ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSIBENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN4-ON SEBAGAI SENYAWA ANTIKANKER
SKRIPSI
NERA ENDAH NURAINI
DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2012
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSIBENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN4-ON SEBAGAI SENYAWA ANTIKANKER
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Bidang Kimia pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Disetujui Oleh :
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. Hery Suwito, M. Si NIP. 1963 0308 198701 1 001
Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA NIP. 1967 1115 199102 2 001
ii Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Judul
Penyusun NIM Pembimbing I Pembimbing II Tanggal ujian
: Sintesis Senyawa Turunan Pirimidinon dari Analog Calkon 3,5-Bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on sebagai Senyawa Antikanker : Nera Endah Nuraini : 080810081 : Drs. Hery Suwito, M.Si : Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA : 02 Agustus 2012
Disetujui Oleh :
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Drs. Hery Suwito, M. Si NIP. 1963 0308 198701 1 001
Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA NIP. 1967 1115 199102 2 001
Mengetahui, Ketua Departemen Kimia Universitas Airlangga
Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA NIP. 1967 1115 199102 2 001
iii
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi ini tidak dipublikasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam lingkungan Universitas Airlangga. Diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan seijin penulis dan harus menyebutkan sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah.
Dokumen skripsi ini merupakan hak milik Universitas Airlangga
iv Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Sintesis Senyawa Turunan Pirimidinon dari analog calkon 3,5-bis(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
sebagai
Senyawa
Anti-
kanker ”. Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan akademis pendidikan sarjana sains dalam bidang kimia Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas
Airlangga. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs. Hery Suwito, M.Si dan Ibu Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA selaku dosen pembimbing I dan II atas bimbingan, nasehat dan kesabarannya selama penyusunan dan penyelesaian skripsi ini. 2. Bapak Handoko Darmokusumo, DEA selaku dosen wali atas kesabaran, saran, dukungan serta bimbingannya kepada penulis. 3. Ibu Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA selaku Ketua Departemen Program Studi S-1 Kimia atas bantuan dan kesabaran dalam memberikan bimbingan kepada penulis. 4. Ayah, ibu, adik, teman-teman angkatan 2008 dan orang yang saya cintai atas segala kasih sayang, perhatian, dukungan dan doanya. Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan untuk kesempurnaan penulisan skripsi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surabaya, Agustus 2012 Penulis,
Nera Endah Nuraini v Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Nuraini, Nera Endah, 2012, SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA ANTIKANKER skripsi ini dibawah bimbingan Drs. Hery Suwito, M.Si dan Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA, Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
ABSTRAK Kanker merupakan salah satu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis senyawa turunan pirimidinon dari analog calkon 3,5bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on serta untuk mengetahui bioaktivitasnya sebagai antikanker. Sintesis ini dilakukan melalui dua tahap reaksi yaitu kondensasi aldol silang dan dilanjutkan dengan reaksi siklo kondensasi. Identifikasi senyawa hasil sintesis dilakukan dengan metode spektroskopi, meliputi UV-VIS dan IR. Senyawa hasil sintesis diduga 3-(4-kloro-fenil)-1-(3,4dikloro-fenil)-8-(2,4dimetoksibenzilidin)-4-(2,4-dimetoksifenil)-6-metil-3,4,5,6,7, 8-heksahidro-1H-pirido[4.3d]pirimidin-2-on. Berdasarkan uji aktivitas antikanker senyawa hasil sintesis diperoleh nilai IC50 sebesar 58,78 μg/mL. Dari hasil IC50 tersebut diketahui bahwa senyawa tersebut memiliki aktivitas antikanker yang lebih besar daripada senyawa metotrexat (kontrol positif). Kata kunci : pirimidin-2-on, antikanker, siklo kondensasi
vi Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Nuraini, Nera Endah, 2012, SYNTHESIS PYRIMIDINONE DERIVATIVE FROM ANALOG CHALCONE 3,5-BIS-(2,4-DIMETHOXY BENZYLIDINE)-N-METHYLPIPERIDINE-4-ONE AS AN ANTICANCER COMPOUND, final project was under guidance Drs. Hery Suwito, M.Si and Dr. Alfinda Novi Kristanti, DEA, Chemistry Departement, Faculty of Science and Techno logy, Airlangga University
ABSTRACT Cancer was disease which markered with the abnormal growth cell, fast, and uncontrol. In the world, the number of cancer patients increase about 6.25 million people each year. The objective of this research was to synthesis pyrimidinone derivatives from analogue chalcone 3,5-bis-(2,4dimethoxy benzilidene)-N-methylpiperidine-4-one as well as to determine it’s bioactivity as anticancer. The product of the synthesis was obtained by condensation crossaldol reaction and cyclocondensation reaction. Identification of the synthesized compound was carried out by spectroscopic methods, such as UV-VIS and IR. The synthesized compound was guessed as 3-(4-chloro-phenyl)-1-(3,4-dichlorophenyl)-8-(2,4dimethoxybenzylidine)-4-(2,4-dimethoxy-phenyl)-6-methyl-3,4,5,6, 7,8-hexahy- dro-1H-pyrido[4.3d]pyrimidine-2-one. The anticancer activity of the target molecule was examined and showed that the value of IC50 of synthesized compound was of 58,78 ug / mL. From this data, it was known that the target compound was more active as anticancer than methotrexate (positive control). Keywords : pyrimidine-2-one, anticancer, cyclo condensation
vii Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... iii PEDOMAN PENGGUNAAN ....................................................................... iv KATA PENGANTAR ................................................................................... v ABSTRAK .................................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ......................................................................................... x DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................
1 7 7 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Calkon ........................................................................................... 2.2 Reaksi Kondensasi ........................................................................ 2.2.1 Reaksi kondensasi Aldol silang ............................................ 2.3 Pirimidinon ................................................................................... 2.4 Reaksi Siklo Kondensasi ................................................................. 2.5 Kromatografi ................................................................................... 2.5.1 Kromatografi lapis tipis ......................................................... 2.5.2 Kromatografi lapis tipis preparatif.......................................... 2.6 Spektroskopi ................................................................................. 2.6.1 Spektroskopi Ultraviolet Visibel (UV-Vis).......................... 2.6.2 Spektroskopi inframerah (IR) .............................................. 2.6.3 Spektroskopi resonansi magnetik inti (NMR) ...................... 2.6.3.1 Spektroskopi resonansi magnetik inti proton ( 1H-NMR) 2.6.3.2 Spektroskopi resonansi magnetik inti karbon ( 13C-NMR) 2.7 Kanker ......................................................................................... 2.8 Senyawa Antikanker ..................................................................... 2.9 Agen Kemoterapi ..........................................................................
8 8 10 10 12 13 14 15 15 16 17 18 20 20 21 21 22
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 3.2 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................. 3.2.1 Alat-alat penelitian .............................................................. 3.2.2 Bahan-bahan penelitian ....................................................... 3.3 Prosedur Kerja .............................................................................. 3.3.1 Sintesis senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksi-benzilidin)-
25 25 25 26 26
viii Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3.4
3.5
3.6
3.7
1-metil-piperidin-4-on............................................................ 3.3.2 Sintesis senyawa molekul target (2) .................................... . 3.3.3 Pemisahan senyawa hasil sintesis.......................................... Uji Kemurnian Senyawa Hasil Sintesis ......................................... 3.4.1 Penentuan titik leleh............................................................... 3.4.2 Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ................................... Analisis Spektroskopi ................................................................... 3.5.1 Uji spektroskopi Ultraviolet Visibel (UV-Vis) ..................... 3.6.2 Uji spektroskopi inframerah (IR) ......................................... 3.6.3 Uji spektroskopi nuclear magnetic resonance (NMR) ......... Uji Aktivitas Antikanker ............................................................... 3.6.1 Ekstraksi enzim DHFR........................................................... 3.6.2 Aktifitas ekstrak enzim DHFR ............................................. 3.6.3 Inhibisi ekstrak enzim DHFR................................................. Diagram Alir ................................................................................
26 27 27 28 28 28 29 29 29 29 29 29 30 30 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sintesis 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on... 33 4.2 Sintesis senyawa molekul target (2)................................................ 39 4.3 Uji aktivitas antikanker.................................................................... 42 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan..................................................................................... 47 5.2 Saran................................................................................................ 47 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 48
ix Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR TABEL Nomor
Judul Tabel
Halaman
1.1
Bioaktivitas 2-sianoimino-4-pirimidinon .............................
3
4.1
Data hasil KLT tiga eluen......................................................
36
4.2
Data hasil KLT molekul target..............................................
42
x
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR GAMBAR Nomor
Judul Gambar
Halaman
1.1
Struktur 2-sianoimino-4-pirimidinon (1)........…....................
2
1.2
Struktur Molekul Target (2)....................................................
4
1.3
Analisis Retrosintesis Molekul Target....................................
6
2.1
Struktur Pirimidinon................................................................
11
2.2
Struktur Turunan Pirimidinon.................................................
12
2.3
Instrumen UV-Vis...................................................................
17
2.4
Instrumen IR............................................................................
18
2.5
Instrument NMR.....................................................................
20
4.1
Foto hasil KLT tiga eluen.............................................
34
4.2
Mekanisme pembentukan senyawa biscalkon.......................
35
4.3
Foto hasil KLT sebelum dipisahkan.................................
41
4.4
Foto hasil KLT molekul target (2) tiga eluen.......................
42
4.5
Mekanisme
sintesis.................................
44
4.6
Grafik % inhibisi senyawa molekul target dan metotrexat.....
46
senyawa
hasil
xi Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
1
KLT senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
2
Data UV-Vis 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
3
Data IR 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
4
Data H1-NMR 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
5
Data 13C-NMR 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
6
KLT senyawa molekul target (2)
7
Data UV-Vis senyawa molekul target (2)
8
Data IR senyawa molekul target (2)
9
Data uji aktivitas antikanker
xii Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kanker adalah salah satu penyakit dimana terjadi pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali. Sel kanker berbahaya karena dapat menyebabkan kematian baik secara langsung maupun tidak langsung (Dalimarta, 2003). Di dunia, diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2005 (WHO, 2005). Jumlah penderita kanker di dunia bertambah 6,25 juta orang tiap tahunnya. Dua per tiga dari penderita kanker di dunia, berada di negara berkembang termasuk Indonesia. Berdasarkan survey yang dilakukan WHO terhadap jumlah penderita kanker di negara berkembang pada tahun 2002, kanker serviks merupakan penyebab kematian paling besar yang dialami oleh perempuan, sedangkan pada pria disebabkan oleh kanker paru-paru (www.dcp2.org/file/79/DCCP-Cancer.pdf). Pengobatan kanker secara medis yang selama ini dilakukan adalah pembedahan (operasi), penyinaran (radiasi) dan terapi kimia (kemoterapi). Salah satu pengobatan kanker yang menjadi perhatian adalah kemoterapi. Kemoterapi merupakan pengobatan yang menggunakan bahan-bahan bioaktif dari hasil sintesis atau isolasi bahan alam (Nasca, 2008). Tujuan dari kemoterapi adalah untuk membunuh atau meminimumkan proliferasi sel kanker. Kemoterapi dengan antikanker yang ideal seharusnya dapat membunuh sel kanker dan tidak membahayakan jaringan sehat. Namun, sampai sekarang belum ditemukan obat 1
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
2
yang memenuhi kriteria tersebut. Oleh karena itu penelitian tentang penemuan senyawa antikanker terus dilakukan (Katzung, 2002). Pirimidinon merupakan senyawa aktif biologis yang dapat diperoleh baik dari alam maupun dari hasil sintesis. Pirimidinon dan turunannya banyak digunakan dalam bidang farmasi dan biokimia, dikarenakan bioaktivitasnya sebagai antihipertensi, antiviral, antibakteri, antiinflamasi, dan agen antitumor (Jenner, 2004). Senyawa pirimidinon sangat menarik untuk dikembangkan karena pirimidinon dengan rantai samping tertentu diduga mempunyai aktivitas biologis yang spesifik. Edress et al. (2010) mengemukakan bahwa hampir beberapa senyawa pirimidinon yang mengikat gugus arilidin mempunyai potensi sebagai agen antitumor. Chern et al. (2003) melaporkan bahwa 2-sianoimino-4pirimidinon (1), suatu turunan pirimidinon, menunjukkan aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker kolon (DLD1), sel kanker hati (HA22T), dan sel kanker payudara (MCF-7) (Tabel 1.1). Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah panjang rantai berpengaruh penting terhadap aktivitas senyawa. Panjang rantai C6 (n=6) menunjukkan aktivitas sitotoksik yang optimal dalam membunuh sel kanker, sedangkan pada panjang rantai C5 (n=5) dan C7 (n=7) menunjukkan aktivitas yang kurang maksimal. Struktur dari 2-sianoimino-4-pirimidinon (1) adalah: N CN N
N
N
(CH2)n
O
Cl
O CH3
Gambar 1.1 Struktur 2-sianoimino-4-pirimidinon (1)
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
3
Tabel 1.1 Bioaktivitas 2-sianoimino-4-pirimidinon terhadap sel kanker Senyawa
Sitotoksisitas (IC50 dalam nM)
1
n 5
DLD1 1780
HA22T 4109
MCF-7 9261
2 3
6 7
214 1245
333 370
270 460
Berdasarkan structure activity relationships (SAR), senyawa yang mempunyai struktur molekul yang sama menunjukkan bioaktivitas yang hampir sama. Bioaktivitas terhadap sel kanker yang ditunjukkan turunan pirimidinon (1), memberikan inspirasi untuk mensintesis suatu molekul target yang mempunyai bioaktivitas sebagai antikanker. Sintesis molekul target ini merupakan perkembangan dari sintesis senyawa biscalkon pada penelitian Handika (2011) yang telah dilakukan sebelumnya. Calkon merupakan salah satu turunan flavonoid yang memiliki gugus karbonil α, β, tak jenuh. Calkon yang telah disintesis pada penelitian Handika (2011) selain memiliki gugus karbonil α, β, tak jenuh, juga mengandung gugus N dalam cincin heterosiklik yang dapat digunakan sebagai antikanker. Handika (2011) melaporkan bahwa turunan analog calkon, 3,5-bis-(2,3-dimetoksi benzilidin)-1-metil-piperidin4-on, mempunyai harga IC50 sebesar 1,77 µgr/ml. Harga bioaktivitas analog calkon ini masih belum maksimal, sehingga diperlukan penelitian lanjutan dengan mengubah struktur senyawa analog calkon menjadi struktur senyawa pirimidinon yang diharapkan memiliki bioaktifitas lebih tinggi. Oleh karena itu akan disintesis senyawa turunan pirimidinon dengan menggunakan senyawa antara analog calkon. Senyawa molekul target tersebut
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
4
diharapkan memiliki aktivitas sitotoksik yang tinggi, bersifat selektif, dan berpotensi dikembangkan sebagai senyawa antikanker. Senyawa molekul target yang akan disintesis tersebut adalah 3-(4-klorofenil)-1-(3,4-diklorofenil)-8(2,4dimethoksibenzilidin)-4-(2,4-dimetoksi fenill)-6-metil-3,4,5,6,7,8-heksahidro1H-pirido[4.3-d]pirimidin-2-on (2), suatu turunan pirimidinon dengan struktur sebagai berikut: Cl
Cl Cl OCH3
H3CO
O N
N
OCH3
N
OCH3
CH3
Gambar 1.2 Struktur Molekul Target (2) Senyawa turunan pirimidinon pada umumnya dapat disintesis dengan metode reaksi Biginelli. Reaksi Biginelli merupakan salah satu contoh dari multi component reactions (MCRs), yaitu reaksi antara tiga senyawa atau lebih yang bereaksi dalam satu wadah sekaligus. Dalam sintesis pirimidinon dengan menggunakan reaksi Biginelli, material dasar yang dibutuhkan adalah keton, aldehid, dan urea, yang dicampurkan dalam satu wadah dengan menambahkan katalis asam. Namun, reaksi Biginelli yang melibatkan multi komponen starting material ini mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya rendahnya prosentase dari produk yang diinginkan karena terjadi berbagai macam reaksi (Ritmaleni et al., 2006) dan sulitnya menemukan kondisi reaksi yang tepat, karena setiap reaksi
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
5
memerlukan kondisi pelarut, konsentrasi, suhu, dan waktu reaksi yang berbedabeda (Weber et al., 2000). Kelemahan Biginelli yang lainnya adalah pada saat reaksi dihasilkan hasil samping berupa air, sedangkan katalis yang biasa digunakan adalah katalis logam organik yang bekerja maksimal dalam keadaan bebas air, sehingga katalis tidak dapat bekerja dengan maksimal (Rameshar, 2008). Oleh karena itu, pada sintesis senyawa molekul target (2) ini, tidak menggunakan reaksi Biginelli, namun menggunakan reaksi siklo kondensasi dengan senyawa antara analog calkon. Dalam sintesis senyawa organik, perencanaan sintesis dapat dilakukan melalui analisis retrosintesis. Retrosintesis dimulai dari molekul yang diinginkan (molekul target) yang kemudian dipecah menggunakan diskoneksi sehingga terbentuk senyawa sebagai pereaksi yang tersedia (Sastrohamidjojo dan Pranowo, 2009). Analisis retrosintesis dari molekul target (2) adalah sebagai berikut: Cl
Cl Cl
O
OCH3
N
N
N
H3CO
OCH3
OCH3
CH3
(2)
OCH3
Cl Cl
OCH3
O N H
(3)
Skripsi
O
N H
Cl
+
H3CO
N
OCH3
CH3
(4)
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
6
O
OMe O N Me
+ 2
H
MeO
(5)
(6)
Gambar 1.3 Analisis retrosintesis molekul target Berdasarkan analisis retrosintesis diatas, dapat diketahui tiga buah molekul dasar (starting material) untuk mensintesis molekul target (2) yaitu keton (Nmetilpiperidin-4-on (5)), aldehid (2,4-dimetoksibenzaldehid (6)), dan turunan urea (1-(4-klorofenil)-3-(3,4-diklorofenil)-urea (3)). Dari analisis retrosintesis tersebut juga dapat diketahui bahwa untuk mensintesis molekul target (2) digunakan dua tahap reaksi (multi step) yaitu reaksi siklo kondensasi dan reaksi kondensasi aldol silang dengan katalis basa (Parsons, 2003). Dikarenakan reaksi yang terjadi adalah reaksi multi step, maka dalam reaksi tersebut dihasilkan senyawa antara calkon (3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on (4)). Analisis struktur dari senyawa molekul target (2) dilakukan dengan metode spektroskopi meliputi: UV-Vis, IR, NMR, MS sekaligus uji bioaktivitas senyawa antikanker.
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
7
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1.
Apakah senyawa molekul target (2) dapat disintesis dari 3,5-bis-(2,4dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
dan
1-(4-klorofenil)-3-(3,4-di
klorofenil)-urea (3)? 2.
Apakah senyawa molekul target (2) memiliki bioaktivitas sebagai antikanker?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun penelitian ini bertujuan untuk : 1.
Mensintesis senyawa molekul target (2) dari 3,5-bis-(2,4-dimetoksi benzilidin)-N-metilpiperidin-4-on, dan 1-(4-klorofenil)-3-(3,4-diklorofenil)urea (3).
2.
Mengetahui bioaktivitas senyawa molekul target (2) sebagai antikanker.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang sintesis senyawa molekul target (2), yang merupakan turunan pirimidinon, dan manfaatnya sebagai obat antikanker yang efektif bagi masyarakat. Dengan demikian penelitian ini diharapkan dapat turut menyumbangkan peranan dalam dunia kesehatan.
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Calkon Calkon merupakan keton aromatis yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam aktivitas biologi. Calkon termasuk dalam kelompok senyawa turunan flavanoid yang memiliki gugus karbonil α,β tak jenuh. Adanya gugus karbonil α,β tak jenuh menyebabkan calkon memiliki aktivitas biologis sebagai antibakteri, antiinflamasi, antifungal, dan anti kanker (Szliszka, 2009). Jayapal (2010) melaporkan bahwa sintesis 2,6-dihidroksi calkon tersubstitusi, suatu turunan calkon, dapat dilakukan dengan menggunakan reaksi kondensasi aldol pada kondisi basa dan dengan katalis SOCl2. Hardian Handika (2011) melaporkan bahwa suatu analog calkon dapat di peroleh dengan menggunakan kondensasi aldol dengan katalis basa. Senyawa yang berhasil disintesis tersebut adalah 3,5-bis-(2,3-dimetoksibenzilidin)-1metilpiperidin4-on. Senyawa analog calkon yang telah disintesis tersebut memiliki aktivitas antikanker yang tinggi dengan nilai IC50 sebesar 1.77 µgr/ml dan mengalahkan senyawa kontrol positinya, doxorubisin yang mempunyai aktivitas sebesar 3.080 µgr/ml
2.2 Reaksi Kondensasi Reaksi kondensasi adalah reaksi yang terjadi antara dua molekul atau lebih yang bergabung menjadi suatu molekul yang lebih besar, dengan atau tanpa 8 Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
9
hilangnya suatu molekul kecil seperti air (Hoffman, 2004). Kondensasi aldol merupakan suatu reaksi antara dua buah molekul aldehid atau keton dalam basa yang menghasilkan β-hidroksi aldehid atau β-hidroksi keton (Parsons, 2003). Mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut:
O H
C
H C H H O
O
OH H
OH
C C H H C CH3 H2
C
O C H H
H2O (protonisasi)
H
O C
+
H
C
CH3
O C H C CH3 H2
Berdasarkan mekanisme reaksi di atas, terdapat dua buah aldehid. Dengan katalis basa ion enolat dari aldehid bereaksi dengan aldehid yang lain. Gugus karbonil diadisi untuk membentuk ion alkoksida. Kemudian ion alkoksida ini mengambil proton dari air dan dihasilkan produk aldol. Reaksi aldol, jika diteruskan pada suhu yang relatif tinggi, akan berlanjut menjadi reaksi dehidrasi. Selanjutnya akan terbentuk produk akhir berupa senyawa aldehid atau keton-α,β tak jenuh. Senyawa β-hidroksi aldehid atau βhidroksi keton yang didapat dari kondensasi aldol sangat mudah didehidrasi, menghasilkan produk utama yang mempunyai ikatan rangkap dua antara atom karbon α dan atom karbon β (Siswoyo, 2009). Jenis-jenis kondensasi aldol yaitu kondensasi aldol silang, dan Kondensasi Knoevenagel (Mc. Murry, 2000).
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
10
O OH O H+ encer + H2O CH3CH CH2CH hangat CH3CH CHCH 2.2.1 Reaksi kondensasi Aldol silang Reaksi kondensasi aldol silang melibatkan dua jenis karbonil yang berbeda. Reaksi kondensasi aldol silang terjadi apabila hanya ada satu karbonil yang mempunyai hidrogen-α, dengan kata lain hanya ada satu karbonil yang dapat dideprotonisasi membentuk nukleofil enolat. Karbonil yang tidak memiliki hidrogen α harus lebih elektrofilik daripada karbonil yang memiliki hidrogen α (Parsons, 2003). Mekanisme reaksi kondensasi aldol silang adalah sebagai berikut:
O Ph
C
+ H
H H Ph
C
H3C
O C H
C
O
O C
OH Ph
t-Bu
H
H
t-Bu -H2O Ph
OH
O
C
C
H
C
O
+
C
H H C 3
H
C enolat
O H
C
t-Bu Ph
H
H
t-Bu
O C
C
t-Bu
H
2.3 Pirimidinon Pirimidinon merupakan senyawa aktif biologis, yang dapat diperoleh baik dari alam maupun dari hasil sintesis. Pirimidinon dan turunannya banyak digunakan dalam bidang farmasi dan biokimia, dikarenakan bioaktivitasnya sebagai antihipertensi, antiviral, antibakteri, antiinflamasi, dan agen antitumor (Jenner, 2004). Senyawa pirimidinon sangat menarik untuk dikembangkan karena
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
11
pirimidinon dengan rantai samping tertentu diduga mempunyai aktivitas biologis yang spesifik. Edress et al. (2007) melaporkan bahwa hampir beberapa senyawa pirimidinon yang mengikat gugus arilidin mempunyai potensi sebagai agen antitumor. Struktur senyawa pirimidinon adalah sebagai berikut:
O NH N Gambar 2.1 Struktur Pirimidinon Senyawa turunan pirimidinon pada umumnya dapat disintesis dengan metode reaksi Biginelli. Reaksi Biginelli merupakan salah satu bagian dari Multi Component Reactions (MCRs), yaitu reaksi antara tiga senyawa atau lebih yang bereaksi dalam satu wadah sekaligus. Dalam sintesis pirimidinon dengan menggunakan reaksi Biginelli, material dasar yang dibutuhkan adalah keton, aldehid, dan urea, yang dicampurkan dalam satu wadah dengan menambahkan katalis asam. Namun, kelemahan dari reaksi Biginelli adalah pada saat reaksi dihasilkan hasil samping berupa air, sedangkan katalis yang biasa digunakan adalah katalis logam organik yang bekerja maksimal dalam keadaan bebas air, sehingga katalis tidak dapat bekerja dengan maksimal (Rameshar, 2008). Kelemahan reaksi Biginelli yang lainnya adalah sulitnya menemukan kondisi reaksi yang tepat, karena setiap tahapan reaksi memerlukan kondisi pelarut, konsentrasi, suhu, dan waktu reaksi yang berbeda-beda (Weber et al., 2000).
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
12
Contoh beberapa senyawa turunan pirimidinon beserta informasi bioaktivitasnya adalah sebagai berikut: OMe
OH O
O NH
EtO Me
N H
OMe
EtO
O
Me
O
NH N H
O
EtO Me
b
a
c
NH N H
O
Gambar 2.2 Struktur turunan pirimidinon Struktur turunan pirimidinon gambar 2.2.a merupakan struktur dari oxoMonoastrol dengan harga IC50 terhadap sel kanker ovarium OVCAR03 sebesar 33,5 µg/ml. Struktur 2.2.b dan 2.2.c merupakan analog dari oxo-Monoastrol masing-masing mempunyai harga IC50 terhadap OVCAR03 sebesar >100 µg/ml dan 67,2 µg/ml (Russowsky, 2006).
2.4 Reaksi Siklo Kondensasi Reaksi siklo kondensasi merupakan salah satu bagian dari reaksi penutupan cincin (ring closure methathesis). Siklo kondensasi merupakan reaksi penutupan cincin akibat adanya kondensasi antara heteroatom dan atom karbon dengan tingkat oksidasi yang berbeda. Ogini (2008) melaporkan bahwa 1,3,5heterosubtitusi
cincin benzena dapat disintesis menggunakan reaksi siklo
kondensasi. Mekanisme sintesis senyawa 1,3,5-heterosubstitusi cincin benzena adalah sebagai berikut:
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
13
H+ R
OH
O
OH + R
R
R
R
R OH OH
O R
R
R
R R R
OH R
R
OH
R
R
H
R
R
R
OH
OH
R
R
Pada senyawa heterosiklik yang mengandung atom N, seperti piridin, pirimidin dan pirimidinon, siklo kondensasi terjadi pada gugus karbonil dengan atom N membentuk suatu imina ataupun enamina dan melepaskan air. Senyawa pirimidinon dapat disintesis dengan reaksi siklokondensasi berbahan dasar aldehid, keton, dan urea. Reaksi siklo kondensasi pirimidinon pada reaksi Biginelli (Raj, 2011) adalah sebagai berikut: O O H 2N
NH 2 O HO
N H2
O NH 2
N NH 2 H2 CO2Et Me
-H2O
EtO2C
Me
EtO2C
NH N H
O
OH
O
O
N H2
NH 2
Me
2.5 Kromatografi Kromatografi merupakan pemisahan komponen dari campuran senyawa kimia berdasarkan distribusinya pada fasa gerak dan fasa diam. Fase gerak merupakan zat cair atau gas yang dapat membawa senyawa sepanjang kolom
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14
sedangkan fase diam merupakan lapisan tipis cairan yang melekat pada penyangga atau permukaan zat padat yang berfungsi sebagai penyerap (Shriner, 2004). Pemilihan teknik kromatografi didasarkan pada kelarutan maupun sifat volatil zat yang dianalisis. Terdapat berbagai macam kromatografi yang dapat digunakan untuk memisahkan campuran senyawa kimia diantaranya, kromatografi kertas, kromatografi lapis tipis (KLT), kromatografi kolom, kromatografi gas, dan kromatografi cair kinerja tinggi. 2.5.1 Kromatografi lapis tipis (KLT) Kromatografi lapis tipis merupakan teknik pemisahan senyawa kimia yang didasarkan pada perbedaan adsorpsi atau partisi oleh fasa diam di bawah gerakan fasa gerak (eluen). KLT mempunyai dua tujuan. Pertama, digunakan untuk analisis kulitatif dan analisis kuantitatif. Kedua, digunakan untuk memperoleh pelarut yang akan digunakan dalam kromatografi kolom. Fasa gerak yang digunakan pada KLT dapat berupa pelarut tunggal atau pelarut campuran dengan berbagai komposisisi, tergantung pada macam dan polaritas senyawa kimia yang dipisahkan. Fasa diam yang digunakan berupa lapisan tipis (tebal 0,1-0,2 mm) yang terdiri atas bahan padat yang dilapiskan pada permukaan dengan bantuan penyangga datar. Contoh absorben yang digunakan antara lain silika gel, alumunium oksida, magnesium fosfat, poliamida, sepadhex, damar penukar ion dan selulosa (Shriner, 2004). Pada penggunaan teknik kromatografi lapis tipis, senyawa hasil sintesis dilarutkan dengan pelarut yang sesuai, kemudian ditotolkan pada satu titik di atas fasa diam dengan bantuan pipa kapiler dan dielusi dalam fasa gerak. Jika senyawa
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
15
yang dipisahkan berwarna, maka dapat segera diamati pemisahannya. Namun, jika senyawa yang dipisahkan tidak berwarna, maka diperlukan penampak noda. Beberapa metode yang digunakan adalah sinar UV, flouresensi, iod, dan atomisasi (Shriner, 2004). Data yang diperoleh pada KLT yaitu nilai Rf, yang didefinisikan sebagai : Rf =
𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑒𝑙𝑢𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡
2.5.2 Kromatografi lapis tipis preparatif (KLTP) KLTP merupakan metode pemisahan yang hampir sama dengan KLT namun dapat memisahkan sampel dalam jumlah gram dengan adsorben yang paling umum yaitu silika gel. Ukuran pelat yamg digunakan biasanya 20 x 20 cm atau 20 x 40 cm. Sebelum ditotolkan pada pelat KLTP, sampel dilarutkan terlebih dahulu dengan sedikit pelarut. Kemudian ditotolkan dengan pipa kapiler membentuk pita. Pemilihan pelarut ditentukan berdasarkan pemisahan terbaik pada KLT kemudian plat KLTP dielusi sampai tanda batas. Pita yang diinginkan dikerok dari pelat dan diekstraksi dengan pelarut yang sesuai. 2.6 Analisis Spektroskopi Spektroskopi adalah analisis kimia berdasarkan hasil interaksi antara materi dengan sinar. Apabila seberkas sinar mengenai materi maka akan terjadi interaksi antara sinar dengan materi tersebut. Hasil interaksi antara materi dan sinyal dapat berupa penyerapan sinar, pemantulan, penerusan dan penghamburan (Pearsons, 2003).
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
16
Berdasarkan pengukurannya, spektroskopi dapat dibedakan menjadi spektroskopi emisi, adsorpsi, pemendaran, dan penghamburan (Shriner, 2004). Pada umumnya, instrumen yang digunakan untuk analisis struktur molekul organik adalah spektrofotometer UV-Vis, IR, NMR, dan spektroskopi massa (MS). 2.6.1 Spektroskopi ultraviolet-visibel (UV-Vis) Spektroskopi UV-Vis merupakan metode analisis analit berdasarkan fenomena hasil interaksi antara materi dengan sinar (radiasi elektromagnetik). Daerah pengukuran panjang gelombang spektrofotometri UV-Vis adalah 200-380 nm untuk UV dan 380-800 nm untuk visibel (Lambert, 2001). Molekul organik yang disinari dengan panjang gelombang tertentu akan menyerap energi, yang setara untuk mengeksitasi elektron ke tingkat yang lebih tinggi (Pearson, 2003). Pelarut yang banyak digunakan dalam analisis spektoskopi UV-Vis diantaranya, etanol, air, metanol, eter, dan heksana. Hasil analisis kualitatif metode ini kurang mencukupi dalam penentuan struktur suatu molekul organik, sehingga hanya digunakan sebagai data penunjang dari hasil analisis metode spektroskopi yang lain.
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
17
Gambar 2.3 Instrumen UV-VIS Sumber: (http://www.icems.ist.utl.pt/chemistry/Rede.html) 2.6.2 Spektroskopi inframerah (IR) Spektroskopi Inframerah adalah teknik analisis suatu senyawa dengan mengukur serapan radiasi inframerah pada berbagai panjang gelombang. Apabila radiasi inframerah dikenakan pada molekul, maka akan terjadi absorbsi radiasi inframerah oleh molekul tersebut, sehingga terjadi perubahan tingkat energi rotasi dan energi vibrasi. Dalam spektroskopi inframerah terdapat dua vibrasi molekul, yaitu vibrasi ulur dan vibrasi tekuk. Pada vibrasi ulur terjadi perubahan jarak terus-menerus antara dua atom dalam molekul sedangkan pada vibrasi tekuk terjadi perubahan sudut antara dua ikatan atom dalam molekul (Hoffman, 2004). Spektrum inframerah suatu senyawa merupakan sifat fisik yang khas bagi senyawa tersebut, kecuali senyawa berisomer optik. Daerah spektrum inframerah yang biasa digunakan dalam analisis adalah pada bilangan gelombang 4000-667 cm-1. Daerah di sebelah kanan 1400 cm-1 seringkali sangat rumit, karena pada daerah ini korelasi antara suatu pita dan gugus fungsional tidak dapat disimpulkan dengan cermat, tetapi pada daerah ini serapan tiap senyawa organik sangat unik. Oleh karena itu, daerah bagian spektrum ini dinamakan daerah sidik jari (fingerprint region). Pada daerah 4000-1300 cm-1 merupakan daerah gugus fungsi, sedangkan pada daerah 900-650cm-1 dinamakan daerah aromatis (Wade, 2006).
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
18
Spektra inframerah dapat digunakan untuk menginterpretasikan ada tidaknya gugus fungsional. Pada senyawa pirimidin dan purin absorbsi kuat terjadi pada bilangan gelombang 1630 cm-1 karena adanya C=N dan pada bilangan gelombang 1580-1520 cm-1 dari C=C pada cincin, serta dihasilkan pula puncak C-H aromatis pada bilangan gelombang 685 -660 cm-1 (Lambert, 2001).
Gambar 2.4 Instrumen IR Sumber: (http://chemistry.uconn.edu/SuibGroup/facilities.htm)
2.6.3 Spektroskopi resonansi magnet inti (NMR) Spektroskopi NMR (nuclear magnegtic resonance) didasarkan atas penyerapan gelombang radio oleh inti-inti tertentu dalam molekul organik apabila molekul diletakkan dalam medan magnet yang kuat. Spektroskopi RMI dapat memberikan gambaran mengenai atom H dan C dalam sebuah molekul organik (Lambert, 2001). Semua inti atom bermuatan karena mengandung proton dan juga mempunyai spin inti sehingga menyebabkan beberapa inti bersifat magnet. Perputaran elektron pada porosnya (spin) menghasilkan momen dipol magnet. Perilaku dipol magnet ini dicirikan oleh bilangan kuantum spin inti magnet yang diberi simbol I. Jika harga I=0, inti tersebut tidak berinteraksi dengan medan
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
19
magnet sehingga disebut tidak kromofor NMR. Harga inti dengan I= 1/2 , memiliki nomor massa ganjil, sehingga memiliki momen magnet tidak sama dengan nol. Hal inilah yang menyebabkan inti dapat berinteraksi dengan medan magnet eksternal, sehingga disebut kromofor NMR. Pada inti dengan proton dan netron ganjil, inti memiliki I=1, 2, atau lebih tinggi sehingga isotop ini lebih sukar diamati dan pola spektranya melebar (Pearson, 2003). Dalam spektroskopi NMR, setiap jenis inti memiliki nilai geseran kimia dan kopling spin-spin yang khas, bergantung pada lingkungan kimia spin inti yang diamati. Sampel yang digunakan dapat berbentuk padat atau cair dan untuk pengukurannya diperlukan suatu standar yaitu TMS (Tetra Metil Silan). Spektroskopi NMR dibedakan menjadi dua yaitu spektroskopi 1H-NMR dan spektroskopi
13
C-NMR. Pada 1H-NMR hampir sebagian proton di alam aktif
NMR dan kelimpahannya tinggi sebesar 99,985%, sedangkan pada atom 12C yang kelimpahan di alam besar, tidak aktif NMR, namun isotopnya
13
C yang
kelimpahannya sebesar 1,1% aktif NMR (Hoffman, 2004).
Gambar 2.5 Istrument NMR Sumber: (http://www.ohsu.edu/xd/education/nmr-core.cfm)
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
20
2.6.3.1 Spektroskopi resonansi magnet inti proton (1H-NMR) Spektroskopi 1H-NMR memberikan informasi mengenai banyaknya jenis lingkungan hidrogen yang berbeda dalam suatu molekul, banyaknya atom hidrogen yang ada pada masing-masing lingkungan tersebut, dan banyaknya atom hidrogen pada atom karbon (Lambert, 2001). Penentuan struktur molekul organik dengan metode ini harus menggunakan pelarut yang tidak mengandung proton, misalnya CDCl3. Larutan yang dianalisis diletakkan dalam medan magnet yang kuat sehingga proton akan mengalami pergeseran kimia yang berlainan sesuai dengan lingkungan molekulnya (Pearson, 2003). 2.6.3.2 Spektroskopi resonansi magnet inti carbon (13C-NMR) Spektroskopi 13C-NMR berguna untuk menentukan jumlah dan sifat atom karbon dari suatu molekul organik. Pada spektroskopi ini terjadi proses antaraksi atom karbon dengan proton yang berdekatan, sehingga letak atom karbon dapat diketahui dari sifatnya yang terdeskripsi pada sinyal. Daerah pergeseran kimia untuk 13C-NMR terletak pada 0-200 ppm. Pergeseran kimia atom karbon berbedabeda tergantung pada kondisi lingkungannya (Shriner, 2004). 2.7 Kanker Kanker adalah salah suatu penyakit dimana terjadi pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal, cepat, dan tak terkendali. Sel kanker berbahaya karena dapat menyebabkan kematian baik secara langsung maupun tidak langsung (Dalimarta, 2003). Kanker atau karsinoma ditandai dengan terbentuknya jaringan baru oleh sel-sel yang abnormal dan bersifat ganas (malign). Sel-sel tersebut
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
21
mampu memperbanyak diri secara cepat dan terus-menerus (proliferasi) sehingga menimbulkan pembengkakan atau benjolan yang disebut tumor atau neoplasma. Sel-sel kanker tidak hanya mampu menginfiltrasi jaringan sehat disekitarnya, tetapi juga mampu menyebarkan sel-selnya melalui saluran darah dan limfe ke bagian tubuh yang lain (metastase) (Katzung, 2002). Pengobatan kanker secara medis yang selama ini dilakukan adalah pembedahan (operasi), penyinaran (radiasi) dan terapi kimia (kemoterapi). Pembedahan dan penyinaran hanya efektif jika sel kanker belum bermetastase. Jika sudah bermetastase, dapat dilakukan pengobatan secara sistemik dengan kemoterapi (Adib, 2011).
2.8 Senyawa Antikanker Tujuan utama dari pengobatan penyakit kanker yaitu membinasakan selsel kanker dengan membunuh atau membuang sel-sel kanker. Uji sitotoksik merupakan suatu perkembangan untuk mengidentifikasi obat sitotoksik baru. Parameter yang digunakan dalam uji sitotoksik ini adalah nilai IC50. Nilai IC50 menunjukkan nilai konsentrasi yang menghasilkan hambatan proliferasi sel 50% dan menunjukkan potensi ketoksikan suatu senyawa terhadap sel. Semakin kecil harga IC50 maka senyawa tersebut semakin efisien digunakan sebagai antikanker. Uji sitotoksik sebagian besar masih menggunakan hewan percobaan meskipun terdapat berbagai ketidakcocokan ketika diekstrapolasikan pada manusia. Metode in vitro merupakan alternatif pengganti hewan uji. Uji in vitro ini mempunyai relevansi yang cukup baik dalam mendeteksi potensi ketoksikan suatu obat pada manusia (Nasca, 2008).
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
22
2.9 Agen kemoterapi Kemoterapi merupakan pengobatan yang menggunakan bahan-bahan bioaktif dari hasil sintesis atau isolasi bahan alam. Tujuan dari kemoterapi adalah untuk membunuh atau meminimumkan proliferasi sel kanker. Pengelompokan agen kemoterapi didasarkan pada mekanisme antikanker didalam tubuh. Terdapat lima kelas utama dalam agen kemoterapi, diantaranya sebagai berikut: a. Antimetabolit Antimetabolit merupakan analog struktural dari hasil metabolisme fisiologik (metabolit), yang menghambat metabolisme dengan dua cara, yaitu menjadi analog subsrat (substrat saingan) agar dapat memasuki alur metabolisme atau menjadi inhibitor pada enzim tertentu sehingga metabolisme substrat tidak berlangsung. Target utama antimetabolit yang digunakan dalam sitostatika adalah biosintesis asam nukleat. Sel kanker yang sangat cepat membelah membutuhkan jumlah nukleotida yang lebih besar daripada sel normal, pembelahan sel inilah yang mula-mula dihambat (Katzung, 2002).
b. Alkilator Senyawa pengalkilasi pada prinsipnya dapat bereaksi dengan semua pusat nukleofilik, diantaranya gugus amino, tiol, dan karboksil. Pada basa DNA, yang lebih banyak dialkilasi adalah guanin, adenin, dan sitosin. Mekanisme penghambatan pertumbuhan sel kanker oleh golongan alkilator adalah membentuk ion karbonium (alkil) yang sangat reaktif, kemudian gugus alkil ini akan berikatan
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
23
kovalen silang pada konstituen sel yang nukleofilik. Dari segi kuantitatif, sisi basa DNA yang menonjol adalah alkilasi pada N-7 guanin karena bersifat nukleofilik kuat. Guanin biasanya terdapat dalam tautomer keto dan dapat berikatan dengan sitosin, namun karena posisi N7 pada guanin teralkilasi, maka akan terbentuk tautomer enol. Sehingga menyebabkan terjadinya pasangan basa yang abnormal yaitu basa guanin berpasangan dengan basa timin, dan terjadi miscoding (Katzung, 2002). c. Antibiotik Antibiotik yang digunakan sebagai sitostatika bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan tumor dengan cara pengikatan pada DNA.
Rantai
DNA yang terikat tidak dapat berfungsi sebagai template pada sintesis RNA dan protein. Contohnya pada doksorubisin yang memunyai struktur kerangka cincin datar dan tertimbun pada DNA heliks ganda, sehingga menyebabkan penghambatan replikasi DNA. Melalui pemblokan RNA-polimerase yang bergantung-pada DNA dinambat juga sintesis RNA pada tahap transkripsi (Katzung, 2002).
d. Alkaloid Vinblastin dan vinkristin adalah alkaloid Vinca rosea dengan susunan kompleks
yang mengandung sistem indol dan indolin. Pada alkaloid vinka
mekanismenya adalah menghancurkan benang spindle sehingga pembelahan sel terhenti pada metafase (benang spindel terbentuk dari mikrotubul pada
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
24
metaphase). Perhentian pada metafase menyebabkan kematian sel. Selain itu juga dapat mengganggu inkorporasi uridin menjadi mRNA (Katzung, 2002). e. “Miscellaneus agents” Hidroksiurea merupakan analog urea yang dapat menghambat sintesis DNA. Mekanismenya menghambat ribonuklease reduktase pada fase S, sehingga menyebabkan deplesi (berkurang) deoksiribonuklease trifosfat, dan menghambat sintesis DNA ( Handika, 2011).
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sintesis Senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on Senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on dapat disintesis
dengan
mereaksikan
N-metilpiperidin-4-on
dan
2,4-dimetoksi
benzaldehid dalam pelarut etanol. Pada reaksi tersebut ditambahkan NaOH 40% yang berperan sebagai katalis pada tahap pembentukan enolat dari Nmetilpiperidin-4-on. Pada sintesis senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-Nmetilpiperidin-4-on, ke dalam labu alas bulat dimasukkan N-metilpiperidin-4-on dan 2,4-dimetoksibenzaldehid dalam pelarut etanol. Setelah campur, pada bagian luar labu diberi penangas es sehingga didapatkan suhu campuran kurang dari 10 ºC. Pada suhu tersebut NaOH 40% ditambahkan tetes demi tetes agar suhu campuran tetap kurang dari 10 ºC. Kemudian campuran direfluks dalam penangas es selama 1 jam. Setelah 1 jam, penangas es diambil dan campuran yang berwarna kuning keruh tersebut direfluks pada suhu kamar selama 4 jam. Selama reaksi berlangsung, campuran reaksi diaduk dengan pengaduk magnetik agar frekuensi tumbukan antar molekul bertambah sehingga kecepatan reaksi akan meningkat. Perbedaan suhu dimaksudkan agar peristiwa dehidrasi berlangsung sempurna. Hasilnya berupa endapan berwarna kuning muda dalam larutan kuning yang selanjutnya dituang ke dalam gelas beker berisi air es, agar terbentuk endapan lebih banyak lagi. Campuran tersebut didiamkan beberapa menit dan disaring menggunakan corong Buchner. Endapan kuning yang didapat
33 Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
34
direkristalisasi menggunakan pelarut campuran etanol dan air. Rekristalisasi dilakukan dengan melarutkan padatan hasil sintesis dengan etanol panas, kemudian disaring panas-panas yang bertujuan untuk menghilangkan pengotor. Selanjutnya, ditambah akuades tetes demi tetes sehingga diperoleh kristal berwarna kuning. Kristal tersebut disaring dengan corong Buchner, ditimbang, dan didapatkan senyawa hasil sintesis sebanyak 0,7345 g dengan rendemen sebesar 60%. Sintesis senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin 4-on didasarkan pada reaksi kondensasi aldol silang yang terjadi antara Nmetilpiperidin-4-on sebagai karbonil yang mempunyai hidrogen-α dan 2,4dimetoksibenzaldehid. Mekanisme reaksi pembentukan dari senyawa 3,5-bis-(2,4dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on tertera pada Gambar 4.2. Senyawa
3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
diuji
kemurniannya menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dengan tiga sistem eluen yang berbeda dan didapatkan data sebagai berikut:
Gambar 4.1 Foto hasil KLT tiga eluen
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
35
H O
OH
O
O
O
H
N
O
O
OCH3
H
N
CH3
OCH3
CH3
N
OCH3
N
OCH3
CH3
CH3 H
OCH3
O
O
OCH3
OH
O
OH
OCH3
-H2O H N
N
OCH3
OCH3
CH3
CH3
CH3
OH
N
OCH3 O
OCH3
O
H
OH
OCH3
OCH3
O H
N
H3CO
OCH3
N
CH3 OCH3 OH
OCH3
CH3
H O
OCH3
OCH3 O
OCH3
O
H H3CO
N
OCH3
H3CO
N
CH3
OCH3
CH3 H
OCH3 OH
H3CO
O
N
OCH3 OH
OCH3
OCH3
H3CO
OCH3
O
N
OCH3
CH3
CH3
OCH3
H3CO
O
OCH3
N
OCH3
CH3
Gambar 4.2 Mekanisme pembentukan senyawa hasil sintesis
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
36
Tabel 4.1 Data hasil KLT tiga eluen Eluen
Rf
n-heksana:etil asetat (7:3)
0.30 cm
n-heksana:etil asetat (5:5)
0.35 cm
n-heksana:etil asetat (3:7)
0.51 cm
Berdasarkan data hasil KLT didapatkan satu
noda dengan Rf yang
berbeda dalam tiga sistem eluen yang terdapat dalam tabel 4.1. Selain dari data KLT, kemurnian hasil sintesis ditentukan dengan mengukur titik leleh menggunakan Fisher John Melting Point Apparatus. Senyawa diduga sudah cukup murni jika meleleh dengan dekomposisi pada rentang temperatur yang sempit. Senyawa hasil sintesis diamati mulai meleleh sampai meleleh secara keseluruhan dan didapatkan titik leleh antara 134-136 0C. Berdasarkan data KLT dan uji titik leleh dapat disimpulkan bahwa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-Nmetilpiperidin-4-on yang disintesis telah cukup murni. Analisis spektroskopi senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metil piperidin-4-on meliputi analisis UV, IR, MS, dan NMR. Pada analisis UV-VIS, Spektrum khas senyawa calkon λmaks berada pada rentang 230-270 (pita II) dan 340-390 (pita I). Spektrum dari senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-Nmetilpiperidin-4-on diukur dalam larutan dengan pelarut metanol menghasilkan λmaks pada 252
nm dan 400
nm.
Nilai λmaks senyawa 3,5-bis-(2,4-
dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on tidak termasuk dalam rentang pita I senyawa calkon, namun, masih masuk ke dalam rentang pita II senyawa calkon.
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
37
Hal ini dikarenakan senyawa tersebut memiliki gugus sinamoil yang disubstitusi dengan gugus auksokrom sehingga λmaks mengalami efek batokromik (pergeseran merah). Data spektrum UV-Vis terdapat dalam lampiran2. Analisis IR dapat memberikan informasi gugus fungsi yang ada pada senyawa hasil sintesis. Uji spektroskopi IR yang terdapat pada lampiran 3 menampakkan pita serapan pada bilangan gelombang 2932,80 cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi ulur dari C-H sp3, sedangkan pita serapan pada bilangan gelombang 1595,30 cm-1 menunjukkan adanya gugus C=O yang terkonjugasi dengan dua gugus α,β-tak jenuh yang menyebabkan penurunan efek ulur C=O. Pita serapan pada bilangan gelombang 1497,07 cm-1 dan 1459,07 cm-1 menunjukkan adanya C=C aromatis dan pada bilangan gelombang 1265,48 cm-1 dengan intensitas yang kuat menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus C-O-C asimetris. Analisis spektroskopi NMR bertujuan untuk mengetahui letak dan jumlah atom proton (1H-NMR) dan atom karbon (13C-NMR) dalam suatu struktur senyawa. Pada spektrum (13C-NMR) yang terdapat pada lampiran 5, terlihat sinyal pada pergeseran kimia pada 186,9 ppm yang menunjukkan adanya gugus C=O. Adanya gugus =CH- muncul sebagai sinyal pada pergeseran kimia 131,9. Dua gugus C kuartener pada benzena muncul pada pergeseran kimia yang besar dikarenakan dekat dengan atom yang keelektronegatifannya tinggi yaitu pada 161,9 ppm ; 160,0 ppm; dan satu atom C kuartener yang lainnya muncul pada pergeseran kimia 117,6 ppm, sedangkan tiga gugus =CH- dari benzena muncul pada pergeseran kimia 131,3 ppm; 104,3 ppm; dan 98,3 ppm. C kuartener dekat
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
38
karbonil (=C<) muncul sebagai sinyal pada pergeseran kimia 131,4 ppm. Dua buah gugus OCH3 muncul pada pergeseran kimia 57,3 ppm dan 55,5 ppm. Gugus N-CH2 dan N-CH3 ditunjukkan dengan munculnya sinyal pada pergeseran kimia 55,4 ppm dan 45,6 ppm. 13
Berdasarkan data spektrum
C-NMR dapat disimpulkan struktur dan
harga pergeseran kimia masing-masing karbon senyawa hasil sintesis adalah sebagai berikut: OCH3 2" 3"
1"
1' 5
6"
H3CO
OCH3
O
4"
6
5"
4
2' 3'
3 2
N
4' 6' 5'
OCH3
CH3
Posisi atom C
Nilai δ (ppm)
Posisi atom C
Nilai δ (ppm)
C2 ; C6
55,4
C4’ ; C4”
161,9
C3 ; C5
131,4
C5’ ; C5”
104,3
C4
186,9
C6’ ; C6”
131,3
Cβ’ ; Cβ”
131,9
N-CH3
45,6
C1’ ; C1”
117,6
O-CH3 (C2’;C2”)
57,3
C2’ ; C2”
160,0
O-CH3 (C4’;C4”)
55,5
C3’ ; C3”
98,3
Pada spektrum (1H-NMR) yang terdapat pada lampiran 4, terlihat signal pada pergeseran kimia 2,39 ppm (s, 3H) yang menunjukkan adanya gugus – NCH3. Pada pergeseran kimia 3,66 ppm dan 3,67 ppm menunjukkan adanya
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
39
gugus –NCH2 yang muncul sebagai sinyal dublet dikarenakan kedua proton tersebut tidak indentik sehingga terjadi kopling geminal. Adanya dua gugus – OCH3 muncul pada pergeseran kimia 3,84 ppm (s, 6H) dan 3,83 ppm (s, 6H). Gugus =CH- yang berdekatan dengan gugus C=O muncul pada pergeseran kimia 8,04 ppm (s, 2H). Adanya proton pada benzena masing-masing terdistribusi pada pergeseran kimia 6,47 ppm dan 6,46 ppm (d, 2H, J=1,8) ; pergeseran kimia pada 7,15 ppm dan 7,13 ppm (d, 2H, J=6,3) ; pergeseran kimia pada 6,52 ppm; 6,51 ppm; 6,49 ppm; 6,50 ppm (dd, 2H, J=1,8 dan J=6,3). Sinyal dd menunjukkan adanya atom H yang kopling dengan H pada posisi orto dan kopling dengan H pada posisi meta. Berdasarkan data spektrum 1H-NMR tersebut, beberapa sinyal memiliki integrasi sebanyak dua kali, hal ini disebabkan sistem simetris pada senyawa sehingga beberapa proton memiliki lingkungan kimia yang sama. Dari data spektrum 1H-NMR disimpulkan struktur senyawa hasil sintesis sebagai berikut: 3,84
OCH3
O 8,04
8,04 d, J=1,5
d, J=1,5 d, J=5,25
H3CO 3,83
OCH3 3,84
3,67 dd, J=6,3 dan 1,8
d, J=5,25
N
3,67
OCH3 3,83
dd, J=5,25 dan 1,5
CH3 2,39
4.2 Sintesis Senyawa Molekul Target (2) Molekul target (2) dapat disintesis dengan mereaksikan 3,5-bis-(2,4dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on dan 1-(4-klorofenil)-3-(3,4-dikloro fenil)-urea dalam pelarut etanol dengan penambahan HCl pekat. Fungsi dari penambahan HCl pekat adalah sebagai katalis. Sintesis ini diawali dengan
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
40
memasukkan 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on, 1-(4-kloro fenil)-3-(3,4-diklorofenil)-urea, etanol dan HCl ke dalam labu alas bulat yang telah dilengkapi dengan refluks dan diaduk dengan pengaduk magnetik. Tujuan dari pengadukan dengan menggunakan pengaduk magnetik ini adalah untuk memperbanyak kemungkinan tumbukan antar senyawa sehingga reaksi yang terjadi lebih cepat berlangsung. Suhu campuran dalam labu dijaga pada titik didih larutan tersebut yaitu sebesar 85 ºC dan direfluks sampai terbentuk produk. Suhu campuran yang tinggi menyebabkan molekul mempunyai energi yang cukup untuk bertumbukan, sehingga semakin mudah energi aktivasi terlewati, dan diharapkan produk dapat terbentuk. Campuran yang semula berwarna merah anggur berubah menjadi hijau kehitaman setelah pemanasan selama 12 jam. Lamanya reaksi yang dibutuhkan dipantau dengan menggunakan KLT setiap jamnya. Reaksi dihentikan setelah mencapai 15 jam dan diperoleh campuran yang berwarna hijau kehitaman. Campuran didiamkan dan disaring menggunakan corong Buchner. Filtrat
yang diperoleh selanjutnya dipekatkan dengan
menggunakan rotary vacuum evaporator. Endapan hijau kehitaman yang diperoleh dianalisis dengan KLT menggunakan eluen heksana:kloroform (5:5) dan didapatkan empat noda yang terdiri atas noda hijau yang tidak terelusi, noda dari urea yang tersisa dan dua noda baru yang salah satunya diduga molekul target (2). Dua noda baru yang diperoleh sangat sukar untuk dipisahkan dikarenakan Rf-nya terlampau dekat sehingga diperlukan perbandingan dari beberapa eluen untuk memperoleh jarak pemisahan ke dua noda yang lebih jauh. Dua noda baru yang terbentuk diduga
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
41
disebabkan oleh banyaknya kemungkinan hasil sintesis yang terbentuk karena reaktan 1-(4-klorofenil)-3-(3,4-diklorofenil)-urea mempunyai subtituen atom kloro dalam posisi yang tidak simetris.
Gambar 4.3 Foto hasil KLT sebelum dipisahkan Pemisahan hasil sintesis dilakukan dengan menggunakan metode KLTP dengan ukuran plat 20 x 10 cm dengan eluen n-heksana:CHCl3:etilasetat dengan perbandingan 7:2:1. Meskipun KLTP memiliki beberapa kekurangan namun metode ini lebih dipilih dikarenakan pembiayaannya yang murah, praktis, peralatan yang sederhana, dan letak pemisahan senyawa yang mudah diamati. Setelah mengalami pemisahan KLTP didapatkan hasil sintesis mayor dan minor, sehingga yang digunakan untuk analisis hanya dipilih satu noda mayor saja. Hasil sintesis yang telah dipisahkan berwujud cair karena hanya sedikit sekali dan menempel pada dinding-dinding botol sehingga sangat sulit untuk dianalisis. Massa hasil sintesis yang diperoleh sebesar 0,0314 g dengan rendemen sebesar 4,87 %. Senyawa hasil sintesis diuji kemurniannya menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) dan didapatkan data sebagai berikut:
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
42
Gambar 4.4 Foto hasil KLT molekul target (2) dengan tiga sistem eluen Tabel 4.2 Data hasil KLT molekul target Eluen
Rf
n-heksana: CHCl3: etil asetat (7:2:1)
0.58 cm
n-heksana: etil asetat (5:5)
0.88 cm
n-heksana: CHCl3 (5:5)
0.53 cm
Berdasarkan hasil dari KLT yang terdapat dalam lampiran 6, dengan menggunakan tiga sistem eluen yang berbeda didapatkan satu noda dengan Rf yang berbeda sehingga dapat diduga hasil sintesis sudah cukup murni. Analisis spektroskopi senyawa molekul target (2) meliputi analisis UV, IR, dan MS. Pada analisis UV-VIS, spektrum senyawa molekul target menunjukkan dua λmaks yaitu pada 207 nm (pita I) dan 244 nm (pita II). Spektrum senyawa molekul target yang merupakan analog pirimidinon ini hampir sama dengan spektrum senyawa 1-metoksi-1H-pirimidin-4-on yang menunjukkan dua λmaks yaitu pada 229 nm (pita I) dan 240 nm (pita II) (Scott, 1964).
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
43
Hasil uji spektroskopi IR (lampiran 8), memunculkan pita serapan pada bilangan gelombang 2983,7 cm-1 dan 2932,21 cm-1 yang menunjukkan adanya vibrasi ulur dari C-H sp3, sedangkan pita serapan pada bilangan gelombang 1709,66 cm-1 menunjukkan adanya gugus C=O dari amida. Pita serapan pada bilangan gelombang 1594,73 cm-1 dan 1527,74 cm-1 menunjukkan adanya C=C aromatis dan pada bilangan gelombang 1229,2 cm-1 dengan intensitas yang kuat menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus C-O-C asimetris dari C-O-CH3. Pita serapan pada bilangan gelombang 822,02 cm-1, 769,88 cm-1 ,dan 673,2 cm-1 menunjukkan adanya gugus C-Cl. Sedikitnya massa hasil sintesis yang didapat dikarenakan senyawa 3,5-bis(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on dan 1-(4-kloro fenil)-3-(3,4dikloro fenil)-urea sulit bereaksi. Hal ini diduga disebabkan oleh struktur dari keduanya yang terlalu bulky atau meruah sehingga menimbulkan halangan sterik besar. Mekanisme pembentukan molekul target (2) tertera pada gambar 4.6.
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
44
H OCH3
OCH3
OCH3
N
H3CO
O
Cl
N
H3CO
OCH3
CH3
Cl
OCH3 OH
O
N H
N H
Cl
OCH3
CH3
Cl Cl
Cl
Cl H OCH3
Cl
HN O O
Cl
OCH3
N
N CH3
OCH3
H3CO
H3CO
O
HO NH
N OCH3
OCH3 N CH3
OCH3
N CH3
H3CO
Cl
Cl
O
N
H3CO
OCH3
N
OCH3 H3CO
N CH3
OCH3
Cl Cl
N OCH3
N CH3
Cl N OCH3
Cl
H3CO H3CO
H2O
O
Cl
N CH3
OCH3
Cl Cl
OCH3
Cl
Cl
OH N
H3CO
OHHN
OCH3
Cl
Cl HN O
N CH3
Cl
OCH3
OCH3
Cl
OCH3
HN O
Cl
OH N
OCH3 H3CO
Cl H
HN O
O
Cl H3CO
OCH3 H3CO
N
N OCH3
N CH3
OCH3
Gambar 4.5 Mekanisme senyawa hasil sintesis
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
45
4.3 Uji Aktivitas Antikanker Senyawa hasil sintesis diuji aktivitas antikanker dengan melihat pengaruh konsentrasi sampel hasil sintesis terhadap inhibisi aktivitas ekstrak enzim DHFR yang diperoleh dari hati mencit. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi sampel uji terhadap aktivitas ekstrak enzim DHFR maka semakin besar persentase inhibisi sampel uji. Nilai IC50 menunjukkan besarnya sampel uji yang dapat menghambat 50% aktivitas ekstrak enzim DHFR. Semakin kecil nilai IC50 suatu senyawa maka semakin besar aktivitas senyawa tersebut untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Senyawa hasil sintesis mampu menghambat/menginhibisi aktivitas enzim dihidrofolat redultase (DHFR). Inhibisi enzim DHFR dapat mencegah pembentukan asam tetrahidrofolat dan mengubah koenzim NADPH menjadi NADP +. Sehingga biosintesis basa DNA dan proliferasi sel kanker tidak akan terjadi. Nilai IC50 berbanding terbalik dengan nilai inhibisi senyawa terhadap enzim DHFR, semakin besar nilai inhibisi enzim maka semakin kecil nilai IC 50 senyawa tersebut, maka semakin baik pula senyawa tersebut sebagai agen antikanker. Berdasarkan Nilai IC50 yang diperoleh dari analisis probit didapatkan IC50 senyawa hasil sintesis sebesar 58,78 µg/ml, sedangkan nilai IC50 dari metotrexat yang digunakan sebagai kontrol positif sebesar 285,42 µg/ml. Sehingga dapat dikatakan senyawa molekul target (2) memiliki aktivitas antikanker yang lebih baik daripada metotrexat sebagai kontrol positif. Grafik % inhibisi senyawa molekul target dan senyawa metotrexat adalah sebagai berikut:
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
46
Gambar 4.6 Grafik % inhibisi senyawa molekul target dan metotrexat
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal, yaitu: 1.
Senyawa molekul target (2) diduga dapat disintesis dari (3,5-bis-(2,4dimetoksibenzilidin)-1-metilpiperidin-4-on dan 1-(4-klorofenil)-3-(3,4dikloro fenil)-urea (3) menggunakan katalis HCl dengan rendemen 4,87%.
2.
Senyawa molekul target (2) memiliki bioaktivitas sebagai antikanker dengan nilai IC50 sebesar 58,78 µg/mL.
5.2 Saran Sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang lain untuk mensintesis molekul target (2) sehingga didapatkan meningkatkan rendemen hasil sintesis. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai uji bioaktifitas senyawa molekul target (2), karena kemungkinan senyawa hasil sintesis mempunyai bioaktivitas yang lain selain anti kanker.
47
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Daftar Pustaka Adib, M., 2011, Pengetahuan Praktis Ragam Penyakit Mematikan yang Paling Sering Menyerang Kita, Edidi pertama, Penerbit Divapress, Jogjakarta, 8595. Chern, J. H., Shia, K. S., Chang, C. M., Lee, C. C., Lee, Y. C., Tai, C. L., Lin, Y. T., Chang, C. S., Tseng, H. Y., 2004, Synthesis and In Vitro Cytotoxicity of 5-subtituted 2-cyanoimino-4-imidazoldinone and 2-cyanoimino-4pyrimidinone Derivatives. Bioorg. Med. Chem. Lett., 14, 1169-1172. Dalimarta, S., 2003, Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Kanker, Edisi Pertama, Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta, 1-10. DCCP, www.dcp2.org/file/79/DCCP-Cancer.pdf, Controlling Cancer in Developing Countries. Prevention and Treatment Strategies Merit Further Study, 27 November 2011. Edress, M. M., Farghaly, T. A., EL-Hag, F. A. A., Abdalla, M. A., 2010, Antimicrobial, Antitumor and 5α-reductase Inhibitor Activities of some Hydrazonoyl Subtituted Pyrimidinones, Eur. J. Med. Chem., 45, 57025707. Ekman, R., Silberring, J., Brinnkmalm, A. W., Kraj, A., 2009, Mass Spectrometry: Instrumentation, Interpretation, and Applications, 1st Ed, John Willey & Sons, New Jersey, 97-102. Fathalla, O. A., Awad, S. M., Mohamed, M. S., 2005, Synthesis of New 2thiouracil-5-sulphonamide Derivatives with Antibacterial Activity, Arch. Pharm, Res., 28(II), 1205-1212 Hardian, H., 2011, Sintesis Calkon 3,5-bis-(dimetosibenzilidin)-1metilpiperidin-4-on sebagai Senyawa Antikanker, Skripsi, Program Studi Kimia FST Universitas Airlangga, Surabaya. Hoffman, R. V., 2004, Organic Chemistry : An Intermediate Text, 2nd Ed, John Willey &Sons,Inc., Hoboken, New Jersey, 332-388. Jayapal, M. R. and Sreedhar, N. Y., 2010, Synthesis of 2,6-dihydroxy Subtituted Chalcones by Aldol Condensation Using SOCl2/EtOH, Int. J. Pharm. Pharm. Sci., 3,127-129. Jenner, G., 2004, Effect of High Pressure on Biginelli Reactions. Steric Hidrance and Mechanistic Consideration, Tetrahedron Lett., 45, 61956198. 48 Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
49
Katzung, B. G., 2002, Farmakologi: Dasar dan Klinik, Buku 1, Edisi Delapan, Penerbit Salemba Medika, Jakarta. Lambert, J. B., Shurvell, H.F., Lightner, D. A., Cooks, R. G., 2001, Organic Structural Spectroscopy, Prentice-Hall,Inc, United States of America. Lednicer, D., 2008, The Organic Chemistry of Drug Synthesis, John Willey & Sons, Canada, 121-133. Mc. Murry, J., 2000, Organic Chemistry, 5th Ed, Thomson Learning Publisher, United States of America, 441-463. Nasca, P. C., and Pastides, H., 2008, Fundamental of Cancer Epidemiology, 2nd Ed, Jones and Bartlett Publishers, London, 29-45. Nurcahyo, Jalu, 2010, Awas!!! Bahaya Kanker Rahim dan Kanker Payudara: Mengenal, Mencegah, dan Mengobati Sejak Dini Dua Kanker Pembunuh yang Paling Ditakuti Wanita, Penerbit Wahana Totalita Publisher, Yogyakarta, hal 11-33. Ogini, F. O., Ortin, Y., Mahmoudkhani, A. H., Cozzolino, A. F., McGlinchey, M. J., Vagas-Baca, I., 2008, An Investigation of the Formation of 1,3,5heterosubstituted Benzene Rings by Cyclo-condensation of Acetylsubstituted Organometalic Complexes, J. Organomet. Chem., 693, 19571967. Parsons, A. F., 2003, Keynote in Organic Chemistry, Blackwell Science Ltd, Oxford, UK, page 143-175. Raj, M. K., Rao, H. S. P., Manjunatha, S. G., Sridharan, R., Nambiar, S., Keshwan, J., Rappai, J., Bhagat, S., Shwetha, B. S., Hedge, D., Santhosh, U., 2011, A Mechanistic Investigation of Biginelli Reaction under Base Catalysis, Tetrahedron Lett., 52, 3605-3609. Rameshar, N., Parthasarathy, T., RamReddy, A., 2008, Tin(IV) Catalyzed Onepot Synthrsis of 3,4-dihydropyrimidin-2-(1H)-ones under Solfent-free Conditions, Indian J. of Chem.,47B, 1817-1875. Ramiz, M. M. M., El-Sayed, W. A., El-Tantowi, A. L., Abdelrahman, A. A. H.,2010, Antimicrobial Activity of New 4,6-Disubtituted Pyrimidine, Pyrazoline, and Pyran Derivative Arch, Pharm. Res., 33 (s), 647-654. Russowsky, D., Canto, R. F. S., Sanches, S. A. A., D’Oca, M. G. M., Fatima, A., Pilli, R. A., Kohn, L. K., Antonio, M. A., Carvalho, J. E., 2006, Synthesis and Differential Antiproliferative Activity of Biginelli Compounds
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
50
Against Cancer Cell Lines: Monastrol, oxo-Monastrol and Oxygenated Analogues, Bioorg. Chem., 34, 173-182. Santoso, Setyo Dwi, 2011, Sintesis dan Uji Antimalaria Senyawa Organologam Besi(III), Tesis, Program Studi Kimia FST Universitas Airlangga, Surabaya. Sastrohamidjojo, H., Pranowo, H. D., 2009, Sintesis Senyawa Organik, Edisi Pertama, Penerbit Erlangga, Jakarta. Scott, A. I., 1964., Interpretation of the Ultraviolet Spectra of Natural Products, Pegamon PRESS G.m.b.H, Frankfurt, Germany, 193. Shriner, R. P., Hermann, C. K., Morril, T. C., Curtin, D. Y., Fuson, R. C., 2004, The Systematic Identification of Organic Compound, 8th Edition, John Willey & Sons, Hoboken, United States of America, 26-30. Suwito, H.; Puspaningsih.N.N.T., 2010, Calkon Teranulasi sebagai Antagonis Onkoprotein MDM 2 pada Terapi Kanker, Laporan Hibah Penelitian Strategis Nasional, UNAIR Szliszka, E., Czuba, Z. P., Mazur, B., Sedek, L., Paradysz, A., Krol, W., 2010, Chalcones Enhance TRAIL-Induced Apoptosis in Prostate Cancer Cells, Int. J. Mol. Sci.,11, 1-13. Wade, L. G., 2006, Organic Chemistry, 6th Ed, Pearson education, Inc, United States of America, 559-576. Weber, L., Illgen, K., Almstetter, M., 2000, Discovery of Multi Component Reaction with Combinatorial Methods, NewTools in Synth.,3, 336-374. WHO, http://www.who.int/cancer/en/, Breast Cancer Awareness Month, 5 Desember 2011.
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 1 Data hasil KLT senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
Skripsi
Eluen
Rf
n-heksana:etil asetat (7:3)
0.3 cm
n-heksana:etil asetat (5:5)
0.35 cm
n-heksana:etil asetat (3:7)
0.51 cm
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 2 Data spektrum UV-Vis dari senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-Nmetilpiperidin-4-on
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 3 Data IR senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4 Data 1H- NMR senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4 lanjutan Data 1H-NMR senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 4 lanjutan Data 1H-NMR senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 5 Data 13C-NMR senyawa 3,5-bis-(2,4-dimetoksibenzilidin)-N-metilpiperidin-4-on
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 6 Data KLT senyawa molekul target (2)
Eluen
Skripsi
Rf
n-heksana: CHCl3: etil asetat (7:2:1)
0.575 cm
n-heksana: etil asetat (5:5)
0.875 cm
n-heksana: CHCl3 (5:5)
0.526 cm
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 7 Data spektrum UV-Vis senyawa molekul target (2)
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 8 Data IR senyawa molekul target (2)
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Lampiran 9 Data Uji Aktivitas Antikanker A. Larutan uji senyawa hasil sintesis Konsentrasi
Larutan
Buffer
2-merkapto
Ekstrak
NADPH
DHFA
senyawa
200 ppm
Fosfat
etanol (μL)
enzim
(μL)
(μL)
(μL)
(μL)
100 ppm
750
574,5
9
150
9
7.5
80 ppm
600
724,5
9
150
9
7.5
60 ppm
450
874,5
9
150
9
7.5
40 ppm
300
1024,5
9
150
9
7.5
20 ppm
150
1174,5
9
150
9
7.5
(μL)
B. Larutan uji aktivitas enzim AKTIVITAS
Buffer
2-merkapto
Ekstrak
NADPH
DHFA
Fosfat (μL)
etanol (μL)
enzim
(μL)
(μL)
(μL) Ekstrak DHFR
1324,5
9
150
9
7,5
(-E)
1474,5
9
0
9
7,5
(-S)
1332
9
150
9
0
Kontrol
C. Data absorbansi uji aktivitas enzim DHFR (tanpa pengenceran) Keterangan
Absorbansi (λ 340 nm)
Dengan substrat DHFA (+S)
1,386 1,454
Tanpa substrat DHFA (-S)
0,726 0,713
Tanpa enzim (-E)
1,489 1,519 0,577
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
D. Uji senyawa hasil sintesis terhadap inhibisi aktivitas ekstrak enzim (tanpa pengenceran) Sampel
Absorbansi (λ 340 nm)
100 ppm
2,445 2,464
80 ppm
2,207 2,210
60 ppm
1,911 1,904
40 ppm
1,793 1,789
20 ppm
1,436 1,438
E. Uji senyawa methotrexate terhadap inhibisi aktivitas ekstrak enzim (tanpa pengenceran) Sampel
Absorbansi (λ 340 nm)
100 ppm
1,622 1,512
80 ppm
1,498 1,460
60 ppm
1,443 1,437
40 ppm
1,436 1,416
20 ppm
1,410 1,390
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
F. IC50 senyawa uji terhadap aktivitas ekstrak enzim DHFR Sampel
Penurunan
Aktivitas
Inhibisi
Inhibisi
serapan
enzim
(%)
rata-rata
NADPH
IC50 (ppm)
(%) Senyawa turunan pirimidinon
100 ppm
80 ppm
60 ppm
40 ppm
20 ppm
-0,23
-0,074
128
-0,249
-0,08
130
0,008
0,0026
99
0,005
0,0016
99,9
0,304
0,098
63,23
0,311
0,1
62,48
0,422
0,1357
49
0,426
0,1369
48,63
0,779
0,2505
6
0,777
0,2498
6,27
129
99,45
62,9
58,78
48,82
6,14
Senyawa methotrexate 100 ppm
80 ppm
60 ppm
40 ppm
20 ppm
Skripsi
0,593
0,19
28,7
0,703
0,226
15,2
0,717
0,23
13,69
0,755
0,2428
8,89
0,772
0,248
6,94
0,778
0,25
6,19
0,779
0,25
6,19
0,799
0,2569
3,6
0,805
0,2588
2,89
0,825
0,2653
0,46
21,95
11,29
6,57
285,42
4,9
1,68
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan ParameterUniversitas EstimatesAirlangga
95% Confidence Interval Parameter a
PROBIT
Estimate
konsentrasi Intercept
Std. Error
Z
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
1.987
.444
4.475
.000
1.117
2.857
-4.879
.818
-5.965
.000
-5.697
-4.061
a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX (Covariates X are transformed using the base 10.000 logarithm.)
Chi-Square Tests Chi-Square PROBIT
Pearson Goodness-of-Fit
2.406
df
a
Sig. 3
.492
b
Test a. Statistics based on individual cases differ from statistics based on aggregated cases. b. Since the significance level is greater than .150, no heterogeneity factor is used in the calculation of confidence limits.
Cell Counts and Residuals
Number PROBIT
Skripsi
konsentrasi
Number of
Observed
Expected
Subjects
Responses
Responses
Residual
Probability
1
1.301
100
2
1.090
.590
.011
2
1.602
100
5
4.497
.403
.045
3
1.778
100
7
8.918
-2.348
.089
4
1.903
100
11
13.619
-2.329
.136
5
2.000
100
22
18.272
3.678
.183
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
Confidence Limits ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Probabil ity PROBIT
Skripsi
95% Confidence Limits for konsentrasi Estimate
Lower Bound
Upper Bound
95% Confidence Limits for log(konsentrasi) Estimate
Lower Bound
a
Upper Bound
.010
19.262
6.986
29.174
1.285
.844
1.465
.020
26.417
12.139
36.693
1.422
1.084
1.565
.030
32.280
17.171
42.596
1.509
1.235
1.629
.040
37.533
22.212
47.822
1.574
1.347
1.680
.050
42.430
27.284
52.738
1.628
1.436
1.722
.060
47.098
32.368
57.559
1.673
1.510
1.760
.070
51.613
37.421
62.443
1.713
1.573
1.795
.080
56.021
42.385
67.526
1.748
1.627
1.829
.090
60.355
47.194
72.930
1.781
1.674
1.863
.100
64.642
51.790
78.756
1.811
1.714
1.896
.150
85.876
71.171
115.749
1.934
1.852
2.064
.200
107.626
86.793
165.949
2.032
1.938
2.220
.250
130.626
101.197
229.856
2.116
2.005
2.361
.300
155.441
115.433
309.906
2.192
2.062
2.491
.350
182.625
130.021
409.986
2.262
2.114
2.613
.400
212.804
145.325
535.569
2.328
2.162
2.729
.450
246.741
161.677
694.290
2.392
2.209
2.842
.500
285.419
179.437
896.989
2.455
2.254
2.953
.550
330.160
199.045
1159.470
2.519
2.299
3.064
.600
382.812
221.075
1505.580
2.583
2.345
3.178
.650
446.071
246.329
1972.885
2.649
2.392
3.295
.700
524.082
275.991
2623.889
2.719
2.441
3.419
.750
623.642
311.941
3570.300
2.795
2.494
3.553
.800
756.917
357.421
5032.224
2.879
2.553
3.702
.850
948.619
418.759
7509.554
2.977
2.622
3.876
.900
1260.240
510.951
12430.637
3.100
2.708
4.094
.910
1349.736
536.085
14040.322
3.130
2.729
4.147
.920
1454.178
564.784
16026.354
3.163
2.752
4.205
.930
1578.370
598.106
18536.172
3.198
2.777
4.268
.940
1729.652
637.638
21807.043
3.238
2.805
4.339
.950
1919.966
685.908
26248.235
3.283
2.836
4.419
.960
2170.482
747.286
32635.762
3.337
2.873
4.514
.970
2523.689
830.287
42658.087
3.402
2.919
4.630
.980
3083.754
955.010
60902.787
3.489
2.980
4.785
.990
4229.329
1190.574
106760.632
3.626
3.076
5.028
a. Logarithm base = 10.
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Parameter Estimates 95% Confidence Interval Parameter a
PROBIT
Estimate
konsentrasi Intercept
Std. Error
Z
Sig.
Lower Bound
Upper Bound
3.703
.265
13.947
.000
3.182
4.223
-6.551
.473
-13.849
.000
-7.024
-6.078
a. PROBIT model: PROBIT(p) = Intercept + BX (Covariates X are transformed using the base 10.000 logarithm.)
Chi-Square Tests Chi-Square PROBIT
Pearson Goodness-of-Fit
11.351
df
a
Sig. 3
.010
b
Test a. Statistics based on individual cases differ from statistics based on aggregated cases. b. Since the significance level is less than .150, a heterogeneity factor is used in the calculation of confidence limits.
Cell Counts and Residuals
Number PROBIT
Skripsi
konsentrasi
Number of
Observed
Expected
Subjects
Responses
Responses
Residual
Probability
1
1.301
150
6
6.224
-.084
.041
2
1.602
150
49
40.196
8.624
.268
3
1.778
150
63
76.979
-14.079
.513
4
1.903
150
99
103.492
-4.042
.690
5
2.000
150
129
120.540
8.460
.804
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
Confidence Limits ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Probabil ity a
PROBIT
Skripsi
95% Confidence Limits for konsentrasi Estimate
Lower Bound
Upper Bound
95% Confidence Limits for log(konsentrasi) Estimate
Lower Bound
b
Upper Bound
.010
13.834
4.216
22.279
1.141
.625
1.348
.020
16.390
5.696
25.152
1.215
.756
1.401
.030
18.251
6.891
27.179
1.261
.838
1.434
.040
19.789
7.949
28.820
1.296
.900
1.460
.050
21.135
8.927
30.237
1.325
.951
1.481
.060
22.353
9.850
31.504
1.349
.993
1.498
.070
23.478
10.736
32.666
1.371
1.031
1.514
.080
24.533
11.595
33.748
1.390
1.064
1.528
.090
25.534
12.433
34.770
1.407
1.095
1.541
.100
26.492
13.256
35.743
1.423
1.122
1.553
.150
30.854
17.249
40.153
1.489
1.237
1.604
.200
34.828
21.193
44.189
1.542
1.326
1.645
.250
38.642
25.198
48.146
1.587
1.401
1.683
.300
42.422
29.314
52.217
1.628
1.467
1.718
.350
46.255
33.560
56.574
1.665
1.526
1.753
.400
50.211
37.930
61.408
1.701
1.579
1.788
.450
54.360
42.403
66.943
1.735
1.627
1.826
.500
58.778
46.949
73.452
1.769
1.672
1.866
.550
63.556
51.554
81.262
1.803
1.712
1.910
.600
68.808
56.242
90.777
1.838
1.750
1.958
.650
74.693
61.085
102.536
1.873
1.786
2.011
.700
81.440
66.215
117.328
1.911
1.821
2.069
.750
89.407
71.841
136.440
1.951
1.856
2.135
.800
99.200
78.298
162.176
1.997
1.894
2.210
.850
111.975
86.189
199.217
2.049
1.935
2.299
.900
130.413
96.842
259.175
2.115
1.986
2.414
.910
135.303
99.556
276.320
2.131
1.998
2.441
.920
140.824
102.572
296.286
2.149
2.011
2.472
.930
147.156
105.974
319.969
2.168
2.025
2.505
.940
154.564
109.885
348.736
2.189
2.041
2.542
.950
163.469
114.495
384.805
2.213
2.059
2.585
.960
174.589
120.126
432.094
2.242
2.080
2.636
.970
189.301
127.386
498.438
2.277
2.105
2.698
.980
210.796
137.654
602.950
2.324
2.139
2.780
.990
249.737
155.410
814.617
2.397
2.191
2.911
SINTESIS SENYAWA TURUNAN a. A heterogeneity factor is used. PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini
Confidence Limits ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Probabil ity a
PROBIT
95% Confidence Limits for konsentrasi Estimate
Lower Bound
Upper Bound
95% Confidence Limits for log(konsentrasi) Estimate
Lower Bound
b
Upper Bound
.010
13.834
4.216
22.279
1.141
.625
1.348
.020
16.390
5.696
25.152
1.215
.756
1.401
.030
18.251
6.891
27.179
1.261
.838
1.434
.040
19.789
7.949
28.820
1.296
.900
1.460
.050
21.135
8.927
30.237
1.325
.951
1.481
.060
22.353
9.850
31.504
1.349
.993
1.498
.070
23.478
10.736
32.666
1.371
1.031
1.514
.080
24.533
11.595
33.748
1.390
1.064
1.528
.090
25.534
12.433
34.770
1.407
1.095
1.541
.100
26.492
13.256
35.743
1.423
1.122
1.553
.150
30.854
17.249
40.153
1.489
1.237
1.604
.200
34.828
21.193
44.189
1.542
1.326
1.645
.250
38.642
25.198
48.146
1.587
1.401
1.683
.300
42.422
29.314
52.217
1.628
1.467
1.718
.350
46.255
33.560
56.574
1.665
1.526
1.753
.400
50.211
37.930
61.408
1.701
1.579
1.788
.450
54.360
42.403
66.943
1.735
1.627
1.826
.500
58.778
46.949
73.452
1.769
1.672
1.866
.550
63.556
51.554
81.262
1.803
1.712
1.910
.600
68.808
56.242
90.777
1.838
1.750
1.958
.650
74.693
61.085
102.536
1.873
1.786
2.011
.700
81.440
66.215
117.328
1.911
1.821
2.069
.750
89.407
71.841
136.440
1.951
1.856
2.135
.800
99.200
78.298
162.176
1.997
1.894
2.210
.850
111.975
86.189
199.217
2.049
1.935
2.299
.900
130.413
96.842
259.175
2.115
1.986
2.414
.910
135.303
99.556
276.320
2.131
1.998
2.441
.920
140.824
102.572
296.286
2.149
2.011
2.472
.930
147.156
105.974
319.969
2.168
2.025
2.505
.940
154.564
109.885
348.736
2.189
2.041
2.542
.950
163.469
114.495
384.805
2.213
2.059
2.585
.960
174.589
120.126
432.094
2.242
2.080
2.636
.970
189.301
127.386
498.438
2.277
2.105
2.698
.980
210.796
137.654
602.950
2.324
2.139
2.780
.990
249.737
155.410
814.617
2.397
2.191
2.911
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN a. A heterogeneity factor is used. PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
b. Logarithm base = 10.
Nera Endah Nuraini
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi
SINTESIS SENYAWA TURUNAN PIRIMIDINON DARI ANALOG CALKON 3,5-BIS-(2,4-DIMETOKSI BENZILIDIN)-N-METILPIPERIDIN-4-ON SEBAGAI SENYAWA
Nera Endah Nuraini