SISTEM INFORMASI PERPARKIRAN PENITIPAN INAP MOTOR P-24 STASIUN LEMPUYANGAN KOTA YOGYAKARTA (Studi Kasus: Parkir Inap Motor P-24 Yogyakarta)
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Andreas Indra Pramudya 09.12.3778
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2013
PATIENT INFORMATION SYSTEM STRORAGE MOTORCYCLE PARKING P-24 LEMPUYANGAN YOGYAKARTA
SISTEM INFORMASI PERPARKIRAN PENITIPAN INAP MOTOR P-24 STASIUN LEMPUYANGAN KOTA YOGYAKARTA Andreas Indra Pramudya Erik Hadi Saputra Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRACT
Information is one of the most important needs of society in this era of technology and globalization. Information is growing so rapidly because it is supported by the development of increasingly sophisticated technology. The development of information technology provides many benefits for the community in improving the effectiveness and efficiency of their work. Information technology offers convenience and accuracy to get the information. The development of these technologies greatly affect any business enterprise entrepreneurs such as for example the location of parking in the city of Yogyakarta Lempuyangan. Many problems arise from the operational system operations manually. With the parking information system, which is expected if the data to be more efficient, effective and produce information on target The authors make a case based on an information system using the Java programming language and uses MySQL database. Keywords : information systems, Java and MySQL.
1.
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang Masalah Informasi merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting
terutama dalam bidang bisnis. Dewasa ini, perusahaan-perusahaan baik besar maupun kecil telah berbondong-bondong untuk menggunakan bantuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mendukung proses operasional perusahaan. Keberadaan komputer dalam mendukung kegiatan operasional perusahaan telah meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu. Salah satu contoh penerapan yang paling sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah penerapan program komputer dalam mengatur perparkiran di mal, rumah sakit, terminal, stasiun, plaza, gedung dan hotel. Akhir-akhir ini, hampir seluruh tempat umum yang ada di kota Yogyakarta ini menggunakan penerapan program komputer untuk mengatur proses perparkiran. Program komputer tersebut sering disebut sebagai Sistem Informasi Perparkiran. Parkir inap P-24 Stasiun Lempuyangan Yogyakarta belum mendapatkan hasil yang optimal dengan sistem manual, maka dibuatlah sebuah sistem perparkiran secara komputerisasi yang memudahkan pengguna dalam mengolah data.
2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Sistem
2.1.1
Pengertian Sistem Definisi
sistem
dibedakan
menjadi
dua
kelompok
pendekatan
yaitu
menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Sedangkan Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), serta keluaran (output). Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditnadai dengan saling berhubungan, dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama. 2.2
Konsep Dasar Informasi
2.2.1
Pengertian Data Data adalah bahan yang akan diolah atau diproses yang bisa berupa angka-
angka, huruf-huruf, simbol-simbol yang menunjukan suatu situasi dan lain-lain yang berdiri sendiri atau merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. 1
Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi, karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan oleh pengambil keputusan. untuk lebih meyakinkan bahwa data tidak dapat terlepas dari dari informasi dapat dilihat dari definisi mengenai informasi. 2.2.2
Pengertian Informasi Informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti
tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah Data, sedangkan Data itu sendiri adalah Kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian, sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu. Dalam hal ini informasi dan data saling berkaitan. Menurut George M.Scott dalam buku „prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen‟ pengertian sistem informasi adalah : “Sistem informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi’. (George M.Scott,2001;4) Sedangkan definisi dari Robert A.leitch dan K.Roscoe davis sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan’. (Jogiyanto,2005;11) Pengertian Informasi selalu dikaitkan dengan data, namun arti dari masingmasing kata dalam pengertian tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi , karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil keputusan. 2.2.3
Kualitas Informasi Informasi yang memiliki kualitas baik akan menentukan efektifitas dalam
pengambilan keputusan pada suatu organisasi. Jhon Bruch dan Gary Grutnitski menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menentukan kualitas dari suatu informasi (Quality of Information) yaitu akurasi, ketepetan waktu dan relevansi. Sedangkan Parker (1989:151) menyebutkan dengan rinci dan lengkap tentang syarat-syarat informasi yang dikatakan berkualitas yaitu apabila mempunyai karakter - karakter sebagai berikut : 1.
Akurat (Accurate)
Suatu sistem informasi harus mempunyai titik ketelitian tinggi, harus bebas dari kesalahan atau kekeliruan dan dapat dipertanggungjawabkan sampai ke tangan
2
penerima. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas dan mencerminkan makna yang terkandung dari data pendukungnya. 2.
Relevan (Relevance)
Informasi tersebut harus mempunyai manfaat untuk pemakainya. Karena relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lain berbeda. 3.
Tepat Waktu (Up to date)
Informasi harus tersedia tepat pada waktu saat dibutuhkan. Suatu informasi yang sudah usang tidak diperlukan lagi, untuk itu diperlukan informasi yang tepat dan cepat, karena informasi merupakan faktor pendukung didalam pengambilan keputusan. 4.
Lengkap/Ketersediaan (Availability)
Syarat utama bagi sebuah informasi adalah tersedianya informasi itu sendiri. Informasi harus tersedia lengkap bagi orang yang membutuhkan dalam pengambilan keputusan, sehingga didapat keputusan yang baik. 5.
Jelas/Mudah Dipahami (Coprehensibility)
Informasi harus dapat dengan mudah dimengerti oleh semua pembuat keputusan, baik yang bersifat menyangkut pekerjaan rutin maupun keputusan-keputusan yang bersifat strategis, sehingga akan dicapai suatu keputusan yang efektif. 6.
Bermanfaat
Sebagai konsekuensi dari syarat relevansi maka informasi juga harus bermanfaat. Oleh karena itu informasi harus tersedia dalam bentuk yang memungkinkan pemanfaatan oleh orang-orang yang membutuhkan. 7.
Keandalan (Realibility)
Informasi yang dibutuhkan harus bersumber dari yang bisa diandalkan kebenarannya. Penyaji data harus mampu menjamin tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang diberikan.
2.2.4
Nilai Informasi Nilai suatu informasi erat hubungannya dengan proses pengambilan keputusan.
Bila tidak ada pilihan atau keputusan, informasi menjadi tidak berarti. Keputusan dapat bersifat keputusan sederhana maupun keputusan yang sifatnya strategis untuk jangka panjang. Nilai Informasi bisa diibaratkan merupakan hal terpenting dalam sebuah keputusan. Nilai Informasi (Value Information) ditentukan 2 hal antara lain manfaat dan pengorbanan untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai tinggi bila nilai manfaatnya lebih besar dari pengorbanan (biaya) yang dikeluarkan untuk 3
memperolehnya. Perlu diketahui bahwa informasi yang digunakan suatu sistem informasi umumnya
digunakan
oleh
berbagai
kegunaan,
sehingga
tidak
mudah
untuk
menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan pengorbanan untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam suatu organisasi. Informasi tidak dapat ditaksir dengan nilai nominal tetapi hanya dapat ditaksir nilai efektif kegunaannya. 2.3
Konsep dasar Sistem informasi
2.3.1
Pengertian Sistem Informasi Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Devis definisi dari sistem informasi
adalah adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi, menyediakan kepada pihak luar akan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 1995). Selain itu sistem informasi juga dapat diartikan sebagai sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi (Lucas, 1987). 2.4
Sistem Informasi Perparkiran Sistem Informasi Perparkiran adalah suatu program yang dapat membantu
mengelola data-data penting di suatu ruang usaha tempat parkir, seperti pencatatan data kendaraan dan juga laporan keuangan.
3.
Analisis dan Perancangan Sistem
3.1
Analisis Sistem Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan dan sebelum tahap
desain sistem. Analisis sistem (system analysis) dapat diidentifikasikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian atau komponen-komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,
kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan
yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikan (Jogiyanto. HM, 1999). 3.1.1
Analisis Kelemahan Sistem Analisis yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah pada Penitipan Inap
Motor P-24 Stasiun Lempuyangan Yogyakarta menggunakan analisis PIECES
4
(Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services). Hasil dari analisis ini nantinya dapat digunakan sebagai dasar atau acuan dalam memperoleh solusi dari permasalahan. 3.1.2
Analisis Kebutuhan Sistem Tujuan
dari
perancangan
dan
pengembangan
sistem
adalah
dapat
meningkatkan kualitas informasi dan pelayanan yang diberikan melalui sistem yang dapat dengan mudah di akses dan di operasikan. Sistem perlu ditunjang dengan teknologi yang memadai diantaranya perangkat keras dan perangkat lunak agar sistem dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
3.1.3
Analisis Kelayakan Sistem
3.1.3.1
Kelayakan Teknologi Untuk mendukung sistem yang dibangun dibutuhkan teknologi yang dapat
mendukung kebutuhan sistem. Teknologi yang dibutuhkan diantaranya teknologi hardware
dan
teknologi
software.
Kedua
teknologi
tersebut
berfungsi
untuk
melaksanakan proses yang diperlukan, diantaranya sebagai media input dan output, media penyimpanan dan penyampaian informasi dan sebagai media penghubung dengan pelanggan.
3.1.3.2
Kelayakan Operasional Sistem ini dibuat dengan memperhatikan cara
mengoprasikan sistem
berdasarkan kebutuhan pengelola dan pelanggan untuk mendapatkan pelayanan informasi yang lebih bermutu dan lebih efisien. Desain dan struktur sistem baru yang dibangun tidak berbeda dengan yang biasa digunakan dengan tujuan mempermudah pengguna. Dari kelayakan operasional sistem ini layak dioperasionalkan.
3.1.4
Analisis Biaya dan Manfaat Tujuan dari analisis biaya dan manfaat adalah untuk memberi gambaran
mengenai biaya dan manfaat dari sistem yang dibangun, gambaran inilah menjadi pertimbangan kelayakan sistem yang dibangun. 1. Komponen-komponen Biaya A. Biaya Pengadaan Biaya pengadaan adalah biaya
yang diperlukan untuk menunjang
operasional sistem. Penitipan Inap Motor P-24 Stasiun Lempuyangan
5
Yogyakarta belum memiliki perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan sistem, jadi biaya yang dibutuhkan untuk menunjang sistem ini yaitu biaya pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak komputer. B. Biaya Proyek Biaya proyek merupakan biaya yang diperlukan untuk membangun sistem, keperluan biaya tersebut dipergunakan untuk biaya sistem analis dan biaya programmer. C. Biaya Operasi Biaya operasi adalah biaya yang diperlukan untuk menjalankan sistem dan perawatan sistem itu. Biaya tersebut adalah biaya keperluan listrik, upah admin dan pembelian kelengkapan output, kertas dan tinta untuk mencetak karcis. 3.2
Perancangan Sistem Perancangan
sistem
atau
perancangan
proses
bertujuan
untuk
menggambarkan alur proses yang terjadi dalam sebuah sistem. Secara umum perancangan proses ini dibagi menjadi dua yaitu : 1.
Physical system : merupakan metode yang tepat digunakan untuk menggambarkan alir suatu sistem (system flowchart).
2.
Logical system : metode untuk menggambarkan aliran data menggunakan
data flow diagram (DFD).
3.2.1.
Perancangan Proses Perancangan
proses
atau
perancangan
model
bertujuan
untuk
menggambarkan alur proses yang terjadi dalam sebuah sistem. Secara umum,metode yang digunakan untuk perancangan ini dibagi menjadi dua yaitu physical system dan logical system. 3.2.1.1
Flowchart Sistem Flowchart Sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja yang
sedang dikerjakan di dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam system
6
Gambar 3.1 Flowchart sistem 3.2.1.2 Data
Flow
Diagram
(DFD) 1. DFD Level 0
Gambar 3.2 DFD level 0
7
2. DFD Level 1
Gambar 3.3 DFD level 1 4. 4.1
Implementasi Dan Pembahasan Implementasi Sotware Pemrograman Implementasi Software pemrograman adalah proses pembuatan program yang
meliputi desain interface dan penulisan coding java untuk membangun sebuah sistem.
4.1.1
Instalasi Perangkat Pemrograman Dalam pembuatan Sistem Informasi Perparkiran Penitipan Inap Motor P-24,
software yang digunakan adalah Netbeans 7.0, sebelum instalasi Netbeans 7.0 perangkat komputer terebih dahulu harus menginstal jdk untuk mengaktifkan fungsi java pada komputer
8
4.1.2
Implementasi Basis Data Implementasi basis data adalah proses pembuatan database beserta tabel-tabel
yang ada di dalamnya. Proses ini merupakan langkah penerapan dari tahap perancangan sebelumnya. 4.1.2.1
Instalasi Perangkat Basis Data Dalam pembuatan Sistem Informasi Perparkiran Penitipan Inap Motor P-24,
server database yang digunakan adalah MySQL. Sistem ini menggunakan software xampp, karena software ini dapat menginstall PHP, Mysql, dan web server Apache secara sekaligus. Jadi semuanya dapat dilakukan secara otomatis dan mudah. 4.2
Pengujian Program dan Sistem Uji coba program dan sistem dilakukan untuk mengetahui letak dan bentuk
kekurangan dari sistem yang dibuat dengan melakukan kegiatan studi kelayakan. Jika sistem yang dibuat telah memenuhi permasalahan yang diminta maka sistem dinyatakan layak penggunaannya dan jika tidak maka dilakukan pengecekan dan perbaikan ulang terhadap
bentuk
kekurangannya.
Pengujian
dilakukan
dengan
pihak
yang
berkepentingan terhadap sistem tersebut. Permasalahan ini bertujuan apakah sistem yang dibuat sudah membantu menyelesaikan permasalahan yang ada atau sebaliknya. Selain itu juga bertujuan untuk menghindari kesalahan-kesalahan pada program yang dibuat. Adapun bentuk kesalahan yang dilakukan sebagai berikut:
1.
Kesalahan penulisan (syntax errors), yaitu kesalahan dalam penulisan source
program yang tidak sesuai dengan yang telah disyaratkan. Kesalahan ini mudah ditemukan dan diperbaiki, karena compiler akan memberikan letak dan sebab kesalahan sewaktu program dikompilasi. Dalam pengujian rancangan Sistem Informasi Perparkiran P-24 telah terbebas dari kesalahan penulisan (Syntax errors) karena sudah beberapa kali dilakukan percobaan. 2. Kesalahan logika (logica errors), adalah kesalahan dari logika program yang dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan karena tidak ada pemberitahuan mengenai kesalahannya dan program tetap bisa dijalankan. Pada rancangan program Sistem Informasi Perparkiran P-24 telah terbebas dari kesalahan logika karena sudah beberapa kali dilakukan percobaan. Tujuan utama dari uji coba sistem ini adalah untuk memastikan bahwa elemenelemen atau komponen-komponen dari sistem telah berfungsi sesuai yang diharapkan. Uji coba perlu dilakukan untuk mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi. Pada uji coba program, masing-masing program yang telah
9
berjalan dengan benar dan baik bukan berarti program tersebut juga akan dapat berjalan dengan program lainnya dalam sistem dengan baik. Kumpulan dari program yang telah diintegrasikan perlu dites kembali untuk melihat apakah suatu program dapat menerima input data dengan baik, dapat memprosesnya dengan baik dan dapat memberikan output yang sesuai. Berdasarkan hasil evaluasi setelah uji coba sistem yang dilakukan, sistem baru tersebut dapat mempermudah pengguna maupun pengelola dalam mencari dan melihat data. Selain itu, sistem tersebut dapat membantu pengguna sistem mengelola data kendaraan dengan cepat karena dalam pencarian data tidak membutuhkan waktu yang lama. 1.
Uji white box Uji white box menggunakan struktur kontrol rancangan untuk memperoleh test
case. Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui cara kerja perangkat lunak secara rinci karana jalur logika perangkat lunak akan dites dengan menyediakan test case yang akan mengerjakan kumpulan kondisi dan perulangan secara fisik. 2.
Uji black box Uji black box yaitu pengujian spesifikasi suatu fungsi atau modul apakah
berjalan dengan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian ini berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pada blackbox testing ini, penguji hanya melakukan input data dan melihat output-nya apakah sesuai dengan proses bisnis yang diharapkan.
5.
Kesimpulan dan Saran
5.1
Kesimpulan Berdasarkan pada hal-hal yang peneliti telah bahas pada bab-bab sebelumnya,
peneliti menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.
Sistem
Informasi
Perparkiran
Penitipan
Inap
Motor
P-24
Stasiun
Lempuyangan Kota Yogyakarta lebih efektif dan efisien jika menggunakan sistem komputerisasi yang dibangun menggunakan aplikasi Netbeans 7.0, XAMPP, Microsoft Excel dan Notepad++. a. Netbeans 7.0 digunakan untuk pembuatan aplikasi perparkiran dengan desain yang dinamis sesuai dengan coding script java. b. XAMPP digunakan untuk pembuatan aplikasi dengan menggunakan database MySQL. 10
c.
Microsoft
Excel
digunakan
untuk
penyimpanan
text
yang
berhubungan dengan tampilan aplikasi. d. Notepad++ digunakan untuk mengedit coding script database. 2.
Sistem dirancang dengan tambahan permodelan Zona Parkir yang membantu petugas parkir dalam menempatkan setiap kendaraan masuk sesuai rencana pengambilan kendaraan
Perancangan
sistem
perparkiran
di
Parkir
Inap
Motor
P-24
Stasiun
Lempuyangan Yogyakarta menjadi alat bantu petugas parkir, sehingga mempermudah pencarian data-data parkir dengan adanya laporan tentang pendapatan parkir, zona parkir serta rekap parkir yang bisa diatur periode tanggal yang akan dicetak pada laporan. Sehingga pengelola dapat memantau Pendapatan dan Rekap kendaraan harian, mingguan, maupun bulanan. 5.2
Saran Berdasarkan analisa dari kesimpulan diatas, serta sebagai pertimbangan bagi
Penitipan Inap Motor P-24 Yogyakarta dalam usaha meningkatkan pelayanan dan kinerja sistem, saran yang saya sampaikan adalah: 1. Rancangan sistem yang diusulkan layak untuk dipergunakan dan diharapkan sistem
ini
dapat
membantu
mengatasi
masalah
yang
ada.
Untuk
pengembangan sistem ini lebih lanjut bisa ditambahkan dengan input pencarian data menggunakan barcode yang akan lebih cepat dalam pencarian kendaraan keluar. 2. Sistem ini juga bisa menambahkan pemetaan zona parkir secara digital sehingga mampu memantau kapasitas isi dari setiap zona Penerapan sistem baru akan dapat berjalan baik dan lancar apabila semua pihak yang terkait ikut mendukung dan menjaga sistem ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatah, H. (2007). Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi Offset. Jogiyanto, H.M (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogkakarta: Andi Offset. Kadir, A. (2010). Mudah Mempelajari Database MySQL. Yogyakarta: Andi Offset. Kusrini. (2007). Strategi Perancangan dan Pengelolaan Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset. Anonim. 2013. Program Informasi Pengaturan dan Penjadwalan Parkir Berbasis Cerdas. http://jazi.staff.ugm.ac.id. Diakses tanggal 03 Juni 2013 Anonim. 2013. Perhitungan Parkir. http://faizahzoetbis.blogspot.com. Diakses tanggal 03 Juni 2013 BANK INDONESIA. 2013. BI Rate (Based on decision of board meeting). http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/BI+Rate/Data+BI+Rate/. Diakses 17 Mei 2013.
12