SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA
Seorang mahasiswa bernama Wawan yang kehidupannya merasa sepi dan hampa. Setiap harinya dia pergi berangkat kuliah naik bus umum. Namun pada suatu hari hatinya berdebar kencang karena melihat sesosok wanita yang dapat mencuri hatinya. Seiring berjalannya waktu akhirnya Wawan dapat mengenal wanita impiannya tersebut dan hari-harinya penuh dengan warna.
“MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA”
Written by: Aries Setiawan
CP: Aries Setiawan Kelas SI-5J NIM: 08.12.3378
Copyright @ by Aries Setiawan All Right Reserved
EXT. HALTE BUS – SENIN PAGI HARI Seorang mahasiswa berusia kisaran 20 tahun menunggu di halte bus yang dihari itu agak gerimis. Pakaiannya memakai kemeja bercelanakan hitam, memakai jaket putih, mententang tas pada sebelah lengannya. Dialah Wawan, seorang mahasiswa yang dikehidupannya merasa sepi dan hampa.
WAWAN (bahunya bersandar pada tiang halte bus dan sedang bersedekap, sambil melihat kanan kiri jalan sembari sewaktu-waktu melihat jam tangan yang melekat pada pergelangan tangan kanannya dan berbicara dengan pelan) “Busnya kenapa belum datang ya? Padahal sudah hampir jam 7 sekarang”
POV: WAWAN melihat arah dari kanan tempat dia berdiri, dia melihat ada sebuah bus dating lalu berkata dalam hati WAWAN “Akhirnya dating juga busnya, sudah lumayan lama aku menunggunya”
CUT TO: INT. DI DALAM BUS WAWAN duduk di kursi nomer 6 dari depan WAWAN (WAWAN duduk dengan menyandarkan punggungnya sambil sesekali melihat kembali jam tangannya dan berkata pelan)
“Padahal busnya masih sepi, kenapa datangnya lama sekali, tidak seperti biasanya?”
Setelah kira-kira perjalanan baru 10 menit, bus berhenti lagi pada halte selanjutnya. Beberapa saat kemudian naiklah seorang wanita yang usianya 20 tahunan.
POV: Wawan melihat ke pintu masuk bus.Beberapa saat kemudian masuklah seorang gadis berjaket hitam namun sedikit basah karena terkena rintikan air hujan.
CUT TO: Wawan melihatnya penuh dengan perasaan yang bercampur aduk sambil bertanya dalam hati. WAWAN (Matanya tidak berkedip, bibirnya sedikit terbuka) “Siapakah dia? Cantik sekali parasnya”
POV: Wawan melihat gadis itu sepanjang gadis itu melewati tempat wawan duduk dan wawan berpikir dalam benak WAWAN
“Gadis itu matanya begitu indah seolah mampu berbicara pada siapa saja yang melihat dan apabila sedang tersenyum, maka senyumannya sangat dalam”
CUT TO: EXT. DI DEPAN KAMPUS Wawan akhirnya turun dari bus WAWAN (Dia menundukkan kepalanya dan masih bertanya dalam dirinya sendiri) “Siapakah gadis yang memiliki paras cantik tadi? Aku harus tahu siapa dirinya”
DISSOLVE TO: EXT. HALTE BUS-SELASA PAGI HARI Wawan menunggu di halte bus seperti biasanya, namun hari ini langit terlihat cerah. WAWAN (Dia melihat kanan kiri menunggu bus yang akan dating dan sambil senyum-senyum sendiri membayangkan gadis yang dia lihat kemarin dan berkata dalam hati) “Semoga nanti aku bisa bertemu lagi dengan gadis yang di bus kemarin, hehehehe.”
CUT TO: INT. DI DALAM BUS Wawan duduk di tempat yang sama seperti ini lagi. WAWAN
(Dia berkaca ke kaca bus sambil menata-nata rambutnya)
CUT TO: Bus berhenti di halte berikutnya. Si gadis yang kemarin pun naik ke bus.
POV: Wawan melihat terus gadis itu saat jalan menuju ke arahnya dan tersenyum sambil berkata WAWAN “Hai?”
CUT TO: Gadis itu hanya diam, tidak tersenyum atau membalas sapaan wawan dan duduk di depan tempat duduk wawan. Lalu di dalam hati, wawan berkata WAWAN “Kenapa aku salah tingkah seperti tadi? Aku jadi malu kalau kejadiannya seperti ini”
CUT TO: Wawan turun dari bus karena sudah sampai di depan kampusnya sambil berkata dengan pelan WAWAN (Menundukkan kepala dan digeleng-gelengkan) “Bodoh sekali aku tadi sampai bisa salah tingkah, tapi aku harus tetap bisa mengetahui siapa dia dan dari mana asal gadis impianku tadi”
DISSOLVE TO: INT. DI DALAM BUS-RABU PAGI HARI Wawan duduk di tempat yang sama dengan hari-hari yang kemarin. WAWAN “Hari ini aku harus tidak boleh salah tingkah dan harus bisa kelihatan sampai”
CUT TO: Bus berhenti di halte selanjutnya. Wawan terlihat panic, gugup, bingung, semua jadi satu karena dia yakin pasti akan bertemu dengan gadis pujaannya itu lagi.
POV: Wawan melihat ke pintu masuk bus, beberapa saat ada satu penumpang orang tua naik dan diikuti dengan gadis itu. Orang tua itu langsung duduk di depan tempat duduk wawan yang tak lain dan tak bukan adalah tempat yang diduduki gadis pujaannya kemarin.
CUT TO: Wawan terlihat lesu dan berkata dalam hati WAWAN (Kedua tangannya menutupi wajahnya) “Yah, malah sudah ditempati orang lain dulu”
POV:
Wawan melihat ke arah gadis itu yang ternyata gadis itu secara tidak langsung ingin duduk disebelahnya namun belum duduk karena wawan belum bergeser.
CUT TO: Akhrinya wawan bergeser dan gadis pujaannya itu segera duduk disebelahnya.
POV: Wawan terlihat menhan senyum kebahagiannya. (Tangannya disejajarkan dengan tangan si gadis pujaannya)
TWO SHOT: Tanpa sepengetahuan Wawan si gadis juga melihatkan senyum manisnya.
TWO SHOT: WAWAN (Wawan menoleh, dan berkata) “Hai, mau turun di mana?”
POV: GADIS (Gadis itu lalu menoleh) “Aku turun di Jalan Mawar, kalau kamu di mana?” CUT TO: WAWAN
“Aku di jalan teratai”
CUT TO: GADIS “Lho biasanya kan kamu di jalan Melati, kok sekarang turunnya di jalan teratai?”
CUT TO: WAWAN “iya, karena ada urusan sedikit. Eh boleh kenalan sama kamu enggak?” (sambil menjulurkan tangan) “Aku Wawan, nama kamu siapa?”
CUT TO: GADIS “Aku Vira, salam kenal ya?”
CUT TO: WAWAN “Salam kenal juga” Hati wawan saat itu berbunga-bunga, seakan-akan ingin berteriak HORE, akhirnya aku bisa berkenalan dengannya!!!
CUT TO: WAWAN
“Kamu kuliah di mana mbak, eh salah vir maksudku?, hehehe.”
CUT TO: VIRA Sekali lagi vira memperlihatkan senyum manisnya “Aku kuliah di Universitas Muria, kamu di universitas ATAKOM ya?”
CUT TO: WAWAN “iya”
CUT TO: Mereka saling mengobrol banyak di sepanjang jalan. Sampai tidak terasa Vira mau turun VIRA “Aku turun dulu ya wan?”
CUT TO: Wawan agak kaget WAWAN “iya vir, hati-hati ya?” (sambil tersenyum)
CUT TO: VIRA
“iya wan, makasih ya” Sekali lagi senyum manisnya menghias parasnya yang cantik
CUT TO: WAWAN “iya, sampai ketemu lagi ya?”
CUT TO: VIRA (Vira hanya senyum)
POV: WAWAN (Wawan melihat Vira sampai turun dari bus)
CUT TO: Hati wawan sangat senang sekali yang akhirnya dapat berkenalan dengan gadis pujaannya.
CUT TO: Mulai saat itu Wawan dan Vira sering bertemu di bus dan hati wawan yang asal mulanya hampa menjadi indah karena sudah diisi dengan seorang pujaan hati yang dapat mengisi ruang dihatinya.
--SELESAI--