SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO SUMBER REJEKI DI TRENGGALEK, JAWA TIMUR
Naskah Publikasi
diajukan oleh Pipit Dwi Anggraeni 07.12.2148
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
SALES INFORMATION SYSTEM AT SUMBER REJEKI STORE IN TRENGGALEK, EAST JAVA
SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO SUMBER REJEKI DI TRENGGALEK, JAWA TIMUR
Pipit Dwi Anggraeni Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT The development of information technology in Indonesia has undergone many advances. It is evident that all the needs in the business world already rely on computers. This can also be evidenced by, followed by business development sales. Business development sales were a direct impact on improving the flow of transactions made by company. Starting from the data manual for processing such data, will now be in a fox into a computerized system to facilitate the implementation of sales. The speed of the service become one of the main requirements to achieve company goals. Application of sales is one option that is expected to help process sales transactions in cash. Sales application can be used by the grocery store business Rejeki Source. The advantage of this application has a view that is user friendly and easy to use, reliable in handling the transaction and procurement costs are not too expensive because it does not require specification of the computer that is too high. Software used to support the making of this application created using Microsoft SQL Server 2000 for database and Microsoft Visual Basic 6.0 as its tool. Keywords : Information System, Sales Transaction, User Friendly
1.
Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi di Indonesia telah banyak mengalami
kemajuan. hal ini juga diikuti dengan perkembangan bisnis penjualan. Perkembangan bisnis penjualan tersebut berdampak langsung pada peningkatan arus transaksi yang dilakukan perusahaan. Kecepatan dalam pelayanan menjadi salah satu kebutuhan utama untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dalam mengelola perusahaan, timbul berbagai macam masalah baik intern maupun ekstern yang berkaitan secara langsung atau tidak langsung dengan aktifitas perusahaan. Semakin besar suatu perusahaan serta semakin rumitnya kegiatan dan masalah yang dihadapi akan semakin besar pula peranan sistem pengolahan yang akan menghasilkan informasi yang dapat bermanfaat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Mengingat arus transaksi yang semakin padat, sedangkan kecepatan dalam pelayanan adalah faktor yang utama, maka pencatatan transaksi secara manual tentu kurang dapat diandalkan. Kendala yang dihadapi dengan menggunakan pencatatan transaksi secara manual, yang pertama adalah waktu. Pencatatan transaksi secara manual membutuhkan waktu yang lama. Sedangkan yang kedua adalah tingkat akurasi atau ketelitian. Tidak dapat dipungkiri, pencatatan transaksi secara manual rentan terhadap human error atau kesalahan manusia. Dan untuk mengatasinya, perusahaan biasanya membuat suatu cara kerja atau model pencatatan tertentu.
Oleh karena itu, dibutuhkan suatu perangkat lunak yang menggantikan pencatatan transaksi secara manual. Perangkat lunak tersebut diharapkan dapat lebih menyingkat waktu dibandingkan pencatatan transaksi secara manual. Di samping itu, perangkat lunak penjualan ini juga diharapkan meningkatkan ketelitian dan meminimalisasi human error atau kesalahan manusia.
Pada rancangan tugas akhir ini, mencoba menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama studi yaitu bidang sistem informatika. Salah satu ide rancangan yaitu sebuah Sistem Informasi Penjualan Pada Toko Sumber Rejeki di Trenggalek, Jawa Timur yang dalam hal ini
menggunakan bahasa
pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0.
2.
Landasan Teori 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel
– variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain. (Murdick dan Ross, 1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Menurut Scott (1996), sistem terdiri dari unsur – unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran (output). Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem-sistem itu beroperasi dalam suatu lingkungan, terdiri atas unsur – unsur, ditandai dengan saling berhubungan, dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama. Dan untuk membedakan unsur – unsur dari sistem yang membentuknya, terdapat beberapa karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya (Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Hanif Al Fatta) : 1. Batasan (boundary), merupakan pengambaran dari suatu elemen atau
unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang
diluar sistem. 2. Lingkungan (environment), merupakan segala sesuatu diluar sistem , lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem. 3. Masukan (input), merupakan sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energy) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.
4. Keluaran (output), merupakan sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layar komputer) yang disediakan untuk ingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem. 5. Komponen (component), merupakan kegiatan – kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). 6. Penghubung (interface), merupakan tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungan bertemu atau berinteraksi. Penyimpanan (storage), merupakan area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energy, bahan baku, dan sebagainya. Adapun klasifikasi sistem yang terdapat pada sistem telah dijabarkan sebagai berikut (Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Hanif Al Fatta) : a.
Sistem Abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (physical system) merupakan sistem yang ada secar fisik.
b.
Sistem Alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusi. Sedangkan sistem buatan manusia (human made system) melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin.
c.
Sistem Tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
d.
Sistem Tertutup (closed system) merupakan
sistem
yang
tidak
berhubungan
dan
tidak
terpengaruh dengan lingkungan luar. Sedangkan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luar.
2.2. Konsep Dasar Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang (Menurut Davis dalam Abdul Kadir, 2003). Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1990). Kualitas dari suatu sistem informasi tergantung dari 3 hal yaitu : a.
Akurat (accurate) Sebuah informasi tersebut lepas dari kesalahan-kesalahan, halhal yang membingungkan maupun menyesatkan.
b.
Tepat Waktu (timeless) Tepat waktu berarti informasi yang disajikan tidak boleh terlambat dan harus da pada saat informasi tersebut dibutuhkan oleh user.
c.
Sejalan (relevan)
Informasi harus sesuai dengan kebutuhan dan bidang dari pemakai sehingga informasi mempunyai nilai manfaat bagi penggunanya. Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Sebagian besar informasi
tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
2.3. Sistem Informasi Penjualan Penjualan adalah suatu aktivitas perusahaan yang utama dalam memperoleh pendapatan, baik untuk perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Penjualan merupakan sasaran akhir dari kegiatan pemasaran, karena pada bagian ini ada penetapan harga, diadakan perundingan dan perjanjian serah terima barang, maupun perjanjian cara pembayaran yang disepakati oleh kedua belah pihak, sehingga tercapai suatu titik kepuasan (Mulyadi, 2001). Ada beberapa konsep dalam penjualan, yaitu : 1. Konsumen enggan membeli barang yang tidak penting. 2. Agar mau membeli, konsumen perlu dipengaruhi dengan alat yang dapat menigkatkan minat pembeli. 3. Tugas perusahaan adalah menarik minat dan perhatian dari pelanggan.
Menurut Philip Kolter, konsep penjualan meyakini bahwa bila konsumen dan pelaku bisnis dibiarkan saja, maka mereka tidak akan membeli dalam jumlah yang memadai produk-produk perusahaan. Perusahaan haruslah usaha berjualan dan promosi yang agresif. (The selling concept holds that consumers and business, if left alone, will ordinarily not buy enough of the organization’s products. The organization must, therefore, undertake an aggressive selling and promotion effort).
Sistem Penjualan adalah sistem yang melibatkan sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem Informasi Penjualan diartikan sebagai suatu pembuatan pernyataan penjualan, kegiatan akan dijelaskan melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku (Niswonger, 1999).
Pada sebuah perekonomian industri modern, penjualan secara efektif berjalan
selaras
dengan
produksi
secara
besar-besaran.
Hal
tersebut
memungkinkan para produsen menjadi output mereka, mempertahankan dan memperluas skala produksi mereka dan dengan demikian mencapai keuntungankeuntungan dalam bidang produksi.
Disini pembahasan penjualan dibatasi pada penjualan secara tunai. Transaksi penjualan secara umum melibatkan beberapa komponen seperti tanggal transaksi, no nota, nama barang, harga per unit, jumlah pembelian dan total harga. Pencatatan merupakan unsur yang penting, yaitu sebagai bukti tertulis dari transaksi yang dilakukan. Kendala yang sering ditemui dalam pencatatan transaksi penjualan secara manual diantaranya : 1. Prosesnya lama dan panjang. 2. Sering terjadi kesalahan pencatatan. 3. Pencatatan adalah bukti tertulis dari transaksi yang dilakukan, karena itu sebaiknya dibuat dengan rapi. Pencatatan manual umumnya tidak sebaik cetakan printer. Pada praktiknya pencatatan
manual
memungkinkan akan terjadi
kecurangan. Informasi yang disajikan dalam penjualan adalah sebagai berikut : 1. Data Barang Menyajikan informasi tentang input barang dari distributor, pengambilan barang di toko oleh pelanggan atau konsumen lainnya.
2. Data Retur Terdiri dari : a. Retur Penjualan Retur penjualan ini terjadi bisa disebabkan karena kesalahan perusahaan/toko seperti mengirim barang yang tidak sesuai dengan yang diinginkan pelanggan, barangnya rusak, kualitasnya tidak sesuai dengan yang diinginkan atau mungkin sudah ada perjanjian, misalnya barang yang dibeli bisa dikembalikan paling lambat 1 bulan setelah pembelian. b. Retur Pembelian Retur pembelian adalah sejumlah barang dagangan yang telah dibeli oleh perusahaan yang oleh karena sesuatu hal, bisa karena kerusakan atau tidak sesuai dengan mutu yang diminta, barang tersebut dikembalikan. 3. Data Pelanggan Menyajikan informasi yang hanya dibutuhkan oleh pelanggan saja, seperti hutang pelanggan atau transaksi yang lainnya. 4. Harga Pokok Penjualan Perusahaan dagang yang usaha utamanya adalah membeli barang untuk dijual lagi, mempunyai biaya yang utama yakni harga pokok penjualan. Dalam membentuk harga pokok penjualan caranya adalah persediaan barang dagangan awal periode ditambah dengan harga pokok pembelian akan membentuk harga pokok barang dagangan yang tersedia untuk dijual, dan dikurangi dengan persediaan barang dagangan akhir akan membentuk harga pokok penjualan. 4. Data Transaksi Penjualan Menyajikan informasi tentang semua transaksi yang ada di toko tersebut.
2.4. Pengertian Perangkat Lunak Penjualan Perangkat lunak penjualan merupakan program yang dibuat khusus untuk menangani transaksi penjualan, dan disesuaikan dengan kebutuhan internnya.. Maka program ini hanya digunakan untuk penjualan saja, dan tidak dapat digunakan untuk kebutuhan diluar itu.
Perangkat lunak penjualan ini adalah suatu proses terkomputerisasi atau berbasis komputer. Proses yang terkomputerisasi memiliki banyak kelebihan dibandingkan proses manual. Komputerisasi dilakukan oleh suatu instansi jika alasan-alasan dibawah ini terpenuhi, yaitu : 1.
Proses tanpa komputerisasi memerlukan proses lama dan panjang.
2.
Proses tanpa komputerisasi membutuhkan sumber daya yang sebenarnya dapat dihilangkan oleh komputerisasi.
3.
Proses tanpa komputerisasi membutuhkan biaya yang besar.
4.
Proses tanpa komputerisasi tertinggal dengan pesaing bisnis dalam segi inovasi teknologi.
5.
Proses
tanpa
komputerisasi
terdapat
masalah,
misalnya
memungkinkan terjadi kecurangan. Tidak semua proses tanpa komputerisasi buruk, oleh karena itu instansi yang
ingin
menerapkan
komputerisasi
harus
merencanakan
mempertimbangkan dengan seksama faktor-faktor berikut ini : a.
Biaya investasi awal.
b.
Biaya perawatan.
c.
Jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan.
d.
Kemudahan komputerisasi.
e.
Keuntungan yang diraih.
f.
Kemudahan pengembangan teknologi.
dan
3.
Analisis dan Perancangan Sistem Informasi 3.1. Sejarah Perusahaan Toko “SUMBER REJEKI” didirikan pada tanggal 11 September 2004, yang
dimulai oleh bapak Itis Sutrisno bersama istrinya. Operasional, teknis, dan manajemen di kelola oleh Bapak Itis Sutrisno yang juga sebagai pemegang saham utama.
Awalnya usaha ini hanya menjual kebutuhan masyarakat seperti lampu, alat-alat tulis, gula, rokok dengan jumlah yang tidak terlalu banyak. Selang 1 tahun kemudian toko ini mengalami kemajuan dalam penjualannya. Barang yang dijual semakin lengkap dan melayani penjualan secara grosir dan penjualan meningkat sampe mencapai angka yang stabil.
Toko “SUMBER REJEKI” buka setiap hari tanpa hari libur dengan pengaturan jadwal yang sesuai, hal ini bertujuan agar meningkatkan penjualan pada saat hari libur dan juga untuk memenuhi kebutuhan barang bagi masyarakat sekitar.
3.2. Definisi Analisis Sistem Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai berikut : “Teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagian-bagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan berinteraksi untuk mencapai tujuan mereka”. Definisi lain dari analisis sistem merupakan tahapan paling awal dari pengembangan sistem yang menjadi fondasi menentukan keberhasilan sistem informasi yang dihasilkan nantinya. Tahapan ini sangat penting karena menentukan bentuk sistem yang harus dibangun.
3.3. Langkah-langkah dalam Analisis Sistem Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem, yaitu :
a.
Mengidentifikasi masalah.
b.
Mengevaluasi masalah, apakah masalah tersebut dapat diatasi atau tidak.
c.
Menentukan hambatan-hambatan.
d.
Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang digunakan.
Adapun tujuan dari analisis sistem yang dilakukan adalah : a.
Mempelajari
kebutuhan
dan
keinginan
user
terhadap
informasi. b.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi terhadap masalah peluang maupun pemenuhan kebutuhan dan user.
c.
Membuat rancangan sistem yang dikehendaki oleh user dengan bekerja sama dengan programmer.
d.
Menerapkan dan merawat sistem yang sudah jadi.
3.4. Analisis Kelemahan Sistem Sistem yang baik adalah sistem yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan yang diperlukan.
Sebagai pembanding apakah sistem yang baru layak ataukah tidak dapat diukur melalui analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service).
3.5. Analisis Kebutuhan Sistem Dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, analisis kebutuhan atau requirement analysis mencakup pekerjaan - pekerjaan penentuan kebutuhan atau kondisi yang harus dipenuhi dalam suatu produk baru atau perubahan produk, yang mempertimbangkan berbagai kebutuhan yang bersinggungan antar berbagai pemangku kepentingan. Kebutuhan dari hasil analisis ini harus dapat
dilaksanakan, diukur, diuji, terkait dengan kebutuhan bisnis yang teridentifikasi, serta didefinisikan sampai tingkat detail yang memadai untuk desain sistem.
Tujuan dari fase analisis adalah memahami dengan sebenar - benarnya kebutuhan dari sistem baru dan mengembangkan sebuah sistem yang mewadahi kebutuhan tersebut, atau memutuskan bahwa sebenarnya pengembangan sistem baru tidak dibutuhkan. Penentuan kebutuhan sistem merupakan langkah yang paling krusial.
4.
Implementasi Sistem 4.1. Pengertian Implementasi Tahap implementasi sistem adalah tahap di mana sistem informasi telah
digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan baik oleh pengguna, sistem harus melalui tahap pengujian terlebih dahulu untuk menjamin tidak ada kendala fatal yang muncul pada saat pengguna memanfaatkan sistemnya.
4.2. Rencana Implementasi Supaya kegiatan implementasi nantinya dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, maka suatu rencana implementasi perlu direncanakan secara matang. Dengan demikian, rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem. Rencana implementasi dimaksudkan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan. Dalam tahapan ini biaya yang dibutuhkan dikalkulasi dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya inilah yang digunakan untuk kendali terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan tahapan-tahapan pekerjaan juga perlu ditentukan disini. Lebih jauh tentang penjadwalan akan dibahas pada modul tersendiri.
4.3. Kegiatan Implementasi Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang sudah direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi adalah : a)
Pemilihan dan pelatihan personel.
b) Pemilihan tempat dan instalasi perangkat lunak dan perangkat keras. c)
Pemrograman dan pengujian program.
d) Pengujian sistem. e)
Konversi sistem.
f)
Pemeliharaan.
4.4. Pemrograman dan Pengetesan Program Dalam membuat sebuah program ada beberapa langkah-langkah yang perlu dilakukan, antara lain : 1.
Mendefinisikan Masalah Masalah/problem disini adalah komponen apa saja yang diperlukan agar program ini dapat jalan, dikenal dengan masukan /inputnya apa saja, mendefinisikan apa yang nanti akan dilakukan oleh program dan bagaimana keluaran dari program yang kita harapkan nantinya. Pada tahap ini juga dikenal requirement analisis atau analisa kebutuhan.
2.
Perencanaan/Planning/Desain Pada tahap ini adalah mendefinisikan langkah-langkah apa saja yang dilakukan oleh program dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Bentuk dari perencanaan itu bisa berupa flowchart ataupun algoritma dari program, sehingga kita akan tahu proses apa saja yang ada dalam program
tersebut. Semakin detail flowchart atau algoritma yang dibuat semakin
mudah
juga
pada
tahap
implementasi/coding
nantinya. Flowchart adalah suatu diagram menggunakan simbolsimbol khusus yang sudah menjadi standard interternasional yang berisi langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. Sedangkan algoritma bukan merupakan simbol tapi keterangan-keterangan yang sesuai dengan keinginan kita, tidak ada standarnya. Oleh karena itu flowchart biasa juga disebut sebagai algoritma dalam bentuk simbol-simbol khusus yang dihubungkan dengan anak panah. Membuat
flowchart
terlebih
dahulu
akan
lebih
menghemat waktu dari pada langsung melakukan coding sambil
mencoba-coba.
Kegiatan
mencoba-coba
akan
menghabiskan waktu ketika implementasi/coding karena harus merubah coding yang lumayan banyak. Karena itu, harus membuat flowchart terlebih dahulu untuk memecahkan suatu masalah. 3.
Pembuatan Database Perancangan
database
dimaksudkan
untuk
mendefinisikan isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah didefinisikan secara umum. Elemen dari suatu database harus dapat digunakan untuk pembuatan input yang akan disimpan dan dijadikan output database. Isi dari database tergantung dari arus data masuk dan keluar dari suatu file ke file yang lainnya. Dalam pembuatan database, kita juga membuat suatu normalisasi dan relasi antar tabel.
5. Penutup 5.1. Kesimpulan Dengan
selesainya
seluruh
kegiatan
penelitian,
analisis
sistem,
perancangan program hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dengan adanya sistem baru, pengolahan data, pencarian data, dan pembuatan laporan dapat dilakukan secara terkomputerisasi sehingga informasi yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas. 2. Aplikasi Sistem Informasi Penjualan ini dapat digunakan untuk mengolah data transaksi penjualan dan pembelian dengan komputer, sehingga akan meminimalkan tingkat kesalahan yang biasanya terjadi di sistem manual. 3. Penerapan sistem informasi yang baru ini tidak akan merusak sistem yang selama ini berjalan di Toko tersebut, tetapi dengan sistem ini diterapkan dapat mendukung kinerja proses pengolahan data pada Toko tersebut menjadi lebih efisien. 4. Keuntungan yang diperoleh dengan adanya komputerisasi pengolahan data penjualan dan pembelian ini jika digunakan di Toko “SUMBER REJEKI” antara lain : a. Menghemat waktu untuk pencatatan data dan pencarian data. b. Dapat menyajikan informasi secara cepat, tepat dan akurat.
DAFTAR PUSTAKA Al Fatta, Hanif. (2007), Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Offset Andi Sunyoto. (2007), Pemrograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, Yogyakarta : Andi Offset Arief, M Rudyanto. (2006), Pemrograman Basis Data Menggunakan TransactSQL dengan Microsoft SQL Server 2000, Yogyakarta : Andi Offset Jogiyanto, H M. (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta : Andi Offset Kusrini, Dr., M.Kom, Perkuliahan mata Kuliah Basis Data