Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol I, No 2, Oktober 2013, 211-222
211
Simulasi 3D Pesawat Terbang Dengan Pengontrolan Joystick Zulfahmi Eridinal 1, Meilany Dewi 2, Tianur 3 Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari no.1 Rumbai Pekanbaru 28265 1)
[email protected], 2)
[email protected], 3)
[email protected]
Abstrak Simulasi merupakan suatu teknik meniru sebuah pekerjaan ataupun kegiatan di dunia nyata dalam bentuk lingkungan yang lebih aman. Namun pengguna tetap dapat merasakan pengalaman yang sama dengan dunia nyata. Simulasi 3D berguna sebagai pelatihan dan peningkatan pengguna dalam memahami cara menerbangkan dan merasakan keadaan kokpit pesawat dengan resiko serta biaya yang tidak besar. Pada penelitian kali ini dikembangkan sebuah aplikasi simulasi dengan menggunakan Blender 3D. Aplikasi ini berguna sebagai simulasi dalam menerbangkan dan mengendalikan pesawat. Selain itu juga dapat membangun karakter First Person View yaitu model pilot yang tidak terlihat dilayar. Aplikasi ini menggunakan Joystick sebagai pengendali animasi pesawat, serta menghasilkan data serial untuk dikirim kedalam alat simulasi. Hasil yang didapatkan adalah 85% pengguna menyatakan bahwa kinerja dari aplikasi ini berjalan dengan baik dan 80% pengguna menyatakan dapat merasakan keadaan kokpit saat menjalankan simulasi. Kata kunci : Simulasi 3D, Blender 3D, First Person View
Abstract Simulation is technique for copying a job or activity in the real world on save and unreal environment, however the users may still feel equal with real-world experience. 3d simulation is useful as a training and improving users in understanding how to fly and feel a plane cockpit with the risk and cost is not huge. Present study will develop an application in the form of 3d simulation using Blender 3d application. This application as simulated users in the fly and control aircraft. It can also build a character with First Person View which is a pilot model not displayed on the screen. This application use Joystick for controlling the aircraft animation, and serial data to be sent into the simulation tool. The result obtained are 85% users says that performance of this application running well and 80% users can feel cockpit situation when running the simulation. Keywords : 3D simulation, Blender 3D, First Person View
1
Pendahuluan
Simulasi merupakan sebuah metode pelatihan yang memperagakan suatu bentuk tiruan yang mirip dengan keadaan sesungguhnya. Simulasi dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti Edukasi, Training, Engineering, Testing, dan Video Games. Alat yang digunakan untuk melakukan proses simulasi dikenal dengan nama simulator. Simulasi biasanya digunakan dengan tujuan untuk menghemat waktu, tempat, biaya, dan mengurangi resiko yang harus ditanggung dari pekerjaan asli didunia nyata. Untuk melakukan sebuah proses simulasi dibutuhkan sebuah model dunia nyata yang bisa dikembangkan. Model ini akan mewakili karakteristik dan sistem yang dijalankan di dunia nyata. Pada proyek akhir ini dibagi dua bagian pengerjaan yaitu pengerjaan bagian hardware mencakup mekanik dan rangkayan kontrol serta pengerjaan bagian software dan disain. Pengembangan pada proses pembuatan dan perancangan aplikasi ini yaitu berfokus pada simulasi 3D yang berguna sebagai pelatihan dan peningkatan pengguna dalam memahami bagaimana cara menerbangkan, dan merasakan keadaan kokpit pesawat karena jika menggunakan pelatihan yang sebenarnya akan memakan biaya yang sangat mahal dan resiko yang sangat besar. Objek yang akan di bangun adalah kokpit pesawat tempur. Pesawat terbang
212
Zulfahmi Eridinal
atau pesawat udara adalah mesin atau kendaraan apapun yang mampu terbang di atmosfer atau udara sedangkan pesawat tempur adalah kapal terbang khusus yang digunakan untuk bertempur. Untuk mengembangkan proyek akhir ini digunakan sebuah aplikasi untuk mendukung proses pengerjaan proyek akhir ini yakni Blender 3D. Kokpit pesawat dan terrain (lapangan) akan dibangun dengan menggunakan aplikasi Blender 3D. Hasil objek bangunan dari Blender 3D tersebut akan menjadi dasar dari model simulasi. Untuk menerbangkan pesawat tersebut akan dibuat sebuah kokpit pesawat yang berguna sebagai tempat player yang digunakan untuk menerbangkan pesawat tersebut. Pergerakan pesawat tersebut akan dihubungkan dengan joystick dan dari simulasi ini akan mengeluarkan data serial untuk pemrosesan lanjut ke alat simulasi yang akan dibuat. Proyek akhir ini dibuat dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada player agar dapat lebih mengenal dan merasakan pada saat penerbangan tanpa harus secara langsung menerbangkan pesawat. 2
Tinjauan Pustaka
2.1
Perbandingan Penelitian
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dwi Arief Lumaksana, Hestiasari Rante dan M. Hasbi Assidiqi dari Politeknik Elektronika Negri Surabaya, dikembangkan sebuah aplikasi interaktif virtual 3D yang berjudul “Pembuatan Aplikasi 3D Interaktif pada Virtual Mini Market”. Pada aplikasi ini, para mahasiswa Politeknik Elektronika Negri Surabaya tersebut ingin memperkenalkan bagaimana mensimulasikan aktifitas belanja dalam sebuah mini market virtual. Aplikasi yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi ini adalah Blender 3D. Berikut adalah tabel perbandingannya.[2] Tabel 1 Jenis Perbandingan
Perbandingan Penelitian.
Simulasi 3D Pesawat terbang dengan pengontrolan joystick
Objek Simulasi
Kokpit pesawat tempur dan terrain.
Tujuan
1.
2.
Mendesin dan memodelkan kokpit pesawat tempur serta menciptakan terrain dalam bentuk simulasi 3D. Membuat data serial dari simulator yang berfungsi sebagai data output yang akan di masukkan kedalam alat simulasi.
Manfaat
Agar para player dapat menerbangkan pesawat tempur dengan menggunakan joystick.
Hasil
Terciptanya sebuah aplikasi simulasi yang dapat mempermudah penggunanya untuk menerbangkan pesawat dan merasakan saat pesawat itu bergerak atau berbelok dengan menggunakan Joystick.
Pembuatan Aplikasi 3D Interaktif pada Virtual Mini Market Bagian dalam mini market, barang yang dijual dan peralatan umum. 1. Membuat suatu animasi 3D interaktif seebagai simulasi aktifitas belanja pada sebuah mini market virtual. 2. Melakukan import model dan membuat animasi interaktif pada 3D gameengine. Agar para pengguna dapat berjalan berkeliling, memilih dan melihat informasi produk belanja layaknya seperti mini market pada umumnya. Terciptanya sebuah media simulasi interaktif yang dapat memberikan pengetahunan tentang aktifitas belanja dalam sebuah mini market virtual.
Simulasi 3D Pesawat Terbang Dengan Pengontrolan Joystick
2.1
213
Simulasi 3D
Simulasi 3D sering dikenal juga dengan istilah virtual reality atau realita buatan yang merupakan sebuah istilah untuk sebuah bentuk lingkungan buatan yang menyerupai lingkungan aslinya. Simulasi 3D bentuk ini sering digunakan sebagai bentuk latihan atau training pada beberapa bidang seperti dibidang kemiliteran dan penerbangan. Simulasi training tersebut digunakan sebagai bentuk latihan sebelum mengaplikasikannya secara langsung kedunia nyata. Dengan menggunakan metode simulasi ini penggunanya dapat merasakan pengalaman yang sama didunia nyata dan dapat mengurangi resiko apabila terjadi suatu kesalahan dalam proses latihan dengan menggunakan alat yang disebut dengan simulator. [7] 2.3
Pesawat Terbang
Aircraft (pesawat) adalah sebuah perangkat yang digunakan atau dimaksudkan untuk digunakan dalam penerbangan. Kategori aircraft untuk sertifikasi penerbangnya dalam hal ini adalah airplane, rotorcraft, lighter-than-air, powered lift, dan glider.[3] Pergerakan pesawat pada sumbu longitudinal menyerupai gerakan mengguling kapal dari satu sisi ke sisi yang lain. Bahkan sebenarnya nama-nama yang aslinya digunakan dalam istilah yang berhubungan dengan transportasi kelautan. Istilah-istilah ini telah diserap dalam istilah-istilah aeronautika karena persamaan gerakan antara sebuah pesawat terbang dengan sebuah kapal laut. Dalam adopsi dari istilah kelautan, gerakan pesawat pada sumbu longitudinalnya disebut “roll”/guling, gerakan pada sumbu lateral disebut “pitch”/angguk. Akhirnya, sebuah pesawat bergerak pada sumbu vertikal yang disebut “yaw”/belok, yaitu, gerakan horisontal (kiri dan kanan) dari hidung pesawat.[6]
Gambar 1
2.4
Sumbu gerakan pesawat
Komunikasi Data Serial
Komunikasi serial adalah komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi parallel seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak. Beberapa contoh komunikasi serial ialah mouse, scanner dan sistem akuisisi data yang terhubung ke port COM1/COM2. [5] Devais pada komunikasi serial port dibagi menjadi 2 (dua) kelompok yaitu Data Communication Equipment (DCE) dan Data Terminal Equipment (DTE). Contoh dari DCE ialah modem, plotter, scanner dan lain lain sedangkan contoh dari DTE ialah terminal di komputer.
214
2.2
Zulfahmi Eridinal
Pengontrolan Joystick
Joystick atau dalam bahasa indonesia disebut tuas kontrol adalah alat masukan komputer yang berwujud tuas yang dapat bergerak ke segala arah. Alat ini dapat mentransmisikan arah sebesar dua atau tiga dimensi ke komputer. [4] Joystick mulai dikenal sekitar abad 20 pada waktu itu di nama joystick diartikan tongkat pengendali pesawat terbang. Kemudian joystick berkembang menjadi alat elektrik. Alat ini dikembangkan untuk mengarahkan terbang layang pengeboman Henschel H 293 terhadap target kapal. Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat joystick dikembangkan kedalam perangkat komputer (hardwere). 2.3
Blender 3D
Blender adalah salah satu aplikasi grafis Open Source 3D paling popular di dunia. Blender memberikan gambaran yang sangat luas dalam pemodelan, penteksturan, pancahayaan, animasi dan video dalam satu paket. [1] Dengan kata lain, blender dapat digunakan sebagai pembuatan visualisasi 3D dan juga menciptakan video dengan kualitas yang baik. 3
Perancangan
3.1
Skala perbandingan objek dengan dunia nyata
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001 : 1078), skala adalah perbandingan ukuran gambar dengan ukuran sebenarnya dimana perbandingan skala peta 1:10.000 (maksudnya 1 cm pada peta itu dalam keadaan yang sebenarnya 10.000 x 1 cm). Pada aplikasi simulasi 3D pesawat terbang ini, skala perbandingan objek dengan dunia nyata memiliki perbandingan 1:1 dimana nilai 1 pada Dimensions Blender 3D dapat dilihat pada Gambar 2(a) sama dengan 1 meter di dunia nyata dapat dilihat pada Gambar 2(b)
(a) Gambar 2
3.2
(b) Skala perbandingan objek dengan dunia nyata
Arsitektur Sistem
Arsitektur sistem digunakan untuk menggambarakan rancangan dari sebuah sistem. Berikut rancangan arsitektur sistem dari Simulasi 3D Pesawat Terbang dengan Pengontrolan Joystick:
Simulasi 3D Pesawat Terbang Dengan Pengontrolan Joystick
Gambar 3
3.3
215
Arsitektur Sistem
Perancangan Flowchart
Flowchart merupakan bagan yang menggambarkan urutan proses pada aplikasi atau sistem yang dibangun secara berurutan yang sehingga mudah untuk dimengerti baik oleh pengguna maupun programmer. 1. Flowchart Blender 3D
Gambar 4
Flowchart Blender
Pada Gambar 4 dapat dilihat proses flowchart perancangan dari Blender 3D. Pada saat awal mulai perancangan objek, pengguna harus memilih tool yang ingin digunakan untuk membentuk objek seperti Mesh atau Curve. Setelah memilih tool yang diinginkan maka berikutnya pengguna dapat membentuk objek sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Pengguna kemudian membentuk objek tersebut dalam bentuk 3D dengan menggunakan tool seperti Plane, Cube, dan tools lainnya. Setelah selesai membentuk objek dalam 3D maka berikutnya pengguna dapat memberikan tekstur atau warna kedalam objek. Setelah selesai pengguna tinggal melakukan finishing terhadap objek dengan menambah atau mengurangi bagian-bagian yang tidak diinginkan pada objek. Setelah selesai melakukan finishing, langkah terakhir adalah melakukan proses rendering. Setelah proses rendering selesai maka pengguna dapat melihat hasil akhir dari objek yang dirancangnya.
216
Zulfahmi Eridinal
2. Flowchart Simulasi Pesawat Tempur
Gambar 5
Flowchart utama
Pada Gambar 5 dapat dilihat proses perancangan simulasi pesawat tempur, throttle berfungsi seperti pedal gas. Setelah throttle dinaikkan pesawat tersebut berjalan(maju). Apabila player tidak menggerakkan joystick maka pesawat terus berjalan lurus. Apabila player menggerakkan joystick ke belakang dan pesawat tersebut akan mulai lepas landas. Dengan menurunkan throttle, player akan memperlambat mesin pesawat, dimana motion location (pergerakan) pada sumbu Y akan berkurang hingga motion pada sumbu Y = 0.
Simulasi 3D Pesawat Terbang Dengan Pengontrolan Joystick
Gambar 6
Flowchart pengontrolan joystick saat di darat
Gambar 7
Flowchart pengontrolan joystick saat di udara
217
Pada Gambar 6 dan Gambar 7 dapat dilihat proses pengontrolan pada joystick yang digunakan untuk menggerakkan pesawat tersebut. Pesawat bisa digerakkan ke arah kiri, kanan, atas, dan bawah dengan pengontrolan joystick. Dari setiap pergerakan di simulasi, akan diciptakan data dalam bentuk byte untuk dikirim ke alat simulasi. 4
PENGUJIAN DAN ANALISA
4.1
Pembuatan Aplikasi
4.1.1
Pembuatan data serial dari software Blender 3D
Sebelum pembuatan data serial dilakukan, terlebih dahulu mengcopy library serial pada software python kedalam library yamg berada pada software Blender. Didalam pembuatan data serial dari simulator Blender, dilakukan tahapan sebagai berikut : -
Membuka Text Editor yang berada di tools Blender. Menambahkan script untuk mengirimkan data serial.
218
Zulfahmi Eridinal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
from math import degrees from serial import Serial serial_port = Serial('COM4', 9600) def writeSerial(own, angles): if angles.magnitude: axis = ['X', 'Y'] ori_old = own.localOrientation.to_euler('YXZ') for i in range(2): angle = angles[i] if angle: ori_new_degrees = int(degrees(ori_old[i] + angle)) serial_port.write(str(ori_new_degrees).encode('ascii')) print(axis[i], ori_new_degrees)
Program diatas merupakan program pengiriman data dari software Blender untuk mengirimkan data sudut pada sumbu X dan sumbu Y ke alat simulasi. Pada Blender 3D memiliki API (Application Programming Interface) tersendiri. API merupakan sebuah gabungan perintah dan urutan yang digunakan pengembang software untuk mendisain games atau aplikasi. Pada baris ke 1 adalah mengimport Library degrees yaitu derajat yang digunakan untuk keadaan posisi pesawat, degrees bernilai radian (lingkaran) sehingga nilai yang dikirim berupa -180 sampai 180 (menggunakan standar API). Pada baris ke 2 mengimport Library Serial yang dibutuhkan sebagai penghubung antara blender dengan microcontroller. Pada baris ke 3 berguna untuk menginisialisasikan alamat port yang akan di koneksikan. Pada baris ke 4 merupakan pendefinisian data serial dari objek pesawat (own) dan sudut pesawat (angles) yang akan berkomunikasi. Pada baris ke 5 terdapat magnitude (jarak) adalah ukuran dari kombinasi angles (sudut). Pada baris ke 6 merupakan sumbu apa saja yang dipergunakan. Pada baris ke 7, objek pesawat membutuhkan localOrientation dan hanya membutuhkan nilai X dan Y ketika Z tetap bernilai 0 sehingga menggunakan to_euler('YXZ') dan tidak menggunakan to_euler('XYZ') (standar API untuk mode rotasi). Pada baris ke 8 merupakan pengiriman data serial jika pada angles X dan / atau Y tidak 0. Pada baris ke 9 angle merupakan jumlah yang akan memutar pesawat, jika itu bernilai 0 maka pesawat tidak akan berputar. Pada baris ke 10 dan 11 merupakan kondisi yang berguna untuk menghitung orientasi baru dan dirubah ke derajat. Jadi didapat perputaran yang lama dan ditambahkan dengan sudut. Pada baris ke 12 merupakan pengiriman ke serial port. Pada baris ke 13 merupakan cetakan dari pengiriman ke serial port yang dapat dilihat pada tools Blender Console. 4.1.2
Pembuatan simulasi 3D kedalam bentuk aplikasi desktop
Pada Gambar 8(a) merupakan tempat penyimpanan aplikasi yang akan dijadikan bentuk aplikasi desktop. Pada Gambar 8(b) merupakan hasil dari aplikasi yangs sudah disimpan.
(a) Gambar 8
(b) Tempat penyimpanan dan hasil dari aplikasi
Simulasi 3D Pesawat Terbang Dengan Pengontrolan Joystick
4.2 4.2.1
219
Ujicoba Aplikasi Pengujian Simulasi
Untuk aplikasi Simulasi 3D Pesawat Terbang dengan Pengontrolan Joystick ini terdapat sebuah menu utama yang berisi Begin Simulation, Instructions dan Exit Simulation dapat dilihat pada Gambar 9(a) dan pada Gambar 9(b) merupakan isi dari menu Instructions.
(a) Gambar 9
(b) Menu aplikasi Simulasi 3D Pesawat terbang
Pada saat simulasi dijalankan maka player dapat menggerakkan pesawat dan menggunakan beberapa manuver. Pada Gambar 10(a) merupakan tampilan saat pesawat take off, pada Gambar 10(b) dan Gambar 10(c) merupakan tampilan saat pesawat melakukan manuver rolling, pada Gambar 10(d) merupakan tampilan saat pesawat landing, pada Gambar 10(e) merupakan tampilan saat pesawat tertabrak, dan pada Gambar 10(f) merupakan tampilan menu setelah pesawat tertabrak. Dari setiap pergerakan akan menghasilkan data untuk dikirim.
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
Gambar 10 Tampilan pergerakan pesawat dan data output
4.2.2
Pengujian pada beberapa jenis laptop dengan spesifikasi yang berbeda
Pengujian hasil .exe di sepuluh laptop dengan spesifikasi hardware yang berbeda yang ditunjukan pada Tabel 2 untuk mengetahui spesifikasi minimal hardware agar aplikasi ini dapat berjalan dengan baik dan ada atau tidaknya delay pengiriman data serial dari aplikasi ini.
220
Zulfahmi Eridinal
Tabel 2 Jenis Laptop
Processor
ACER ASUS COMPAQ ACER HP ASUS TOSHIBA ASUS SAMSUNG HP
Intel Atom Intel Core 2 Duo Intel Core 2 Duo Intel Core i5 Intel Core i3 Intel Core i7 Intel Core i3 Intel Core i7 Intel Core i7 Intel Core i3
4.2.3
RAM
1 GB 2 GB 2 GB 6 GB 2 GB 4 GB 4 GB 4 GB 4 GB 3 GB
Spesifikasi VGA
Delay Pengiriman data serial Ya Tidak ya ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
Terdapat delay pada animasi Ya Tidak Ya Ya Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak
1 GB 2 GB 512 MB 512 MB 1 GB 2 GB 2 GB 2 GB 4 GB 2 GB
Rekapitulasi Kuesioner
Kuesioner diberikan kepada empat orang pemain Aeromodelling sebagai responden. Rekapitulasi hasil kuesioner yang diberikan dapat dilihat dari Tabel 3. Tabel 3 No 1 2 3 4 5 6
4.3 4.3.1
Rekapitulasi hasil kuesioner kepada empat orang pemain Aeromodelling Evaluasi/Pernyataan
Aplikasi ini menarik pada kesan pertama. Aplikasi ini sangat mudah digunakan. Aplikasi ini mudah untuk dikendalikan. Tampilan dari aplikasi ini sangat menarik. Kinerja aplikasi ini berjalan dengan sangat baik Pengguna dapat merasakan keadaan kokpit saat menjalankan simulasi.
SS 3 1 2 1 2 1
Jumlah Responden (4) S N TS STS 1 0 0 0 3 2 0 0 1 1 0 0 3 0 0 0 1 1 0 0 2
1
0
0
Analisa Analisa Spesifikasi Laptop
Hasil analisa yang didapatkan dari Tabel 2 melaui pengujian secara langsung terhadap aplikasi dari beberapa jenis laptop dengan spesifikasi yang berbeda, disimpulkan bahwa : 1. Animasi simulasi 3D berjalan dengan baik pada laptop dengan spesifikasi RAM minimal 2GB dan VGA minimal 2GB. 2. Delay pengiriman data serial terjadi karena terdapat delay pada animasi, sehingga pengiriman data serial juga akan delay atau lambat.
Simulasi 3D Pesawat Terbang Dengan Pengontrolan Joystick
4.3.2
221
Analisa Kuesioner Tabel 4 No 1 2 3 4 5 6
Persentase rekapitulasi hasil kuesioner
Evaluasi/Pernyataan Aplikasi ini menarik pada kesan pertama. Aplikasi ini sangat mudah digunakan. Aplikasi ini mudah untuk dikendalikan. Tampilan dari aplikasi ini sangat menarik. Kinerja aplikasi ini berjalan dengan sangat baik Pengguna dapat merasakan keadaan kokpit saat menjalankan simulasi.
SS 75%
Jumlah Responden (4) S N TS STS 25% 0% 0% 0%
25% 50% 25%
75% 25% 75%
0% 25% 0%
0% 0% 0%
0% 0% 0%
50%
25%
25%
0%
0%
25%
50%
25%
0%
0%
Hasil pengujian yang dilakukan kepada tigapuluh orang pengguna dapat disimpulkan bahwa : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
95% pengguna sangat setuju bahwa Aplikasi ini menarik pada kesan pertama. 85% pengguna sangat setuju bahwa Aplikasi ini sangat mudah digunakan. 85% pengguna sangat setuju bahwa Aplikasi ini mudah untuk dikendalikan. 85% pengguna sangat setuju bahwa Tampilan dari aplikasi ini sangat menarik. 85% pengguna sangat setuju bahwa Kinerja aplikasi ini berjalan dengan sangat baik. 80% pengguna sangat setuju bahwa Pengguna dapat merasakan keadaan kokpit saat menjalankan simulasi.
5
Kesimpulan dan saran
5.1
Kesimpulan Adapun kesimpulan dari proyek akhir ini adalah :
1. Aplikasi Simulasi 3D Pesawat Terbang dengan Pengontrolan joystick dapat dengan mudah dikendalikan oleh pengguna dengan persentase sebesar 85 %. 2. Aplikasi Simulasi 3D Pesawat Terbang dengan Pengontrolan joystick dapat dengan mudah digunakan oleh pengguna dengan persentase sebesar 85%. 3. Kinerja dari Aplikasi Simulasi 3D Pesawat Terbang dengan Pengontrolan joystick dapat berjalan dengan baik ke pengguna dengan persentase sebesar 85 %. 4. Pengiriman data serial bisa dilakukan dengan software Blender dengan menambahkan library serial. 5. Aplikasi Simulasi 3D Pesawat Terbang dengan Pengontrolan joystick ini dapat langsung dijalankan tanpa perlu diinstal terlebih dahulu pada sistem operasi windows. 5.2
Saran Adapun saran yang diajukan penulis untuk pengembangan aplikasi ini adalah :
1. Aplikasi simulasi dapat menghasilkan data serial dan dari setiap pergerakan, dalam hal ini dapat dikembangkan untuk pengembangan alat simulator yaitu kursi. 2. Pengontrolan aplikasi simulasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan menggunakan Android.
222
Zulfahmi Eridinal
6.Daftar Pustaka [1] [2]
[3]
[4] [5] [6]
[7]
Blain, J.M. An introduction to BLENDER 3D a book for beginners. Europe : Blender Foundation (2011). Lumaksana, D.A., Pembuatan Aplikasi 3D Interaktif pada Virtual Minimarket. Diambil 20 Januari 2013 dari http://www.eepis-its.edu/id/ta/1499/Pembuatan-Aplikasi-3dInteraktif-Pada-Virtual-Minimarket (2011). Nugroho, F., ilmuterbang diambil 19 Januari 2013 dari http://www.ilmuterbang.com/artikel- mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/26private-pilot/111-bab-1-struktur-pesawat-udara?showall=1 (2008). _______. (t.t). Pengertian Joystick. Diambil 20 Januari 2013 dari http://www.zonabersama.com/2012/11/pengertian-joystick.html _______. (t.t). PC Interfacing. Diambil 20 Januari 2013 dari http://www.tokoelektronika.com/tutorial/pcinterfacing.htm _______. (2009). Sumbu Pesawat. Diambil 18 Juli 2013 dari http://www.ilmuterbang.com/artikel-mainmenu-29/teori-penerbangan-mainmenu-68/26private-pilot/201-bab-3c-sumbu-pesawat _______. (t.t). What Is A Training Simulation?. Diambil 18 Januari 2013 dari http://www.3dseriousgamesandsimulations.com/blog/what-is-a-training-simulation/