PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG SISWA KELAS 2 SD TERPADU MUHAMMADIYAH I BESUKI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Sitti Rosida1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S2 Abstract: The goal of this research are: 1) To describe the application of methods of cooperative models think pair share to improve learning outcomes math materials arithmetic operations; 2) To improve mathematics
learning
materials
arithmetic
operations
with
the
implementation model of cooperative methods think pair share. The method used was action research conducted two cycles. Data collection methods used in this study is the observation, tests, interviews and documentation. This study used a qualitative descriptive analysis techniques. Implementation of this research was conducted in the Integrated SD Muhammadiyah 1 Besuki in class II consisting of 30 students consisting of 16 male students and 14 female students. learning outcomes of students has increased from the first cycle to the second cycle, namely, the first cycle (70%), and the second cycle (86.67%). The conclusion of this study is the model of cooperative methods can think pair share a positive effect on learning outcomes of students of class 2 SDT Muhammadiyah I Besuki, as well as learning methods can be used as an alternative
learning
Mathematics.
Keywords: Cooperative Methods, Models Think Pair Share, Elementary Mathematics
1 2
Alumni FKIP PGSD UNARS SItubondo Dosen FKIP PGSD UNARS Situbondo
sesama
PENDAHULUAN Pembelajaran tidak
lagi
matematika
mengutamakan
penyerapan
melalui
informasi,
pada
pencapaian
tetapi
lebih
temannya.
Dengan
tersebut
diharapkan
komunikasi siswa
dapat
pelajaran “siswa
menguasai
dengan lebih
mudah
mudah
materi karena
memahami
mengutamakan pada pengembangan
penjelasan dari kawannya dibanding
kemampuan
penjelasan dari guru karena taraf
informasi. peserta
dan
pemprosesan
“Untuk
didik
aktivitas
pengetahuan serta pemikiran mereka
ditingkatkan
lebih sejalan dan sepadan” (Sulaiman
itu
perlu
melalui latihan-latihan atau tugas
dalam Jatimah, 2009:2)
bekerja
SD Terpadu Muhammadiyah
kelompok kecil dan menjelaskan ide-
I Besuki merupakan salah satu lembag
ide kepada orang lain” (Hartoyo
pendidikan tingkat dasar yang terletak
dalam Jatimah, 2009:2).
di
matematika
dengan
Kecamatan
Besuki
Kabupaten
tersebut
Situbondo. Berdasarkan hasil observasi
memerlukan partisipasi aktif dari
dan wawancara dengan guru kelas 2
siswa. Untuk itu perlu ada metode
SD Terpadu Muhammadiyah I Besuki
pembelajaran yang melibatkan siswa
dapat disimpulkan bahwa masalah
secara langsung dalam pembelajaran.
yang akan dibahas dalam paparan ini
Adapun
dimaksud
adalah kesulitan dalam menyelesaikan
pembelajaan
soal matematika materi operasi hitung
kooperatif. “Pembelajaran kooperatif
pada KD Melakukan penjumlahan dan
adalah
yang
pengurangan bilangan sampai 500.
melibatkan siswa bekerja dalam
Siswa merasa bosan dalam belajar
kelompok-kelompok
karena
Langkah-langkah
adalah
metode
yang
metode
suatu
pengajaran
untuk
pembelajaran
menetapkan tujuan bersama” (Felder
menarik,
dalam Jatimah, 2009:2).
memahami
sehingga materi
kurang
siswa
kurang
pelajaran.
kooperatif
Masalah-masalah tersebut memberi
interaksi
dampak buruk pada perkembangan
antarsiswa. Dari sini siswa akan
hasil belajar siswa. Siswa cenderung
melakukan komunikasi aktif dengan
beranggapan
Pembelajaran lebih
menekankan
bahwa
matematika
adalah pelajaran yang sulit.
Berdasarkan hasil observasi
telah dibaca. Guru tersebut memilih
awal, ternyata kondisi pembelajaran di
metode Think Pair Share dari pada
SD Terpadu Muhammadiyah I Besuki
metode tanya jawab untuk kelompok
belum
secara
sesuai
Pembelajaran
dengan yang
harapan.
konvensional
keseluruhan
question
and
(whole-group
answer).
Model
membuat kurangnya motivasi siswa
pembelajaran ini dapat meningkatkan
dalam
kemampuan
mengikuti
proses
komunikasi
pembelajaran dan hasil belajar yang
karena
dicapai siswa pun pada umumnya
melaporkan hasil pemikiran masing-
belum optimal. Nilai yang diperoleh
masing dan berbagi (berdiskusi)
siswa dari setiap ulangan siswa rata-
dengan
rata berkisar 50% dari 30 siswa
pasangan-pasangan tersebut harus
nilainya kurang memuaskan atau di
berbagi dengan seluruh kelas. Jumlah
bawah KKM.
anggota
Pembelajaran
kooperatif
adalah suatu metode pembelajaran
siswa
siswa
pasangannya.
kelompok
Selanjutnya
yang
kecil
terlibat secara aktif.. Adapun
ke dalam kelompok-kelompok kecil
dalam
untuk
Share adalah :
dalam
saling
mendorong setiap anggota untuk
dengan cara mengelompokkan siswa
bekerjasama
harus
langkah-langkah
pembelajaran
Think
Pair
1) Guru membagi
memecahkan masalah. Kemampuan
siswa dalam kelompok berempat dan
siswa dalam setiap kelompok adalah
memberikan tugas;
hiterogen. Metode Think Pair share
siswa memikirkan dan mengerjakan
memberikan kepada para siswa untuk
tugas sendiri; 3) Siswa berpasangan
berfikir dan merespons serta saling
dengan salah satu rekan dalam
bantu satu sama lain. Sebagai contoh,
kelompok dan berdiskusi dengan
seorang guru baru saja menyelesaikan
pasangannya;
suatu sajian pendek atau para siswa
bertemu kembali dalam kelompok
telah selesai membaca suatu tugas.
berempat.
Selanjutnya, guru meminta kepada
untuk membagikan hasil kerjanya
para siswa untuk menyadari secara
kepada kelompok berempat (Lie,
lebih serius mengenai apa yang telah
2004:58);
dijelaskan oleh guru atau apa yang
mengevaluasi hasil belajar tentang
4) Kedua pasangan
Siswa
5)
2) Setiap
berkesempatan
Evaluasi.
Guru
materi yang telah di pelajari atau
pada penelitian ini adalah sebagai
masing-masing
kelompok
berikut : 1) Bagaimana penerapan
mempresentasikan hasil kerjanya; 6)
metode kooperatif model think pair
Memberi
share
penghargaan
kepada
untuk
meningkatkan
hasil
kelompok yang terbaik; 7) Guru
belajar matematika materi operasi
memberikan
untuk
hitung pada siswa kelas 2 SDT
mengetahui pemahaman yang telah
Muhammadiyah 1 Besuki semester I
dicapai oleh siswa.
Tahun Pelajaran 2012/2013 ?; 2)
tes
akhir
Hasil belajar sangat penting
Bagaimana
meningkatkan
hasil
dalam proses belajar mengajar, karena
belajar matematika materi operasi
dengan
belajar
hitung dengan diterapkannya metode
siswa, guru dapat mengetahui tingkat
kooperatif model think pair share
penguasaan materi siswa, keefektifan
pada
metode yang disampaikan, dan juga
Muhammadiyah I Besuki semester I
dapat memperbaiki proses belajar
Tahun Pelajaran 2012/2013 ?. Tujuan
mengajar.
belajar
penelitian ini adalah : 1) Untuk
mengajar, selain kita harus menilai
mendeskripsikan penerapan metode
hasil belajar siswa, kita sebagai guru
kooperatif model think pair share
juga harus menilai sejauh mana
untuk meningkatkan hasil belajar
kemampuan kita sebagai guru dalam
matematika materi operasi hitung
menyampaikan bahan pembelajaran
pada
kepada siswa. Hasil belajar yang
Muhammadiyah 1 Besuki semester I
dimaksud adalah nilai siswa setelah
Tahun Pelajaran 2012/2013; 2) Untuk
pelaksanaan pembelajaran matematika
meningkatkan
materi
matematika materi operasi hitung
mengetahui
Dalam
Operasi
menggunakan
hasil
proses
Hitung
metode
dengan kooperatif
dengan
siswa
siswa
kelas
kelas
2
2
hasil
SDT
SDT
belajar
diterapkannya
metode
model Think Pair Share. Pelaksanaan
kooperatif model think pair share
evaluasi
pada
hasil
belajar
ini
siswa
kelas
2
SDT
menggunakan alat penilaian berupa
Muhammadiyah I Besuki semester I
tes pada akhir pembelajaran.
Tahun
Berdasarkan
uraian
Pelajaran
2012/2013.
latar
Penelitian ini dapat memberikan
belakang di atas, rumusan masalah
manfaat kepada : 1) guru, sebagai
salah
satu
bahan
pustaka
bagi
perempuan
yang
memiliki
guru dalam menambah pemahaman
kemampuan heterogen. Rancangan
pembelajaran
penelitian yang digunakan dalam
anak
matematika
yang
pada
mengalami kesulitan
penelitian
ini
dalam belajar matematika, dapat
Tindakan
Kelas
menambah pengetahuan guru dalam
penelitian tindakan dari Kemmis dan
mengatasi
belajar
Taggart (dalam Susmiyati, 2012: 22),
matematika di Sekolah Dasar dan
yaitu berbentuk spiral dari siklus
dapat
yang satu ke siklus yang berikutnya.
masalah
mengoptimalkan
pembelajaran matematika di kelas;
Setiap
2)
(rencana),
siswa,
dapat
meningkatkan
adalah
siklus
Penelitian
(PTK).
meliputi action
Model
planning (tindakan),
pemahaman siswa pada pelajaran
observation
matematika,
meningkatkan
reflection (refleksi). Pada penelitian
prestasi atau hasil belajar siswa pada
ini menggunakan teknik analisis
mata pelajaran matematika dan dapat
deskriptif
menumbuhkan potensi yang dimiliki
metode
siswa
menggambarkan
dapat
dalam
mata
matematika; 3) acuan
teoritis
pelajaran
peneliti, sebagai dalam
mengatasi
kesulitan belajar anak khususnya
fakta
kualitatif, penelitian
sesuai
diperoleh
dan
yaitu yang
suatu bersifat
kenyataan
dengan
dengan
data
tujuan
atau yang untuk
mengetahui hasil belajar siswa.
pada pembelajaran matematika, dalam praktik mengajarnya nanti.
(pengamatan)
Analisa penerapan metode kooperatif model Think Pair Share pada
pembelajaran
matematika
materi penjumlahan dengan satu teknik menyimpan terhadap aktivitas guru.
METODE PENELITIAN Subjek siswa-siswi Muhammadiyah
penelitian kelas I
2 Besuki,
Untuk
menghitung
adalah
keberhasilan guru dalam menerapkan
SDT
metode tersebut dapat dilakukan
yang
rumus:
berjumlah 30 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 14 siswa
Tabel 1. Kriteria guru dalam penerapan metode pembelajaran
Apabila
proses
pembelajaran
dengan
Persentase
Kriteria
P ≥ 85%
Sangat Terampil
70% ≤ 85%
Terampil
dilaksanakan minimal > 85
55% ≤ 70%
Cukup Terampil
0% ≤ 55%
% dari rencana perbaikan
Kurang Terampil
pembelajaran yang dibuat
metode kooperatif model think
pair
atau Analisa
peningkatan
hasil
belajar matematika materi operasi hitung
melakukan penjumlahan
share
kategori
sangat
terampil. b. Indikator keberhasilan Hasil belajar siswa
dengan satu kali teknik menyimpan,
1. Daya serap perorangan
dapat dilakukan rumus :
yaitu siswa dikatakan
n
tuntas belajar apabila
Pt = — x 100 % N Keterangan :
mencapai skor ≥ 65 dari skor maksimal
Pt = Persentase peningkatan hasil
100.
belajar siswa
2.
Daya serap klasikal
n = Jumlah siswa yang
yaitu suatu kelas
mengalami peningkatan belajar
dikatakan tuntas
N = Jumlah seluruh siswa
belajar apabila
Tabel 2. Kriteria Persentase
terdapat minimal 75 %
Hasil Belajar Siswa Persentase P ≤ 90% 80% ≤ P < 90% 65% ≤ P < 80% 55% ≤ P < 65% P < 55%
dapat
Kriteria Sangat baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
yang telah mencapai skor > 65.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Adanya variasi metode dalam
a. Indikator keberhasilan
mengajar
Metode Kooperatif Model
memberikan motivasi belajar kepada
Think Pair Share
siswa.
diharapkan
bisa
Jamarah menerangkan tentang pengertian metode sebagai berikut: “Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode yang diperlukan guru penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila tidak menguasai salah satu metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan para Tabel 3. Hasil Aktivitas Guru Siklus 1 Aktivitas Guru Jumlah Skor
51
Skor Maksimal
65
ahli psikologi pendidikan” (Djamarah, 1991:72). Berdasarkan permasalahan yang
telah
diadakan
memperbaiki kegiatan pembelajaran sebelumnya. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini terdiri dari 2
Kriteria
78,46 %
Efektif ( Terampil )
Menurut
Wahyuni
(dalam Hidayah, 2006:7) menyatakan,
Berdasarkan observasi pada Guru
metode
Persentase %
dari dua kali pertemuan.
I,
pengujian
perlu
pembelajaran pada siklus I untuk
siklus yang masing-masing terdiri
siklus
dikemukakan,
sudah
terlihat
“bahwa merupakan
pembelajaran strategi
kooperatif pembelajaran
menyampaikan materi pembelajaran
dengan cara menempatkan siswa
sesuai dengan rencana pelaksanaan
dalam kelompok-kelompok kecil yang
pembelajaran yang telah disusun
memiliki
oleh guru. Dalam menyampaikan
Dengan metode tersebut, guru sudah
materi dengan menggunakan metode
berhasil melaksanakan pembelajaran
Kooperatif model Think Pair Share.
secara
Pembelajaran adalah
suatu
kooperatif
pengajaran
yang
kemampuan
efektif
berbeda.”
dan
dapat
membangkitkan minat siswa untuk mengikuti
pembelajaran.
Namun
melibatkan siswa untuk bekerja dalam
masih terdapat kekurangan yang
kelompok-kelompok
untuk
harus diperbaiki pada pembelajaran
menetapkan tujuan bersama. (Felder
siklus selanjutnya yaitu terdapat
dalam Hidayah, 2006:7).
tanggapan
dari
observer
untuk
melakukan bimbingan pada setiap
Pada
tabel
3
kelompok saat proses melakukan
pembelajaran
diskusi. Hal ini dimaksudkan agar
Kooperatif model Think Pair Share
siswa mendapatkan bimbingan lebih
kemampuan
intensif oleh guru dalam melakukan
efektif ( terampil ) karena ≤ 85%.
diskusi.
Pembelajaran
menggunakan
metode
dengan
proses
guru
metode
dikatagorikan
dengan
Hasil Belajar Siswa mata
Kooperatif
pelajaran Matematika materi operasi
model Think Pair Share dikatakan
hitung
penjumlahan
satu
teknik
sangat
efektif (terampil) apabila
menyimpan dengan menggunakan
dapat dilaksanakan minimal ≥ 85%
metode kooperatif model Think Pair
dari rencana perbaikan pembelajaran
Share.
yang dibuat. Hasil Belajar Siswa Tuntas
Jumlah Siswa 21
Persen tase % 70
9
30
30
100
Rata-rata Kelas
(Nilai ≥ 65) Siswa tidak tuntas (Nilai
74
≤ 65) Jumlah
Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Siklus I Berdasarkan
masih belum mencapai nilai kelas
analisis
sebesar ≥ 75% dengan nilai siswa
pada Tabel 4 menunjukkan bahwa
minimal ≥ 65. Diharapkan untuk
pada siklus I masih belum mencapai
pelaksanaan
ketuntasan belajar, hal ini terlihat
meningkatkan hasil belajar siswa
dari nilai ketuntasan belajar secara
sehingga mencapai nilai ketuntasan
klasikal.
belajar siswa.
Kelas
hasil
pada siklus I masih mencapai 70%
dikatakan
telah
mencapai ketuntasan belajar jika
siklus
Kesimpulan
II
refleksi
dapat
pada
kelas tersebut telah terdapat ≥ 75%
pelaksanaan siklus I yaitu masih
dengan jumlah siswa telah mencapai
adanya kelemahan-kelemahan yang
nilai ≥ 65, sedangkan nilai siswa
menyebabkan hasil yang diperoleh
pada siklus I tidak optimal, antara lain
:
1)
Guru
masih
Observasi terhadap aktivitas
mengalami sedikit hambatan. Masih
guru mengalami peningkatan. Guru
ada
yang
sudah terlihat menyampaikan meteri
terlewati yaitu guru kurang memberi
pembelajaran sesuai dengan rencana
arahan dan sanksi bagi siswa yang
pelaksanaan pembelajaran yang telah
kurang
disusun
sebagian
kelas
a. Hasil Observasi Terhadap Guru
perencanaan
disiplin.
akibatnya
ada
oleh
guru.
Pada
beberapa siswa yang bergurau pada
memberikan
saat menyelesaikan tugas. Sehingga
dengan tanya jawab yang membuat
berdampak pada hasil belajar siswa
siswa lebih memperhatikan materi
yang masih belum mencapai kriteria
yang diterangkan. Bagi siswa yang
yang ditentukan; 2) Siswa kurang
dapat menjawab dengan benar guru
memanfaatkan dengan baik waktu
memberikan
pujian
untuk
yang diberikan oleh guru, sehingga
membangkitkan
motivasi
siswa.
masih ada beberapa soal yang belum
Selain itu pada siklus II ini guru
terselesaikan; 3) Rasa malu dan ragu
terlihat lebih
untuk
memberikan arahan yang positif
mengutarakan
pendapatnya
diselingi
membimbing dan
pada saat kegiatan presentasi, serta
pada
merupakan hal baru dan jarang
presentasi dan menarik kesimpulan.
dilakukan
Tujuannya agar siswa lebih disiplin
membuat
kegiatan
saat
penjelasan
saat
diskusi
kelompok,
presentasi ini serasa kurang hidup.
dan bertanggungjawab akan tugas
Berdasarkan
kelemahan-kelemahan
yang diberikan guru. Hasil tersebut
yang ada, maka Guru merasa perlu
dapat terlihat dari hasil belajar siswa
mengadakan siklus II untuk lebih
semakin meningkat pada siklus II.
mengoptimalkan
pelaksanaan
Pada table 4.5 guru sudah
pembelajaran sehingga nilai yang
sangat
dicapai siswa akan lebih baik dan
pembelajaran
ketuntasan
Kooperatif model Think Pair Share ≥
belajar
siswa
akan
meningkat. Hasi observasi terhadap Guru dan Hasil belajar siswa pada siklus II adalah sebagai berikut :
85%.
efektif
karena dengan
proses metode
Aktivitas Guru Jumlah Skor
59
Skor Maksimal
65
Persentase %
Kriteria
90,76 %
Sangat Efektif (Terampil)
Tabel 3.5 Hasil Aktivitas Guru Siklus II
b. Hasil
Belajar
pelajaran
Siswa
Matematika
mata
menyimpan dengan menggunakan
materi
metode kooperatif model Think Pair
operasi hitung dengan satu teknik
Hasil Belajar
Share.
Jumlah Siswa
Persentase %
Siswa Tuntas (Nilai ≥ 65)
26
86,67
Siswa tidak tuntas (Nilai ≤ 65)
4
13,33
Jumlah
30
100
Rata-rata Kelas
Tabel 3.6 Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Siklus II
81,67
Berdasarkan
hasil
analisis
pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa
pembelajaran kooperatif model Think Pair Share;
dari siklus I ke siklus II mengalami
b. Tahap pembentukan kelompok
peningkatan, hal ini terlihat dari nilai
belajar berdasarkan kemampuan
ketuntasan belajar secara klasikal
akademik
dan rata-rata kelas. Kelas dikatakan
secara
telah mencapai ketuntasan belajar
kelompok
jika kelas tersebut telah terdapat ≥
dahulu
75% dengan jumlah siswa telah
materi pembelajaran agar siswa
mencapai nilai ≥ 65, terbukti hasil
tidak ramai dan semangat dalam
yang
mengikuti proses pembelajaran;
diperoleh
mencapai
siswa
nilai
≥
≥
65
75% dengan
siswa
yang
heterogen,
pembagian
dilakukan sebelum
c. Tahap
diacak
terlebih
menjelaskan
membimbing
kelompok
prosentase 86,67% sedangkan rata-
belajar, guru dibantu 2 Observer
rata hasil belajar siswa mencapai
bagi siswa yang masih bingung
81,%. Sehingga dapat disimpulkan
dalam pembelajaran kooperatif
bahwa pelaksanaan siklus II telah
model Think Pair Share. Siswa
mencapai target yang diinginkan.
diberi
Berdasarkan
pelaksanaan
dorongan
menghadapi
dalam
kesulitan
dalam
tindakan penelitian yang dilakukan
pembelajaran dengan menjelaskan
dalam dua siklus maka diperoleh
kembali materi yang diajarkan
beberapa temuan penelitian sebagai
kepada siswa;
berikut: a. Tahap
d. Tahap evaluasi, dilakukan secara penyampaian
tujuan
bersama-sama
oleh
guru
dan
pembelajaran dan motivasi yang
siswa. Guru mengevaluasi hasil
dilakukan guru sangat bermanfaat
tes individu dan kelompok yang
untuk meningkatkan hasil belajar
telah
siswa.
diketahui kesulitan belajar baik
Hal
pembelajaran
ini
terlihat
berikutnya
di yang
menunjukkan ketuntasan dalam pembelajaran.
Siswa
lebih
terlibat
aktif
menjadi dalam
dikerjakan,
secara
sehingga
individu
maupun
kelompok; e. Tahap yang
pemberian dilakukan
individu
maupun
penghargaan baik
secara
kelompok
disetiap akhir pembelajaran dapat
Salah satu pengumpulan data
meningkatkan motivasi siswa agar
dalam penelitian ini adalah dengan
lebih
mengikuti
observasi.
Observasi
kegiatan pembelajaran berikutnya;
dilakukan
oleh
aktif
dalam
f. Selama kegiatan belajar siswa merasa
senang
dalam
yang
observer
telah dapat
diambil kesimpulan bahwa siswa sangat
senang dan aktif dalam
pembelajaran kooperatif model
mengikuti
Think Pair Share, siswa menjadi
sangat antusias untuk menyelesaikan
ramai
kondisi
soal kelompok dengan skor tertinggi,
belajar, siswa saling memberikan
sehingga pembelajaran Think Pair
masukan
Share ini menarik minat siswa untuk
tetapi
dalam
maupun
pendapat
apabila terjadi kesalahpahaman
pembelajaran.
Siswa
mengikuti pembelajaran.
dan kesalahan baik dalam diskusi
Wawancara yang dilakukan
kelompok maupun menjawab soal
terhadap guru kelas dan siswa setelah
kelompok.
penerapan
g. Lembar skor kelompok sangat bermanfaat
untuk
mengetahui
pemenang
dalam
permainan
diterapkan
pembelajaran
tersebut
menunjukkan
bahwa
penerapan kooperatif model
Think
Pair
dapat
Share
terbukti
dengan jumlah skor tertinggi,
meningkatkan hasil belajar siswa
selain itu sebagai pedoman guru
secara individu maupun kelompok.
untuk
mengetahui
kesulitan
individu dan kelompok. Berdasarkan belajar
KESIMPULAN
analisis
siswa
mengalami
peningkatan, pada post test individu siklus I dan siklus II mencapai peningkatan dan ketuntasan. Post test siklus
I
persentase
ketuntasan
mencapai 70% dan siklus II sebagai perbaikan
persentase
ketuntasan
mencapai 86,76%, maka penelitian dihentikan.
Berdasarkan
hasil
penelitian,
analisa data dan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan
bahwa
kemampuan guru dalam menerapkan metode kooperatif model Think Pair Share pada siklus I dikatagorikan terampil
dan
pada
siklus
II
dikatagorikan sangat terampil karena pada siklus ini kemampuan guru ≥ 85%. Hasil belajar siswa dengan
menggunakan
metode
koopertif
siswa secara jelas sehingga siswa
model Think Pair Share mengalami
dapat
peningkatan yang signifikan dari
mudah; 2) Bagi siswa, melalui
siklus I ke siklus II. Pada siklus I
penerapan metode kooperatif model
hasil belajar siswa yang mengalami
Think
ketuntasan
pembelajaran Matematika khususnya
belajar
sebanyak
21
memahami
Pair
materi dengan
Share
siswa. Sedangkan siswa yang belum
penjumlahan
mencapai
belajar
dijadikan semangat dan motivasi
sebanyak 9 siswa. Pada siklus II hasil
dalam belajar; 3) Bagi peneliti lain,
belajar
penelitian ini dapat dijadikan acuan
ketuntasan
siswa
ketuntasan
yang
belajar
mengalami
sebanyak
26
diharapkan
dalam
bisa
untuk mengadakan penelitian yang
siswa. Sedangkan siswa yang belum
sejenis
mencapai
kooperatif model Think Pair Share.
ketuntasan
belajar
menggunakan
metode
sebanyak 4 siswa. Pembelajaran matematika dengan menggunakan
DAFTAR PUSTAKA
metode koopertif model Think Pair Share terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas 2 materi operasi hitung penjumlahan dengan satu teknik
menyimpan
Muhammadiyah pelajaran
I
di Besuki
2012/2013
SDT tahun dengan
persentase ≥ 75% siswa yang telah mencapai nilai ≥ 65. Berdasarkan kesimpulan dari penelitian ini, maka dapat diajukan beberapa saran yaitu: 1) Bagi guru, dalam penerapan metode kooperatif model Think Pair Share, guru harus benar-benar menguasai metode dan dapat menjelaskan materi kepada
Djamarah. 2006. Metode Pembelajaran. [serial on line]. Mardiyan 22 files, wordpress.com/2010/11/metod e-pembelajaran.doc.[06 oktober 2012]. Hidayah, S. 2006. “Karya Tulis Ilmiyah.” Tidak Diterbitkan. Laporan Penelitian. Situbondo: Dinas Pendidikan. Jatimah. 2009. “Karya Tulis Ilmiyah.” Tidak Diterbitkan. Laporan Penelitian. Situbondo: Dinas Pendidikan. Lyman, F. 2004. Model Pembelajaran Think Pair Share. [serial on line]. WWW. Tuanguru. com/2012/06/modelpembelajaran-think-pair-sharehtml. [ 06 Oktober 2012 ]. Susmiyati. 2012. “Penelitian Tindakan
Kelas.” Tidak Diterbitkan. Skipsi. Surabaya: Universitas Wijaya Kusuma.