Buletin Sariputra. Oktober, 2014 Vol.1 (1) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KREDIT KEPEMILIKAN KENDARAAN PADA SHOWROOM MOBIL Decision Support System On Vehicle Title Loan Car Showroom 3)
Christel Kountur,1 Harry S.Langi,2 Rooije R. H. Rumende
ABSTRACT
Car showroom as a business entity that provides and sells used cars or who is often called the second car, should be able to look at this opportunity to be able to provide lending services of car ownership. In the premises of credit must begin receiving credit application file to be able to be assessed in order to obtain a decision on the loan application file ownership of the vehicle. Seeing that that decision is given credit by the employee at the credit may vary due to have been affected by factors subjektiftas. In addition to the items mentioned above, the current showroom that will provide mortgage services vehicles often do not perform credit application file management, so that the information will be of borrowers who have good credit who have filed rejected or accepted will not be known. Information about prospective borrowers who had been filed and received credit points will be added to the decision makers in decision-making, or otherwise been denied credit application will have information on the reasons for refusal so that decision makers can take it as a point that must be considered. Keywords: Decision Support System, Vehicle Loans.
ABSTRAK Showroom mobil sebagai badan usaha yang menyediakan dan menjual mobil bekas atau yang sering disebut dengan mobil second, harus dapat melihat peluang ini untuk bisa menyediakan layanan pemberian kredit kepemilikan mobil. Dalam pemberian kredit harus diawali denga penerimaan berkas pengajuan kredit untuk dapat dilakukan penilaian sehingga diperoleh keputusan atas berkas pengajuan kredit kepemilikan kendaraan tersebut. Melihat hal tersebut bahwa keputusan kredit yang berikan oleh karyawan di bagian kredit yang dapat berbeda-beda karena dipegaruhi oleh faktor subjektiftas. Selain hal yang disebutkan di atas, saat ini showroom yang akan memberikan pelayanan kredit kepemilikan kendaraan sering tidak melakukan manajemen berkas pengajuan kredit, sehingga informasi akan calon debitur yang sudah pernah mengajukan kredit baik yang ditolak atau diterima tidak akan diketahui. Informasi tentang calon debitur yang sudah pernah mengajukan kredit dan diterima akan menjadi point tambah bagi pengambil keputusan dalam pengambilan keputusan, atau sebaliknya yang pengajuan kreditnya pernah ditolak akan didapatkan informasi alasan penolakan sehingga pengambil keputusan dapat mengambilnya sebagai point yang harus diperhatikan. Kata kunci : Sistem pendukung keputusan, kredit pemilikan kendaraan.
19
Pendahuluan Banyaknya perusahaan atau badan hukum yang menjalankan bisnisnya pada bidang usaha pemberian kredit kepemilikan kendaraan khusus kredt pemilikan mobil telah menjadikan bisnis ini memiliki persaingan yang cukup ketat, karena menjamurnya usaha pemberian kredit yang disebabkan oleh semakin banyaknya permintaan kredit kepemilikan mobil saat ini. Showroom mobil sebagai badan usaha yang menyediakan dan menjual mobil bekas atau yang sering disebut dengan mobil second, harus dapat melihat peluang ini untuk bisa menyediakan layanan pemberian kredit kepemilikan mobil, sehingga tersediannya mobil dan pemberian kredit pada satu showroom mobil menjadi sebuah paket lengkap, tanpa harus melakukan kerja sama dengan perusahaan atau badan hukum lain yang memberikan layanan kredit kepemilikan mobil. Menurut Mangkepe E (2004) bahwa perusahaan yang memberikan kredit telah menetapkan kebijakan standar untuk menerima atau menolak dalam pemberian kredit, melalui pemenuhan 5 (lima) syarat yang dikenal dengan 5C, yaitu karakter pelanggan (charakter), kapasitas melunasi kredit (capacity), kemampuan model yang dimiliki pelanggan (capital), jaminan yang dimiliki pelanggan untuk menanggung resiko resiko kredit (collateral) dan kondisi keuangan pelangan (condition). Pengambilan keputusan yang diambil untuk suatu berkas pengajuan kredit kepemilikan kendaraan sering berbeda-beda karena pastinya akan selalu melihat dari faktor subjektif. Untuk itu pengambilan keputusan terhadap usulan kredit kepemilikan kendaraan seharusnya dilakukan berdasarkan secara objektif yaitu penilaian yang
didasarkan oleh berkas dan data jelas dari debiturnya. Selain hal yang disebutkan di atas, saat ini showroom yang akan memberikan pelayanan kredit kepemilikan kendaraan sering tidak melakukan manajemen berkas pengajuan kredit, sehingga informasi akan calon debitur yang sudah pernah mengajukan kredit baik yang ditolak atau diterima tidak akan diketahui. Informasi tentang calon debitur yang sudah pernah mengajukan kredit dan diterima akan menjadi point tambah bagi pengambil keputusan dalam pengambilan keputusan, atau sebaliknya yang pengajuan kreditnya pernah ditolak akan didapatkan informasi alasan penolakan sehingga pengambil keputusan dapat mengambilnya sebagai point yang harus diperhatikan. Penyimpanan data pengajuan kredit yang tidak ditata dengan baik dan masih manual serta penilaian yang harus dilakukan secara objektif berdasarkan berkas dan data jelas yang dilihat, mengharuskan diperlukannya suatu sistem yang dapat melakukan kedua hal tersebut dalam satu aplikasi guna membantu pengambil keputusan dalam pengambilan keputusan atas kredit kepemilikan kendaraan yang disebut dengan sistem pendukung keputusan kredit kepemilikan kendaraan pada showroom mobil. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk membangun sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat melakukan penyimpanan data dan informasi pengajuan kredit yang pernah diajukan, serta memberikan penilaian berupa point-point atas berkas-berkas yang dilengkapi sehingga sistem akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan masukkan bagi pengambil keputusan dalam pengambilan keputusan kredit.
20
Metode Penelitian System Development Life Cycle (SDLC) adalah metodologi pengembangan sistem tradisional yang digunakan oleh banyak organisasi. SDLC adalah suatu kerangka kerja tersusun yang terdiri dari serangkaian proses dimana sistem informasi dikembangkan
Gambar 1. Tahapan Metodologi pengembangan sistem SDLC
Gambar 2. Tahapan Prototyping Model
Tahap Perencanaan Analisa kelayakan dan rencana proyek. Tahap Analisis Modul-modul program serta dokumentasi tentang implementasi sistem. Tahap Desain ERD dan DFD sistem baru dan rancangan interface. Tahap Implementasi Keseluruhan persyaratan untuk sistem baru. Tahap Pengujian Lingkungan testing yang memenuhi syarat. Tahap Pemeliharaan Evaluasi dan membangun sistem baru.
Tahapan-tahapan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: Identifikasi kandidat prototyping. Kandidat dalam kasus ini meliputi user interface (menu, dialog, input dan output), file-file transaksi utama, dan fungsi-fungsi pemrosesan sederhana. Rancang bangun prototype dengan bantuan software seperti word processor, spreadsheet, database, pengolah grafik, dan software CASE (Computer-Aided System Engineering). Uji prototype untuk memastikan prototype dapat dengan mudah dijalankan untuk tujuan demonstrasi. Siapkan prototype USD (User’s System Diagram) untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari perangkat lunak yang diprototypekan. Evaluasi dengan pengguna untuk mengevaluasi prototype dan melakukan perubahan jika diperlukan. Transformasikan prototype menjadi perangkat lunak yang beroperasi penuh dengan melakukan penghilangan kodekode yang tidak dibutuhkan,
Prototyping adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponen-komponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi aktual dilakukan.
21
penambahan program-program yang memang dibutuhkan dan perbaikan dan pengujian perangkat lunak secara berulang.
diterima, dan presentase sisa gaji yang disyaratkan untuk dapat memenuhi perhitungan sisa gaji yang disyaratkan. Proses 3.0 : Menganalisis Kredit Menganalisis kredit dilakukan dengan dua tahap, yaitu analisis keuangan dan analisis kriteria berupa sertifikat, pekerjaan, kota, rekening listrik dan jumlah anak. Proses 4.0 : Pelaporan Pelaporan dapat diberikan perbulan dengan pilihan sub laporan berupa pengajuan kredit yang diterima dan ditolak, serta besaran kredit yang di setujui oleh karyawan bagian kredit.
Data Flow Diagram Diagram Tahapan Level 1
Entity Relationship Diagram
Gambar 3. Diagram Tahapan Level 1 Proses 1.0 : Login User harus menginput user dan password untuk dapat menggunakan aplikasi. Jika masuk dengan akses admin maka dapar melakukan manajemen pengguna aplikasi dan pengaturan harga serta presentase, jika masuk dengan akses end user maka hanya dapat melakukan input data calon debitur dan melakukan analis keuangan dan kriteria serta pelaporan. Proses 2.0 : Penentuan Harga dan Presentase Penentuan harga mobil dan harga accessories hanya dapat dilakukan oleh admin. Selain itu admin dapat melakukan penentuan presentase terhadapat uang muka yang dibayarkan ketika kredit pemilikan kendaraan
Gambar 4. Entity Relationship Diagram
22
Flowchart Sistem
2. Tahap Kedua Menghitung bobot dari masing sub kriteria Tabel 2. Sertifikat
Sertifikat Manado Sangihe Priority & sekitar Gtlo ≥2 Talaud Vector nya Sertifikat ≥ 2 1,000 2,000 4,000 6,000 0,516 Manado & 0,500 1,000 2,000 3,000 0,258 sekitarnya Sangihe 0,250 0,500 1,000 2,000 0,139 Talaud Gorontalo 0,167 0,333 0,667 1,000 0,086 Sertifikat
JUMLAH
1,917
3,833
7,667 12,000 1,000
Pricipal Eigen Value (lmax)
4,082
Consistency Index (CI)
0,027
Consistency Ratio (CR)
0,030 %
Tabel 3. Pekerjaan
Gambar 5. Flowchart Sistem
Tabel Perbandingan Berpasangan 1. Tahap Pertama Menentukan botot dari masingmasing kriteria
Pekerjaan
PNS
PNS
1,000
TNI/ Polri 2,000
TNI/Polri
0,500
1,000
2,000
5,000
0,292
Swasta
0,333
0,667
1,000
2,000
0,158
Pensiunan
0,167
0,333
0,400
1,000
0,075
JUMLAH
2,000
4,000
6,400 14,000 1,000
Pricipal Eigen Value (lmax)
4,182
Consistency Index (CI)
0,061
Consistency Ratio (CR)
0,068 %
Tabel 1. Kriteria
Kriteria SertifikatPekerjaanRekening Kota Anak Priority Vector Sertifikat 1,000
2,000
3,000
4,000 5,000 0,401
Pekerjaan 0,500
1,000
2,000
3,000 4,000 0,253
Rekening 0,333
0,670
1,000
2,000 3,000 0,164
Kota
0,250
0,500
0,670
1,000 2,000 0,108
Anak
0,200
0,400
0,500
0,670 1,000 0,075
JUMLAH 2,280
4,570
7,170 10, 015,000 1,000 67 5,518
Pricipal Eigen Value (lmax) Consistency Index (CI)
0,129
Consistency Ratio (CR)
0,116 %
23
Swasta Pensiun Priority an Vector 3,000 6,000 0,474
Tabel 4. Rekening
Rekening ≥100 juta 20 s/d < 5 s/d < 1 s/d < Priority 100 juta 20 juta 5 juta Vector ≥100 juta
1,000
2,000
3,000
5,000
0,465
20 s/d < 100 0,500 juta
1,000
2,000
4,000
0,283
0,333
0,667
1,000
2,000
0,162
1 s/d < 5 juta 0,200
0,400
0,500
1,000
0,089
4,067
6,500 12,000 1,000
5 s/d < 20 juta JUMLAH
2,033
Pricipal Eigen Value (lmax)
4,223
Consistency Index (CI)
0,074
Consistency Ratio (CR)
0,082 %
Tabel 5. Kota
Manado & Sangihe sekitarnya Talaud
Kota
Gtlo
Daerah Priority Lainnya Vector
Manado & sekitarnya
1,000
3,000
4,000
6,000
0,534
Sangihe Talaud
0,333
1,000
2,000
4,000
0,239
Gorontalo
0,250
0,750
1,000
2,000
0,143
Daerah Lainnya
0,167
0,500
0,500
1,000
0,084
JUMLAH
1,750
5,250
7,500 13,000 1,000
Pricipal Eigen Value (lmax)
4,349
Consistency Index (CI)
0,116
Consistency Ratio (CR)
0,129 %
Tabel 6. Anak
1 atau 2 3 atau 4 5 atau 6 ≥7
Anak
Priority Vector
1 atau 2
1,000
2,000
4,000
6,000
0,484
3 atau 4
0,500
1,000
3,000
5,000
0,307
5 atau 6
0,250
0,500
1,000
2,000
0,130
≥7
0,167
0,333
0,600
1,000
0,079
JUMLAH
1,917
3,833
8,600 14,000 1,000
Pricipal Eigen Value (lmax)
4,226
Consistency Index (CI)
0,109
Consistency Ratio (CR)
0,121 %
Nilai maksimum yang diperoleh adalah penjumlahan dari mengalikan nilai Kriteria untuk setiap kriteria dengan presentase tertinggi dari masing-masing kriteria. Untuk perhitungannya sebagai berikut: Nilai Maksimum = ((0,401 x 0,516) + (0,253 x 0,474) + (0,164 x 0,465) + (0,108 x 0,534) + (0,075 x 0,484)) = ((0,207) + (0,120) + (0,076) + (0,058) + (0,036)) = 0,497 Nilai Minumim = ((0,401 x 0,086) + (0,253 x 0,075) + (0,164 x 0,089) + (0,108 x 0,084) + (0,075 x 0,079)) = ((0,034) + (0,019) + (0,015) + (0,009) + (0,006)) = 0,083 Jadi Batas Minimal pengajuan kredit kepemilikan kendaraan disarankan untuk diterima, jika melebihi Batas Minimum Kredit, yaitu : Batas Minum Kredit = (Nilai Maksimum–Nilai Minimum)/2 = (0.497 – 0,083) / 2 = 0,414 / 2 = 0, 207 Maka Batas Minimum Kredit yang harus diperoleh adalah 0,207.
3. Tahap Ketiga Setelah mendapatkan bobot untuk kelima kriteria dan skor untuk masing-masing bagi kelima kriteria yang diberikan, maka langkah terakhir adalah menghitung total skor untuk kelima kriteria tersebut.
Antar Muka Aplikasi 1. Form Login
Tabel 7. Overall Composite Weight
OCW aSertifikat Krit PekerjaanRekening Kota Anak Sertifikateri 0,401 1,000
0,474
0,465 0,534 0,484
Pekerjaan0,253 0,516
1,000
0,283 0,239 0,307
Rekening 0,164 0,258
0,292
1,000 0,143 0,130
0,108 0,139
0,158
0,162
1,000 0,079
Anak 0,075 0,086 Composit 0,595 Weight
0,075
0,089
0,084 1,000
0,514
0,446
0,412 0,544
Kota
24
Gambar 6. Form Login
Pengguna Tabel Input Output Hasil
: : : : :
Admin, User Login Nama dan Password Form pegawai jika benar, dan jika tidak invalid user atau password Form pegwai tampil dengan
tombol menu sesuai dengan hak akses level admin atau user
4. Form Mobil
2. Form Menu Utama
Gambar 7. Form Menu Utama
Pengguna Tabel Input Output Hasil
: : : : :
Admin, User Login Klik Tombol Form tampil sesuai dengan nama tombul Form dapat digunakan oleh pengguna dengan akses admin ataupun user
Gambar 9. Form Mobil
Pengguna : Tabel : Input :
Output
:
Hasil
:
Admin Mobil Plat Mobil, Type, Merk, Bahan Bakar, Tahun Pembuatan, Kilometer, Harga dan CC mobil yang tersebut di showroom Data mobil tersimpan dalam database User dapat memilih mobil pada form analisis keuangan
3. Form Pengaturan User
5. Form Accessories
Gambar 8. Form Pengaturan User
Pengguna : Tabel : Input : Output
:
Hasil
:
Admin Login Nama Lengkap, User, Password, Retype Password dan pilih Status Data User tersimpan dalam database User yang baru atau data user yang telah diupdate dapat melakukan login ke sistem ini
25
Gambar 10. Form Accessories
Pengguna : Tabel : Input :
Admin Accessories Kode Accessories, Nama, Type dan Merk mobil yang
Output
:
Hasil
:
cocok untuk accessories ini, serta Harga Data accessories tersimpan dalam database User dapat memilih accessories pada form analisis keuangan
Pengguna : Tabel :
Input
:
Output
:
Hasil
:
6. Form Presentase
Admin, User User, Debitur, Mobil, Accessories, Presnetase, Pengajuan, Deb_Acc_Kredit. Plat Mobil, Nama, Tgl Lahir, Jenis kelamin, Kota, Alamat, Nomor Telepon, Gaji atau penghasilan perbulan serta suku bunga bank. Data Debitur dan hasil analisa keuangan ditampilkan Jika diterima maka lanjut analisa criteria, jika tidak tolak
Gambar 11. Form Presentase
Pengguna : Tabel : Input : Output
:
Hasil
:
Admin Presentase Besaran batasan presentase uang muka dan presentase sisa gaji calon debitur Data presentase tersimpan dalam database Rumus perhitungan analis keuangan mengaju pada nilai presentase yang ditetapkan
8. Form Analisis Kriteria
Gambar 13. Form Analisis Kriteria
Pengguna : Tabel : Input : 7. Form Analisis Keuangan
Gambar 12. Form Analisis Keuangan
26
Output
:
Hasil
:
Admin Debitur, Kriteria Kode Debitur, Nama Debitur, pilih radio button criteria yang ada Hasil analisa criteria ditampilkan Pengambil keputusan kredit dapat mendajikan hasil ini sebagai bahan pertimbangan utama dalam keputusan
9. Form Laporan
kredit yang diberikan, tidak memerlukan waktu yang lebih dari pada harus dilakukan dengan perhitungan secara manual. 6. Menggunakan metodologi pengembangan sistem gabungan antara System Development Life Cycle (SDLC) dan Prototype, karena proses pengembangan DSS (Decision Support System) dapat dilakukan dengan gabungan kedua metodologi pengembangan sistem ini.
Gambar 14. Form Laporan
Pengguna : Tabel : Input : Output Hasil
: :
Admin, User Debitur dan Pengajuan Pilih jenis laporan, kemudian bulanan atau tahunnan Laporan ditampilkan Laporan dapat di cetak
Kesimpulan 1. Pembuatan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat membantu karyawan bagian kredit dalam melakukan pengambilan keputusan atas berkas pengajuan kredit kepemilikan kendaraan yang diberikan oleh calon debitur. 2. Sistem pendukung keputusan ini melakukan perhitungan sesuai dengan rumusan dan kriteria yang telah ditetapkan. 3. Sistem pendukung keputusan ini dikembangkan dengan menggunakan model AHP (Analytical Hierarcy Process) yang melandasi perhitungan dan penentuan ktriteria yang ditetapkan. 4. Mengetahui calon debitur yang sebelumnya telah mengajukan permohonan kredit dan hasilnya akan secara cepat dan otomatis dicari dan ditampilkan oleh aplikasi jika ditemukan. 5. Waktu yang diperlukan untuk dapat memberikan jawab kepada calon debitur atas pengajuan
27
Daftar Pustaka Daihani D.U., Komputerisasi Pengambilan Keputusan. Jakarta, Elex Media Komputindo, 2001. Felayatie A., Makalah Sistem Pendukung Keputusan Dengan Metode AHP, available from : http://annisafelayatie.wordpress.c om/2012/10/30/makalah-sistempendukung-keputusan-denganmetode-ahp/. Last update : 30-102012, Retrieval : 07 Januari 2013. Indonesia Bank, Pengertian Kredit, available from : http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/0 0A32509-E25E-4E28-A29499EEC0B12554/15876/KreditSIP MK1.pdf. Last update : 15-122008, Retrieval : 23 Nopember 2012. Kadarsh S. dan Ali R.M., Sistem Pendukung Keputusan, Bandung, Remaja Rosda Karya, 1998. Mangkepe E., Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Mobil PT. Astra International Tbk. Isuzu Division Makasar, Universitas Widyatama, Bandung, 2004. McLeod R., Manajemen Sistem th Informasi, 7 Edition, Volume 1,. Prentice-Hall International Inc., New Jersey, 2001. Prentice-Hall International Inc., New Jersey, 1998.
McLeod R., Manajemen Sistem th Informasi, 7 Edition, PrenticeHall International Inc., New Jersey : PT Prenhallindo, Jakarta, 2001. Mulyanto A.R., Rekayasa Perangkat Lunak, Jilid 1 SMK, Jakarta, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kajuruan, 2008. Noviyanto, Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan, Bahan Ajar Pertemuan ke-5. Universitas GUnadharma, Jakarta, 2009. Oetomo B. S. D., Perencanaan & Pembangunan Sistem Informasi, Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2002. Ralph H. Sprague, Jr. Hugh J. Watson, Decision Support Systems, Putting Theory Intro Practice, New Jersey, PrenticeHall, Inc., 1993. Ramakrishnan R., Gehrke J., Sistem Manajemen Batabase, Edisi Ketiga. McgrawHill : Penerbit Andi, Yogyakarta, 2004. Saaty T.L., The Analytical Hierarchy Process : Planning, Priority
Setting, Resource Allocation. Pittsburgh: University of Pittsburgh Pers, 1993. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Untung B., Kredit Perbankan Di Indonesia, Yogyakarta : Penerbit Andi, 2000. Whitten, J. L., Bentley, L. D., Dittman, K. C., System Analysis and th Design Methods, 5 Edition, McGraw-Hill, USA, 2001. Widiantri S., Basis Data, Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia, Jakarta, 2000. Wikipedia, Pengentian Kendaraan, available from : http://id.wikipedia.org/wiki/Kendar aan, Last update : 05-11-2012, Retrieval : 23 Nopember 2012.
28