APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1
Diah Malis Oktaviani (0089), 2Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas Nusantara PGRI Kediri Email :
[email protected] Email :
[email protected] Abstrak
Salah satu perkembangan komputer adalah Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence), yang merupakan bagian dari ilmu komputer. Kecerdasan Buatan merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem komputer yang dirancang agar dapat melakukan penalaran seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang keahlian tertentu. Akan tetapi harus diketahui bahwa sistem pakar ini bukanlah untuk menggantikan fungsi dari seorang pakar dalam hal ini seorang dokter spesialis penyakit dalam, dan akan tetapi hanya diperuntukkan sebagai perlengkapan dan alat bantu yang terbatas, karena sistem pakar ini hanya bersifat konsulatatif dan tidak seperti halnya seorang dokter spesialis yang dapat mengidentifikasi penyakit tertentu dengan suatu pemikirannya. Perkembangan penyakit dalam semakin berkembang setiap tahunnya, baik dari perkembangan jenis penyakitnya maupun jumlah penderitanya. Untuk menangani masalah penyakit tersebut dibutuhkan seorang dokter spesialis penyakit dalam. Permasalahan yang muncul adalah terbatasnya jumlah, waktu dan tenaga dari seorang dokter sehingga untuk melakukan konsultasi ketika dokter berhalangan hadir akan menyulitkan pasien. Untuk itu seorang dokter membutuhkan pendamping atau asisten dalam menangani penyakit tersebut, sehingga kebutuhan pasien untuk mendapatkan pelayanan medis yang lebih baik dapat segera terpenuhi. Untuk itu penelitian ini bertujuan membuat sistem untuk mendiagnosa penyakit dalam, dimana sistem ini akan memudahkan dan membantu user dalam melakukan diagnosa penyakit dalam serta menentukan solusi dari penyakit tersebut. Sistem pakar ini menggunakan metode penelusuran dalam mesin inferensi yaitu pelacakan maju (forward chaining), sedangkan untuk metode representasi menggunakan kaidah produksi untuk merepresentasikan pengetahuan tentang jenis-jenis penyakit dalam beserta gejala dan pengobatannya. Hasil dari penelitian ini adalah terbentuknya aplikasi sistem pakar yang dapat membantu mendiagnosa penyakit dalam. Dimana sistem mampu untuk menentukan jenis penyakit dan pengobatannya berdasarkan gejala-gejala yang dipilih oleh user. Aplikasi sistem pakar ini menggunakan pemograman .Visual Basic 6.0. Kata kunci : Artificial Intelligence, sistem pakar, penyakit dalam, kaidah produksi, forward chaining
1.
tersebut dan sistem pakar itu berusaha meniru
PENDAHULUAN Perkembangan komputer dewasa ini telah
metodologi dan kinerjanya (performance). Salah
mengalami banyak perubahan yang sangat pesat,
satu implementasi yang diterapkan sistem pakar
seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin
dalam bidang kesehatan yaitu sistem pakar untuk
banyak dan kompleks. Komputer yang pada
diagnosa penyakit dalam. Penyakit yang dipilih
awalnya hanya digunakan oleh para akademisi
adalah penyakit dalam karena penyakit dalam
dan militer, kini telah digunakan secara luas di
merupakan penyakit yang kompleks dan sering
berbagai bidang, misalnya bisnis, kesehatan,
diderita oleh kebanyakan orang. Seringkali orang
pendidikan, psikologi, permainan dan sebagainya.
bingung dengan penyakit yang diderita dan harus
Hal ini mendorong para ahli untuk semakin
ke dokter apa untuk berobat atau berkonsultasi.
mengembangkan komputer agar dapat membantu
Karena penyakit dalam sangat beragam jenis dan
kerjamanusia atau bahkan melebihi kemampuan
gejalanya, oleh karena itu seorang pakar atau
kerja manusia.
dokter perlu mengkaji lebih dalam tentang gejala
Kecerdasan Intelligence
buatan
komputer yang membuat agar mesin (komputer)
suatu sistem pakar yang dapat membantu
dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik
menyelesaikan
yang dilakukan oleh manusia. Sistem cerdas
menggunakan metode Forward Chaining.
adalah
dari
yang dialami pasien untuk dapat menentukan penyakit yang diderita. Oleh karena itu dibangun
system)
bagian
Artificial ilmu
(intelligence
merupakan
atau
sistem
yang
dibangun dengan menggunakan teknik-teknik artificial intelligence. Sistem
Pakar
2.
System)
adalah
tersebut
dengan
KAJIAN PUSTAKA Penelitian mengacu
(Expert
masalah
yang
pada
pertama
penelitian
dilakukan
terdahulu
yang
dilakukan oleh Khooliq Ahmad Dani Mutaqien
program berbasis pengetahuan yang menyediakan
(2011) yang berjudul “Sistem
solusi-solusi untuk problema-problema dengan
Mendiagnosa Penyakit Dalam Dengan Obat
kualitas pakar. Sistem pakar merupakan program
Herbal Pada Klinik Sidi Aritjahja” [7]. Sistem
komputer yang meniru proses pemikiran dan
pakar tersebut menggunakan metode pelacakan
pengetahuan pakar dalam menyelesaikan suatu
Forward Chaining.
masalah tertentu. Implementasi sistem pakar
Berdasarkan hasil
penelitian
Pakar Untuk
yang
telah
dapat diterapkan dalam dunia kesehatan selain
dipaparkan di atas, maka dilakukan penelitian
sebagai
masyarakat
lebih lanjut dengan judul ”Aplikasi Sistem Pakar
terutama penderita penyakit untuk mengetahui
Untuk Mengidentifikasi Penyakit Dalam Pada
jenis penyakit yang diderita sebagai diagnosa
Manusia
awal, juga sebagai alat bantu bagi dokter untuk
Chaining”.
dapat mengambil keputusan secara cepat dan
pembuatan sistem pakar ini adalah Penyakit
lebih akurat. Pengetahuan yang disimpan di
Dalam pada manusia, dengan tambahan jumlah
dalam sistem pakar umumnya diambil dari
Penyakit Dalam dari kajian terdahulu. Metode
seorang manusia yang pakar dalam masalah
penelusuran yang digunakan adalah forward
media
informasi
bagi
Menggunakan Objek
yang
Metode Forward digunakan
pada
chaining. Output yang dihasilkan berupa hasil
3) Mesin Inferensi bertugas menganalisis
diagnosa terhadap penyakit, dan solusi untuk
pengetahuan
penanggulangannya.
berdasarkan basis pengetahuan.
2.1 Sistem Pakar
kesimpulan
2.2 Metode Forward Chaining
Secara umum sistem pakar merupakan sistem
dan
yang
berusaha
Metode Forward Chaining dimulai dari
mengadopsi
sejumlah fakta-fakta yang telah diketahui,
pengetahuan manusia ke komputer, agar
untuk mendapatkan suatu fakta baru dengan
komputer
memakai rule-rule yang memiliki ide dasar
dapat
menyelesaikan
masalah
seperti yang biasa dilakukan oleh ahli[3].
yang
Sistem pakar dibuat hanya pada domain
dilanjutkan sampai mendapatkan tujuan atau
pengetahuan tetentu untuk suatu kepakaran
sampai tidak ada rule yang punya ide dasar
tertentu
yang cocok atau sampai mendapatkan fakta.
yang
manusia
mendekati
disalah
kemampuan
dengan
fakta
dan
terus
saja.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan
Pengalihan keahlian oleh para ahli untuk
solusi dari problem berdasarkan kondisi yang
kemudian dialihkan lagi kepada seorang
ada, atau suatu proses yang memulai
lain yang belum ahli merupakan tujuan
pencarian dari premis atau data menuju
utama
ini
konklusi (data-driven). Cara kerjanya adalah
membutuhkan 4 aktifitas tertentu yaitu :
inference engine menyalakan atau memilih
tambahan
sistem
pengetahuan, pengetahuan
satu bidang
cocok
pakar.
Proses
pengetahuan,
representasi
rule-rule dimana bagian premisnya cocok
inferensi,
pengalihan
dengan informasi yang ada pada bagian
kepada
pengguna
[6]. Di
working memory.
bawah ini terdapat gambar diagram blok
2.3 Penyakit Dalam
umum expert system[6] : (Gambar 1)
Penyakit
dalam
adalah
suatu
penggolongan penyakit di dalam dunia kedokteran yang
mempunyai
ragam
penyakit yang paling banyak, dan sampai saat ini penggolongan itu masih terus
Gambar 1. Diagram Blok Umum Expert System
Dari gambar diatas dapat dijelaskan
berlanjut.
Beberapa
penyakit
yang
bahwa Sistem pakar terdiri dari 3 komponen
termasuk dalam klasifikasi penyakit dalam
utama, yaitu :
antara
1) User media dalam
Interface berfungsi masukan basis
sebagai
pengetahuan pengetahuan
ke dan
lain
paru-paru,
pencernaan, infeksi, darah
jantung, dan
organ
lain-lain.
Dan dari klasifikasi itu masih mempunyai ragam
jenis
penyakit sendiri,
misal
melakukan komunikasi dengan user.
penyakit paru-paru terdiri dari gangguan
2) Knowledge Base berisi semua fakta,
saluran pernafasan, asma, kanker paru dan
ide, hubungan dan interakasi suatu
sebagainya. Penyakit Dalam yang dijadikan
domain tertentu.
objek dalam penelitian ini antara lain : Asma,
Serangan Jantung, Gagal Ginjal. 3.
pasien (user) beserta dengan penyebab dan solusi dari penyakit yang terdeteksi tersebut.
METODE PENELITIAN Subjek yang akan dibahas pada penelitian ini adalah
implementasi
sistem
pakar dalam
Dalam pembuatan sistem pakar, langkah
mendiagnosa Penyakit Dalam pada manusia
selanjutnya
dengan menggunakan metode Forward Chaining
menentukan
yang
memasukkan fakta-fakta
diimplementasikan
dengan
bahasa
yang basis
digunakan pengetahuan,
adalah dengan
yang dibutuhkan
pemograman Visual Basic 6.0. Sistem yang
oleh sistem yaitu : data penyakit, data gejala
dibuat
dan data solusi.
ini
diharapkan dapat
membantu
masyarakat yang menderita Penyakit Dalam disaat
4.
4.4 Basis Pengetahuan
tidak
Mesin
Infernsi
berkaitan.
dengan
menggunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama
4.1 Inputan (Data Masukan)
proses diagnosa, mesin inferensi menguji
Data
ada dokter
yang
perlu
atau
pakar
di input kan
yang
4.5 Metode Inferensi melakukan isi
penalaran
daftar
aturan
dalam
aturan satu demi satu sampai kondisi
rancangan sistem ini adalah data penyakit,
aturan itu benar, menentukan semua tahap
data gejala, dan data solusi. Sistem input
yang terjadi dalam dialog dan keputusan.
dirancang untuk dapat melakukan olah data
Dalam sistem menggunakan pendekatan
penyakit, gejala dan solusi.
runut maju (forward chaining) dalam proses pecocokan fakta. Graf penelusuran yang
4.2 Output (Keluaran) Sistem yang dirancang dapat memberikan
sesuai dengan basis pengetahuan dengan
output berupa :
menggunakan metode forward chaining,
1. Hasil diagnosa yang berupa penyakit
contoh penulusuran forward chaining pada
dari gejala-gejala yang telah dipilih oleh
kasus ini sebagai contoh pada Gambar 2,
user.
sebagai berikut :
2. Memberikan solusi berdasarkan penyakit yang terdeteksi. 4.3 Proses Data yang akan diproses menjadi sebuah diagnosa bermula dari user saat memilih gejala yang dirasakan. Dari gejala yg dipilih sistem akan memprosesnya dengan pelacakan
forward
chaining
untuk
yang
didiagnosa
untuk
menelusuri
menemukan penyakit yang diderita pasien. Hasil
proses
penyakit
yang
berupa
diagnosa
kemungkinan
nama diderita
Gambar 2. Contoh Graf Penelusuran Penyakit Dalam Perancangan Sistem
4.6 Implementasi
4.6.4 Form Login (Menu Masuk) Di bawah ini merupakan gambar 6
4.6.1 Form Splash (Menu Loading) Gambar di bawah ini (Gambar 3)
yaitu gambar Form Login pemilihan
merupakan gambar Menu Loading,
dari Menu Utama untuk dapat masuk
adalah :
ke sistem.
Gambar 3. Form Splash (Menu Loading)
Gambar 6. Form Login (Menu Masuk ke Sistem)
4.6.2 Form Beranda (Halaman Utama)
4.6.5 Form Konsultasi (Menu Diagnosis)
Gambar 4 adalah gambar Beranda
Gambar 7 adalah gambar dari Form
(Halaman Utama), yaitu sebagai
Konsultasi pemilihan gejala pada
berikut :
program.
Gambar 7. Form Konsultasi (Menu Utama) pemilihan gejala
4.6.6 Form Hasil Konsultasi/Diagnosa Gambar 4. Form Beranda (Halaman Utama)
Hasil Konsultasi dari data gejala yang
4.6.3 Form Help (Halaman Petunjuk) Pada
Gambar
5
dibawah
ini
dipilih.
merupakan gambar dari Form Help.
Gambar 8. Form Hasil Konsultasi dari data gejala Gambar 5. Form Help (Halaman Petunjuk)
Obat Herbal Pada Klinik Sidi Aritjahja (Skripsi
5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengembangan dan pembahasan maka dapat disimpulkan : 1) Dari penelitian dihasilkan sebuah perangkat lunak
baru
yang
mampu mendiagnosa
penyakit dalam berdasarkan gejala yang dimasukkan dan dapat memberikan informasi tentang penyakit yang terdiagnosa. 2) Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa
penyakit
dalam
dengan
menggunakan metode Forward Chaining serta menggunakan
bahasa
pemograman Visual
Basic 6.0 yang dapat beraksi layaknya pakar internis. Sistem ini dapat digunakan sebagai media konsultasi. DAFTAR PUSTAKA [1]
Arhami, Muhammad, 2005, “Konsep Dasar Sistem Pakar”, Yogyakarta : Andi
[2]
Hendrayudi,
Dasar-Dasar
Pemrograman
Microsoft Visual Basic 2008, Penerbit PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011 [3]
Gunawan. 2000. Kuliah Artificial Intelligence Pengantar ke Expert System. Surabaya.
[4]
T.Sutojo,
Vincent
Suhartono,
Kecerdasan
Buatan, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2011 [5]
HM.,
Jogiyanto,
2003,
“Pengembangan
Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic”, Yogyakarta : Andi. [6]
Kusumadewi, Sri, 2003, “Artificial Intelligency (Teknik dan Aplikasinya)”, Yogyakarta : Graha Ilmu.
[7]
Mutaqien, Kholiq A,D. 2011. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Dalam Dengan
S-1). Yogyakarta : Unersitas Ahmad Dahlan.