Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
ISSN: 1979-2328
SISTEM MONITORING MESIN ANJUNGAN TUNAI MANDIRI (ATM) PADA PT. BCA TBK BALIKPAPAN Djumhadi 1), Rijal Fadilah 2) Jurusan Teknik Informatika STMIK Balikpapan Jl. Kapt.Piere Tendean 2A Gunung Pasir Balikpapan Kalimantan Timur Telp. 0542-424545, Faks. 0542-7070213 Email :
[email protected] 1,2
ABSTRAK Anjungan Tunai Mandiri / Automatic Teller Machine (ATM) BCA, Debit BCA, Tunai BCA, Internet Banking, BCA By Phone serta Mobile Banking merupakan pengembangkan berbagai electronic delivery channelsyang ada di PT.BCA, selain untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan sekaligus juga memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah dalam bertransaksi di BCA sebagai suatu kebutuhan dan memilih BCA sebagai bank utama. Salah satu bentuk electronic delivery channels yang dikembangkan oleh BCA adalah jaringan ATM BCA. Pada Penelitian ini dirancang sebuah prototipe sistem informasi monitoring ATM yang dasarnya dikembangkan dari sistem berjalan yang selama ini digunakan yang sudah berbasis komputer. Desain sistem yang diusulkan di rancang secara sederhana sehingga mempermudah pemakai dalam mengoperasikannya (user friendly). Mulai dari menjalankan aplikasi hingga menampilkan informasi saldo dan status mesin ATM hanya melalui beberapa klik pada menu yang telah disediakan negitu juga dengan informasi saldo dan status ATM di tampilkan di layar monitor secara otomatis dan selalu di update terus menerus selama aplikasi di jalankan dalam satuan waktu tertentu.. Penerapan sistem berbasis komputer ini tidak akan menggantikan sistem konvensional secara keseluruhan. Sebagian besar proses yang akan digantikan sistem komputer antara lain pencarian / inquiry, pengecekan dan pencatatan. Semua kegiatan tersebut yang selama ini dilakukan secara konvensional sehingg memerlukan waktu yang cukup lama dengan ketelitian yang rendah, dengan penggunaan komputerisasi dapat meminimalisasi kelemahan tersebut. Sementara beberapa proses seperti cek saldo dan status ATM akan tetap dilakukan secara konvensional karena lebih efisien dan efektif. Kata Kunci : Automatic Teller Machine (ATM) , user friendly, inquiry 1.
PENDAHULUAN
PT. Bank Central Asia, Tbk. (BCA) Cabang Balikpapan adalah sebuah perusahaan cabang yang bergerak di bidang jasa keuangan atau lebih dikenal dengan sebutan Bank. Salah satu fokus strategi bisnis BCA adalah sebagai Payment Settlement Agency utama di Indonesia. Hal ini didasari oleh keunggulan bersaing BCA dari sisi jaringan, delivery channel, keunggulan teknologi, kualitas layanan dan basis nasabah yang besar. Untuk mendukung dan mewujudkan usaha tersebut, BCA berupaya meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan dengan mengembangkan berbagai alternatif electronic delivery channels, seperti : Anjungan Tunai Mandiri / Automatic Teller Machine (ATM) BCA, Debit BCA, Tunai BCA, Internet Banking, BCA By Phone serta Mobile Banking. Pengembangkan berbagai electronic delivery channels tersebut, selain meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan sekaligus memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi nasabah. Nasabah akan merasa bertransaksi di BCA sebagai suatu kebutuhan dan memilih BCA sebagai bank utama dan menarik nasabah lainnya untuk bergabung dengan BCA dan bertransaksi melalui BCA. Salah satu bentuk electronic delivery channels yang dikembangkan oleh BCA adalah jaringan ATM BCA. Sampai akhir tahun 2006 jaringan ATM BCA secara nasional berjumlah sebanyak 4.300 unit (sumber : situs www.klikbca.com) yang tersebar di seluruh Indonesia dan diantaranya terdapat sebanyak 28 unit ATM BCA yang berlokasi di bawah koordinasi BCA Cabang Balikpapan. Sejak di perkenalkan pada tahun 1995 di kota Balikpapan, ATM BCA mendapat sambutan yang cukup baik dari masyarakat. Sambutan tersebut dapat di lihat dengan adanya peningkatan transaksi finansial maupun non finansial melalui ATM BCA yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Seiring meningkatnya transaksi di ATM BCA, kinerja mesin ATM dalam melayani nasabah harus dapat bekerja se-optimal mungkin dengan menekan Downtime se-minimal/sekecil mungkin. Downtime adalah waktu dimana ATM tidak beroperasi/tidak dapat digunakan untuk bertransaksi oleh nasabah. Kriteria dari Downtime ATM BCA antara lain uang habis, gangguan komunikasi, gangguan pada perangkat keras/hardwareATM, dan lain-lain seperti penggantian uang, perawatan berkala, gangguan hardware yang tidak dapat tertangani segera. E-48
Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
ISSN: 1979-2328
Informasi terjadi downtime pada mesin ATM diperoleh dengan cara memonitor/mengecek sisa uang maupun status perangkat keras mesin ATM pada aplikasi Base24 yang online langsung dengan mainframe (komputer utama) BCA Kantor Pusat di Jakarta secara berkala setiap jam. Kendala yang dihadapi oleh BCA Cabang Balikpapan dalam mengoptimalkan kinerja mesin ATM adalah terjadinya keterlambatan memperoleh informasi mengenai terjadinya downtime pada setiap mesin setiap waktu. Keterlambatan memperoleh informasi downtime tersebut disebabkan proses pengecekan/monitoring dilakukan setiap jam dengan melakukan inquiry saldo dan inquiry status semua mesin ATM satu persatu secara manual. Keterlambatan tersebut juga disebabkan faktor ketepatan waktu pengecekan oleh petugas pelaksana (faktor manusia). Kondisi ini menyebabkan jika terjadi uang habis ataupun gangguan komunikasi dan gangguan pada perangkat keras mesin ATM setelah proses pengecekan sisa uang dan status mesin ATM pada jam tertentu selesai, maka gangguan tersebut hanya diketahui pada saat pengecekan di jam berikutnya, dan jika terjadi keterlambatan waktu proses pengecekan maka terjadi juga keterlambatan memperoleh informasi downtime ATM. Berikut ini di sajikan tabel data Frekuensi dan Durasi Downtime ATM BCA PT. Bank Central Asia, Tbk. Cabang Balikpapan di bulan Januari – Desember 2006.. Tabel 1.1 Frekuensi dan Durasi Downtime ATM BCA PT. Bank Central Asia, Tbk. Cabang Balikpapan bulan Januari – Desember 2006 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Frekwensi 878 957 896 789 986 898 840 752 616 593 646 781
Durasi (menit) 10.860 12.805 13.110 16.325 13.437 9.715 10.036 14.871 13.552 17.392 7.986 16.179
Dari tabel 1.1 dapat diketahui bahwa terjadi fluktuasi frekuensi dan durasi downtime ATM di setiap bulan yang cukup tinggi. Pencatatan frekuensi downtime berdasarkan jumlah kali terjadi downtime, dan durasi downtime dicatat berdasarkan jumlah menit selama downtime terjadi. Pada bulan Oktober 2006, frekuensi downtime tercatat paling rendah selama setahun, tetapi durasi yang tercatat adalah yang paling tinggi selama setahun. Dari uraian diatas diharapkan dengan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai monitoring ATM dapat membantu memberikan solusi terbaik mengenai permasalahan yang terjadi. 2.
TINJAUAN PUSTAKA
Anjungan Tunai Mandiri / Automatic Teller Machine (ATM) merupakan salah satu produk perbankan yang berbentuk seperangkat alat elektronik yang di sediakan untuk melayani transaksi perbankan (BCA, 2005:A-1/1) yang sangat memasyarakat saat ini. Salah satu dari electronic delivery channel ini sudah menjadi ujung tombak/andalan perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan khususnya di bidang perbankan. Perangkat elektronik tersebut dapat melayani berbagai transaksi perbankan dari nasabah bank seperti pengambilan uang tunai, pengecekan saldo rekening tabungan/giro, transfer dana dan pembayaran tagihan tanpa perlu dilayani oleh petugas bank. Kelangsungan operasi ATM dalam melayani transaksi nasabah harus terpelihara dengan sebaikbaiknya. Keberadaan, kelancaran dan keberagaman transaksi ATM dapat memberikan image yang baik khususnya masyarakat yang menjadi nasabah perbankan. ATM BCA terdiri dari beberapa jenis sesuai dengan layanan yang diberikan (BCA, 2005:A-1/2) : 1. ATM (Anjungan Tunai Mandiri), yaitu ATM yang melayani transaksi penarikan tunai dan transaksi non tunai. Merek Mesin yang digunakan yaitu IBM/Diebold, NCR, Siemens/Wincor Nixdorf 2. ANT (ATM Non Tunai), yaitu ATM yang melayani transaksi Non Tunai. Merek mesin yang digunakan yaitu Wincor tipe Certo dan IBM Eazy Kiosk. 3. AST (ATM Setoran Tunai), yaitu ATM yang melayani transaksi setoran tunai. Merek mesin yang digunakan yaitu IBM Omron tipe 1718. E-49
Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
ISSN: 1979-2328
Tabel 2.1 Standar waktu pengoperasian ATM BCA Lokasi ATM BCA Di dalam lobi bank Di dalam Mal Di luar Mal Di luar gedung Kantor Cabang Utama (KCU) Di area umum Di Kantor Cabang Pembantu (KCP) yang mempunyai ruangan tersendiri Di lokasi yang memungkinkan untuk beroperasi 24 jam
Waktu pengoperasian 08:00 - 17:00 09:00 - 22:00
Senin Jumat Buka Buka
24 jam
Buka
Tutup Buka
Minggu / Hari libur Tutup Buka
Buka
Buka
Sabtu
Dari standar waktu pengoperasian di atas terdapat sejumlah 27 unit ATM BCA yang berada di bawah koordinasi Cabang Balikpapan yang beroperasi 24 jam setiap hari. ATM-ATM tersebut memerlukan monitoring yang intensif. Monitoring ATM BCA dibedakan dalam 2 (dua) jenis (BCA, 2005:C-2/1) yaitu : a. Monitoring uang di ATM BCA b. Monitoring perangkat keras ATM BCA Monitoring ATM merupakan hal yang penting bagi perusahaan yang menyediakan pelayanan dengan mesin ATM seperti BCA, oleh karena itu monitoring ATM harus dilakukan secermat mungkin. Pihak manajemen harus dapat menentukan dan memperhitungkan kapan uang suatu ATM harus diisi ulang. Pengisian tersebut haruslah dilakukan atas dasar kebutuhan dalam memenuhi permintaan nasabah dan juga harus sesuai dan cukup ekonomis bila dilihat dari segi penggunaan dana yang tersedia. Monitoring ATM juga dilakukan untuk mengetahui problem yang terjadi pada suatu ATM sehingga dapat ditangani dengan segera. Dengan demikian monitoring ATM BCA dapat di artikan bertujuan untuk memantau persediaan uang dalam ATM dan perangkat keras ATM sehingga diketahui saat yang tepat untuk melakukan pengisian maupun pembongkaran uang ATM serta mendeteksi apabila terjadi masalah teknis pada ATM. Sehingga informasi yang dihasilkan dapat memberikan dukungan pengawasan dalam pengoperasian ATM BCA. 3.
METODE PENELITIAN 3.1. Teknik Pengumpulan Data Dalam melakukan analisis data penulis menggunakan berbagai metode pengumpulan data antara lain : a. Interview Yaitu cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian. b. Observasi Yaitu cara pengumpulan data dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis gejala / fenomena yang diselidiki. c. Dokumentasi Yaitu cara pengumpulan data dari data-data yang di dokumentasikan yang biasanya sudah tersusun dengan baik tentang keterangan-keterangan dan catatan dimasa lalu. d. Studi Pustaka Yaitu cara pengumpulan data dari buku-buku, referensi milik perusahaan yang ada kaitannya dengan objek yang diteliti. 3.2. Analisis Sistem Yang Berjalan Dalam pengelolaan mesin-mesin ATM yang dimiliki oleh PT Bank Central Asia Tbk Cabang Balikpapan menggunakan Aplikasi Base24. Informasi yang ditampilkan dalam Aplikasi Base24 merupakan informasi yang dikirim oleh mesin ATM ke mainframe BCA. Dalam monitoring mesin-mesin ATM sehari-hari, proses yang dilakukan adalah : 1. Proses inquiry saldo ATM dan status mesin ATM. Proses ini dilakukan dengan menginput nomor WSID mesin ATM ke Aplikasi Base24 secara satu per satu sesuai mesin ATM yang akan dimonitor. E-50
Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
ISSN: 1979-2328
2.
Proses inquiry status detail problem mesin ATM. Proses ini juga dilakukan secara manual dengan menginput nomor WSID mesin ATM yang mengalami problem. Kelemahan dari sistem yang lama adalah semua informasi baru disajikan setelah user melakukan prosesproses di atas. Dengan demikian, akan terjadi keterlambatan informasi saldo uang dan status mesin yang dapat berdampak pada pelayanan kepada nasabah yang akan bertransaksi di mesin ATM. Informasi yang ditampilkan juga terdapat informasi-informasi yang tidak dibutuhkan pada saat proses monitoring seperti merk mesin ATM dan tipe mesin ATM. Selain itu informasi-informasi mesin ATM pada saat di luar jam kerja tidak dapat diperoleh karena sistem berjalan memerlukan interaksi dari user. 3.3. Analisis Sistem Yang Dikembangkan Dari hasil analisis yang dilakukan pada sistem yang telah ada di unit kerja Cash BCA Cabang Balikpapan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem informasi monitoring ATM yang selama ini diterapkan belum mampu mendukung kebutuhan informasi bagi pihak manajemen, baik dari segi efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan operasionalnya. Kelemahan pada sistem ini tertuju pada keakuratan informasi yang dibutuhkan, kecepatan dalam memproses data dan penyajian informasi.. Pada sistem yang diusulkan, penulis menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 untuk merancang sebuah sistem informasi monitoring ATM. Sistem ini pada dasarnya dikembangkan dari sistem berjalan yang selama ini digunakan dan sudah berbasis komputer. Desain sistem yang diusulkan di rancang secara sederhana sehingga mempermudah pemakai dalam mengoperasikannya (user friendly). Mulai dari menjalankan aplikasi hingga menampilkan informasi saldo dan status mesin ATM hanya melalui beberapa klik pada menu yang telah ditentukan dan informasi saldo dan status ATM di tampilkan di layar monitor secara otomatis dan selalu di update terus menerus selama aplikasi di jalankan. Penggunaan komputer sebagai media pemrosesan data diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja para karyawan sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi selama ini. Penerapan sistem berbasis komputer ini tidak akan menggantikan sistem konvensional secara keseluruhan. Sebagian besar proses yang akan digantikan sistem komputer antara lain pencarian / inquiry, pengecekan dan pencatatan. Semua kegiatan tersebut yang selama ini dilakukan secara konvensional memerlukan waktu yang cukup lama dan ketelitian yang tinggi, sehingga dengan penggunaan komputerisasi dapat meminimalisasi kelemahan tersebut. Sementara beberapa proses seperti cek saldo dan status ATM akan tetap dilakukan secara konvensional karena lebih efisien dan efektif. A. Desain Aliran Data Gambaran sistem yang diusulkan secara umum dapat dilihat pada diagram konteks yang diusulkan (gambar 3.1). Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa entitas yang berhubungan dengan sistem adalah staf monitoring, staf khasanah, staf lapangan, Kabag BCA Cash dan Aplikasi Base24. Dalam diagram konteks menunjukkan adanya arus data yang masuk ke dalam sistem dan arus data yang keluar dari sistem STAF KHASANAH
Info Saldo
Start Aplikasi
STAF MONITORING
Status ATM
Info Data Rekap Saldo, Problem ATM
Info Saldo Kurang
SISTEM MONITORING ATM
Info ATM Problem
STAF LAPANGAN Info Tindakan
Data ATM Global
Info Data Rekap
KABAG BCA CASH
APLIKASI BASE 24
Gambar.3.1. Diagram Konteks
E-51
Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
ISSN: 1979-2328
Dari diagram konteks diatas dapat kita lihat juga desain aliran data yang terjadi dalam sistem yang dikembangkan baik itu data yang masuk atau keluar dari tabel database.
Data_ATM_Global
a Staf Monitoring
Start Aplikasi Status_ATM
Simpan_ Log_Downtime
1.0
2.0
Update Data ATM
Inquiry Data ATM
Simpan_Parameter
D4 Parameter
Daftar_ATM
3.0 Maintenance Tabel
Simpan_ATM
ATM_Problem
Daftar_ATM_Request
Parameter_Aplikasi
c
ATM_Saldo_Kurang
Setting_Tabel
Lama_ATM_Problem
Simpan_Saldo_ATM
Kabag BCA Cash
D3 Downtime Saldo_ATM_per_periode
D2 Saldo
e
Log_Downtime_Request
Aplikasi Base24
Saldo_ATM_Request
d
D1 ATM
Staf Lapangan
b Staf Khasanah
Gambar.3.2. Diagram Overview Sistem Monitoring ATM B. Desain Antar Muka Sistem Monitoring ATM BCA Untuk memudahkan operator dalam menggunakan sistem maka dibuatlah menu untuk memandu penggunaan sistem, yang terdiri dari tiga buah menu utama Monitoring, Setup dan Iquiry.
Menu yang digunakan untuk memanggil Form Downtime dan Inquiry Saldo Menu yang digunakan untuk memanggil Form Tabel ATM dan Tabel Monitoring Menu yang digunakan untuk memanggil Form Monitoring ATM
Gambarb.3.3. Menu Utama Sistem Monitoring ATM
E-52
Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
ISSN: 1979-2328
Kode pihak yang mengelola ATM ( BCA / Outsourcing )
Kode wilayah di mana lokasi atm berada
Saldo uang minimal di ATM yang akan diberi warna background kuning pada Form Monitoring Saldo uang minimal di ATM yang akan diberi warna background merah pada Form Monitoring Untuk menyimpan perubahan yang dilakukan
Gambar.3.4. Form Input Tabel Monitoring ATM
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Program aplikasi ini dijalankan secara interaktif yang terintegrasi dengan sistem operasi Windows. Dimana setiap formulir yang mempunyai fungsi dan tugas masing-masing, yaitu : Form Monitoring Saldo ATM dapat diakses melalui Menu Monitoring. Form ini digunakan untuk menampilkan status mesin, status komunikasi, saldo ATM dan detail hardware mesin ATM yang mengalami problem. Pada saat Form Saldo ATM ditampilkan, secara otomatis sistem akan menjalankan proses pengecekan saldo dan status mesin ATM. Proses ini akan dilakukan secara berulang-ulang untuk mengupdate saldo dan status mesin ATM. Saldo uang mesin ATM ditampilkan dalam satuan ribuan, misalnya saldo uang mesin ATM Rp. 92.000.000,maka akan ditampilkan 92.000. Hal ini bertujuan agar informasi saldo lebih mudah dibaca oleh user dan saldo uang mesin ATM selalu dalam kelipatan 10 ribu. Sedangkan status mesin ATM yang ditampilkan di Form Monitoring Saldo ATM adalah status mesin ATM dalam kondisi mesin sedang beroperasi / Open atau tidak beroperasi / Closed. Sedangkan status komunikasi data mesin ATM yang ditampilkan adalah status komunikasi data dalam kondisi Up atau Down. Status mesin ATM tersebut ditampilkan dalam bentuk icon lingkaran, apabila status mesin ATM Up maka icon lingkaran ditampilkan dalam warna hijau dan apabila status mesin ATM Down maka icon lingkaran ditampilkan dalam warna merah. Hal yang sama juga digunakan untuk menampilkan status komunikasi mesin ATM. Detail hardware mesin ATM ditampilkan dalam bentuk tombol “+” yang diletakkan disamping saldo uang ATM. Apabila terdapat hardware mesin ATM yang mengalami kerusakan maka tombol akan ditampilkan dalam warna merah. Untuk menampilkan form yang berisi detail kerusakan hardware dapat dilakukan dengan memilih tombol .
E-53
Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
ISSN: 1979-2328
Status komunikasi Mesin ATM : - Warna hijau : Online - Warna merah : Offline Status Mesin ATM : - Warna hijau : Online - Warna merah : Offline
Indikator status problem Mesin ATM yang akan menampilkan detail problem mesin ATM Warna tombol akan di set menjadi merah jika terjadi problem mesin ATM yang harus diperbaiki
Saldo uang 0 karena mesin non tunai / tidak bisa transaksi penarikan uang
Nomor identifikasi mesin ATM
Saldo uang yang masih terdapat di mesin ATM
Saldo uang kurang dari minimal 1 yang di set menjadi warna kuning
Gambar 3.5. Form Monitoring ATM yang menampilkan icon problem mesin dan komunikasi mesin ATM Form Downtime ATM dapat diakses melalui menu Inquiry. Form Downtime ATM digunakan untuk menampilkan data-data kerusakan hardware dan problem komunikasi data pada setiap mesin ATM secara terperinci. Pada Form Downtime ATM dibagi menjadi beberapa bagian yaitu - Daftar WSID mesin ATM - Periode downtime yang akan ditampilkan - Data mesin ATM - Daftar downtime mesin ATM yang terjadi Untuk menampilkan salah satu downtime mesin ATM dapat dilakukan dengan cara memilih daftar WSID dan menginput periode downtime pada Field Bulan. Sistem secara otomatis akan mencari record-record downtime untuk WSID mesin ATM yang diminta. Kemudian data downtime ditampilkan pada tabel downtime yang memuat tanggal dan jam downtime mulai terjadi, tanggal dan jam downtime berakhir dan keterangan downtime. Apabila terjadi problem pada mesin ATM dan problem belum diselesaikan maka sistem hanya akan menampilkan tanggal dan jam downtime mulai terjadi dan keterangan downtime sedangkan tanggal dan jam downtime berakhir akan ditampilkan kosong. Format pengisian Field Bulan adalah MMYY, dimana MM diisi dengan bulan dalam bentuk angka sedangkan YY diisi dengan tahun dalam 2 digit. Contoh bulan Agustus 2007 diisi dengan 0807.
E-54
Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
ISSN: 1979-2328
Periode bulan problem ATM yang mau ditampilkan, dua digit pertama merupakan bulan dan dua digit berikutnya merupakan tahun misalnya bulan 0807 Bulan Agustus 2007
Informasi tanggal, jam dan keterangan problem mesin ATM
Daftar Nomor identifikasi mesin ATM yang digunakan untuk menampilkan log downtime / problem ATM
Jumlah maksimum uang yang terdapat di mesin ATM Nilai pecahan uang yang digunakan di mesin ATM Nomor identitas dan nama llokasi mesin ATM
Gambar 3.6 – Form Downtime ATM yang menampilkan perincian problem downtime ATM Laporan detail dari status mesin ATM dapat dilihat pada gambar 3.7 dibawah ini, dimana sistem melaporkan status mesin ATM di satu lokasi tengah mengalami masalah.
Nomor identifikasi mesin ATM Nama lokasi mesin ATM Status hardware ATM yang sedang mengalami problem
Gambar 3.7 Informasi status mesin detail E-55
Seminar Nasional Informatika 2009 (semnasIF 2009) UPN ”Veteran” Yogyakarta, 23 Mei 2009
5.
ISSN: 1979-2328
KESIMPULAN & SARAN
Dari hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan maka dengan menggunakan sistem monitoring ini diperoleh kesimpulan yaitu : 1. Keuntungan Sistem Informasi Monitoring ATM a. Penggunaan Sistem Informasi Monitoring ATM ini lebih mudah karena aplikasi berbasis Windows dan tidak banyak memerlukan aktivitas / penginputan data oleh user. b. Penyajian informasi saldo uang dan status mesin ATM lebih memenuhi kebutuhan user karena hanya informasi yang dibutuhkan oleh user ditampilkan di layar. c. Terdapat history problem-problem mesin ATM yang terjadi sehingga dapat digunakan sebagai bahan analisa untuk mengantisipasi tidak terjadi problem yang sama di masa yang akan datang. 2. Kelemahan Sistem Informasi Monitoring ATM a. Pesan untuk kerusakan mesin ATM yang sama akan terdapat perbedaan karena terdapat lebih dari satu tipe mesin ATM yang digunakan oleh BCA. Solusi atas kelemahan ini adalah dengan mengupdate kembali Sistem Informasi Monitoring ATM namun hal ini baru dapat diketahui setelah kerusakan tersebut terjadi. b. Sistem Informasi Monitoring ATM tidak dapat menginformasikan kepada user apabila saldo uang pada ATM Setoran Tunai akan penuh. Hal ini dikarenakan ATM Setoran Tunai menggunakan indikator jumlah lembar uang dan terdapat pecahan yang berbeda-beda dalam satu mesin ATM Setoran Tunai. Adapun saran yang dapat penulis berikan mengenai rancangan sistem yang dikembangkan ini yaitu : 1. Rancangan sistem yang dikembangkan ini dalam penerapannya harus disesuaikan kembali dengan perkembangan kebutuhan pemakai sistem. 2. Sistem yang diusulkan harus didukung dengan pelatihan terhadap karyawan yang menggunakannya agar dapat diterima dan berjalan dengan baik serta dapat memberikan dukungan dalam kegiatan operasional Bank. 3. Pemeliharaan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung jalannya sistem yang terkomputerisasi perlu diperhatikan serta selalu dilakukan pengembangan sistem sejalan dengan perkembangan perusahaan.
6. DAFTAR PUSTAKA Blaha, Michael and Wiliam Premerlani, Object Oriented Modelling and Design for Database Aplication, Prentice Hall, New Jersey, 1998 BCA, Manual Operasional Unit Kerja ATM, Biro Sistem Prosedur, Jakarta, 2005 Kendall & Kendall, Analisis dan Perancangan Sistem, PT Indeks, Jakarta, 2006 Pressman, R, S, Software Engineering, A Practitioner’s Approach, Fourt Edition, Mc Graw-Hill Companies Inc, 1997 Suhata, Visual Basic sebagai Pusat Kendali Peralatan Elektronik, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005
E-56