Simposium Nasionll T riumbu liarang I
- ..
PR;bgram Rehabilitasi din Penge1olaan.Terumbu Karang Tahap 11 . .,
C O R E M A P 11
.
Direk-torat Jenderal.Kelautan,Pesisir dan Pulau-pulau Kecil
be a t men Kelautan dan Peklkanan
R se
2009
?'-, i
.-;7,;,2:;3+,; ,.,5p<.3r;i?;. , ,;,v:$ ;z ,.;-;,;.;,.:,{:, ..... , ?&::;,.*. ;,*?3:,
':?:
: :,
:;'
.,r,&A,-
. . - . . . . . . ";"& :
:;,
..
. ,,: :
;:
,,!.:.,:.. :,..
:
' ....'.. '
;
.
',.
,
'
;.;:.
.:
'
,
'
"
2 ;
' . ~ "
.
,
;.
,;>;$ ,;;: z ; ; L ; < " $ ; . , .
1.
;,:$:;8;g;:;:;~$;;?+,$
_
I.. . . . : . . . . .r.f s.: .- ;..,,. .:.. ... .
.
. :;.: . . .... . _ . . . :=... ..:;..:,... . . . .., . ..
.. .
.:
.
.::~$BN! .
.
, . .,
.
. ,
.
'
,
.
.
:
.
. . . .
,
-
.
.
. . . . . . . . .
.
/
I S B N 978-919-12b7-bY-9
j
9 789791 267649
.
'
.
I
I!
.
.:. . .......... . .
;
i
:I
. . . . . . . . . . . . . . . .
. ,.
~ : ' ~ @ ~ ~ ~ Terumbu ~ ~ ~ ~ ~Karang ~ ~ p IIo ~ ~ u m ' ~ a ~ i ~ ~ a l
. >;. . . . . . . .. .. . . ;,H$['X,V,,SO. . . . .*:. ........ .
,,:.::r.$;!< ..:..
1111llllllll!gI111 ll![
.
\
I
Penasehat : Yaya Malpna Agus Dennawan Suharsono Editor : Jamaluddin Jornpa Elfita Nezon Sarrnintohadi 'Penyusundan Layout : Eva Tri Lestari
DiterbitkanOleh : Program Rehabilitasidan Pengelolaan Terumbu Karang COREMAP I1 Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Departemen Kelautan dan Perikanan JI. Tebet Timur Dalam II No 45, Jakarta Selatan
J-
1
proslalng nmposlum I wumbu Karang II
XVI. PMGARUH BIOROCKTERHADAP KERACAMAN ICELIMPAHAN lKAN KARANG Di TANJUNC EWNC. BANTEN
!
Neviaty P. Zarnani l'. Beginer Subhan l. Hawis H. Madduppa l. Rarnadian Bachtiar . Medriko Desisiiano Tanty Maulina
'.
Tujuan dari penelitian Ini adalah untuk rnembandingkan kelirnpahan lkan karang yang berada dl kawasan terurnbu buatan Biorork dan transplantad karang di daerah Tanjung Lnsung. Banten. Hasil penelltian yang telah dilakukan rnenunjukkan bahwa jurnhh spedes ikan karang yang rnunal di stadun BiCKllrk leblh banyak dibandlngkan di stadun Traihsplantasi Karang. indeks keanekaragarnan rata-rata di stadun Biomd 0.99 3.23) lebih baik dibandingkan di stadun Transplantad Karang (2.09 2.90). lndekr keseragaman rata-ratadi kedua stasiun memlliki nilai indeks rata-ratayang relatif tidak jauh berbeda y a h dl stadun Biorork (0.62 0.90) dan dl stastun Transplantad Karang (0.80 - 0.93). Sedangkan untuk indeks dornlnand. nilai indeks rata-rata di u a n sit B i d (0.01 035) leblh kedl dibandingkan nilal indeks rata-rata di stadun Transplantasi Karang (0.06 0.15). Had1 dl atas rnenunjukkan bahwa kondid lkan karaq di stadun Blomd M balk jika dibandlngkan dengan kondld lkan karang dl stastun Transplantad Karang. Hal ini &pat dlsebabkan oleh stasiun Blorrxk yang rnemiliki penutupan teturnbu karang yang cocok ur~tukrnenjadi ternpat berdiarn diri (shelter) beberapa jenls Ikan karang. Dengan menggunakan uji t. pada pengarnatan Oktober dan November rnernillki perbedaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stssiun. Hal ini dsebabkan Oktober dan Nowrnber rnerupakan rnusirn peraiihan dirnana cuaa rebtif lebih baik dibandingkan Agush~sdan September yang rnasih terrnasuk rnudm tirnur.
-
-
-
-
Kata kund : Biolrxk. terurnbu buatan. keragarnan. kelirnpahan. lkan karang. Tanjung Lesung. Banten
I.
PENDAHULUAN
Sebagal negara kepulauan (lebih kurang 17508 pulau). Indonesia rnerupakan pusat keanekaragarnan hayati karang dunia. Sarnpal saat Ini sudah teridentifikad sekitar 500 jenis karang batu. Dengan jurnlah pulau yang demlkian banyak madh banyak peluang-peluang diternukannya Jenis-jenis karang baru yang belurn teridentifikad. Narnun derniklan harnpir sebagfan besar kawasan teturnbu karang di lndoneda mengalami kewkan dan berada hiam kategori tekanan tinggi kedua setelah Flliplna. Terurnbu karang l n d d a dengan luasan sebesar 50.875 W yang rnerupakan 18 persen dari total seluruh terurnbu karang di dunia (Burke d a/.. 2002). Narnun terurnbu karang di bagian barat lndoneda dengan kondisl yang balk atau sangat balk (tutupan karang hldup lebih dari 50%). hanya sekitar 23O/o. sedangkan di bagian tirnur Indonesia sekitar 4S0rb. (Burke eta/.,2002 ). Staf PengajarDepartemenllmu dan Tekdogi Kelautan, FPIK, IPB Tenaga Pengajar Luar Biasa Dcpartemen llmu dan Teknologi Kdautan, FPIK, IPB Mahasima Departemen llmu danTekndogi Kdautan, FPIK, IPB Penuliskorespondensi: Neviaty P.Z.; e-mail: npzarnaniG3~ahoocorn
).-,,.
.
-?><---
~ I U ~ I U mrnyuralum I I J ~
I erumou harang 11
Oleh karena Itu. lndoneda mngat perlu untuk mengembangkanberbagal teknik untuk rehabflitad t e m b u hang yang mengalami kerusaka~ Berbagai -..banvak dikembanrckan dan diull cobakan untuk memwrbaikl kondidtewmbu karann lndoneda seperti k p i k (Fox -et at!, 2005). b / . &&n d w I I dan tmnsplantaz karang (~d&rd dan lark 1998; Soedharma etd2002). Mashgmadng teMk dl atas a& kelebihandan kekurangannya.
B/& rnerupakan slah mtu metack untuk rehabilitasi terumbu karang. Ada hipotesis yang menyatakan bahwa arus lftdk di H& &pat menjedi daya tarik bagi biota di ekodstem terumbu karang terrnasuk ikan. Oleh karena ftu &lam studi Ini mencoba mengkajl kelimpahan lkan b r a g di lokad b/o& yang dibandingkan dengan Idcad t e ~ m b ubuatan tanpa b i -
TuJuan penelltian Inl adalah membandingkan kelimpahan lkan karang yang berada di kawasan terumbu buatan bl& dan terumbu buatan tanpa
~~
11.
METODEPENEUMN
Penelitian ini berlokad di perairan pantai Tanjung Lesung Rerorf. Banten (Gambar 16.1). Pengambilan data dilakukan sebanyak satu bulan sekali dan dilakukan selarna 4 bulan. Pengamatan dilakukan pada bulan Agustus-November 2007. Metode pengambilan data di lapangan dengan menggunakan StsHonary MmaI Cwsuntuk data lkan karang dan Photo Tiansect untuk data terumbu karang (Hill and Wllkinson. 2004). Stasiun pengamatan terdapat dua stadun, yaitu stasiun B/& dan Transplantad Karang (tanpa blomdj dimsna kedua stadun sama-sama menggunakan lima buah transek kuadrat 2x2 m per stadun. Parameter fislka-kimia perairan yang diambil meliputi suhu. salinltas. kecerahan dan pH perairan. Pengdahan data karang menggunakan mihuam Image J dan ldentifikad ikan menggunakan buku identifikasi ikan (Allen et el., 2005). Analids data yang digunakan adalah kelimpahan, lndeks komunltas (keanekaragaman. keseragaman dan domlnansl) untuk data ikan karang (Odum. 1993) dan uji t untuk membandingkan keadaan kedua stasiun dan waktu pengamatan serta persentase penutupan terumbu karang untuk data terumbu karang.
. .., .. .-
.
.:;i53. <... .. .. .
..
m g m m Rehebilileai danpmgdolaan T i m b u rlamm T i a p // wqeMr4p// 9ip
-
ylvalolrlg slrnporalurn lerumou mrang II
Garnbar 16.1 Peta loicad peneliian
Ill. H M l L DAN P E M B A H W 3.1
Parameter fisikaWmfs peralnrn
Parameter fidka-klmia perairan yang diukur selarna penelitian beriangsung di kedua stadun pengamatan temraruk ke dalarn kondisi optimal bagi pemrnbuhan terurnbu karang yang ditunjukkan oleh suhu berkisar antara 28-30°C. salinitas pada masing-madng stadun relatif stabll, yaltu berklsar antara 32-33O/, faktor kecerahan yang sangat rnendukung, kedalarnan yang madh rnernungkinkan untuk terurnbu karang dapat turnbuh dengan baik yaitu berkfsar antara 2.5-3 rn dan nllal p H yang relatlf stabil. yaitu 8.
.
3 2 Kondtrl tutupan karang Terumbu karang di sekltar wilayah pengarnatan termasuk relatif buruk yang ditandai dengan jurnlah &ad Con/ A&ve @CAI yang rnencapai 50% d i stadun B i d dan mencapa161°h di stasiun Transplantad Karang (Garnbar 16.2). Hal ini disebabkan di sekitar wilayah pengarnbilan data rnerupakan kawasan wtsata sehingga banyak terjadl kerusakan terurnbu karang yang disebabkan deh perllaku rnanuda. Rata-rata persen penutupan t m r n b u k r a n g dl stadun B i d yang diarnati sebesar 25.78%. Rata-tata persen penutupan terurnbu karang dl stadun Transplantad Karang yang diamati sebesar 16.07%. Bentuk perturnbuhan terurnbu karang yang banyak diternukan di kedua stadun pengarnbllan data adalah Acmpota Bnnd,iw(ACB).
P v g m m Q~hebifitasi den Pmgeldaan TerrrmbuKamng %hap // ml?ePIm,ii @tip
-
kCoorl Jm8brodr o~msphhai-
Cambar 16.2 Persentare penutupan karang di stadun Bi& dan Transplantad Karang
3.3
Struktur komunltas ikan karang
Secara keseiuruhan data ikan yang diperoleh dari kedua stadun tersebut terdiri dari 20 famlii. 44 genus dan 119 spedes. Berdasarkan Cambar 16.3 diketahui bahwa jumlah spedes ikan karang yang berada di stadun B i o d lebih banyak dibandingkan dengan jumiah spesies ikan karang yang muncul di stasiun Transplantad Karang. Hal ini disebabkan oieh faktor kondid dan keadaan terumbu karang yang dittansplantasikan di terumbu buatan tanpa biorock dan di &tar kerangkeng tidak terlaiu baik dibandingkan dengan terumbu karang yang berada di stadun B i o d Dapat diketahui bahwa inckks keanekaragaman (H') rata-rata di stadun Biorock (3.00) lebih tinggi dibandingkan indeks keanekaragaman rata-ratadi stasiun Transpiantad Karang (2.58) yang rnenandakan keanehgaman ikan karang di bi& ieMh baik dibandingkan di terumbu buatan tanpa bio& lndeks keseragarnan (E) rata-rata dl stadun Biorock (0.85) merniiiki nilai yang sama dengan indeks keseragaman rata-rata di terumbu buatan tanpa b i d (0.85). Hal Ini menandakan bahwa dl antara kedua stadun keseragarnan jenis ikan karang yang muncul sehma peneiitian berlangsung tidak ada perbedaan. Sedangkan untuk nilai indeks dorninana' (C) diketahui bahwa indeks dominansi rata-rata di W d (0.07) iebih rendah dibandingkan indeks dominand rata-rata di terumbu buatan tanpa Worock (0.10). Hal ini rnenandakan bahwa dominansi jenis ikan karang yang muncul selama peneiitian dilakukan di stadun B i o d iebih sedikit dibandingkan dominansi jenis ikan karang yang rnuncui dl stasiunTransplantad Karang.
..: ,.$.< >
I
@)
(a) .
. . ..... ... ,
!..+ -.:
i
{,I61 i::..?-. . .
.
.
.
:.
. .. .C.. *.,
. .
pvg'ntrn Q&abillleai den Pmgelolaen TerurnbuIlamng Tahap I1
mrze~pp 11 - ~ i p
Gambar 16.3 Perbandingan (a) kelipahan. @) indeks keanelcaragarnan kemgarnan [El. dan (d) indeks dominand [CJdi kedua stasiun
3.4
[HI. (c)
indeks
Uji t
Dengan menggunakan Tabel t maka &pat diperoleh nilai t tabel sebesar 3.29 untuk semua waktu pengarnatan kecuali untuk pengamatan November pada pukul 10 menggunakan t tabel sebesar 3.41 yang diperoleh dad had1 interpolad t tabel lalnnya (Magunan. 1988). Analisis menggunakan hipoteds yang ada sehingga &pat diketahui bahwa untuk Agustus dan September selutuh waktu pengamatan memiliki nilai t hhng < t tabel atau tidak memiliki perbedaan nyata. Sedangkan untuk Oktober dan Nwember seluruh waktu pengamatan merniliki nilal t hitung > t tabel atau memiliki perbedaan nyata (Tabel16.1).
Kondisi lkan karang di biorock lebih baik jika dibandingkan dengan kondid ikan karang dl terumbu buatan tanpa Mom& Hal ini &pat disebabkan oleh stastun Biotuck yang memiliki penutupan tetumbu karang yang cocok untuk menJadi tempat berdiam din' (&HeI) beberapa Jenis lkan karang. Dengan menggunakan uJi t bulan Oktober dan November memiliki perbdaan yang nyata tentang keadaan komunltas lkan karang di kedua stasiun. Hal in1 disebabkan Oktober dan November merupakan musim peralihan dimana cuaca relatif leblh baik dibandingkan bulan Agustus &n September yang madh tennasuk musim tlmur.
Allen, C. R Steene. P. Humann. dan N. Deloach. 2005. Reef fish identification: Tropical Pasific New York Publication inc Flon'da USA 457 h . 3-;:..g53s
Pr,gmm @habililasidan Pmgelooleen T m b uK m @ &haP f..
mf2epIppf.f. - 9w
yrosiding Simposium Tcrumbu Karang If ...
Burke. L. E. Selig. dan USpalding. 2002. Reef at Risk at Southeast M a . Institute. Washington D.C.
W
O
~
Fox. E.F. J.M. Peter, S.P. Jos. H.M. Ande, &n LC. Roy. 2005. Experimental Assessment of Coral Reef Rehabilttation Following Blast Flshlng. Conservation Biology, 19, hal. 98 - 107. Edward,
AJ.. dan 5. Clark. 1998. Coral Transplantation: A Usefull Management Tool or
-
Misguided Meddling? Mar Poll Bull 37: 474 487. Soedharma. D. Y. Yarman, Sadarun. dan 0. Johan. 2002. Coral Culture Use Transplantation Method at Pari Island. North Jakarta. Brudvrer. A W . (Ed). Proceeding of the International Workshop on The Trade In Stony Corals: Development of Sustainable Management Guidelines April 9 - 12. 2001. Jakarta. Indonesia. National Oceanlc and Atmospheric administration.^
Hill. I.dan . C. Wilkinson. 2004. Methods For Ecotoglcal Monitoring Of Coral Reefs : A Resource For Managers. Australian Institute d Marine Science. p :v i + 117 Magunan. A.E. 1988. Ecological D M t y and I t s Measurement. New Jersey : Princeton University Press. Odum. E. P. 1993. Dasardasar Ekologi. Edisi ketiga. Terjemahan darl Fundamental of Ecology. Alih Bahasa ole;; T. Samingan. GaJah Ma& University Press. Yogyakarta. 174200 h
I