bahwa signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 (0,488 > 0,05), maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya reputasi KAP tidak berpengaruh terhadap audit delay. 2) Uji F (F Test) Untuk melihat pengaruh ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP terhadap audit delay secara simultan, dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 15, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji F ANOVA(b) Model 1
Regression Residual
Sum of Squares 5142,651
df 4
Mean Square 1285,663
39892,938 168 45035,589 172 a Predictors: (Constant), KAP, DER, TA, ROA b Dependent Variable: AD
F 5,414
Sig. ,000(a)
237,458
Total
Sumber: Output SPSS, data diolah Penulis, 2009. Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh Fhitung sebesar 5,414 dengan tingkat signifikansi 0,000, sedangkan Ftabel sebesar 2,4254 dengan signifikansi 0,05. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
artinya ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap audit delay karena Fhitung > Ftabel (5,414 > 2,4254) dan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05).
C. Pembahasan Hasil Penelitian Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa rata-rata lamanya audit delay adalah 72,58 hari, dengan nilai minimum 27 hari dan maksimum 124 hari. Variabel ROA (dalam %) selama tahun 2005-2007 memiliki nilai minimum -0,3043 dan maksimum 0,4115 dengan rata-rata ROA sebesar 0,039852. Variabel DER (dalam %) selama 2005-2007 memiliki nilai minimum -17,5155 dan nilai maksimum 310,0507 dengan rata-rata DER sebesar 4,884182. Variabel TA (Total Asset) memiliki nilai minimum Rp. 5.469.173.868 dan nilai maksimum Rp. 79.761.989.333.333 dengan rata-rata TA sebesar Rp. 4.037.062.385.902,19. Variabel KAP memiliki nilai minimum 0 dan nilai maksimum 1 dengan rata-rata KAP sebesar 0,46. Nilai adjusted R square sebesar 0,114. Hal ini berarti bahwa 11,4% variasi atau perubahan dalam audit delay dapat dijelaskan oleh variasi dari ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP, sedangkan sisanya sebesar 88,6% dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian, misalnya jenis perusahaan yang dijadikan sampel dan laba atau rugi perusahaan. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa secara parsial ROA mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Catrinasari (2006). Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Namun hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor (1998), Rachmawati (2008), serta Almilia dan Setiady (2006). Hasil penelitian menunjukkan pengaruh negatif, sesuai dengan logika teori yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa kenaikan profitabilitas akan mengurangi lamanya audit delay karena profitabilitas yang tinggi menunjukkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh sehingga audit delay akan lebih singkat sebab perusahaan ingin lebih cepat menyampaikan “good news” tersebut kepada para pemegang sahamnya. Variabel DER tidak berpengaruh secara parsial terhadap audit delay. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor (1998), Rachmawati (2008), Ratnawaty dan Sugiharto (2005), serta Almilia dan Setiady (2006). Hai ini tidak sesuai dengan logika teori yang dipaparkan sebelumnya, dimana perusahaan yang memiliki tingkat solvabilitas tinggi akan memiliki audit delay yang lebih singkat. Kemungkinan hal ini terjadi karena dalam beberapa sampel terdapat perusahaan perbankan yang memiliki tingkat solvabilitas yang tinggi, namun tidak memiliki audit delay yang singkat dan sama sekali tidak terpengaruh dengan tingkat solvabilitas, sebab bagi perbankan hampir seluruh asset perusahaan berasal dari kewajiban. Total asset yang merupakan proksi ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap audit delay. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor (1998), Sejati (2007), dan Ahmad et al (2005). Namun hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
oleh Catrinasari (2006), Rachmawati (2008), serta Almilia dan Setiady (2006). Hal ini dapat disebabkan oleh adanya sistem pengendalian intern perusahaan yang kuat dan baik, sehingga penyampaian laporan keuangan auditan sudah ditentukan waktunya. Reputasi Kantor Akuntan Publik juga tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap audit delay. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor (1998) dan Ahmad et al (2005). Hal tersebut bertentangan dengan hasil penelitian Rachmawati (2008), Ratnawaty dan Sugiharto (2005), dan Adzrin et al. Berdasarkan hasil pengamatan, lamanya audit delay yang dilakukan oleh KAP “Big Four” dan yang dilakukan “Non Big Four” tidak memperlihatkan perbedaan yang mencolok. Hal ini bertentangan dengan logika teori yang dijelaskan sebelumnya, bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP “Big Four” cenderung memiliki audit delay yang lebih singkat. Malah, sering ditemui dalam penelitian ini, ada beberapa perusahaan yang diaudit oleh KAP “Big Four” memiliki audit delay yang lebih panjang dari perusahaan yang diaudit oleh KAP “Non Big Four”. Hal ini memperjelas penyebab dari hasil penelitian ini, bahwa audit delay yang lama tidak memiliki hubungan yang kuat dengan auditor yang melakukan audit. ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP secara simultan berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Rachmawati (2008). Di dalam penelitiannya dinyatakan bahwa faktor internal (ROA, DER, dan total asset) dan faktor eksternal (reputasi KAP) berpengaruh secara bersama-sama Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
terhadap audit delay. Ini berarti dalam memprediksi audit delay juga memperhatikan ROA, DER, total asset, dan reputasi Kantor Akuntan Publik secara bersama-sama.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dengan melihat hasil perhitungan dan analisis yang telah diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. ROA secara parsial mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap audit delay. Kenaikan profitabilitas akan mengurangi lamanya audit delay karena profitabilitas yang tinggi menunjukkan seberapa besar keuntungan
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
yang diperoleh. Audit delay akan lebih singkat sebab perusahaan ingin lebih cepat menyampaikan “good news” tersebut kepada para pemegang sahamnya. 2. DER tidak berpengaruh secara parsial terhadap audit delay. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor (1998), Rachmawati (2008), Ratnawaty dan Sugiharto (2005), serta Almilia dan Setiady (2006). 3. Total asset yang merupakan proksi ukuran perusahaan tidak berpengaruh secara parsial terhadap audit delay. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor (1998), Sejati (2007), dan Ahmad et al (2005). 4. Reputasi Kantor Akuntan Publik juga tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap audit delay. Hasil ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Hossain dan Taylor (1998) dan Ahmad et al (2005). Berdasarkan hasil pengamatan, lamanya audit delay yang dilakukan oleh KAP “Big Four” dan yang dilakukan “Non Big Four” tidak memperlihatkan nilai yang jauh berbeda. 5. ROA, DER, total asset, dan reputasi KAP secara simultan berpengaruh terhadap audit delay; sejalan dengan hasil penelitian Rachmawati (2008). Di dalam penelitiannya dinyatakan bahwa faktor internal (ROA, DER, dan total asset) dan faktor eksternal (reputasi KAP) berpengaruh secara bersama-sama terhadap audit delay. Ini berarti dalam memprediksi audit delay juga
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
memperhatikan ROA, DER, total asset, dan reputasi Kantor Akuntan Publik secara bersama-sama.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran : 1. Bagi Investor Sebaiknya mencari tahu data keuangan perusahaan yang akan sangat membantu dalam membuat pertimbangan atau prediksi yang akurat dalam menetapkan keputusan investasi. Investor harus memperhatikan rasio-rasio keuangan yang mencerminkan kinerja keuangan perusahaan di masa depan. 2. Bagi Praktisi Manajemen dan Analis Keuangan Sebaiknya tidak terfokus pada satu faktor tertentu saja, namun lebih memperluas analisis dengan logika teori yang tepat. Apabila memusatkan perhatian pada suatu faktor, maka sebaiknya berfokus pada faktor yang telah dibuktikan berpengaruh secara signifikan melalui penelitian. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: a. Model regresi yang dipakai tidak dapat menjelaskan penyebab variasi atau perubahan audit delay secara tepat. b. Hanya
mengambil
sebagian
kecil
dari
variabel
yang
mungkin
mempengaruhi audit delay, namun sebenarnya masih banyak variabel lain yang dapat mempengaruhi audit delay. Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
c. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup tahun 2005-2007. Disarankan agar: a. Menggunakan variabel independen seperti laba atau rugi perusahaan dan variabel lain yang mempengaruhi audit delay. b. Menambah tahun pengamatan sehingga hasil yang diperoleh lebih dapat dijadikan dasar prediksi lama audit delay perusahaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hamzah, M. Nisarul Alim dan Imam Subekti. 2005. “Pengujian Empiris Audit Report Lag Menggunakan Client Cycle Time dan Firm Cycle Time”. Simposium Nasional Akuntansi VIII Solo, hal 941-954
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Ahmad, Raja Adzrin Raja dan Khairul Anwar Kamarudin. Audit Delay and The Timeliness of Corporate Reporting : Malaysian Evidence. MARA University of Technology : Malaysia Almilia, Luciana Spica dan Lucas Setiady. 2006. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyelesaian dan Penyajian Laporan Keuangan pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ”. Seminar Nasional Good Corporate Governance. Universitas Trisakti Jakarta, hal 1-28 Arens, Alvin A dan James K. Loebbecke. 2006. Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Edisi Kesembilan. INDEKS : Jakarta Baron, Robert A. ,dan Donn Bryne. 2000. Social Psychology : Understanding Human Interaction, 9th Edition. Allyn and Bacon,Inc : Boston Boynton, William, Raymond Johnson, dan Walter Kell. 2003. Modern Auditing, Edisi Ketujuh, Jilid 1, Terjemahan Paul A. Rajoe, Gina Gania, dan Ichsan Stiyo Budi. Erlangga: Jakarta Catrinasari, Renny. 2006. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Perusahaan Perbankan Go Publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ).Skripsi.Universitas Islam Indonesia : Yogyakarta Erlina, dan Sri Mulyani. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis, Terbitan Pertama. USU Press : Medan Fachrudin. 2007. Audit Substantif atas Transaksi-Transaksi, Terbitan Pertama. USU Press : Medan Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang Hossain, Monirul Alam dan Peter J. Taylor. 1998. ”An Examination of Audit Delay : Evidence from Pakistan”. Papers 64 for APIRA 98 in Osaka, hal 116 Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta. _____________________, 2002. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi USU. 2004. Buku Petunjuk Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi. Medan Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Karim, Waresul, Kamran Ahmed, dan Atiqul Islam. 2006. “The Effect of Regulation on Timeliness of Corporate Financial Reporting : Evidence from Bangladesh”. JOAAG Volume 1 Nomor 1, hal 15 -35 Rachmawaty, Sistya. 2008. “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Volume 10 Nomor 1, hal 1 – 10 Ratnawaty, dan Toto Sugiharto. 2005. “Audit Delay pada Industri Real Estate dan Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Faktor yang Mempengaruhinya”. Proceeding Seminar Nasional PESAT, hal 288 – 300 Sejati, Anggit Wasis. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Go Publik di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003 – 2005. Skripsi, Universitas Negeri Semarang : Semarang Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta Wild, John J, K. R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. 2005. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedelapan, Buku 1, Terjemahan Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. Salemba Empat : Jakarta
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Go Public yang Menjadi Sampel Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
NAMA PERUSAHAAN Astra Agro Lestari Tbk. Abdi Bangsa Tbk. Ades Waters Indonesia Tbk. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Polychem Indonesia Tbk. Akbar Indomakmur Stimec Tbk Aneka Kemasindo Utama Tbk. Argha Karya Prima Ind. Tbk. AKR Corporindo Tbk. Asia Kapitalindo Securities Tbk. Alfa Retailindo Tbk. Aneka Tambang (Persero) Tbk. Apexindo Pratama Duta Tbk. Arwana Citramulia Tbk. Ratu Prabu Energi Tbk. Asuransi Bintang Tbk. Asuransi Dayin Mitra Tbk. Astra Graphia Tbk. Astra International Tbk. Asuransi Jasa Tania Tbk. ATPK Resources Tbk. Astra Otoparts Tbk. Bank Bumiputera Indonesia Tbk. BAT Indonesia Tbk. Bayu Buana Tbk. Bank Central Asia Tbk. Buana Finance Tbk. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bhakti Capital Indonesia Tbk. Bank Century Tbk. Bank Danamon Indonesia Tbk. Bank Eksekutif Internasional Tbk. BFI Finance Indonesia Tbk. Bhakti Investama Tbk. Sentul City Tbk. Bank Kesawan Tbk. Berlian Laju Tanker Tbk. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bintang Mitra Semestaraya Tbk. Bakrie & Brothers Tbk. Bank Internasional Indonesia Tbk.
KODE EMITEN AALI ABBA ADES ADMF ADMG AIMS AKKU AKPI AKRA AKSI ALFA ANTM APEX ARNA ARTI ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ATPK AUTO BABP BATI BAYU BBCA BBLD BBRI BCAP BCIC BDMN BEKS BFIN BHIT BKSL BKSW BLTA BMRI BMSR BNBR BNII
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83.
Barito Pacific Tbk. Bumi Teknokultura Unggul Tbk. Betonjaya Manunggal Tbk. Budi Acid Jaya Tbk. Bumi Resources Tbk. Cahaya Kalbar Tbk. Centrin Online Tbk. Clipan Finance Indonesia Tbk. Citra Mineral Investindo Tbk. Citra Kebun Raya Agri Tbk. Colorpak Indonesia Tbk. Centris Multi Persada Pratama Tbk. CENTEX Tbk. Charoen Pokhpand Indonesia Tbk. Citra Tubindo Tbk. Duta Anggada Realty Tbk. Davomas Abadi Tbk. Danasupra Erapacific Tbk. Dharma Samudera Fishing Ind. Tbk. Daya Sakti Unggul Corporation Tbk. Duta Pertiwi Tbk. Darya Varia Laboratoria Tbk. Dynaplast Tbk. Energi Mega Persada Tbk. Enseval Putra Megatrading Tbk. Eratex Djaja Tbk. Ever Shine Textile Industry Tbk. Eterindo Wahanatama Tbk. Fast Food Indonesia Tbk. Fortune Indonesia Tbk. PT. Titan Kimia Nusantara Tbk. Goodyear Indonesia Tbk. Gema Grahasarana Tbk. Gudang Garam Tbk. Gowa Makassar Tourism Development Tbk. Equity Development Investment Tbk. Hero Supermarket Tbk. Hexindo Adiperkasa Tbk. HM Sampoerna Tbk. Infoasia Teknologi Global Tbk. Indosiar Karya Media Tbk. Intikeramik Alamsari Industri Tbk.
BRPT BTEK BTON BUDI BUMI CEKA CENT CFIN CITA CKRA CLPI CMPP CNTX CPIN CTBN DART DAVO DEFI DSFI DSUC DUTI DVLA DYNA ENRG EPMT ERTX ESTI ETWA FAST FORU FPNI GDYR GEMA GGRM GMTD GSMF HERO HEXA HMSP IATG IDKM IKAI
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125.
Indomobil Sukses International Tbk. Indofarma Tbk. Indal Aluminium Industry Tbk. Indocitra Finance Tbk. Intanwijaya Internasional Tbk. Indofood Sukses Makmur Tbk. Indorama Synthetics Tbk. Indoexchange Tbk. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Intraco Penta Tbk. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Indosat Tbk. Jaka Inti Realtindo Tbk. Jembo Cable Company Tbk. Jakarta International Hotels & Developments Tbk. Jakarta Kyoei Steel Works Ltd. Tbk. Jaya Real Property Tbk. Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. GT Kabel Indonesia Tbk. Kabelindo Murni Tbk. Kedawung Setia Industrial Tbk. Kedaung Indah Can Tbk. Kawasan Industri Jababeka Tbk. Resource Alam Indonesia Tbk. Kalbe Farma Tbk. Perdana Bangun Pusaka Tbk. Leyand International Tbk. Lion Metal Works Tbk. Langgeng Makmur Industri Tbk. Lionmesh Prima Tbk. Lippo Cikarang Tbk. Multi Prima Sejahtera Tbk. Lippo E-Net Tbk. Pacific Utama Tbk. Lautan Luas Tbk. Mas Murni Indonesia Tbk. Mitra Adiperkasa Tbk. Bank Mayapada International Tbk. Modernland Realty Ltd. Tbk. Modern International Tbk. Merck Tbk. Nusantara Infrastructure Tbk.
IMAS INAF INAI INCF INCI INDF INDR INDX INKP INTA INTP ISAT JAKA JECC JIHD JKSW JRPT JSPT KBLI KBLM KDSI KICI KIJA KKGI KLBF KONI LAPD LION LMPI LMSH LPCK LPIN LPLI LPPF LTLS MAMI MAPI MAYA MDLN MDRN MERK META
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167.
Mitra Rajasa Tbk. Multi Bintang Indonesia Tbk. Mulia Industrindo Tbk. Multipolar Tbk. Matahari Putra Prima Tbk. Mustika Ratu Tbk. Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. Metrodata Electronics Tbk. Metro Supermarket Realty Tbk. Hanson International Tbk. Indonesia Prima Property Tbk. Panorama Sentrawisata Tbk. Pan Brothers Tbk. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Plaza Indonesia Realty Tbk. Panin Insurance Tbk. Panin Life Tbk. Pudjiadi & Sons Estates Ltd. Tbk. Polysindo Eka Perkasa Tbk. Pool Advista Indonesia Tbk. Prima Alloy Steel Universal Tbk. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. Petrosea Tbk. Pioneerindo Gourmet International Tbk. Pakuwon Jati Tbk. Pyridam Farma Tbk. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. Ricky Putra Globalindo Tbk. Rig Tenders Tbk. Rimo Catur Lestari Tbk. Bentoel International Investama Tbk. Steady Safe Tbk. Surabaya Agung Industry Pulp Tbk. Surya Citra Media Tbk. Schering Plough Indonesia Tbk. Siwani Makmur Tbk. Surya Intrindo Makmur Tbk. Sierad Produce Tbk. SMART Tbk. Holcim Indonesia Tbk.
MIRA MLBI MLIA MLPL MPPA MRAT MREI MTDL MTSM MYRX OMRE PANR PBRX PGAS PJAA PLIN PNIN PNLF PNSE POLY POOL PRAS PTBA PTRO PTSP PWON PYFA RALS RBMS RICY RIGS RIMO RMBA SAFE SAIP SCMA SCPI SIMA SIMM SIPD SMAR SMCB
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199.
Samudera Indonesia Tbk. Sinar Mas Multiartha Tbk. Selamat Sempurna Tbk. Sona Topas Tourism Industry Tbk. Allbond Makmur Usaha Tbk. Indo Acidtama Tbk. Sunson Textile Manufacturer Tbk. Siantar Top Tbk. Sugi Samapersada Tbk. Sumalindo Lestari Jaya Tbk. Tunas Baru Lampung Tbk. Tembaga Mulia Semanan Tbk. PT. Teijin Indonesia Fiber Tbk. Tigaraksa Satria Tbk. Timah (Persero) Tbk. Tira Austenite Tbk. Tirta Mahakam Resources Tbk. Toko Gunung Agung Tbk. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Tempo Inti Media Tbk. Surya Toto Indonesia Tbk. Tempo Scan Pacific Tbk. Ultra Jaya Milk Industry Tbk. Unggul Indah Cahaya Tbk. Bakrie Sumatera Plantations Tbk. United Tractors Tbk. Voksel Electric Tbk. Wahana Phonix Mandiri Tbk. Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. Yulie Sekurindo Tbk. Zebra Nusantara Tbk.
SMDR SMMA SMSM SONA SQMI SRSN SSTM STTP SUGI SULI TBLA TBMS TFCO TGKA TINS TIRA TIRT TKGA TKIM TLKM TMPO TOTO TSPC ULTJ UNIC UNSP UNTR VOKS WAPO WOMF YULE ZBRA
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Lampiran 2 Data Return on Asset (ROA) Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28.
KODE EMITEN AALI ABBA ADES ADMF ADMG AIMS AKKU AKPI AKRA AKSI ALFA ANTM APEX ARNA ARTI ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ATPK AUTO BABP BATI BAYU BBCA BBLD BBRI
2005
2006
2007
AVERAGE
0,3602 -0,623 -0,5599 0,4138 0,0069 0,0179 0,0437 0,0051 0,0925 -0,0631 0,0067 0,1878 -0,0182 0,1449 0,0138 0,0127 0,0413 0,1054 0,1746 0,0646 -0,0265 0,1416 -0,0151 0,0442 0,0408 0,0341 0,1212 0,0457
0,33 0,033 -0,5536 0,2272 -0,0585 0,0068 0,001 0,0167 0,0796 -0,0214 0,0462 0,3045 0,1383 0,0877 -0,6625 -0,0031 0,0079 0,1395 0,1014 0,0042 -0,3442 0,1276 0,0023 -0,1351 0,0192 0,0343 0,1198 0,0382
0,5444 0,0774 -0,8502 0,2425 0,0104 0,0227 -0,0022 0,0168 0,0967 0,0107 -0,0086 0,6066 0,094 0,1 -0,2642 -0,1172 0,0054 0,1526 0,1674 -0,0505 -0,2518 0,1671 0,0052 -0,0713 0,0377 0,0294 0,0788 0,0382
0,41153333 -0,1708667 -0,6545667 0,2945 -0,0137333 0,0158 0,01416667 0,01286667 0,0896 -0,0246 0,01476667 0,3663 0,07136667 0,11086667 -0,3043 -0,0358667 0,0182 0,1325 0,1478 0,0061 -0,2075 0,14543333 -0,0025333 -0,0540667 0,03256667 0,0326 0,1066 0,0407
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67.
BCAP BCIC BDMN BEKS BFIN BHIT BKSL BKSW BLTA BMRI BMSR BNBR BNII BRPT BTEK BTON BUDI BUMI CEKA CENT CFIN CITA CKRA CLPI CMPP CNTX CPIN CTBN DART DAVO DEFI DSFI DSUC DUTI DVLA DYNA ENRG EPMT ERTX
0,0495 0,0018 0,0442 -0,0439 0,1303 0,0235 -0,0126 0,0031 0,0826 0,0047 -0,0092 -0,0748 0,0187 0,1551 -0,0679 0,0854 -0,0048 0,1078 -0,0799 0,0513 0,0994 0,0149 0,0014 0,1035 0,0023 0,0689 0,0262 0,0945 0,1237 0,0681 0,0208 0,0036 -0,1124 0,0222 0,1926 0,0362 0,0345 0,1531 -0,0403
0,0543 0,0035 0,0256 -0,0102 0,1428 0,0254 0,0094 0,0029 0,1479 0,0106 -0,0127 0,0541 0,014 0,0095 -0,1124 0,0316 0,0448 0,0895 0,0692 0,0881 0,0889 0,1901 0,0049 0,0841 -0,2583 -0,0655 0,0927 0,1907 0,0959 0,0923 0,0081 -0,2882 -0,046 0,0305 0,1496 0,0035 0,0004 0,1623 -0,0142
0,1369 0,0035 0,0371 0,0013 0,1104 0,0788 0,0484 0,0033 0,0372 0,0198 0,0231 0,0428 0,0068 0,0028 -0,0939 0,2673 0,0488 0,3032 0,0589 0,1694 0,0563 0,2296 0,0112 0,0848 -0,2162 -0,0892 0,061 0,1965 0,0487 0,0773 0,004 0,0098 -0,1839 0,0292 0,1378 0,0146 -0,0055 0,1552 -0,1055
0,08023333 0,00293333 0,03563333 -0,0176 0,12783333 0,04256667 0,01506667 0,0031 0,08923333 0,0117 0,0004 0,00736667 0,01316667 0,0558 -0,0914 0,1281 0,0296 0,16683333 0,01606667 0,10293333 0,08153333 0,14486667 0,00583333 0,0908 -0,1574 -0,0286 0,05996667 0,16056667 0,08943333 0,07923333 0,01096667 -0,0916 -0,1141 0,0273 0,16 0,0181 0,0098 0,15686667 -0,0533333
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106.
ESTI ETWA FAST FORU FPNI GDYR GEMA GGRM GMTD GSMF HERO HEXA HMSP IATG IDKM IKAI IMAS INAF INAI INCF INCI INDF INDR INDX INKP INTA INTP ISAT JAKA JECC JIHD JKSW JRPT JSPT KBLI KBLM KDSI KICI KIJA
-0,0202 -0,0028 0,1531 -0,0438 -0,1914 -0,0173 0,0306 0,1225 0,0322 0,0289 0,0425 0,1325 0,3121 0,0846 -0,1204 -0,0173 0,0157 0,0309 -0,043 -0,0193 0,0938 0,0288 0,005 -0,6009 0,0031 0,0306 0,1023 0,0718 0,0099 -0,0047 -0,0597 -0,0049 0,0603 -0,0499 0,0576 0,0003 -0,018 -0,0634 0,0752
-0,1319 0,0209 0,1985 0,0352 -0,2616 0,0806 0,0359 0,0738 0,0383 0,0199 0,0561 0,0481 0,4222 0,0493 -0,2794 -0,0388 -0,0237 0,0583 0,0078 0,0046 -0,029 0,076 0,0049 0,2079 -0,005 0,0147 0,0898 0,0591 0,0087 0,0039 -0,0328 0,0956 0,0685 -0,0089 0,1563 0,0538 0,0284 -0,129 0,0224
-0,0391 0,018 0,229 0,0581 -0,1156 0,1055 0,0287 0,0921 0,0405 0,0173 0,0554 0,0538 0,3409 0,0326 -0,1408 -0,0015 0,0062 0,0219 -0,0008 -0,0484 0,0184 0,0699 0,0054 -2,6446 0,0203 0,0176 0,1415 0,0647 0,0051 0,0795 -0,071 0,111 0,0788 0,0268 0,0831 0,0446 0,0402 -0,065 0,0129
-0,0637333 0,01203333 0,19353333 0,0165 -0,1895333 0,05626667 0,03173333 0,09613333 0,037 0,02203333 0,05133333 0,07813333 0,3584 0,0555 -0,1802 -0,0192 -0,0006 0,03703333 -0,012 -0,0210333 0,02773333 0,05823333 0,0051 -1,0125333 0,00613333 0,02096667 0,1112 0,0652 0,0079 0,02623333 -0,0545 0,06723333 0,0692 -0,0106667 0,099 0,0329 0,01686667 -0,0858 0,03683333
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145.
KKGI KLBF KONI LAPD LION LMPI LMSH LPCK LPIN LPLI LPPF LTLS MAMI MAPI MAYA MDLN MDRN MERK META MIRA MLBI MLIA MLPL MPPA MRAT MREI MTDL MTSM MYRX OMRE PANR PBRX PGAS PJAA PLIN PNIN PNLF PNSE POLY
-0,0285 0,2246 -0,013 -0,0753 0,1702 0,0375 0,1508 0,0043 -0,0911 0,0523 -0,0383 0,0518 0,0126 0,0924 0,0076 0,0147 -0,0376 0,3849 0,0327 0,0193 0,2235 -0,1444 0,0375 0,0556 0,0388 0,0207 0,065 0,0576 -0,0234 -0,017 0,0019 0,0378 0,1085 0,198 0,0664 0,0355 0,072 0,0362 -0,1443
-0,1343 0,2357 -0,0124 0,114 0,1585 0,0117 0,098 0,0002 -0,0035 0,0319 -0,0462 0,0344 0,03 0,0604 0,0143 -0,0022 0,0116 0,4374 -0,0076 0,0265 0,1819 -0,1334 0,0225 0,0323 0,0466 0,0542 0,0597 0,0678 -0,1349 0,0451 0,0167 0,0274 0,1751 0,1869 0,0828 0,0776 0,0634 0,0508 -0,1139
-0,1538 0,2255 -0,0145 0,0071 0,1699 0,0048 0,1419 0,0107 0,1514 0,3441 0,3779 0,0578 0,0068 0,0512 0,0132 0,0283 0,0076 0,3875 0,0364 0,0094 0,2109 -0,2699 0,0193 0,0254 0,0473 0,0622 0,0857 0,0614 -0,261 0,0323 0,0434 0,0355 0,1206 0,1574 0,0399 0,0756 0,067 0,0939 -0,0833
-0,1055333 0,2286 -0,0133 0,01526667 0,1662 0,018 0,13023333 0,00506667 0,01893333 0,14276667 0,0978 0,048 0,01646667 0,068 0,0117 0,0136 -0,0061333 0,40326667 0,0205 0,0184 0,20543333 -0,1825667 0,02643333 0,03776667 0,04423333 0,0457 0,07013333 0,06226667 -0,1397667 0,02013333 0,02066667 0,03356667 0,13473333 0,18076667 0,06303333 0,0629 0,06746667 0,0603 -0,1138333
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184.
POOL PRAS PTBA PTRO PTSP PWON PYFA RALS RBMS RICY RIGS RIMO RMBA SAFE SAIP SCMA SCPI SIMA SIMM SIPD SMAR SMCB SMDR SMMA SMSM SONA SQMI SRSN SSTM STTP SUGI SULI TBLA TBMS TFCO TGKA TINS TIRA TIRT
0,0456 0,0125 0,23 0,1088 0,0848 0,0349 0,0254 0,1677 -0,016 0,1267 0,0896 -0,0244 0,0572 -0,0515 -0,1894 0,0605 0,0122 0,0542 -0,1216 -0,1025 0,0517 -0,0257 0,1723 0,0502 0,1539 0,0228 -0,0697 0,0768 -0,0746 0,0316 -0,2413 -0,2 0,0128 -0,021 -0,0874 0,0398 0,0745 0,0437 0,0206
0,1261 -0,0065 0,2153 0,0869 -0,0232 0,0927 0,034 0,1584 0,0036 0,1149 0,0242 -0,796 0,0765 -0,076 0,0243 0,0724 -0,007 0,0295 -0,1036 0,0628 0,1187 0,0341 0,0419 0,0373 0,1466 0,0162 -0,1148 0,1098 -0,0284 0,0449 0,0129 0,0011 0,0386 0,0291 -0,1966 0,0418 0,1004 0,0299 0,0081
0,1024 0,0075 0,2694 0,0768 0,0184 0,0357 0,0276 0,1603 0,0078 0,1004 0,0376 0,0207 0,0728 -0,0607 -0,0822 0,0818 0,049 -0,0765 -0,0496 0,0362 0,1876 0,0259 0,0588 0,0426 0,1574 0,0398 -1,0781 0,1141 -0,0372 0,0449 0,1056 0,0167 0,0564 -0,0023 -0,1268 0,0561 0,5273 0,015 0,0038
0,09136667 0,0045 0,23823333 0,09083333 0,02666667 0,05443333 0,029 0,16213333 -0,0015333 0,114 0,05046667 -0,2665667 0,06883333 -0,0627333 -0,0824333 0,07156667 0,01806667 0,0024 -0,0916 -0,0011667 0,11933333 0,01143333 0,091 0,04336667 0,15263333 0,02626667 -0,4208667 0,10023333 -0,0467333 0,04046667 -0,0409333 -0,0607333 0,03593333 0,00193333 -0,1369333 0,0459 0,23406667 0,02953333 0,01083333
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199.
TKGA TKIM TLKM TMPO TOTO TSPC ULTJ UNIC UNSP UNTR VOKS WAPO WOMF YULE ZBRA
0,0067 0,018 0,2612 -0,0624 0,11 0,1726 0,0038 0,024 0,1294 0,1472 0,0074 0,0187 0,0835 0,0387 0,0114
-0,115 -0,0092 0,2927 -0,0457 0,1294 0,1475 0,0207 0,011 0,1405 0,1202 0,1144 0,0102 0,0265 0,03 -0,1119
0,0293 0,0038 0,3119 0,034 0,0908 0,1433 0,0287 0,018 0,0798 0,1575 0,0959 0,0011 -0,0718 0,0423 -0,1159
-0,0263333 0,0042 0,2886 -0,0247 0,11006667 0,15446667 0,01773333 0,01766667 0,11656667 0,14163333 0,07256667 0,01 0,01273333 0,037 -0,0721333
Lampiran 3 Data Debt to Equity Ratio (DER) Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
KODE EMITEN AALI ABBA ADES ADMF ADMG AIMS AKKU AKPI AKRA AKSI ALFA ANTM APEX ARNA ARTI ASBI ASDM
2005
2006
2007
AVERAGE
0,1862 0,455 -3,3896 1,34 1,9412 2,3589 0,1847 1,4078 0,8602 0,1588 1,1813 1,1134 1,0473 1,1005 2,0193 1,3453 1,2741
0,2393 0,7983 -2,0764 2,2062 2,1855 2,738 0,4814 1,3561 1,0871 0,2364 1,0182 0,7028 1,0869 1,5011 0,9331 1,1059 1,4165
0,2834 0,8423 1,6639 1,6962 2,154 1,0488 0,5597 1,3179 1,5653 4,545 0,844 0,3735 1,0886 1,6844 0,8276 1,47 1,2555
0,2363 0,69853333 -1,2673667 1,74746667 2,09356667 2,04856667 0,4086 1,3606 1,17086667 1,64673333 1,0145 0,7299 1,07426667 1,42866667 1,26 1,30706667 1,31536667
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56.
ASGR ASII ASJT ATPK AUTO BABP BATI BAYU BBCA BBLD BBRI BCAP BCIC BDMN BEKS BFIN BHIT BKSL BKSW BLTA BMRI BMSR BNBR BNII BRPT BTEK BTON BUDI BUMI CEKA CENT CFIN CITA CKRA CLPI CMPP CNTX CPIN CTBN
0,8212 1,1141 0,5902 0,0079 0,709 20,15 0,6367 0,878 8,4767 0,6822 8,1946 0,9792 35,2284 6,8743 9,2737 0,3891 0,4611 0,4363 11,6381 2,9378 10,3453 0,1105 0,5729 9,338 1,1711 0,015 0,1172 3,7638 7,8399 0,8504 0,0826 0,8253 11,5798 0,0172 0,8413 0,8692 1,228 3,125 0,699
0,9761 1,4077 0,6408 0,9096 0,5722 9,4352 0,7436 0,8152 8,7855 0,6022 8,1668 1,9294 17,6499 7,6664 9,1768 0,3561 3,3626 0,2143 15,2779 1,6207 9,1559 0,1233 0,3649 9,0417 0,6378 0,0252 0,3148 2,903 5,9547 0,4334 0,0642 0,733 10,0048 0,034 1,2524 1,0272 1,988 2,728 1,128
0,9886 1,1687 0,7639 0,1082 0,4841 10,82 1,0101 1,1076 9,6647 0,7749 9,4815 1,7968 11,5015 7,222 10,6167 1,0976 1,493 0,1206 15,5084 5,2338 9,911 0,0054 1,4769 9,2883 0,3201 0,0035 0,3503 1,3121 1,2636 1,8017 0,0499 0,5768 1,6919 0,2273 1,2892 1,3025 3,5679 3,4534 0,8699
0,92863333 1,23016667 0,66496667 0,3419 0,58843333 13,4684 0,7968 0,9336 8,97563333 0,68643333 8,6143 1,56846667 21,4599333 7,25423333 9,68906667 0,61426667 1,77223333 0,25706667 14,1414667 3,2641 9,80406667 0,07973333 0,8049 9,22266667 0,70966667 0,01456667 0,26076667 2,65963333 5,0194 1,0285 0,06556667 0,7117 7,75883333 0,09283333 1,12763333 1,0663 2,2613 3,10213333 0,89896667
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95.
DART DAVO DEFI DSFI DSUC DUTI DVLA DYNA ENRG EPMT ERTX ESTI ETWA FAST FORU FPNI GDYR GEMA GGRM GMTD GSMF HERO HEXA HMSP IATG IDKM IKAI IMAS INAF INAI INCF INCI INDF INDR INDX INKP INTA INTP ISAT
4,0542 1,2372 0,7486 0,9354 12,6859 1,649 0,4097 1,5709 6,8839 1,429 -21,362 0,7457 0,3356 0,656 0,5574 3,52 0,6789 4,0916 0,6866 2,5447 1,3201 1,9471 2,1022 1,5545 0,718 1,3558 5,7837 19,5562 0,956 10,5738 2,1337 0,1167 2,3309 1,3758 0,044 1,5696 1,8139 0,8717 1,2781
2,768 1,7708 0,3659 1,3413 65,1512 1,4785 0,3517 1,709 4,3914 0,9049 -17,3295 0,8528 0,427 0,6779 0,8615 -36,7413 0,616 3,9911 0,6505 2,332 1,5482 1,8071 2,4846 1,2071 0,5416 2,8208 2,2689 20,8978 1,4491 8,9472 2,1016 0,135 1,485 1,5103 0,1739 1,8443 1,6784 0,5919 1,2384
4,0386 2,2662 0,1093 0,6861 -5,7225 1,3682 0,2135 1,6347 1,7976 0,8579 -13,8551 0,9946 0,1927 0,6682 1,2449 6,9291 0,9353 4,6416 0,6933 2,2147 1,8759 1,7208 2,6341 0,9443 0,5386 3,8473 1,2651 27,0393 2,4622 5,3853 2,5572 0,1516 2,6206 1,6242 -1,3327 1,8172 1,6987 0,4431 1,7204
3,62026667 1,75806667 0,40793333 0,9876 24,0382 1,49856667 0,32496667 1,6382 4,35763333 1,06393333 -17,515533 0,86436667 0,31843333 0,66736667 0,88793333 -8,7640667 0,7434 4,24143333 0,6768 2,3638 1,5814 1,825 2,40696667 1,2353 0,5994 2,67463333 3,1059 22,4977667 1,62243333 8,3021 2,26416667 0,13443333 2,1455 1,50343333 -0,3716 1,7437 1,73033333 0,63556667 1,4123
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134.
JAKA JECC JIHD JKSW JRPT JSPT KBLI KBLM KDSI KICI KIJA KKGI KLBF KONI LAPD LION LMPI LMSH LPCK LPIN LPLI LPPF LTLS MAMI MAPI MAYA MDLN MDRN MERK META MIRA MLBI MLIA MLPL MPPA MRAT MREI MTDL MTSM
0,1105 0,3616 10,3 -1,8059 0,4156 1,2035 35,7964 0,8315 3,854 1,0933 0,2361 0,7203 0,7625 2,0372 1,2368 0,2285 0,3485 0,9877 1,4995 0,8764 1,3465 1,438 2,1005 0,0471 0,7166 84.986 1,0628 6,077 0,2088 0,488 3,2853 1,5244 -2,5359 2,3926 1,1834 0,137 1,1708 1,463 0,4734
0,1539 4,7026 1,8658 -1,7452 0,5504 1,3141 5,9132 0,8178 1,8203 1,3933 0,1714 0,8378 0,3607 2,1593 1,1041 0,2532 0,3464 0,8558 1,5962 0,7697 2,9765 1,3886 2,4341 0,0232 1,0043 8,9654 1,3594 1,8497 0,2001 0,3288 3,3814 2,0755 -2,1851 3,6308 1,7674 0,1038 0,8329 1,7337 0,3187
0,1873 4,3914 2,5328 -1,7466 0,6318 1,3718 1,7359 0,9666 1,4371 0,2773 0,5126 1,0856 0,331 2,2309 1,3827 0,2723 0,3623 1,1555 1,8006 0,789 0,0431 0,4353 2,4228 0,0476 1,4147 3,7522 1,3556 1,8853 0,1814 0,7227 1,0933 2,1446 -1,8694 3,6179 1,5714 0,1303 0,9989 2,8823 0,2903
0,15056667 3,15186667 4,89953333 -1,7659 0,5326 1,29646667 14,4818333 0,87196667 2,37046667 0,9213 0,3067 0,88123333 0,48473333 2,14246667 1,2412 0,25133333 0,3524 0,99966667 1,6321 0,8117 1,45536667 1,0873 2,31913333 0,0393 1,0452 28332,9059 1,25926667 3,27066667 0,19676667 0,51316667 2,58666667 1,91483333 -2,1968 3,21376667 1,5074 0,1237 1,00086667 2,02633333 0,3608
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173.
MYRX OMRE PANR PBRX PGAS PJAA PLIN PNIN PNLF PNSE POLY POOL PRAS PTBA PTRO PTSP PWON PYFA RALS RBMS RICY RIGS RIMO RMBA SAFE SAIP SCMA SCPI SIMA SIMM SIPD SMAR SMCB SMDR SMMA SMSM SONA SQMI SRSN
1,3641 2,5342 1,2609 2,5582 1,7995 0,4014 0,3717 0,6667 0,4688 1,9523 -2,0119 0,063 3,3311 0,3784 0,5926 33,0521 19,9959 0,2061 0,3264 0,1177 0,6331 0,0427 0,9223 0,6537 -0,0858 -1,8921 0,6288 70,3016 0,5302 1,3362 0,2267 1,3835 2,9753 0,716 2,089 0,6104 2,3895 0,1403 1,4667
1,9554 1,9578 1,4952 3,7322 1,5877 0,3188 0,3936 0,7172 0,4006 1,8075 -1,9669 0,0551 3,6782 0,3486 0,6026 832,6337 1,9272 0,2749 0,2993 0,0794 0,7584 0,6555 4,3113 0,9714 -3,4597 -2,0184 0,598 -68,9825 0,5706 2,287 0,131 1,0598 2,3668 0,9766 3,1213 0,529 2,1297 0,134 1,0582
4,8771 1,7985 1,6377 4,8478 2,0901 0,5685 0,7655 0,9551 0,559 1,7221 -1,7698 0,0653 3,1906 0,399 0,9452 64,4662 1,9924 0,4214 0,3545 0,2019 0,7142 0,5545 3,6467 1,5035 -3,6452 -4,7395 1,0611 708,6128 0,9245 1,9699 0,2871 1,2853 2,1932 0,9491 4,9098 0,6544 2,2283 0,3928 0,794
2,7322 2,09683333 1,4646 3,71273333 1,82576667 0,42956667 0,51026667 0,77966667 0,47613333 1,8273 -1,9162 0,06113333 3,39996667 0,37533333 0,71346667 310,050667 7,97183333 0,3008 0,32673333 0,133 0,7019 0,41756667 2,9601 1,04286667 -2,3969 -2,8833333 0,76263333 236,643967 0,6751 1,86436667 0,21493333 1,24286667 2,51176667 0,88056667 3,37336667 0,59793333 2,24916667 0,22236667 1,1063
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199.
SSTM STTP SUGI SULI TBLA TBMS TFCO TGKA TINS TIRA TIRT TKGA TKIM TLKM TMPO TOTO TSPC ULTJ UNIC UNSP UNTR VOKS WAPO WOMF YULE ZBRA
2,7511 0,453 0,3089 4,9676 1,8327 8,1919 5,623 2,2437 0,7913 1,367 3,2037 10,2779 2,3841 1,3985 0,7522 2,9296 0,2579 0,5392 1,2156 1,5369 1,5797 0,7823 1,2273 3,5861 0,0547 0,9455
2,9221 0,3628 0,3128 2,6087 1,369 7,2824 -27,4356 3,0302 1,0648 2,3263 1,8822 78,6042 2,7891 1,3852 0,836 2,2356 0,2303 0,5316 1,4252 1,7752 1,438 0,8159 1,2912 6,7735 0,1926 0,9818
2,9775 0,4429 0,3333 2,202 1,6238 10,1646 -10,6331 3,5655 0,4982 2,1414 1,7865 28,5095 2,8113 1,1558 0,7757 1,8811 0,2639 0,6383 1,133 0,8064 1,2587 1,6067 1,4197 12,674 0,2288 0,7914
2,88356667 0,41956667 0,31833333 3,25943333 1,6085 8,5463 -10,815233 2,94646667 0,78476667 1,9449 2,2908 39,1305333 2,6615 1,31316667 0,78796667 2,34876667 0,2507 0,5697 1,25793333 1,37283333 1,42546667 1,0683 1,31273333 7,67786667 0,1587 0,90623333
Lampiran 4 Data Total Asset Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007 (dalam Rupiah) NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
KODE EMITEN AALI ABBA ADES ADMF ADMG AIMS
2005
2006
2007
AVERAGE
3.191.715.000.000 118.762.901.265 210.052.000.000 1.633.211.000.000 4.431.915.116.000 61.347.659.292
3.496.955.000.000 150.189.394.612 233.253.000.000 2.906.905.000.000 3.987.067.222.000 68.695.859.260
5.352.986.000.000 159.175.951.594 178.761.000.000 3.301.818.000.000 4.161.340.040.000 38.499.096.921
4013885333333 142709415824 207355333333 2613978000000 4193440792667 56180871824
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45.
AKKU AKPI AKRA AKSI ALFA ANTM APEX ARNA ARTI ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ATPK AUTO BABP BATI BAYU BBCA BBLD BBRI BCAP BCIC BDMN BEKS BFIN BHIT BKSL BKSW BLTA BMRI BMSR BNBR BNII BRPT BTEK BTON BUDI
41.377.657.176 1.463.009.401.000 1.979.762.854.000 113.544.404.447 719.830.328.737 6.402.714.128.000 3.207.286.457.000 364.794.072.950 365.638.258.164 174.681.545.000 239.212.145.156 518.803.623.322 46.985.862.000.000 151.478.349.636 84.154.091.297 3.028.465.000.000 4.317.051.947.000 681.787.000.000 147.929.893.602 150.180.752.000.000 1.085.667.792.254 122.775.579.000.000 425.549.506.670 13.274.118.000.000 67.803.454.000.000 1.492.008.000.000 1.199.023.266.450 2.010.891.516.586 1.922.880.654.307 1.541.558.692.169 7.908.586.893.267 263.383.348.000.000 207.859.141.711 7.012.881.782.000 49.026.180.000.000 2.290.290.677.829 92.733.545.907 27.720.995.361 978.597.000.000
51.236.165.744 1.460.272.825.000 2.377.340.147.000 114.611.616.925 744.925.795.814 7.290.905.515.000 4.043.662.511.000 478.777.623.456 119.944.852.445 182.527.922.000 249.733.678.000 584.838.895.959 57.929.290.000.000 159.933.388.255 102.887.051.854 3.028.160.000.000 5.415.142.511.000 611.963.000.000 146.245.820.492 176.798.726.000.000 1.175.999.329.477 154.725.486.000.000 732.909.361.055 14.547.470.000.000 82.072.687.000.000 1.339.267.000.000 1.426.625.401.010 10.614.015.000.000 2.636.133.692.469 2.052.127.474.606 8.205.955.951.572 267.517.192.000.000 206.456.311.023 8.666.760.040.000 53.102.230.000.000 1.739.140.283.979 84.138.017.450 33.674.096.945 931.614.000.000
53.884.736.781 1.544.670.126.000 3.497.591.029.000 388.155.937.271 688.375.422.986 12.037.916.922.000 4.610.439.517.000 630.587.291.741 80.242.618.903 181.709.227.000 236.690.142.000 624.557.293.214 63.519.598.000.000 155.437.738.019 208.613.154.786 3.454.254.000.000 6.346.386.276.000 675.726.000.000 179.587.739.599 218.005.008.000.000 1.418.552.820.792 203.734.938.000.000 997.200.161.084 14.509.632.000.000 89.409.827.000.000 1.349.719.517.678 2.523.979.116.219 19.741.809.000.000 2.524.873.004.045 2.184.493.215.469 20.668.624.548.040 319.085.590.000.000 188.287.312.651 14.137.255.943.000 55.148.453.000.000 16.912.119.000.000 94.799.495.170 46.469.199.037 1.485.651.000.000
48832853234 1489317450667 2618231343333 205437319548 717710515846 8577178855000 3953796161667 491386329382 188608576504 179639564667 241878655052 576066604165 56144916666667 155616491970 131884765979 3170293000000 5359526911333 656492000000 157921151231 181661495333333 1226739980841 160412001000000 718553009603 14110406666667 79761989333333 1393664839226 1716542594560 10788905172195 2361295783607 1926059794081 12261055797626 283328710000000 200867588462 9938965921667 52425621000000 6980516653936 90557019509 35954763781 1131954000000
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84.
BUMI CEKA CENT CFIN CITA CKRA CLPI CMPP CNTX CPIN CTBN DART DAVO DEFI DSFI DSUC DUTI DVLA DYNA ENRG EPMT ERTX ESTI ETWA FAST FORU FPNI GDYR GEMA GGRM GMTD GSMF HERO HEXA HMSP IATG IDKM IKAI IMAS
16.446.361.000.000 333.807.565.504 84.768.272.416 747.825.053.398 126.247.422.517 47.849.111.000 107.667.985.852 200.898.005.109 336.618.000.000 2.620.029.000.000 975.225.412.400 1.402.169.927.953 1.746.894.856.853 75.207.523.329 272.744.054.363 396.039.088.869 4.612.140.018.121 550.628.937.000 1.073.711.601.854 5.059.201.074.000 1.858.734.427.364 298.198.517.000 598.887.285.306 469.923.002.385 377.905.343.000 146.994.364.918 332.417.369.662 452.102.650.000 219.866.697.284 22.128.851.000.000 266.098.434.910 1.020.836.354.000 1.506.693.000.000 1.069.514.138.765 11.934.600.000.000 378.924.608.015 1.613.240.308.563 703.629.301.787 4.275.870.730.082
22.672.596.970.000 280.806.653.865 89.417.458.571 778.941.760.504 405.530.768.907 48.859.187.849 133.360.400.532 149.109.224.966 390.777.000.000 2.902.419.000.000 1.579.778.588.000 1.496.888.484.303 2.707.801.367.905 56.878.002.000 223.260.218.825 322.076.100.634 4.518.811.475.406 557.337.641.000 1.123.945.535.253 9.883.391.922.000 1.814.793.848.120 307.056.114.000 530.646.714.006 516.337.759.530 483.574.983.000 146.987.424.992 329.077.958.388 454.850.967.000 249.403.611.752 21.733.034.000.000 268.622.001.762 1.124.728.438.000 1.615.240.000.000 1.204.103.631.117 12.659.804.000.000 345.935.194.082 1.479.177.114.795 682.344.655.981 4.418.691.931.106
26.556.222.030.000 613.679.506.628 98.707.930.117 1.674.393.910.738 542.229.925.431 58.593.600.832 167.582.612.627 115.306.971.326 424.739.000.000 4.760.491.000.000 1.601.071.552.000 2.512.971.375.460 3.868.528.173.315 46.543.181.482 316.161.442.270 288.943.246.774 4.513.453.801.521 560.930.742.000 1.123.388.423.766 9.378.194.413.000 2.094.435.068.400 291.758.548.000 540.721.878.346 439.545.959.118 629.491.106.000 190.445.660.564 392.077.958.388 579.661.339.000 329.205.931.629 23.928.968.000.000 278.543.367.878 1.301.163.954.000 1.753.298.000.000 1.383.840.000.000 15.680.542.000.000 383.107.170.725 1.271.383.001.604 772.704.222.377 4.907.499.956.145
21891726666667 409431241999 90964553701 1067053574880 358002705618 51767299894 136203666337 155104733800 384044666667 3427646333333 1385358517467 1804009929239 2774408132691 59542902270 270721905153 335686145426 4548135098349 556299106667 1107015186958 8106929136333 1922654447961 299004393000 556751959219 475268907011 496990477333 161475816825 351191095479 495538318667 266158746888 22596951000000 271087934850 1148909582000 1625077000000 1219152589961 13424982000000 369322324274 1454600141654 719559393382 4534020872444
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123.
INAF INAI INCF INCI INDF INDR INDX INKP INTA INTP ISAT JAKA JECC JIHD JKSW JRPT JSPT KBLI KBLM KDSI KICI KIJA KKGI KLBF KONI LAPD LION LMPI LMSH LPCK LPIN LPLI LPPF LTLS MAMI MAPI MAYA MDLN MDRN
518.823.729.815 476.733.635.551 43.155.532.356 179.211.074.854 14.786.084.242.855 5.044.827.006.000 8.382.425.346 47.315.657.340.000 887.643.986.602 10.536.379.743.924 32.787.133.000.000 159.844.051.022 322.661.922.000 3.173.626.702.000 289.446.874.863 1.448.366.279.000 2.547.109.954.454 489.801.692.505 259.790.650.418 384.927.700.206 161.453.774.305 1.976.627.309.645 231.505.280.959 4.728.368.509.889 66.231.523.693 46.792.735.759 165.030.141.024 505.172.478.369 42.145.203.874 1.110.566.438.655 117.058.911.777 1.126.296.000.000 58.260.214.764 1.608.866.000.000 622.196.753.109 1.922.627.626.000 3.155.554.158.000 1.477.900.844.368 888.437.547.218
686.937.377.885 534.462.374.716 43.096.311.358 172.782.450.281 16.112.493.000.000 5.352.363.069.000 7.468.428.828 47.620.679.660.000 831.846.049.822 9.598.280.330.742 34.228.658.000.000 165.402.208.827 362.647.601.000 4.806.879.468.000 263.492.766.135 1.682.386.172.000 2.582.121.960.189 441.084.940.246 279.438.087.218 439.736.637.878 140.214.464.449 1.907.309.856.631 198.082.913.739 4.624.619.204.478 66.229.541.018 49.197.965.840 187.689.454.220 508.864.677.279 43.587.839.467 1.161.979.825.867 108.745.776.153 1.264.397.000.000 51.416.036.791 1.830.516.000.000 622.196.753.109 2.265.420.200.000 3.699.865.378.000 1.683.725.152.296 893.725.138.507
1.009.437.678.208 482.711.646.072 42.112.297.023 179.761.408.940 29.527.466.000.000 5.874.727.068.000 556.667.431 51.689.722.840.000 863.817.636.457 10.016.027.529.358 45.305.086.000.000 171.206.335.686 470.474.609.000 5.080.942.511.000 290.139.653.820 1.907.357.328.000 2.718.908.952.365 499.368.089.308 432.681.409.048 542.059.955.501 80.262.032.305 2.506.341.173.188 173.812.511.974 5.138.212.506.980 62.924.379.448 56.521.111.443 216.129.508.805 531.756.407.354 62.812.399.313 1.284.391.266.356 139.252.657.007 964.726.000.000 67.896.008.172 2.135.084.000.000 583.970.629.374 2.959.914.328.000 4.474.877.597.000 1.752.492.270.151 910.084.825.611
738399595303 497969218780 42788046912 177251644692 20142014414285 5423972381000 5469173868 48875353280000 861102557627 10050229201341 37440292333333 165484198512 385261377333 4353816227000 281026431606 1679369926333 2616046955669 476751574020 323970048895 455574764528 127310090353 2130092779821 201133568891 4830400073782 65128481386 50837271014 189616368016 515264521001 49515147551 1185645843626 121685781646 1118473000000 59190753242 1858155333333 609454711864 2382654051333 3776765711000 1638039422272 897415837112
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162.
MERK META MIRA MLBI MLIA MLPL MPPA MRAT MREI MTDL MTSM MYRX OMRE PANR PBRX PGAS PJAA PLIN PNIN PNLF PNSE POLY POOL PRAS PTBA PTRO PTSP PWON PYFA RALS RBMS RICY RIGS RIMO RMBA SAFE SAIP SCMA SCPI
218.034.134.000 532.196.970.953 80.861.024.234 575.385.000.000 4.115.989.969.000 5.481.883.000.000 4.578.376.000.000 290.646.485.673 169.731.286.552 655.698.453.574 101.783.856.671 753.107.989.994 754.758.889.582 279.803.228.000 390.215.826.546 12.574.760.576.903 905.995.826.023 1.990.390.870.000 3.656.440.000.000 2.582.197.000.000 184.350.005.180 6.093.780.193.141 112.496.690.539 561.115.028.226 2.839.690.000.000 1.043.420.000.000 76.412.064.645 1.694.097.934.000 76.550.878.274 2.338.147.000.000 206.600.900.845 417.333.266.403 614.518.261.300 125.309.749.377 1.842.317.142.876 193.378.935.538 2.121.633.333.307 1.909.698.594.000 74.023.144.953
282.698.909.000 483.016.457.568 87.987.350.245 610.437.000.000 3.780.131.499.000 7.479.242.000.000 6.055.088.000.000 291.768.931.718 161.350.154.848 740.800.479.831 96.959.424.926 669.270.442.505 724.081.949.781 314.993.158.000 553.846.048.245 15.113.901.573.826 954.271.118.430 2.238.608.419.000 5.831.821.000.000 5.161.653.000.000 202.140.201.925 5.848.629.300.409 127.459.908.049 593.160.244.451 3.107.734.000.000 1.082.360.859.000 75.758.944.419 2.721.499.590.000 83.127.282.484 2.527.942.000.000 204.676.893.280 516.487.883.250 944.676.570.900 66.533.013.153 2.347.941.632.229 158.299.609.649 2.202.306.431.527 1.822.206.491.000 98.873.639.098
331.062.225.000 650.074.796.647 1.126.906.613.222 621.835.000.000 3.822.944.317.000 9.783.410.000.000 8.403.470.000.000 315.997.722.658 196.419.556.656 1.162.250.916.208 98.976.263.517 524.778.161.505 726.799.648.708 403.297.804.000 833.092.974.381 20.348.341.036.745 1.277.132.576.776 2.964.659.921.000 7.346.979.000.000 6.557.174.000.000 211.515.487.317 5.448.182.115.881 136.761.489.142 542.959.754.143 3.928.071.000.000 1.400.027.268.000 74.008.876.918 3.115.215.408.000 95.157.347.340 2.917.525.000.000 220.746.874.587 574.676.517.444 950.405.418.300 63.420.796.163 3.859.160.327.022 209.422.443.410 2.661.804.433.725 2.552.198.461.000 128.565.403.170
277265089333 555096075056 431918329234 602552333333 3906355261667 7581511666667 6345644666667 299471046683 175833666019 852916616538 99239848371 649052198001 735213496024 332698063333 592384949724 16012334395825 1045799840410 2397886403333 5611746666667 4767008000000 199335231474 5796863869810 125572695910 565745008940 3291831666667 1175269375667 75393295327 2510270977333 84945169366 2594538000000 210674889571 502832555699 836533416833 85087852898 2683139700709 187033662866 2328581399520 2094701182000 100487395740
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199.
SIMA SIMM SIPD SMAR SMCB SMDR SMMA SMSM SONA SQMI SRSN SSTM STTP SUGI SULI TBLA TBMS TFCO TGKA TINS TIRA TIRT TKGA TKIM TLKM TMPO TOTO TSPC ULTJ UNIC UNSP UNTR VOKS WAPO WOMF YULE ZBRA
65.111.750.192 130.829.495.300 1.157.773.436.700 4.597.226.953.395 7.324.210.000.000 3.234.643.296.000 3.506.392.000.000 663.138.307.944 412.439.027.997 80.159.271.826 338.343.696.000 898.038.774.367 477.443.560.343 49.728.950.082 1.230.305.302.624 1.451.438.727.000 835.562.027.353 2.447.852.053.000 808.311.208.236 2.748.157.000.000 180.276.908.889 856.923.525.684 85.653.452.225 18.983.522.570.000 62.171.044.000.000 124.271.643.000 848.136.747.528 2.345.759.617.952 1.254.444.147.713 2.473.528.838.000 1.244.908.774.000 10.633.839.000.000 414.293.045.440 180.404.199.525 2.820.138.875.780 54.273.100.095 136.638.073.495
68.543.995.301 145.922.208.192 1.113.796.114.575 5.311.930.881.824 7.065.846.000.000 3.482.428.789.000 6.060.797.000.000 716.685.940.960 405.200.337.053 70.753.911.591 330.445.358.000 878.134.961.270 467.491.119.280 50.328.320.380 1.520.602.499.553 2.049.162.958.000 955.614.487.711 2.521.699.858.000 1.067.118.832.187 3.462.222.000.000 244.958.463.798 570.117.317.643 82.333.377.960 19.092.134.980.000 75.135.745.000.000 117.860.186.000 908.168.166.154 2.479.250.656.231 1.249.080.371.256 2.745.577.686.000 1.783.001.195.000 11.247.846.000.000 471.940.067.904 188.637.435.031 4.845.315.654.437 61.005.053.992 119.478.881.234
74.453.380.521 117.679.481.007 1.294.772.758.402 8.063.168.750.738 7.208.250.000.000 3.971.871.173.000 14.130.577.000.000 830.049.538.892 469.053.180.208 38.473.802.223 334.128.209.000 898.749.795.202 517.448.084.688 56.033.737.745 1.895.845.309.043 2.457.120.118.000 1.183.990.019.623 2.507.604.561.000 1.348.754.854.056 5.032.712.000.000 238.871.346.819 553.388.405.827 89.393.999.264 20.413.796.110.000 82.058.760.000.000 118.523.770.000 913.995.368.437 2.773.134.866.559 1.362.829.538.001 2.623.508.335.000 4.310.903.584.000 13.002.619.000.000 805.073.969.614 199.515.841.307 4.812.511.352.988 68.418.770.461 93.251.143.031
69369708671 131477061500 1188780769892 5990775528652 7199435333333 3562981086000 7899255333333 736624595932 428897515086 63128995213 334305754333 891641176946 487460921437 52030336069 1548917703740 1985907267667 991722178229 2492385490667 1074728298160 3747697000000 221368906502 660143083051 85793609816 19496484553333 73121849666667 120218533000 890100094040 2532715046914 1288784685657 2614204953000 2446271184333 11628101333333 563769027653 189519158621 4159321961068 61232308183 116456032587
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Lampiran 5 Data Reputasi Kantor Akuntan Publik Perusahan Sampel Tahun 2005-2007 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
KODE EMITEN AALI ABBA ADES ADMF ADMG AIMS AKKU AKPI AKRA AKSI ALFA ANTM APEX ARNA ARTI ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ATPK AUTO BABP BATI BAYU BBCA BBLD BBRI BCAP BCIC BDMN BEKS BFIN BHIT
2005
2006
2007
1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1
1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1
1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73.
BKSL BKSW BLTA BMRI BMSR BNBR BNII BRPT BTEK BTON BUDI BUMI CEKA CENT CFIN CITA CKRA CLPI CMPP CNTX CPIN CTBN DART DAVO DEFI DSFI DSUC DUTI DVLA DYNA ENRG EPMT ERTX ESTI ETWA FAST FORU FPNI GDYR
0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1
1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1
1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112.
GEMA GGRM GMTD GSMF HERO HEXA HMSP IATG IDKM IKAI IMAS INAF INAI INCF INCI INDF INDR INDX INKP INTA INTP ISAT JAKA JECC JIHD JKSW JRPT JSPT KBLI KBLM KDSI KICI KIJA KKGI KLBF KONI LAPD LION LMPI
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1
0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1
0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151.
LMSH LPCK LPIN LPLI LPPF LTLS MAMI MAPI MAYA MDLN MDRN MERK META MIRA MLBI MLIA MLPL MPPA MRAT MREI MTDL MTSM MYRX OMRE PANR PBRX PGAS PJAA PLIN PNIN PNLF PNSE POLY POOL PRAS PTBA PTRO PTSP PWON
1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1
0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179. 180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190.
PYFA RALS RBMS RICY RIGS RIMO RMBA SAFE SAIP SCMA SCPI SIMA SIMM SIPD SMAR SMCB SMDR SMMA SMSM SONA SQMI SRSN SSTM STTP SUGI SULI TBLA TBMS TFCO TGKA TINS TIRA TIRT TKGA TKIM TLKM TMPO TOTO TSPC
0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1
0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1
0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199.
ULTJ UNIC UNSP UNTR VOKS WAPO WOMF YULE ZBRA
0 1 0 1 0 0 1 0 0
0 1 0 1 0 0 1 0 0
0 1 0 1 0 0 1 0 0
Lampiran 6 Data Audit Delay Perusahaan Sampel Tahun 2005-2007 (dalam hari) NO. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
KODE EMITEN AALI ABBA ADES ADMF ADMG AIMS AKKU AKPI AKRA AKSI ALFA ANTM APEX ARNA ARTI ASBI ASDM ASGR ASII ASJT ATPK AUTO BABP
2005
2006
2007
AVERAGE
52 118 87 34 77 80 59 75 45 61 73 79 86 58 86 83 59 40 80 86 75 72 83
23 82 94 29 76 87 71 86 54 80 73 80 82 59 275 72 59 46 58 75 71 53 45
53 78 86 35 71 91 87 137 84 17 102 58 77 46 84 71 60 53 58 77 149 53 45
42,6666667 92,6666667 89 32,6666667 74,6666667 86 72,3333333 99,3333333 61 52,6666667 82,6666667 72,3333333 81,6666667 54,3333333 148,333333 75,3333333 59,3333333 46,3333333 65,3333333 79,3333333 98,3333333 59,3333333 57,6666667
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62.
BATI BAYU BBCA BBLD BBRI BCAP BCIC BDMN BEKS BFIN BHIT BKSL BKSW BLTA BMRI BMSR BNBR BNII BRPT BTEK BTON BUDI BUMI CEKA CENT CFIN CITA CKRA CLPI CMPP CNTX CPIN CTBN DART DAVO DEFI DSFI DSUC DUTI
82 55 44 46 65 74 118 34 89 55 90 82 81 74 68 67 83 48 81 86 79 86 83 48 86 67 69 67 79 87 73 74 68 60 87 77 69 83 60
81 68 58 40 86 55 89 36 80 36 74 85 74 80 61 66 89 45 59 72 54 85 89 24 86 46 58 66 81 89 89 79 64 68 59 82 59 75 60
59 70 65 43 79 65 88 37 84 52 93 85 86 58 64 84 86 46 79 65 77 87 91 37 86 56 70 16 74 70 88 85 64 88 24 73 63 88 58
74 64,3333333 55,6666667 43 76,6666667 64,6666667 98,3333333 35,6666667 84,3333333 47,6666667 85,6666667 84 80,3333333 70,6666667 64,3333333 72,3333333 86 46,3333333 73 74,3333333 70 86 87,6666667 36,3333333 86 56,3333333 65,6666667 49,6666667 78 82 83,3333333 79,3333333 65,3333333 72 56,6666667 77,3333333 63,6666667 82 59,3333333
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101.
DVLA DYNA ENRG EPMT ERTX ESTI ETWA FAST FORU FPNI GDYR GEMA GGRM GMTD GSMF HERO HEXA HMSP IATG IDKM IKAI IMAS INAF INAI INCF INCI INDF INDR INDX INKP INTA INTP ISAT JAKA JECC JIHD JKSW JRPT JSPT
48 82 81 69 102 76 112 86 55 79 88 63 48 26 83 37 74 79 88 76 87 86 83 83 87 74 62 76 87 86 65 20 52 88 75 76 74 62 81
53 74 66 64 115 73 123 87 85 53 82 67 59 43 75 32 74 82 85 80 82 102 87 86 87 71 75 82 74 89 68 22 64 89 61 68 80 75 68
60 86 86 59 119 72 136 88 86 76 58 33 79 52 109 56 71 79 84 72 86 106 88 79 86 72 79 79 77 88 66 42 46 88 46 72 74 70 72
53,6666667 80,6666667 77,6666667 64 112 73,6666667 123,666667 87 75,3333333 69,3333333 76 54,3333333 62 40,3333333 89 41,6666667 73 80 85,6666667 76 85 98 86 82,6666667 86,6666667 72,3333333 72 79 79,3333333 87,6666667 66,3333333 28 54 88,3333333 60,6666667 72 76 69 73,6666667
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140.
KBLI KBLM KDSI KICI KIJA KKGI KLBF KONI LAPD LION LMPI LMSH LPCK LPIN LPLI LPPF LTLS MAMI MAPI MAYA MDLN MDRN MERK META MIRA MLBI MLIA MLPL MPPA MRAT MREI MTDL MTSM MYRX OMRE PANR PBRX PGAS PJAA
69 79 83 54 69 63 76 27 76 77 51 74 27 90 86 56 82 81 81 80 73 67 16 69 73 53 86 62 55 79 75 80 55 83 68 85 59 67 65
64 86 88 61 87 41 75 85 74 80 61 80 40 88 60 68 85 106 81 67 113 117 12 57 74 79 87 74 58 71 85 79 88 106 82 90 40 83 59
77 64 62 75 87 51 79 25 74 75 71 71 37 60 46 52 87 79 79 74 147 136 53 56 85 64 77 59 58 77 84 73 116 87 72 113 72 79 80
70 76,3333333 77,6666667 63,3333333 81 51,6666667 76,6666667 45,6666667 74,6666667 77,3333333 61 75 34,6666667 79,3333333 64 58,6666667 84,6666667 88,6666667 80,3333333 73,6666667 111 106,666667 27 60,6666667 77,3333333 65,3333333 83,3333333 65 57 75,6666667 81,3333333 77,3333333 86,3333333 92 74 96 57 76,3333333 68
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179.
PLIN PNIN PNLF PNSE POLY POOL PRAS PTBA PTRO PTSP PWON PYFA RALS RBMS RICY RIGS RIMO RMBA SAFE SAIP SCMA SCPI SIMA SIMM SIPD SMAR SMCB SMDR SMMA SMSM SONA SQMI SRSN SSTM STTP SUGI SULI TBLA TBMS
52 87 86 45 83 67 52 74 86 82 118 54 74 67 79 39 76 79 86 80 61 55 59 55 82 48 68 76 88 66 69 59 69 114 83 87 59 88 76
81 87 71 74 81 80 79 75 87 82 75 54 68 66 82 30 80 75 95 86 60 68 75 74 81 51 40 75 89 68 73 66 64 128 79 86 82 85 74
85 87 86 77 84 85 87 59 87 84 99 60 70 66 85 51 74 74 87 77 78 59 88 60 78 37 51 74 91 88 78 72 85 115 74 85 77 78 75
72,6666667 87 81 65,3333333 82,6666667 77,3333333 72,6666667 69,3333333 86,6666667 82,6666667 97,3333333 56 70,6666667 66,3333333 82 40 76,6666667 76 89,3333333 81 66,3333333 60,6666667 74 63 80,3333333 45,3333333 53 75 89,3333333 74 73,3333333 65,6666667 72,6666667 119 78,6666667 86 72,6666667 83,6666667 75
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199.
TFCO TGKA TINS TIRA TIRT TKGA TKIM TLKM TMPO TOTO TSPC ULTJ UNIC UNSP UNTR VOKS WAPO WOMF YULE ZBRA
97 86 76 86 86 74 74 159 83 90 68 86 46 79 76 80 83 32 59 93
74 81 80 85 43 79 89 144 71 89 67 65 45 75 53 75 79 45 58 95
65 85 87 87 85 85 88 143 66 70 85 85 46 84 53 78 73 36 58 25
78,6666667 84 81 86 71,3333333 79,3333333 83,6666667 148,666667 73,3333333 83 73,3333333 78,6666667 45,6666667 79,3333333 60,6666667 77,6666667 78,3333333 37,6666667 58,3333333 71
Lampiran 7
Descriptive Statistics ROA DER TA KAP AD Valid N (listwise)
N 196 198 196 182 197
Minimum -,3043 -17,5155
Maximum ,4115 310,0507
Mean ,039852 4,884182
Std. Deviation ,1010551 27,8589673
5469173868 79761989333333 4037062385902,19 10674826745143,140 0 1 ,46 ,500 27 124 72,58 15,935
173
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Lampiran 8 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sebelum Trimming One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize d Residual 199
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
,0000000 17,10020746 ,110 ,110 -,085 1,552 ,016
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sesudah Trimming One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Unstandardize d Residual 173 ,0000000 15,22943489 ,081 ,058 -,081 1,059 ,212
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Lampiran 8 (lanjutan) Histogram Sebelum Trimming
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Histogram
Dependent Variable: AD 60
50
F r e q u e n c y
40
30
20
10 Mean =-9.23E-16 Std. Dev. =0.99 N =199
0 -4
-2
0
2
4
6
Regression Standardized Residual
Histogram Setelah Trimming Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Histogram
Dependent Variable: AD 40
F r e q u e n c y
30
20
10
Mean =1.35E-15 Std. Dev. =0.988 N =173
0 -2
0
2
4
Regression Standardized Residual
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Lampiran 8 (lanjutan) Grafik Plot Sebelum Trimming
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: AD
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Lampiran 8 (lanjutan) Grafik Plot Setelah Trimming
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: AD
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Lampiran 8 (lanjutan) Hasil Uji Multikoliniearitas Coefficients a
Mo del 1
(Constant) ROA DER TA KAP
Unstandardized Coefficients B Std. Error 76,060 1,633 12,796 -46,417 ,040 ,003 ,000 -1,97E-013 2,511 -1,744
Standardiz ed Coefficient s Beta -,278 ,005 -,121 -,054
t 46,591 -3,627 ,074 -1,639 -,695
Sig. ,000 ,000 ,941 ,103 ,488
Collinearity Statistics VIF Tolerance ,897 ,999 ,963 ,877
1,114 1,001 1,039 1,140
a. Dependent Variable: AD
Coefficient Correlations Model 1
Correlations
Covariances
KAP DER TA ROA KAP DER TA ROA
KAP 1,000 -,015 -,160 -,303 6,306 -,001 -4,8E-014 -9,727
a
DER -,015 1,000 ,021 ,029 -,001 ,002 1,00E-016 ,015
TA -,160 ,021 1,000 -,052 -4,8E-014 1,00E-016 1,44E-026 -8,0E-014
ROA -,303 ,029 -,052 1,000 -9,727 ,015 -8,0E-014 163,737
a. Dependent Variable: AD
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Lampiran 8 (lanjutan) Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: AD 4
Regression 2 Studentized Residual 0
-2
-4
-2
0
2
Regression Standardized Predicted Value
Hasil Uji Park
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Coefficients a Standardiz ed Coefficient s
Unstandardized Coefficients Mo del 1
(Constant) ROA DER TA KAP
B 3,846 3,048 ,002 3,04E-014 -,156
Std. Error ,231 1,809 ,006 ,000 ,355
Beta ,135 ,024 ,138 -,035
Collinearity Statistics t 16,668 1,685 ,320 1,793 -,438
Sig. ,000 ,094 ,750 ,075 ,662
Tolerance ,897 ,999 ,963 ,877
a. Dependent Variable: ln_res_res
Lampiran 8 (lanjutan) Hasil Uji Glejser Coeffi cientsa
Mo del 1
(Const ant) ROA DE R TA KA P
Unstandardized Coeffic ients St d. Error B 1,030 10,166 9,206 8,074 -,004 ,025 8,36E-014 ,000 1,759 1,585
Collinearity St atist ics
St andardiz ed Coeffic ients Beta ,091 -,011 ,085 ,090
t 9,869 1,140 -,148 1,103 1,110
Sig. ,000 ,256 ,882 ,272 ,269
Tolerance ,897 ,999 ,963 ,877
VIF 1,114 1,001 1,039 1,140
a. Dependent Variable: abs_res
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
VIF 1,114 1,001 1,039 1,140
Lampiran 9 Hasil Analisis Regresi Coefficients a
Mo del 1
(Constant) ROA DER TA KAP
Unstandardized Coefficients B Std. Error 76,060 1,633 -46,417 12,796 ,003 ,040 -1,97E-013 ,000 2,511 -1,744
Standardiz ed Coefficient s Beta -,278 ,005 -,121 -,054
t 46,591 -3,627 ,074 -1,639 -,695
Sig. ,000 ,000 ,941 ,103 ,488
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,897 ,999 ,963 ,877
1,114 1,001 1,039 1,140
a. Dependent Variable: AD
Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinan Model Summary(b) Adjusted R R R Square Square ,338(a) ,114 ,093 a Predictors: (Constant), KAP, DER, TA, ROA b Dependent Variable: AD Model 1
Std. Error of the Estimate 15,410
Hasil Uji t Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Coefficients a
Mo del 1
(Constant) ROA DER TA KAP
Unstandardized Coefficients B Std. Error 76,060 1,633 -46,417 12,796 ,003 ,040 -1,97E-013 ,000 -1,744 2,511
Standardiz ed Coefficient s Beta -,278 ,005 -,121 -,054
t 46,591 -3,627 ,074 -1,639 -,695
Sig. ,000 ,000 ,941 ,103 ,488
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,897 ,999 ,963 ,877
1,114 1,001 1,039 1,140
a. Dependent Variable: AD
Lampiran 9 (lanjutan) Hasil Uji F (ANOVA) ANOVA(b) Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 5142,651 39892,938
df 4 168
Mean Square 1285,663 237,458
F 5,414
Sig. ,000(a)
45035,589 172 a Predictors: (Constant), KAP, DER, TA, ROA b Dependent Variable: AD
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
Lampiran 10 Tabel t dengan Signifikansi 5% df 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
t table 12,7062047 4,30265273 3,1824463 2,77644511 2,57058183 2,44691185 2,36462425 2,30600413 2,26215716 2,22813884 2,20098516 2,17881283 2,16036865 2,14478668 2,13144954
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31.
2,11990529 2,10981556 2,10092204 2,09302405 2,08596344 2,07961384 2,07387306 2,0686576 2,06389855 2,05953854 2,05552942 2,05183049 2,04840711 2,04522961 2,04227245 2,03951344
32. 33. 34. 35. 36. df 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46.
2,03693333 2,03451529 2,0322445 2,03010792 2,02809399 t table 2,02619245 2,02439415 2,0226909 2,02107537 2,01954095 2,01808168 2,01669217 2,01536755 2,01410336 2,01289557
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. df 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84.
2,01174048 2,01063472 2,0095752 2,00855907 2,00758373 2,00664676 2,00574595 2,00487927 2,00404477 2,0032407 2,00246544 2,00171747 2,00099536 2,0002978 1,99962357 1,9989715 1,99834052 1,99772963 1,99713789 1,9965644 1,99600833 1,99546891 1,99494539 1,99443709 1,99394334 1,99346354 t table 1,9929971 1,99254347 1,99210212 1,99167258 1,99125436 1,99084704 1,99045018 1,99006339 1,98968629 1,98931852 1,98895974 1,98860963
85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. 108. df 109. 110. 111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122.
1,98826787 1,98793417 1,98760824 1,98728982 1,98697866 1,9866745 1,98637711 1,98608627 1,98580177 1,98552339 1,98525096 1,98498426 1,98472314 1,9844674 1,9842169 1,98397147 1,98373095 1,9834952 1,98326409 1,98303747 1,98281522 1,9825972 1,98238331 1,98217342 t table 1,98196743 1,98176522 1,9815667 1,98137175 1,9811803 1,98099223 1,98080748 1,98062594 1,98044753 1,98027223 1,98009985 1,97993038 1,97976374 1,97959985
123. 124. 125. 126. 127. 128. df 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. df 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159.
1,97943866 1,97928009 1,97912408 1,97897058 1,97881951 1,97867082 t table 1,97852446 1,97838038 1,97823851 1,97809881 1,97796124 1,97782573 1,97769225 1,97756075 1,97743118 1,97730351 1,97717769 1,97705369 1,97693146 1,97681096 1,97669217 1,97657503 1,97645953 1,97634562 1,97623328 1,97612246 t table 1,97601314 1,9759053 1,97579889 1,97569389 1,97559028 1,97548802 1,9753871 1,97528747 1,97518913 1,97509204 1,97499618
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
160. 1,97490152 161. 1,97480806 162. 1,97471575
163. 1,97462458 164. 1,97453454 165. 1,97444559
166. 1,97435773 167. 1,97427092 168. 1,97418515
Tabel F dengan Signifikansi 5% n df 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 161,4476387 18,51282051 10,12796448 7,708647421 6,607890969 5,987377584 5,591447848 5,317655063 5,117355008 4,964602701 4,844335669 4,747225336 4,667192714 4,600109908 4,543077123 4,493998418 4,451321691 4,413873405 4,380749673 4,351243478 4,324793711 4,300949462 4,27934426 4,259677214 4,24169898 4,22520119 4,210008372 4,195971707 4,182964162 4,170876757
2 199,5 19 9,552094496 6,94427191 5,786135043 5,14325285 4,737414128 4,458970108 4,256494729 4,102821015 3,982297957 3,885293835 3,805565253 3,738891832 3,682320344 3,633723468 3,591530569 3,554557146 3,521893261 3,492828477 3,466800112 3,443356779 3,422132208 3,402826105 3,385189962 3,36901636 3,354130829 3,340385558 3,327654499 3,315829501
3 215,7073453 19,16429213 9,276628154 6,591382117 5,409451318 4,757062664 4,346831402 4,066180557 3,862548358 3,708264819 3,587433703 3,490294821 3,410533646 3,343888681 3,287382108 3,238871522 3,196776847 3,159907598 3,127350015 3,098391224 3,072467001 3,049125006 3,027998384 3,008786572 2,991240911 2,975153966 2,960351321 2,946685269 2,934029893 2,922277194
4 224,5832406 19,24679434 9,117182253 6,388232909 5,192167773 4,53367695 4,120311727 3,837853355 3,633088512 3,478049691 3,356690021 3,259166727 3,179117053 3,112249848 3,055568276 3,00691728 2,96470811 2,927744173 2,895107308 2,866081402 2,840099808 2,81670834 2,795538737 2,776289289 2,75871047 2,742594137 2,727765306 2,714075804 2,701399332 2,689627574
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69
4,159615066 4,149097409 4,139252454 4,130017699 4,121338148 4,113165219 4,105455834 4,098171661 4,091278482 4,084745651 4,078545642 4,072653663 4,067047322 4,061706349 4,056612342 4,051748565 4,047099759 4,042651985 4,038392482 4,034309546 4,030392426 4,026631222 4,023016811 4,019540907 4,016195438 4,012973319 4,009867854 4,006872822 4,003982435 4,001191306 3,998494408 3,995887049 3,993364844 3,990923688 3,988559738 3,986269389 3,984049256 3,98189616 3,979807109
3,304817252 3,294536817 3,284917651 3,275897991 3,267423525 3,259446306 3,251923846 3,244818361 3,238096135 3,231726993 3,225683842 3,219942293 3,214480328 3,20927802 3,204317292 3,199581706 3,195056281 3,190727336 3,186582352 3,182609852 3,178799292 3,175140971 3,171625948 3,168245967 3,164993396 3,161861165 3,158842719 3,155931971 3,153123259 3,150411311 3,147791213 3,145258377 3,142808517 3,140437622 3,138141935 3,135917935 3,133762315 3,131671971 3,129643983
2,911334018 2,901119588 2,891563522 2,882604209 2,874187489 2,866265557 2,858796061 2,851741343 2,845067813 2,838745406 2,832747139 2,827048721 2,82162823 2,816465827 2,811543517 2,80684494 2,802355188 2,798060648 2,793948865 2,79000842 2,786228828 2,782600438 2,779114361 2,775762386 2,772536925 2,769430949 2,766437944 2,763551856 2,76076706 2,758078316 2,75548074 2,752969775 2,75054116 2,748190911 2,745915295 2,743710815 2,741574187 2,739502326 2,737492333
2,67866711 2,668436943 2,658866501 2,649894015 2,641465186 2,633532094 2,626052285 2,618988014 2,612305612 2,605974949 2,599968983 2,594263371 2,588836146 2,583667427 2,578739184 2,574035025 2,569540013 2,565240509 2,561124034 2,55717915 2,553395351 2,549762972 2,546273104 2,542917526 2,539688635 2,536579392 2,533583269 2,530694206 2,527906566 2,525215102 2,522614923 2,520101464 2,517670458 2,515317914 2,513040096 2,510833499 2,508694836 2,506621016 2,504609137
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 110 115 120 125 130 135 140 150
3,977779289 3,975810047 3,973896881 3,97203743 3,970229463 3,968470872 3,96675966 3,96509394 3,963471921 3,961891905 3,960352283 3,958851525 3,957388177 3,955960859 3,954568256 3,953209117 3,95188225 3,950586519 3,949320841 3,948084183 3,946875558 3,945694023 3,944538679 3,943408663 3,942303152 3,941221357 3,940162523 3,939125928 3,938110878 3,937116707 3,936142779 3,927393393 3,923598258 3,920124314 3,916932139 3,913988921 3,91126663 3,908741291 3,904201745
3,127675601 3,125764237 3,123907449 3,122102932 3,120348511 3,118642128 3,116981837 3,115365797 3,11379226 3,112259574 3,110766166 3,109310548 3,107891302 3,106507082 3,105156608 3,103838661 3,102552079 3,101295757 3,100068639 3,098869718 3,097698035 3,096552672 3,09543275 3,094337433 3,093265919 3,092217439 3,091191259 3,090186675 3,089203013 3,088239626 3,087295893 3,078819492 3,075143733 3,071779405 3,068688537 3,065839094 3,063203853 3,060759537 3,056366295
2,735541477 2,733647186 2,731807037 2,730018741 2,728280138 2,726589185 2,724943949 2,723342603 2,721783412 2,720264735 2,718785013 2,717342766 2,715936588 2,714565144 2,713227163 2,711921434 2,710646805 2,70940218 2,70818651 2,706998797 2,705838087 2,704703471 2,703594079 2,702509077 2,70144764 2,700409069 2,699392604 2,698397546 2,697423226 2,696469003 2,695534261 2,687139234 2,683499109 2,680167578 2,677106998 2,674285607 2,671676423 2,669256373 2,66490698
2,502656463 2,500760422 2,498918583 2,497128656 2,495388478 2,493696004 2,492049297 2,490446528 2,488885961 2,487365951 2,485884938 2,48444144 2,48303405 2,481661429 2,480322306 2,47901547 2,477739765 2,476494095 2,475277409 2,474088709 2,472927039 2,471791489 2,470681187 2,469595301 2,468533034 2,467493624 2,46647634 2,465480485 2,464505388 2,463550407 2,462614926 2,45421339 2,450570518 2,447236512 2,444173691 2,441350263 2,438739219 2,436317464 2,431965056
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
155 160 161 162 163 164 165 166 167 168
3,902154181 3,900236029 3,899866856 3,899502291 3,899142248 3,898786645 3,898435399 3,89808843 3,897745662 3,897407018
3,054384997 3,05252908 3,052171902 3,051819187 3,051470854 3,051126821 3,050787008 3,050451339 3,050119738 3,049792132
2,662945556 2,661108311 2,660754732 2,660405575 2,660060756 2,659720196 2,659383815 2,659051538 2,65872329 2,658398998
2,430002294 2,428163807 2,427809991 2,427460599 2,427115549 2,426774761 2,426438156 2,426105657 2,425777191 2,425452683
Kartika P. Simbolon : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Audit Delay Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009.