SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DI KANTOR CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh :
Darmawan Sihite 11.22.1383
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFOMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
ASSIGMENT OF DECISION SUPPORT SYSTEMS AS THE PRINCIPAL TEACHER AT THE DISTRICT EDUCATION OFFICE LABUHAN MARINGGAI EAST LAMPUNG DISTRICT SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH DIKANTOR CABANG DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN LABUHAN MARINGGAI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR DARMAWAN SIHITE Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT Under the Civil Service Guidance Career Systems and Achievement system Case Study On Assignment Teacher Recruitment As Principal at Education Service subDistrict Branch Office Labuhan Maringgai, East Lampung Regency. This study aims to determine the principal recruitment models according to the Government Office of East Lampung to obtain satisfactory results and get the recruitment model of the ideal head at school, and can also be assessed in terms of achievement that they can have during a Civil Servant. The research subjects are in the Department of Education Principal of East Lampung. Methods of data collection can be done by examining documents and interviews with the Principal and Head of Branch Office of Education Kacamatan Labuhan Maringgai. Analysis of the data by comparing to seek advantages and disadvantages. Of the advantages and disadvantages then reorganized and added that it becomes an ideal model for the recruitment of the Principal. Research results that recruitment models there are still some drawbacks that have not shown the principle of justice for teachers who are qualified general and specific requirements for each school only one person asked for selection. These three regulations governing this requirement are the terms faith and devotion to God Almighty, there is no clear gauge, the gauge should be made that can be assessed from the observations. Faith and devotion as a key civil servant in performing his job. It should be added the condition of the family must also be included as a requirement for selection, because conditions greatly affect the performance of a family of civil servants. Model selection is carried out sub-district level by the third party the results need to be kept keobyektifannya or purity of the test results in determining graduation. Of weakness and the advantage it needs to be raised Principal recruitment model of the ideal and objective. Keyword : Systems, Information, Recruitment, Education, Decision support system
1.
Pendahuluan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah membawa dampak banyak kewenangan pemerintah yang dilaksanakan oleh Bupati atau Walikota. Hal ini termasuk kewenangan pengangkatan pejabat-pejabat daerah, tak terkecuali pengaturan tentang tenaga kependidikan khususnya pengangkatan jabatan Kepala Sekolah. Pengangkatan pejabat harus berdasarkan karir dan prestasi dan kebutuhan formasi yang ada. Tidak hanya berdasarkan kedekatan yang selama ini banyak dilakukan oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini Bupati atau Walikota. Pada hasilnya banyak para pegawai merasa gelisah atau tidak tenang dalam bekerja apalagi pengangkatan pejabat tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki berakibat rendahnya kinerja dalam hal ini mutu pekerjaan. Hal ini juga merambah di dunia pendidikan yang merupakan aset negara yang selalu didambakan oleh anak bangsa. Dalam penjelasan umum Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999, antara lain dinyatakan bahwa kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pelakasanaan pembanggunan nasional sangat tergantung pada kemampuan aparatur negara, khususnya Pegawai Negeri Sipil. Karena itu, dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional, untuk mewujudkan masyarakat yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata kepada masyarakat dengan dilandasi kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdayaguna dan berhasilguna, diperlukan sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil yang mampu memberikan keseimbangan terjaminnya hak dan kewajiban Pegawai Negeri Sipil, dengan misi tiap satuan organisasi pemerintah untuk memotivasi kinerja Pegawai Negeri Sipil perlu disusun pola karier yang memungkinkan potensi Pegawai Negeri Sipil dikembangkan seoptimal mungkin dalam rangka misi organisasi pemerintah yang akhirnya pencapaian tujuan nasional dapat dilaksanakan secara lebih efektif. Dengan adanya perubahan tersebut pemerintah mengharapkan adanya jalan pemecahan masalah yang ada dalam lembaga pendidikan. Perubahanperubahan tersebut diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan pendidikan, baik masalah-masalah konvensional, maupun masalah-masalah yang muncul bersamaan dengan hadirnya ide-ide baru yang inovatif. Di samping itu melalui perubahan tersebut diharapkan terciptanya iklim yang kondusif bagi peningkatan kualitas pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), untuk mempersiapkan bangsa Indonesia memasuki era globalisasi. Di lapangan masih banyak Kepala Sekolah yang belum siap mengikuti berbagai perubahan untuk menerapkan ide-ide baru di sekolahnya. Dibuktikan sampai sekarang di Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur belum diberlakukan tentang periodesasi jabatan kepala sekolah.Selain itu perhatian terhadap Kepala Sekolah selama ini relatif kurang dibanding terhadap Guru, padahal Kepala Sekolah merupakan penanggungjawab tunggal di sekolah. Oleh karena itu, diperlukan Kepala Sekolah profesional yang dapat mendorong tenaga kependidikan untuk berkolaborasi dan bekerjasama dalam meningkatkan kualitas sekolah serta mewujudkan visi dan misi sekolah yang bersangkutan . Terdapat berbagai tantangan yang dihadapi untuk menjadi Kepala Sekolah profesional. Banyak hal yang harus dipahami, banyak masalah yang harus dipecahkan dan banyak strategi yang harus dikuasai. Selama ini pengangkatan Kepala Sekolah hanya didasarkan kepada pengalaman menjadi guru yang diukur dari segi waktu (lamanya menjadi guru). Kelengkapan administrasi sebagai syarat umum dan adanya kedekatan dari pejabat tertentu. Hal ini terasa kurang adil,
mengingat untuk menjadi Kepala Sekolah profesional perlu dimulai dari pengangkatan yang profesional pula. Demikian juga masa jabatan Kepala Sekolah, saat ini sudah tidak jamannya lagi Kepala sekolah seumur hidup. Kepala Sekolah perlu dipilih dalam kurun waktu tertentu dan setelah itu dilakukan lagi evaluasi dan pemilihan yang baru, sedangkan Kepala Sekolah lama kembali menjadi guru. Dengan pengangkatan yang profesional diharapkan dapat memotivasi Kepala Sekolah maupun calon Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerjanya.
2. Landasan Teori 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan jantung bagi sebagian besar organisasi. Sistem informasi tersebut mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk suatu tujuan khusus. Perkembangan teknologi informasi sekarang ini mendominasi perusahaan-perusahaan modern yang ingin meningkatkan kualitas manajemen dalam menunjang proses pengambilan keputusan dengan melibatkan DSS sebagai salah satu pedoman dalam pendefinisian sistem dan prosedur perusahaan. 2.2 Definisi Sistem Pendukung Keputusan Menurut Michael S. Scott Morton dan Gorry (1970-an) berpendapat bahwa DSS merupakan Sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunkan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur. Menurut Keen dan Scott Morton (1978) DSS memadukan sumber daya intelektual dari individu dengan kapabilitas komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. DSS adalah sistem pendukung berbasis komputer bagi para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah tidak terstruktur (Turban, dkk 2005: 19). 3. Analisis dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis Sistem Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan ini terfokus pada sudut pandang model pengambilan keputusan yang dibatasi pada model hubungan sebab akibat antar variabel kriteria yang memberikan kecenderungan pilihan atas suatu set alternatif. Analisisnya difokuskan kepada komponen subsistem manajemen model, subsistem manajemen dialog dan subsistem manajemen database. Penyusunan SPK ini didasarkan pada pengembangan hubungan-hubungan logis persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis dan model informasi, yang mencerminkan hubungan antara faktor-faktor yang terlibat. Model yang dikembangkan ini akan memberikan gambaran hasil dari realitas yang diselidiki. 3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Proses Model Pemodelan Proses yakni mengilustrasikan aktivitas-aktivitas yang dilakukan dan bagaimana data berpindah diantara aktivitas-aktivitas itu. Pada laporan ini, akan dibuat DFD (Data Flow Diagram) logis yang menggambarkan proses tanpa menyarankan bagaimana user akan menjalankan sistem tersebut.
Terdapat 4 elemen yang menyusun suatu DFD, yaitu: Keterangan 1. Proses, aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik, bisa berupa manual maupun terkomputerisasi 2. Data Flow Suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada suatu proses 3. Data Store Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data mengalir disimpan dalam data store. Aliran data di update atau ditambahkan ke data store. 4. External Entity Orang atau, organisasi, atau sistem yang berada di luar sistem tetapi berinteraksi dengan sistem
Simbol
3.2.1.1 Flowchart Yang Diusulkan Golongan
Jabatan
Guru
Status
UnitKerja
Kriteria
SubKriteria
Bobot
ProfilGuru
Input Data Golongan
Input Data Jabatan
Input Data Guru
Input Data Status
Input Data UnitKerja
Inpu Data Kriteria
Input Data SubKriteria
Input Data Bobot
Input Data ProfilGuru
Proses Data Golongan
Proses Data Jabatan
Proses Data Guru
Proses Data Status
Proses Data UnitKerja
Proses Data Kriteria
Proses Data SubKriteria
Proses Data Bobot
Proses Data ProfilGuru
Golongan
Jabatan
Guru
Status
UnitKerja
Kriteria
SubKriteria
Bobot
ProfilGuru
Pembuatan Lap. Guru
Pembuatan Lap. UnitKerja
Pembuatan Lap. ProfilGuru
Laporan Guru
Laporan UnitKerja
Laporan ProfilGuru
Gambar 3.1 Flowchart Sistem
3.2.1.2 Data Flow Diagram Yang Diusulkan
0 Hasil Perhitungan & Catatan Analisis
Sistem Penugasan jabatan kepala sekolah
Admin Data Guru, Jabatan, Golongan, penilaian.
Guru
Gambar 3.2 DFD level 0 Input Data Golongan Input Data Jabatan
Admin
Input Data Guru Input Data Status
1.0 Proses Input Golongan
Data Gol
Golongan
2.0 Proses Input Jabatan Data Jab Data Gol Jabatan
3.0 Proses Input Data Guru
Data Guru Data Jab Guru
4.0 Proses Input Data Status Data Status Data Guru Status
Input Unitker
Input Data ProfilGuru Input Data Bobot Input Data SubKriteria Input Kriteria Data Guru
5.0 Proses Input Data UnitKerja
Data UnitKer
UnitKerja
6.0 Proses Input Data Kriteria
7.0 8.0 Proses Input Proses Input Data Data ProfiGuru SubKriteria Data Kriteria
Data Bobot Data SubKri Data KriteriaData KriteriaData SubKrit Data ProfilGuru Data Bobot
Kriteria
SubKriteria
ProfilGuru
Detail Guru
Detail UnitKer
Detail ProfilGuru
10.0 Proses Pembuatan Laporan Guru
11.0 Proses Pembuatan Laporan UnitKerja
12.0 Proses Pembuatan Laporan ProfilGuru
Laporan UnitKerja
Laporan Guru
Guru
Laporan ProfilGuru
Gambar 3.3 DFD level 1 3.2.2
9.0 Proses Input Data Bobot
Data Model Data model yakni cara formal untuk menggambarkan data yang digunakan dan diciptakan dalam suatu system bisnis, yang menunjukkan orang, tempat, atau benda dimana data diambil dan hubungan antar data tersebut. Berikut akan dibuat model data logis ERD (The Entity Relationship Diagram) yang menunjukkan pengaturan data tanpa mengindikasikan bagaimana data tersebut disimpan, dibuat, dimanipulasi.
Bobot
Berikut simbol-simbol yang digunakan dalam ERD: Keterangan 1. Entitas bisa berupa orang, kejadian, atau benda dimana data akan dikumpulkan 2. Atribut properti dari entitas, harus digunakan oleh minimal 1 proses bisnis. Dipecah dalam detail 3. Relationship menunjukkan hubungan antar 2 entitas, dideskripsikan dengan kata kerja, memiliki modalitas (null/not null) yang memiliki kardinalitas (1:1, 1:N, M:N)
Simbol
3.2.2.1 The Entity Relationship Diagram yang diusulkan Kode_Status
Status_Guru
Status Kode_Sub_Kriteria
Kriteria
Kode_Kriteria
Kode_Kriteria
ProfilGuru
Prosesntase
Kode_Kriteria
Kode_Sub_Kriteria
Sub_Kriteria
NIP
1
N
Kriteria
Mempunyai
N
1
ProfilGuru
Mempunyai
SubKriteria
CF
Gap N Bobot
Mempunyai Kode_Jab
Golongan
Kode_Gol
Nama No_Telp
1 1
N
Golongan
Jabatan
Tmpt_Lahir N
Mempunyai
Guru
Tgl_Mulai Tgl_Akhir
1 Mempunyai
1 Agama
alamat
NIP
Jabatan
Tgl_Lahir
Status Kode_Jab
Mempunyai Bobot_Nilai
Kode_Gol Username
Selisih
Password
Keterangan N
Bobot
UnitKerja
Admin
Kode_Uker NIP
Nama_Uker
Gambar 3.4 ERD Proses Profile Matching Dari Tabel Guru
3.2.3
Relasi Tabel
Gambar 3.5 Relasi Tabel
4.
Implementasi dan Pembahasan Implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem yang baru dikembangkan supaya nantinya sistem tersebut siap untuk dioperasikan sesuai dengan yang diharapkan. Implementasi juga merupakan penerapan dari elemenelemen yang telah didesain dalam bentuk pemrograman untuk menghasilkan suatu tujuan yang dibuat berdasarkan kebutuhan. Tahapan implementasi dilakukan ketika sistem telah selesai dan telah melalui tahap pengujian program sehingga sistem tersebut siap digunakan. pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah program telah bebas dari kesalahan-kesalahan sebelum diterapkan. Kesalahan program yang mungkin terjadi adalah kesalahan bahasa (syntax) yakni kesalahan pada penulisan source code program,serta kesalahan pada saat program sedang berjalan (runtime), yaitu kesalahan pada saat executable program dijalankan.
4.2 Kegiatan Implementasi Adapun bentuk kegiatan yang dilakukan dalam tahapan implementasi adalah sebagai berikut : 1. Implementasi Database 2. Implementasi Program 3. Pengujian Sistem 4.3 Tampilan Implementasi Sistem Berikut adalah tampilan implementasi aplikasi sistem yang telah dibuat disertai dengan penjelasan fungsi tiap tampilan :
4.3.1 Form Admin Sistem disertai fungsi login user, sehingga pengguna user hanya diperbolehkan kepada pihak yang bersangkutan saja, misalnya pihak Kantor Pelaksana Dinas DIKPORA. Pada form login dibawah ini user harus menginputkan Username dan Password untuk masuk ke Tampilan Utama.
Gambar 4.1 Form Admin Jika benar, maka akan masuk ketampilan menu utama dan dapat mengakses semua menu fungsi yang ada di dalamnya. 4.3.2 Form Utama Pada form utama ini terdapat menu-menu yang akan digunakan oleh user untuk mendata dan menilai semua guru yang akan direkomendasikan sebagai kepala sekolah.
Gambar 4.2 Form Utama 4.3.3 Form Guru Pada form ini dibutuhkan untuk menginputkan data-data guru dan identitas guru yang masih mempunyai status aktif.
Gambar 4.3 Form Guru 5. Penutup 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari Sistem Pendukung Keputusan untuk penugasan guru sebagai kepala sekolah dalam membantu perencanaan karir pada Kantor Pelaksana Dinas Di Labuhan Maringgai, Lampung timur, yakni antara lain: 1. Dengan dibuatnya sistem ini, dapat membantu pihak Dinas dalam menentukan Kepala Sekolah mana yang cocok untuk mengisi suatu jabatan yang lowong, dengan menggunakan metode Profile Matching dan Analisis Gap. 2. Data guru dan data jabatan pada masing-masing unit kerja dapat tersimpan dalam suatu database secara elektronik, begitu juga dengan data kriteria penilaian guru. 5.2 Saran Sistem Pendukung Keputusan ini sekiranya dapat dikembangkan dalam basis web sesuai dengan kebutuhan pihak pengelolah SDM (Sumber Daya Manusia) pada perusahaan dinas pendidikan Labuhan Maringgai, Lampung timur, sehingga pihak Dinas juga dapat mengakses aplikasi ini tanpa harus berada ditempat. Sehingga nantinya, proses pengambilan keputusan dapat dipertimbangkan kapanpun dan dimanapun, pada saat dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA Andi Sunyoto. 2007. Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL. Yogyakarta : Penerbit Andi. Arief, M. Rudyanto. 2006. Pemograman Basis Data Menggunakan TransactSQL dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Penerbit Andi. Jogiyanto, HM. 1995. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kusrini, 2007:53. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Penerbit Andi.