PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGA NEGARAAN DI KELAS XIPS 1 SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BOTUMOITO KECAMATAN BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO
Sintra Duda, * Maisara Sunge, ** Zulaecha Ngiu
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PPKn melalui penggunaan media Audio Visual. Minat siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih sangatlah kurang, sehingga hasil dan penguasaan siswa terhadap materi masih sangat
rendah. Hal ini
disebabkan oleh beberapa factor dalam pembelajaran diantaranya yaitu media yang digunakan guru belum dapat merangsang minat siswa untuk belajar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Hasil observasi dalam proses kegiatan belajar mengajar, dalam menyampaikan materi PPKn guru masih menggunakan media seperti buku untuk menyampaikan materi, sehingga minat belajar siswa sangat kurang. Kurangnya minat belajar akan berpengaruh terhadap penguasaan materi, sehingga siswa akan memiliki prestasi belajar yang kurang, begitu juga tujuan pembelajaran belum memenuhi target. Untuk meningkatkan minat belajar, diperlukan adanya perbaikan oleh guru dalam menyampaikan materi. Media pembelajaran merupakan factor yang penting untuk mencapai keberhasilan pembelajaran. Penggunaan media Audio Visual dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan minat siswa. Melalui media Audio Visual siswa lebih aktif dan memperhatikan materi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Siswa akan lebih mudah menerima materi pelajaran dan gurupun lebih mudah dalam menyampaikan materi pembelajaran. Sehingga hasil pembelajaran akan lebih baik dan hasil belajar siswa akan lebih meningkat. Media Audio Visual sangat membantu guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Kata kuci : Minat Belajar dan Media Audio Visual Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
Pendidikan merupakan kesadaran untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang berlangsung seumur hidup yang dilakukan di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama diperoleh oleh anak, di lingkungan keluarga itulah sifat dan kepribadian anak akan terbentuk. Sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang legal, suatu lembaga pendidikan pasti mengharap tercapainya tujuan pendidikan yang dapat mewujudkan tujuan pendidikan Nasional. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin tinggi telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap dimensi kehidupan manusia, baik segi ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan diera sekarang tidak tertinggal jauh dari perkembangan IPTEK tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian terutama yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran. Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar Asnawir dan Usman (2005: 11). Minat Belajar yaitu meningkatkan kegairahan atau keinginan siswa untuk belajar sehingga akan tertanam pada diri siswa untuk belajar (Ismail, 2010: 43). Berdasarkan hasil observasi di SMA Negeri 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo minat belajar siswa dalam mengikuti Kegiatan belajar mengajar masih sangatlah kurang khususnya pada mata pelajran PPKn sehingga prestasi dan penguasaan siswa terhadap mata pelajaran PPKn masih sangat rendah. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor dalam pembelajaran, diantaranya yaitu media yang digunakan oleh guru belum dapat merangsang minat siswa untuk belajar, guru masih banyak menggunakan buku sebagai media utama pembelajaran, yaitu dengan cara buku dibagikan ke siswa atau difotocopy untuk siswa. Siswa merasa jenuh dan bosan sebab siswa tidak merasa terangsang oleh media tersebut, sehingga siswa tidak tertarik untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar bahkan siswa merasa jenuh dengan situasi dan kondisi pembelajaran Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
yang tidak pernah berubah dimana hanya guru yang selalu aktif dalam kegiatan belajar mengajar, akibatnya minat belajar siswapun sangat lemah. maka untuk membangkitkan minat siswa perlu adanya perubahan dalam proses pembelajaran yaitu dalam penggunaan media pembelajaran Audio Visual diharapkan akan memperbaiki proses pembelajaran dan akan meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn. Minat belajar bagi siswa merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan pencapaian
tujuan
pembelajaran.
Karena
dengan
adanya
minat
akan
menumbuhkan gairah belajar dan rasa senang terhadap apa yang dipelajari. Sebaliknya tanpa adanya minat yang kuat maka hasrat atau rasa ingin tahunya juga hilang dan akan mengakibatkan kegagalan. Oleh karena itu minat belajar merupakan masalah penting untuk dibangkitkan oleh guru. Minat selain memungkinkan terjadinya konsentrasi atau pemutusan pikiran juga dapat merangsang rasa ingin tahu dan semangat siswa. media Audio Visual merupakan sebuah alat bantu yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan,sikap,ide (Suprijanto 2005:171). Dengan menggunakan media yang tepat serta bervariasi maka akan membangkitkan minat belajar siswa, sehingga tujuan proses belajar mengajar dapat tercapai. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka Peneliti tertarik melakukan
penelitian
dengan
mengangkat
judul;
“Penggunaan
Media
Pembelajaran Audio Visual Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Di Kelas XIPS 1 SMA Negeri 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo”. Pengertian Media Menurut Djamarah (2010: 120) mengatakan bahwa kata media berasal dari bahasa latin, medius, yang secara harfiah berarti,tengah,perantara,atau pengantar. Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Lebih lanjut Zain (2010:121) menambahkan bahwa media adalah Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
alat bantu apa saja yang dapat disajikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Pengertian Media Pembelajaran Menurut Agung (2012:136) bahawa media pembelajaran adalah media yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu meliputi alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar kepenerima pesan belajar (siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media pembelajaran dalam hal tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa. Jika program media itu didesain dan dikembangkan secara baik, maka fungsi itu akan dapat diperankan oleh media meskipun tanpa keberadaan guru. Pengertian Media Audio Visual Sanjaya (2008:211) berpendapat bahwa media Audio Visual adalah jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur yang dapat dilihat, seperti rekaman vidio, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yakni dapat dilihat dan dapat didengar. Manfaat Penggunaan Media Audio Visual Dale (2007:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan Audio Visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media Audio Visual agar bermanfaat berikut ini beberapa manfaat alat bantu Audio Visual adalah : 1. Membantu memberikan konsep pertama kesan yang benar; 2. Mendorong minat belajar; 3. Meningkatkan pengertian yang lebih baik; 4. Melengakapi sumber belajar yang lain; Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
5. Menambah variasi belajar; 6. Menghemat waktu; 7. Meningkatkan keingin tahuan intelektual; 8. Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu; 9. Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama; 10. Dapat memberikan konsep baru dari suatu yang diluar pengalaman biasa. Keungulan Dan Kelemahan Media Audio Visual Media Audio Visual mempunyai keunggulan dan kelemahannya sendirisendiri. Menurut Sutrisna (2011:3) mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan media Audio Visual yaitu: 1. Menarik, dapat mempercepat daya serap siswa dalam memahami pelajaran yang disajikan. 2. Baik untuk semua siswa karena dapat mendengar dan dapat dilihat 3. Dapat menampilkan gambar, diagaram, grafik, ataupun cerita 4. Variatif, karena jenis yang beragam, guru dapat menggunakan beragam film yang ada 5. Bisa diperlambat dan diulang 6. Dapat dipergunakan tidak hanya untuk satu orang 7. Dapat dipergunakan untuk memberikan Sedangkan kelemahan dari media Audio Visual adalah sebagai berikut: 1. Sering dianggap sebagai hiburan TV 2. Keinginan melihat video adalah kegiatan pasif 3. Menggunakan video berarti menggunakan dua unit alat, yaitu VCD/DVD dan monitor TV 4. Dibandingkan dengan media lainnya harganya relatif mahal 5. Siswa tidak bisa melihat secara cepat bagian-bagian yang sudah ditayangkan yang sudah dilewatkan
Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
6. Tidak mudah dibawah kemana-mana, beberapa media Audio Visual yang memiliki ukuran besar, cukup sulit di bawah kesana kemari. 7. Membutuhkan listrik. Cara Pemakaian Media Audio Visual Dalam Pembelajaran Menurut Suprijanto (2005:175) mengemukakan bahwa media Audio Visual
ada hal-hal yang harus dipersiapkan misalnya; guru harus tau cara
pengoprasian media tersebut, guru harus terlebih dahulu tau konten alat bantu yang akan digunakan, dan yang pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan dicapai. Pengertian Minat Belajar Mengkaji tentang minat belajar,tentunya kita membahas dulu definisi dari minat itu sendiri. Sujanto (dalam Amelia, 2012:2) mengemukakan bahwa minat adalah sesuatu pemusatan perhatian yang tidak disengaja yang lahir dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan lingkungannya. Fazri (2008:58) memandang bahwa minat merupakan keinginan yang kuat serta kecenderungan hati yang sangat tinggi terhadap sesuatu. Macam-Macam Minat Menurut Buchori (2012: 125). minat ada dua macam minat yang sering timbul dalam diri seseorang, adapun dua macam minat tersebut dapat diuraikan sebagai berikut yaitu : a. Minat primitive Yaitu minat yang timbulnya dari kebutuhan jaringan yang berkisar pada soal makanan, comfort, dan kebebasan aktivitas. b. Minat Cultur / sosial Yaitu minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya, jadi dengan kata lain minat dari taraf merupakan hasil dari pendidikan. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa penggolongan minat berdasar pada :
Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
a. Minat yang berasal dari diri sendiri Yaitu berdasarkan atas kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan organisme. b. Minat yang berpengaruh faktor sosial Yaitu minat yang berbentuk berdasarkan pengaruh yang ada disekitarnya baik berupa aktivitas seharihari maupun pendidikan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat belajar yuanto (2011:45) menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa, yaitu: 1. Faktor dalam diri siswa, yang terdiri dari: a. aspek jasmani, mencakup kondisi fisik/kesehatan jasmani dari individu siswa. b. Aspek psikologis (kejiwaan), menurut Sadirman, faktor psikologis meliputi perhatian, pemha,atan, tanggapan, fantas,i ingatan, berfikir, bakat dan motif. 2. Faktor dari luar siswa, meliputi: a. Keluarga, meliputi hubungan antar keluarga, suasana lingkungan rumah dan keadaan ekonomi keluarga. b. Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar, media pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya, guru-gurunya dan staf sekolah serta berbagai kegiatan kokurikuler. c. Lingkungan masyarakat, meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat dan lingkungan tempat tinggal. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kurang/Hilangnya Minat Belajar Siswa Minat dalam belajar bisa tumbuh namun juga bisa hilang. Karena Berhard (dalam Supiah 2007:15) menjelaskan bahwa minat timbul atau muncul tidak secara tiba-tiba melainkan timbul akibat dari partisipasi, pemhalaman, Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab kegiatan dan penyebab partisipasi dalam kegiatan. Loekmono (2007: 3) menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan kurang atau hilangnya minat belajar siswa yaitu: a. Kelainan jasmani pada mata, telinga, kelenjar-kelenjar yang sangat mempersukar anak dalam mengikuti pelajaran atau menjalankan tugas di kelas. b. Pelajaran di kelas kurang merangsang anak. c. Media pembelajaran yang digunakan oleh guru belum dapat merangsang minat siswa untuk belajar, d. Guru masih banyak menggunakan buku sebagai media utama pembelajaran, yaitu dengan cara buku dibagikan ke siswa atau di fotocopy untuk siswa. e. Ada masalah atau kesukaran kejiwaan yang menyebabkan dia mundur atau lari dari kenyataan. f. Perhatian utama dari anak dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti olah rag, kegiatan di dalam kelas, bekerja yang membutuhkan ketrampilan mekanis atau melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan uang. g. Ada konflik pribadi dengan guru atau dengan orang tua. Faktor-Faktor yang Menumbuhkan Dan Meningkatkan Minat Belajar Loekmono (2007:19) mengemukakan cara-cara untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa diantaranya: 1. Periksalah kondisi jasmani anak, untuk mengetahui apakah segi ini yang menjadi sebab. 2. Gunakan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat merangsang anak untuk belajar.
Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
3. Menolong anak memperoleh kondisi kesehatan mental yang lebih baik. 4. Cek pada orang atau guru-guru lain, apakah sikap dan tingkah laku tersebut hanya terdapat pada pelajaran saudara atau juga ditunjukkan di kelas lain ketika di ajar oleh guru-guru lain. 5. Mungkin lingkungan rumah anak kurang mementingkan sekolah dan belajar. Dalam hal ini orang-orang di rumah perlu diyakinkan akan pentingnya belajar bagi anak. 6. Cobalah menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian anak atau bergerak minatnya. 7. Memberikan tugas yang biasa terjadi di lingkungan tempat tinggal sehingga rasa ingin tahunya lebih berkembang. Ciri-Ciri Siswa Berminat Dan Indikator Minat belajar Belajar menurut para ahli di atas seyogiyanya adalah sebuah proses perubahan tingkah laku,oleh karenanya Loekmono (2007:28) mengungkapkan beberapa ciri-ciri berminat tidaknya para siswa dalam belajar, di antaranya: a. Kemampuan membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas. b. Kemampuan menjawab pertanyaan yang ditujukan. c. Kemampuan menanggapi pertanyaan maupun jawaban yang diajukan oleh siswa lain d. Memperhatikan materi yang dijelaskan. e. Kemampuan siswa berinteraksi dengan guru dan teman. Fungsi Minat dalam Belajar minat mengarahkan kepada perbuatan sebagai suatu tujuan dan merupakan dorongan dari perbuatan itu, dalam diri manusia terdapat dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar (Manipulate And Exploring Motives). Dari manipulasi dan eksplorasi yang dilakukan terhadap dunia luar itu lamaSintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
kelamaan timbul minat terhadap sesuatu. Apa yang menarik minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik METODE PENELITIAN Penelitan ini merupakan penelitian tindakan kelas bersikus, yaitu apabila pada akhir
kegiatan belajar mengajar dan setelah dievauasi belum tuntas
belajarnya, maka akan dilanjutkn pada siklus berikutnya. Namun apabila pada akhir siklus telah memenuhi ketuntasan belajar, maka tidak perlu dilanjutkan kesiklus berikutnya. Adapun lokasi dalam penelitian ini yaitu SMA Negeri 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo, adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu terdiri dari: 1) kegiatan guru, 2) lembar kegiatan siswa, 3) tes minat siswa. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni evaluasi, observasi dan tes minat belajar, Analisis data yang digunakan dalam penelitian yakni sebagai berikut: 1) Data pengamatan minat siswa, 2) rumus untuk mengetahui minat belajar siswa sebagai berikut: 1. Ketuntasan perorangan 2. Ketuntasan klasik 3. Nilai Rata-rata HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pelaksanaan tindakan kelas, dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual telah nampak adanya peningkatan minat belajar siswa terhadap materi yang disajikan pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarga Negaraan. Dalam proses pembelajaran ini guru hanya bertugas sebagai katalisator dalam proses pembelajaran sehingga minat yang terjadi dalam kelas adalah atas inisiatif siswa itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian yang dilaksanakan dalam dua siklus yaitu ada 8 aspek kegiatan guru antara lain sebagai berikut (1) Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
Membuka dan menutup pelajaran, (2) Bertanya, (3) Menjelaskan, (4) Variasi, (5) Memberi penguatan, (6) Memimpin diskusi kecil, (7) Mengelolah kelas, (8) Mengajar kelompok kecil dan perorangan. Pengamanatan terhadap aktifitas guru yang dilakuakan oleh peneliti dapat diketahui melalui lembar observasi. Dari 8 jenis pengamatan dengan perolehan nilai dan rata-rata yaitu perolehan nilai keseluruhan 19 kemudian di rata-ratakan menjadi 59,4%. 1) Hasil pengamatan terhadap minat belajar siswa dari 6 aspek yang diamati di uraikan sebagai berikut : 1. Kemampuan membuat pertanyaan sesuai dengan materi yang dibahas. 2. Kemampuan menjawab pertanyaan yang ditujukan. 3. Kemampuan menanggapi pertanyaan maupun jawaban yang diajukan oleh siswa lain. 4. Memperhatikan materi yang dijelaskan oleh guru. 5. Kemampuan siswa berinteraksi dengan guru dan teman. 6. Partisipasi dalam kelompok Hasil penelitian terhadap minat siswa yang mencakup enam aspek pada siklus I menghasilkan Skor rata-rata kelas masih Cukup (C), yaitu untuk bertanya (2,1), menjawab peranyaan (2,6), tanggapan (2,5), perhatian (2,8), interaksi (2,6), dan peran serta (2,5). Adapun target Skor rata-rata kelas pada setiap minat yang ingin dicapai oleh peneliti adalah (3) yaitu dalam kategori baik (B). 2) Siklus II, Dengan
perbaikan-perbaikan
yang
telah
dilakukan
pada
proses
pembelajaran maka pada siklus II ini terjadi peningkatan terhadap minat siswa. Hal ini terlihat dari kegiatan guru terdapat 8 aspek kegiatan guru antara lain sebagai berikut (1) Membuka dan menutup pelajaran, (2) Bertanya, (3) Menjelaskan, (4) Variasi, (5) Memberi penguatan, (6) Memimpin diskusi kecil, (7) Mengelolah kelas, (8) Mengajar kelompok kecil dan perorangan. Pengamanatan terhadap aktifitas guru yang dilakuakan oleh peneliti dapat diketahui melalui lembar observasi. Dari 8 jenis pengamatan dengan perolehan Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
nilai dan rata-rata yaitu perolehan nilai keseluruhan 31 kemudian di rata-ratakan menjadi 96,9%. Hasil penelitian pada siklus II terlihat bahwa dari 6 aspek minat yang diamati telah memenuhi target. Skor rata-rata kelas untuk bertanya (3,5) menjawab pertanyaan (3,5) tanggapan (3,5) perhatian (3,5) interaksi (3,5) peran serta (3,5). Dari data penelititian yang diperoleh di atas menunjukkan bahwa penggunaan media Audio Visual ini dapat merangsang pola pikir siswa, dengan menayangkan secara langsung permasalahan yang terjadi melalui rekaman video, dapat melihat dan menganalisis permasalahan yang terjadi dalam rekaman video, membahas/mendiskusikan permasalahan sesama kelompok, kemudian mencari titik terang atau jalan keluar dari permasalahan yang di lihat dan di dengar melalui media Audio Visual untuk dibahas masing-masing kelompok. Hal-hal tersebut yang merupakan efek dari penggunaan media Audio Visual yang diterapkan pada mata pelajaran PPKn, yang bisa meningkatkan minat belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis tindakan “Jika guru menggunakan media Audio Visual, maka minat belajar siswa pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo akan meningkat” karna telah teruji dengan benar. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan uraian pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti dapat menarik kesimpulan diantara sebagai berikut : Pada penelitian ini peneliti mengambil judul Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Dalam meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PPKn Di Kelas X Ips 1 Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Botumoito Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo pada tahun ajaran 20152016, dimana penelitian ini dilakukan melalui 2 siklus, setiap siklus observasi dilakukan melalui lembar observasi dan aspek refleksi. Penggunaan Media Audio Visual dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan melalui Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
rekapitulasi pengeloaan minat belajar siswa. Pada siklus I skor rata-rata kelas masih Cukup (C), yaitu untuk bertanya (2,1), menjawab peranyaan (2,6), tanggapan (2,5), perhatian (2,8), interaksi (2,6), dan peran serta (2,5). Adapun target Skor rata-rata kelas pada setiap minat yang ingin dicapai oleh peneliti adalah (3) yaitu dalam kategori baik (B). Dengan melihat pada data siklus I tentang pengamatan dan hasil tes di atas, belum mencapai target ketuntasan atau dengan kata lain proses pelakasanaan kegiatan pembelajaran belum mencapai kriteria yang diharapkan. Oleh karena itu masih perlu perbaikan atau tindak lanjut untuk mencapai atau memperoleh hasil yang diharapkan. Dalam arti perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya yaitu siklus II. Hasil penelitian pada siklus II terlihat bahwa dari 6 aspek minat yang diamati telah memenuhi target yaitu menunjukan kriteria Baik (3). Skor rata-rata kelas untuk bertanya (3,5) menjawab pertanyaan (3,5) tanggapan (3,5) perhatian (3,5) interaksi (3,5) peran serta (3,5). Setelah melihattarget rata-rata kelas pada setiap aspek minat yang ingin dicapai oleh peneliti adalah (3,5), yaitu dalam kategori baik (B). Dengan melihat data pada siklus II tentang pengamatan minat belajar siswa di atas, sudah mencapai target ketuntasan atau dengan kata lain proses pelakasanaan kegiatan pembelajaran sudah mencapai kriteria yang diharapkan. Oleh karena itu tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Dari data penelititian yang diperoleh di atas menunjukan bahwa penggunaan media Audio Visual ini dapat meningkatkan minat belajar siswa. SARAN 1. Bagi Siswa Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa minat belajar mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Seharusnya siswa dapat menumbuhkan minat belajar dalam dirinya sehingga dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar siswa akan merasa senang dan tertarik dalam proses belajar mengajar. 2. Kepada Guru Mata Pelajaran
Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
Sebagai seorang guru seharusnya dapat memahami kondisi siswa, sehingga dapat memilih media pembelajaran yang sesuai dengan keinginan siswa dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Guru harus menumbuh kembangkan minat belajar siswa. Guru harus dapat menggunakan media pelajaran yang akan membantu proses kegiatan belajar mengajar. 3. Kepada Lembaga Sekolah Lembaga sekolah merupakan lembaga pendidikan yang resmi, segala sesuatu kegiatan belajar akan terjadi dan selalu berkaitan dengan lembaga sekolah. Oleh karena itu dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan diperlukan adanya training atau pelatihan terhadap penguasaan media pengajaran terhadap guru-guru di sekolahnya. Selain itu lembaga sekolah dapat memenuhi yang membantu proses kegiatan belajar mengajar, Terutama media pembelajaran. 4. Kepada Pembaca Kepada pembaca agar dapat mengambil hasil penelitian dan menerapkan hasil penelitian
dalam skripsi ini sebagai acuan
dalam perbaikan proses
pendidikan. Minat merupakan kemauan untuk mengikuti kegiatan tertentu, oleh karena itu sebagai seorang guru harus menumbuhkan minat, dan penggunaan media pembelajaran. REFERENSI BUKU Agung Leo. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : Ombak Arikunto Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta: Bumi Aksara Asnawir dan Usman. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta : Prenada Media Group Buchori. 2012. Hubungan Keterampilan Penguatan Dengan Motivasi Belajar. Jakarta : Media Grafika Bumi Aksara. Dale. 2007. Belajar Menyenangkan. Bandung : Alfabeta Djamarah. 2010. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial
Djamarah dan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : PT. Ismail. 2010. Media Pembelajaran (Model-model Pembelajaran). Jakarta : Proyek Peningkatan Mutu SLTP Leokmono JT. 2007. Bimbingan Anak Remaja Yang Bermasalah. Jakarta: CV. Rajawali Sanjaya Wina. 2008. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Media Grafika Bumi Aksara. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta Suprijanto. 2005. Pendidikan Orang Dewasa. Jakarta : Bumi Aksara Sutrisna Putu. 2011. Penerapan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Pemahaman Akan Daya Tangkap Siswa Dalam Menyimak Materi Pelajaran. Jakarta : Rineka Cipta Yuyanto Despi. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Zain Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta INTERNET Amelia Nurul. 2012. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa. http://www.sarjanaku.com/2012/11/faktor-faktor-yang mempengeruhi-minat-belajar-.hml.akses tangggal 24 maret 2014 Supiah. 2007. Pemanfaatan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Minat pembe
lajaran. http://library.um.ac.id/ptk/index.phpmod=detail&id=52548 (3 Oktober 2014).
Sintra Duda, 221410088, * Hj.Maisara Sunge, SH. MH** Dr. Zulaecha Ngiu, M.Pd Jurusan Ilmu Hukum Dan Kemasyarakatan, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan, Fakultas Ilmu Sosial