SISTEMATIKA MENGAJARKAN TEKNIK DASAR HOKI
Prinsip dalam mengajarkan suatu keterampilan gerak dari cabang olahraga permainan adalah bahan ajar harus diberikan secara sistematis. Yang dimaksud dengan sistematis dalam hal ini adalah : 1. Bahan ajar yang mudah harus diajarkan diberikan terlebih dahulu, kemudian meningkat ke bahan ajar yang lebih sulit. 2. Bahan ajar yang baru akan diberikan bilamana siswa telah menguasai bahan ajar yang sebelumnya atau disesuaikan dengan tingkatan keterampilan siswa serta disesuaikan juga dengan kebutuhan proses belajar mengajar permainan itu. Khusus bagi para guru / pelatih yang akan mengajarkan permainan hoki, ada beberapa hal yang harus diperhatikan secara khusus, sehubungan dengan ‘keunikan’ atau ‘karakteristik’ dari permainan hoki itu sendiri, antara lain : 1. Bermain hoki harus menggunakan alat (stick) yang bidang / permukaan untuk memainkan bolanya relatif kecil, sedangkan bolanya juga kecil. Untuk dapat memiliki keterampilan bermain hoki dibutuhkan kesabaran dan ketekunan ekstra. 2. Para guru / pelatih hoki dituntut memiliki ‘seni’ mengajar dan dapat memotivasi siswa, sehingga siswa ‘senang’ bermain hoki. 3. Permainan hoki dapat dikatakan permainan yang menarik dan tidak berbahaya bila dimainkan oleh atlet yang mengerti cara bermain hoki dan memahami peraturan permainan serta dilandasi dengan sportifitas yang tinggi. Kemungkinan cedera pada umumnya banyak dialami oleh kelompok pemain pemula karena mereka tidak memahami peraturan permainan. Mengenai sistematika mengajarkan teknik dasar bermain hoki, beberapa ahli mengemukakan pendapatnya yang masing-masing intinya berbeda, yaitu : 1
Pendapat pertama mengemukakan bahwa dribble perlu didahulukan, yang kemudian dilanjutkan dengan push dan stop. Alasannya : Pemain pemula harus dapat merasakan ball control dan memainkan bola sesering mungkin pada awal-awal latihan, sehingga mereka percaya diri dapat bermain hoki, dan dampak lanjutannya mereka akan senang bermain hoki.
2
Pendapat kedua mengemukakan urutan pengajaran teknik dasar sebagai berikut : Setelah push dan stop, teknik selanjutnya adalah teknik hit , dan yang terakhir sekali adalah dribble. Alasannya : Push adalah teknik yang termudah dan dribble diberikan teakhir karena bila diberikan di awal, maka dalam games akan lebih sulit menerapkan pola kerja sama regu.
3
Pendapat ketiga mengemukakan pendapatnya bahwa hit dan stop perlu didahulukan, kemudian dilanjutkan dengan dribble. Alasannya : Bila memberikan teknik yang sulit terlebih dahulu, maka teknik-teknik yang lainnya akan lebih mudah dikuasai oleh para pemain pemula.
Ditinjau dari berbagai segi, maka ketiga pendapat tersebut masing-masing memiliki kelebihan maupun kekurangan atau kebaikan dan kejelekannya. Sistematika mengajarkan teknik dasar hoki juga tergantung pada siapa dan bagaimana keterampiland dasar pemain pemula tersebut. Apakah pemula tersebut siswa SD, SLTP atau SMU. Serta apakah dia itu laki-laki atau perempuan. Menurut penulis, sistematika mengajarkan teknik dasar hoki adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
The Grip (Forehand and Backhand grip). The Stance. Ball Control. Tapping. Stopping. Backhand pass (reverse stick pass). Pushing. Dribbling (straight dribble and Indian dribble). Hitting. Tackling. Jab. Flick. Scoop.
Sedangkan bagi penjaga gawang, ada beberapa teknik dasar khusus yang harus dikuasai, dan akan dibahas dalam makalah lain.
METODE MENGAJAR TEKNIK DASAR HOKI Sama seperti di cabang olahraga lainnya, dalam mempelajari dan berlatih untuk menguasai teknik dasar, pada umumnya selalu melalui beberapa tahapan, dan secara prinsip beranjak dari yang paling mudah sampai dengan yang kompleks. Dalam menerapkan metode mengajar teknik dasar, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan, yaitu : 1. Mengajarkan teknik dasar dengan petunjuk latihan yang jelas dan juga latihan yang bervariasi. 2. Latihan teknik dasar secara berulang-ulang (drill) dan pada waktu melakukan, bayangkanlah seakan-akan kita sedang menghadapi lawan. 3. Melakukan drill tetapi dengan lawan yang pasif. 4. Melakukan drill tetapi dengan lawan yang aktif. 5. Menerapkan keterampilan pada situasi latihan pertandingan. 6. Menerapkan keterampilan pada situasi pertandingan yang sesungguhnya.
Setiap tahapan memiliki karakteristik tersendiri dan tingkat kesukaran tersendiri.
BENTUK STICK DARI MASA KE MASA
Seiring dengan perkembangan permainan hoki serta peningkatan teknik dan taktik bermain hoki, bentuk stick juga mengalami beberapa kali perubahan, khususnya pada bagian bengkok stick. Pada awalnya bentuk stick hoki – bagian yang bengkoknya – agak panjang. Dengan model ini disebut stick model Inggris (English shape). Disebut demikian karena pada saat itu kiblat permainan hoki tertuju ke Inggris, tempat kelahiran permainan hoki modern. Menjelang olimpiade 1928, India menciptakan / memodifikasi stick model Inggris menjadi model yang disebut Buldog shape. Akan tetapi kemudian dikenal sebagai Indian shape. Bagian yang bengkoknya lebih pendek dari model Inggris yang agak bulat. Sekitar tahun 1990, seiring dengan kemajuan teknologi, hoki dapat juga dimainkan juga di lapangan dengan rumput sintetis. Bentuk stick mengalami perubahan kembali. Bagian yang bengkok dari stick menjadi lebih pendek lagi dan lebih membulat lagi.
Model Inggris
Model India
Gambar 1 Model stick yang digunakan dari masa ke masa
Model masa kini
I THE GRIP (Cara memegang stick)
Untuk pemain pemula, yang pertama harus dipelajari dan dikuasai adalah bagaimana cara memegang stick. Kemudian setelah itu pemain pemula tersebut dapat belajar teknik dasar bermain hoki. Stick dipegang dengan kedua tangan, tangan kiri memegang bagian bawah ujung stick dan tangan kanan berada sedikit dibawah atau rapat dengan tangan kiri. Posisi tangan Tangan kiri : Tangan membentuk huruf V dibawah ujung stick, atau boleh juga kira-kira 10cm dari ujung stick, disesuaikan dengan tinggi badan pemain. Tangan yang membentuk huruf V tersebut harus segaris dengan bagian kepala stick. Tangan kanan : Tangan kanan langsung berada dibawah tangan kiri dengan posisi V yang sama dan memegang stick dengan erat. Kemudian lakukan latihan-latihan sebagai berikut : -
Grip untuk Forehand dan Backhand.
-
Grip untuk stop bola.
-
Grip untuk tapping dan push.
-
Berturut-turut mengubah grip dari forehand – backhand – forehand – stop – push – forehand – backhand dst. tanpa bola.
Gambar 2 Cara memegang stick
II THE STANCE (Sikap siap dalam permainan)
Sama seperti cabang olahraga lainnya, jika bola sedang dikuasai lawan dan berada dekat dengan kita, maka kita harus selalu dalam keadaan siap (position of readiness. Dalam artian kita harus siap menghadang lawan dengan melakukan stop bola, tackling ataupun melakukan jab. Kepada guru / pelatih hoki harus selalu memberikan perhatian khusus pada hal ini (stance) sejak dari awal latihan untuk menghindari terjadinya pemain yang cedera. Sikap siap dalam bermain hoki adalah sebagai berikut : Kedua kaki terbuka selebar bahu, lutut agak ditekuk , badan sedikit membungkuk kedepan serta pandangan selalu mengikuti jalannya bola. Kedua tangan memegang stick (pegangan push) dan selalu siap untuk melakukan stop bola ataupun merebut bola dari lawan.
Gambar 3 Sikap siap dalam permaian hoki
III BALL CONTROL (Peguasaan bola)
Penguasaan bola merupakan keterampilan dasar yang mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain. Mulai dari menyetop bola, kemudian menguasai bola dengan forehand / backhand dan dilanjutkan dengan teknik dasar yang lain seperti melakukan dribble dan memberikan umpan ataupun menembak ke gawang lawan. Bentuk-bentuk latihan penguasaan bola antara lain adalah : Dengan kedua kaki dalam posisi ditempat : - Mendorong bola ke depan sejauh 20 – 30cm, kemudian menarik bola tersebut kembali ke belakang. - Mendorong bola ke arah kiri dengan cara forehand dan kemudian ke arah kanan dengan cara backhand. - Membuat angka 8 dengan menggunakan bola (mendorong bola di depan kedua kaki, membuat angka 8).
Gambar 4a Latihan penguasaan bola dengan forehand
Gambar 4b Latihan penguasaan bola dengan backhand
IV TAPPING Tangan kiri memegang ujung stick, sedangkan tangan kanan memegang stick bagian tengah atau sedikit diatas dari bagian tengah stick. Bola berada dalam jarak jangkauan stick, di depan antara kedua kaki atau didepan kaki kiri. Tarik stick ke belakang, 20 – 3-cm dari bola, kemudian pukulkan stick ke bola. Gerak lanjutan (follow through) stick, setelah memukul bola adalah bagian yang datar dari stick menghadap ke arah sasaran (ayunan stick berhenti saat kepala stick mencapai ketinggian setinggi lutut).
Gambar 5 Tapping
V STOPPING Pada umumnya pemain akan melakukan stop bola dengan menggunakan stick yang dipegang dengan dua tangan, akan tetapi kalau terpaksa dapat dilakukan dengan stick yang dipegang dengan satu tangan. Teknik stop bola terdiri dati dua macam, yaitu : 1. Forehand stop 2. Backhand stop (reverse stop) 1. FOREHAND STOP Stop bola yang datang lurus dari arah depan. Posisi kaki : Menghadap ke depan, kedua kaki terbuka selebar bahu. Lutut agak ditekuk dan sikap badan dalam keadaan siap. Berat badan didistribusikan ke kedua kaki. Posisi tangan : Tangan kiri memegang stick di bagian ujungnya atau agak ke bawah sedikit. Tangan kanan memegang bagian tengah dari stick, dengan pegangan yang santai, dengan maksud agar dapat mematahkan kecepatan bola sehingga bola tidak memantul. Posisi badan : Badan rileks dan agak membungkuk ke depan, pandangan harus selalu mengikuti jalannya bola. Dengan segera menempatkan diri di garis luncur bola dan diatas stick, saat kontak dengan bola. Posisi stick : Pada saat terjadi kontak dengan bola, kepala stick harus menyentuk lapangan (saat menerima bola yang menggelundung). Kemudian condongkan ujung stick ke arah datangnya bola, dengan maksud agar bola tidak naik ke atas ke arah badan penerima bola.
Gambar 6a Stopping
Gambar 6b Forehand stop
Catatan : Bila tidak sempat menempatkan diri pada garis luncur bola, dan bola meluncur di samping kiri / kanan badan, segera pindahkan berat badan ke kaki kiri / kanan dimana bola meluncur dan kemudian gunakan teknik yang sama seperti diatas. Bila bola terlalu jauh untuk dijangkau dengan dua tangan yang memegang stick, gunakanlah satu tangan dengan memegang stick pada bagian ujungnya. 2. BACKHAND STOP (Reverse stop) Stop bola yang datangnya ke arah kiri dari badan penerima. Posisi kaki : Sama seperti forehand stop, hanya berat badan dialihkan ke kaki kiri, tungkai kaki kanan agak diputar ke arah kiri dan ujung-ujung jari kaki tetap berada di tanah. Posisi tangan : Pegangan tangan kiri pada stick tidak berubah, akan tetapi dengan memutar pergelangan tangan. Sehingga telapak tangan menghadap ke arah bola yang datang. Tangan kanan berada pada bagian tengah stick dan telapak tangan menempel pada bagian datar stick. Posisi badan : Badan membungkuk ke depan dan sedikit ke kiri. Bahu kanan diputar ke arah depan sehingga menghadap ke arah datangnya bola. Posisi stick : Bagian yang datar dari stick harus menghadap ke arah datanganya bola. berada di sebelah kiri dari kaki kiri dan kepala stick menempel di tanah.
Stick
Gambar 7a Backhand stop dengan dua tangan
Gambar 7b Backhand stop dengan satu tangan
Catatan : Setelah berhasil melakukan backhand stop, sebaiknya segera menarik bola tersebut ke arah forehand agar penguasaan bola dapat lebih baik.
STOP BOLA NAIK ATAU BOLA MELAMBUNG Menghadapi bola yang tiba-tiba naik ataupun bola yang melambung, cara mengatasinya pada prinsipnya sama seperti pada stop yang biasanya, yaitu dengan forehand ataupun backhand stop. Tetapi dengan catatan bagian kepala stick tidak boleh diangkat lebih tinggi dari bahu, sesuai dengan peraturan permainan. Pengecualian diberikan kepada penjaga gawang, dalam usaha menjaga gawangnya dari kemasukan bola.
Gambar 8 Stopping bola naik atau melambung
SHORT CORNER STOP Dalam peraturan permainan dijelaskan bahwa bila bola yang dipukul dari short corner, harus di stop (dead stop) terlebih dahulu di luar lingkaran, baru kemudian boleh ditembakkan ke gawang dari dalam lingkaran. Untuk memaksimalkan usaha stop bola tersebut, kadang-kadang penyerang melakukan cara stop bola sebagai berikut : Posisi tangan : Tangan kiri memegang bagian tengah stick dan tangan kanan memegang bagian ujung stick. Posisi badan : jongkok Posisi stick : Bagian datar dari stick menghadap ke arah bola. Bagian kepala stick menempel lapangan dan bagian batang stick sejajar dengan lapangan.
Gambar 9 Short corner stop
Catatan : Setelah berhasil melakukan stop bola dan mematikan bola tersebut (sehingga diam di tempat), temannya yang berdiri di sisinya segera mendorong bola tersebut ke dalam lingkaran dan terus ditembakkan ke gawang.
VI BACKHAND PASS (The reverse stick pass) Jika seorang pemain ingin mengarahkan (mengoper/menembak) bola dari arah kiri ke arah kanan dan mengharapkan pukulan yang tepat dan keras, cara yang umum dilakukan adalah dengan memutar badan terlebih dahulu dan kemudian melakukan teknik pukulan yang biasa. Gerakan ini memang sangat dianjurkan bila keadaan sangat memungkinkan. Pada dasarnya seorang pemain akan melakukan backhand pass (reverse stick pass) dengan alasan – alasan tertentu, misalnya : a. Bila pemain bermaksud hanya akan melakukan operan jarak pendek pada saat yang tidak dapat didiga oleh lawan. b. Bila pemain tidak memiliki kesempatan untuk berputar untuk melakukan hit. Backhand pass (reverse stick pass) dalam hal ini juga dapat berfungsi sebagai short hit, flick ataupun push. Dengan berbekal pengalaman bermain, seorang pemain dapat melakukan backhand pass dengan kaki kiri ataupun kanan yang berada di depat saat sedang melakukan dribbling di daerah 25 yard, ketika berhadapan dengan seorang lawan. Dengan sedikit mengangkat atau sama sekali tidak mengangkat (mengayun) stick ke belakang dan hanya dengan gerakan stick ke samping, maka teknik ini akan sangat efektif sebab dilakukan sampai saat terakhir. Lawan tidak akan dapat menduga gerakan tersebut dan juga arah dari passing.
Gambar 10a Backhand pass (reverse stick pass) Kaki kiri di depan kaki kanan
Gambar 10b Backhand pass (reverse stick pass) Kaki kanan di depan kaki kiri
VII PUSHING (Mendorong bola) Teknik push dapat digunakan untuk memberikan umpan (passing) ataupun untuk menembak ke gawang (shooting). Push sangat tepat digunakan untuk operan jarak pendek, akantetapi seorang pemain yang mahir dapat juga menggunakan teknik push ini untuk operan jarak jauh. Keuntungan menggunakan push antara lain : 1. Push adalah operan dengan gerakan yang paling cepat. Cara ini sangat efektif
bagi penyerang dalam melakukan tembakan dengan cepat ke gawang lawan dan sebaliknya bagi pihak yang bertahan, saat menghalau bola dari daerahnya untuk melepaskan diri dari tekanan lawan. 2. Untuk menyembunyikan arah operan bola sampai saat terakhir. 3. Lebih mudah mengoper bola ke arah kanan dengan push daripada dengan hit, sebab posisi kaki tidak perlu berubah. 4. Lebih mudah mengontrol kecepatan bola saat melakukan operan, dibandingkan dengan hit. 5. Memungkinkan mengoper bola dari posisi tanggung bila hit tidak mungkin dilakukan. Cara melakukan Push Posisi bola : 40 – 50cm di depan kaki kiri. Posisi kaki : Kaki kiri di depan kaki kanan dan keduanya condong ke depan. Lutut agak dibengkokan. Posisi tangan : Tangan kiri menggenggam bagian ujung stick, dan tangan kanan memegang bagian tengah stick atau sedikit ke atas. Jari telunjuk tangan kanan lurus dan menempel / menyangga bagian bawah stick. Posisi badan : Condongkan badan ke depan, mulai dari panggul dan gerakan / tempatkan kepala sedemikian rupa sehingga berada segaris diatas bola. Saat melakukan push, putarkan badan sehingga bahu kanan bergerak menghadap ke muka ke arah sasaran. Perkenaan bola : Diawali dari stick yang menempel dengan bola, dan kemudian stick menyusur lapangan selama mungkin. Lengan bawah dari tangan kanan menentukan tenaga dorongan, dibantu dorongan dari kaki kanan. Sedangkan tangan kiri membantu mengontrol stick, menarik stick ke belakang saat tangan kanan melakukan push. Setelah push, kepala stick harus tetap vertikal dan sebagai gerakan lanjutan, stick menunjuk mengikuti arah jalannya bola, sehingga bola akan bergerak menyusur lapangan.
Gambar 11 Pushing
VIII DRIBBLING Pengertian dribble adalah berlari lurus ataupun memebelok sambil menguasai bola. Dribble digunakan untuk : a. Lari dengan menguasai bola, sambil melihat ke sekeliling dengan cepat untuk melihat ke arah mana bola sebaiknya diarahkan (dioperkan). b. Menarik lawan keluar dari posisinya. c. Mengecoh dan melewati lawan. d. Mendapatkan ruang gerak untuk melakukan operan / tembakan. Dribble itu sendiri terdiri dari dua macam, yaitu : a. Dribble lurus b. Dribble buka tutup (Dribble India) Cara melakukan dribble : Posisi kaki : Dalam posisi lari yang normal, akan tetapi selalu siap untuk meliukkan badan ke samping kiri/kanan atau mengubah kecepatan lari bila perlu. Untuk itu gerakan kaki (foot work) yang baik akan sangat menunjang. Posisi badan ; Lebih bungkuk dari posisi lari biasa, tetapi harus selalu dalam keadaan seimbang dan rileks, dengan lengan relatif lurus, menguasai bola dengan baik. Posisi tangan :
Tangan kiri memegang stick dibagian ujung stick, seperti pada pegangan yang normal, akan tetapi tangan kanan harus sedikit ke bawah untuk mendapatkan kontrol yang maksimum. Untuk lebih membantu dalam mengendalikan stick, telunjuk tangan kanan diluruskan dan menempel badan stick. Pandangan : Pandangan harus selalu ke depan mengikuti jalannya bola sekaligus juga melihat keberadaan kawan atau lawan disekitarnya. Catatan : Bola harus selalu dekat dengan stick dan harus selalu dalam penguasaannya setiap waktu. Pemain tidak boleh lengah karena bola kemungkinan lepas dari kontrolnya ataupun karena dicuri lawan. Bola harus selalu berada kurang lebih 1 meter di depan kaki atau agak disamping kanan, dalam posisi ini maka akan memudahkan melakukan operan ataupun tembakan ke gawang.
a. Dribble lurus Bola didorong ke depan dengan stick tetap menempel pada bola atau dapat juga dengan cara diketuk (short tap) berturut-turut. b. Dribble buka tutup (dribble India) Bola didorong serong ke kiri depan dengan menggunakan pegangan forehand, kemudian segera didorong serong ke kanan depan dengan menggunakan backhand. Jadi jalan bola selalu zig-zag.
Gambar 12a Dribble lurus
Gambar 12b Dribble India
IX HITTING (Memukul) Salah satu keterampilan dasar yang paling penting dalam permainan hoki adalah keterampilan menggerakan / mengarahkan bola ke segala penjuru lapangan dengan cepat dan keras tepat pada sasaran. Hal ini biasanya dilakukan dengan teknik hit. Seorang pemain yang baik dan berpengalaman dapat mengontrol keras atau lemahnya pukulan yang harus dilakukan sesuai dengan tujuannya. Apakah dengan makdus mengoper (passing) atau dengan maksud menembak ke gawang (shooting), juga tergantung jauh dekatnya sasaran yang dituju. Cara melakukan hit : Posisi kaki : Kedua kaki terbuka selebar bahu dan lutut sedikit dibengkokan. Posisi tangan : Tangan kiri memegang stick 1 inci dibawah ujung stick dan tangan kanan tepat dibawah tangan kiri. Letak bola : Kira-kira satu langkah (40 – 50cm) di depan kaki kiri. Saat mengangkat stick ke belakang, berat badan berada di kaki kanan. Kemudian
saat mengayunkan stick, kedua kaki melakukan gerakan memutar (pivot) menghadap ke arah sasaran dengan ujung kaki sebagai porosnya, dibarengi pula dengan memindahkan berat badan ke kiri. Saar stick menyentuh bagian belakang dari bola, kedua tangan harus memperkeras pegangan (grip). Kemudian sebagai gerakan lanjutan, stick harus mengarah ke depan ke arah sasaran. Catatan : 1. 2. 3. 4. 5.
Bagi pemula, sebaiknya melakukan latihan gerakan hit yang benar terlebih dahulu tanpa bola. Posisi bola harus di depan kaki kiri supaya berat badan dapat ditransfer ke kaki depan (kiri), sehingga dapat memberi tenaga tambahan pada pukulan. Ayunan stick ke belakang sebaiknya berupa ayunan yang pendek. Pukulan yang keras diperoleh dengan timing yang tepat dan gerak lanjutan yang benar. Gerak lanjutan harus ke arah depan, bukan ke arah atas.
Gambar 13 Rangkaian gerakan hitting
X TACKLING Setiap pemain harus dapat menghadang dan merebut bola yang sedang dikuasai oleh lawan. Dibandingkan dengan pemain penyerang, pemain posisi gelandang dan juga
pemain belakang, harus lebih sering melakukan tackling sehubungan dengan tugasnya yaitu menghadang penyerang. Tujuan tackling terhadap lawan yang sedang menguasai bola : 1. Merebut bola. 2. Memaksa lawan untuk melakukan passing. 3. Memaksa lawan kehilangan kontrol terhadap bola. Sikap badan saat menunggu lawan yang berada di luar jangkauan adalah sebagai berikut : 1. Mengambil posisi tepat dihadapan lawan. 2. Berdiri dalm keadaan seimbang, diatas dua kaki dengan lutut agak sedikit ditekuk. 3. Badan agak membungkuk ke depan. 4. Mata tertuju pada bola. 5. Stick dipegang dengan kedua tangan. Bila melakukan sergapan, beberapa hal penting yang harus diingat : 1. Perhatikan bola bukan lawannya. 2. Kepala stick harus selalu kontak dengan tanah. 3. Menunggu lawan datang menghampiri.
Gambar 14a
Gambar 14b
Gambar 14c
a. b. c.
Gambar 14 Tacklling dengan satu tangan Dengan tangan kanan (lawan di samping kanan) Dengan tangan kiri (lawan di samping kanan) Dengan tangan kiri (lawan di samping kiri)
XI THE JAB Pada prinsipnya seorang pemain akan selalu memegang stick dengan kedua tangannya pada saat memainkan bola, apakah itu penyerang ataupun yang bertahan. Akan tetapi dalam keadaan darurat, memegang stick dengan satu tangan akan sangat berguna untuk mengambil bola yang berada di luar jangkauan stick yang dipegang dua tangan. Untuk memperpanjang jangkauan, pemain harus memegang stick pada bagian ujung stick dengan salah satu tangannya. Gerakan jab dilakukan dengan satu tangan, lengan lurus dan badan dibungkukkan ke depan dengan bertumpu pada satu kaki, lutut kaki tumpu dibengkokan. Gerakan Jab dilakukan dengan cara mendorong stick secara cepat, laksana ular mematuk mangsanya. Kepala stick mencungkil bagian bawah bola, sehingga bola melompat melewati stick lawan.
Gambar 15 Jab
XII THE FLICK (Mencungkil) Pada prinsipnya gerakan flick hampir sama dengan gerakan push. Pada flick gerakan lecutan pergelangan tangan tampak lebih dominan. Perbedaan
PUSH
FLICK
Sikap awal stick
Kepala stick tegak lurus dengan tanah.
Kepala stick agak serong.
Arah mendorong
Ke depan.
Ke depan atas.
Sikap akhir stick
Bagian yang datar menghadap kebawah.
Bagian yang datar menghadap keatas.
Jalan bola
Menggelundung.
Bola naik maksimal sempai setinggi pinggang (1 meter).
Flick pada khususnya digunakan untuk : 1. Melewati lawan. 2. Menembak ke gawang lawan. 3. Menembakkan penalti.
Gambar 16 Rangkaian gerakan flick
XIII THE SCOOP Jika pemain bertahan terkurung oleh para penyerang dan merasa tidak mungkin untuk menembus hadangan pemain lawan, salah satu cara melewatkan bola adalah dengan teknik scoop. Dengan teknik scoop, pemain dengan sengaja menaikkan bola melewati atas kepala lawan ke arah bagian lapangan yang kosong, yang kemudian disambut oleh teman seregunya. Pemain bertahan maupun penyerang pada umumnya melakukan scoop ke arah daerah pinggir lapangan, sebab biasanya tidak terlalu banyak pemain berada di daerah tersebut. Yang perlu diperhatikan pula, pada saat melakukan scoop pemain lawan berada di luar jarak permainan (playing distance) yaitu 5 yard (4,5 meter). Jika pemain melakukan scoop pada saat lawan berada di dekatnya, ataupun mengarahkan bola ke tempat yang banyak pemain lainnya, maka permain tersebut dinyatakan melakukan pelanggaran (dangerous play). Cara melakukan scoop Ada dua cara melakukan scoop, yaitu : 1. Pegang stick dengan cara tangan kanan berada dibawah tangan kiri. 2. Pegang stick dengan cara tangan kiri berada dibawah tangan kanan.
Gambar 17a Tangan kanan dibawah tangan kiri
Gambar 17b Tangan kiri dibawah tangan kanan
DAFTAR PUSTAKA
Hodder and Stoughton . ( 1975 ) . Hockey Coaching , Official Manual of The Hockey Association ; London – Sydney – Auckland – Toronto.
Horst Wein . ( 1979 ) . The Science of Hockey ; Pelham Books ; London.
Gian Singh and Kuku Waila . ( 1979 ) . Learn Hockey This Way ; International Hockey Institute ; New Delhi.
Tabrani, Primadi . ( 1985 ) . Hockey dan Kreativitas dalam Olahraga ; ITB Bandung.