Analisis Pengaruh Kebijakan Deviden, Size, Keputusaaan Invetasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan SUB Sektor Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)
(Skripi)
Oleh Yohanes Martin Indrasetiawan
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
ABSTRACT
Influence Analysis of Dividend Policy, Size, Investment Decision and Financing Decision on Firm Value (Case Study In Mining Company SUB Coal Sector Listed In Indonesia Stock Exchange Period 2013-2015)
By Yohanes Martin Indrasetiawan
This research aims to determine the effect of dividend policy, size, investment decision and financing decision on firm value. This study uses four independent variables of DPR, Size, MBVE and DER, while the dependent variable is Tobin's Q. The sample consists of 10 coal mining companies listed on the BEI in the period 2012-2015. Sample is selected using purposive sampling. Data analysis technique using multiple linear regression with panel data approach that uses statistical test tool eviews 7.0. From result of research known that ability of explanation from four independent variable to company value 77%, while rest 23% influenced by other factor outside this research. T test results show that dividend policy (DPR), size and financing decision (DER) have no significant effect on firm value (Tobin's Q). While Investment Decision (MBVE) have a significant effect on firm value (Tobin's Q). F test results indicate that dividend policy (DPR), size, investment decision (MBVE) and financing decision (DER) simultaneously have significant influence on firm value (Tobin's Q).
Keywords: dividend policy, financing decision, firm value, investment decision, size.
ABSTRAK
Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Size, Keputusaaan Invetasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan SUB Sektor Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)
Oleh Yohanes Martin Indrasetiawan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen, size, keputusan investasi dan keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini mengunakan 4 variabel independen DPR, size, MBVE dan DTER, sedangkan variabel dependen adalah Tobin’s Q. Sample perusahaan ini terdiri dari 10 perusahaan pertambangan batubar yang terdaftar di BEI pada periode 20122015. Sample dipilih menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan pendekatan data panel yang menggunakan alat uji statistik eviews 7.0. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kemampuan penjelasan dari empat variabel independen tersebut terhadap nilai perusahaan 77%, sedangkan sisanya 23% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini. Hasil uji t menunjukan bahwa kebijakan dividen (DPR), size dan keputusan pendanaan (DTER) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q). Sedangkan Keputusan Investasi (MBVE) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q). Hasil uji F menujukan bahwa kebijakan dividen (DPR), size, keputusan Investasi (MBVE) dan keputusan pendanaan (DTER) secara simultan berpengaruh signifikan secara terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Kata Kunci : kebijakan dividen, size, keputusaaan invetasi, keputusan pendanaan, nilai perusahaan
Analisis Pengaruh Kebijakan Deviden, Size, Keputusaaan Invetasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan SUB Sektor Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)
Oleh Yohanes Martin Indrasetiawan
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS Pada Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta tepatnya pada tanggal 03 Maret 1994, merupakan anak ketiga dari empat bersaudara oleh pasangan Bapak Romulo Manurung dan Ibu Berliana Sitorus yang menjadi sosok pembimbing hidup dari penulis ini sendiri. Penulis dilahirkan di Jakarta tepatnya
pada
tanggal
03 Maret
1994,
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara oleh pasangan Bapak Romulo Manurung dan Ibu Berliana Sitorus yang menjadi sosok pembimbing hidup dari penulis ini sendiri. Pendidikan non formal pertama berasal dari keluarga besar penulis sendiri dan setelah itu juga dilanjutkan dengan pendidikan formal yang di tempuh pada taman kanak-kanak BPS&K, Bekasi Barat. Setelah tamat penulis melajutkan pendidikan sekolah dasar di SD BPS&K 6 Bekasi Barat, Kecamatan Keranji lulus pada tahun 2006, usai menempuh pendidikan dasar penulis melanjutakan Sekolah Menengah Pertama di SMP Tunas Jakasampurna Bekasi Selatan lulus pada tahun 2010 dan setelah itu penulis melanjutkan di Sekolah Menengah Atas di SMA PAX Patriae Bekasi Selatan lulus pada tahun 2013.
Penulis masuk perguruan tinggi Negeri melalui jalur SBMPTN pada tahun 2013. Penulis juga berorganisasi dalam Himpunan Mahasiswa Jurusan administrasi
bisnis, PDO Fisip, dan KOIN. Pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Lampung. Pada tahun 2016 penulis melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Sri Gading, Kecamatan Labuhan Maringai, Kabupaten Lampung Timur.
Motto “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17 :22) “If you do not conquer self, you will be conquered by self Jika anda tak menaklukkan diri, maka anda akan di taklukkan oleh diri sendiri (Napoleon Hill 1883-1970)
PERSEMBAHAN
Segala puji kepada TUHAN YESUS KRISTUS yang telah melimpahkan kasih karunianya selama ini telah di berikan kepada saya beserta keluarga dan saudara saudara saudara yang lainya. Tugas akhir skripsi ini bukan lah tugas yang paling berat dan paling susah untuk di pelajari, masih banyak hal diluar sana yang harus saya pelajari, hal terpenting yaitu bagaimana selama saya hidup ini saya bisa melakukan semua kegiatan yang bisa bermanfaat bagi diri saya sendiri maupun orang lain. Tak lupa hal ini kupersembahkan kepada ayah, ibu serta adik dan kakak-kakak yang sangat penuh dengan cinta kasih yang selama ini selalu menjagaku dan membimbingku agar aku bisa selamat dan berhasil di dunia untuk selalu mengejar cita-cita ku agar berhasil di kemudian hari. Terimaksih Guru sekolah, Dosen, Motivator dan semua yang pernah menjadi tuntunan dan refrensi ilmuku selama ini.
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas akhir SKRIPSI saya yang selama ini bisa membuat saya menjadi pribadi yang lebih sabar lagi dan berfikir lebih baik lagi. Skripsi yang di angkat oleh penulis ini berjudul “Analisis Pengaruh Kebijakan Deviden, Size, Keputusaaan Invetasi dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada Perusahaan Pertambangan SUB Sektor Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015)”. Oleh sebab itu penulis ingin memberikan apresiasi ucapan terimakasih kepada orang-orang yang telah menjadi pembimbing bagi penulis oleh sebab itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Syarief Makhya, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si selaku wakil dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 3. Bapak Drs. Denden Kurnia Drajat, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
4. Bapak Drs. Dadang karya Bhakti, M.M selaku Wakil Dekan Bagian Kemahasiswaan dan alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. 5. Bapak Ahmad Rifai, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas lampung. 6. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos., M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung. 7. Bapak Dr.Suripto,S.Sos.,M.A.B yang telah menjadi pembimbingku dalam mengerjakan skripsi dan tak ada lelahnya membimbingku. Terimakasih sudah memberikan saran, motivasi dan waktunya selama ini. Saya juga meminta maaf kepada Bapak atas semua prilaku saya selama ini. 8. Ibu Damaiyanti,S.A.N.,M.A.B yang telah menjadi penguji dalam tugas akhir skripsiku, yang juga sekaligus menjadi pembimbing akademik selama ini. 9. Semua dosen dan staf jurusan administrasi bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. 10. Bapakku Romulo dan Ibuku Berliana yang selama ini telah membingku dan mengajariku banyak hal selama ini. Mulai dari awal di lahirkan hingga saat ini beliau selalu memberikan yang terbaik yang mereka punya agar supaya anakanya menjadi orang yang yang baik, berguna, dan selamat dunia. Tak akan terukur seberapa banyak sekali pengorbanan beliau selama ini dalam membimbingku. terimaksih bapak dan ibu. 11. Terimakasih kepada teman - taman dari Anjal yang selalu mendukung dan mensuport saya dalam penulisan saya yang tidak bias saya sebutkan satu persatu.
12. Terimakasih kepada kawan kawan seperjuangan skripsi yang selalu menemani saya pada saat pembuatan skripsi juga sekaligus menjadi teman diskusi saya pada skripsi saya yatu Enriko, Gustomi, Bayu, Zaki, Gilang, Dasa, Mey, Anisa dll yang tidak bias saya sebutkan satu persatu 13. Terimakasih kepada semua keluarga administrasi bisnis angkatan 13 kita semua keluarga Sihan, Zaki, Gede, Ardi, Tomi, Ismoyo, cristan manic, Desmon, Umara, Dasa, Djanu, Adit, Fajar, Fazri,Uki, Hanif, Icai, Kubil, Ubai, Parasian, Rizki lele, Taufan, Bona, Ade, Gilang, Fahdiel, Enrico,Diki, Adi cacing, Faisal, Arnika, Gusti, Anisa, Rani kecil dan Rani besar, Putri, Jami, Gita, Okvita ,Aninsa Efri, Yara, ega, Dede irma, Wulandari, Yeyen, Sinta, Lovi, Siti auliya, Mei, Fatin, dan yang lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. 14. Terimakasih Group DotA ABI 13 dan 14 yang selalu menemani war. 15. Terimakasih Group YONG CROW yang sudah memberikan saya pengalaman bersama selama ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. 16. Terimakasih kepada keluarga besar KNC Bandar Lampung yang tidak bisa disebutkan satu satu. 17. Terimakasih kepada keluarga besar PDO FISIP, Gita, Parasian, Fajar Lubis, Bang Angga, Ka Fani, Felicia Helga, Alex, dll yang tidak bisa disebutkan satu satu. 18. Terimakasih kepada keluarga besar Ilmu Administrasi disebutkan satu satu.
yang tidak bisa
19. Keluarga Besar KKN di Desa Srigading, Labuhan Maringai, Kabupaten Lampung Timur: Novita, Eka, ramadan, aziz, bli dan erfinai yang Terimakasih sudah memberikan pengalaman kebersamaan di tempat lain. 20. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, terimakasih atas bantuannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Bandar Lampung, 07 Juni 2017 Penulis
Yohanes Martin Indrastiawan
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... DAFTAR ISI................................................................................................... i DAFTAR TABEL .......................................................................................... iii DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iv DAFTAR RUMUS ......................................................................................... v DFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................ 1 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9 1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9 1.4. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10 BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 11 2.1 Signalling Theory ...................................................................................... 2.2. Trade-off Theory ....................................................................................... 2.3. Irrelevant Theory .......................................................................... 2.4. Laporan Keuangan ................................................................................... 2.4.1. Pengertian Laporan Keuangan ........................................................ 2.4.2.Jenis Laporan Keuangan .................................................................. 2.4.3. Tujuan Laporan keuangan............................................................... 2.4.4 Syarat Syarat Laporan Keuangan .................................................... 2.5. Kebijakan Dividen ................................................................................... 2.6. Size ............................................................................................................ 2.7. Keputusan Investasi .................................................................................. 2.8. Keputusan Pendanaan .............................................................................. 2.9. Nilai Perusahaan ....................................................................................... 2.10. Hasil Penelitian Terdahulu...................................................................... 2.11. Kerangka Pemikiran................................................................................ 2.12. Model Penelitian .................................................................................... 2.13. Hipoteisis ................................................................................................
i
11 12 13 15 15 15 17 17 18 19 20 21 22 25 28 30 31
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 32 3.1. Tipe Penelitian .......................................................................................... 3.2. Populasi Dan Sample ................................................................................ 3.2.1. Populasi........................................................................................... 3.2.2. Sample ............................................................................................ 3.3. Jenis Dan Sumber Data ............................................................................. 3.4. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 3.5. Definisi Konseptual Dan Definisi Oprasional .......................................... 3.5.1. Definisi Konseptual ........................................................................ 3.5.2. Definisi Oprasional......................................................................... 3.6. Teknik Analisis Data................................................................................. 3.4.1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 3.4.2. Model Regresi Data Panel ............................................................. 3.4.1. Pengujian Model Data Panel .......................................................... 3.4.2. Uji Hipotesis...................................................................................
32 32 32 33 34 35 35 35 38 42 42 43 45 48
BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................... 53 4.1. Gambaran Umum Perusahaan................................................................... 4.1.1. PT. Atlas Resources Tbk......................................................... 4.1.2. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk................................ 4.1.3. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk................................ 4.1.4 PT. Darma Henwa Tbk ........................................................... 4.1.5. PT. Mitrabara Adiperdana Tbk ............................................... 4.1.6. PT. Samindo Resources Tbk................................................... 4.1.7. PT. Petrosea TBK ................................................................... 4.1.8 PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ........................................ 4.1.9. PT. Resources Alam Indonesia Tbk........................................ 4.1.10. PT. Toba Bara Sejahtera Tbk.................................................. 4.2. Hasil Analisis Data.................................................................................... 4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif .................................................... 4.2.2. Analisis Regresi Model Panel Data ........................................ 4.2.3. Uji Chow ................................................................................. 4.2.4. Uji Hausman ........................................................................... 4.3. Interpretasi Model ..................................................................................... 4.4. Hasil Pengujian Hipotesis ......................................................................... 4.4.1. Uji R2...................................................................................... 4.4.2. Uji T ........................................................................................ 4.4.3. Uji F ........................................................................................ 4.5. Pembahasan............................................................................................... 4.5.1. Pengaruh Kebijakan Dividen Independen terhadap Nilai Perusahaan. 4.5.2. Pengaruh Size Independen terhadap Nilai Perusahaan......................... 4.5.3. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan. ................. 4.5.4 Pengaruh Keputusan Pendanaan (DTER) terhadap ............................. Nilai Perusahaan.................................................................................. 4.5.5. Pengaruh Kebijakan Dividen, Size, Keputusan Investasi dan.............. Keputusaan Pendanaan Terhadap NIlai Perusahaan ..........................
ii
53 53 54 55 56 58 59 60 60 62 63 64 64 67 68 69 70 72 72 72 74 75 76 79 82 85 88
4.5.6. Keterbatasan Penelitian.......................................................................... 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 92 5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 92 5.2. Saran.......................................................................................................... 94 LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1.1 Data Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) Perusahaan Batubara ....................... yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ................................................... 2.1 Hasil Peneliti Terdahulu........................................................................... 3.1 Daftar Perusahaan Yang Memenuhi Kriteria......................................... 3.2 Definisi Oprasional Variabel.................................................................... 3.2 Pedoman Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ........... 4.1 Hasil Statistik Deskriptif .......................................................................... 4.2 Hasil COMMON/POOL ........................................................................... 4.3 Hasil UJI CHOW ..................................................................................... 4.4 Hasil UJI HUSMAN ................................................................................ 4.5 Hasil Regresi Linier Berganda Model Fixed Effect ................................. 4.6 Hasil Perhitungan UJI T........................................................................... 4.7 Hasil Perhitungan UJI F ...........................................................................
iv
8 12 37 43 49 65 67 68 69 69 73 74
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 29 2.2 Model Penelitian ....................................................................................... 31
v
DAFTAR RUMUS
RUMUS
Halaman
3.1 Kebijakan Dividen ................................................................................... 3.2 Size ........................................................................................................... 3.3 Keputusan Investasi ................................................................................. 3.4 Keputusan Pendanaan .............................................................................. 3.5 Nilai Perusahaan ...................................................................................... 3.6 Pendekatan Kuadrat Terkecil (Common Effect)....................................... 3.7 Model Efek Tetap (Fixed Effect).............................................................. 3.8 Metode Random Effect............................................................................. 3.9 Uji Chow-test (Common Vs Fixed Effect)................................................ 3.10 Uji Paesial (Uji Statistik t) ..................................................................... 3.11 Uji Simultan ( Uji Statistik F) ................................................................ 3.12 Koefisien Determinan (R2) .................................................................... 4.1 Interpretasi Model………………………………………………………
vi
39 40 40 41 41 44 44 47 46 48 49 50 71
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat. Semakin bertambahnya jumlah perusahaan baru dari hari ke hari membuat persaingan dunia bisnis di Indonesia menjadi ketat. Perusahaan-perusahaan yang bergerak baik di bidang jasa, manufaktur, maupun dagang saling bersaing untuk dapat bertahan dan menjadi yang terbaik. Hal ini mendorong masing-masing perusahaan untuk melakukan berbagai inovasi dan strategi bisnis agar terhindar dari kebangkrutan. Sebuah perusahaan didirikan dengan tujuan untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba yang sebesar-besarnya dan mengoptimalkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan.
Nilai perusahaan mencerminkan aset yang dimiliki oleh perusahaan. Nilai perusahaan dapat dinilai dari harga sahamnya yang stabil dan mengalami kenaikan dalam jangka panjang.Semakin tinggi nilai perusahaan mengindikasikan kemakmuran pemegang saham. Sektor pertambangan merupakan salah satu penopang pembangunan ekonomi suatu negara, karena perannya sebagai penyedia sumber daya energi yang sangat diperlukan bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara. Sifat dan karakteristik sektor pertambangan berbeda dengan sektor lainnya. Pada sektor pertambangan memerlukan biaya investasi yang sangat besar,
2
berjangka panjang, sangat berisiko, dan adanya ketidakpastian yang tinggi menjadikan masalah pendanaan sebagai masalah terkait dengan pengembangan perusahaan.
Perusahaan pertambangan membutuhkan modal yang sangat besar dalam mengadakan
penyelidikan
sumber
daya
alam
dalam
mengembangkan
pertambangan. Sehingga perusahaan pertambangan banyak masuk ke pasar modal untuk memperoleh investasi dan untuk memperkuat posisi keuangannya. Salah satunya adalah perusahaan pertambangan pada sektor batubara. Perusahaan pertambangan pada sektor batubara mengalami pelemahan sejak tahun 2013 sampai sekarang ini. Tabel 1.1 Data Nilai Perusahaan (Tobin’s Q) Perusahaan Batubara yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2015 Nama Perusahaan 2013 Atlas Resources 0.600528 Bara Multi Sukses Sarana 0.996535 Darma Henwa 0.26961 Indo Tambang Megah 8.134033 Resource Alam Indonesia 1.570605 Mitra Adiperdana 0.316587 Samindo Resource 0.406359 Tambang Batubara Bukit 2.557176 Patrosea 19.87804 Toba Bara Sejahtra 0.686125 Rata-rata 3.5415597 Sumber : Bursa Efek Indonesia Data diolah 2017
Tobin’s Q 2014 0.397487 0.712198 0.227427 12.38008 3.322495 0.337096 0.423245 2.310729 5.158164 0.737518 2.6006439
2015 0.49979 0.457996 0.377699 10.96746 0.823987 0.277525 0.791858 1.500302 0.767561 0.6029 1.7067078
Berdasarkan skor interpretasi tobin’s q dapat diketahui bahwa nilai tobin’s q perusahaan yang rendah (diantara 0-1) mengindikasikan bahwa biaya ganti aktiva perusahaan lebih besar dari harga pasar perusahaan. Sedangkan nilai tobin’s q
3
yang tinggi (lebi dari 1), maka nilai pasar perusahaan lebih besar dari pada nilai aktiva perusahaan yang tercatat
Dari tabel 1.1 dapat di lihat bahwa beberapa perusahaan batubara yang terdaftar di BEI pada periode 2013-2015 cenderung mengalami penurunan dari rata-rata nilai perusahaan pada table di atas. Pada data di atas diketahui nilai rata-rata perusahaan batubara yang terdaftar di BEI tahun 2013 yaitu 3.5415597, sedangkan pada tahun 2014 yaitu 2.6006439 dan pada tahung 2015 1.7067078 terlihat bahwa terjadi penurunan nilai perusahaan pada perusahaan batubara. Dari 10
perusahaan diketahui bahwa hampir semua perusahaan memiliki nilai perusahaan yang kurang baik karna berada di bawah 1, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan pertambangan batubara pada tahun 2013-2015 memiliki nilai yang kurang baik karna biaya aktiva perusahaan lebih besar dibandingkan nilai pasar perusahaan.
Dengan munculnya berbagai masalah pada industri pertambangan di Indonesia, perusahaan di tuntut untuk lebih bijaksana dalam menyikapi dampak yang ditimbulkannya. Disamping itu, perusahaan pertambangan adalah salah satu dari sekian banyak perusahaan yang kegiatan produksinya berkaitan langsung dengan lingkungan, karna bahan baku yang di ambil untuk melakukan produksi adalah bahan baku yang di ambil langsung dari alam. Dengan adanya kegiatan penambangan pada suatu daerah tertentu, maka akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan di sekitar lokasi tersebut.
Akibat turunnya daya beli negara-negara industri sehingga fluktuasi harga batubara menyebabkan adanya ketidak pastian dalam pendapatan yang dapat
4
mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Indonesia sebagai salah satu negara penghasil batubara sangat merasakan dampak tersebut. Penurunan daya beli negara-negara industri dunia seperti Amerika dan Eropa serta fluktuasi harga batubara,
memberikan
dampak
negatif
terhadap
perusahaan-perusahaan
khususnya pada sektor batubara (www.idx.co.id).
Nilai perusahaan merupakan hasil kerja manajemen dari beberapa dimensi diantaranya adalah keputusan pendanaan dari keputusan investasi, pertumbuhan dan biaya modal perusahaan. Bagi investor, nilai perusahaan merupakan konsep penting karena nilai perusahaan merupakan indikator bagaimana pasar menilai perusahaan secara keseluruhan. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi.
Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik. Salah satunya, pandangan nilai perusahaan bagi pihak kreditur. Bagi pihak kreditur nilai perusahaan berkaitan dengan likuiditas perusahaan, yaitu perusahaan dinilai mampu atau tidaknya mengembalikan pinjaman yang diberikan oleh pihak kreditur. Apabila nilai perusahaan yang tersirat baik maka investor akan menilai perusahaan dengan nilai yang tinggi.
Nilai Perusahaan yaitu persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dihubungkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Nilai perusahaan merupakan komponen yang bersumber dari kekayaan pemegang saham yang akan
5
mampu meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan terutama dalam hal pendanaan). Dengan pemaksimalan kekayaan pemegang saham dan berkurangnya tingkat risiko pada perusahaan akan mampu menciptakan kepercayaan investor. Kepercayaan tersebut tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini namun juga prospek perusahaan di masa mendatang yang digambarkan pada peningkatan nilai perusahaan.
Beberapa rasio untuk mengukur nilai pasar perusahaan, salah satunya menggunakan tobin’s q. rasio ini merupakan rasio yang menghitung seluruh aset perusahaan yang berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu investor saja yaitu investor dalam bentuk saham, namun juga untuk kreditur karena sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur (Sukamuja, 2004). Didalam rasio tobin’s q menunjukkan bahwa semakin besar nilai tobin’s q perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar aset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku aset perusahaan, maka semakin besar keinginan investor untuk menanamkan modanya di perusahaan tersebut.
Berdasarkan penelitian terdahulu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya yaitu kebijakan dividen , size, keputusan investasi dan keputusan pendanaan. Beberapa faktor tersebut memiliki hubungan dan pengaruh terhadap nilai perusahaan yang tidak konsisten (Kusumajaya, 2011).
6
Perusahaan dengan pertumbuhan perusahaan yang tinggi akan cenderung membutuhkan dana dalam jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan tersebut dimasa yang akan datang sehingga akan mempengaruhi nilai perusahaan. Kebijakan dividen menentukan berapa banyak keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham ini akan menentukan kesejahteraan pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Dividen dengan nilai besar yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja emiten atau perusahaan akan dianggap semakin baik pula dan pada akhirnya perusahaan yang memiliki kinerja manajerial yang baik dianggap menguntungkan dan akan meningkatkan penilaian terhadap perusahaan tersebut tercermin dari tingkat harga saham tersebut.
Nilai perusahaan juga sangat bergantung pada size yang dihasilkan oleh perusahaan. Size perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan dengan total asset yang besar akan lebih memudahkan manajemen dalam mempergunakan asset perusahaan tersebut, jika dilihat dari sisi manajemen kemudahan
yang
dimilikinya
dalam
mengendalikan
perusahaan
akan
meningkatkan nilai perusahaan
Nilai perusahaan juga sangat bergantung pada keputusan investasi oleh keputusan investor. Keputusan investasi memiliki salah satu aspek utama yaitu investasi modal. Keputusan pengalokasian modal ke dalam usulan investasi harus dievaluasi dan dihubungkan dengan risiko dan hasil yang diharapkan (Hasnawati 2005). Menurut signaling theory, pengeluaran investasi memberikan sinyal positif
7
mengenai pertumbuhan perusahaan di masa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator nilai perusahaan. (Wahyudi dan Pawestri 2006). Sedangkan menurut pendapat Uri Ben-Zion (1984) nilai pasar perusahaan dipengaruhi oleh research and development dan keputusan investasi.
Nilai perusahaan juga sangat bergantung pada keputusan pendanaan pada perusahaan. Keputusan selanjutnya yang harus dibuat oleh manajer keuangan yaitu mengenai keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan atau dapat kita sebut keputusan pendanaan. Manajer keuangan harus memutuskan apakah dana yang akan perusahaan gunakan berasal dari sumber internal perusahaan atau sumber eksternal, besarnya hutang dan modal sendiri, dan bagaimana tipe hutang dan modal yang akan digunakan, mengingat struktur pembiayaan akan menentukan cost of capital yang akan menjadi dasar penentuan required return yang diinginkan (Hasnawati2005).
Sehubungan dengan uraian di atas maka peneliti memilih perusahaan pertambangan khususnya pada sub sektor batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk menjadi objek penelitian. Peneliti memilih sektor pertambangan batubara sebagai perusahaan yang diteliti karena pertambangan di Indonesia sedang mengalami permasalahan pendanaan yang disebabkan oleh adanya penurunan produksi batubara. Penelitian telah banyak dilakukan terhadap variabel-variabel yang mempengaruhi nilai perusahaan. Diantaranya beberapa penelitian yang telah dilakukan para peneliti sebelumnya dan memberikan hasil penelitian yang berbeda-beda, yaitu :
8
Penelitian Natalia Ogolmagai (2013) menunjukkan bahwa variabel DER tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan penelitian Hidayat Azhari (2013) DER berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Carningsih (2012) menunjukkan Growth terbukti berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Penelitian Abidin Zainal (2012) menunjukan Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan properti yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011, Kebijakan deviden berprngaruh negatif terhadap nilai perusahaan perusahaan properti, size berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Abriyani Puspaningsih pada tahun (2011) tentang Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan pendanaan, Kebijakan Dividen dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia menunjukkan hasil bahwa pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan berpengaruh positif, pengaruh keputusaan pendanaan terhadap nilai perusahaan tidak berpengaruh positif, pengruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan berpengaruh positif dan pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan tidak berpengaruh positif.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen , Size, Keputusan Investasi Dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Pertambangan SUB Sektor Batubara Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015”.
9
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah berdasarkan uraian di atas adalah sebagai berikut: 1. Apakah kebijakakan deviden berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2013-2015? 2. Apakah size berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2013-2015? 3. Apakah keputusan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2013-2015? 4. Apakah keputusan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2013-2015? 5. Apakah kebijakakan deviden, size, keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2013-2015?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan yang ada di BEI periode 2013-2015 2. Untuk mengetahui pengaruh size terhadap nilai perusahaan pada yang ada di BEI periode 2013-2015 3. Untuk mengetahui pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan yang ada di BEI periode 2013-2015 4. Untuk mengetahui pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap nilai perusahaan yang ada di BEI periode 2013-2015
10
5. Untuk Mengetahui kebijakakan deviden, size, keputusan investasi dan keputusan pendanaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode 2013-2015
1.4 Manfaat Penelitian
1.
Manfaat akademis, hasil penelitiaan diharapkaan dapat memberikaan tambahan referensi untuk ilmu ekonomi, khusus nya manajemen keuangan mengenai Struktur Modal, Size, Keputusan Investasi, dan Keputusan Pendanaan terhadaap Nilai Perusahaan.
2.
Manfaat praktis, sehubungan dengan kepentingan praktis, penelitiaan ini diharapkaan dapat berguna bagi : a) Investor Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi bahan pertimbangan pemilihaan keriteria investasi yang tepat untuk meminimalisasi resiko investasi b) Penelitiaan Lain Hasil penelitian diharapkaan dapat bermanfaat sebagai pendukung dan bahan refrensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukaan penelitiian terhadap nilai perusahaan
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Signalling Theory
Signalling Theory dan asymmetric informations pertama kali disampaikan oleh Ackerlof, Spence dan Stiglitz yang menjadikan mereka memperoleh Nobel Ekonomi pada tahun 2001. Teori signaling dikembangkan dalam ilmu ekonomi dan keuangan untuk memperhitungkan kenyataan bahwa orang dalam (insiders) perusahaan pada umumnya memiliki informasi yang lebih baik dan lebih cepat berkaitan dengan kondisi mutakhir dan prospek perusahaan dibandingkan dengan investor luar. (Arifin 2005, dalam Subalno, 2009).
Signalling theory adalah penjelasan dari asimetri informasi. Sebuah asimetri informasi dapat terjadi karena pihak manajemen memiliki informasi lebih banyak mengenai prospek perusahaan. Sinyal informasi ini dibutuhkan oleh para investor untuk menentukan apakah investor tersebut akan menanamkan sahamnya pada perusahaan yang bersangkutan atau tidak. Teori ini berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi investor untuk mengembangkan sahamnya yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan dalam menentukan arah atau prospek perusahaan ke depan. Menurut Ika (2011) dalam Bramantyo (2012), Signalling Theory dapat menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan
12
informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar, sebab perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada pihak luar (investor dan kreditur).
Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri. Untuk mencegah asimetri informasi, perusahaan harus memberikan informasi sebagai sinyal kepada pihak investor. Asimetri informasi perlu diminimalkan, sehingga perusahaan go public dapat memberikan informasi keadaan perusahaan secara transparan kepada investor. Salah satu informasi dari perusahaan yang ingin diketahui oleh pihakeksternal atau luar yaitu laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan menunjukkan informasi yang penting untuk investor dalam mengambil keputusan investasi (Ulupui, 2005) dalam Bramantyo (2012).
2.2 Trade-off Theory
Trade-off Theory membahas tentang hubungan antara struktur modal dengan nilai perusahaan. Teori ini disebut juga sebagai “teori pertukaran leverage” (the tradeoff theory of leverage), dimana perusahaan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan hutang (perlakuan pajak perseorangan yang menguntungkan). Model trade-off mengansumsikan bahwa struktur modal perusahaan merupakan
13
hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat penggunaan hutang tersebut. Sesuai dengan pernyataan Myers (2001) yang mengatakan bahwa perusahaan akan berhutang sampai tingkat tertentu, dimana penghematan pajak dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan.
Di dalam trade-off theory menyatakan bahwa setiap perusahaan memiliki tingkat hutang yang optimal di dalam struktur modalnya disebabkan oleh keuntungan dan biaya dari hutang. Artinya, perusahaan yang memiliki hutang akan membayar bunga pinjaman yang dapat mengurangi penghasilan kena pajak, yang dapat memberi manfaat bagi pemegang saham. Pengurangan pajak ini akan menambah laba perusahaan dan dana tersebut dapat dipakai untuk investasi perusahaan dimasa yang akan datang ataupun membagikan dividen kepada para pemegang saham. Pada intinya trade-off theory menunjukkan bahwa nilai perusahaan dengan hutang akan semakin meningkat dengan meningkatnya pula tingkat hutang. Penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu. Setelah titik tersebut, penggunaan hutang justru menurunkan nilai perusahaan.
2.3 Irrelevant Theory
Teori ini dikemukakan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani yang biasa dikenal dengan Teori “M dan M”, yang menyatakan bahwa besar kecilnya dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, tetapi yang berpengaruh adalah kemampuan menghasilkan pendapatan dari aset perusahaan dan risiko yang
14
berkaitan dengan aset tersebut. Nilai perusahaan ditentukan oleh kebijakan investasi aset dan bukannya pada kebjakan dividen perusahaan.
Menurut Brigham dan Houston (2001), MM mengajukan beberapa asumsi untuk membangun Irrelevant Theory, antara lain: a. Tidak ada pajak baik untuk pemegang saham maupun untuk perusahaan b. Kebijakan investasi independen dari kebijakan dividennya c. Pasar modal sempurna dimana para investor rasional d. Tidak ada biaya emisi saham baru jika perusahaan menerbitkan saham baru e. Investor dan manajer mempunyai informasi yang sama mengenai kesempatan investasi di masa yang akan datang
Irrelevant Theory manyatakan bahwa di pasar terdapat clientele effect, yaitu adanya pendapat bahwa perusahaan dinilai menarik oleh pemegang saham yang dalam menentukan pilihannya berdasarkan pembayaran dan stabilitas dividen menurut pola pembayaran dan stabilitas dari perusahaan tersebut. Pemegang saham yang menginginkan dividen yang stabil sebagai pendapatannya akan menginginkan pembayaran dividen yang sama tiap periode pembayaran. Sedangkan pemegang saham yang menyukai capital gain akan lebih menyukai perusahaan yang berkembang, yang pendapatannya banyak diinvestasikan kembali dalam bisnis sehingga pembayaran dividennya menjadi tidak stabil. Jika pemegang saham mendapatkan yang mereka inginkan, sesuai dengan Irrelevant Theory bahwa nilai saham dari perusahaan tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen.
15
2.4 Laporan Keuangan 2.4.1. Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan laporan yang sengaja disusun untuk menjelaskan kondisi keuangan sebuah organisasi atau pun perusahaan. Laporan keuangan sebuah perusahaan akan menggambarkan kinerja perusahaan tersebut dalam menghasilkan keuntungan. Jika laporan keuangan perusahaan menunjukkan indikasi-indikasi yang positif (kondisi keuangan perusahaan baik), maka kemungkinan besar para pihak yang terkait dengan perusahaan akan lebih percaya kepada perusahaan sehingga berbagai kerja sama terkait perusahaan dapat berjalan dengan lebih baik dan lebih lancar. Laporan keuangan menurut Munawir (2010). Laporan neraca menggambarkan jumlah asset, sedangkan laporan laba rugi memperlihatkan hasil yang telah dicapai oleh perusahaan selama periode tertentu, dan laporan perubahan ekuitas menunjukkan sumber dan penggunaan yang menyebabkan terjadinya perubahan ekiutas.
2.4.2. Jenis Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2008) dalam praktiknya, secara umum ada 5 macam jenis laporan keuangan yang biasa disusun, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, laporan catatan atas laporan keuangan. 1.
Neraca Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Artinya dari posisi keuanagan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan.
16
2.
Laporan laba rugi Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Di dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisih yang disebut laba atau rugi.
3.
Laporan perubahan modal Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan.
4.
Laporan arus kas Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas. Laporan kas terdiri arus kas masuk (cash in) dan arus kas keluar (cash out) selama periode tertentu. Kas masuk terdiri dari uang yang masuk keperusahaan, seperti hasil penjualan atau penerimaan lainnya, sedangkan kas keluar merupakan sejumlah jumlah pengeluaran dan jenis-jenis pengeluarannya seperti pembayaran biaya operasional perusahaan.
5.
Laporan cacatan atas laporan keuangan Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan informas apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu. Artinya terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keungan yang perlu diberi penjelasan terlebih dulu sehingga jelas.
17
2.4.3. Tujuan Laporan Keuangan Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Menurut Kasmir (2012) tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan, yaitu : 1.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
2.
Memberikan infromasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini.
3.
Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
4.
Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5.
Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
6.
Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7.
Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
2.4.4 Syarat-syarat Laporan Keuangan Syarat-syarat laporan keuangan yang harus memenuhi kriteria diantaranya adalah sebagai berikut : 1.
Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
2.
Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas dan mudah difahami oleh para pemakainya.
18
3.
Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsepkonsep dasar akuntansidan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya oleh pihak lain.
4.
Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
5.
Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya .
6.
Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
7.
Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.
2.5 Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan bagian integral dari pembelanjaan perusahaan. Dividend Yield ( DYD ) adalah rasio nilai dividen terhadap harga saham, dapat dihitung dengan membagi nilai dividen tahunan per saham dengan harga saham saat ini. Dividend Yield penting bagi investor yang berorientasi pada penghasilan reguler, dengan cara membeli saham emiten yang memberi dividend yield yang tinggi dan rutin setiap tahun. Dividend Yield yang tinggi bisa berarti harga sahamnya masih murah atau dividen berikutnya mungkin akan lebih rendah, sebaliknya dividend yield yang rendah bisa berarti harga sahamnya sudah mahal atau dividen berikutnya bisa lebih tinggi. Kebijakan dividen merupakan keputusan
19
apakah laba akan dibayarkan sebagai dividen atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Dalam penelitian ini kebijakan dividen diproksikan dengan Dividend Payout Ratio Secara matematis DTER dapat diformulasikan sebagai berikut: =
2.6 Size
Size perusahana dapat di lihat dari total asset yang di miliki perusahaan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan oprasi perusahaan. Perusahaan dengan total asset yang besar akan lebih memudahkan manajemen dalam menggunakan asset perusahaan tersebut, jika di lihat dari sisi manajemen kemudahan yang dimilikinya
dalam
mengendalikan
perusahaan
akan
meningkatkan
nilai
perusahaan. Size secara umum biasanya diproksi dengan total asset, karena nilai total asset biasanya sangat besar dibanding variabel keuangan lainnya, maka size perusahaan merupakan variabel kontrol yang dipertimbangkan dalam banyak penelitian, dengan maksud untuk mengurangi peluang heteroskedastis.
Ukuran perusahaan adalah skala perusahaan yang dilihat dari total aktiva perusahaan pada akhir tahun. Total penjualan juga dapat digunakan untuk mengukur besarnya perusahaan. Karena biaya-biaya yang mengikuti penjualan cenderung lebih besar, maka perusahaan dengan tingkat penjualan yang tinggi cenderung memilih kebijakan akuntansi yang mengurangi laba (Sidharta, 2000). Penelitian ukuran perusahaan dapat menggunakan tolak ukur aset. Karena total aset perusahaan bernilai besar maka hal ini dapat disederhanakan dengan
20
mentranformasikan ke dalam logaritma natural (Ghozali, 2006); sehingga ukuran perusahaaan juga dapat dihitung dengan : = 2.7 Keputusan Investasi
Menurut Halim (2005), investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Di sisi lain ekonom asal Amerika Krugman dan Obstfeld dalam Fahmi (2014) mengatakan bahwa bagian output yang digunakan oleh perusahaanperusahaan swasta guna menghasilkan output di masa mendatang bisa disebut sebagai investasi. Dari kedua pendapat tersebut dapat diketahui bahwa investasi adalah sejumlah dana yang dilakukan saat ini guna mendapat keuntungan di masa datang.
Suatu investasi dikatakan menguntungkan (profitable) kalau investasi tersebut dapat membuat pemodal menjadi lebih kaya. Dengan kata lain, kemakmuran pemodal menjadi lebih besar setelah melakukan investasi. Perusahaan menggunakan dana dengan harapan mampu menghasilkan kas balik (cash in flow) pada waktu mendatang melebihi investasi awal selama satu periode. Keputusan investasi berhubungan langsung dengan perusahaan, dalam artian bahwa keputusan investasi erat kaitannya dengan kegiatan investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut Bambang, Riyanto (2001), keputusan investasi mungkin merupakan keputusan yang paling penting, karena keputusan mengenai investasi
21
ini akan berpengaruh secara langsung terhadap besarnya rentabilitas investasi dan aliran kas perusahaan untuk waktu-waktu berikutnya.
Keputusan investasi akan menentukan keseluruhan jumlah aset yang ada pada perusahaan. Komposisi dari aset-aset tersebut, serta tingkat risiko usahanya. Adanya pilihan investasi yang dapat menghasilkan keuntungan dimasa mendatang merupakan kesempatan bertumbuh bagi perusahaan yang akan menaikkan nilai perusahaan. Pilihan-pilihan investasi di masa datang dikenal dengan istilah Investment Oportunity Set (IOS).
Proksi IOS yang digunakan dalam penelitian ini adalah Market to Book Value of Equity Ratio (MBVE), dengan rumus sebagai berikut: =
Market to Book Value of Equity Ratio (MBVE) adalah rasio nilai buku ekuitas terhadap nilai pasar, merupakan alat untuk megukur IOS yang paling baik. Rasio ini mencerminkan bahwa pasar menilai return dan investasi perusahaan dimasa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya.
2.8 Keputusan Pendanaan
Keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaanyang akan dipergunakan oleh perusahaanatau dapat kita sebut keputusan pendanaan. Manajer keuangan harus memutuskanapakah dana yang akan perusahaan gunakanberasal dari sumber internal perusahaan atau sumber eksternal, besarnya hutang dan modal sendiri,
22
dan bagaimana tipe hutang dan modal yang akan digunakan, mengingat struktur pembiayaan akan menentukan cost of capital yang akan menjadi dasar penentuan required return yang diinginkan Hasnawati (2005). Dengan demikian manajer keuangan harus dapat membuat keputusan tentang bentuk dan komposisi dana yang terbaik yang akan digunakan oleh perusahaan untuk dapat mengoptimalkan nilai perusahaan.
Keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan atau dapat kita sebut keputusan pendanaan. Manajer keuangan harus memutuskan apakah dana yang akan perusahaan gunakan berasal dari sumber internal perusahaan atau sumber eksternal, besarnya hutang dan modal sendiri, dan bagaimana tipe hutang dan modal yang akan digunakan, mengingat struktur pembiayaan akan menentukan cost of capital yang akan menjadi dasar penentuan required return yang diinginkan (Hasnawati2005). Dengan demikian manajer keuangan harus dapat membuat keputusan tentang bentuk dan komposisi dana yang terbaik yang akan digunakan oleh perusahaan untuk dapat mengoptimalkan nilai perusahaan. Secara matematis DER dapat diformulasikan sebagai berikut: =
2.9 Nilai Perusahaan
Tujuan utama suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan (Salvatore, 2005). Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan
23
yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Martono dan Harjito, 2010).
Menurut Brigham dan Erdhadt (2005), nilai perusahaan merupakan nilai sekarang dari free cash flow di masa mendatang pada tingkat diskonto sesuai rata-rata tertimbang biaya modal. Free cash flow merupakan cash flow yang tersedia bagi investor (kreditur dan pemilik) setelah memperhitungkan seluruh pengeluaran untuk operasional perusahaan dan pengeluaran untuk investasi serta aset lancar bersih.
Menurut , Gitman (2009) mengartikan bahwa nilai perusahaan adalah nilai aktual per lembar saham yang akan diterima apabila perusahaan dijual sesuai harga saham. Dari beberapa definisi tersebut dapat diketahui bahwa nilai perusahaan dapat ditentukan dari perbandingan hasil kinerja perusahaan yang terlihat di laporan keuangan, dimana nilai perusahaan merupakan nilai sekarang (present value) dari free cash flow di masa mendatang pada tingkat diskonto rata-rata tertimbang
biaya
modal.
Memaksimumkan
nilai
perusahaan
berarti
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham melalui maksimalnya harga saham biasa perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan persesi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga pasar saham. Harga pasar saham menunjukkan harga yang bersedia dibayar oleh investor. Harga pasar saham dapat lebih tinggi atau rendah dibandingkan nilai bukunya. Harga saham cenderung tinggi pada saat perusahaan memiliki banyak kesempatan untuk berinvestasi mengingat hal tersebut akan meningkatkan pendapatan pemegang saham.
24
Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi. Rasio keuangan digunakan investor untuk mengetahui nilai pasar perusahaan. Ada beberapa rasio untuk mengukur nilai pasar perusahaan, salah satunya menggunakan tobin’s q. rasio ini merupakan rasio yang menghitung seluruh aset perusahaan yang berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu investor saja yaitu investor dalam bentuk saham, namun juga untuk kreditur karena sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya dari ekuitasnya saja tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur (Sukamuja, 2004).
Didalam rasio tobin’s q menunjukkan bahwa semakin besar nilai tobin’s q perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik. Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar aset perusahaan dibandingkan dengan nilai buku aset perusahaan, maka semakin besar keinginan investor untuk menanamkan modanya di perusahaan tersebut. Menurut Herawaty (2008), nilai perusahaan yang diukur dengan tobin’s q dapat dirumuskan sebagai berikut: Tobin’s Q= Keterangan: Tobin’s Q
= Nilai perusahaan
MVE
= Nilai ekuitas pasar (MVE = closing price x jumlah saham yang beredar)
D
= Nilai buku dari total hutang
BVE
= Nilai buku dari total ekuitas (BVE = total aset-total
hutang)
25
2.10 Hasil Peneliti Terdahulu
1. Widyastuti (2013) dalam penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa Return on Assets dan Return on Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, dan Growth in Earning After Tax berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. 2.
Abriyani Puspaningsih (2011) dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan pendanaan, Kebijakan Deviden dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia menunjukkan hasil bahwa Pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan berpengaruh positif, pengaruh keputusaan pendanaan terhadap nilai perusahaan tidak berpengaruh positif, pengruh kebijakan deviden terhadap nilai perusahaan berpengaruh positif dan pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan tidak berpengaruh positif
3. Abidin Zainal (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh struktur modal, kebijakan deviden dan size terhadap nilai perusahaan menunjukan Struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan, Kebijakan deviden berprngaruh negatif terhadap nilai perusahaan perusahaan properti, SIZE berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 4. Irvaniawati (2014) dalam penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan kebijakan dividen terhadap nilai
26
perusahaan pada perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Dari hasil analisisnya dapat disimpulkan bahwa kebijakan hutang, kebijakan investasi, dan kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan food and beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. 5. Achmad (2014) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2012. Dari hasil analisisnya dapat disimpulkan bahwa keputusan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan keputusan pendanaan, kebijakan dividen, dan kinerja keuangan dengan indikator profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 20102012. Tabel 2.1 Hasil Peneliti Terdahulu No 1
Penelitian Widyastuti (2013)
Judul penelitian pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Variabel yang di gunakan Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, dan Growth in Earning After Tax
Hasil Return on Assets dan Return on Equity berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, sedangkan Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, dan Growth in Earning After Tax berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan
27
2
Abriyani Puspaningsih (2011)
Pengaruh keputusan investasi, keputusaan pendanaan, kebijakan deviden dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
3
Abidin Zainal (2012)
Pengaruh struktur modal, kebijakan deviden dan size terhadap nilai perusahaan
4
Irvaniawati (2014)
5
Achmad (2014)
Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Investasi, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food And Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012 Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012..
Sumber:Data diolah 2017
Nilai perusahaan , keputusan investasi, keputusaan pendanaan, kebijakan deviden dan ukuran perusahaan
Keputusan investasi berpengaruh positif terhadaap nilai perusahaan ,keputusaaan pendanaan tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahan,kebijakan deviden berpengaruh positif terhadap nilai perusahaa dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif Nilai Struktur modal perusahaan berpengaruh positif ,Struktur terhadap nilai modal, perusahaan,struktur kebijakaan modalh berpengaruh deviden dan negative terhadap size nilai perusaaan dan size berpengaruh positir terhadap nilai perusahaan Nilai Kebijakan hutang perusahaan, yang diproksikan kebijakan dengan DER, hutang, kebijakan investasi kebijakan yang diproksikan investasi, dan dengan ROI, dan kebijakan kebijakan dividen dividen yang diproksikan dengan DPR secara signifikan berpengaruh terhadap nilai perusahaan Nilai Keputusan investasi perusahaan tidak berpengaruh (PBV), signifikan terhadap keputusan nilai perusahaan, investasi sedangkan keputusan (BVA), pendanaan, kebijakan keputusan dividen, dan kinerja pendanaan keuangan dengan (DER), indikator kebijakan profitabilitas dividen (DPR), berpengaruh dan kinerja signifikan terhadap keuangan nilai perusahaan pada (ROA) perusahaan
28
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dengan menggunakan variabel yang berbeda. Variabel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Kebijakan Dividen, Size, Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan terhadap nilai perusahaan dengan stadi kasus pada perusahaan batubara yang terdaftar di BEI periode 2013-2015.
2.11 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan kerangka pemikiran pada gambar 2.1, penulis akan melakukan penelitian pada perusahaan pertambangan minyak dan gas yang terdaftar di BEI. Di mana perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Suatu perusahaan dapat menentukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi nilai perusahaannya.
Pertimbangan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu struktur modal, kebijakan deviden, size, keputusaan investasi dan kebijakaan pendanaan. Dimana kelima faktor tersebut merupakan faktor dominan yang digunakan dalam menentukan nilai perusahaan. Adanya faktor-faktor tersebut menjadi hal yang penting bagi perusahaan sebagai dasar pertimbangan untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Semakin baik nilai perusahaan maka semakin baik juga operasi perusahaan tersebut.
Berdasarkan beberapa teori yang di gunakan pada penelitian ini yaitu, Signali Theory,Trade-Off Theory dan Irrelevant Theory. Signali Theory menjelaskan bahwa manajemen perusahaan memberikaan sinyal kepada investor mengenai prosperk perusahaan. Sinyal tersebut dapat berupa sinyal baik maupun sinyal
29
buruk. Apabila Profit yang di laporkan perusahaan meningkat maka informasi tersebut dapat di katagorikan sebagai sinyal yang baik karna mengindikasikaan nilai perusahaan yang baik, begitupula sebalik nya. Dengan melihat sinyal ini investor dapat memutuskaan untuk menanamkan modalnya atau tidak. Berdasakaan Trade-Off Theory bahwa terdapat hubungan antara kebijakaan pendanaan dengan nilai perusahaan, dimana perusahaan memanfaatkan pendanaan dengan hutang. Hutang yang di maksud dapat berupa hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang. Trade-Off Theory menunjukan bahwa nilai perusahaan dengan hutang maka akan semakin meningkat dengan meningkatnya tingkat hutang. Selain itu Irrelevant Theory menjelaskaan bahwa nilai perusahaan di tentukaan oleh kebijakaan Investasi asset dan bukan hanya dengan Kebijakaan Deviden perusahaan saja.dengan demikiian penelitian ini terdapat empat faktor yaitu Kebijakaan Deviden, Size, Keputusaan Investasi dan Keputusan Pendanaan sehingga empat faktor ini menjadi pertimbangan dalam nilai perusahaan. Perusahaan Pertambangan Sub sektor Batubara yang ada di BEI 2013-2015
Irrelevant Theory
Keputuan Investasi
Signalling Theory
Size
Kebijakan Dividen
Nilai Perusahaan
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Trade-off Theory
Keputusaan Pendanaan
30
2.12 Model Penelitian Penelitiaan ini bermakud untuk mengetahui Pengaruh Kebijakaan Dividen, Size, Keputusaaan Invetasi dan kebijakaan pendanaan terhadap Nilai Perusahaan. Pada gambar 2.2 menjelaskan bahwa perusahaan dapat menentukan faktor faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Dengan demikian peneliti menggunakan beberapa variabel yaitu Kebijakan Dividen, Size, Keputusan Investasi dan Keputusan Pendanaan. Di mana ke empat faktor tersebut merupakaan faktor dominan yang digunakan dalam menentukaan nilai perusahaan. Semakin baik nilai perusahaan maka semakin baik juga kinerja perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini Kebijakaan Dividen, Size, Keputusaaan Investasi dan kebijakan pendanaan sebagai variabel independen .sedangkan nilai perusahaan sebagai variabel dependen. Berdasarkaan hal tersebut, maka model yang di gunakan dalam penelitiaan ini adalah sebagai berikut: Variabel Independen
Variabel Dependen
Kebijakan Deviden (X1) Size (X2) Keputusaan Investasi
H1(+) H2(+) H3(+)
(X3) Keputusaan
H4(+)
Pendanaan (X4) H5(+) Gambar 2.2 Model Penelitian
Nilai Perusahaan (Y)
31
2.13 Hipotesis
Berdasarkan pertimbangan teori dan kerangka pikir yang telah dijelaskan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho1: Kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Ha1: Kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Ho2: Size tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Ha2: Size berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Ho3: Kebijakan investasi tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Ha3: Kebijakan investasi berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Ho4:Keputusaan pendanaan
tidak
berpengaruh signifikan
terhadap nilai
perusahaan Ha4: Keputusaan pendanaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan Ho5: Struktur modal, kebijakan dividen, size, keputusaan investasi dan kebijakaan pendanaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Ha5: Struktur modal, kebijakan deviden, size, keputusaan investasi dan kebijakan pendanaan secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan
32
BAB III METODE PENELITIIAN
3.1 Tipe Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitiian, maka penelitiian ini masuk ke dalam penelitian explanatory research. explanatory research adalah untuk menguji hubungan antara variabel yang di hipotesiskan. Penelitian ini berusaha untuk menganalisis pengaruh empat variabel bebas, yaitu pengaruh Kebijakan Dividen (X1), Size (X2), Keputuan Investasi (X3), Keputusan Pendanaan (X4) terhadap nilai Perusahaan (Y) yang merupakan variabel terikat. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada perusahaan Pertambangan Sub Sektor Batubara yang ada di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan yang lain (Sugiyono 2012).
3.2 Populasi Dan Sample 3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini
33
adalah seluruh perusahaan yang termasuk dalam Bursa Efek Indonesia yaitu sektor pertambangan yang kemudian dibagi dalam per sub sektor, salah satunya adalah sub sektor Batubara periode Januari 2013 hingga Desember 2015.
3.2.2 Sample
Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) studi kasus pada sub sektor pertambangan periode tahun 2013 sampai dengan 2015 dengan kriteria tertentu atau metode purposive sampling. Adapun data dalam penelitian ini diambil dengan berdasarkan padabeberapa kriteria yaitu :
1. Perusahaan Pertambangan Sub sektor Batubara yang terdaftar di Bursa efek Indonesia sebelum tahun 2013- 2015 2. Perusahaan Pertambangan Sub sektor Batubara yang aktif menerbitkan laporan keuangan pada periode 2013- 2015 3. Perusahaan Pertambangan Sub sektor Batubara yang menyajikaan data-data keuangan yang di butukan dalam penelitian pada periode 2013-2015
Berdasarkan kriteria yang telah dijelaskan tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 perusahaan Pertambangan. Adapun perusahaan perusahaan minyak bumi dan gas yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
34
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria No
1. 2. 3. 4. 5 6 7
Perusahaan
PT. Atlas Resources Tbk PTBara Multi Sukses Sarana PTTambang Batubara Bukit Asam (persero) Tbk PTDarma Henwa Tbk PT Indo Tambang Megah Tbk PT Mitra Adiperdana Tbk
Kode perusahaa n ARII BSSR PTBA DEWA ITMG MBAP MYOH
8
PT Samindo Resource Tbk d.h Myah Technology Tbk PT Patrosea Tbk
9 10
PT Resource Alam Indonesia Tbk PT Toba Bara Sejahtra Tbk
KKGI TOBA
PTRO
Sumber: Data diolah 2017
1
Kriteria 2 3
√ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√
√
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
3.3 Jenis dan Sumber Data
Pengumpulan data yang digunakan dengan menggunakan metode observasi dokumentasi
dengan
melihat
laporan
keuangan
perusahaaan.
Penelitian
dilaksanakan dengan cara observasi pasif yaitu mengadakan penelitian di Bursa Efek Indonesia melalui website Bursa Efek Indonesia dan website-website lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Data mengenai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), sedangkan data berupa laporan tahunan diperoleh melalui akses
internet
pada
http://www.idx.co.id.
masing-masing
website
perusahaan
atau
pada
35
3.4 Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan untuk menganalisis masalah dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data berupa angka-angka yang memiliki satuan hitung dan dapat dihitung secara matematik. Informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, telah dikumpulkan dan diolah pihak lain. Dengan metode ini dapat dikumpulkan data laporan keuangan perusahaan dari tahun 2013 sampai 2015 dan melakukan perhitungan terhadap Tobin’s Q, DPR,SIZE, MBVE, DER. Selain itu yaitu dengan mengolah laporan keuanganperusahaan untuk memperoleh data yang diinginkan. Data diperoleh melalui Indonesian Capital Market Directory Book (ICMD dan www.idx.co.id dengan cara mempelajari literatur yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
3.5 Definisi Konseptual Dan Devinisi Oprasional
3.5.1 Definisi Konseptual Definisi konseptual yaitu penegasan pejelasan suatu konsep dengan menggunakan konsep-konsep lagi, yang tidak harus menunjukkan sisi-sisi (dimensi) pengukuran (tanpa
menunjukkan
deskriptor
dan
indikatornya
dan
bagaimana
mengukurnya)hal ini sesuai dengan pernyataan Prigustiwi (2014). 1. Hubungan Kebijakan Dividen dengan nilai perusahaan Kebijakan
dividen
merupakan
bagian
integral
dari
pembelanjaan
perusahaan.Dividend Yield ( DYD ) adalah rasio nilai dividen terhadap harga saham, dapat dihitung dengan membagi nilai dividen tahunan per saham
36
dengan harga saham saat ini. Dividend Yield penting bagi investor yang berorientasi pada penghasilan reguler, dengan cara membelisaham emiten yang memberi dividend yield yang tinggi dan rutin setiap tahun. Dividend Yield yang tinggi bisa berarti harga sahamnya masih murah atau dividen berikutnya mungkinakan lebih rendah, sebaliknya dividend yield yang rendah bisa berarti harga sahamnya sudahmahal atau dividen berikutnya bisa lebih tinggi. 2. Hubungan Size dengan nilai perusaahaan Size perusahaan dapat dilihat dari total asset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapatdipergunakan untuk kegiatan operasi perusahaan. Perusahaan dengan total asset yang besarakan lebih memudahkan manajemen dalam mempergunakan asset perusahaan tersebut, jikadilihat dari sisi manajemen kemudahan
yang
dimilikinya
dalam
mengendalikan
perusahaanakan
meningkatkan nilai perusahaan. Size secara umum biasanya diproksi dengan total asset, karena nilai total asset biasanya sangat besar dibanding variabel keuangan lainnya,maka size perusahaan merupakan variabel kontrol yang dipertimbangkan dalam banyakpenelitian,dengan maksud untuk mengurangi peluang heteroskedastis. 3. Hubungan Keputusaan Investasi dengan nilai perusahaan Keputusan investasi akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan aktivatetap. Menurut Martono dan Harjito (2010), investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan ke dalamsuatu aset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang. Dari pengertian tersebut dapat
37
disimpulkan bahwa keputusan investasi dimulai dengan penetapan jumlah total aktiva yang perlu dimiliki oleh perusahaan dengan penetapan jumlah aktiva yang tepat, akan membuat investasi yang dilakukan akan berhasil baik,sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Keputusan investasi memiliki
salahsatu
aspek
utama
yaitu
investasi
modal.
Keputusan
pengalokasian modal ke dalam usulan investasi harus dievaluasi dan dihubungkan dengan risiko dan hasil yang diharapkan (Hasnawati 2005). Menurut signalingtheory, pengeluaran investasi memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaandi masa yang akan datang, sehingga dapat meningkatkan harga saham yang digunakan sebagai indikator nilai perusahaan (Wahyudi dan Pawestri2006). Sedangkan menurut pendapat Uri Ben-Zion (1984) nilaipasar perusahaan dipengaruhi oleh researchand development dan kebijakan investasi. 4. Hubungan keputusaan pendanaan dengan nilai perusahaan Keputusan
Pendanaan
sangat
berhubungan
dengan
nilai
perusahaan
dikarnakan perusahaan biasanya mengelola keuangan yaitu mengenai keputusan tentang bentuk dan komposisi pendanaan yang akan dipergunakan oleh perusahaan atau dapat kita sebut keputusan pendanaan.Manajer keuangan harus memutuskan apakah dana yang akan perusahaan gunakan berasal dari sumber internal perusahaan atau sumber eksternal, besarnya hutang dan modal sendiri, dan bagaimana tipe hutang dan modal yang akan digunakan, mengingat struktur pembiayaan akan menentukan cost of capital yang akan menjadi dasar penentuan requiredreturn yang diinginkan (Hasnawati2005). Dengan demikian manajer keuangan harus dapat membuat keputusan tentang
38
bentuk dan komposisi dana yang terbaik yang akan digunakan oleh perusahaan untuk dapat mengoptimalkan nilai perusahaan.
3.5.2Definisi Oprasional
Definisi operasional adalah batasan pengertian tentang variabel yang didalamnya sudah mencerminkan indikator-indikator yang akan digunakan untuk mengukur variabel yang bersangkutan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas: 1. Variabel Independen (X) a) Kebijakan Dividen(X1) Dividend Yield penting bagi investor yang berorientasi pada penghasilan reguler,dengan cara membeli saham emiten yang memberi dividend yield yang tinggi dan rutin setiap tahun. Dividend Yield yang tinggi bisa berarti harga sahamnya masih murah atau dividen berikutnya mungkinakan lebih rendah, sebaliknya dividend yield yang rendah bisa berarti harga sahamnya sudahmahal atau dividen berikutnya bisa lebih tinggi. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba akan dibayarkan sebagai dividen atau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Dalam penelitian ini kebijakan dividen diproksikan dengan Dividend Payout Ratio =
……………………………………………………3.1
b) Size (X2) Size secara umum biasanya diproksi dengan totalasset, karena nilai total asset biasanya sangat besar dibanding variabel keuangan lainnya,maka size perusahaan merupakan variabel kontrol yang dipertimbangkan dalam
39
banyak
penelitian,
dengan
maksud
untuk
mengurangi
peluang
heteroskedastis. Karena total aset perusahaan bernilai besar maka hal ini dapat disederhanakan dengan mentranformasikan ke dalam logaritma natural (Ghozali, 2006); sehingga ukuran perusahaaan juga dapat dihitung dengan : =
Ln Total Asset………………………………………………..…...3.2
c) Keputusan Investasi(X3)
Suatu investasi dikatakan menguntungkan (profitable) kalau investasi tersebut dapat
membuat pemodal menjadi lebih kaya. Dengan kata lain,
kemakmuran pemodal menjadi lebih besar setelah melakukan investasi. Perusahaan menggunakan dana dengan harapan mampu menghasilkan kas balik (cash in flow) pada waktu mendatang
melebihi
selama satu periode. Adanya pilihan investasi yang dapat
investasi
awal
menghasilkan
keuntungan di masa mendatang merupakan kesempatan bertumbuh bagi perusahaan yang akan menaikkan nilai perusahaan. Pilihan-pilihan investasi di masa datang dikenal dengan istilah Investment Oportunity Set (IOS). Proksi IOS yang digunakan dalam penelitian ini adalah Market to Book Value of EquityRatio (MBVE), dengan rumus sebagai berikut: =
………………………………..…...3.3
d) Keputusan Pendanaan(X4) Manajer keuangan harus memutuskan apakah dana yang akan perusahaan gunakan berasal dari sumber internal perusahaan atau sumber eksternal, besarnya hutang dan
modal sendiri, dan bagaimana tipe hutang dan
40
modal yang akan digunakan,
mengingat
struktur
pembiayaan
akan
menentukan cost of capital yang akan menjadi dasar penentuan required return yang diinginkan (Hasnawati2005). Dengan demikian manajer keuangan harus dapat membuat keputusan tentang bentuk dan komposisi dana yang terbaik yang akan digunakan oleh perusahaan untuk dapat mengoptimalkan
nilai
perusahaan.
Secara
matematis
DER
dapat
diformulasikan sebagai berikut: =
…………………………………3.4
e) Variabel Dependen (Y) Karena total aset perusahaan bernilai besar maka hal ini dapat disederhanakan dengan mentranformasikan ke dalam logaritma natural (Ghozali, 2006); sehingga ukuran perusahaaan juga dapat dihitung dengan Tobin’s. Tobin’s q adalah pengukur kinerja dengan membandingkan dua penilaian dari asset yang sama. Tobin’s qmerupakan rasio dari nilai pasar asset perusahaan yang diukur oleh nilai pasar dari jumlah saham yang beredar dan hutang. dengan tobin’s q dapat dirumuskan sebagai berikut: Tobin’s Q=
…………………………...……………………………3.5
41
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel No
Variabel
1
DPR(X1)
2
Size(X2)
3
MBVE(X3)
4
5
Definisi Operasional Kebijakan dividen merupakan keputusanapakah laba akan dibayarkan sebagaidividenatau ditahan untuk reinvestasi dalam perusahaan. Rasio yang membandingkan mengukur perusahaan dengan perbandingan Rasio yang mencerminkan bahwa pasar menilai return dan investasi perusahaan di masa depan dari return yang diharapkan dari ekuitasnya
DER(X4)
proporsi pendanaan dengan hutang (debt financing) perusahaan, yaitu rasio laverage (pengungkit) perusahaan.
Tobin’s Q (Y)
Rasio yang menunjukkan estimasi pasar keuangan saat ini tentang nilai hasil dari setiap pengembalian investasi
Skala Pengukuran ℎ ℎ
=
= Ln Total Asset
MBVE =
Jumlah saham beredar x closing TotalEkuitas
=
Tobin’s Q=
Sumber: Data diolah 2017 Keterangan: Tobin’s Q
= Nilai perusahaan
MVE
= Nilai ekuitas pasar (MVE = closing price x jumlah saham yang beredar)
D
= Nilai buku dari total hutang
BVE
= Nilai buku dari total ekuitas (BVE = total aset-total hutang)
42
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik regresi linier berganda secara kuantitatif. Analisis linier berganda dipilih untuk melihat pengaruh beberapa variabel independen dinyatakan dengan notasi X, terhadap variabel
dependen
dinyatakan
dengan
notasi
Y.
Berdasarkan
perkembangan secara proporsional, alat analisis yang digunakan dalam perhitungannya yaitu menggunakan software Eviews 7.0. Model analisis regresi linier berganda pada penelitian ini sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Keterangan : Y
= Tobin’s Q
a
= Konstanta
b1b2 b3 b4
= Koefisien Regresi
X1
= DPR
X2
= Size
X3
=MBVE
X4
=DER
e
= Error
3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
43
merupakan pengertian dari Analisis statistik deskriptif. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan mendeskriptifkan semua data seluruh variabel dalam bentuk distribusi frekuensi dan dalam bentuk tabel yang kemudian diberikan interpretasi terhadap data pada tabel tersebut.
3.6.2 Model Regresi Data Panel
Menurut Widarjono (2013), data panel (panel pooled data) adalah gabungan dari data cross section dan time series. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data panel. Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua data time series dan cross-section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang lebih besar. Kedua, dengan menggabungkan informasi dari data time series dan cross-section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel (omitted-variabel). Secara umum dengan menggunakan data panel akan menghasilkan intersep dan slope koefisien yang berbeda pada setiap perusahaan dan setiap periode waktu. Oleh karena itu, dalam mengestimasinya akan sangat bergantung dari asumsi yang kita buat tentang intersep, koefisien slope, dan variabel gangguannya. Namun, ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi model regresi dengan data panel. Pendekatan yang digunakan yaitu Common Effect, Fixed Effect, Random Effect.
44
a. Pendekatan Kuadrat Terkecil (Common Effect)
Teknik ini tidak ubahnya dengan membuat regresi dengan data cross-section atau time series. Akan tetapi, di dalam pendekatan ini untuk data panel sebelum membuat regresi kita harus menggabungkan data cross-section dengan data time series tanpa memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Diasumsikan bahwa perilaku data antara perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu. Pada teknik common effect model persamaan regresinya sebagai berikut: Yit=β0+β1X1it+…+ βnXnit+µ it………………………………………..…………..3.6
b. Metode Efek Tetap (Fixed Effect)
Kondisi setiap objek sudah pasti berbeda satu sama lain, bahkan satu objek pada suatu efek waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada waktu yang lain. Salah satu cara yang paling sederhana mengatahui adanya perbedaan adalah dengan mengasumsikan bahwa intersep adalah berbeda antar perusahaan sedangkan slope-nya tetap sama antar perusahaan. Model yang mengasumsikan adanya perbedaan intersep dikenal dengan model regresi fixed effect. Teknik model fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep. Pengertian fixed effect ini didasarkan adanya perbedaan intersep antara perusahaan namun intersepnya sama antar waktu (time invariant).
Disamping itu, model fixed effect juga mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu. Cara untuk mengestimasi model
45
fixed effect yang intersepnya berbeda antar perusahaan adalah dengan menggunakan metode teknik variabel dummy untuk menjelaskan perbedaan intersep tersebut. Model estimasi ini seringkali disebut dengan teknik Least Squares Dummy Variables (LSDV). Model fixed effect dengan teknik variabel dummy dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut: Yit=α1+ α2D2+…+ αnDn+β2X2it+…+ βnXnit+µ it………………..………………..3.7
c. Metode Random Effect
Di dalam model fixed effect dimasukkannya variabel dummy bertujuan untuk mewakili ketidaktahuan kita tentang model yang sebenarnya. Namun, ini juga dapat berdampak pada konsekuensi berkurangnya derajat kebebasan (degree of freedom) yang pada akhirnya mengurangi efisiensi parameter.Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan variabel gangguan (error terms) yang dikenal dengan metode random effect. Di dalam model ini kita akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Namun ada satu syarat untuk menganalisis menggunakan model random effect ini yaitu objek data silang harus lebih besar daripada banyaknya koefisien. Rumus estimasi model ini sebagai berikut: Yit=β1+β2X2it+ β3X3it+…+ βnXnit+eit+µit………………….……………………3.8
3.6.3 Pengujian Model Panel Data
Untuk memilih model yang tepat, ada beberapa uji yang perlu dilakukan. Pertama, menggunakan uji signifikan fixed effect uji F atau chow-test. Kedua, menggunakan uji Hausman.Chow-test atau likelihood test adalah pengujian F-
46
static untuk memilih apakah model yang digunakan Common atau fixed effect. Sedangkan uji hausman adalah uji untuk memilih model fixed effect atau random effect (Djalal 2006).
a. Uji Chow-test (Common Vs Fixed Effect)
Uji signifikan fixed effect (Uji F) atau chow-test adalah pengujian untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan fixed effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel semu atau OLS. Adapun rumus uji F statistiknya sebagai berikut (Widarjono 2013): (
CHOW=
/(
)/(
)
)
…………………….………………………………3.9
Keterangan: RRSS
: restricted residual sum square (merupakan sum of square residualyang diperoleh dari estimasi data panel dengan metode common)
URSS
: unrestricted residual sum square (merupakan sum of square residual yang diperoleh dari estimasi data panel dengan metode fixed effect)
N
: jumlah data cross section
T
: jumlah data time series
K
: jumlah variabel penjelas
Dasar
pengambilan
keputusan
menggunakan
chow-test
adalah
dengan
membandingkan perhitungan F-statistik dengan F-tabel dan nilai signifikan yang dipakai adalah 0,05 atau 5%.
47
1. Jika F hitung < F tabel, Ho diterima dan model yang digunakan adalah model common effect 2. Jika F hitung > F tabel, Ho ditolak dan model yang digunakan adalah model fixed effect Jika hasil uji chow menyatakan Ho diterima, maka teknik regresi data panel menggunakn model common effect dan pengujian berhenti sampai disini. Namun apabila hasil chow menyatakan Ho ditolak, maka teknik regresi data panel menggunakan model fixed effect dan melakukan pengujian selanjutnya yaitu uji Hausman.
b. Uji Hausman Uji Hausman digunakan untuk memilih model fixed effect atau random effect, uji hausman didapatkan melalui command eviews yang terdapat pada direktori panel (Winarno 2009). Statistik uji hausman ini mengikuti distribusi statistik chi square dengan degree of freedom sebanyak K, dimana K adalah jumlah variabel independen dan dalam hal ini nilai signifikan yang dipakai adalah 0,05 atau 5%.Dasar pengambilan keputusan manggunakan uji hausman (random effect Vs fixed effect), yaitu: 1. Jika nilai statistik Hausman > nilai Chi Square, maka Ho diterima dan model yang digunakan adalah random effect. 2. Jika nilai statistik Hausman < nilai Chi Square, maka Ho ditolak dan model yang digunakan adalahfixed effect.
48
3.6.4 Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan pada bagian sebelumnya.Pengujian dilakukan secara parsial dan simultan. a. Uji Parsial (uji Statistik t)
Uji parsial (uji t) digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen secara terpisah. Pengujian terhadap hasil regresi dilakukan dengan menggunakan uji t pada derajat keyakinan sebesar 95% atau α = 5%.
Nilai t dapat dirumuskan sebagai berikut: t=
µ
……………………………………………………………………3.10
Keterangan: X
= Rata-rata hitung sampel
µ
= Rata-rata hitung populasi
Sx
= Standar error rata-rata nilai sampel
Untuk pengambilan keputusan yaitu dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut: 1. Jika t hitung < t tabel maka t hitung tidak signifikan atau Ho diterima, artinya bahwa variabel profit margin, hutang jangka pendek, hutang jangka panjang, dan kebijakan investasi secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
49
2. Jika t hitung > t tabel maka t hitung tersebut signifikan atau Ha diterima, artinya bahwa variabel profit margin, hutang jangka pendek, hutang jangka
panjang,
dan
kebijakan
investasi
secara
parsial
berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan.
Uji t dapat dilakukan dengan melihat signifikansi t masing-masing variabel yang terdapat pada hasil output menggunakan E-views. Jika angka signifikansi t < α (0,05) maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen.
b. Uji Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat. Patokan yang digunakan dengan membandingkan nilai sig yang didapat dengan derajat signifikan 0,05. Apabila nilai sig lebih kecil dari derajat signifikan maka persamaan regresi yang diperoleh dapat diandalkan. Nilai F statistik dihitung dengan formula sebagai berikut:
F=(
⁄(
)⁄(
)
…………………………………….…………………………3.11
)
Keterangan: F= Uji F R2= Koefisien determinan k= Jumlah variabel bebas n= Jumlah sampel
50
Untuk mengetahui statistik F dapat dilakukan dengan membandingkan nilai F hitungan dengan nilai F tabel. Dasar pengambilan keputusannya sebagai berikut: 1. Jika nilai F hitung < nilai F tabel, maka hipotesis awal (Ho) diterima dan Ha ditolak. Artinya variabel independen secara simultan dan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Jika nilai F hitung > nilai F tabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima, artinya semua variabel independen secara simultan dan signifikan mempengaruhi variabel independen.
Selain itu, dapat juga dilihat berdasarkan probabilitas, dimana pengujian manggunakan uji F pada derajat kayakinan sebesar 95% atau α = 5%. Maka ketentuannya sebagai berikut: 1. Apabila tingkat signifikan ≤ 5%, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Apabila tingkat signifikan > 5%, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Variabel independen secara simultan tidak berpengaruh terhadap variabel independen.
Uji hipotesis (uji t) dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel dependen dan variabel independen secara terpisah. Untuk melihat ada tidaknya pengaruh dapat ditentukan dengan melihat tingkat signifikan 0,05.
51
c. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) menjelaskan seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh variabel independen atau ukuran yang menyatakan kontribusi dari variabel independen dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel dependen(Widarjono 2013).Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (tidak ada pengaruh) sampai dengan satu (pengaruh sempurna).Nilai R2 yang kecil menjelaskan kemampuan variabel independen sangat terbatas pengaruhnya terhadap variabel dependen. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai koefisien determinasi akan semakin baik kemampuan variabel independen (x) dalam menjelaskan variabel dependen (y). n Tabel 3.3 Pedoman Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefesien 0.001- 0.002 0.201- 0.400 0.401- 0.600 0.601- 0.800 0.801- 0.1000
Tingkat Hubungan Sangat lemah Lemah Cukup kuat Kuat Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2009) Koefisien determinasi (R2) dapat ditentukan berdasarkan hubungan antar dua macam variasi, yaitu (1) variasi variabel y terhadap garis regresi dan (2) variasi variabel y terhadap rata-ratanya. Koefisien determinasi (R2) dihitung dengan rumus: R2
∑
Keterangan:
∑
∑
∑
∑
=………………………………….…………3.12
β1 = Koefisien regresi variabel DPR β2 = Koefisien regresi variabel Size
52
β3 = Koefisien regresi variabel MBVE β4 = Koefisien regresi variabel DTER x1 = Kebijakan Deviden (DPR) x2 = Size (Size) x3 =Kebijakan Investasi (MBVE) x4 = Kebijakan Pendanaan (DER) y = Nilai Perusahaan (Tobin’s Q)
92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pengaruh kebijakakan deviden, size, keputusan investasi dan keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan (tobin’s q) pada perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Kebijakakan deviden, (DPR) berpenaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Hasil ini menjelaskan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh besar dalam menentukan nilai perusahaan karna investor ternyata melakukan investasi bukan hanya ingin mendapatkan dividen, melainkan karna alasan lainnya seperti capital again dan memperbesar nilai investasi mereka. 2. Size berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan hasil analisis data ini menjelaskan bahwa koefisien Size secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap perusahaan bartubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Dana atau investasi yang terjadi pada perusahaan batubara mengalami penurunan yang disebabkan adanya
93
masalah pada perusahaan batubara dunia sehingga membuat variabel size tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan batubara. 3. Keputusan Investasi (MBVE) berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada peruahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2013-2015. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa keputusan investasi merupakan sinyal baik yang dapat memberikan keuntungan investasi jangka panjang bagi investor. Keputusan investasi yang baik akan menjadi informasi akuntansi yang baik bagi investor yang akhitnya akan meningkatkan nilai perusahaan.
4. Keputusan Pendanaan (DER) berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan (Tobin’s Q). Keputusan Pendanaan (DER) secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap tobin’s q selama periode tahun 2013-2015. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa keputusan pendanaan berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Artinya, semakin tinggi hutang, semakin banyak pula kewajiban perusahaan sehingga nilai perusahaan menurun.
5. Kebijakakan deviden, size, eputusan investasi dan keputusan pendanaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. Hal ini berarti secara keseluruhan semua variabel pada penelitian ini merupakan hal-hal yang harus diperhatikan oleh manajer perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan
94
5.2
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan, investor dan penelitian selanjutnya, yaitu : 1. Bagi Penelitian Selanjutnya. Dalam penelitian ini difokuskan hanya pada 4 variabel independen saja. Untuk penelitian selanjutnya dapat metambahkan lagi faktor faktor yang mungkin dapat memengaruhi kualitas implementasi corporate governance. 2. Manfaat praktis, sehubungan dengan kepentingan praktis, penelitiaan ini diharapkaan dapat berguna bagi : a.
Bagi Investor
Variabel yang paling memengaruhi kualitas keputusan investasi ini adalah nilai peusahaan. Seorang investor dapat melihat ukuran perusahaan sebagai dasar pertimbangan untuk melakukan suatu investasi. Pada perusahaan skala besar cenderung akan melakukan penerapan kebijakan investasi. Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah keagenan dan meningkatkan kinerja perusahaan b.
Bagi Penelitian lain
Dalam penelitian ini diketahui Keputusan Investasi merupakan variabel yang paling memengaruhi kualitas implementasi nilai perusahaan, maka untuk perusahaan dengan skala besar sebaiknya lebih meningkatkan kualitas implementasi keputusan investasi untuk meminimalisir masalah keagenan dan agar dengan mudah mendapatkan pendanaan eksternal.
Daftar Pustaka
Abidin Zainal, 2012. PengaruhStruktur modal, KebijakanDeviden, danSize terhadapNilai Perusahaan.UniversitasLambungMengkurat Banjarmasin Abriyani Puspaningsih, 2011. Pengaruh keputusan investasi, keputusaan pendanaan, kebijakan deviden dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan Achmad, 2014. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen, dan Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012. Ahmad Rodoni dan Herni Ali. (2010). Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Arifin, Zaenal, 2005. Teori Keuangan dan Pasar Modal, Ekonisia, Yogyakarta. Bambang, Riyanto, 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta. Bramantyo. 2012. Analisis Pengujian Teori Pecking Order Melalui Keterkaitan Profitabilitas Struktur Aset, Ukuran Perusahaan dan Kesempatan Bertumbuh Terhadap Financial Laverage. Skripsi Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Brigham, E,F & Weston, J,F. 2005. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II. Jakarta:Salemba Empat Carningsih. 2012. “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Hubungan antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Property dan Real Estate yang tersedia di Bursa Efek Indonesia)”. Jakarta. Djalal Nachrowi, Hardius Usman. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometruka untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan, Lembaga Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Fahmi, I. (2014) Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam, 2006. Aplikai Analisis Multivarite dengan SPSS, Cetakan Keempat, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gitman, Lawrence. 2009. Principles of Manajerial Finance. United States: Pearson Addison Wesley. Halim, Abdul, 2005. Analisis Investasi Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta. Hasnawati, S. 2005. Implikasi keputusaninvestasi, pendanaan, dan dividen terhadapnilai perusahaan publik di bursaefek Jakarta. Jurnal Usahawan Herawaty, Vinola. 2008. Peran Praktek Corporate Governance sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi 11. Pontianak. Hidayat, Azhari. 2013. “Pengaruh Kebijakan Hutang dan Kebijakan Deviden Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”. Artikel Universitas Negeri Padang, Padang. http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/download/683/440, Diakses pada tanggal 15 Desember 2013 Irvaniawati, 2014. Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Investasi, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food And Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. JurnalIlmudanRisetManajemen. Vol.3, No. 6.Surabaya: STIESIA Kasmir, 2012, Analisis Laporan Keuangan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA. Kusumajaya, D. K. 2011. "Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas dan nilai perusahaan pada perusahaan manufatur di Bursa Efek Indonesia". Tesis . Denpasar : Program Pasca Sarjana Universitas Udayana. Martono, Harjito, D Agus 2010. Manajemenkeuangan. Yogyakarta: ekonisia. KampusFakultasEkonomi UII Martono., & D. Agus Harjito. (2010). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: EKONISIA. Munawir. (2010).Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty
Myers, Nicholas S. Majluf,2001,corporate financing and investment decision when firms have information that investors do not have, NBER working paper no.w1396 Natalia Ogolmagai. 2013. Leverage Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan pada Industry Manufaktur yang Go Public di Indonesia. Jurnal EMBA Vol.1 No.3 Juni 2013, Hal 81-89. ISSN: 2303-1174 Prigustiwi. 2014. Peningkatan Nilai Perusahaan Melalui Optimalisasi Kebijakan Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012). Skripsi Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Bandar Lampung: Universitas Lampung Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Salemba Empat: Jakarta Sidharta, 2000.“Kaitan Antara Rasio Price/Book Value dan Imbal Hasil Saham pada Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Riset Akutansi Indonesia, Vol.1, No. 1, Januari, hal. 127-140. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukamuja, Sukmawati. 2004. Good Corporate Governance di Sektor Keuangan: Dampak GCG Terhadap Kinerja Perusahaan (Kasus di Bursa Efek Jakarta). BENEFIT, Vol.8, No. 1, h. 1-25. Ulupui, IGKA. 2005. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ). Jurnal Akuntansi, Bali: Universitas Udayana. Uri Ben-Zion. 1984. The R&D and investment decision and its relationship to the firm's market value: Some preliminary results. University of Chicago Press: 299 – 314 Wahyudi, U., dan H.P. ìPawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan terhadap Nilai Perusahaan: dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Interveningî. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. K-AKPM 17. Widarjono. (2013). Ekonometrika: Pengantar dan aplikasinya, Ekonosia, Jakarta Widyastuti,2013.Analisispengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi. JurusaanManajemen. UniversitasMuhammadiyahsurakarta www.idx.co.id).