LAMPIRAN
Skala Sikap Juvenile Delinquency Berdasarkan Teori Jensen (dalam Sarwono, 2000)
Nama
:
Jenis Kelamin
:
Usia
:
Petunjuk Pengisian Angket 1. Bacalah tiap pernyataan dengan seksama, pilihlah satu alternatif jawaban dengan memberikan tanda cek (v) pada alternatif jawaban sebagai berikut : SS : Sangat Sesuai
TS
: Tidak Sesuai
S : Sesuai
STS
: Sangat Tidak Sesuai
2. Pengisian skala ini tidak mempengaruhi nilai anda dikelas dan tidak mempengaruhi bentuk penilaian tertentu pada anda serta terjamin kerahasiaanya. Untuk itu diharapkan anda mengisinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
No
Pernyataan
1
Saya rajin ke sekolah.
2
Saya terbiasa datang tepat waktu ke sekolah.
3
Saya selalu menghormati bapak/ ibu guru saya.
4
Semua fasilitas sekolah yang diberikan adalah hak saya dan semua siswa, untuk itu saya selalu menggunakan dan menjaganya dengan sebaik-baiknya.
5
Saya merasa tidak nyaman berkelahi/ bertengkar dengan teman sekolah maupun diluar sekolah, untuk itu saya selalu menghindari untuk tidak berkelahi.
6
Memalak/ meminta dengan paksa uang/ barang milik orang
SS
S
TS
STS
lain adalah hal yang tidak pernah dan tidak akan saya lakukan. 7
Merokok merusak kesehatan maka saya tidak merokok.
8
Saya tidak terbiasa minum-minuman keras.
9
Tidak pernah ada sedikitpun keinginan atau pikiran dalam diri saya untuk kabur dari rumah.
10
Saya tidak suka memberontak.
11
Saya sangat menghormati orang tua saya.
12
Membolos sekolah sudah menjadi kebiasaan saya.
13
Saya terbiasa terlambat datang ke sekolah.
14
Biasanya, saya tidak disiplin dalam berbakaian seragam.
15
Bagi saya guru bukan siapa-siapa yang perlu untuk saya hormati setiap saat.
16
Saya senang membuat keributan/ kegaduhan di kelas/ sekolah.
17
Merusak fasilitas yang disediakan sekolah adalah hal yang biasa saya lakukan.
18
Saya sering terlibat perkelahian dengan teman sekolah/ diluar sekolah.
19
Saya senang memalak/ meminta paksa uang/ barang teman.
20
Saya terbiasa merokok.
21
Saya terbiasa untuk minum-minuman keras.
22
Saya sering kabur/ minggat dari rumah.
23
Saya sering merasa malu mengakui keberadaan orang tua saya.
24
Saya senang memberontak, tidak peduli sekalipun pada akibatnya jika saya memberontak.
25
Saya sering melawan perintah orang tua.
26
Saya terbiasa bertutur kata kasar di rumah.
27
Saya sering tidak hormat pada orang tua.
28
Membolos bukan kebiasaan saya.
29
Saya terbiasa untuk berangkat ke sekolah tepat waktu.
30
Saya disiplin dalam hal berpakaian seragam sesuai dengan apa yang sudah menjadi aturan/ jadwal berpakaian seragam.
31
Jika tidak sependapat dengan bapak/ibu guru, saya selalu berusaha menyampaikannya dengan cara yang baik dan sopan.
32
Saya selalu memanfaatkan dan menjaga fasilitas yang ada di sekolah dengan baik.
33
Saya selalu menghindari untuk tidak terlibat perkelahian/ tawuran dengan teman di sekolah/ luar sekolah.
34
Memalak adalah kebiasaan yang tidak terpuji yang harus selalu saya hindari.
35
Merokok adalah hal yang biasa saya lakukan untuk mengusir kejenuhan.
36
Saya tidak suka minum-minuman keras (alkohol, drugs, dll).
37
Tidak pernah ada keinginan dari dalam diri saya untuk lari/ kabur/ minggat dari rumah karena saya nyaman berada di rumah.
38
Saya selalu menerima apa adanya keberadaan orang tua saya.
39
Memberontak adalah hal yang tidak senang saya lakukan.
40
Saya selalu merasa takut dicap anak tidak berbakti pada orang tua karena melawan mereka.
41
Saya segan dan penuh hormat pada orang tua setiap saat.
42
Saya sering malas pergi ke sekolah maka saya sering membolos.
43
Saya sering mendapat teguran dari guru karena terkenal dengan jam karet saya (telat ke sekolah).
44
Saya sering lalai dan tidak peduli jika berbeda seragam dengan apa yang sudah diatur oleh sekolah.
45
Saya sering melawan saat ditegur oleh guru.
46
Saya sering menjadi biang keributan di kelas/ sekolah.
47
Saya terbiasa mencoret-coret gedung sekolah, bangku, meja dan fasilitas sekolah yang lainnya.
48
Berkelahi, tawuran adalah hal yang biasa bagi saya.
49
Memalak/ meminta paksa barang/ uang milik teman/ orang lain adalah hal yang biasa saya lakukan.
50
Saya menikmati waktu saya setiap saat dengan merokok.
51
Biasanya saya minum-minuman keras saat sendirian atau saat kongkow-kongkow bersama dengan teman-teman.
52
Seringkali muncul keinginan dari dalam diri saya untuk pergi meninggalkan rumah dan jauh dari orang tua saya.
53
Saya sering berbohong tentang keberadaan orang tua saya.
54
Saya dikenal sebagai anak yang suka memberontak di rumah.
55
Jika saya ingin melakukan sesuatu dan dilarang orang tua, saya tetap tidak peduli, saya sering melawannya.
56
Saya terbiasa berkata-kata kasar dan menyinggung perasaan orang tua/ saudara saya di rumah.
57
Sulit bagi saya untuk selalu hormat pada orang tua.
Terima Kasih
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
VAR00001 VAR00002 VAR00004 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00013 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00048 _
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
187.9756 188.5854 188.5610 188.5366 188.2439 188.0488 188.2195 188.2439 188.1463 188.7073 188.1707 188.0976 188.4146 188.3659 188.1951 188.3171 188.0976 187.9024 187.8293 188.1220 188.1220 187.9756 187.9756 188.0732 188.2927 188.3415 188.4146 188.5366 188.6098 188.3902 188.4634 188.4146 188.1707 188.1220 188.5854 188.3659 188.3415 188.0000 188.5122 188.2683 188.4878
517.5244 516.7488 526.5524 518.5049 515.9390 512.7476 503.5256 502.3390 521.0280 522.5622 524.9451 505.9902 507.9988 512.4378 506.1610 516.7220 512.8902 519.3902 523.5951 505.7598 502.6098 516.6244 518.1244 517.1695 521.4122 518.8805 520.4988 511.9549 507.8439 518.7439 525.0049 514.4488 518.2451 517.2598 505.9988 513.0378 516.3305 523.5500 513.2561 521.6012 521.7561
Corrected ItemTotal Correlation .5552 .3893 .3380 .3733 .4517 .5534 .6691 .6628 .3383 .2987 .2675 .7409 .6560 .6218 .7404 .5043 .7049 .5995 .5148 .6936 .7766 .5875 .5738 .5553 .4258 .4977 .4353 .4296 .6418 .4145 .3166 .5762 .4616 .4666 .5429 .4354 .4743 .3950 .5233 .3875 .3314
Alpha if Item Deleted .9577 .9585 .9584 .9585 .9581 .9576 .9571 .9572 .9585 .9587 .9587 .9568 .9572 .9574 .9569 .9578 .9572 .9577 .9580 .9570 .9566 .9576 .9577 .9577 .9581 .9579 .9581 .9585 .9573 .9582 .9584 .9576 .9580 .9580 .9579 .9584 .9580 .9582 .9578 .9582 .9585
R E L I A B I L I T Y
A N A L Y S I S
-
S C A L E
(A L P H A)
Item-total Statistics
VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056 VAR00057 VAR00058 VAR00059 VAR00060 VAR00061 VAR00062 VAR00063 VAR00064
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
188.1463 188.5610 188.2195 188.3171 188.1463 188.3415 187.9512 187.9512 188.1463 188.1463 188.0732 188.0732 188.1951 188.2683 188.1220 188.2439
508.9280 503.3524 514.2256 517.3220 517.9280 513.9805 517.6976 518.6976 508.9280 506.0780 522.8695 516.6695 518.2610 521.4012 520.0598 517.4390
Corrected ItemTotal Correlation .7189 .6914 .6279 .5448 .6132 .5969 .6500 .6729 .7552 .7391 .4146 .6137 .5211 .4211 .4262 .4696
Reliability Coefficients N of Cases = Alpha =
.9585
41.0
N of Items = 57
Alpha if Item Deleted .9570 .9570 .9574 .9577 .9576 .9575 .9575 .9575 .9569 .9569 .9581 .9575 .9578 .9581 .9581 .9580
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik
: Perilaku kenakalan remaja
B. Bidang BK
: Pribadi dan sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
E. Tujuan
:
Siswa dapat menjelaskan pengertian perilaku kenakalan remaja
Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis perilaku kenakalan remaja
Siswa dapat menyebutkan dampak-dampak perilaku kenakalan remaja bagi diri sendiri, keluarga, sekolah dan masyarakat
Siswa dapat katarsis diri melalui kegiatan drama yang diperankan
F. Sasaran Layanan
: 10 siswa subjek penelitian
G. Metode
: Sosiodrama dan diskusi
H. Uraian Kegiatan
:
1. Tahap Pembentukan Sebelum masuk dalam kegiatan, peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan doa. Kemudian peneliti mengucapkan terima kasih kepada siswa karena telah bersedia mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Setelah itu, dipandu peneliti siswa membentuk dua kelompok yang masingmasing terdiri dari lima anggota. Setelah kelompok terbentuk, peneliti menanyakan kepada anggota kelompok tentang pengertian bimbingan kelompok dan juga tujuan dari kegiatan ini. Kemudian guru pembimbing menjelaskan pengertian bimbingan kelompok, tujuan pelaksanaan, asas-asas dan juga tahapan-tahapan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok.
Setelah menjelaskan tentang bimbingan kelompok, maka dilanjutkan dengan perkenalan anggota kelompok secara detail. Karena anggota kelompok merupakan teman satu sekolah maka tahap perkenalan dilakukan dengan singkat. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa lama kegiatan ini akan dilaksanakan. 2. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua anggota kelompok mengatakan siap, maka kegiatan dilanjutkan pada tahap kegiatan. 3. Tahap Kegiatan Tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua pertemuan. Untuk di tahap kegiatan pertemuan pertama, praktikan menjelaskan topik yang akan dibahas yaitu mengenal perilaku kenakalan remaja meliputi pengertian, bentuk-bentuk dan dampaknya. Kemudian peneliti mengajak anggota kelompok untuk berdiskusi dan mengungkapkan pendapatnya mengenai perilaku kenakalan remaja. Setelah selesai berdiskusi dan mendapatkan titik temu menjawab persoalan mengenai perilaku kenakalan remaja, peneliti menyampaikan pada anggota mengenai kegiatan yang akan dilakukan dipertemuan selanjutnya yaitu akan diadakan kegiatan bermain peran atau sosiodrama. Hal ini dimaksudkan agar anggota memiliki kesiapan untuk memainkan peranannya dipertemuan selanjutnya. Peneliti juga memandu dan menawarkan berbagai peran yang akan diperankan anggota nantinya. Untuk kegiatan dipertemuan kedua, dipandu peneliti anggota kelompok pertama bermain peran. Sementara itu kelompok kedua sebagai penonton yang akan mengkritisi pemeranan yang dimainkan kelompok pertama. Setelah kegiatan bermain peran atau sosiodrama tersebut selesai maka dilanjutkan dengan diskusi mengenai persoalan yang ada dalam bermain peran tersebut. Kemudian peneliti meminta anggota kelompok kedua untuk bermain peran kembali dengan topik yang sama namun berbeda dengan drama yang disajikan sebelumnya.
4. Tahap Pengakhiran Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu peneliti menanyakan kesan-kesan anggota kelompok setelah mengikuti kegiatan ini. Mengingat kontrak waktu yang disepakati telah habis, maka kegiatan bimbingan kelompok ditutup dengan ucapan terima kasih kemudian doa bersama dan salam. I. Tempat
: Ruang kelas
J. Waktu/ Tanggal
: 2 x 50 Menit (9 dan 13 November 2012)
K. Penyelenggara
: Peneliti
L. Alat dan Perlengkapan
: Spidol, alat tulis, materi bimbingan, panduan observasi
M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : 1. Penilaian Proses 1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 2) Munculnya dinamika kelompok, suasana nyaman, terbuka, saling berbagi, adanya perbedaan dan memberikan umpan balik. 3) Melihat perilaku siswa selama di kelas 2. Penilaian Hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif masing-masing anggota kelompok (keterbukaan dan kesungguhan anggota
dalam mengikuti bimbingan kelompok,
memberikan pendapat/ diskusi) 2) Melihat minat dan kemauan anggota dalam mengikuti kegiatan selanjutnya.
Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak).
Salatiga, 9 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
Materi Bimbingan
1. Pengertian Kenakalan Remaja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kenakalan dengan kata dasar nakal adalah suka berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka tidak menurut. Sedangkan kenakalan adalah perbuatan nakal, perbuatan tidak baik dan bersifat mengganggu ketenangan orang lain; tingkah laku yang melanggar norma kehidupan masyarakat. Definisi kenakalan remaja menurut para ahli, salah satunya adalah Kartono seorang ilmuan sosiologi mengemukakan pendapatnya bahwa kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Dan Santrock mengatakan bahwa kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal. 2. Jenis/ Bentuk Perilaku Kenakalan Remaja Jensen (dalam Sarwono, 2002) membagi kenakalan remaja menjadi empat bentuk yaitu: a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain: perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain- lain. b. Kenakalan yang meninbulkan korban materi: perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan dan lain- lain. c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain ; pelacuran, penyalahgunaan obat, hubungan seks bebas. d. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, minggat dari rumah, membantah perintah. 3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kenakalan remaja
Reaksi frustasi diri Gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja Kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga Kurangnya pengawasan dari orang tua Dampak negatif dari perkembangan teknologi modern Dasar-dasar agama yang kurang
Tidak adanya media penyalur bakat/hobi Masalah yang dipendam Keluarga broken home Pengaruh kawan sepermainan
4. Dampak/ Akibat Perilaku Kenakalan remaja
Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang berkepribadian buruk.
Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang yang tidak berguna.
Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang sekitarnya.
Dampak kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari tentang beban keluarganya.
Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan.
Kriminalitas bisa menjadi salah satu dampak kenakalan. Remaja yang terjebak halhal negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan tindak criminal, mencuri demi uang atau merampok untuk mendapatkan barang berharga.
Sumber : Kartono, Kartini. 2002. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta : RajaGrafindo Persada Sarwono, Sarlito Wirawan. 2002. Psikologi Remaja. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada www.duniaremaja.net/catatan/definisi-perilaku-remaja.htm KENAKALAN REMAJA >> Penyebab Kenakalan Remaja | Dampak Kenakalan Remaja | belajarpsikologi.com
Rancangan Sosiodrama
Kegiatan layanan bimbingan dengan menggunakan teknik sosiodrama dalam penelitian ini lebih bersifat spontan dan siswa bebas mengeksplorasi perannya. Peneliti menjelaskan drama yang akan diperankan dan dimainkan serta memberikan instruksi saat akan memainkan drama. Secara garis besar berikut rancangan sosiodrama yang akan dimainkan :
Pertemua kedua (Perilaku Kenakalan Remaja) Peneliti menawarkan pada kelompok, siapa yang akan memerankan remaja yang melakukan perilaku kenakalan, lalu anggota lain berperan sebagai teman, siswa lain sekolah, ayah, ibu dan guru. Siswa dipersilahkan untuk mengeksplor jenis perilaku apa yang dilakukan kemudian siswa juga bebas untuk mengeksplor apa penyebab mereka melakukan kenakalan tersebut serta dampak/ akibatnya. Setelah drama usai, siswa diajak untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang muncul dalam adegan drama yang telah ditampilkan tersebut. Kemudian diadakan drama kedua oleh kelompok lain berdasarkan topik yang sama tetapi berbeda dengan adegan sebelumnya. Disini siswa dituntut untuk dapat menampilkan adegan yang berbeda dan penyelesaian yang lebih baik dari sebelumnya. Adegan 1 Pada suatu hari seorang remaja bernama A sedang kongkow-kongkow dipinggir jalan bersama dengan teman-temannya sambil merokok. Ternyata pada waktu itu ia dan teman-temannya membolos sekolah. Ia dan teman-temannya sedang menunggu
remaja
terhindarkan…..
sekolah
lain
untuk
berkelahi.
Perkelahian
pun
tidak
Adegan 2 Tidak berhenti
sampai
disitu
A dan teman-temannya
melanjutkan
pertemuannya dengan teman-teman hingga larut malam. Ia dan teman-temannya mabuk-mabukan, berpesta pora dan berpesta narkoba………….. Setelah puas bermabuk-mabukan dan berpesta pora bersama teman-temannya A pun pulang ke rumah. Sesampai di rumah ayah A marah besar melihat tingkah laku A. Ayah dan ibu A sangat sedih melihat perilaku A tapi tak sedikitpun A peduli akan perasaan orang tuanya…………. Adegan 3 Keesokan harinya, di sekolah A dipanggil guru untuk menghadap karena ia kedapatan sering membolos, merokok di sekolah, sering melawan guru, tidak disiplin, sering berkelahi dan masih banyak pelanggaran lain yang A lakukan. Banyak guru yeng mengeluhkan dan kecewa pada sikap A padahal bisa dikatakan A adalah siswa yang cukup cerdas. Tapi ternyata pagi itu juga A di keluarkan dari sekolah karena perilaku kenakalan yang telah banyak ia lakukan…………………. Sejak saat itu A merasa sangat frustasi. Tidak ada yang mau menerima ia sekolah kembali, teman-teman menjauhi, masyarakat mencaci maki dan orang tua merasa kecewa atas perilakunya selama ini. Kali ini ia baru bisa berpikir dan menyadari bahwa apa yang selama ini ia lakukan sangat merugikan diri sendiri dan menyakitkan hati banyak orang entah itu orang tua, teman, guru dan orang lain……………….
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan
: Perilaku kenakalan remaja
B. Spesifikasi Kegiatan
:
1. Bidang Bimbingan
: Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan
: 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan
:
1. Waktu
: Jumat, 9 November 2012
2. Tempat
: Ruang kelas
3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Anggota kelompok cukup menunjukkan minat dan perhatian, cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap topik yang dibahas. D. Evaluasi 1. Cara penilaian a. Penilaian proses 4) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 5) Munculnya dinamika kelompok, suasana nyaman, terbuka, saling berbagi, adanya perbedaan dan memberikan umpan balik. 6) Melihat perilaku siswa selama di kelas.
b. Penilaian hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif masing-masing anggota kelompok 2) Melihat minat dan kemauan anggota dalam mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). 2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil penilaian a. Kegiatan berjalan cukup baik dan anggota cukup aktif dalam berdiskusi. b. Anggota kelompok cukup dapat membahas topik permasalahan yang ada. c. Perilaku siswa di kelas cukup baik, tidak bisa dipungkiri ada beberapa siswa yang cenderung tidak menghargai dan acuh tak acuh selama kegiatan bimbingan berlangsung. E. Analisis Hasil Penilaian 1. Cara menganalisis a. Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh dari layanan ini. b. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis a. Siswa memperoleh cukup manfaat dengan mengikuti kegiatan bimbingan ini. b. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan ini melihat ditemukannya beberapa siswa yang masih berperilaku tidak baik/ tidak sopan terhadap guru di dalam maupun di luar kelas.
F. Tindak Lanjut 1. Upaya tindak lanjut Mengamati sejauh mana perkembangan anggota setelah mengikuti kegiatan bimbingan. 2. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada guru, melihat absensi, catatan khusus, dll.
Salatiga, 13 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan
: Perilaku kenakalan remaja
B. Spesifikasi Kegiatan
:
1. Bidang Bimbingan
: Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan
: 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan
:
1. Waktu : Selasa, 13 November 2012 2. Tempat : Ruang kelas 3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Anggota menunjukkan minat dan perhatian, cukup serius dalam melakukan drama dan cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap topik yang dibahas. D. Evaluasi E. Cara penilaian 1. Penilaian proses 1) Melihat minat, perhatian, keaktifan dan kesungguhan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dan bermain peran/ sosiodrama. 2) Melihat perilaku siswa selama di kelas. 2. Penilaian hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif anggota dalam melakukan kegiatan sosiodrama. 2) Melihat partisipasi aktif anggota dalam diskusi dan menanggapi permasalahan yang muncul dalam drama.
Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan guru, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). F. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian 1. Kegiatan
sosiodrama
berjalan
baik,
anggota
cukup
antusias
memerankannya dan nampak cukup puas dalam bermain drama. 2. Anggota dapat membahas permasalahan yang ada terkait topik yang dibahas yaitu mengenai perilaku kenakalan, jenis dan dampaknya. 3. Perilaku siswa cukup baik selama di kelas walaupun masih ada yang cenderung tidak sopan dan tidak menghargai pembimbing selama kegiatan bimbingan berlangsung, masih ada yang ribut sendiri. G. Analisis Hasil Penilaian H. Cara menganalisis 1. Memberikan pertanyaan kepada anggota tentang topik bahasan, anggota diminta untuk mengkritisi drama yang telah diperankan masing-masing kelompok. 2. Menanyakan bagaimana perasaan anggota, pengalaman dan manfaat apa yang diperoleh dalam kegiatan sosiodrama ini. 3. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). I. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis 1. Siswa mendapatkan manfaat dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 2. Siswa membutuhkan layanan dan bimbingan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan mengenai perilaku kenakalan remaja agar perilaku siswa bisa lebih dikontrol dan dapat berperilaku lebih baik. J. Tindak Lanjut K. Upaya tindak lanjut Mengamati perkembangan anggota kelompok setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama ini.
L. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada guru, teman, melihat absensi, dll.
Salatiga, 16 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik
: Pemahaman diri
B. Bidang BK
: Pribadi dan sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
E. Tujuan
:
Siswa dapat menjelaskan/ mengungkapkan pengetahuan akan diri sendiri (pemahaman diri) Siswa dapat katarsis diri melalui kegiatan sosiodrama F. Sasaran Layanan
: 10 siswa subjek penelitian
G. Metode
: Sosiodrama dan diskusi
H. Uraian Kegiatan
:
1. Tahap Pembentukan Peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan doa. Kemudian peneliti mengucapkan terimakasih kepada anggota karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada pertemuan kali ini. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa lama kegiatan akan dilaksanakan pada hari ini. Untuk menyegarkan suasana peneliti mengajak anggota untuk bermain/ ice breaking. 2. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua siswa mengatakan siap, maka kegiatan segera dimulai.
3. Tahap Kegiatan Tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua pertemuan. Untuk di tahap kegiatan pertemuan pertama, peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas yaitu mengenai pemahaman tentang diri sendiri. Kemudian peneliti mengajak masing-masing anggota kelompok untuk berdiskusi dan mengungkapkan pemahaman
akan
diri
sendiri.
Setelah
selesai
berdiskusi,
peneliti
menyampaikan pada anggota mengenai kegiatan yang akan dilakukan dipertemuan selanjutnya yaitu akan diadakan kegiatan bermain peran. Hal ini dimaksudkan agar anggota memiliki kesiapan untuk memainkan peranannya dipertemuan selanjutnya. Peneliti juga menawarkan berbagai peran yang akan diperankan anggota nantinya. Untuk kegiatan dipertemuan kedua, peneliti menjelaskan dan bercerita mengenai kegiatan sosiodrama yang akan diperankan anggota. Kemudian dengan panduan peneliti siswa bermain
peran. Setelah kegiatan bermain
peran/ sosiodrama selesai, diadakan diskusi mengenai persoalan yang ada dalam bermain peran tersebut. Kemudian peneliti meminta anggota untuk memainkan kegiatan yang sama dengan topik yang sama pula tetapi berbeda dengan yang sebelumnya. Kemudian diadakan diskusi kembali. 4. Tahap Pengakhiran Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu peneliti menanyakan bagaimana perasaan anggota, manfaat dan pengalaman apa yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan ini. Mengingat kontrak waktu yang disepakati telah habis, maka kegiatan bimbingan kelompok ditutup dengan ucapan terimakasih kemudian doa bersama dan salam. I.
Tempat
: Ruang kelaS
J.
Waktu/ Tanggal
: 2 x 45 Menit/ 16 dan 20 November 2012
K. Penyelenggara
: Peneliti
L. Alat dan Perlengkapan
: Spidol, alat tulis, materi bimbingan, panduan
Observasi M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : 1. Penilaian proses 1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 2) Melihat perilaku angggota selama kegiatan bimbingan di kelas. 3) Melihat ada tidaknya dinamika kelompok, kelompok saling berbagi/ sharing, memberi tanggapan, masukan/ jalan keluar, suasana nyaman antar anggota. 2. Penilaian hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif anggota kelompok. 2) Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak).
Salatiga, 16 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
Materi Bimbingan “Pemahaman Diri” Pengenalan mengenai ”siapakah aku” dimulai dari pemahaman mengenai ”diri”. Diri (self) merupakan individu yang dilihat baik sebagai sumber aktif (pelaku) maupun objek pasif (yang dikenai perilaku) dari suatu hubungan timbal balik. Diri meliputi multi identitas yaitu diri yang berkaitan dengan peran sosial, kemudian diri sebagai keanggotaan dalam kelompok sosial. Selain itu identitas berkaitan dengan kualitas personal dan evaluasi diri. Hambatan – hambatan dalam Mengenali Diri : a. Cara pandang/ paradigma b. Persepsi c. Konsep diri atau cermin diri • •
Bagaimana Cara Mengenali Diri : Melakukan refleksi (perenungan) pribadi Mencari masukan (umpan balik) dari orang lain
Manfaat Dari Pengenalan Diri • Pengetahuan diri • Semakin realistis memandang diri sendiri, semakin objektif menilai orang lain • Menyadari keunikan diri • Merupakan syarat penerimaan diri yang menjadi dasar perencanaan masa depan Proses Pengenalan diri : Pengenalan diri
Penerimaan diri Pengembangan diri
Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Diri Sendiri : Pengalaman-pengalaman penting dalam hidup. Misalnya, peristiwa-peristiwa penting, hubungan-hubungan di dalam dan di luar lingkungan keluarga yang turut membentuk kepribadian kita. Bakat, kecerdasan dan minat yang dimiliki Cita-cita hidup Nilai-nilai yang dianut Kebiasaan-kebiasaan, baik yang menguntungkan maupun merugikan Sifat-sifat pribadi Cara pandang/ pemahaman kita terhadap diri kita sendiri
Sumber : Materi Latihan Pra Dasar Kepemimpinan Mahasiswa, UKSW 2009 Sumber : http://linda-shortcake.blogspot.com/2012/05/pemahamandiri.html#!/2012/05/pemahaman-diri.html
Rancangan Sosiodrama
Kegiatan layanan bimbingan dengan menggunakan metode sosiodrama dalam penelitian ini lebih bersifat spontan dan siswa bebas mengeksplorasi perannya. Peneliti menjelaskan drama yang akan diperankan dan dimainkan serta memberikan instruksi saat akan memainkan drama. Secara garis besar berikut rancangan sosiodrama yang akan dimainkan : Pertemuan keempat (Aku dan Perilaku-Ku) Peneliti menawarkan pada kelompok, siapa yang akan memerankan seorang remaja dengan dilema yang dialami mengenai pemahaman diri dan siapa anggota lain yang akan berperan sebagai orang tua, guru dan juga teman. Secara garis besar peranan yang akan dimainkan yaitu seorang remaja yang sedang mencari pencarian jati diri. Ia bingung akan keberadaan dirinya, merasa berontak atas diri sendiri, namun kadangkala ia juga sadar akan dirinya. Disini pemeran bebas mengeksplorasi mengenai peranannya. Setelah adegan selesai dilanjutkan dengan diskusi mengenai permasalahan yang ada dalam adegan tersebut. Kemudian diadakan pementasan drama berikutnya, masih dengan topik yang sama namun anggota dituntut untuk bisa memainkan peranan yang berbeda dan penyelesaian masalah yang lebih baik. Adegan 1 C remaja putri berusai 15 th. Ia gadis yang energik, pandai dan cantik. Namun sayang C memiliki perilaku yang kurang baik. Ia sering membolos sekolah dengan teman-temannya yang lain hanya untuk bermain ke mall dan nongkrong bersama. Namun kadangkala C juga terlihat menjadi anak yang manis ia rajin belajar dan rajin mengikuti kegiatan sosial. Dalam benak C terselip keingintahuan dan bertanya-tanya siapa sebenarnya dirinya……………….
Adegan 2 Dengan segala cara C mencari-cari akan arti siapa sebenarnya dirinya. Bertanya dengan teman, dengan guru, dengan orang tua, ikut kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah dan di gereja, semua itu ia lakukan untuk mengenal siapa dirinya. Kadangkala ia mendapatkan jawabannya tetapi kadangkala ia bingung akan dirinya. Disaat teman mengajak ia melakukan hal yang buruk ia pun melakukannya, namun disaat teman mengajaknya melakukan hal yang baik ia pun melakukan. Disetiap waktu ia selalu merenung dan bertanya-tanya pertanyaan besar “Siapakah Sejatinya Diriku?”…………
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan
: Pemahaman diri
B. Spesifikasi Kegiatan
:
1. Bidang Bimbingan
: Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan
: 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan
:
Waktu
: Jumat, 16 November 2012
Tempat
: Ruang kelas
Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Anggota kelompok menunjukkan minat dan perhatian, cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap topik yang dibahas. D. Evaluasi Cara Penilaian 1. Penilaian proses 1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 2) Melihat perilaku angggota selama kegiatan bimbingan di kelas. 3) Melihat ada tidaknya dinamika kelompok, kelompok saling berbagi/ sharing, memberi tanggapan, masukan/ jalan keluar, suasana nyaman antar anggota.
2. Penilaian hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif anggota kelompok. 2) Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok dan minum-minuman keras atau tidak). E. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian 1) Kegiatan berjalan dengan baik, walaupun ditemui beberapa anggota yang belum mampu memahami diri sendiri dengan baik. 2) Perilaku siswa mengamali perubahan, lebih memperhatikan pembimbing, antusias/ banyak bertanya tentang bagaimana cara memahami diri sendiri. 3) Anggota kelompok cukup dapat menyelesaikan topik yang dibahas dengan baik. F. Analisis Hasil Penilaian 1. Cara menganalisis 1) Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai manfaat, pengalaman apa yang diperoleh, sebagai bahan evaluasi bahwa kegiatan berjalan dengan baik, anggota mengerti dan memahami apa yang telah disampaikan peneliti dan didiskusikan bersama. 2) Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis 1) Siswa memperoleh manfaat dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok ini. 2) Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan ini, mengingat terdapat beberapa anggota yang kurang paham akan dirinya sendiri.
G. Tindak Lanjut Upaya tindak lanjut : Mengamati perkembangan anggota kelompok setelah mengikuti bimbingan kelompok. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada guru, melihat absensi, dll.
Salatiga, 20 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan
: Pemahaman diri
B. Spesifikasi Kegiatan
:
a. Bidang Bimbingan
: Bimbingan pribadi dan sosial
b. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
c. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
d. Sasaran Layanan
: 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan
:
a. Waktu : Selasa, 20 November 2012 b. Tempat
: Ruang kelas
c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Sebagian anggota cukup menunjukkan minat dan perhatian dalam melakukan kegiatan sosiodrama, cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap permasalahan yang muncul dalam drama. D. Evaluasi a. Cara Penilaian
Penilaian proses 1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam melakukan sosiodrama, memberikan pendapat, serta kesungguhan dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 2) Munculnya dinamika kelompok, suasana nyaman, saling berbagi, berinteraksi, memberikan umpan balik dengan baik dalam berdrama dan diskusi. 3) Melihat perilaku siswa selama kegiatan bimbingan di kelas.
Penilaian hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota dalam bermain peran dan menanggapi topik/ permasalahan yang dibahas. 2) Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian Kegiatan berjalan cukup baik, sebagian anggota dapat memerankan peranannya dengan baik dan sebagian kurang serius. Anggota juga cukup aktif dalam memberikan pendapat.
E. Analisis Hasil Penilaian Cara Menganalisis 1. Memberikan pertanyaan kepada anggota, mengenai manfaat, pengalaman serta perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini. 2. Melihat perilaku siswa selama kegiatan bimbingan berlangsung. 3. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). F. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis 1. Siswa memperoleh manfaat dalam mengikuti kegiatan bimbingan ini. 2. Tingkah laku, tutur kata siswa di kelas masih ada yang menunjukkan tidak baik. 3. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan ini mengingat masih ada sebagian siswa yang belum mampu memahami diri sendiri dengan baik.
G. Tindak Lanjut a. Upaya tindak Lanjut Mengamati perkembangan anggota setelah mengikuti bimbingan. b. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada temannya, guru, melihat absensi, catatan-catatan khusus terkait dengan siswa, dll.
Salatiga, 23 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik
: Aku, keluarga, sekolah dan pergaulanku
B. Bidang BK
: Pribadi dan sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
E. Tujuan
:
Siswa dapat menjelaskan/ mengungkapkan keberadaan diri dan keluarga
Siswa dapat menjelaskan hubungan antara keberadaan diri dengan sekolah
Siswa dapat menjelaskan hubungan antara keberadaan diri dengan lingkungan/ pergaulan
Siswa dapat katarsis diri melalui kegiatan bermain peran
F. Sasaran Layanan
: 10 siswa subjek penelitian
G. Metode
: Sosiodrama dan diskusi
H. Uraian Kegiatan
:
1. Tahap Pembentukan Peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, doa dan menanyakan kabar anggota. Kemudian peneliti mengucapkan terimakasih karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada pertemuan kali ini. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa lama kegiatan akan dilaksanakan pada hari ini. 2. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua anggota kelompok mengatakan siap, maka kegiatan segera dimulai.
3. Tahap Kegiatan Tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua pertemuan. Untuk kegiatan dipertemuan pertama, peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas yaitu mengenai hubungan antara keberadaan diri dengan keluarga, dengan sekolah, dengan hidup bermasyarakat atau tinggal dalam suatu komunitas. Anggota diajarkan untuk dapat belajar memahami sudut pandang orang lain. Kemudian peneliti mengajak anggota kelompok untuk berdiskusi dan mengungkapkan mengenai hal tersebut. Setelah selesai berdiskusi, peneliti menyampaikan pada anggota mengenai kegiatan yang akan dilakukan dipertemuan selanjutnya yaitu akan diadakan kegiatan bermain peran. Hal ini dimaksudkan agar anggota memiliki kesiapan untuk memainkan peranannya dipertemuan selanjutnya. Peneliti juga memandu dan menawarkan berbagai peran yang akan diperankan anggota nantinya. Untuk kegiatan dipertemuan kedua, peneliti menjelaskan kembalu mengenai topik kegiatan sosidrama yang akan dilakukan. Kemudia anggota kelompok dua bermain
peran dengan dipandu peneliti. Setelah kegiatan
bermain peran/ sosiodrama selesai diadakan diskusi mengenai persoalan yang ada dalam bermain peran tersebut. Setelah diskusi selesai dan anggota memahami persoalan yang ada, peneliti meminta kelompok satu untuk memainkan kembali dengan topik yang sama tetapi berbeda dengan yang sebelumnya. Kemudian diadakan diskusi kembali. 4. Tahap Pengakhiran Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu peneliti menanyakan bagaimana perasaan siswa, pengalaman dan manfaat apa yang diperoleh dalam mengikuti kegiatan ini. Setelah itu kegiatan bimbingan ditutup dengan ucapan terimakasih kemudian doa bersama dan salam. I. Tempat
: Ruang kelas
J. Waktu/ Tanggal
: 2 x 45 Menit/ 23 dan 28 November 2012
K. Penyelenggara
: Peneliti
L. Alat dan Perlengkapan
: Materi bimbingan, spidol, alat tulis, panduan Observasi
M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : 1. Penilaian proses a. Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan bimbingan. b. Melihat perilaku siswa selama di kelas. 2. Penilaian hasil Penilaian segera : a. Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota kelompok dalam menanggapi topik yang dibahas (keterbukaan dan kesungguhan). b. Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak).
Salatiga, 23 November 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
Materi Bimbingan “Memahami Sudut Pandang Orang Lain” Secara harfiah sudut pandang artinya "tempat" dari mana seseorang memandang hal atau objek tertentu. Itu termasuk objek apa yang dipandang dan bagaimana objek itu dipandang. Selain selalu berusaha memahami sudut pandang orang lain, seseorang juga harus senantiasa sepenuhnya menyadari bahwa sudut pandang yang dimilikinya memiliki keterbatasan. Dengan demikian, orang tersebut selalu bersedia mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang bisa diajukan untuk menguji sudut pandang, baik sudut pandang orang lain maupun diri sendiri.
Bagaimana saya memandang situasi atau masalah tersebut? Apakah ada cara lain yang harus dipertimbangkan dalam memandang situasi atau masalah tersebut?
Hal apakah yang seharusnya difokuskan? Dan bagaimana saya memandang hal tersebut?
Apakah pandangan saya merupakan satu-satunya pandangan yang masuk akal? Hal apakah yang terlewat dari sudut pandang saya?
Apakah saya /ia / anda pernah bagaimana pandangan orang-orang tertentu (suku bangsa) memandang hal tersebut?
Sudut pandang manakah yang paling masuk akal dan relevan dengan situasi atau topik permasalahan?
Apakah saya / ia / anda sulit memandang/ memahami situasi atau masalah tersebut dari sudut pandang lain, khususnya sudut pandang yang bertolak belakang dengan sudut pandang tertentu?
Apakah saya sudah mempertimbangkan sudut pandang lainnya, bukan hanya sudut pandang yang saya miliki?
Sumber : http://arrowsofcriticism.blogspot.com/2010/02/unsur-kedelapan-memahami-sudutpandang.html
Rancangan Sosiodrama
Kegiatan layanan bimbingan dengan menggunakan metode sosiodrama dalam penelitian ini lebih bersifat spontan dan siswa bebas mengeksplorasi perannya. Peneliti menjelaskan drama yang akan diperankan dan dimainkan serta memberikan instruksi saat akan memainkan drama. Secara garis besar berikut rancangan sosiodrama yang akan dimainkan : Pertemuan keenam (Aku, Keluarga, Sekolah dan Pergaulanku) Peneliti mempersilahkan pada kelompok untuk memilih peranan yang akan dimainkan dalam drama kali ini. Ada yang berperan sebagai seorang remaja, orang tua, teman, masyarakat dan sekolah (guru/ kepsek). Peneliti memandu kelompok untuk memainkan peranannya tersebut, dimana seorang remaja dengan perilaku nakalnya, kemudian bagaimana tanggapan orang tua jika melihat anaknya berlaku demikian, kemudian bagaimana peran teman disitu apakan mendukung ia untuk bergaul dengan baik atau sebaliknya, kemudian bagaimana masyarakat (diwakili beberapa siswa) dan guru dalam memandang seorang remaja tersebut dengan perilaku nakalnya. Disini siswa bebas bereksplorasi mengenai peranannya. Setelah selesai bermain peran, dilanjutkan dengan diskusi mengenai permasalahan yang ada. Siswa diajak untuk dapat memahami sudut pandang orang lain, bagamaina perasaan orang lain disaat melihat ia dengan perilaku nakalnya, siswa dituntut untuk berperilaku baik sesuai dengan yang diharapkan orang lain karena semata-mata itu untuk kebaikan diri sendiri dan itu wujud bahwa kita menghargai dan dapat menyesuaikan diri yang baik dalam kehidupan bersama. Kemudian diadakan drama kedua dengan topik sama namun berbeda dengan drama sebelumnya dan penyelesaian masalah yang lebih baik.
Adegan 1 D seorang remaja yang sering membolos, merokok, berkelahi dan minumminuman keras dipanggil guru. Orang tua dan kepala sekolah dihadirkan dalam pertemuan itu membahas perilaku D yang selama ini dianggap banyak merugikan dan banyak melanggar peraturan……………..
Adegan 2 Sesampainya di rumah Ayah D mengadakan pertemuan keluarga. Ia kecewa akan sikap D, ibunya hanya bisa menangis dan sedih. Ibu dan ayahnya D menyampaikan apa yang dirasakan melihat tingkah laku D. Orang tua D sangat mengharapkan D untuk berubah dan menjadi anak yang baik dan berhasil nanti…………… Adegan 3 Teman-teman D datang ke rumah dan mengajak D untuk bermain diluar. Mereka kongkow-kongkow dipinggir jalan sambil merokok. Datanglah sekelompok orang tua (masyarakat), mereka mencemooh dan menyayangkan tingkah laku, aktivitasaktivitas remaja itu yang tidak bermanfaat…………………..
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan
: Aku, keluarga, sekolah dan Pergaulanku
B. Spesifikasi Kegiatan
:
1. Bidang Bimbingan
: Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan
: 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan
:
1. Waktu
: Jumat, 23 November 2012
2. Tempat
: Ruang kelas
3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Anggota cukup menunjukkan minat dan perhatian, kurang aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap topik yang dibahas. D. Evaluasi 1. Cara Penilaian a. Penilaian proses Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan bimbingan. Melihat perilaku siswa selama di kelas.
b. Penilaian hasil Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota kelompok dalam menanggapi topik yang dibahas. Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, merokok, berkelahi, minum-minuman keras atau tidak). c. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian 1. Kegiatan berjalan cukup baik walaupun ada beberapa yang masih ribut, bermain hp sendiri. Anggota kurang berpartisipasi aktif dalam diskusi. 2. Anggota cukup dapat membahas topik permasalahan yang ada. E. Analisis Hasil Penilaian 1. Cara menganalisis a. Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang manfaat, apa yang mereka dapatkan pada bimbingan kali ini. b. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis a. Siswa memperoleh cukup manfaat dalam kegiatan bimbingan ini. b. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan ini karena ditemui beberapa siswa belum mampu memahami keadaan/ sudut pandang orang lain.
F. Tindak Lanjut a. Upaya tindak Lanjut Mengamati perkembangan anggota setelah mengikuti bimbingan. b. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada teman-temannya, guru, melihat absensi, catatan-catatan khusus, dll.
Salatiga, 28 November 2012
Mengetahui, Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan
: Aku, keluarga, sekolah dan Pergaulanku
B. Spesifikasi Kegiatan
:
1. Bidang Bimbingan
: Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan
: 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan
:
1. Waktu
: Rabu, 28 November 2012
2. Tempat
: Ruang kelas
3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Sebagian anggota antusias, menunjukkan minat dan perhatian dalam melakukan kegiatan sosiodrama, cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan mengenai topik yang dibahas. D. Evaluasi 1. Cara Penilaian a. Penilaian proses
Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan bimbingan dengan teknik sosiodrama.
Munculnya dinamika kelompok, saling memberikan umpan balik, suasana nyaman dan terbuka.
Melihat perilaku siswa selama di kelas.
b. Penilaian hasil Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota kelompok dalam menanggapi topik yang dibahas dan dalam memerankan peranannya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). c. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian 1. Kegiatan berjalan cukup dengan baik, sebagian anggota antusias dan serius dalam bermain peran, namun juga ada yang malas-malasan dan tidak serius. 2. Anggota kelompok cukup baik dalam membahas permasalahan yang muncul dalam sosiodrama. E. Analisis Hasil Penilaian 1. Cara menganalisis a. Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai manfaat dan pengalaman apa yang diperoleh dalam kegiatan bimbingan kali ini serta bagaimana perasaan mereka. b. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis a. Siswa memperoleh manfaat dengan mengikuti kegiatan bimbingan kelompok, siswa nampak cukup puas. b. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan ini agar mereka lebih bisa memahami dan belajar dari sudut pandang orang lain dan tidak cenderung masa bodoh atau egois.
F. Tindak Lanjut Upaya tindak lanjut : Melihat sejauh mana perkembangan anggota setelah mengikuti bimbingan. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada guru, dll.
Salatiga, 3 Desember 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik
: Cara menyesuaikan diri dengan lingkungan
B. Bidang BK
: Pribadi dan sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
E. Tujuan
:
Siswa dapat menjelaskan cara menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan
Siswa dapat menyebutkan cara menyesuaikan diri dengan baik di lingkungan
Siswa dapat menyesuaikan diri dengan baik
F. Sasaran Layanan
: 10 siswa subjek penelitian
G. Metode
: Diskusi, tanya jawab
H. Uraian Kegiatan
:
1. Tahap Pembentukan Peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, doa dan menanyakan kabar siswa. Kemudian peneliti mengucapkan terima kasih karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada pertemuan kali ini. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa lama kegiatan akan dilaksanakan pada hari ini. 2. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua anggota kelompok mengatakan siap, maka kegiatan segera dimulai. 3. Tahap Kegiatan Pada tahap kegiatan ini, peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas yaitu bagaimana cara agar dapat menyesuaikan diri dengan baik dalam hidup
bermasyarakat/ di lingkungan. Kemudian peneliti mengajak masing-masing anggota kelompok untuk berdiskusi, membahas dan mengungkapkan pendapat mengenai cara menyesuaikan diri yang baik dalam lingkungan tersebut. 4. Tahap Pengakhiran Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu peneliti menanyakan manfaat dan pengalaman apa yang diperoleh dari kegiatan ini. Kemudian kegiatan bimbingan ditutup dengan ucapan terimakasih, doa bersama dan salam. I. Tempat
: Ruang kelas
J. Waktu/ Tanggal
: 1 x 45 Menit/ 8 Desember 2012
K. Penyelenggara
: Peneliti
L. Alat dan Perlengkapan
: Spidol, alat tulis, materi bimbingan, panduan observasi
M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan 1. Penilaian proses a. Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota (keterbukaan dan kesungguhan). b. Melihat perilaku siswa selama kegiatan bimbingan berlangsung.
2. Penilaian hasil Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif anggota dalam menanggapi topik yang dibahas/ dalam berdiskusi. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak).
Salatiga, 8 Desember 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
Materi Bimbingan “Cara Menyesuaikan Diri di Lingkungan” Dalam istilah psikologi, penyesuaian disebut dengan istilah adjusment. Adjustment merupakan suatu hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial (Chaplin, 2000: 11). Manusia dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, kejiwaan dan lingkungan alam sekitarnya. Schneiders
(1964:
51)
mendefinisikan
penyesuaian
diri
sebagai
berikut:
“A process, involving both mental and behavioral responses, by which an individual strives to cope successfully with inner, needs, tensions, frustration, and conflicts, and to effect a degree of harmony between these inner demands and those imposed on him by objective world in which the lives” (Penyesuaian diri merupakan proses yang meliputi respon mental dan perilaku yang merupakan usaha individu untuk mengatasi dan menguasai kebutuhankebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, frustasi, dan konflik-konflik agar terdapat keselarasan antara tuntutan dari dalam dirinya dengan tuntutan atau harapan dari lingkungan di tempat ia tinggal). Berdasarkan beberapa definisi yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan lingkungannya. Scheneiders (1964: 51) mengemukakan beberapa kriteria penyesuaian yang tergolong baik (well adjusment) ditandai dengan: 1. Pengetahuan dan tilikan terhadap diri sendiri 2. Obyektivitas diri dan penerimaan diri 3. Pengendalian diri dan perkembangan diri 4. Keutuhan pribadi 5. Tujuan dan arah yang jelas 6. Perspektif, skala nilai dan filsafat hidup memadai 7. Rasa humor 8. Rasa tanggung jawab 9. Kematangan respon 10. Perkembangan kebiasaan yang baik 11. Adaptabilitas
12. Bebas dari respon-respon yang simptomatis (gejala gangguan mental) 13. Kecakapan bekerja sama dan menaruh minat kepada orang lain 14. Memiliki minat yang besar dalam bekerja dan bermain 15. Kepuasan dalam bekerja dan bermain 16. Orientasi yang menandai terhadap realitas Schneiders (1964: 51) mengungkapkan bahwa individu yang memiliki penyesuaian diri yang baik (well adjustment person) adalah mereka dengan segala keterbatasannya, kemampuannya serta kepribadiannya telah belajar untuk bereaksi terhadap diri sendiri dan lingkungannya dengan cara efisien, matang, bermanfaat, dan memuaskan. Efisien artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut dapat memberikan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan tanpa banyak mengeluarkan energi, tidak membuang waktu banyak, dan sedikit melakukan kesalahan. Matang artinya bahwa individu tersebut dapat memulai dengan melihat dan menilai situasi dengan kritis sebelum bereaksi. Bermanfaat artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut bertujuan untuk kemanusiaan, berguna dalam lingkungan sosial, dan yang berhubungan dengan Tuhan. Selanjutnya, memuaskan artinya bahwa apa yang dilakukan individu tersebut dapat menimbulkan perasaan puas pada dirinya dan membawa dampak yang baik pada dirinya dalam bereaksi selanjutnya. Mereka juga dapat menyelesaikan konflik-konflik mental, frustasi dan kesulitan-kesulitan dalam diri maupun kesulitan yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya serta tidak menunjukkan perilaku yang memperlihatkan gejala menyimpang.
Sumber : http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-penyesuaian-diri-definisi.html
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan
: Cara menyesuaikan diri dengan Lingkungan
B. Spesifikasi Kegiatan
:
1. Bidang Bimbingan
: Bimbingan pribadi dan sosial
2. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
3. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
4. Sasaran Layanan
: 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan
:
1. Waktu
: Sabtu, 8 Desember 2012
2. Tempat
: Ruang kelas
3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Anggota cukup menunjukkan minat dan perhatian, aktif berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan mengenai topik yang dibahas. D. Evaluasi 1. Cara Penilaian a. Penilaian proses Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan bimbingan. Melihat perilaku siswa selama kegiatan bimbingan berlangsung b. Penilaian hasil Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif anggota dalam menanggapi topik yang dibahas/ dalam berdiskusi. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). c. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian
1. Kegiatan berjalan cukup baik, siswa aktif dalam berdiskusi. 2. Anggota dapat membahas topik permasalahan yang ada dengan baik. E. Analisis Hasil Penilaian 1. Cara menganalisis Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang manfaat dan apa yang mereka peroleh melalui kegiatan bimbingan ini. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (melihat panduan observasi). 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis Siswa memperoleh manfaat dengan mengikuti kegiatan bimbingan ini. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan dalam rangka mencapai perkembangan siswa yang optimal, dalam hal ini agar siswa dapat menyesuaikan diri di lingkungan dengan baik. F. Tindak Lanjut Upaya tindak lanjut : Mengamati sejauh mana perkembangan anggota kelompok setelah mengikuti bimbingan. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada guru, teman, melihat absensi, catatancatatan khusus, dll.
Salatiga, 11 Desember 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik
: Cara bergaul yang baik
B. Bidang BK
: Pribadi dan sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
E. Tujuan
:
Siswa dapat menjelaskan cara bergaul yang baik
Siswa dapat menyebutkan cara bergaul yang baik
Siswa dapat katarsis diri melalui sosiodrama yang diperankan
Siswa dapat bergaul dengan baik
F. Sasaran Layanan
: 10 siswa subjek penelitian
G. Metode
: Sosiodrama dan diskusi
H. Uraian Kegiatan
:
1. Tahap Pembentukan Peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, doa dan menanyakan kabar siswa. Kemudian peneliti mengucapkan terimakasih karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada pertemuan kali ini. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa lama kegiatan akan dilaksanakan pada hari ini. 2. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua anggota kelompok mengatakan siap, maka kegiatan dapat segera dimulai. 3. Tahap Kegiatan Pada tahap kegiatan ini, peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas dan akan diperankan anggota yaitu bagaimana cara agar dapat menyesuaikan
diri dengan baik dalam pergaulan. Kemudian peneliti mengajak anggota untuk melakukan sosiodrama. Dengan panduan dan instruksi penelitin, anggota bermain peran. Setelah kegiatan bermain peran selesai, peneliti kemudian mengajak berdiskusi dan membahas persoalan yang muncul dalam kegiatan bermain peran mengenai cara bergaul yang baik. Setelah diskusi selesai diadakan pemeranan kembali dengan topik yang sama, namun harus berbeda dengan yang sebelumnya. Kemudian diadakan diskusi kembali. 4. Tahap Pengakhiran Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu peneliti menanyakan bagaimana perasaan anggota, kesan-kesan, pengalaman dan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan ini. Mengingat kontrak waktu yang disepakati telah habis, maka kegiatan bimbingan ditutup dengan ucapan terimakasih dan penjelasan bahwa rangkaian kegiatan bimbingan kelompok telah usai, kemudian doa bersama dan salam. I. Tempat
: Ruang kelas
J. Waktu/ Tanggal
: 1 x 60 Menit/ 11 Desember 2012
K. Penyelenggara
: Peneliti
L. Alat dan Perlengkapan
: Spidol, alat tulis, materi bimbingan, panduan Observasi
M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : 1. Penilaian proses
Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam bermain peran dan mengikuti kegiatan bimbingan.
Munculnya dinamika kelompok, saling berbagi, terbuka, memberikan umpan balik, interaksi/ suasana yang nyaman.
Melihat perilaku siswa selama kegiatan bimbingan berlangsung.
2. Penilaian hasil Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota dalam bermain peran dan berdiskusi. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak).
Salatiga, 11 Desember 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana
Materi Bimbingan
“Cara Bergaul yang Baik” Seringkali orang merasakan susahnya memiliki pergaulan, tapi ada juga yang dikaruniai dengan kelebihan mudah bergaul dan membina relasi. Kita pun seringkali merasa berkecil hati karena cara bergaul kita yang tidak sama dengan orang lain. Kenapa Kita Tidak Mudah Bergaul ? Karena diri kita sendiri yang membuat batasannya Menjadi pribadi tertutup juga adalah alasan untuk menjadi susah bergaul Seringkali kita salahkan orang lain atas ketidakmampuan yang kita miliki termasuk di antaranya kita tidak mengetahui cara bergaul yang baik. Padahal bila kita bercermin pada diri sendiri, sejauh mana kita mau menerima kekurangan dan kelebihan orang lain. Sejauh mana kita mau menambah pengetahuan untuk dijadikan bahan dalam bergaul dengan orang lain. Dan sejauh mana kita mengetahui cara berkomunikasi yang baik dengan orang lain. Itu yang jarang kita gali dari diri kita karena sibuk hanya untuk mengatur orang lain, padahal diri kita saja tidak beres. Tips Cara Bergaul Yang Baik : •
Jadi pendengar yang baik : menjaga perkataan, tidak banyak omong, dan kadang sesekali bertanya (bukti kita benar-benar mendangarkan)
•
Belajar memuji (tulus tidak basa-basi : bukti kita memperhatikan dan serius memahaminya (coba dengarkan kata hatinya)
•
Biarkan orang memberi pertolongan : karena dia malah senang maka jangan dikecewakan asal tidak terlalu merepotkan
•
Tersenyum riang : berikan keceriaan dan kebahagiaan kita pada semua orang
•
Tepati janji, sehingga akan dipercaya dan dihargai orang lain : buang berperasaan harga diri (tinggi atau rendah), wajar saja penuh pengertian
•
Hindari perdebatan dan rasa tersinggung ataupun iri
•
Menghargai Orang Lain ; hargailah segala bentuk apapun dari orang lain, baik pendapat, sifat, keahlian, maupun kepribadiannya. Karena dengan kita menghargai orang lain maka, orang tersebut juga akan menghargai kita.
•
Bercanda ; bercanda memang hal yang dibutuhkan dalam pergaulan untuk mengakrabkan diri satu sama lain. Dalam bercanda harus lihat situasi seseorang saat kita ingin bercanda. Jika orang tersebut sedang mengalami kesulitan, sepantasnya kita menghiburnya agar tersenyum dan tertawa.
•
Menjadi Orang yang Dipercaya ; dipercaya oleh orang lain merupakan hal yang menyenangkan. Tapi kita juga harus ingat untuk tetap menjaga kepercayaan itu. Karena menjaga kepercayaan adalah hal yang sulit. Untuk itu berpikirlah apabila rahasia mereka adalah rahasia kita.
•
Menjadi Seseorang yang Bisa Diandalkan ; Untuk menjadi seseorang yang bisa diandalkan dalam pergaulan haruslah bisa menghargai orang lain, senang bercanda, dan menjadi orang yang dipercaya. Karena dengan kriteria tersebut secara langsung orang akan mengandalkan atau meminta pertolongan apabila dalam kesulitan. Dan hal tersebut dapat terlihat apabila kita bisa menjadi teman yang baik bagi orang lain atau teman kita sendiri.
Sumber : http://fadhlyashary.blogspot.com/2011/12/cara-bergaul-yang-benar.html\ http://selasar21.blogspot.com/2011/04/tips-cara-mudah-bergaul-yang-baik.html
Rancangan Sosiodrama
Kegiatan layanan bimbingan dengan menggunakan metode sosiodrama dalam penelitian ini lebih bersifat spontan dan siswa bebas mengeksplorasi perannya. Peneliti menjelaskan drama yang akan diperankan dan dimainkan serta memberikan instruksi saat akan memainkan drama. Secara garis besar berikut rancangan sosiodrama yang akan dimainkan : Pertemuan kedelapan (Cara Bergaul yang Baik) Peneliti mempersilahkan kelompok untuk memilih siapa yang akan berperan sebagai seorang remaja yang dapat bergaul dengan baik sekalipun dibujuk temanteman untuk berperilaku tidak baik. Disitu siswa menampakkan adegan dimana ia mengalami dilema untuk bergaul dengan baik atau sebaliknya. Dalam adegan ini ada beberapa peran yaitu beberapa teman yang membujuk untuk bergaul yang tidak benar, kemudian ada peranan orang tua dan guru yang terus mendukung dan mengharapkan ia dapat menjadi anak yang baik dan berhasil nantinya. Setelah adegan selesai diadakan diskusi mengenai adegan yang telah dimainkan itu. Kemudian peneliti meminta kelompok lain untuk memainkan sosiodrama dengan topik yang sama tapi berbeda dengan apa yang ditampilkan kelompok sebelumnya. Kemudian diadakan diskusi kembali. Adegan 1 Z seorang remaja putra yang baik dan cerdas sedang duduk-duduk di halaman sekolah sambil membaca buku. Datanglah teman-teman Z menawarkan sebatang rokok pada Z dan mereka juga mengajak Z untuk membolos pada pelajaran selanjutnya untuk bermain games. Dengan tegas Z menolak tawaran dan ajakan tersebut…………………. Adegan 2
Z termenung sendiri di teras rumahnya, ia merasa kesepian karena dengan ia sering menolak ajakan teman-teman untuk berperilaku tidak baik ia malah dijauhi teman-temannya. Ia ingin tetap bergaul dengan teman-temannya tetapi ia tidak mau melakukan hal yang buruk. Z merasa bingung. Datanglah ibu Z, ia bercerita dengan ibunya dan ibu memberi banyak motivasi pada Z…………….. Adegan 3 Keesokan hari di sekolah, Z mencoba bergabung dengan teman-temannya. Awalnya ia merasa asing dan teman-teman mengacuhkan dia tetapi dengan perasaan kasih ia tetap berusaha bergaul dengan teman-temannya tanpa ikut terjerumus kedalam hal-hal yang buruk. Guru bangga akan apa yang dilakukan Z. Guru yakin Z dapat membawa dampak yang baik pula disaat ia bergaul dengan teman-teman yang lain………………
LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Topik Permasalahan
: Cara bergaul yang baik
B. Spesifikasi Kegiatan
:
a. Bidang Bimbingan
: Bimbingan pribadi dan sosial
b. Jenis Layanan
: Bimbingan kelompok
c. Fungsi Layanan
: Pemahaman dan pengentasan
d. Sasaran Layanan
: 10 subjek penelitian
C. Pelaksanaan Layanan
:
Waktu
: Selasa, 11 Desember 2012
Tempat
: Ruang kelas
Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Anggota menunjukkan minat, perhatian dan memiliki cukup keseriusan dalam melakukan sosiodrama, aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap permasalahan yang muncul dalam kegiatan ini. D. Evaluasi 1. Cara Penilaian a. Penilaian proses Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam bermain peran dan mengikuti kegiatan bimbingan ini. Munculnya dinamika kelompok, saling berbagi, terbuka, memberikan umpan balik, interaksi/ suasana yang nyaman sekalipun terdapat beberapa perdebatan. Melihat perilaku siswa selama kegiatan bimbingan berlangsung.
b. Penilaian hasil Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota dalam bermain peran dan berdiskusi. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan perilaku siswa (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minumminuman keras atau tidak). c. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian Kegiatan berjalan dengan baik, siswa cukup serius dalam bermain peran dan aktif dalam diskusi. Anggota
kelompok
dapat
membahas
secara
tuntas
mengenai
permasalahan yang ada dalam drama terkait cara bergaul yang baik. E. Analisis Hasil Penilaian 1. Cara menganalisis a. Memberikan pertanyaan kepada siswa/ memberikan bahan evaluasi berupa manfaat, pengalaman dan kesan-kesan apa yang diperoleh anggota dalam mengikuti bimbingan ini. b. Bertanya pada anggota bagaimana perasaan mereka setelah bermain peran. c. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis a. Siswa memperoleh manfaat dengan mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dengan teknik sosidrama. Siswa nampak senang dan puas dalam bermain peran, aktif memberikan pendapat, ide, gagasan mengenai topik permasalahan yang ada. b. Siswa membutuhkan layanan dan bimbingan yang terus berkelanjutan, agar siswa dapat berkembang dengan baik dalam setiap tahapan
perkembangan khususnya di masa remaja ini, siswa dapat bergaul dengan baik, tidak terpengaruh hal-hal yang menyimpang.
F. Tindak Lanjut 1. Upaya tindak lanjut Mengamati
sejauh
mana
perkembangan
anggota
setelah
mengikuti
bimbingan. 2. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada guru, teman-temannya, melihat absensi, catatan khusus, dll.
Salatiga, 14 Desember 2012
Mengetahui,
Guru Pembimbing
Peneliti
FX. Wahyu Nugroho, S.Pd
Kristiana