SISTEM KEAMANAN RUANG DENGAN SENSOR PASIVE INFRA RED BERBASIS SMS DAN MIKROKONTROLER AT89S52 Rudi Mandala Jaya ,Dr.H. Irfan Damawan, MT. , Acep Irham Gufroni, M.Eng. Teknik Informatika Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email :
[email protected] ABSTRACT Final equipment room security system with SMS-based PIR (Pasive Infra Red) sensor and microcontroller AT89S52 using assembler language programming. This system is expected to help a person to supervise and control the state house by utilizing SMS Gateway. This system uses sensors PIR (Passive Infra Red), which serves as a detector of the presence of humans in the surrounding areas within a radius of 10 meters maximum forward reach an angle of 120 degrees. Data processing system using IC Microcontroller AT 89S52 is programmed with a language compiler assembler through Mide-51. Connected with the type of phone system siemen C55 acting as a server. Data serially interfaced to mobile. Test results show the system can work automatically to transmit warning in case of danger to the homeowner in the form of a specific text format in the form of SMS. Keywords: PIR sensor, microcontroller, Control SMS Abstrak Peralatan tugas akhir sistem keamanan ruang dengan sensor PIR (Paive Infra Red) berbasis SMS (Short Message Service) dan mikrokontroler AT89S52 menggunakan pemograman bahasa Asembler .Sistem ini diharapkan dapat membantu seseorang untuk mengawasi dan mengontrol keadaan rumah dengan memanfaatkan teknologi SMS Gateway. Sistem ini menggunakan sensor PIR yang berfungsi sebagai pendeteksi keberadaan manusia di sekitarnya dalam radius maksimum 10 meter ke depan dengan sudut jangkauan 120 derajat. Sistem pemrosesan data menggunakan IC (Integrated Circuit) Mikrokontroler AT 89S52 yang diprogram dengan bahasa asembler melalui compiler MIDE-51. Sistem terhubung dengan handphone tipe Siemen C55 yang berfungsi sebagai server. Data di hubungkan interface ke handphone secara serial. Hasil pengujian menunjukkan sistem dapat bekerja secara otomatis untuk mengirimkan peringatan jika terjadi bahaya kepada seorang pemilik rumah berupa format teks tertentu dalam bentuk SMS. Kata Kunci : Sensor PIR, Mikrokontroler, Control SMS I.
Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kontrol yang sangat cepat saat ini. Maka begitu cepat pula perkembangan alat-alat semikonduktor yang digunakan untuk sistem keamanan. Berbagai macam bentuk dan model alat pengaman yang sangat pesat ini di dorong karena tingginya angka kejahatan yang terjadi saat ini. Melihat sering terjadinya tindak kejahatan yang dilakukan oleh pencuri dengan sasaran rumah-rumah penduduk baik yang sedang di tinggal oleh pemiliknya maupun tidak, membuat orang resah apabila hendak meninggalkan rumahnya tanpa berpenghuni. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah pencuri ini memang sudah ada , yaitu dengan memasang suatu sistem keamanan rumah dengan menggunakan berbagai macam bentuk, ada yang menggunakan kamera pemantau dan ada pula yang menggunakan jenis pengaman yang lebih canggih seperti automatic door yang hanya dapat dibuka dengan kode, sidik jari , ataupun sensor wajah . Namun itu semua kurang lengkap jika setiap
kejadian yang mencurigakan tidak secara real time diketahui oleh pemilik rumah . Dalam penelitian ini solusi yang di ambil adalah akan dikembangkan sistem keamanan rumah yang dapat member informasi kapan saja dan dimana saja melalui SMS meskipun pemilik rumah sedang tidak berada di dalam rumah. Untuk itu sangatlah perlu membuat suatu alat yang mampu mendeteksi ruangan dengan sistem kendali jarak jauh menggunakan sensor PIR dan mikrokontroler yang nantinya diteruskan kepada pemilik ruangan dengan memberi informasi pada ponsel berupa SMS. II.
Landasan Teori Mikrokontroler merupakan sistem komputer kecil yang biasa digunakan untuk sistem pengendali atau pengontrol yang dapat diprogram sesuai kebutuhan. Mikrokontroller memiliki 4KB Flash programmable dan Erasable Read Only Memory (PEROM) didalamnya. Mikrokontroler AT89S52 merupakan pengembangan dari mikrokontroler MCS-51. Mikrokontroler ini biasa disebut juga dengan
mikrokomputer CMOS 8 bit dengan 8 Kbyte yang dapat dIprogram sampai 1000 kali pemograman. Selain itu AT89S52 juga mempunyai kapasitas RAM sebesar 256 bytes, 32 saluran I/O, Watchdog timer, dua pointer data, tiga buah timer/counter 16bit, Programmable UART (Serial Port). Sebuah mikrokontroler dapat berfungsi/bekerja, apabila telah terisi oleh program. Program terlebih dahulu dimasukan kedalam memori sesuai dengan kebutuhan penggunaaan pengontrolan yang diperlukan dan yang hendak dijalankan. Program yang dimasukkan kedalam mikrokontroler Atmel 89S52 adalah berupa file heksa (Hex File), dan program tersebut berisikan instruksi atau perintah untuk menjalankan sistem kontrol. A. Konfigurasi Pin AT89S52 Setiap pin (kaki) dari mikrokontroler AT89S51 mempunyai fungsi masing-masing fungsi. Arsitektur hardware mikrokontroller AT89S52 dari perspektif luar atau biasa disebut pin out digambarkan pada gambar 2.1 di bawah ini
Gambar 1. Konfigurasi Pin Mikrokontroler AT89S52 Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi dari tiap-tiap pin (kaki) yang ada pada mikrokontroller AT89S52. a. Port 0 Merupakan dual-purpose port (port yang memiliki dua kegunaan). Pada disain yang minimum (sederhana), port 0 digunakan sebagai port Input/Output (I/O).. Port 0 terdapat pada pin 32-39. b. Port 1 Merupakan port yang hanya berfungsi sebagai port I/O (Input/Output). Port 1 terdapat pada pin 1-8. c. Port 2 Merupakan dual-purpose port. Pada desain minimum digunakan sebagai port I/O (Input/Output). Sedangkan pada desain lebih lanjut digunakan sebagai high byte dari address (alamat). Port 2 terdapat pada pin 21-28. d. Port 3 Merupakan dual-purpose port. Selain sebagai port I/O (Input/Output), port 3 juga mempunyai fungsi khusus.
B. Arsitektur dan Blok Diagram Mikrokontroler AT89C51 Mikrokontroler AT89S52 dibangun berdasarkan arsitektur seperti ditunjukkan gambar 2.2 dibawah ini. Seluruh bagian yang digambar pada gambar tersebut saling berhubungan melalui internal bus 8 bit menelusuri bagian serpih. Bus tersebut kemudian dihubungkan ke luar melalui input output port apabila memori atau expansi diperlukan. Unit pengolah pusat (CPU) terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit (CU), serta unit aritmatika dan logika (ALU). Fungsi utama unit pengendali ini adalah mengambil, mengkode, dan melaksanakan urutan intruksi sebuah program yang tersimpan dalam memori, unit pengendali juga berfungsi untuk mengatur urutan operasi seluruh sistem. Unit pengendali atau CPU juga menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi.
Gambar 2. Blok diagram mikrokontroler AT89S52
C. Kode ASCII (American Standard Code for Information Interchange) Tabel 1. Kode ASCII
yaitu pada panjang gelombang 9,4 μm. Radiasi infra merah yang dipancarkan inilah yang menjadi sumber pendeteksian bagi detektor panas yang memanfaatkan radiasi infra merah. (Mohd. Syaryadhi et al., 2007). E. Terminal I/O HP Siemens Telepon seluler pada umumnya menyediakan terminal input output (I/O) khusus yang digunakan untuk keperluan umum. Fungsi terminal I/O ini biasanya digunakan untuk pengisian baterai, terminal handsfree, dan komukasi data. Komunikasi data pada telepon selular, khususnya Siemens seri C55 bekerja secara serial dengan baud rate 19200bps.
Gambar 4. Terminal Siemens seri C55 Terminal Siemen seri C55 tersusun atas 12 pin I/O yang mempunyai fungsi di tiap pin-nya terlihat pada Tabel 2.3.
D. Sensor PIR (Pasive Infra Red) Sensor adalah komponen yang mengubah besaran fisis menjadi besaran listrik (Franky chandra dan Deni Arifianto, 2010). Sensor yang digunakan pada sistem ini adalah Sensor PIR. PIR merupakan sebuah sensor berbasis infrared. Akan tetapi, tidak seperti sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan apapun seperti IR LED. Sesuai namanya “Passive”, sensor ini hanya merespon energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang dimiliki oleh setiap benda yang terdeteksi olehnya. Benda yang dapat dideteksi oleh sensor ini biasanya adalah tubuh manusia (Dian Renita Rahmalia et al., 2012).
Gambar 3. Diagram Sensor PIR (Rifqi Alistia , 2012) Benda yang dapat memancarkan panas berarti memancarkan radiasi infra merah. Benda – benda ini termasuk makhluk hidup seperti binatang dan tubuh manusia. Tubuh manusia dan binatang dapat memancarkan radiasi infra merah terkuat
Tabel 2. Fungsi pin pada terminal Siemen C55
F. Cara Kerja SMS SMS merupakan salah satu fitur messaging yang ditetapkan oleh standard ETSI (www.etsi.org), pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Pada saat kita mengirim pesan SMS dari handphone (mobile originated) pesan tersebut tidak langsung dikirimkan ke handphone tujuan (mobile terminated), akan tetapi dikim terlebih dahulu ke SMS Center (SMSC), baru kemudian pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan.
Gambar 5. Skema Cara Kerja SMS(Ferry Gunawan, 2003) 1. Protocol Data Unit (PDU) PDU Mode adalah format message dalam heksadesimal octet dan semi-decimal octet dengan panjang mencapai 160 (7 bit default alphabet) atau 140 (8 bit) karakter. Kelebihan menggunakan mode
PDU adalah kita dapat melakukan enkoding sendiri yang tentunya harus pula didukung oleh hardware dan operator GSM, melakukan kompresi data, menambahkan nada dering dan gambar pada pesan yang akan dikirim. Beberapa tipe enkoding yang umum digunakan adalah “PCCP347”, “PCDN”, “8859-1”, “IRA’ dan kita juga dapat menambahkan header ke dalam pesan yang akan dikirim, seperti timestamp, nomor SMSC dan meta-informasi lainnya. (Ferry Gunawan, 2003) 2. SMS Submit PDU (Mobile Originated) SMS PDU Pengirim adalah pesan yang dikirim dari handphone ke terminal yang kemudian dikirimkan ke SMSC. Pada prinsipnya apabila kita mengirim pesan ke nomor tujuan, pesan itu akan melalui SMSC. Pesan yang akan dikirimkan oleh terminal masih dalam bentuk teks, sedangkan dalam pengiriman ke SMSC harus dalam bentuk PDU. Untuk itu sebelum dikirim, terminal atau handphone akan melakukan perubahan dari format teks menjadi format PDU, proses ini sering disebut proses encodec. (Ferry Gunawan, 2003) 3. SMS Deliver PDU (Mobile Terminated) SMS Deliver PDU adalah terminal menerima pesan yang datang atau masuk dari SMSC ke handphone dalam format PDU. Pada prinsipnya apabila kita menerima pesan dari SMSC masih dalam format PDU setelah itu terminal handphone yang menerima pesan akan melakukan pengkodekan menjadi teks, proses ini sering disebut proses decodec. (Ferry Gunawan, 2003) III. Metodologi Metodologi yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah Prototype .Menurut Raymond McLeod, prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut prototyping. Model prototype dapat berupa tiga bentuk yaitu : 1. Bentuk prototype di atas kertas/model berbasis komputer yang menggambarkan interaksi manusia yang mungkin terjadi. 2. Working prototype, yang mengimplementasikan sebagian dari fungsi yang ditawarkan perangkat lunak. 3. Program jadi yang melakukan sebagian atau seluruh fungsi yang akan dilakukan, tapi masih ada fitur yang masih dikembangkan. Berikut adalah model prototype :
Gambar 6. Model Prototype
Tahapan model prototype : a. listen to customer. Pada tahap ini pembuat software menanyakan kepada user mengenai permasalahannya untuk nantinya dijadikan software. tapi tahap ini tidak dilakukan secara detail . b. build . Yaitu membuat software. Dalam tahap ini model prototype analisis dan desainya ber jalan bersamaan dengan pembuatan software. c. customer test . Pada tahap ini yang diberikan pada user bukan software yang langsung dapat digunakan, tetapi hanya prototipe-nya. User dapat mencoba softwarenya langsung . Dengan cara ini si user dapat melihat langsung bentuk dari softwarenya. Disini user jika tidak suka dengan software yang dibuat bisa langsung komplain ke pihak pembuat software dengan meminta di ganti mengenai softwarenya. A. Listen to customer (Mendengarkan Pelanggan) 1. Permintaan customer Suatu alat yang bisa mendeteksi keberadaan manusia dalam ruangan dan memberikan informasi melalui SMS. Alat tersebut bisa dikendalikan dari jarak jauh melalui handphone ,dalam hal ini membuka dan menutup gordeng. Selain bisa memberi informasi keberadaan manusia dalam ruang, customer juga menuntut agar alat ini dapat member informasi saat gordeng terbuka dan tertutup. Berdasarkan permintaan customer maka pada tahap ini akan dilakukan rancang bangun suatu sistem keamanan ruangan menggunakan sensor PIR berbasis SMS dan mikrokontroler AT89S52 sebagai pengendali utama dari sistem tersebut. Sistem ini akan bekerja begitu alat dihubungkan dengan power suplay atau batrei yang berfungsi juga sebagai UPS , kemudian sistem akan melakukan inisialisasi interrupt port serial yang terhubung dengan handphone untuk mendeteksi apabila sistem mikrokontrol mendapat input-an dari sensor PIR dan sensor IR diode foto . SMS yang di kirim dari sistem ke handpone pengguna di batasi hanya untuk nomer SIM card yang telah teridentifikasi oleh program. 1. Analisa Kebutuhan Dalam pembuatan alat sistem ini memerlukan beberapa perangkat hadware, software dan alat pendukung lain yang menyebabkan keterkaitan. Perangkat-perangkat tersebut antara lain : a. Hardware Sensor Mikrokontroler
Telepon Selular Relay Motor Servo Jaringan GSM Catu daya b. Software Visio PCB Expres Notepad MIDE Progsip
Penggunaan software ini berfungsi sebagai compiler dari bahasa assembly yang ber ekstensi dot asm (.asm) menjadi hexa (.hex). Kemudian sebagai dowloader nya penyusun menggunakan software aplikasi Progsip. Sistem dari proyek ini memiliki tujuan utama untuk mengirimkan peringatan tanda bahaya berupa SMS (Short Message Service) kepada pemilik rumah. 4.
Flowchart Mulai
Inisialisasi komunikasi serial
B. Build (Membangun, memperbaiki prototype) Perancangan dilakukan cepat dan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menjadi dasar pembuatan prototype. 1. Diagram Blok Perancangan Dibawah ini adalah blok diagram dari perancangan sistem keamanan ruangan menggunakan sensor PIR berbasis SMS dan Mikrokontroler.
Sensor PIR
Sensor IR Kanan
Komparator
Komparator
Mikrokontroler
Sensor IR Kiri
Komparator
Driver Relay
Ponsel Siemen C55
Apakah sensor PIR mendeteksi ?
Ya Kirim SMS ADA ORANG
Apakah Sensor Kiri Mendeteksi ?
Ponsel Pengguna
Gambar 7. Perancangan Umum Sistem 2. Perancangan perangkat keras Pada bagian ini otak dari rangkaian adalah IC Mikrokontroler AT89S52 yang melalui portportnya untuk mengendalikan beberapa komponen guna menjalankan suatu mekanik ataupun perangkat elektronik pelengkap lainnya, sebelum rangkaian tersebut bekerja perlunya media selular untuk mengirim dan menerima data, yang dimana data tersebut untuk perintah rangkaian mikrokontroler yang akan direncanakan.
Gambar 8. Sistem Minimum Keseluruhan 3. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak (software) dalam penelitian ini diperlukan agar sistem yang direncanakan dapat bekerja dengan baik. Perancangan program dalam proyek ini menggunakan software compiler MIDE.
Tidak
Ya Kirim SMS GORDENG TERBUKA
Apakah Sensor Kanan Mendeteksi ?
Jaringan GSM
Tidak
Tidak
Ya Kirim SMS GORGENG TERTUTUP
END
Gambar 9. Flowchart Program Keseluruhan Penjelasan Flowchart di atas adalah sebagai berikut : a. Start (mulai) Pengecekan sensor yang ada pada ruangan dilakukan secara realtime. b. Kemudian sensor PIR (Passive InfraRed) mendeteksi apakah ada pergerakan atau objek yang terdeteksi yaitu manusia, c. Apabila ada pergerakan manusia terdeteksi pada sensor maka mikrokontroler akan mengirimkan perintah ke ponsel untuk mengirimkan tanda bahaya berupa SMS ke ponsel pengguna dengan isi tulisan “RUDI ADA ORANG MASUK KE RUANGAN ANDA”. d. Apabila sensor foto dioda sebelah kiri menerima sinyal maka mikrokontroler akan mengirim SMS dengan tulisan “GORDENG TELAH TERBUKA” . e. Apabila sensor foto dioda sebelah kiri menerima sinyal maka mikrokontroler akan mengirim SMS dengan tulisan “GORDENG TELAH TERTUTUP” . 5. UD (User Data) User Data adalah isi pesan yang akan dikirim dalam format Heksadesimal. Pada contoh ini isi pesan SMS yang dikirim adalah RUDI ADA ORANG MASUK KE RUANGAN ANDA. Pengkodean dari nilai teks standar menjadi Heksadesimal dilakukan dengan bantuan Default
Alphabet yang dibakukan oleh ETSI GSM 03.38 (Tabel 3.) dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3. User Data NIlai
Dec
R U D I Spasi A D A Spasi O R A N G Spasi M A S U K Spasi K E Spasi R U A N G A N Spasi A N D A
82 85 68 73 32 65 68 65 32 79 82 65 78 71 32 77 65 83 85 75 32 75 69 32 82 85 65 78 71 65 78 32 65 78 68 65
Septet (7 bit) 101 0010 101 0101 100 0100 100 1001 010 0000 100 0001 100 0100 100 0001 010 0000 100 1111 101 0010 100 0001 100 1110 100 0111 010 0000 100 1101 100 0001 101 0011 101 0101 100 1011 010 0000 100 1011 100 0101 010 0000 101 0010 101 0101 100 0001 100 1110 100 0111 100 0001 100 1110 010 0000 100 0001 100 1110 100 0100 100 0001
Octet (8bit) 1101 0010 0010 1010 0011 0001 0000 1001 0000 1010 0001 0010 1000 0011
Hasil
1010 0000 1010 0111 0011 0100 1110 1000 0011 1100 1000 0010 1001 1010
A0 A7 34 E8 3C 82 9A
1100 0001 0110 1001 0111 0101 0000 1001 0101 1010 0001 0110 0100 0001
C1 69 75 09 5A 16 41
1101 0010 0110 1010 1101 0000 0111 1001 0000 1100 0011 1010 0100 0001
D2 6A D0 79 0C 3A 41
0100 0001 0010 0111 0011 0001 0010 1000
41 27 31 28
D2 2A 31 09 0A 12 83
Keterangan Tabel: 1. Menentukan terlebih dahulu teks yang akan di kirim. 2. Setiap desimal dan septet (7 bit) dari huruf yang kita buat itu mengacu kepada Kode ASCII 3. Kolom octet (8 bit) adalah hasil dari kolom septet (7 bit) yang di pindahkan kemudian di tambah 1 bit dari bit paling akhir pada septet (7bit) yang di bawahnya. 4. Kolom octet berikutnya sama dengan keterangan no3 tetapi yang di tambahkan dari septet (7bit) di bawahnya adalah 2bit dan seterusnya . 5. Kolom hasil di dapat dari kolom octet(8bit) yang di konversi dari biner ke hexa Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil dari pengkodean adalah D22A31090A1283A0A734E83C829AC16975095 A1641D26AD0790C3A4141273128
Dari penjelasan di atas diperoleh hasil untuk pengiriman SMS dalam format PDU untuk contoh di atas adalah : 0031000C912698877743070000A724D22A3109 0A1283A0A734E83C829AC16975095A1641D2 6AD0790C3A4141273128 C. Customer Test (Pengujian) 1. Black box Dalam hal ini penyusun menggunakan metode Black Box dalam pengujian . Definisi: Kebenaran pengujian dilihat dari keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Input test data
I
Inputs causing anomalous behaviour
e
System
Output test results
Oe
Outputs which reveal the presence of defects
Gambar 10. Balck Box 2. Teknik State Transition Table Test case didesain untuk memeriksa transisi-transisi yang valid, Untuk setiap test case, terdapat spesifikasi sebagai berikut ; Status mulai Masukan Keluaran yang diharapkan Status akhir yang diharapkan IV. Hasil dan Pembahasan A. Hasil Rangkaian Alat Setelah semuanya terhubung dengan benar dan arus catu daya sudah mengalir dengan sebagaimana mestinya sudah dikatakan bahwa rangkaian tersebut aktif dan dengan program yang telah di download maka IC tersebut siap untuk melakukan perintah yang diberikan dari input. Berikut adalah gambar hasil alat berupa protoptype yang sudah selesai :
Gambar 11. Tampilan Perangkat Hasil Keterangan gambar : 1. Sensor PIR (Pasif Infra Red). 2. Trapo sebagai penurun tegangan untuk catu daya.
3.
Relay saklar otomatis untuk alih daya ke batrei jika terjadi aliran listrik. 4. Handphone Siemen C55 5. Sistem minimum mikrokontroler dengan AT89S52 6. Comparator LM324 7. Driver motor dengan L293D 8. Motor DC 9. Sensor IR 10. Gear mekanik 11. Prototype gordeng B. Pengujian Handphone Sistem Pengujian handphone dilakukan dengan cara : a. Menghubungkan handphone ke port serial PC menggunakan kabel data serial. b. Membuka fasilitas hyper terminal pada windows, pilih port com yang terhubung dengan handphone dan atur setingan portnya sesuai dengan tipe handphone yang digunakan. c. Mengetikan perintah ATE1 dan AT+CMGF=1 pada lembar kerja (pastikan port serialnya telah terkoneksi). Tabel 4. Hasil pengujian handphone system Perintah Jawaban Keterangan ATE1
OK
ATCMGF=1
OK
Handphone mendukung fasilitas AT-Commmand Handphone mendukung fasilitas AT-Command dan menggunakan protocol data jenis PDU
C. Pengujian Mikrokontroler Pengujian mikrokontroler dilakukan dengan melakukan pengetesan setiap port dengan memasukan program sederhana. Missal dengan memasukan program untuk menyalakan LED. Program yang digunakan seperti berikut : $mod51 org 0000h mov p0,#00000011b mov p1,#00001100b mov p2,#00110000b mov p3,#11000000b end
ORANG MASUK KE RUANGAN ANDA RUDI ADA ORANG MASUK KE RUANGAN ANDA
sensor ke badan
penerima menerima sms
Melewatkan tangan di depan sensor
Handphone penerima menerima sms
Melewatkan buku di depan sensor
Handphone penerima tidak menerima sms
Gambar 12. Proses Pengiriman Ada Orang Tabel 7. kirim SMS Gordeng terbuka Isi SMS GORDENG SUDAH TERBUKA
GORDENG SUDAH TERBUKA
Proses mengirimkan sinyal berupa miscall ke handphone system agar motor bergerak membuka gordeng sehingga sensor posisi buka terdeteksi. Mengirim sms ke Handphone sistem
Hasil Handphone penerima menerima sms
Handphone penerima tidak menerima sms
;port0 ;port1 ;port2 ;port3
Dari program diatas diperoleh hasil tampilan led seperti pada tabel 4.2 berikut : Tabel 5. Tampilan LED Gambar 13. Proses Gordeng sudah terbuka Tabel 8. Kirim SMS Gordeng Tertutup D. Pengujian Sistem Sebelum program diterapkan, maka program harus terlebih dahulu bebas dari kesalahan-kesalahan dan kekurangan. Kalaupun ada harus sekecil mungkin dan tidak mempengaruhi hasil akhir. Oleh sebab itu program harus diuji untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Tabel 6. Kirim SMS ada orang Isi SMS RUDI
ADA
Proses Mengarahkan
Hasil Handphone
Isi SMS GORDENG SUDAH TERTUTUP
GORDENG SUDAH TERTUTUP
Proses mengirimkan sinyal berupa miscall ke handphone sistem agar motor bergerak menutup gordeng sehingga sensor posisi tutup terdeteksi. Mengirim sms ke Handphone sistem
Hasil Handphone penerima menerima sms
Handphone penerima tidak menerima sms
c.
Gambar 14. Proses Gordeng sudah tertutup E. Kelebihan dan Kekurangan 1. Kelebihan a. Pengguna bisa menerima informasi melalui SMS saat dimanapun berada selama ada sinyal GSM. b. Kecepatan dalam penyampaian informasi terhadap pengguna karena menggunakan SMS c. Pengguna bisa mengontrol jarak jauh menggunakan handphone milik sendiri 2. Kekurangan a. Pengiriman pesan hanya terbatas pada informasi yang telah di buat pada listing program. b. Jumlah ruangan yang akan di pasang sensor terbatas oleh jumlah Port pada Mikrokontroler. c. Belum dapat melakukan pengembangan melalui jaringan internet. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari keseluruhan proses pembuatan tugas akhir yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Sistem keamanan ruang ini mampu mengirimkan tanda bahaya melalui SMS, sehingga pemilik tidak perlu khawatir jika berada jauh dari rumah. b. Kondisi jaringan selular sangatlah berpengaruh pada kerja sistem ini, karena sistem ini menggunakan jaringan
komunikasi yang dalam hal ini adalah jaringan GSM (Global System for Mobile) Mekanik dapat di kontrol menggunakan Handphone melalui fasilitas miscall dengan jarak jauh tanpa adanya keterbatasan jangkauan.
B. Saran Dari hasil penelitian dalam pembuatan sistem keamanan ruang dengan sensor PIR via SMS yang berbasis mikrokontroler AT89S52, maka penyusun memberikan saran kepada pembaca dalam rangka kemajuan alat ini kedepan, diantaranya : a. Pengembangan model prototype membuka dan menutup gordeng dapat diterapkan ke dalam mekanik gordeng yang sesungguhnya. b. Port-port yang tersisa pada kaki mikrokontroler dapat difungsikan sebagai pengendali atau pendeteksi kebutuhan lain. c. Menambahkan kamera cctv yang online sehingga bisa langsung melihat keadaan ketika ada informasi tanda bahaya berupa SMS. DAFTAR PUSTAKA a. Taufik Dwi Septian Suyadi. 2011. Built Your Own Line Folower Robot. Yogyakarta : Andi Offset. b. Frank D. Petruzella. 2001. Elektronik Industri. Yogyakarta: Andi Offset. c. Berri Prima. 2012. Perancangan Sistem Keamanan Rumah Menggunakan Sensor PIR (Passive Infra Red) Berbasis Mikrokontroler. Skripsi. Tidak di terbitkan. Tanjung Pinang : Universitas Maritim Raja Ali. d. Andi Nalwan. 2012 Teknik Rancang Bangun Robot. Yogyakarta. Andi Offset.