SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GIZI BERBASIS ANDROID M. Imam Novtiananda M. Reza Marina Febriani Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Teknologi saat ini juga berperan penting dalam dunia kesehatan untuk membantu pengobatan agar lebih efektif dan efisien sehingga dokter atau ahli pakar saat ini terbantu dengan adanya kemajuan teknologi saat ini. Salah satu kemajuan teknologi yang mendukung pada bidang kesehatan adalah mengenai informasi kebutuhan gizi manusia. Kurangnya masyarakat dalam mengetahui seputar kebutuhan gizi dan masih cukup sulitnya mendapatkan informasi tentang gizi mengakibatkan masyarakat sering melupakan pentingnya kebutuhan gizi untuk kegiatan aktifitas sehari-hari. Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh masyarakat maka diperlukan sebuah aplikasi sistem pakar. Teknik yang digunakan untuk mengembangkan sistem pakar ini adalah waterfall. Sistem ini dibangun berbasis android dengan bahasa pemrograman yang digunakan yaitu java. Penelitian ini akan menghasilkan sistem pakar dengan menerapkan metode backward chaining dan certainty factor (CF) untuk memberikan informasi seputar kebuthan gizi. Kata Kunci : Teknologi, Sistem Pakar, Backward Chaining, Certainty Factor, Gizi
PENDAHULUAN Gizi sebagai penunjang kesehatan manusia yang merupakan kebutuhan tubuh yang sangat penting. Apabila tubuh kekurangan kecupan gizi yang disebabkan oleh pola makan, maka tubuh akan mengalami ketidakseimbangan yang sudah pasti berujung pada gangguan dalam aktivitas keseharian manusia. Layanan informasi kesehatan gizi di Puskesmas dan Rumah Sakit, karena kurangnya tenaga dokter spesialis gizi yang bisa memberikan informasi tentang gangguan kesehatan gizi, serta mahalnya biaya konsultasi dokter spesialis, sehingga mengakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit yang berkaitan dengan gizi. Upaya agar setiap penderita penyakit gizi dapat dengan mudah dan cepat mengetahui jenis penyakit yang berkaitan dengan gizi dan gejalanya tanpa harus ke dokter terlebih dahulu mengakibatkan bidang sistem pakar mulai dimanfaatkan untuk membantu seorang pakar atau ahli dalam mendiagnosa penyakit yang berkaitan dengan gizi manusia. Sistem pakar adalah aplikasi berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagaimana yang dipikirkan oleh pakar. Pengambilan keputusan mengenai diagnosis dan memberikan penatalaksanaan suatu penyakit tidak dapat dilakukan semua orang, sehingga diperlukan suatu sistem pakar yang memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi diagnosa penyakit mata. Sistem pakar untuk diagnosa penyakit gizi ini menggunakan metode runut balik (Backward chaining) untuk menanyakan gejala yang ditampilkan dalam bentuk pertanyaanpertanyaan agar dapat mendiagnosa jenis penyakit yang berkaitan dengan gizi. Pada penentuan pendiagnosaan diperlukan nilai kepercayaan terhadap penyakit, untuk mendapatkan nilai kepercayaan terhadap penyakit yang diderita, diperlukan suatu metode yang dikenal dengan certainty factor (CF).
[ 1 ]
LANDASAN TEORI Sistem Pakar Menurut Arhami (2005: 3), sistem pakar adalah aplikasi yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyelesaikan masalah sebagai mana yang dipikirkan oleh pakar. Pakar yang dimaksud di sini adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Sebagai contoh, dokter adalah seorang pakar yang mampu mendiagnosis penyakit yang diderita pasien serta dapat memberikan penatalaksanaan terhadap penyakit tersebut. Pengambilan keputusan mengenai diagnosis dan memberikan penatalaksanaan suatu penyakit tidak dapat dilakukan semua orang. Runut Balik (Backward Chaining) Menurut Kusrini (2013:11) Runut balik (Backward Chaining ) merupakan metode penalaran kebalikan dari runut maju. Dalam runut balik penalaran dimulai dengan tujuan kemudian merunut balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan tersebut runut balik disebut juga sebagai goal-driven reasoning, merupakan cara yang efisien untuk memecahkan masalah yang dimodelkan sebagai masalah pemilihan terstruktur. Tujuan interensi adalah mengambil pilihan terbaik dari banyak kemungkinan. Metode inferensi runut balik ini cocok digunakan untuk memecahkan masalah diagnosa. Certainty Factor (CF) Menurut Kusrini (2013:15), dalam mengekspresikan derajat keyakinan, certainty theory menggunakan suatu nilai yang disebut certainty factor (CF) untuk mengasumsikan derajat keyakinan seorang pakar terhadap suatu data. Konsep ini kemudian diformulasikan dalam rumusan dasar sebagai berikut :
Sumber: Kusrini
Android Menurut kasman (2013:2) android merupakan sebuah sistem operasi telepon seluler dan komputer tablet layar sentuh (touchscreen) yang berbasis linux. Sedangkan menurut Murya (2014:3) android adalah sistem operasi berbasis linux yang digunakan untuk telepon seluler (mobile) seperti telepon pintar (smarphone) dan komputer tablet (PDA).Android menyediakan platform terbuka bagi prara pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri yang digunakan oleh bermacam-macam piranti bergerak.Android kini menjelma menjadi sistem operasi monile terpopuler di dunia.Perkembangan android tidak lepas dari peran sang raksasa google.Android pada mulanya didirikan oleh Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears dan Chris White pada tahun 2003. Dari penjelasan kedua ahli android dapat disimpulkan sebagai sistem operasi perangkat mobile pada tablet yang berbasis linux.
[ 2 ]
Eclipse Menurut kasman (2013:22) eclipse adalah IDE untuk pengembangan java/android yang bersifat free. Sedangkan menurut safaat (2013:6) eclipse berisi IDE eclipse yang digunakan untuk membuat coding android. Penjelasan menurut ahli tentang eclipse dapat disimpulkan eclipse merupakan aplikasi pendukung untuk pengembangan android yang bersifat free. SDK (Software Devloment Kit) SDK (Software Devloment Kit) menurut Kasman (2013:21) SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk memulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman java. Sedangkan menurut Safaat (2013:6) SDK adalah folder android yang berisikan platform android. Dari kedua penjelasan tersebut SDK dapat disimpulkan sebagai platform android. ADT (Andorid devloment Tools) ADT (Andorid devloment Tools) menurut kasman (2013:22) adalah kepanjangan dari Android Devloment Tools yang menjadi penghubung antara IDE Eclipse dengan Android SDK. AVD (Andorid Virtual Device) AVD (Andorid Virtual Device) menurut kasman (2013:22) merupakan emulator untuk menjalankan program aplikasi android yang kita buat. JDK (Java Deploment Kit) JDK (Java Deploment Kit) menurut Safaat (2013:2) merupakan software yang bisa anda dilakukan dengan installasi melalui repository sistem operasi. Gizi Menurut Putra (2013:10) Gizi kata ini sering diucapkan oleh tenaga kesehatan (dokter maupun perawat) kepada pasien atau orang umum dalam berbagai kesempatan. Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab, yaitu “ghidza”, yang berarti makanan. Sedangkan menurut Wulandari (2013:7) Gizi dapat diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan. Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan gizi merupakan suatu makanan yang mengandung zat-zat energi seperti karbohidrat, lemak, dan protein yang dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan tubuh manusia. Penyakit Aterosklerosis Menurut Putra (2009:254) Aterosklerosis adalah suatu kondisi yang berhubungan dengan adanya endapan lemak (ateroma) pada dinding pemuluh lapisan arteri.
Gambar 1. Atherosklerosis
[ 3 ]
Penyakit Gout Menurut Putra (2013:303) Gout merupakan sindrom klinis dengan gambaran khas peradangan pada sendi yang akut.
Gambar 2. Gout Penyakit Pra-eklamPsia Menurut Putra (2013:246) Pra-eklampsia merupakan salah satu komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan yang biasanya berusia lebih dari 20 minggu. Pra-eklampsia adalah suatu penyakit yang memiliki ciri-ciri proteinuria (Protein dalam urin), hipertensi (Tekanan darah tinggi), dan edema (Bengkak).
Gambar 3. Pra-eklamPsia Penyakit Sindrom Metabolik Menurut Putra (2013:292) Sindrom metabolik merupakan (Kumpulan) keadaan resistensi insulin yang terjadi sebelum seseorang menderita penyakit metabolik, khususnya diabetes dan penyakit vaskular, misalnya hipertensi yang berlanjut menjadi penyakit serius.
Gambar 4. Sindrom Metabolik Penyakit Anemia megaloblastik Menurut Putra (2013:286) Anemia megaloblastik merupakan defisien folat atau vitamin B12 bisa mengakibatkan gangguan pada sintesis timidin dan defek pada replika DNA. Efek yang timbul dari kejadian tersebut adalah pembesaran prekursor sel darah (megaloblas) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan pansitopenia.
[ 4 ]
Gambar 5. Nemia Megalobstatik Black Box Menurut Shalahuddin (2013:275) black box yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Flowchart Menurut Jogiyanto (2005: 795), “Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika.” Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokomentasi. Waterfall Menurut Prasman dalam buku Shalahuddin (2011:26), Model SDLC air terjun (Waterfall) sering juga disebut model sekuensial linear (squential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, dan pengujian. Berikut adalah gambar model air terjun dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Proses Watefall 1. Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara insentif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Pada tahap ini penulis melakukan analisis kebutuhan dari kebutuhan dari user yang akan menggunakan aplikasi dari segi spesifikasi perangkat lunak. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan dengan melakukan kebutuhan user dalam berkonsultasi. 2. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak,
[ 5 ]
repsentasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi sebuah program. 3. pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain. Pada tahap ini penulis membuat aplikasi dan mulai memasuki tahap pengkodean sesuai dengan kebutuhan user. 4. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi lojik dan fungsional untuk memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalan (eror) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai kebutuhan user. HASIL DAN PEMBAHASAN 1.
Data Penyakit Jumlah penyakit yang diolah dalam sistem pakar penyakit mata ini adalah 15 macam gejala penyakit-penyakit semua gejala penyakit ini berkaitan dengan penyakit yang dibahas dalam sistem pakar gizi yang penulis rancang pembahasan penyakit ini dimulai dari pembahasan penyakit umum yang berkaitan dengan penyakit gizi . Tabel 1. Data Penyakit Kode Penyakit Nama Penyakit P1 Pra-eklamsia P2 Anemia megalobstatik P3 Sindrom metabolik P4 Aterosklerosis P5 Gout 2.
Data Gejala Data-data gejala yang digunakan dalam sistem pakar penyakit gizi ini berjumlah 46 gejala. Berikut sebagian dari gejala yang digunakan : Tabel 2. Data Gejala Penyakit Umum No
Nama Penyakit atau Simbol
1.
Flue (P1)
2.
Batuk (P2)
3.
Sakit Perut (P3)
Gejala
Simbol
Hidung Berlendir Bersin-Bersin Hidung Gatal Hidung Mampet Leher Gatal Tenggorokan Gatal Leher Panas / Kemerahan Berdahak Badan Lemas Lambung Terasa Nyeri Bagian Rusuk Nyeri
G1 G2 G3 G4 G1 G2 G3 G4 G1 G2 G3
[ 6 ]
4.
Sakit Kepala (P4)
Perut Kembung Diare Badan Lemas Mula-Mual Badan Panas Kepala Pusing Penglihatan Berkunang
Sakit Kepala Kepala Pusing Nafsu Makan Berkurang Tekanan Darah Naik Keram / Kesemutan Sumber : Samsidar Fatya Surisma (Wawancara : 22 Maret 2014) 5.
Demam (P5)
G4 G5 G1 G2 G3 G4 G5 G1 G2 G3 G4 G5
Tabel 3. Data Gejala Penyakit Khusus No
Nama Penyakit atau Simbol
1.
Sindrom Metabolik (S)
2.
Anemia megalobslatik (a)
Gejala Air urin meningkat Berat badan berlebih Perut besar Mudah lelah Badan Lemas Lambung Terasa Nyeri
3.
Pra-eklampsia (P)
4.
Ateros Klorosis (A)
Kepala Pusing Muka Pucat Badan Lemas Mual-mual Nafsu Makan Berkurang Suhu Tubuh Panas Ibu Jari Tangan Terlihat Bengkak Badan Lemas Dada Sakit Bagian Rusuk Nyeri Tekanan Dara Naik Penglihatan Berkunang
Badan Lemas Lambung Terasa Nyeri Ibu Jari Kaki Terlihat Bengkak Asam Urat Kaki Sering Kesemutan Sumber : Samsidar Fatya Surisma (Wawancara : 22 Maret 2014) 5.
Gout / Hiperrurisemia (G)
[ 7 ]
Simbol G1 G2 G3 G4 G1 G2 G3 G4 G1 G2 G3 G4 G5 G1 G2 G3 G4 G5 G1 G2 G3 G4 G5
3. Tabel Keputusan Model perhitungan yang sering digunakan dalam menghitung tingkat kepastian (CF) sebagai berikut : Keterangan Nilai Range Tidak tahu / Tidak pasti 0 - 0,29 Mungkin 0,3 – 0,49 Kemungkinan Besar 0,5 – 0,69 Pasti 0,9 – 1.0 Sumber : Samsidar Fatya Surisma (Wawancara : 22 Maret 2014)
Penulis menggali nilai kepastian dari hasil wawancara dengan pakar. Nilai relepan(RP) dan tidak relepan(TP) suatu nilai terhadap penyakit tertentu yang digunakan untuk menghitung nilai kepastian dengan metode CF. 4. Tabel Keputusan Berdasarkan pengetahuan berupa data gejala dan penyakit yang berkaitan dengan gizi, maka dapat dibuat basis pengetahuan berupa relepan atau tidak relepan yang ada antara gejala dan penyakit yang berkaitan dengan gizi. Tabel 4. Keputusan
RP
TP
RP
TP
Aterosklerosis
0,01
0,21
0,29
0,34
0,14
0,32
0,54
0,15
0,18
0,15
0,39
0,48
0,12
0,32
0,03
0,04
0,35
0,11
0,31
0,14
0,21
0,32
0,14
0,44
0,01
0,33
0,41
0,18
0,28
0,16
0,29
0,32
0,29
0,16
0,03
0,04
0,13
0,17
0,13
0,23
0,23
0,31
0,39
0,39
0,15
0,44
0,18
0,02
0,27
0,31
0,19
0,22
0,32
0,24
0,23
0,09
0,35
0,14
0,16
0,34
0,25
0,18
0,24
0,19
0,23
0,26
0,38
0,15
0,17
0,32
0,38
0,27
0,19
0,14
0,31
0,33
0,18
0,19
0,19
0,14
0,75
0,11
0,16
0,36
0,83
0,16
0,37
0,33
0,39
0,39
0,37
0,14
0,37
0,34
0,49
0,32
0,19
0,23
0,83
0,37
0,45
0,29
0,24
0,24
0,43
0,41
0,35
0,13
0,15
0,24
0,29
0,33
0,14
0,14
0,37
0,34
0,14
0,39
0,27
0,14
0,60
0,19
0,60
0,13
0,60
0,21
0,60
0,29
0,60
0,31
0,49 0,28
0,20 0,22
0,60 0,90
0,13 0,27
0,40 0,09
0,22 0,41
0,27 0,39
0,18 0,38
0,10 0,29
0,32 0,44
[ 8 ]
TP
RP
Sindrom Metabolik
TP
Gout/Hiperurisemia
RP
PraEklampsia
TP
Gejala Umum Hidung Berlendir BersinBersin Hidung Gatal Hidung Mampet Leher Gatal Tenggorokan Gatal Leher Panas / Kemerahan Berdahak Lambung Terasa Nyeri Bagian Rusuk Nyeri Perut Kembung Diare Badan Lemas Badan Panas Mula-Mual
Anemia Megaloblastik RP
Penyakit Khusus
Penglihatan Berkunang Sakit Kepala
0,39
0,24
0,32
0,24
0,49
0,13
0,19
0,31
Kepala Pusing Nafsu Makan Berkurang Tekanan Darah Naik Keram / Kesemutan
0,80
0,32
0,23
0,38
0,40
0,31
0,76
0,12
0,21
0,23
0,88
0,12
0,18
0,37
0,19
0,11
0,27 0,38 0,17 0,27 0,13 0,90
0,38
0,14
0,19
0,21
0,25
0,48
0,38
0,32
0,17 0,11
0,32 0,31
0,19 0,18 0,27 0,17 0,11 0,31
0,75 0,19 0,35 0,28 0,90 0,11
0,12 0,18 0,27 0,17 0,11 0,23
Sumber : Samsidar Fatya Surisma (Wawancara : 22 Maret 2014) 5.
Pohon Keputusan Proses pencarian dari pohon keputusan menggunakan pencarian algoritma depth first search (DFS), yaitu proses pencarian dilakukan dari suksesor akar (node awal) secara mendalam dalam setiap level dari yang paling kiri hingga yang paling akhir (dead-end) atau sampai goal ditemukan. Pohon keputusan terdiri dari gejala, penyakit, dan busur yang menunjukkan hubungan antar objek.
Gambar 7. Pohon Keputusan
Pohon keputasan diatas menggambarkan beberapa penyakit umu yang sering dialami manusia. Adapun penyakit umum yang dibahas pada pohon keputusan diatas seperti flu, batuk, sakit kepala, sakit perut dan demam sedangkan penyakit khusus gizi seperti sindrom metabolik, gout atau hiperurisemia, aterosklerosis, anemia megalobstatik, dan pra-eklampsia kelima penyakit ini merupakan penyakit yang dibahas dalam aplikasi yang penulis rancang. Alur pada pohon keputusan diatas berupa penjelasan bagaimana sistem kerja aplikasi dapat memberikan informasi diagnosa yang berkaitan dengan penyakit yang dibahas dalam aplikasi untuk menentukan suatu diagnosa.
[ 9 ]
Gejala pada penyakit umum yang sering dialami manusia dapat dicocokan dengan gejala-gejala penyakit gizi yang mempunyai kemungkinan terbesar menjurus pada penyakit gizi yang dibahas pada pohon keputusan dan diterpakan pada aplikasi sehingga penulis dapat membuat pertanyaan-pertanyaan dari gejala penyakit umum yang menjurus pada diagnosa penyakit gizi yang akan diterapakan pada aplikasi “Sistem Pakar Untuk Diagnosa Gizi Berbasis Android”. 6.
Use-case Diagram Use-case diagram merupakan model diagram UML yang digunakan untuk menggambarkan requirement fungsional yang diharapkan dari sebuah sistem.
Gambar 8. Diagram Usecase
Penggunaan aplikasi sistem pakar untuk diagnosa gizi berbasis android dimana user pertama kali akan diberikan tampilan awal aplikasi dilanjutkan dengan tampilan menu aplikasi yang didalam menu aplikasi terdapat empat tampilan berupa menu aplikasi, tantang aplikasi tentang kami dan kata pengantar lalu jika user memilih menu aplikasi maka user akan diberikan pilihan tampilan menu utama aplikasi berupa pengertian gizi, unsur-unsur gizi, seputar penyakit gizi, menu konsultasi, menu pengobatan dan kalkulator gizi. Jika user ingin melakukan konsultasi maka user akan diarahkan ke menu konsultasi dan akan diberikan pertanyaan yang terdapat dalam aplikasi yang berkaitan dengan keluhan penyakit yang dibahas dalam aplikasi setelah mengetahui penyakit maka user di arahkan ke menu pengobatan, setelah itu user selesai melakukan konsultasi. Hasil perancangan dari penelitian yang dilakukan penulis ialah berupa aplikasi sistem pakar, berikut tampilan dari aplikasi yang telah dibuat : 1.
Tampilan Awal Aplikasi Rancangan halaman awal aplikasi adalah rancangan halaman yang digunakan oleh user untuk dapat masuk ke halaman menu aplikasi.
[ 10 ]
Gambar 9. Tampilan Awal Aplikasi 2.
Tampilan Menu Aplikasi Halaman ini adalah halaman menu home dari aplikasi. Pada halaman menu home ini terdapat beberapa menu tampilan home seperti tampilan menu-menu aplikasi yang akan menampilkan layout ke menu utama, tentang aplikasi semua informasi mengenai aplikasi diberitahukan pada menu ini, tentang kami merupakan informasi programmer jika aplikasi mengalami error, dan kata pengantar berupa informasi sederhana tentang rancangan aplikasi sistem pakar ini.
Gambar 10. Tampilan Menu Aplikas 3.
Tampilan Menu Utama Halaman ini adalah halaman menu utama dari aplikasi. Pada halaman menu utama ini terdapat beberapa menu tampilan utama seperti tampilan menu-menu pengertian gizi untuk mencari tahu informasi pengertian gizi, unsur-unsur gizi dimana pada menu ini merupakan informasi unsur apa saja yang baik bagi kesehatan tubuh manusia, penyakit yang berkaitan seputar gizi penjelasan mengenai penyakit yang ada dalam pembahasan aplikasi, konsultasi menu konsultasi ini merupakan hal terpenting dari aplikasi ini kerena user bisa memanfaatkan sarana konsultasi gratis pada aplikasi, gejala dan pengobatan menu ini menjelaskan bagai mana pengobatan secara sederhana yang dapat dilakukan, dan kalkulator gizi sebagai sarana untuk mencari tahu berapa berat badan ideal user.
[ 11 ]
Gambar 11. Tampilan Menu Utama 4. Tampilan Menu Konsultasi Halaman menu konsultasi ini adalah berupa sarana konsultasi bagi user untuk mengetahui penyakit yang kemungkinan diderita oleh user dengan menggunakan metode runut balik dan perhitungan nilai kepastian yang terdapat dalam aplikasi sehingga user dapat mengetahui penyakit yang kemungkinan besar terinfeksi.
Gambar 12. Tampilan Menu Konsultasi 5. Tampilan Menu Pengobatan Halaman menu pengobatan ini menampilkan menu-menu seputar pengobatan dari hasil konsultasi yang dilakukan user pada halaman menu konsultasi. Pada menu pengobatan ini user akan mendapatkan informasi bagaimana cara mengatasi penyakit yang terinfeksi pada user yang menggunakan aplikasi sistem pakar.
[ 12 ]
Gambar 13. Tampilan Menu Pengobatan
PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan uji coba yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu, metode sistem pakar (expert system) yang dibuat dengan proses penelusuran Backward chaining dapat membantu untuk mendiagnosa penyakit yang berkaitan dengan gizi, pendiagnosaan penyakit dapat diambil dari gejala-gejala penyakit yang di alami oleh pasien sehingga dapat memberikan diagnosa penyakit, beberapa gejala penyakit berkaitan dengan gizi dapat menyimpulkan jenis penyakit gizi sesuai cf tertinggi. Semakin tinggi nilai cf dari hasil penelusuran, maka menunjukkan jenis penyakit gizi yang diderita oleh pasien, dengan adanya sistem ini, dapat mempermudah masyarakat umum dalam mendapatkan informasi tentang penyakit yang berkaitan dengan gizi, hasil diagnosa dapat menampilkan lima macam kemungkinan jenis penyakit yang berkaitan dengan gizi. DAFTAR PUSTAKA Kusrini. 2013. Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan.Yogyakarta: Andi. Jogiyanto. 2005..Analisis dan desain.Yogyakarta Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset. Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak Tersruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika. Rezema, Sitiatava Putra. 2013. Pengantar Ilmu Gizi dan Diet. Jakarta: D-MEDIKA. Safaat, Nazrudin. 2013. Aplikasi Berbasis Android. Bandung: INFORMATIKA Kasman, Akhmad Dharma. 2013. Kolaborasi Dahsyat Android dengan PHP &Mysql. Yogyakarta: Lokomedia.
[ 13 ]
[ 14 ]