Sistem Informasi Manajemen...
Sistem Informasi Manajemen Asuransi Syariah Aan Ansori, M.Kom
Abstrak Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian dengan munculnya ekonomi syariah di Indonesia disemua bidang perekonomian, terutama di sektor indutri keuangan tidak lepas dari peran teknologi dan komunikasi terutama pada layanan berbasis website. Di dalamnya juga tidak terlepas dari masyarakat yang berperan sebagai pengelola dan pengguna lembaga-lembaga keuangan syariah. Untuk menjalankan mekanisme operasional lembaga-lembaga tersebut maka dibutuhkan SDM yang mumpuni dengan teknologi yang canggih. Dari sinilah fungsi dan peranan sistem informasi manajemen berperan penting dalam menjalankan mekanisme operasional lembaga-lembaga, instansi, perusahaan atau bentuk lainya yang menganut sistem syar’i, khususnya Asuransi Syraiah. Bahkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan Asuransi Syariah digunakan sistem informasi manajemen yang baik. Hal yang menjadi penting untuk dibahas dalam peranan teknologi ini adalah teknologi sistem informasi manajemen. Untuk pengorganisasian peralatan untuk mengumpulkan, menginput, memproses, menyimpan, mengatur, mengontrol, dan melaporkan informasi untuk pencapaian tujuan perusahaan. Kata Kunci: sistem informasi manajemen, asuransi syari’ah.
197
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 2 No. 1 Juli-Desember 2015
A. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan sistem informasi manajemen yang kian merambah dalam genggamaan tangan dimana semua orang dapat mengakses semua informasi tanpa batas dan ruang, data dan informasi selalu real time terupdate by system tanpa harus ditunggu seperti manual system, akses internet yang kian fenomenal dan mudah didapat semakin duania tanpa batas selayaknya terjadi di masa sekarang ini, informasi dan kebutuhan akan data dapat diambil atau di unduh dengan mudahnya dan dalam melakukan transaksi secara on-line system pun makin mudah didapat. Peran teknologi dan informasi yang makin pesat sekarang ini mempunyai kaitan yang erat dalam komunikasi dan sosial media yang terdagabung dalam teknologi tersebut diaman semua makin terhubung tanpa batas dan kapan saja terkoneksi dengan jaringan internet. Dalam teknologi informasi yang banyak digunakan adalah komputer, tablet dan smartphone makin mempermudah manusia dalam mencari sumber informasi dan berkomunikasi dengan orang lain. Aspek keunggulan teknologi informasi internet, digunakan sebagai media perdagangan memunculkan kembali persoalan abadi antara hukum perdagangan dengan teknologi informasi. Sistem informasi manajemen (SIM) adalah salah satu dari lima subsistem utama CBIS. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Subunit dapat didasarkan pada area fungsional atau tingkatan manjemen. SIM menyediakan informasi bagai pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika. Laporan dan output model dapat disediakan 198
Sistem Informasi Manajemen...
dalam bentuk tabel atau grafik.Pengaruh perilaku selalu penting bagi kinerja sistem informasi, tetapi terutama penting bagi sistem informasi organisasi seperti SIM. Para manajer dan spesialis informasi dapat membuat program yang dirancang untuk mengubah dampak negatif dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif. SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan. Ketika SIM berada pada tempatnya dan berfungsi seperti yang diinginkan, SIM dapat membantu manajer dan pemakai lain di dalam dan di luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami masalah. Cara-cara mengkomunikasikan penawaran dan penerimaan secara elektronik dapat dilakukan melalui alamat website yang tersedia dengan tampilan yang menarik dan banyak penawaran tanpa harus datang langsung ke perusahaan atau instansi, cukup dengan melihat dan mengklik pembelian produk yang tertera di laman website dan melakukan transaksi pembayaran dangan tranfer sejumlah uang sesaui dengan barang yang di-inginkan, maka terjadilah transaksi penjualan dan pembelian suatu produk. Pada pembahasan ini mengangkat tentang Sistem Informasi Manajemen Asuransi Syari’ah yang sekarang ini sudah menjadikan hal yang lumrah dan biasa dilakukan dalam kesehari yang berkutat dan berjibaku dengan teknologi informasi yang secara otomatis sistem informasi manajemen berjalan dengan baik tanpa adanya kendala dan batasan yang menjadikan jurang pemisan antara pihak pelanggan dengan pihak manajemen, batasan tersebut menjadi bias yang ada interkoneksi antara pihak pengguna dengan pihak pengolala manajemen sistem informasi yang dalam hal ini adalah asuransi syari’ah. 199
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 2 No. 1 Juli-Desember 2015
1.2. RumusanMasalah Berdasarkan penguraian latar belakangtengtang sistem informasi manajemen asuransi syariah pada bab diatas, maka peneliti membuat suatu perumusan masalah yang dapat disajikan dalampertanyaan : 1) Mengapa Sistem Informasi Manajemen Asuransi Syari’ah sekarang ini banyak yang menggunakan khususnya di negara republik indonesia? 2) Bagaimana prosedur-prosedur yang digunakan pada Sistem Informasi Manajemen Asuransi Syari’ah? 3) Bagaimana tingkat kepercayaan pengguna Sistem Informasi Manajemen Asuransi Syari’ah? 1.3. Tujuan Penelitian Secara spesifik penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui secara mendalam alasan mengapa Sistem Informasi Manajemen Asuransi Syari’ah banyak digunakan sekarang ini khususnya di negara Republik Indonesia, kemudian bagaimana prosedur-prosedur yang digunakan dalam Sistem Informasi Manajemen Asuransi Syari’ah serta peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkat kepercayaan pengguna Sistem Informasi Manajemen Asuransi Syari’ah tersebut. B. Landasan Teori 2.1. Asurasni Syari’ah Di Indonesia sendiri, asuransi syariah sering dikenal dengan asuransi Takaful. Kata Takaful berasal dari takafalayatakafalu yang berarti menjamin atau saling menanggung. “Arti dari Takaful dalam pengertian muamalah adalah saling memikul risiko diantara sesama orang, sehingga antara satu
200
Sistem Informasi Manajemen...
dengan yang lainnya menjadi penanggung atas risiko yang lainnya.” (Sula, 2004: 32) Kata asuransi berasal dari bahasa Inggris, insurance, yang dalam bahasa Indonesia telah menjadi bahasa populer dan diadopsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan padanan kata “pertanggungan”. Echols dan Shadilly memaknai kata insurance dengan (a) asuransi, dan (b) jaminan. Dalam bahasa Belanda biasa disebut dengan istilah assurantie (asuransi) dan verzekering (pertanggungan). Mengenai definisi asuransi secara baku dapat dilacak dari peraturan (perundang- undangan) dan beberapa buku yang berkaitan dengan asuransi. Muhammad Muslehuddin dalam bukunya Insurance and Islamic Law mengadopsi pengertian asuransi dari Encyclopaedia Britanica sebagai suatu persediaan yang disiapkan oleh sekelompok orang, yang dapat tertimpa kerugian, guna menghadapi kejadian yang tidak dapat diramalkan, sehingga bila kerugian tersebut menimpa salah seorang diantara mereka maka beban kerugian tersebut akan disebarkan keseluruh kelompok. Lebih jauh Muslehuddin menjelaskan pengertian asuransi dalam sudut pandang yang berbeda, serta mengalami kesimpangsiuran. Ada yang mendefinisikan asuransi sebagai perangkat untuk menghadapi kerugian, dan ada yang mengatakannya sebagai persiapan menghadapi risiko. Dilihat dari signifikansi kerugian, Adam Smith berpendapat bahwa dengan menyebarkan beban kerugian kepada orang banyak, asuransi membuat kerugian menjadi ringan dan mudah bagi seluruh masyarakat. Dalam Ensiklopedi Hukum Islam disebutkan bahwa asuransi adalah “transaksi perjanjian antara dua pihak; pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya 201
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 2 No. 1 Juli-Desember 2015
kepada pembayar iuran jika terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama sesuai dengan perjanjian yang dibuat.” Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246 dijelaskan bahwa yang dimaksud asuransi atau pertanggungan adalah “suatu perjanjian (timbal balik), dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya, karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkinakan dideritanya, karena suatu peristiwa tak tentu (onzeker vooral).” Sedangkan pengertian asuransi syariah atau yang lebih dikenal dengan asuransi dalam bahasa Arab disebut At’ta’min yang berasal dari kata amanah yang berarti memberikan perlindungan, ketenangan, rasa aman serta bebas dari rasa takut. Istilah menta’minkan sesuatu berarti seseorang memberikan uang cicilan agaria atau orang yang ditunjuk menjadi ahli warisnya mendapatkan ganti rugi atas hartanya yang hilang. Menurut Fatwa Dewan Asuransi Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN- MUI) Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah bagian pertama menyebutkan pengertian Asuransi Syariah (ta’min, takaful’ atau tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong diantara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk set dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk mengehadapi resiko tertentu melalui akad atau perikatan yang sesuai dengan syariah. Dari definisi asuransi syariah diatas jelas bahwa pertama, asuransi syariah berbeda dengan asuransi konvensional. Pada asuransi syariah, setiap peserta sejak awal bermaksud saling menolong dan melindungi 202
Sistem Informasi Manajemen...
satu dengan yang lain dengan menyisihkan dananya sebagai iuran kebajikan yang disebut tabarru’. Jadi sistem ini tidak menggunakan pengalihan resiko (risktranfer) dimana tertanggung harus membayar premi, tetapi lebih merupakan pembagian resiko (risksharing) dimana para peserta saling menanggung. Kedua, akad yang digunakan dalam asuransi syariah harus selaras dengan hukum islam (syariah), artinya akad yang dilakukan harus terhindar dari riba, gharar (ketidakjelasan dana), dan maysir (gambling), di samping itu investasi dana harus pada obyek yang halal dan baik. Definisi klaim menurut Amrin (2011: 197) merupakan pengajuan hak yang dilakukan oleh tertanggung kepada penanggung untuk mendapatkan haknya berupa pertanggungan atas kerugian berdasarkan perjanjian atau akad yang telah dibuat atau dengan kata lain klaim merupakan proses pengajuan oleh peserta untuk mendapatkan uang pertanggungan setelah tertanggung melaksanakan seluruh kewajibannya kepada penanggung yaitu berupa penyelesaian pembayaran premi sesuai dengan kesepakatan sebelumnya. Menurut Dewan Syariah Nasional, definisi ASURANSI SYARIAH (Ta’min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha untuk saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para peserta meng-infaq-kan/menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Peranan perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan operasional asuransi dan investasi dari dana203
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 2 No. 1 Juli-Desember 2015
dana/kontribusi yang diterima/dilimpahkan kepada perusahaan. Asuransi syari’ah disebut juga dengan asuransi ta’awun yang artinya tolong menolong atau saling membantu. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa Asuransi ta’awun prinsip dasarnya adalah dasar syariat yang saling toleran terhadap sesama manusia untuk menjalin kebersamaan dalam meringankan bencana yang dialami peserta. Prinsip ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 2, yang artinya : “Dan saling tolong menolonglah dalam kebaikan dan ketaqwaan dan jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan” Asuransi Syariah adalah sebuah sistem dimana para peserta meng-infaq-kan/menghibahkan sebagian atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim, jika terjadi musibah yang dialami oleh sebagian peserta. Peranan perusahaan disini hanya sebatas pengelolaan operasional asuransi dan investasi dari danadana/kontribusi yang diterima/dilimpahkan kepada perusahaan 2.2. Sistem Informasi Manajemen SIM adalah salah satu subsistem CBIS yang terbesar, bertujuan untuk menemukan kebutuhan informasi yang umum dari semua manajer dalam suatu perusahaan atau dalam beberapa subunit organisasional dalam suatu perusahaan. Sub unit bisa saja berasal dari area fungsional atau tingkatan-tingkatan manajemen. Menurut McLeod dan Schell (2008: 12), definisi dari SIM adalah “Suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi menjadi tersedia bagi penggunanya 204
Sistem Informasi Manajemen...
yang memiliki kebutuhan serupa.” Tinjauan pokok unsur pengoperasian sistem informasi manajemen merupakan cara untuk menjelaskan tentang sistem informasi manajemen. Unsur pengoperasian sistem informasi manajemen dibedakan menjadi tiga aspek tinjauan, yaitu berdasarkan komponen fisik, fungsi pengolahan, dan fungsi keluaran untuk para pemakai. (Sutanta, 2003: 19) A. Konsep Dasar Sistem Informasi Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedurprosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” (Jogiyanto HM1: 2008) Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung aperasi, bersifat material dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan.(Jogiyanto HM 8:2008) B. Sistem Manajemen Basis Data “Sistem manajemen basis data (database management system-DBMS) adalah peranti lunak yang memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara efisien, dan menyediakan akses data bagi program aplikasi. DBMS bertindak sebagai antarmuka antara program aplikasi dan file data fisik.” (Louden & Louden, 2007: 266) Manajemen data menjadi hal wajib untuk tetap menjaga kualitas dan kaakuratan data bagi manajemen. Manajemen data menurut Gaol (2008: 321), yaitu pengumpulan data, integritas dan pengujian, penyimpanan, pemeliharaan, keamanan, organisasi, dan pengambilan. 205
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 2 No. 1 Juli-Desember 2015
2.3. Structured Query Language Structured Query Language atau SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk memanipulasi dan memeroleh data dari sebuah database relasional. SQL membuat pemrogram dan seorang administrator database dapat melakukan hal-hal berikut: a) mengubah struktur sebuah database b) mengubah pengaturan keamanan sistem c) memberikan hak akses kepada pengguna untuk mengakses database atau tabel d) memperoleh informasi dari database e) memutakhirkan isi database MySQL adalah sebuah server database SQL multiuser dan multi-threaded. SQL sendiri adalah salah satu bahasa database yang paling populer didunia. Implementasi proagram server database ini adalah program daemon 'mysqld' dan beberapa program lain serta beberapa pustaka. 2.4. PHP PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup online-nya. Versi pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai Personal Home Page Tools. PHP singkatan dari Personal Home Page Tools, adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang dijalankan di sisi server. Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java, dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP. Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web menyajikan halaman HTML dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang dihasilkan 206
Sistem Informasi Manajemen...
server. PHP juga dimaksudkan untuk mengganti teknologi lama seperti CGI (Common Gateway Interface). 2.5. Konsep Dasar Web Design Halaman Web merupakan dokumen dasar dari World Wide Web atau WWW. Dan halaman Web ditulis dengan script berbentuk HTML, halaman Web dapat berdiri sendiri atau menjadi bagian dari Web site. Bentuk halaman Web dapat berupa teks, gambar dan animasi teks/gambar. Pada dasarnya halaman Web merupakan peralihan informasi dari buku ke dalam bentuk komputerisasi. Aplikasi-aplikasi halaman Web merupakan bentuk siap pakai yang menampilkan informasi kepada pengguna dan sebagian besar penyajiannya yaitu dalam bentuk teks. Contoh aplikasi yang banyak menggunakan teks yaitu Microsoft Frontpage Help, aplikasi ini merupakan aplikasi berbasis teks yang membuat pemakai mengakses informasi yang sesuai dengan topik yang lebih mudah. (dikutip dari ebook “Cara Membuat Website” Kusuma Putra, 2009) C. Pembahasan Sudah menjadi trend sekarang ini melakukan Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah dalam mempromosikan dan memasarkan produk-produk asuransi dengan berbagai kelebihan yang ditawarkan sehingga user/pelanggan dapat melakukan pemilihan dan pemilahan produk-prouduk yang ditawarkan sesuai dengan keinginannya. Saluran online adalah saluran yang dapat dijangkau seseorang melalui komputer dan modem. Modem menghubungkan komputer dengan jalur telepon sehingga komputer dapat menjangkau beragam layanan informasi online. Pemasaran on-line akrab dan bertransaksi dengan 207
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 2 No. 1 Juli-Desember 2015
menggunakan konsep dan metode Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah. Ada dua jenis saluran online dalam bukunya Kotler hal 318 yaitu: 1. Saluran online komersial: jasa yang menawarkan jasa informasi dan pemasaran online kepada pelanggan yang membayar iuran bulanan. 2. Internet: web yang luas dan besar jaringan komputer yang menghubungkan komputer diseluruh dunia. Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah bukan sebagai produk alternatif bagi pengguna akan tetepi sebagia produk yang syar’I dalam melakukan transaksi atau interkoneksi dengan Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah,sebagai segala bentuk transaksi perdagangan barang atau jasa dengan menggunakan media elektronik. Media elektronik yang dibicarakan disini hanya difokuskan dalam hal penggunaan media internet. Meningkatnya pertumbuhan dan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia terutama di sektor indutri keuangan tidak lepas dari peran teknologi dan komunikasi. Di dalamnya juga tidak terlepas dari masyarakat yang berperan sebagai pengelola dan pengguna lembaga-lembaga keuangan syariah. Untuk menjalankan mekanisme operasional lembaga-lembaga tersebut maka dibutuhkan SDM yang mumpuni dengan teknologi sistem informasu manajemen yang canggih. Dari sinilah fungsi dan peranan teknologi sangat penting dalam menjalankan mekanisme operasional lembaga-lembaga keuangan syariah, khususnya Perbankan dan Asuransi Syraiah. Bahkan untuk meningkatkan kualitas kerja dan mutu pelayanan 208
Sistem Informasi Manajemen...
Perbankan dan Asuransi Syariah digunakan juga teknologi. Hal yang menjadi penting untuk dibahas dalam peranan sistem informasi manajemen asuransi syari’ah ini adalah teknologi sistem informasi yang mumpuni. Hampir setiap perusahaan memiliki sistem informasi manajemen yang sudah berbasi website untuk menjalankan aktivitas perusahaan tersebut. Sistem informasi manajemen adalah suatu pengorganisasian peralatan untuk mengumpulkan, menginput, memproses, menyimpan, mengatur, mengontrol, dan melaporkan informasi untuk pencapaian tujuan perusahaan yang berbasi website sehingga dapat dilakukan secara on-line system. Dalam dunia Asuransi Syariah keberadaan sistem informasi manajemen sangat dibutuhkan untuk menjalankan mekanisme dan sistem operasi Asuransi Syariah berjalan. Dalam industri Asurasnsi Syariah sistem informasi manajemen di antaranya digunakan dalam sistem informasi manajemen, aplikasi auransi yakni sistem penggunaan komputer yang meliputi sistem informasi keuangan, sistem informasi konsumen (pelanggan), sistem informasi pengolahan transaksi, sistem informasi pengolahan aplikasi dan sistem informasi keputusan manajemen. Selain itu juga terdapat sistem aplikasi tersebut tertampung dalam sistem informasi manajemen asuransi syari’ah yang real time Dalam perusahaan Asuransi Syariah sistem informasi manajemen juga memiliki peranan yang sangat penting. Di antaranya sistem informasi manajemen aplikasi Asuransi Syariah yang meliputi sistem penggunaan komputer yang meliputi sistem informasi keuangan, sistem informasi konsumen, sistem informasi pendapatan 209
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 2 No. 1 Juli-Desember 2015
perusahaan Asuransi Syariah, sistem informasi konsep takaful, sistem informasi channel management, sistem informasi actuarial and claim management, sistem informasi finance and assets management, sistem informasi human resources management, sistem informasi corporate management. Dari uraian di atas maka sangatlah jelas bahwa teknologi sistem informasi memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi industri keuangan syariah terutama Asuransi Syariah dalam menjalankan aktivitas roda organisai dan perusahaannya. D. Kesimpulan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan di teruskan pada hasil yang dirangkum pada sebuah kesimpulan sebagai berikut; 1. Dari segi animo pengguna sistem informasi manajemen asuransi syari’ah masyarakat indonesia lebih senang dan lebih mantap dalam melakukan transaksi ataupun interaksi dengan SIM asuransi yang syar’I dengan kata lain kecenderungan yang selama ini yang mereka lakukan walapun sudah nyaman dengan produk SIM konvensional yang mereka lakukan karena memang adanya SIM konvensional yang ada, akan tetapi sekarang ini sudah banyak SIM asuransi syari’ah maka mereka mempunyai pilihan dalam melakukan transaksi ataupun interaksi dengan SIM syari’ah yang pada dasarnya masyarakat kita mayoritas penduduknya beragama islam, walaupun demikian SIM asuransi syariah menawarkan sistem yang lebih transparan dengan kedua belah pihak, baik pihak manajemen pengelola atau pun pihak 210
Sistem Informasi Manajemen...
nsaabah/pelanggan/pengguna asuransi syari’ah.
dari
produk
SIM
2. Dari segi prosedur-prosedur yang diginakan dalam Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah lebih mudah dipahami oleh pengguna Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah dan dibuat berdasarkan kebutuhan dari pengguna dengan mengacu pada alqur’an dan alhadist jadi tidak ada prosedur ataupun ketentuan yang memberatkan kedua belah pihak, baik pihak manajemen pengelola dan pengguna Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah , ketentuan dan prosedur yang jelas inilah menjadikan entry point bagi mereka untuk memilih dan menggunakan dari produk atau transaksi pada Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah, 3. Dari segi pelayanan, penggunaan Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah ini mampu mengefektifkan kinerja manajemen pengelola Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Asuransi syari’ah sudah efisien karena menggunakan sistem yang sudah online system pada kantor bagi yang sudah on-line, dengan ketentuan dan prosedur yang mengacu pada ajaran islam yang penuh dengan ketranparan dalam pengelolaan ataupun transaksi yang syar’i.
211
Jurnal Syar’Ínsurance Vol. 2 No. 1 Juli-Desember 2015
E. Daftar Pustaka Agung, I Gusti Ngurah,1992. Metode Penelitian Social, Penerbit GramediaPustaka Utama, Jakarta. Amrin, Abdullah. 2011. Meraih Berkah Melalui Asuransi Syariah: Ditinjau dari Perbandiangan dengan Asuransi Konvensional. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Davis, G.B. 2002. Kerangka Dasar SIM. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo Druker, F. Peter. 2003. On The Profession Of The Management. Cambridge: Harvard Bussines Review Book Gaol, Chr, Jimmy L. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo Indrajit, Richarduseko.2001. ManajemenSystemInformasi dan TeknologiInformasi. Penerbit Elex Media Komputindo, Jakarta. Kienan, Brenda. 2001. Small Business Solution, Ecommerce, Ecommerce untukPerusahaan Kecil, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Kartajaya, Syakir Sula. 2006 Syariah Marketing. Penerbit PT Mizan Pustaka, Bandung . Mc Leod, Jr, R dan Schell, George P. 2008. Management Information System 10th ed, Sistem Informasi manajemen Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat http://secretdark.wordpress.com/2011/01/19/159/ diakses: 21-05-2012. http://sosmedtoday.com/2014/09/pengguna-internet2014-berapa-data-nielsen
212