BADAN PUSAT STATISTIK
Sistem Neraca Lingkungan dan Ekonomi Terpadu (Sisnerling), 2011 ABSTRAKSI Indonesia merupakan salah satu negara yang beruntung karena dianugerahi kekayaan alam yang berlimpah, terutama minyak bumi, gas alam, beberapa jenis barang tambang, mineral, hutan tropis dengan berbagai jenis kayu dan hasil hutannya, kekayaan laut, dan sebagainya. Pemanfaatan sumber daya alam tersebut selama ini telah membuahkan hasil nyata, sehingga ekonomi Indonesia tumbuh sangat mengesankan dan bahkan melampaui target rata-rata yang ditetapkan setiap tahapan pembangunan (PELITA).Agar dapat memperoleh potret pertumbuhan ekonomi lebih akurat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, maka diperlukan inventarisasi data dasar yang akurat dan tepat waktu guna mencapai pembangunan berkelanjutan.S Seiring dengan adanya kemajuan teknologi dan bermunculannya industri-industri yang sangat pesat, maka pengurasan sumber daya alampun juga mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Pengurasan sumber daya alam yang terus menerus ini akan sangat membahayakan pembangunan pada masa yang akan datang, karena tidak tertutup kemungkinan bahwa pada suatu saat sumber daya alam tersebut akan habis. Disamping itu, industri-industri tersebut juga menimbulkan dampak lain yaitu berupa pencemaran lingkungan baik udara, air maupun tanah. Dengan munculnya hal-hal yang menimbulkan pencemaran lingkungan diatas, maka sangat dibutuhkan adanya usaha-usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan serta melindungi penduduk dari dampak negatif pencemaran tersebut. Setiap limbah yang dihasilkan oleh industri, kemungkinan besar akan menjadi penyebab timbulnya pencemaran dan kerusakan lingkungan. Oleh karena itu, setiap industri diharuskan menyediakan dana ekstra guna melakukan pencegahan terhadap timbulnya bahaya pencemaran dan kerusakan lingkungan tersebut. Pengeluaran ekstra tersebut biasanya oleh perusahaan industri diperhitungkan sebagai biaya input antara dan yang pada akhirnya akan memperkecil besarnya nilai tambah yang tercipta. Sistem neraca nasional yang dikeluarkan oleh United Nation pada tahun 1993, telah memasukkan unsur lingkungan tersebut dan menamakannya Sistem Neraca Lingkungan dan Ekonomi Terpadu. Harapan UN tersebut adalah bahwa setiap negara mulai saat ini disarankan untuk memulai
sistem yang baru ini. Untuk mengantisipasi pelaksanaan sistem ini, sudah waktunya kita melakukan survei khusus dengan maksud untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pelaksanaan sistem baru ini. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN a. Mendapatkan gambaran mengenai tingkat deplesi sumber daya alam yang tersedia. b. Mendapatkan gambaran mengenai tingkat degradasi lingkungan. c. Mengukur pengaruh deplisi sumber daya alam terhadap penciptaan PDB dan pertumbuhan ekonomi. d. Mendapatkan bahan analisis tentang lingkungan. e. Mendapatkan gambaran potensi sumber daya alam untuk seluruh komoditi di Indonesia. f. Memberikan pedoman bagi pemerintah dalam melakukan pembangunan yang berkelanjutan yang berwawasan lingkungan.
Penanggung Jawab Kegiatan PENYELENGGARA Subdit. Neraca Barang PENANGGUNG JAWAB MASALAH TEKNIS Subdit Neraca Barang PENANGGUNG JAWAB METODE PENGUMPULAN DATA Subdit Neraca Barang PENANGGUNG JAWAB METODE PENGOLAHAN DATA Subdit Neraca Barang PENANGGUNG JAWAB DISEMINASI DATA Subdit Neraca Barang PENANGGUNG JAWAB SUMBER DANA Subdit Neraca Barang
Informasi Pengumpulan Data FREKUENSI KEGIATAN Tahunan RIWAYAT KEGIATAN Data yang digunakan adalah data sekunder baik yang dikumpulkan subjectmatter intern BPS (melalui survei, sensus) maupun dari Departemen atau instansi yang terkait seperti : Ditjen Migas, Departemen Energi Sumber Daya Mineral, Departemen Kehutanan dan Perum Perhutani, serta Dinas Tingkat I/Propinsi terkena sampel. Time lag data juga bervariasi. PERUBAHAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN SEBELUMNYA FREKUENSI PENGUMPULAN DATA - Tahunan TIPE PENGUMPULAN DATA Longitudinal dan Cross Sectional INDIKATOR PENGUMPULAN DATA LONGITUDINAL Trend Studies
REFERENSI YANG DIGUNAKAN - SNA 1993, SNA 2008. - Buku Panduan Penyusunan PDRB Hijau, Kementerian Lingkungan Hidup, Republik Indonesia, Jakarta, 2004. - Buku PDRB Hijau. KLASIFIKASI YANG DIGUNAKAN Sumber daya alam dapat diklasifikasi menurut sifat fisik terbentuknya (diperbaharui dan tidak diperbaharui), menurut wujudnya (tanah, mineral, hutan), dan menurut sifat ekonomi (sumber mineral, sumber lingkungan). Sumber daya alam ynag dapat diperbaharui mempunyai sifat selalu tersedia terus menerus tanpa mengenal batas waktu, dimanfaatkan atau tidak, meliputi tumbuh-tumbuhan, binatang, hutan, air, sinar matahari. Pemanfaatan sumber daya alam ini harus dikelola sedemikian rupa dan dijaga kelestariannya, agar keseimbangannya secara alamiah tidak terganggu.Penggundulan hutan misalnya harus diimbangi dengan usaha penanaman kembali hutan. Penebangan hutan di hulu sungai diatur agar tidak mengganggu resapan air, menimbulkan erosi dan bahkan bahaya banjir.Kemudian, sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui mempunyai sifat volume fisiknya tersedia secara tetap, tidak mungkin diadakan oleh intervensi manusia, terjadi oleh proses alamiah dan memerlukan waktu ribuan tahun. Sumber daya ini meliputi barang-barang mineral dan fosil seperti minyak bumi, batubara, gas alam dan barang-barang galian. Dilihat dari wujud fisiknya sumber daya alam secara umum dapat dibedakan atas 4 kelompok yang masing-masing dapat dirinci menurut jenisnya: (1) Sumber daya mineral (minyak bumi, gas, barang galian, barang tambang lainnya); (2) Sumber daya biologis yang hidup didalam air, di atas tanah (tumbuhan dan binatang) dan di udara (unggas); (3) Sumber daya yang mengalir meliputi sinar matahari, air yang mengalir, angin, samudera dan ombak; (4) Sumber daya yang bersifat statis menurut keadaan dan kondisinya (seperti air, udara, tanah).Sumber daya ini tidak digunakan dalam proses produksi tetapi aspek penting yang diukur adalah perubahan kualitasnya. Selanjutnya dilihat dari klasifikasi ekonomi dapat dibedakan dalam dua kelompok yaitu pertama sebagai sumber material untuk diolah dan dimanfaatkan secara ekonomis, dan kedua sumber lingkungan yang hakekatnya merupakan sumber statis (butir4) pada klasifikasi di atas. JADWAL KEGIATAN
Metodologi CARA PENGUMPULAN DATA Lainnya JENIS RANCANGAN SAMPEL METODE PEMILIHAN SAMPEL STAGE TERAKHIR METODE PEMILIHAN SAMPEL PROBABILITAS
Rancangan Sampel Probabilitas KERANGKA SAMPEL KESELURUHAN FRAKSI SAMPEL (OVERALL SAMPLING FRACTION) PERKIRAAN SAMPLING ERROR ALOKASI SAMPEL CAKUPAN WILAYAH Sebagian kabupaten/kota WILAYAH KEGIATAN ---
UNIT OBSERVASI - Dinas Kehutanan Tk, I - Dinas Pertambangan dan Penggalian Tk. I CAKUPAN RESPONDEN - Hutan : respondennya adalah perusahaan pemegang HPH. - Hasil Pertambangan dan Penggalian : respondennya adalah perusahaan pertambangan migas dan non migas (mineral). MENGGUNAKAN DATA SEKUNDER DARI UNIT KERJA/INSTANSI LAIN Ya
Pengumpulan Data METODE PENGUMPULAN DATA Mengisi Kuesioner Sendiri (Swacacah) MELAKUKAN PILOT STUDY Tidak INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN Kuesioner dan daftar isian PETUGAS PENGUMPULAN DATA - Staf JUMLAH PETUGAS PENGUMPULAN DATA Pengawas/Kortim 0 Orang Pencacah 4 Orang MENGADAKAN PELATIHAN PETUGAS Tidak METODE UNTUK MENGETAHUI KINERJA PENGUMPULAN DATA - Lainnya PENYESUAIAN NON RESPON Tidak Ada Penggantian Sampel
Pengolahan Data UNIT KERJA YANG MELAKUKAN PENGOLAHAN - Sendiri METODE PENGOLAHAN - Tabulasi TEKONOLOGI/APLIKASI YANG DIGUNAKAN Ms Excel dan Ms Word
Estimasi dan Analisis
METODE ESTIMASI YANG DIGUNAKAN KOMPOSISI DAN PENIMBANG METODE ANALISIS UNIT ANALISIS Sebagian Komoditi pertambangan dan kehutanan SUMBER DATA ALTERNATIF UNTUK ANALISIS Perusahaan-perusahaan sumberdaya alam seperti; PT. Aneka Tambang (Antam), PT. Freeport, PT. Pertamina, PT. Bontang, Pt. Arun, PT. Bukit Asam, Laporan Tahunan suatu perusahaan pemegang HPH, dsbnya ADA UNIT KERJA LAIN YANG MENGGUNAKAN DATA INI Ya
Kualitas dan Interpretasi Data PERLAKUAN TERHADAP OUTLIER, SECARA UMUM Tidak Digunakan RELIABILITAS DATA PENINGKATAN KUALITAS DATA PERBANDINGAN DATA METODE REVISI DATA INFORMASI TENTANG KUALITAS DATA
Evaluasi MELAKUKAN STUDI EVALUASI Tidak REKOMENDASI UNTUK YANG AKAN DATANG
Diseminasi TAHUN DATA YANG DIDISEMINASIKAN s.d. DATA YANG DIDISEMINASIKAN DIBEDAKAN MENURUT JENIS KELAMIN Tidak LEVEL PENYAJIAN SAMPAI DENGAN TINGKAT Nasional DIBEDAKAN MENURUT DAERAH PERKOTAAN/PERDESAAN Tidak DATA/VARIABEL YANG TIDAK BISA DIBERIKAN KEPADA PIHAK PENGGUNA DATA Data individu yang berisi keterangan tentang identitas perusahaan
Aksesibilitas Direktorat Diseminasi Statistik
[email protected], www.bps.go.id Persyaratan dan Penolakan PERSYARATAN Pengguna data harus menyebutkan nama kegiatan: Sistem Neraca Lingkungan dan Ekonomi Terpadu (Sisnerling), 2011 PENOLAKAN Pengguna data mengakui bahwa BPS tidak bertanggung jawab atas penggunaan data atau interpretasi atau kesimpulan berdasarkan penggunaan data apabila tidak diketahui atau tidak dikonsultasikan dengan BPS.