SISTEM INVENTORY MANAGEMENT UNTUK MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN DI TOKO HOKKY KRIAN Fitriyani Gondowijoyo1), Michael Ricky Sondak2) Fakultas Manajemen & Bisnis Universitas Ciputra Surabaya Universitas Ciputra Surabaya email1):
[email protected] email2):
[email protected]
Abstract This research aim for understanding the influence of inventory management system in increasing sales volume at Hokky Krian Store. The presence of inventory management system helping Hokky Krian Store increasing the sales volume. The population used in this research was the people working in inventory at Hokky Krian Store. The sample that being used in this research were the whole population because the population count is not much. Sample pulling technique used was non-probability sampling. This research using qualitative study case method. Data sources came from two sources, which is primary data including interview and observation, and secondary data from Hokky Krian Store financial report and literature from journals, books, and documents. Collecting method via interview with three research subjects, which is Hokky Store’s owner, Hokky Store’s supervisor, and an inventory management’s expert. Observation and documents analysis at Hokky Krian Store also used for collecting data in this research. Analysis technique used was Triangulation technique which is data validity checking technique that using outside data for checking and comparing the data. The result of this research concludes that good inventory management system will increase Hokky Krian Store sales volume. Therefore inventory should be done on a regular basis and the cost should be accounted whether inventory cost and production cost, controlling stock for bestseller item. Keywords: Inventory Management System, Sales Volume
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sistem inventory management untuk meningkatkan volume penjualan di Toko Hokky Krian.Adanya sistem inventory management ini membantu Toko Hokky Krian dalam meningkatkan volume penjualannya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah hanya orang yang berada pada bagian inventory di Toko Hokky Krian. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh populasi ada karena jumlah populasi relatif kecil.Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Sumber data dalam penelitian ini terdapat dua sumber data, yaitu data primer meliputi wawancara dan observasi serta data sekunder yaitu, dari analisis dokumen dari laporan keuangan Toko Hokky Krian serta studi literatur dari jurnal, buku, dan dokumen. Metode pengumpulan yang digunakan adalah wawancara yang dilakukan dengan melibatkan tiga orang subyek penelitian, yaitu pemilik Toko Hokky Krian, supervisor Toko Hokky Krian, dan expert pada bidang inventory management. Selain itu, observasi pada Tokky Hokky Krian dan analisis dokumen Toko Hokky Krian juga merupakan metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik triangulasi yang merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Hasil dari penelitian ini ialah sistem inventory management yang baik dapat meningkatkan volume penjualan di Toko
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
141
Hokky Krian. Maka dari itu, inventory harus dilakukan secara teratur dan biaya-biaya yang dikeluarkan harus diperhitungkan baik biaya penyimpanan maupun biaya produksi serta tidak usah menambahkan stock pada item yang tidak laku dan menambah jumlah stock pada item yang laku. Kata Kunci: Sistem Inventory Management, Volume Penjualan
PENDAHULUAN
akan dijual atau digunakan pada
Dewasa ini, perkembangan industri
periode
bahan
mengalami
adanya persediaan, perusahaan akan
perkembangan yang sangat pesat
dihadapkan pada sebuah risiko, tidak
sehingga terjadi persaingan yang
dapat
tinggi. Berdasarkan data industri roti
pelanggannya.
makanan
waktu
tertentu.
Tanpa
memenuhi keinginan para
dan kue diperkirakan akan terus
Menurut Putri (2014:21), Salah
meroket hingga 15% pada 2015
satu unsur yang paling penting dalam
(Actual.co, 2014). Hal ini didukung
perusahaan
oleh pernyataan Chris Hardijaya
persediaan. Persediaan merupakan
selaku Ketua Komite Tetap Makanan
barang
Tradisional
kemudian
Kamar
Dagang
dan
dagang
dagangan
adalah
yang
disimpan
dibeli untuk
Industri (Kadin) Indonesia. Dalam
selanjutnya dijual kembali dalam
suatu perusahaan dibutuhkan hal
operasi.
yang penting yaitu pengaturan pada
memberi perhatian yang besar dalam
persediaan
persediaan.
barang.
Inventory
Perusahaan
senantiasa
Sedangkan
merupakan hal yang sangat mendasar
Heizer
dan sangatlah berpengaruh penting
Inventory is the one of the most
dalam
menembus
expensive assets of many companies,
persaingan yang ketat pada saat
representing as much as 50% of total
sekarang
invested capital. Inventory adalah
mempermudah ini.
Menurut
Stephyna
(2011:1) mengatakan bahwa : masalah
bersifat perusahaan.
fenomenal
fundamental Persediaan
Reinder
(2011:500)
salah satu aset termahal dari banyak
Persediaan merupakan salah satu
dan
menurut
yang
perusahaan, mewakili sebanyak 50% dari
keseluruhan
dalam
diinvestasikan.
dapat
Inventory
diartikan sebagai stock barang yang
modal
atau
yang
persediaan
barang merupakan modal dari suatu
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
142
perusahaan
maka
dibutuhkan
wawancara dengan supervisor Toko
inventory control atau pengendalian
Hokky Krian pada bulan Februari
persediaan barang. Menurut Tamodia
2015 maka dapat diketahui masalah
(2013:1),
Salah
manajerial
yang
satu
fungsi
yang terjadi di Toko Hokky Krian.
sangat
penting
Toko bahan kue yang berasal dari
dalam operasional suatu perusahaan
toko yang sederhana dengan jenis
adalah
persediaan
barang yang jumlah yang kurang dari
(inventory control), karena kebijakan
100 jenis dengan pelanggan yang
persediaan
minim
pengendalian secara
fisik
akan
kemudian
sekarang
ini
berkaitan dengan investasi dalam
berkembang menjadi toko bahan kue
aktiva
di satu sisi dan
yang cukup besar di Krian. Dengan
pelayanan kepada pelanggan di sisi
bertambah besarnya toko bahan kue
lain. Suatu penelitian menyatakan
maka semakin banyak permintaan
bahwa
dari pelanggan sehingga jenis barang
lancar
Proper management
and
control of inventory not only solve
yang
the problem of liquidity but also
hingga tahun ini total jenis barang
increase
sekitar 3000 jenis. Sedangkan dari
profitability.
establishes
a
link
Inventory between
3000
dijual
jenis
semakin
bahan
bertambah
kue
tersebut
production and sales. Manajemen
memiliki cara penyimpanan yang
yang
pengendalian
berbeda-beda karena setiap makanan
persediaan tidak hanya memecahkan
memiliki karakteristik yang berbeda-
masalah
beda.
tepat
dan
likuiditas
meningkatkan
tetapi
juga
Sedangkan
di
sisi
lain,
profitabilitas.
permintaan pasar tinggi di event
Persediaan menetapkan hubungan
tertentu yang dimana juga inventory
antara
penjualan
harus dapat dikelola dengan cermat
(Panigrahi, 2013:108) oleh karena
dan teliti berkaitan dengan tanggal
itu,
dan
kadaluarsa bahan-bahan kue tersebut.
pengendalian persediaan yang baik
Sedangkan banyaknya jumlah jenis
untuk meningkatkan penjualan.
barang di Toko Hokky Krian maka
produksi
dibutuhkan
dan
manajemen
Toko Hokky Krian merupakan
diperlukan
ketelitian
untuk
toko bahan kue yang berdiri sejak
mengetahui tinggi atau rendahnya
tahun
permintaan
1999.
Berdasarkan
hasil
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
pelanggan
terhadap
143
setiap
jenisnya
dapat
any item or resource used in an
melakukan inventory dengan baik
organization. Persediaan merupakan
tanpa
yang
kumpulan dari berbagai jenis barang
adanya
atau bahan yang akan digunakan oleh
harus
terbuang
sehingga
ada
barang
karena
tidak
permintaan. Karena itu di Toko Hokky
Krian
ini
suatu perusahaan.
diperlukan
Manajer
pengendalian barang secara tepat
sistem-sistem
karena akan sangat berpengaruh pada
persediaan. Pada bagian ini, dua
volume penjualan. Berdasarkan latar
unsur yang dibahas dari sistem
belakang
tersebut
masalah
dan
pokok
operasi
membuat
untuk
secara
mengelola
singkat:
(1)
pemikiran di atas, maka peneliti
bagaimana barang-barang persediaan
tertarik untuk meneliti lebih spesifik
dapat
mengenai
sistem
analisis ABC) dan (2) seberapa
management
untuk meningkatkan
inventory
diklasifikasikan
akurat
catatan
(disebut
persediaan
dapat
volume penjualan di Toko Hokky
dijaga. Kemudian, akan mengamati
Krian.
kontrol persediaan dalam sektor
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
layanan
Menurut (2012:39)
Affandi
inventori
et
al
merupakan
(Heizer
dan
Render,
2010:84-89). 1. Analisis
ABC
membagi
investasi yang paling besar pada
persediaan yang ada menjadi
sebagian besar perusahaan industri.
tiga klasifikasi dengan basis
Persediaan diperlukan untuk dapat
volume dolar tahunan. Analisis
melakukan
produksi,
ABC adalah sebuah aplikasi
penjualan persediaan bahan mentah
persediaan dari prinsip Pareto.
dan barang dalam proses diperlukan
Prinsip
untuk menjamin kelancaran proses
sedikit hal yang kritis dan
produksi, sedangkan bahan jadi harus
banyak
tetap tersedia agar memungkinkan
Gagasannya
perusahaan memenuhi permintaan
membuat kebijakan-kebijakan
yang terjadi. Adapun pengertian
persediaan yang memfokuskan
inventory menurut Jacobs and Chase
persediaan pada bagian-bagian
(2013:357) Inventory is the stock of
persediaan kritis yang sedikit
proses
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
Pareto
menyatakan
yang adalah
sepele. untuk
144
dan tidak pada banyak yang
adalah Kelas C yang mungkin
sepele. Tidaklah realistis jika
hanya merepresentasikan 5%
memantau barang-barang yang
dari volume dolar tahunan,
tidak mahal dengan intensitas
tetapi mewakili sekitar 55%
yang sama dengan barang-
barang-barang persediaan total.
barang yang sangat mahal.
2. Akurasi catatan adalah sebuah
Untuk
menentukan
volume
unsur
kritis
dalam
dolar tahunan dari analisis
produksi
ABC,
dengan
Akurasi catatan mengizinkan
mengukur permintaan tahunan
organisasi untuk fokus pada
dari setiap barang persediaan
barang-barang
dikalikan biaya per unitnya.
diperlukan,
Barang-barang kelas A adalah
menetapkan
barang-barang yang volume
bahwa
tahunannya tinggi. Walaupun barang-barang
caranya
ini
mungkin
dan
sistem
persediaan.
yang alih-alih untuk
yakin
“beberapa
dari
semuanya”
berada
dalam
persediaan.
Hanya
ketika
organisasi
dapat
hanya mempresentasikan 15%
sebuah
dari barang-barang persediaan
menentukan secara akurat apa
total,
yang
tetapi
tersebut 70%
barang-barang
merepresentasikan sampai
80%
dari
penggunaan
uang
keseluruhan.
Barang-barang
Kelas
secara
dimilikinya
sekarang,
organisasi
tersebut
dapat
mengambil
keputusan
yang
tepat
mengenai
pemesanan,
penjadwalan, dan pengiriman.
B
adalah
barang
3. Kontrol Persediaan Pelayanan
persediaan
dengan
volume
memiliki teknik- teknik yang
dolar tahunan yang sedang. Barang-barang
ini
mungkin
dapat digunakan yaitu: a. Pemilihan, pelatihan, dan
merepresentasikan sekitar 30%
pendisiplinan
dari barang-barang persediaan
yang baik
pegawai
dan 15% sampai 25% dari nilai
b. Kontrol yang ketat dari
total. Barang-barang dengan
pengiriman yang datang
volume tahunan yang kecil
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
145
c. Kontrol yang efektif atas semua
barang
bahan baku yang terlambat
yang
meninggalkan fasilitas.
dikirim.
4.
Melindungi
dari
proses
Economic Order Quantity (EOQ):
produksi yang tidak dapat
The Traditional Model
diandalkan.
Menurut Hansen dan Mowen
5.
(2012: 318-325) Economic Order Quantity (EOQ): Model inventory tradisional sebuah perusahaan yang memutuskan
untuk
menyimpan
Mendapatkan
keuntungan
dari potongan harga. 6.
Mencegah kenaikan harga di masa mendatang. Biaya
Inventory
Menurut
inventory, harus mempertimbangkan
Hansen dan Mowen (2013: 1030),
dua pertanyaan penting:
biaya-biaya inventory untuk
1. Berapa banyak yang seharusnya dipesan?
2. Kapan
seharusnya
pesanan
menggunakan tradisional.
dari
alasan
model
Alasan
inventory
yang
diteliti
adalah: 1.
Memperhitungkan
biaya
pemesanan atau biaya mesin dan biaya penyimpanannya. 2.
Memenuhi
permintaan
pelanggan, contohnya tepat waktu
saat
pengiriman
barang. 3.
Untuk
menghindari
penutupan fasilitas produksi karena
atau traditional ada empat, yaitu 1. Ordering costs adalah biaya
tersebut tiba?
Kemudian
Just-in-Time Inventory management
kerusakan
mesin,
bahan baku yang rusak, bahan baku yang tidak tersedia, dan
untuk
menempatkan
dan
menerima pesanan. 2. Setup costs adalah biaya untuk mempersiapkan fasilitas
alat
sehingga
dan dapat
digunakan untuk menghasilkan sebuah bagian atau komponen dari produk. 3. Carrying costs adalah biaya karena
melakukan
penyimpanan
persediaan
barang. 4. Stock-out costs adalah biaya yang diakibatkan karena tidak memiliki produk saat terdapat permintaan dari pelanggan.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
146
Kebijakan Pemesanan Inventory Menurut
Stevenson
(2012:
dijabarkan sebagai umpan balik dari kegiatan
pemasaran
566) Kebjiakan pemesanan inventory
dilaksanakan
menunjukan dua dasar persoalan dari
Adapun pengertian volume penjualan
inventory manajemen, antara lain
menurut Mulyadi (dalam Firdaus,
1. Cycle
Stock,
inventory
yang
jumlah
dari
dibutuhkan
untuk memenuhi permintaan. 2. Safety
Stock,
tambahan
2011:147)
oleh
yang
perusahaan.
Volume
penjualan
merupakan ukuran yang menunjukan banyaknya atau besarnya jumlah barang
dan
jasa
yang
inventory yang dibawa untuk
Sedangkan
mengurangi
kemungkinan
dictionary (businessdictionary.com),
kehabisan
persediaan
sales volume is the quantity or
berdasarkan
permintaan
number of goods or services sold in
dan/atau
disebabkan
oleh
waktu yang berubah-ubah. Menurut
Rachmawati
(2011:148) Volume penjualan dapat
business
the normal operations of a company in
a
specified
penjualan
Volume Penjualan
menurut
terjual.
period.
adalah
Volume
kuantitas
atau
jumlah dari barang atau jasa yang terjual
dalam
suatu
perusahaan
dalam waktu tertentu.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
147
KERANGKA KONSEPTUAL Pendahuluan Dewasa ini, perkembangan industri bahan makanan mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga terjadi persaingan yang tinggi.Toko Hokky Krian merupakan toko bahan kue yang memiliki 3000 jenis barang. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis sistem inventory management dalam upaya meningkatkan penjualan.
Rumusan Masalah Bagaimanakah sistem inventory management dalam upaya meningkatkan volume penjualan di Toko Hokky Krian?
Tinjauan Kepustakaan 1. Klasifikasi model inventory management menurut Hansen dan Mowen (2013:318-325) yaitu, Economic Order Quantity (EOQ): Model Inventory Tradisional Sebuah perusahaan yang memutuskan untuk menyimpan inventory, harus mempertimbangkan dua pertanyaan penting: (a) Berapa banyak yang seharusnya dipesan? (b) Kapan seharusnya pesanan tersebut tiba? 2. Biaya Inventory (Hansen dan Mowen, 2013:1030): a. Ordering costs. b. Setup costs. c. Carrying costs. d. Stock-out costs. 3. Volume Penjualan menurut Mulyadi (dalam Firdaus, 2011:147). Volume penjualan merupakan ukuran yang menunjukan banyaknya atau besarnya jumlah barang dan jasa yang terjual.
Analisis Data
Pembahasan
Kesimpulan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
148
penelitian adalah dua orang. Sampel
METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
metode
penelitian
yang
dipilih
mendapatkan
berfungsi
untuk
informasi
yang
kualitatif studi kasus. Studi kasus
maksimum.
Sampel
adalah
digunakan
dalam
strategi
ketika
yang
terdapat
digunakan
yang
akan
penelitian
pertanyaan-
berjumlah dua informan yang ialah
ataupun
pemilik dan supervisor Toko Hokky
mengapa, ketika peneliti memiliki
Krian. Teknik penarikan sampel
sedikit kekuasaan atas peristiwa-
yang digunakan dalam penelitian ini
peristiwa yang terjadi, serta ketika
adalah
fokus peneliti berada pada sebuah
Non-probability
fenomena
merupakan metode sampling yang
pertanyaan
bagaimana
yang
terjadi
dalam
non-probability
sampling. sampling
beberapa konteks kehidupan nyata.
setiap
individu
atau
unit
dari
Penggunaan metode kualitatif pada
populasi
tidak
penelitian ini disebabkan karena
kemungkinan
yang
sedikitnya jumlah populasi penelitian
terpilih (Herdiansyah, 2010: 106).
memiliki sama
untuk
dan diharapkan dengan penggunaan
Ada dua macam sumber data
metode kualitatif deskriptif dapat
yang digunakan yaitu, data primer
memperoleh
lebih
dan data sekunder. Data primer
kompleks. Penelitian ini digunakan
adalah data yang diperoleh dari
untuk
informasi
sumber aslinya, yaitu Toko Hokky
hasil
mendapatkan
yang
mengenai
sistem
inventory
Krian. Dalam penelitian ini, data
management
untuk meningkatkan
primer merupakan hasil wawancara
volume penjualan.
dengan pemilik dan supervisor Toko
Populasi dari penelitian ini
Hokky Krian serta observasi yang
adalah hanya orang yang berada pada
dilakukan pada Toko Hokky Krian.
bagian inventory di Toko Hokky
Data
Krian serta pemilik Toko Hokky
sumber-sumber
Krian. Pemilik juga termasuk dalam
mendukung,
populasi penelitian karena pemilik
keuangan Toko Hokky Krian dan
juga memahami dan mengetahui
dokumen-dokumen
tentang cara kerja inventory di Toko
Krian.Selain itu, juga menggunakan
Hokky Krian. Total jumlah populasi
studi literatur dari jurnal, buku, dan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
sekunder
didapatkan dan
data
seperti
dari yang
laporan
Toko
149
Hokky
dokumen.
Setelah peneliti melakukan persiapan
Metode
pengumpulan
data
tersebut
maka
peneliti
siap
yang digunakan adalah wawancara,
menjawab
observasi, dan analisis dokumen.
yang telah dirumuskan dan kemudian
Teknik analisis data yang digunakan
mengumpulkan
dalam penelitian ini adalah teknik
banyak.
triangulasi. Menurut Moleong (2010:
PEMBAHASAN
330),
Deskripsi Data Informan
triangulasi
adalah
teknik
pertanyaan-pertanyaan data
yang
lebih
pemeriksaan keabsahan data yang
Informan A adalah pemilik dari
memanfaatkan sesuatu yang lain di
Toko Hokky Krian. Informan A ini
luar
tidak
data
itu
untuk
pengecekan
keperluan
atau
sebagai
memiliki
pendidikan
yang
tinggi. Pendidikan terakhir
yang
pembanding terhadap data itu. Jenis
ditempuhnya ialah Sekolah Dasar
triangulasi yang digunakan dalam
(SD),
penelitian
triangulasi
dipunyainya dan keberanian untuk
dengan metode. Pada triangulasi
bekerja akhirnya Informan A dapat
dengan
menjalankan
ini
adalah
metode,
Patton
dalam
dengan
pendidikan
bisnisnya
yang
hingga
Moleong (2010: 331) menjelaskan
berkembang seperti sekarang ini.
terdapat dua strategi, yaitu: (1)
Informan B adalah supervisor dari
pengecekan
derajat
kepercayaan
Toko
Hokky
Krian.
Pendidikan
penemuan hasil penelitian beberapa
terakhir yang diambilnya adalah
teknik pengumpulan data dan (2)
Sekolah Menengah Atas (SMA)
pengecekan
yang berada di Surabaya. Informan B
derajat
beberapa
sumber
metode
yang
menggunakan dalam peneliti
kepercayaan data
dengan
ini mempunyai pengalaman bekerja
sama.
Selain
di Game Republic dengan bidang
triangulasi
yang sama selama empat tahun.
teknik
penelitian
ini,
Informan B bergabung dengan Toko
langkah
Hokky Krian sejak Januari 2012.
kualitatif
melakukan tiga
persiapan, yaitu memilih narasumber
Informan
untuk
membuat sistem inventory bagi Toko
catatan
diwawancarai, etnografis,
membuat dan
B
yang
membantu
Hokky Krian.
mengumpulkan data-data penjualan. Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
150
Informan C adalah seorang pemilik
biasanya harganya ditambah
restoran
10%.
yang
digunakan
untuk
mendapatkan masukan dan sudut
Informan A dan B mengatakan
pandang seorang pakar, yaitu owner
bahwa sistem inventory sangat
dari sebuah restoran di Jakarta serta
penting
merupakan seorang private Chef.
Krian karena jika tidak ada
Analisis dan Pembahasan
sistem inventory maka akan
1.
Economic (EOQ):
Order Model
Quantity Inventory
bagi
Toko
Hokky
sulit untuk dapat mengetahui stock
barang.
Menurut
Tradisional
Informan C, sistem inventory
Berdasarkan hasil wawancara,
penting bagi suatu perusahaan.
Informan A dan B mengatakan
Sistem
Toko
menggunakan
Hokky
Krian
inventory
yang
komputerisasi
menggunakan sistem inventory
maka untuk error-nya hampir
sejak pertengahan tahun 2012.
nol, yaitu 0,2% sampai dengan
Menurut Informan A sistem
0,3% tetapi jika menggunakan
inventory adalah sistem yang
tenaga manusia
mengatur
mengontrol
terjadi human error diatas 10%
barang-barang yang ada di toko
sekitar 20% sampai dengan
dan
sedangkan menurut Informan
maka bisa
30%. Informan A mengatakan
B, sistem inventory adalah
pemesanan
sistem untuk me-manage stock
inventory disesuaikan dengan
barang
data
di
toko.
Menurut
barang
penjualan
sedangkan
Informan C, sistem inventory
Informan
adalah in and out cashflow dari
pemesanan
suatu perusahaan dimana jika
inventory disesuaikan dengan
ada kondisi barang yang rusak
data penjualan dan estimasi
saat penyimpanan maka harus
penjualan yang begantung dari
diperhitungkan sebagai biaya
bulan-bulan yang ramai atau
dalam penyimpanan, jika tidak
sepi.
diperhitungkan
(2012:
mengalami
maka
akan
kerugian
dan
mengatakan
barang
untuk
Menurut
Stevenson
566),
kebjiakan
pemesanan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
B
untuk
inventory
151
menunjukkan persoalan
dua dari
dasar inventory
manajemen antara lain: a. Cycle dari
Stock,
sedangkan
informan
B
menyampaikan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keterlamabatan
jumlah
barang adalah karena stock barang
yang
dari pabrik tidak tersedia, stock
untuk
barang kosong, dan lokasi dari Toko
inventory
dibutuhkan
memenuhi permintaan. b. Safety Stock, tambahan
Hokky Krian yang berada di luar kota
sehingga
harus
inventory yang dibawa
jadwal
untuk
Selvia (2014:33) mengatakan dengan
mengurangi
pengiriman
menunggu
dari
pabrik.
kemungkinan
sistem Economic Order Quantity
kehabisan
(EOQ)
persediaan
membantu
perusahaan
berdasarkan permintaan
mengetahui jumlah persediaan bahan
dan/atau
jadi
oleh
disebabkan waktu
yang
berubah-ubah.
minimum
per
periode.
Perusahaan dapat mengetahui waktu siklus
pemesanan
ulang
dan
Informan A dan B mengatakan lama
frekuensi dalam satu bulan sehingga
pengiriman
satu
meminimalkan opportunity cost yang
sampai dua hari dan pesanan barang
timbul akibat pengiriman tidak tepat
tidak selalu datang sesuai dengan
waktu kepada pelanggan. Perusahaan
waktunya.Informan
B
juga mengetahui persediaan optimal
pengiriman
yang disesuaikan dengan asumsi
barang tidak dapat selalu tiba tepat
kenaikan permintaan sehingga kecil
waktunya.
and
kemungkinan terjadi kelebihan stock
Chase (2013:357-358), salah satu
yang berdampak pada kerusakan
alasan semua perusahaan menjaga
produk.
mengatakan
barang
bahwa Menurut
sekitar
A
dan
Jacobs
pasokan persediaan adalah untuk
Informan A dan B mengatakan
mempertahankan suatu kemandirian
tidak adanya biaya pemesanan dan
operasi. Informan A menyampaikan
biaya mesin, yang ada hanya biaya
bahwa adanya kendala sopir yang
penyimpanan
absen, kerusakan mobil, dan barang
menyimpan
yang dikirim dari pabrik belum siap
gudang
dan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
karena barang tenaga
untuk dibutuhkan pegawai.
152
Informan C mengatakan untuk biaya
informan B melihat dari seberapa
mesin yang dikeluarkan adalah biaya
lama bahan baku itu tidak ada, jika
produk mesin dan programnya, untuk
dalam waktu yang pendek maka
biaya pemesanan dibutuhkan biaya
tidak perlu khawatir karena stock
untuk membeli produk dari supplier
barang masih ada tetapi jika dalam
sedangkan untuk biaya penyimpanan
waktu yang lama bahan baku masih
maka dibutuhkan rak, program untuk
tidak ada maka harus mencari bahan
mengatur data. Informan A dan B
baku pengganti. Apabila bahan baku
mengatakan bahwa dengan sistem
tidak tersedia maka informan A
inventory
mencari bahan baku pengganti agar
ini
dapat
memenuhi
permintaan pelanggan dengan tepat
tetap
waktu dan barang sampai kepada
sedangkan
pelanggan
dengan
baik
ketersediaan dalam waktu dekat jika
dilakukan
dengan
cara
yang selalu
bisa
masih
melanjutkan produksi informan
ada
stock
B
barang
apabila maka
mengontrol stock barang setiap satu
informan B akan menunggu tetapi
minggu satu kali. Menurut Jacobs
kalau teralalu lama maka akan
and Chase (2013:357-358), salah
diusahakan utuk mencari produk
satu
pengganti yang sejenis. Kalau terjadi
fungsi
inventory
adalah
fleksibilitas dalam jadwal produksi.
masalah
Di Toko Hokky Krian ada barang
pengiriman
yang diproduksi sendiri maka dari itu
informan
jika terjadi kerusakan mesin maka
menghubungi pihak pabrik yang
yang dilakukan informan A adalah
bersangkutan sehubungan dengan
menghubungi
mesin
pengiriman barang agar dapat cepat
secepatnya sedangkan informan B
dikirim sedangkan informan B dapat
mengatakan
mengatasi permasalahan ini karena
teknisi bahwa
mesin
yang
dalam bahan A
selalu
baku
maka
secepatnya
digunakan untuk produksi bukanlah
informan
mesin yang besar jadi dalam kurun
minimal stock yang cukup karena
waktu yang cepat dapat diselesaikan.
pertimbangan lokasi Toko Hokky
Jika terjadi bahan baku rusak maka
Krian berada di luar kota. Menurut
informan A secepatnya memesan
Jacobs and Chase (2013:357-358),
bahan baku baru lagi sedangkan
salah satu fungsi inventory adalah
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
B
akan
keterlambatan
mempunyai
153
menjamin ketepatan waktu pemasok dalam
pengiriman
bahan
baku.
Adanya sistem inventory dalam suatu
perusahaan
maka
akan
Informan A mengatakan ada kendala
membantu suatu perusahaan dari
lain
jalannya
suatu ketidapastian produksi serta
produksi yaitu jika secara tiba-tiba
dapat membantu Toko Hokky Krian
mati lampu atau pegawai yang tidak
dalam mengalami masalah seperti
masuk tetapi informan A tidak
masalah
khawatir
sistem
bahan baku, ketidaktersediaan bahan
inventory ini masih ada stock barang
baku, dan keterlambatan pengiriman.
yang bisa dijual. Informan A dan B
Sedangakan informan C mengatakan
mengatakan dengan sistem inventory
bahwa proses produksi yang tidak
dapat dilindungi dari proses produksi
dapat diandalkan bukan masalah
yang tidak dapat selesai pada waktu
sistem
yang ditetapkan karena sudah ada
perusahaan melainkan rata-rata yang
minimal stock barang yang ada di
menjadi masalah adalah sumber daya
Toko
manusia yang mengerjakan proses
yang
mengganggu
karena
Hokky
dengan
Krian.
Menurut
Mangan et al (2012:207) inventory adalah:
pada
inventory
kerusakan
dari
suatu
produksi. Dalam
Persediaan merupakan salah satu arus paling penting dalam rantai pasokan, dan bagaimana hal itu dapat dikelola akan berdampak signifikan pada keberhasilan perusahaan. persediaan dapat ditemukan dibeberapa titik dalam rantai pasokan, dan bahwa dengan mengukur perputaran persediaan… dapat mengukur secara pasti seberapa efektif suatu organisasi mengelola persediaan. Dalam banyak kasus persediaan digunakan untuk penyangga terhadap ketidakpastian, dan selanjutnya dapat menyelesaikan masalah.
mesin,
sistem inventory
ini,
informan A dan B mendapatkan keuntungan potongan harga yang dikarenakan
dengan
pengambilan
jumlah tertentu Toko Hokky Krian mendapatkan potongan harga. Selain itu, informan A mengatakan biasanya mengikuti program yang diadakan oleh pabrik-pabrik. Program yang diadakan oleh pabrik seperti program pengambilan
jumlah
berbeda
semakin besar maka harganya akan semakin murah atau
jika tidak
pengambilan 25 kardus mendapatkan bonus satu kardus. Informan C
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
154
mengatakan bahwa dengan sistem
Informan B mengatakan kenaikan
inventory yang baik maka bisa
harga pada masa mendatang tidak
mendapatkan potongan harga dengan
dapat dicegah dengan adanya sistem
analogi dari informan C sebagai
inventory karena kenaikan harga
berikut, apabila membeli 5kg daging
ditentukan oleh mekanisme pasar
kemudian dipakai 4kg sisa 1kg yang
bukan sistem inventory jadi apabila
kemudian yang 1kg ini minggu
terjadi
berikutnya
informan B akan menaikkan harga.
akan
mengalami
kenaikan
maka
penurunan harga maka dari itu dapat
Demikian
dilakukan
inventory
mengatakan sistem inventory tidak
untuk dapat dijadikan sebagai ekstra
bisa mencegah kenaikan harga pada
atau
pada
masa mendatang karena informan A
Menurut
harus mengikuti harga baru jika tidak
Jacobs and Chase (2013:357-358),
akan mengalami kerugian. Informan
salah satu fungsi dari inventory
C mengatakan bahwa dengan sistem
adalah mengambil keuntungan dari
inventory tidak mempengaruhi secara
pembelian
signifikan untuk dapat mencegah
overlapping
dapat
inventory
sehingga
dimasukkan setelahnya.
ukuran lebih
pemesanan
ekonomis.
juga
harga informan
A
Pada
kenaikan harga dimasa mendatang.
penelitian terdahulu yang dilakukan
Informan A dan B mengatakan
oleh Danudibrata (2014:45), dengan
bahwa kenaikan harga tidak bisa
menggunakan
dicegah tetapi jika ada pemberian
metode
Economic
Order Quantity (EOQ), perusahaan
harga
dapat
persediaan
informan A dan B dapat menahan
dengan efektif dan dapat menerima
lonjakan harga tetapi hanya untuk
semua pesanan yang ada. Sebagai
sesaat saja. Menurut Hansen dan
tambahan metode Economic Order
Mowen (2012:318-325), salah satu
Quantity (EOQ) dapat menghemat
alasan untuk menggunakan model
totalcost
dan
inventory tradisional adalah untuk
mengetahui persediaan. Perusahaan
mencegah kenaikan harga di masa
juga mengetahui titik pemesanan
mendatang.
ulang
mengendalikan
dan
sebesar
45,36%
frekuensi
ekstra
dari
pabrik
maka
pembelian
persediaan.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
155
Biaya Inventory
biasanya memiliki masalah dengan
Informan A dan B mengatakan tidak
adanya tikus, serangga, dan semut.
ada biaya yang dikeluarkan untuk
Saat mengatasi masalah tersebut
menempatkan
akan butuh biaya yang dikeluarkan.
pesanan
karena
biasanya para sales yang datang ke Toko
Hokky
Krian
untuk
Dalam menjalankan produksi maka dibutuhkan alat dan fasilitas
menawarkan barang. Tetapi untuk
untuk
biaya penyimpanan informan A dan
informan A mengatakan alat dan
B mengatakan bahwa dibutuhkan
fasilitas yang dibutuhkan adalah
biaya gudang dan pegawai. Menurut
mixer,
Hansen dan Mowen (2013:1030),
timbangan
yang
Ordering costs adalah biaya untuk
sekitar
Rp.
menempatkan
menerima
Sedangkan informan B mengatakan
pesanan. Informan C mengatakan
alat dan fasilitas yang dibutuhkan
untuk
harus
hanya yang umum saja seperti
diperhatikan bahwa barang-barang
timbangan dan mixer. Informan A
tertentu
dan B mengatakan bahwa tidak ada
dan
membeli
pesanan
seperti
sebaiknya
kaleng-kalengan
pembelian
menghasilkan
alat
lem
produk,
plastik, total
dan
biayanya
15.000.000,00.
dilakukan
biaya yang ditanggung apabila ada
dengan konsinyasi sehingga jika ada
permintaan pelanggan yang tidak
kaleng yang rusak dapat ditukar
terpenuhi.
kembali tanpa mengalami kerugian.
(2012:562), ada empat biaya pokok
Sebaliknya jika produk yang cepat
yang
rusak seperti krim usahakan dapat
persediaan antara lain:
melakukan
dengan
1. Biaya pembelian adalah jumlah
barang tersebut
yang dibayarkan kepada vendor
konsinyasi
supplier apabila tidak
terjual
dan
mengalami
Menurut
Stevenson
berhubungan
atau supplier untuk membeli
kerusakan maka dari pihak toko akan
persediaan.
Khusus
membayar
pembeliaan
ini
sesuai
dengan
harga
konsinyasi. Penyimpanan pesanan
persediaan
yang dibutuhkan adalah lemari es
biaya yang lain.
dan gudang. Informan C mengatakan untuk
penyimpanan
di
gudang
dengan
terbesar
biaya adalah diantara
2. Menahan, atau membawa, biayabiaya
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
berhubungan
dengan
156
mempunyai gudang.
barang
fisik
Biaya-biaya
di
pelanggan tidak membeli pun, dari
tersebut
pihak toko tidak mengeluarkan biaya
termasuk bunga, asuransi, pajak
apapun.
(di
Volume Penjualan
beberapa
negara),
penyusutan, sesuatu yang sudah
Volume
menjadi gaya lama dan tidak
Krian menurut Informan A dan B
digunakan
kerusakan,
dalam sehari sekitar Rp. 15.000.000
pembusukan,
pencurian,
hingga
kerusakan,
pelacakan,
peningkatan volume penjualan dari
pengambilan, dan biaya gudang
tahun ke tahun. Terjadi peningkatan
(panas, lampu, sewa, keamanan).
volume penjualan dari tahun 2010 ke
Biaya-biaya yang diikat tersebut
tahun
memiliki peluang yang terkait
sedangkan dari tahun 2011 ke tahun
dengan
2014 terjadi peningkatan sebesar
lagi,
dana
yang
dapat
penjualan
Rp.
2011
Toko
Hokky
20.000.000
terjadi
sebesar
7,95%,
digunakan di tempat lain dalam
2,09%.
persediaan.
Tabel 1 Total Pendapatan Toko
3. Biaya pemesanan adalah biaya dari pemesanan dan menerima persediaan barang. permintaan melebihi pasokan persediaan yang ada di tangan. Biaya ini dapat terjadi karena tidak menghasilkan penjualan, kehilangan pelanggan yang baik, keterlambatan,
biaya
pemesanan ulang, dan biayabiaya yang sejenis lainnya. ada biaya yang dikeluarkan apabila ada permintaan pelanggan yang tidak terpenuhi
karena
2010
2011
2014
27,34%
35,29%
37,38%
Persentase Penjualan
Sumber: Data Diolah (2015). Pada penelitian terdahulu Nancy (2012:91),
masalah
kelebihan
bahan baku yang terjadi bukan hanya kerena pembelian bahan baku yang tidak teratur, tetapi
Informan C mengatakan bahwa tidak
dapat
2014 (dalam persen). Tahun
4. Biaya kekurangan terjadi ketika
denda
Hokky Krian Tahun 2010, 2011,
jika
perusahaan antara
dapat
pembelian
mengimbangi bahan
baku
dengan volume penjualan terjadi. Terdapat
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
kendala
meningkatkan 157
volume penjualan di Toko Hokky
lebih rapi dapat mempermudah dan
Krian pada saat pasar sepi menurut
mempercepat
informan A dan B. Hal tersebut
berbelanja. Informan B mengatakan
diatasi oleh informan A dan B
dengan sistem inventory ini dapat
dengan cara melakukan follow up
meningkatkan
kepada pelanggan. Informan B
karena barang-barang tertata dengan
mengatakan dalam keadaan pasar
rapi sehingga barang apa saja yang
sepi dapat mempunyai kesempatan
dipunyai dan stock barang apa saja
untuk berkenalan dengan produk-
yang ada dapat dengan mudah untuk
produk baru. Menurut Rachmawati
ditawarkan
(2011:148) volume penjualan dapat
Informan
dijabarkan sebagai umpan balik
dengan sistem inventory yang baik
dari
dapat
kegiatan
pemasaran
yang
dilaksanakan oleh perusahaan.
pembeli
volume
penjualan
kepada C
dalam
pelanggan.
mengatakan
membuat
bahwa
pelanggan
mengharapkan produk yang akan
Volume penjualan di Toko
dibeli pasti ada. Selain itu dengan
Hokky Krian pada tingkat tertinggi
adanya sistem inventory yang baik
pada saat Hari Raya Idul Fitri, hal
dan diimbangi dengan produk barang
ini disampaikan oleh informan A
yang selalu baru maka semua orang
dan
akan
B.
penanggalan
Sedangkan
pada
bulan
yaitu
Jawa
datang
dan
meningkat.
volume
Dalam
akan
penelitian
bulan Suro merupakan volume
terdahulu yang dilakukan oleh Selvia
penjualan Toko Hokky Krian dititik
(2014:v)
terendah. Pada saat titik terendah
Economic Order Quantity (EOQ)
informan B melakukan diversifikasi
dapat
produk
mengurangi
dengan
memperkenal
mengatakan membantu adanya
bahwa perusahaan
kesempatan-
produk baru atau produk yang
kesempatan yang terbuang akibat
kurang dikenal akan diperkenalkan
dari tidak adanya persediaan ketika
lagi kepada pelanggan.
pelanggan memesan.
Informan
A
mengatakan
Informan C mengatakan bahwa
dengan sistem inventory ini dapat
sistem inventory yang tepat untuk
meningkatkan
memaksimalkan volume penjualan
volume
penjualan
karena dengan stock yang tertata
adalah
setiap
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
hari
melakukan 158
pengecekan inventory, kalkulasi, dan
Semenjak
berdirinya
Toko
tidak melakukan spekulasi. Sistem
Hokky Krian pada tahun 1999,
inventory yang paling tepat untuk
sistem inventory baru diterapkan di
Toko
menurut
Toko Hokky Krian sejak tiga tahun
informan A dan B adalah sistem
yang lalu tetapi untuk melakukan itu
inventory
yang sekarang sedang
dibutuhkan sebuah proses sehingga
digunakan yaitu semua sistemnya
untuk memulai sistem inventory ini
menggunakan komputer begitupun
menggunakan
juga untuk stock barang dan selain
dilakukan sejak pertengahan tahun
itu menggunakan barcode untuk
2014. Sistem inventory ini diawali
setiap
Jadi
dengan pendataan stock dan jenis
memudahkan untuk barangnya dapat
barang-barang yang ada di Toko
ditata
dan
Hokky Krian dengan menggunakan
tetapi dengan seiring
sistem komputerisasi serta membuat
berjalannya waktu sistem inventory
barcode untuk setiap itemnya yang
ini
digunakan
Hokky
Krian
item
yang
sesuai
ragamnya, akan
ada.
dengan
jenis
dikembangkan
untuk
menjadi lebih baik lagi.
komputerisasi
untuk
mempermudah
dalam menngecek stock yang ada dan mengurangi kecerobohan pada
KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem inventory management
sistem kasir saat pembeli melakukan pembayaran.
Hal
tersebut
meningkatkan
disampaikan oleh supervisor Toko
volume penjualan di Toko Hokky
Hokky Krian yaitu informan B.
Krian.Maka dari itu, inventory harus
Menurut
informan
C,
sistem
dilakukan secara teratur dan biaya-
inventory
penting
bagi
suatu
biaya
harus
perusahaan
biaya
melaksanakannya
biaya
mengggunakan sistem komputerisasi
produksi. Hal ini didukung oleh
maka kesalahannya akan mencapai
Hansen dan Mowen (2012: 318)
angka nol tetapi dibalik itu semua
mengatakan
dapat
juga harus ada orang yang dapat
pendapatan
menjalankan inventory ini dengan
yang
baik
dapat
yang
diperhitungkan penyimpanan
mempengaruhi operasional.
dikeluarkan baik maupun
inventory
dan
dalam jika
baik. Dalam melakukan inventory
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
159
maka akan ada biaya-biaya yang
Hokky dengan selalu adanya barang
harus ditanggung antara lain biaya
yang
mesin
dibutuhkan sistem inventory yang
dan
biaya
penyimpanan.
“Salah satu biaya dari empat pokok biaya adalah menahan, atau membawa, biaya-biaya berhubungan dengan mempunyai barang fisik di gudang. Biaya-biaya tersebut termasuk bunga, asuransi, pajak (di beberapa negara), penyusutan, sesuatu yang sudah menjadi gaya lama dan tidak digunakan lagi, kerusakan, pembusukan, pencurian, kerusakan, pelacakan, pengambilan, danbiaya gudang (panas, lampu, sewa, keamanan). Biaya-biaya yang diikat tersebut memiliki peluang yang terkait dengan dana yang dapat digunakan di tempat lain dalam persediaan. itu,
dari
inventory management Hokky
Krian
sistem ini Toko
mendapatkan
keuntungan potongan harga karena pembelian
dengan
jumlah
yang
cukup banyak untuk menyiapkan stock. Keuntungan lainnya adalah dapat menjual barang yang ada karena sistem inventor yang baik disaat proses produksi tidak dapat selesai pada waktu yang ditetapkan. Selain
itu,
dapat
pelanggan
baik. Hal ini didukung dengan
Menurut Stevenson (2012:562):
Selain
diinginkan
membentuk
kepercayaan pelanggan kepada Toko
pernyataan dari ahli yaitu informan C, bahwa dengan sistem inventory yang baik dapat membuat pelanggan mengharapkan produk yang akan dibeli pasti ada. Selain itu, ada kendala dalam meningkatkan
volume
penjualan
yaitu dimana saat keadaan pasar yang tidak selalu ramai karena disetiap
penjualan
ada
musim
tertentu pada saat volume penjualan paling tinggi dan ada juga disaat dimana penjualan pada titik terendah. Maka
disitulah
harus
dilakukan
upaya untuk meningkatkan volume penjualan saat titik terendah. Peran penting dari sistem inventory disini adalah
dapat
menunjukkan
data
bahwa pada tahun sebelumnya saat bulan-bulan tertentu akan mengalami volume penjualan dititik terendah sehingga dapat membantu untuk mengatur stock barang saat bulan tersebut, begitu pun sebaliknya saat volume penjualan tertinggi maka akan
dapat
memabantu
untuk
memutuskan jumlah stock yang akan dibeli sesuai dengan jenis barangnya.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
160
Oleh
karena
mengatakan
itu,
informan
melakukan
C
menyatakan “sedikit hal yang
inventory
kritis dan banyak yang sepele”.
setiap hari, kalkulasi dan tidak
Gagasannya
melakukan spekulasi untuk dapat
membuat kebijakan-kebijakan
memaksimalkan volume penjualan.
persediaan yang memfokuskan
Berdasarkan
adalah
untuk
hasil,
persediaan pada bagian-bagian
pembahasan, dan kesimpulan yang
persediaan kritis yang sedikit
telah
akan
dan tidak pada banyak yang
memberikan beberapa saran yang
sepele. Tidaklah realistis jika
diharapkan dapat menjadi masukan
memantau barang-barang yang
bagi Toko Hokky Krian mengenai
tidak mahal dengan intensitas
sistem inventory management untuk
yang sama dengan barang-
meningkatkan
barang yang sangat mahal.
disusun,
peneliti
volume
penjualan
adalah sebagai berikut:
Analisis
ABC
membagi
1. Jenis barang yang berjumlah
persediaan yang ada menjadi
ribuan pada Toko Hokky Krian
tiga klasifikasi dengan basis
yang
volume dolar tahunan. Untuk
biasanya
pengecekan seminggu
dilakukan
selama sekali
satu
sebaikanya
dapat dilakukan setiap hari
menentukan
volume
dolar
tahunan dari analisis ABC, dilakukan
dengan
cara
agar dapat meminimalisir stock
mengukur permintaan tahunan
barang yang kosong sehingga
dari setiap barang persediaan
dapat meningkatkan volume
dikalikan biaya per unitnya.
penjualan.
Barang-barang kelas A adalah
2. Dalam melakukan
mempermudah inventory
yang
barang-barang yang volume tahunannya tinggi. Walaupun
jumlah barangnya ribuan maka
barang-barang
sebaikanya
menggunakan
hanya mempresentasikan 15%
analisis ABC (Activity Based
dari barang-barang persediaan
Costing). Analisis ABC adalah
total,
sebuah aplikasi persediaan dari
tersebut
prinsip Pareto. Prinsip Pareto
70%
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
tetapi
ini
mungkin
barang-barang
merepresentasikan sampai
80%
dari
161
penggunaan
uang
keseluruhan.
Barang-barang
Kelas
secara
baik,
yang
dimaksud
baik
disini adalah barang tersebut
B
adalah
barang
terhindar dari bahaya binatang
persediaan
dengan
volume
yang dapat merusak barang,
dolar tahunan yang sedang.
suhu penyimpanan yang tepat
Barang-barang
mungkin
untuk barang-barang tertentu,
merepresentasikan sekitar 30%
dan meletakkan barang sesuai
dari barang-barang persediaan
dengan
dan 15% sampai 25% dari nilai
sehingga barang tersebut yang
total. Barang-barang dengan
harus dijual terlebih dahulu.
volume tahunan yang kecil
Dalam
adalah Kelas C yang mungkin
diperlukan pengontrolan pada
hanya merepresentasikan 5%
semua bahan baku yang akan
dari volume dolar tahunan,
dibuat
apakah bahan baku
tetapi mewakili sekitar 55%
dalam
keadaan
barang-barang persediaan total.
untuk
Hal ini dikarenakan tidaklah
pengontrolan yang ketat saat
realistis jika memantau barang-
melakukan produksi sehingga
barang
produk
yang
ini
tidak
mahal
dengan intensitas yang sama dengan
barang-barang
yang
sangat mahal.
tanggal
kadaluarsa
melakukan
yang
produksi
yang
produksi
baik serta
dihasilkan
maksimal. 4. Dapat melakukan kerjasama dengan bakery pada wilayah
3. Pengadaan pelayanan kontrol
Sidoarjo atau Surabaya untuk
inventory dengan melakukan
dapat menjadi supplier tetap
pemilihan,
dan
bagi bakery tersebut sehingga
pegawai
dengan adanya penjualan yang
pelatihan,
pendisiplinan
pada
yang dapat membantu dalam
pasti
dapat
membantu
sistem inventory ini. Pegawai
meningkatkan
melakukan kontrol yang ketat
penjualan Toko Hokky Krian.
volume
dari pengiriman barang yang datang dan memastikan barang tersebut
tersimpan
dengan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
162
DAFTAR PUSTAKA Actual.co. 2014. Kadin Prediksi Industri Roti dan Kue Meroket pada 2015. http://www.aktual.co/ekonomibisnis/kadin-prediksi-industri-roti-dan kuemeroketpada-2015. Ashok Kumar Panigrahi. 2013. Relationship Between Inventory Management and Profitability: An Empirical Analysis of Indian Cement Companies. Asia Pacific Journal of Marketing & Management Review Vol. 2 (7), July (2013). Business
Dictionary.
2015.
Sales
Volume
Definition.
http://www.businessdictionary.com/definition/sales-volume.html. Farah Margaretha. 2011. Manajemen Keuangan Untuk Manajer Nonkeuangan. Jakarta: Penerbit Airlangga. Hansen, D. R.,dan Mowen M. M. 2013. Cornerstones of Cost Management.USA: South-Western, Cengage Learning. Happy Ganadial Stephyna. 2011. Analisis Kinerja Manajemen Persediaan Pada PT. United Tractor. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang. Haris Herdiansyah. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika. Heizer, J., & Reinder, B. 2011.Operations Maagement.United State of America: Pearson. ____________________. 2010. Manajemen Operasi Buku 2 Edisi 9. Jakarta: Salemba Empat. Jacobs, F. R., & Chase, R. B. 2013. Operations and Supply Chain Management: The Core. New York: McGraw-Hill. Lexy J. Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mangan,J., C. Lalwani, T. Butcher, and R. Javadpour . 2012. Global Logistics & Supply Chain Management. United Kingdom : John Wiley & Sons Ltd. Maria Theodora Yuliana. 2013. Peningkatan Pelayanan Melalui Skill, Knowledge, dan Attitude Pramusaji di Kafe X Surabaya Barat. Tugas Akhir Universitas. Surabaya.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
163
Mowen, Hansen, and Heitger. 2012. Managerial Accounting The Cornerstone of Business Decisions. United States: South-Western, Cengage Learning. Nana Syaodih Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Olivia Philia Danudibrata. 2014. Analisis Pengendalian Persediaan Dengan Menggunakan Metode EOQ danJust In Time (Studi kasus: Joeragan). Tugas Akhir Universitas Ciputra. Surabaya. Pardi Affandi, Faisal, dan Yuni Yulida. 2012. Penerapan Teori Kendali Pada Masalah Inventori. Jurnal Matematika Murni dan Terapan Vol.6 No.2 Desember 2012 : 38-46 Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru. Rina Rachamawati. 2011. Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran). Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No. 2. Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, FT, Universitas Negeri Semarang. Selvia. 2014. Analisis Perbandingan Perencanaan Persediaan Menggunakan Metode Just In Time dan Economic Order Quantity Pada Perusahaan Milkyman di Surabaya Stevenson, W. J. 2012.Operations Management eleventh edition. New York:McGraw-Hill Irwin. Sugiyono, 2010 .Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Tan Nancy. 2012. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Perusahaan Citra Exotic Surabaya. Tugas Akhir Universitas Ciputra. Surabaya. Widya Lestari Putri. 2014. Manajemen Persediaan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yasa Anggana Garut. Widya Tamodia. 2013. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern Untuk Persediaan Barang Dagang Pada PT. Laris Manis Utama Cabang Manado. Fakultas Ekonomin Jurusan Akuntansi Vol. 1, No. 3 Tahun 2013. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Yusnizal Firdaus. 2011. Peranan Biaya Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Vol. 1 No. 2. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akutansi Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang. Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
164