SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PANTI ASUHAN PENERIMA DANA DONATUR BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDTIVE WEIGHTING(SAW) Muhammad Febriansyah Riki Suparman Topik Hidayat Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech PALEMBANG ABSTRAK Sistem pendukung keputusan pemilihan panti asuhan, yang bertujuan dapat membantu donatur dalam menentukan pilihan panti mana yang akan mereka sumbangkan. Dengan menggunkan metode simple additive wheithing (SAW) yang memiliki tahapan, menentukan kriteria, memberi bobot pada kriteria, membuat normalisai dan menghitung setelah di normalisasi. Dan penulis melakukan penelitian mendapatkan hasil yaitu donatur dalam menyumbangkan dana mereka, tidak terjun langsung ke panti tersebut sehingga mereka tidak mengetahui bagaiman pemilik panti asuhan tersebut dalam mengasuh anak-anak pantinya. Sehingga penulis membuat sistem berbasis web berupa sistem pendukung keputusan yang untuk membantu donatur dalam menentukan pilhan panti yang akan mereka sumbangkan dengan kriteria yang telah ditentukan serta bobot masing-masing kriteria dalam sistem pendukung keputusan pemilihan panti asuhan penerima data donator. Sistem ini akan sangat baik digunakan untuk donatur yang menyumbangkan dana dalam jumlah besar dan ingin menjadi donatur tetap disuatu panti asuhan.: Kata Kunci : Panti Asuhan, Donatur, Berbasi Web, Sistem Pendukung Keputusan.
PENDAHULUAN Saat ini Panti Asuhan yang tercatat di Dinas Sosial kota Pelembang berjumlah 56 Panti, sehingga membuat para donatur dalam bentuk kelompok maupun perorangan dalam menentukan tempat mendonasikan dana untuk Panti Asuhan tidak melihat atau terjun langsung ke Panti yang akan mereka sumbangkan. Namun yang dikhawatirkan akan salah dalam memberi dana donasinya, karena kebanyakan panti asuhan yang memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi. Bahkan banyak pemilik Panti Asuhan yang tidak mengurus dengan benar anak-anak asuhnya dan diduga banyak anak-anak panti disiksa, dilecehkan dan dieksploitasi oleh pemilik Panti Asuhan hanya untuk keuntungan pribadi. Sehingga anak-anak Panti tidak memiliki hak-hak mereka yang harusnya mereka dapatkan, dan juga masih banyak Panti Asuhan yang benar-benar membutuhkan Donatur tetap untuk kelangsungan hidup anak-anak asuh mereka. Oleh sebab itu diperlukan suatu Sistem Pendukung Keputusan untuk membantu para Donatur dalam memilih Panti Asuhan, untuk mengurangi kesalahan dalam pemilihan Panti Asuhan yang menerima dana dari Donatur. Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem untuk membantu pengambil keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan yang tidak terstruktur, di mana tidak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya di buat. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam sistem pendukung keputusan ini adalah metode SAW (Simple Additive Weighting) yaitu mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut, yang diharapkan penilaian akan lebih akurat karena didasarkan pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan sehingga akan mendapatkan hasil yang
1
lebih baik terhadap siapa yang berhak menerima dana Donator tertentu. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membuat judul yang akan diambil adalah “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Panti Asuhan Penerima Dana Donatur Berbasis Web dengan Menggunkan Metode SAW (Simple Additive Weighting)”. LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Menurut Kusrini (2007:15), sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi pemodelan, dan permanipulasian data. sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya di buat. Simple Addtive Weighting (SAW) Simple Additive Weighting (SAW) Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua kriteria (Kusumadewi, 2006). Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matrik keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.Metode SAW mengenal adanya 2 (dua) atribut yaitu kriteria keuntungan (benefit) dan kriteria biaya (cost). Perbedaan mendasar dari kedua kriteria ini adalah dalam pemilihan kriteria ketika mengambil keputusan. a. Menentukan alternatif, yaitu Ai. b. Menentukan kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Cj. c. Memberikan nilai rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. d. Menentukan bobot preferensi atau tingkat kepentingan (W) setiap kriteria. W = [ W1,W2,W3,…,WJ] e. Membuat tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. f. Membuat matrik keputusan (X) yang dibentuk dari tabel rating kecocokan dari setiap alternatif pada setiap kriteria. Nilai X setiap alternatif (A i) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana, i=1,2,…m dan j=1,2,…n.
Gambar 1. Rumus Matrik Keputusan. g. Melakukan normalisasi matrik keputusan dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternomalisasi (rij) dari alternatif Aipada kriteria Cj.
Gambar 2. Rumus Normalisasi Matrik Keputusan
2
Keterangan : a) Kriteria keuntungan apabila nilai memberikan keuntungan bagi pengambil keputusan, sebaliknya kriteria biaya apabila menimbulkan biaya bagi pengambil keputusan. b) Apabila berupa kriteria keuntungan maka nilai dibagi dengan nilai dari setiap kolom, sedangkan untuk kriteria biaya, nilai dari setiap kolom dibagi dengan nilai h. Hasil dari nilai rating kinerja ternomalisasi (rij) membentuk matrik ternormalisasi (R)
Gambar 3. Rumus Rating Kinerja Ternomalisasi i. Hasil akhir nilai preferensi (Vi) diperoleh dari penjumlahan dari perkalian elemen baris matrik ternormalisasi (R) dengan bobot preferensi (W) yang bersesuaian eleman kolom matrik (W).
Gambar 4. Rumus Nilai Preferensi Hasil perhitungan nilai Vi yang Ai merupakan alternatif terbaik.
lebih
besar mengindikasikan
bahwa
alternatif
Waterfall Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode pengembangan sistem dengan metode waterfall. Menurut Rosa A.S. dan M.Shalahuddin (2011:26), model SDLC air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support). Alur dari metode waterfall ini bisa dilihat pada gambar 5 berikut. Analisis
Desain
Pengkodea n
Pengujia n
Gambar 5. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Model WaterFall Panti Asuhan Menurut Magdalena, Almutahar, Abao (2014:3) Panti Asuhan adalah rumah atau tempat untuk memelihara dan merawat anak yatim, yatim piatu dan sebagainya (casmini, 2007:826).
3
Donatur Menurut Salman (2011:41) Donatur adalah perorangan atau kelompok maupun lembaga yang mempunyai minat dan potensi untuk memberikan bantuan khususnya masalah financial. Situs Web (Website) Menurut Yuhefizar (2008:161), situs web (website) adalah kumpulan dari halaman web yang terdapat pada satu domain, yang terdiri dari dua atau lebih halaman web. Teknik Uji Coba Black Box Menurut Pressman (2002:551), Pengujian balck box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian balck box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengamatan (Observasi) Menurut Riduwan (2011:76), metode pengamatan merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati langsung objek yang akan diteliti dan kemudian mencatat secara sistematis. Wawancara Menurut Riduwan (2011:74), metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara atau Tanya jawab secara langsung dengan orang yang diwawancarai. Penelitian Terdahulu Tabel 1 Penelitian Terdahulu No Judul Penulis/Tahun Hasil 1.
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengankatan Calon Kepala Sekolah Negeri Bandar Lampung dengan Menggunakan Metode SAW
2.
Rancang Sistem Pengambilan Keputusan Dalam Menentukan Pilihan Produk Laptop Menggunakan Metode Simple Additive Weight (Saw)
Aron Naldo 1. Hasil perhitungan SAW yang diterapkan ini Ritonga dan akan menghasilkan keluaran nilai intensitas Sri Lestari prioritas calon kepala sekolah tertinggi Tahun, 2012 sehingga sekolah yang memiliki nilai tertinggi layak untuk menjadi pilihan utama. 2. Sistem ini dapat mempermudah calon kepala sekolah dalam mengikuti seleksi calon kepala sekolah dan juga mempermudah Dinas Pendidikan kota Bandar Lampung menentukan calon kepala sekolah. 3. Kriteria : Administrasi. Akademik, Wawancara, Penilaian Lapangan Larasati 1. Sistem dapat memberikan informasi tentang Ayudha, kelebihan dan kekurangan alternatif produk. 2012 pilihan. 2. Hasil dari perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan produk laptop , nilai terbesar dalam perangkingan adalah alternatif pertama yaitu laptop Acer dengan nilai akhir 0,91. 3. Kriteria : Harga, Jenis Processor, Kapasitas Memori, Kelengkapan Produk, Lokasi Servis Center
4
HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat menyimpulkan permasalahan yang ada sebagai berikut : 1. Mengurangi terjadinya kesalahan donatur dalam memberi dana yang akan mereka sumbangkan. 2. Sulitnya donatur dalam menentukan panti asuhan yang akan disumbang. B. Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang menggambarkan bagian besar dari aliran arus data. Diagram konteks ini juga menjelaskan sumber dan bagaimana informasi data-data tersebut diproses. Diagram konteks dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 6. Diagram kontek C. Diagram Level 0 Diagram level 0 adalah diagram yang menunjukan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem, seperti pada gambar berikut :
5
Gambar 7. Diagram level 0 D. Entity Relationship Diagram (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pant Asuhan Penerima Dana Donatur Menggunakan Metode SAW dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 8. Entity Relationship Diagram (ERD)
6
E. Desain Flowchart Sistem Menurut Jogiyanto (2005:802), bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Flowchart sistem pendukung keputusan pemilihanan panti asuhan penerimah dana donatur yang berjalan seperti pada gambar 9 :
Gambar 9. Dasain Flowchart Sistem Hasil Rancangan 1. Halaman login Halaman login admin merupakan tempat masuk admin ke halaman menu admin
Gambar 10. Halaman Login Admin
7
2. Halaman admin Halaman admin adalah tempat untuk merubah bobot, kriteria dan mengubah data admin seperti, perubahan password.
Gambar 11. halaman Admin 3. Halaman data donator Halaman data donator merupakan tempat donatur untuk mengubah data donatur yang telah diinputkan oleh donatur
Gambar 12. Halaman Data Donatur
8
4. Halaman login donatur Halaman login donatur adalah untuk donatur masuk kedalam halaman input panti.
Gambar 13. Login Donatur 5. Halaman pendaftaran donatur Halaman pendaftaran donatur adalah tempat donatur mendaftar dan mengisikan data diri donatur
Gambar 14. Halaman Pendaftaran Donatur 6. Halaman input panti asuhan Halaman input panti asuhan adalah tempat donatur mengimputkan data panti
9
Gambar 15. halaman input panti Asuhan 7. Halaman hasil analisa Halaman hasil analisa adalah hasil dari perhitungan panti asuhan yang telah di pilih
Gamabar 16. Halaman Hasil Analisa Perhitungan manual dengan metode SAW(Simple Addtive Weighting) dapat dilihat pada tabel berikut:
10
Tabel 2. Pengujian Manual 5
Weight
4
2
3
3
Data Awal Panti
Anak
Anak Sekolah
Pengelola
Rumah
Usaha
Panti A
30
10
1
2
2
Panti B
20
20
2
1
2
Panti C
50
30
4
2
1
ଷ
R11 =
=
୫ୟ୶ ሼଷ,ଶ,ହሽ ଶ = R21 = ୫ୟ୶ ሼଷ,ଶ,ଵሽ ହ R31 = ୫ୟ୶ ሼଷ,ଶ,ଵሽ = ଵ
R12 = ୫ୟ୶ ሼଵ,ଶ,ଷሽ = R22 = R32 =
ଶ ୫ୟ୶ ሼଵ,ଶ,ଷሽ ଷ ୫ୟ୶ ሼଵ,ଶ,ଷሽ ଵ
R13 = ୫ୟ୶ ሼଵ,ଶ,ସሽ =
= =
ଵ ସ ଶ
ଷ ହ ଶ ହ ହ ହ ଵ ଷ ଶ ଷ ଷ ଷ
= 0,6 = 0,4 =1 = 0,33333 = 0,66667 =1
= 0,25
ଶ R23 = ୫ୟ୶ ሼଵ,ଶ,ସሽ = ସ = 0,5 ସ ସ R33 = ୫ୟ୶ ሼଵ,ଶ,ସሽ = ସ = 1
R14 = R24 = R34 = R15 = R25 = R35 =
୫୧୬ሼଶ,ଵ,ଶሽ ଶ ୫୧୬ሼଶ,ଵ,ଶሽ ଵ ୫୧୬ሼଶ,ଵ,ଶሽ ଶ ୫୧୬ሼଶ,ଶ,ଵሽ ଶ ୫୧୬ሼଶ,ଵ,ଶሽ ଶ ୫୧୬ሼଶ,ଵ,ଶሽ ଵ
= = = = = =
ଵ ଶ ଵ ଵ ଵ ଶ ଵ ଶ ଵ ଶ ଵ ଵ
= 0,5 =1 = 0,5 = 0,5 = 0,5 =1 Tabel 3. Perhitungan Normalisasi Matriks Perhitungan Normalisasi Matriks
0,6
0,333333
0,25
0,5
0,5
0,4
0,666667
0,5
1
0,5
1
1
1
0,5
1
Panti Asuhan A = 5x0,6=5 4x0,33333=1,33332 2x0,25=0,5 3x0.5=1,5 3x0,5=1,5
11
Panti Asuhan B = 5x0,4=2 4x0,6666=2,66668 2x0,5=1 3x1=3 3x0,5=1,5 Panti Asuhan C = 5x1=5 4x1=4 2x1=2 3x0.5=1,5 3x1=3
3 2 5
Tabel 4. Perhitungan Bobot Perhitungan Bobot 0.5 1,5 1 3 2 1,5
1,33332 2,66668 4
1,5 1,5 3
Panti Asuhan A = 3 + 1,33332 + 0,5 + 1,5 +1,5 = 7,83332 Panti Asuhan B = 2 + 2,66668 + 1 + 3 + 1,5 = 10,16668 Panti Asuhan C = 5 + 4 + 2 +1,5 + 3 = 15,5 Tabel 5. Hasil Akhir Setelah di hitung akhir No 1 2 3
Nama Panti Asuhan A Panti Asuhan B Panti Asuhan C
Panti 7,83332 10,16667 15,5 PENUTUP
Berdasarkan hasil yang diperoleh penulis dari tahap penelitian sampai dengan pengujian, maka dapat disimpulkan bahwa, Donatur dalam memberikan sumbangan tidak terjun langsung ke Panti Asuhan yang akan mendapatkan sumbangan, tanpa mengetahui situasi dan kondisi panti asuhan tersebut. Maka dengan Sistem Pendukung Keputusan ini akan membantu para donatur dalam menentukan Panti Asuhan yang tepat untuk disumbang. DAFTAR PUSTAKA Ayundha. 2012. Rancangan Sistem Pengambil Keputusan Dalam Menentukan pilihan Produk Laptop Menggunakan Metode Simple Additive Weight(SAW). Bandar Lampung. STMIK Pringsewu Lampung. Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain. Yogyakarta: Andi Offset. Kusumadewi Sri, Hartati, Harjoko, dan Wardoyo. 2006. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making ( Fuzzy MADM). Yogyakarta : Graha Ilmu. Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta : C.V Andi Offset. Magdalena, Hasan, dan Antonia. 2014. Pola Pengasuhan Anak Yatim Terlantar dan Kurang Mampu Di Panti Asuhan Bunda Pengharapan (PABP) Di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Tesis. Universitas Tanjungpura Pontianak.
12
Pressman. 2002 Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku 1). Edisi 2. Andi : Yogyakarta Riduwan. 2010. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta. Ritonga dan Lestari. 2012. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pengangkatkan Calon Kepala Sekolah Negeri Bandar Lampung Dengan Mengunakan Metode SAW. Bandar Lampung. Institut Darmajaya. Rosa
dan Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Bandung : Informatika Bandung.
Terstruktur
dan
Salman. 2011. Sistem Informasi Manajemen Dana Pengelolahan Donatur Berbasis Web pada Yayasan Griya Yatim dan Dhu’afa. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Yuhefizar. 2008. 10 Jam Menguasai Internet : Teknologi dan Aplikasinya. PT. Elek Media Komputindo : Jakarta.
13