SISTEM BASIS DATA DENI HERMAWAN 01111003 Informatika
BACKUP DAN RECOVERY Data dan database merupakan komponen terpenting dalam satu sitem manajemen, disamping taentu saja aplikasi untuk system informasi harus tersedia, keduanya saling tergantung.
Backup Data Backupdata merupakan salah satu kegiatan ang harus dilakukan oleh pengelola database untuk melakukan penyalinan system, dat dan apliksi. Backup data harus dilakukan untuk menjaga jangan sampai terjadi kerusakan system dari luar ataupun dari dalam system, yang di sengaja atau tidak di sengaja.Proses backip data dilakkukan secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Restore Data Restore adalah proses mengembalikan backup ke dalam system. Restore dilakukan untuk mengembalikan keadaan system kembali pada keadaan semula, keadaan terakhir pada saat oprasional, sebelum terjadi kerusakan system. Beberapa sebab kerusakan atau kegagalan operasi adalah: 1. Aliran listrik terputus, yang dapat mengakibatkan hilangnya informasi yang ada dimemori utama dan register. 2. Kesalahan operator (human error), dimana operator/manusia melakukan kesalahan operasi yang tidak disengaja. 3. Kesalahan perangkat lunak, yang dapat mengakibatkan hasil pengolahan (akhir/antara) tidak benar, informasi yang disajikqan ke user salah, dan basis data menjadi tidak konsisten. 4. Disk rusak, yang dapat mengakibatkan hilangnya informasi atau rusaknya basis data yang ada dalam disk. Mekanisme recovery memiliki dua bagian utama, yaitu: 1. Aksi-aksi yang ditempuh selama transaksi berjalan normal untuk menjamin adanya informasi yang memadai yang kelak dibutuhkan oleh mekanisme recovery.
2. Aksi-aksi yang ditempuh setelah terjadinya kerusakan/ kegagalan sistem yang dilakukan untuk memulihkan isi basis data ke suatu keadaan yang menjamin konsistensi basis data, keatomikan, dan ketahanan transaksi.
Skema Mekanisme Recovery Dengan asumsi ruang disk yang dialokasikan untuk basis data tidak mengalami kerusakan, maka ada 3 pilihan skema untuk menjalankan mekanisme recovery secara otomatis begitu kerusakan atau kegagalan sistem telah terjadi. Ketiga skema pilihan itu adalah: 1. File Log dengan Penundaan Pengubahan (Incremental Log With Defered Update) 2. File Log dengan Pengubahan langsung (Incremental Log With Immediate Updates) 3. Page Bayangan (Shadow Paging), yang memerlukan akses ke disk yang lebih sedikit. Operasi Backup Kerusakan terhadap disk (yang merupakan jenis media penyimpanan permanent yang paling umum), kerusakan data karena aktivitas pemakai ataupun kerusakan data oleh aplikasi eksternal, dapat diantisipasi dengan melakukan operasi backup secara periodik. Menjalankan operasi backup secara rutin merupakan tugas pengelolaan basis data yang penting. Berdasarkan waktu pelaksanaan atau strateginya, ada 2 jenis operasi backup yang dapat kita pilih, yaitu: •
Backup Statis, di mana backup dilakukan dengan lebih dulu menonaktifkan basis data secara keseluruhan.
•
Backup Dinamis, di mana backup dilakukan tanpa penonaktifan basis data (sehingga user tetap bisa bekerja).
Backup Jarak Jauh (Remote Backup System) Sebuah alternative lain di samping penerapan basis data terdistribusi di atas adalah dengan menjalankan pengolahan transaksi pada sebuah situs yang disebut sebagai situs utama/primer, tetapi dengan memiliki sebuah situs untuk backup jarak jauh (remote backup), di mana semua data dari situs utama direplikasi. Situs remote backup kadang-kadang disebut juga sebagai situs sekunder. Situs remote backup tersebut harus terus di-sinkronisasi dengan situs primer, begitu terjadi perubahan pada situs primer. Situs remote backup secaqra fisik harus terpisah dari situs primer.
primer
network
backup
log record
Beberapa isu yang perlu kita perhatikan pada saat merancang sebuah sistem dengan remote backup adalah: • • • •
Pendeteksian Kerusakan Pemindahan Kontrol Waktu untuk Pemulihan Waktu untuk Commit
DBMS yang tersentralisasi maupun client-server hanya menekankan pada pembendaan lokasi pemrosesan tetapi lokasi data tetap pada satu lokasi saja. Kondisi ini akan menimbulkan masalah jika suatu saat terjadi kebakaran, bencana alam, aksi terorisme, dll. Sebuah alternatif adalah dengan menjalankan pengolahan transaksi pada sebuah situs yang disebut sebagai situs utama/ primer, tetapi dengan memiliki sebuah situs untuk backup jarak jauh (remote backup), dimana semua data disitus utama direplikasi. Situs remote backup ini harus disinkronisasi dengan situs primer begitu terjadi perubahan pada situs primer yaitu dengan mengupayakan sinkronisasi dengan mengirimkan semua record log dari situs primer ke remote backup. Ketika situs primer mengalami kerusakan maka situs remote backup akan segera mengambil alih pemrosesan. Beberapa isu yang perlu kita perhatikan pada saat merancang sebuah sistem dengan remote backup adalah: •
Pendeteksian kerusakan Kerusakan saluran komunikasi dapat saja menyebabkan situs remote backup berkesimpulan bahwa telah terjadi kerusakan pada situs primer. Untuk menghindari problem ini kita harus menerapkan beberapa saluran (link) komunikasi yang independen antara kedua situs.
•
Pemindahan kontrol
Ketika situs primer mengalami kerusakan, situs backup akan mengambil alih pemrosesan dan menjadi situs primer yang baru. •
Waktu untuk pemulihan Konfigurasi hot-spare dapat membuat proses pengalihan kontrol menjadi lebih cepat (hampir instant). Pada konfigurasi ini, situs remote backup secara terus menerus memproses isi file log untuk aksi redo begitu record file log tersebut diterima dan kemudian menerapkannya secara lokal.
•
Waktu untuk commit Sebuah transaksi harus tidak dinyatakan ter-commit sebelum record-record log-nya telah diterima situs backup-nya.
Karakteristik Berbasis Layanan 1. Jaminan, atau validasi bahwa apa yang didukung dipulihkan setiap kali diperlukan sangat penting. Data yang tersimpan di penyedia layanan harus menjalani validasi integritas teratur untuk memastikan pemulihannya. 2. Cloud BUR (BackUp & Restore) jasa perlu menyediakan berbagai granularity ketika datang ke RTO (Pemulihan Sisa Tujuan). Satu ukuran tidak cocok untuk semua baik bagi pelanggan atau aplikasi dalam lingkungan pelanggan. 3. Pelanggan tidak harus memiliki untuk mengelola repositori penyimpanan back end untuk cadangan dan memulihkan data. 4. Antarmuka yang digunakan oleh pelanggan perlu mengaktifkan pemilihan data untuk melindungi atau memulihkan, pembentukan waktu retensi, kehancuran tanggal serta penjadwalan. 5. Cloud cadangan perlu proses aktif di mana data yang dikumpulkan dari sistem yang menyimpan salinan asli. Ini berarti bahwa cadangan awan tidak akan memerlukan data yang akan disalin ke dalam alat tertentu dari mana data dikumpulkan sebelum dikirim ke dan disimpan dalam data center penyedia layanan. Akses Ubikuitas 1. Cloud BUR menggunakan protokol jaringan standar (yang saat ini terutama tetapi tidak secara eksklusif berbasis IP) untuk mentransfer data antara pelanggan dan penyedia layanan.
2. Kubah atau repositori harus selalu tersedia untuk mengembalikan data ke lokasi manapun selama terhubung ke Penyedia Layanan Cloud melalui jaringan pribadi atau publik. Skalabel dan Elastisitas 1. Cloud BUR memungkinkan alokasi fleksibel kapasitas penyimpanan kepada pelanggan tanpa batas. Penyimpanan dialokasikan pada permintaan dan juga de-dialokasikan sebagai pelanggan menghapus set cadangan dengan bertambahnya usia mereka. 2. Cloud BUR memungkinkan Service Provider untuk mengalokasikan kapasitas penyimpanan untuk pelanggan. Jika pelanggan yang kemudian menghapus data mereka atau kebutuhan tidak lagi bahwa kapasitas, Penyedia Jasa kemudian dapat melepaskan dan mengalokasikan bahwa kapasitas yang sama untuk pelanggan yang berbeda dalam mode otomatis. Metered by use 1. Cloud Backup memungkinkan pelanggan untuk menyelaraskan nilai data dengan biaya melindunginya. Hal ini diperoleh pada per-gigabyte per dasar bulan. Harga cenderung bervariasi berdasarkan usia data, jenis data (email, database, file dll), volume, jumlah salinan backup dan RTO. Shared and Secure 1. Yang mendasari teknologi yang memungkinkan untuk Cloud Backup adalah tumpukan awan platform yang multitenant asli penuh (berbagi segala sesuatu). 2. Data mobilitas / portabilitas mencegah penyedia layanan lock-in dan memungkinkan pelanggan untuk memindahkan data dari satu Service Provider yang lain, atau seluruhnya kembali ke Private Cloud khusus (atau Cloud Hybrid). 3. Keamanan di awan sangat penting. Satu pelanggan tidak dapat memiliki akses ke data lain. Selain itu, bahkan Penyedia Layanan tidak harus dapat mengakses data pelanggan mereka tanpa izin pelanggan. Enterprise-class Cloud Backup Awan kelas enterprise solusi cadangan harus menyertakan cache onpremise, untuk mengurangi masalah karena konektivitas internet tidak konsisten.
Backup awan hibrida adalah pendekatan cadangan menggabungkan backup lokal untuk backup cepat dan restore, bersama dengan Off-site backup untuk perlindungan terhadap bencana lokal. Menurut Liran Eshel, CEO CTERA Networks, ini memastikan bahwa data terbaru yang tersedia secara lokal dalam hal kebutuhan untuk pemulihan, sementara data arsip yang diperlukan jauh lebih sering disimpan di awan. Hybrid cloud Backup bekerja dengan menyimpan data ke disk lokal sehingga cadangan dapat ditangkap dengan kecepatan tinggi, dan kemudian cadangan perangkat lunak atau D2D2C (Disk ke Disk ke Cloud) alat mengenkripsi dan mengirimkan data ke penyedia layanan. Backup terakhir dipertahankan secara lokal, untuk mempercepat operasi pemulihan data. Ada sejumlah peralatan penyimpanan awan di pasar yang dapat digunakan sebagai target cadangan, termasuk peralatan dari CTERA Networks , Nasuni, StorSimple dan TwinStrata . [ 3 ] Contoh dari awan solusi backup Enterprise-kelas yang StoreGrid .