Modul ke:
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
PSIKOLOGI http://www.mercubuana.ac.id
Sistem Syaraf dan Neuron Ellen Prima, S.Psi., M.A.
Macam-macam Neuron • Neuron sensorik (afferent): berfungsi menerima rangsang dan meneruskan ke saraf pusat • Neuron konektor / interneuron: menghubungkan antara neuron sensorik dan motorik • Neuron motorik (efferent): mengirimkan respon dari saraf pusat ke efektor
Penghantaran Impuls • Neuron sensoris / reseptor bertugas menerima rangsang dan meneruskannya ke saraf pusat untuk diolah. Apapun bentuk rangsangannya, akan dirubah menjadi sinyal listrik (impuls listrik) dan diteruskan ke saraf pusat. • Proses terbentuknya impuls: 1. Rangsangan diterima reseptor 2. Terjadi depolarisasi pada reseptor 3. Impuls dijalarkan
• Polarisasi : keadaan istirahat, bagian dalam membran lebih negatif daripada bagian luar membran • Depolarisasi : keadaan terangsang, bagian dalam membran lebih positif dari bagian luar membran
• Impuls akan dirambatkan di sepanjang neuron sampai ke saraf pusat untuk diolah. Akan tetapi antara neuron yang satu dengan yang lain itu tidak bersambung/ menempel, tetapi ada celah. Kalau ada celah maka impuls tidak akan bisa sampai ke saraf pusat. Jadi diperlukan suatu struktur khusus agar impuls bisa tetap sampai ke saraf pusat. Struktur itu adalah SINAPSIS
Penghantaran Impuls pada Sinaps Impuls sampai di ujung akson pra sinaps Terjadi eksositosis vesikel neurotransmiter Neurotransmiter keluar di celah sinaps Neurotransmiter berenang menuju & menempel di reseptornya, di neuron pasca sinaps • Menempelnya neurotransmiter pada reseptornya mengakibatkan terjadinya depolarisasi neuron pasca sinaps, shg terbentuk impuls baru • Impuls yg terbentuk akan dirambatkan sampai ke saraf pusat • • • •
Synapse • Synapse merupakan lokasi koneksi dan area komunikasi antar neuron-neuron yang dibagi menjadi celah Synaptic. • Berfungsi memfasilitasi zat kimia isyarat transmisi melalui neurotransmitter • Transmisi isyarat elektrik melalui suatu potential aksi dan konduksi.
Neurotransmitter • Merupakan zat kimia yang berkomunikasi dan memberi informasi dari satu sel ke sel yang lain. • Dari penelitian ditemukan bahwa neurotransmitter yang ditemukan berbeda dalam bagian atau daerah otak yang berbeda. • Neurotransmitter berfungsi membedakan fungsi dari berbagai jaringan otak. • Neurotransmitter digolongkan berdasarkan pada ukuran-ukuran dan kriteria yang dijumpai pada molekulmolekulnya.
Jenis-jenis Neurotransmitter • • • • • • • • •
Acetylcholine Dopamine Epinephrine Norepinephrine GABA Serotonin Glutamate Endorphin Neuropeptide lainnya.
Neurotransmitter Monoamines (Catecholamine) •
Acetylcholine (ACh) – – – –
Merupakan neurotransmitter yang tidak diproduksi didalam neuron. Ditrasportasikan ke otak dan ditemukan pada seluruh bagaian otak. Memiliki konsentrasi tinggi di basal ganglia dan korteks motorik. Fungsi utama Acetylcholine (ACh) adalah mengatur atensi, memori, rasa haus, pengaturan mood, tidur REM, memfasilitasi perilaku seksual dan tonus otot.
Fungsi Utama Acetylcholine (ACh) • • • • • • • • •
Atensi Memori Haus Pengaturan Mood Tidur REM Perilaku Sexual Tonus otot Alzheimer’s & Gangguan memori (menurun) Anxietas & Depresi (meningkat)
Fungsi Utama Acetylcholine (ACh) • Gejala Defisit – Berkurangnya fungsi memori – Euphoria – Antisosial – Penurunan fungsi bicara • Gejala Berlebihan – Anxietas & Depresi – Keluhan Somatik
Dopamine (DA) • Berlokasi di CNS dan diproduksi dalam substantia nigra. • Dopamine (DA) dipindahkan dari celah synaptic oleh enzim MAO. • Fungsi Utama Dopamine (DA) adalah mengatur fungsi pikiran, pengambilan keputusan, perilaku reward-seeking • Berperan dalam mengintegrasikan kognisi.
Gejala Defisit • Ringan: – Kurang control impuls – Kurang spatiality – Kurang kemampuan berpikir abstrak
• Berat: – – – –
Parkinson’s Gangguan Endocrine Gangguan pergerakan Substance abuse
Gejala Berlebihan • Ringan: – Meningkatkan kreativitas – Kemampuan generalisasi – Peningkatan spatialitas.
• Berat: – – – – –
Schizophrenia Disorganized thinking Loose association Tic Stereotypic behavior.
Norepinephrine • Memiliki konsentrasi tinggi di dalam locus ceruleus serta dalam konsentrasi sekunder dalam hippocampus, amygdala, dan kortex cerebral. • Selain itu ditemukan juga dalam konsentrasi tinggi di saraf simpatis. • Dipindahkan dari celah synaptic dan kembali ke penyimpanan melalui proses reuptake aktif. • Fungsi Utama adalah mengatur fungsi kesiagaan, pusat perhatian dan orientasi; mengatur “fight-flight”dan proses pembelajaran dan memory.
Norepinephrine • Gejala Defisit: – Ketumpulan – Kurang energi (Fatique) – Depresi
• Gejala Berlebihan: – – – –
Anxietas Penurunan rasa awas Paranoia Kurang nafsu makan
Serotonin (5HT) • Kelainan Serotonin berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup anxietas, depresi, psikosis, migrain, gangguan fungsi seksual, tidur, kognitif, dan gangguan makan. • Banyak tindakan dalam perawatan gangguan jiwa adalah dengan jalan mempengaruhi sistem serotonin tersebut. • Fungsi Utama dari Serotonin adalah dalam pengaturan tidur, persepsi nyeri, mengatur status mood dan temperatur tubuh serta berperan dalam perilaku agresi atau marah dan libido.
Serotonin (5HT) • Gejala Defisit: – – – – – – – –
Irritabilitas & Agresif Depresi & Ansietas Psikosis Migren Gangguan fungsi seksual Gangguan tidur & Gangguan kognitif Gangguan makan. Obsessive compulsive disorder (OCD)
• Gejala Berlebihan: – Sedasi – Penurunan sifat dan fungsi aggresi – Pada kasus yang jarang: halusinasi.
NEUROTRANSMITTERS
Epinephrine (Adrenaline) • Bersama norepinephrine dilepaskan oleh kelenjar adrenal. • Meningkatkan detak jantung dan melakukan dilatasi jalan nafas untuk meningkatkan fungsi nafas dan menyempitkan pembuluh darah di dalam usus dan kulit. • Terlibat di dalam metabolisme energi dan glukosa. Terlalu kecil epinephrine dihubungkan dengan depresi. Terlalu banyak adalah perilaku kekerasan
Glutamate • Fungsi Utama Glutamat adalah pengaturan kemampuan memori dan memelihara fungsi automatic. • Glutamat merupakan neurotransmitter excitatory utama pada otak dimana hampir tiap area otak berisi glutamat. • Glutamat memiliki konsentrasi tinggi di corticostriatal dan di dalam sel cerebral. Gangguan pada neurotrasmitter ini akan berakibat gangguan atau penyakit bipolar afektif dan epilepsi.
Glutamate • Gejala Defisit: – – – –
Gangguan memori Low energy Distractibilitas. Schizophrenia
• Gejala Berlebihan: – Kindling – Seizures – Bipolar affective disorder.
Gamma Amino Butyric Acid (GABA) • Berperan penting dalam gejala-gejala gangguan jiwa. Hampir tiap-tiap area otak berisi neuron-neuron GABA. • Banyak pathway di otak menggunakan GABA dan merupakan Neurotransmitter utama untuk sel Purkinje. • GABA dipindahkan dari synaps melalui katabolism oleh GABA transaminase • Fungsi Utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi agresi, kecemasan dan aktif dalam fungsi eksitasi.
Gamma Amino Butyric Acid (GABA) •
Gejala Defisit: – – – – –
•
Irritabilitas Hostilitas Tension and worry Anxietas Seizure.
Gejala Berlebihan: – – –
Mengurangi rangsang selular Sedasi Gangguan memori
Peptide: Opiod Type • Fungsi Utama dari Peptide Opiod Type adalah mengatur emosi dan fungsi pusat reward. • Selain itu melakukan konsolidasi pada memori serta mengatur reaksi terhadap stress.
Peptida: Opiod Type • Gejala Defisit: – Kurangnya sensasi rasa senang – Dysphoria. – Substance abuse
• Gejala Berlebihan: – – – –
Insensitivitas terhadap rangsang nyeri Gangguan catatonic-like Halusinasi dengar Memori menurun.
Endorphin • Suatu bahan-kimia diproduksi di dalam otak dan spinal cord yang mengurangi rasa nyeri dan meningkatkan mood. • Berperan dalam persepsi kesenangan dan sakit • Merupakan neurotransmitter yang membebaskan rasa sakit dan mempengaruhi senang dan bahagia. • Dalam keadaan defisit adalah Keluhan Somatic
NEUROTRANSMITTER YANG BARU DITEMUKAN • Anandamide – Yang terbaru temukan dari suatu bahan kimia otak – Dari kata ' ananda', bahasa Sansekerta untuk kata kebahagiaan. – Mempunyai suatu efek pada tetrahydrocannabinol (THC), bahan kimia yang aktif di dalam bahan cannabis.
NEUROTRANSMITTER YANG BARU DITEMUKAN Nociceptin
– Ilmuwan baru-baru ini telah menemukan bahan kimia otak yang lain yaitu nociceptin yang dapat mengurangi kecemasan.
Referensi • Pinel, John P.J. (2009). Biopsikologi: edisi ketujuh (Terj). Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Terima Kasih Ellen Prima, S.Psi., M.A.