PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) PADA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS UNTUK SMA UNIVERSITAS NEGERI MALANG Siti Nurlailiyah1, H. Winarto2, Sugiyanto3 1
Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang 2 Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang 3 Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang Alamat e-mail:
[email protected] ABSTRAK: Tujuan Penelitian ini adalah 1) Mengembangkan media pembelajaran berbantuan komputer dengan pendekatan saintifik (scientific approach) kompetensi dasar menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari; (2) Mendeskripsikan kelayakan media pembelajaran berbantuan komputer dengan pendekatan saintifik (scientific approach) kompetensi dasar menerapkan hukum-hukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari. Metode penelitian yang digunakan adalah metode research and development (R&D) yang memiliki enam tahap yaitu studi pendahuluan, tahap perencanaan produk, tahap pengembangan produk, tahap validasi, tahap uji coba terbatas, dan tahap penyempurnaan. Hasil penelitian ini adalah: 1) Menurut ahli media, media pembelajaran berbantuan komputer ini sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan presentase kelayakan sebesar 81,25% tanpa perlu direvisi; 2) Menurut ahli materi, media pembelajaran berbasis komputer ini sangat layak digunakan sebagai media pembelajaran dengan presentase kelayakan sebesar 92,5% untuk kelayakan isi dan sebesar 91% untuk kesesuaian media pembelajaran dengan pendekatan saintifik; 3) Hasil uji coba terbatas kepada siswa kelas X SMA Negeri 9 Malang menunjukkan bahwa media pembelajaran berbasis komputer ini sangat layak dan menarik untuk digunakan sebagai media pembelajaran dengan presentase kelayakan sebesar 86,5%. Kata Kunci: Media pembelajaran, pendekatan saintifik, scientific approach, kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke siswa. Pembelajaran dalam kurikulum 2013 harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk untuk mencari, mengolah, mengkonstruksi dan menggunakan pengetahuan dalam proses kognitifnya (Permendikbud, 2013). Oleh karena itu dalam kurikulum 2013, proses pembelajaran yang dilakukan tidak serta merta hanya memindahkan ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh guru kepada siswa secara langsung melalui ceramah, melainkan guru harus membimbing siswa untuk secara aktif mencari, mengolah, dan mengkonstruksi pengetahuan. Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Fauziah, dkk, 2013). Proses
1
pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan ilmiah (scientific approah) terdiri dari lima langkah diantaranya adalah mengamati, menanya, mencoba, menalar,
nikasikan
Mengkomu
Mencoba
Menalar
Menanya
Mengamati
dan mengkomunikasikan.
Gambar 1.1. Pendekatan saintifik (scientific approach)
Mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan tinggi (Fauziah, dkk, 2013). Mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Dengan metode mengamati peserta didik menemukan fakta-fakta menarik tentang obyek yang diamati yang ada hubungannya dengan materi pembelajaran yang akan dipelajari. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat (Fauziah, dkk, 2013). Istilah menalar di sini merujuk pada teori belajar asosiasi yang dikemukakan oleh Thorndike. Asosiasi berdasarkan teori belajar Thorndike merupakan penggabungan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lainnya. Sehingga dapat dikatakan pada proses menalar ini peserta didik dituntut untuk mampu memasukkan peristiwa-peristiwa atau beragam ide ke dalam otak dan menggabungkannya dengan pengalaman atau peristiwa sebelumnya. Mencoba
merupakan
keterampilan
proses
untuk
mengembangkan
pengetahuan alam sekitar dengan menggunakan metode ilmiah dan sikap ilmiah dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai dan
2
aplikasi dari kegiatan mencobapun dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar (sikap, keterampilan, pengetahuan (Fauziah, dkk, 2013). Pada mata pelajaran Fisika peserta didik dituntut untuk mampu memahami konsepkonsep Fisika dan mengkaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Pada tahap mencoba peserta didik akan mengalami pengalaman secara langsung melakukan percobaan untuk memperoleh ilmu secara nyata untuk memecahkan masalahmasalah yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Membentuk jejaring terdiri dari tiga langkah yaitu: menyimpulkan, menyajika dan mengkomunikasikan. Menyimpulkan dapat dilakukan bersamasama dalam kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri setelah mendengarka hasil kegiatan mengolah informasi. Menyajikan dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis. Pada kegiatan akhir diharapkan perserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun secara bersama-sama dalam kelompok dan/ atau secara individu (Fauziah, dkk, 2013). Pada tahap ini peserta didik dan guru saling bertukar informasi, siswa bisa mengakses informasi dari mana saja termasuk internet. Guru dapat memberikan penguatan terhadap apa yang sudah dikemukakan atau dikerjakan oleh peserta didik jika sudah benar, dan memberikan klarifikasi terhadapa pekerjaan peserta didik yang kurang benar dan perlu diperbaiki. Pendekatan ilmiah (scientific approah) dalam pembelajaran diharapkan dapat menunjang tercapainya kualitas pembelajaran yang diharapkan kurikulum 2013. Salah satu pelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah adalah pelajaran Fisika. Selama ini pelajaran Fisika masih terkesan sulit dipahami oleh siswa. Kesulitan ini dikarenakan materi fisika padat, menghapal, dan matematis (Samudra, dkk, 2014). Media pembelajaran merupakan salah satu alternatif untuk membuat proses pembelajaran Fisika lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Salah satu media pembelajaran yang cocok untuk menvisualisaikan keabstrakan konsep Fisika adalah media berupa multimedia yang memiliki unsur teks, suara, gambar, animasi dan video. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, sehingga siswa tertarik minat dan perhatiannya, terangsang pikiran dan
3
perasaannya pada kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran (Kustiawan, 2013). Hasil studi lapangan di SMA 9 Malang diperoleh bahwa media pembelajaran yang digunakan di sekolah masih kurang bervariasi. Media yang selama ini digunakan hanya terbatas pada tayangan power point saja, dan itu pun hanya digunakan jarang-jarang. Siswa dan guru sebagai pengguna media pembelajaran menginginkan media pembelajaran yang berisi gambar video dan animasi agar pembelajaran Fisika tidak membosankan. Untuk itu media pembelajaran yang cocok untuk mengatasi hal tersebut adalah media pembelajaran berbantuan komputer yang menyajikan teks, gambar, video dan animasi dalam satu media. Arsyad (2011: 15) mengungkapkan bahwa penggunaan media pembelajaran pada tahap pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Melalui media pembelajaran berbantuan komputer diharapkan dapat membuat pelajaran Fisika lebih mudah, menarik dan bermakna bagi siswa. Keaktifan mencari, mengolah, dan mengkonstruksi pengetahuan diharapkan dimiliki siswa agar sesuai dengan pandangan dasar kurikulum 2013, sehingga perlu adanya media pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu media pembelajaran berbantuan komputer dengan pendekatan saintifik.
METODE Metode yang digunakan adalah metode research and development (R&D) yang memiliki enam tahap yaitu studi pendahuluan, tahap perencanaan produk, tahap pengembangan produk, tahap validasi, tahap uji coba terbatas, dan tahap penyempurnaan. Dalam penelitian ini produk yang telah dikembangkan divalidasi oleh satu orang Dosen Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang dan dua orang guru Fisika SMA Negeri 9 Malang. Setelah tahap validasi selesai dilakukan uji coba terbatas terhadap 21 siswa kelas X IPA SMA Negeri 9 Malang. Jenis data dari penelitian ini berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif merupakan hasil penilaian dari evaluator yang berupa angka yaitu 4, 3, 2, 1. Angka-angka tersebut kemudian dianalisis dan disesuaikan dengan kriteria yang sudah ditentukan. Data kualitatif berupa saran, kritik, dan tanggapan dari
4
validator digunakan sebagai pertimbangan dalam melakukan revisi terhadap media pembelajaran berbantuan komputer dengan pendekatan saintifik (Scientific Approach). Pengambilan data dilakukan dengan memberikan angket yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian I merupakan skala 1-4 dan bagian II merupakan lembar saran dan komentar. Angket diberikan kepada validator dan subyek coba setelah melihat produk yang dihasilkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer dengan pendekatan saintifik yang dilaksanakan menghasilkan produk akhir berupa media pembelajaran berbantuan komputer dengan pendekatan saintifik (scientific approach) pada pokok bahasan fluida statis untuk SMA. Media pembelajaran ini dikemas dalam bentuk CD Pembelajaran yang dapat dijalankan dengan menggunakan komputer. Media pembelajaran ini dapat diterapkan dalam pelajaran Fisika SMA kelas X maupun dapat digunakan secara mandiri oleh siswa diluar jam pelajaran. Berdasarkan hasil validasi ahli media secara kuantitatif diperoleh nilai sebesar 81,25% yang menunjukkan bahwa media ini sangat layak untuk digunakan baik dari segi tampilan video, animasi, teks dan fasilitas. Data pada setiap aspek dapat dilihat pada Tabel 1.1. Hasil validasi keseluruhan aspek disajikan pada Gambar 1.2. Tabel 1.1 Data Hasil Validasi Ahli Media pada Setiap Aspek No Aspek yang dinilai 1 Video 2 Animasi 3 Teks 4 Fasilitas 5 Kemenarikan media secara keseluruhan Nilai rata-rata kelayakan media pembelajaran
Nilai 3 3,67 3 3,67 3 3,25
5
Nilai Rata-rata Validator Ahli Media
4 3 2 1 0 1
2
3
4
5
Aspek Penilaian
Gambar 1.2 Grafik Hasil Validasi Ahli Media Keseluruhan Aspek
Hasil validasi ahli materi secara kuantitatif diperoleh nilai sebesar 92,5% untuk kelayakan isi media pembelajaran dan sebesar 91% untuk kesesuaian media dengan pendekatan saintifik. Data pada setiap aspek dapat dilihat pada Tabel 1.2. Data Hasil Validasi Ahli Materi tentang Kesesuaian dengan Pendekatan Saintifik dapat dilihat pada Tabel 1.3. Hasil validasi keseluruhan aspek disajikan pada Gambar 1.3. Tabel 1.2 Data Hasil Validasi Ahli Materi pada Setiap Aspek No
Aspek yang dinilai
1 Kesesuaian indikator kompetensi dengan kompetensi dasar (KD) 2 Kesesuaian materi dengan indikator kompetensi 3 Keluasan materi pada pokok-pokok materi 4 Kebenaran materi pada pokok-pokok materi 5 Kemudahan dalam memahami materi pada pokok-pokok materi 6 Kesesuaian gambar, video dan animasi dengan materi 7 Rangkuman materi 8 Kesesuaian soal evaluasi dengan materi 9 Penilaian materi pada media secara keseluruhan Nilai rata-rata kelayakan media pembelajaran Keterangan: V1 = Validator dosen, V2 dan V3 = Validator guru
V1 4 4 3 3,6 3,2 3,2 3 3 3 3,27
Validator V2 4 4 3,6 3,8 3,8 3,8 4 4 4 3,81
V3 4 4 3,6 3,8 3,6 3,8 4 4 4 3,77
Ratarata 4 4 3,4 3,73 3,53 3,6 3,67 3,67 3,67 3,7
Tabel 1.3 Data Hasil Validasi Ahli Materi tentang Kesesuaian dengan Pendekatan Saintifik No
Materi
1 2 3 4 5 6
Tekanan Tekanan Hidrostatis Pascal Hukum Archimedes Kapilaritas dan viskositas Kesesuaian media dengan Scientific Approach (Pendekatan Saintifik) secara keseluruhan Nilai rata-rata kesesuain media dengan pendekatan saintifik Keterangan: V1 = Validator dosen, V2 dan V3 = validator guru
6
V1 3,4 3,2 3,4 3,2 3,2 3
Validator V2 4 3,8 3,8 4 3,6 4
V3 3,8 3,8 3,8 4 3,6 4
Ratarata 3,73 3,6 3,67 3,73 3,47 3,67
3,27
3,85
3,81
3,64
Nilai Rata-rata Validator Ahli Materi
4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
Validator 1 Validator 2 Validator 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Aspek Penilaian Gambar 1.3 Grafik Hasil Validasi Ahli Materi Keseluruhan Aspek
Hal ini menunjukkan bahwa dari segi isi materi serta kesesuaian dengan pendekatan saintifik media pembelajaran ini sangat layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran di kelas maupun digunakan secara mandiri oleh siswa. Setelah dilakukan validasi oleh ahli media dan ahli materi, uji coba terbatas pada 21 orang siswa kelas X IPA 6 SMA Negeri 9 Malang diperoleh hasil rata-rata respon siswa sebesar 86,5% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran berbantuan komputer dengan pendekatan saintifik ini sangat layak dan menarik untuk digunakan dalam pembelajaran dikelas maupun secara mandiri oleh siswa. Data pada setiap aspek dapat dilihat pada Tabel 1.4. Hasil uji coba terbatas untuk mendapat respon siswa pada keseluruhan aspek disajikan pada Gambar 1.4. Tabel 1.4 Data Hasil Uji Coba Terbatas pada Setiap Aspek No
Aspek yang dinilai
Nilai
1
Penyajian Materi
3,55
2
Video, Animasi, Teks, dan fasilitas
3,38
3
Lebih mudah memahami dan mengingat materi tentang fluida statis
3,48
4
Membuat anda lebih bersemangat dalam mempelajari fluida statis
3,29
5
Kemudahan dalam mengoperasikan media
3,48
6
Kemenarikan media secara keseluruhan
3,57
Nilai rata-rata kemenarikan media pembelajaran
7
3,46
Nilai Rata-rata respon ujicoba terbatas
3,6
3,5 3,4 3,3 3,2 3,1
1
2
3
4
5
6
Aspek Penilaian Gambar 1.4 Hasil Uji Coba Terbatas Keseluruhan Aspek
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil validasi ahli media diperoleh nilai sebesar 81,25% yang menunjukkan bahwa media ini sangat layak untuk digunakan. Berdasarkan hasil validasi ahli materi diperoleh nilai sebesar 92,5% untuk kelayakan isi media pembelajaran dan sebesar 91% untuk kesesuaian media dengan pendekatan saintifik. Berdasarkan hasil uji coba terbatas diperoleh hasil rata-rata respon siswa sebesar 86,5% yang menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat layak dan menarik untuk digunakan dalam pembelajaran dikelas maupun secara mandiri oleh siswa.
Saran Adapun saran pemanfaatan dari media pembelajaran berbantuan komputer dengan pendekatan saintifik, yaitu 1) media pembelajaran dapat digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran dikelas, 2) media pembelajaran dapat digunakan oleh siswa dirumah sebagai tambahan pelajaran dan 3) siswa dapat mengerjakan soal evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman yang diperoleh. Beberapa saran untuk pengembangan produk selanjutnya, diantaranya 1. Membuat sendiri setiap video yang ditayangkan agar lebih jelas tayangan video. 2. Mengembangkan animasi-animasi yang telah dibuat menjadi lebih menarik dan lebih kompleks.
8
3. Menambahkan balikan pada soal evaluasi agar siswa mengetahui mana soal yang telah dijawab benar dan mana yang telah dijawab salah saat mengerjakan soal evaluasi. 4. Menambahkan soal latihan pada setiap pertemuan agar dapat mengetahui efektifitas media pembelajaran. 5. Mengembangkan media pembelajaran dengan pokok bahasan materi fisika yang berbeda. Melakukan uji coba produk lebih luas dan mencakup jumlah siswa yang lebih besar.
DAFTAR RUJUKAN Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Fauziah, Resti, dkk. 2013. Pembelajaran Saintifik Elektronika Dasar Berorientasi Pembelajaran Berbasis Masalah. INVOTEC Jurnal Pendidikan Teknologi Kejuruan, (Online), IX (2): 165-178, (http://jurnal.upi.edu), diakses 4 Maret 2014. Kustiawan, Usep. 2013. Sumber dan Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Permendikbud. (2013). Jurnal Lampiran IV Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. (Online), (http://www.ahmadsudrajat.wordpress.com), diakses 4 Maret 2014. Samudra, Gede Bandem, dkk. 2014. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi siswa SMA Singaraja dalam Mempelajari Fisika. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, (Online), 4, (http://pasca.undiksha.ac.id), diakses 14 Mei 2014.
9