SINERGITAS ANTARA KONSEP PENDIDIKAN HUMANISTIK PAULO FRIERE DENGAN KONSEP TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN BENJAMIN S. BLOOM DAN RELEVANSINYA DALAM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Dalam Ilmu Pendidikan Islam Oleh: MUFIATI NIM : 11420136
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015
HALAMAN MOTTO
... “Setiap anak yang dilahirkan dalam keadaan fitrah…” 1
“If you give a man a fish you feed him a day, but if you teach him how to fish you feed him for a life” (Jika anda memberi ikan kepada seseorang, berarti anda memberinya makan sehari. Tetapi, jika anda mengajarinya cara memancing, berarti anda memberinya makan seumur hidupnya)2
1
Diambil dari Omar Mohammad AL-Toumy AL-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, terj. Hasan Langulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979). hlm. 141-142. 2 Diambil dari Abdurrahman Mas’ud, Menggagas Format Pendidikan Nondikotomik: Humanisme Religius Sebagai Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Gama Media, 2002). hlm. 201.
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya Sederhana Ini Kepada: Almamaterku Tercinta Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
viii
ABSTRAK MUFIATI. Sinergitas Antara Konsep Pendidikan Humanistik Paulo Friere dengan Konsep Taksonomi Tujuan Pendidikan Benjamin S. Bloom dan Relevansinya dalam Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sinergitas konsep pendidikan humanistik dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan dan relevansinya terhadap pengembangan pembelajaran bahasa Arab. Berawal dari penelusuran problemmatika pengajaran dan tujuan pengajaran, pengajaran harus memberikan kebebasan bagi peserta didiknya untuk berekspresi dan pengembangan bakatnya masing-masing, sedangkan pada tujuan pembelajaran harus menyentuh beberapa aspek psikologi manusia, yakni aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Jenis penelitian ini adalah penelitian literer (library research) yang bersifat kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan psikologi dan pendekatan pendidikan bahasa dan Islam. Sedangkan metode yang digunakan yaitu dokumenter dengan mencari, mengumpulkan data dan menganalisis sumber-sumber tertulis yang terdapat dalam buku, jurnal, website, ebook dan lainnya, terutama dari sumber data primer yaitu buku Education : The Practice of Freedom (Pendidikan Sebagai Praktik Pembebasan). Karya Paulo Friere yang diterjemahkan oleh Alonis A. Nugroho. Teknik analisis dilakukan dengan menggunakan analisis isi (content analysis), dan menggunakan metode induktif dan deduktif untuk proses analisis datanya. Konsep pendidikan humanistik yang merupakan konsep pendidikan pembebasan dan konsep taksonomi tujuan pendidikan yang merupakan pengklasifikasian tujuan pengajaran berdasarkan tiga ranah yakni kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil penelitian yang di peroleh adalah bahwa konsep pendidikan humanistik dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan memiliki hubungan saling keterkaitan dan relevan serta memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap pengembangan pembelajaran bahasa Arab. Aplikasi konsep pendidikan humanistik dalam proses pembelajaran bahasa arab merujuk pada motivasi dan kesadaran diri untuk maju dan menjadi manusia yang lebih baik, sedangkan taksonomi tujuan pendidikan adalah penekanan pada ranah kognitif dan ditambah dengan prilaku ranah afektif dan psikomotorik. Tujuan utama pengajaran bahasa Arab berorientasi untuk membentuk kompetensi komunikasi secara luas, denga kemahiran bahasa sebagai fondasi penguasaan bahasa. Pengajaran bahasa Arab diarahkan untuk menjadikan individu yang kreatif dalam mengembangkan potensi dirinya bagi penguasaan bahasa. ix
اﻟﺘﺠﺮﯾﺪ ﻣﻔﻲ اﰐB اﻟﺘﻌﻠﲓ ﻟﺒ
س ﺑﻼم
و ﻧﻈﺎم ﺗﺼﻨﯿﻒ ﻫﺪاف
ﺑﲔ ﻧﻈﺎم ﺗﻌﻠﲓ ٕاﻻﺴﺎﯿﺔ ﻟﻔﻮﻟﻮ ﺳ اﱄ ﳮﯿﺔ اﻟﺘﻌﻠﲓ
ﳞﺪف ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺚ اﱄ ﻣﻌﺮﻓﺔ و ﺳ ﰲ ﳮﯿﺔ اﻟﺘﻌﻠﲓ
ﺑ اﻟﻌﺮﯿﺔB
ﻧﻈﺎم ﺗﻌﻠﲓ ٕاﻻﺴﺎﯿﺔ ﻣﻊ ﻧﻈﺎم ﺗﺼﻨﯿﻒ اﻟﺘﻌﻠﲓ
اﻟﻌﺮﯿﺔ Bﻫﺪﻩ ﳌ ﺑ
ﺗ ٔ ﻋﻦ ﻣ
اﻟﱰﯿﺔ ان ﺗﻌﻄﻲ ﺑ ﰷﻧﺖ ﺑ اﻟﱰﯿﺔ اﳊ ّﺮﯾﺔ اﱄ اﻟﻄﻼب ﻟﺘﻌﺒﲑ ﻓﻜﺮﱒ و ﳮﯿﺔ اﻟﺘﻌﻠﲓ ،ان اﻟﺘﻌﻠﲓ وﺟﺐ ﯿﻪ
اﱄ ﻧﻔ ﯿﺔ اﻟ ﴩﯾﺔ ،وﱒ
ﺑ اﻟﱰﯿﺔ واﻫﺪاﻓﻬﺎ، Bوﰲ اﻫﺪاف اﳌﻌﺮﰲ
واﳊﺮﰾB
ﻫﺬا اﻟﻨﻮع ﻣﻦ اﻟﺒﺤﺚ ﻫﻮ دراﺳﺔ ﻣﻜ ﺒﯿﺔ اﻟﱵ ﱔ اﻟﻨﻮﻋﯿﺔ. ٔ ﳌﺘ ﻟ ﻟ ﺑ ٕ ﻣ . ﲢﻠ ﻟﺒ ٕ ﻟﻜ ﻣﻜ ﺋ ﻣﻜ ﻓﻬ :اﻟﺘﻌﻠﲓ ﻟﻜ ٕ ﻠ . ٔ ﺘ ﻟ .ﻧﻈﺎم ﺗﻌﻠﲓ ٕاﻻﺴﺎﯿﺔ ﱔ ﺗﻌﻠ ٔ ﻟ ﻟﺘﻌﻠﳰ ﺗﻘ ﺗﺼﻨ ﻟ . ٔ ﺗﺼ ﻧﺘﺎﰀ اﻟﺒﺤﺚ : ٕ ﻟﺘ ٔ ﺑ اﻟﻌﺮﯿﺔ .ﺗﻄﺒﯿﻖ ﻧﻈﺎم ﺗﻌﻠﲓ ٕاﻻﺴﺎﯿﺔ ﰲ ﯿﳤﺎ ﯾﺪل اﱄ ٔ . ﻓﺰ ووﻋﻲ اﻟﻨﻔﺲ .وﺗﺼﻨﯿﻒ ﻫﺪاف اﻟﺘﻌﻠﲓ ﻫﻮ ﳃﻊ اﳌﻌﺮﰲ ﳮ ﺑ ٕ ﻟ ﺑ ٕﺧ . اﻟﻨﻔﺲ ٕاﻻﺑﺪاﻋﻲ و ﳮ ﻧ x
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮ ﺣﯿﻢ Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia yang tidak akan pernah bisa kita dustakan. Salam serta sholawat selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang terang benderang dengan cahaya ilmu dan Agama Islam yang beliau bawa pada umatnya. Alhamdulillah berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di program S-1. Karya tulis berupa skripsi dengan judul “Sinergitas antar konsep pendidikan humanistik Paulo Friere dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan Benjamin S. Bloom dan relevansinya terhadap pengembangan pembelajaran bahasa Arab.” Selama penyusunan skripsi ini, banyak kendala yang telah dialami penulis, namun berkat izin dan ridho Allah SWT, serta bantuan semua pihak, alhmdulillah skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang tak pernah berhenti mengalir di setiap detik kehidupan. xi
2.
Bapak Prof. Akhmad Minhaji, Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3.
Bapak Dr. H. Tasman Hamami, MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4.
Bapak Drs. H. Ahmad Rodli, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab yang bersama seluruh jajaran.
5.
Bapak Dr. Radjasa Mutasin, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis, memberikan masukan dan saran yang sangat membantu penulis.
6.
Bapak dan Ibu dosen dan karyawan/ karyawati Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
7.
Ibunda tercinta, Ibu Zaedah yang senantiasa memberikan do’a dan restu yang tiada ternilai, semoga bliau selalu di beri kesehatan, di jaga oleh Allah SWT dengan penuh welas asih dan kasih sayang. Ayahanda tersayang, Bapak Jamino (AHM) dengan penuh kebahagiaan yang tak terkira penulis persembahkan gelar sarjana ini untuk bliau yang begitu mencita-citakannya.
8.
Saudara saudariku tersayang mbak Mujiati, kak Busayri, dan adek Supriyantono yang selalu mendo’akan penulis serta memberikan dorongan dan semangat tiada henti.
xii
9.
Guru-guruku tercinta MA Ribhul Ulum Demak, semangat dan motivasi yang luarbiasa dari kalian semua adalah yang takkan pernah terlupakan dan takkan terganti. Kalian hadir dalam hidup penulis sebagai sahabat sekaligus sosok pahlawan yang tiada terganti, karena motifasi dan kepercayaan kalian selalu mendampingi langkah penulis untuk menggapai gelar sarjana yang mulanya adalah suatu hal yang mustahil bagi penulis.
10.
Teman-teman Kelompok Studi Ilmu Pendidikan (KSIP), karena skripsi ini berawal dari intensitas penulis dalam mengikuti agenda diskusi tentang pendidikan yang di selenggarakan oleh KSIP setiap minggunya.
11.
Teman-teman PPL-KKN integratif tahun 2014, kekompakan, kerjasama dan sisikekeluargaan di antara kita sangat berarti, begitu juga dengan semboyan kita yang unik yakni “wani rekoso” takkan pernah terlupakan
12.
Teman-teman kerja di Sopduren Lodaya Babarsari, dua tahun bekerjasama seperti menemukan keluarga baru yang penuh keceryaan dan canda tawa.
13.
Berbagai pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, terima kasih banyak. Semoga semua kebaikan dan ketulusan yang telah diberikan benar-benar
mendapat amal ibadah dan mendapat ridho Allah SWT. Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan yang penulis lakukan baik disengaja maupun tidak. Untuk itu xiii
penulis meminta maaf kepada seluruh pihak yang terkait, karena penulis menyadari bahwa semua yang telah penulis lakukan adalah sebuah proses belajar menjadi lebih baik. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan mungkin masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan di masa mendatang. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, dan tidak lupa atas segala kekhilafan dan kekurangan, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Yogyakarta, 17 September 2015 Penulis
Mufiati NIM: 11420136
xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Pedoman Transliterasi Arab-Latin ini merujuk pada SKB Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, tertanggal 22 januari 1988 No: 158/1987 dan 0543b/U/1987. I. Konsonan Tunggal Huruf Arab
Nama
Huruf Latin
Keterangan
أ
Alif
………..
tidak dilambangkan
ب
Bā'
B
Be
ت
Tā'
T
Te
ث
Śā'
Ṡ
es titik di atas
ج
Jim
J
Je
ح
Hā'
Ḥ
ha titik di bawah
خ
Khā'
Kh
ka dan ha
د
Dal
D
De
ذ
Źal
Ź
zet titik di atas
ر
Rā'
R
Er
xv
ز
Zai
Z
Zet
س
Sīn
S
Es
ش
Syīn
Sy
es dan ye
ص
Şād
Ş
es titik di bawah
ض
Dād
Ḍ
de titik di bawah
ط
Tā'
Ṭ
te titik di bawah
ظ
Zā'
Ẓ
zet titik di bawah
ع
'Ayn
…‘…
koma terbalik (di atas)
غ
Gayn
G
Ge
ف
Fā'
F
Ef
ق
Qāf
Q
Qi
ك
Kāf
K
Ka
ل
Lām
L
El
م
Mīm
M
Em
ن
Nūn
N
En
و
Waw
W
We
ه
Hā'
H
Ha
ء
Hamzah
…’…
Apostrof
ي
Yā
Y
Ye
xvi
II. Konsonan rangkap karena tasydīd ditulis rangkap: ّ ﻣﺘﻌﻘﺪﯾﻦ
ditulis
muta‘aqqidīn
ﻋﺪة ّ
ditulis
‘iddah
III. Tā' marbūtah di akhir kata. 1. Bila dimatikan, ditulis h: ھﺒﺔ
ditulis
hibah
ﺟﺰﯾﺔ
ditulis
jizyah
(ketentuan ini tidak diperlukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali dikehendaki lafal aslinya). 2. Bila dihidupkan karena berangkaian dengan kata lain, ditulis t: ﻧﻌﻤﺔ ﷲ
ditulis
ni'matullāh
زﻛﺎة اﻟﻔﻄﺮ
ditulis
zakātul-fitri
IV. Vokal pendek __◌َ__ (fathah) ditulis a contohﺿﺮب َ َ َ
ditulis daraba
__◌ِ__(kasrah) ditulis i contoh ﻓﮭﻢ َِ َ
ditulis fahima
__◌ً__(dammah) ditulis u contohﻛﺘﺐ َ ُِ
ditulis kutiba
xvii
V. Vokal panjang: 1. fathah + alif, ditulis ā (garis di atas) ﺟﺎھﻠﯿﺔ
ditulis
jāhiliyyah
2. fathah + alif maqşūr, ditulis ā (garis di atas) ﯾﺴﻌﻲ
ditulis
yas'ā
3. kasrah + ya mati, ditulis ī (garis di atas) ﻣﺠﯿﺪ
ditulis
majīd
4. dammah + wau mati, ditulis ū (dengan garis di atas) ﻓﺮوض
ditulis
furūd
VI. Vokal rangkap: 1. fathah + yā mati, ditulis ai ﺑﯿﻨﻜﻢ
ditulis
bainakum
2. fathah + wau mati, ditulis au ﻗﻮل
ditulis
qaul
VII. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata, dipisahkan dengan apostrof. ااﻧﺘﻢ
ditulis
a'antum
اﻋﺪت
ditulis
u'iddat
xviii
ﻟﺌﻦ ﺷﻜﺮﺗﻢ
ditulis
la'in syakartum
VIII. Kata sandang Alif + Lām 1. Bila diikuti huruf qamariyah ditulis al-
2.
اﻟﻘﺮان
ditulis
al-Qur'ān
اﻟﻘﯿﺎس
ditulis
al-Qiyās
Bila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggandengkan huruf syamsiyyah yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l-nya اﻟﺸﻤﺲ
ditulis
asy-syams
اﻟﺴﻤﺎء
ditulis
as-samā'
IX. Huruf besar Huruf besar dalam tulisan Latin digunakan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) X. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat dapat ditulis menurut penulisannya ذوى اﻟﻔﺮوض
ditulis
zawi al-furūd
اھﻞ اﻟﺴﻨﺔ
ditulis
ahl as-sunnah
xix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................
i
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................
ii
HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB...........................................................
iii
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ..................................
iv
HALAMAN PERBAIKAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ........................................
v
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ....................................
vi
HALAMAN MOTTO ..............................................................................................
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................................
viii
HALAMAN ABSTRAK ..........................................................................................
ix
HALAMAN ABSTRAK ARAB ..............................................................................
x
PEDOMAN TRANSLITERASI ..............................................................................
xi
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
xii
DAFTAR ISI
xiii
...................................................................................………….
DAFTAR TABEL … ............................................................................................. ….
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................
xv
BAB I
PENDAHULUAN ..............................................................................
27
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
1
B. Fokus Penelitian ...........................................................................
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................
6
D. Kajian Pustaka ...............................................................................
7
E. Landasan Teori ..............................................................................
9
F. Metode Penelitian..........................................................................
20
xx
BAB II
BAB III
G. Sistematika Pembahasan................................................................
25
BIOGRAFI PAULO FRIERE DAN BENJAMIN S. BLOOM .....
61
A. Biografi Paulo Friere .....................................................................
28
1. Riwayat Hidup Paulo Friere............................................
28
2. Latar Belakang Pemikiran Friere ....................................
34
3. Corak Pemikiran dan Filsafat Friere ………………… ..
40
4. Karya-karya Friere …………………………………… .
48
B. Biografi Benjamin S. Bloom ................................................
49
1. Riwayat Hidup Benjamin S. Bloom................................
49
2. Corak Pemikiran dan Filsafat S. Bloom .........................
54
3. Karya-karya Samuel S. Bloom …………………………
59
KONSEP PENDIDIKAN HUMANISTIK FRIERE DAN TAKSONOMI PENDIDIKAN BLOOM ........................................ 153
A. Konsep Pendidikan Paulo Friere...........................................
62
1. Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan ......................
62
2. Proses Pembelajaran dalam Perspektif Paulo Friere …...
74
3. Hubungan Guru dan Murid Menurut Paulo Friere ……..
93
B. Konsep Taksonomi Pendidikan Benjamin S. Bloom ………...........
98
1. Definisi Taksonomi Pendidikan …………………………….
98
2. Dimensi Pengetahuan ……………………………………..... 103 3. Tujuan-tujuan dalam Pendidikan …………………………. . 117 4. Domian-domain dalam Taksonomi Pendidikan …………. BAB IV
125
SINERGITAS KONSEP PENDIDIKAN HUMANISTIK DENGAN TAKSONOMI TUJUAN PENDIDIKAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN BAHASA ARAB…….. A. Sinergitas Konsep Pendidikan Humanistik dan Taksonomi Tujuan Pendidikan ……………………………………………………….. 154 B. Landasan Tentang Pengajaran Bahasa Arab ……………………... 164
xxi
216
C. Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab …………………..….. 175 D. Aplikasi Pendidikan Humanistik dan Taksonomi Tujuan Pendidikan Sebagai Pendekatan dan Prinsip dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab ………………………………………………………. 178 E. Analisis Tujuan Intruksional Taksonomi Pendidikan Dalam Pengajaran Bahasa Arab …………………………………............. 204
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... LAMPIRAN-LAMPIRAN
xxii
221
DAFTAR TABEL Tabel 1.1.
Kerangka berfikir dalam penelitian
Tabel 3.1
Dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif
Tabel 3.2
Taraf tujuan pendidikan
Tabel 3.3
Taraf tuajuan menurut Anderson dan Krathwohl
Tabel 3.4
Rumusan taksonomi tujuan pendidikan
Tabel 3.5
Klasifikasi aspek kognitif fersi baru dan fersi lama
Tabel 3.6
Klasifikasi proses kognitif
Tabel 3.7
Klasifikasi proses afektif
Tabel 4.1
Tabel contoh dari mensintesis
Tabel 4.2
Kategori proses kognitif dalam tujuan pembelajaran
Tabel 4.3
Tujuan pengajaran al kalām
Tabel 4.4
Kategori proses kognitif dalam tujuan pengajaran al-qiro’āh
Tabel 4.5
Kategori proses kognitif dalam tujuan pengajaran al-kitabāh
Tabel 4.6
Pensinergian konsep pendidikan humanistik dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan dan relevansinya dalam proses pembelajaran bahasa Arab.
xxiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I
: Bukti Seminar Proposal
Lampiran II
: Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran III
: Sertifikat SOSPEM
Lampiran IV
: Sertifikat OPAK
Lampiran V
: Sertifikat ICT
Lampiran VI
: Sertifikat IKLA’
Lampiran VII
: Sertifikat TOEC
Lampiran VIII
: Sertifikat PPL-1
Lampiran IX
: Sertifikat PPL-KKN Integratif
Lampiran X
: Curriculum Vitae Penulis
xxiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan bergulir pada akhir tahun 2015 ini, Negara kita memiliki banyak hambatan, diantara beberapa hambatan tersebut adalah terkait pendidikan yang hingga kini merupakan problem urjen karena berkaitan dengan (SDM). Faktanya mutu pendidikan tenaga kerja masih rendah, dimana hingga februari 2014 jumlah pekerja berpendidikan SMP atau di bawahnya tercatat sebanyak 76,4 juta orang atau sekitar 64 persen dari total 118 juta pekerja di Indonesia.1 Ini artinya 64 persen pekerja di Indonesia belum memiliki latar belakang pendidikan yang memadai untuk bersaing di kancah MEA 2015. Di khawatirkan keberlangsungan MEA justru hanya menjadikan mereka buruh di Negeri sendiri, dimana para pekerja asing yang akan mendominasi. Pendidikan sebagai pencetak (SDM) berkualitas menjadi jawaban terhadap kebutuhan sumber daya manusia, Oleh karena itu meningkatkan standar mutu sekolah menjadi suatu keharusan agar lulusannya siap menghadapi persaingan. Disamping standar mutu pendidikan, banyak hal seperti kurikulum dan kebijakan pendidikan juga harus di benahi, 1
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuanganumum/20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-indonesia, diakses tanggal 20 apil 2015, pukul 11.20 WIB.
1
pembenahan tersebut harus menggunakan prinsip yang sesuai dan cocok dengan kebutuhan peserta didik. Diantara prinsip-prinsip tersebut adalah seperti yang tengah di ungkapkan dalam konsep taksonomi tujuan pendidikan Benjamin Samuel Bloom yang mana terdapat tiga aspek yang menjadi acuan di dalamnya, yakni aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Terdapat banyak sekali komponen-komponen pendidikan yang harus di perhatikan dalam hal ini, di antaranya adalah pengajaran bahasa asing terkhusus bagi bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan bahasa mayor di dunia, akhir-akhir ini bahasa Arab merupakan bahasa yang peminatnya cukup besar di Barat.2 Sebagai contoh, Harvard University, sebuah perguruan tinggi di Amerika serikat yang dikirikan para alim ulama’ protestan yang menjadikan bahasa Arab sebagai salah satu mata kuliah.3 Sedangkan di Indonesia yang mayoritas pendududuknya memeluk agama Islam. Dimana wakhyu yang diturunkan dan dihimpun menjadi kitab suci Al-qur’an berbahasa Arab, kemudian Al-hadits yang merupakan penjelas dan penafsir Al-qur’an dihimpun dan disusun pula dalam bahasa Arab. Maka mempelajari bahasa Arab menjadi sebuah kewajiban sebagai sarana untuk memahami agama dan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pemilik bahasa aslinya.
2
http://www.bppk.opini.go.id/publikasi/artikel/112-artikel-keuangan-umum/1435bahasa- arab-semakin-urgen-di dunia-barat, diakses tanggal 22 apil 2015, pukul 12.11 WIB. 3 Azhar Arsyad, BahasaArab Dalam Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran, (Yogyakata : Pustka Pelajar, 2000), hlm.1.
2
Suatu penyelenggaraan belajar-mengajar merupakan proses pendidikan kritis yang harus mencerdaskan sekaligus bersifat membebaskan peserta didiknya untuk menjadi pelaku (subjek) utama, bukan sasaran pelaku (obyek), dari proses tersebut. Namun kenyataannya proses pempembelajaran di Negara kita masih banyak yang menggunakan system bank dimana siswa dianggap tidak bisa apa-apa dan guru sebagai sumber satu-satunya yang mencekoki siswa sehingga siswa lebih banyak diam membisu, siswa tidak dibantu untuk menjadi kritis dan berpendapat secara bebas di kelas.4 Sistem pembelajaran yang demikian justru akan menjadi momok bagi peserta didik dan akan menghambat keaktifan dan kreatifitasnya dalam belajar bahasa asing, terutama bahasa Arab. Pada kasus lain adalah posisi dimana seorang guru memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada peserta didiknya, namun subjek yang di utamakan justru lebih memilih untuk bersifat pasif dan menyia-nyiakan kesempatan yang di berikan. Beberapa faktor penyebabnya adalah mental dari peserta didik yang belum terbentuk, kurangnya pembiasaan di setiap proses pembelajaran, kurangnya pemahaman terhadap materi pelajaran dan sebagainya. Hal yang demikianlah kemudian menjadi tantangan besar bagi para pendidikan dalam pembentukan karakter, pembiasaan, dan pemahaman agar proses pembelajaran menjadi hal yang membebaskan dalam arti 4
Singgih Nugroho, Pendidikan Kemerdekaan dan Islam, (Yogyakarta: Pondok Edukasi, 2003), hlm.xxvi.
3
menyenangkan tanpa adnya tekanan-tekanan yang menjadi momok bagi mereka, sehingga proses pembelajaran akan menjadi semakin maksimal dan tercapainya tujuan pembelajaran. Disamping proses pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek utama, dan guru sebagai moderator yang memberikan arahanarahan serta sebagai pelaku yang menyebabkan sebuah forum tertentu terjadi, guru juga harus memperhatikan beberapa aspek yang merupakan ruh dari pendidikan yang akan menjadi pendongkrak keberhasilan. Aspek-aspek tersebut adalah kognitif, afektif dan psikomotorik. Berdasarkan beberapa problem tersebut, maka penulis
kemudian
mencoba untuk mensinergikan antara konsep pendidikan humanistik yang di gagas oleh Paulo Friere dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan yang di gagas oleh Benjamin Samuel Bloom serta merelevansikannya dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Dimana Paulo Friere menformulasikan sebuah pendidikan yang humanis, demokratis dan membebaskan peserta didik dan menuju pada konsientisasi yang mampu dijadikan sebuah pendekatan alternatif untuk mengekpresikan nalar dan kesadaran melalui bahasa Arab. Sedangkan
Benjamin
Samuel
Bloom
dengan
formulanya
yang
mengklasifikasikan atas tiga ranah yang disebut domain kemampuan, yang mana menawarkan kerangka landasan pembelajaran dan pengajaran yang progresif serta berorientasi pada tujuan yang didasari oleh aspek kognitif,
4
afektif dan psikomotorik. Hal ini menjadi titik tolak pemikiran dalam penelitian ini dan dengan di dukung oleh data-data dari berbagai referensi, maka peneliti mencoba mengangkatnya kedalam sebuah skripsi yang berjudul “Sinergitas Antara Konsep Pendidikan Humanistik Paulo Friere Dengan Konsep Taksonomi Tujuan Pendidikan Benjamin S. Bloom Dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab”. B. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah terkait “bagaimana sinergitas antara konsep pendidikan humanistik yang di gagas oleh Paulo Friere dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan Benjamin Samuel Bloom?”. Berdasarkan fokus penelitian tersebut, dikembangkan beberapa pertanyaan sebagai berikut : 1. Bagaimana konsep pendidikan humanistik yang di gagas oleh Paulo Friere dan konsep taksonomi tujuan pendidikan Benjamin S. Bloom ? 2. Bagaimana relevansi sinergitas antara kedua konsep tersebut dalam proses pembelajara bahasa Arab? 3. Bagaimanakah konsep pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan yang bersinergi, dapat memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran bahasa Arab secara maksimal ?
5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep pendidikan humanistik yang digagas oleh Paulo Friere dan disinergikan dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan Benjamin S. Bloom dalam pengembangan pembelajaran bahasa Arab. Adapun manfaat yang ingin di capai adalah : 1. Secara teoritis : a. Untuk mengetahui konsep pendidikan humanistik dari Paulo Friere dan konsep taksonsmi tujuan pendidikan Benjamin S. Bloom. b. Untuk mengetahui karakteristik pendidikan humanistik dari Paulo Friere dan taksonomi tujuan pendidikan dari Benjamin S. Bloom. c. Untuk mengetahui sinergitas anatara kedua konsep tersebut serta relevansinya terhadap pengembangan proses pembelajaran bahasa Arab. 2. Secara praktik : a. Mahasiswa, merupakan salah satu syarat kelulusan pada tingkat strata 1 Univversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, serta mampu digunakan sebagai salah satu tambahan dalam khasanah keilmuan dalam budaya intelektual.
6
b. Praktisi pendidikan, sebagai bekal menjalankan tugas dalam proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik agar berkembang sesuai potensi. c. Untuk mengembangkan pembelajaran bahasa Arab serta sebagai sumber referensi bagi penelitian yang serupa.
D. Kajian Pustakar Fungsi dari kajian pustaka adalah untuk mengetahui letak topik penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti diantara penelitian-penelitian yang telah dilakukan para peneliti sebelumnya, serta memastikan bahwa judul penelitian yang akan dilaksanakan terhindar dari duplikasi.5 Setelah melakukan penelusuran terkait dengan topik pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan, ada beberapa karya yang telah dibuat sebelumnya, diantaranya : Skripsi saudara Ridlo Maulana, Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “ Konsep Pendidikan Yang Membebaskan Paulo Friere (Dalam Perspektif Pendidikan
5
Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi S-1 Program Study Kependidikan Islam, hlm.9.
7
Agama Islam)”.6 Dalam skripsi ini lebih membahas pendidikan sebagai proses yang membebaskan peserta didik dalam proses pembelajaran agma Islam sesuai dengan konsep pendidikan humanistik Paulo Friere. Skripsi saudara Purwanto, Jurusan Kependidikan Islam (KI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “Mencari Format Ideal Pendidikan Islam Sebagai Paradigma Pembebasan Refleksi Atas Buku Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan Karya Paulo Friere”.7 Dalam skripsi ini lebih membahas pada pendidikan sebagai proses yang membebaskan peserta didik dimana hal tersebut merupakan refleksi untuk buku-buku pendidikan agar mampu menempati standar yang ideal dalam praktek pendidikan sebagai pembebasan. Skrips saudara Nanang Khoirudin, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “Pendidikan Humanistik Dan Aplikasinya Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab”.8 Dalam skripsi ini lebih membahas pada pendidikan sebagai proses yang
6
Ridlo Maulana, ““ Konsep Pendidikan Yang Membebaskan Paulo Friere (Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam)”. Skripsi (Yogyakarta : Perpustakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga, ). 7
Purwanto, ““Mencari Format Ideal Pendidikan Islam Sebagai Paradigma Pembebasan Refleksi Atas Buku Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan Karya Paulo Friere”. (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga,). 8 Nanang Khoirudin, ““Pendidikan Humanistik Dan Aplikasinya Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab”, Skripsi (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga, 2003).
8
membebaskan peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa arab sesuai dengan konsep pendidikan humanistik Paulo Friere. Skripsi saudara Rikhsan Nurhadian Suhandi, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang berjudul “ Konsep Taksonomi Pendidikan Benjamin Samuel Bloom Dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab”.9 Fokus penelitian pada skripsi ini adalah bagaimana relevansi konsep taksonomi pendidikan dalam pengembangan proses pembelajaran abahasa arab. Dalam penelusuran yang penulis lakukan terhadap beberapa skripsi tersebut, penulis mencoba untuk mengembangkan sebuah penelitian literatur mengenai konsep pendidikan humanistik dan taksonomi pendidikan yang mana
memiliki
banyak
kesamaan.
Dimana
konsep-konsep
tersebut
berlandaskan pada psikologi pendidikan yang kemudian di implementasikan kedalam pendidikan bahasa Arab. Peneitian ini menfokuskan pada penelitian terhadap “sinergitas konsep pendidikan humanistik Paulo Friere dengan konsep taksonomi tujuan pendidikan Benjamin Samuel Bloom dalam pengembangan pembelajaran bahasa Arab”.
9
Rikhsan Nuradian Suhandi, “ Konsep Taksonomi Pendidikan Benjamin Samuel Bloom Dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab”, Skripsi (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga, 2011).
9
E. Landasan Teori 1. Pendidikan Humanistik Tema pokok gagasan Friere sesungguhnya mengacu pada suatu landasan
bahwa
pendidikan
pada
dasarnya
merupakan
“proses
memanusiakan manusia kembali,10 atau dengan kata lain, pendidikan harus bisa mengentaskan (membebaskan) manusia (peserta didik) dari sebuah keterpasungan. Pembebasan itu sendiri menurut Friere adalah pendidikan yang membawa masyarakat dari kondisi “masyarakat kerucut” (submergen society) kepada “masyarakat terbuka” (open society).11 Murid dalam proses pendidikan gaya bank cenderung menjadi obyek yang pasif dan hanya mendengar, mengikuti, mentaati dan mencontoh guru, yang menafikkan adanya dialog. Yang berarti ilmu pengetahuan hanya merupakan sebuah transfer dari pengajar kepada pelajar.12 Padahal tujuan dari pendidikan bukan saja sebatas Transfer of knowledge dan arena indoktrinisasi, tetapi pendidikan juga harus merupakan media dan aktifitas membangun kesadaran, kedewasaan dan
10
Mansour Faqih, dkk. Pendidikan Populer Membangun kesadaran kritis, (Yogyakarta : Read Book, 2001), hlm.61. 11 http://www.Waspada.co.id/opini/ artikel.php?,2004,diakses tanggal 25 mei 2015. pukul 23.00 WIB. 12 Ibid, Pendidikan Kritis Yang Membebaskan, dalam BASIS.., hlm. 14.
10
kemandirian peserta didik.13 Praktek tersebut oleh Friere dinilai sebagai bagian dari proses dehumanisasi dan penindasan. 2. Konsep Taksonomi Tujuan Pendidikan Dalam dunia pendidikan taksonomi didefinisikan sebagai kerangka landasan atau sebuah klasifikasi. Pernyataan ini sesuai denga pendapat Blom dalam bukunya bahwa : “It is intended to provide for classification of the goals of our educational system. It is expected to be of general help to all teachers, administrators, professional specialists, and research workers who deal with curricular and evaluation problems. It is especially intended to help them discuss these problems with greater precision”.14 Jadi taksonomi merupakan sebuah klasifikasi atau kerangka landasan dalam sistem tujuan pendidikan. Taksonomi tujuan pendidika ini diharapkan dapat memberikan kemudahan kepada para pengajar, pengelola pendidikan, pakar pendidikan dan peneliti dalam memecahkan problematika-problematika pendidikan seputar kurikulum dan evaluasi pendidikan.
13
Khoiriyah M., Relevansi Pendidikan Bagi Demokrasi, http://www.co.id/opini/artikel.php?, diakses tanggal 25 mei 2015, pukul 24.00 WIB. 14 Benjamin S. Bloom (Ed.), The Taxonomy of Educational Objective, The Classification Educational Goals, Handbook I : Cognitive Domain, (New York : David Mckay Company, 1956), hlm. 1.
11
Di dalam pedagogia moderen, pembelajaran dibagi menjadi tiga area, yakni apa yang dimaksud sebagai taksonomi Bloom, pengajaran terbagi atas : (1) bidang kognitif, yakni yang berkenaan dengan aktifitas mental, seperti ingatan, pemahaman, penerapan, analisis, evaluasi, dan mencipta; (2) bidang afektif, yakni berkenaan dengan sikap dan rahasia diri; dan (3) bidang psikomotor yang berkenaan dengan aktifitas fisik seperti keterampilan hidup dan pertukangan. 15 Keberadaan taksonomi ini merupakan landasan dalam penyusunan konsep pendidikan, baik kurikulum maupun proses pembelajaran dan pengajaran. Setiap proses pembelajaran yang akan di laksanakan setidaknya harus mengacu pada tiga aspek yang ditawarkan oleh taksonomi Bloom ini, karena dengan mengacu pada tiga aspek atau ranah ini, secara tidak langsung memberikan gambaran tentang beberapa hal yang harus benar-benar di perhatikan oleh pendidik di setiap berlangsungnya program pembelajaran. Pada tingkatan yang lebih praktis, taksonomi ini telah banyak membantu para praktisi pendidikan untuk menformulasikan tujuan-tujuan belajar dalam bahasa yang mudah di pahami, rasional, serta dapat diukur.16 Dengan demikian penerapan pembelajaran akan lebih efektif dan mampu mencapai tujuan dari
15
M. Sukarjo & Ukim K., Landasan Pendidikan (Teori dan Aplikasinya), (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hlm. 8. 16 Ibid, hlm. 14.
12
pembelajaran yang di dambakan, sebagaiman pokok dari konsep taksonomi ini yang menekankan pada tujuan pendidikan. 3. Urgensitas Konsep Pendidikan Humanistik dan Konsep Taksonomi Tujuan Pendidikan dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab. a. Pendidikan (pembelajran dan pengajaran) Definisi pendidikan berasal dari bahasa Yunani “pedagogi” sedangkan untuk ilmu pendidikan diambil dari arti kata “pedagogie”. Dalam pengertian yang sederhana dan umum maka pendidikan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensipotensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilainilai yang ada di dalam masyarakat dan kebudayaan.17 Di dunia pendidikan
terdapat
beberapa
komponen,
diantanya
adalah
pembelajaran dan pengajaran. Pembelajaran merupakan sebuah upaya untuk mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran itu sendiri. Hilgard dan
Bower (1966)
mengungkapkan : “Learning is the prosess by which an activity originates or is changed through reacting to an encountered situation, provided that the characteristics of the change in actifity cannot be explained on the basis of native response tendencies, maturation, 17
Fuad Ihsan, Dasar-dasar kependidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), hlm. 1-2
13
or temporary state of the organism”. Pembelajaran yaitu sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dan karakteristikkarakteristik dari perubahan aktifitas tersebut tidak dapat dijelaskan berdasarkan kecenderungan-kecenderungan reaksi asli, kematangan, atau perubahan-perubahan sementara dari organisme. 18 Sedangkan pengajaran menurut para ahli adalah pemindahan pengetahuan
dari
seseorang
yang
mempunyai
pengetahuan
(pengajaran) kepada orang lain yang belum mengetahui (pelajar) melalui proses belajar mengajar.19 Sebagaimana yang didefinisikan Dr. Abdul Majid dalam bukunya, pengajaran adalah “ اﻟﺘﻌﻠﯿﻢ ﻓﯿﻘﺼﺪ ﺑﮫ ﻧﻘﻞ ٢٠
." اﻟﻤﻌﻠﻮﻣﺎت ﻣﻦ اﻟﻤﻌﻠﻢ اﻟﻰ اﻟﻤﺘﻌﻠﻢ Pengajaran merupakan suatu tindakan yang memberikan efek
perubahan terhadap pengetahuan dan tingkah laku bagi objek pengajaran yaitu murid. Disaat seorang pengajar memperkenalkan ide atau pengetahuan baru, atau melakukan suatu aktifitas (proses pengajaran) denga tujuan agar muridnya memahami apa yang ia lakukan, maka disanalah terjadinya proses pengajaran.
18
Jogiyanto HM., Filosofi, Pendidikan, dan Penerapan Pembelajaran Motode Kasus,(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2006), hlm.12. 19 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalām Mulia, 2001)cet. 3, hlm. 72. 20 ۵۹ .( ص۱۹۴۸ , دار اﻟﻣﻌﺎرف: )ﻣﺻر, اﻟﺗرﺑﯾﺔ وطرق اﻟﺗدرﯾس,اﻟدﻛﺗور ﻋﺑد اﻟﻌزﯾز ﻋﺑد اﻟﻣﺟﯾد
14
Dalam setiap pengajaran setidaknya harus memiliki dua hal, yaitu tujuan pengajaran dan prinsip pengajaran. Tujuan pengajaran di buat guna memberikan suatu arahan maksud dari proses pengajaran itu sendiri, karena setiap pengajaran pasti ada tujuan yang hendak di capai. Tujuan pengajaran harus dirumuskan dengan sebaik mungkin agar dalam setiap proses pengajarannya dapat mencapai tujuan dengan baik. Sedangkan prinsisp pengajaran adalah kaidah-kaidah yang harus di lakukan di dalam proses pengajaran sehingga pengajaran tersebut dapat mencapai tujuan yang di harapkan. b. Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab dengan Konsep Pendidikan Humanistik dan Taksonomi Tujuan Pendidikan. 1.
Tujuan Pengajaran Bahasa Arab Pengajaran bahasa Arab diarahkan kepada pencapaian tujuan,
yaitu tujuan jangka panjang (tujuan umum) dan tujuan jangka pendek (tujuan khusus).21 Tujuan umum ialah tujuan dari pelajaran itu sendiri dan yang bertalian dengan bahan pelajaran tersebut.22Menutut Taya Yusuf dan Syaiful Anwar (1997) bahwa tujuan umum pengajaran bahasa Arab ada empat, yaitu :
21
Taya Yusuf & Syaiful Anwar, Metodologi Pengajran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hlm.189. 22 Abubakar Muhammad, Metode Khusus Pengajaran Bahasa Arab, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981), hlm. 5.
15
1)
Agar siswa memahami Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber hukum Islam dan ajarannya.
2)
Dapat
memahami
dan mengerti
buku-buku agama
dan
kebudayaan Islam yang ditulis dalam bahasa Arab. 3)
Supaya pandai berbicara dan mengarang dalam bahasa Arab.
4)
Untuk
digunakan
sebagai
alat
pembantu
keahlian
lain
(suplementari).23 Sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang ingin dicapai dari mata pelajaran saat itu.24 Menurut D. Hidayat dalam pengajaran bahasa Arab terdapat beberapa materi pelajaran untuk mencapai tujuan, diantaranya; percakapan (hiwar), dan menulis (insya’).25 Dengan kata lain pengembangan pembelajaran kemahiran, yaitu pada kemahiran Istimā’ (menyimak), Kalām (berbicara), Qiro’āh (membaca), dan Kitabāh (Menulis). 2.
Pendekatan dan Prinsip Pengajaran Bahasa Arab Untuk mencapai tujuan pembelajaran bahasa Arab baik tujuan
yang bersifat umum maupun khusus, pengajaran bahasa Arab harus memiliki pendekatan dan prinsip-prinsip dalam pengajarannya. Pendekatan adalah seperangkat asumsi berkenaan dengan esensi dasar
23
Ahmad Muhtadi Anshor, Pengajaran Bahasa Arab Media dan Metode-Metodenya, (Yogyakarta : Teras, 2009), hlm. 7. 24 Ibid, Metode…, hlm.5. 25 Ibid, Pengajaran…, hlm.8.
16
dari sebuah pembelajaran, atau dalam arti lain pendekatan merupakan sebuah konsep dasar yang mewadai, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.26 Konsep pemikiran Paulo Friere yang menawarkan sebuah paradigma pendidikan humanistik yang partisipasif dan membebaskan adalah sebuah pendekatan alternatif yang dapat di aplikasikan dalam proses pembelajaran bahasa Arab dengan tujuan agar peserta didik memiliki kesadaran kritis yang membantunya untuk menjadi manusia yang bebas, merdeka, komunikatif dan ekspresif. Dimana bahasa Arab sendiri adalah bahasa yang sangat cocok untuk mengekpresikan nalar dan kesadaran peserta didik.27 Selanjutnya adalah terkait prinsip-prinsip pengajarannya, Vale dan Clark (1994) mengemukakan delapan prinsip pengajaran bahasa, mereka berpendapat bahwa pembelajaran akan berjalan secara optimal apabila : 1)
Mereka diperlakukan sebagai individu dengan kebutuhan dan minatnya sendiri-sendiri.
2)
Mereka diberikan kesempatan aktif menggunakan bahasa target untu berkomunikasi dalam berbagai kegiatan belajar mengajar.
26
http://pendidikansains.blogspot.com, diakses tanggal 1 mei 2015, pukul 09.00 WIB. Leonard Binder, Islam Liberal: Kritik Terhadap Ideologi-Ideologi Pembangunan, ter, Imam Muttaqin, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm.450. 27
17
3)
Mereka banyak diaktifkan dengan bahasa target yang digunakan dalam proses komunikasi, baik lisan maupun tulisan sesuai kemampuan, kebutuhan dan minat mereka.
4)
Mereka di hadapkan pada aspek struktur verbal bahasa target dan mengkaji makna budaya yang terkandung dalam bahasa target.
5)
Mereka ditunjukkan pada aspek sosial budaya penutur asli bahasa target dan pengalaman langsung dalam budaya bahasa target.
6)
Mereka menyadari peranan dan sifat dasar bahasa dan budayanya.
7)
Mereka diberi umpan balik yang efektif tentang kemajuan belajarnya secara berkelanjutan.
8)
Mereka diberikan kesempatan untuk mengelolah belajarnya sendiri.28 Penulis berasumsi bahwa konsep taksonomi tujuan pendidikan
yang di gagas oleh Benjamin Samuel Bloom adalah merupakan landasan awal dari 8 prinsip pengajaran bahasa Vale dan Clark. Kedelapan prinsip tersebut mempertimbangkan aspek kognitif, afektif
28
Ibid, Metodologi…, hlm. 47-53.
18
dan psikomotorik yang selanjutnya bersinergi dengan konsep pendidikan humanistik yang menawarkan pendidikan pembebasan dengan kemerdekaan, kebebasan, komunikatif dan ekspresif sebagai hasilnya. Benjami Samuel Bloom adalah penganut pendidikan humanistik. Humanistik sendiri merupakan teori belajar yang mengasumsikan bahwa belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Maka jelas bahwa teori yang di gagas oleh Friere dan Bloom ini memiliki jalur yang sama namun fokus pada aspek yang berbeda. Apabila kedua konsep tersebut disinergikan, yakni peserta didik mampu mengekpresikan nalar, kesadarannya dan menyeimbangkan dengan kemampuan
kognitif, afektif, psikomotorik, maka mereka
akan sampai pada tahap self actualization dan menjadi manusia yang mampu merubah dunianya. Setelah memperhatikan beberapa teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka penulis dapat menentukan kerangka berfikir dalam memperjelas cakupan penelitian ini, yakni sebagai berikut :
19
KONSEP PENDIDIKAN
K. P. Humanistik (Pendekatan Pembelajaran)
K. Taksonomi Tujuan P. (Prinsip Pembelajaran)
Pendidikan Pembebasan Kognitive
(Fitrah manusia dan P.Demokrasi)
Afektif
Psikomotorik
“Belajar Harus Bersumber dan Bermuara pada Manusia itu Sendiri” Relevansinya dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Kebebasan yang memotivasi (Gairah Belajar)
Komunikatif
Pemahaman Materi
Ekspresif
(Tindakan Nyata)
Pelajaran
( Karya Nyata)
Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab Maharah al-istimā’
maharah al-kalām
Maharah al-qiro’āh
Tabel. 1.1
Maharah al-kitabāh
F. Metodologi Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian literer atau penelitian kepustakaan (liberary research)29 yang bersifat kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tujuan yaitu menggambarkan, mengkaji, mempelajari dan melaksanakan fenomena atau obyek yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif proses analisa dan interpretasi data memerlukan cara berfikir kreatif, kritis dan sangat hati-hati. Kedua proses tersebut memiliki hubungan saling keterkaitan. Maka penelitian ini bersifat analitis-interpretatif. Kareana jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), jadi data-data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang berupa buku-buku, dokumen, catatan, kisah-kisah, sejarah dan sumber-sumber terpercaya dari internet dan ebook yang terkait dengan permasalahan yang di angkat oleh peneliti. 2. Pendekatan penelitian menggunakan dua pendekatan, yaitu : a.
Pendekatan
psikologis,
pendekatan
ini
digunakan
untuk
mendeskripsikan secara kritis hal ihwal yang berkaitan denga proses pembelajaran bahasa Arab. Asumsi-asumsi psikologi yang didapatkan 29
Ibid, hlm.139.
20
dari konsep pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan oleh Paulo Friere serta Benjamin Samuel Bloom yang sinergis dan direlevansikan dengan pembelajaran bahasa Arab yang berlandaskan motivasi religi. b. Pendekatan ilmu pendidikan bahasa dan Islam, pendekatan ilmu pendidikan
bahasa
digunakan
sebagai
acuan
teoritik
dalam
menganalisa penelitian ini. Ilmu pendidikan Islam sebagai suplemen tambahan dalam mencari relevansi sinergitas antara pendidikan humanistik
Paulo Friere
dengan taksonomi tujuan pendidikan
Benjamin Samuel Bloom dan hubungan antara keduanya dalam pengembangan pembelajaran bahasa Arab. 3. Sumber Data Seperti halnya penelitian yang bersifat literer atau penelitian pustaka
(library
research)
yang
lainnya,
penelitian
ini
juga
mengelompokan sumber data yang di gunakan ke dalam dua kelompok, yaitu : sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber-sumber data yang dijadikan rujukan pokok untuk menyusun skripsi ini. Data-data primer yang diambil adalah tulisan dari hasil pemikiran Paulo Friere mengenai pendidikan humanistik yaitu dalam
21
buku Education : The Practice of Freedom (Pendidikan Sebagai Praktik Pembebasan) yang tengah di terjemahkan oleh Alonis Nugroho. Sedangkan untuk yang kedua, sumber data sekunder yaitu data-data mengenai pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan serta pengajaran bahasa Arab yang bersumber dari berbagai referensi buku, anatara lain : a.
Pedagogi of The Oppressed (Pendidikan kaum tertindas)
b.
The Politics of Education : Culture, power and Liberation (Politik Pendidikan : Kebudayaan, Kekuasaan dan Pembebasan).
c. The Taxonomy of Educational Objective, The Classification of Educational Goals, Handbook I : Cognitive Domain, Benjamin Samuel Bloom (Ed.), Max D. Englehart, Edward J. Furst, Walker H. Hill dan David R. Krathwohl, New York: David MacKay Company, 1956. d. The Taxonomy of Educational, The Classification of Educational Goals, Handbook II : Affective Domain. David R. Krathwohl, Benjamin S. Bloom, dan Bertranm B. Masia. New York : David MacKay Company, 1964.
22
Selain itu, sumber data lain yang diperoleh dari berbagai literatur mengenai pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan serta pengembangan pembelajaran bahasa Arab baik yang tertulis, cetak, maupun elektronik di tambah referensi mengenai teori, konsep dan prinsip pembelajaran dan pengajaran lain sebagai sumber data pendukung. 4. Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, yaitu penyelidikan yang kritis terhadap objek atau data untuk membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual, akurat tentang fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki.30 Adapun teknik analisis data kualitatifnya menggunakan teknik analisis isi (Content Analisys), yaitu teknik analisis yang menekankan pada kandungan isi dari sumber data terkait. Selanjutnya, analisis tersebut dimaksudkan untuk mengadakan interpretasi yang lebih mendalam tentang
hubungan-hubungan
yang
menentukan,
menafsirkan,
dan
membuat tafsiran yang tidak bersifat subjektif tetapi bertumpu pada
30
Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985), hlm. 55.
23
evidensi untuk mencapai kebenaran outentik.31 Sehingga dari sini diharapkan dapat ditemukan aktualisasi, relevansi dan kemungkinan penerapannya yang muncul sebagai solusi alternatif.32 Disamping itu, metode pemikiran penelitian yang digunakan dalam pengambilan data dalam skripsi ini adalah : a. Metode deduktif yaitu proses penalaran dari konsep (kesimpulan) abstrak yang bersifat umum untuk mencari hal-hal yang lebih spesifik atau suatu cara yang dipakai untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah dengan bertitik tolak dari pengamatan atas hal-hal atau masalah yang bersifat umum, kemudian menarik kesimpulan yang bersifat khusus. 33 b. Metode Induktif yaitu pola fikir yang berangkat dari hal-hal yang bersifat spesifik atau fakta-fakta yang khusus kemudian dilakukan abstraksi atau generalisasi yang bersifat umum.34 Sedangka untuk langkah-langkah menganalisis pemikiran Paulo Friere dan Benjamin Samuel Bloom tentang pendidikan humanistik dan taksonomi pendidikan serta relevansinya terhadap pengembangan pembelajaran bahasa Arab adalah : 31
Anton Bakker & Ahmad Charis Zubair, Metodologi penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1990), hlm. 40-41. 32 E. Sumaryo, Hermeneutika : Sebuah Metode Filsafat, (Yogyakarta : Kanisus, 1999), hlm. 99. 33 Ibid, hlm. 58. 34 Ibid, hlm.43.
24
a.
Langkah deskriptif adalah lngkah yang bersifat menggambarkan atau menguraikan gagasan Paulo Friere dan Benjamin Samuel Bloom.
b.
Langkah interpretasi yaitu langkah tafsiran atau penafsiran atau perkiraan.35
c.
Langkah analisis yaitu jalan yang dipakai untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ilmiyah dengan mengadakan pemerincian terhadap obyek yang diteliti ; atau dengan cara penanganan terhadap suatu obyek ilmiah tertentu dengan jalan memilahmilah antara pengertian yang satu dengan pengertian-pengertian yang lain, untuk sekedar memperoleh kejelasan mengenai halnya.36
d.
Langkah sintesis adalah jalan yang dipakai untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ilmiyah dengan cara mengumpulkan atau menggabungkan.
e.
Langkah pengambilan kesimpulan, langkah ini berguna untuk mengetahui hasil-hasil yang telah dicapai dalam penelitian ini dengan data hasil dari penelitiannya.
35 36
Ibid, Kamus…, hlm. 28. Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997),
hlm.59.
25
G. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi sangat di perlukan, karena dengan sistematika pembahasan tersebut dapat mensistematisasi bahan yang dituangkan dari hasil penelitian dalam bentuk tertulis. Seluruh bahasan dalam skripsi ini akan di sajikan dalam lima bab bahasan, namun sebelum memasuki bab-bab penulisan sekripsi ada beberapa bagian yang sifatnya formalitas seperti halaman judul, halaman nota dinas, halaman pengesahan, halaman motto, kata pengantar dan daftar isi dari keseluruhan materi. Setelah halaman-halaman tersebut maka dilanjutkan dengan bab-bab dalam penulisan skripsi yang terdiri dari : BAB I : Memuat pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, alasan pemilihan judul dan kegunaan penelitian mulai tujuan akademis maupun praktis, lalu telaah pustaka sebagai tolak ukur untuk mengetahui kedudukan penelitian dianatara penelitian sebelumnya, lalu kerangka teoritik sebagai frame atau bingkai pemikiran bagi peneliti, dilanjutkan pembahasan tentang metode penelitian sebagai pisau bedah dalam penelitian, dan terakhir memuat sistematika pembahasan. BAB II : Memuat tentang biografi Paulo Friere dan Benjamin Samuel Bloom yang terdiri dari :riwayat hidup, latar belakang pemikiran, corak pemikiran dan filsafat keduanya beserta karya-karyanya.
26
BAB III : Memuat tentang konsep pemikiran pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan, yang terdiri dari : pendidikan sebagai praktek pembebasan, proses pembelajaran menurut Paulo Friere, relasi antara guru dan murid dalam perspektif Paulo Friere, Taksonomi pendidikan, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, tujuan-tujuan dalam pendidikan dan domain-domain dalam taksonomi pendidikan. BAB IV : Pada bab ke empat membahas tentang sinergitas antara pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan, Prinsip-prinsip pengajaran bahasa Arab, pengembangan pembelajaran bahasa Arab serta relevansi konsep pendidikan humanistik dan taksonomi tujuan pendidikan dalam pengembagan pembelajaran bahasa Arab. BAB V : Merupakan penutup pembahasan dalam penelitian ini yang berisi beberapa kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan saransaran, serta lampiran-lampiran.
27
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan Setelah penulis melakukan penelitian terhadap skripsi ini berdasarkan rumusan masalah, maka penulis menyimpulkan bahwa : 1.
Konsep pemikiran Paulo Friere tentang pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran secara eksplisit menggambarkan situasi proses pembelajaran yang membebaskan, edukatif, dialogis kritis dan demokratis yang akan menuju pada suatu formulasi yaitu sebuah pendidikan humanistik yang bertumpu di atas konsep fitrah manusia. Di mana menurut Friere, fitrah manusia sejati adalah sebagai subjek. Konsekuensi logisnya adalah manusia mempunyai kebebasan untuk bereksistensi dalam mewujutkan potensi-potensi yang ada di dalam diri mereka.
2.
Sedangkan konsep taksonomi tujuan pendidikan yang dirumuskan oleh Bloom
merupakan
sebuah
konsep
klasifikai
tujuan
pengajaran
(intruksional) dengan berdasarkan pada tiga ranah psikologi manusia. Berdasrkan konsep ini, setiap pembelajaran memerlukan suatu klasifikasi tujuan intruksional yang mencakup tiga ranah psikologi, yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Klasifikasi ketiga ranah tersebut berguna untuk memudahkan pengajar dalam menganalisis tujuan
217
intruksional pengajaran dan menentukan hasil belajar yang hendak di capainya. Konsep taksonomi ini diharapkan mampu menjadi pisau bedah analisis bagi guru untuk mengkaji kesesuan proses pengajarannya secara lebih mendalam yang melingkupi kesesuaian antara tujuan, aktivitasaktivitas dan asesmen dalam pembelajaran. 3.
Hal yang akan di hasilkan dari Implementasi proses pembelajaran bahasa Arab terhadap kedua konsep ini adalah pertama, gairah belajar yang luar biasa dari peserta didik, karena pendidikan bukan lagi sebagai momok bagi mereka, namun hal yang sangat menyenangkan dan selalu di nantikan oleh peserta didik. Kedua, Komunikatif , yakni dengan tindakan nyata yang dilakukan oleh peserta didik seperti selalu melibatkan diri dalam proses pembelajaran dalam bentuk apapun, baik pendapat, pemikiran, kerja lapangan dan lain sebagainya. Ketiga, pemahaman materi pelajaran yang diajarkan. Setelah para peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi kemudian turut melibatkan diri dalam berbagai agenda yang ada di setiap proses pembelajaran, maka potensi otaknya akan mudah berkembang sehingga berdampak pada kemampuan terhadap materi pelajaran yang diajarkan. Keempat, Skill, yakni kemampuan yang dicapai oleh peserta didik setelah melewati beberapa tahapan sebelumnya. Dalam pembelajaran bahasa arab di sebut dengan maharah al-kalam, maharah al-istima’, maharah al-kitabah dan maharah al-qiro’ah. 218
B.
Saran-saran 1.
Sumber data primer maupun sekunder yang di gunakan, diusahaka bukubuku asli dari penulisnya dan bukan merupakan buku terjemahan atau buku-buku dari penulis lain yang mengkaji materi terkait.
2.
Menggunakan gaya bahasa yang lebih ekonomis dan mudah di pahami oleh pembaca.
3.
Menjadi bahan pertimbangan dalam melaksanakan setiap proses pembelajaran, agar pembelajaran semakin terarah dan menjadi hal yang menyenangkan bagi peserta didik.
C.
Penutup Penelitian ini bukanlah merupakan hasil akhir, akan tetapi setidaknya dapat dijadikan bahan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. Dan semoga mampu memberikan wawasan baru untuk memandang secara berbeda tehadap dunia pendidikan bahwa tujuan terluhur pendidikan adalah untuk membantu dan memberikan stimulasi pada peserta didik untuk bertumbuh dan berkembang sesuai seluruh potensi, aspirasi, kehendak bebas, kemampuan dan cita-cita diri pribadi sehingga dapat mencari suatu tingkaah hidup ideal yang manusiawi sebagaimana di harapkan diri sendiri.
219
Dengan penuh kesadaran bahwa tidak ada sesuatupun di bumi ini yang sempurna, sebagaimana ungkapan pepatah “tak ada gading yang tak retak”, maka dengan keterbatasan pengetahuan, penyusunpun menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penyusun sangat mengharapkan kritik, saran dan perbaikan dari pembaca yang budiman sehingga khazanah ilmu pengetahuan akan terus berkembang sepanjang masa. Penyusun menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini hingga selesai, dan semoga Allah SWT membalasnya denga yang lebih baik, Amin…
220
DAFTAR PUSTAKA A. Budiarjo, et.al. Kmus Psikologi, (Semangat : Efhar Offset, 1987). Abdul Malik Haramaini, dkk., Pemikiran-pemikiran Revolusioner, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001). Abdul Mu’in, Analisis Kontrastif Bahasa Arab &Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru, 2004). Abdul Mujid & yusuf Mudzakir, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kencana, 2010). Abdul Mujid, Kepribadian dalam Psikologi Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007). Abubakar Muhammad, Metode Khusus Pengajaran Bahasa Arab, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981). Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011). hlm. 34 Achmad Warid Khan, Membebaskan Pendidikan Islam, (Yogyakarta : kerjasama atas ISTAWA dan Penerbit Wacara, 2002), hlm.11. Anderson, L.W., & Krathwohl, D. R. “A taxonomy for learning, teaching ad assessing: a revision of Bloom’s Taxonomy of educational objective : Complete edition”, dalam, Mary Forehand, Bloom’s Taxonomy : Original and Revised, tahun 2005. Anton Bakker & Ahmad Charis Zubair, Metodologi penelitian Filsafat, (Yogyakarta: Kanisius, 1990). Azhar Arsyad, BahasaArab Dalam Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran, (Yogyakata : Pustka Pelajar, 2000). Benjamin S. Bloom (Ed.), The Taxonomy of Educational Objective, The Classification Educational Goals, Handbook I : Cognitive Domain, (New York : David Mckay Company, 1956). Bobbi De Porter, Mark Reardo dan Sarah Singer Nourie, Quantum Teaching, terj. Ary Nilandari, (Bandung: Kaifa, 2000). Budhy Munawar Rachman, Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum Beriman, cet. I, (Jakarta: PARAMADINA, 2001).
221
Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi S-1 Program Study Pendidikan Bahasa Arab. David R. Krathwohl, B.S. Bloom (ed.), The Taxonomy of Educational Objective, The Classification of Educational Goals, Handbook II : Affective Domain, (London : David McKay Company, 1964). Denis Collins, Paulo Friere : Kehidupan, Karya dan Pemikirannya, terj. Henry H. dan Anastasia P., cet. II, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Kerjasama dengan Komunitas APIRU Yogyakarata , 2002), hlm.6. Direktorat Madrasah, Peraturan Mentri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008 Tentang Standar Konpetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, (Jakarta: Departemen Agama RI, 2008). E. Simpson, The Classification of Educational Objective, Psychomotor Domain, (lll lionis : University of lllionis, 1966). E. Sumaryo, Hermeneutika : Sebuah Metode Filsafat, (Yogyakarta : Kanisus, 1999). Elliot W. Eisner, “Benjamin Bloom”, dalam Prospect: The Quartely Review of Comparative Education, (Paris: International Bureau of Education, UNESCO, 2000) vol. XXX, NO. 3. Erich Fromm, Akar Kekerasan : Analisis Sosio Psikologis atas watak Manusia, terj. Imam Muttaqin, cet. II, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001). Firdaus M. Yunus, Pendidikan Berbasis Realitas Sosial : Paulo Friere dan YB. Mangunwijaya, (Yogyakarta : Logung Pustaka, 2004). Frank G. Goble, Mazhab Ketiga: Psikologi Humanistik Abraham Maskur. terj. A. Supratiknya ( Kanisius: Yogyakarta, 1987). Frederik Ohles, Shirley M. Ohles, John G. Ramsay, Biographical Dictionary of Modern American Educator. (Westport: greenwood press, 1997). Fuad Ihsan, Dasar-dasar kependidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003). Heri Guntur Taringan, Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung : Angkasa, 1994). http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/150-artikel-keuanganumum/20545-masyarakat-ekonomi-asean-mea-dan-perekonomian-indonesia, diakses tanggal 20 apil 2015, pukul 11.20 WIB.
222
http://www.Waspada.co.id/opini/ pukul 23.00 WIB.
artikel.php?,2004,diakses tanggal 25 mei 2015.
J Sudarminta, Filsafat Proses: Sebuah Pengantar Sistematik Filsafat Alfred North Whitehead, (Yogyakarta: Kanisius, 1991). J. Drost, SJ., Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta : PT Grasindo . 1999). Jogiyanto HM., Filosofi, Pendidikan, dan Penerapan Pembelajaran Motode Kasus,(Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2006). Jos Daneil Parera, Linguistik Edukasional : Pendekatan, Konsep dan Teori Pengajaran Bahasa, (Jakarta: Erlangga, 1987). Khoiriyah M., Relevansi Pendidikan Bagi Demokrasi, http://www.co.id/opini/artikel.php?, diakses tanggal 25 mei 2015, pukul 24.00 WIB. Leonard Binder, Islam Liberal : Kritik Terhadap Ideologi-Ideologi Pembangunan, ter, Imam Muttaqin, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001). Listiono Santoso, Sunarto dkk.,Epistimologi Kiri, cet. I, (Jogjakarta: Ar-Ruzz, 2003), hlm. 126. lihat juga Joy A. Palmer, edt., Fifty Modern Thinkers On Education : From Piaget to The Present, (London dan New York: Routledge). Lorin W. Anderson & David R. Krathwohl, Kerangka Landasan Untuk : Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen, Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, terj., Agung Prihantoro, Judul asli, A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing : A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objective. A Bridge Edition (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2010). M. Sukarjo & Ukim K., Landasan Pendidikan (Teori dan Aplikasinya), (Jakarta: Rajawali Press, 2009). Mark K. Smith, et.al., Teori Pembelajaran, cetakan ke III, (Yogyakarta: Mirza Media Pustaka, 2010). Moh. Nasir, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1985). Muh. Hanif Dhakiri, Paulo Friere, Islam dan Pembebasan, (Jakarta : Djambatan dan Penerbit Pena, 2000).
223
Muhammada Ali Ridlo, Studi Komparasi Sistem Pendidikan Menurut Al-Ghazali dan Paulo Friere serta penerapannya dalam Pendidikan Agama Islam, Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah PAI, UIN Sunan Kalijaga. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007). Muhibbin Syah. M, Ed., Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung Remaja Rosdakarya, 1997). Nanang Khoirudin, ““Pendidikan Humanistik Dan Aplikasinya Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Arab”, Skripsi (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga, 2003). Nazri Syakur, Proses Psikologi dalam Pemerolehan dan Belajar Bahasa, (Yogyakarta : Teras, 2009). Paulo Friere, Pendidikan kaum tertindas, terj. Tim redaksi LP3ES, (Jakarta : LP3ES, 2000). Paulo Friere, Pendidikan Masyarakat Kota, terj. Agung Prihantoro, (Yogyakarta : LKis, 2003). Paulo Friere, Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan, terj. Alonis A. Nugroho, (Jakarta : Gramedia, 1984). Paulo Friere, Politik Pendidika : Kebudayaan, Kekuasaan dan Pembebasan, terj. Agung Prihantoro dan Fuad Arif Fudiyartanto, (Yogyakarta : READ bekerjasama dengan Pustaka Pelajar, 2000). Purwanto, “Mencari Format Ideal Pendidikan Islam Sebagai Paradigma Pembebasan Refleksi Atas Buku Pendidikan Sebagai Praktek Pembebasan Karya Paulo Friere”. (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga,). Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2001)cet. 3. Richard J. Altenbaugh, (ed.), Historical Dictionary of American Education, (Westport: Greenwood Press, 1999). Ridlo Maulana, “ Konsep Pendidikan Yang Membebaskan Paulo Friere (Dalam Perspektif Pendidikan Agama Islam)”. Skripsi (Yogyakarta : Perpustakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga, ).
224
DATA ALUMNI MAHASISWA JURUSAN PBA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
A. IDENTITAS DIRI Nama Lengkap
: Mufiati
NIM
: 10420136
Tempat/Tanggal Lahir
: Demak, 05 juni 1992
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat Rumah (Lengkap)
: Kedungkarang Kec. Wedung Kab. Demak
Nomor Telp./HP.
: 085640668232
Pekerjaan
:-
B. RIWAYAT PENDIDIKAN NO
JENJANG PENDIDIKAN
NAMA SEKOLAH
ALAMAT SEKOLAH
TAHUN LULUS
1
Taman Kanak-Kanak
Mustika Rini
Demak
1997
2
Sekolah Dasar Negeri
SDN Kedungkarang
Demak
2004
3
Madrasah Tsanawiyah
MTs. Mabda’ul Huda
Jepara
2007
4
Madrasah Aliyah
MA Ribhul Ulum
Demak
2010
C. RIWAYAT PEKERJAAN NO
NAMA PEKERJAAN
-
-
ALAMAT PEKERJAAN -
DARI TAHUN -
SAMPAI TAHUN -
Rikhsan Nuradian Suhandi, “ Konsep Taksonomi Pendidikan Benjamin Samuel Bloom Dan Relevansinya Terhadap Pengembangan Pembelajaran Bahasa Arab”, Skripsi (Yogyarta : Perpstakaan PPs. UIN Sunan Kalijaga, 2011). Singgih Nugroho, Pendidikan Pemrdekaan dan Islam, (Yogyakarta: Pondok Edukasi, 2003). Siti Murti Ningsih, Pendidikan Alat Perlawanan : Teori Pendidikan Radikal Paulo Friere, (Yogyakarta : Resist Book, 2004). Sri Esti WD, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Gramedia, 2004). Sudarto, Metode Penelitian Filsafat, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997). Suja’I, Inovasi Pengembangan Bahasa Arab, (Semarang: Walisongo Prees, 2008). Sumaji, dkk, Pendidikan Sains yang Humanistis, (Yogyakarta; Kanisius. 1998) . Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Bandung: Rineka Cipta, 1997). Taya Yusuf & Syaiful Anwar, Metodologi Pengajran Agama dan Bahasa Arab, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997). W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta : Grasindo, 1996). ۵٩ .( ص١٩۴٨ , دار اﻟﻤﻌﺎرف: )ﻣﺼﺮ, اﻟﺘﺮﺑﯿﺔ وطﺮق اﻟﺘﺪرﯾﺲ,اﻟﺪﻛﺘﻮر ﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﯾﺰ ﻋﺒﺪ اﻟﻤﺠﯿﺪ
225