SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JENIS KEHAMILAN EKTOPIK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Dini Rahmana Program Studi Teknik Informatika-S1, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang URL:http://dinus.ac.id/ Email :
[email protected]
ABSTRAK Kehamilan ektopik merupakan kehamilan yang bisa menyebabkan kematian pada ibu maupun bayi yang dikandung, karena kehamilan ektopik merupakan khamilan diluar rahim yang bisa terjadi di tuba maupun serviks. Sistem pendukung keputusan ini dubuat untuk membantu menentukan jenis kehamilan ektopik dengan menggunakan metode forward chaining yang bertujuan untuk mengurangi angka kematian pada ibu maupun anak yang dikandung, sistem ini memberikan informasi mengenai penyakit, definisi dan solusi. Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Ektopik, Forward Chaining I.
PENDAHULUAN
Kehamilan ektopik merupakan
1.1 Latar Belakang
penyebab pendarahan berat yang
Kehamilan
Ektopik
adalah
berpotensi kematian. Pada keadaan
kehamilan abnormal yang terjadi di
itu,
luar rongga rahim, janin tidak dapat
tertanam, tumbuh dan berkembang
bertahan
tidak
di luar uterus. Tempat kehamilan
sekali.
ektopik yang paling sering terjadi
Kehamilan ektopik ialah kehamilan
adalah pada tuba falopi. Karena
dimana sel telur setelah dibuahi
tidak dapat menampung embrio
(fertilisasi)
dan
yang terus tumbuh. Tuba falopi
endometrium
akan segera pecah (biasanya dalam
kavum uteri. Kehamilan ektopik
waktu 10 minggu kehamilan yang
mengalami abortus atau ruptur
pertama).
apabila
kehamilan
pendarahan yang terkumpul dalam
kapasitas
rongga perut dan menimbulkan
hidup
berkembang
tumbuh
di
berkembang
sehingga sama
berimplantasi luar
masa melebihi
ruang implantasi misalnya tuba.[1]
rasa
telur
yang
telah
Selanjutnya
nyeri
setempat
dibuahi
terjadi
atau
menyeluruh yang berat, pingsan, dan syok [2].
Sistem pendukung keputusan berbasis
Kehamilan
Ektopik
pengetahuan
biasanya
kasus
terjadi di tuba falopi, yang di
dapat
kerenakan oleh sebuah kondisi
berupa diagnosis penyakit dengan
(misalnya
dari
solusi yang akan didapatkan oleh
yang
user. Informasi yang diberikan ini
jaringan
infeksi
perut
terdahulu)
kehamilan
mengenai
ektopik
memberikan
yang
informasi
menghambat atau memperlambat
berdasarkan
pada
gejala
yang
jalan telur yang sudah di buahi. Ibu
dimasukka
oleh
user.
Yang
yang berisiko kondisi seperti ini
diharapkan dapat meminimalkan
mencakup mereka yang memiliki
resiko kematian pada calon bayi
riwayat
peradangan
maupun pada sang ibu. Sistem ini
panggul, endometriosis, kehmilan
dapat digunakan untuk masyarakat
ektopik
atau
awam
serta
tentang kehamilan ektopik.
penyakit
terdahulu,
pembedahan
tuba
falopi,
perokok [3].
yang
ingin
mengetahui
1.2 Rumusan Masalah
Sistem pendukung keputusan
Adapun
rumusan masalahnya
merupakan suatu sistem informasi
adalah
spesifik
untuk
sistem pendukung keputusan yang dapat
yang
ditujukan
membantu
manajemen
dalam
mengambil
keputusan
yang
bagaimana
merancang
membantu
memutuskan
jenis
untuk Kehamilan
berkaitan dengan persoalan yang
Ektopik, antara lain Kehamilan
bersifat
Tuba,
terstruktur,
semi
terstruktur, dan tidak terstruktur. Penerapan teknologi
berbasis
Kehamilan
Interstisiil,
Kehamilan Abdominal, Kehamilan Ovarial, dan Kehamilan Cervical
komputer pada bidang kesehatan
untuk
membantu
masyarakat
diharapkan dapat membantu kinerja
awam
mengetahui
kehamilan
tenaga
ektopik
medis.
Aplikasi
basis
pengetahuan yang bersumber dari seorang pakar (dokter ahli) ini
dengan
menggunakan
metode forward chaining. 1.3 Batasan Masalah
dapat memberikan informasi yang
Untuk
menghindari
diperlukan oleh user sesuai dengan
penyimpangan dari judul dan
data yang dimilikinya.
tujuan yang sebenarnya serta keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki penulis, maka penulis
Dapat
membuat
produktifitas
ruang
lingkup
dan
batasan masalah, yaitu:
meningkatkan tenaga
dengan menggunakan sistem
a. Pembuatan
Sistem
sebagai
pertimbangan
pendukung keputusan ini
awal/rekam medis.
untuk mengetahui jenis
c. Bagi Penulis
Kehamilan Ektopik.
Menambah
b. Proses
medis
menggunakan
wawasan
memberikan
dan
pengetahuan
inputan gejala yang di
tentang penyakit dan gejala-
alami.
gajala disertai tindakan yang
c. Metode inferensi yang
harus
diambil
untuk
digunakan adalah metode
penanganan dalam mengatasi
forward chaining.
kehamilan Ektopik. Serta dapat
d. Berbasis web.
dijadikan sebagai media latihan
1.4 Tujuan Penelitian
untuk mengaplikasikan kembali
Tujuan dari sistem pendukung
teori-teori
keputusan Kehamilan Ektopik ini
dipelajari
adalah
perkuliahan.
untuk
masyarakat
awam
membantu mengetahui
diagnosis
kehamilan
Ektopik,
membantu
bidan
maupun
mahasiswa
kedokteran
II.
yang selama
pernah mengikuti
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan Ektopik Kehamilan
Ektopik
merupakan
dan
kahamilan di tempat yang luar
kebidanan yang praktek dalam
biasa dimana kehamilan itu bisa
mengetahui jenis kehamilan yang
terjadi pada luar rahim misal dalam
dialami oleh pasien.
tuba, ovarium atau rongga perut,
1.5 Manfaat Penelitian
tetapi dapat juga terjadi di dalam
a. Bagi Ilmu Pengetahuan
rahim di tempat yang luar biasa
Hasil
misalnya
penelitian
ini
dapat
dalam
cervix,
menambahkan
parsintersisialis tubae atau dalam
referensi/kepustakaan
tanduk rudimenter rahim [1].
mengenai penyait pada kasus kehamilan ektopik. b. Bagi Bidang Kesehatan
2.1.1
Kehamilan
Interstisial
(Korunal) Kehamilan
intersitisial
merupakan kehamilan yang
implantasi tuba
embrionya
filopi.
di
Pasien
menunjuukna gejala yang cukup
lama,
sulit
didiagnosis
dan
lesi
menyebabkan
pendarahan
abortus spontan. Terapinya adalah histerektomi. 2.1.4
Kehamilan Abdominal
Kehamilan terbagi
abdominal
menjadi:
(implementasi
sesudah
masif ketika terjadi ruptur.
dibuahi,
Pada usia kehamilan 6-10
peritonium/kavum
minggu
abdominal)
akan
terganggu.
primer
langsung
dan
pada
skunder
Hasil konsepsi dapat mati
(embrio masih hidup dari
dan
tempat primer). Kehamilan
diresorbsi,
abortus
spontan, ruptur tuba. Angka
dapat
kematian akibat kehamilan
hidup, namun didapatkan
interstisial adalah 2%.
cacat.
2.1.2
Kehamilan Ovarium
aterm
dan
fetus
Fetus
mati,
degenerasi dan maserasi,
Kehamilan di ovarium lebih
infiltrasi
sering di kaitkan dengan
lithopedion/
fetus
pendarahan dalam jumlah
papyraceus.
Tetapi
banyak dan pasien sering
kehamilan
mengalami
adalah laparotomi, plasenta
ruptur
kista
korpus leteum secara klinis, pecahnya
kehamilan
ovarium,
torsi,
endometriosis. 2.1.3
lemak
abdominal
dibiarkan (teresorbsi). 2.2 Sistem Pendukung Keputusan Sistem pendukung keputusan adalah suatu sistem informasi
Kehamilan Servik
Kehamilan
spesifik yang ditujukan untuk
servik
membantu manajemen dalam
merupakan dengan nidasi di
mengambil
kanalis servikalis, dinding
berkaitan
servik menjadi tipis dan
yang bersifat:
membesar.
Tanda
a. Terstruktur,
kehamilan
ini
kehamilan
jadi
dari adalah
terganggu,
pendarahan, tanpa
nyeri,
keputusan dengan
persoalan
yaitu
berhubungan persoalan diketahui dengan
yang
dengan yang
telah
sebelumnya penyelesaian
standart
yang
telah
ditentukan. b. Semi
yaitu
berhubungan
dengan yang
diketahui dengan
referensi
yang
berhubungan
sebelumnya,
penelitian ini.
parameter
yang
b. Metode
dengan
Interview
atau
wawancara
terstruktur,
yaitu
berhubungan
Peneliti
mewawancarai
dengan
secara langsung dengan
persoalan baru yang cukup
pakar kandungan. Metode
pekik, karena banyaknya
ini
data yang belum diketahui.
mendapatkan data berupa
III. METODE PENELITIAN
Objek tugas
ini
mengenai
penelitian adalah
pendukung kehamilan web”.
ektopik
User
digunakan
untuk
fakta dari seorang pakar
3.1 Objek Penelitian
3.2
digunakan
literatur atau buku-buku
belum
sudah ada. c. Tidak
ini
dengan mempelajari buku
terstruktur,
persoalan
Metode
pada
kehamilan
ektopik
berdasarkan
“Sistem
pengalaman
keputusan
dimilikinya.
berbasis
c. Dokumentasi
memasukkan
Peneliti
yang
mengumpulan
gejala yang dirasakan dan akan
berkas-berkas
menghasilkan output berupa
berkaitan dengan pokok
penyakit hasil diagnosa sistem.
permasalahan
Hasil akhir akan diperoleh
penelitian ini baik berupa
kesimpulan
lembar
penyakit.
yang
dalam
kertas,
buku
penelitian ini dilakukan di
panduan maupun berupa
Rumah Sakit Kraton Kab.
file
Pekalongan.
Dengan
menggunakan
metode
dokumentasi
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data
program
komputer.
dalam pengumpulan data,
yang digunakan penulis dalam
maka
dapat
dilakukan
menyusun laporan tugas akhir
pengamatan
ini antara lain:
pencatatan dokumen yang
a. Studi Pustaka
berkaitan dengan objek
dan
3.3
penelitian secara cermat
menggunakan
dan sistematis.
produksi (IF THEN).
Metode
Pengembangan
Sistem
aturan
c) Perancangan Pelacakan Solusi
3.3.1 Desain Sistem a) Analisa
Dalam penelitian ini Kebutuhan
Sistem
menggunakan
metode
forward chaining untuk
Tahap
ini
mengkaji
prancangan
pelacakan
situasi dan memutuskan
solusi.
dengan pasti masalah
mengumpulkan
kehamilan ektopik yang
fakta terlebih dahulu
akan
kemudian baru diambil
dan
dikomputerisasi apakah
sistem
pakar dapat membantu
Dengan
cara fakta-
kesimpulannya. d) Pemodelan Sistem
menjawab
Pemodelan
permasalahan tersebut.
digunakan agar dapat
b) Merekayasa
sistem
memahami
sistem
Pengetahuan
secara
logika,
maka
Pengembangan sistem
dibuat
konteks
yang
pendukung
menggambarkan suatu
keputusan
dimulai
dengan
merekayasa pengetahuan,
sistem
secara
keseluruhan yang
dijabarkan
dan dengan
dapat diperoleh dengan
diagram alir data yang
berbagai cara seperti
menggambarkan
artikel
jalannya suatu sistem
ilmiah,
konsultasi
buku, dengan
dokter atau penelitia terdahulu. pengetahuan
Jika tersebut
yang
akan
dikembangkan. e) Perancangan Sistem Perancangan sistem ini
merupakan yang luar
meliputi
perancangan
biasa
dapat
format
menu
untuk
perancangan
maka
dipastikan
interface
yang
dan desain akan
digunakan fasilitas
sebagai
dialog
antar
Dalam tahap ini meruakan tahap
untuk
mengubah
sistem dan user.
desain yang telah dibuat
1. Perancangan format
menjadi
sebuah
sistem
menu tampilan
yang dapat berjalan sesuai
Menu
dirancang
dengan kebutuhan. Tahap
untuk
memberikan
ini
merupakan
pilihan menu-menu
pengkodean dari desain ke
yang
dalam
akan
digunakan
dalam
aplikasi
untuk
memedahkan
user
suatu
bahasa
pemrograman. 3.3.3 Pengujian Sistem Metode pengujian sistem
dalam
dilakukan dengan dua cara
menggunakannya.
yaitu:
2. Perancangan
a) Black Box Test
interface sistem
Pengujian Black box
Interface merupakan
test, pengujian sistem
jembatan
yang
yang
dilakukan
menghubungkan
dengan
antara
keluaran dari berbagai
pengguna
mengamati
dengan sistem, oleh
masukan.
karena
perlu
keluaran sistem telah
sebuah
sesuai dengan rancang
itu
dibuat
Jika
interface
yang
untuk
benar-benar
dapat
maka sistem tersebut
dipahami
oleh
pengguna dan juga
variasi
data,
dinyatakan baik. b) White box
sesuai
dengan
Pengujian white box,
program
aplikasi
pengujian desain test
yang sehingga
dibuat interaksi
case
yang
menggunakan struktur
berlangsung dengan
control
desain
baik.
procedural
untuk
3.3.2 Implementasi Sistem
memperoleh test case.
Dengan menggunakan metode
pengujian
IV.
PEMBAHASAN 4.1
Analisisi Sistem
white box, perekayasa
Dari
sistem
konsultasi di RS. Kraton
dapat
melaukan
test
case
Pekalongan,
yang dapat:
dan
diperoleh
data-data
yang
Memberikan
diperlukan
dalam
jaminan
perancangan
sistem
bahwa semua
pendukung
jalur
dengan
menggunakan
independen
metode
Forward
pada
suatu
chaining.
modul
telah
tersebut diolah menjadi
keputusan
Data-data
digunakan
data yang sesuai untuk
paling
diimplementasikan
tidak
satu kali.
dalam
Menggunakan
basis pengetahuan. Data
semua
yang
keputusan
lain berupa nama-nama
logis pada sisi
penyakit yang disertai
true dan false.
dengan data gejala. Basis
Mengeksekusi
pengetahuan
semua
sistem pakar merupakan
pada
loop
pada
sistem
sebagai
diperoleh
pengetahuan
batasan
mereka
penelitian
digunakan
dan
mencocokkan
batas
antara
dalam
yang untuk atau
operasional
mencari hasil diagnosa
mereka.
penyakit sesuai dengan
Menggunakn
gejala yang dimasukkan
struktural data
user.
internal untuk jaminan validitasnya.
4.2
Perancangan Sistem
4.3
Implementasi Sistem
cekbox untuk memilih jawaban “YA” atau “TIDAK”.
a Halaman Utama
c Halaman Hasil Konsultasi
Gambar 4.31 Halaman Gambar 4.38 Halaman
Utama
hasil konsultasi User dapat masuk ke menu
Halaman
konsultasi
informasi
tulisan
dengan “di
mengeklik sini”
atau
ini
memberikan
mengenai
penyakit
apa yang dialami oleh user,
“registrasi” pada menu utama
keterangan
program.
tersebut
dari dan
penyakit
solusi
untuk
penanganannya.
b Halaman Konsultasi V.
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengembangan dan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan: a
Data penelitian dihasilkan sebuah perangkat lunak (software) baru tentang
Gambar 4.37 Halaman konsultasi
sistem pendukung keputusan untuk
Pada halaman konsultasi user
mengetahui penyakit
akan
kehamilan khusunnya
mendapat
pertanyaan
berupa gejala-gejala, user akan
kehamilan ektopik
menjawab dengan mengeklik
(kehamilan di luar
kandungan), dengan
dikembangkan untuk jenis
berbasiskan WEB yang
kehamilan yang lebih luas.
dapat membantu dalam mengambil sebuah keputusan. Sistem ini
[1]
Mahasiswa Kebidanan dan
rekam medis sementara
Keperawatan,
sebelum dilakukan
Nuha Medika [2]
Patologi
2012.
media konsultasi atau
Murkoff,
Untuk
Yogyakarta:
Heidi.
2006.
Perangkat lunak yang
Kehamilan Apa Yang Anda
dihasilkan mampu
Alami
membantu mengambil
Jakarta: Arcan [3]
Bulan
Brooker
kasus kehamilan ektopik
Ensiklopedia
berdasarkan gejala yang
Jakarta:
dimasukkan dan dapat
EGC
memberikan solusinya.
[4]
5.2 Saran Sistem yang telah dibuat masih dapat dikembangkan dengan memperhatikan halhal sebagai berikut: Agar pogram aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanju ke implementasi sistem lainnya. b
Yulia.
Obstetri
keputusan penyakit pada
a
Fauziyah,
dapat digunakan sebagai
pemeriksaan lanjut. b
DAFTAR PUSTAKA
Sistem yang dibuat masih terbatas pada kehamilan
Buku
per
Bulan
Chris.
2005.
Keperawatan. Kedokteran
Kusrini, M.Kom. (2007). Kosep dan Aplikasi Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Andi Publisher.
[5] Kusumadewi, S. (2010). Aplikasi Logika Fuzzy untuk Pendukung Keputusan. Yogyakarta : Graha Ilmu. [6] Nugrohi, Bunafit. 2009. Membeuat Website dengan PHP-MySQL Jakarta: Mediakita. [7]
Kadir, Abdul.2009. Membuat Aplikasi Web dengan PHP + Database Mysql.Yogyakarta: Andi
ektopik dan belum mencakup keseluruhan jenis kehamilan lainnya. Sehingga aplikasi ini masih dapat
[8] Nugroho, Adi, 2004. Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. Informatika, Bandung
[9] Winiarti, Sri, 2005. Diktat Kuliah
Sistem
Yogyakarta
:
Informasi. Universitas
Ahmad Dahlan. [10] Kusumadewi, Sri, 2003, Artificial Intelligenc (Teknik dan
Aplikasinya),
Graha
Ilmu, Yogyakarta. [11] Suyoto, Dr, 2004, Intelegensi Buatan (teori dan pemrograman), Gava Media, Yogyakarta. [12] Jurnal Skripsi Implementasi Metode Forward Chaining Untuk
Diagnosa
Jantung.
Penyakit
Gorontalo
:
Universitas Negeri Gorontalo [13] Ernawati, 2007, Sistem Pakar Untuk Mendiagnosis Penyakit Pada
Kasus
Bedah
Umum
Dengan Menggunakan Metode DEMPSTER-SHAFER. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.