Sistem Informasi [Kode Kelas]
[ Chapter 8] Teknik Wawancara dan Observasi
Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807]
Definisi Wawancara Wawancara (interview) adalah proses antara pewawancara (Interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung atau dapat juga dikatakan sebagai proses percakapan tatap muka (face to face) antara interviewer dengan interviewee dimana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu aspek yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya.(A. Muri Yusuf (2005:140))
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).(Nazir (1988)) Komponen Kegiatan Wawancara 1. 2. 3. 4.
Interviewer (Pewawancara) Interviewee (Yang diwawancarai) Komunikasi Langsung (Face to Face) Pertanyaan (Interview guide)
Wawancara vs Percakapan Sehari-hari Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal-mengenal sebelumnya. Responden selalu menjawab pertanyaan. Pewawancara selalu bertanya. Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetapi harus selalu bersifat netral. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide.
Tujuan Wawancara Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai
Secara umum tujuan wawancara dalam penelitian survei adalah: 1. Untuk mengetahui data pribadi responden 2. Mencari informasi yang relevan dengan tujuan penelitian 3. Membantu untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada di lapangan
Jenis Wawancara (Struktur vs Tidak Terstruktur) Pada wawancara terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan telah terstruktur, telah ditetapkan sebelumnya secara rinci. Pada wawancara tak terstruktur, hal-hal yang akan ditanyakan belum ditetapkan secara rinci Rincian dari topik pertanyaan pada wawancara yang tak terstruktur disesuaikan dengan pelaksanaan wawancara di lapangan.
Contoh Pertanyaan Struktur vs Tidak Terstruktur
Terstruktur
P : Apakah Anda mengetahui tentang peristiwa kebakaran yang terjadi di komplek pertokoan ini yang baru terjadi kemarin? S : Iya P : Kapan peristiwa kebakaran tersebut terjadi? S : Sekitar pukul 20.30 WIB. P : Di mana Anda berada saat kebakaran terjadi? S : Saya berada di dalam toko saya yang berjarak 300m dari kebakaran tersebut. P : Bagaimana tindakan Anda begitu mengetahui peristiwa tersebut? S :Langsung menelpon petugas pemadam kebakaran dan menyelamatkan berkas-berkas penting serta barang berharga lainnya.
P : Apakah Anda mengetahui akan tawuran antar pelajar SMA yang baru saja terjadi di kota ini? S : Iya P : Anda mengetahui peristiwa tersebut dari mana? S : Dari teman saya. P : Apakah teman Anda melihat langsung kejadian tersebut? S : Iya, ia sedang melintas daerah tersebut saat tawuran terjadi. P : Apakah teman Anda ketakutan ketika melihat peristiwa tersebut atau malah mendekat ke lokasi? S : Ia malah mendekat ke lokasi dan sempat mengambil beberapa foto kejadian tersebut.
Tidak Terstruktur
Jenis Wawancara (Pertanyaan Terbuka) Pertanyaan terbuka menggambarkan pilihan bagi orang yang diwawancarai untuk merespons. Mereka terbuka dan bebas merespons. Respons dapat berupa dua kata atau dua paragraf. Beberapa contoh pertanyaan terbuka: Bagaimana pendapat Anda tentang kondisi bisnis ke bisnis ecommerce di perusahaan Anda ? Apa tujuan terpenting departemen Anda ? Sekali data diajukan lewat website bagaimana data-data tersebut akhirnya diproses ? Gambarkan proses monitoring yang tersedia secara online ? Apa rasa frustasi terbesar yang Anda alami selama masa peralihan menuju e-commerce ?
Jenis Wawancara (Pertanyaan Tertutup) Pertanyaan tertutup membatasi respons orang yang diwawancarai. Pertanyaan tertutup seperti dalam soal-soal pilihan ganda dalam ujian. Anda diberi suatu pertanyaan dengan lima jawaban, namun tidak punya kesempatan menulis tanggapan Anda sendiri. Jenis pertanyaan tertutup khusus lainnya ialah pertanyaan dua pilihan. Jenis pertanyaan ini membatasi orang yang ditanya karena hanya memungkinkan untuk memilih salah satu dari dua pilihan, seperti ya atau tidak, benar atau salah, setuju atau tidak setuju.
Contoh Pertanyaan Tertutup
Berapa lama dalam seminggu gudang informasi proyek diperbaharui? Rata-rata berapa kali panggilan yang diterima pusat panggilan setiap bulannya ? Dari sumber-sumber informasi berikut yang mana yang paling bermanfaat menurut Anda ? a) b) c) d)
Formulir keluhan konsumen Keluhan lewat e-mail dari konsumen yang mengunjungi website Interaksi tatap muka dengan konsumen Barang yang dikembalikan konsumen
Sebutkan dua prioritas utama Anda untuk meningkatkan infrastruktur teknologi.
Beberapa contoh pertanyaan dua-pilihan: Adakah Anda menggunakan web untuk menampilkan informasi bagi vendor ? Setuju atau tidak setuju Anda bahwa e-commerce tidak begitu aman? Apakah Anda ingin menerima salinan laporan keuangan Anda setiap bulan ?
Struktur Pertanyaan Dalam Wawancara Struktur Piramid Detil (tertutup) -> Umum (terbuka)
Struktur Corong Umum (terbuka) -> Khusus (tertutup)
Struktur Wajik Khusus -> Umum -> Spesifik
Struktur Pertanyaan Dalam Wawancara Piramid
Dengan menggunakan bentuk ini, penanya mulai menanyakan pertanyaan-pertanyaan mendetail, biasanya berupa pertanyaan tertutup. Kemudian penanya memperluas topik dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan terbuka dan membuka respons-respons yang lebih umum. Contoh: Bagaimana masalah yang Anda alami dengan firewall ? Apakah Anda mempertimbangkan metode-metode lain untuk meningkatkan keamanan data-data perusahaan ? Apakah yang Anda pikirkan bisa membuat keamanan di sini lebih efektif ? Umumnya, bagaimana perasaan Anda tentang keamanan data terhadap pentingya akses internet ?
Struktur Pertanyaan Dalam Wawancara Struktur Corong Struktur ini memulai wawancara dengan pertanyaanpertanyaan umum dan terbuka, lalu membatasi respons dengan mengajukan pertanyaanpertanyaan yang lebih mendetail dan tertutup. Contoh: Bagaimana reaksi Anda terhadap pencarian berbasis Web yang baru? Departeman mana yang akan mengimplemantasikannya ? Item-item apa yang tersedia untuk pembelian lewat situs ? Adakah item-item tertentu yang ditiadakan di website ?
Struktur Pertanyaan Dalam Wawancara Struktur Berbentuk Wajik Struktur ini harus dimulai dengan suatu cara khusus, kemudian menentukan hal-hal yang umum, dan akhirnya mengarah pada kesimpulan yang sangat spesifik. Contoh: Sebutkan lima jenis informasi yang dibawa layanan penggunaan website secara gratis seperti yang Anda gunakan? Sebutkan kegiatan-kegiatan promosional yang Anda buat fiturnya di website untuk layanan ini? Sebutkan nilai-nilai penggunaan komputer bagi Anda sebagai seorang Webmaster? Sebutkan dua item yang mengejutkan berkaitan dengan perilaku pengguna akhir situs Anda yang Anda temui lewat layanan ini? Apakah “cookies” merupakan suatu cara yang lebih baik untuk mengukur penggunaan tampilan situs ?
Etika Pedoman Wawancara Yang Baik Berpakaian sederhana, rapi, tanpa perhiasan Sikap rendah hati Sikap hormat kepada responden Ramah dalam sikap dan ucapan (tetapi efisien, jangan terlalu banyak berbasa-basi), dan disertai dengan air muka yang cerah Sikap yang penuh pengertian terhadap responden dan netral Bersikap seolah-olah tiap responden yang kita hadapi selalu ramah dan menarik Sanggup menjadi pendengar yang baik
Kelebihan Teknik Wawancara 1. Wawancara memberikan kesempatan kepada pewawancara untuk memotivasi orang yang diwawancarai untuk menjawab dengan bebas dan terbuka terhadap pertanyaa-pertanyaan yang diajukan. 2. Memungkinkan pewawancara untuk mengembangkan pertanyaanpertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang. 3. Pewawancara dapat menilai kebenaran jawaban yang diberikan dari gerak-gerik dan raut wajah orang yang diwawancarai. 4. Pewawancara dapat menanyakan kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu terjadi.
Kekurangan Teknik Wawancara 1. Proses wawancara membutuhkan waktu yang lama, sehingga secara relatif mahal dibandingkan dengan teknik yang lainnya. 2. Keberhasilan hasil wawancara sangat tergantung dari kepandaian pewawancara untuk melakukan hubungan antar manusia. 3. Wawancara tidak selalu tepat untuk kondisi-kondisi tenpat yang tertentu, misalnya di lokasi-lokasi yang ribut dan rmai. 4. Wawancara sangat menganggu kerja dari orang yang diwawancarai bila waktu yang dimilikinya sangat terbatas.
Definisi Observasi To observ (inggris : mengamati ) Mengemukakan bahwa observasi merupakan pencatatan, pemilihan, pengkodean, pengubahan dari serangkaian tingkah laku dan suasana yang berkaitan dengan organisasi sesuai pada tujuan-tujuan empirisnya. Menurut Arikunto, observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpilkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur standar (Karl Welck) Observasi merupakan suatu pengamatan langsung terhadap lingkungan fisiknya atau pengamatan langsung suatu aktifitas yang sedang berlangsung / berjalan yang meliputi seluruh aktifitas perhatian terhadap suatu kajian objek dengan menggunakan alat indranya. Atau sautu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sadar untuk mengumpulkan data dan dilakukannya dengan cara sistematis dan sesuai prosedurnya (Suharsimi Arikunto) Menjelaskan bahwa observasimerupakan pengamatan juga pencatatan secara sistematik yang terdiri dari unsur-unsur yang muncul dalam suatu gejala-gejala yang dalam objek penelitian. Hasilnya akan dilaporkan dalam sebuah laporan yang disusun sistematis sesuai dengan aturannya (Nawawi & Martini)
Tujuan Dari Observasi Komponen dalam Observasi 1.Observer (Pengamat) 2.Obyek yang diamati (individu atau komunitas, benda, fenomena)) 3.Pengamatan Langsung dilapangan menggunakan panca indera 4.Mempunya prosedur yang sistematis 5.Data tidak terstruktur hasil pengamatan Melalui observasi penganalisis: Dapat memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan, melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan di dalam organisasi, Memahami pengaruh latar belakang fisik terhadap para pembuat keputusan, Menafsirkan pesan-pesan yang dikirim oleh pembuat keputusan lewat tata letak kantor, serta memahami pengaruh para pembuat keputusan terhadap pembuat keputusan lainnya.
Jenis Observasi Berdasarkan Partisipasi A. Observasi partisipasi Observasi partisipasi adalah observasi yang melibatkan peneliti atau observer secara langsung dalam kegiatan pengamatan di lapangan. Jadi, peneliti bertindak sebagai observer, artinya peneliti merupakan bagian dari kelompokyang ditelitinya. Keuntungan cara ini adalah peneliti merupakan bagian yang integral dari situasi yang dipelajarinya sehingga kehadirannya tidak memengaruhi situasi penelitian. Kelemahannya, yaitu ada kecenderungan peneliti terlampau terlibat dalam situasi itu sehingga prosedur yang berikutnya tidak mudah dicek kebenarannya oleh peneliti lain. B. Observasi non partisipasi Observasi non partisipasi adalah observasi yang dalam pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti sebagai partisipasi atau kelompok yang diteliti. Cara ini banyak dilakukan pada saat ini. Kelemahan cara ini antara lain kehadiran pengamat dapat memengaruhi sikap dan perilaku orang yang diamatinya
Langkah-langkah Observasi Langkah-langkah dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut. a) Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan. b) Harus ditentukan dengan pasti siapa saja yang akan diobservasi. c) Harus diketahui dengan jelas data-data apa saja yang diperlukan. d) Harus diketahui bagaimana cara mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar. e) Harus diketahui tentang cara mencatat hasil observasi, seperti telah menyediakan buku catatan, kamera, tape recorder, dan alat-alat tulis lainnya
Alat-alat Observasi Untuk menambah ketepatan pengamatan, selain dilengkapi dengan alat-alat untuk mencatat, biasanya peneliti juga dilengkapi dengan alat-alat sebagai berikut. 1. Tape recorder, untuk merekam pembicaraan. 2. Kamera Foto, untuk merekam berbagai kegiatan secara visual. 3. Camera Film atau video, untuk merekam kegiatan objek penelitian secara audio-visual. 4. Buku dan pulpen, untuk mencatat hasil penelitian. Seorang pengamat tentu saja tidak harus menggunakan seluruh peralatan di atas. Penggunaan alat-alat tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penelitian dan kemampuan peneliti
Prinsip Observasi Untuk memperoleh hasil yang baik, seseorang yang hendak melakukan pengamatan sebaiknya memerhatikan prinsip-prinsip pengamatan sebagai berikut. a. Pengamatan sebagai suatu cara pengumpulan data harus dilakukan secara cermat, jujur, dan objektif serta terfokus pada objek yang diteliti. b. Dalam menentukan objek yang hendak diamati, seorang pengamat harus mengingat bahwa makin banyak objek yang diamati, makin sulit pengamatan dilakukan dan makin tidak teliti hasilnya. c. Sebelum pengamatan dilaksanakan, pengamat sebaiknya menentukan cara dan prosedur pengamatan. d. Agar pengamatan lancar, pengamat perlu memahami apa yang hendak dicatat serta bagaimana membuat catatan atas hasil pengamatan yang terkumpul
Kelebihan Teknik Observasi 1. Data yang dikumpulkan melalui observasi cenderung mempunyai keandalan yang tinggi. 2. Penganalisis melalui observasi dapat melihat langsung apa yang sedang dikerjakan. Pekerjaan-pekerjaan yang rumit kadang-kadang sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata. Melalui observasi, penganalisis dapat mengidentifikasikan kegiatan-kegiatan yang tidak tepat yang telah digambarkan oleh teknik pengumpulan data yang lain. 3. Dengan observasi, penganalisis dapat menggambarkan lingkungan fisik dari kegiatan-kegiatan, misalnya tata letak fisik perlatan, penerangan, gangguan suara, dsb.
Kekurangan Teknik Observasi 1. Umumnya orang yang diamati merasa terganggu atau tidak nyaman, sehingga akan melakukan pekerjaanya dengan tidak semestinya. 2. Pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak dapat mewakili suatu tingkat kesulitas pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan khusus yang tidak selalu dilakukan. 3. Observasi dapat mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan. 4. Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kejelekannya.
Selesai
Ada pertanyaan ???