SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar
[email protected] Abstrak Dewasa ini, beberapa penyakit memiliki jumlah penderita yang sangat banyak dan bahkan sebagai mesin pembunuh yang jitu. Salah satu penyakit tersebut adalah lupus. Penyakit Lupus Eritematosis Sistemik adalah salah satu dari golongan penyakit reumatik otoimun yang bersifat non organ spesifik, biasanya penyakit berjalan kronik, sistemik dan terjadi peradangan pada jaringan ikat. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan Metode Forward Chaining pada sistem pakar yang mampu mendiagnosa secara manifestasi klinis serta memberikan solusi untuk penyakit lupus pada ibu hamil. Sistem pakar ini bertujuan untuk membantu user mengetahui tentang gejala-gejala penyakit lupus pada ibu hamil dan memberikan solusi bagaimana cara mengatasi penyakit lupus, sehingga pengguna dapat mengetahui gejala dan pencegahannya terhadap ibu hamil. Sistem pakar ini akan menganalisis jawaban dari setiap pertanyaan yang diberikan agar dapat memperoleh jawaban berdasarkan basis pengetahuan yang terdapat dalam sistem pakar ini. Sebelum menganalisis jawaban, sistem terlebih dahulu memberikan sejumlah pertanyaan kepada user melalui interface tentang gejala penyakit lupus pada ibu hamil. Sistem akan menganalisis jawaban dari user dengan melakukan proses pelacakan pada basis pengetahuan. Kata kunci : Sistem Pakar, Lupus Eritematosis, Forward Chaining meluas
A. PENDAHULUAN Penyakit
Lupus
menyerang
organ-organ
lain
Eritematosis
seperti: kulit, ginjal, darah, jantung, paru-
Sistemik adalah salah satu dari golongan
paru dan lain-lain. Gejala pada Penyakit ini
penyakit reumatik otoimun yang bersifat
terdiri dari gejala ringan, sedang dan berat.
non organ spesifik, biasanya penyakit
Pada gejala sedang sampai berat, ini harus
berjalan kronik,
terjadi
menjadi perhatian yang serius bagi para
peradangan pada jaringan ikat. Kronik
dokter karena akan mengancam jiwa ibu
karena penyakit berjalan pelan-pelan dari
hamil
beberapa bulan sampai tahunan. Inflamasi
yang baik. Berat ringan penyakit lupus
atau peradangan bila mengenai sendi akan
tergantung dari organ apa dari tubuh kita
berupa nyeri dan pembengkakan, karena
yang terkena atau seberapa banyak organ
peradangan bersifat otoimun maka dapat
yang terlibat penyakit ini. Karena penyakit
sistemik dan
bila tidak mendapat pengobatan
27
lupus begitu beragam jenis dan gejalanya,
B. METODE
maka seorang pakar atau dokter perlu
Sistem
Pakar
(Expert
System)
mengkaji lebih dalam mengenai gejala yang
adalah program berbasis pengetahuan yang
dialami pasien untuk mengetahui penyakit
menyediakan solusi dengan kualitas pakar.
yang diderita. Oleh karena itu pada
Sistem pakar merupakan program komputer
penelitian ini akan dirancang sebuah sistem
yang
yang mampu melakukan diagnosa serta
pengetahuan pakar dalam menyelesaikan
memberikan solusi yang cepat dan tepat
suatu masalah tertentu. Implementasi sistem
terhadap gejala lupus pada ibu hamil. Pada
pakar
penelitian
kesehatan sebagai media informasi bagi
ini
sistem
diimplementasikan penyakit
Lupus
tersebut
dengan
untuk
pakar
akan
mendiagnosa
Eritematosis menggunakan
meniru
dapat
masyarakat
proses
pemikiran
diterapkan
untuk
dalam
mengetahui
dan
dunia
jenis
Sistemik
penyakit yang diderita sebagai diagnosa
metode
awal. Pengetahuan dalam sistem pakar
Forward Chaining.
meniru dari seorang pakar (ahli) dalam
Berdasarkan latarbelakang masalah
masalah tersebut dan meniru metodelogi
tersebut maka rumusan masalah dalam
dan kinerjanya (performance). Salah satu
penelitian
implementasi yang diterapkan sistem pakar
ini
adalah
“Bagaimana
merancang suatu sistem pakar dengan
dalam
menggunakan metode Forward Chaining
mendiagnosa penyakit termasuk penyakit
yang mampu mendeteksi penyakit lupus
Lupus Eritematosis Sistemik yang dibahas
secara dini yang dialami oleh ibu hamil?”.
dalam penelitian ini.
Tujuan penelitian ini adalah membuat sistem pakar dengan menggunakan metode
bidang
kesehatan
yaitu
untuk
Ciri-Ciri Sistem Pakar adalah: 1.
Memiliki informasi yang handal, baik
Forward Chaining yang mampu melakukan
dalam menampilkan langkah-langkah
diagnosa serta memberikan solusi yang
maupun dalam menjawab pertanyaan-
cepat dan tepat terhadap gejala lupus pada
pertanyaan
ibu hamil. Diharapkan dengan adanya
penyelesaian.
sistem ini masyarakat dalam hal ini ibu hamil
dapat
mengetahui
2.
gejala-gejala
proses
Mudah dimodifikasi, yaitu dengan menambah
penyakit lupus.
tentang
atau
menghapus
suatu
kemampuan dari basis pengetahuan. 3.
Heuristik
dalam
menggunakan
pengetahun (yang sering kali tidak
28
sempurna)
4.
5.
untuk
mendapatkan
informasi
dari
pemakai
dan
penyelesaiannya.
mengubahnya ke dalam bentuk yang
Dapat digunakan dalam berbagai jenis
dapat diterima oleh sistem. Selain itu
komputer.
antarmuka menerima dari sistem dan
Memiliki
kemampuan
untuk
beradaptasi.
menyajikannya ke dalam bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai.
Sistem pakar disusun oleh dua
2. Basis Pengetahuan
bagian utama yaitu lingkungan konsultasi
Basis
dan lingkungan pengembangan, lingkungan
pengetahuan
konsultasi diperuntuhkan bagi pengguna
formulasi, dan penyelesaian masalah.
non
Komponen sistem pakar ini disusun atas
pakar.
Sedangkan
lingkungan
pengetahuan
mengandung
untuk
pemahaman,
pengembangan ditujukan bagi pembangun
2 elemen dasar, yaitu :
sistem pakar untuk membangun komponen
a. Fakta : informasi tentang obyek
dan
memasukkan
hasill
dalam area permasalahan tertentu.
basis
b. Aturan : informasi tentang cara
pengetahuan, struktur sistem pakar dapat
bagaimana memperoleh fakta baru
dilihat pada Gambar 1.
dari fakta yang telah diketahui.
akuisisi
pengetahuan
pengetahuan
dalam
3. Akuisisi
Pengetahuan
(Knowledge
Acquisition). Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer,
dan
transformasi
dalam menyelesaikan
keahlian
masalah dari
sumber pengetahuan ke dalam program komputer.
Knowledge
engineer
berusaha menyerap pengetahuan untuk Gambar 1. Arsitektur Sistem Pakar
selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan.
Pengetahuan
diperoleh
Komponen–komponen yang terdapat dalam
dari pakar, dilengkapi dengan buku,
arsitektur sistem pakar sebagai berikut :
basis data, laporan penelitian dan
1. Antarmuka Pengguna (User Interface).
pengalaman pemakai.
Merupakan mekanisme yang digunakan
4. Mesin Inferensi
oleh pengguna dan sistem pakar untuk
Mesin Inferensi merupakan otak dari
berkomunikasi. Antarmuka menerima
sistem pakar, berupa perangkat lunak 29
yang
melakukan
tugas
inferensi
Pada penelitian ini sistem pakar
penalaran sistem pakar, dapat dikatakan
akan
sebagai
(thinking
menggunakan Metode Forward Chaining.
mesin
Metode Forward Chaining adalah suatu
mesin
machine).
pemikir
Pada
prinsipnya
diimplemaentasikan
inferensi inilah yang akan mencari
metode
solusi dari suatu permasalahan. Konsep
memulai penalaran atau pelacakan suatu
yang biasanya digunakan untuk mesin
data dari fakta-fakta yang ada menuju suatu
inferensi adalah menggunakan runut
kesimpulan. Metode Forward Chaining
maju (Forward Chaining).
(runut maju) merupakan suatu metode yang
5. Fasilitas Penjelasan
dari
inference
dengan
engine
untuk
menggunakan himpunan aturan kondisi-
Fasilitas penjelasan adalah komponen
aksi. Dalam metode ini, kaidah interpreter
tambahan yang akan meningkatkan
mencocokkan fakta atau statement dalam
kemampuan sistem pakar. Komponen
pangkalan
ini menggambarkan penalaran sistem
dinyatakan dalam bagian sebelah kiri atau
kepada
kaidah if.
pengguna
dengan
cara
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dijabarkan
dan
memberikan
solusi
data
Strategi dengan
dengan
inferensi
situasi
yang
sekumpulan
yang
dimulai
fakta-fakta
terhadap masalah yang terjadi sesuai
pengetahuan, memperoleh fakta-fakta baru
fakta yang diberikan oleh pakar.
menggunakan aturan-aturan dimana premis-
6. Workplace
premis
Workplace
merupakan
area
sesuai
dengan
fakta-fakta
dari
pengetahuan, dan meneruskan prosesnya
sekumpulan memori kerja (working
sampai sebuah tujuan yang ditetapkan telah
memory). Workplace digunakan untuk
tercapai. Informasi masukan dapat berupa
merekam hasil-hasil dan kesimpulan
data, bukti, dan, temuan atau pengamatan,
yang dicapai.
sedangkan konklusi dapat berupa tujuan,
7. Perbaikan Pengetahuan Pakar
memiliki
menganalisis
hipotesa,
kemampuan dan
untuk
meningkatkan
penjelasan
atau
diagnosis.
Algoritma Forward Chaining digambarkan pada Gambar 2.
kinerjanya serta kemampuan untuk belajar
dari
meningkatkannya
kinerjanya untuk
dan
konsultasi
mendatang.
30
Informasi
C. HASIL
Cek dalam basis aturan Cek aturan berikutnya Ben ar Be nar
Simpan aturan tersebut
Sal ah
Cek apakah ada aturan yang sesuai
Cari aturan berikut nya
Gambar 2. Algoritma Forward Chaining Secara garis besar algoritma penalaran Forward Chaining sebagai berikut : inferensi
pembuatan sistem ini adalah teknologi aplikasi berbasis web, yang membentuk sebuah program yang dapat berdiri sendiri
Selesai
a. Strategi
Teknologi yang digunakan dalam
dimulai
dengan
diketahui adanya fakta-fakta. b. Mendapatkan fakta baru menggunakan aturan-aturan yang premisnya sesuai dengan fakta yang diketahui. c. Proses tersebut di lanjutkan hingga tujuannya tercapai atau sampai tidak ada lagi aturan yang premisnya sesuai dengan fakta yang ada. Forward Chaining bisa disebut juga
dan dapat dijalankan dalam lingkungan Internet, sehingga dimanapun pengguna (user) berada dapat menggunakan aplikasi ini, dengan mengakses situs tersebut secara cepat dan mudah. Dengan sistem web based ini
diharapkan
dapat
pengetahuan
serta
kemudahan
dalam
meningkatkan
memberikan hal
suatu
mendiagnosa
penyakit imunologi (lupus) pada ibu hamil. Interface / Antarmuka Program Interface dari sistem pakar ini tediri dari beberapa halaman. Halaman utama (Home) terlihat pada Gambar 4.
pencarian yang dimotori data (data driven search) yang dimulai dari premis atau informasi masukan (if) dahulu kemudian menuju konklusi atau kesimpulan (then). Proses Forward Chaining terlihat pada Gambar 3.
Gambar 4. Halaman Utama Kemudian Halaman konsultasi yang merupakan halaman inti dari sistem pakar diagnosa dini penyakit imunologi (lupus). Gambar 3. Proses Forward
Dalam halaman pertanyaan ini pengguna
Chaining
yang ingin melakukan proses diagnosa 31
diharuskan untuk memilih gejala sesuai
D. PEMBAHASAN
dengan apa
Pembahasan Metode Fordward Chaining
yang dialaminya. Seperti
terlihat pada Gambar 5.
Metode yang digunakan pada sistem ini adalah Forward Chaining. Teknik Forward
Chaining
yaitu
pendekatan
penalaran dimulai dari sekumpulan data dan fakta yang ada berupa gejala penyakit lupus sehingga menuju suatu kesimpulan yaitu penyakit
yang
diderita
dan
cara
penanganannya, dimana dalam metode Forward Chaining digunakan aturan dalam
Gambar 5. Halaman konsultasi Tampilan
halaman
untuk
input
bentuk if – then. Alur proses sistem ini adalah pada
gejala penyakit lupus terlihat pada Gambar
saat pengguna melakukan diagnosis, maka
6.
akan
di
hadapkan
pada
pertanyaan-
pertanyaan berupa fakta-fakta mengenai gejala dan ciri–ciri penyakit lupus yang dialami.
Jawaban
tersebut
akan
berpengaruh pada hasil akhir atau solusi yang
akan
diberikan.
Setelah
semua
pertanyaan telah terjawab, maka sistem akan memberikan solusi berupa informasi Gambar 6. Halaman untuk input gejala Tampilan
halaman
setelah
menginput gejala terlihat pada Gambar 7.
gejala yang dialami, sehingga pengguna dapat mengetahui penyebab gejala lupus yang dialami ibu hamil. Sebagai contohnya, berikut adalah proses pemberian pertanyaan pada salah satu gejala penyakit lupus pada ibu hamil. Premis 1 : IF Alergi pada kulit AND sariawan selama 2 minggu AND kurang darah
Gambar 7. Halaman setelah input gejala
THEN gejala lupus sistemik 32
Langkah awal, pakar memberikan pertanyaan simulasi
dan
fakta-fakta.
pertanyaan
oleh
Berikut
sistem
dan
menggambarkan arus data secara lebih detil tahapan-tahapan proses pada diagram nol, seperti terlihat pada Gambar 9.
jawaban oleh pengguna:
Data penyakit
Data penyakit
Sistem : Apakah anda mengalami alergi
1.1 P Data penyakit
ADMIN
T1
penyakit
T2
gejala
T3
Data aturan
pada kulit? Pengguna: YA Sistem : Apakah anda mengalami sariawan
Datagejala
Data gejala 2.1 P Data gejala
ADMIN
? Pengguna: TIDAK Sistem : Apakah anda kurang darah ?
Data aturan
Pengguna: TIDAK
Data aturan 3.1 P Data aturan
ADMIN
Perancangan Proses Gambar 9. Diagram Detail Proses 1
Diagram konteks Diagram konteks merupakan aliran yang memodelkan hubungan antara sistem
Perancangan Database Relasi
tabel
menggambarkan
dengan entitas. Selain itu diagram konteks
hubungan antara tabel yang satu dengan
merupakan diagram yang paling awal yang
tabel lainnya sehingga dapat menghasilkan
terdiri
output yang diharapkan.
dari
sutau
proses
data
dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem
Berikut adalah relasi tabel pada Sistem
dalam
Pakar untuk mendeteksi penyakit lupus
diagram konteks memodelkan masukan ke
pada ibu hamil. seperti terlihat pada
sistem dan keluaran dari sistem. Data yang
Gambar 10.
secara
garis
besarnya.
Aliran
di input oleh admin berasal dari dokter atau
gejala aturan
pakar, seperti diterapkan pada diagram konteks pada Gambar 8. -Data gejala -Data penyakit -Data aturan
ADMIN
Password
Id_gejala Id_aturan
Gejala_dan_solusi
Id_penyakit Gejala_dan_solusi bila_benar
0
Bila_salah
Sistem pakar untuk mendeteksi penyakit lupus
mulai salesai
penyakit Id_penyakit penyakit
Gambar 10. Relasi Tabel Gambar 8. Diagram Konteks Diagram Detail Proses 1 Diagram detail proses 1 merupakan diagram
yang
digunakan
untuk 33
E. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan,
maka
dapat
[1]
diambil
Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Sistem
Pakar.
Yogyakarta
a. Telah dibuat sistem pakar yang mampu
[2]
Hartati, Sri. 2011. Sistem Pakar Dan
melakukan diagnosa serta memberikan
Pengembangannya.
solusi yang cepat dan tepat terhadap
Yogyakarta
gejala lupus pada ibu hamil.
[3]
b. Penggunaan metode Forward Chaining dengan
proses
penelusuran
untuk pembuatan aplikasi sistem pakar
ini
berguna
[4]
2007.
Ilmu.
Sistem
Basisdata
Pemodelan,
&
Terapannya.
Jogiyanto.
2008.
Metodologi
Penelitian. Andi. Yogyakarta. [5]
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya).
untuk
membantu dan mempermudah user
Graha
Informatika. Bandung.
c. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi pakar
B.
Perancangan
untuk membantu deteksi dini penyakit lupus erithematosis pada ibu hamil.
Hariyanto, Manajemen
menggunakan depth-first-search cocok
sistem
Andi.
Andi. Yogyakarta. [6]
Kadir, A. 2001. Dasar Pemrograman
dalam memperoleh informasi mengenai
Web Dinamis Menggunakan PHP.
penyakit lupus serta mendapatkan hasil
Andi. Yogyakarta
diagnosa jenis penyakit lupus untuk ibu
[7]
hamil.
Sona.
2010.
Lupus
Eritematosis
Sistemik pada ibu hamil.
d. Materi yang dimuat dalam program ini masih
kurang
dalam
hal
mewakili
penyakit
[8]
kepakaran
lupus
Berbasis Web PHP dan MySQL.
secara
menyeluruh sehingga diharapkan ada
Syafii, M. 2005. Membangun Aplikasi
Andi. Yogyakarta [9]
Wahana Komputer. 2006. Panduan
penyempurnaan dalam penelitian yang
Lengkap Menguasai Pemrograman
dilakukan oleh peneliti selanjutnya.
Web Dengan PHP 5. Graha Ilmu. Yogyakarta
34