SISTEM PEMILIHAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI (SIPEKSOY)
TIEN KUMALASARI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul ”Sistem Pemilihan Varietas Unggul Kedelai (SIPEKSOY)” adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tesis ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Desember 2013 Tien Kumalasari NRP G651100211
RINGKASAN TIEN KUMALASARI. Sistem Pemilihan Varietas Unggul Kedelai (SIPEKSOY). Di bawah bimbingan FIRMAN ARDIANSYAH, KUDANG BORO SEMINAR, dan DESTA WIRNAS. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah melepas lebih dari 72 varietas unggul kedelai. Varietas unggul merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam peningkatan produktivitas kedelai. Kurangnya akses informasi mengenai varietas unggul kedelai menyebabkan tingkat pengetahuan petani mengenai varietas unggul kedelai juga rendah. Hal ini ditunjukkan oleh kebiasaan petani yang tidak menggunakan varietas unggul kedelai. Petani juga tidak menggunakan varietas secara bergilir. Mereka menggunakan varietas berdasarkan pada pengalaman dan tidak berpedoman pada pengetahuan atau hasil penelitian yang valid. Hal tersebut menyebabkan produktivitas dan ketahanan kedelai menurun. Keterbatasan para ahli untuk mensosialisasikan informasi mengenai varietas unggul kedelai dan informasi tentang hama dan penyakit, maka perlu dibangun sebuah sistem yang dapat mengelola dan menyimpan informasi agar dapat diakses dengan mudah oleh petani. Sistem pemilihan varietas unggul kedelai (SIPEKSOY) merupakan salah satu sistem yang bisa digunakan untuk mengatasi keterbatasan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem pemilihan varietas unggul kedelai berbasis online. Metode yang digunakan mengadopsi metode SDLC yaitu perencanaan, analisis, desain, implementasi, pengujian dan evaluasi. Implementasi sistem ini menggunakan PHP dan MySQL. Sistem pemilihan varietas unggul kedelai yang dihasilkan disajikan dalam tiga bentuk yaitu pemilihan varietas kedelai dalam bentuk telusur varietas, pencarian varietas berdasarkan penentuan kategori, misalnya kategori potensi hasil, umur polong masak, warna kulit biji, ukuran biji, lahan/wilayah adaptasi, tinggi tanaman, ketahanan terhadap hama, ketahanan penyakit, dan pencarian varietas berdasarkan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna. Sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini mempermudah dan mempercepat pengguna misalnya penyuluh, petani, masyarakat umum, dan pakar dalam memperoleh informasi mengenai varietas unggul kedelai. Kata kunci: kedelai, sistem informasi
SUMMARY TIEN KUMALASARI. System in Selection of Soybean High Yealding Varieties (SIPEKSOY). Under direction of FIRMAN ARDIANSYAH, KUDANG BORO SEMINAR, and DESTA WIRNAS. The Government through the Ministry of Agriculture has released more than 72 soybean varieties. High yielding varieties is one of the factors that play an important role in increasing the productivity of soybean. Lack of access the information on soybean high yielding varieties led to the knowledge level of farmers about soybean varieties are also low. This is demonstrated by the habits of farmers who did not use high yielding varieties of soybean. Farmers were not using varieties in rotation. They use varieties based on experience and not based on the knowledge or the results of the valid study. It causes decreased productivity and resilience of soybeans. Limitations of experts to disseminate information about soybean varieties and information on pests and diseases, it is necessary to build a system that can manage and store information that can be accessed easily by farmers. Soybean varieties electoral system (SIPEKSOY) is one of the systems that can be used to overcome these limitations. The purpose of this study was developed a system of the selection of soybean high yielding varieties based on online. The method used adopted SDLC method including planning, analysis, design, implementation, testing, and evaluation. The implementation of this system is using PHP and MySQL. The electoral system of soybean high yielding varieties produced was presented in three form, namely the selection of soybean varieties in the search of varieties; searching of varieties by category determination, namely potential yield category, ripe pod age, seed coat color, seed size, the adaptation of land or area, plant height, security to pests or diseases; and the search based on the keywords entered by the user. This soybean varieties electoral system simplifies and speeds up the user, e.g. extension workers, farmers, society, and experts in obtaining information about high yielding varieties of soybean.
Key words: information system, soybean
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB
SISTEM PEMILIHAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI (SIPEKSOY)
TIEN KUMALASARI
Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Komputer pada Program Studi Ilmu Komputer
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr Irman Hermadi, SKom MSc
Judul Tesis : Sistem Pemilihan Varietas Unggul Kedelai (Sipeksoy) Nama : Tien Kumalasari NIM : G 651100211
Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Fi Ketua
Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar. MSc Anggota
Dr Desta Wirnas, SP MSi Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Ilmu Komputer
Tanggal Ujian: 26 September 2013
Tanggal Lulus:
~
1 .DEC 2013
Judul Tesis : Sistem Pemilihan Varietas Unggul Kedelai (SIPEKSOY) Nama : Tien Kumalasari NIM : G 651100211
Disetujui oleh Komisi Pembimbing
Firman Ardiansyah, SKom MSi Ketua
Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar, MSc Anggota
Dr Desta Wirnas, SP MSi Anggota
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Ilmu Komputer
Dekan Sekolah Pascasarjana
Dr Yani Nuhadryani, SSi MT
Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr
Tanggal Ujian: 26 September 2013
Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segenap limpahan karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini, yang berjudul “Sistem Pemilihan Varietas Unggul Kedelai (SIPEKSOY)”. Keberhasilan penulis menyelesaikan tesis ini berkat peran dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimah kasih yang tulus kepada: 1. Orang tua tercinta Bapak H. AA. Mappiara, SH. dan Ibu Hj. Andi Saidah,SPd. Bapak Mattingara Ebba dan Ibu Kende atas doa dan dukungannya 2. Bapak Firman Ardiansyah, SKom MSi. Selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak Prof Dr Ir Kudang Boro Seminar MSc dan Ibu Dr Desta Wirnas SP MSi selaku anggota komisi pembimbing yang dengan sabar membimbing penulis dan telah memberikan arahan, saran, masukan dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Ibu Dr Yani Nurhadryani,SSi MT. Selaku ketua Program Studi Ilmu Komputer IPB dan dukungannya kepada seluruh mahasiswa Pascasarjana Ilmu Komputer IPB untuk segera menyelesaikan pendidikan. 3. Bapak Dr Irman Hermadi, SKom MSc sebagai penguji luar komisi atas masukan dan saran untuk perbaikan tesis ini. 4. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional atas beasiswa yang diberikan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan S2. 5. Bapak dan ibu staf pengajar, dan administrasi (Bu Ning) Program studi Ilmu Komputer IPB 6. Suamiku Agussalim M, STP MSi, atas cinta, kasih, sayang, kesabaran dan pengertiannya. Putra putri tercinta, kk Fina Al-Qur’ani Agus dan dede Muh Agsa Al-Furqan Agus atas kedewasaannya dan menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Kakakku Dewi Sartika, SH. Kompol Darwis SE dan adikku Muh. Arif Wira Bahari, Salihuddin M atas dukungan, doa dan motivasinya 7. Keluarga Besar Magister Ilmu Komputer (ILKOMERZ) Reguler 2010 Neng Mila yang setia menemani dan mendampingi penulis dan Ibu Vera yang membantu dalam pengumpulan data, Ibu Ana, Mba Dian, Ibu Yustin, Ibu Prita, Ibu Ami, Mba Gibtha, Ibu Kania, Pak Dedi, Pak Kodar, Pak Safar, Mr.Ghani, Pak Asep, Pak Komar, Pak Ilyas, Pak Andi, Pak Irwan, Mas Imam, dan Pak Fikri, Ade Hendar, Pak Yugo, dan semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini dan selalu memberikan dukungan, semangat, inspirasi dan berjuang bersama dalam menyelesaikan tesis ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini masih banyak kekurangan, kritik, saran dan masukan dalam penelitian ini sangat penulis harapkan. Bogor, Desember 2013 Tien Kumalasari
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian
1 2 2 2 2 2
2 TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Varietas dan Varietas Unggul Pemilihan Varietas Unggul Pengembangan SDLC
2 2 3 4 5 6
3 METODE Perencanaan Studi Literatur dan Wawancara Analisis dan Desain Implementasi Pengujian dan Evaluasi Waktu dan Tempat Penelitian
8 8 9 9 9 9 10
4 HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan Studi Literatur dan Wawancara Analisis dan Desain Implementasi Pengujian dan Evaluasi
10 10 11 12 35 38
5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran
42 42 42
DAFTAR PUSTAKA
42
LAMPIRAN
45
RIWAYAT HIDUP
76
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5
Aktor dan calon pengguna sistem Kebutuhan fungsional sistem Skenario sistem pemilihan varietas unggul kedelai Hasil identifikasi 27 parameter varietas unggul kedelai Karakter, kategori, nilai dan hasil dari penentuan parameter kunci
12 13 14 16 18
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Contoh varietas unggul kedelai Pendekatan SDLC Metode penelitian Skema calon pengguna sistem pemilihan varietas unggul kedelai Diagram kelas Diagram use case Diagram aktivitas memilih varietas Diagram aktivitas pengendalian hama Diagram aktivitas penyakit Diagram aktivitas update varietas Diagram aktivitas update user Diagram sekuensial mencari varietas Diagram sekuensial identifikasi penyakit Diagram sekuensial pengendalian hama Diagram sekuensial update varietas Diagram sekuensial update user Diagram sekuensial update penyakit Diagram sekuensial update hama Desain fisik Desain antarmuka Desain antarmuka profil Desain antarmuka varietas Desain antarmuka hama Desain antarmuka penyakit Navigasi pada (SIPEKSOY) Font judul dan bodytext Logo Icon pencarian pada (SIPEKSOY) Footer pada (SIPEKSOY) Hasil implementasi halaman home Form pemilihan varietas berdasarkan kategori Hasil pencarian berdasarkan kategori Hasil deskripsi detail varietas unggul kedelai terpilih.
4 6 8 12 19 21 21 22 22 23 23 24 25 25 26 27 27 28 28 29 30 31 31 32 33 34 34 34 34 35 36 36 37
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5 6 7 8
Kuisioner penentuan kriteria Data varietas unggul kedelai Use case untuk pengguna sistem pemilihan varietas unggul kedelai Basis data pemilihan varietas unggul kedelai Hasil implementasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai Cara pengujian sistem pemilihan varietas unggul kedelai Daftar uji blackbox Evaluasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai
47 49 51 53 55 64 70 72
1
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai merupakan salah satu tanaman pangan yang telah lama dikenal dan dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia. Selain digunakan sebagai bahan baku pangan dan bahan baku pakan ternak kedelai juga mengandung berbagai zat gizi, misalnya lemak tak jenuh, linoleat, dan oleat. Zat-zat tersebut dapat memberikan manfaat bagi dunia kesehatan dan berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit, misalnya diabetes, ginjal, hipertensi, hepatitis, rematik, dan diare (Cahyadi 2009). Indonesia masih mengimpor kedelai dari negara lain untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri karena keterbatasan produksi (Tahir 2010). Varietas unggul kedelai memiliki peranan penting dalam meningkatkan produksi kedelai. Pemerintah saat ini telah melepas 72 varietas unggul, tetapi yang dimanfaatkan oleh petani masih dalam jumlah terbatas. Hal tersebut disebabkan oleh informasi tentang varietas unggul kedelai tidak tersebar luas ke petani. Petani tidak memiliki sarana dan prasarana untuk mendapatkan akses informasi (BALITKABI 2011). Varietas unggul kedelai yang diproduksi oleh pemerintah akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Varietas-varietas unggul tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan petani jika dapat dimanfaatkan secara efektif. Informasi detail tentang varietas unggul kedelai harus tersedia agar dapat diakses oleh petani. Teknologi komputer merupakan salah satu solusi dan alternatif dalam mensosialisasikan varietas unggul kedelai. Dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan layanan informasi dalam pemilihan varietas unggul kedelai dan dapat memudahkan pengguna mendapatkan informasi yang sesuai dengan yang diinginkan. Sistem ini juga diharapkan dapat membantu keterbatasan para ahli dan penyuluh dalam mempercepat penyebaran informasi mengenai varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah. Sistem informasi dalam bidang pertanian, seperti budidaya kedelai telah dilakukan oleh Mukarrim et al (2010) dengan membuat sistem pakar budidaya kedelai berdasarkan spesifik lokasi. Perangkat lunak dibuat dalam bentuk file Microsoft Excel 2003, namun sistem yang dibangun masih berjalan secara offline di satu komputer saja. Kamilah (2012) mengembangkan sistem manajemen pengetahuan dalam pemilihan benih dan varietas unggul padi yang sesuai dengan kondisi lahan dan musim dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Sistem ini merepresentasikan pengetahuan yang terdiri atas pengetahuan budidaya, pengetahuan varietas, dan pengetahuan konsultasi. Widyawati (2008) melakukan kajian perkembangan varietas unggul dan perbenihan kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam memilih varietas unggul kedelai, antara lain produktivitas, ukuran biji, umur tanaman, dan hama penyakit. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah dibangun dari penelitian sebelumnya. Kebaruan dari penelitian ini adalah implementasi sistem berbasis (online). Penelitian ini juga di lakukan penambahan informasi mengenai hama dan penyakit utama pada tanaman kedelai. Sistem dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan basis data
2
MySQL. PHP dan MySQL merupakan salah satu bahasa pemrograman yang cukup populer dan cukup banyak digunakan saat ini. Keuntungan dari sistem online adalah sistem pemilihan varietas unggul kedelai dapat diakses dari tempat yang berbeda melalui berbagai perangkat yang terkoneksi Internet. Informasi dan pengetahuan yang disediakan dapat melayani pengguna setiap saat (24 jam per hari).
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada latar belakang masalah, dapat diambil rumusan masalah yaitu penyuluh, petani membutuhkan suatu sistem pencarian varietas unggul kedelai berbasis online.
Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengembangkan sistem pemilihan varietas unggul kedelai berbasis online
Manfaat Penelitian Membantu dan memudahkan penyuluh dan pakar dalam mensosialisasikan varietas unggul dan memudahkan petani untuk mendapatkan informasi yang sesuai dalam memilih varietas unggul kedelai.
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini ialah: 1. Mengumpulkan data varietas unggul kedelai mulai dari tahun 1918 – 2010. 2. Sistem pencarian dalam memilih varietas unggul kedelai yang ingin diperoleh berdasarkan kategori, nama varietas dan kata kunci yang dimasukkan. 3. Implementasi pengujian menggunakan versi Alpha yaitu penyuluh sebagai pengguna dan sasaran utama pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai melakukan evaluasi sistem yang telah dibuat.
2 TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan dengan cara menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) di dalam suatu proses yang terorganisasi (Satzinger et al 2007). Informasi adalah data yang sudah diproses, dikumpulkan dan memiliki makna dalam suatu konteks tertentu (Turban et al 2005).
3
Sistem informasi merupakan suatu kumpulan komponen yang bekerja sama untuk mengatur perolehan, penyimpanan, manipulasi dan distribusi informasi. Sistem informasi (SI) dapat didefinisikan pula sebagai sebuah sistem terintegrasi, sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi pengambilan keputusan dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan pengambilan keputusan dan basis data. Sistem informasi secara umum memiiki tiga fungsi utama yaitu (1) mengambil data (data capturing/input), (2) mengolah, mentransformasikan dan mengkonversi data menjadi informasi dan (3) mendistribusikan informasi (reporting/disseminating) kepada para pemakai sistem informasi. Berikut adalah tipe-tipe sistem informasi (Satzinger et al 2007) : a. Transaction processing systems (TPS) merupakan sistem informasi yang menangkap dan mengumpulkan informasi tentang segala transaksi yang pada suatu organisasi. b. Management information systems (MIS) merupakan sistem informasi yang mengolah data yang dikumpulkan oleh TPS. Hasil yang diperoleh dari MIS adalah laporan-laporan yang berguna bagi manajemen untuk perencanaan dan kontrol bisnis. c. Decision support and knowledge – based systems (DSS/KBS) adalah sistem yang digunakan sebagai penunjang pengambilan keputusan. Sistem ini akan membantu user dalam mengambil keputusan yang cermat, namun pengambilan keputusan tetap pada pengguna sistem. Sistem akan membatu dalam membuat pilihan-pilihan keputusan dan akibat-akibat yang akan ditimbulkan dari keputusan yang akan diambil. Sistem ini juga memungkinkan otomatisasi terhadap pengambilan keputusan yang sifatnya rutin. d. Enterprise applications system adalah sistem yang terintegrasi guna melakukan operasi terhadap data yang besar. Umumnya sistem ini merupakan kombinasi dari TPS, MIS dan DSS/KBS. e. Communication support systems merupakan sistem yang memfasilitasi komunikasi antara pelanggan dan produsen. f. Office support systems merupakan sistem yang memungkinkan pekerja pada suatu perusahaan untuk membuat dan membagi dokumen. g. Sistem Pakar adalah sistem informasi berbasis komputer yang memanfaatkan pengetahuan dari pakar untuk melakukan pengambilan keputusan pada permasalahan khusus.
Kedelai (Glycine max (L.) Merril) Kedelai merupakan komuditas pangan yang telah lama dikenal dan dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia yang bergizi tinggi dengan harga yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat. Selain digunakan sebagai bahan baku pangan kedelai juga digunakan sebagai bahan pakan ternak. Beberapa produk pangan yang bahan bakunya dari kedelai yaitu tempe, tahu, kecap, es krim, susu kedelai, minyak makan, dan tepung kedelai. Permintaanya cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Peningkatan permintaan dihadapkan pada masalah rendahnya
4
produktivitas. Salah satu solusinya yaitu dengan pertanaman kedelai menggunakan varietas unggul baru (VUB) (Istina dan Sipahutar 2011). Sampai saat ini Indonesia masih mengimpor kedelai (Tahir 2010). Produksi nasional kedelai di Indonesia masih rendah dan hanya dapat memenuhi sekitar 3540% dari nasional permintaan, sehingga pemerintah mengimpor kedelai sekitar 1,3 juta ton/tahun (Ghulamahdi et al 2009). Kedelai (Glycine max (L.) Merril) dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu Glycine soja, Glycine max dan Soja max. Tahun 1948 telah disepakati bahwa nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu (Glycine max (L.) Merill). Klasifikasi tanaman kedelai (Cahyadi 2009). Nama ilmiah : Glycine max (L.) Merrill Ordo : Polypetales Sub Famili : Papilionoideae Genus : Glycine : Max Species Famili : Leguminosae Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asal drainase (tata air) dan aerasi (tata udara) tanah cukup baik, curah hujan 100 - 400 mm/bulan, suhu udara 23-30 º C, kelembaban 60-70%, pH tanah yang cocok untuk kedelai adalah sekitar 5,8 - 7 dan ketinggian kurang dari 600 m dpl (BBP2TP 2008).
Varietas dan Varietas unggul Varietas adalah bagian dari suatu species yang ditandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji dan sifat-sifat lain yang dapat dibedakan dalam jenis yang sama (BPPP 2010). Varietas unggul merupakan varietas yang telah dilepas oleh pemerintah yang memiliki dan mempunyai kelebihan dari potensi hasil atau sifat-sifat lainnya. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian RI telah melepas sejumlah varietas unggul baru (VUB) kedelai, tetapi yang dimanfaatkan petani masih terbatas. Varietas-varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah seperti Burangrang, Panderman, Kaba, Tanggamus, Sinabung, Anjasmoro dan Mutiara, tidak semuanya diterima oleh petani karena itu perlu upaya intensif untuk mensosialisasikannya (BPPP 2010). Berikut contoh varietas unggul yang telah dikeluarkan oleh Balai Kacang Kacangan dan Umbi Umbian (BALITKABI 2012).
Gambar 1 Contoh varietas unggul kedelai (BALITKABI 2012)
5
Menurut Kasim dan Djunainah (1993) varietas unggul memegang peranan penting dalam kontribusinya untuk peningkatan hasil maupun sebagai salah satu komponen utama dalam pengendalian hama dan penyakit. Penggunaan varietas unggul merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan produksi kedelai. Sejarah pembangunan pertanian menunjukkan bahwa teknologi esensial untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian adalah varietas unggul (Widyawati 2008).
Pemilihan Varietas Unggul Pemilihan varietas unggul kedelai sangat penting artinya dalam usaha peningkatan produksi kedelai hal ini disebabkan potensi hasil yang dimiliki varietas unggul berbeda-beda (Masdalia et al 2011). Hal yang menjadi tolak ukur dalam memilih varietas kedelai adalah umur tanaman, daya hasil, kecocokan agroekologi, tipe biji yang dibedakan menurut ukuran, warna, dan bentuk biji (BPPP 2007), sedangkan Widyawati (2008) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam memilih varietas unggul kedelai untuk dibudidayakan yaitu umur tanaman, ukuran biji, dan potensi hasil (produktivitas). Pertimbangan petani dalam memilih varietas: 1. Umur tanaman Berdasarkan umur tanaman, varietas-varietas unggul kedelai diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu : 1. Varietas yang berumur kurang dari 75 hari (Genjah). 2. Varietas yang berumur antara 75 – 90 hari (Sedang). 3. Varietas yang berumur lebih dari 90 hari (Dalam). Varietas unggul kedelai yang telah dilepas pemerintah umumnya merupakan varietas berumur sedang.Varietas unggul yang berumur pendek masih jarang dihasilkan oleh pemulia. Petani sendiri lebih mengharapkan varietas kedelai yang memiliki umur pendek agar mempermudah penanganan dan pertimbangan ketepatan cuaca. Biasanya petani mulai menanam kedelai antara bulan MaretApril sehingga waktu panen diharapkan tidak bertepatan dengan musim hujan. 2. Ukuran Biji Salah satu pertimbangan petani dalam memilih varietas yaitu ukuran biji tanaman. Berdasarkan ukuran biji tanaman, varietas-varietas unggul kedelai diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan ukuran biji, yaitu : 1. Kedelai biji kecil, yaitu varietas kedelai yang memiliki bobot 100 butir benihnya kurang dari 10 g. Contohnya varietas Otan yang memiliki bobot 100 butir 7-8 g. 2. Kedelai biji sedang, yaitu varietas kedelai yang memiliki bobot 100 butirnya antara 10-14 g. Contoh kedelai biji sedang adalah varietas Shakti yang memiliki bobot 100 butir 13-14 g. 3. Kedelai biji besar, yaitu varietas kedelai yang memiliki bobot 100 butirnya lebih dari 14 g. Contoh kedelai tipe ini adalah varietas TK-5 yang memiliki bobot 100 butir 17-18 g. 3. Produktivitas ( Hasil ) Varietas-varietas unggul kedelai diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan potensi hasil yang dimiliki, yaitu :
6
1. Varietas Potensi Tinggi (VPT), yaitu varietas-varietas kedelai yang memiliki potensi menghasilkan lebih dari 1.5 ton/ha, diantaranya adalah varietas Lokon dengan potensi hasil 1.75 ton/ha, Wilis yang memiliki potensi hasil 1.6 ton/ha dan varietas-varietas baru yang dilepas tahun 2000an yaitu Mahameru, Anjasmoro, Panderman dan Argopuro. 2. Varietas Potensi Sedang (VPS), yaitu varietas-varietas kedelai yang memiliki potensi menghasilkan antara 1.2-1.5 ton/ha, diantaranya adalah varietas Orba dengan potensi hasil 1.5 ton/ha dan varietas Tidar yang memiliki potensi hasil 1.4 ton/ha. 3. Varietas Potensi Rendah (VPR), yaitu varietas-varietas kedelai yang memiliki potensi menghasilkan kurang dari 1.2 ton/ha, contohnya adalah varietas Otan dengan potensi hasil 1.1-1.2 ton/ha.
Pengembangan System Development Life Cycle (SDLC) Salah satu konsep pengembangan sistem adalah siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle - SDLC). SDLC adalah keseluruhan proses membangun, menyebarkan, menggunakan dan memperbaharui sistem atau sebagai penyediaan kerangka kerja (framework) untuk mengelola keseluruhan proses pengembangan sistem (Satzinger et al 2007). Ada dua pendekatan utama dalam SDLC yaitu pendekatan prediktif (predictive approach) yaitu pendekatan SDLC yang mengasumsikan proyek pembangunan dapat direncanakan dan diatur di awal dan kemudian sistem baru dapat dikembangkan sesuai dengan rencana, dan kedua pendekatan adaptiv (adaptive approach) yaitu suatu pendekatan SDLC yang lebih fleksibel, dengan asumsi bahwa proyek tidak dapat direncanakan keluar sepenuhnya di awal tetapi harus diubah seperti yang kondisi berlangsung. SDLC sangat baik digunakan dalam membangun sistem yang sudah dapat diprediksi dan dapat didefiniskan dengan baik. Terdapat lima tahapan yang sama dengan tahapan umum pemecahan masalah yang pada pendekatan SDLC. Setiap proses dilaksanakan secara sekuensial yang merupakan ciri utama pendekatan SDLC. Setiap proses dilaksanakan secara sekuensial yang merupakan ciri utama pendekatan System development life cycle.
Gambar 2 Pendekatan SDLC (Satzinger et al 2007) Pada Gambar 2, tahapan SDLC untuk setiap aktivitasnya diuraikan secara detail mulai dari perencanaan, analisis, rancangan, implementasi, dan dukungan.
7
1. Tahap Perencanaan (project planning) Tujuan utama dari tahap perencanaan ini adalah mengidentifikasi lingkup sistem baru dengan memastikan bahwa pekerjaan ini layak, mengalokasikan waktu kerja, merencanakan sumber daya. Tahap ini menjadi prioritas utama untuk memutuskan perlu atau tidaknya pembangunan dan pengembangan sistem informasi. Kegiatan yang paling penting dari tahap perencanaan adalah dapat mendefinisikan secara tepat solusi masalah bisnis dan ruang lingkup yang dibutuhkan. Pada tahapan ini, dapat diketahui semua fungsi atau proses yang akan termasuk dalam sistem. Namun sangatlah penting untuk mengidentifikasi penggunaan utama dan mengatasi masalah bisnis dari sistem baru tersebut. Studi kelayakan dilakukan sebagai evaluasi alternatif sistem dan kemudian ditawarkan untuk dilanjutkan pada proses selanjutnya. 2. Tahap Analisis (analysis) Tahap analisis adalah memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis dan menentukan pemrosesan sistem baru. Analisis pada dasarnya merupakan proses penemuan. Enam kegiatan utama yang dianggap sebagai bagian dari fase ini di antaranya: mengumpulkan informasi, menentukan kebutuhan sistem, membangun prototipe dari penemuan berdasarkan kebutuhan, analisis sistem requirement. 3. Tahap Rancangan (design) Tahap desain dilakukan untuk merancang sistem solusi berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dan pengambilan keputusan yang dibuat selama analisis. Tujuh kegiatan utama yang pada tahap desain: merancang dan mengintegrasikan jaringan, merancang arsitektur aplikasi, merancang antarmuka pengguna, merancang antarmuka sistem, merancang dan mengintegrasikan database, merancang prototipe, merancang dan mengintegrasikan sistem kontrol. 4. Tahap Implementasi (implementation) Tujuan dari tahap ini tidak hanya dapat menghasilkan suatu sistem handal yang berfungsi penuh, tetapi juga memastikan bahwa pengguna telah mampu menggunakan sistem sesuai dengan kebutuhan. Aktivitas dalam kegitan ini di antaranya: membangun komponen perangkat lunak, memverifikasi dan menguji, melatih pengguna dan dokumen sistem, dan install sistem. 5. Tahap Dukungan (support) Tujuan pada tahap ini adalah untuk menjaga sistem berjalan produktif selama masa waktu hidup sistem. Dukungan ini dapat dilakukan dengan pemeliharaan sistem dalam hal memperbaiki kesalahan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem, menjaga kemutakhiran sistem, dan meningkatkan sistem sebagai saran yang nantinya diteruskan kepada spesialis informasi untuk memodifikasi sistem.
8
3 METODE Penelitian ini mengadopsi metode system development life cycle (SDLC) menurut (Satzinger et al 2007). Terdapat lima tahapan dalam SDLC yaitu perencanaan, analisis sistem, desain sistem, implementasi sistem, dan dukungan (support). Pengembangan sistem pada penelitian ini dilakukan sampai pada tahap implementasi dan pengujian sistem. Metode penelitian dapat dilihat pada Gambar 3 Mulai
Perencanaan
Konsultasi ke Peneliti Kedelai
Studi Literatur
Data dan Informasi
Analisis dan Desain Sistem Pemilihan Varietas Unggul Kedelai (Metode SDLC) Analisis
Desain
Implementasi
Pengujian
Selesai
Gambar 3 Metode Penelitian
Tahap Perencanaan Tahap perencanaan yang dilakukan dalam pengembangan sistem pemilihan varietas unggul kedelai adalah: Penilaian kelayakan Penilaian kelayakan dilakukan dengan mengevaluasi apa yang dibutuhkan oleh para petani dan para penyuluh untuk meningkatkan produksi kedelai, dan hal apa yang penting bagi petani dalam memilih varietas unggul kedelai dan informasi mengenai hama dan penyakit utama pada tanaman kedelai. Pengelolaan sumber daya Pengelolaan sumber daya dilakukan dengan menentukan siapa yang mengelola sistem, siapa yang menjadi narasumber, perangkat lunak dan perangkat keras apa yang digunakan dalam pengembangan sistem pemilihan varietas unggul kedelai.
9
Studi Literatur dan Wawancara Studi literatur dilakukan dengan menggali informasi dan pengetahuan dari buku, jurnal dan artikel-artikel ilmiah terkait dengan kegiatan pemilihan varietas unggul kedelai. Selain itu dilakukan wawancara dengan peneliti kedelai dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Peneliti kedelai yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah peneliti yang telah melakukan penelitian bertahun-tahun dan memiliki pengalaman lapangan yang cukup. Informasi yang didapatkan dari wawancara diharapkan adalah informasi yang valid dan dapat digunakan dalam pengembangan sistem pemilihan varietas unggul kedelai.
Tahap Analisis dan Desain Sistem Tahap analisis dan desain sistem pemilihan varietas unggul kedelai mengadopsi metode System Development Life Cycle (SDLC) yang dikemukakan oleh Satzinger et al (2007) yaitu sebagai berikut: Tahap Analisis Tahap ini merupakan tahap penting sebelum program atau sistem di kembangkan. Tahap analisis meliputi beberapa aspek dalam sistem, seperti analisis kebutuhan sistem (analisis sistem dilakukan dengan dengan menentukan batasan sistem yang akan digunakan atau sistem yang dibutuhkan pengguna), analisis kebutuhan pengguna dilakukan dengan menentukan target, dan latar belakang pengguna sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Analisis kebutuhan data dan informasi (analisis dilakukan dengan mengidentifikasi dan menentukan kepentingan parameter serta mengambil inti dari hasil analisis berupa parameter kunci) Tahap Desain Sistem Setelah proses analisis dilakukan tahap selanjutnya adalah desain sistem yang terdiri dari desain konseptual yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Unified Modelling Language (UML) yang terdiri dari diagram use case untuk mendefinisikan apa yang dilakukan oleh sistem, menghubungkan interaksi menggunakan kelas diagram, menentukan alur kejadian sistem menggunakan diagram aktivitas, dan mendeskripsikan komunikasi antara pengguna dan sistem menggunakan diagram sekuensial, membuat desain basis data dan desain antarmuka pengguna menurut Galitz (2007) .
Tahap Implementasi Implementasi sistem merupakan tahapan untuk membuat sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu guna menghasilkan program aplikasi. Pada tahap ini basis data yang sudah di desain akan diimplementasikan dengan
10
menggunakan MySQL, penulisan kode program dengan menggunakan bahasa pemrograman berbasis (PHP). Tahap Pengujian dan Evaluasi Pengujian terhadap sistem dilakukan dengan memastikan rancangan sistem yang dibuat telah memenuhi standar atau belum dan memungkinkan seluruh pekerjaan dapat dilakukan dengan menggunakan metode blackbox sesuai dengan fungsi menu pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Setelah pengujian sistem selanjutnya dilakukan evaluasi informasi varietas kedelai dengan memilih dan memasukan beberapa kriteria pada pemilihan varietas unggul kedelai.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2012 sampai dengan Agustus 2013 yang dilaksanakan Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor, dan BPTP Bogor.
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahap Perencanaan Perencanaan yang dilakukan pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai adalah: 1. Penilaian kelayakan Badan penelitian dan pengembangan pertanian telah melepas sejumlah varietas unggul baru (VUB) kedelai, akan tetapi yang dimanfaatkan petani masih terbatas. Karena kurangnya informasi dan pengetahuan petani tentang varietas unggul kedelai yang telah dilepas oleh pemerintah, oleh karena itu perlu ada upaya intensif untuk mensosialisasikan varietas unggul tersebut (BPPP 2007). Salah satu strategi pemecahan masalah rendahnya produktivitas yakni melalui pertanaman kedelai menggunakan varietas unggul (Istina dan Sipahutar 2011). Berdasarkan hasil wawancara dengan peneliti kedelai bahwa sistem pemilihan varietas unggul kedelai layak dibangun karena belum adanya sistem yang dapat membantu penyuluh dan petani dalam proses memilih varietas unggul kedelai dan sistem yang membantu pakar dalam mensosialisasikan varietas unggul kedelai. Sistem pemilihan varietas unggul kedelai dibangun berbasis dan tidak hanya menggunakan data varietas unggul kedelai, tetapi sistem yang di bangun dapat memilih varietas yang sesuai dengan kategori atau kriteria yang diinginkan pengguna. Selain itu sistem ini dapat membantu penyuluh dan petani mendapatkan informasi dalam menentukan varietas yang akan mereka ambil dan gunakan akan tetapi sistem ini juga menyediakan informasi mengenai hama dan penyakit utama pada tanaman kedelai. Sistem yang diusulkan dinamakan Sistem Pemilihan Varietas Unggul Kedelai (SIPEKSOY)
11
Menurut (Ikhsan 2013) permasalahan yang dihadapi oleh lembagalembaga yang menjadi penyedia informasi pertanian seperti lembaga penyuluh pertanian, dan lainnya adalah belum adanya suatu perangkat/media yang baik dalam penyebaran informasi pertanian seperti dalam mensosialisasikan varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah yang dapat diakses dengan mudah kapanpun dan dimanapun berada dengan memanfaatkan Internet sebagai sarana pendukung dan fasilitas yang memungkinkan informasi dapat diakses oleh banyak pengguna, pengguna dapat memperoleh informasi dan pengetahuan dalam memilih dan mencari varietas unggul kedelai. Dalam penyampaian informasi pertanian, penyuluh memiliki peranan yang sangat penting hal ini dikarenakan penyuluh pertanian sangat dekat dengan petani, petani dapat berkonsultasi dengan penyuluh pertanian terdekat untuk mendapatkan informasi-informasi terkait dengan kegiatan pertanian kedelai. 2. Pengelolaan sumber daya Pengelola sistem pemilihan varietas unggul kedelai ialah peneliti, BBTP dan Departemen Agronomi dan Hortikuktura Institut Pertanian Bogor. Perangkat lunak yang digunakan ialah server Apache versi 2.4.3, PHP versi 3.5.2.2, MySQL, Notepad ++, Microsoft Visio 2007. Perangkat keras yang digunakan Laptop Acer E1.1200, RAM 2 GB.
Studi Literatur dan Wawancara Tahapan berikutnya adalah studi literatur dan wawancara dengan peneliti kedelai. Studi literatur dilakukan dengan menggali informasi dan pengetahuan dari buku, jurnal dan artikel-artikel ilmiah terkait dengan kegiatan pemilihan varietas unggul kedelai. Studi pustaka utama yang digunakan adalah Buku Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (BALITKABI 2011). Pengumpulan pustaka dilakukan beberapa tempat yaitu Perpustakaan LSI IPB, Perpustakaan BBP2TP Bogor (Departemen Pertanian), Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor dan Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB. Wawancara dilakukan dengan peneliti kedelai/pakar dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor. Biodata rinci mengenai peneliti kedelai dapat dilihat pada Lampiran 1. Pakar yang dilibatkan ialah Dr Desta Wirnas, SP MSi adalah dosen dan peneliti kedelai dari Institut Pertanian Bogor. Berdasarkan hasil diskusi bebas dan wawancara yang dilakukan informasi yang diperoleh yaitu belum adanya sistem yang dapat membantu penyuluh, peneliti, petani, dan masyarakat umum dalam memilih varietas unggul kedelai berdasarkan kriteria yang diinginkan pengguna. Peneliti kedelai yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah peneliti yang telah melakukan penelitian bertahuntahun dan memiliki pengalaman lapangan yang cukup. Informasi yang didapatkan dari diskusi bebas dan wawancara diharapkan adalah data dan informasi yang valid dan dapat digunakan dalam pengembangan sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Studi literatur dan konsultasi pakar dimaksudkan untuk menyesuaikan kebaruan informasi dan pengetahuan tentang varietas unggul kedelai. Harapannya adalah sistem yang dikembangkan ini akan lebih up-to date sehingga informasi
12
yang terdistribusikan kepada pengguna akan lebih lengkap dan akurat. Hasil dari kedua tahapan ini dituangkan dalam informasi dan pengetahuan dan akan digunakan untuk mengembangkan sistem pada tahapan selanjutnya.
Tahap Analisis dan Desain Sistem Kegiatan analisis dan desain sistem akan mengadopsi metode SDLC. Tahapan ini terdiri dari beberapa tahap yaitu analisis, desain, implementasi dan pengujian. Penjelasan dari setiap tahapan sebagai berikut: Tahap analisis Analisis Kebutuhan Pengguna Pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini nantinya semua stake holder yang membutuhkan jasa dalam pencarian dan pemilihan varietas unggul kedelai seperti penyuluh pertanian, petani, pakar, kelompok tani, pengguna umum (mahasiswa, pengambil kebijakan, pengusaha), namun yang menjadi target atau sasaran utamanya yaitu penyuluh pertanian. Dalam sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini penyuluh dapat mengakses langsung informasi mengenai pencarian dan pemilihan varietas unggul kedelai dengan bebas tanpa harus melakukan login terlebih dahulu ke sistem. Hal ini dilakukan agar mempermudah pengguna dan dapat langsung menggunakan sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Masing – masing pengguna memiliki hak yang sama dalam menggunakan sistem ini. Pengguna sistem pemilihan varietas unggul kedelai seperti terlihat pada Gambar 4
Petani
Peneliti
Mahasiswa
Penyuluh pertanian
Kelompok tani
Pengambil Kebijakan
Pengusaha
Gambar 4 Skema calon pengguna sistem pemilihan varietas kedelai Aktor atau pengguna yang terlibat pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini dijabarkan pada Tabel 1. Pengusaha
13
Tabel 1 Aktor atau calon pengguna sistem pemilihan varietas unggul kedelai
Aktor Pengguna umum (Masyarakat umum, Mahasiswa, Pengusaha, Pengambil Kebijakan) Penyuluh Petani Peneliti kedelai
Keterangan Pengguna sistem
Admin
Update (edit, tambah, hapus) data di sistem
Pengguna utama sistem Pengguna utama sistem Sumber informasi dan pengetahuan
Analisis Sistem Sistem pemilihan varietas unggul kedelai dibuat dalam rangka membantu para pakar, peneliti dan penyuluh untuk mensosialisasikan varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah kepada petani. Selain itu gangguan hama dan penyakit merupakan masalah penting yang dihadapi petani dalam usahatani kedelai. Selain menurunkan produksi, serangan hama dan penyakit juga berpotensi menurunkan kualitas hasil. Oleh karena itu pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini akan ditambahkan modul tentang pengendalian hama dan identifikasi penyakit pada tanaman kedelai termasuk ciri-ciri, gejala, pengendalian tanaman yang diharapkan dapat membantu para penyuluh di lapangan dan petani dalam mengidentifikasi dan mengatasi gangguan hama dan penyakit yang secara umum menyerang tanaman kedelai. Sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini terdiri atas dua fungsi yaitu fungsi pemilihan varietas unggul kedelai dan yang ke dua fungsi penanggulangan hama dan penyakit utama yang menyerang tanaman kedelai. Fungsi pemilihan varietas unggul kedelai untuk membantu para penyuluh dan petani dalam memilih dan mencari varietas unggul kedelai yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Fungsi pemilihan varietas unggul kedelai berdasarkan kategori terdiri atas 8 kriteria yaitu: warna kulit biji, ukuran biji, tinggi tanaman, potensi hasil, wilayah adaptasi/ lahan, ketahanan hama, ketahanan penyakit. Fungsi kedua yaitu fungsi pengendalian hama dan identifikasi penyakit utama yang menyerang tanaman kedelai. Hama kedelai terdiri atas tahan dan agak tahan : penggerek pucuk, lalat bibit kacang, ulat penggulung daun, ulat jengkal, pengisap polong dan ulat grayak. Penyakit terdiri atas tahan dan agak tahan : karat daun, virus CMVV(Cowpea mild mottle virus) / virus belang samar kacang tunggak. Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk menentukan batasan sistem yang akan digunakan atau sistem yang dibutuhkan oleh pengguna. Pada Tabel 2 ditunjukkan fungsi-fungsi dari modul yang dikembangkan pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai.
14
Tabel 2 Kebutuhan fungsional sistem No
Kebutuhan Fungsional
Deskripsi
1.
Home
Melihat sekilas tentang kedelai
2.
Profil ( Tentang Kami)
Melihat Profil tentang kami, pengembang sistem pemilihan varietas unggul kedelai
3.
Pemilihan varietas unggul
Halaman dialog antara pengguna dengan sistem
4.
Pengendalian Hama
Melihat informasi hama
Identifikasi Penyakit
Melihat informasi penyakit
5.
Pemahaman Terhadap Proses Bisnis Pemahaman terhadap proses bisnis menjelaskan mengenai alur kegiatan yang terjadi dalam sistem pencarian dan pemilihan varietas unggul kedelai yaitu: user memulai sebuah pekerjaan, user melakukan aksi pencarian di sistem, dan sistem menampilkan aksi. Tabel 3 adalah skenario yang menggambarkan proses bisnis yang terjadi pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Skenario pengguna mengakses sistem pencarian dan pemilihan varietas unggul kedelai seperti pada Tabel 3. Tabel 3 Skenario sistem pemilihan varietas unggul kedelai Penggunaan nama skenario Aktor-aktor
Penggambaran Mulai
User pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai Penyuluh pertanian, petani, peneliti, kelompok tani, pengguna umum (masyarakat umum, pengambil kebijakan, pengusaha, mahasiswa ), Administrator User berinteraksi dengan sistem melalui perangkat yang terkoneksi dengan Internet User membuka web (SIPEKSOY) Langkah Aksi 1 User mengakses alamat 2 User memilih menu-menu yang tersedia yaitu menu home, profil, varietas, dan menu hama penyakit 2.1 User menekan menu home berisi tentang informasi yang ada pada sistem 2.2 User mencari informasi mengenai sistem pemilihan varietas unggul kedelai 2.3 User menekan menu pemilihan varietas unggul kedelai maka sistem akan menampilkan pilihan kategori varietas yang diinginkan. Pilih warna kulit sistem akan menampilkan kategori warna yaitu hitam, kuning dan kehijauan.
15
Tabel 3 skenario sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) Penggunaan nama skenario
User pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai 2.3
2.4 2.5 Keadaan sebelumnya Tujuan yang dicapai
Pilih warna kulit biji : sistem akan menampilkan kategori warna kulit biji yang terdiri dari hitam, kuning dan kuning kehijauan. Pilih umur polong masak : sistem akan menampilkan kategori Umur polong masak terdiri atas Genjah (<80 hari), sedang (8085 hari), dalam (> 85 hari). Pilih ukuran biji : sistem akan menampilkan kategori ukuran biji terdiri atas kecil (<10 gram), sedang (10-14 gram), besar (>14 gram). Pilih tinggi tanaman : sistem akan menampilkan kategori Tinggi tanaman terdiri atas pendek (<50 cm), sedang (5070 cm), Tinggi (>70 cm). Pilih wilayah adaptasi/ lahan : sistem akan menampilkan kategori terdiri atas sawah, kering/tegalan, lahan kering masam, pasang surut, dibawah naungan dan dataran tinggi. Pilih ketahanan hama : sistem akan menampilkan kategori ketahanan hama terdiri atas tahan dan agak tahan Pilih ketahanan penyakit: sistem akan menampilkan kategori ketahanan penyakit terdiri atas tahan dan agak tahan
User memilih menu hama penyakit User keluar dari sistem Penyuluh ingin mendapatkan informasi mengenai pemilihan dan pencarian varietas unggul kedelai Menjadi solusi bagi para pengguna khususnya penyuluh dan petani kedelai untuk dapat melakukan pencarian dan pemilihan varietas unggul kedelai sesuai yang diinginkan, yang dapat diakses dengan komputer yang terkoneksi Internet. Penyuluh pertanian dapat memanfaatkan sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini untuk kegiatan penyuluhan dan sosialisasi varietas unggul yang telah dilepas pemerintah. Menjadi terobosan baru atas kekurangan tenaga ahli di lapangan dalam mencari dan memilih varietas unggul kedelai
16
Analisis Data dan Informasi Pada penelitian ini dilakukan analisis data meliputi beberapa hal diantaranya adalah: a. Melengkapi data varietas unggul kedelai. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data varietas unggul kedelai mulai dari tahun 19182010 yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian berupa Buku Deskripsi Varietas Unggul KacangKacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi 2011). Pada analisis data ini juga melibatkan peneliti kedelai (Dr Desta Wirnas SP MSi). Kuisioner penentuan kriteria oleh peneliti kedelai dapat dilihat pada Lampiran 1 dan 72 nama varietas unggul kedelai dapat dilihat pada Lampiran 2. b. Setelah pembersihan data selanjutnya dari hasil analisis data yang dilakukan yaitu dengan mengidentifikasi parameter dalam kegiatan pemilihan varietas unggul kedelai. Identifikasi parameter yang digunakan dalam penentuan kepentingan parameter sebanyak 27 parameter yang dikonfirmasikan kepada peneliti kedelai dengan menggunakan metode yang digunakan Tam dan Tummala (2001). Parameter tersebut ialah: tahun pelepasan, sk mentan, nomor galur, asal, umur berbunga, umur polong masak, warna hipokotil, warna epikotil, warna daun, warna bulu, warna bunga, warna kulit biji, warna polong masak, warna hilum, bentuk biji, bentuk daun, tipe tumbuh, tinggi tanaman, bobot 100 biji, kandungan protein, kandungan lemak, sifat lain, wilayah adaptasi, dan pemulia. c. Responden ahli/peneliti kedelai diminta untuk memberikan penilaian tentang tingkat kepentingan parameter-parameter tersebut menggunakan skala tigapoin, nilai kepentingan untuk masing-masing parameter yaitu 1 bila parameter uji tidak penting, 2 nilai yang diberikan bila parameter uji penting, nilai 3 diberikan bila parameter uji sangat penting. Parameter yang direncanakan untuk dijadikan parameter kunci dalam pemilihan kedelai berdasarkan penilaian peneliti kedelai dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil identifikasi 27 parameter varietas unggul kedelai No
Kepentingan Skor No Kepentingan Parameter Parameter 1 Dilepas tahun 1 15 Bentuk biji 2 SK mentan 1 16 Bentuk daun 3 Nomor galur 1 17 Tipe tumbuh 4 Asal 1 18 Tinggi tanaman 5 Umur berbunga 2 19 Ukuran/100 bj 6 Umur polong masak 3 20 Kandungan protein 7 Warna hipokotil 1 21 Kandungan lemak 8 Warna epikotil 1 22 Hasil 9 Warna daun 2 23 Ketahanan hama 10 Warna bulu 1 24 Ketahanan penyakit 11 Warna bunga 1 25 Sifat-sifat lain 12 Warna kulit biji 3 26 Wilayah adaptasi 13 Warna polong 2 27 Pemulia 14 Warna hilum 2 Sumber : (Balai Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian 2011)
Skor 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 1 3 1
17
Hasil analisis identifikasi parameter menggunakan metode Tam dan Tummala (2001) menunjukkan dari 27 parameter yang digunakan dalam penentuan dan pemilihan varietas unggul kedelai diperoleh parameter yang sangat penting dan ditunjukkan dengan nilai tertinggi yaitu angka 3 ialah : umur polong masak, warna kulit biji, ukuran biji, tinggi tanaman, hasil, ketahanan hama, ketahanan penyakit dan wilayah adaptasi. Penentuan parameter melibatkan peneliti kedelai dari Departemen Agronomi dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor yaitu Dr Desta Wirnas SP MSi. Karakter, kategori, nilai dan hasil dari penentuan parameter kunci dapat dilihat pada Tabel 5. Pada tahap ini juga dilakukan dengan identifikasi istilah yang familiar digunakan oleh pengguna yang akan dijadikan sebagai parameter kunci dalam pemilihan dan pencarian varietas unggul kedelai. Penentuan karakter dan nilai dari masing-masing karakter diambil berdasarkan Deskripsi varietas unggul kedelai (BALITKABI 2011) Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, dan untuk pengolompokannya atau kategori dilakukan berdasarkan hasil studi literatur dan untuk kriteria tinggi tanaman ditetapkan berdasarkan hasil diskusi dengan pakar atau peneliti kedelai (Dr Desta Wirnas SP Msi). Berikut adalah hasil analisis berupa parameter kunci yang telah divalidasi berdasarkan kategori adalah sebagai berikut: 1. Potensi hasil Varietas – Varietas unggul kedelai diklasifikasikan menjadi tiga kelompok berdasarkan Potensi hasil yaitu: rendah : (<1,5 ton/ha), sedang : ( 1,5-2 ton/ha), tinggi : ( > 2 ton/ha) 2. Umur polong masak Menurut Adie dan Krisnawati (2007) salah satu hal penting yang menjadi tolak ukur dalam memilih varietas unggul kedelai adalah umur tanaman. Umur tanaman dikelompokkan menjadi tiga yaitu: genjah : (<80 hari), sedang : (80-85 hari), dalam : (> 85 hari) 3. Ukuran biji Menurut Adie dan Krisnawati (2007) pengolompokan ukuran biji kedelai berbeda antar negara, di Indonesia kedelai dikelompokkan menjadi tiga yaitu: besar : (>14 gram), sedang : (10-14gram), kecil : (<10 gram) 4. Warna biji Deptan (2009) mengelompokkan warna biji kedelai menjadi tiga yaitu: kuning, kuning kehijauan, hitam 5. Lahan/ Agroekosistem Menurut Arsyad et al (2007) Berdasarkan lahan/agroekosistem, program perakitan varietas unggul kedelai saat ini dan kedepan lebih diarahkan untuk menghasilkan varietas yang beradaptasi spesifik agroekosistem seperti: sawah (irigasi dan tadah hujan), kering masam, rawa (pasang surut),di bawah naungan, dataran tinggi. 6. Tinggi tanaman Berdasarkan hasil diskusi dengan peneliti kedelai tinggi tanaman diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu: pendek : (<50 cm), sedang ; (50-70 cm), tinggi : (>70 cm)
18
7. Hama Menurut Arsyad et al (2007), tanaman kedelai dikenal sebagai tanaman yang banyak mengalami gangguan hama, hama utama yang menyerang tanaman kedelai adalah: penggerek polong ( E.zinckenella), pengisap polong (R.Lineariz) Ulat grayak (S.litura) 8. Penyakit Menurut Arsyad et al (2007), penyakit yang sering terdapat pada tanaman kedelai adalah : karat daun (P. pachyrhizi), virus CMMV(Cowpea mild mottle virus) / virus belang samar kacang tunggak, hawar daun. Tabel 5 Karakter, kategori, nilai dan hasil dari penentuan parameter kunci No 1
Karakter Warna kulit biji
2
Umur polong masak
3
Ukuran biji
4
Tinggi tanaman
5
Potensi hasil.
6
Wilayah adaptasi/ lahan
7
8
Hama
Penyakit
Kategori Hitam Kuning Kuning kehijauan Genjah Sedang Dalam Kecil Sedang Besar Pendek Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Sawah (irigasi, tadah hujan) Kering Kering masam Pasang surut Dibawah naungan Dataran tinggi Penggerek polong ( E.zinckenella) Pengisap polong (R.Lineariz) Ulat grayak (S.litura) Karat daun (P. pachyrhizi) Virus CMMV(Cowpea mild mottle virus) / virus belang samar kacang tunggak. Hawar daun
Nilai (<80 hari) (80-85 hari) (> 85 hari) (<10 gram) (10-14gram) (>14 gram) (<50 cm) (50-70 cm) (>70 cm) (< 1,5 ton/ha) (1,5 - 2 ton/ha (>2 ton/ha) -
Tahan Agak tahan
Tahan Agak tahan
19
Tahap Desain dan Perancangan Sistem
Perancangan sistem yang merupakan upaya membentuk model yang bersifat konsep. (Barbosa dan Sena 2011) menyatakan UML merupakan bahasa standar yang digunakan dalam perangkat lunak untuk menentukan, visualisasi, membangun, dan mendokumentasikan sistem. Perancangan sistem pada penelitian ini menggunakan (UML) Unified Modelling Language yang direpsresentasikan dengan class diagram, use case, diagram sequensial dan activity diagram.
Diagram kelas Diagram kelas ini akan menghubungkan interaksi kelas di dalam sistem. Kelas ini terdiri atas 6 kelas yaitu kelas kedelai, kelas Admin, kelas hama, kelas identifikasi hama, kelas penyakit, kelas diagnosa penyakit. Diagram kelas ini dapat dilihat pada Gambar 5. kedelai -id_kedelai -id_admin -nama -sk_mentan -no_induk -asal -warna_hipokotil -warna_epikotil -warna_batang -warna_daun -warna_polong -warna_biji -warna_hilum -bentuk_daun -percabangan -tipe_tumbuh -umur_bunga -warna_bunga -kandungan_protei -kandungan_lemak -benih_pejenis -kerebahan -sifat_lain -pemulia -keterangan -gambar -potensi_hasil -umur_matag -tinggi_tanaman -ukuran_biji -lahan -id_hama -ketahanan_hama -id_penyakit -pemyakit_view +input() +edit() +hapus()
hama admin 1..*
1
-id_admin -user_name -password -nama -jenis_user +input() +edit() +hapus()
1
1..*
1
-id_hama -id_admin -nama_hama -gejala_serangan -pengendalian -gambar +input() +edit() +hapus() 1..*
1 identifikasi_hama
1...* penyakit -id_penyakit -id_admin -nama_penyakit -gejala -pengendalian -gambar +input() +edit() +hapus()
diagnosa
1 1..*
-id_diagnosa -ciri_ciri -id_penyakit +input() +cari_penyakit()
1..*
1
Gambar 5 Diagram kelas
-id_identifikasi -ciri_ciri -id_hama +input() +cari()
20
Use case Use case digunakan untuk menggambarkan sistem dari sudut pandang pengguna. Pada Gambar 6 dapat dilihat gambaran use case untuk pengguna sistem pemilihan varietas unggul kedelai.
Memilih varietas
Mencari informasi pengendalian hama dan penyakit Pengguna
Pencarian Varietas Unggul
Peneliti kedelai
Mengupdate varietas
Mengupdate pengendalian hama dan penyakit Admin
Mengupdate User
Gambar 6 Diagram use case Use case diagram ini menjelaskan bagaimana sistem digunakan oleh user. Berdasarkan gambar diatas aktor utama yang terlibat dalam sistem ini yaitu orangorang yang membutuhkan informasi terkait dengan pemilihan varietas unggul kedelai seperti peneliti kedelai, pengguna (penyuluh pertanian, dan petani, pengusaha, mahasiswa) dan Admin yang membutuhkan informasi terkait dengan pemilihan varietas unggul kedelai, sedangkan Admin selain dapat melihat sistem juga dapat mengupdate seluruh data serta menambah, menghapus, mengubah, menyimpan data, gambaran use case bagaimana sistem digunakan oleh user dapat dilihat pada Lampiran 3.
Diagram Aktivitas Diagram aktivitas digunakan untuk menentukan aliran aktivitas dalam sistem yang akan dirancang. Untuk diagram aktivitas pada pada sistem ini terdiri atas 5 bagian yaitu: diagram aktifitas memilih varietas, diagram aktivitas pengendalian hama, diagram aktivitas identifikasi penyakit, diagram aktivitas update varietas, diagram aktivitas update user. Diagram aktivitas tersebut diperlihatkan pada Gambar 7 sampai Gambar 11.
21
Diagram Aktivitas Memilih Varietas Diagram aktivitas dalam memilih varietas unggul kedelai. Dimulai dengan pengguna memilih form varietas, pengguna mendapatkan informasi mengenai form varietas unggul berupa pilihan kriteria berdasarkan varietas yang diinginkan pengguna dengan memilih ukuran biji, memilih warna kulit biji, memilih tinggi tanaman, memilih umur, memilih lahan, memilih hama, memilih penyakit. Kemudian sistem akan mencocokkan pilihan tersebut apabila valid maka pengguna akan mendapatkan informasi varietas unggul kedelai yang dihasilkan dan dipilih oleh sistem. Diagram aktivitas memilih varietas unggul kedelai dapat dilihat pada Gambar 7. Pengguna
Sistem
Memilih menu varietas
Menampilkan form varietas unggul Memilih ukuran biji
Memilih warna kulit biji
Memilih tinggi tanaman
Memilih umur Tidak valid Memilih lahan
Memilih hama
Memilih penyakit
OK Valid Menampilkan varietas unggul kedelai Mendapatkan Informasi varietas
Gambar 7 Diagram aktivitas memilih varietas
22
Diagram Aktivitas Pengendalian Hama Diagram aktivitas pengendalian hama, dimulai dengan sistem menampilkan form hama, pengguna dapat memilih jenis hama yang menyerang tanaman kedelai, kemudian sistem akan menampilkan informasi detil mulai dari gambar, nama latin, gejala hama beserta cara pengendaliannya seperti pada Gambar 8. Pengguna
Sistem
Memilih menu pengendalian hama
Menampilkan form hama
Memilih jenis hama
Mendapatkan informasi hama
Gambar 8 Diagram aktivitas pengendalian hama
Diagram Aktivitas Penyakit Pengguna
Sistem
Memilih menu identifikasi penyakit
Menampilkan form penyakit
Memilih jenis penyakit
Mendapatkan informasi penyakit
Gambar 9 Diagram aktivitas identifikasi penyakit
23
Gambar 9 menggambarkan diagram aktivitas penyakit dimulai dengan sistem menampilkan form penyakit, pengguna dapat memilih jenis penyakit yang menyerang tanaman kedelai, kemudian sistem akan menampilkan informasi mengenai gambar, nama latin, gejala penyakit beserta cara pengendaliannya.
Diagram Aktivitas Update Varietas
Admin
Sistem
Memilih menu update varietas
Menampilkan form update varietas
Edit, tambah, hapus varietas Menyimpan update varietas
Gambar 10 Diagram aktivitas update varietas Diagram aktivitas update varietas seperti ditunjukkan pada Gambar 10, menggambarkan diagram aktivitas dimulai dengan Admin melakukan update varietas dengan login terlebih dahulu kemudian memilih menu update varietas, sistem akan menampilkan form update varietas, Admin memiliki kemampuan untuk mengubah atau melakukan update (mengedit, menambah, menghapus) varietas unggul kedelai. Kemudian sistem akan menyimpan hasil update varietas yang telah dilakukan.
Diagram Aktivitas Update User Diagram aktivitas update user dimulai dengan login terlebih dahulu, selanjutnya Admin memilih menu update user, kemudian sitem akan menampilkan form update user. Admin dapat melakukan edit, menambah dan menghapus user. Sistem akan menyimpan hasil update tersebut. Diagram aktivitas update user dapat dilihat pada Gambar 11.
24
Admin
Sistem
Memilih menu update user
Menampilkan form update user
Edit, tambah, hapus user
Menyimpan update user
Gambar 11 Diagram aktivitas update user
Diagram Sekuensial Diagram sekuensial menggambarkan bagaimana kelompok-kelompok objek saling berkolaborasi dan untuk menentukan apa seharusnya yang dilakukan oleh sistem. Actor melakukan request kepada sistem dan sistem memberikan respon sesuai dengan request dari actor. Diagram sekuensial terdiri atas pemilihan varietas unggul, informasi identifikasi hama dan penanggulangan penyakit, diagram sekuensial update varietas unggul, diagram sekuensial update identifikasi hama dan penanggulangan hama dan diagram sekuansial update user seperti ditunjukkan pada Gambar 12 sampai 15. Diagram Sekuensial Mencari Varietas
Sistem
Pengguna Pilih Menu Varietas Unggul Tampil Form Varietas Pilih(Hasil, Ukuran biji, Warna kulit, Tinggi tanaman, umur,wilayah adaptasi/lahan, Penyakit, Hama) Rekomendasi Varietas Unggul
Gambar 12 Diagram sekuensial mencari varietas.
25
Gambar 12 menggambarkan bagaimana pengguna mencari informasi mengenai varietas unggul kedelai. Pengguna memilih menu varietas pada sistem, kemudian sistem akan menampilkan form varietas. Pengguna memilih pilihan kriteria varietas yang sesuai dengan keinginan pengguna seperti memilih kriteria berupa umur, warna kulit biji dan potensi hasil yang diinginkan. Sistem akan menampilkan informasi varietas unggul sesuai dengan pilihan berupa rekomendasi varietas yang diinginkan.
Diagram Sekuensial Identifikasi Penyakit Gambar 13 menunjukkan bagaimana pengguna memperoleh informasi mengenai penyakit, ciri-ciri dan gejala serangan pada tanaman kedelai. Diawali dengan memilih menu identifikasi penyakit pada sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman identifikasi penyakit, selanjutnya pengguna dapat memilih penyakit yang menyerang tanaman kedelai. Pengguna akan mendapatkan halaman detail berupa rekomendasi baik gejala penyakit serta cara pengendaliannya
Sistem
Pengguna Pilih menu identifikasi penyakit Tampil halaman identifikasi penyakit Pilih penyakit yang menyerang tanaman kedelai Rekomendasi gejala penyakit, pengendalian
Gambar 13 Diagram sekuensial identifikasi penyakit
Diagram Sekuensial Pengendalian Hama Gambar 14 menunjukkan bagaimana pengguna memperoleh informasi mengenai pengendalian hama, ciri-ciri, dan gejala serangan pada tanaman kedelai. Diawali dengan memilih menu pengendalian hama pada sistem, kemudian sistem akan menampilkan halaman pengendalian penyakit, selanjutnya pengguna dapat memilih hama yang menyerang tanaman kedelai. Pengguna akan mendapatkan halaman detail berupa rekomendasi baik gejala hama serta cara pengendaliannya
26
Sistem
Pengguna Pilih menu pengendalian hama Tampil halaman pengendalian hama Pilih jenis hama yang menyerang tanaman kedelai Rekomendasi gejala serangan hama dan pengendaliannya
Gambar 14 Diagram sekuensial pengendalian hama . Diagram Sekuensial Update Varietas
Sistem
Admin Pengguna Pilih update varietas unggul Tampil form update varietas unggul Update (edit,hapus,tambah) varietas unggul Menyimpan update varietas
Gambar 15 Diagram sekuensial update varietas Gambar 15 dimulai dengan Admin melakukan update varietas dengan memilih menu update varietas unggul pada sistem. Selanjutnya sistem akan menampilkan form update varietas, Admin melakukan update (mengedit, menambah, menghapus) varietas unggul. Sistem akan menyimpan update varietas yang telah dilakukan.
27
Diagram Sekuensial Update User Gambar 16 dimulai dengan Admin melakukan update user dengan memilih menu update user. Selanjutnya sistem akan menampilkan form update user, Admin melakukan update (mengedit, menambah, menghapus) user. Sistem akan menyimpan update yang telah dilakukan
Sistem
Admin Pengguna Pilih update user Tampil form update user Update (edit,hapus,tambah) user Menyimpan update
Gambar 16 Diagram sekuensial mengupdate user
Diagram Sekuensial Update Penyakit
Sistem
Pengguna Pilih update identifikasi penyakit Tampil form update identifikasi penyakit Update (edit,hapus,tambah) penyakit Menyimpan update
Gambar 17 Diagram sekuensial update identifikasi penyakit Gambar 17 dimulai dengan Admin melakukan update identifikasi penyakit dengan memilih menu update penyakit pada sistem. Selanjutnya sistem akan
28
menampilkan form update penyakit, Admin melakukan update (mengedit, menambah, menghapus) penyakit. Sistem akan menyimpan update yang telah dilakukan.
Diagram Sekuensial Update Hama
Sistem
Pengguna
Admin
Pilih update hama Tampil form update hama Update (edit,hapus,tambah) hama Menyimpan update
Gambar 18 Diagram sekuensial update pengendalian hama Gambar 18 dimulai dengan Admin melakukan update pengedalian hama dengan memilih menu update hama pada sistem. Selanjutnya sistem akan menampilkan form update hama, Admin melakukan update (mengedit, menambah, menghapus) hama, dan sistem akan menyimpan update yang telah dilakukan. Desain Fisik Tahap ini penyimpanan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak sistem manajemen database MySQL. Dengan pertimbangan ditentukan yang paling sesuai dengan MySQL karena ketangguhannya dan mendukung pemrograman berbasis object oriented (Supriyanto 2011). Selain itu pertimbangan lainnya MySQL mempunyai performance yang cepat dan stabil, sumbernya yang free dan dapat menyimpan data dalam jumlah yang besar. Karena sistem pemilihan varietas unggul ini diusulkan berbasis web, maka diusulkan pula agar basis data diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak sistem manajemen basis data yang dikhususkan untuk pengembangan yaitu MySQL (Ramadhan 2010). Nama setiap tabel basis data yang dibuat disesuaikan dengan nama yang telah dirancang sebelumnya. Desain fisik dalam SIPEKSOY dapat dilihat pada Lampiran 4.
29
Desain Antarmuka Desain antarmuka dirancang berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya. Desain antarmuka sistem pemilihan varietas unggul kedelai dilakukan dengan membuat sketsa dengan menggunakan desain gambar komputer. Pada perancangan ini terdiri atas 4 pembagian ruang yaitu: header (logo dan menu utama), halaman utama, menu kiri, dan footer. Konsep pembagian ruang dan tata letak dari SIPEKSOY dapat dilihat pada Gambar 19. Header (Logo dan menu utama)
Halaman Utama
Menu kiri
Footer
Gambar 19 Desain pembagian ruang SIPEKSOY Antarmuka Utama Perancangan antarmuka utama terdiri atas header, menu utama, menu kiri, dan footer selalu ditampilkan dalam setiap pergantian halaman. Tampilan antarmuka SIPEKSOY disajikan pada Gambar 20 dengan penjelasan sebagai berikut: Header berisi nama judul, logo IPB, dan gambar kedelai, selain itu terdapat juga menu utama yang berisi tentang menu-menu utama yang ada pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai terdiri atas menu home, profil, varietas, hama, dan penyakit yang digunakan sebagai navigasi untuk berpindah dari halaman yang satu ke halaman yang lain pada SIPEKSOY . Menu kiri terdiri atas kotak pencarian dan informasi kedelai. Kotak pencarian digunakan untuk mencari varietas berdasarkan kata kunci yang dimasukkan oleh pengguna seperti warna biji, nama varietas dan lahan. Menu informasi kedelai berisi tentang informasi singkat morfologi tanaman kedelai, sekilas tentang kedelai, dan informasi varietas unggul yang dapat diakses oleh pengguna. Untuk menampilkan Informasi tentang kedelai dilakukan dengan cara mengklik judul informasi yang diinginkan. Halaman utama merupakan bagian utama sistem pemilihan varietas unggul kedelai yang berisi informasi pencarian dan pemilihan varietas unggul kedelai. Footer mengandung link yang menginformasikan nama peneliti dan alamat email peneliti.
30
Header Gambar kedelai
Menu utama
Logo
Cari
Halaman Utama
Menu kiri
Footer
Gambar 20 Desain antarmuka utama Desain Antarmuka Profil
Header Gambar kedelai
Gambar 7. Antarmuka detil pengguna profil Logo Menu utama
cari
Menu kiri
Foto Penulis
Deskripsi Biodata
Foto Pembimbing 1
Deskripsi Biodata
Foto Pembimbing 2
Deskripsi Biodata
Foto Pembimbing 3
Deskripsi Biodata
Footer
Gambar 21 Desain antarmuka profil Gambar 21 merupakan tampilan profil yang berisikan informasi tentang tim pengembang sistem pemilihan varietas unggul kedelai yang ditampilkan berupa teks dan foto. Pada menu ini pengguna dapat melihat deskripsi singkat dari peneliti, dan dosen pembimbing yang disajikan berupa nama, foto dan alamat email. Desain Antarmuka Varietas Antarmuka varietas direpresentasikan dalam bentuk teks dan gambar, menu varietas disajikan untuk memberikan informasi kepada pengguna tentang varietas unggul kedelai. Langkah pertama dalam memilih varietas yaitu pilih
31
menu varietas akan tampil 2 sub menu yaitu telusur varietas dan cari berdasarkan kategori. Pencarian varietas beradasarkan telusur varietas dilakukan dengan cara pengguna mengklik nama varietas atau memilih nama varietas unggul kedelai yang ingin dicari, selain itu pada SIPEKSOY juga memiliki fitur pengelompokan nama varietas berdasarkan abjad dari awal (A →Z) misalnya pengguna ingin mencari varietas dengan nama Anjasmoro, pengguna mengklik huruf A maka semua nama varietas yang huruf awalnya A akan tampil, selanjutnya pengguna tinggal memilih Anjasmoro dan mendapatkan hasil rekomendasi berupa deskripsi detil tentang varietas unggul yang dipilih. Selain telusur varietas terdapat juga sub menu yang ke dua yaitu cari varietas berdasarkan kategori yang diinginkan pengguna. Pemilihan varietas berdasarkan kategori yang dimasukkan pengguna yaitu ukuran biji, warna kulit biji, tinggi tanaman, umur, potensi hasil, hama dan penyakit. Dalam memilih varietas unggul kedelai dimulai dengan pengguna memilih form varietas, kemudian pengguna mendapatkan informasi mengenai form varietas unggul berupa pilihan kriteria berdasarkan varietas yang diinginkan pengguna dengan memilih ukuran biji, memilih warna kulit biji, memilih tinggi tanaman, memilih umur, memilih lahan, memilih hama, dan memilih penyakit selanjutnya tekan tombol search, maka sistem akan mencari varietas unggul kedelai yang sesuai dengan karakteristik yang dimasukkan oleh pengguna kemudian sistem akan mencocokkan pilihan tersebut dengan yang ada di database dan pengguna akan mendapatkan informasi varietas unggul kedelai yang dihasilkan dan dipilih oleh sistem dilengkapi dengan fitur sorting sederhana yang digunakan untuk mengurutkan hasil berupa angka seperti hasil, umur, ukuran, tinggi tanaman, lemak, protein. Untuk mengurutkan hasil dari nilai (tinggi → rendah) atau (rendah → tinggi) pada hasil pencarian pengguna tinggal mengklik yang diinginkan yaitu hasil, umur, ukuran, tinggi tanaman, lemak, dan protein. Desain antarmuka varietas disajikan pada Gambar 22. Header Gambar kedelai
Logo
Menu utama Cari
Pencarian dan Pemilihan Varietas Unggul Kedelai
Menu kiri
Telusur varietas berdasarkan nama varietas (
Pilih varietas berdasarkan kategori
Footer
Gambar 22 Antarmuka varietas
Desain Antarmuka Hama Halaman pengendalian hama direpresentasikan dalam bentuk teks dan gambar dan sifatnya hyperlink. Untuk menampilkan form hama dimulai dengan klik menu hama dan sistem akan menampilkan form hama berupa teks dan untuk
32
memudahkan pengguna diberikan ilustrasi gambar hama yang menyerang beserta nama hama, nama latin, nama lain yang menyerang tanaman kedelai. Selanjutnya pengguna dapat memilih jenis hama yang menyerang tanamannya dengan cara mengklik nama hama pada form hama. Pengendalian hama umumnya dilakukan dengan melihat ciri-ciri serangan hama yang menyerang tanaman kedelai. Ciri-ciri fisik itu yang menjadi dasar diagnosa, jenis hama apa yang menyerang kedelai. Selanjutnya pengguna memilih jenis-jenis hama yang menyerang pada tanaman kedelainya dengan cara mengklik nama hama utama yang menyerang tanaman kedelai mereka, selanjutanya sistem akan memberikan penjelasan yang bersifat umum mengenai ciri-ciri serangan, gejala, dan pengendalian hama tersebut. Desain hama disajikan pada Gambar 23. Header Gambar kedelai
Logo
Menu utama Cari
Menu Kiri
Hama utama yang menyerang kedelai
Footer
Gambar 23 Desain antarmuka hama
Desain Antarmuka Penyakit
Header Gambar kedelai
Logo
Menu utama Cari
Menu Kiri
Penyakit utama yang menyerang kedelai
Footer
Gambar 24 Desain antarmuka penyakit
33
Pada Gambar 24 disajikan desain antarmuka identifikasi penyakit yang direpresentasikan dengan menggunakan teks dan gambar dan sifatnya hyperlink. Langkah pertama yang dilakukan untuk menampilkan form penyakit dimulai dengan klik menu penyakitselanjutnya sistem akan menampilkan form penyakit berupa teks dan gambar untuk memudahkan pengguna diberikan ilustrasi gambar penyakit yang menyerang beserta nama penyakit, patogen, gejala serangan, siklus, dan pengendalian. Selanjutnya pengguna memilih jenis-jenis penyakit utama yang menyerang pada tanaman kedelainya dengan cara mengklik nama penyakit utama yang menyerang tanaman kedelai selanjutnya sistem akan memberikan penjelasan yang bersifat umum mengenai ciri-ciri serangan, gejala, dan pengendalian penyakit yang dipilih. Desain antarmuka sistem pemilihan varietas unggul kedelai juga mengadopsi panduan Galitz (2007) yaitu:
Navigasi
Menu navigasi terletak dibagian header (atas) : home, lihat profil, varietas, hama dan penyakit. Desain navigasi pada sistem ini dirancang pada bagian header, dengan menggunakan rancangan tab navigasi yang terdiri atas bar navigasi yang berfungsi sebagai penanda lokasi keberadaan saat melakukan navigasi serta page title yang berfungsi sebagai nama judul halaman saat melakukan navigasi. Penggunaan tab navigasi ini bertujuan untuk menghemat penggunaan ruang dalam aplikasi seperti disajikan pada Gambar 25.
Gambar 25 Navigasi pada SIPEKSOY
Ukuran Halaman Resolusi layar yang digunakan adalah 960x540 px. Halaman pada SIPEKSOY dibuat minimal sehingga tidak memerlukan scrolling yang panjang. Halaman yang panjang menyebabkan tidak efisien dan pengguna mengalami kesulitan untuk melakukan pencarian. Scrolling Pada desain sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini lebih menekankan pada penggunaan scrolling secara vertical atau vertical scrolling. Scrolling secara vertical digunakan untuk memudahkan pengguna melakukan pergeseran menu pilihan secara vertikal dari atas ke bawah untuk menampilkan sejumlah menu yang tersedia pada sistem. Tipografi Semua halaman yang ada pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai menggunakan jenis huruf Arial, Helvetica, Sans Serif. Ukuran huruf adalah 18 pt untuk judul, 14 pt untuk bodytext, dan 14 pt untuk link. Hampir setiap halaman menggunakan ukuran huruf tersebut dan tanpa adanya perubahan. Penggunaan font tersebut dapat dilihat pada Gambar 26
34
Gambar 26 Font judul dan bodytext
Warna Untuk memperjelas teks yang dimunculkan, Pemilihan warna teks haruslah kontras dengan warna background. Warna memiliki tujuan tertentu. Kombinasi pemilihan warna yang dipilih adalah biru dan biru campur putih untuk background konten utama, putih untuk teks tanpa link, hijau untuk teks yang memiliki link. Logo Logo yang dibuat pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai yaitu logo IPB dan disertai dengan gambar kedelai yang dibuat untuk memudahkan user mengingat bahwa ini tentang kedelai. Logo ini digunakan untuk semua title site pada setiap halaman. Gambar 27 untuk pengunaan logo pada setiap title site sistem pemilihan varietas unggul kedelai.
Gambar 27 Logo
Pemilihan icon Icon merupakan salah satu cara untuk meningkatkan fungsi suatu menu yang secara visual menggambarkan suatu objek atau fungsi dalam sebuah aplikasi. Icon pada sistem ini digunakan bersama-sama dengan menu. Tujuannya adalah untuk membantu pengguna mengingat fungsi yang terdapat pada sistem, sehingga penggunaan waktu menjadi lebih efisien. Icon pada menu merepresentasikan fungsi yang disediakan sistem tersebut. Icon lebih mencerminkan arti yang ada di dalamnya (Galitz 2007). Pada halaman home menggunakan icon untuk pencarian seperti pada Gambar 28. Gambar 28 Icon pencarian pada SIPEKSOY
Footer Footer mengandung link yang menginformasikan tentang peneliti sistem pemilihan varietas unggul kedelai yang terdiri atas nama peneliti dan alamat email seperti yang disajikan pada Gambar 29.
Gambar 29 Footer pada SIPEKSOY
35
Tahap Implementasi Pada tahap ini merealisasikan rancangan perangkat lunak ke dalam bentuk program komputer dan menghasilkan suatu halaman . Implementasi aplikasi dilakukan dengan pembuatan kode program. Pada tahap ini sistem dibuat dengan menggunakan pemrograman PHP dan database MySQL. Gambar 30 menunjukkan halaman utama dari sistem pemilihan varietas unggul kedelai yang telah diimplementasikan. Halaman pada bagian atas sistem terdapat menu yang digunakan sebagai navigasi untuk berpindah ke halaman halaman lain pada SIPEKSOY. Pada bagian tengah berisi tentang gambaran secara umum sistem yang di buat. Pada bagian kiri berisi tentang informasi tentang kedelai. Menu-menu yang terdapat pada SIPEKSOY terdiri atas lima menu utama yaitu menu home, profil, varietas, hama dan penyakit.
Gambar 30 Hasil implementasi halaman home
Halaman Pemilihan Varietas Pada halaman pemilihan varietas unggul kedelai pengguna terlebih dahulu memasukkan pilihan sesuai dengan kategori atau kriteria yang diinginkan misalnya memilih lahan, warna biji, dan potensi hasil. Setelah pengguna mengisi dengan form masukan maka pegguna dapat memilih varietas sesuai dengan yang
36
diinginkan dengan menekan tombol search, lalu sistem akan mencari varietas kedelai yang sesuai dengan karakteristik yang dimasukkan oleh pengguna. Sistem akan mencocokkan dengan yang ada di dalam database. Sistem akan menilai dengan cara mencocokkan parameter kunci yang dimasukkan oleh pengguna dengan database yang tersimpan pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Gambar 31 memperlihatkan halaman awal pemilihan varietas berdasarkan kategori.
Gambar 31 Form pemilihan varietas berdasarkan kategori
Gambar 32 Hasil pencarian varietas berdasarkan kategori
Gambar 32 Hasil rekomendasi berdasarkan kategori Gambar 32 menunjukkan hasil rekomendasi varietas kedelai berdasarkan kategori yang dimasukkan pengguna. Rekomendasi yang diberikan berupa nama varietas, potensi hasil, umur, ukuran biji, tinggi tanaman, kandungan protein, dan
37
kandungan lemak. Pada hasil pemilihan varietas dilengkapi dengan fitur sorting dimana pengguna dapat melakukan pengurutan secara ascending dan descending yaitu berdasarkan hasil, umur, ukuran biji, tinggi tanaman, protein, lemak. Selain itu SIPEKSOY juga dapat menampilkan halaman detail hasil pemilihan varietas unggul kedelai berupa rekomendasi kepada pengguna yaitu deskripsi detail dari hasil varietas yang terpilih, pengguna mendapatkan informasi detail tentang varietas yang terpilih yang dapat dilakukan dengan cara mengklik nama varietas yang tampil pada hasil pencarian sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Deskripsi detil yaitu berupa nama varietas, SK Mentan, tahun lepas, asal, umur, bernunga, umur polong masak, warna hipokotil, warna epikotil, warna daun, warna bulu, warna bunga, warna kulit biji, warna polong masak, warna hilum, bentuk biji, bentuk daun, tinggi tanaman, bobot 100 biji, kandungan protein, kandungan lemak, sifat lain, wilayah adaptasi, lahan dan pemulia dapat diperoleh oleh pengguna seperti yang terlihat pada Gambar 33 dan hasil Implementasi secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 34 dan Lampiran 5. .
.
Gambar 33 Hasil deskripsi detail pemilihan varietas unggul kedelai
38
Tahap Pengujian dan Evaluasi Tahap ini sistem yang akan diluncurkan di uji terlebih dahulu. Pengujian dilakukan terhadap fungsional sistem yang telah dibangun pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai. Pengujian dilakukan menggunakan metode black box. Hal ini bertujuan agar sistem dapat terukur berdasarkan input yang dimasukkan dengan output yang diharapkan. Sistem ini di uji oleh Admin dan penyuluh. Cara pengujian sistem dapat dilihat pada Gambar 51 Lampiran 6 dan daftar uji blackbox untuk pengujian sistem pemilihan varietas unggul kedelai dapat dilihat pada Lampiran 7. Setelah pengujian sistem selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap sistem yang telah dibuat. Evaluasi terhadap sistem dilakukan dengan memastikan bahwa sistem pemilihan varietas unggul kedelai ini sudah benar sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pengguna yang disajikan dalam bentuk dan laporan. Tahap evaluasi informasi berdasarkan kategori pilihan yang dilakukan dengan bantuan kuisioner dilampirkan pada Lampiran 8. Hasil pengujian sistem pemilihan varietas unggul kedelai sebagai berikut: 1. Evaluasi informasi untuk lahan, warna kulit biji, dan nama berdasarkan pencarian kata kunci misalnya user mencari informasi mengenai varietas yang cocok ditanam pada lahan sawah. Pengguna memasukan kata kunci lahan sawah pada kolom pencarian. Sistem menampilkan hasil pencarian varietas yang cocok ditanam pada lahan sawah, selain itu user juga dapat mencari informasi mengenai warna biji dan berdasarjkan nama varietas dengan cara engetikkan kata kunci di kolom search selanjutnya sistem akan mencocokkan informasi yang ada di database mendapatkan informasi secara detail tentang deskripsi varietas yang terpilih. Hasil evaluasi informasi lahan sawah yang didapat benar dan sesuai. 2. Evaluasi informasi varietas berdasarkan nama lengkap varietas unggul kedelai nama varietas. Tahap ini misalnya pengguna ingin mencari Informasi mengenai varietas Mallika, pengguna memilih Mallika secara otomatis sistem akan menampilkan informasi secara detail deskripsi varietas Mallika. Hasil evaluasi informasi varietas benar dan sesuai. 3. Evaluasi informasi varietas dengan cari varietas berdasarkan kategori. 1). Kategori Potensi Hasil Potensi hasil tinggi User ingin mencari varietas kedelai yang memiliki potensi hasil yang tinggi dengan memilih potensi hasil tinggi di kategori potensi hasil. Sistem akan menampilkan 35 macam varietas yang memiliki potensi hasil tinggi yaitu Wilis, Sindoro Slamet, Dieng, Kawi, Bromo, Argo Mulyo, Burangrang, Manglayang, Sinabung, Kaba, Tanggamus, Mahameru, Anjasmoro, Lawit, Menyapa, Merubetiri, Ijen, Panderman, Seulawah, Ratai, Rajabasa, Gumitir, Argopuro, Arjasari, Mallika, Detam -1, Detam 2, Grobogan, Kipas Merah Bireun, Gepak Kuning, Gepak Ijo, Mitani, Mutiara 1, Baluran. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai. Potensi hasil sedang User ingin mencari informasi varietas yang memiliki potensi hasil sedang dengan memilih potensi hasil sedang. Sistem menampilkan 24 macam varietas yang memiliki potensi hasil sedang yaitu No 29, Ringgit, Sumbing, Shakti, Davros, Orba, Galunggung, Dempo, Raung, Muria, Tambora,
39
Lompobatang, Rinjani, Tengger, Jayawijaya, Krakatau, Tampomas, Cikuray, Singgalang, Kipas putih, Lumajang bewok, Lawu, Pangrango, Kerinci. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai Potensi hasil rendah User ingin mencari informasi varietas yang memiliki potensi hasil rendah dengan memilih potensi hasil rendah. Sistem menampilkan 12 macam varietas yang memiliki potensi hasil sedang yaitu Otau, No 27, Merapi, Guntur, Lokon, Merbabu, Tidar, Petek, Malabar, Meratus, Sibayak, Nanti. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai 2). Umur User ingin mencari informasi varietas yang memiliki umur genjah dengan memilih umur genjah (<80 hari). Sistem menampilkan 13 macam varietas yang memiliki umur genjah yaitu : Guntur, Lokon, Tidar, Petek, Dieng, Tengger, Malabar, Luajang Bewok, Lawu, Leuser, Meratus, Grobogan, Gepak Kuning. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas yang memiliki umur sedang (80-85 hari) dengan memilih umur sedang (80-85 hari) sistem menampilkan 24 macam varietas yang memiliki umur sedang yaitu : Sumbing, Merapi,Shakti, Davros, Merbabu, Krakatau , Tampomas, Cikuray, Singgalang, Bromo, Argo Mulyo,Burangrang, Kaba, Lawit, Menyapa, Ijen, Panderman, Rajabasa, Gumitir, Detam 1, Detam 2, Gepak Ijo, Mutiara 1 , Baluran. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas yang memiliki umur dalam (> 85 hari) dengan memilih umur dalam (> 85 hari). Sistem menampilkan 35 macam varietas yang memiliki umur dala yaitu : Otau, No.27, No.29, Ringgit, Orba, Galunggung, Wilis, Depo, Sindoro, Slamet, Raung, Muria, Tambora, Lompobatang, Rinjani, Jayawijaya, Kipas Putih, Pangrango, Kawi, Manglayang, Sinabung, Tanggamus, Nanti, Sibayak, Mahameru, Anjasmoro, Merubetiri, Seulawah, Ratai, Argopuro, Arjasari, Mallika, Kipas Merah Bireun, Mitani, Kerinci. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai. 3). Ukuran biji User ingin mencari informasi varietas yang memiliki ukuran biji besar (>14 gram). Sistem menampilkan 12 macam varietas yang memiliki ukuran biji besar yaitu : Argomulyo, Burangrang, Anjasmoro, Panderman, Rajabasa, Gumitir, Argopuro, Arjasari, Detam-1, Grobogan, Mutiara 1, Baluran. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas yang memiliki ukuran biji Sedang (1014gram). Sistem menampilkan 40 macam varietas yang memiliki ukuran biji besar yaitu : Shakti, Davros, Orba, Galunggung, Guntur, Lokon, Wilis, Dempo, Sindoro, Slamet, Raung, Merbabu, Muria, Tambora, Lompobatang, Rinjani, Tengger, Tampomas, Cikuray, Singgalang, Malabar, Kipas Putih, Lawu, Kawi, Bromo, Leuser, Manglayang, Sinabung, Kaba, Tanggamus, Nanti, Sibayak, Lawit, Merubetiri, Ijen, Ratai, Detam 2, Kipas Merah Bireun, Mitani, Kerinci. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas yang memiliki ukuran biji Kecil ( <10 gram). Sistem menampilkan 20 macam varietas yang memiliki ukuran biji kecil yaitu : Otau, No. 27, No. 29, Ringgit, Sumbing, Merapi, Tidar, Petek, Dieng, Jayawijaya, Krakatau, Lumajang bewok, Pangrango, Meratus,
40
Mahameru, Menyapa, Seulawah, Mallika, Gepak kuning, Gepak ijo. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai 4). Warna biji User ingin mencari informasi varietas yang memiliki warna biji kuning. Sistem menampilkan 65 macam varietas yang mengandung kata kuning termasuk kuning kehijauan yaitu : No. 29, Ringgit, Sumbing, Shakti, Davros, Orba, Galunggung, Guntur, Lokon, Wilis, Dempo, Sindoro, Slamet, Raung, Merbabu, Tidar, Muria, Petek, Tambora, Lompobatang, Rinjani, Dieng, Tengger, Jayawijaya, Krakatau, Tampomas, Singgalang, Malabar, Kipas Putih, Lumajang Bewok, Lawu, Pangrango, Kawi, Bromo, Leuser, Argomulyo, Burangrang, Manglayang, Sinabung, Kaba Meratus, Tanggamus, Nanti, Sibayak, Mahameru, Anjasmoro, Lawit, Menyapa, Merubetiri, Ijen, Panderman, Seulawah, Ratai, Rajabasa, Gumitir, Argopuro, Arjasari, Grobogan, Kipas merah bireun, Gepak Kuning, Gepak ijo, Mitani, Mutiara 1, Kerinci, Baluran. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas yang memiliki warna biji kuning kehijauan. Sistem menampilkan 12 macam varietas yang mengandung kata kuning kehijauan yaitu No. 29, Lompobatang, Rinjani, Dieng, Tidar, Menyapa, Seulawah, Ratai, Gumitir, Gepak Kuning, Gepak ijo, Mitani. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas yang memiliki warna biji hitam. Sistem menampilkan 5 macam varietas yang mengandung kata hitam yaitu Otau, Meratus, Mallika, Detam-1, Detam-2. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai. 5). Lahan User ingin mencari informasi varietas untuk lahan sawah (irigasi dan tadah hujan) dengan memilih sawah di kategori lahan. Sistem menampilkan 5 macam varietas kedelai yaitu : dieng, lawu, sinabung, kawa dan anjasmoro. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas untuk lahan kering (kering masam) dengan memilih kering di kategori lahan. Sistem menampilkan 7 macam varietas kedelai yaitu : Singgalang, Kipas Putih, Tanggamus, Nanti, Sibayak, Seulawah, Ratai. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas untuk lahan (pasang surut) dengan memilih pasang surut di kategori lahan. Sistem menampilkan 2 macam varietas kedelai yaitu : Lawit, Menyapa. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas untuk lahan dataran rendah dengan memilih dataran rendah di kategori lahan. Sistem menampilkan 1 macam varietas kedelai yaitu : Mallika. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas untuk lahan dataran tinggi dengan memilih dataran tinggi di kategori lahan. Sistem menampilkan 2 macam varietas kedelai yaitu : Shakti, Davros. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai 6) Tinggi tanaman User ingin mencari informasi varietas untuk tinggi tanaman kedelai yang masuk kategori pendek (< 50 cm) dengan memilih pendek di kategori tinggi tanaman. Sistem menampilkan 8 macam varietas kedelai yaitu : wilis, tidar,
41
petek, lumajang bewok. Argomulyo, meratus, panderman, mutiara 1. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas untuk tinggi tanaman kedelai yang asuk kategori sedang (50-70 cm) dengan memilih sedang di kategori tinggi tanaan. Sistem menampilkan 56 macam varietas kedelai yaitu : Otau, Ringgit, Sumbing, Merapi,Shakti, Davros, Orba, Galunggung, Guntur, Lokon, Dempo, Sindoro, Slamet, Raung, Merbabu, Muria, Tambora, Lompobatang, Rinjani, Dieng, Tengger, Jayawijaya, Krakatau,Tampomas, Cikuray, Singgalang, Malabar, Kipas Putih, Lawu, Pangrango, Kawi, Bromo, Leuser, Burangrang, Manglayang, Sinabung, Kaba, Tanggamus, Mahameru, Anjasmoro, Lawit, Menyapa, Ijen, Rajabasa, Gumitir, Argopuro, Mallika, Detam-1, Detam-2, Grobogan, Kipas Merah Bireun, Gepak Kuning, Gepak Ijo, Mitani, Kerinci, Baluran. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai User ingin mencari informasi varietas untuk tinggi tanaman kedelai yang masuk kategori tinggi (>70 cm) dengan memilih tinggi di kategori tinggi tanaman. Sistem menampilkan 8 macam varietas kedelai yaitu : No.27, No.29, Nanti, Sibayak, Merubetiri, Seulawah, Ratai, Arjasari. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai 7). Penyakit Tahan penyakit : user ingin cari varietas yang tahan penyakit. Sistem akan menemukan 57 varietas yaitu : Dempo, Merbabu, Raung, Lokon, Muria, Davros, Galunggung, Shakti, Orba, Wilis, Raung, Tidar, Tambora No.29, Orba, Kerinci, Lompobatang, Rinjani, Lawu, Dieng, Tengger, Jayawijaya, Krakatau, Tampomas,Cikuray , Singgalang, Malabar, Kipas Putih, Sindoro, Slamet, Pangrango, Kawi, Bromo, Leuser, Argomulyo, Meratus, Burangrang, Manglayang, Sinabung, Kaba, Tanggamus, Nanti, Sibayak, Mahameru, Anjasmoro, Seulawah, Ratai, Rajabasa, Mitani, Mutiara 1. Hasil evaluasi informasi benar dan sesuai 8). Hama Tahan hama : user ingin mencari varietas yang tahan hama, sistem akan menampilkan 23 varietas yaitu: dempo, Merbabu, Tidar, Kerinci, Lumajang Bewok, Tengger, Gumitir, Argopuro, Mallika, Detam-1, Detam-2, Kipas Merah Bireun, Gepak Kuning, Gepak Ijo, Mutiara 1 Berdasarkan pengujian dan evaluasi yang dilakukan pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai, menunjukkan bahwa evaluasi dan pengujian sistem yang dilakukan dengan kecocokan varietas unggul kedelai yang terpilih pada SIPEKSOY sudah benar dan sesuai atau sebesar 100% uji kecocokan varietas unggul yang tepilih, dan disajikan dalam bentuk web dan laporan.
42
5 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 1. Mengembangkan sistem pemilihan varietas unggul kedelai (SIPEKSOY) berbasis web yang pemilihan varietas unggulnya dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu telusur berdasarkan nama varietas, pencarian varietas berdasarkan kata kunci (key word) yang dimasukkan pengguna, dan yang ketiga yaitu pencarian berdasarkan kategori. 2. (SIPEKSOY) dibangun untuk membantu pemerintah yaitu penyuluh dan pakar dalam mensosialisasikan varietas unggul kedelai dan membantu petani dalam memilih varietas unggul kedelai.
Saran Melihat kurangnya ketersediaan data dalam varietas unggul kedelai, termasuk ketersediaan foto dan gambar varietas unggul kedelai, maka perlu adanya perbaikan ketersediaan data yang lebih lengkap oleh pemulia atau lembaga terkait seperti Balai Kacang-Kacangan dan Umbi_Umbian Malang (BALITKABI) Departemen Pertanian.
DAFTAR PUSTAKA Adie MM, Krisnawati A. 2007. Biologi tanaman kedelai. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Arsyad DM, Adie MM, Kuswantoro H. 2007. Perakitan Varietas unggul kedelai spesifik agroekologi. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. [BALITKABI] Balai Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. 2011. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Malang (ID): Deptan. [BALITKABI] Balai Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. 2012. Varietas unggul kedelai. [Internet]. [diacu 2012 Sept 17]. Tersedia dari: http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/varietas-unggul/vu-kedelai/77varietas-unggul-kedelai-detam-1.html. Barbosa EBDM, Sena GJD. 2011. Data information system to promote the organization data of collections – modeling considerations by the unified modelign language (UML), Journal of Information Systems and Technology Management . 8, No. 1: 73-86 [BPPP] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2007. Pedoman umum produksi benih sumber kedelai. Jakarta (ID): Deptan. [BPPP] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Pedoman umum produksi benih sumber kedelai. Jakarta (ID): Deptan.
43
[BBP2TP] Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 2008. Teknologi budidaya kedelai. Bogor (ID Deptan). Cahyadi W. 2009. Khasiat dan teknologi kedelai. Jakarta: Bumi Aksara. [DEPTAN] Departemen Pertanian. 2009. Panduan pelaksanaan sekolah lapang pengelolaan tanaman terpadu (SL_PPT) Kedelai. Jakarta: Departemen Pertanian RI. Galitz WO. 2007. The essential guide to user interface design: An introduction to GUI design principles and techniques. Ed ke-3. Indiana: John wiley & sons Ghulamahdi M, Melati M, Sagala D. 2009. Production of soybean varieties under saturated soil culture on tidal swamps, J. Agron. Indonesia 37 (3) : 226 232 Ikhsan S. 2013. Sistem konsultasi agribisnis cabai (capsicum annuum.l) berbasis android. [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Istina NI, Sipahutar D. 2011. Uji adaptasi beberapa varietas kedelai di kabupaten rokan hilir, Riau. Prosiding seminar nasional pengkajian dan diseminasi inovasi pertanian mendukung program strategis kementerian pertanian. Bogor Kamilah N. 2012. Sistem manajemen pengetahuan dalam pemilihan benih dan varietas unggul padi.[tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Kasim, Djunainah. 1993. Deskripsi varietas unggul palawija 1918 – 1992. Puslitbang Tanaman Pangan. Bogor. Masdalia, Syam’un E, Riadi M. 2011. Aplikasi bahan organik dan teknologi BMF (Budi mixed farming) terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas kedelai. J. Agronomika vol 1 no.1, 36-42 issn 2088-8066 Mukarim, Hamdani, Ikhwani. 2010. Sistem pakar budidaya kedelai. Bogor. Ramadhan A. 2010. Analisis dan rancangan konseptual sistem informasi pencataan dan perencanaan stok sapi potong nasional [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Satzinger J, Jackson R, Burd S. 2007. System analys and design. Ed ke-4. Thomson Course Tech. Canada. Supriyanto. 2011. Sistem konsultasi online agribisnis cabai (Capsicum annuun L). [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Tahir MA. 2010. Teknik ekstraksi dan aplikasi beberapa pestisida nabati untuk menurunkan palatabilitas ulat grayak (spodoptera litura fabr) di laboratorium. Buletin Teknik Pertanian vol 15( 1); 37 - 40. Tam MCY, Tummala VMR. 2001. An application of the ahp in vendor selection of a telecommonications system. The International Journal of Management Science (Omega) 29: 171-182. Turban E, Aronson J.E, Liang T.P. 2005. Decission support system and intelligence system. Ed ke-7. United State of America: Prentise Halls. Widyawati. 2008. Kajian perkembangan varietas unggul dan perbenihan kedelai (Glycine Max (L) Merrill).[tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
49
LAMPIRAN
47
Lampiran 1. Kuisioner penentuan kriteria pemilihan varietas unggul kedelai oleh responden ahli (Peneliti Kedelai)
KUISIONER SISTEM PEMILIHAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI (SIPEKSOY) Data Responden Nama
:.......................................................
Instansi
:.......................................................
Pendidikan
:.......................................................
Masa Kerja
:.......................................................
Alamat
:.......................................................
No. Telepon
:.......................................................
Tanggal Pengisian
:.......................................................
Tanda tangan
:.......................................................
Hasil pengisian kuisioner ini akan digunakan untuk keperluan (Tesis) Oleh Tien Kumalasari
Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor 2013
48
Lampiran 1 (lanjutan) Petunjuk pengisian kuisioner Dalam penentuan pemilihan varietas unggul kedelai, bapak /ibu diminta untuk membandingkam terhadap tingkat relevansi setiap kriteria dalam skala 1 sampai dengan 3 yang secara berurutan berarti (1) tidak penting, (2) penting, (3) sangat penting. Tolong diurutkan dengan memberi nilai 1-3 (berdasarkan tingkat KEPENTINGAN) pada Tabel berikut: Tabel kriteria varietas unggul kedelai Kriteria Dilepas tahun Sk Mentan Nomor galur Asal Warna hipokotil Warna Epikotil Warna daun Warna bulu Warna bunga Warna kulit_biji Warna_polong-masak Warna_hilum Bentuk_biji Bentuk_daun Tipe_tumbuh Percabangan Umur_berbunga Umur_polong_masak Ukuran_biji Tinggi_tanaman Bobot_100biji Kandungan_protein Kandungan_lemak Ketahanan_ hama Ketahanan_penyakit Sifat_sifat_lain Pemulia Wilayah_adaptasi
Urutan
Lampiran 2 Data Varietas Unggul Kedelai (BALITKABI 2011) No
Kategori 1,7 1,4 1,8 1,9 1,8
Ukuran 7,5 11,5 8,0–9,0 8,0 11
Warna_biji Kuning kehijauan Kuning Kuning pucat Kuning Kuning
Tinggi 47–57 50–55 57 55–60 65
Umur 74–78 73–79 84–87 82–85 84
1,7 1,65 1,27 1,69 2,03 2,26 2,0 2,4 2,5 1,87 1,5-2,0 1,4 1,6-2,5 1,2-2,45 2,16 2,13 1,22 1,24 1,52
11–12 10 12 12 12 12,5 10 10,5 10,6 16,0 9–10 17 10–12 10,68 10,37 11,0 11,5 9,63
Hitam mengkilat Kuning Kuning mengkilat Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning mengkilat Kuning Kuning Kuning mengkilat Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning
60-65 50-55 57 50-60 59 65 65 60-70 60-70 60 40 40-45 60-70 60 66 64 67 73 40–56
82-85 80-85 70 85-90 86 87 88 88 85 78-80 80-82 73-77 80-82 86-92 88 85 88 91 75–80
25 26 27 28 29 30
Cikuray Singgalang Malabar Kipas putih Sindoro Slamet Pangrango Kawi Bromo Leuser Argo mulyo Meratus Burangrang Manglayang Sinabung Kaba Tanggamus Nanti Lumajang bewok Lawu Dieng Tengger Jayawijaya Krakatau Tampomas
1,2-1,8 1,7 1,4 1,8 1,9 1,8
11–13 7,5 11,5 8,0–9,0 8,0 11
Kuning jerami Kuning kehijauan Kuning Kuning pucat Kuning Kuning
70 47–57 50–55 57 55–60 65
74–78 74–78 73–79 84–87 82–85 84
31 32 33 34 35 36 37 38 39
Cikuray Singgalang Malabar Kipas putih Sindoro Slamet Pangrango Kawi Bromo
1,7 1,65 1,27 1,69 2,03 2,26 2,0 2,4 2,5
11–12 10 12 12 12 12,5 10 10,5 -
Hitam mengkilat Kuning Kuning mengkilat Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning mengkilat
60-65 50-55 57 50-60 59 65 65 60-70 60-70
82-85 80-85 70 85-90 86 87 88 88 85
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Varietas Dieng Tengger Jayawijaya Krakatau Tampomas
Hasil
Lahan Sawah,tegal Sawah, tegal Sawah tegal, kering masam, kering bukan masam Dataran rendah, dataran tinggi Kering masam, sawah tadah hujan Sawah, tegalan Kering, sawah tadah hujan Tanah masam Tanah masam Sawah Sawah Kering masam Kering masam Sawah irigasi Sawah,tegal Sawah, tegal Sawah tegal, kering masam, kering bukan masam Dataran rendah, dataran tinggi Kering masam, sawah tadah hujan Sawah, tegalan Kering, sawah tadah hujan Tanah masam Tanah masam -
Hama Tahan lalat putih -
Penyakit Agak tahan karat daun Cukup tahan terhadap karat daun Agak tahan karat daun dan virus Toleran karat daun dan virus Agak tahan karat daun dan virus
Agak tahan lalat kacang
Toleran karat daun Toleran karat daun Agak tahan karat daun Toleran karat daun Tahan karat daun Tahan karat daun Tahan karat daun Agak tahan karat daun Toleran karat daun Agak tahan karat daun Toleran karat daun Agak tahan karat daun Toleran karat daun Agak tahan karat daun Agak tahan karat daun Agak tahan karat daun Moderat karat daun Tahan penyakit karat daun Agak tahan karat daun
Tahan lalat putih -
Agak tahan karat daun, tahan hawar daun agak tahan karat daun cukup tahan terhadap karat daun Agak tahan karat daun dan virus Toleran karat daun dan virus cmmv Agak tahan karat daun dan virus CMMV Toleran karat daun Toleran karat daun Agak tahan karat daun Toleran karat daun Tahan karat daun Tahan karat daun Tahan karat daun Agak tahan karat daun Toleran karat daun
-
49
50
Lampiran 2 Lanjutan No
Kategori
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49
Varietas Leuser Argo mulyo Meratus Burangrang Manglayang Sinabung Tanggamus Nanti Sibayak Mahameru
Hasil 1,87 1,5-2,0 1,4 1,6-2,5 1,2-2,45 2,16 1,22 1,24 1,41 2,4-2,16
50
Anjasmoro
2,3-2,25
51 52 53 54 55 56 57 58
Lawit Menyapa Merubetiri Baluran Ijen Panderman Seulawah Ratai
2,07 2,03 2,5-3,0 2,5-3,5 2,15-2,49 2,37 1,6-2,5 1,6-2,7
Ukuran 10,6 16,0 9–10 17 10–12 10,68 11,0 11,5 12,5 16,517,0 14,815,3 10,5 9,1 13-14 15-17 11,23 18-19 9,5 10,5
Warna_biji Kuning Kuning Kuning mengkilat Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning Kuning
Tinggi 60 40 40-45 60-70 60 66 67 73 74 62-64
Umur 78-80 80-82 73-77 80-82 86-92 88 88 91 89 83,5-94,8
59 60
Rajabasa Gumitir
3,90 2,41
61
Argopuro
62 63
Lahan -
-
Hama -
Penyakit Agak tahan karat daun Toleran karat daun Agak tahan karat daun Toleran karat daun Agak tahan karat daun Agak tahan karat daun Moderat karat daun Tahan penyakit karat daun Moderat penyakit karat daun Moderat terhadap karat daun
Kuning
64-68
82,5-92,5
-
-
Moderat terhadap karat daun
58 64 80-100 60-80 51 44 100 90
84 85 95 80 83 85 93 90
Pasang surut tipe B dan C, Sawah Pasang surut tipe B dan C, Sawah Kering masam, Kering masam
Agak tahan ulat grayak Agak tahan ulat grayak -
Tahan penyakit karat daun Agak Tahan penyakit karat daun
15 15,75
Kuning Kuning kehijauan Kuning Kuning Kuning mengkilap Kuning muda Kuning kehijauan Kuning agak kehijauan Kuning cerah Kuning agak hijau
54 65
82-85 81
Kering masam, Pasang surut -
Tahan penyakit karat daun Peka virus daun (CMMV)
3,05
17,80
Kuning
61
84
Arjasari Mallika
2.235 2,94
19,2 9-10
Kuning Hitam
72 60-80
98-100 85-90
64
Detam-1
3,45
14,84
Hitam
58
84
-
65
Detam-2
2,96
13,54
Hitam
57
82
-
66 67
Grobogan Kipas merah b
3,40 3,5
18 12
Kuning muda krem tua
50-60 40-90
76 85-90
68
Gepak kuning
2,86
8,25
Kuning kehijauan
55
73
69 70
Gepak ijo Mitani
2,68 3,2
6,82 12,8
65 52,6
76 82-90
Sawah, dan Tegal Kering, dataran rendah
71
Mutiara 1
4,1
23,2
Kuning kehijauan Kuning muda kehijauan Kuning
Tahan lalat kacang, pengisap polong,peka ulat grayak Tahan lalat kacang, pengisap polong,peka ulat grayak Peka terhadap lalat kacang Toleran ulat jengkal maupun ulat grayak Agak tahan pengisap polong, Peka ulat grayak Agak tahan pengisap polong, Peka ulat grayak Tahan lalat bibit dan ulat grayak Agak tahan ulat grayak, penggulung daun. Tahan ulat grayak. Tahan terhadap kutu hijau.
46,8
82
Kering dan sawah
Tahan hama penggerek pucuk
72
Tanggamus
1,22
11,0
Kuning
67
88
Kering masam
Tahan terhadap penyakit karat daun, tahan terhadap bercak Moderat karat daun
Sawah Kering masam Kering masam Kering masam
Dataran rendah, dataran tinggi
Tegalan, Sawah tadah hujan dan irigasi Sawah, dan Tegal
-
Peka virus daun (CMMV) Agak tahan terhadap karat daun dan fusarium Agak tahan terhadap penyakit karat daun
51
Lampiran 3. Use case untuk pengguna sistem pemilihan varietas unggul kedelai Use case Memilih varietas unggul
Keterangan Menampilkan pilihan kategori varietas yang diinginkan. Pilihan tersebut terdiri atas : Pilih warna kulit biji : sistem akan menampilkan kategori warna kulit biji yang terdiri dari hitam, kuning dan kuning kehijauan. Pilih umur polong masak : sistem akan menampilkan kategori Umur polong masak terdiri atas Genjah (<80 hari), sedang (80-85 hari), dalam (> 85 hari). Pilih ukuran biji : sistem akan menampilkan kategori ukuran biji terdiri atas kecil (<10 gram), sedang (10-14 gram), besar (>14 gram). Pilih tinggi tanaman : sistem akan menampilkan kategori Tinggi tanaman terdiri atas pendek (<50 cm), sedang (50-70 cm), Tinggi (>70 cm). Pilih potensi hasil : sistem akan menampilkan kategori potensi hasil terdiri atas rendah (< 1,5 ton/ha), sedang (1,5 - 2 ton/ha, tinggi (>2 ton/ha). Pilih wilayah adaptasi/ lahan : sistem akan menampilkan kategori wilayah adaptasi/ lahan terdiri atas sawah, kering/tegalan, kering masam, pasang surut, dibawah naungan dan dataran tinggi. Pilih ketahanan hama : sistem akan menampilkan kategori ketahanan hama terdiri atas tahan dan agak tahan. Pilih ketahanan penyakit: sistem akan menampilkan tahan dan agak tahan Mencari informasi pengendalian Menampilkan informasi hama utama yang hama menyerang tanaman kedelai berupa gambar, gejala dan cara pengendaliannya.
52
Lampiran 3 (lanjutan) Use case Update varietas
Keterangan Menampilkan fungsi edit, tambah dan hapus varietas
Update informasi hama dan penyakit
Menampilkan fungsi edit, tambah dan hapus hama dan penyakit
Update user
Menampilkan fungsi edit, tambah dan hapus user
53
Lampiran 4 Basis data pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai. No 1
2
Entitas kedelai
hama
Atribut id nama tahun_lepas no_induk asal warna_hipokotil warna_epikotil warna_batang warna_daun warna_bulu warna_polong warna_biji warna_hilum bentuk_daun percabangan tipe_tumbuh umur-bunga warna_bunga kandungan_protein kandungan_minyak beni_pejenis siat_lain pemulia kerebahan pemulia keterangan gambar id_potensi_hasil id_umur_matang id_tinggi_tanaman id_ukuran_biji id_lahan real_potensi_hasil real_umur_matang real_tinggi_tanaman real-ukuran biji id kategori nama gejala ciri pengendalian nama_latin
Tipe int Varchar varchar Varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar varchar text varchar varchar varchar text varchar int int int int int varchar varchar varchar varchar int varchar varchar text text varchar varchar
Length 3 100 200 200 200 100 100 100 100 100 100 100 100 200 200 200 100 100 100 100 100 200 300 200 100 3 3 3 3 3 100 100 100 100 3 100 200 200 200
54
Lampiran 4 Basis data pada sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) No
Entitas
3
ketahanan _hama
4
penyakit
5
ketahanan_penyakit
6
lahan
7
potensi_hasil
8
tentang_kedelai
9
tinggi_tanaman
10
ukuran_biji
11
umur_matang
12
users
Atribut nama_lain synonim gambar id_ id_kedelai id_hama ketahanan nilai id kategori patogen nama_latin nama_lain gejala siklus pengendalian gambar id id_kedelai id_penyakit ketahanan nilai id kategori jenis id value id title sumary gambar id value id value id value id user_name password name status email create_date
Tipe varchar varchar varchar int int int varchar varchar int varchar varchar varchar varchar text text text varchar int int int varchar varchar int varchar varchar int varchar int varchar text varchar int varchar int varchar int varchar int varchar varchar varchar varchar varchar datetime
Length 200 200 200 3 3 3 100 100 3 100 100 100 100
100 3 3 3 100 100 3 100 100 3 200 3 200 300 3 200 3 200 3 200 11 40 40 50 10 100
55
Lampiran 5 Hasil implementasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai HASIL IMPLEMENTASI SISTEM PEMILIHAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI (SIPEKSOY) 1. Home
Gambar 34 Halaman home 2. Varietas
Gambar 35 Halaman varietas
56
Lampiran 5 Hasil implementasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 3. Pemilihan varietas berdasarkan kata kunci
Gambar 36 Pencarian varietas berdasarkan kata kunci 4.
Telusur varietas berdasarkan nama varietas
Gambar 37 Halaman pemilihan varietas berdasarkan nama varietas
57
Lampiran 5 Hasil implementasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 5. Pemilihan varietas berdasarkan kategori
Gambar 38 Halaman pemilihan varietas berdasarkan kategori 6. Hasil Pemilihan Varietas berdasarkan kata kunci, kategori dan telusur nama varietas
Gambar 39 Hasil pemilihan varietas berdasarkan kategori
58
Lampiran 5 Hasil implementasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 7. Profil
Gambar 40 Halaman profil 8. Hama
Gambar 41 Halaman hama
59
Lampiran 5 Hasil implementasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 9. Hasil hama kedelai
Gambar 42 Tampilan hasil hama kedelai 10. Penyakit
Gambar 43 Halaman Penyakit
60
Lampiran 5 Hasil implementasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 11. Hasil Penyakit Kedelai
Gambar 44 Hasil informasi penyakit kedelai 12. Halaman login Admin
ambar 37 Halaman Login Admin Gambar 45 Halaman login Admin
61
Lampiran 5 Hasil implementasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 13. Home Admin
Gambar 46 Halaman home Admin 14. Admin varietas kedelai
Gambar 47 Halaman Admin varietas kedelai
62
Lampiran 5 Hasil implementasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 15. Admin Hama Kedelai
Gambar 48 Halaman Admin hama kedelai 16. Admin Penyakit
Gambar 49 Halaman Admin penyakit kedelai
63
Lampiran 5 Hasil implementasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 17. Admin user
Gambar 50 Admin user
64
Lampiran 6. Cara pengujian sistem pemilihan varietas unggul kedelai CARA PENGUJIAN SISTEM PEMILIHAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI 1.
Telusur varietas berdasarkan nama varietas kedelai Langkah pertama memilih menu memilih varietas, langkah kedua pilih telusur varietas berdasarkan nama. Kedua langkah ini dapat dilihat pada Gambar 51 dan hasil pemilihannya dapat dilihat pada Gambar 52.
1
2
Gambar 51 Cara pengujian telusur varietas berdasarkan nama
Gambar 52 Hasil Pengujian telusur varietas berdasarkan nama
65
Lampiran 6 Cara pengujian sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 2. Pemilihan varietas unggul berdasarkan key word (kata kunci) Langkah pertama pilih menu varietas, langkah kedua pilih cari varietas berdasarkan key word (kata kunci) kedua langkah ini dapat dilihat pada Gambar 53 dan hasil pemilihannya dapat dilihat pada Gambar 54.
1 2
Gambar 53 Hasil pemilihan varietas berdasarkan keyword (kata kunci)
Hasil pencarian berdasarkan kata kunci dapat dilihat pada Gambar 54
Gambar 54 Hasil pencarian berdasarkan kata kunci
66
Lampiran 6 Cara pengujian sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 3. Pemilihan varietas berdasarkan kategori Langkah pertama pilih menu varietas, langkah kedua pilih menu cari varietas berdasarkan kategori. Kedua langkah ini dapat dilihat pada Gambar 55.
1
2
Gambar 55 langkah 1 dan 2 pemilihan varietas berdasarkan kategori
Langkah ketiga pilih salah satu atau beberapa kategori varietas yang diinginkan dan dicari dapat dilihat pada Gambar 56, dan hasil pemilihannya dapat dilihat pada Gambar 57 dan 58
3
Gambar 56 Langkah ketiga pemilihan varietas berdasarkan kategori
67
Lampiran 6 Cara pengujian sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan)
Gambar 57 Hasil pengujian varietas berdasarkan kategori
Gambar 58 Hasil pengujian varietas berupa deskripsi secara detail
68
Lampiran 6 Cara pengujian sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) 4. Hama Langkah pertama pilih menu hama Kemudian pilih nama hama dapat dilihat pada Gambar 59, dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 60
1
2
Gambar 59 Langkah pengujian informasi hama
Gambar 60 Hasil pengujian informasi hama
69
Lampiran 6 Cara pengujian sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) Penyakit
Langkah pertama pilih menu penyakit Kemudian pilih nama penyakit dapat dilihat pada Gambar 61, dan hasilnya dapat dilihat pada Gambar 62
1
2 2
Gambar 61 Langkah pengujian informasi penyakit
Gambar 62 Hasil pengujian informasi penyakit
70
Lampiran 7 Daftar uji blackbox sistem pemilihan varietas unggul kedelai No
Deskripsi
Kondisi awal
Skenario Uji
Hasil yang diharapkan
Valid /invalid
Menampilkan halaman utama untuk level admin
Halaman utama untuk level admin
Masuk halaman admin dengan mengisi username dan password
Tampil halaman untuk level admin
Valid
Keluar ke halaman login
Halaman utama untuk level adm
Memilih menu logout
Menampilkan halaman
Halaman utama untuk level admin
Memilih menu home
3
Menampilkan tambah Informasi kedelai Menambahkan data Kedelai
Halaman Informasi kedelai untuk level admin
Memilih menu tambah Informasi kedelai
Halaman tambah Kedelai untuk level admin
Menampilkan halaman edit Kedelai Mengubah data tentang kedelai
Halaman kedelai untuk level admin
Memasukkan Informasi kedelai, kemudian pilih tombol save Memilih menu edit kedelai
Tampil halaman admin Tampil halaman home Tampil halaman tambah kedelai Tampil halaman entry data kedelai
Valid
2
Tampil halaman edit kedelai Tampil halaman ubah tentang kedelai
Valid
Menampilkan halaman hapus Kedelai Menghapus data kedelai
Halaman kedelai untuk level admin
Tampil halaman hapus kedelai Tampil halaman hapus kedelai
Valid
10
Menampilkan halaman varietas
Halaman utama untuk level adm
Tampil halaman varietas
Valid
11
Menampilkan tambah varietas
Halaman varietas untuk level adm
Memilih menu tambah Varietas (add)
valid
12
Menambahkan data varietas
Halaman tambah varietas untuk level admin
13
Menampilkan halaman edit varietas Mengubah data varietas
Halaman varietas untuk level admin
Mengisi nama, jenis varietas dan lain-lain kemudian pilih tombol save Memilih menu edit varietas
Tampil halaman entry data varietas Tampil halaman entry data varietas Tampil halaman edit varietas Tampil halaman ubah varietas
valid
1
4 5
6
7
8
9
14
Halaman edit data tentang kedelai
Halaman hapus kedelai untuk level admin
Halaman edit varietas
Mengubah data tentang kedelai yang akan diubah kemudian pilih tombol save Memilih menu hapus kedelai Memilih file/data kedelai yang akan dihapus kemudian pilih tombol hapus Memilih menu varietas
Mengubah data varietas yang akan diubah kemudian pilih save
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
valid
Valid
71
Lampiran 7 Daftar uji blackbox sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) No
Deskripsi
15
Menampilkan halaman hapus varietas
Halaman varietas untuk level admin
Memilih menu hapus varietas
16
Menghapus data varietas
Halaman hapus varietas untuk level admin
17
Menampilkan halaman user Menampilkan tambah user
19
Menambahkan data user
20
Menampilkan halaman edit user
21
22
18
23
24 25 26
27 28
29 30
31 30
Hasil yang diharapkan Tampil halaman hapus varietas
Valid /invalid Valid
Tampil halaman hapus varietas
Valid
Halaman utama untuk level admin Halaman user untuk level admin
Memilih file/data varietas yang akan dihapus pilih tombol/ hapus. Memilih menu user Memilih menu tambah user
Tampil halaman user Tampil halaman entry data user
Valid
Halaman tambah user untuk level admin Halaman user untuk level admin
Mengisi nama dan lain-lain kemudian pilih tombol save Memilih menu Edit user
Tampil halaman entry data user
Valid
Tampil halaman edit user
Valid
Mengubah data user
Halaman edit user
Tampil halaman ubah user
Valid
Menampilkan halaman hapus user Menghapus data user
Halaman user untuk level admin
Mengubah data user yang akan diubah kemudian pilih tombol save Memilih menu hapus user
Tampil halaman hapus user
Valid
Halaman hapus user untuk level admin
Memilih data user yang akan dihapus kemudian pilih tombol hapus
Tampil halaman hapus user
Valid
Menampilkan halaman hama Menampilkan halaman penyakit Menampilkan halaman home
Halaman hama untuk admin Halaman penyakit untuk admin Halaman untuk penyuluh (user)
Memilih menu hama
Tampil halaman hama Tampil halaman penyakit Tampil halaman home
Valid
Menampilkan halaman varietas Menampilkan halaman hama
Halaman untuk penyuluh (user) Halaman hama untuk penyuluh (user) Halaman hama untuk (user) Halaman varietas untuk (user)
Memilih menu varietas Memilih menu hama
Tampil halaman varietas Tampil halaman varietas
Valid
Memilih menu hama
Tampil halaman varietas Tampil halaman hasil pencarian varietas
Valid
Memilih nama hama kedelai Mengklik dan memilih nama penyakit kedelai
Valid
Menampilkan halaman hama Mencari informasi varietas
Mencari informasi hama Mencari informasi penyakit
Kondisi awal
Halaman hama untuk (user) Halaman hama untuk penyuluh (user)
Skenario Uji
Memilih menu penyakit Memilih menu home
Mengisi pilihan kriteria varietas yang ditentukan, pilih tombol search Mengklik memilih hama kedelai Mengklik dan memilih nama penyakit kedelai
Valid
Valid Valid
Valid
Valid
Valid
72
Lampiran 8 Evaluasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (SIPEKSOY)
KUISIONER EVALUASI SISTEM PEMILIHAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI (SIPEKSOY)
Tanggal Pengisian : ......./....../2013 Responden:..........
No
PRAKATA Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden pada penelitian saya yang berjudul “ SISTEM PEMILIHAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI (SIPEKSOY)” Anda akan diminta untuk melaksanakan evaluasi informasi dengan mengakses web sistem pemilihan varietas unggul kedelai (Sipeksoy) berdasarkan pertanyaan 1 sampai 3: 1. Pemilihan Varietas 2. Hama 3. Penyakit Bapak/Ibu dipersilahkan untuk membaca dan memahami kuisioner ini. Jika terdapat pertanyaan silahkan bertanya pada peneliti. Anda diharapkan bersedia untuk menandatangani form persetujuan yang tertera pada halaman selanjutnya.
73
Lampiran 8 Kuisioner evaluasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan)
FORM PERNYATAAN KESEDIAAN RESPONDEN saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama
: .............................................................................
Alamat
: .............................................................................
Nomor Telepon
: .............................................................................
Alamat e-mail
: .............................................................................
Menyatakan bersedia untuk menjadi responden pada penelitian tesis dengan judul “SISTEM PEMILIHAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI (SIPEKSOY)” oleh Tien Kumalasari (G61100211), Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Ilmu Komputer, Institut Pertanian Bogor. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan dari pihak manapun.
Bogor, ...........................2013
(.......................................)
74
Lampiran 8 Kuisioner evaluasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (lanjutan) PETUNJUK PELAKSANAAN EVALUASI Beri Tanda Cek (√) jika informasi ADA atau SUKSES beri tanda silang (X) jika Informasi TIDAK ADA atau TIDAK SUKSES No Tugas 1 Cari Informasi Varietas Kedelai 1. Berdasarkan nama varietas 2. Berdasarkan kata kunci 3. Berdasarkan kategori 1. Potensi hasil Rendah : (<1,5 ton/ha) Sedang : (1,5-2 ton/ha) Tinggi : (> 2 ton/ha) 2. Umur polong masak Genjah : (<80 hari) Sedang : (80-85 hari) Dalam : (>85 hari) 3. Ukuran biji Besar : (> 14 gram) Sedang : (10-14 gram) Kecil : (< 10 gram) 4. Warna biji Kuning Kuning kehijauan Hitam 5. Lahan Sawah (irigasi dan tadah hujan) Kering Masam Rawa (pasang surut) Dibawah naungan Dataran tinggi 6. Tinggi Tanaman Pendek : (<50 cm) Sedang : (50-70 cm) Tinggi : (>70 cm) 7. Hama Tahan Agak tahan 8. Penyakit Tahan Agak tahan
Hasil (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......)
Komentar
75
Lampiran 7 Kuisioner evaluasi sistem pemilihan varietas unggul kedelai (Lanjutan) No Tugas 2 Cari Informasi Hama Penggerek Polong Pengisap polong Ulat Grayak 3 Cari informasi Penyakit Karat daun Virus CMMV Hawar daun
Hasil (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......) (.......)
Komentar
Mohon Beri tanda cek ( ) pada tanda kurung yang anda pilih Setelah melakukan tugas di atas, bagaimana pendapat Bapak/ Ibu tentang informasi yang ada pada SISTEM PEMILIHAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI (SIPEKSOY) ( ) Tidak Penting ( ) Sangat Penting ( ) Penting Kritik dan Saran :
TERIMAKASIH ATAS PARTISIPASI BAPAK/IBU☺
76
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Makassar, pada tanggal 07 November 1981. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak H. AA Mappiara SH dan Ibu Hj. Andi Saidah SPd. Penulis memulai pendidikan tinggi pada tahun 1999/2000 di Jurusan Sistem Informasi, STMIK Dipanegara Makassar dan memperoleh gelar Sarjana Komputer pada tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan Magister pada tahun 2010 di Program Studi Ilmu Komputer Sekolah Pascasarjana (SPs) IPB Bogor dengan Beasiswa Pascasarjana (BPPS) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional. Penulis pernah bekerja di Telkom Cabang Pangkep dari tahun 2004 sampai awal tahun 2006, kemudian pada tahun 2006 sampai sekarang, penulis bekerja sebagai staf pengajar Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Sulawesi Selatan.