SILABUS TEOLOGI SOSIAL MBB-MIE 0508, 2 sks
“In the end, we will remember not the words of our enemies, but the silence of our friends.” Martin Luther King, Jr. A. DESKRIPSI SILABUS Matakuliah ini memperkenalkan bagaimana gereja bergumul dalam upaya berteologinya dengan masalah-masalah sosial, seperti kemiskinan, marginalisasi, ketidakadilan, hak asasi manusia, dan lain-lain. Akan dibahas di sini berbagai pendekatan yang diambil oleh sejumlah teolog seperti Miroslav Volf, Johann Baptis Metz, Desmond Tutu, J.B. Banawiratma, dan berbagai dokumen resmi badan gereja dunia seperti WCC, Gereja Katolik Roma, dan PGI.
B. TUJUAN Mahasiswa diperkenalkan kepada beberapa masalah sosial yang dihadapi oleh berbagai teolog dunia dan mengenali refleksi teologis yang ditawarkan mereka. Mahasiswa diajak untuk berpikir kritis mengenai konteks berteologinya, mengenali masalah sosial yang terjadi, dan mengajukan refleksi teologis tehadapnya.
C. INDIKATOR Setelah menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa memiliki kemampuan: 1. Mengenali dan menganalisis konteks sosial mereka. 2. Menawarkan refleksi teologis yang tepat untuk isu sosial yang ada di masyarakat. 3. Mengekspresikan pendapat mereka tentang isu sosial yang muncul dalam berbagai diskusi dan pemutaran film di kelas. 4. Mengaplikasikan pemikiran teologisnya dalam persoalan sosial kontemporer.
D. DOSEN PENGAMPU Binsar Jonathan Pakpahan |
[email protected] |
[email protected] | http://binsarspeaks.net | @binsarpakpahan
E. JADWAL KULIAH Selasa, 07.30 - 09.10, Ruang A 304, wajib semester 8
Pertemuan /Tanggal (1) 20 Januari 2012
Pokok Bahasan Penjelasan Silabus
Sub-Pokok Bahasan Pembagian kelompok diskusi
Bacaan
(2) 27 Januari 2012 *waktu pengganti (?)
(3) 28 Januari 2012
a. Apa itu teologi sosial: berbagai pengertian dan teori Teologi Sosial/Public Theology. b. Penjelasan mengenai perangkat karya pastoral dan analisa sosial. Menonton Film
Melihat definisi 1. J.B. Banawiratma, Berteologi mengenai teologi sosial Sosial Lintas Ilmu (Yogyakarta: Kanisius, 1993), 21-31. 2. Joe Holland, Analisis Sosial dan Refleksi Teologis (Yogyakarta: Kanisius, 1998), 23-50.
(4) 4 Februari 2012
Letter from Birmingham Jail
(5) 11 Februari 2012
Masalah Agama dan Politik
Melihat keraguan dan keengganan sejumlah teolog untuk melibatkan gereja dalam masalah sosial.
(6) 18 Februari 2012
Gereja Bourgeois: Persoalan Setelah Perang Dunia ke-2 di Barat
Kelompok menyajikan teologi dari Johann Baptist Metz mengenai kritiknya terhadap kebutaan gereja terhadap masalahmasalah sosial. Presentasi Kelompok 1 Kelompok menyajikan permasalahan struktur sosial sistem apartheid di Afrika Selatan dan langkah selanjutnya dari teolog seperti Beyers Naude dan kemudian Desmond Tutu untuk mendobrak kungkungan tersebut. Presentasi Kelompok 2 Kelompok menyajikan perbandingan dua dokumen gerejawi Barmen dan Kairos,
*cari waktu pengganti
(7) 25 Februari 2012
Ras dan struktur sosial
(8) 4 Maret 2012
Barmen Declaration & Kairos Document
De stand van de sterren. (Tiap orang membuat refleksi tertulis sepanjang maksimum 500 kata atas film tersebut) Martin Luther King, Jr., “Letter from Birmingham Jail,” dlm. Andrew Bradstock & Christopher Rowland, eds., Radical Christian Writings: A Reader (Blackwell, 2002), 229-234. Abraham vd Beek, Religion Without Ulterior Motive (pdf) - Tiap mahasiswa menulis paper sepanjang maksimum 500 kata berisi rangkuman pemikiran van de Beek dan refleksi kritis atas pandangannya. 1. Johann Baptist Metz “The Bourgeois Church” (pdf) dan 2. Miroslav Volf Exclusion and Embrace (Nashville: abingdon Press, 1996). 3. Johann Baptist Metz, Faith in History and Society (New York: The Seabury Press, 1980) The problem of apartheid in South Africa (bahan dan susunan materi dikonsultasikan dengan dosen pengampu). 1. Desmond Tutu. No future without forgiveness.
1. “The Barmen Declaration (1934),” in Andrew Bradstock & Christopher Rowland, eds., Radical Christian Writings: A Reader
menjelaskan latar belakang kedua dokumen ini, kesamaan dan perbedaannya. Presentasi Kelompok 3 (9) 11 Maret 2012
Hak Asasi Manusia
Kelompok menyajikan perbandingan pemahaman mengenai HAM di dalam teologi sosial Katolik dan Protestan. Presentasi Kelompok 4
(10) 18 Maret 2012
Teologi Cruxis di Asia
(11) 25 Maret 2012
Teologi Sosial dalam Alam Pancasila
Kelompok menyajikan rangkuman dan garis besar dari permasalahan teologis di Asia dan berefleksi mengenai panggilan kekristenan untuk bersuara di Asia. Presentasi Kelompok 5 Kelompok menyajikan pemikiran mengenai Pancasila dari dua tokoh Indonesia: TB Simatupang dan Eka Darmaputera. Presentasi Kelompok 6
(Oxford, UK & Malden, MA: Blackwell, 2002), 201-203. 2. “The Kairos Document (1985),” in Andrew Bradstock & Christopher Rowland, eds., Radical Christian Writings: A Reader (Oxford, UK & Malden, MA: Blackwell, 2002), 285-304. 1. Joseph L. Allen, “Catholic and Protestant Theories of Human Rights,” in Religious Studies Review, vol. 14, no. 4 (Oct. 1998), 347-353. 2. Alf Tergel, “Human Rights and the Churches: Christian Conceptions of Human Rights,” in Swedish Missiological Themes, vol. 85, no. 3-4 (1997), 309-324. 3. Pernyataan Umum mengenai Hak-hak Asasi Manusia (DUHAM) 1. A.A. Yewangoe, Teologia Cruxis di Asia. (bahan dan susunan materi dikonsultasikan dengan dosen pengampu). 2. Douglas C. Elwood. Teologi Kristen Asia. 3. R.S. Sugirtharajah. Wajah Yesus di Asia. 1. T.B. Simatupang, “Partisipasi Gereja dalam Pembangunan yang Mengamalkan Pancasila,” in T.B. Simatupang, Abdurrahman Wahid, et al., Peranan Agamaagama dan Kepercayaan Terhadap Tuhan yang Maha Esa dalam Negara Pancasila yang Membangun (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), 1-37. 2. Eka Darmaputera, Pancasila and the Search for Identity and Modernity in Indonesian Society: A Cultural and Ethical Analysis, Ph.D. Dissertation (Boston: Boston College, 1982), 432-447. 3. Eka Darmaputera, Pancasila, Identitas dan Modernitas (Jakarta: BPK GM, 1997). 4. Victor Matondang (ed.),
(12) 8 April 2013
(13) 15 April 2012
Percakapan dengan Dr. T.B. Simatupang (Jakarta: BPK GM, 1986). 5. T.B. Simatupang, Iman Kristen dan Pancasila (Jakarta: BPK GM, 1985) 6. T.B. Simatupang, Dari revolusi ke pembangunan (Jakarta: BPK GM, 1987). Kelompok menyajikan 1. Sabam Sirait, Politik Itu Suci pergumulan gereja dan (2013) sikapnya dalam menghadapi politik di Indonesia
Gereja dan Politik
Kemiskinan di Indonesia dan Sikap Gereja
(14) 22 April 2012
Korupsi di Indonesia
(15) 29 April 2012
Pelupanya Bangsaku
Presentasi Kelompok 7 Kelompok menyajikan pokok masalah kemiskinan di Indonesia dan refleksi teologis atasnya.
1. Yosef P. Widyatmadja. Yesus dan Wong Cilik (Jakarta: BPK GM, 2010). 2. Bahan dikonsultasikan kemudian.
Presentasi Kelompok 8 Kelompok menyajikan pokok masalah korupsi di Indonesia dan refleksi teologis atasnya
1. Pernyataan resmi PGI menolak korupsi (pdf). 2. Makalah open house pascasarjana STT Jakarta 2012 mengenai korupsi.
Presentasi Kelompok 9 Kelompok menyajikan pokok masalah sosial di Indonesia mengenai begitu cepatnya bangsa Indonesia melupakan masalah yang satu dengan masalah yang lain. Presentasi Kelompok 10
Pembagian Kelompok KELOMPOK
TEMA
Kelompok satu
Gereja Bourgeois dan
1. Mary Zurbuchen, Beginning to Remember (Singapore: Singapore University Press, 2005). 2. Binsar Pakpahan, God Remembers (Amsterdam: VU University Press, 2012) 3. Binsar Pakpahan, “Teologi Ingatan sebagai Dasar Rekonsiliasi dalam Konflik” dalam Diskursus Vol. 12, No. 2, Oktober 2013. 4. Binsar Pakpahan, “Sharing a Common Story in an Indonesian Context” dalam Journal of Reformed Theology 2 (2008): 63-74.
NAMA ANGGOTA KELOMPOK Olivia, Pauline, Sarah
Kelompok dua Kelompok tiga Kelompok empat Kelompok lima Kelompok enam Kelompok tujuh Kelompok delapan Kelompok sembilan Kelompok sepuluh
Dangerous Memory Ras dan Struktur Sosial Kairos Document dan Barmen Declaration Hak Asasi Manusia: Teologi Cruxis di Asia Teologi dan Pancasila Gereja dan Politik Kemiskinan di Indonesia Korupsi di Indonesia Pelupanya Bangsaku
Ida, Nova, Daniel Felicia, Adi, Mamo Theresia, Cynthia, Topan Adolvina, Joel, Denis Eunike, Titi, Marley Novita, Keke, Sanny Tessa, Okuard, Karel, Erlina Eliza, Lia, Setyo Ujun, Vanya, Gilberth
F. Unsur penilaian 1. Partisipasi (10%) Mahasiswa diminta untuk aktif dalam diskusi di kelas. Hal ini menunjukkan konsentrasi dan kesiapan mahasiswa dalam mengikuti kelas. 2. Paper Pendek Awal (10%) Setiap mahasiswa diminta untuk membuat sebuah paper dengan panjang maksimal 500 kata yang berisi rangkuman dan refleksi kritis atas tulisan Abraham van de Beek. yang berjudul “Religion without ulterior motive.” 3. Refleksi Film (10%) Mahasiswa diminta untuk membuat refleksi dengan panjang maksimal 500 kata berdasarkan film “De stand van sterren” yang diputar di minggu ke-3 perkuliahan. Refleksi ini dikumpul pada perkuliahan minggu depannya. 4. Presentasi Kelompok (30%) Presentasi kelompok menyangkut tema-tema yang dibahas di pertemuan-pertemuan. Presentasi harus menunjukkan kemampuan mahasiswa untuk: 1. Merangkum pandangan penulis atau pelaku karya sosial yang dibahas; 2. Mengajukan analisis dan kritik terhadap tulisan atau karya sosial tersebut; 3. Mengajukan refleksi teologis. Panjang paper tidak lebih dari 2500 kata (1,5 spasi, Times New Roman, 12pt, A4), dengan komposisi yang seimbang dari tiap-tiap bagian. Paper harus diserahkan kepada dosen pengampu selambatlambatnya Minggu, pkl. 18 sebelum hari presentasi. 5. Paper Akhir Semester (40%) Semester ini akan ditutup dengan paper akhir sepanjang maksimal 3000 kata berisi sebuah refleksi atas sebuah isu sosial di Indonesia yang dipilih oleh mahasiswa. Mahasiswa harus mampu menunjukkan ketajaman berpikir, keakuratan tulisan secara gramatis, kedalaman gagasan teologis-sosialnya, serta kenyamanan untuk dibaca. Tulisan yang baik akan dimuat di website STT Jakarta. Paper dikumpulkan pada jadwal ujian akhir mata kuliah ini, 13 Mei 2013, pukul 12.00 di Biro Akademik, atau melalui email. Keterlambatan 1-3 hari akan menerima penalti pengurangan nilai kecil, keterlambatan lebih dari 3 hari akan menerima penalti pengurangan nilai besar (A menjadi B).
F. Catatan Tambahan
1. Gunakanlah panduan penulisan ilmiah dalam Panduan Penulisan Karya Tulis Akademis untuk Makalah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Jakarta: UPI STT Jakarta, 2012) yang dijual di Kantor Pascasarjana atau Toko Buku dalam Kantor UPI STT Jakarta. Tulislah esai anda dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik, di kertas A4, dengan aturan penulisan yang baik. Esai yang memiliki banyak kesalahan penulisan akan mengurangi penilaian. 2. Apabila ada pelajaran yang kurang dimengerti, mahasiswa dianjurkan untuk bertanya kepada dosen di luar kelas. Anda dapat membuat janji terlebih dahulu melalui email atau ke ruangan saya di A 204. Saya akan berusaha menjawab setiap email yang masuk secepat mungkin. 3. Kehadiran: Setiap mahasiswa diminta hadir tepat waktu. Dosen pengampu juga memiliki kewajiban untuk melakukan hal yang sama. Apabila saudara memasuki kelas lebih dari 15 menit setelah kelas dimulai, maka kehadiran anda tidak akan dihitung. Ketidakhadiran mahasiswa lebih dari 4 kali (kurang dari 75% kehadiran) akan menggagalkan mahasiswa tersebut dari kuliah ini. 4. Mahasiswa dilarang untuk menggunakan telepon genggam serta semua peranti lunak di telepon genggam tersebut dalam kelas. Mahasiswa dapat menggunakan laptop/netbook untuk mencatat pelajaran, namun dilarang keras menggunakan fasilitas internet selagi pengajaran berlangsung. 5. Jangan mencoba untuk melakukan plagiarism. Mahasiswa yang meniru tulisan orang lain dan gagal mencantumkan sumber yang benar akan mendapatkan nilai gagal di ujiannya. 6. Cara Pengumpulan Tugas. Apabila anda mengumpulkan tugas anda melalui surat elektronik, format pengumpulan tugasnya adalah dengan memberi nama file anda dengan format berikut: nama, jenis tugas, dan judul paper (misalnya: Ujun – laporan bacaan – Martin Luther King Jr | atau Gilberth – UAS – Teologi dan Kemiskinan).