SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN KOMPUTER HP ALL-IN-ONE BERBASIS ANDROID Fajaruddin
Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur Jl. Raya Ciledug, Petukangan Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260 Telp. (021) 5853753, Fax. (021) 5866369 E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Sistem pakar ini dirancang untuk mendiagnosa Kerusakan yang terjadi pada Komputer jenis All in One yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna komputer All in One di proyek PT. Pratama Datamaksima yang berada pada Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/BAPPENAS dalam proses perbaikan komputer All in One. Dengan penggunaan komputer jenis All in One ini yang masih jarang digunakan oleh masyarakat umum sehingga membuat penanganan dalam kerusakannya juga masih belum banyak tenaga ahli yang dapat menganalisa apabila terjadi kerusakan. Pengguna awam pada umumnya dan teknisi pada khususnya dapat lebih cepat mengetahui dan menangani kerusakan pada komputer All in One tersebut dengan dibuatnya sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada komputer All in One. Sistem pakar ini dibuat dengan metode Forward Chaining dan metode pencarian terbaik pertama (Best First Search). Sistem pakar ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java untuk Android dengan basis data yang digunakan yaitu MySQL. Fitur yang ada dalam sistem ini diantaranya yaitu: identifikasi masalah, entry identifikasi, ubah identifikasi, entry kesimpulan, ubah kesimpulan, login untuk admin dan yang lainnya. Kata kunci : Sistem Pakar, Komputer All in One, Forward Chaining, Best First Search, Android, Java.
1. PENDAHULUAN
Komputer merupakan perangkat yang sudah banyak digunakan masyarakat umum. Penggunaannya telah semakin meningkat seiring berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun. Perkembangan komputer pun telah banyak menghasilkan banyak jenis komputer mulai dari komputer desktop, komputer jinjing atau laptop, komputer tablet, dan banyak jenis yang lainnya. Jenis komputer yang digunakan pada dunia perkantoran saat ini mulai menggunakan komputer all in one karena lebih praktis desain perangkatnya. Namun untuk perbaikan apabila terjadi kerusakan pada komputer all in one masih sedikit ahli yang dapat dengan cepat mengidentifikasi kerusakan yang terjadi. Agar proses identifikasi kerusakan komputer all in one dapat berjalan lebih cepat dan untuk sarana pembelajaran bagi teknisi junior pada khususnya dan masyarakat pada umumnya maka dibuatlah sistem pakar identifikasi kerusakan komputer all in one. PT. PRATAMA DATAMAKSIMA adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konsultan untuk maintenance komputer dan jaringan internet. Salah satu proyek yang dikerjakan pada tahun ini adalah pada Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional untuk maintenance komputer dan jaringan yang berada di Jalan Taman Suropati No.2, Menteng, Jakarta Pusat. Keluhan kerusakan yang banyak terjadi pada komputer all in one ini adalah komputer tidak dapat masuk kedalam sistem operasi, komputer tidak ada tampilan dilayar LCD, komputer mati total dan komputer lambat pada saat digunakan. Langkah yang
dilakukan oleh teknisi ketika datang laporan kerusakan komputer adalah pada awalnya memastikan sumber daya listrik mengalir dengan baik, kemudian komputer all in one mulai dihidupkan dan ditunggu sampai dengan keluhan kerusakan yang dilaporkan. Setelah sampai pada kerusakan kemudian teknisi dengan kemampuan dan pengalaman yang dimiliki melakukan pengecekan pada bagian yang mengalami kerusakan. Apabila setelah dilakukan pengecekan terdapat bagian komputer yang rusak maka teknisi membuat surat rekomendasi untuk kemudian dilaporkan kepada pemilik agar membuat memorandum pergantian bagian kerusakan komputer. Meskipun sudah banyak teknisi untuk perbaikan kerusakan komputer namun untuk komputer all in one masih sedikit teknisi ahli yang dapat dengan cepat melakukan analisa dan pendeteksian kerusakan yang terjadi karena komputer all in one merupakan jenis komputer khusus yang berbeda dari komputer pada umumnya sehingga membutuhkan penanganan khusus. Dengan berkembangnya teknologi dalam bidang komputer sangat membatu dalam perawatan dan analisa apabila terjadi kerusakan pada komputer all in one dengan menuangkan keahlian-keahlian dan pengalaman para teknisi senior ke dalam suatu database sistem pakar dengan mengelola data tersebut menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh teknisi junior dan oleh masyarakat pada umumnya dalam mengidentifikasi kerusakan pada komputer all in one.
2. LANDASAN TEORI Sistem pakar (expert system) adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau beberapa orang pakar dan dirancang untuk mengambil keputusan seperti keputusan yang diambil oleh seorang pakar[1]. Sistem pakar merupakan salah satu bidang dalam kecerdasan buatan memiliki banyak definisi, tetapi pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah[2]. Sistem pakar merupakan salah satu dari kecerdasan buatan yang memungkinkan komputer dapat berpikir dan mengambil kesimpulan dari sekumpulan aturan. Proses tersebut memungkinkan seorang pengguna dapat berkomunikasi secara interaktif dengan komputer dalam menyelesaikan suatu masalah seperti berhadapan dengan seorang pakar. 2.1. Pembentukan Umum Sistem Pakar Salah satu hal yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar. Jika keahliankeahlian tersebut sudah tersimpan didalam basis pengetahuan, maka komputer harus dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk mesin inferensi (inference engine). Dan setiap sub sistem mempunyai sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi sistem tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2.2. Komponen Sistem Pakar Sistem pakar dapat berjalan karena adanya komponen-komponen yang saling berhubungan. Tidak adanya salah satu komponen akan menyebabkan sistem pakar tidak dapat berjalan dengan semestinya. Komponen sistem pakar terdiri dari 4 komponen yaitu[3]: 1) Basis pengetahuan (Knowledge Base) a. Inti program sistem pakar b. Merupakan representasi pengetahuan dari seorang pakar. c. Tersusun atas fakta-fakta yang berupa objek dan kaidah/ketentuan yang merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang telah diketahui. 2) Mesin Inferensi (Inference Engine) a. Bagian-bagian yang mengandung mekanisme fungsi berfikir dan pola-pola penalaran sistem yang digunakan seorang pakar. b. Mekanisme ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya mencari sebuah jawaban atau kesimpulan yang yang terbaik. c. Memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai suatu kesimpulan. d. Memulai pelacakannya dengan mencocokan kaidahnya (rule) dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam daftar faktafakta (fact list) yang di simpan dalam basis pengatahuan di harddisk.
3) User Interface a. Bagian penghubung antara sistem pakar dengan pemakai. b. Akan terjadi dialog antara program dan pemakai. c. Program akan mengajukan pertanyaanpertanyaan dengan berbentuk panduan menu (menu driven), pernyataan-pernyataan bahasa alami (natural language), dan graphics interface style. Program sistem pakar akan mengambil kesimpulan berdasarkan jawaban-jawaban dari si pemakai. 4) Development Engine Bagian dari sistem pakar sebagai fasilitas untuk mengembangkan mesin inferensi dan penambahan basis pengetahuan yang akan dilakukan knowledge engineer atau harus punya keahlian dalam mengerti bagaimana pakar menerapkan pengetahuan mereka dalam memecahkan suatu masalah, dan juga mampu mengekstrasikan penjelasan (knowledge acquisition) mengenai pengetahuan dari pakar, bila pakar menemukan pengetahuan dan aturan-aturan yang baru dari pengalaman ia bekerja. Ada dua teknik dalam melakukan penalaran (interface)[3]: Pelacakan ke belakang (backward chaining) yang memulai penalarannya dari kesimpulan (goal), dengan mencari sekumpulan hipotesa-hipotesa yang mendukung menuju fakta-fakta yang mendukung sekumpulan hipotesa-hipotesa tersebut[5]. Pelacakan ke depan (forward chaining) memulai dari sekumpulan fakta-fakta dengan mencari kaidah yang cocok dengan dugaan/hipotesa yang ada menuju kesimpulan. Teknik Penelusuran (Searching) Tiga macam teknik pencarian atau searching yang dapat digunakan, yaitu[3]: a. Teknik Depth-First Search Adalah teknik penelusuran data pada node-node secara vertical dan sudah terdefinisi, misalnya kiri ke kanan, keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah bahwa peneluusan masalah dapat di gali secara mendalam sampai di temukannya kapasitas suatu solusi yang optimal. Kekurangan teknik penelesuran ini adalah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk ruang lingkup masalah yang besar. A
1
7
6 B
C
2
8
5 3 D
4 E
F
goal
Gambar 1 : Teknik Depth-First Search
G
b. Teknik Breadth-First Search Adalah teknik penelusuran data pada semua node dalam satu level atau salah satu tingkatan sebelum ke level atau tingkatan di bawahnya. Keuntungan pencarian daengan teknik ini adalah sama dengan depth first search, hanya saja penelusuran dengan tehnik ini mempunyai nilai tambah, dimana semua node akan di cek secara menyeluruh pada setiap tingkatan node. Kekurangan teknik penelusuran ini terletak pada waktu yang dibutuhkan yang sangat lama apabila solusi berada dalam posisi node terakhir hingga menjadi tidak efisien. Kekurangan dalam implementasi juga perlu di pertimbangkan, misalnya teknik penelusuran menjadi tidak interaktif antara suatu topik dengan topik yang lain atau harus melompat dari satu topik ke topik yang lain sebelum topik tersebut selesai di telusuri. A
1
Masalah
Identifikasi Masalah
Tahapan Konseptualisasi
Tahapan Formalisasi
Tahapan Implementasi
Tahapan Pengujian
2
3
B
identifikasi, konseptualisasi, formalisasi, implementasi, pengujian, dan dokumentasi.
C Sistem Pakar
4
D
5
Gambar 4 : Tahapan Pembuatan Sistem Pakar
E
F
G
goal
Gambar 2 : Teknik Breadth-First Search
c. Teknik Best-First Search Adalah teknik penelusuran yang menggunakan pengetahuan tentang suatu masalah untuk melakukan panduan pencarian ke arah node solusi. Pencarian jenis ini dikenal juga sebagai heuristic. Pendekatan yang dilakukan adalah mencari solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang dimiliki sehingga penelusuran dapat ditentukan harus di mulai dari mana dan bagaimana menggunakan proses terbaik untuk mencari solusi. Keuntungan jenis pencarian ini adalah mengurangi beban komputasi karena hanya solusi yang memberikan harapan saja yang diuji dan akan berhenti apabila solusi sudah mendekati yang terbaik. Ini merupakan model yang menyerupai cara manusia mengambil solusi yang dihasilkan merupakan solusi yang mutlak benar. 1
A
2
B
C
3. ANALISA MASALAH RANCANGAN SISTEM
3 D
E
F
2.4 Android Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang buat menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Berikut fitur yang tersedia pada android [4] : a. Framework aplikasi : memungkinkan pengguna dan pemindahan dari komponen yang tersedia. b. Dalvik virtual machine : virtual machine yang dioptimalkan untuk perangkat mobile c. Grafik : grafik 2D dan grafik 3D yang didasarkan pada library OpenGL. d. SQLite : untuk penyimpanan data. e. GSM, Blueetooth, EDGE, 3G, and WiFi (tergantung hardware)
G
goal Gambar 3 : Teknik Best-First Search 2.3. Tahapan Pembuatan Sistem Pakar Agar perancangan suatu sistem pakar berhasil ada 5 tahapan yang harus dilalui, yaitu[6][7][9][10][11] :
DAN
3.1 Analisa Masalah Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan yang dimaksud disini adalah memberikan solusi atau pemecahan dalam suatu masalah. Oleh sebab itu diperlukan sebuah analisa untuk menentukan
permasalahan apa yang sebenarnya terjadi. Analisa yang dilakukan harus meninjau serta mengkaji kebutuhan pengguna sehingga sesuai dengan kebutuhan dan tepat guna. Hal ini lah yang melatarbelakangi perangkat lunak yang akan dikembangkan, yaitu untuk memberikan saran dan informasi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut[8]. Seperti yang kerap terjadi pada kehidupan masyarakat maupun organisasi saat ini, banyaknya informasi seputar dunia komputer memang sangat membantu sebagai solusi-solusi alternatif yang ditawarkan untuk pemecahan suatu masalah. Namun hal tersebut pula yang membuat kondisi menjadi kompleks yakni ketika masyarakat atau organisasi dihadapkan pada situasi atau keadaan dimana masyarakat atau organisasi tersebut harus memilahmilah banyaknya informasi yang didapat sedangkan waktu yang tersedia hanya sedikit. Sebagai contoh, pada Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) yang mempunyai banyak unit kerja dan terpisah dalam beberapa gedung memiliki masalah ketika pegawai mengalami kerusakan dengan komputer yang digunakan sebagai sarana bekerja. Bagian unit kerja yang bertanggung jawab dalam penanganan masalah pada komputer tersebut adalah Pusat Data dan Informasi yang bekerja sama dengan PT. Pratama Datamaksima. Dalam sehari keluhan kerusakan yang diterima oleh helpdesk cukup banyak, terutama pada jam sibuk pegawai dan terbatasnya tenaga ahli yang bertugas dapat membuat antrian untuk penanganan masalah sehingga mengharuskan pelapor menunggu antrian untuk dapat ditangani keluhan kerusakannya. Kesulitan yang dialami dan membutuhkan waktu banyak disebabkan oleh jenis komputer all in one yang berbeda dengan jenis komputer desktop sehingga membutuhkan keahlian khusus untuk dapat mengidentifikasi kerusakan secara cepat. Tenaga ahli akan sangat terbantu jika terdapat sebuah sistem yang dapat memberikan solusi pemecahan masalah untuk mengidentifikasi kerusakan komputer all in one sehingga antrian pada saat jam sibuk dapat diminimalisir. 3.2 Penyelesaian Masalah Penyelesaian masalah yang dapat dilakukan adalah dengan membuat sistem pakar (expert system) yang berbasiskan mobile application agar dapat dipergunakan sebagai sarana informasi dan solusi. Selain untuk mempercepat penerimaan informasi yang dibutuhkan, sistem pakar ini juga dapat semakin memudahkan bagi para teknisi dan tenaga ahli untuk menangani masalah pada komputer khususnya komputer all in one yang mereka tangani. Sistem ini dirancang untuk mendeteksi gangguan yang terjadi pada bagian-bagian komputer all in one yang terdiri dari bermacam-macam komponen didalamnya seperti motherboard, harddisk, RAM, LCD, dan lainnya.
3.3 Struktur Basis Data ERD(Entity Relationship Diagram)
Gambar 5 : ERD (Entity Relationship Diagram) Transformasi ERD (Entity Relationship Diagram) Ke LRS (Logical Record Structure) Bentuk transformasi ERD ke LRS dapat dilihat seperti berikut.
Gambar 6: (Transformasi ERD Ke LRS) LRS (Logical Record Structure) Bentuk LRS yang digunakan dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 7 : LRS (Logical Record Structure) 3.4 Rancangan Database a. Tabel users Tabel users ini memilki beberapa field antara lain : id, username, password. Tabel 1 menjelaskan tentang tabel users. Tabel ini merupakan tabel yang berfungsi untuk seorang admin sebagai sarana masuk ke menu utama admin. PRIMARY KEY = id Tabel 1 : Tabel users No 1 2 3
Field Id Username Password
Tipe Data int Varchar Varchar
Panjang 10 40 35
Keterangan Id user (PK) Nama user Kata kunci
b. Tabel identifikasi Tabel identifikasi ini memilki beberapa field antara lain : kode_identifikasi, pertanyaan. Tabel 2 menjelaskan tentang tabel identifikasi. PRIMARY KEY = kode_identifikasi
f. Tabel kamus Tabel kamus ini memilki beberapa field antara lain : kode_kamus, kata, dan keterangan. Tabel 6 menjelaskan tentang tabel kamus. PRIMARY KEY = kode_kamus
Tabel 2 : Tabel Identifikasi
Tabel 6 : Tabel Kamus
No
Field
Tipe Data
1
kode_identifi kasi
Varchar
Panja ng 4
2
pertanyaan
Varchar
250
Keterangan
No
Kode Identifikasi (PK) Pertanyaan
1
c. Tabel kesimpulan Tabel kesimpulan ini memilki beberapa field antara lain : kode_kesimpulan, kesimpulan, solusi. Tabel 3 menjelaskan tentang tabel kesimpulan. PRIMARY KEY = kode_kesimpulan Tabel 3 : Tabel Kesimpulan No Field
Tipe Data
1
kode_kesimpula n
Varchar
Panja ng 4
2 3
kesimpulan solusi
Varchar Varchar
250 250
Keterangan Kode Kesimpulan (PK) Kesimpulan Solusi
2 3
Field
Tipe Panjang Keterangan Data kode_kamus Varchar 5 Kode Kamus (PK) Kata Varchar 50 Kata keterangan Varchar 150 Keterangan
3.5 Antar Muka Pemakai Pada rancangan layar “Menu Utama” terdapat beberapa pilihan tombol yang dapat dipilih oleh user. Diantaranya adalah menu Identifikasi yang berfungsi untuk memulai mengidentifikasi kerusakan, menu “Kamus” yang berfungsi untuk menampilkan daftar kata istilah beserta maknanya, menu “About” yang berfungsi untuk menampilkan info dari sistem pakar, menu “Login Admin” yang berfungsi untuk masuk ke dalam layar admin agar dapat menambah, merubah, maupun menghapus data yang ada pada database. Rancangan layar menu utama dapat dilihat pada gambar 8.
d. Tabel target Tabel target ini memilki beberapa field antara lain : kode_identifikasi, kode_tujuan. Tabel 4 menjelaskan tentang tabel target. PRIMARY KEY = kode_identifikasi, kode_tujuan Tabel 4 : Tabel Target No 1 2
Field Tipe Data kode_identifik Varchar asi kode_tujuan
Varchar
Panjang Keterangan 4 Kode Identifikasi (PK) 4 Kode Tujuan (PK)
e. Tabel arahan Tabel arahan sebagai penghubung pertanyaan dengan kesimpulan ini memilki beberapa field antara lain : kode_identifikasi , kode_kesimpulan dan rule. Tabel 5 menjelaskan tentang tabel arahan. PRIMARY KEY = kode_identifikasi, kode_kesimpulan Tabel 5 : Tabel Arahan No
Field
Tipe Data Varchar
Panjang
Keterangan
1
kode_identi fikasi
4
kode_kesim pulan
Varchar
4
rule
Varchar
5
Kode Identifikasi (PK) Kode kesimpulan (PK) Rule ya / tidak
2 3
Gambar 8 : Rancangan Layar Menu Utama (User) Pada rancangan layar hasil identifikasi seperti gambar 3.7 user mendapatkan hasil identifikasi kerusakan dari beberapa pertanyaan yang telah dijawab.
4. IMPLEMENTASI DAN ANALISA PROGRAM
Gambar 9 : Rancangan Layar Hasil Identifikasi 3.6 Flowchart dan Algoritma Flowchart dan Algoritma menu utama adalah tampilan awal dengan beberapa pilihan tombol yang dapat dilihat pada gambar 10.
Implementasi adalah realisasi dari aplikasi, atau pelaksanaan suatu rencana, ide, model, desain, spesifikasi, standar, algoritma, atau kebijakan. Dalam ilmu komputer, implementasi adalah realisasi dari spesifikasi teknis atau algoritma pemrograman, komponen perangkat lunak, atau sistem komputer lain melalui pemrograman dan penyebaran. Adapun haisl dari implementasi dari aplikasi yang dibuat adalah sebagai berikut: 4.1. Tampilan Layar Menu Utama Pada tampilan layar menu utama seperti pada gambar 11, terdapat 4 tombol pilihan yaitu menu “Identifikasi” untuk mengidentifikasi kerusakan komputer HP All-in-One, menu “Kamus” untuk melihat kata-kata istilah beserta maknanya, menu “About” yang berfungsi untuk menampilkan info dari sistem pakar, menu “Login Admin” yang berfungsi untuk masuk ke dalam layar admin agar dapat menambah, merubah, maupun menghapus data yang ada pada database. Berikut ini adalah tampilan layar Menu Utama yang ada pada file MainActivity.java.
Gambar 10 : Flowchart Menu Utama (User) Berikut ini adalah Algoritma Menu Utama : 1. Tampilan Menu Utama User 2. Input Pilih 3. If pilih = “Identifikasi Masalah” Then 4. Jalankan Identifikasi Masalah 5. Else if pilih = “Kamus” Then 6. Tampilkan layar Data Kamus User 7. Else if pilih = “About” Then 8. Tampilkan About 9. Kembali ke A 10. Else if pilih = “Admin” Then 11. Jalankan Login admin 12. Else If pilih = “Back” Then 13. End 14. Else 15. Kembali ke baris 2 16. End if
Gambar 11 : Tampilan Layar Menu Utama (User) 4.2 Spesifikasi Hardware dan Software Program ini telah diuji coba pada handphone dengan spesifikasi hardware sebagai berikut : Spesifikasi hardware dan software pada handphone client sebagai berikut : 1) Software a) Android OS, v4.3 (Jelly Bean) 2) Hardware a) Intel Atom Z2580 b) Wi-Fi 802.11 b/g/n Software dan hardware yang digunakan sebagai server dalam uji coba pada handphone diatas yaitu : 1) Software a) MySQL 5.5.25a b) PHP 5.4.4 c) Windows 7 64-bit
2) Hardware a) Intel Processor Core i3 b) ASUS Motherboard Model K43SD c) Memory VGEN DDR3 2 GB + 4 GB d) Harddisk WDC 500GB e) VGA NVIDIA GeForce 2GB 4.3 Kelebihan dan Kekurangan Program a. Kelebihan Program Kelebihan yang dimiliki program sistem pakar ini, antara lain : 1) Program sistem pakar ini memiliki antar muka (interface) yang berbasiskan mobile application Android, karena itu akan mudah untuk diakses terutama jika sudah di install ke handphone Android. 2) Dengan adanya sistem pakar ini, maka dapat mempermudah pengguna komputer all in one maupun teknisi dalam mengidentifikasi kerusakan dengan cepat. 3) Dapat melihat istilah-istilah asing yang belum pernah diketahuinya dengan melihat pada menu kamus. 4) Sistem pakar ini bisa menjadi dokumentasi dan knowledge base bagi seorang pakar. b. Kekurangan Program Kekurangan yang dimiliki program sistem pakar ini, antara lain : 1) Karena keterbatasan waktu, biaya dan kemampuan penulis, sistem pakar ini belum dapat menampilkan data berupa gambar maupun video. 2) Program sistem pakar ini masih memiliki keterbatasan dalam penyajian data baik untuk user biasa maupun untuk admin atau pakar. 3) Basis data masih menggunakan server-based dan membutuhkan koneksi internet untuk mendapatkan dan melakukan perubahan data. 4) Belum ada kerjasama dengan lembaga penelitian khusus untuk mendapatkan data yang lebih spesifik dan akurat.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada pendahuluan, landasan teori, analisa dan perancangan serta implementasi dari skripsi ini yang disusun dari bab I sampai bab IV, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Sistem pakar yang dibuat ini dapat membantu pemilik atau pengguna dalam mengidentifikasi kerusakan komputer all in one. b. Sistem pakar ini juga dapat dipakai untuk mempermudah teknisi junior dalam melakukan identifkasi kerusakan komputer all in one. c. Dengan menggunakan handphone sebagai sarana pendukung diharapkan sistem pakar dapat menjadi database pengetahuan dan dokumentasi mengenai ciri-ciri kerusakan pada komputer all in one yang terdapat pada Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / BAPPENAS.
5.2 Saran Sistem pakar untuk mengidentifikasi kerusakan komputer ini masih belum sempurna karena masih memerlukan perbaikan untuk meningkatkan efektifitas atau efisiensi pekerjaan. Beberapa saran yang perlu diajukan untuk perbaikan sebagai berikut: a. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka diharapkan sistem pakar dapat di-update secara berkala karena dari sisi database masih banyak kerusakan-kerusakan lainnya yang belum teridentifikasi dan dari sisi teknologi agar bisa digunakan juga pada gadget mobile lainnya. b. Data gambar, diharapkan dapat ditampilkan berupa bagian-bagian yang mengalami kerusakan, sehingga akan lebih memperjelas proses identifikasi kerusakan komputer. c. Data berupa video juga diharapkan dapat ditampilkan untuk lebih memperjelas proses identifikasi kerusakan komputer all in one.
6. DAFTAR PUSTAKA [1] Kusumadewi, Sri. 2003. “Artificial Intelligence (Teknik & Aplikasinya)”. Yogyakarta: Graha Ilmu, hal 33. [2] Kusrini. 2008. “Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta”: ANDI, hal 3. [3] Siswanto, 2010, “Kecerdasan Tiruan”. Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu. [4] Meier, Reto., 2009, “Profesional Android Application Development”, Indianapolis, Indiana : Wiley Publishing, Inc. [5] Candra Rahadian, Resa, September 2014, “Sistem Pakar Untuk Mengidentifikasi Kerusakan Laptop Merk COMPAQ CQ40 Dengan Metode Backward Chaining Berbasis Client-Server”. dilihat 10 Mei 2015
[6] Sasongko, Jati, Januari 2007, “ Perancangan Sistem Pakar Troubleshooting Personal Computer”. Dilihat tanggal 10 Mei 2015 [7] Minarni. S.Si, M.T dan Hidayat, Rahmat. ST, April 2013, “ Rancang Bangun Aplikasi Sistem Pakar Untuk Kerusakan Komputer Dengan Metode Backward Chaining”, dilihat tanggal 10 Mei 2015 [8] Suko Wiyono, Hariyadi, September 2014, “Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Troubleshooting Kerusakan Komputer Berbasis Mobile”. dilihat tanggal 10 Mei 2015
[9] Jamal, Ahmad dan Purnama, Eka, Bambang, Februari 2014, “ Rancang Bangun Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Notebook Pada Widodo Computer Ngadirojo Kabupaten Pacitan ”, dilihat tanggal 10 Mei 2015 [10] Made Sukarsa, I dan Wayan Wisswani, Ni , Juli 2009, “ Rancang Bangun Sistem Pakar Untuk Perbaikan Kecepatan Dan Kegagalan Koneksi Peralatan External Pada Personal Komputer”, dilihat tanggal 10 Mei 2015 [11] Rangkuti Haris, A dan Andryana Septi, “ Deteksi Kerusakan Notebook Dengan Menggunakan Metode Sistem Pakar”, dilihat tanggal 10 Mei 2015