SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENGETAHUI CIRI-CIRI BURUNG KENARI SIAP UNTUK DITERNAK DENGANMETODE FORWARD CHAINING
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Ahmad Qomaruzzaman 10.12.4546
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENGETAHUI CIRI-CIRI BURUNG KENARI SIAP UNTUK DITERNAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Ahmad Qomaruzzaman1), Kusrini2) 1,2)
Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected] 1),
[email protected] 1)
ciri kenari siap untuk diternakkan berdasarkan tanda-tanda yang ditunjukkan pada burung kenari yang akan diternak dengan metode forward chaining. Dalam penelitian penulis mengangkut judul “Sistem Pakar berbasis web untuk Mengetahui Ciri-ciri Burung Kenari Siap untuk Diternak dengan Metode Forward Chaining”
`Abstract-There are various reasons why people maintain canaries, canary is a small bird-shaped unique and melodious voice, so it often makes people interested because it creates inner peace and creating business opportunities. Canary many birds chirping competed in the contest, if the bird quality it will win the race and have a fantastic value price, for that reason a lot of people watching the race to get the quality canaries, one way is to raise canaries. But not that easy to raise canaries because a lot of hobbyists who do not know how to breed canaries because of lack of experience, lack of knowledge held about the characteristics of the canaries that are ready to be bred. This expert system is built to determine the characteristics of the canaries are ready to be bred. From this expert system can provide information about the characteristics of the canaries are ready to be bred and provide solutions that should be made to the handling characteristics by implementing a web-based system and using forward chaining. The result of consultation with this system shows that the system mempu determine the characteristics and solutions for handling should be done based on the characteristics that were previously selected by the user.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut dapat dirumuskan suatu masalah, yaitu : 1. Bagaimana merancang dan mengimplementasikan aplikasi sitem pakar Sistem Pakar berbasis web untuk Mengetahui Ciri-ciri Burung Kenari Siap untuk Diternak. mengimplementasikan metode 2. Bagaimana forward chaining ke dalam Sistem Pakar berbasis web untuk Mengetahui Ciri-ciri Burung Kenari Siap untuk Diternak. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Menghasilkan suatu aplikasi Sistem Pakar berbasis web untuk Mengetahui Ciri-ciri Burung Kenari Siap untuk Diternak berdasarkan faktafakta yang dihadapi oleh user dan memberikan solusi, dan penanganan. 2. Mendokumentasikan atau menyimpan informasi dari seorang pakar untuk direpresentasikan. 3. Menerapkan ilmu berbasis informatika dalam bidang sistem informasi untuk membantu mengetahui ciri-ciri kenari siap diternak. . 1.6 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan uraian tentang suatu cara yang akan digunakan dalam pengumpulan data, mengolah data dan menganalisa data dengan perantaraan teknik tertentu. Tahapan dalam penelitian sebagai berikut : 1. Pengumpulan data yang diperlukan : a. Study literatur Pembelajaran dari berbagai macam literatur tentang beternak kenari dan teori dasar sistem pakar.
Keywords: expert system, forward chaining 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Burung kenari banyak dilombakan dalam kontes burung berkicau, jika burung tersebut berkualitas maka akan memenangkan lomba dan memiliki nilai harga yang fantastis, karena alasan itu banyak orang berlomba lomba untuk mendapatkan burung kenari berkualitas, salah satu caranya adalah dengan beternak burung kenari. Namun tak semudah itu untuk beternak burung kenari karena banyak dari para penghobi yang belum mengetahui cara beternak burung kenari dikarenakan minimnya pengalaman yang dimiliki, keterbatasan pengetahuan yang dimiliki tentang ciri-ciri burung kenari yang siap untuk diternak. Hal itulah yang menjadikan motivasi penulis untuk membuat suatu aplikasi yang dapat membantu memberikan solusi cepat dan tepat dalam mengetahui ciri-
1
b.
2.
ObservasiMelakukan pengamatan terhadap data yang diteliti, melakukan interview dengan pihak yang berkaitan dengan pembuatan program untuk mengetahui ciri Perancangan dan Desain Sistem Merupakan tahap awal dalam pengembangan sistem. Pengembangan suatu sistem perlu adanya perencanaan agar tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
2.
2.2 Konsep Pemodelan Sistem 2.2.1 Flowchart Menurut M.Taufiq [2012] Flow chart sering diterjemahkan bagan alir atau diagram alir, sementara kata chart dalam kamus berarti peta atau yang berkaitan dengan pemetaan sehingga chart bukan berarti diagram, karena kata diagram sendiri mempunyai arti tersendiri yaitu bagan, sehingga flowchart bisa diartikan pemetaan suatu objek arus pekerjaan (taks) yang terjadi dalam sebuah aktivitas.
2. LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Menurut minsky [1989, Kusrini 2006, hal.3] kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia. Definisi lain diungkapkan oleh H. A. Sinom [1987], kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas. Beberapa ahli sepakat bahwa kecerdasan buatan mempunyai dua ide dasar. Pertama mempelajari proses cara berpikir manusia dan yang kedua adalah cara mempresentasikan cara berpikir manusia ke dalam mesin seperti komputer atau robot.
2.2.2 Diagram konteks Diagram konteks merupakan diagram alir data dan sebuah informasi yang menggambarkan sistem dalam satu lingkaran dan menggambarkan proses dalam suatu sistem secara keseluruhan. Diagram konteks dalam rekayasa perangkat lunak merupakan diagram yang mewakili para aktor di luar sistem yang dapat berinteraksi dengan sistem.
2.1.2 Sistem Pakar 2.1.2.1 Definisi Sistem Pakar Pengertian Menurut Martin dan Ozman [1998, Kusrini, hal.11] Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut. Istilah sistem pakar berasal dari istilah knowladge-based expert system yang menggunakan pengetahuan khusus untuk menyelesaikan masalah tingkat pakar. Seorang pakar adalah orang yang mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Seseorang yang bukan pakar menggunakan sistem pakar untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, sedangkan seorang pakar menggunakan sistem pakar untuk knowladge assistent.
2.2.3 Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) adalah representasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliran-aliran data di mana komponenkomponen tersebut dan asal, tujuan dan penyimpanan dari data tersebut. Simbol DFD dapat dilihat pada Tabel 2.6
2.3 Konsep Basis Data 2.3.1 Basis Data Menurut Kusrini [ 2006, hal.2] Basis data adalah kumpulan data yang saling berelasi . data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang, dan lain-lain. Data dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter, atau symbol) Basis data bertujuan untuk mengatur data sehingga diperoleh kemudahan, ketepatan dan kecepatan dalam pengambilan kembali. Untuk mencapai tujuannya, syarat sebuah sistem basis data yang baik sebagai berikut : 1. Tidak adanya redudansi dan inkosistensi data 2. Kesulitan pengaksesan data 3. Multiple User
2.1.2.2Ciri dan Karakteristik Pakar Menurut Kusrini [2006, hal. 14] Ciri-ciri Sistem Pakar adalah sebagai berikut : 1. Terbatas pada bidang yang spesifik 2. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu 3. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran 4. Output tergantung dari dialog dengan user
1.
Dalam menyelesaikan masalah bukan hanya mendapatkan solusi yang benar saja, namun juga bagaimana mendapatkan pemecahan dengan cepat dan mahir Domain tertentu Sistem pakar mengutamakan kedalaman mengenai bidang tertentu
Sistem pakar juga mempunyai beberapa karakteristik dasar yang membedakan dengan program komputer biasa umumnya, yaitu [Turban, 1995] Mempunyai kepakaran
2
2.5.2
2.4 Konsep Pemrograman
1.
2.
2.4.1 PHP PHP (Hypertext Preprocessor) pertama kali dibuat oleh Rasmus Ledorf pada tahun 1994. PHP adalah bahasa pemrograman scripting sisi server (server side), bahasa pemrograman yang digunakan oleh server web untuk menghasilkan dokumen HTML secara on-the-fly. PHP merupakan interpreter yang dapat dieksekusi sebagai program CGI untuk server web atau dijadikan modul dari server web. Beberapa kelebihan PHP, antara lain: Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa script yang tidak melakukan sebuah kompilasi dalam penggunaanya. Web server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana-mana dari mulai apache, IIS, Lighttpdm hingga Xitami dengan configurasi yang relatif mudah 2.4.2 MySQL Menurut Miftahul Huda (2010 hal.181) MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
XAMPP 1.7.3 Xampp adalah sebuah paket kumpulan software yang terdiri dari apache, mysql, phpmyadmin, php, perl,Freerype2 dan lain-lain. Xampp berfingsi untuk memudahkan instalasi lingkungan php, dimana biasanya lingkungan pengembangan web memerlukan php, apache, mysql dan phpmyadmin serta software-software yang terkait dengan pengembangan web. Dengan menggunakan xampp, kita tidak perlu menginstal aplikasi-aplikasi tersebut satu persatu. Paket aplikasi perlu di extract dan diinstal terlebih dahulu, dengan memilih jenis xampp sesuai dengan jenis OS nya.
3. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Umum 3.1.1 Sejarah Singkat Burung Kenari Burung kenari untuk pertama kalinya di temukan oleh seorang Pelaut asal Perancis, yaitu Jean de Berthan Cout di area Kepulauan Canary sekitar abad ke-15 silam. Ia dibuat terkesima akan keindahan bulu dan merdunya suara burung ini. Burung kenari memiliki nama latin Serinus Canaria. Keanekaragaman dari burung kenari pada saat ini merupakan hasil perkembangan dari kenari liar. Selain itu kondisi alam dan kawin silang yang terjadi menghasilkan beragam jenis kenari yang mana sudah terjadi sejak 5 abad silam.
3.2 Analisis Sistem Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan kita kembangkan berdasarkan masukan dari calon pengguna dan beberapa pihak yang berkepentingan. Analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi patokan menentukan keberhasilan sistem yang dihasilkan nantinya utamanya difokuskan pada masalah dan persyaratanpersyaratan bisnis, terpisah dari teknologi apapun yang dapat atau akan digunakan untuk mengimplementasikan solusi pada masalah tersebut agar sistem dapat berjalan dengan baik guna mencapai tujuan sistem.
2.4.3 Framework Codeigniter Menurut Ibnu Daqiqil [2011 hal.3] CodeIgniter adalah sebuah application framework yang bersifat open source digunakan untuk membangun aplikasi PHP dinamis. Tujuan utama pengembangan codeigniter adalah untuk membantu developer untuk mengerjakan aplikasi lebih cepat daripada menulis seuma code dari awal. CodeIgniter diperkenalkan kepada public pada tanggal 26 februari 2006. 2.5 Perangkat Lunak yang digunakan 2.5.1 Netbean 7.2 Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk desain web secara visual dan mengelola situs atau halaman web. Adobe dreamweaver CS3 merupakan versi ke-9 dari Dreamweaver yang merupakan program aplikasi web yang sangat terkenal kehandalannya. Sepintas seakan tidak ada perubahan signifikan antara macromedia Dreamweaver 8 dengan Adobe Dreamweaver CS3.
3.2.1
Analisa Masalah pada Burung Kenari Tahapan pertama yang akan dilakukan adalah mengidentifikasi masalah yang ada sebagai studi kelayakan dari sistem yang akan dirancang dan dianalisa kebutuhan sistemnya. berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam proses pengembangbiakan burung kenari, terdapat beberapa masalah yang menjadi hambatan bagi
3
peternak awam maupun yang sudah berpengalman, yaitu: 1. Keterbatasan pengetahuan yang dimiliki oleh peternak. Pengetahuan merupakan sumber adanya kemampuan dalam mengetahui ciri ciri burung kenari yang siap diternak. Tetapi pada kenyataanya, banyak peternak terutama yang masih mencoba atau pemula masih mengalami kesulitan dikarenakan tidak mendapatkan pendidikan khusus mengenai ciri ciri burung kenari yang siap diternak. 2.
3.
kenari, bahkan tidak sedikit yang gagal dalam melakukan ternak burung kenari karena keterbatassan pengetahuan yang dimiliki. Dengan penerapan dan pengembangan sistem yang baru, maka pengetahuan atas ciri ciri burung kenari yang siap diternak, akan didapatkan dengan mudah oleh peternak burung kenari baik itu amatir maupun yang sudah berpengalman. Berikut ini merupakan analisis kebutuhan sistem baru yang akan dibangun. 3.5 Analisis Kelayakan Suatu sistem baru harus diuji kelayakannya untuk dapat dipakai atau tidak dengan mempertimbangkan beberapa fakor apakah sistem yang akan dibangun layak untuk dibagun atau tidak, berdasarakn tujuan utama sistem tersebut.
Minimnya pengalaman yang dimiliki oleh peternak Sebagai peternak awam atau yang memulai belajar untuk melakukan perkembangbiakan burung kenari membutuhkan jam terbang tinggi untuk mendapatkan pengalaman yang cukup sehingga dalam melakukan ternak kenari bisa sukses dikemudian hari.
3.5.1
Analisis Kelayakan Teknologi Berdasar pada kelayakan teknologi atau kelayakan teknik, sistem pengetahuan berbasis web berdasar pada sistem pakar ini mudah digunakan karena sebagian besar alat pendukung untuk web ini bisa diakses sudah ada. Sehingga sistem ini layak untuk dikembangkan.
Adanya ketidakpastian kejadian yang dialami oleh burung kenari Setiap kejadian yang dialami oleh burung kenari tentu bukanlah sesuatu yang konstan, apalagi antara jenis kelamin jantan maupun betina. Hal ini akan cukup menyulitkan peternak dalam mengetahui ciri ciri burung kenari yang siap diternak.
3.5.2
Analisis Kelayakan Hukum Sistem pengetahuan berbasis web ini menggunakan open source jadi tidak melanggar hak cipta. Web ini bisa diakses semua lapisan masyarakat tak hanya peternak burung kenari saja. Sehingga sistem ini layak untuk dikembangkan. 3.5.3 Analisis Kelayakan Operasional Kelayakan operasional ini merupakan tata cara penggunaan sistem pembelajaran dan penjelasan fitur-fitur yang ada pada web. Penjelasan ini dibuat bertujuan agar pengguna dapat memahami tata cara penggunaan web pengetahuan ini.
3.2.2
Analisis SWOT Analisis SWOT dapat di aplikasikan dengan melihat bagaimana kekuatan (strength) mampu mengambil keuntungan dari peluang (opportunity) yang ada. Bagaimana mengatasi kelemahan (weaknes) sehingga meminimalisir kerugian. Bagaimana kekuatan menghadapi ancaman (threat) yang ada dan bagaimana mengatasi kelemahan yang dapat menimbulkan ancaman.
3.5.4
Representasi Pengetahuan Representasi pengetahuan merupakan teknik untuk merepresentasikan basis pengetahuan yang diperoleh kedalam suatu skema atau diagram tertentu sehingga dapat diketahui relasi/ hubungan antara suatu data dengan data lainnya. a. Analisis Data Klasifikasi Ciri Burung Kenari Dari 9 ciri yang disajikan, jenis kelamin jantan maupun betina, maka disusun sebagai kesimpulan, ciri-ciri ini merupakan basis
3.4 Analisis Kebutuhan Selama ini peternak burung kenari hanya mengandalkan pengetahuan yang tidak pasti dan hanya berdasarkan perkiraan dalam melakukan ternak burung kenari. Pengetahuan itu mereka peroleh dari sumber yang sama sama belum memiliki pengetahuan atau pengalaman lebih terhadap ternak burung kenari. Dari kondisi yang demikian tidak akan memaksimalkan ternak
4
pengetahuan untuk membuat kesimpulan yang menjadi goal.
suatu
sistem tetap harus menjaga unsur interaktif di dalamnya. Di halaman inilah user akan disuguhkan pertanyaan yang akan menjadi tolak ukur atas rekomendasi yang diberikan. Di dalamnya telah terdapat pertanyaan dan jawaban yang pasti. Jawaban berkisar antara Ya atau Tidak.
b.
Pohon Keputusan Klasifikasi Ciri Pohon klasifikasi yang digunakan untuk mengetahui kelayakan yang tepat terhadap ciri ciri yang dialami oleh burung kenari adalah menggunakan metode forward chaining dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 4 Halaman Konsultasi Masukan 4.4.3 Halaman Konsultasi Keluaran Sebuah rekomendasi atas jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh sistem akan saling berpengaruh. Untuk dapat mengetahui rekomandasi dan saran yang diberikan oleh sistem dibutuhkan halaman khusus agar user dapat mengetahui feedback yang sistem berikan. Tidak hanya itu, di halaman ini juga memiliki fitur untuk cetak laporan atau kembali pada menu konsultasi.
Gambar 1 Pohon keputusan berdasarkan klasifikasi ciri 3.6 3.6.1
Perancangan Sistem Data Flow diagram
Gambar 2 Diagram Konteks 3.6.3
Gambar 5 HalamanKonsultasiKeluaran
Relasi Antar Tabel Berdasarkan hubungan dari tabel-tabel di atas kemudian diperoleh relasi antar tabel sebagai berikut :
4.4.4 Halaman Administrator Untuk membantu dalam operasional sistem secara back end, maka dibutuhkan halaman unutk melakukan itu. Halaman inilah yang disebut dengan halaman administrator. Di halaman ini hanya mampu diakses oleh user yang memiliki hak aksses sebagai seorang admin. Karena halaman ini berinteraksi langsung dengan CRUD database sistem.
Gambar 3 Relasi antar tabel 4. MPLEMENTASI DANPEMBAHASAN 4.4 Pembahasan User Interface / Antarmuka Program 4.4.2 Halaman Konsultasi Masukan Sebagai inti dari sistem pakar, pada halaman yang berisi konsultasi antara user dengan
Gambar 6 Halaman Administrator
5
5.PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan uraian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan yaitu: 1. Sistem pakar berbasis web telah dibuat yang dapat memberikan kesimpulan kelayakan yang dicari oleh user 2. Sistem pakar berbasis web dapat menampilkan ciri-ciri burung kenari yang sudah siap diternak dan tidak siap diternak. 3. Pengguna sistem tidak terbatas sehingga siapapun dapat mengakses sistem pakar ini dengan membuat akun terlebih dahulu. 4. Pakar dapat menambah, mengedit, dan menghapus data
DAFTAR PUSTAKA [1] Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Perancangan. Yogyakarta: Andi Offset [2] Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset. [3] Fathansyah. 2012. Basis Data. Bandung: INFORMATIKA [4] Peranginangin, K. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta: ANDI OFFSET [5] Pribadi, Awan. 2014. Proyek Membangun Website Berbasis PHP dengan CodeIgniter. Yogyakarta : Loko Media [6] Fadheli, C. n.d.. Pengertian XAMPP. ManiacCMS: http://www.maniacms.web.id/2012/01/pengertian -xampp.html, diakses tanggal 6 Januari 2015 [7] Dewi, Siska. 2014. Raih Ambisi dengan Beternak Kenari. Yogyakarta : Pustaka Baru Press [8] Nur Fauzi, Faisal. 2013. Mengatasi Masalah Penangkaran Kenari. Klaten :Sahabat
5.2 Saran
1.
2.
3.
4.
Penulisan skripsi ini tentu terdapat banyak kekurangan, yang mungkin dapat disempurnakan lagi pada penelitian-penelitian berikutnya. Maka agar sistem pakar berbasis web ini dapat lebih sempurna lagi, pengembangan sistem pakar berbasis web ini disarankan agar menciptakan sistem yang lebih kompleks, sehingga semakin banyak pengetahuan dalam web ini yang bisa memberikan kehandalan sistem. Saran yang diberikan penulis untuk membantu pengembangan sistem, pakar ini antara lain : Informasi kelayakan dan ciri-ciri masih sangat terbatas, sehingga diharapkan kedepannya dapat ditambahkan dan dikembangkan hingga mampu mencapai spesies. Pengembangan sistem ini menggunakan metode forward chaining sebagai cara mengklasifikasikan, diharapkan pada pengembangannya mampu menggunakan metode lain yang menjamin keakuratan data dan kemudahan penggunaan. Informasi tentang ciri-ciri masih sangat terbatas, diharapkan kedepannya dapat ditambahkan dan dikembangkan tentang ciri-ciri yang kompleks untuk membedakan ciri-ciri jenis kelamin burung kenari jantan dan burung kenari betina. Informasi kelayakan dan ciri-ciri masih sangat terbatas, sehingga diharapkan untuk dapat ditambahkan dan dikembangkan tentang cara memilih indukan yang berkualitas dan bagaimana ciri-ciri indukan tersebut bisa dikatakan berkualitas.
Biodata Penulis Ahmad Qomaruzzaman memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta,lulus tahun 2015. Kusrini memperoleh gelar S1 Ilmu Komputer UGM (lulus tahun 2002) S2 – Ilmu Komputer UGM (tahun 2006) S3 – Ilmu Komputer UGM (lulus tahun 2010), Direktur CV. Surya Cipta Solusi Informatika (2002 s/d 2003) – Dosen Tetap STMIK AMIKOM Yogyakarta (2003 s/d sekarang) - Direktur Administrasi dan Keuangan i-Trace (201
6
7